If you can't read please download the document
Upload
ajeng-andini
View
26
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan akhir RTRW Kabupaten Lampung Timur
Citation preview
# *#*s
RENCANA TATA RUAI\G WILAYAHKABUPATEN LAIVIPUNG TIMUR
f,,*, -2btl
LAPORAN AKHIR
I]OKUMENTASI & ATtSiiT
BAFPEhi AS
t;;*,*" ir:.%riYChcckcd,?9. =.5.,.2uY
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMURBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2000
I(ATA PENGANITAR
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan yang lebih terarah dan
terpadu ditujukan untuk meningkatan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara
berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu dibutuhkan keterpaduan dan keserasianpembangunan dalam matra ruang. Oleh karenanya, pemikiran mengenai tatanan matra ruang
yang komprehensif menjadi bagian integral dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten
Lampung Timur. Melalui rencaan tata ruang yang terpadu serta implementasi rencaan yang
taat asas, diharapkan dapat dicapaitujuan pembangunan daerah Kabupaten Lampung Timur.
Sebagai salah satu Kabupaten yang baru terbentuk, Kabupaten Lampung Timur
memerlukan rencana tata ruang wilayah yang dapat digunakan sebagai dasar dan pedoman
bagi pembangunan dan pengembangan daerahnya. Dengan demikian, penyusunan Rencana
Tata Ruang wilayah Kabupaten Lampung Timur merupakan kebutuhan bagi pemerintah daerah
yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari RTRW Propinsi Lampung.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Timur berisi rencana struktur
ruang, renbana pola pemanfaatan ruang, serta rencana umum tata ruang Kabupaten Lampung
Timur untuk kurun waktu 10 (sepuluh) tahun ke depan. RTRW Kabupaten Lampung Timur
menjadi panduan bagi pembangunan di Kabupaten Lampung Timur.
Penyusunan RTRW Kabupaten Lampung Timur inidilaksanakan atas kerjasama antara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lampung Timur dengan Lembaga
Penelitian lnstitut Teknologi Bandung.
Terakhir Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan penyusnnan RTRW Kabupaten Lampung Timur ini.
Bandung, Desember2000
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
BADAN PERENCANMN PEMBANGUNAN DAERAH
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar lsi
Daftar Tabel
tl
iii
vi
XDaftar Gambar
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang1
1
2
3
3
4
4
1.2 Sejarah Perkembangan Kabupaten Lampung Timur1.3 Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timru
1.3.1 Letak Geografis dan Wilayah Administratif ................1.3.2 Kondisi Topografi1.3.3 lklim1.3.4 Kondisi Geologi 81.3.5 Potensi Sumberdaya Mineral .. 101 .3.6 Kondisi Hidrologi 101.4.7 Hidroeseanografi dan Ekosistem Pesisir 14
1.4 Kedudukan RTRW Kabupaten Lampung Timur 171.5 Tujuan dan Sasaran Penyusunan RTRWK Lampung Timur 19
Bab2 PERANAN, POTENSI, DAN PERMASALAHAN POKOKKABUPATENLAMPUNG TIMUR .. 212.1 Peranan Kabupaten Lampung Timur 212.2 Permasalahan Pokok Kabupaten Lampung Timur 22
2.2.1 Kependudukan2.2.1.1 Jumlah dan Pertambahan Penduduk2.2.1.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk2.2.1.3 Proyeksi Penduduk2.2.1.4 Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Penduduk ................
2.2.2 Ketersediaan Ruang Wilayah2.2.2.1 Pelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan .................2.2.2.2 Pemanfaatan Ruang2.2.2.3 Analisis Fisik Terhadap Pemanfaatan Ruang
2.2.3 PerekonomianWilayah2.2.3.1 Pertumbuhan Ekonomi2.2.3.2 Sektor-sektor Perekonomian ............
22
22
25
26
27
31
31
38
40
46
46
53
Bab 3
68
69
71
71
71
76
77
77
79
79
84
89
89
89
89
3.2 Tujuan Pengembangan Tata Ruang 913.3 Kebijakan Pengembangan Tata Ruang 91
3.3.1 Kebijakan Pengembangan Tata Ruang Wilayah PropinsiLampung 91
3.3.2 Kebijakan Pengembangan Tata Ruang Kabupaten LampungTimur
2.2.3.3 Pergeseran Struktur Ekonomi2.2.3.4 Wilayah Pengembangan Potensial ...............
2.2.4 Sistem Prasarana Wilayah2.2.4.1 Sistem Transportasi ................
A. Transportasi DaratB. Transportasi LautC. Transportasi Udara
2.2.4.2 Sistem Prasarana lrigasi/Pengairan ........2.2.4.3 Sistem Prasarana Wilayah
A. Sistem Prasarana Kelistrikan dan EnergiB. Prasarana dan Sarana Perkotaan
KONSEP PENGEMBANGAN TATA RUANG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR .....3.1 Visidan Misi
3.1.1 Visi3.1.2 Misi
Konsep Pengembangan Tata Ruang
3.4.1 Asas Pengembangan Tata Ruang3.4.2 Konsep Pemanfaatan Ruang3.4.3 SkenarioPengembangan Ekonomi ...............3.4.4 Tahapan Pengembangan3.4.5 Arahan Pengembangan Perekonomian Lampung TimurStrategi Pengembangan Tata Ruang
5.1 Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya ..............5.1.1 Kawasan Lindung5.1.2 Kawasan Budidaya
3.4
92
92
92
93
94
98
99
102
103
103
107
122
122
122
123
3.5
Bab 4 RENCANA STRUKTUR DAN POLA PEMANFAATAN RUANG4.1 Rencana StrukturTata Ruang4.2 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
4.2.1 Kawasan Lindung ........::.......... 1084.2.2 Kawasan Budidaya 110
Bab 5 RENCANA UMUMTATARUANG KABUPATEN LAMPUNGTIMUR
5.2 Pengelolaan Kawasan Perdesaan dan Kawasan Perkotaan5.2.1 KawasanPerdesaan5.2.2 Kawasan Perkotaan
5.3 Pengelolaan Kawasan Prioriotas5.4 Rencana Pengembangan Prasarana Wilayah
5.4.1 Sistem Transportasi .................5.4.2 Sistem lrigasi/Pengairan .........5.4.3 Sistem Prasarana dan Sarana Wilayah
