36
1 PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU-GURU SD DI KECAMATAN BULELENG Tim Pelaksana: Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd (Ketua) NIP. 196308301988032002 Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si, M.Si (Anggota) NIP. 197012101995012001 I G. A. Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd (Anggota) NIP. 197204131998022002 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor:74/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13Februari 2014 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2014 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

  • Upload
    voliem

  • View
    225

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

1

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU-GURU SD

DI KECAMATAN BULELENG

Tim Pelaksana:

Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd (Ketua) NIP. 196308301988032002

Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si, M.Si (Anggota) NIP. 197012101995012001

I G. A. Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd (Anggota) NIP. 197204131998022002

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK

Nomor:74/UN48.15/LPM/2014

Tanggal 13Februari 2014

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2014

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

2

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

a. Judul : Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk

Meningkatkan Profesionalisme Guru SD di Kecamatan

Buleleng

b. Jenis Program : Pelatihan

c. Bidang Kegiatan : Pendidikan

d. Identitas Pelaksana :

1. Ketua Pelaksana :

a) Nama : Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd

b) NIP : 19630830 198803 2002

c) NID : 0030086303

d) Pangkat/Gol : Pembina Tk.I /IVb

e) Alamat kantor : Kampus Tengah Undiksha Jl. Udayana Singaraja

f) Alamat rumah : Jl. Srirama No. 20 Singaraja

2. Anggota 1 :

a) Nama : Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si, M.Si

b) NIP : 197012101995012001

c) Pangkat/Gol : Pembina/IVa

d) Alamat kantor : Kampus Tengah Undiksha Jl. Udayana Singaraja

e) Alamat rumah : Jl P. Menjangan BTN Banyuning Indah A. 15 Singaraja

3. Anggota 2 :

a) Nama : I G. A. Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd

b) NIP : 19720413199802 2 002

c) Pangkat/Gol : Penata Muda/IIId

d) Alamat kantor : Kampus Tengah Undiksha Jl. Udayana Singaraja

e) Alamat rumah : Jl. Jendral Sudirman, Gg. V/2 Singaraja

e. Biaya yang diperlukan : Rp. 10.000.000,-

(Sepuluh Juta Rupiah)

f. Lama Kegiatan : 7 bulan (Maret – September 2014)

Mengetahui, Singaraja, 10 September 2014

Dekan FMIPA Ketua Pelaksana,

Universitas Pendidikan Ganesha

Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd

NIP. 195812311986011005 NIP. 19630830 198803 2002

Mengetahui,

Ketua LPM Undiksha

Prof.Dr. Ketut Suma, M.S

NIP.19590101 198403 1003

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

3

TIM PELAKSANA

1 Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Dra. Ni Ketut Rapi, M.Pd

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19630830 198803 2002

d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Fisika

e. Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I /IVb

f. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pendidikan Fisika

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 12 jam/minggu

2 Anggota pelaksana 1

a. Nama Lengkap : Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si, M.Si

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197012101995012001

d. Disiplin Ilmu : Fisika

e. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

f. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pendidikan Fisika

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 10 jam/minggu

3 Anggota pelaksana 2

a. Nama Lengkap : I G. A. Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 1197204131998022002

d. Disiplin Ilmu : Fisika

e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIId

f. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pendidikan Fisika

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 10 jam/minggu

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

4

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD

DI KECAMATAN BULELENG

Oleh

Ni Ketut Rapi, Dewi Oktofa Rachmawati, dan I G. A. Nyoman Sri Wahyuni

ABSTRAK

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru-guru SD di Kecamatan

Buleleng. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SD yang ada di Kecamatan Buleleng

sebanyak 16 orang. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan ceramah, tanya

jawab, dan pelatihan membuat proposal PTK. Kegiatan bertempat di Laboratorium

Fisika Lanjut Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Undiksha.

Hasil pelatihan menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan berjalan

dengan baik. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan para peserta tentang

PTK hal ini didasarkan pada draf proposal yang dihasilkan oleh peserta. Respon peserta

sangat positif, guru-guru sangat antusias mengikuti pelatihan. Para peserta sangat

mengharapkan kegiatan ini berkelanjutan.

Kata Kunci: pelatihan, Penelitian Tindakan Kelas

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

5

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, tim

pelaksana pada kesempatan ini mengucapan terima kasih kepada:

1. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha, atas segala bantuan administrasi

dan bimbingan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.

2. Kepada Dekan FMIPA atas bantuan dana yang diberikan sehingga kegiatan ini

dapat di laksanakan.

3. Semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan P2M ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan

kualitas pendidikan melalui pelatihan bagi para guru.

Singaraja, 10 September 2014

Tim Pelaksana,

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

6

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN i

TIM PELAKSANA ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR LAMPIRAN

vi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Kegiatan 4

D. Manfaat Kegiatan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Guru Sebagai Profesi 6

B. Sertifikasi Guru 6

C. Penelitian Tidakan Kelas (PTK) 7

BAB III METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah 17

B. Realisasi Pemecahan Masalah 18

C. Khalayak Sasaran Strategis 18

D. Metode Kegiatan 18

E. Rancangan Evaluasi 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan 20

B. Pembahasan 22

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 23

B. Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN-LAMPIRAN 25

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

01 Daftar Hadir Peserta Pelatihan P2M ............................................

02 Materi Pelatihan ...........................................................................

03 Foto Kegiatan ...............................................................................

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Semenjak disahkannya UUGD (Undang-Undang Guru dan Dosen) pada bulan

Desember 2005, istilah sertifikasi khususnya sertifikasi guru menjadi sangat populer.

