Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
TAHUN 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS KETENAGAKERJAAN
KOTA MAKASSAR
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
i DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Tahun 2018 dapat disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan.
LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar disusun untuk
memenuhi ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuw atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun maksud disusunnya LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar ini adalah :
a. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data
yang telah diolah;
b. Sebagai wujud pertanggungjawaban suatu organisasi Instansi Pemerintah
kepada pemberi wewenang dan pemberi mandat;
KATA PENGANTAR
ii DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
c. Sebagai media informasi tentang sejauhmana pelaksanaan prinsip –
prinsip good governance termasuk penerapan fungsi – fungsi manajemen
secara benar pada instansi yang bersangkutan
d. Sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar di tahun berikutnya.
Tidak semua rencana dapat berjalan sesuai dengan harapan,
namun demikian dengan adanya laporan akuntabilitas kinerja ini kami
berharap dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar melalui perbaikan penerapan fungsi – fungsi
manajemen sesuai aturan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran, evaluasi, dan pelaporan pencapaian kinerja, hingga dapat
mengetahui/mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar sehingga meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan lingkungannya terhadap organisasi Instansi Pemerintah.
Disadari bahwa penyusunan LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran
dari semua pihak sangat diharapkan agar LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar dapat disusun dengan lebih baik.
Mudah-mudahan LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar ini
dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan LAKIP ini diucapkan terimakasih.
Makassar, Januari 2019
Kepala Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar
H. MARIO SAID, S.IP. M.Si Pangkat : Pembina Tk. I/IV.b NIP. : 19730523 199202 1 001
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
iii DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar dimaksudkan untuk
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 2018
dan sebagai bentukketerbukaan informasi terhadap publik dalam rangka
mewujudkan Good Governance.
LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar merupakan
perwujudan pelaksanaan program yang tercantum pada Rencana Strategis
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar tahun 2014-2015. Rencana Strategis
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar memuat Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis, dan indikator kinerja utamanya. Visi Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar adalah:
“Mewujudkan Ketenagakerjaan yang Mandiri, Berdaya Saing,
Harmonis dan Sejahtera untuk Semua”.
Untuk mendefinisikan cara untuk mewujudkan visi di atas maka
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar menetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja untuk Mengisi dan Memperluas
Peluang serta Kesempatan Kerja melalui Pemberdayaan Usaha Mandiri;
RINGKASAN EKSEKUTIF
iv DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
2. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Tenaga Kerja melalui Pelatihan
Kerja yang Berbasis Kompetensi dan Pengembangan Produktifitas Tenaga
Kerja;
3. Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis, Berkeadilan,
Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan.
Dalam Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
2014-2019 tercermin tujuan strategis yang hendak dicapai yaitu: 1)
Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat; 2) Mewujudkan
kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan damai; 3) Peningkatan
kinerja pelayanan publik.
Untuk merealisasikan tujuan strategis tersebut di atas, Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar menetapkan Sasaran Strategis dengan
indikator kinerja dan capaian kinerjanya diuraikan sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama, “Terpenuhinya Kebutuhan Lapangan Kerja dan
Kesempatan Berusaha” rata- rata capaiannya sebesar 151,94%;
b. Sasaran Kedua, “Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan berdaya
saing” rata-rata capainnya sebesar 100,02%;
c. Sasaran Ketiga, “Terciptanya Hubungan yang Harmonis antara Pekerja dan
Pengusaha” rata-rata capaiannya sebesar 97,50%.
d. Sasaran Keempat “Meningkatnya Kesejahteraan Pekerja” rata-rata
capaiannya sebesar 80,30%.
e. Sasaran Kelima “Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Pemerintahan
yang Efisien dan Efektif “ rata-rata capaiannya sebesar 99,26%
Untuk meningkatkan kinerja Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
dan mengatasi kendala-kendala yang dihadapi ditahun 2018 perlu
dilakukan upaya sebagai berikut:
1. Menyusun dan menetapkan indikator kinerja melalui koordinasi internal
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, untuk membahas dan
menyepakati indikator kinerja atas program-kegiatan yang dilaksanakan
pada bagian-bagian sehingga dapat memperjelas target tujuan yang
hendak dicapai dengan ukuran yang tersusun secara sinergis, sistematis
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
v DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
dan secara signifikan terarah pada peningkatan capaian kinerja Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar.
2. Meningkatkan kualitas SDM Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
melalui pelaksanaan pelatihan-pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan,
serta pemberian kesempatan pendidikan, guna peningkatan kualitas
pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Peningkatan mutu pelayanan melalui pemberian kesempatan yang lebih
luas dalam mengikuti Diklat
4. Sarana dan prasarana yang memadai sebagai dukungan pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan
Selama Tahun 2018 pelaksanaan program dan kegiatan dalam
rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan
pencapaian target kinerja Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar DPA Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Belanja Langsung total nilai sebesar Rp.
22.646.337.000,- realisasi anggaran mencapai Rp. 22.209.405.652,- atau
serapan dana APBD mencapai 90,07%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih
Pendapatan dan Anggaran) Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018 sebesar Rp.
436.931.348,-. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan
anggaran, karena ada beberapa kegiatan penunjang yang tidak
dilaksanakan, tetapi realisasi capaian fisik tetap tercapai. Secara efektif
anggaran tersebut telah mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang
pencapaian Misi dan Visi Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar.
vi DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GRAFIK iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Gambaran Umum SKPD 1
1.2. Tugas Pokok, Fungsidan Struktur Organisasi 3
1.3. Permasalahan dan Isu Strategis 10
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 15
2.1. Rencana Strategis 15
2.2. Indikator Kinerja Utama 17
2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 18
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017 25
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2017 25
3.2. Realisasi Keuangan 51
BAB IV. PENUTUP 53
Lampiran1. Matriks Renstra 56
Lampiran 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 61
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 63
Lampiran 4. Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran 66
Lampiran 5. Pengukuran Kinerja Kegiatan 68
DAFTAR ISI
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
vii DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Tabel 2.1 Langkah Strategis dan Kebijakan Dinas Ketenagakerjaan 16
Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Dinas Ketenagakerjaan 17
Tabel 3.1 Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2014-2019 26
Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran dan
Strategi RPJMD Kota Makassar Urusan Ketenagakerjaan
Tahun 2014-2019 27
Tabel 3.3 Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2014-2019 27
Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Sasaran Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar Tahun 2018 28
Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran 1 Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 30
Tabel 3.6 Data Capaian Penempatan Tenaga Kerja Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 31
DAFTAR TABEL
viii DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran 2 Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 34
Tabel 3.8 Jenis Pelatihan Pada Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar Tahun 2018 35
Tabel 3.9 Jenis Sertifikasi Pada Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar Tahun 2018 37
Tabel 3.10 Capaian Kinerja Sasaran 3 Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 38
Tabel 3.11 Capaian Kinerja Sasaran 4 Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 43
Tabel 3.11 Capaian Kinerja Sasaran 5 Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018 44
Tabel 3.12 Kriteria Nilai Indikator Indeks Kepuasan Pelayanan
Administrasi Perkantoran 45
Tabel 3.13 Instrumen Penilaian Sarana dan Prasarana Dinas
Ketenagakerjaan Tahun 2018 46
Tabel 3.14 Instrumen Penilaian Capaian Kinerja Sasaran RPJMD
Kota Ketenagakerjaan Tahun 2014-2019 49
Tabel 3.15 Realisasi Keuangan Dinas Ketenagakerjaan
Kota Ketenagakerjaan Tahun 2018 52
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
1 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
1.1. GAMBARAN UMUM SKPD
Dalam Undang-Undang 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tertuang bahwa pada
kurun waktu 2005 – 2025 pembangunan Bidang Ketenagakerjaan
melalui kebijakan pasar kerja diarahkan untuk mendorong
terciptanya lapangan kerja formal yang luas serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja informal. Selain itu, diharapkan pula
terciptanya pasar kerja fleksibel yang ditandai dengan; produktivitas
pekerja yang tinggi, pengelolaan pelatihan tenaga kerja bagi program
pelatihan strategis, kompetensi pekerja yang sesuai dengan dinamika
kebutuhan industry dan persaingan global, hubungan industrial yang
harmonis dengan perlindungan yang layak, keselamatan kerja yang
memadai, serta terwujudnya proses penyelesaian perselisihan
industrial yang memuaskan semua pihak.
Kebijakan pasar kerja diarahkan untuk mendorong
terciptanya sebanyak mungkin lapangan kerja formal serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja di sektor-sektor pekerja
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
2 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
informal. Pasar kerja yang fleksibel, hubungan industrial yang
harmonis dengan perlindungan yang layak, keselamatan kerja yang
memadai, serta terwujudnya proses penyelesaian masalah industrial
yang memuaskan semua pihak merupakan ciri pasar kerja yang
diinginkan. Selain itu, pekerja diharapkan mempunyai produktivitas
yang tinggi sehingga dapat bersaing serta menghasilkan nilai tambah
yang tinggi pula. Hal tersebut dilakukan dengan pengelolaan pelatihan
dan pemberian dukungan bagi program-program pelatihan yang
strategis untuk efektivitas dan efesiensi peningkatan kualitas tenaga
kerja sebagai bagian integral dari investasi sumber daya manusia.
Sebagian besar pekerja akan dibekali dengan pengakuan kompetensi
profesi sesuai dinamika kebutuhan industry dan dinamika persaingan
global.
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar merupakan bagian
dari Pemerintah Kota Makassar dengan tugas dan tanggung jawab
dalam hal pelayanan umum ketenagakerjaan yang meliputi
perencanaan, perluasan dan penempatan, pelatihan peningkatan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja, pembinaan hubungan
industrial dan syarat-syarat kerja serta pengawasan dan perlindungan
ketenagakerjaan. Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar sebagai instansi pemerintah dan
unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja
dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta
menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP).
Penyusunan LAKIP Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
tahun 2018 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
3 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2018, serta sebagai
umpan balik untuk perbaikan kinerja pada tahun mendatang.
Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya.
Target kinerja yang harus dicapai Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar tahun 2018, yang merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2014–2019 sebagaimana telah diubah dengan
Perubahan Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Tahun 2014-2019 sesuai dengan Keputusan Walikota Makassar
Nomor 1360/050/KEP/X/2017 tentang Pengesahan Perubahan
Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun
2014-2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Pengukuran
pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah
dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari
kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan
balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi
penyusunan LAKIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator
kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
1.2. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah membawa
konsekuensi pada perubahan paradigma pemerintahan yang juga
berimplikasi pada mekanisme perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. Implikasi tersebut antara lain penyerahan sebagian
Pendahuluan
4 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
besar kewenangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
termasuk kewenangan dibidang Ketenagakerjaan yang menjadi
urusan wajib dalam pemerintahan dan pembangunan daerah.
Kebijakan tersebut berimplikasi pada pelaksanaan Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar.
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut secara struktural
mengacu kepada kebijakan Pemerintah Kota Makassar, namun secara
fungsional tetap terkoordinasi dengan kebijakan Nasional
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan serta
Instansi/Lembaga terkait lainnya.
Fungsi koordinatif ini dimaksudkan agar program
penanganan permasalahan ketenagakerjaan di Kota Makassar tetap
sejalan dengan program dan kebijakan secara nasional dalam lintas
daerah, mengingat penanganan permasalahan ketenagakerjaan tidak
mengenal batas wilayah.
Dalam perjalanan pelaksanaan program dan kegiatan pada
kurun waktu 2014-2016 telah terjadi berbagai perubahan strategis.
Terjadinya perubahan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dengan
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, yang secara prinsip mengatur eksistensi pengawasan
ketenagakerjaan yang ditarik dari sistem desentralisasi ke
dekonsentrasi. Pemerintah pusat melimpahkan penyelenggaraan
penataan dan pengelolaan Pengawasan Ketenagakerjaan tidak lagi
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten dan kota
tetapi menjadi tanggungjawab pemerintah daerah provinsi.
Dengan terbitnya Undang-Undang di atas maka terjadinya
perubahan Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
5 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dimana Dinas
Tenaga Kerja Kota Makassar berganti menjadi Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar.
Dengan terjadinya perubahan kebijakan pengawasan
ketenagakerjaan maka terjadinya perubahan struktur organisasi
Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar sebagaimana diatur dalam
Peraturan Walikota Makassar Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Ketenagakerjaan yang berimplikasi pada perubahan nomenklaktur
Dinas dan bidang kerja. Dinas Tenaga Kerja berganti nama menjadi
Dinas Ketenagakerjaan, Bidang Perencanaan, Perluasan &
Penempatan Tenaga Kerja berganti nama menjadi Bidang Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Bidang Pembinaan
Pelatihan dan Produktifitas Kerja menjadi Bidang Pelatihan Kerja,
Bidang Pembinaan Hubungan Industrial, Syarat-Syarat Kerja dan
Kesejahteraan menjadi Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja sedangkan pengelolaan Pengawasan
Ketenagakerjaan sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah
Provinsi sehingga Bidang Pengawasan dan Perlindungan
Ketenagakerjaan sudah tidak relevan
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar No. 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Makassar, Dinas KetenagakerjaanKota Makassar mempunyai
tugas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan
bidang tenaga kerja yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Dinas Ketenagakerjaan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana diatas menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
bidang tenaga kerja;
2. Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan bidang tenaga kerja;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan bidang
tenaga kerja;
Pendahuluan
6 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
4. Pelaksanaan administrasi dinas Urusan Pemerintahan bidang
tenaga kerja; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud di atas, berdasarkan Peraturan Walikota Makassar nomor
90 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketenagakerjaan maka Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar mempunyai uraian tugas sebagai
berikut :
1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang tenaga kerja;
2. Merumuskan dan melaksanakan visi dan misi dinas;
3. Merumuskan dan mengendalikan pelaksanaan program dan
kegiatan Sekretariat dan BidangPelatihan Kerja, Bidang Informasi
Pasar Kerja dan Peningkatan Produktivitas, Bidang Penempatan
Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
4. Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja
(RENJA), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA)/RKPA, Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)/DPPA dan Perjanjian Kinerja (PK)dinas;
5. Mengoordinasikan dan mermuskan bahan penyiapan penyusunan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)/Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota dan segala
bentuk pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya;
6. Merumuskan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)/Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dinas;
7. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan (SP) dinas;
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
7 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
8. Mengoordinasikan pembinaan dan pengembangan kapasitas
organisasi dan tata laksana;
9. Melaksanakan pelatihan berdasarkanunit kompetensi.
10. Melaksanakan pembinaaan lembaga pelatihan kerja swasta.
11. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap izin dan
pendaftaran lembaga pelatihan kerja.
12. Melaksanakankonsultansi produktivitas pada perusahaan kecil.
13. Melaksanakan pengukuran produktivitas tenaga kerja;
14. Melaksanakan pelayanan antar kerja;
15. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap izin
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS);
16. Pengelolaan informasi pasar kerja;
17. Perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna penempatan);
18. Penerbitan perpanjangan IMTA;
19. Memfasilitasi pencegahan dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan;
20. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian teknis operasional
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik
Daerah yang berada dalam penguasaannya;
21. Melaksanaan tugas pembantuan dari pemerintah Provinsi ke
pemerintah Kota sesuai dengan bidang tugasnya;
22. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi
permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif
pemecahannya;
23. Mempelajari, memahami dan melaksanakan ketentuan yang
berlaku berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
24. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada pimpinan;
25. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sesuai
dengan lingkup tugasnya;
Pendahuluan
8 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
26. Membina, membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan
mengevaluasi hasil kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
27. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada wali kota
melelaui sekretaris Daerah;
28. Melaksanakan tugaskedinasan lainnya yang diberikan oleh wali
kota.
Sedangkan susunan organisasi Dinas Ketenagakerjaan, terdiri
atas :
Untuk menjalankan fungsi dan tugas tersebut, bagan
struktur organisasi Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
sebagaimana tercantum dalam Lampiran pada Gambar 1.1.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
9
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Kepala Dinas
Sekretaris
Kelompok
Jabatan Fungsional Kasubag. Perencanaan &
Pelaporan
Kasubag.Umum & Kepegawaian
Kasubag.
