Laporan Akhir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisikan laporan akhir praktikum mengenai kendali tegangan

Citation preview

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    1/17

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangKendali tegangan AC banyak digunakan di industripemanas,

    transformator beban tap yang berubah ubah, pengontrol cahaya, control

    kecepatan pada motor induksi fasa banyak dan control magnet AC.

    Komponen elektronik yang digunakan adaalh thyristor dan Triac yang

    merupakan komponen aktif yang banyak digunakan dalam rangkaian

    elektronika, bentuknya sederhana dan penggunaanya sangat mudah. Untuk

    memindahkan daya biasanya digunakan dua jenis tipe pengontrolan, control

    ON-Off dan Kontrol Sudut fasa.

    Oleh karena itu, penggunaan kendali tegangan AC pada peralatan listrik

    sangat bermanfaat. Berdasarkan penjelasa diatas, maka perlunya dilakukan

    percobaan ini guna mengetahui lebih terperinci kegunaan thyristor dan triac

    pada kendali tegangan AC dan prinsip kerjadari tipe pengontrolan.

    1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan adalah :

    1. Bagaimana cara kerja thyristor, triac?2. Bagaimana prinsip kerja dari tipetipe kendali tegangan AC?3. Bagaimana bentuk gelombang input dan output untuk tiap percobaan?

    1.3Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan ini adalah :

    1. Mengetahui cara kerja thyristor dan triac.2. Mengetahui tipetipe kendali tegangan AC3. Mengetahui gelombang input dan output untuk tiap percobaan.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    2/17

    2

    1.4Metode dan Teknik Pengumpulan Data1.4.1 Metode

    Metode yang digunakan adalah deskriptif analistis/eksperimen

    (percobaan) karena percobaan ini bertujua untuk mendeskripsikan dan

    membuktikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun

    dari hasil percobaan kemudian dianalisis.

    1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah :

    1. Studi kepustakaan.

    2. Eksperimen (percobaan).

    1.5 Sistematis Penulisan

    BAB I : Pendahuluan

    Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

    penulisan, metode dan teknik pengumpulan dan sistematis

    penulisan

    BAB II : Teori Dasar

    Menguraikan tentang konponen thyrsitor, konstruksi dan

    karakteristik SCR, komponen Triac, karakteristik triac,

    penggunaan triac dan factor yang mempengaruhi kerja

    triac.

    BAB III : Landasan Praktikum

    Berisikan tentang alat-alat yang digunakan, prosedur

    percobaan,data pengamatan, dan pengolahan data.

    BAB IV : Analisa

    .Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan dan

    pengolahan data yang dilakukan.

    BAB V : Kesimpulan dan Saran

    Berisikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari

    praktikum yang telah dilakukan.Saran berisikan hal-hal

    yang harus diperbaiki pada saat praktikum.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    3/17

    3

    BAB II

    TEORI DASAR

    2.1 Komponen Thyristor

    Thyristor atau SCR (Silicon-Controlled Rectifier) adalah piranti

    semikonduktor yang sangat penting dalam aplikasi elektronika daya. Hal ini

    tidak lepas dari kemampuan yang dimiliki, yakni kemampuan

    penyakelarannya yang cepat, kapasitas arus dan tegangan yang tinggi serta

    ukurannya yang kecil. Komponen ini dioperasikan sebagai saklar dari keadaan

    tidak konduksi (Off) menjadi konduksi (On).

    2.1.1 Konstruksi dan karakteristik SCR

    Thyristor merupakan piranti semikonduktor empat lapis pnpn,

    yang mempunyai tiga terminal, yaitu Anoda, Katoda dan Gate

    Gambar 2.1.1.1 Simbol thyristor

    Jika tegangan anoda dibuat positif terhadap katoda maka sambungan J1

    dan J3 mendapat bias maju sebaliknya J2 mendapat bias mundur

    sehingga ada arus bocor kecil yang mengalir dari katoda ke anoda.