Hampir dalam setiap pertemuan/seminar/diskusi yang diikuti oleh guru, masalah

sertifikasi selalu menjadi topik yang hangat. Hal ini dapat dimengerti karena menurut

pasal 16 UUGD, dinyatakan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik berhak

mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 x gaji. Apalagi, tunjangan profesi tersebut

diberikan kepada guru negeri maupun swasta, selama yang bersangkutan memiliki

sertifikat pendidik. Jadi sangat wajar jika ada orang yang mengatakan bahwa UUGD

seakan menjadi “angin sorga” bagi guru di Indonesia.

Jika selama ini “kesejahteraan” tenaga pendidik (guru dan dosen) dianggap

sangat kecil, maka dengan UUGD kesejahteraan tersebut dapat diperbaiki. Oleh karena

itu, pemberian tunjangan profesi merupakan pola yang ditempuh. Namun perlu dicatat

bahwa tujuan akhir UUGD tentunya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan

peningkatan kesejahteraan, diharapkan kinerja guru menjadi optimal dan pada

gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ketika kesejahteraan dikaitkan dengan

tunjangan profesi, maka mau tidak mau, guru dianggap sebagai tenaga profesional.

Profesional dimaknai sebagai “well educated, highly performance and well paid”. Oleh

karena itu, wajarlah jika kemudian UUGD mensyaratkan tingkat pendidikan minimal

dan kompetensi yang harus dipenuhi untuk memperoleh sertifikat.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, Undang-

Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, mulai tahun 2009 sertifikasi guru dalam jabatan

juga menyertakan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan.

Mulai tahun 2010 Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilakukan melalui PLPG , dan

mulai tahun 2011 dilakukan melalui PLPG dan PPG. Peraturan Pemerintah tersebut

mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

9

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Persyaratan kualifikasi akademik guru adalah

S1/D-IV yang dibuktikan dengan ijasah sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan

pendidikan formal di tempat penugasan. Persyaratan kompetensi guru mencakup

penguasaan kompotensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang dibuktikan

dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 menyatakan bahwa

sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk

memperoleh sertifikan pendidik (Depdiknas dan Ditjendikti: 2007). Uji kompetensi

tersebut dilakukan dalam bentuk PPG.

Berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, saat ini

Dinas Kabupaten Buleleng sudah merekrut guru SD sebanyak 931 orang dengan

kualifikasi akademik D2 PGSLP, D3 dan sebagian sudah sarjana. Untuk mencapai

kualifikasi yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan

meningkatkan profesionalisme guru, pemerintah Kabupaten Buleleng telah memberikan

kesempatan para guru untuk melanjutkan studi baik dengan sistem penyetaraan maupun

reguler. Sementara untuk menyongsong pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 18 Tahun 2007, pemerintah kabupaten Buleleng melalui Dinas

Pendidikan Kabupaten telah melakukan sosialisasi mekanisme dan prosedur sertifikasi

kepada guru.

Hasil pengamatan sepintas pada saat kegiatan PLPG menunjukkan masih banyak

para guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang kurang tentang model-model

pembelajaran inovatif dan Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu berdasarkan hasil

wawancara dengan instruktur PTK dalam PLPG di Rayon 21 Universitas Pendidikan

Ganesha, diketahui bahwa pemahaman para guru terhadap PTK sangat kurang, bahkan

sebagian peserta masih sangat awam dalam melakukan PTK. Hasil wawancara dengan

beberapa guru SD di Kabupaten Buleleng, diperoleh informasi bahwa sebagian besar

dari mereka kepangkatannya mentok pada golongan IVa. Hal ini disebabkan, untuk

mengusulkan ke golongan IVb harus dilengkapi dengan bukti karya ilmiah, berupa

penelitian. Disatu sisi guru-guru mengalami kesulitan melakukan kegiatan penelitian

karena keterbatasan mereka dalam pengetahuan tentang PTK.

Meskipun beberapa usaha telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Buleleng

diantaranya pelatihan penelitian Tindakan kelas, namun hasil wawancara dengan

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

10

beberapa guru SD di kecamatan Buleleng menunjukkan masih banyak guru mempunyai

pengetahuan dan keterampilan yang kurang, tentang Penelitian Tindakan Kelas. Para

guru sangat membutuhkan pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas. Melihat

kenyataan yang diuraikan di atas, nampaknya perlu dilakukan suatu kegiatan yang

mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam bidang karya

pengembangan profesi, khususnya PTK. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan

pengabdian kepada masyarakat (P2M) sebagai salah satu kegiatan Tri Dharma

Perguruan Tinggi . Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah para guru SD di

Kecamatan Buleleng. Kegiatan ini berupa pelatihan PTK dengan menekankan pada

penguasaan terhadap teori dan Praktek PTK.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan dan

keterampilan manusia, sehingga kualitas Sumber Daya Manusia sangat tergantung dari

kualitas pendidikan. Dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar

terhadap kemajuan Sosial Ekonomi suatu bangsa. Upaya memperluas pemerataan

pendidikan di tingkat sekolah dasar telah berhasil diwujudkan dengan dibangunnya

prasarana dan sarana belajar dalam jumlah memadai, dan penyebarannya sampai ke

desa,dusun, serta dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. Ketersediaan fasilitas

pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan

pendidikan. Jumlah SD/MI pada tahun 2009 tercatat 506 buah menyebar di 9 kecamatan

dengan jumlah murid yang ditampung sebanyak 75.803 siswa. Jumlah guru yang

membimbing sebanyak 4.553 orang. Untuk kecamatan Buleleng jumlah murid 15.141

orang, dengan jumlah guru yang membimbing sebanyak 1015 orang (Dinas Pendidikan

Kabupaten Buleleng, 2009).