Keuangan
Kabid. Penempatan Tenaga Kerja Dan
Perluasan Kesempatan Kerja
Kasi. Penempatan
Tenaga Kerja
Kasi. Pengembangan &
Perluasan Kesempatan Kerja
Kasi. Perlindungan Tenaga Kerja Luar
Negeri
Kabid. Pelatihan Kerja
Kasi. Kelembagaan Pelatihan
Kasi Penyelenggaraan
Pelatihan
Kasi. Sertifikasi
Kompetensi
Kabid. Informasi Pasar
Kerja & Peningkatan
Produktifitas
Kabid. Hubungan
Industrial & Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
Kasi Pengupahan dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Kasi. Persyaratan Kerja
Kasi. Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Kasi. Pemagangan dan
Sertifikasi Ketenagakerjaan
Kasi. Informasi Pasar
Kerja
Kasi Peningkatan
Produktifitas
Pendahuluan
10 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
1.3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
Dalam perkembangannya, kondisi ketenagakerjaan sampai
saat ini tetap menunjukan suatu permasalahan yang kompleks dan
akan selalu berkembang seiring pertumbuhan sosial, politik, ekonomi,
keamanan serta kebijakan Pemerintah.
Dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar menghadapi berbagai
permasalahan yang harus diatasi agar tidak merugikan dan isu-isu
strategis yang harus diantisipasi pada saat sekarang agar mendukung
kinerja organisasi.
A. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan ketenagakerjaan di Makassar pada Tahun 2018
antara lain:
1. Permasalahan banyaknya kesempatan kerja yang tidak
dapat diisi akibat ketidaksesuaian kompetensi
Persoalan pengangguran dipicu tiadanya kesesuaian antara
jenjang pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja. Kondisi ini
memicu tenaga kerja terdidik, justru mengambil lahan
pekerjaan kelompok tidak terampil. Fenomena ini imbas dari
kegagalan lulusan pendidikan tinggi, khususnya para sarjana,
yang juga menganggur dan akhirnya mengambil jatah lulusan
SMA.
2. Pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan lapangan kerja baru
Fenomena lapangan kerja yang tidak sesuai antara kebutuhan
pencari kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja
disinyalir muncul akibat ketimpangan informasi, terutama di
kalangan anak muda yang baru lulus sekolah yang
mengandalkan informasi dari hasil obrolan dengan teman atau
keluarga.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
11 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
3. Keterampilan tenaga kerja rendah
Pemerintah wajib memediasi institusi pendidikan dan
pengusaha. Dalam hal ini, wajib ada pelatihan di luar bursa
kerja untuk menambah keterampilan generasi muda yang baru
lulus sekolah.
4. Tingginya kesenjangan sosial dan ekonomi
Masyarakat miskin tidak hanya dari kalangan pengangguran
atau pendidikan rendah. Hasil kajian LIPI menyebutkan, sekitar
43,67 persen pekerja Indonesia saat ini masih berada di bawah
garis kemiskinan. Ini terjadi lantaran kecilnya upah dan
tingginya harga barang.
5. Lemah dan belum kondusifnya iklim investasi dalam
menghadapi pasar global
Secara umum iklim investasi di Kota Makassar dipengaruhi oleh
faktor-faktor non ekonomi, seperti kestabilan politik, penegakan
hukum, pertanahan, kriminalitas, aksi buruh dan mahasiswa,
komitmen pemerintah, layanan perbankan, dukungan
infrastruktur dan layanan birokrasi pemerintah.
Penerapan kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang tidak
transparan telah mengakibatkan kondisi ketenagakerjaan
menjadi kurang produktif, tenaga kerja yang tidak terampil, etos
kerja yang lemah, kenaikan upah minimum yang terlalu cepat,
dan maraknya demo dan pemogokan serta kasus-kasus
perburuhan yang membuat investor melakukan relokasi
usahanya ke beberapa negara tetangga yang lebih kondusif.
B. Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis berupa peluang dan ancaman yang harus
diantisipasi dalam pembangunan ketenagakerjaan di Makassar
antara lain:
1. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia
Memang tingkat pertumbuhan ekonomi di Makassar akhir-akhir
ini mengalami kemajuan. Namun kenyataannya, yang terjadi
Pendahuluan
12 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
adalah pasar kerja tetap saja tidak mampu menyerap angkatan
kerja yang ada dan para penganggur yang telah ada.
Kesempatan kerja masih terbatas disebabkan karena jumlah
angkatan kerja masih lebih besar dari peluang kerja atau
kesempatan kerja yang tersedia. Terbatasnya kesempatan kerja
baru serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang
dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja menjadi salah satu
penyebab masalah masih tingginya tingkat pengangguran usia
muda di Indonesia.
Untuk mengatasi terbatasnya kesempatan atau peluang kerja
ini dapat dilakukan dengan cara memprioritaskan penciptaan
lapangan pekerjaan baik formal maupun informal yang
dipadukan dengan program aksi pemberdayaan masyarakat
untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas
sepertipengembangan industri padat karya yang mampu
menyerap tenaga kerja yang besar, memperbanyak kesempatan
kerja melalui wirausaha yang dapat dilakukan oleh semua
lulusan jenjang pendidikan mulai dari SD sampai lulusan
universitas/perguruan tinggi.
2. Rendahnya kualitas tenaga kerja baik dari segi pendidikan
formal maupun keterampilan
Kualitas tenaga kerja dalam suatu daerah dapat ditentukan
dengan melihat tingkat pendidikan daerah tersebut. Sebagian
besar tenaga kerja di Makassar, tingkat pendidikannya masih
rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh
terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa
Kecakapan seorang tenaga kerja pastinya berpengaruh pada
daya jualnya di pasar tenaga kerja serta dalam produktifitasnya
ketika manghasilkan barang dan jasa.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
13 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Dengan adanya tenaga kerja yang berkualitas rendah, maka
pengangguran akan semakin berkembang hebat. Karena dunia
kerja hanya menyerap tenaga kerja yang mempunyai kualtas
dan kemampuan yang tinggi. Sedangkan mereka yang
berkualitas rendah akan langsung disingkirkan. Atau paling
tidak jika seorang tenaga kerja hanya mempunyai kualitas
rendah, dia akan menjadi tenaga kerja yang menangani
pekerjaan kasar dan berat
3. Masih tingginya angka kasus perselisihan hubungan
industrial
Hubungan industrial adalah sistem hubungan yang terbentuk
antara pelaku di dalam proses produksi barang dan/atau jasa
yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945. Saat ini hubungan industrial masih memiliki kendala,
diantaranya kondisi hubungan kerja yang harmonis belum
sepenuhnya tercapai dan belum optimalnya peran, fungsi dan
jumlah sarana-sarana hubungan industrial yang sesungguhnya
dapat dijadikan sebagai jembatan untuk mencapai tujuan
hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan
seperti : Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersama
(PKB), Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, LKS Tripartit , Peran
Serikat Pekerja (SP)/Serikat Buruh (SB) serta Asosiasi
Pengusaha.
Selain hal tersebut, kondisi hubungan industrial juga masih
dihadapkan pada persoalan pengupahan. Penetapan Upah
Minimum Kota sebagai jaring pengaman di dalam
pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai harapan. Disamping
pengupahan, agenda yang menjadi tuntutan pekerja/buruh
adalah terkait dengan penghapusan outsourcing.
Perselisihan hubungan industrial adakalanya sulit dihindari,
bahkan diikuti dengan mogok kerja yang pada akhirnya
Pendahuluan
14 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut
menunjukkan bahwa hubungan kerja antara penkerja dan
pengusahamasih cenderung melihat hubungan kerja
berdasakan “hak”, sehingga prinsip-prinsip musyawarah untuk
mufakat sulit tumbuh dan berkembang di perusahaan.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
15 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja
ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.Penyusunan rencana
kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan
anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya
dalam tahun tertentu.
2.1. RENCANA STRATEGIS
Untuk mengatasi berbagai permasalahan dan
mengantisipasi isu-isu strategis berupa ancaman dan peluang dalam
pembangunan ketenagakerjaan, Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar telah menetapkan langkah-langkah strategis sebagaimana
dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis 2014 – 2019 sebagai
berikut:
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Bab II
Perencanaan Kinerja
16 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
LANGKAH STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DINAS KETENAGAKERJAAN
Permasalahan/
Isu Strategis Strategi dan Kebijakan Sasaran Kinerja IndikatorSasaran Program
Masih rendahnya
kualitas tenaga
kerja baik dari segi
pendidikan formal maupun
keterampilan
Mengoptimalkan pelatihan kerja dengan mengacu kepada kebutuhan pasar kerja
Sinergi pemerintah dan pemangku kepentingan
dalam penghantaran kompetensi spesifik sesuai
tuntutan pasar
Pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan
akreditasi lembaga pelatihan kerja (LPK)
Terwujudnya
Masyarakat yang
Produktif dan Berdaya Saing
% Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
% Masyarakat yang
mendapatkan pelatihan
kewirausahaan
Terbatasnya
kesempatan kerja
yang tersedia
Pengembangan sistem jejaring informasi
lowongan kerja untuk mengoptimalkan
penyerapan tenaga kerja di pasar kerja
Memberikan pelayanan administrasi yang
optimal bagi pencari kerja AK.1 s/d AK.5
Pembudayaan kewirausahaan, pembinaan
padat karya produktif dan pengenalan teknologi tepat guna (TTG) untuk mengoptimalkan
perluasan kesempatan kerja di sektor informal
Terpenuhinya
Kebutuhan
Lapangan Kerja dan
Kesempatan
Berusaha
% Penempatan Pencari
Kerja Peningkatan
Kesempatan
Kerja % Peningkatan Kelompok
Usaha Mandiri
Masih tingginya
angka kasus
perselisihan hubungan
industrial
Mewujudkan rasa ketenangan bekerja dan
berusaha sehingga tercipta hubungan yang serasi
antara pekerja dan pengusaha
Melaksanakan mediasi guna memberikan solusi
penyelesaian perselisihan HI yang
menguntungkan kedua belah pihak namun tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada
Memberikan pemahaman tentang Peraturan
Ketenagakerjaan kepada pengusahan dan pekerja
Melaksanakan penyuluhan dan pemasyarakatan
pendidikan hubungan industrial di perusahaan
Terciptanya
hubungan
industrial yang
harmonis antara pekerja dan
pengusaha
% Penurunan Kasus
Perselisihan Hubungan
Industrial (HI)
Pengembangan
Hubungan Industrial dan
Lembaga
Ketenagakerjaan
Jumlah Peraturan
Perusahaan (PP) yang
dilaporkan
Perbaikan syarat-syarat kerja dan sistem pengupahan
Meningkatnya
kesejahteraan
pekerja
% Peningkatan Upah
Minimum Kota (UMK)
Tabel 2.1
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
17 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Secara lengkap, muatan dokumen Rencana Strategis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2014 – 2019 disajikan dalam
Lampiran 1.
2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama menggambarkan hasil-hasil yang
utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan
indikator lain yang relevan. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar ditetapkan dengan mengacu pada
Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun
2014-2019. Indikator kinerja utama ditetapkan berjenjang, sebagai
ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis
yang ingin dicapai.Indikator kinerja utama Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar yang digunakan untuk periode tahun 2014-2019
ditetapkan sebagai berikut :
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja
I Terwujudnya Masyarakat yang Produktif dan Berdaya Saing
1. % tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
2. % masyarakat yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
II Terpenuhinya Kebutuhan Lapangan Kerja dan Lapangan Usaha
1. % penempatan pencari kerja
2. % peningkatan kelompok usaha mandiri
III Terciptanya Hubungan yang Harmonis antara Pekerja dan Pengusaha
1. % penurunan kasus perselisihan hubungan industrial
2. Jumlah peraturan perusahaan (PP) yang dilaporkan
IV Meningkatnya Kesejahteraan Pekerja
1. % peningkatan upah minimum kota (UMK)
V Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Pemerintahan yang Efisien dan Efektif
1. Tersedianya sistem administrasi yang tertib dan lancar
2. % Sarana dan prasarana yang memadai
Tabel 2.2
Bab II
Perencanaan Kinerja
18 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
3. % PNS yang mendapatkan hukuman disiplin dan pemberhentian
4. % Aparatur yang mendapatkan pelatihan kompeten di bidangnya
5. Jumlah laporan keuangan yang tepat waktu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel Indikator
Kinerja Utama (IKU) pada Lampiran 2.
2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Berdasarkan APBD yang telah disepakati oleh DPRD, maka
dalam waktu satu bulan SKPD diwajibkan menyusun dokumen
Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja berisikan penugasan dari
Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai
penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang
disertai dengan indikator kinerja.Perjanjian Kinerja merupakan salah
satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah
yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Perjanjian Kinerja tahun 2017merupakan pelaksanaan
tahun ke empat (4) RencanaStrategis 2014 – 2019 Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar. Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar menyusun Perjanjian Kinerja tahun 2018 berdasarkan hasil
pembahasan dengan seluruh unit kerja di lingkungan Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar. Target capaian kinerja tahun 2018
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar sebagai berikut :
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
19 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Perjanjian Kinerja Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar Tahun 2018
Gambar 2.1
Bab II
Perencanaan Kinerja
20 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
21 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Bab II
Perencanaan Kinerja
22 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Dalam Perjanjian Kinerja di atas total anggaran yang
disediakan adalah Rp. 22.650.000.000,- dalam perjalanan terjadi
perubahan anggaran sesuai dengan Perubahan Rencana Kerja Dinas
Ketenagakerjaan Tahun 2018 dengan Keputusan Walikota Nomor
1918/050/TAHUN 2018 tentang Penetapan Perubahan Rencana Kerja
Perangkat Daerah Tahun 2018, mengalami perubahan anggaran
menjadi Rp. 22.646.337.000,- dengan rincian sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, pada tahun 2018
ditargetkan sebanyak 26.900 penempatan pencari kerja. Setelah
diadakan monitoring dan evaluasi sampai dengan Triwulan II tahun
2018 dianggap perlu diadakan rasionalisasi pada kegiatan Padat
Karya Produktif Teknologi Tepat Guna pada item belanja bahan dan
peralatan/perlengkapan pelatihan/praktek sebesar Rp.
11.000.000. Sehingga pada Program Peningkatan Kesempatan
Kerja yang direncanakan dengan anggaran sebesar Rp.
3.576.725.000 mengalami perubahan rencana anggaran menjadi
Rp. 3.565.725.000.
Tujuan program ini adalah untuk mendorong kesempatan kerja
produktif serta mobilitas tenaga kerja dalam rangka mengurangi
penganggur dan setengah penganggur baik di perdesaan maupun
di perkotaan serta memenuhi kebutuhan pasar kerja internasional.
2. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Lembaga
Ketenagakerjaan, pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 100%
perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan serta 10%
peningkatan upah minimum kota (UMK) dilaksanakan dengan total
anggaran sejumlah Rp. 3.550.000.000,-
Program ini bertujuan untuk menciptakan suasana hubungan kerja
yang harmonis melalui peningkatan pelaksanaan fungsi dan
peranan sarana hubungan industrial bagi pelaku proses produksi
barang dan jasa.
3. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja, pada tahun 2018
ditargetkan Jumlah Tenaga Kerja yang Berkompetensi Spesifik level
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
23 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
ASEAN sebanyak 6.300 orang. Setelah diadakan monitoring dan
evaluasi sampai dengan triwulan II tahun 2018 beberapa kegiatan
dianggap perlu diadakan rasionalisasi anggaran pada item belanja
makan minum. Adapun kegiatan yang dianggap perlu diadakan
rasionalisasi anggaran sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari
Kerja Produktif;
b. Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan;
c. Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja bagi Masyarakat yang
Kurang Mampu;
d. Pemberian fasilitas dan mendorong pendanaan pelatihan berbasis
Masyarakat;
e. Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis Pengguna.