A. Sistem Kelistrikan dan EnergiB. Telekomunikasi ...........
Deskripsi Sistem Lahan Di Kabupaten Lampung Timur
Kesesuaian Lahan Untuk Kegiatan Budidaya DiKabupaten Lampung Timur
Standar Kebutuhan Fasilitas Perkotaan
125
125
128
132
136
136
139
141
141
142
C. Prasarana dan Sarana Perkotaan 142
Bab 6 INDIKASI PROGMM JANGKA MENENGAH 15s6.1 Pertimbangan Prioritas 155
6.1.1 Tujuan dan Konsep Pengembangan Ruang 1566.1.2 Karakteristik Struktur Ruang 1566.1.3 Skenario dan Tahapan Pengembangan .......... 1576.1.4 Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Pembiayaan
Pembangunan ............ 1576.2 Indikasi Program Jangka Menengah 157
Bab 7 PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR ...... 1637.1 Pemanfaatan Ruang 1657.2 Prinsip Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1667.3 Pedoman Pengendalian .............. 170
7.3.1 Pengawasan .............. 1717.3.2 Penertiban 1727.3.3 Perijinan Pemanfaatan Ruang 173
Lampiran A - 1
Lampiran A - 2
Lampiran B
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Formasi Geologi dan Kandungan Batuan di Kabupaten Lampung Timur 8Tabel 1.2 Sungai di Kabupaten Lampung Timur 12
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupataten Lampung Timur Tahun 1990 - 2000 .............. 24Tabel2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lampung Timur Menurut
Kecamatan Kurun Waktu 1990-1995 dan 1995-1998 ............ 24Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Timur Menurut Kecamatan 25fabel2.4 Proyeksi Penduduk Kabupaten Lampung TimurTahun 2000-2015 26Tabel 2.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kabupaten
Lampung Timur Tahun 1998 27Tabel2.6 Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Sejahtera-1 di Kabupaten Lampung
Timur Pada Tahun 1997/1998 28Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2000 ........ 29Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kabupaten Lampung Timur Tahun
2000 ......... 30Tabel 2.9 Mutasi Fungsi Hutan Sesuai TGHK di Kabupaten Lampung Timur Tahun
1993/1994 - 199711998 ......... 32Tabel 2.10 Jenis Satwa Liar dan Statusnya Yang Terdapat di Taman Nasional Way
Kambas 37
Tabel 2.11 Penggunaan Lahan di Kabupaten Lampung TimurTahun 1998 (Ha) 40Fabel2.12 Jenis Tanah dan Penyebarannya di Kabupaten Lampung Timur .. 42Tabel2.13 PDRB Kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan Harga Konstan 1993
Tahun 1993-1996 (Juta Rupiah) ............... 47Tabel 2.14 Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Lampung Tengah
Berdasarkan Harga Konstan 1993, Tahun 1993-1996 (o/o) 48Tabel2.15 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan
Harga Konstan 1993, Tahun 1993-1996 (%) ........... 49Tabel 2.16 PDRB KaSupaten Lampung Timur Berdasarkan Harga Berlaku dan
Harga Konstan 1993, Tahun 1997-1998 (Juta Rupiah) .............. 51Tabel2.17 Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kabupaten Lampung
Timurdan Laju Pertumbuhan PDRB, Tahun 1997-1998 (Juta Rupiah) ............ 52Tabel2.18 Luas Lahan Sawah PotensialdiKabupaten Lampung TimurTahun 1998 ........ 53Tabel2.19 Luas Lahan Sawah BeririgasidiKabupaten Lampung TimurTahun 1998......... 54Tabel2.20 Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas PadidiKabupaten Lampung
Timur Tahun 1998 55
Tabel2.21 Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas Jagung di Kabupaten LampungTimurTahun 1998 ......... 55
Tabel2.22 Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas Ubi Kayu di Kabupaten LampungTimurTahun 1998 .......... 56
Tabel2.23 Luas Areal, Produksi, dan Produktifitas Perkebunan Rakyat KabupatenLampung TimurTahun 1998 ......... 57
Tabel2.24 Luas Areal, Produksi, dan Produktifitas Perkebunan Rakyat KabupatenLampung Timur Tahun 2000 58
Tabel2.25 Luas Areal Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan dan Jenis Komoditidi Kabupaten Lampung TimurTahun 1998 (Ha) 59
Tabel2.26 Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan dan Jenis KomoditidiKabupaten Lampung TimurTahun 1998 (fon) 59
Tabel2.27 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara di KabupatenLampung Tengah Tahun 1998 60
Tabel2.28 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta di KabupatenLampung Tengah Tahun 1998 61
Tabel 2.29 Luas Kawasan Hutan Menurut Jenisnya di Kabupaten Lampung TimurTahun1998 ......... 62
Tabel 2.30 Luas Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Lampung Timur Tahun 2001 ... 63Tabel 2.31 Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kabupaten Lampung Timur Tahun
1999-2000 64Tabel2.32 Populasi Perikanan Menurut Jenisnya di Kabupaten Lampung Timur Tahun
1999-2000 66Tabel 2.33 Potensi Bahan Galian Golongan C di Kabupaten Lampung Timur Tahun 1999. 67Tabel 2.34 Lokasi Obyek Wisata di Kabupaten Lampung Timur Tahun 1998 68Tabel2.35 Wilayah PotensialKegiatan Perekonomian Kabupaten Lampung Timur 70Tabel 2.36 Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Lampung Timur Menurut Status
Tahun 1999 ......... 71Tabel2.37 Rencana Pengembangan Ruas Jalan Bakauheni- Menggala 72Tabel 2.38 Rencana Penanganan Ruas Jalan Bakauheni- Menggala .................. 72Tabel2.39 Panjang Jalan Negara dan Propinsidi Kabupaten Lampung Timur 73Tabel 2.40 Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Lampung Timur Tahun1999 75Tabel 2.41 Jumlah K_endaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kabupaten Lampung
TimurTahun 1998 ......... 75Tabel2.42 Jumlah Kapal dan Kegiatan Bongkar Muat Pelabuhan Laut di Kabupaten
Lampung Timur Tahun 1997-1998 77Tabel2.43 Luas Areal lrigasi di Kabupaten Lampung Tengah Hingga AkhirTahun 1998 .. 78Tabel2.44 Jaringan lrigasi Kabupaten Lampung Timur Hingga AkhirTahun 1998 ............ 79Tabel 2.45 Jumlah Sambungan Listrik di Kabupaten Lampung Timur 82Tabel 2.46 Produksi Listrik Yang Dibangkitkan di Kabupaten Lampung Timur Tahun
1990 - 1997 (KwH) 83
Tabel2.47 Produksi Listrik Yang Terjual di Kabupaten Lampung Timur Tahun1990 - 1998 (KwH) 83
Tabel 2.48 Jumlah Pelanggan, KVA Terpasang, Jaringan, dan Jumlah Gardu ListrikPer Cabang/Ranting diKabupaten Lampung TimurTahun 1997 ......... 84
Tabel 2.49 Jumlah Pelanggan Air Minum cti Kabupaten Lampung TimurTahun 1998......... 84Tabel2.50 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Lampung TimurTahun 1998 .......... 85Tabel 2.51 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lampung Timur Tahun 1998 86Tabel 2.52 Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Lampung Timur Tahun 1998 87Tabel2.53 Jumlah Fasilitas Perekonomian diKabupaten Lampung TimurTahun 1998 88
Tabel 3.1 Perkiraan Nilai PDRB Kabupaten Lampung TimurTahun 2001 -2011 96Tabel 3.2 Perkiraan Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kabupaten
Lampung TimurTahun 2001-2011 ............... 97Tabel 3.3 Perkiraan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lampung Timur Tahun
2001 - 2011 ......... 97Tabel 3.4 Perkiraan PDRB Per Kapita Kabupaten Lampung Timur Tahun 20012011 ..... 98
Tabel 4.1 Deskripsi Kegiatan Primerdi Kabupaten Lampung Timur 104Tabel 4.2 Struktur Pusat Pelayanan Kabupaten Lampung Timur 106Tabel4.3 Proyeksi Kebutuhan Perumahan di Kabupaten Lampung TimurTahun
2000 - 2001 (Unit) 1 18Tabel4.4 Proyeksi Kebutuhanlahan Perumahan di Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2000 - 2001 (Ha) 118Tabef 4.5 Rencana Alokasi Ruang Kabupaten Lampung Timur .. 120
Tabel 5.1 Rencana Permukiman Perkotaan Dan Fasilitas Sosial-Ekonomi Di KabupatenLampung Timur 130
Tabel 5.2 Proyeksi Kebutuhan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten LampungTimur Tahun 2000 - 2001 (Kwatt) 143
Tabel 5.3 Proyeksi Kebutuhan Sambungan Telepon Menurut Kecamatan diKabupaten Lampung Timur Tahun 2000 - 2001 144
Tabel 5.4 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Lampung Timur Tahun2000 - 2001 ......... 147
Tabel 5.5 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Lampung TimurTahun 2000 - 2001 ......... ........................ 148
Tabel 5.6 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lampung TimurTahun 2000 - 2001 150
Tabel 5.7 Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Perdagangan di Kabupaten Lampung TimurTahun 2000 - 2001 ......... 153
viii
Tabel6.1
Tabel7.1
Tabel7.2
Tabel 7.3
Indikasi Program Jangka Menengah Kabupaten Lampung Timur 158
Komponen Utama Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Pengendalian
lnstitusi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
167
168
170
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Gambar 1.9
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
DAFTAR GAMBAR
Wilayah Perencanaan RTRW Kabupaten Lampung Timur
Peta Topografi Kabupaten Lampung Timur ........
