14
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL Materi Percobaan : PEMBUATAN SERBUK TALK STERIL 10 GRAM UNTUK TIAP KEMASAN Disusun Oleh : Kelompok : C4 Nama Anggota : 1. Ichlasul Amalia E (102210101060) 2. Oktavia C Xenograf (102210101078) 3. Imro'atul Mufidah (102210101080) 4. Lukman Fakhrudi A (102210101087) 5. Husnul Baroroh W (102210101090) Hari, Tgl Praktikum : Senin, 15 September 2014 Dosen Pembimbing : Budipratiwi W.,S.Farm.,M.Sc., Apt

Laporan 2 TALK.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan 2 TALK.doc

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

Materi Percobaan :

PEMBUATAN SERBUK TALK STERIL 10 GRAM UNTUK TIAP KEMASAN

Disusun Oleh :

Kelompok : C4

Nama Anggota : 1. Ichlasul Amalia E (102210101060)

2. Oktavia C Xenograf (102210101078)

3. Imro'atul Mufidah (102210101080)

4. Lukman Fakhrudi A (102210101087)

5. Husnul Baroroh W (102210101090)

Hari, Tgl Praktikum : Senin, 15 September 2014

Dosen Pembimbing : Budipratiwi W.,S.Farm.,M.Sc., Apt

LABORATORIUM FARMASETIKA

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Laporan 2 TALK.doc

I. TUJUAN

Mahasiswa memahami dan mampu melakukan sterilisasi sediaan dengan

menggunakan metode pemanasan kering.

II. PRAFORMULASI

2.1 Tinjauan Farmakologi

a. Efek Utama

Mencegah Iritasi

Sebagai agent pleurodesis yang digunakan dalam pengobatan

pneumothorax, serta efusi pleura maligna dan non maligna.

b. Efek Samping

Menyebabkan iritasi pernafasan

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pneumokoniosis

Menyebabkan granuloma apabila digunakan pada bagian tubuh yang

terluka

Talk yang mengandung asbes dapat menyebabkan kanker

Pada penggunaan dosis tinggi (> 10 gram) dapat menyebabkan gagal

nafas

c. Kontraindikasi

Paru-paru yang tidak dapat re-expand

Pasien yang alergi

Pasien yang hipersensitivitas terhadap talk

II.2 Tinjauan Sifat Fisika Kimia

a. Pemerian

Serbuk hablur halus, putih atau putih keabuan berkilat, mudah melekat

pada kulit, dan bebas butiran (FI IV, 1995)

b. Kelarutan

Praktis tidak larut dalam air dan etanol 96 %, larut dalam larutan asam

dan alkali hidroksida

c. Stabilitas

Stabil pada pH 7-10

Mengabsorbsi air dalam jumlah yang tidak signifikan pada suhu 25 oC

dan dalam kelembapan relatif hingga 90 %

Page 3: Laporan 2 TALK.doc

d. Cara Sterilisasi

Sterilisasi dengan panas kering pada suhu 160 oC tidak lebih dari 1 jam

(HPE, 2006)

Sterilisasi dengan gas etilen oksida (HPE, 2006)

Sterilisasi dengan sinar gamma (HPE, 2006)

e. Inkompatibilitas

Senyawa ammonium kuarterner

f. Cara penggunaan dan Dosis

Cara Penggunaan : disuntikkan atau diinjeksikan ke dalam rongga dada

melalui chestube dengan menggunakan syringe. Kemudian pasien

diminta untuk bernafas beberapa kali agar serbuk talk tertarik ke rongga

pleura.

Dosis : 2 – 5 gram, kadang 10 gram

III. FORMULASI

a. Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan : metode sterilisasi berdasarkan pustakan adalah metode

sterilisasi gas. Gas yang digunakan merupakan gas etilen oksida (HPE :

728). Gas ini mudah menguap dan terbakar. Selain itu, residu etilen

oksida merupakan bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan-

bahan yang disterilkan setelah proses sterilisasi. Perlu dilakukan

perlindungan pada personel dari efek berbahaya gas ini.

Penyelesaian : menggunakan metode sterilisasi yang lainnya, yaitu

menggunakan metode sterilisasi panas kering pada suhu 160 oC tidak

lebih dari 1 jam (HPE, 2006)

b. Formulasi yang akan dibuat

R/ talk 10 g

S. Serbuk No. II

c. Perhitungan berat dan volume

Timbang talk sebanyak 10 g x 2 = 20 g

d. Cara sterilisasi bahan sediaan yang akan dibuat

Menggunakan sterilisasi panas kering dengan suhu 160 oC tidak lebih

dari 1 jam (HPE, 2006)