    Dalam keadaan seperti ini, thyristor dalam keadaan off (terhalang) dan

    arus bocor keadaan off. Jika tegangan anoda-katoda, VAK dinaikkan

    terus sampai suatu harga tertentu sehingga mampu menjebol J2,

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    4/17

    4

    thyristor dikatakan dalam keadaan breakdown bias maju. Tegangan

    yang menyebabkan breakdown ini disebut VBO. Karena J1 dan J3

    dalam keadaan bias maju maka akan mengalir arus yang sangat besar

    dari anoda ke katoda dan thyristor dikatakan dalam keadaan konduksi

    atau On. Jatuh tegangan maju merupakan jatuh tegangan akibat

    resistansi dari keempat-lapisan, yang besarnya, tipikal 1 V. Dalam

    keadaan On ini arus anoda dibatasi oleh beban luar. Arus anoda harus

    lebih besar dari arus latchingnya, IL agar piranti ini tetap dalam

    keadaan On. IL merupakan arus anoda minimum yang diperlukan agar

    thyristor tetap dalam keadaan On, bila tidak, piranti ini akan kembali

    pada keadaan Off bila tegangan anoda ke katodanya diturunkan.

    Gambar 2.1.1.1 Karakteristik V-I

    Sekali thyristor konduksi maka sifatnya sama seperti dioda dalam

    keadaan konduksi dan tidak dapat dikontrol. Namun, apabila arus

    diturunkan sampai dengan arus holdingnya, IH thyristor akan kembali

    pada keadaan off. Arus holding ini dalam ukuran miliampere dan lebih

    rendah dari arus latchingnya. Jadi arus holding IH adalah arus anoda

    minimum yang menjaga agar thyristor dalamkeadaan on. Apabila

    tegangan katoda lebih tinggi terhadap anoda, sambungan J2 mengalami

    bias maju sementara J1 dan J3 mengalami bias mundur. Thyristor akan

    menjadi dalam keadaan off dan akan ada arus kecil yang mengalir yang

    disebut arus bocor bias mundur, IR. Namun bila tegangan katoda-anoda

    dinaikkan terus sampai mencapai tegangan dadalnya, maka akan ada

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    5/17

    5

    arus yang tinggi mengalir dari arah katoda ke anoda yang

    mengakibatkan rusaknya thyristor. Dalam operasi normalnya, tegangan

    VAK selalu ada di bawah VBO, dan VKA selalu di bawah VBD.

    Dengan VAK yang lebih rendah dari VBO, untuk membuat thyristor

    menjadi on dilakukan dengan memberikan tegangan positif pada

    terminal gate-nya terhadap katoda. Dengan memberikan tegangan

    positif pada gate sama halnya dengan memberikan arus gate, IG

    membuat thyristor dari off menjadi on. Semakin besar IG maka

    tegangan arah maju untuk membuat thyristor konduksi semakin rendah

    seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.29, karakteristik forward.

    Sekali arus trigger diberikan akan membuat thyristor on dan selama

    arus anodanya tidak kurang dari arus holdingnya maka thyristor akan

    tetap on walaupun arus triggernya dihilangkan.

    2.2 Komponen Triac

    TRIAC merupakan singkatan dari TRIode Alternating Current, yang

    artinya adalah saklar triode untuk arus bolak-balik. TRIAC adalah

    pengembangan dari pendahulunya yaitu DIAC dan SCR. Ketiganya

    merupakan sub-jenis dari Thyristor, piranti berbahan silikon yang umum

    digunakan sebagai saklar elektronik, disamping transistor dan FET.

    Perbedaan diantara ketiganya adalah dalam penggabungan unsur-unsur

    penyusunnya serta dalam segi arah penghantaran arus listrik yang melaluinya.

    TRIAC sebenarnya adalah gabungan dua buah SCR (Silicon Controlled

    Rectifier) atau Thyristor yang dirancang anti paralel dengan 1 (satu) buah

    elektroda gerbang (gate electrode) yang menyatu. SCR merupakan piranti zat

    padat (solid state) yang berfungsi sebagai sakelar daya berkecepatan tinggi.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    6/17

    6

    Gambar 2.2.1 Triac dan Ekuivalensi Simbolnya

    2.2.1 Karakteristik Triac

    Triac memiliki karakteristik swicthing seperti pada SCR, kecuali

    bahwa Triac dapat berkonduksi dalam berbagai arah. Triac dapat

    digunakan untuk mengontrol aliran arus dalam rangkaian AC. Elemen

    seperti penyearah dalam kedua arah menunjukkan kemungkinan dua

    aliran arus antara terminal utama M1 dan M2. Pengaturan dilakukan

    dengan menerapkan sinyal antara gate (gerbang) dan M1.