Berdasarkan hasil survai oleh tim pelaksana, diperoleh gambaran bahwa salah

satu permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Buleleng adalah terbatasnya dana untuk melaksanakan pelatihan bagi para

guru. Di sisi lain, kualifikasi dan profesionalitas guru-guru SD yang ada di Kabupaten

Buleleng khususnya dalam melakukan penelitian tindakan kelas masih kurang.

Disamping itu banyak guru yang masih kurang memahami tentang model-model

pembelajaran inovatif, sistem asesmen dan mengembangkan buku ajar. Hal ini juga

terjadi pada para guru yang bertugas di Kecamata Buleleng. Hal ini berdampak pada

usulan naik pangkat, karena salah satu komponen yang harus dimiliki oleh guru untuk

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

11

mengusulkan naik pangkat ke golongan IVb adalah karya ilmiah yan berupa laporan

hasil penelitian. Sebagian besar guru-guru mentok di golongan IVa karena tidak bisa

melakukan kegiatan ilmiah (penelitian).

Mencermati hal di atas perlu kiranya dilakukan pembekalan berupa kegiatan

pelatihan tentang pengatahuan dan keterampilan PTK bagi guru-guru SD di Kabupaten

Buleleng, khususnya guru-guru SD di Kecamatan Buleleng agar guru-guru memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan PTK. Lebih lanjut diharapkan dengan

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki para guru mampu melakukan PTK, mampu

memperbaiki proses pembelajaran, dan bisa mengusulkan naik pangkat kejenjeng yang

lebih tinggi.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, nampaknya para guru belum cukup

mempersiapkan diri dalam menyongsong pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007. Hal ini bisa dilihat dari: (1) para guru

kurang memahami tentang model-model pembelajaran inovatif, (2) para guru kurang

memahami tentang Penelitian Tindakan Kelas, (3) para guru kurang mampu

mengembangkan buku ajar, dan (4) para guru kurang paham tentang asesmen dalam

pendidikan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah pokok yang akan

dipecahkan melalui kegiatan P2M ini adalah“ Bagaimana memberikan pengetahuan dan

keterampilan PTK, sehingga para guru mempunyai kompetensi untuk merancang dan

mengimplementasikan PTK.

C. Tujuan Kegiatan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dari kegiatan ini

adalah: meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang Penelitian Tindakan

Kelas.

D. Manfaat Kegiatan

Kegiatan pelatihan ini diharapkan bermanfaat:

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

12

1. Bagi Guru-guru SD di Kecamatan Buleleng, program ini sangat bermanfaat dalam

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang PTK, dan mampu melakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

2. Bagi UNDIKSHA, program ini sangat bermanfaat untuk menjalin kerja sama antara

LPTK dengan masyarakat, sehingga potensi yang dimiliki UNDIKSKA dapat

disumbangkan kepada masyarakat untuk meningkatkat SDM Indonesia khususnya

dalam sektor pendidikan.

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Guru Sebagai Profesi

Menurut UUGD No 14 Tahun 2005 disebutkan pada pasal 1 ayat 1 bahwa yang

dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan

berdasarkan prinsip: (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; (2)

memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan

akhlak mulia; (3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas; (4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang

tugas; memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (5)

memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (6) memiliki

kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

belajar sepanjang hayat; (7) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (8) memiliki organisasi profesi yang

mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan

guru (Usman:2001).

Dalam upaya pengembangan profesi guru, hendaknya diselenggarakan melalui

pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskrimatif,

dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

B. Sertifikasi Guru

Guru dituntut profesional dengan memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial, dan profesional. Cara memperoleh guru seperti itu melalui peningkatan

kualifikasi, uji kompetensi dan sertifikasi. Dengan demikian, guru profesional harus

memiliki sertifikat profesi. Sertifikasi diberikan secara individual kepada pendidik

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

14

sebagai pengakuan atas kompetensinya dalam keahlian dan keterampilan kependidikan

juga sebagai lisensi untuk melakukan pekerjaan pendidik.

Sertifikasi bertujuan untuk:

1) Mencetak calon pendidik qualified dalam melaksanakan tugas pokok fungsi

pendidik untuk meningkatkan kualitas sekolah.

2) Menentukan tingkat kelayakan pendidik dalam menyelenggarakan layanan

pendidikan.

3) Memperoleh gambaran tentang kompetensi pendidik yang dapat digunakan

sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kualifikasi pendidik.

Fungsi sertifikasi adalah untuk:

1) Pengetahuan, yakni dalam rangka mengetahui bagaimana kelayakan

kompetensi pendidik dilihat dari berbagai unsur yang terkait, mengacu kepada

baku kualitas yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator yang telah

ditentukan.

2) Akuntabilitas, yakni agar pendidik dapat mempertanggungjawabkan apakah

layanan yang diberikan memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.