Page 4: Laporan 2 TALK.doc

IV. PELAKSANAAN

a. Alat-alat yang digunakan

No Nama Alat Jumlah Sterilisasi Waktu

1. Kaca arloji ϕ 7 cm 1 buah Oven 180 oC 30 menit

2. Kaca arloji ϕ 3 cm 1 buah Oven 180 oC 30 menit

3. Batang pengaduk 1 buah Oven 180 oC 30 menit

4. Pinset 2 buah Oven 180 oC 30 menit

5. Spatula 1 buah Oven 180 oC 30 menit

6. Tutup botol /

alumunium

2 buah Autoclave 110 oC

20 menit

7. Botol serbuk 2 buah Oven 180 oC 30 menit

8. Corong 1 buah Oven 180 oC 30 menit

9. Alumunium foil secukupnya - -

b. Pencucian, Pengeringan dan Pembungkusan alat

1. Pencucian alat gelas

Mencuci dengan air dan HCl encer

Merendam dalam larutan tepol 1% dan Na2CO3 0.5% (aa) dan mendidihkan selama 1 hari

Mengulangi prosedur di atas ad larutan tetap jernih (max 3 kali)

Membilas dengan aq. Dest (3 kali)

Page 5: Laporan 2 TALK.doc

2. Pencucian aluminium

3. Pencucian karet

4. Pengeringan alat

Mendidihkan dalam tepol 1% selama 10 menit

Merendam dalam larutan Na2CO3 5% selama 5 menit

Membilas dengan aq. panas mengalir

Mendidihkan dengan air 15 menit, kemudian membilas

Mendidihkan dengan aq.dest 15 menit, kemudian membilas dengan aq.dest 3 kali

Merendam dalam HCl 2% selama 2 hari

Merendam dalam tepol 1% dan Na2CO3 0.5% (aa) dan mendidihkan selama 1 hari

Mengulangi prosedur di atas ad larutan tetap jernih (max 3 kali)

Merendam dengan aq.dest dan mendidihkan selama 30 menit

Merendam dengan etanol 70% dan air (aa), membilas dan mengulangi sampai larutan jernih

Alat-alat dikeringkan di oven 100-105 selama 10 menit, dalam keadaan terbalik ad kering lalu dibungkus

Untuk menghindari debu, selama pengeringan berlangsung, oven ditutup rapat atau alat ditutup dengan kertas yang tembus

uap air

Page 6: Laporan 2 TALK.doc

5. Pembungkusan alat sterilisasi basah (autoklaf)

6. Pembungkusan alat sterilisasi kering (oven)

c. Pembuatan Talk

Tutup botol karet dibungkus dengan kertas perkamen

Tiap alat dibungkus dalam kantong rangkap 2

batang pengaduk, kaca arloji besar dan kecil, pinset, spatula, pipet, corong, botol serbuk dibungkus dengan aluminium foil.

Tiap alat dibungkus dalam kantong rangkap 2

Menyemprot pembungkus kaca alroji, pinset dan spatula yang sudah steril dengan alkohol

Membuka bungkus kaca arloji, pinset dan spatula. Kemudian ambil kaca arloji dengan menggunakan pinset.

Letakkan kaca arloji diatas timbangan analitik

Menimbang 10 gram talk, replikasi 2 kali.

Memasukkan talk dalam botol serbuk masing-masing 10 gram

Bungkus botol serbuk dengan menggunakan alumunium foil, bungkus rangkap 2

Sterilisasi dengan oven dengan suhu 160 oC tidak lebih dari 1 jam

Page 7: Laporan 2 TALK.doc

V. HASIL PENGAMATAN

Sterilisasi sediaan Talk 10g

Waktu pemanasan : 15 menit (11.40 – 11.55)

Waktu kesetimbangan : 10 menit (11.55 – 12.05)

Waktu pembinasaan : 20 menit (12.05 – 12.25)

Waktu tambahan jaminan strelitas : 5 menit (12.25 – 12.30)

Waktu pendinginan : 17 menit (12.30 – 12.47)

Total waktu : 67 menit (11.40 – 12.47)

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan formulasi serbuk talk steril 10 gram sebanyak 2

kemasan. Dimana talk steril ini digunakan untuk pengobatan efusi pleura. Efusi pleura

adalah pengumpulan cairan melebihi volume normal dalam rongga pleura dan

menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan viseral tidak

mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura visceral atau

sebaliknya yaitu apabila produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan (Adiatma and

Kholis, 2012). Mekanisme kerja talk untuk pengoatan efusi pleura adalah menggunakan

prinsip drynase, yaitu mengeluarkan udara, darah atau cairan lain dalam paru-paru,

mengembangkan paru-paru dan mencegah cairan atau udara kembali lagi kedalam paru-

paru. Kelebihan sediaan talk untuk pnegobatan efusi pleura yaitu mudah berpenetrasi

karena ukuran partikelnya yang kecilsehingga onsetnya cepat. Namun sediaan talk ini juga

memiliki kekurangan karena talk merupakan sediaan dari bahan alam sehingga mudah

ditumbuhi oleh mikroba dan bakteri seperti Chlostridium tetani, Chlostridium welchii dan

Bacillus antrachis dimana ketiga bakteri ini merupakan bakteri patogen sehingga

dibutuhkan proses sterilisasi untuk menghilangkan ketiga bakteri tersebut apalagi sediaan

digunakan dalam rongga pleura sehingga harus bebas mikroorganisme yang dapat

memperparah infeksi.

