23
LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL MAKNA REMITANSI BAGI TENAGA KERJA INDONESIA (TICE) LUAR NEGERI DI KEPULAUAN BAWEAN, KABUPATEN GRESIK Suatu Perspektif Fenomenologi Peneliti : Dr. Singgih Susilo, MS., MSi. (Ketua) NIDN 0015085705 Dr. I Nyornan Ruja, MS. (Anggota) NIDN 001016116 FAICULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2013

LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL

MAKNA REMITANSI BAGI TENAGA KERJA INDONESIA (TICE) LUAR NEGERI

DI KEPULAUAN BAWEAN, KABUPATEN GRESIK Suatu Perspektif Fenomenologi

Peneliti :

Dr. Singgih Susilo, MS., MSi. (Ketua) NIDN 0015085705

Dr. I Nyornan Ruja, MS. (Anggota) NIDN 001016116

FAICULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2013

Page 2: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

ono. M.Pd. , 2271988021001

HALAMAN PENGESAHAN

: Makna Remitansi Bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Luar Negeri di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Suatu Perspektif Fenomenologi

• : Drs. Singgih Susilo, MS., MSi. : Laki-laki : 19570815 198603 1 004

Pembina Tk I/1V b Dosen Lektor Kepala

FIS / Geografi Lemlit Universitas Negeri Malang Jalari Semarang 5 Malang (0341) 551-312 Fax. (0341) 585-966 J1. Gunung Anyar Tambak Utara 111 Surabaya 031-8791829 / [email protected]

3. Jangka Waktu Penelitian: 2 tahun 4. Pembiayaan

a. Biaya Tahun I : Rp 38.900.000,- b. Biaya dari instansi lain : -

Judul Penelitian

2. Peneliti Utama a. Nama Lengkap b. Jenis Kelaniin c. NIP d. Pangkat / Golongan: e. Jabatar, Strukinral : f. Jabatan Fungsional : g. Fakultas/Junian : h. Pusat Penelitian : i. Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail :

Malang, November 2013

Ketua P- eliti,

Drs. S' usilo MS. MSi NW. 1 '..,7081 198603 1 004

11301991031001

Page 3: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

RINGKASAN

Studi tentang remitansi dilakukan di Pulau Bawean Kabupaten Gresik,

Jawa Timur. Penelitian ini menelaah arti remitansi bagi Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) sendir:, melalui perspektif fenomenologi. Pemaknaan remitansi oleh

pekerja migran memberikan warna tersendiri pada keluarga TKI di kampung

halaman mereka. Studi tentang pengiriman uang dipandang sebagai realitas

subjektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan konteks sosial remitansi

bagi p,a TKI.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan perspektif

fenomenologi dari Alfred Schutz. Sebagai subjek penelitian adalah TKI yang

bekerja di luar negeri. Data dikumpuikan melalui observasi, dengan observasi

partisipasi dan dokumentasi, dan dengan wawancara mendalam. Sebagai unit

analisis adalah individu, tetapi keluarga juga menjadi data tambahan yang penting.

Ada sembilan belas subyek yang diwawancarai secara mendalam.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor desa, warga desa sebagian

besar bekerja di luar negeri dengan tujuan Malaysia. Studi ini menemukan latar

belakang sosial subyek sebagai berikut: subyek berada di usia produktif; mereka

memiliki banyak saudara (tiga sampai tujuh orang); subyek memiliki tingkat

pendidikan yang rendah, tujuh orang subyek berpendidikan sekolah dasar, lima

orang subyek berpendidikan SMP, dan tujuh subyek sisanya berpendidikan

SLTA; subyek perempuan bekerja sebagai baby sitter, subyek laki-laki bekerja

pada bidang perkapalan, tenaga pelayan pada kapal pesiar, pekerja' industri

perkapalan, sebagai sebagai tukang bangunan, kontraktor bangunan, instalatir

listrik, dan pekerja pabrik.

Studi ini menemukan tiga pola keberangkatannya ke luar negeri, yaitu:

dibayar dengan sisters potong gaji, pembayaran dengan sistem pinjam uang dan

sistem pembayaran tunai. Cara pengambilan keputusan remitansi dilakukan

dengan musyawarah dan tanpa musyawarah. Pengambil keputusan dapat

dilakukan oleh TIC sendiri, suami, istri, atau

Page 4: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ii

RINGKASAN

PRAKATA

iv

DAFTAR ISI

V

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah 1

1.2

Permasalahan yang Diteliti 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1 State of The Art

6

2.1.1 Remitansi

6

2.1.2 Fenomenologi untuk Memahami Makna Remitansi

12

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

26

3.1 Tujuan 26

3.2 Manfaat 26

BAB 4. METODE PENELITIAN 28

4.1 Desain Penelitian 28 4.2 Lokasi Penelitian 30

4.3 Bagan Alir Penelitian 31 4.4 Penentuan Subyek Penelitian 32

4.5 Tahapan Penelitian 32

BAB 5. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 40

5.1 Keadaan Geografi 40 5.2 Keadaan Penduduk 42

5.3 Keadaan Penggunaan Lahan 44

5.4 Keadaan Sarana Transportasi dan Komunikasi 45

5.5 Keadaan Tingkat Pendidikan 47

5.6 Keadaan Ketenagakerjaan 48

5.7 Keadaan Sosial Ekonomi • - 49

BAB 6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51

6.1 Konteks Sosial yang Melatarbelakangi Tindakan Remitasi 51

6.2 Proses Pengambilan Keputusan TKI dalam Melakukan

Tindakan Remitansi 113

6.3 Penentu Keputusan Remitansi 117

BAB 7. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 124

BP...B 8. KESIMPULAN DAN SARAN 126 DAFTAR PUSTAKA 131

LAMPIRAN 134

1. Artikel Ilmiah 134

5

Page 5: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 1 PENDAKULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan kependudukan di Indonesia merupakan masalah yang serius