3) Pengembangan, yakni agar pendidik dapat melakukan peningkatan kualitas atau

pengembangan berdasarkan masukan dari hasil sertifikasi.

C. Penelitian Tidakan Kelas (PTK)

1) Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang

bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melakukan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tidakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki

kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan

tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri

dari 4 tahap yakni: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati , dan merefleksi.

Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan

penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta hasil tindakan tadi, biasanya

muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingapada

gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang,

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

15

serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Tahapan-tahapan ini terus berulang, sampai

sesuatu permasalahan dianggap teratasi (Tim Pelatihan Proyek PGSM:1999).

2) Tujuan PTK

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi

di dalam kelas. PTK dilaksanakan demi perbaikan dan/atau peningkatan praktek

pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada penunaian

misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. PTK merupakan salah satu cara

yang strategis bagi guru untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan

kependidikan yang harus diselenggarakannya dalam konteks pembelajaran di kelas.

MCNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakan PTK adalah untuk

perbaikan proses pembelajaran khususnya, implementasi program sekolah umumnya.

Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan

profesional guru dalam menangani pembelajaran, bagaimana tujuan itu dapat dicapai?

Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, lalu

kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam

memecahkan permasahan pembelajaran di kelas dan/atau implementasi program

sekolah. Dengan kata lain, dilakukan perencanaan tindakan alternatif oleh guru,

kemudian dicobakan , dan dievaluasi efektivitasnya dalam memecahkan persolan

pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru. Borg (1986) menyebutkan secara

eksplisit bahwa tujuan utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang

bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran

aktual yang dihadapi di kelas. Pelaksanaan PTK mewujudkan proses latihan dalam

jabatan yang unik karena 3 alasan yaitu : (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari guru

sendiri selama proses PTK itu berlangsung, (2) proses pelatihan terjadi secara hands-on,

tidak dalam situasi artifisial, dan (3) apabila dilaksanakan secara benar, kegiatan

perbaikan ini didukung oleh lingkungan.

Jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam konteks

pembelajaran dapat terwujud berkat diadakannya PTK, ada tujuan penyerta yang juga

dapat dicapai sekaligus dalam penelitian itu, yakni tumbuhnya budaya meneliti di

kalangan guru.

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

16

3) Prinsip PTK

Agar PTK tidak lepas dari tujuannya, maka sebelum seorang guru mulai

merancang dan melaksanakan PTK, perlu memperhatikan prinsip-prinsip PTK. Hopkins

(1993) menyebutkan 6 prinsip penting yang mesti diperhatikan bila guru melaksanakan

penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

(a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar, maka pelaksanaan penelitian yang

dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan pembelajaran.

(b) Teknik pengumpulan data jangan sampai banyak menyita waktu, sehingga tugas

utama guru tidak terbengkalai.

(c) Metodologi yang digunakan cukup reliabel, yang memungkinkan guru

merumuskan hipotesis dengan meyakinkan dan mengembangkan strategi yang

sesuai dengan masalah dan kondisi kelasnya.

(d) Masalah yang diangkat hendaknya merupakan masalah yang dihadapi guru

sendiri dan benar-benar merupakan masalah yang dapat dipecahkan melalui

PTK oleh guru itu sendiri.

(e) Harus memperhatikan etika penelitian dan rambu-rambu yang berlaku umum

seperti, yang diteliti harus dihormati kerahasiaannya,membuat laporan hasil dan

sebagainya.

(f) Kegiatan penelitian pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan

karena cakupan peningkatan dan pengembangan sepanjang waktu menjadi

tantangan

4) Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Dengan bertumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak bawaan dari

pelaksanaan PTK secara berkesinanbungan, maka banyak kemanfaatan yang dapat

dipetik yang secara keseluruhan dapat diberi label inovasi pendidikan karena para guru

itu semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara

semakin mandiri. Dengan kata lain, prakarsa untuk melakukan inovasi hanya mungkin

secara spontan muncul karena sebagai ujung tombak pelaksana lapangan, para guru

semakin memiliki kemandirian yang ditopang oleh rasa percaya diri sehingga menjadi

cendrung lebih berani mengambil resiko dengan mencoba ha-hal yang baru yang patut

diduganya dapat membawa perbaikan. Pada gilirannya, rasa percaya diri tersebut

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

17

tumbuh apabila guru memiliki semakin banyak pengetahuan yang dibangunnya sendiri,

memiliki teori yang dikembangkannya berdasarkan pengalaman.

Di pihak lain, prakarsa untuk selalu mencoba hal-hal baru itu terjadi karena

sebagai pekerjaan profesional, guru tidak mudah berpuas diri dengan rutinitas,

melainkan selalu dipacu oleh dorongan untuk berbuat lebih baik. Dengan kata lain,

sebagai pekerja profesional guru selalu berusaha meraih lebih tinggi dari yang sekarang

telah diraihnya sehingga terbukalah peluang untuk tertampilnya kinerja yang meningkat

secara berkesinambungan. Sebagaimana dikemukakan oleh Rapoport (dalam Tim

pelatihan proyek PGSM, 1999), penelitian tindakan bertolak dari kepedulian terhadap

pemecahan persoalan-persoalan praktis yang dihadapi oleh manusia dalam pekerjaannya

sehari-hari. Dalam pada itu, hanya inovasi yang tumbuh dari bawah seperti inilah yang

benar-benar berangkat dari realitas permasalahan yang dihayati oleh guru di kelas

dan/atau di sekolah, bukan yang diinstruksikan dari atas.