Untuk menindaklanjuti kebijakan pusat untuk perbaikan mutu
pelatihan maka dianggap perlu untuk diadakan tambahan kegiatan
Bimbingan Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja dan Sertifikasi
Instruktur. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang
direncanakan dengan anggaran sebesar Rp. 5.950.000.000
mengalami perubahan rencana anggaran menjadi Rp.
5.887.958.500.
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan,
Keahlian dan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas, sedangkan
peningkatan kualitas tenaga kerja dilakukan melalui pendidikan
formal, pelatihan kerja dan pengembangan di tempat kerja sebagai
satu kesatuan system pengembangan SDM
4. Program Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja dan
Produktifitas Ketenagakerjaan, pada tahun 2018 ditargetkan
12.000 lowongan kerja yang disebarluaskan dan 6.300 tenaga kerja
yang berkompetensi spesifik level ASEAN. Setelah diadakan
monitoring dan evaluasi sampai dengan triwulan II tahun 2018
beberapa kegiatan dianggap perlu diadakan rasionalisasi anggaran
Bab II
Perencanaan Kinerja
24 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
pada item belanja makan minum. Adapun kegiatan yang dianggap
perlu diadakan rasionalisasi anggaran sebagai berikut :
a. Informasi Pasar Kerja Online (IPKOL);
b. Pembentukan unit pelayanan info pasar kerja diperusahaan;
c. Bimbingan Teknis Penerapan 5 S di Perusahaan;
d. Pelatihan motivasi berprestasi/achievement motivation training
(AMT);
e. Pembentukan Unit Pelayanan Pelatihan dan Produktifitas (UP3);
f. Pelatihan kader produktIvitas tenaga kerja di perusahaan
Pada tahun 2018 Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar diberikan
kepercayaan kembali untuk mengadakan pengiriman pemagangan
ke Jepang oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut dianggap perlu untuk
memberikan kegiatan Pelatihan Bahasa Jepang Tingkat
Noryoukushieken (N-4) (Uji Kemampuan bahasa Jepang) sehingga
ada penambahan anggaran pada Kegiatan Pelatihan Peningkatan
Produktifitas Kerja.
Program Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja dan
Produktifitas Ketenagakerjaan yang direncanakan dengan anggaran
sebesar Rp. 5.320.796.600 mengalami perubahan rencana anggaran
menjadi Rp. 5.254.708.100.
5. Program pendukung yang terdiri dari 5 (lima) program yang
dilaksanakan dengan total anggaran Rp. Rp 4.252.478.400,-
mengalami perubahan menjadi Rp. 4.387.945.400,-.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
25 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
3.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9
(sembilan) program dan 82 (delapan puluh dua) kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2018, secara umum Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar telah mencapai kinerja cukup baik
terkait pelaksanaan pembangunan di bidang Ketenagakerjaan.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari penilaian yang
didasarkan pada kelompok indikator kinerja sasaran.
Dalam Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar tertuang 5 sasaran dan 14 indikator kinerja Rencana
Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
26 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Sasaran dan Indikator Kinerja Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2014 – 2019
VISI :MEWUJUDKAN KETENAGAKERJAAN YANG MANDIRI, BERDAYA
SAING, HARMONIS DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA
Misi 1 : Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja untuk Mengisi dan
Memperluas Peluang serta Kesempatan Kerja melalui Pemberdayaan Usaha Mandiri
SASARAN INDIKATOR KINERJA
1.1 Terpenuhinya Kebutuhan
Lapangan Kerja dan
Kesempatan Berusaha
1 % Penempatan Pencari Kerja
2 % Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri
3 Jumlah Lowongan Kerja yang Disebarluaskan
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Tenaga Kerja melalui
Pelatihan Kerja yang Berbasis Kompetensi dan Pengembangan
Produktifitas Tenaga Kerja
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2.1 Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan
berdaya saing
4 Persentase tenaga kerja yang terampil dan berkompetensi dasar (lulus ujian)
5 Persentase tenaga kerja produktif yang
tersertifikasi level ASEAN
Misi 3 : Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis,
Berkeadilan, Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan
SASARAN INDIKATOR KINERJA
3.1 Terciptanya Hubungan
yang Harmonis antara
Pekerja dan Pengusaha
6 % Perselisihan Hubungan Industrial
yang Diselesaikan dengan Perjanjian
Bersama
7 % Penurunan Kasus Perselisihan
Hubungan Industrial (HI)
8 Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) yang di laporkan
3.2 Meningkatnya
Kesejahteraan Pekerja
9 % Peningkatan Upah Minimum Kota
(UMK)
SASARAN PENUNJANG
Terwujudnya administrasi
pemerintahan yang efisien
dan efektif
10 Indeks Kepuasan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
11 Cakupan sarana dan prasarana dalam
kondisi baik
12 Cakupan Aparatur yang Mendapatkan Pelatihan Kompetensi dibidangnya
13 % Aparatur yang mendapatkan
Pelatihan Kompeten di Bidangnya
14 Persentase Capaian Kinerja yang
Termuat dalam Citizen Charter
Secara umum penjabaran indikator kinerja dari tiap tujuan
dan sasaran pada RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019 yang
merupakan tanggung jawab dari Dinas Ketenagakerjaan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
27 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Tujuan, Sasaran , Indikator Kinerja Sasaran dan
Strategi RPJMD Kota Makassar Urusan
Ketenagakerjaan Tahun 2014-2019
A. Capaian Kinerja Sasaran Rencana Strategis (RENSTRA) Kota
Makassar Tahun 2018
Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil suatu
penilaian yang didasarkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Dinas Ketenagakerjaan sebagaimana pada tabel berikut :
Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Tahun 2018
Secara ringkas capaian kinerja masing-masing indikator
sasaran tersebut dapat digambarkan dalam Matriks Pengukuran
Pencapaian Sasaran pada tabel dibawah ini :
VISI : MAKASSAR KOTA DUNIA YANG NYAMAN UNTUK SEMUA
Misi 1: Merekontruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera
Standar Dunia
No. Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja
Sasaran Strategi
1.3 Mewujudkan
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Terpenuhinya
kebutuhan
lapangan kerja
dan kesempatan berusaha (8)
Jumlah pencari
kerja yang
ditempatkan
Pengembangan
lapangan kerja dan
lapangan usaha
Terwujudnya
masyarakat
yang produktif
dan berdaya
saing (10)
Jumlah tenaga
kerja yang
berkompetensi
spesifik level
ASEAN
Sinergis pemerintah
dan pemangku
kepentingan dalam
penghantaran
kompetensi spesifik sesuai tuntutan
pasar
NO. Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian
2017 2018
1 Terpenuhinya Kebutuhan Lapangan Kerja dan Kesempatan Berusaha
111,23% 151,94%
2 Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan berdaya saing
101,54% 100,01%
3 Terciptanya Hubungan yang Harmonis antara Pekerja dan Pengusaha
101,17% 97,50%
4 Meningkatnya Kesejahteraan Pekerja 87,10% 80,30%
5 Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif
95,06% 99,25%
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
28 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Pengukuran Pencapaian Sasaran
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Tahun 2018
NO SASARAN
KET URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Terpenuhinya Kebutuhan
Lapangan Kerja dan Kesempatan
Berusaha
1. Persentase Penempatan Pencari Kerja % 60,00 61,78% 102,96%
2. Persentase Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri % 40,00 40,00% 100,00%
3. Jumlah Lowongan Kerja yang Disebarluaskan loker 12.000 12.109 100,91%
Rata-Rata Capaian 151,94%
2 Terwujudnya Tenaga Kerja yang
Produktif dan Berdaya Saing
4. Persentase Tenaga Kerja yang Terampil dan
Berkompetensi Dasar (Lulus Ujian)
% 80,00 82,15% 102,69%
5. Persentase Tenaga Kerja Produktif yang
Tersertifikasi level ASEAN
% 5,00 4,87% 97,33%
Rata-Rata Capaian 100,01%
3 Terciptanya Hubungan yang
Harmonis antara Pekerja dan
Pengusaha
6. Persentase Perselisihan Hubungan Industrial
yang Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama
% 90,00 95,12 105,69%
7. Persentase Penurunan Kasus Perselisihan
Hubungan Industrial (HI)
% 10 8,15 81,48%
8. Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) yang di laporkan
PP 150 158 105,33%
Rata-Rata Capaian 97,57%
4 Meningkatnya Kesejahteraan
Pekerja
9. Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota
(UMK)
% 10 8,03 80,30%
Tabel 3.4
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
29
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Rata-Rata Capaian 80,30%
5 Terwujudnya administrasi
pemerintahan yang efisien dan efektif
10. Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
% 100 97,25% 97,25%
11. Cakupan sarana dan prasarana dalam
kondisi baik
% 100 98,99% 98,99%
12. Cakupan Aparatur yang Mendapatkan
Pelatihan Kompetensi dibidangnya
% 100 100 100,00%
13. Persentase Aparatur yang mendapatkan Pelatihan Kompeten di Bidangnya
% 100 100 100,00%
14. Persentase Capaian Kinerja yang Termuat
dalam Citizen Charter
% 100 100 100,00%
Rata-Rata Capaian 99,25%
Persentase Capaian Target 105,80%
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
30 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Adapun analisis capaian kinerja sasaran pada tabel di
atas sebagai berikut :
Capaian target kinerja sasaran pertama (1) yang diukur dengan 3
indikator kinerja utama adalah sebesar 151,94% dengan rincian
sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 1 Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 151,94% atau
kategori sangat tinggi. Penjelasan atas capaian masing-masing
indikator kinerja utama di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase Penempatan Pencari Kerja
Target pertama pada sasaran 1 yaitu % penempatan
tenaga kerja pada tahun 2018 ditetapkan sebesar 60% dan
direalisasikan sebesar 61,78% atau dengan capaian sebesar
102,96%. Dimana dari 46.819 pencari kerja yang berhasil
ditempatkan sebanyak 28.924 orang. Data capaian ini diperoleh
dari beberapa data sebagai berikut :
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Existing Tahun 2017
Tahun 2018 Capaian
Target Realisasi
1. % Penempatan Pencari Kerja
55,10% 60,00% 61,78% 102,96%
2. % Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri
30,00% 40,00% 40,00% 100,00%
3. Jumlah Lowongan Kerja yang Disebarluaskan
- 12.000 12.109 100,91%
Rata-Rata Capaian Sasaran 151,94%
TERPENUHINYA KEBUTUHAN LAPANGAN KERJA DAN KESEMPATAN BERUSAHA
Sasaran 1 :
Tabel 3.5
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
31 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Data Capaian Penempatan Tenaga Kerja
Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
NO URAIAN CAPAIAN
1 Penempatan Pelayanan AK1 3.462
2 Penempatan Tenaga Kerja Sementara 114
3 Pemberdayaan Masyarakat 80
4 Laporan HRD Perusahaan (Binaan) 2.516
5 Penempatan Dalam Negeri dari LPTKS 22.641
6 Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri
(TKI)
111
Indikator kinerja pencari kerja yang ditempatkan
dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses
pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan
dan pemberi kerja dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuan. Indikator ini didasarkan pada
perbandingan antara pencari kerja yang ditempatkan
dibandingkan dengan pencari kerja terdaftar.
Sebagai upaya untuk
memenuhi penempatan tenaga
kerja, Dinas Ketenagakerjaan
juga melakukan program yang
disebut dengan lorong bebas
pengangguran. Lorong bebas pengangguran merupakan program
yang bersinergi dengan program kota Makassar yakni
membangun kota Makassar melalui lorong dengan mendata
jumlah pengangguran yang terdapat di lorong melalui kordinasi
antar kecamatan, lurah, hingga ke RW dan RT. Dengan adanya
verifikasi data setiap kecamatan Dinas Ketenagakerjaan dapat
lebih mudah mengidentifikasi wilayah mana saja yang
diupayakan dalam menekan tingkat pengangguran.
Tabel 3.6
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
32 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Dalam upaya tersebut, ada beberapa karakteristik yang
menjadi aspek utama, seperti wilayah kecamatan yang tingkat
kriminalitas tinggi dan wilayah kecamatan yang diketahui
masyarakat dominan adalah pengguna narkoba.
Program lorong bebas pengangguran ini menyesuaikan
kembali dengan tingkat pendidikan pengangguran di wilayah
tersebut. Tetapi bagi yang tidak cukup memiliki pendidikan yang
sesuai, akan diberikan pelatihan atau memberikan keterampilan
khusus seperti kursus servis alat elektronik sehingga mereka
punya modal keterampilan bekerja.
Selain itu beberapa upaya lain yang dilakukan melalui
dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja melalui
bimbingan teknis memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas
para pengangguran untuk melakukan hal yang berguna dan
berdampak positif.
2. Persentase Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri
Target untuk indikator ini sebesar 40% peningkatan
Tenaga Kerja Mandiri pada tahun 2018. Pada tahun 2018
direalisasikan sebesar 40% atau 100%. Dimana dari target
diharapkan kelompok mandiri yang terbentuk sebanyak 20
kelompok. Sampai tahun 2017 sudah terbentuk 6 kelompok dan
pada tahun 2018 kelompok mandiri yang terbentuk sebanyak 2
kelompok.
Pembinaan terhadap Tenaga Kerja Mandiri
dimaksudkan untuk mendorong perluasan kesempatan kerja
dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan sektor informal
dan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Diantara model
perluasan kerja salah satunya adalah kegiatan Padat Karya
Produktif Teknologi Tepat Guna.
Kesempatan kerja di sektor informal cukup banyak
berkembang dewasa ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kondisi ini menjadi pendorong sekaligus peluang yang cukup
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
33 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
besar dalam pengembangan dan peningkatan kegiatan-kegiatan
ekonomi baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Namun globalisasi dan iklim persaingan yang semakin ketat juga
menuntut sektor informal untuk semakin kreatif dan produktif
tidak hanya untuk berkembang tapi juga untuk dapat bertahan.
Pemerintah Kota
Makassar melalui Dinas
Ketenagakerjaan melaksanakan
berbagai kegiatan dalam Program
Peningkatan Kesempatan Kerja
salah satunya agar kelompok
usaha sektor informal dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam hal ini adalah Pembinaan
Kelompok Usaha Mandiri dan Padat Karya Produktif Teknologi
Tepat Guna.
3. Jumlah Lowongan Kerja yang Disebarluaskan
Indikator jumlah lowongan kerja yang disebarluaskan
pada tahun 2018 ditargetkan sebanyak 12.000 lowongan kerja
dan terealisasi sebanyak 12.109 atau 100,91%.
Penyebaran lowongan kerja untuk peluang kerja bagi
pencari kerja, merupakan hal yang sangat penting. Informasi
yang tepat waktu dan tepat sasaran akan meningkatkan peluang
bagi para pencari kerja.
Lowongan kerja yang disebarluaskan diperoleh dari
beberapa kegiatan yaitu Bursa Kerja/Job Fair, Pencarian
Lowongan dan Laporan dari HRD Perusahaan Binaan. Akan
tetapi sampai saat ini belum adanya data administrative tentang
karakteristik pencari kerja (suplai tenaga kerja) dan lowongan
kerja (permintaan akan tenaga kerja). Atas permasalahan ini
maka Dinas Ketenagakerjaan pada tahun 2018 membuat aplikasi
dimana selain untuk menyebarluaskan lowongan pekerjaan,
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
34 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
aplikasi ini juga dapat membantu pencari kerja untuk
mengirimkan lamaran pekerjaannya secara online. Data-data
yang dikumpulkan dari karakteristik pencari kerja dan lowongan
kerja tersebut akan diolah oleh aplikasi untuk menyediakan
informasi penting untuk memantau hasil ketenagakerjaan di
Kota Makassar. Sebagai contoh, data ini menyediakan informasi
mengenai fluktuasi permintaan dan penawaran yang dapat
memberi sinyal bagi intervensi kebijakan. Data ini dapat
memberikan informasi mengenai adanya kesesuaian atau tidak
antara latar belakang pendidikan para pencari kerja dengan
harapan pengusaha terkait kualifikasi mereka. Data ini juga
menyediakan informasi tentang pertumbuhan sektoral dan
pekerjaan, serta hasilnya berdasarkan gender dan kelompok
umur. Informasi ini dapat dibagikan dengan balai pendidikan dan
pelatihan agar dapat mendukung penciptaan angkatan kerja
yang “siap kerja”.
