Upload
muhammad-mirza
View
71
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
Timer pada PLC
I. Tujuan :
Praktikan mampu membuat program yang menggunakan timer dalam menggerakkan suatu output menggunakan timer
Praktikan mampu mengatur timer sesuai dengan kebutuhan
II. Dasar Teori
2.1 Fungsi Timer pada PLC
Fungsi timer di PLC:
a. Digunakan sebagai pengatur waktu proses.
b. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan/delay (timer on delay).
c. Umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat diatur memberikan suatu keluaran
kondisi on selama selang waktu tertentu (timer off delay). Simbol blok timer
ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 3.1. Simbol Blok Timer di PLC Twido
d. Timer Setting
Untuk menggunakan timer pada PLC Twido, ada beberapa fitur timer yang harus diset
sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan. Fitur-fitur tersebut adalah:
- Nomor timer
- Jenis timer
1
- Time base
- Current value
- Preset
- Data Editor
Keterangan tentang fitur timer dan setting-nya ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Setting Timer Pada PLC
2.2 Type timer di PLC Twido
a. Timer on-delay
Output akan berlogika high apabila input diberi sinyal dengan logika high
yang lamanya melebihi setting tundaan waktunya. Output akan kembali berlogika
2
low saat sinyal input berlogika low. Isyarat input dan output mode ini ditunjukkan
pada gambar 2.
Gambar 3.2. Isyarat input dan output timer ON-delay
b. Timer off-delay
Output akan berlogika low apabila input diberi sinyal dengan logika low
yang lamanya melebihi setting tundaan waktu. Diasumsikan kondisi awal timer
mendapatkan sinyal input high kemudian sinyal input tersebut diubah menjadi low.
Saat diberi input diberi sinyal high maka ouput high, kemudian saat input diberi
sinyal low, maka output akan low jika lamanya sinyal input dengan logika low
tersebut melebihi setting tundaan waktunya. Isyarat input dan output mode ini
ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3.3. Isyarat input dan output timer Off-delay
3
c. Timer pulse
Output akan berlogika high selama setting tundaan waktu apabila input
diberi trigger berlogika high. Isyarat input dan output mode ini ditunjukkan pada
gambar 4.
Gambar 3.4. Isyarat input dan output timer pulse
III. Keselamatan Kerja :
Untuk melaksanakan praktikum Kontrol Digital ini diperlukan
langkah-langkah untuk keselamatan :
1. Sebelum praktikum dimulai, masing-masing praktikan
menyiapkan jobsheet.
2. Pastikan hubungan kabel power pada computer sudah
tersambung dan tidak ada kabel yang terbuka, kemudian
hidupkan (turn on) MCB panel pada meja praktikum.
3. Pastikan hubungan computer dengan peralatan lainnya,seperti
keyboard dan mouse sudah terhubung.
4. Hubungkan pula kabel power suplai serta kabel penghubung
antara PLC dengan Komputer
5. Hidupkan computer, dan tunggu sampai system operasi selesai
loading dan sudah dapat digunakan.
6. Selesai melaksanakan praktikum, matikan computer dan
kembalikan keyboard dan mouse pada tempatnya.
7. Rapikan kursi dan peralatan lainnya, dan bersihkan meja dari
segala kertas kerja.
4
IV. Praktikum / Percobaan
5.1 Alat dan Bahan
1. Komputer
2. Jobsheet Untuk Melakukan Praktikum
3. PLC
5.2 Langkah Praktikum
Hubungkan kabel power PLC ke sumber tegangan
Nyalakan computer, dan jalakan software syswin
Desain lah rangkaian sesuai dengan percobaan yang dilakukan
Setelah desain selesai, pilih menu online, kemudian pilih connect.
Jika PLC dan computer telah terhubung, pilih kembali menu online, pilih
download to plc
Hilangkan tanda silang pada menu yang lain dan tambahkan tanda silang pada
PLC setup
Tekan F9 untuk menampilkan menu pilihan run/stop program, pilih perintah
run.
Lakukan pengamatan pada PLC
Catat hasil dan analisa rangkaian tersebut dan buatlah laporan sementara
5
V. Hasil Praktikum / Percobaan
Gambar 6.1 Tampilan Rangkaian 2
Gambar 6.2 Tampilan Rangkaian 3
6
VI. AnalisaDari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pada percobaan
ini merupakan penggunaan timer untuk melakukan control secara otomatis terhadap lampu led pada PLC omron.
Seperti yang ditunjukkan oleh rangkaian 1, merupakan percobaan menyalakan lampu LED menggunakan timer. Pada rangkaian tersebut, ketika push button 00000 ditekan, maka LED 01000 akan menyala. Setelah timer berjalan 10 detik, maka LED 01001 akan ikt menyala. Hal ini disebabkan oleh ketika push button ditekan, akan memicu anak kontak LED 01000 sehingga menggerakkan timer. Oleh karena LED 01001 terhubung dengan anak kontak timer, maka setelah 10 detik LED akan menyala.
Sedangkan pada rangkaian 2, merupakan rangkaian yang hampir sama dengan rangkaian 1, akan tetapi LED yang digunakan berbeda. LED pada rangkaian 2 merupakan LED 01001 dan LED 01002 yang akan menyala secara bersamaan setelah push button 00000 ditekan. Delay yang diberikan pada timer tersebut adalah 5 detik.
Untuk rangkaian 3, merupakan rangkaian yang lebih rumit, hal ini disebabkan dalam 1 periode delay, LED akan secara bergantian menyala. Ketika push button 00000 ditekan, maka LED 01000 akan menyala, dan secara otomatis akan memicu anak kontak timer 001 dan membuat timer 001 memulai perhitungan. Secara bersamaan, anak kontak timer 001 memicu timer 002, sehingga akan memicu timer 002 pula dan melakukan count down secara bersamaan. Akan tetapi, perbedaan anak kontak yang digunakan pada setiap LED membuat LED menyala tidak bersamaan melainkan mengikuti beberapa pola.
Adapun urutan nya adalah, ketika 5 detik pertama, LED 01000, 01002, dan 01004 akan menyala. Setelah 5 detik, LED yang menyala adalah 01000,01001, dan 01004 akan menyala. Setelah 5 detik berikut nya, yang akan menyala adalah LED 01000, 01001, dan LED 01003.
VII. Kesimpulan
Dari analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa timer berfungsi sebagai penghitung sehingga secara otomatis dapat melakukan control dari suatu output baik itu berupa motor atau pun LED. Timer tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna.
7
VIII. Daftar Pustaka
Fadlisyah, S.Si. 2007. Dasar PLC dan Pengembangannya. Yogyakarta :
Andi.
Putra, Darma. 2010. Pemograman PLC Omron. Yogyakarta : Andi.
8