Curah Hujan Tahunan Rata-rata Kabupaten Lampung Timur
Formasi Geologi Kabupaten Lampung Timur
Sebaran Mineraldan Batuan di Kabupaten Lampuhg Timur
Peta Hidrologi Kabupaten Lampung Timur
Lokasi Sedimentasi dan AbrasidiKabupaten Lampung Timur
Sebaran Mangrove di Kabupaten Lampung Timur
Kedudukan RTRW Kabupaten Lampung Timur Dalam Sistem Perencanaan
Tata Ruang Kabupaten Lampung Timur
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Timur Tahun 1990 - 2000 ..............Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung TimurTahun 2000 .........
Penduduk Kabupaten Lampung Timur Menurut Kelompok Umur Tahun
2000
Peta Kawasan Hutan Berdasarkan SK Menhutbun No. 256/KPTS-|l/2000 ....
Peta Gangguan DiTaman NasionalWay Kambas ..............
Peta Potensi Habitat Fauna Di Taman NasionalWay Kambas .....................Peta Guna Lahan di Kabupaten Lampung Timur
Peta Kemampuan Tanah
Sistem Lahan Kabupaten Lampung Timur
Jaringan jalan Berdasarkan Status Jalan di Kabupaten Lampung Timur.........
Daerah lrigasi Kabupaten Lampung Timur
Fasilitas Listrik di Kabupaten Lampung Timur
Perkiraan Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2OO1 - 2011
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Lampung Timur
Kawasan Lindung Kabupaten Lampung Timur
Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Lampung Timur
5
6
7
I11
13
15
16
18
23
26
30
33
35
36
39
44
45
74
80
81
96
105
111
119
135
140
164
Gambar 5.1 Kawasan Prioritas Kabupaten Lampung TimurGambar 5.2 Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Lampung Timur
Gambar 7.1 Sistem Penataan Ruang Menurut UU No. 24 Tahun 1992
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPeningkatan hasil pembangunan daerah yang memberikan manfaat kepada
masyarakat perlu diupayakan melalui perencanaan, implementasi, dan pengawasanpembangunan yang lebih terpadu dan terarah, agar seluruh sumberdaya yang terbatas dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkanketerpaduan dan keserasian pembangunan di segala bidang dalam matra ruang secaraterencana.
Penataan ruang suatu wilayah membantu terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan
sumberdaya alam dan sumberdaya binaan dengan mempertimbangkan kondisi sumberdaya
manusia serta menciptakan pedindungan fungsi ruang melalui keseimbangan antarakepenti ngan kesejahteraan masyarakat dengan keberla nj utan ekosistem.
UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruarig mewajibkan setiap wilayahadministratif pemerintahan menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang menjadi acuan bagi
pengembangan wilayah yang bersangkutan di masa datang. Rencana tersebut merupakanwadah untuk mengakomodasikan perubahan pembangunan yang dituju serta menyiapkanstrategi untuk mencapai perubahan tersebut di masa datang.
RTRW Propinsi Lampung 2000-2015 telah menyiapkan struktur dan pola pemanfaatan
ruang yang dituju untuk seluruh wilayah propinsi. Dalam konteks tersebut, RTRW KabupatenLampung Timur merupakan penjabaran lanjut menuju pembentukan struktur ruang Propinsi.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIM UR
Sebagai daerah kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 1999 sesuai dengan UU
Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat ll Way Kanan,Kabupaten Daerah Tingkat ll Lampung Timur, dan Kotamadya Daerah Tingkat ll Metro, makaRTRW Kabupaten Lampung Timur akan berperan sebagai pedoman pembangunan di daerah
Lampung Timur.
Kabupaten Lampung Timur yang sebelumnya merupakan bagian wilayah Kabupaten
Lampung Tengah relatif lebih berkembang dibandingkan wilayah Lampung bagian Barat. Pada
tahun 1996 Kabupaten Lampung Tengah tercatat sebagai penyumbang terbesar atau sekitar
30% dari PDRB Propinsi Lampung, dimana kegiatan pertanian dan industri berkembangdengan pesat di wilayah tersebut. Di samping itu, kawasan lindung di Kabupaten LampungTimur berperan secara signifikan bagi Propinsi Lampung.
Dalam struktur pemanfaatan ruang propinsi, ibukota Kabupaten Lampung Timur, yaitu
kota Sukadana, ditetapkan sebagai pusat sekunder B dan kota Labuhan Maringgai sebagaikota tersier, sedangkan pelabuhan Labuhan Maringgai ditetapkan sebagai pelabuhanpengumpan. Dalam kaitan tersebut, pusat pertumbuhan dan pelabuhan yang direncanakan
diharapkan dapat mendorong perkembangan wilayah Kabupaten Lampung Timur.
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kabupaten Lampung Timur 2001-
2011 dimaksudkan untuk menyiapkan pedoman bagi pemanfaatan ruang di KabupatenLampung Timur pada masa mendatang, dengan mengakomodasikan seluruh kecenderunganperubahan dan perkembangan yang berlangsung selama ini serta kebutuhan pembangunanpada masa 10 tahun yang akan datang.
1.2 Sejarah Perkembangan Kabupaten Lampung TimurPada zaman penjajahan Belanda, wilayah ini merupakan Onder Afdeling Sukadana
yang terdiri atas 3 (tiga) distrik, yaitu :
. Onder Distrik Sukadana, terdiriatas 4 (empat) marga
. Onder Distrik Labuhan Maringgai, terdiri atas 4 (empat) margar Onder Distrik Gunung Sugih, terdiri atas 4 (empat) marga
Pada zaman penjajahan Jepang atau Tata Pemerintahan Jepang (1942-1945), wilayah
Kabupaten Lampung Tengah merupakan wilayah Bun Shu Metro. Bun Shu Metro terdiri atas
beberapa Gun Shu, marga, dan kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang Bun Shu Cho; Gun
Shu dikepalai oleh Gun Shu Gho; Marga dikepalai oleh Marga Cho; dan Kampung dikepalaioleh seorang Kepala Kampung.
Setelah kemerdekaan lndonesia dan dengan diberlakukannya peraturan peralihanpasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang
dikepalai oleh seorang Bupati.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Pada tahun 1946-1947, terjadi penambahan 2 (dua) marga menyesuaikan denganperubahan batas wilayah serta perpindahan dan pertambahan penduduk.
Pada periode 1953-1975, Pemerintahan Marga diubah menjadi Pemerintahan Negeri.
Kabupaten Lampung Tengah terdiri atas 9 (sembilan) Negeri, yaitu :
. NegeriTrimurjo, dengan pusat pemerintahan di Simbarwaringin.
. Negeri Metro, dengan pusat pemerintahan di Metro.
. Negeri Pekalongan, dengan pusal pemerintahan di Pekalongan.
. Negeri Tribawono, dengan pusat pemerintahan di Banarjoyo.
. Negeri Sekampung, dengan pusat pemerintahan di Sumbergede.e Negeri Sukadana, dengan pusat pemerintahan di Sukadana.. Negeri Labuhan Maringgai, dengan pusat pemerintahan di Labuhan Madnggai.o Negeri Way Seputih, dengan pusat pemerintahan diGunung Sugih.o Negeri Seputih Barat, dengan pusat pemerintahan di Padang Ratu.
Pada tahun 1972, Gubemur Kepala Daerah Tingkat l Lampung menghapuskanpemerintahan Negeri secara bertahap dengan cara tidak mengangkat kembali Kepala Negeri
yang telah habis masa jabatannya.
Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1999, Kabupaten Lampung Tengah dimekarkan
menjadi Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Metro. Kabupaten
Lampung Timur dengan ibukota Sukadana terdiri atas 12 (dua belas) kecamatan. Pada masa
mendatang diusulkan untuk memekarkan wilayah kecamatan menjadi 23 (dua puluh tiga)
kecamatan.