Capaian target kinerja sasaran kedua (2) yang diukur
dengan 2 (dua) indikator kinerja utama adalah sebesar 100,01%
dengan rincian sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 2 Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Existing Tahun 2017
Tahun 2018 Capaian
Target Realisasi
1. Persentase tenaga kerja yang terampil dan berkompetensi dasar (lulus ujian)
- 80,00% 82,15% 102,69%
2. Persentase tenaga kerja produktif yang tersertifikasi level ASEAN
- 5,00% 4,87% 97,33%
Rata-Rata Capaian Sasaran 100,01%
Tabel 3.7
TERWUJUDNYA TENAGA KERJA YANG PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING
Sasaran 2 :
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
35 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 100,01% atau
kategori sangat tinggi. Penjelasan atas capaian masing-masing
indikator kinerja utama di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase tenaga kerja yang terampil dan berkompetensi
dasar (lulus ujian).
Pada tahun 2018 capaian indikator ini sebesar 102,69%
dimana dari target 80% tenaga kerja terampil lulus ujian yang
diberikan pelatihan terealisasi sebesar 82,15%.
Dari 8.818 tenaga kerja yang diberikan pelatihan yang
mendapatkan predikat lulus ujian sebasar 7.244 orang. Jenis
pelatihan yang diberikan tertuang dalam table berikut :
Jenis Pelatihan pada Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
NO URAIAN CAPAIAN
1 Tata Rias/Salon 160
2 Service Sepeda Motor 20
3 Tata Boga 40
4 Pengelasan 40
5 Service AC 80
6 Service TV 40
7 Service HP 60
8 Menjahit 180
9 Sablon 60
10 Membuat Hantaran 80
11 Merangkai Bunga 60
12 Souvenir 80
13 Peningkatan Kapasitas Instruktur/Tenaga
Pelatih
300
14 Kurikulum Pelatihan 300
Tabel 3.8
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
36 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
15 Pemberdayaan Masyarakat Produktif dan
Mandiri
80
16 Akreditasi LPK dan Sertifikasi Instruktur 300
17 Pelatihan dari APBD Provinsi 65
18 Pelatihan dari APBN 100
19 Pelatihan dari LPK Binaan (Laporan Triwulan) 6.235
20 MOU dengan Asosiasi Pengusaha 538
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki
keahlian, keterampilan dan kompetensi sebagai bekal untuk
bekerja dan berwirausaha. Pelatihan berbasis kompetensi
merupakan pelatihan kerja yang di titikberatkan pada
penguasaan kemampuan kerja.
Untuk mendapatkan
kompetensi kerja yang
memadai, calon tenaga kerja
harus dibekali pelatihan agar
dapat bekerja. Pelatihan kerja
dimaksudkan untuk
memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sebagai bekal untuk bekerja. Keterampilan/kompetensi
sangat penting karena mempengaruhi posisi tawar seseorang di
pasar kerja, meningkatkan karir, atau mendapatkan gaji sesuai
tingkat keterampilan/kompetensi yang dimiliki. Rumusan ini
didapat dari pengertian Kompetensi Kerja adalah kemampuan
kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar kompetensi yang ditetapkan.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
37 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
2. Persentase tenaga kerja produktif yang tersertifikasi level
ASEAN
Pada tahun 2018 persentase tenaga kerja produktif
tersertifikasi level ASEAN ditargetkan sebesar 5% dan terealisasi
sebesar 4,87% atau 97,33%.
Dari 1.499 tenaga kerja produktif yang diberikan
pelatihan yang mendapatkan sertifikasi profesi sebesar 73 orang.
Adapun jenis sertifikasi yang diberikan antara lain :
Jenis Sertifikasi pada Dinas Ketenagakerjaan
Tahun 2018
NO URAIAN CAPAIAN
1 IT (Data Base) 4
2 Operator Instrumen & Kontrol 4
3 Elektro (V-Sat) 4
4 Otomotif 5
5 Programmable Logic Control 8
6 Penggerak Motor Listrik 4
7 Costumer Service 16
8 Ekspor Import 12
9 Akuntansi 16
10 Bahasa Jepang 16
Pengembangan produktifitas daerah dan tenaga kerja
dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM yang handal
dalam memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan.
Pengembangan produktifitas daerah dan tenaga kerja lebih
diarahkan dalam skill dan attitude tenaga Kerja.
Ada beberapa jenis pelatihan dan pengembangan SDM
antara lain :
Tabel 3.9
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
38 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Pelatihan ulang yaitu tenaga kerja diberikan pelatihan tingkat
lanjut untuk mengikuti perkembangan zaman antara lain
pelatihan Bahasa jepang, pelatihan Bahasa korea dan
pelatihan Bahasa Inggris.
Pelatihan dalam meningkatkan attitude tenaga kerja dengan
memberikan pelatihan Motivasi berprestasi/achievement
motivation training (AMT).
Pelatihan team work dengan memberikan pelatihan
manajemen usaha, dan gugus kendali mutu
Pada tahun 2018, Dinas
Ketenagakerjaan melakukan
kerjasama dengan Balai Latihan Kerja
Indonesia (BLKI) Kementerian
Republik Indonesia antara lain BLKI
Bekasi, BLKI Banten, BLKI Bandung
dan BLKI Semarang. Dinas Ketenagakerjaan akan mengirim peserta
dengan sasaran tenaga kerja muda dimana di balai latihan tersebut
peserta pelatihan akan diberikan pelatihan keterampilan, kemudian
di magangkan setelah itu akan disertifikasi dengan standar
nasional.
Capaian target kinerja sasaran ketiga (3) yang diukur
dengan 3 (tiga) indikator kinerja utama adalah sebesar 97,57%
dengan rincian sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 3 Rencana Strategis
Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Existing Tahun 2017
Tahun 2018 Capaian
Target Realisasi
1. % Perselisihan Hubungan Industrial
90% 95,12% 105,69%
TERCIPTANYA HUBUNGAN YANG HARMONIS ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA
Sasaran 3 :
Tabel 3.10
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
39 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 97,57% atau
kategori tinggi. Penjelasan atas capaian masing-masing indikator
kinerja utama di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase Perselisihan Hubungan Industrial yang
Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama
Capaian indikator ini pada tahun 2018 sebesar
105,69% dimana dari target 90% penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang deselesaikan tenaga kerja perjanjian
bersama terealisasi sebesar 95,12%.
Dalam hal penyelesaian kasus sengketa Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar pada tahun 2018 telah berhasil
menyelesaikan 123 kasus dari 124 kasus yang dilaporkan. Dari
123 kasus yang diselesaikan sebanyak 117 diselesaikan dengan
Perjanjian Bersama.
Hubungan antara
pekerja dan pengusaha yang
secara tertulis dituangkan dalam
perjanjian kerja tidak selamanya
berjalan mulus. Ada kalanya
salah satu atau kedua belah
pihak melalaikan kewajibannya dan atau tidak memenuhi
haknya. Dengan tidak dipenuhinya hak atau kewajiban
tersebut, dapat menimbulkan perselisihan hubungan industrial
antara pekerja dengan pengusaha. Semua perselisihan
hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih
yang Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama
2. % Penurunan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial (HI)
10% 8,15% 81,48%
3. Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) yang di laporkan
150 158 105,33%
Rata-Rata Capaian Sasaran 97,57
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
40 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
dahulu melalui perundingan bipartit yakni hanya antara kedua
belah pihak. Apabila perundingan bipartit gagal maka salah
satu atau kedua belah pihak yang sedang berselisih
mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang
bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan setempat dengan
ditawarkan kepada pihak yang berselisih untuk meyelesaikan
alternatif penyelesaian perselisihan hubungan industrial
melalui mediasi, konsiliasi atau arbitrase. Apabila para pihak
tersebut memutuskan untuk memilih alternatif mediasi maka
penyelesaian perselisihan tersebut dilimpahkan kepada
mediator Dinas Ketenagakerjaan dan untuk segera
dilaksanakan mediasi. Berdasarkan latar belakang
sebagaimana yang telah diuraikan tersebut, maka
permasalahan yang dibahas adalah bagaimana Peran Dinas
Ketenagakerjaan sebagai mediator dalam penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi Dinas Ketenagakerjaan sebagai mediator
dalam penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kota
Makassar.
2. Persentase Penurunan Kasus Perselisihan Hubungan
Industrial (HI)
Capaian untuk indikator ini merupakan persentase
perubahan yang menunjukkan perbedaan antara jumlah kasus
perselisihan tahun lalu dengan jumlah kasus perselisihan
tahun sekarang. Dari target 10% penurunan kasus perselisihan
hubungan industrial terealisasi sebesar 8,15% atau 81,48%.
Dimana pada tahun 2017 jumlah kasus perselisihan hubungan
industrial yang terdaftar pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar adalah 135 kasus dan pada tahun 2018 tercatat 124
kasus perselisihan hubungan industrial.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
41 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Perbandingan realisasi jumlah kasus yang diselesaikan
sejak tahun 2015 sampai dengan 2017 dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
3. Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) yang Dilaporkan
Target tahun 2018 jumlah Peraturan Perusahaan (PP)
yang dilaporkan pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
sebesar 150 PP dan terealisasi sebesar 158 PP dengan persentase
capaian sebesar 105,33%.
Peraturan Perusahaan yang dilaporkan adalah peraturan
yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-
syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Berdasarkan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentangTata Cara Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan
Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersamabahwa pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat Peraturan
Perusahaan (PP). Dimana Peraturan Perusahaan sekurang-
kurangnya memuat :
a. hak dan kewajiban pengusaha;
b. hak dan kewajiban pekerja/buruh;
c. syarat kerja;
d. tata tertib perusahaan;
e. jangka waktu berlakunya PP; dan
f. hal-hal yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari peraturan
perundang-undangan.
2015 2016 2017 2018
Jumlah Kasus yang terdaftar 158 146 135 124
Jumlah kasus yang
diselesaikan150 130 131 123
050
100150200
Grafik 4.2
Data Penyelesaian PHI/PHK yang terdaftar
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
42 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Pelaporan peraturan perusahaan tersebut penting artinya
untuk dijadikan pedoman bagi perusahaan dan karyawan dalam
mengadakan dan menjalankan hubungan kerja dan untuk
mengatur hak dan kewajiban baik perusahaan maupun karyawan
sehingga dapat tercipta ketenangan kerja dan ketenangan berusaha
seperti yang dimaksudkan.
Selain daripada itu Peraturan
Perusahaan bertujuan untuk
menciptakan hubungan kerja yang
harmonis dan serasi guna
meningkatkan kualitas dan
produktivitas serta keuntungan secara
maksimal dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan dan
harus pula mencerminkan tujuan bersama dari kedua belah pihak
yang dilandasi oleh kepentingan bersama, yang timbul sebagai
konsekuensi pengidentifikasian pengusaha maupun karyawan
sesuai dengan program Pemerintah yaitu memperbaiki
perekonomian dan meningkatkan taraf kehidupan bangsa.
Untuk meningkatkan kinerja sasaran yang diukur dengan
indikator kinerja utama tersebut, Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar akan lebih mengumpulkan dan mengolah data
perusahaan yang wajib membuat Peraturan Perusahaan.
Pelaporan peraturan perusahaan tersebut penting artinya
untuk dijadikan pedoman bagi perusahaan dan karyawan dalam
mengadakan dan menjalankan hubungan kerja dan untuk
mengatur hak dan kewajiban baik perusahaan maupun karyawan
sehingga dapat tercipta ketenangan kerja dan ketenangan berusaha
seperti yang dimaksudkan.
Selain daripada itu Peraturan Perusahaan bertujuan
untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan serasi guna
meningkatkan kualitas dan produktivitas serta keuntungan secara
maksimal dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan dan
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
43 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
harus pula mencerminkan tujuan bersama dari kedua belah pihak
yang dilandasi oleh kepentingan bersama, yang timbul sebagai
konsekuensi pengidentifikasian pengusaha maupun karyawan
sesuai dengan program Pemerintah yaitu memperbaiki
perekonomian dan meningkatkan taraf kehidupan bangsa.
Capaian target kinerja sasaran keempat (4) yang diukur
dengan 1 (satu) indikator kinerja utama adalah sebesar 80,30%
dengan rincian sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 4 Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 80,30% atau
kategori sangat tinggi. Target pada tahun 2018 untuk indikator
Persentase Peningkatan Upah Minimum Kota (UMK) sebesar 10%.
Pada tahun 2018 penetapan Upah Minimum Kota Makassar untuk
tahun 2019 sebesar Rp. 2.941.270 meningkat dari tahun 2017
dengan penetapan Upah Minimum Kota untuk tahun 2018 sebesar
Rp. 2.722.642.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Existing Tahun 2017
Tahun 2018 Capaian
Target Realisasi
1. % Peningkatan Upah Minimum Kota
10% 8,03% 80,30%
Rata-Rata Capaian Sasaran 80,30%
MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN PEKERJA
Sasaran 4 :
Tabel 3.11
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
44 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Capaian target kinerja sasaran kelima (5) yang diukur
dengan 5 (lima) indikator kinerja utama adalah sebesar 111,23%
dengan rincian sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 5 Rencana Strategis
Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2018
Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 99,25% atau
kategori sangat tinggi. Penjelasan atas capaian masing-masing
indikator kinerja utama di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pada tahun 2018, Dinas Ketenagakerjaan menargetkan
sebesar 100% indeks kepuasan pelayanan administrasi
perkantoran. Dari target 100% direalisasikan sebesar 97,25%
dimana persentase capaiannya sebesar 97,25%.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Existing Tahun 2017
Tahun 2018 Capaian
Target Realisasi
1. Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Perkantoran
91,25% 100% 97,33% 97,33%
2. Cakupan sarana dan prasarana dalam kondisi baik
96,98% 100% 98,99% 98,99%
3. Cakupan Aparatur yang Mendapatkan Pelatihan Kompetensi dibidangnya
100,00% 100% 100,00% 100,00%
4. % Aparatur yang mendapatkan Pelatihan Kompeten di Bidangnya
100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
5. % Capaian Kinerja yang Termuat dalam Citizen Charter
100,00% 100% 100,00% 100,00%
Rata-Rata Capaian Sasaran 99,25%
TERWUJUDNYA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN YANG
EFISIEN DAN EFEKTIF
Sasaran Pendukung :
Tabel 3.12
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
45 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Pelayanan administrasi perkantoran pada Dinas
Ketenagakerjaan di evaluasi secara periodik melalui indeks
kepuasan pelayanan administrasi perkantoran. Evaluasi
dilakukan dengan memberikan kuesioner atau angket kepada
pengguna layanan. Dimana dari 150 angket yang disebar
sebanyak 146 orang menyatakan puas. Selanjutnya terdapat 5
indikator yaitu prosedur, waktu pelayanan, prilaku pelaksana
pelayanan, maklumant pelayanan dan pengaduan.
Tabel 3.12
Kriteria Nilai Indikator Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Perkantoran
No. Persentase
(%) Kriteria Nilai
Kepuasan Kategori Nilai
Pelayanan
1 81 - 100 Sangat puas 5
2 61 - 80 Puas 4
3 41 - 60 Cukup/sedang 3
4 21 - 40 Tidak puas 2
5 >20 Sangat tidak puas
1
Program Pelayanan Administarasi Perkantoran terdiri
dari 12 (dua belas) kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran
dari APBD sebesar Rp. 2.650.967.370,- dan telah direalisasikan
sebesar 2.489.915.541,- atau 93,92%.