dan perlu segera penanganan. Sedikitnya ada 5 aspek masalah kependudukan

yaitu masalah (1) kelahiran, (2) kematian, (3) migrasi, (4) sumber daya manusia

yang tergolong rendah, dan (5)masalah ketenagakerjaan. tvlasalah ketenagakerjaan

secara umum terjadi ketimpangan pasar tenaga kerja, ya!_ni pencari kerja lebih

banyak dibanding kesempatan kerja yang ada, akibat dari ketimpangan

menyebabkan pengangguran. Sempitnya kesempatan kerja di Indonesia, salah

satunya menyebabkan sebagian tenaga kerja bekerja di luar negeri , menjadi TM

(Tenaga Kerja Indonesia)'. TKI yang bekerja di luar negeri, berusaha untuk

bekerja secara sttngguh-sungguh, agar mereka dapat mengirim sejumlah uang

untuk keluarganya di daerah asal. Kiriman atau bawaan uang, barang oleh TM

kepada keluarganya di daerah asal disebut remitansi

Remitansi merupakan salah satu tujuan utama dari tenaga kerja Indonesia

yang bekerja di luar negeri. Studi remitansi sebenarnya' telah banyak dilakukan

baik studi remitansi yang terkait dengan migrasi lokal maupun internasional; hal

ini memberikan indikasi bahwa remitansi merupakan suatu realitas sosial yang

komplek dengan permasalahan, dan memiliki keunikan. Sampai saat ini remitansi

masih tetap menjadi perhatian pemerintah sebagai asset devisa Negara yang tidak

kecil sumbangannya. Jumlah remitan yang dikiiim oleh TM luar negeri dari tahun

ke tahun selalu ada peningkatan, dan jumlah kiriman remitansi tersebut yang

hanya terdekteksi melalui lembaga keuangan formal, sedangkan kiriman remitansi

Page 6: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

2

yang tidak terdeteksi jumlahnya diperkirakan cukup besar pula, seperti remitansi

yang dibawa oleh TM saat pulang, maupun remitansi yang dikirim lewat

temannya ketika puiang ke Indonesia. Belum lagi remitansi yang berupa ide-ide

maupun pemikiran, yang juga memberikan sumbangannya tidak kecil bagi daerah

asal, seperti bentuk rumah, interior rumah maupun dalam pembangunan desanya.

Ujud remitansi sering dipahami sebagai simbol keberhasilan baik oleh dirinya

(TKI), keluarganya maupun masyarakat setempat.

Fenomena mobilitas tenag_ kerj; Lidonesia yang bekerja di luar negeri

diakui selain dapat sedikit membantu memecahkan masaiah ketenaga kerjaan di

Lndonesia dan meningkatkan devisa negara, secara khusus juga dapat untuk

memperbaiki nasib dan membangun diri TKI dan rumah tangganya di daerah

asal. Migrasi intemasional tenaga kerja Indonesia dapat diartikan sebagai tenaga

kerja yang meninggalkan sementara negaranya pindah ke negara lain dengan

tujuan mencari penghasilan, meningkatkan status sosial ekonomi, pada saat saat

tertentu kembali ke daerah asalnya dengan membawa uang (remitansi) atau pada

saat saat tertentu mengirimkan uang ke daerah asalnya, dan kembali lagi ke negara

tujuan. Dengan kata lain, migrasi luar negeri merupakan usaba tenaga kerja

Indonesia untuk meningkatkan status sosial ekonomi di daerah asal, dengan cara _

meninggalkan Indonesia sementara untuk bekerja di luar negeri (negara tujuan).

Berbagai kondisi konteks yang melatarbelakangi TKI dalam pemahaman

remitan, pemahaman terhadap mind (teikait dengan pattern of thingking) dan self

(TKI), motif tujuan dan motif sebab tindakan TKI dalam memaknai remitansi.

Untuk menjawab permasalahan pemahaman remitansi dalam penelitian- ini, maka

Page 7: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Remitansi

Aktivitas migrasi tenaga kerja pada umumnya merupakan suatu aktivitas

perpindahan penduduk, baik lokal maupun internasional bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan. I Remitansi merupakan salah satu aspek yang dihasilkan