1.3 Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur1.3.1 Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Secara geografis Kabupaten Lampung Timur terletak pada kedudukan 105o15 Bujur
Timur hingga 105oS5 Bujur Timur dan 4o45 Lintang Selatan hingga 5o39 Lintang Selatan.
Kabupaten Lampung Timur meliputi areal daratan seluas 5.325,03 Km2 dan lautan yang
berbatasan dalam jarak 4 mil laut dari garis pantai ke arah laut lepas. Di Laut Jawa terdapat
pulau-pulau kecil yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Timur, yaitu pulau
Segamat Besar dan pulau Segamat Kecil. Secara geografis, letak pulau Segamat Besar dan
segamat Kecil terletak pada koordinat 10504140" 8T hingga 10504530" BT dan 50640" LS
hingga 00401s"LS. Luas pulau Segamat Besar dan Segamat Kecil diperkirakan masing-
masing 6 Ha dan 2 Ha.
secara administratif, wilayah Kabupaten Lampung Timur berbatasan :
. Di sebelah Utara Cengan Kecamatan Rumbia, Seputih Surabaya, dan Seputih Banyak,Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.
RTRW KARUPATEN LAT4PUNG TIMUR
. Di sebelah Selatan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Ketibung, Palas, Sidomulyo,Kabupaten Lampung Selatan.
. Di sebelah Timur dengan Laut Jawa.
. Di sebelah Barat dengan Kecamatan Bantuldan Metro Raya, Kota Metro; serta KecamatanSeputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.
Saat ini Kabupaten Lampung Timur terdiri atas 12 (dua belas) kecamatan, yaituKecamatan Batang Hari, Pekalongan, Raman Utara, Purbolinggo, Sekampung, Metro Kibang,
Sukadana, Marga Tiga, Way Jepara, Labuhan Maringgai, Jabung, dan Sekampung Udik. Pada
masa mendatang diusulkan untuk memekarkan wilayah kecamatan menjadi 23 (dua puluh tiga)
kecamatan.
1.3.2 Kondisi Topografi
Menurut kondisi topografi, Kabupaten Lampung Timur dapat dibagi dalam 5 (lima)satuan topografi, yaitu :
. Daerah berbukit sampai bergunung, terdapat di Kecamatan Jabung dan Sukadanadengan ketinggian rata-rata 1.600 meter d.p.l.
o Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, dengankemiringan antara 8% hingga 15% dan ketinggian antara 300 meter sampai 500 meter
d.p.l.
. Daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi Lampung Timurhingga mendekati pantai Timur, juga merupakan bagian hilir dari Way Seputih dan Way
Pengubuan. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 25 hingga 75 meter d.p.l., dengan
kemiringan 0% hingga 3%.
o Dataran rawa pasang surut di sepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0,5 hingga 1meter d.p.l.
. Daerah aliran sungai, yaitu Seputih, Sekampung, dan Way Jepara.
Gambar 1.2 memperlihatkan peta topografi Kabupaten Lampung Timur.
1.3.3 lklim
Kabupaten Lampung Timur beriklim tropis-humid menurut dua musim, yaitu pada bulan
November hingga Maret angin bertiup dari Samudera Hindia arah Barat dan Barat Laut, danpada bulan April hingga Oktober dari arah Timur dan Tenggara.
Kecepatan angin rata-rata tercatat sekitar 5,E3 km/jam. Suhu udara rata-rata berkisar
antara 26oc - 280C, dengan suhu maksimum sebesar 330C dan suhu minimum sebesar 220C.Kelembaban udara di beberapa stasiun pengamatan menunjukkan kisaran antara 80% - 88%.
RTRW KaeupATEN LAMPUNG TIMUR
KAAUPATEN
TAMPUNG TENGAH
,tl^ r?ri;-n; -! t I
.t-(-s
KOTAMETRO
L
,6,w,\
iliW.tff.j,*. c- :-
q iY:Tr:t^-: dc\^..-^ /(v-c .t-ierfveF.E S*r-nirc\ rilERA rq^ F-/ _
(.1
KABUPATEN
LAMPUNG SFI ATANI
r.-- (i.- - *\- .rr
\.J.\
;t_ \.. ,,/. _ \./-;
- r lJI,) ,". ,. ) ( /1 .t .( )a1- +(,ffi.-1 ,.., f -
Iri
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
I(EIERAI*GAN:
tr=l BArAsr
KABUPATEN
LAMPUNGTENGAH
.. 1l-.
t!.8rd(l.. "/
..-.--ii.. I;lY-7.)
KOTAMETRO
\
KAAUPATEN
TAMPUNG SEI.ATAI ,.,\, \,#
IiI
, :r.-.j-i rcc.\-.-
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TAMPUNG TIMUR
PETATOPOGRAFI
IGBUPATEN I.AMPUNG TIMUR
sunbt Pd Ib:l(frb( hrC:\l(t{Cr tflWm Tru
PSIERINTAII I(A$ PA1EN |.AI,IPtfi G NMA
BADAII PERENCAfiMN P$AAIIIGI{AI{ D,AERAII
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
//4
,%,
KOTAMETRO
\n.r1/.2,//..i/
KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN
ORIENTASI t,.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
IGIERAIIGAN:
F- MTASTGBTFATEN
tr- BArAsosA
- JAANNEGARA
F= JALAI{pROptNsrn-n Eu(orAr(ABuPArEr{TOI BrrKor xEcanArAriF-- DANAUF< suNGAl
Imlm zooo-2.soouuWA 2-foo-3.0muM
Ganbar 1.3
CUMH HUJAN TAFIUNANIGBUPATEN I.AMPUNG TIMUR
0 25 5 l0 l5KnstaE:
-
I I,TARA
LIffi eEMERTNTAH rGBt pArEr{ rAupuirc rMuRlSl anoru eenaumu pq6flcLNAri DAEMl.l
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Lampung Timur berkisar antara 2.000-3.000 mm. Gambar 1.3 mempedihatkan distribusi curah hujan di Kabupaten Lampung Timur.Curah hujan sebesar 2.000-2.500 mm per tahun terjadi di Kecamatan Jabung bagian Selatan,Sekampung Udik, Marga Tiga, Way Jepara, bagian Selatan Kecamatan Sukadana, Raman
Utara, dan Purbolinggo; sedang curah hujan sebesar 2.500-3.000 mm per tahun terjadi disebagian besar Kecamatan Jabung, Kecamatan Labuhan Maringgai, Metro Kibang, BatangHari, Pekalongan, sekampung, sukadana, dan bagian utara Kecamatan Raman utara.
1.3.4 Kondisi Geologi
Tanah pada dataran dengan ketinggian 0 sampai 50 meter di bagian Timur terbentukdari bahan endapan baik sebagai galian pantai (regosol), di daerah rawa sebagai endapanlakustrin (tanah hidromorf), dan cli daerah sungai sebagai endapan permukaan alluvium(campuran liat galuh dan pasir). Di daerah sungai terdapat pasir kuarsa.
Pada ketinggian tersebut terdapat aliran lahar asam batuan gunung berapi, yaitu tuffa
Lampung yang meliputi sebagian besar daerah Lampung Timur dengan tanah latosol danpodsolik. Terdapat juga batu-batuan yaitu basal Sukadana (Plistosen) yang meliputi wilayahKecamatan Sukadana bagian atas.
Pada ketinggian 50 - 500 meter terdapat bahan tuffa Lampung yang terdiri atasendapan gunung api (Plistosen) yang letaknya semakin ke arah Barat semakin tinggi. Dibagian Utara wilayah ini terdapat formasi Palembang bagian bawah dan formasi Palembangbagian atas.
Lapisan Palembang yang terdapat di wilayah Sukadana ditandai dengan singkapanendapan tuffa masam. Lapisan Palembang tersebut merupakan pengantar (plateau) diiringidengan intrusidesit yang ditutupi oleh endapan alluvium seperti pasir vulkanis, lanau, danlempung yang berasaldari debu gunung berapi.