Bentuk lain dari inovasi pendidikan berkenaan dengan pengembangan

kurikulum, dalam hal ini, PTK juga dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk

keperluan pengembangan kurikulum dalam arti luas. Dengan kata lain sebagai pengajar

guru juga harus bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum pada tingkat

kelas, PTK akan sangat bermanfaat jika hasilnya digunakan sebagai salah satu sumber

masukan. Sebagaimana dikemukakan oleh Elliott (dalam Tim pelatihan proyek PGSM,

1999),proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak bersifat netral. Sebaliknya,

proses itu akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai

hakekat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran yang dihayati di lapangan. PTK dapat

membantu guru untuk lebih dapat memahami hakekat pendidikan tersebut secara

empirik, dan bukan hanya sekedar bersumber dari pemahaman yang bersifat teoretik.

Akhirnya, inovasi pembelajaran yang tumbuh dari bawah itu dengan sendirinya

akan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan yang dilakukan melalui penataran-

penataran untuk tujuan serupa.

5) Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya

permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian

tujuan pendidikan sehingga dianggap telah berdampak kurang baik terhadap proses

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

18

dan/atau hasil belajar siswa. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalah

tersebut, guru menetapkan fokus permasalah secara lebih tajam, kalau perlu dengan

mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan

kajian pustaka yang relevan.

Pada gilirannya, dengan perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat

dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih

cermat,sehingga terbuka peluang untuk menjajagi alternatif-alternatif tindakan

perbaikan yang diperlukan. Alternatif pengatasan permasalahan yang dinilai terbaik

kemudian diterjemahkan menjadi program tindakan perbaikan itu yang akan dicobakan.

Hasil pencobaan tidakan perbaikan itu dinilai dan direfleksikan dengan mengacu kepada

kriteria-kriteria perbaikan yang dikehendaki, yang telah ditetapkan sebelumnya.

Untuk melakukan PTK, guru perlu melakukan langkah-langkah berikut ini:

(1) Identifikasi permasalahan PTK

(2) Menganalisis masalah dan merumuskan masalah untuk keperluan PTK

(3) Merencanakan tindakan perbaikan berdasarkan contoh rumusan masalah yang

diajukan

(4) Memahami tahap pelaksanaan tindakan dan cara observasi-interpretasi yang

dilakukan sementara PTK berlangsung

(5) Memahami cara menganalisis data hasil observasi serta melakukan refleksi

berkenaan dengan tindakan perbaikan yang dilaksanakan

(6) Memahami cara merencanakan tindak lanjut dalam siklus dalam PTK

Secara lebih rinci, prosedur berdaur pelaksanaan PTK itu dapat digambarkan

sebagai berikut.

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

19

Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Observasi/evaluasi

Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi/evaluasi

Refleksi

Rekomendasi

Gambar 1 Desain Penelitian

Dalam Pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya

permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian

tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses

dan/atau hasil belajar siswa. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan

tersebut, yang besar kemungkinan masih tergambar secara kabur maka guru

menetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam, kalau perlu mengumpulkan

tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan/atau melakukan kajian pustaka yang

relevan.

1) Penetapan Fokus Masalah Penelitian

a) Merasakan adanya masalah

Pertanyaan yang mungkin timbul bagi pemula PTK adalah bagaimana memulai

Penelitian Tindakan Kelas? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama

yang harus dimiliki guru adalah perasaan ketidakpuasan terhadap praktik pembelajaran

yang selama ini dilakukannya. Oleh sebab itu agar guru dapat menetapkan PTK dalam

upaya untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih

profesional, guru dituntut keberaniannya untuk mengatakan secara jujur khususnya

kepada dirinya sendiri mengenai sisi-sisi lemah yang masih terdapat dalam

implementasi program pembelajarannya yang dikelolanya. Oleh karena itu, untuk

memanfaatkan secara maksimal potensi PTK bagi perbaikan proses pembelajaran, guru

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

20

perlu memulainya sedini mungkin begitu ia merasakan adanya persoalan-persoalan

dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam PTK

harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek

pembelajaran yang dikelolanya.

b) Identifikasi Masalah PTK

Guru juga bisa memicu proses penemuan permasalahan tersebut dengan bertolak

dari gagasan-gagasan yang masih bersifat umum mengenai keadaan yang perlu

diperbaiki. Pada tahap ini yang paling penting adalah menghasilkan gagasan-gagasan

awal mengenai permasalah aktual yang dialami guru di kelas. Dengan berangkat dari

gagasan-gagasan awal tersebut guru dapat berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan

dengan menggunakan PTK

c) Analisis Masalah

Setelah memperoleh sederetan permasalahan melalui proses identifikasi

masalah, maka guru melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk

menentukan urgensi permasalahan tersebut. Dalam hubungan ini, akan ditemukan

permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi, seperti penguasaan konsep GLBB

sangat rendah. Menurut Abimanyu (1995) arahan yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan permasalahan PTK adalah sebagai berikut:

(1) Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan muridnya.