2. Cakupan Sarana dan Prasarana Dalam Kondisi Baik
Pada tahun 2018, Dinas Ketenagakerjaan menargetkan
sebesar 100% sarana dan prasarana aparatur yang memadai.
Dari target 100% direalisasikan sebesar 98,99% dimana
persentase capaiannya sebesar 98,99%.
Kriteria dalam penilaian sarana dan prasarana ini
melalui 3 aspek yaitu ditinjau dari fungsinya, jenisnya dan
kondisi sarana dan prasarana.
Tabel 3.12
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
46 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Instrumen Penilaian Sarana dan Prasarana Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Tahun 2018
No. Komponen Unsur Komponen Bobot Data P
Berdasarkan Fungsi (50) 50% 100%
1 Ruang Kerja Rg. Eselon 2 (1 Orang) 20% 20% 100%
Rg. Eselon 3 (5 Orang) 20% 20%
Rg. Eselon 4 (15
Orang)
20% 20%
Rg. Staf (4 Bidang + 1 Sek)
20% 20%
Rg. Rapat 20% 20%
2 Ruang Pelayanan
Pelayanan Penempatan
25% 25% 100%
Pelayanan Pengaduan 25% 25%
Pelayanan Mediasi 25% 25%
Pelayanan Pelatihan 25% 25%
3 Ruang Penunjang
Aula Pertemuan 25% 25% 100%
Mushola 25% 25%
Koperasi 25% 25%
Rg. Makan dan Dapur 25% 25%
Berdasarkan Jenis (25%) 25% 100%
5 Keberadaan Fasilitas Fisik
Gedung Kantor 20% 20% 100%
Kendaraan 20% 20%
Komputer/Laptop 20% 20%
Printer 20% 20%
AC 20% 20%
Berdasarkan Kondisi (25%) 21,99% 87,97%
6 Kondisi sarana dan prasarana
Gedung Kantor 20% 20% 87,97%
Kendaraan 20% 20%
Komputer/Laptop 20% 16,57%
Printer 20% 14,07%
AC 20% 17,33%
98,99%
Untuk kriteria berdasarkan fungsi di evaluasi melalui
unsur fungsi ruang yang ada pada kantor Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar yaitu ruang kerja, ruang pelayanan ketenagakerjaan
dan ruangan penunjang. Dimana dari target 50% terealisasi sebesar
50% atau dengan capaian rata-rata 100%.
Evaluasi kriteria berdasarkan jenis dengan indikator
keberadaan (ada tidaknya) fasilitas gedung kantor, kendaraan,
Tabel 3.13
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
47 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
komputer/laptop, printer dan AC. Untuk kriteria ini terealisasi
sebesar 25% dari target 25% atau capaian rata-rata 100%.
Sedangkan penilaian kriteria kondisi sarana dan
prasarana yaitu di ukur berdasarkan sarana dan prasarana yang
dapat digunakan. Dengan capaian 21,99% dari target sebesar 25%
dengan rincian sebagai berikut :
a. Gedung Kantor terdapat 1 gedung yang dapat digunakan.
b. Dari 5 unit kendaraan yang dapat digunakan sebanyak 5 unit.
c. Dari aset 35 unit komputer/laptop yang dapat digunakan
sebanyak 29 unit.
d. Dari 27 printer yang dapat digunakan sebanyak 19 set.
e. Dari 35 unit AC yang dapat digunakan sebanyak 26 unit.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu maka
capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah
sebesar 98,99% atau masih dalam kategori sangat tinggi.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
adalah untuk menciptakan kelembagaan pemerintahan yang
efesien dan efektif yang didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
terdiri dari 10 (sepuluh) Kegiatan yang dilaksanakan dengan
anggaran dari APBD sebesar 887.409.500,- dengan realisasi
sebesar Rp. 851.357.915,- atau 95,94%.
3. Persentase PNS yang tidak mendapatkan hukuman disiplin dan
pemberhentian
Pada tahun 2018, Dinas Ketenagakerjaan menargetkan
sebesar 100% PNS yang tidak mendapatkan hukuman disiplin dan
pemberhentian. Dari target 100% direalisasikan sebesar 100%
dimana persentase capaiannya sebesar 100%. Dimana tidak
satupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar yang mendapatkan hukuman disiplin dan
pemberhentian.
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
48 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu maka
capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah
sebesar 100% atau masih dalam kategori sangat tinggi.
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur
dengan indikator kinerja utama tersebut dilaksanakan melalui
program Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1
(satu) kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran dari APBD
sebesar Rp. 65.000.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
60.000.000 atau sebesar 92,31%. Adapun Kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya.
4. Persentase Aparatur yang mendapatkan Pelatihan Kompeten di
Bidangnya
Dinas Ketenagakerjaan menargetkan sebesar 100%
aparatur yang mendapatkan pelatihan kompeten di bidangnya.
Dari target 100% direalisasikan sebesar 100% dimana persentase
capaiannya sebesar 100%.
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur
dengan indikator kinerja utama tersebut dilaksanakan melalui
program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
dilaksanakan dengan anggaran dari APBD sebesar Rp.
152.920.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 151.949.500,-
atau sebesar 99,37%. Output yang dihasilkan adalah ikut sertanya
PNS di lingkungan sekretariat dalam kegiatan bimbingan teknis dan
pelatihan yang bermanfaat dalam pelaksanaan pekerja kantor.
Adapun Kegiatan yang dilaksanakan adalah Bimbingan teknis
Implementasi Peraturan Perundang-Undangan berupa pelatihan
pengadaan barang dan jasa serta kegiatan Penilaian dan penetapan
angka kredit jabatan fungsional.
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
49 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
5. Jumlah Laporan Keuangan yang tepat waktu
Untuk indikator kinerja utama ini Dinas Ketenagakerjaan
menargetkan sebesar 100% jumlah laporan keuangan yang tepat
waktu. Dari target 100% direalisasikan sebesar 100% dimana
persentase capaiannya sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu maka
capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah
sebesar 100% atau masih dalam kategori sangat tinggi.
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur
dengan indikator kinerja utama tersebut dilaksanakan melalui
programProgram Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan keuangan.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan yang dilaksanakan dengan
anggaran dari APBD sebesar Rp. 631.648.530,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 562.704.500,- atau sebesar 89,09%.
B. Capaian Kinerja Sasaran RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-
2019
Indikator Kinerja Sasaran RPJMD Kota Makassar yang
berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan capaiannya sebagaimana
tabel di bawah ini :
Instrumen Penilaian Capaian Kinerja Sasaran
RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019
No. Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
1.3 Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha (8)
Jumlah pencari kerja yang ditempatkan
26.900 28.924 107,52%
Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing (10)
Jumlah tenaga kerja yang berkompetensi spesifik level ASEAN
12.600 17.323 137,48%
Tabel 3.14
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
50 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Capaian kinerja “Jumlah pencari kerja yang ditempatkan”
pada tahun 2018 sebesar 107,52% dari jumlah target yaitu
sebanyak 26.900 orang terealisasi sebanyak 28.924 pencari kerja
yang ditempatkan. Pencapaian indikator ini merupakan
peningkatan upaya yang dilakukan Dinas Ketenagakerjaan Kota
Makassar melalui kegiatan rutin yang telah dilakukan seperti
pencarian lowongan kerja, Bursa Kerja/Job Fair yang bekerja sama
dengan perusahaan yang berada di Makassar, Bursa Kerja On-Line
(BKOL) dan kegiatan rutin lainnya. Selain itu Dinas
Ketenagakerjaan juga melakukan program yang disebut dengan
lorong bebas pengangguran. Lorong bebas pengangguran
merupakan program yang bersinergi dengan program kota Makassar
yakni membangun kota Makassar melalui lorong dengan mendata
jumlah pengangguran yang terdapat di lorong melalui kordinasi
antar kecamatan, lurah, hingga ke RW dan RT.
Untuk capaian indikator di atas terhadap Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2014-2019
dimana target selama 5 tahun sebanyak 124.100 orang terealisasi
sebanyak 86.738 orang atau 69,89%.
Kemudian untuk indikator “Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level ASEAN” tercapai sebesar 137,48%
dimana dari target sebesar 12.600 orang terealisasi sebesar 17.323
orang. Deklarasi blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
yang ditandatangani oleh sepuluh kepala negara di Singapura pada
November 2007 menjadi sebuah bukti komitmen yang kuat dari
negara-negara anggota ASEAN untuk memulai sebuah langkah
integrasi dari segi ekonomi. Bagi Indonesia, keberadaan MEA
menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas
perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan
pasar bebas. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia: satu
sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas
dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
51 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang
lain dapat menjadi titik balik untuk Indonesia apabila Indonesia
tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
Permasalahan yang ada dari sisi tenaga kerja pun tidak
terlepas dari kualitas yang rendah, seperti tingkat pendidikan dan
keahlian yang belum memadai. Dalam MEA 2015, tenaga kerja
sebagai aktor yang penting dalam produksi, perlu menyadari bahwa
persaingan pada tingkat regional akan semakin besar dan
kompetitif.
Dinas Ketenagakerjaan dalam mencapai sumber daya
manusia yang memiliki daya saing tinggi untuk menghadapi
persaingan global terlebih Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) telah
melakukan langkah kebijakan yang ditempuh melalui program
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja antara lain
dengan meningkatkan program pelatihan berbasis kompetensi,
menyelenggarakan pelatihan pemagangan, melakukan identifikasi
pemagangan sesuai pasar kerja, memfasilitasi lembaga pelatihan
kerja dengan meningkatkan profesionalisme tenaga instruktur serta
mendesain kurikulum pelatihan berbasis kompetensi.
Untuk capaian indikator di atas terhadap Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Ketenagakerjaan Tahun 2014-2019
dimana target selama 5 tahun sebanyak 56.000 orang terealisasi
sebanyak 44.250 orang atau 79,02%.
3.2. REALISASI KEUANGAN
Dinas Ketenagakerjaan dalam Tahun Anggaran 2018
mendapat dukungan anggaran sebesar Rp. 27.044.146.000,- dengan
realisasi selama tahun 2018 sebesar Rp. 26.417.099.456,- atau
sebesar 97,68%, dengan rincian sebagai berikut:
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
52 DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
Realisasi Keuangan Dinas Ketenagakerjaan
Kota Makassar Tahun Anggaran 2018
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Tidak
Langsung
4.397.809.000 4.207.693.804 95,68%
- Belanja Pegawai 4.397.809.000 4.207.693.804 95,68%
Belanja Langsung 22.646.337.000 22.209.405.652 98,07%
- Belanja Pegawai 3.627.350.000 3.611.800.000 99,57%
- Belanja Barang dan
Jasa
18.580.312.000 18.161.260.672 97,74%
- Belanja Modal 438.675.000 436.344.980 99,47%
Total Belanja 27.044.146.000 26.417.099.456 97,68%
Realisasi belanja tahun 2018 sebesar Rp 26.417.099.456
atau 97,68% dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp
27.044.146.000 terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar
Rp 4.207.693.804 atau 95,68% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
4.397.809.000 dan realisasi belanja langsung sebesar Rp
22.209.405.652 atau 98,07% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
22.646.337.000,-.
Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp 4.207.693.804
merupakan realisasi belanja pegawai berstatus ASN pada Dinas
Ketenagakerjaan Kota Makassar. Sedangkan realisasi belanja
langsung sebesar Rp 22.209.405.652 terdiri dari belanja pegawai
sebesar Rp 3.611.800.000 atau 99,57% dari alokasi anggaran sebesar
Rp 3.627.350.000, belanja barang dan jasa sebesar Rp
18.161.260.672 atau 97,74% dari alokasi anggaran sebesar Rp
18.580.312.000 dan belanja modal sebesar Rp 436.344.980 atau
99,47% dari alokasi anggaran sebesar Rp 438.675.000.
Tabel 3.15
Lapora
n A
ku
nta
bilit
as K
inerj
a I
nsta
nsi Pem
eri
nta
h
(LA
KIP
) Tah
un
2018
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
Lampiran 1
K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. Rp.
(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 07 KETENAGAKERJAAN 14.242.800.000 15.667.080.000 17.233.788.000 18.856.059.000 19.615.111.200 85.614.838.200
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
5 5.1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) 1 07 01
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Indeks Pelayanan Adminstrasi
Perkantoran100% 809.886.300 100% 890.874.930 100% 979.962.423 100% 2.280.810.670 100% 2.394.851.204 100% 7.356.385.527 Sekretariat
Nilai Evaluasi
SAKIP1 07 01 01 Penyediaan jasa surat menyurat Jumlah jasa biaya surat menyurat 12 21.600.000 12 23.760.000 12 26.136.000 12 25.200.000 12 26.460.000 60 bln 123.156.000
1 07 01 02Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Jumlah jasa komunikasi, sumber
daya air & listrik 12 126.000.000 12 138.600.000 12 152.460.000 12 248.400.000 12 260.820.000 60 bln 926.280.000
1 07 01 03Penyediaan Jasa Peralatan dan
Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah jasa peralatan dan
perlengkapan kantor 35 2.400.000 35 2.640.000 35 2.904.000 - - - - 105 Jns 7.944.000
1 07 01 04 Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah tenaga kebersihan kantor 12 25.000.000 12 27.500.000 12 30.250.000 12 28.000.000 12 29.400.000 60 bln 140.150.000
1 07 01 05Penyediaan jasa tenaga
administrasi /teknis lainnyaJumlah jasa tenaga pegawai honorer 35 210.000.000 35 231.000.000 35 254.100.000 38 264.000.000 38 277.200.000 181 org 1.236.300.000
1 07 01 06 Penyediaan Bahan bacaan Jumlah bahan bacaan 12 15.000.000 12 16.500.000 12 18.150.000 12 17.916.000 12 18.811.800 60 bln 86.377.800
1 07 01 08Penyediaan Jasa Pengamanan
internal kantor
Jumlah tenaga pengamanan gedung
kantor 12 36.000.000 12 39.600.000 12 43.560.000 12 48.000.000 12 50.400.000 60 bln 217.560.000
1 07 01 09Pengelolaan Administrasi
Perkantoran
Jumlah kegiatan pengelolaan
administrasi perkantoran 12 94.471.300 12 103.918.430 12 114.310.273 12 193.698.500 12 203.383.425 60 bln 709.781.928
1 07 01 10Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah
Jumlah rapat koordinasi & konsultasi
keluar daerah 16 99.200.000 16 109.120.000 16 120.032.000 18 769.400.000 18 807.870.000 84 kali 1.905.622.000
1 07 01 12Penyediaan Jasa Publikasi dan
Dokumentasi
Jumlah jasa publikasi dan
dokumentasi 12 51.000.000 12 56.100.000 12 61.710.000 - - - - 100% 168.810.000
1 07 01 32
Pembinaan dan Penilaian Standar
ISO 9001:2008 terhadap Pelayanan
Adm. Ketenagakerjaan
Jumlah Penilaian Pelayanan Adm.