oleh proses produksi tersebut yaitu suatu proses yang bersifat sangat kompIcs

Hal itu karena disamping banyak faktor yang berpengaruh seperti ilactor

demografis, status kawin, jenis kelamin, remittan juga dipengaruhi oleh faktor-

faktor kultural dan sosial-psikologis. Menurut Standing, dalam remittan tidak

dapat dihindari bahwa frekuensi remittan, jenis maupun besarnya rernitan terkait

dengan jenis migrasi yang dilakukan.2

Sampai saat ini masih diperdebatkan apakah remitansi berpengaruh

positif terhadap kehidupan ekonomi di daerah asal migran. Conne113 berpendapat

bahwa penggunaan remitansi oleh keluarga migran yang ditinggalkan di desa

merupakan pencerininan dari kemiskinan. Sebaliknya Griffin (1976) berpendapat

bahwa remitan .berpengaruh positif terhadap kehidupan ekonomi di daerah asal

Salah satu persoalan- yang sering dihadapi dalam mengkaji remittan adalah

sifat yang irregular (tidak teratur)4. Meskipun demikian, ada pengaruh yang kuat

khususnya terhadap pembangunan ekonomi di daerah asal, seperti terhadap

Ida Bagus Mantra, dan dan Nasrudin Harahap. 1989. "Mobilitas Penduduk dan Dampaknya Terhadap daerah Yang Ditinggalkan : Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo, Madiun, Ciamis dan Asahan". Laporan Akhir Kerjasama Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dengan Pusat, Penelitian Kependudukan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

2 ausilo, Singgih. 2002. "Remitansi dan Kesejaheeraan Keluarga ( Hubungan Antara Besarnya Remitansi dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Daerah Asal, Suatu Kasus TKI di Dukuh Dungmanten Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung". Tesis Pasca Sarjana Universitas Airlangga.

3 Connell, John. 1S76. Migration from Rural Area. Studies on International Migraton, London. 4 Ibid.

Page 8: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

7

pengangkatan Gross National product. Dalam merencanakan penelitian migrasi

yang berhubungan dengan remitansi, Standing mengusulkan paling tidak aka

empat dimensi tentatig isu konseptual yang hams bisa dipertimbangkan: Pertama,

dimensi defmisi remitansi. Ruang lingkup apa yang harus dicakup oleh remittan.

Berkenaan dengan kebanyakan studi empiris dan analisis diambil sebagai definisi

reriitansi adalah perpindahan atau transfer pendapatan seseorang secara langsung

sehubungan dengan migrasi, adalah pemberian atau peruthiinan uang, barang-

barang atau gagasan-gagasan dari migrant sirkuler kc daerah Sri scbgai hasil atau

pengalaman kerja di daerah lain. Perseorangan disini menunjukka.n beberapa

individu atau rumah tangga atau mekanisme hubungan sanak keluarga. Kedua,

dimensi sosio geografis. Klasifikasi sosio-geografis yang sesuai tentang wilayah

yang menggambarkan aliran masuk dan aliran keluar. Pemindahan pendapatan

melewati ruang dapat dipertirnbangkan "disini" atau "dimana saja" atau terpencar

ke banyak tempat yang menggambarkan suatu aliran masuk dan keluar yang

kompleks. Ketiga, konsepsi yang ketiga lebih mendasar, bahwa pengukuran yang

valid dari pemindahan pendapatan bersih pada individu atau rumah tangga berarti

memperhitungkan perbedaan jenis-jenis pemindahan, aliran kotor dalam dua arah

dan waktu yang bertzutan. Kesulitan utama adalah bahwa dalam studi cross

section", tentang remitansi yang dikirim dan diterima migran bare misalnya,

pemindahan bersih secara keseluruhan walaupun dapat ditaksir namun biasanya

tidak mencukupi. Kcempat, penggunaan, tujuan dan dampak dari remitansi.

Perhatian analisis dalam remittan berasal dari dampak potensial terhadap berbagai

macam perilaku dan struktur fenomena, juga ban tentang asal dari keinginan

untuk memahami faktor motivasi remitansi sehingga sanggup menerangkan dan

Page 9: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian tentang makna remitansi bagi TKI ini, secara umum bertujuan

untuk mengungkap secara mendalam mengenai fenomena dibalik remitansi yang

menggejala di Pulau Bawean yang dilihat sebagai realitas subyvictif.

Tujuan secara khusus dari studi remitansi iiii lalah:

1). Mendiskripsikan kondisi konteks sosial yang melatarbelakangi TM

melakukan remitansi

2). Mendiskripsikan proses pengambilan keputusan TKI dalam melakukan

tindakan remitansi

3). Memahami makna tindakan remitansi bagi TM di Pulau Bawean.

3.2 Manfaat Penelitian

Gagasan mendasar kajian ini adalah bahwa remitansi merupakan realita

sosial yang unik dari berbagai aspek tinjauan. Penelitian ini memiliki nilai

orisionalitas tinggi, karetia fenomena remitansi tidak dipandang dan aspek

ekonomi, namun sebagai realitas subyektif dengan alat analisis perspektif

fenomenologi. Hasil kajian disamping menemukan atau membangun teori

remitansi, diharapkan dapat memberi kontribusi pengkayaan teoritis terhadap

ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Pada akhir penelitian ini (akhir tahun ke dua),

diharapkan dapat diperoleh :

1) Pemahaman makna tindakan iemitansi bagi TM di Pulau Bawean

Page 10: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

27

2) Teori remitansi, yang selama ini belum pernah ada, baik dari disiplin ilmu

ekonomi, demografi, maupun ilmu sosial

Page 11: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Dalam mengungkap persoalan pemaknaan atau pemahaman remitansi oleh

TKI, maka pendekatan penelitian menggunakan perspektif fenomenologi dengan

paradigma defmisi sosial yang berorientasi pada kajian mikro. Perspektif

fenomenologi dimalcsudkaii agar individu sebagai subyek penelitian dapat

memberikan interpretasi. Perspektif fenomenologi yang digunakan adalah

fenomenologi Albert Schutz, mengenai dunia intersubyektif dalam kehidupan

sehari-hari. Schutz menyatakan bahwa dunia sosial keseharian merupalcan sesuatu

yang intersubyekcif. Untuk melengkapi pemecahan rumusan masalah yang

diajukan, penelitian ini juga mengadaptasikan dengan perspektif fenomenologi

Peter Berger, mengenai ekternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi.