Pada praktikum kali terjadi kesalahan dalam pemilihan wadah sediaan, dimana

wadah yang digunakan yaitu botol vial dengan tutup karet. Botol vial ini memiliki mulut

yang kecil sehingga susah dalam proses memasukkan sediaan talk ke dalamya seharusnya

dipilih wadah dengan mulut yang lebar. Selain itu seharusnya tutup yang digunakan yaitu

dari bahan aluminium karena proses sterilisasi sediaan menggunakan sterilisasi panas

Page 8: Laporan 2 TALK.doc

kering dengan alat oven sedangkan tutup karet tidak bisa disterilkan denan oven melainkan

menggunakan sterilisasi panas basah dengan autoklaf. Bisa saja digunakan tutup karet

namun harus dilakukan dua proses disterilisasi secara terpisah untuk wadah dan sediaan

disterilisasi menggunakan sterilisasi panas kering dengan alat oven sedangkan unutk tutup

karet disterilisasi menggunakan panas basah dengan autoklaf. Kemudian proses

penutupannya pada LAF sehingga kondisinya benar-benar steril.

Menurut HPE (Handbook of Pharmaceutical Exipient) sterilisasi talk dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu sterilisasi gas, radiasi dan panas kering. Metode sterilisasi gas yaitu menggunakan gas etilen oksida, mekanisme pembunuhan bakterinya yaitu metode alkilasi gugus hidrogen pada sel mikroorganisme diganti dengan gugus alkil sehingga mengganggu metabolisme bakteri dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian (lisis) pada bakteri. Namun cara ini tidak dianjurkan karena gas etilen oksida bersifat toksik, mudah terbakar apabila kontak dengan O2 dan dapat menimbulkan efek akut pada mata, saraf dan darah. Hal ini dapat membahayakan praktikan apabila terjadi kebocoran dalam eksperimen. Selain itu penggunaan etilen oksida membutuhkan biaya yang banyak dan peralatan khusus, sehingga sterilisasi dengan gas etilen oksida tidak digunakan dalam praktikum.

Metode sterilisasi yang lain yang dapat digunakan yaitu sterilisasi radiasi dengan mekanisme pembunuhan bakterinya yaitu ionisasi molekul seluler yang vital (asam nukleat), enzim dan protein serta reaksi radikal bebas di cairan sel (-OH) sehingga dapat memutus ikatan phosphodiester pada DNA. Namun metode sterilisasi ini tidak digunakan karena metode ini butuh biaya tinggi dan harus ada perlindungan terhadap operator.

Metode yang paling sesuai untuk sterilisasi talk yaitu metode sterilisasi panas kering. Metode ini dipilih karena talk tahan terhadap pemanasan sehingga sterilisasi dengan oven ini tidak akan merusak talk yang disterilkan. Mekanisme pembunuhan mikrobanya yaitudehidrasi karena adanya udara panas dari oven yang menyebabkan oksidasi protein mikroba sehingga terjadi denaturasi protein pada mikroba.

Talk ditimbang menggunakan neraca analitik, talk diletakkan diatas kaca arloji steril sebanyak 10g. Sudip steril sigunakan untuk mengambil talk sedangkan pinset digunakan untuk menjepit kaca arloji untuk menimbang talk agar dapat diangkat dan mudah untuk memasukkan talk ke dalam botol dan sampai jangan sampai menempel pada mulut botol. Semua alat yang bersentuhan dengan sediaan tidak boleh tersentuh tangan. Praktikan diharuskan memakai sarung tangan dan masker agar kontaminasi mikroorganisme yang disebabkan oleh manusia dapat diminimalkan.

Talk yang telah ditimbang kemudian dimasukkan dalam botol yang tutupnya terbuat dari logam supaya dapat disterilisasi dengan panas kering. Sterilisasi yang dilakukan yaitu dengan sterilisasi akhir, sterilisasi dilakukan dalam wadah primernya. Sterilisasisasi dilakukan pada suhu 180° selama 30 menit. Cara pemberian sediaan talk

Page 9: Laporan 2 TALK.doc

untuk efusi pleura yaitu dengan memberikan anastesi lokal pada pasien, kemudian memberikan talk steril dengan injeksi intrapleura melalui chest tube.

Page 10: Laporan 2 TALK.doc

VII. LAMPIRAN

Pembukaan lapisan pembungkus alat

Pembuatan sediaan

Sediaan jadi

Page 11: Laporan 2 TALK.doc

DAFTAR PUSTAKA

Adiatma, A., Kholis, F.N., 2012. Hubungan Antara Karsinoma Paru Dengan Efusi

Pleura. Fakultas Kedokteran.

Departemen kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.

Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: P.T. Gramedia

Pustaka Utama

Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Andi.