Ketenagakerjaan 3 129.215.000 3 142.136.500 3 156.350.150 3 141.491.500 3 148.566.075 15 bln 717.759.225
1 07 01 48 Sosialisasi kinerja pelayanan publikJumlah publikasi kinerja dan
pelayanan publik - - - - - - 12 478.600.000 12 502.530.000 24 bln 981.130.000
1 07 01 53Penyediaan Jasa Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
Jumlah kegiatan Jasa Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan - - - - - - 12 7.373.920 12 7.742.616 24 bln 15.116.536
1 07 01
Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) terhadap
Pelayanan Ketenagakerjaan Kota
Makassar
Jumlah penyusunan IKM pelayanan
ketenagakerjaan - - - - - - 1 58.730.750 1 61.667.288 2 dok 120.398.038
5.21 07 02
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Cakupan Ketersediaan sarana dan
Prasana Aparatur100% 627.133.700 100% 689.847.070 100% 758.831.777 100% 936.871.500 100% 794.890.075 100% 3.807.574.122 Sekretariat
1 07 02 14 Pengadaan Alat Kantor Jumlah pengadaan alat kantor - - - - - - 2 33.900.000 2 35.595.000 4 paket 69.495.000
1 07 02 16 Pengadaan Komputer Jumlah pengadaan komputer - - - - - - 22 196.500.000 10 50.000.000 32 unit 246.500.000
1 07 02 17 Pengadaan Meja dan Kursi KerjaJumlah pengadaan meja dan kursi
kerja 1 67.500.000 1 74.250.000 1 81.675.000 1 41.000.000 1 43.050.000 5 Paket 307.475.000
1 07 02 18 Pengadaan Alat Studio Jumlah pengadaan alat studio 1 39.000.000 1 42.900.000 1 47.190.000 1 50.000.000 1 20.000.000 5 Paket 199.090.000
1 07 02 19 Pengadaan Alat Komunikasi Jumlah pengadaan alat komunikasi 1 52.000.000 1 57.200.000 1 62.920.000 - - - - 3 bh 172.120.000
1 07 02 34Pemeliharaan Rutin/ Berkala mobil
jabatan
Jumlah pemeliharaan mobil jabatan
secara rutin/berkala 1 37.117.000 1 40.828.700 1 44.911.570 1 45.230.000 1 47.491.500 5 unit 215.578.770
1 07 02 35Pemeliharaan Rutin/ Berkala Alat
Angkutan Darat Bermotor
Jumlah pemeliharaan alat angkutan
darat secara rutin/berkala 14 222.308.500 14 244.539.350 14 268.993.285 12 167.494.500 12 175.869.225 66 unit 1.079.204.860
1 07 02 46Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat
Rumah Tangga
Jumlah pemeliharaan alat rumah
tangga secara rutin/berkala 27 16.200.000 27 17.820.000 27 19.602.000 24 14.400.000 24 15.120.000 129 unit 83.142.000
1 07 02 47Pemeliharaan Rutin/Berkala
Komputer
Jumlah pemeliharaan komputer
secara rutin/berkala 10 16.000.000 10 17.600.000 10 19.360.000 10 116.000.000 10 121.800.000 50 unit 290.760.000
1 07 02 58Pemeliharaan rutin/berkala
jaringan listrik
Jumlah pemeliharaan jaringan listrik
secara rutin/berkala 1 7.208.200 1 7.929.020 1 8.721.922 - - - - 3 Ls 23.859.142
1 07 02 64Rehabilitasi sedang/berat rumah
gedung kantor
Jumlah rehabilitasi sedang/berat
gedung kantor 1 160.000.000 1 176.000.000 1 193.600.000 1 100.000.000 1 105.000.000 5 paket 734.600.000
1 07 02 67Penyediaan jasa perizinan dan
sertifikasiJumlah jasa perizinan dan sertifikasi 15 9.800.000 15 10.780.000 15 11.858.000 13 8.400.000 13 8.820.000 71 unit 49.658.000
1 07 02 68
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan
kantor
Jumlah penyediaan komponen
instalasi listrik/peneragan bangunan - - - - - - 2 8.947.000 2 9.394.350 4 smstr 18.341.350
1 07 02 74Pengadaan aplikasi sistem
informasi manajemen (SIM)Jumlah pengadaan aplikasi SIM - - - - - - 3 155.000.000 3 162.750.000 6 paket 317.750.000
5.31 07 03
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Persentase Ketersediaan Pakaian
Dinas Pegawai100% 60.000.000 100% 60.000.000 100% 62.500.000 100% 62.500.000 100% 65.625.000 100% 310.625.000 Sekretariat
1 07 03 01Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Jumlah pengadaan pakaian dinas
beserta perlengkapannya 120 60.000.000 120 60.000.000 125 62.500.000 125 62.500.000 125 65.625.000 615 psg 310.625.000
5.4
1 07 04Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Cakupan aparatur yang
mendapatkan pelatihan kompetensi
dibidangnya
100% 157.500.000 100% 173.250.000 100% 190.575.000 100% 198.370.000 100% 208.288.500 100% 927.983.500 Sekretariat
1 07 04 03Bimbingan teknis implementasi
peraturan perundang-undangan
Jumlah peserta bimbingan teknis
implementaasi peraturan 10 117.500.000 10 129.250.000 10 142.175.000 10 114.000.000 10 119.700.000 50 org 622.625.000
1 07 04 09Penilaian dan penetapan angka
kredit jabatan fungsional
Jumlah penilaian & penetapan angka
kredit jabatan fungsional 20 40.000.000 20 44.000.000 20 48.400.000 10 39.370.000 10 41.338.500 80 org 213.108.500
1 07 04 10 Penatausahaan KepegawaianJumlah kegiatan penatausahaan
kepegawaian - - - - - - 2 45.000.000 2 47.250.000 4 keg 92.250.000
5.5
1 07 05
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan keuangan
Persentase Capaian Kinerja yang
termuat dalam Perjanjian Kinerja
Perangkat Daerah
100% 345.480.000 100% 380.028.000 100% 418.030.800 100% 654.760.000 100% 737.498.000 100% 2.535.796.800 Sekretariat
1 07 05 01 Penyusunan RKA-SKPD Jumlah penyusunan RKA-SKPD 2 30.000.000 2 33.000.000 2 36.300.000 2 30.000.000 2 31.500.000 10 dok 160.800.000
Cakupan sarana dan
prasarana dalam
kondisi baik
Persentase
Ketersediaan Pakaian
Dinas Pegawai
Cakupan Aparatur
yang Mendapatkan
Pelatihan Kompetensi
dibidangnya
Persentase Capaian
Kinerja yang Termuat
dalam Citizen Charter
K
(3) (4) (5)
Meningkatkan
kualitas kinerja
dengan prinsip
good governance
di lingkungan
Dinas
Ketenagakerjaan
Terwujudnya
administrasi
pemerintahan yang
efisien dan efektif
Indikator Kinerja Program
(Outcome ) / Kegiatan (output )
Data Awal
Perencanaan
Rencana Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanAkhir Periode Renstra SKPD pada
tahun 2019 BIDANG
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 2019
TABEL 5.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN DINAS KETENAGAKERJAANKOTA MAKASSAR
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program / Kegiatan
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
1 07 05 02 Penyusunan DPA SKPD Jumlah penyusunan DPA-SKPD 2 15.000.000 2 16.500.000 2 18.150.000 2 15.000.000 2 15.750.000 10 dok 80.400.000
1 07 05 03 Penyusunan Rencana Kerja - SKPDJumlah penyusunan rencana kerja
SKPD 1 50.000.000 1 55.000.000 1 60.500.000 1 50.000.000 1 52.500.000 5 dok 268.000.000
1 07 05 04 Penyusunan LAKIP Jumlah penyusunan LAKIP 1 25.000.000 1 27.500.000 1 30.250.000 1 45.000.000 1 47.250.000 5 dok 175.000.000
1 07 05 05 Penyusunan TAPKINJumlah penyusunan perjanjian kerja
SKPD 1 15.000.000 1 16.500.000 1 18.150.000 1 15.000.000 1 15.750.000 5 dok 80.400.000
1 07 05 06 Penyusunan RENSTRA-SKPDJumlah penyusunan rencana
strategis SKPD - - - - - - - - 1 50.000.000 1 dok 50.000.000
1 07 05 07
Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran dan laporan keuangan
akhir tahun & perhitungan
penyusutan asset
Jumlah penyusunan laporan
keuangan dan perhitungan
penyusutan aset
2 25.000.000 2 27.500.000 2 30.250.000 2 25.000.000 2 26.250.000 10 keg 134.000.000
1 07 05 08 Pengelolaan Keuangan SKPD Jumlah pengelolaan Keuangan SKPD 12 185.480.000 12 204.028.000 12 224.430.800 12 232.400.000 12 244.020.000 60 bln 1.090.358.800
1 07 05 09Peningkatan Kinerja Pelayanan dan
Administrasi
Jumlah pelayanan administrasi dan
konsultasi - - - - - - 4 116.400.000 4 122.220.000 8 triwln 238.620.000
1 07 05 10Penyusunan Profil Dinas
Ketenagakerjaan
Jumlah penyusunan profil
ketenagakerjaan - - - - - - 1 35.535.000 1 37.311.750 2 dok 72.846.750
1 07 05 11Monitoring dan Evaluasi Program
dan Kegiatan
jumlah pelaksanaan monitoring dan
evaluasi - - - - - - 4 90.425.000 4 94.946.250 8 triwln 185.371.250
1 1.1 Persentase
penempatan tenaga
kerja
1 07 09Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan 20.260 3.300.180.972 22.640 3.636.199.069 25.020 4.003.229.764 26.900 2.999.463.000 29.280 3.149.436.150 124.100
pencak
er 17.088.508.955
1 07 09 01Monitoring, evaluasi dan pelaporan
penempatan kesempatan kerja
Jumlah monitoring dan evaluasi
penempatan tenaga kerja 10 85.515.800 10 94.067.380 10 103.474.118 4 94.112.500 4 98.818.125 38 exp 475.987.923
1 07 09 02
Pelayanan Administrasi Pencari
Kerja/Kartu Kuning (AK1 s/d AKV)
ISO 9001-2008
Jumlah pelayanan administrasi
pencari kerja 18.000 209.499.900 18.000 230.449.890 18.000 253.494.879 18.000 220.364.500 18.000 231.382.725 90.000
pencak
er 1.145.191.894
1 07 09 03 Bursa Kerja/Job Fair Jumlah tersedianya lowongan kerja 2.000 295.484.000 2.000 325.032.400 2.000 357.535.640 2.500 452.666.000 2.500 475.299.300 11.000 lowong
an 1.906.017.340
1 07 09 04Informasi Pasar Kerja Online
(IPKOL)
Jumlah informasi pasar kerja dan
bursa kerja secara online 2.000 126.525.000 2.000 139.177.500 2.000 153.095.250 - - - 6.000
lowong
an 418.797.750
1 07 09 05 Padat Karya Infrastruktur Jumlah Tenaga Kerja dlm bentuk
kelompok kerja sementara 352 1.591.386.372 352 1.750.525.009 352 1.925.577.510 100 976.320.000 100 1.025.136.000 1.256 orang 7.268.944.891
1 07 09 06Pencarian Lowongan Kerja Dalam
dan Luar Negeri
Jumlah informasi lowongan kerja
dalam & luar negeri 1.200 249.550.900 1.200 274.505.990 1.200 301.956.589 1.200 251.000.000 1.200 263.550.000 6.000
lowong
an 1.340.563.479
1 07 09 08Sosialisasi Perencanaan Tenaga
Kerja Kota Makassar 2015-2019Jumlah peserta sosialisasi 100 85.639.500 100 94.203.450 100 103.623.795 - - - - 300 orang 283.466.745
1 07 09 09Penyuluhan Bimbingan
Jabatan/KarirJumlah peserta penyuluhan 200 105.715.200 200 116.286.720 200 127.915.392 100 90.000.000 100 94.500.000 800 0rang 534.417.312
1 07 09 11
Pemantauan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja
Asing
Jumlah termonitornya penempatan
tenaga kerja TKI dan TKA 1.000 61.144.000 1.000 67.258.400 1.000 73.984.240 500 120.000.000 500 126.000.000 4.000 orang 448.386.640
1 07 09 12Pemutahiran Data Base
Ketenagakerjaan
Jumlah penyusunan dokumen data
base ketenagakerjaan 1 67.900.000 1 74.690.000 1 82.159.000 1 60.000.000 1 63.000.000 5 buku 347.749.000
1 07 09 13
Sosialisasi Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) Formal dan
Informal
Jumlah peserta sosialisasi 100 62.327.200 100 68.559.920 100 75.415.912 - - - - 300 orang 206.303.032
1 07 09 14
Pemantauan Kinerja Bursa Kerja
Khusus dan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah pembinaan BKK dan LPTKS 20 69.974.000 20 76.971.400 20 84.668.540 20 135.000.000 20 141.750.000 100 lembag
a 508.363.940
1 07 09 15Sosialisasi Peraturan Perundangan
Kebinapentaan di Kota MakassarJumlah peserta sosialisasi 50 64.517.400 50 70.969.140 50 78.066.054 - - - - 150 orang 213.552.594
1 07 09 16Sosialisasi Perencanaan Tenaga
Kerja Mikro di PerusahaanJumlah peserta sosialisasi 100 45.729.700 100 56.302.670 100 65.432.937 100 80.000.000 100 84.000.000 500 orang 331.465.307
1 07 09 17
Revisi Perda Ketenagakerjaan
Nomor 9 Tahun 2004 dan Izin
Mempekerjakan Tenaga Asing
(IMTA)
Jumlah penyusunan Ranperda
Perpanjangan IMTA 1 179.272.000 - - - - - - - - 1
Ran
perda 179.272.000
1 07 09 18
Sosialisasi Perda tentang Izin
Mempekerjakan Tenaga Asing
(IMTA)
Jumlah peserta sosialisasi Perda
tentang IMTA - - 250 197.199.200 - - - - 250 210.000.000 500 orang 407.199.200
1 07 09 19Pembentukan unit pelayanan info
pasar kerja diperusahaan
Jumlah unit pelayanan Info Pasar
Kerja di Perusahaan yang terbentuk 10 116.429.908 116.429.908
1 07 09 20Bimbingan teknis operator
informasi pasar kerja (fungsional)Jumlah peserta bimbingan teknis 200 100.400.000 100.400.000
1 07 09 21Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia
(TKI)
Jumlah TKI (calon/purna) yang
diberikan pembinaan - - - - - - 150 200.000.000 150 210.000.000 300 org 410.000.000
1 07 09 22Pembinaan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)
Jumlah LPTKS yang diberikan
pembinaan - - - - - - 20 120.000.000 20 126.000.000 40 LPTKS 246.000.000
1 07 09 23
Penyusunan Peraturan
Daerah/Peraturan Walikota bidang
Kebinapentaan
Jumlah Peraturan Walikota bidang
kebinapentaan yang disusun - - - - - - 1 200.000.000 - - 1 perwali 200.000.000
1.2 Persentase
peningkatan tenaga
kerja mandiri1 07 09
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan 20.260 442.619.028 22.640 486.880.931 25.020 535.569.024 26.900 702.043.850 29.280 737.146.043 124.100
pencak
er 2.904.258.875
1 07 09 07Padat Karya Produktif Teknologi
Tepat Guna
Jumlah terserapnya kelompok kerja
produktif 60 342.619.028 60 376.880.931 60 414.569.024 60 479.489.850 60 503.464.343 300 orang 2.117.023.175
1 07 09 10Pembinaan Kelompok Usaha
MandiriJumlah kelompok usaha mandiri 20 100.000.000 20 110.000.000 20 121.000.000 40 222.554.000 40 233.681.700 140 0rang 787.235.700
1.3 Jumlah lowongan
kerja yang
disebarluaskan
1 07 14
Program Pengembangan Sistem
Informasi Pasar Kerja &
Produktifitas Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level ASEAN - - - 6.300 665.004.600 7.000 698.254.830 13.300 orang 1.363.259.430
1 07 14 01Informasi Pasar Kerja Online
(IPKOL)
Jumlah informasi pasar kerja dan
bursa kerja secara online - - - - 12.000 350.000.000 14.000 367.500.000 26.000 loker 717.500.000
1 07 14 02Pembentukan unit pelayanan info
pasar kerja diperusahaan
Jumlah unit pelayanan Info Pasar
Kerja di Perusahaan yang terbentuk - - - - 20 119.829.000 20 125.820.450 40 unit 245.649.450
1 07 14 14Identifikasi Kebutuhan Lapangan
Kerja
Jumlah lapangan kerja yang
teridentifikasi 1.000 195.175.600 1.000 204.934.380 2.000 org 400.109.980
2 Terwujudnya tenaga
kerja yang produktif
dan berdaya saing
2.1
1 07 10Program Peningkatan Kualitas &
Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level ASEAN 8.400 3.500.000.000 9.800 3.850.000.000 11.200 5.079.064.212 - - - - 29.400 org 12.429.064.212