    Gambar 2.2.1.1 Karakteristik Triac

    Karena dapat bersifat konduktif dalam dua arah, biasanya Triac

    digunakan untuk mengendalikan fasa arus AC (contohnya kontroler

    tegangan AC). Selain itu, karena Triac merupakan devais bidirektional,

    terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika

    terminal MT2 positif terhadap terminal MT1, Triac dapat dimatikan

    dengan memberikan sinyal gerbang positif antara gerbang G dan MT1.

    Sebaliknya jika terminal MT2 negatif terhadap MT1 maka Triac akan

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    7/17

    7

    dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara

    gerbang G dan terminal MT1. Tidak perlu untuk memiliki kedua sinyal

    gerbang positif dan negatif dan Triac akan dapat dihidupkan baik

    dengan sinyal positif atau negatif.

    Dalam prakteknya sensitifitas bervariasi antara satu kuadran

    dengan kuadran lain, dan Triac biasanya beroperasi di kuadran I+

    (tegangan dan arus gerbang positif) atau kuadran III- (tegangan dan arus

    gerbang negatif).

    Konduksi atau hantaran diantara katoda dan anodanya ditahan

    dalam arah maju maupun mundur. Gerbang tidak dikendalikan

    sepanjang karakteristik mundur, namun dapat dipergunakan sebagai

    sakelar hantaran dalam arah maju. Bila diberi sinyal kecil diantara

    gerbang dan katoda, thyristor akan aktif, sehingga arus maju yang besar

    dapat mengalir dengan hanya memberikan tegangan kecil saja pada

    piranti ini. Sekali aktif, thyristor hanya dapat dimatikan dengan

    menurunkan arus yang melaluinya sampai kurang dari nilai arus yang

    disebut holding current(arus genggam). Arus genggam merupakan arus

    minimum yang dinyatakan untuk memastikan penerusan hantaran, dan

    ini biasanya dinyatakan dalam persen terhadap arus maju maksimum.

    Thyristor dapat disambung ke dalam kondisi hantaran maju

    dengan dua cara, yaitu dengan melampaui tegangan putus maju

    (forward break-over voltage) Triac, atau dengan memberikan suatu

    bentuk gelombang yang nilainya naik dengan cepat diantara anoda dan

    katodanya, pada khususnya lebih dari 50 V/s. Namun biasanya yang

    dipakai untuk mengendalikan titik pengaktifan adalah sinyal gerbang.

    Thyristor memiliki struktur yang tersusun atas empat lapisan

    silikon P-N/N-P. Simbolnya merupakan simbol penyearah dengan

    terminal tambahan yang disebut gerbang (gate). Gerbang inilah yang

    mengizinkan pengendalian atas aksi penyearah. Piranti ini dapat dibuat

    agar bertindak sebagai rangkaian terbuka (penahan maju) atau dapat

    dipicu sehingga memiliki kondisi hantaran maju resistansi rendah

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    8/17

    8

    dengan memberikan pulsa singkat yang memilik daya relatif ren-

    dah/kecil pada terminal gerbang. Dengan memberikan thyristor secara

    diagonal akan terlihat bahwa struktur transistor P-N terdapat diantara

    anoda dan gerbang transistor N-P dalam daerah gerbang katoda

    2.2.2 Penggunaan Triac

    Piranti Triac dipakai secara luas untuk menggantikan ke-dudukan

    relai dan sakelar mekanik konvensional. Triac dapat dikehendaki

    berperilaku sebagai rangkaian terbuka atau sebagai penyearah

    tergantung dari cara pemakaian gerbangnya.