Penelitian ini dilakukan secara intensionalitas di Pulau Bawean, Kabupaten

Gresik. Pulau Bawean menjadi studi kasus karena inenunjukkan fenomena

kompleks dan unik sesuai dengan keinginan penelitian. Di pulau ini sebagian besar

masyarakatnya bekerja sebagai TKI di luar negeri dan sangat bergantung kepada

remitansi. Desa-desa di pulau tersebut menunjukkan simbol-simbol identitas

sebagai "Desa TKI".

Untuk membangun proposisi peneliti perlu memahami dan mengungkap

makna yang ada dioalik pemahaman tentang remitansi oleh TKI seperti pada

tujuan dan fokus penelitian. Peneliti berpijak dari fenomena yang ada di lapangan.

Tindakan TKI penuh dengan makna unik yang perlu diungkap secara lebih

Page 12: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

29

mendalam. Data dalam penelitian ini berupa pengungkapan, perbuatan dan sikap

TKI dalam memahami remitansi.

Penelitian ini memandang fenomena implementasi remitansi yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari. Di sini peneliti berupaya mengungkap berbagai

makna di balik fenomena tersebut (noumena) atas persepsi pelaku sendiri. Oleh

karena itu, peneliti di lapangan nantinya melakukan kegiatan yang mengarah pada

perhatian kasus yang spesifik (seperti pada fokus dan tujuan penelitian) yang

bersifat erniik dengar mengandalkan terlcnik observasi partisipatif dengan

wawancara mendalam.

Pemahaman makna (atas persepsinya sendiri) terhadap suatu fenomena

yang ditampakkan individu menjadi tekanan yang utama, tetapi kondisi obyektif

yang ada di seldtarnya tidak dikesampingkan. Tindakan rnereka itu menjadi

pijakan dalam pengumpulan data. Beybagai kondisi konteks yang melatarbelakangi

tindakan individu pelaku remitansi (TKI), pemahaman terhadap mind (terkait

dengan pattern of thingking) dart self (Ti-u), motif tujuan dan motif sebab tindakan

TKI melakukan remitansi. Pengumpulan data yang dilakukan dalam pelaksanaan

penelitian ini merujuk pada proporsional masing-masing individu sebagai pelaku

tindakan yang ada dan mengarah pada tujuan atau fokus penelitian sebagai

pengendali jalannya penelitian ini.

Gagman pokok metode fenomenologi adalah menjembatani tugas ilmu

sosial yang pada ciasamya berada pada dua kutup ekstrim, yaitu realitas subyektif

yang ada di sini di satu kutup, dan realitas obyektif yang di kutup yang lain. Oleh

sebab itu, sernua teori sosial yang dikembangkan dengan maksud untuk

menemukan essensi dengan jalan merujukkan dua kutup ekstrim tersebut, pada

Page 13: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 5 DISKRIPSI DAERAH PENELIT1AN

5.1. Keadaan Geografi

Secara administratif, Puiau Bawean merupakan salah satu pulau yang

memiliki dua kecamatan yang merupakan bagian cirri wilayah Kabupaten Gresik,

Propinsi Jawa Timur. Secara Geografis Pulau Bawean terletak di tengah Laut

Jawa, lebih kurang 150 Km dari kota Gresik. Puiau Bawean ada dua Kecamatan

yaitu kecamatan Sangkapura dan kecamatan fambak. Secara geografis, Pulau

Bawean digambarkan terdiri dari 99 gunung dan sebagian besar tanahnya masih

hutan alami. Di sekitar pulau desa-desa kecil bertaburan, kebanyakan desa ini

terletak di jalan utama yang mengelilingi seluruh pulau. Jumlah keseluruhan desa

tiga puluh, 17 desa terletak di kacamatan Sangkapura dan 13 desa di kacamaten

Tambak.

Oleh karena aiasan geografis, pembangunan Skala besar di Pulau Bawean

terbatas. Pulau ini terpencil sekali dan suiit untuk dicapai. Walaupun ada kapal

penumpang yang cepat (tiga jam) dari kota Gresik ke Sangkapura yang berangkat

dua kali seminggu, kapal ini tidak bisa berisi barang-barang. lintuK rnengangkut

barang-barang besar, Pulau Bawean bergantung kepada perahu-perahu kayu yang

secara tradisi berangkat dari Surabaya atau Madura. Perjalanan dari Surabaya ke

Sangkapura naik perahu seperti itu makan waktu 16 jam. Oleh karena itu

perusahaan-perusahaan internasional atau dari daerah-daerah lain di Indonesia

belum menginvestasikan atausmembuka lapangan kerja di sektor industri. Faktor-

faktor ini mengakibatkan perkembangan industri belum terdapat di Bawean.

Page 14: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

41

Sumber daya alam yang pznting belum ditemukan di tanah Bawean.