(2) Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan dan/atau kekuasaan

guru untuk mengatasinya

(3) Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas

(4) Kaitkan PTK yang akan dilakukan dengan prioritas-prioritas yang ditetapkan

dalam rencana pengembangan sekolah.

d) Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru untuk

menetapkan tindakan perbaikan yang perlu dilakukannya, jenis data yang perlu

dikumpulkan termasuk prosedur perekammannya serta cara menginterpretasikannya .

Di samping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu juga

memberikan arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan termasuk yang

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

21

berbentuk latihan guna meningkatkan keterampilan untuk melakukan tindakan

perbaikan yang dimaksud. Dalam PTK guru merupakan aktor pelaksana tindakan

perbaikan di samping sebagai peneliti.

2) Perencanaan Tindakan

a) Formulasi Solusi dalam Bentuk Hipetesis Tindakan

Dilihat dari sudut lain, alternatif tindakan perbaikan juga dapat dilihat sebagai

hipotesis dalam arti mengindikasikan dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan

yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan hipotesis

tindakan berbeda dengan hipotesis penelitian formal. Hipotesis tindakan menyatakan „

kita percaya tindakan kita akan merupakan suatu solusi yang dapat memecahkan

masalah yang diteliti. Contoh : Implementasi model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan sikap ilmiah dan keterampilan proses IPA.

Agar dapat menyususn hipotesis tindakan dengan tepat, sebagai peneliti guru

dapat melakukan:

(1) Kajian teoritik di bidang pembelajaran pendidikan

(2) Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan

(3) Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti lain, dan sebagainya

(4) Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang dituangkan dalam

bentuk program

(5) Merefleksikan pengalamannya sendiri sebagai guru.

Dari hasil kajian tersebut dapat diperoleh landasan untuk membangun hipotesis

tindakan.

b) Persiapan Tindakan

Sebelum dilaksanakan, guru perlu melakukan berbagai persiapan sehingga

semua komponen yang direncanakan dapat dikelola dengan baik. Langkah-langkah

persiapan adalah:

(1) Berapa siklus yang akan direncanakan

(2) Kelas mana yang akan dijadikan tempat melakukan PTK

(3) Topik pembelajaran apa yang akan diteliti

(4) Bagaimana prosedur/skenario pembelajaran serta perangkat-perangkat

pembelajaran apa yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

22

(5) Instrumen atau teknik apa yang diperlukan untuk pengumpul data

(6) Bagaimana teknik/prosedur untuk mengumpulkan data

(7) Bagaimana rencana analisis data dan refleksi

c) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-interpretasi

Setelah rencana telah siap, maka skenario tindakan perbaikan yang telah

direncanakan itu dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanaan tindakan

perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, pada saat yang bersamaan

dibarengi dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan

refleksi. Guru dapat meminta bantuan teman sejawatnya untuk melakuakn pengamatan.

Hasil pengamatan hendaknya detail menyangkut aktivitas siswa dan guru selama

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hal-hal dianggap penting dan menarik perlu

diberi perhatian untuk dilakukan diskusi/refleksi.

d) Analisis Data dan Refleksi

Analisis data dalam rangka refleksi setelah implementasi suatu paket tindakan

perbaikan mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam sesuatu

siklus PTK sebagai keseluruhan. Dalama hubungan ini, analisis data adalah proses

menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabtraksikan, mengorganisasikan

data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat

digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan

penyimpulan. Penjelasan masing-masing tahap seperti berikut ini:

(1) Reduksi data, berkaitan dengan proses seleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan dan menstranformasikan data mentah.

(2) Paparan data, adalah memadukan informasi secara terorganisir yang

memungkinkan menarik kesimpulan dan tindakan.

(3) Kesimpulan, verifikasi, dan refleksi, alur pikir ketiga dari analisis data adalah

membangun kesimpulan dan verifikasi. Sejak awal pengumpulan data , guru

mulai memutuskan hal-hal apa yang penting/bermakna, berpola, memiliki

hubungan kausal, dsb.

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

23

Berdasarkan analisis data maka dirumuskan refleksi untuk memperbaiki

tindakan berikutnya.

e) Perencanaan Tindak Lanjut

Hasil analisis data dan refleksi akan menentukan apakah tindakan yang telah

dilaksanakan telah dapat mengatasi masalah atau belum. Jika hasilnya belum

memuaskan atau masalahnya belum terselesaikan, maka dilakukan tindakan perbaikan

lanjutan dengan memperbaiki tindakan sebelumnya, apa bila perlu dengan menyusun

tindakan perbaikan yang betul-betul baru untuk mengatasi masalah yang ada.

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

24

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Secara skematis kerangka pemecahan masalah yang dikembangkan disajukan

pada Gambar 1 berikut.

Orientasi Lapangan

Identifikasi Masalah

Studi Literatur Ceramah dan Pelatihan

Penyegaran PTK

Produk

Menambah pengetahuan PTK Mampu merancang PTK

Keterangan:

alur kegiatan, alur pengkajian

Gambar 1: Alur Kerja Pemecahan Masalah

Untuk lebih jelasnya kerangka pemecahan masalah yang dikembangkan untuk

mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru-guru SD di Kecamatan Buleleng, dapat

dideskripsikan sebagai berikut. Kegiatan diawali dengan orientasi lapangan oleh tim

pelaksana. Masalah yang ada di lapangan kemudian diidentifikasi sehingga ditemukan

ada masalah yang perlu mendapatkan penanganan yaitu guru kurang memahami PTK,

yang merupakan salah satu faktor kegagalan dalam PLPG dan merupakan penghambat

untuk pengusulan naik pangkat. Setelah itu dilakukan pengkajian pustaka, ditemukan

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

25

alternatif untuk pemecahan masalah yaitu melalui pelatihan PTK untuk meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan guru melakukan PTK.