    Triac juga banyak dipakai untuk mengatur siklus pixel LCD,

    dengan menyambung/memutus arus yang mengalir ke setiap pixel

    (picture element) dalam ukuran sekian milidetik. Pengembangan

    karakteristik unsur penyusun Triac dapat menghasilkan waktu on-off

    yang lebih singkat. Triac kebanyakan digunakan dalam rangkaian

    kontrol gelombang penuh AC karena triac memberikan dua kelebihan

    dibandingkan dengan dua thyristor:

    a. Rancangan keping pendingin yang lebih sederhana,b. Rangkaian pemicu yang relatif lebih ekonomis.

    2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kejra Triac

    Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, thyristor dan triac pada

    dasarnya merupakan piranti semikonduktor yang tersusun atas empat

    lapisan silikon yang digunakan untuk mengontrol daya yang besar.

    Seperti halnya piranti elektronik lainnya, pada umumnya penyearah

    dikendali silikon rusak akibat gangguan panas. Temperatur yang tinggi

    dalam piranti yang bervolume relatif kecil atau laju perputaran

    temperatur yang tinggi akan menyebabkan keadaan rangkaian

    bertanbah buruk secara lambat yang pada akhirnya akan merusaknya.

    Penyearah dikendali silikon juga pada akhirnya rusak seperti

    halnya sebuah sekering, bila mereka dikenai sentakan arus beban lebih.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    9/17

    9

    Tentu saja ini merupakan pekerjaan para para perancang apakah piranti

    telah ditempatkan diatas keping pendingin yang memadai, serta

    memastikan pula bahwa sentakan arus yang besar tidak terjadi.

    Kerusakan yang dapat dijumpai, misalnya adalah tegangan putus

    maju yang rendah, hilangnya kontrol atas gerbang, anoda ke katoda

    yang terbuka atau terhubung singkat, atau gerbang ke katoda yang

    terbuka atau terhubung singkat.

    Juga tidak mustahil jika kerusakan thyristor atau triac disebabkan

    oleh keruskan di/dt. Gejala ini dapat dijelaskan dengan meninjau saat

    terjadinya pemicuan piranti. Arus gerbang dikonsen-trasikan dalam

    daerah yang amat sempit dari gerbang. Akibatnya aliran mula arus

    katoda dibatasi pada daerah yang sempit dan bila arus anoda ini

    memillki laju perubahan atau di/dt yang mencapai nilai kritis tertentu,

    maka panas yang cukup besar akan terkumpul pada suatu daerah yang

    sempit atau muncul bintik panas, akibatnya piranti akan rusak. Dalam

    kebanyakan rangkaian induktansi, beban membatasi laju perubahan

    arus.

    Sebutan laju perubahan tegangan dv/dt diberikan untuk suatu

    thyristor yang hanya dipicu oleh tegangan anoda yang naik secara

    tajam. Akan dapat dijumpai bahwa pada sejumlah rangkaian dengan

    jaringan AC dikawati secara paralel pada thyristor atau triac akan

    membungkam efek ini.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    10/17

    10

    BAB III

    LANDASAN PRAKTIKUM

    3.1 AlatAlat dan Bahan

    1. Rangkaian kendali tegangan AC.2. Jumper secukupnya.3. Kit praktikum.4. Oscilloscope.5. Beban berupa 6 buah lampu.

    3.2 Prosedur Percobaan

    1. Saklar dalam keadaan terbuka..

    2.Membuat rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini :

    Pecobaan beban : (a) 1 fasa, (b) 3 fasa, (c) 3 fasa bintang dengan netral, (d)

    3 fasa delta.

    3.Mengatur besar masukkan gelombang trigger sesuai ketentuan asisten.4.Menggambar bentuk gelombang yang dihasilkan oscilloscope.5.Menuliskan keteranganketerangan lain yang diperlukan.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    11/17

    11

    3.3 Data Hasil Pengamatan

    A. Tabel 1 Percobaan Kendali Tegangan AC 1 fasaNo. Percobaan Data

    Gelombang Tegangan

    Output

    Keterangan

    (Kondisi Lampu)

    1.Trigger

    30

    V = 17V

    I= 0,09 A Sangat redup

    2. Trigger 60

    V = 57V

    I= 0,18 ARedup

    3.Trigger

    90

    V = 94V

    I= 0,23 A Agak terang

    1.