Dengan pengecualian beberapa tambang batu pualam yang kecil, tidak ada

pekerjaan-pekerjaan yang diciptakan untuk menggunakan sumber daya alam dan

pulau ini. Ikan laut adalah satu-satunya sumber daya alam yang berlimpah ruah di

Bawean. Meskipun demikian, musim ikan yang mempunyai hasil yang paling

baik hanya berlangsung untuk tiga bulan dalam setahun yaitu dari bulan Agustus

sampai bulan Oktober. Sesudali bulan ini, ombak-ombak menjadi terlalu besar

untuk memancing.

5.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk resmi pada tahun 2009 bernomor hampir 75.000 orang,

diperkirakan 70% penduduk laki-laki bekerja di luar negeri. Jumlah penduduk

Pulau Bawean sebesar 97.854 jiwa dengan rincian sebanyak 56.280 bertempat

tinggal di Kecamatan Sangkapura, dan sebanyak 41.574 jiwa bertempat tinggal

di wilayah kecamatan Tambak. Dari jumlah penduduk tersebut yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 47.445 jiwa, dan pendudulc perempuan sebanyak

50.409 jiwa. Banyaknya penduduk perempuan ini juga terjadi baik di Kecamatan

sangkapura , maupun kecamatan Tambak.

Penduduk merupakan faktor yang penting dalam bidang pembangunan

ekonomi, sosial maupun pembangunan budaya. Dalani studi remitansi tidak

terlepas dari telaah penduduk, teratama yang berkaitan dengan mobilitas

penduduk. Perubahan penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu fertilitas

(kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi (perpindahan penduduk). Untuic

mengetahui perubahan penduduk (pertumbuhan) secara nasional, hanya faktor

fertilitas dan mortalitas saja, sedangkan faktor migrasi diabaikan. Namun untuk

Page 15: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAP 6 PENEUTIAN

6.1_ Konteks Sosial 'yang Melatarhetak2ng Tinciakan Rernitansi

Konteks sosial yang meiatarbelaicangi tenaga keria Indonesia (TIO) yang

bekeria di !liar negeri menipakan saiah satu faktor mendorongTIC untuk bekeria

di luar negeri. Konteks sosial TKI beragain dan pada tanumnya mereka ilieniiliki

keterbatasan untuk mendapatkan pet-el:jaw.; di &feral.' asal., yafig disebabk<in

r•A"csj'» •-• 77:* "1.^.fl 1'.: It' r• • "• '1'77.̀1' 1,1.. y Cat j

!I i11 ...La.., ......•••.11•••••••

to.pkotiti fririnatai.i•itt.t•-• avt.q rtrran ru.tres,f:*•,..21 rerwiritfkr.n.•• ...i.eNsIriarxfn-rt

spa, Ss,. t a 14V,, .15b.. a a.a.ssaa ...a.a.aa a a. a.: a as.as—c.aa a .7 we p.a..aAllkazyr.aaa.la.a

yang diterints Untuk rnPno,21Pbtri !(onteks trans* rnPlatarbeilkanoi infnrrnan Banat

diielaskan sebagai herikut:

Ii. rviustofa

Mustofa termasuk tenaga keria Indonesia (TKI) di pulau Bawean yang

tergolong lama bekeda di 'war ii( 'vii. Joso i3iipak ivivatuta Orang

YCZ11aftw•cw at. Isesir.r.o; rs .fesh, *Sri.; t, +.1-31 •-• Arb 1: MY Vet 14,471

16 62.6111 j .1.44 1.441.114 C4.31 Jca. .1.A.L6K-La

tiekeAqan-Thva ini -diketahui (Rd tnetgen8i tri 1-.1.0..A .1 21ep7..14/1. A.; 1.

bet-ita di Malaysia. Parig awal kedntongannya di negeri jiran MalasiA frays

sebagi buruh bangunan dengan upah harian, namun sekarang. (saat wawaneara

ditalcuican:) pekerjaan fiapak Mustofa telah menjadi seorang pekeija yang

.memegang peranan penting dan sangat dibutuhkan pada perusahaannya.

Mustofa yang tinggai wiiayah Keeamatan Sangkapura, kepulauan Bawean

ja lug negeri nienjakii Tki caaua 1.785, yang V.enuli Suuaii

.1.0.2.--ph" 25 tthreal. ya. Bapc.c.,'"k IMUSthfa •

Page 16: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

5:7

dan keinarga pasangart A rvae.,...1. NAvic-+/-k-f%) -at4731,41 •, 1.:11.• J. 7.1 3.:44..L.1.1.42-1.

kedua &Ir.; 6 draw" berSandara.

(?rani.? tug Mustoca bekerja sebagai petani, sehingga nendapatan yang

diperoleb t3dak cukup untuk merabiayai kebuntban WIT keivarga. Mustota

inenyadari keadaan keluarganya tersebut, sehingga meskipun ia ingin bersekoiah

lebib iiugl, akan tetapi kareua kemainpuan orang i'dart-Ya Yal)g le! baths, seitingga ia

iianya bisa menatuatkan 'pendidikau p da iettjaata Sckolah Dasar saja.

nu la ma,sa kccil Itylustoia, seperti layaknya anak-anak seba.yar;:yz, scririg

.1%4 whollab bervrna tLlrn2. Pada 21y=1 flhnn 1985, f€Tatnya

hninn FPbruari, bapak Mnqtnfa Fu-rtekad unblk mPtroba bPkprin inar negPri dan

memiiih Matawda sebagai sasaran. Pada, away in hekerin. hanvak rnengn.inrni

penderitaan, dengan menerima gaji yang. sangat rendah. Setelab empat buian

bekeria bangunan, bapak Mustofa ikut bekerja di perusahaan bernarn.a Sarikat

Bina Putra Company (semacam CV) sebagai tcriaga kasar.