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Kerangka pemecahan masalah yang dikembangkan untuk mengatasi masalah

yang dihadapi oleh guru-guru SD di Kecamatan Buleleng, dapat dideskripsikan sebagai

berikut: Agar para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang memadai tentang

Penelitian Tindakan Kelas, maka metode yang dipilih untuk mencapai tujuan ini adalah

presentasi dari Narasumber yang dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan.

Selanjutnya, agar para peserta memiliki kemampuan dan keterampilan melakukan

Penelitian Tidakan Kelas, maka langkah selanjutnya adalah: (1) memberikan contoh

implementasi Penelitian Tindakan Kelas, (2) latihan merancang draf proposal Penelitian

Tindakan Kelas, dan (3) mempresentasikan hasil latihan.

C. Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran antara yang dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan pengabdian ini adalah para guru SD sekecamatan Buleleng sebanyak 16

orang.

D. Metode Kegiatan

Agar para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang memadai tentang

bagaimana melakukan Penelitian Tindakan Kelas, maka metode yang dipilih untuk

mencapai tujuan ini adalah presentasi dari fasilitator yang dilanjutkan dengan tanya

jawab, diskusi dan latihan. Selanjutnya, agar para peserta memiliki kemampuan dan

keterampilan melakukan Penelitian Tidakan Kelas, maka langkah selanjutnya adalah:

(1) memberikan contoh implementasi Penelitian Tindakan Kelas, (2) latihan merancang

Penelitian Tindakan Kelas, dan (3) mempresentasikan hasil latihan.

E. Rancangan Evaluasi

Untuk mengetahui tercapainya tujuan dari kegiatan ini, maka dilakukan evaluasi

pada akhir kegiatan. Indikator yang digunakan sebagai kriteria keberhasilan program ini

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

26

adalah kemampuan merancang proposal PTK, dinilai dari hasil rancangan Penelitian

Tindakan Kelas yang dihasilkan peserta.

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBEHASAN

Pada Bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari pelatihan yang diberikan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru-guru SD di Kecamatan Buleleng.

A. Hasil Kegiatan P2M

Pelatihan penelitian tindakan kelas bagi guru-guru SD di kecamatan Buleleng

ini, dilaksanakan tanggal 6 dan 7 September 2014. Kegiatan dimulai pukul 08.30 dan

berakhir pukul 16.00 WITA. Panitia mengundang 20 orang guru dari 10 sekolah di

Kecamatan Buleleng melalui kepala sekolah masing-masing. Penunjukan peserta

diserahkan kepada kepala sekolah, disarankan guru yang ditunjuk adalah yang

mengalami masalah kenaikan pangkat pada komponen karya ilmiah. Dari 20 orang guru

yang diundang, ternyata jumlah guru yang hadir sebanyak 16 orang. Ketidak hadiran 4

orang guru disebabkan mereka dapat tugas yang lain pada waktu yang bersamaan, tetapi

dari 10 sekolah yang diundang sudah semua terwakili. Hal ini menunjukkan bahwa

respon guru-guru atau sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan sangat positif.

Kemampuan peserta menyusunan proposal PTK, dinilai dari draf proposal yang

dihasilkan dalam pelatihan. Rubrik penilaian menggunakan format seperti Tabel 4.1

berikut ini.

Tabel 4.1: Formal Penilaian Proposal PTK

No Komponen Bobot Skor Nilai

1 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang 5

b. Rumusan Masalah 5

c. Tujuan 5

2 TINJAUAN PUSTAKA

a. Relevansi konsep/teori yang

dikaji dengan permasalahan

5

b. Ketepatan pengacuan pustaka 5

3 METODE PENELITIAN

a. Kesesuaian dengan masalah 5

b. Ketepatan rancangan 5

c. Ketepatan instrumen 5

d.Ketepatan dan ketajaman

analisis

5

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

28

Berdasarkan Tabel 4.1 Hasil yang dicapai dalam kegiatan P2M ini adalah seperti

Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2: Capaian Nilai Kemampuan

Penyusunan Proposal PTK

Kode Guru Nilai

1 78

2 75

3 76

4 73

5 79

6 69

7 71

8 77

9 69

10 80

11 77

12 71

13 63

14 70

15 78

16 74

Berdasarkan Tabel 4.2 rata-rata kemampuan guru dalam menyusun proposal PTK 73,75

dengan kategori baik.

Berdasarkan capaian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan

pelatihan PTK berjalan dengan baik, memberikan manfaat bagi peserta, dan tepat

sasaran. Respon peserta positif, ini terlihat dari peserta sangat antusias mengikuti

pelatihan dan banyak muncul pertanyaan saat diskusi. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peserta diantaranya: 1) apakah setiap melakukan PTK harus menggunakan

model pembelajaran inovatif?, 2) apa perbedaan antara PTK dengan penelitian

eksperimen?, dan (3) Bagaimana caranya agar termotivasi untuk melakukan PTK?.