Formasi geologi yang terdapat diwilayah iniantara lain adalah Qal, Qs, Qak, Qbs, Qpt,dan Qti. Tabel 1.1 memperlihatkan batuan dariformasi geologi tersebut.
Tabel 1.1
FormasiGeologidan Batuan di Kabupaten Lampung Timur
No. Formasi Geologi Kandungan Bafuant.
2.
J.
4.
5.
0.
Qal ALUVIUM :Bongkah, kaikil, pasir, hnah,lumpur, dan lempung. Periode holosen.Qs ENDAPAN RAWA: Pasir, lanau, lumpur, lempung, mengandung sisa hnaman. Periode holosen.Qak PASIR KUARSA: Pasirkuarsa halus. Periode holmen.Qbs BASAL SUKADANA: Basal berongga. Periode holcen.Qpt FORMASI TERBANGGI : Batu pasirdengan sisipan batu lempung. Periode plistosen.Qti FORMASI LAMPUNG : Tuf berbatuapung, tuf dolitik, batulempung tufaan &n batupasir tufaan.
Periode plistosen.
Sumber : Direktorat Suynberdaya Mineral, 1996
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR a
KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
Ir|muh /tu,^,Yr
-.fKc.YtiYsuv / - .:--/tI./ ...\./ ./.rt l
1.3.5 Potensi Sumberdaya Mineral
Data tentang endapan mineral di Kabupaten Lampung Timur belum tersedia denganlengkap, sehingga potensi dari endapan bahan tambang tersebut belum diketahuidengan pasti.
Dari literatur dan Peta Geologi Daerah Lampung Timur dapat diidentifikasi bahan-bahantambang sebagai berikut :
tr) Minyak bumi :Minyak bumi yang terdapat dalam lapisan Palembang-bed berakumulasi sebagai lanjutan
dari endapan minyak bumi di sekitar Palembang, yakni di sebelah Timur Laut PropinsiLampung, Mesuji, Menggala, Kotabumi, dan Sukadana. Penyelidikan yang dilakukan oleh
Pertamina belum memastikan besaran potensi minyak bumi serta kemungkinanterdapatnya sumber di lepas pantai Timur Lampung.
+ Mineralbesi :Berakumulasi dengan mineral-mineraldari basal Sukadana akibat proses hidrotermal pada
bagian kontak plateau basal Sukadana, terdapat di Kecamatan Sukadana sebelah Timur
dan dekat Labuhan Maringgai.
s Pasir Kuarsa :Terdapat di wilayah Jabung, Labuhan Maringgai, dan Way Jepara.
ca Sirtu :Terdapat di Kecamatan Way Jepara, Probolinggo, Sukadana, Sekampung, dan Labuhan
Maringgai.
4 Bahan bangungan basal :Terdapat di Sukadana, Gedongdalam, Sekampung, Negerijemanten, Way Jepara,Labuhan Maringgai, dan Jabung.
1.3.6 Kondisi Hidrologi
Di Kabupaten Lampung Timur mengalir satu Satuan Wilayah Sungai utama, yaitu SWS
Seputih - Sekampung. Sedangkan badan sungai yang melintasi Kabupaten Lampung Timurberjumlah 37 sungai. Tabel 1.2 menyajikan nama dan panjang sungai yang melintasiKabupaten Lampung Timur.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 10
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
F:!tr-:Fn-ftTOt
K
BATAS KABUPAIEN
EATAS KECAITIATAII
BATAS DESA
JAI.AN NEGARA
JAI.AN PROPINSI
TTXOTAIqBUPATEN
IBUKOTA KECAIATAI{
DAIAU
SUNGAI
siddlGmoditi
f-l Ber(Bahan8angjngrl| @1 Padillrarsa(BatmilodahlGra|tli()
Fotnsi l(dmdlt
O < l lubmtikboO i-i0juhmrkbn
PEMERIT{TATI IOBI,PAIEN I.AIPUNG NMUR
EAI)AI{ PERENCAI.IMII PEMBANGUMN DAERAI
Sud. b:ft!ftrdgnbJ&FUrfrl,lS
SEBAMI,IBAHAN MINEMLDAN BATUAN
DI KABUPATEN IAMPUNG TIMUR
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 11
Tabel 1.2
Sungai Di Kabupaten Lampung Timur
No Nama SungaiKecamatan Yang
Dilalui Nama SungaiPanjang Kecamatan(Km) Yang Dilalui
Panjang(Km)
1. Way Sekampung
2. Way Raman3. Way Bunut
4. Way Batang Hari
Batang Hari
Sekampung
Jabung
Metro Kibang
Raman Utara
Pekalongan
Batang Hari
Batang Hari
Sukadana
Raman Utara
Probolinggo
Batang Hari
Batang Hari
Sekampung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Lab. Maringgai
Lab. Maringgai
17. Way Penet18. Way Beringin19. Way Megarawan20. Way Jepara21. Way Pegadungan22. Way Kawat23. Way Capang24. Way Tulung Balak25. Way Negara Ratu26. Way Kedaton27. Way NegriJemanten28. Way Gerem29. Way Bumi Nabung30. Way Pakuan Haji31. Way Tulung Piyes32. Way Pelupung33. Way Andak34. Way Buring35. Way Kambas36. Way Kali Pasir37. Way lreng
Way Jepara
Way Jepara
Way Jepara
Way Jepara
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Raman Utara
Probolinggo
Sukadana
Sukadana
JI
12
81
?n
tz
16
20
5
Io
2
2
zth
2
4
1
4
23
45
27
U
5. Way Napal6. Way Carung7 . Way Areng
8. Way Buho11. Way Ketibung12. Way Mumbang Jaya13- Way Bekarang14. Way Tuba15. Way Curup16. Way Perigi
Sumber: Lampung Timur Dalam Angka, 1998
Rasio debit sungai pada musim penghujan dan musim kemarau pada DAS diKabupaten Lampung Timur umumnya menunjukkan angka yang besar, yaitu lebih dari 50. Halinimenunjukkan terjadinya kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musimpenghujan. Penyebab utamanya adalah menurunnya fungsi hidroorologis kawasan hutanlindung oleh berkurangnya vegetasi penutup yang berfungsi sebagai pengatur siklus air dankondisi tanah setempat yang relatif porous. Perbedaan debit air sungai pada musim penghujan
dan musim kemarau yang cukup besar memberikan dampak terhadap ketersediaan air untukirigasi, khususnya pada musim kemarau.
Diantara sungai-sungai tersebut, Way Sukadana telah mengalami penyempitan akibattingginya sedimentasi di daerah hulu, sehingga secara periodik terjadi banjir di bagian hilir.
5
20
19
10
8
15
tz
4
15
5
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 12
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KEIERANG/$"I:
F=l B TAsTGBTJPATEN
- JAI-AITNEGAR
: JAr3Ar.tpROp6,lSlfEn BUKoTATqBUPAIEN|-o.l auKorAKE{A,r,tArAr,tf-- DAMUK suNGAl
PETA HIDROLOGI
I(ABUPATEN LAIPUNG TIMUR
Slsfa: ". ." ".
Sunbc. h :Ktfa PdnClr fd?am lrF|rf Tir, Zm
PEI,IERNrAH KABUPAIEI{ LAMPUNG lllluR
MOA|{ PERENCANMN PEMEA{GUNAN DAEMTT
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR t3
1.3.7 Hidrooseanografi dan Ekosistem Pesisir
Hidrooseanoqrafi
Kondisi Pantai Timurrelatif landaidengan isobath5meterberadapada jarakl2kmdi
bagian Utara dan 6 km di bagian Selatan. Tipe pasang surut di pantai Timur KabupatenLampung Timur adalah tipe pasut campuran dengan dominasi tunggal.