?vtusiofa faeugatakaa: "Stigma beketja di pkausidiaati Sarikkit Bina Ntra Company, sering mernberanikan diri pegang-pegang aiat tucsin escalator, &lain atesin untuk. pengeruk tk,ilah, Iraznpir setiap hari mencobanya mengoperasikan alas tersebut, kita harus berati setiap Bari_ kena are.,11 masuk lcuping karma kPluar kuping

tapi tidak boieh marah balik. Kata tvlustofa, k3osaya. halo march, ber.katn flpa pPgang yaw, pecrang eini. rusak bage.iiinana, saya diam saja. Suuranya kale marah keras sekaii, tapi kalo selesai ya sudah selesai, tidak ada apa-apa.. Kadan.g-kadatT wzikta ketja. marah, tapi ketika pulang mereka. satu keretf.L., yang perbincangannva sudah biasa, seperti tidak tedadi apa-apa. iviustota c-reeita1'4 ri-rqt1 =anernata r.isedkn d pet Plninnthr, R sj, seelhini

pulang ya sudah biasa, tidak marah lagi, apa yang terjadi dikantor ya harva flikantrir Setelah SlIva Mor an pa-kill rkr, menagurmkar tnesin escalator dan has-Elva bagus, bos saya menyayangi sekali, apa-apa kekurangan yang berkaitan dengan peketaart kalo s-aya merlgelah pasti laiigsting

'

Page 17: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 7 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Penelitian ini secara utuh adalah untuk mengetahui pemaknaan remitansi

bagi TKI dalam perspektif fenomenologi. Penelitian dirancang dengan sistimatika

pada tahun pertama menghasilkan konteks sosial yang melatarbelakangi individu,

proses pengambilan keputusan dalam menentukan remitansi, dan pada tahun

kedua, penelitian difokuskan kepada pemaknaan remitansi bagi TKI.

Hasil penelitan tentang konteks sosial yang melatarbelakangi individu

melakukan remitansi, antara lain umur subyek, jenis kelamin subyek, tingkat

pendidikan subyek, negara tujuan subyek, pekerjaan subyek di daerah asal

sebelum menjadi TKI, jenis pekerjaan subyek di negara tujuan, proses

keberangkatan ke luar negeri, dan besarnya penghasilan di luar negeri.

Penelitian ini juga menghasilkan proses pengambiian keputusan dalam

penentuan remitansi, yang ditelaah melalui bagaimana cara pengambilan

keputusan dalam menentukan remitansi dan penentu dalam pengambil keputusan.

Cara pengambil keputusan dilakukan dengan (1) musyawarah (dialami oleh

subyek: Mustofa, Hamsiah, Khoirul, Wahliah, Jumain, Juin, Imam 1-Iambali,

Danauri Wahidin). (2) tidak dengan musyawarah (dialami oleh subyek:

Solamah, Sapi'i, dan Muhdi). Temuan penelitian pada penentu pengambil

keputusan adalah (a) TM sendiri sebagai penentu (subyek Solamah, Solechan,

dan Jaelani); (b) suami sebagai penentu (subyek Hamisah, Wahliah, dan Juin); (c)

istri sebagai penentu (subyek Achmadi dan Mustofa); dan (d) suami-istri sebagai

penentu (subyek Sapi'i dan Wahidin).

Page 18: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

125

Studi fenomenologi dalam perspektif Alfred Schutz menyatakan bahwa

dunia makna tidak akan terlepas dari because motives (motif sebab) dan in order

to motives (motif tujuan). Menurut Schutz bahwa pemaknaan tidak bisa terlepas

dari konteks sosial yang melatarbelakangi individu. Lebih lanjut Schutz

mengemukakan bahwa konteks sosial merupakan because motives, sedang

keinginan-keinginan atau impian-impian dari seseorang merupakan in order to

motives.

Temuan penelitian dari salah satu konteks sosial adalah proses

keberangkatan ke luar negeri untuk menjadi TKI. Proses keberangkatan subyek

ada yang melalui sistem potong gaji (subyek Solamah dan Jumain); sistem

pinjam uang (subyek Mustofa, Hamisah, Solechan, Jaelani, Imam Hambali, dan

Sapi'i); dan sistem bayar tunai (subyek Wahidin). Penelitian ini juga

mengungkapkan bahwa dengan remitansi, subyek ingin memiliki rumah sendiri,

memiliki tanah, dan memiliki usaha sendiri.

Dari hasil penelitian tentang konteks sosial yang melatarbelakangi TKI,

(motif sebab) dan keinginan atau tujuan dari TKI (motif tujuan), akan sangat

menginspirasi bagi TKI dalam rnernaknai remitansi. Pemaknaan remitansi akan

dilakukan pada penelitian tahun ke do a- atau nada penelitian tahap berikutnya.