Bidang
Pelatihan Kerja
Bidang
Penempatan
Tenaga Kerja
dan Perluasan
Kesempatan
Kerja
Bidang
Penempatan
Tenaga Kerja
dan Perluasan
Kesempatan
Kerja
Mewujud kan
tenaga kerja
yang terampil/
kompeten dan
produktif sesuai
dengan
perkembangan
pasar kerja
Persentase tenaga
kerja yang terampil
dan berkompetensi
dasar (lulus ujian)
Mewujudkan
Penempatan
Tenaga Kerja
serta
Pengembangan
Kesempatan
Kerja melalui
Usaha Mandiri
Terpenuhinya
Kebutuhan
Lapangan Kerja dan
Kesempatan
Berusaha
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
1 07 10 01
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan bagi Pencari Kerja
Produktif
Jumlah pencari kerja yang mengikuti
pelatihan berbasis masyarakat 180 646.103.700 200 710.714.070 200 781.785.477 - - - - 580 orang 2.138.603.247
1 07 10 02Pelatihan Peningkatan Produktifitas
Kerja
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan produktifitas kerja 100 108.170.700 100 118.987.770 100 130.886.547 - - - - 300 orang 358.045.017
1 07 10 03Pelatihan Pengembangan
Kewirausahaan
Jumlah peserta pelatihan berbasis
masyarakat 160 574.314.400 160 631.745.840 160 694.920.424 - - - - 480 orang 1.900.980.664
1 07 10 04
Pelatihan Keterampilan Tenaga
Kerja bagi Masyarakat yang Kurang
Mampu
Jumlah masyarakat kurang mampu
yang mengikuti pelatihan 160 554.367.500 160 609.804.250 160 670.784.675 - - - - 480 orang 1.834.956.425
1 07 10 05Identifikasi Kebutuhan
Pemagangan di Perusahaan
Jumlah identifikasi kebutuhan
pemagangan 2.000 108.249.000 2.000 119.073.900 2.000 130.981.290 - - - - 6.000 prshn 358.304.190
1 07 10 06Pelatihan Pemagangan Dalam
Negeri Berbasis PenggunaJumlah pemagangan di perusahaan 200 473.200.700 200 520.520.770 200 572.572.847 - - - - 600 orang 1.566.294.317
1 07 10 07
Pemberian fasilitas dan mendorong
pendanaan pelatihan berbasis
masyarakat
Jumlah peserta pelatihan 160 574.314.400 180 631.745.840 180 694.920.424 - - - - 520 orang 1.900.980.664
1 07 10 08Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pelatih/Instruktur LPK
jumlah peserta pelatihan bagi
pengelola LPK Swasta 100 98.200.000 100 108.020.000 100 118.822.000 - - - - 300 orang 325.042.000
1 07 10 09Pembinaan Penatausahaan dan
Evaluasi Kegiatan LPK
Jumlah pembinaan dan evaluasi
kinerja LPK 80 163.876.200 80 180.263.820 80 198.290.202 - - - - 240 LPK 542.430.222
1 07 10 10Bimtek Penerapan 5 S di
PerusahaanJumlah peserta Bimtek penerapan 5S 100 99.226.700 100 109.149.370 100 120.064.307 - - - - 300 orang 328.440.377
1 07 10 11Sosialisasi Pemagangan Dalam dan
Luar Negeri
Jumlah peserta sosialisasi
pemaganan 100 99.976.700 100 109.974.370 100 120.971.807 - - - - 300 orang 330.922.877
1 07 10 12 Pelatihan manajemen usahaTerselenggaranya Bimtek Manajemen
Usaha 50 30.000.000 50 orang 30.000.000
1 07 10 13 Pelatihan motivasi berprestasi amtTerselenggaranya Bimtek Motifasi
Berprestasi 50 29.999.480 50 orang 29.999.480
1 07 10 14 Pelatihan 5 STerlaksananya Bimtek dan
Pengembangan 5 S 100 113.190.680 100 orang 113.190.680
1 07 10 15 Pelatihan gugus kendali mutuTerselenggaranya Bimtek Gugus
Kendali Mutu 50 29.999.480 50 orang 29.999.480
1 07 10 16Pelatihan pengembangan
supervisior
Terselenggaranya Pelatihan
Supervisior 50 29.999.480 50 orang 29.999.480
1 07 10 17Pelatihan kewirausahaan bagi calon
usaha baru
Terselenggaranya Bimtek
Kewirausahaan Bagi Calon Usaha
Baru
50 29.999.480 50 orang 29.999.480
1 07 10 18Pelatihan kewirausahaan
produkstifitas bagi UK
Terselenggaranya Bimtek
Kewirausahaan Produktifitas Bagi
UKM
50 29.999.480 50 orang 29.999.480
1 07 10 19 Pembentukan klinik produktifitasTerselenggaranya Pembentukan
Klinik Produktifitas 15 69.479.480 15 orang 69.479.480
1 07 10 20Pelatihan pengingkatan
produktifitas TIC
Terselenggaranya Pelatihan
Peningkatan Produktifitas TIC 90 183.199.480 90 orang 183.199.480
1 07 10 21
Penilaian paramakarya
produktifitas (hari bulan
produktifitas)
Terselenggaranya Penilaian
Pramakarya Produktifitas 50 78.069.720 50 orang 78.069.720
1 07 10 22 Akreditasi dan sertifikasiTerselenggaranya Akreditasi dan
Sertifikasi 75 220.127.452 75 orang 220.127.452
1 07 13Program Peningkatan Kualitas
Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level ASEAN - - - - - - 6.300 3.953.918.990 7.000 4.106.689.190 13.300 org 8.060.608.180
Bidang
Pelatihan Kerja
1 07 13 01
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan bagi Pencari Kerja
Produktif
Jumlah pencari kerja yang mengikuti
pelatihan berbasis masyarakat 200 724.987.500 200 736.311.125 400 orang 1.461.298.625
1 07 13 02Pelatihan Pengembangan
Kewirausahaan
Jumlah peserta pelatihan berbasis
masyarakat 120 543.740.625 120 570.927.656 240 orang 1.114.668.281
1 07 13 03
Pelatihan Keterampilan Tenaga
Kerja bagi Masyarakat yang Kurang
Mampu
Jumlah masyarakat kurang mampu
yang mengikuti pelatihan 120 543.740.625 160 570.927.656 280 orang 1.114.668.281
1 07 13 04
Pemberian fasilitas dan mendorong
pendanaan pelatihan berbasis
masyarakat
Jumlah peserta pelatihan 180 669.867.200 180 683.360.560 360 orang 1.353.227.760
1 07 13 05Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pelatih/Instruktur LPK
jumlah peserta pelatihan bagi
pengelola LPK Swasta 100 426.164.350 100 447.472.568 200 orang 873.636.918
1 07 13 06Pembinaan Penatausahaan dan
Evaluasi Kegiatan LPK
Jumlah pembinaan dan evaluasi
kinerja LPK 80 211.193.500 80 221.753.175 160 LPK 432.946.675
1 07 13 07Identifikasi Kebutuhan pelatihan di
Perusahaan
Jumlah Identifikasi Kebutuhan
pelatihan - - - - - - 1.000 100.000.000 2.000 105.000.000 3.000 prshn 205.000.000
1 07 13 08
Bimbingan Teknis Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja dan
Sertifikasi Instruktur
Jumlah peserta bimbingan teknis
akreditasi LPK dan sertifikasi
instruktur
- - - - - - 100 113.241.240 200 118.903.302 300 orang 232.144.542
1 07 13 09Pelatihan Keterampilan Kerja
Berbasis Pengguna
Jumlah tenaga kerja yang diberikan
pelatihan - - - - - - 200 514.075.000 200 539.778.750 400 orang 1.053.853.750
1 07 13 10Bimbingan Teknis Kurikulum
Pelatihan
Jumlah peserta bimbingan teknis
kurikulum pelatihan - - - - - - 100 106.908.950 100 112.254.398 200 orang 219.163.348
2.2
1 07 14
Program Pengembangan Sistem
Informasi Pasar Kerja &
Produktifitas Ketenagakerjaan
Jumlah lowongan kerja yang
disebarluaskan - - - 12.000 3.039.766.390 14.000 3.191.754.710 26.000 loker 6.231.521.100
1 07 14 03Pelatihan Peningkatan Produktifitas
Kerja
Jumlah peserta Pelatihan
Peningkatan Produktifitas Kerja 120 458.000.000 120 480.900.000 240 org 938.900.000
1 07 14 04Identifikasi Kebutuhan
Pemagangan
Jumlah perusahaan yang
teridentifikasi 1.000 195.175.600 1.000 204.934.380 2.000 prshn 400.109.980
1 07 14 05Pelatihan Pemagangan Dalam
Negeri Berbasis Pengguna
Jumlah tenaga kerja yang diberikan
pemagangan 100 350.000.000 100 367.500.000 200 org 717.500.000
1 07 14 06Bimbingan Teknis Penerapan 5 S di
Perusahaan
Jumlah peserta pelatihan Pelatihan 5
S 200 282.978.000 200 297.126.900 400 org 580.104.900
1 07 14 07 Pelatihan Manajemen UsahaJumlah peserta yang diberikan
pelatihan manajemen usaha 100 100.000.000 100 105.000.000 200 org 205.000.000
1 07 14 08
Pelatihan motivasi
berprestasi/achievement motivation
training (AMT)
Jumlah peserta pelatihan motivasi
berprestasi amt - - - - 100 114.650.000 100 120.382.500 200 org 235.032.500
1 07 14 09 Pelatihan gugus kendali mutuJumlah peserta Bimtek Gugus
Kendali Mutu 100 146.150.000 100 153.457.500 200 org 299.607.500
1 07 14 10Pelatihan pengembangan
supervisior Jumlah peserta pelatihan Supervisior 100 107.975.000 100 113.373.750 200 org 221.348.750
Mewujud kan
tenaga kerja
yang terampil/
kompeten dan
produktif sesuai
dengan
perkembangan
pasar kerja
Persentase tenaga
kerja yang terampil
dan berkompetensi
dasar (lulus ujian)
Persentase tenaga
kerja produktif yang
tersertifikasi level
ASEAN
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
1 07 14 11 Akreditasi dan sertifikasiJumlah peserta Akreditasi dan
Sertifikasi 200 506.144.332 200 531.451.549 400 org 1.037.595.881
1 07 14 12Pembentukan Unit Pelayanan
Pelatihan dan Produktifitas (UP3)Jumlah Pembentukan UP3 15 173.700.000 15 182.385.000 30 org 356.085.000
1 07 14 13Pelatihan kader produktIvitas
tenaga kerja di perusahaan
Jumlah peserta pelatihan kader
produktIvitas tenaga kerja di
perusahaan
150 329.993.458 150 346.493.131 300 org 676.486.589
1 07 14 15Inventarisasi Pengukuran
Produktifitas Kerja
Jumlah perusahaan yang
teriventarisasi pengukuran
produktifitas kerjanya
100 275.000.000 100 288.750.000 200 org 563.750.000
3 3.1
1 07 11
Program pengembangan
hubungan Industrial dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan hubungan
industrial yang diselesaikan100% 384.520.000 100% 422.972.000 100% 465.269.200 100% 543.575.800 100% 570.754.590 100% 2.387.091.590
Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
1 07 11 01
Pelayanan Administrasi dan
Mediasi Pengaduan Perselisihan
Hubungan Industrial
Jumlah pelayanan mediasi
pengaduan perselisihan HI 100 384.520.000 100 422.972.000 100 465.269.200 100 543.575.800 100 570.754.590 500 % 2.387.091.590
3.2
1 07 11
Program pengembangan
hubungan Industrial dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan hubungan
industrial yang diselesaikan100% 1.885.480.000 100% 2.074.028.000 100% 2.281.430.800 100% 2.131.637.700 100% 2.238.219.585 100% 10.610.796.085
Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
1 07 11 02Survey Penetapan Upah Minimum
Kota (UMK)
Jumlah survey untuk penetapan
UMK 12 432.180.000 12 475.398.000 12 522.937.800 36 Bln 1.430.515.800
1 07 11 03 Fasilitasi LKS Tripartit Jumlah LKS Tripartit yang terbentuk 1 320.000.000 1 352.000.000 1 387.200.000 12 390.647.800 12 410.180.190 27 kali
prtmn 1.860.027.990
1 07 11 04Sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan Ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan
Ketenagakerjaan
100 110.000.000 100 121.000.000 100 133.100.000 100 522.440.100 100 548.562.105 500 prshn 1.435.102.205
1 07 11 05
Pembinaan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) di Perusahaan di
Wilayah Kota Makassar
Tim pembinaan PKWT di perusahaan 70 159.374.100 70 175.311.510 70 192.842.661 70 117.648.500 70 123.530.925 350 prshn 768.707.696
1 07 11 06
Pemantauan Deteksi Dini
Kerawanan Hubungan Industrial
pada Perusahaan
Jumlah pemantauan deteksi
kerawanan HI 88 267.850.300 88 294.635.330 88 324.098.863 88 281.573.200 88 295.651.860 440 prshn 1.463.809.553
1 07 11 07Kampanye Hari Buruh Sedunia
(May Day) Tingkat Kota Makassar
Terlaksananya kampanye Hari Buruh
Sedunia 10.000 296.075.600 15.000 325.683.160 15.000 358.251.476 15.000 334.583.500 15.000 351.312.675 70.000 orang 1.665.906.411
1 07 11 09
Sosialisasi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan dan
Ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi
Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan dan Ketenagakerjaan
100 150.000.000 100 165.000.000 100 181.500.000 100 187.177.200 100 196.536.060 500 prshn 880.213.260
1 07 11 10
Sosialisasi Penanganan
Diskriminasi Pekerja di Perusahaan
Wilayah Kota Makassar
Jumlah peserta sosialisasi
Penanganan Diskriminasi Pekerja di
Perusahaan Wilayah Kota Makassar
200 150.000.000 200 165.000.000 200 181.500.000 200 297.567.400 200 312.445.770 1.000 orang 1.106.513.170
3.3 Jumlah Peraturan
Perusahaan (PP) yang
di laporkan
1 07 11
Program pengembangan
hubungan Industrial dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan hubungan
industrial yang diselesaikan100% 230.000.000 100% 253.000.000 100% 278.300.000 100% 54.860.900 100% 57.603.945 100% 873.764.845
1 07 11 08
Pembinaan dan Pemeriksaan
Peraturan (PP)/Perjanjian
Kerjasama (PKB) di Perusahaan
Jumlah pembinaan dan pemeriksaan
penyusunan PP dan PKB 80 230.000.000 80 253.000.000 80 278.300.000 80 54.860.900 80 57.603.945 400 prshn 873.764.845
4 Meningkatnya
Kesejahteraan
Pekerja
4.1
1 07 11
Program pengembangan
hubungan Industrial dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan hubungan
industrial yang diselesaikan100% - 100% - 100% - 100% 632.475.600 100% 664.099.380 100% 1.296.574.980
1 07 11 11Bimbingan Teknis Penyusunan
Struktur Skala Upah
Jumlah peserta Bimbingan Teknis
Penyusunan Struktur Skala Upah - - - - - - 200 350.000.000 200 367.500.000 400 orang 717.500.000
1 07 11 12 Penetapan Upah Minimum Kota Jumlah penetapan UMK - - - - - - 1 282.475.600 1 296.599.380 2 UMK 579.074.980
6 Terwujudnya
Lingkungan Kerja
yang Aman, Sehat
dan Nyaman
6.1 % Pengujian
Peralatan di
Perusahaan1 14 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-norma
ketenagakerjaan (dari 4.000
perusahaan)
60% 231.178.027 65% 254.295.830 70% 201.682.023 0% - 0% - 100% 687.155.880
1 14 12 14
Peningkatan, Pembinaan,
Pengawasan dan Pengujian
Lingkungan Kerja
Jumlah pemeriksaan lingkungan
kerja perusahaan 100 152.575.014 - 167.832.515 100 133.107.968 - - - - 200 prshn 453.515.496
1 14 12 20
Pengawasan Pembinaan dan
Pemeriksaan Penyakit Berbahaya
Akibat Kerja di Tempat Kerja
Terlaksananya pemeriksaan penyakit
berbahaya akibat kerja di perusahaan 100 78.603.014 - 86.463.315 100 68.574.055 - - - - 200 prshn 233.640.384
6.2 % Penurunan jumlah
kecelakaan kerja1 14 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-norma
ketenagakerjaan (dari 4.000
perusahaan)
60% 82.584.014 65% 90.842.415 70% 72.047.119 0% - 0% - 100% 245.473.548
1 14 12 07Pemetaan Kerawanan
Ketenagakerjaan di Perusahaan
Tersedianya pemetaan kerawanan