Di Pantai Timur, kecepatan arus rata-rata bulanan berkisar antara 0 cm/detik - 45cm/detik. Kecepatan maksimum terjadi pada bulan Januari dan Februari, sedang kecepatan
minimum pada bulan Maret. Arus umumnya mengalir ke arah Selatan, kecuali pada bulanMaret mengalir ke arah Timur Laut.
Salinitas di perairan laut Lampung Timur tidak berbeda dengan kondisi perairansebelah Barat Daya Sumatera dan Laut Jawa, yaitu berkisar antara 32,5 - 33,6 psu. Salinitasminimum terjadi pada bulan Januari dan maksimum terjadi pada bulan Agustus. Pada bulanFebruari salinitas di perairan laut meningkat hingga 32,9 psu.
Di Pantai Timur Kabupaten Lampung Timur, abrasi yang kuat terjadi di LabuhanMaringgai. Abrasi ini berlanjutiingga ke Pantai Timur Kabupaten Lampung Selatan, yaitu
Ketapang hingga Bakauheni. DiLabuhan Maringgai, sejaktahun 1992 abrasi telah menggerus
pantai hingga 300 meter.
Sedimen dasar perairan pantai Lampung Timur termasuk Iipe back-arc basins, yaitu
cekungan yang terbentuk akibat peregangan kulit benua (continental crusQ, menipis, dan
meretak. Umumnya back-arc basins terietak di belakang vulcanic arc. Sedimentasi berasaldari sungai umumnya mengendap di muara-muara sungai, yaitu di muara Way Seputih,Tanjung Penet, dan Way Sekampung. Sedimentasi di muara Way Seputih mengakibatkanpertumbuhan garis pantai berbentuk cakar ayam.
Geomorfologi pesisir Pantai Timur Kabupaten Lampung Timur merupakan datarandengan ketinggian 0 hingga 10 meter d.p.l. dan kemiringan lereng O - 3o/o. Batuan penyusundidominasi oleh endapan aluvium, rawa, serta batu gamping terumbu. Air tanah dangkal di
daerah dataran ini memiliki kedalaman muka air tanah 0,5 - 4 meter di bawah muka tanahsetempat. Intrusi air laut terjadi di pesisir pantai, mulai dari Labuhan Maringgai ke arah Selatan
hingga Ketapang diKabupaten Lampung Selatan.
Ekosistem Pesisir
PantaiTimur Kabupaten Lampung Timur merupakan kawasan budidaya tambak udangyang luas dengan areal vegetasi mangrove yang terbatas. Hutan rawa di Pantai Timursebagian besar telah dikeringkan dan dikonversi menjadi areal sawah dan pertambakan,sehingga fungsi rawa telah berubah. Hutan rawa air tawar merupakan ekosistem yang khas di
Pantai Timur, namun arealnya semakin sempit dan dalam kondisikritis. Sisa paya-paya,
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KABUPATEN
I-AMPUNG TENGAH
&i,ik^dt -ri :.i*rUqt-f-
/r:-An:-9 ,)rz.*mrJrm-/r-- i-
21.22---"w4,Ht" ffi"lJ;4
l\.v-./. \.r L! ^i. i rcc.\ _.._i or t. FEKldn4cq*If.
_51,.,.1_ it -
,-,- - - |:
\. {:MtdW)^(.ls- i
l, L/l,\ ,n u
! F/ ,A
\.-,*,fr- ^; t. -\-X- ; ,-Yt)--li
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN IAMPUNG TIMUR
tr- BArAsrosuP rEN
tr; BATAsDsA
- JAANNEGARA
n-n Eu(orArGBrJPArENTO] Btxor KEcAttArAr{
Gambqr 1.7
LOIG.SI SEDIMENTASI DAN ABRASI
IGBUPATEN LAMPUNG TIMUR
0 25 5 t0 t5l(n
-RTRW T
KABUPATEN
I.AMRNGTENGAH
:t.i.5
IGBUPATEN
LAMPUNG SELATAN
ORIENTASI
,!*-Ji \gi-..---)---itv
i.!-,1_.
I
h- t.
r, ., Lf
,.) ..rnr.. /.
,( .k-aa()JAstt{G I t..- F-
l:l
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
I(EIEMilGAN:
tr- BATAsTqBIpATEN
F- BATA5DE5A
- JALANNEGARA
: JA-AlpROptNslfEil Bn(orAKAB{PArEr{t-6-l Brxor KEclrrAratE-----r- DAI{AUR] su{clAt
PETIERI}ITAII IqEUPAIEiI LAilPItG IWffi
BADAll PEREIiICAIIMII PgGAfiGtMiI DAEM}I
0 25 5 l0 15t(tr
-
gr$.rF!b: UTARAAIt S&nbnbte lllet$Pllbf bsr0,lS Z\
atSu$cPlbb:l(rf F l.n lrn, K&?*ntrptng fru
SEBARAN VEGETASI MAI.IGROVE
DI IqBUPATEN LAMPUNG TIMUR
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 16
rumput, dan gelagah yang masih tersisa di sepanjang Way Seputih berfungsi sebagai kolamretensi pengendali banjir.
Pada saat ini vegetasi mangrove di Pantai Timur Kabupaten Lampung Timur telahberkurang. Hilangnya vegetasi mangrove tersebut menjadi penyebab utama terjadinya abrasidi sepanjang pantai. Vegetasi mangrove di pesisir pantai Lampung Timur didominasi olen lenisapi-api (Avicennb alba dan Avicennia marina\ ditunjang oleh buta-buta (Eu parvifloradan Ecoecaria aqallocha) yang ditemukan di sekitar muara sungai. Di bagian hulu terdapatnipah (Nvpa fruticansl, pedada (Sonneratia caseo/ans) danXvlocarousoranatum.
Secara umum, vegetasi mangrove di Kabupaten Lampung Timur tersebar di kawasan(Gambar 1.8) :
1. Way Kanan, Way KambasLuas vegetasi mangrove di kawasan ini mencapai 1.000 Ha, terkonsentrasi di sepanjangWay Kanan dan Way Penet, dan didominasijenis Rhizopora mucronata dengan kerapatan
400 batang/Ha. Ketebalan vegetasi mangrove di kawasan ini hanya sekitar 5 meter.
2. Sriminosari, Labuhan MaringgaiLuas vegetasi mangrove di kawasan ini lebih kurang 67,5 Ha membujur dari daerah WaySekampung bagian Selatan hingga Way Penet, yaitu di perbatasan kawasan TamanNasional Way Kambas. Vegetasi mangrove di kawasan inididominasi oleh jenis Avicenniamarina dan Rhizopora mucronata dengan kerapatan 2.500 batang/Ha - 4.000 batang/Hadan ketebalan berkisar antara 50 - 15- meter.
1.4 Kedudukan RTRW Kabupaten Lampung TimurRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kabupaten merupakan statutory ptan
sebagaimana ditetapkan dan diatur dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentangPenataan Ruang. RTRW Kabupaten merupakan penjabaran dari RTRW propinsi ke dalamstrategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten, yang meliputi :a. tujuan pemanfaatan ruang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan
keamanan
b. rencana struktur dan pola pemanfaatan ruangc. rencana umum tata ruangd. pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
RTRW Kabupaten Lampung Timur berlaku untuk masa 10 (sepuluh) tahun ke depandengan kedalaman rencana skala minimum 1 :100.000, dan menjadi dasar untuk penerbitanperijinan lokasi pembangunan. Agar mengikat Pemerintah Daerah dan masyarakat secarahukum, maka RTRW Kabupaten ditetapkan metatui Peraturan Daerah Kabupaten LampungTimur.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 17
E-EEE_=of"" H-.(U v(l)l-tr
eio}l(!;gi-o:(u:Y:
IIII
,--t
oc(g(t=PoEEd\ (g
P,Hd=o.E
L
=EFo)c=oE(!JdtgY
Eq)(uo
c(Uc:to,E(UoEq)(LL(oooo-(uo(L
IIIIIIIIIIII
III
II
---L-___II
-^lc EE iPfiEiE=viE,sp iottolI EE iE cc:(E (u(!:o .nu, !c(oture $E i
III
I
IIIIIIIII
o)C(u
tPgO.Cg=FtrogF(!oFC oEuAcE_go=x.m
tIIIII
--J--l
cic!lC- |=(Ulr)c Ie3rocilEzlo:(Li____.i
lllllllllll--J
II
-------r
r-------il-l
itfir ir.ij$(!L-r 9 3E ii&Ei illl----*--J
Mf,=(,zfo-
Jzu.lFo-f@
YI
or>-
RTRW Kabupaten Lampung Timur menjadi pedoman bagi :
. penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan atau masyarakat diKabupaten Lampung Timur,
o penlusunan rencana rincitata ruang di Kabupaten Lampung Timur,. pelaksanaan pemanfaatan ruang oleh kegiatan pembangunan di Kabupaten Lampung
Timur.
Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka proses
penyusunan RTRW Kabupaten Lampung Timur memberikan peluang bagi Daerah Kabupaten
untuk mengisi pemanfaatan ruang di Kabupaten yang bersangkutan dengan mengindahkansektor atau fungsi yang bersifat lintas kabupaten sesuai dengan ketetapan dalam RTRWPropinsi Lampung, sepertijaringan jalan primer, irigasi teknis, hutan lindung, kawasan prioritas,
kawasan tertentu, dan kawasan andalan di tingkat nasional dan di tingkat propinsi. Kebijakannasional dan propinsi mempunyai hubungan interaktif dengan RTRW Kabupaten LampungTimur sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 1.9, kecuali bagi urusan yang menjadikewenangan nasional, seperti hankam, fungsi lindung, dan sebagainya.
Walaupun telah diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 1992, namun tidak seluruh muatanRTRW Kabupaten menjadi lingkup RTRW Kabupaten Lampung Timur. RTRW KabupatenLampung Timur mencakup :
(a) pengelolaan kawasan lindung dan budidaya(b) pengelolaan kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan(c) sistem kegiatan pembangunan dan sistem permukiman perdesaan dan perkotaan(d) sistem prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan, dan prasarana
pengelolaan lingkungan
(e) penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaansumberdaya alam lainnya, serta memperhatikan keterpaduan dengan sumberdayamanusia dan sumberdaya buatan.
{.5 Tujuan dan sasaran Penyusunan RTRWK Lampung TimurTujuan penyusunan RTRW Kabupaten Lampung Timur adalah untuk menetapkan
arahan pemanfaatan ruang sesuai dengan tuntutan pertembangan dan permasalahan diKabupaten Lampung Timur.
Dalam konteks tersebut, sasaran yang ingin dicapai adalah :(1) Mengidentifikasi permasalahan pengembangan wilayah di Kabupaten Lampung Timur
untuk masa 10 tahun mendatang.
(2) Menetapkan visi dan misi pengembangan wilayah yang ingin dicapai di KabupatenLampung Timur dalam konstelasi pembangunan propinsi Lampung.
(3) Menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah Kabupaten Lampung Timur.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TTMUR to
(4) Mempersiapkan kebijakan dan strategi pengembangan serta pemanfaatan ruang bagiKabupaten Lampung Timur.
(5) Mempersiapkan dukungan ruang bagi pertambahan penduduk dan aktifitasnya melaluipenetapan struktur dan pola pemanfaatan ruang serta alokasi ruang bagi kebutuhan setiap
kawasan di Kabupaten Lampung Timur.
(6) Mempersiapkan rencana pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Lampung Timur.
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
BAB 2
PERANIANI, POTENSI,DANI PERSOAI-ANI POKOK
KABUPAT EN I-A]VIPUNG TIMUR
2.1 Peranan Kabupaten Lampung TimurBerdasarkan catatan sejarah, sejak dahulu wilayah Kabupaten Lampung Timur telah
memiliki peranan penting dalam bidang pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian diPropinsi Lampung. Hal ini dapat diindikasikan oleh : (1) telah terdapat pusat-pusatpemerintahan seperti Kewedanaan Sukadana dan Kewedanaan Labuhan Maringgai pada masa
tersebut; (2) tersedianya berbagai sarana pelayanan pendidikan hingga tingkatan tertentu,seperti sekolah rakyat yang memiliki anak didik penduduk setempat dan luar daerah; serta (3)
kegiatan ekonomi lokal dan regional seperti perdagangan rempah-rempah dan hasil bumilainnya baik berskala daerah maupun antar pulau. Kekayaan sumberdaya alam wilayah inimenarik pendatang untuk saling berinteraksi dan berasimilasi secara sinergis dan positif
sehingga memperkaya khasanah tradisidan norma masyarakat baik pada aspek sosial maupun
ekonomi.
Saat ini Kabupaten Lampung Timur tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasilrempah-rempah sepedi lada, letapi juga sebagai penghasil berbagai komoditas tanamanpangan lainnya, seperi jagung dan beras, serta perikanan baik perikanan laut maupun air tawar.
Kabupaten Lampung Timur memiliki berbagai sumberdaya alam yang sangat potensial
untuk pembangunan daerah. Kondisi geomorfologi yang dicirikan oleh dataran aluvial yang
membentang luas dengan kawasan perbukitan sangat mendukung pengembangan berbagai
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 21
kegiatan budidaya pertanian. Dengan luas wilayah 5.325,03 Km2, Kabupaten Lampung Timur
memiliki kawasan hutan seluas 31% dari luas wilayah.
Peranan Kabupaten Lampung Timur di tingkat nasional didukung oleh Taman Nasional
Way Kambas yang ditetapkan berdasarkan SK Mentri Kehutanan Nomor 444lMenhut-ll/1989
seluas 130.000 Ha. Kawasan ini terletak di Pantai Timur dan berbatasan dengan lautsepanjang 68 Km, mulai d.ariWay Penet di bagian Selatan hingga Way Seputih di bagian Utara.
Taman Nasional Way Kambas berperan sebagai aset nasional bahkan internasional oleh
keanekaragaman flora dan fauna.
Potensi flora di Taman Nasional Way Kambas sangat beragam dengan sejumlahvegetasi dataran rendah seperti hutan mangrove, hutan gambut dan rawa pasang surut, rawa
air tawar, serta hutan dataran rendah terdapat di kawasan ini. Berbagai jenis vegetasi diTaman Nasional Way Kambas merupakan habitat bagi berbagai satwa, termasuk diantaranya
satwa langka. Tercatat tidak kurang dari 286 jenis burung dan berbagai jenis hewan mamalia
baik hewan yang dilindungi maupun hewan langka terdapat di Taman Nasional Way Kambas.
Salah satu jenis burung air endemik Sumatera yang langka adalah entoMrtik imba (Cairina
scutulata\ yang merupakan populasi satwa terbesar. Perairan TN Way Kambas juga dihuni oleh
dua jenis buaya, yaitu buaya muara dan buaya ikan yang terancam punah, biawak, kura-kura
air tawar, serta berbagaijenis ikan.
Peranan penting Kabupaten Lampung Timur yang lain adalah sentra pembibitan buah-
buahan di Kecamatan Pekalongan dan sentra pembibitan padi di Kecamatan Purbolinggo.Kedua wilayah tersebut melayani kegiatan pertanian Kabupaten Lampung Timur, PropinsiLampung, dan sejumlah propinsi lain.
2.2 Permasalahan Pokok Kabupaten Lampung Timur2.2.1 Kependudukan
2.2.1.1 Jumlah dan Pertambahan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Timur pada tahun 1990 tercatat sebanyak
827.746 jiwa dan pada tahun 2000, berdasarkan angka sementara sensus penduduk, mencapai
869.428 jiwa. Laju pertambahan penduduk rata-rata per tahun pada kurun waktu 10 tahunantara tahun 1990 sampaitahun 2000 adalah sebesar0,39% pertahun. Angka ini relatif lebihrendah dibandingkan iaju pertumbuhan Propinsi Lampung sebesar 3_,6_!0/o per tahun.