Temuan penelitian ini merupakan dasar untuk kelanjutan dalam

penelitian berikutnya, seperti yang dikemukakan oleh Alfred Schutz bahwa studi

pemaknaan, terlebih dulu hams mengetahui konteks sosial yang melatarbelakangi

TKI sebagai motif sebab, dan mengetahui keinginan-keinginan masa depan dari

TKI sebagai motif tujuan.

Page 19: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

BAB 8 KESIMPULAN

Predikat Bawean sebagai pulau putri ini merupakan kepulauan yang

termasuk wilayah Kabupaten Gresik, dan untuk mencapai pulau tersebut hares

naik kapal dari pelabuhan Gresik. Meskipun Pulau Bawean ini ada fasilitas

pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga tingkat SLTA, tetapi anak-

anak di pulau ini lebih memilih bekerja di luar negeri menjadi TKI/TKW, dari

pada meneruskan sekolah. Pada umumnya TKI pulau Bawean menjadi TM

karena faktor turun menurun, dari dulu, orang Bawean sudah terkenal sebagai

Nelayan. Pada umumnya mereka bekerja sebagai TKI di Negara Malaysia. Studi

tentang makna remitansi oleh TKI ini, tahun pertama menemukan beberapa

kesimpulan berikut ini.

Pertama: Kontek Sosial yang melatarbelakangi TM.

Pekerjaan orang tua subyek adalah petani, dan merupakan keluarga bestir,

banyak subyek yang mempunyai saudara tiga sampai enam saudara, hanya satu

subyek (Solamah) yang memiliki satu saudara. Barriaknya jumiah anggota

keluarga memberikan imbas pada tingkat pendidikan anggota keluarga yang

tergolong rendah. Adanya TKI yang berpendidikan SD seperti: Mustofa,

Solechan, Jumain, dan Danauri. Umur TKI yang terendah 29 tahun (Jumain), dan

umur tertua 51 tahun (Juin)

Konteks sosial ekonomi orang tua TM yang kurang menguntungkan,

menyebabkan proses keberangkatan TKI ke luar negeri melalui beberapa model

sistem. Studi ini menemukan tiga konteks pola keberangkatan TKI ke luar negeri,

Page 20: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

127

yaitu pola sistem potong gaji, pola sistem pinjam uang, dan pola sistem bayar

tunai.

a.Proses Keberangkatan sistem potong gaji

Pola keberangkatan dengan sistem potong gaji, merupakan sistem paling

mudah untuk dipenuhi oleh calon TKI, dianggap suatu kemudahan dalam

prosedur, sebab PJTKI tidak menarik biaya keberangkatan. Dengan cara

pemotongan gaji setelah bekerja di luar negeri, TKI setiap bulannya hanya terima

sebesar 30 sampai 40 persen, dari gaji diterima, dan sisa gaji tersebut dipotong

oleh PJTKI. Sistem potong gaji, memiliki bunga pinjaman tinggi, dalam waktu

tergolong lama, antara tujuh sampai sembilan bulan, tergantung besar kecilnya

potongan. Kondisi latar belakang sosial ekonomi orang tua calon TKI tersebut

memaksa untuk memilih proses keberangkatan dengan model potong gaji.

Proses keberangkatan dengan model sistem potong gaji ditemui pada TKI

yang bekerja di sektor rumah tangga, seperti Solamah yang bekerja di Hongkong,

Jumain bekerja di Taiwan. Proses keberangkatan sistem potong gaji

mencerminkan ketidakmampuan ekonomi keluarga TKI, hal ini menggambarkan

bahwa keluarga TKI tidak memiliki akses untuk mendapatkan pinjaman dana da-.1

lembaga keuangan, disebabkan keluarga TKI tersebut tidak memiliki jaminan.

Sedangkan untuk akses mendapatkan pinjaman uang dari sanak —saudara atau

tetangga, ada perasaan kuatir tidak dipercaya, selain kondisi sosial ekonomi

saudara-saudaranya atau tetangganya memiliki standar ekonomi keluarga kurang

lebih hampir sama.

Page 21: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

131

DAFTAR PUSTAKA

Aho, James A. 1998 TheThingsoftheWorld:ASocialPhenomenology. Westport,

Con

Bogdan, Robert, and Steven J. Taylor 1975 Introduction to Qualitative Research Methods: A Fenomenological Approach to the Social Sciences. New York:

Wiley.

Bowring; Finn 1996 "A Lifeworld without a Subject: Habermas and the Pathologies of Modernity."Telos106:77-104.

Budijanto, 1989. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Remitansi (Studi Kasus di Dukuh Sentong, Desa Rembun Kecamatan Dampit), Malang

Lembaga Penelitian IKIP Malang.

Cherryholmes, Cleo, 1973 Theory and Method in a Study of Argentine Fertility. New York: Wiley.Costelloe, Timothy M. 1996 "Between the Subject and Sociology: Alfred Schutz's Phenomenology ofthe Life-World." Human

Studies, 19:247-266

Curson, Peter, C. 1980. Remittance and Migration The Commerce of Movement. Population Geography Vol. IX April. Sydney.

Darroch, Vivian, and Ronald J. Silvers (eds.) 1982 Interpretive Human Studies: An Introduction to Fenomenological Research. Washington, D.C.:

University Press

Effendi, Tajuddin Noer,1995.Mobilitas Pekerja, Remitansi dan Peluang Berusaha di Pedesaan, Kelola No 8/IV Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada..