Semua pertanyaan yang diajukan peserta dijawab tuntas oleh Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd

Page 29: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

29

selaku pemakalah. Setelah ceramah dan diskusi dilanjutkan dengan kegiatan latihan

penyusunan proposal PTK. Pada awalnya peserta mengalami kesulitan untuk memulai

menyusun kalimat, tetapi dengan arahan tim pelaksana kesulitan dapat diatasi. Setelah

latihan penyusunan proposal, salah seorang peserta diberi kesempatan untuk

mempresentasikan draf proposal yang dihasilkan. Peserta yang lain diberi kesempatan

untuk memberi masukan.

B. Pembahasan

Yang menjadi sasaran dalam kegiatan P2M ini adalah Guru-guru SD Di

Kecamatan Buleleng sebanyak 16 orang. Empat orang yang menjadi sasaran tidak hadir

dalam kegiatan, ini memberikan indikasi bahwa kegiatan semacam ini sangat diperlukan

oleh para guru untuk meningkatkan Profesionalisme mereka. Selama mengikuti

pelatihan para peserta sangat antusias, ini tercermin dari banyaknya pertanyaan dan

permasalah yang diajukan para peserta dalam diskusi. Para peserta sangat serius di

dalam diskusi kelompok pada saat latihan membuat proposal PTK, ini terbukti dengan

waktu yang relatif singkat setiap kelompok sudah bisa menghasilkan drap proposal yang

berkategori baik.

Guru sangat menyadari betapa pentingnya mereka mempunyai pengetahuan dan

keterampilan tentang Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian PTK, baik yang belum

dipublikasikan (disimpan di perpustakaan) maupun yang telah dipublikasikan dalam

jurnal ilmiah dapat digunakan sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat. Hasil

penelitian PTK dapat juga dilombakan dalam lomba karya ilmiah. Oleh karena itu

instansi terkait perlu memberikan dana bantuan sesuai kemampuan kepada guru-guru

untuk memotivasi guru melakukan PTK.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta, beberapa harapan yang

disampaikan oleh peserta pelatihan: pertama, frekuensi kegiatan ditambah untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang PTK, serta dilaksanakan secara

berkesinambungan; kedua, Lembaga juga agar mengupayakan sumber pendanaan,

sehingga peserta bisa tetap tidak dipungut biaya; ketiga, kegiatan P2M ini juga perlu

diberikan kepada guru-guru di luar Kecamatan Buleleng; dan keempat, mohon

disediakan waktu pelatihan lebih lama agar dapat melakukan bimbingan penyusunan

proposal penelitian lebih intensif.

Page 30: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

30

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut.

1. Para guru menyadari betapa pentingnya meningkatkan profesionalisme secara

berkelanjutan.

2. Pelatihan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan para peserta tentang PTK.

3. Sebagian peserta sudah menghasilkan proposal PTK yang baik dan siap untuk

diimplementasikan

B. Saran

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan P2M ini ada beberapan saran yang

kami sampaikan sebagai berikut.

1. Kepada semua guru-guru yang terlibat dalam kegiatan ini yang telah memiliki

proposal PTK harap segera mengimplementasikan di kelas yang dilanjutkan dengan

menyusun laporan.

2. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng agar memberikan perhatian lebih

dalam meningkatkan profesionalisme guru-guru di Kabupaten Buleleng melalui

implementasi PTK di kelas.

3. Kepada semua Dosen Undiksha agar lebih banyak melakukan pengabdian pada

masyarakat, khususnya PTK.

Page 31: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

31

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. Et al. (1995). Penelitian Praktis untuk Perbaikan Pengajaran. Jakarta:

Dikti Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasioanal dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007.

Panduan Penyusunan Fortofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Guru

Tahun2007

Hopkins, D. (1993). A Teacher’s Guideto Classroom Research. 2th ed. Buckingham:

Open University Press.

Pendidikan Nasioanal dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007. Pedoman

Sertifikasi Guru dalam Jabatan Guru

Suastra, I.W. 2006. Strategi Menyikapi Undang-Undang Guru dan Dosen. Makalah

disajikan pawa Workshop Pengawas se-Kabupaten Buleleng. Tanggal 24 s.d 26

Agustus 2006. Diselenggarakan Diknas Kabupaten Buleleng.

Tim Pelatihan Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Usman,U.M. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.

Page 32: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

32

Lampiran foto-foto kegiatan

Gambar 1: Ketua Pelaksana Manyampaikan Laporan Kegiatan Pelatihan

Sekaligus Mewakili Ketua LPM Undiksha Membuka Kegiatan

Pelatihan Secara resmi

Gambar 2: Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd. Menyampaikan Materi

Pelatihan

Page 33: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

33

Gambar 3: Para Peserta Pelatihan Menyimak Materi yang Disampaikan Oleh Pemakalah

Gambar 4: Para Peserta Pelatihan Menyimak Materi yang

Disampaikan Oleh Pemakalah

Page 34: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

34

Gambar 5: Para Peserta Pelatihan Sedang Berlatih Membuat

Proposal PTK

Gambar 6: Para Peserta Pelatihan Sedang Berlatih Membuat

Proposal PTK

Page 35: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

35

Gambar 7: Peserta Pelatihan Sedang Mempresentasikan Drap

Proposal PTK yang Dihasilkan

Gambar 8: Ketua Pelaksana Mewakili Ketua LPM Undiksha Menutup Kegiatan Pelatihan Secara Resmi

Page 36: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196308301988032… · laporan pengabdian pada masyarakat ini dapat diselesaikan tepat pada

36