Kabupaten Lampung Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten LampungTengah mengalami pertambahan penduduk yang pesat pada kurun waktu 1990 hingga 1995,
dengan laju pertambahan sebesar 0,59 % per tahun. Pada kurun waktu 1995 hingga 1998, lajupertambahan penduduk mengalami penurunan secara signifikan menjadi O,O1o/o per tahun,
dengan pertambahan jumlah penduduk sangat rendah (lihat gambar 2.1). Perbedaanpertambahan penduduk dalam dua kurun waktu tersebut, diduga disebabkan oleh menurunnya
RTRW KABUPATEN LAM PUNG TIMUR 22
intensitas migrasi penduduk dari Pulau Jawa, terutama setelah ditutupnya Daerah Lampung
bagi program transmigrasi.
Pada kurun waktu 1998 hingga 2000, pertambahan penduduk Kabupaten Lampung
Timur tercatat cukup pesat dengan laju pertambahan rata-rata sebesar 0,52o/o per tahun.Pertambahan penduduk yang pesat terutama terjadi di Kecamatan Labuhan Maringgai dengan
laju pertambahan rata-rata sebesar 3,27o/o per tahun. Kecamatan ini relatif berkembang pesat
dan merupakan pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa setelah Kecamatan Sukadana;
serta kegiatan perhubungan laut inelalui pelabuhan Labuhan Maringgai. Kegiatan tersebutdapat menjadi daya tarik bagi tenaga kerja di bidang jasa bongkar muat barang dan bagitenaga
kerja yang mempunyai pendidikan rendah sebagaitenaga kuliangkat barang.
Gambar 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Timur
Tahun 1990, 1995, 1998, dan 2000
(5
.=--:5-oE.-YJoEc(Do-E.(u
E-
880
870
860
850
840
830
820
810
800
1S0 1S5
Tahun
2000
^
^
t
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar pada tahun 1990-1995 adalahKecamatan Jabung dan Kecamatan Labuhan Maringgai. Pada tahun 1998-2000 jumlahpenduduk kedua kecamatan tersebut tetap terbesar, dimana pada tahun 1990-1995 jumlah
penduduk Kecamatan Jabung lebih besar dibandingkan Kecamalan Labuhan Maringgai, namun
pada tahun 1998-2000 yang terjadiadalah sebaliknya. Halinidisebabkan adanya pemekaran
Kecamatan Jabung menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Jabung dan KecamatanSekampung Udik. Kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil baik pada tahun 1998 maupuntahun 2000 adalah Kecamatan Metro Kibang, dimana dari tahun 1990 hingga 2000 mengalami
penurunan laju pertambahan penduduk.
Meskipun pertambahan penduduk Kabupaten Lampung Timur tidak pesat, namun di
beberapa bagian wilayah mengalami peningkatan yang cukup tinggi (fabel 2.1),
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 23
Tabel2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Timur Tahun 1990 - 2000 (Jiwa)
No Kecamatan 1 990 1 995 1 998 2000
1.
2.
J.
4.
5.
6.
7.
8.
o
10.
11.
12.
lvtebo Kibang
Batang Hari
Sekampung
Jabung
Labuhan tvladnggai
Way Jepara
Sukadana
Pekalongan
Raman Utara
Purbolinggo
Marga Tiga
Sekampung Udik
18.151
45.737
53.418
183.680
153.515
o? 067
153.337
37.668
34.448
53.835
18.566
46.493
54.408
189.229
160.346
96.714
156.008
38.964
34.832
56.428
18.655
46.086
55.287
187.765
157.880
99.057
156.938
39.255
34.827
56.465
17.662
47.935
54.843
135.540
168.601
t01.901
1t1.075
40.175
34.012
55.429
40.020
62.235
Kab. Lampung Timur 827.746 851.988 852.215 869.428
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka, 1998" Angka Sementara Sensus Penduduk 2000, BPS Propinsi Lampung,2000
Tabel2.2
Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Lampung Timur Menurut Kecamatan
Tahun 1990-1995 Dan Tahun 1995-1998
KecamatanLaju Pertambahan (%)
1 990-1 995 1 995-1 998No
1.
2.
4.
5.
o.
7.
8.
o
10.
11.
12.
liletro Kibang
Batang Hari
Sekampung
Jabung
Labuhan lr/aringgai
Way Jepara
Sukadana
Pekalongan
Raman Utara
Purbolinggo
Marga Tiga
Sekampung Udik
0,46
0,33
0,37
0,60
0,89
0,59
0,35
0,69
0,22
_, -0,96
0,16
-0,29
0,54
-0,26
-0,51
0,81
0,20
0,25
0,00
0,02
JumlahSumber : Hasil Analisis, 2000
RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
0,59 0,01
24
2.2.1.2Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Lampung Timur pada tahun 1990 tecatat sebesar
180 jiwa/ Km2. Hasil perhitungan kepadatan ini didasarkan pada jumlah penduduk tahun 1990
terhadap luas wilayah per Kecamatan, yang meliputi luas total wilayah yang tercatat secara
resmi.
Pada tahun 2000, tercatat kepadatan penduduk Kabupaten Lampung Timur sebesar
396 jiwa/Kmt y"ng merupakan kepadatan riil, dimana luas Taman Nasional Way Kambas dan
Hutan Lindung Gunung Balak diperhitungkan. Kepadatan tertinggi tercatat di KecamatanSekampung, Sekampung Udik, Pekalongan, dan Batanghari, dimana kepadatannya lebih dari
600 jiwa/Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan rendah adalah Kecamatan Jabung, Marga
Tiga, dan Metro Kibang, dimana kepadatannya kurang dari 300 jiwa/Km2.
Tabel2.3
Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Timur Menurut Kecamatan
Tahun 1990, 1995, 1998, dan 2000
KecamahnLuas (Kmz)dd Luas(Kmz)Tahun 1998 tl Tahun 1999e1
Kepadatan (iiwa/Kmr) "
19951) 19981) 20003)
1
2
3
4
5
o
7
8
I10
11
12
lvleto Kibang
Batang Hari
Sekampung
Jabung
Labuhan [,laringgai
Way Jepara
Sukadana
Pekalongan
Raman Utara
Purbolinggo
Marga Tiga
Sekampung Udik
58,87
75,92
83,43
1.105,02
470,09
379,61
1,900,35
63,02
89,21
112,34
59,07
75,60
83,43
581,05
410,73
260,90
201,53
63,12
90,58
112,34
151,81
85,81
308
602
640
166
327
248
81
598
386
479
315
612
652
171
341
255
82
618
390
502
317
607
663
170
JJO
261
83
623
390
503
299
627
662
224
410
382
574
631
385
504
263
649
Kab. Lampung Timur 4.610,36 2.175,98 185
Sumber : Lampung Timur Dalam Angka, 1998Laporan Camat & Pembantu Camat per 31 Agnstrls 2000Angka Semenbra Sensus Penduduk 2000, BPS Propinsi Lanpung, 2000
Diagram berikut menunjukkan distribusi kepadatan penduduk di Kabupaten Lampung
Timur dengan kepadatan rata-rata 396 jiwa/Km2. Kecamatan yang berbatasan dan terletak di
sebelah Selatan Kecamatan Sukadana yang merupakan ibukota Kabupaten relatif mempunyai
kepadatan penduduk lebih tinggi. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah KecamatanSekampung, Pekalongan, dan Sekampung Udik. Kecamatan yang memiliki kepadatan rendah
1)
2l
3)
RTRW K.A,BUPATEN LAMPUNG TIM UR 25
adalah Kecamatan Metro Kibang, Jabung dan Marga Tiga, sedangkan kecamatan-kecamatan
lainnya memiliki kepadatan sedang.
Gambar 2.2
Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Timur Tahun 2000
c!5 600(E
3 soo-:a 4oo=tt6 3ooo-C,
2oo!(U
B 100>60
19-59
5-18
3E=-:zoEoE
>