Engkus Kuswamo, 2010, "Fenomenologi: Metode Penelitian Kualitatif', diakses 13 Desember 2010, http://id.shvoong.comfbooks/dictionary/1967914-

fenomenologi-metode-penelitian-kualitat.

Helle, Horst J., ed. 1991 Verstehenand Pragmatism: Essays in Interpretative

Sociology. Frankfurt, Federal Republic Germany: Peter Lang.Herek, Gregory M. 1986 "The Instrumentality of Attitudes: Toward a Neofunctional Theory." Journal of Social Issues 42:99-114.

Hugo, Graeme, J. 1978. Population Mobility in West Java Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Ida Bagus Mantra, dan dan Nasrudin Harahap. 1989. "Mobilitas Penduduk dan Dampaknya Terhadap daerah Yang Ditinggalkan : Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo, Madiun, Ciamis dan Asahan". Laporan Akhir Kerjasama Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dengan

Page 22: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

132

Pusat Penelitian Kependudukan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Ihde, Don 1977 Experimental Phenomenology: An Introduction. New York: Putnam.

John Connel, 1980 Remitansice and Rural Development: Migration, Dependency and Inequality in The Suoth Pacific. Development study centre. Paper No. 22. Canberra: The Australian National University Press.

Levesque-Lopman, Louise 1988 Claiming Reality: Phenomenology and Women's Experience.Totowa, N.J.: Rowman and Littlefield; Hitzler, Ronald, and Reiner Keller 1989 "On Sociological and Common-Sense Verstehen."Current Sociology 37:91-101.

Massofa.wordpress" dengan judul "Karl Manheim, Robert Ezra Park dan Alfred Schutz". Blogger ini mencamtumkan sumber tulisan dari buku Teori Sosiologi Klasik Karya Boedhi Oetoyo, dkk, lihat http://massofa.wordpress.com/ 2008/03/04/karl-mannheim-robert-ezra-park-dan-alfred-schut..., diakses 27 Januari 2009. •

Natanson, Maurice 2008 "Alfred Schutz on Social Reality and Social Science." In Maurice Natanson,ed., Phenomenology and Social Reality. The Hague: Nijhoff.

O'Neill, John 1985 "Fenomenological Sociology'." Canadian Review of Sociology and Anthropology 22:748-770.; O'Neill, John, 1994 ThePoverty of Postmodernism London: Routledge.

Phillipson, Michael 1972 "Fenomenological Philosophy and Sociology'." In Paul Filmer, Michael Phillipson, David Silverman, and David Walsh, eds., New Directions in Sociological Theory. Cambridge, Mass.: MIT Press.

Rogers, Mary F. 19'(33 Sociology, Ethnomethodology, and Experience: APheomenoloal Critique.; Psathas, George (ed.) 1973 Fenomenological Sociology:Issues and Applications. New York: Wiley.

Ritzer, G, dan Goodman, D., 2005, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prenada Media. Halaman 94

Schutz, Alfred 1962 Collected PapersI: The Problem of Social Reality. Maurice Natanson, ed. TheHague: Nijhoff..

Setiadi. 1999. Konteks Sosio Kultural Migrasi Internasional. Kasus di Lewotolok Flores Timur. Flores Timur. Populasi 10 (2). Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Page 23: LAPORAN AICHIR PENELITIAN FUNDAMENTALfis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan2.pdf · Alamat j. Telpon/Faks k. Alamat Rumah : 1. Telpon/Faks/E-mail : Malang, November 2013

Nom

or:

712/U

N32. 1

4/LT

/ 2014

in

(CT

C

z 0 4-, 0

O

O

N-

0 • jcz4p,i,ZA N G 4-0 a.

1— —

C Cd

on -0 Q.) (I3 0 CL

0 C on c

ro Y a)

ro to E . f.1

ro on o 1- co

L._ C (i) r,--;

) N LL ai

on - 1/44- Z 0

'on- L-.-- rvi -0 a C .0 (1) 03

ro _ 0.. 4-) v) CA L. L71

L_ i CO a) ra CL c > 4-4

.,_ - n .m

c E -6

a N z a) as-0 m co -I—,

(0V) on

ro Ers .._

c -•,7

> cL(Dc

rcS, fa

1-- c

, ,„ ro

r0 • • Li -0 .•=._', C •—

ro to -0 CU nzf 4--, • ,--, tt ._

ck:S a z C 0 1.-- 0_ ,--.-f

0_ OD W = kii on _o _cl c c a) c Y < on iv

=

ro ro 0:5 >, - on C — nzs e•-,

EiS ccs • it5 7 0 C., -

tar n ([1 .,.., on 4--,

C Ea ..c) (1) as

_0 fts = a, Ezi

co

(1) _.J CL in .._ co ,..,-,Q.) e c

z z , c -0 0:5 -0 (45 0,

p c - v- z R:1

C LL. = 0

co C,•1 '47J c ca.

.,.. c cu n

O r.. (175 Y .c .,_ (0 c

a) - 'a O ._ its CL C s.- -0 CO rtS

0-(1) DA et_fl:5 rz _o c (1) c

,,, L_ E ro a) - ro ro _..1 Oil = C ro Q.) .__I 03

..Y v) _ ... .i.., a) E R 11

(...ss 1- 16 rcs -0