    Trigger

    120

    V = 18V

    I= 0,35 A Terang

    2.Trigger

    150

    V = 212V

    I= 0,38 ALumyan Terang

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    12/17

    12

    B. Wiring Diagram

    Gambar 3.3.1 Wiring Diagram Kendali Tegangan AC

    Gambar 3.3.2 Single Line Kendali Tegangan AC

    3.Trigger

    180

    V = 215V

    I= 0,39 A Lebih Terang

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    13/17

    13

    3.4 Pengolahan Data

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    14/17

    14

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    15/17

    15

    BAB IV

    TUGAS AKHIR dan ANALISA

    4.1 Tugas Akhir

    1. Hitung besarnya Vo, Io, Po, dan PF yang terjadi setiap besar trigger?Jawab : (Terdapat pada BAB 3 pengolahan data )

    2. Bandingkan Vo secara percobaan dan teori!Jawab : (Terdapat pada BAB 3 pengolahan data )

    3. Jelaskan cara kerja trigger dalam percobaan tersebut!Jawab :

    Cara kerja trigger pada percobaan ini adalah sebagai pemicu untuk

    menyalakan atau melewatkan arus gate thyristor pada saat tertentu

    terhadap perioda tegangan input sehingga thyristor konduksi.

    4.1 Analisa

    Analisa yang dapat di ambil setelah melakukan percobaan dengan

    empat kali percobaan yaitu ; pada thyristor dengan mengatur atur sudut

    penyalaannya () dari 30, 60, 90, 120, 150, 180, semakin besar sudut

    penyalaannya () maka akan semakin besar tegangan outputnya karena

    daerah tegangan yang dipotong oleh sudut penyalaannya () sangat kecil,

    nyala lampu nya akan berpengaruh bila sudut penyalaannya () diperbesar,

    karena sudut penyalaannya () diperbesar maka tegangan output (Vo) akan

    besar, arus pun besar, menurut hokum ohm dimana resistansi berbandinglurus dengan tegangan.

    Untuk percobaan 3 fasa bintang netral dan 3 fasa tanpa netral tidak

    dilakukan karena terdapat trouble pada kit praktikumnya. Tetapi pada saat

    praktikum praktikan hanya menghubungkan beban dengan hubung bintang

    untuk rangkian 3 fasa bintang netral, maupun delta untuk rangkaian 3 fasa

    tanpa netral.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    16/17

    16

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Simpulan

    Hasil dari pembuatan laporan ini dan melakukan percobaan,

    praktikan dalam menyimpulkan :

    1. Kontrol tegangan AC dapat diklasifikasi dalam dua tipe :

    a. Kontrol On-Off

    Prinsip kerjanya pada saat saklar thyristor menghubungkan supply AC

    ke beban untuk waktu Tn saklar akan membuka atau mati oleh pulsa

    penghambat gate untuk waktu To. Ketika Tn yang merupakan bilangan

    bulat per cycle maka thyristor akan menutup.

    b. Kontorl fasa

    Prinsip kerjanya pada saat ada aliran daya ke beban control oleh

    penghambat atau delay sudut tembak thyristor T1. Kerja D1 sebagi jarak

    control yang terbatas dan tegangan output rms dapat diperoleh.

    2. Besar kecilnya sudut penyalaannya () dapat berpengaruh terhadap

    tegangan output (Vo) dari suatu rangkaian kendali AC.

    5.2 Saran

    Disediakan peralatanperalatan yang menunjang pada setiap praktikum agar

    dapat di simulasikan lansung. Dan diperbaharui lagi alat lat yang sudah

    cukup tua, umumnya atau keadaan alat tersebut kurang stabil, karena alat

    alat sangat menunjang sekali dalam melakukan percobaan agar hasil yang

    diinginkan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  • 5/24/2018 Laporan Akhir

    17/17

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Modul Praktikum Elektronika Daya, Institut Teknologi Nasional Bandung, 2013.

    Zuhal.(2000).Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya, PT Gramedia

    Pustaka Utama.Jakarta.