ketenagakerjaan 70 82.584.014 - 90.842.415 70 72.047.119 - - - - 140 prshn 245.473.548
6.3
1 14 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-norma
ketenagakerjaan (dari 4.000
perusahaan)
60% 943.426.823 65% 1.037.769.505 70% 823.054.994 0% - 0% - 100% 2.804.251.322
1 14 12 03Pengawasan, Perlindungan Norma
Kerja di Perusahaan
Jumlah perusahaan yang
mendapatkan pemeriksaan Norma
Kerja
80 90.908.014 - 99.998.815 80 79.309.060 - - - - 160 prshn 270.215.889
1 14 12 04Temu Teknis Penerapan Norma
Hubungan Kerja
Terlaksananya temu teknis antara
pengusaha dan pekerja 40 30.543.614 - 33.597.975 40 26.646.554 - - - - 80 prshn 90.788.143
1 14 12 12
Kampanye Bulan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Nasional
Tingkat Kota Makassar
Terlaksananya kampanye bulan K3
Nasional 100 151.029.914 - 166.132.905 100 131.760.007 - - - - 200 prshn 448.922.826
1 14 12 13
Peningkatan Pengawasan,
Perlindungan dan Penegakan
Hukum terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Jumlah perusahaan yang
menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
100 148.603.014 - 163.463.315 100 129.642.755 - - - - 200 prshn 441.709.084
1 14 12 15Peningkatan Kapasitas Pengurus
P2K3
Terbentuknya pengurus P2K3 di
perusahaan 200 98.603.014 - 108.463.315 200 86.022.255 - - - - 400 orang 293.088.584
1 14 12 16Bimbingan Teknis K3 bagi Kader K3
di Tempat Kerja
Terbentuknya tenaga teknis K3 di
Tempat Kerja 75 53.603.014 - 58.963.315 75 46.763.805 - - - - 150 orang 159.330.134
% Peningkatan Upah
Minimum Kota (UMK)
Sejak tahun
2017 sudah
tidak
dilaksanakan
lagi sehubungan
kewenangan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
sudah
dilimpahkan
pada
Pemerintahan
Provinsi
% Jumlah
perusahaan yang
menerapkan standar
kesehatan dan
keselamatan kerja
bagi tenaga
kerja/karyawannya
Mewujudkan
Hubungan
Industrial yang
Harmonis serta
Meningkat kan
Kesejahtera an
Tenaga Kerja
Terciptanya
Hubungan yang
Harmonis antara
Pekerja dan
Pengusaha
% Perselisihan
Hubungan Industrial
yang Diselesaikan
dengan Perjanjian
Bersama
% Penurunan Kasus
Perselisihan
Hubungan Industrial
(HI)
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
1 14 12 17Pengawasan dan Pengujian Objek
K3
Terlaksananya pengujian peralatan
K3 di perusahaan 100 153.603.014 - 168.963.315 100 134.004.805 - - - - 200 prshn 456.571.134
1 14 12 21Peningkatan Kapasitas Kader
Norma Kerja di Tempat Kerja
Meningkatnya kapasitas kader norma
kerja 100 97.930.214 - 107.723.235 100 85.435.298 - - - - 200 prshn 291.088.746
1 14 12 23
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Penerapan
Pelaksanaan Peraturan dan
Perundang-Undangan K3 di Tempat
Kerja
Terlaksananya pengawasan dan
pemeriksaan pelaksanaan peraturan
dan perundang-undangan K3
100 118.603.014 - 130.463.315 100 103.470.455 - - - - 200 prshn 352.536.784
7 Terwujudnya
Perlindungan Hak
Dasar Pekerja
7.1 % Pemeriksaan
Perusahaan1 14 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-norma
ketenagakerjaan (dari 4.000
perusahaan)
60% 1.157.912.023 65% 1.273.703.225 70% 1.010.174.028 0% - 0% - 100% 3.441.789.275
1 14 12 01
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan serta Pelayanan
Administrasi Ketenagakerjaan di
Perusahaan
Terlaksananya pendaftaran wajib
lapor ketenagakerjaan 105 150.554.114 - 165.609.525 105 131.344.914 - - - - 210 prshn 447.508.553
1 14 12 05
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan THR di
Perusahaan
Jumlah terpenuhinya kewajiban
perusahaan terkait pelaksanaan
pemberian THR
70 84.431.514 - 92.874.665 70 73.658.897 - - - - 140 prshn 250.965.075
1 14 12 06
Pengawasan, Pembinaan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan UMK di
Kota Makassar
Jumlah perlindungan hak norma
kerja di perusahaan 70 137.845.114 - 151.629.625 70 120.257.456 - - - - 140 prshn 409.732.194
1 14 12 08
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan
Permenakertrans No 19 Tahun
2012
Jumlah pemeriksaan dan
pemantauan perusahaan terkait
pelaksanaan Permenakertrans Nomor
19 tahun 2012
70 81.690.214 - 89.859.235 70 71.267.359 - - - - 140 prshn 242.816.808
1 14 12 09
Pengawasan, Perlindungan dan
pendataan terhadap Pekerja Anak
di Perusahaan
Terlaksananya perlindungan
terhadap pekerja anak di perusahaan 120 138.460.014 - 152.306.015 120 120.793.900 - - - - 240 prshn 411.559.929
1 14 12 10
Pengawasan, Pembinaan dan
Pemeriksaan Diskriminasi terhadap
Pekerja Perempuan di Perusahaan
Memberikan perlindungan pekerja
perempuan di perusahaan 80 74.337.414 - 81.771.155 80 64.852.703 - - - - 160 prshn 220.961.272
1 14 12 11
Pengurangan Pekerja Anak dalam
Rangka Mendukung Program
Keluarga Harapan (PPA-PKH)
Jumlah pengurangan pekerja anak 60 327.707.614 - 360.478.375 60 285.895.399 - - - - 120 peker
ja anak 974.081.388
1 14 12 19
Pembinaan, Pengawasan,
Penghapusan Bentuk-Bentuk
Pekerja Terburuk untuk Anak
(PBPTA) Menuju Bebas Pekerja
Anak di Tempat Kerja
Jumlah pembinaan dan pengawasan
pekerja terburuk anak 80 44.283.014 - 48.711.315 80 38.632.944 - - - - 160 prshn 131.627.273
1 14 12 22
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Penerapan Norma
Kerja Perempuan dan Anak dalam
Pencegahan Eksploitasi (Traficking)
Terlaksananya pemeriksaan dan
pengawasan dalam pencegahan
eksploitasi pekerja perempuan dan
anak
100 118.603.014 - 130.463.315 100 103.470.455 - - - - 200 prshn 352.536.784
7.2 % Kepesertaan
Jamsostek Aktif1 14 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-norma
ketenagakerjaan (dari 4.000
perusahaan)
60% 84.899.114 65% 93.389.025 70% 74.066.836 0% - 0% - 100% 252.354.974
1 14 12 02
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan terhadap
Perlindungan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Terlaksananya perlindungan hak atas
jaminan kesehatan pekerja di
perusahaan
80 84.899.114 - 93.389.025 80 74.066.836 - - - - 160 prshn 252.354.974
NIP : 19690322 199303 1 005
Sejak tahun
2017 sudah
tidak
dilaksanakan
lagi sehubungan
kewenangan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
sudah
dilimpahkan
pada
Pemerintahan
Provinsi
KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN
Drs. A. IRWAN BANGSAWAN, M.Si
Pangkat : Pembina Utama Muda/Ivc
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
Lampiran 2
SKPD : Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Visi : Mewujudkan Ketenagakerjaan yang Mandiri, Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera untuk Semua
Misi : 1.
2. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Tenaga Kerja melalui Pelatihan Kerja yang Berbasis Kompetensi dan Pengembangan Produktifitas Tenaga Kerja;
3. Terciptanya Hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis, Berkeadilan, Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan.
:
Fungsi : 1.
2.
3. Pelaksanaan koordinasi sertifikasi kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja serta pelayanan perizinan di bidang ketenagakerjaan;
4. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang ketenagakerjaan;
5. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
NO PROGRAM INDIKATOR PROGRAMPENANGGUNG
JAWABSUMBER DATA
1 4 5 6 7
1 1. ∑ pencari kerja yg
ditempatkan
∑ pencari kerja yg
mendaftar
2. Selisih ∑ KUM thn ini dgn
KUM tahun sebelumnya
∑ KUM tahun
sebelumnya
3. Jumlah lowongan kerja
yang disebarluaskan
Pengembangan Sistem
Informasi Pasar Kerja &
Produktivitas
Ketenagakerjaan
Jumlah lowongan kerja
yang disebarluaskan
Bid. Informasi
Pasar Kerja dan
Peningkatan
Produktifitas
Laporan
Informasi Pasar
Kerja
Jumlah lowongan kerja
yang disebarluaskan
2 1. ∑ pendaftar pelatihan
kerja yang lulus ujian
∑ pendaftar pelatihan
2. ∑ Peserta pelatihan
peningk. Produktifitas
yang tersertifikasi kerja
∑ Peserta pelatihan
peningkatan produktifitas
Penyusunan rumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan tenaga kerja, perluasan kerja dan penempatan tenaga kerja, pelatihan, produktivitas tenaga kerja, seerta
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
Meningkatkan Penempatan Tenaga Kerja untuk Mengisi dan Memperluas Peluang serta Kesempatan Kerja melalui Pemberdayaan Usaha Mandiri;
Tugas
Pokok
Merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan di bidang ketenagakerjaan meliputi perencanaan perluasan dan penempatan tenaga kerja, pembinaan pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja, serta hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja
Pelaksanaan pengendalian operasional di bidang perencanaan tenaga kerja, perluasan kerja dan penempatan tenaga kerja, pelatihan, produktivitas tenaga kerja, serta
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja;
SASARAN RENSTRAINDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU)KETERANGAN
2 3 8
Terpenuhinya
kebutuhan lapangan
kerja dan kesempatan
berusaha
Persentase penempatan
tenaga kerja
Peningkatan
Kesempatan Kerja
Jumlah Pencari Kerja
yang Ditempatkan
Bid. Penempatan
Tenaga Kerja dan
Perluasan
Kesempatan Kerja
x 100%
Persentase peningkatan
tenaga kerja mandiri
Peningkatan
Kesempatan Kerja
Jumlah Pencari Kerja
yang Ditempatkan
Bid. Penempatan
Tenaga Kerja dan
Perluasan
Kesempatan Kerja
Laporan Binaan
Kelompok Usaha
Mandirix 100%
Laporan AKL,
AKAD, AKAN
Terwujudnya tenaga
kerja yang produktif
dan berdaya saing
Persentase tenaga kerja
yang terampil dan
berkompetensi dasar
Peningkatan Kualitas
Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja
yang berkompetensi
spesifik level Asean
Bid. Pelatihan
Kerja x 100%
Persentase tenaga kerja
produktif yang
tersertifikasi level
ASEAN
Pengembangan Sistem
Informasi Pasar Kerja &
Produktivitas
Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja
yang berkompetensi
spesifik level Asean
Bid. Informasi
Pasar Kerja dan
Peningkatan
Produktifitas
Laporan Pelatihan
Produktifitas
Tenaga Kerja x 100%
Laporan Pelatihan
Kerja
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar 61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
3 1. ∑ kasus perselisihan HI
yang diselesaikan dengan
perjanjian bersama
∑ kasus perselisihan
yang dilaporkan
2. % Penurunan Kasus
Perselisihan Hubungan
Industrial (HI)
Selisih ∑ kasus
perselisihan HI thn ini
dgn tahun sebelumnya
∑ kasus perselisihan HI
tahun sebelumnya
3. Jumlah Peraturan
Perusahaan (PP) yang di
laporkan
Pengembangan
Hubungan Industrial
dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan
hubungan industrial
yang diselesaikan
Bid. Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Laporan PP yang
terdaftar
4 1. % Peningkatan Upah
Minimum Kota (UMK)
Laporan Upah
Minimum KotaSelisih ∑ UMK thn ini dgn
UMK tahun sebelumnya
∑ UMK tahun
sebelumnya
5 1.Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Sekretariat Laporan Kegiatan
2Sekretariat Laporan
Inventaris Barang
∑ Sarana dan Prasarana
Aparatur yang memadai
∑ Sarana dan Prasarana
yang tersedia
3. Peningkatan Disiplin Aparatur Sekretariat Laporan
Kepegawaian∑ PNS yang mendapatkan
pakaian dinas pegawai
∑ PNS Dinas Tenaga
Kerja
4. Sekretariat Laporan Kegiatan ∑ Aparatur yang
mendapatkan pelatihan
∑ Aparatur pada Dinas
5. Persentase Capaian
Kinerja yang Termuat
dalam Citizen Charter
Cakupan Laporan
Keuangan yang
diselesaikan tepat waktu
Sekretariat Laporan Kegiatan ∑ Capaian Kinerja yang
Termuat dalam Citizen
Charter
∑ Target Kinerja yang
Termuat dalam Citizen
Charter
Terciptanya hubungan
industrial yang
harmonis antara
pekerja dan pengusaha
% Perselisihan
Hubungan Industrial
yang Diselesaikan
dengan Perjanjian
Bersama
Pengembangan
Hubungan Industrial
dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan
hubungan industrial
yang diselesaikan
Bid. Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
x 100%
Pengembangan
Hubungan Industrial
dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan
hubungan industrial
yang diselesaikan
Bid. Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Laporan Kasus
Perselisihan
Hubungan
Industrial
x 100%
Laporan Kasus
Perselisihan
Hubungan
Industrial
Jumlah peraturan perusahaan yang
di laporkan
Meningkatnya
Kesejahteraan Pekerja
Pengembangan
Hubungan Industrial
dan Lembaga
Ketenagakerjaan
Persentase perselisihan
hubungan industrial
yang diselesaikan
Bid. Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
x 100%
Terwujudnya
administrasi
pemerintahan yang
efisien dan efektif
Indeks Kepuasan
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Indeks Kepuasan
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Nilai Indeks Kepuasan Publik
Cakupan sarana dan
prasarana dalam kondisi
baik
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Cakupan sarana dan
prasarana dalam kondisi
baikx 100%
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuanganx 100%
Persentase Ketersediaan
Pakaian Dinas Pegawai
Indeks Kehadiran
Pegawai
x 100%
Cakupan Aparatur yang
Mendapatkan Pelatihan
Kompetensi dibidangnya
Peningkatan Kapasitas
Aparatur
Cakupan Aparatur yang
Mendapatkan Pelatihan
Kompeten dibidangnya
x 100%
Makassar, 2017
Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar 62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
Lampiran 3
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
Lampiran 4
URAIAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANRATA-RATA
CAPAIAN
1.- Persentase penempatan tenaga kerja % 60% 61,78% 102,96%
- Persentase peningkatan tenaga kerja mandiri % 45% 45,00% 100,00%
- Jumlah Lowongan Kerja yang Disebarluaskan Loker 12.000 12.109 100,91%
Rata-rata capaian 151,94%
2.-
Persentase tenaga kerja yang terampil dan
berkompetensi dasar (lulus ujian)% 80% 82,15% 102,69%
-Persentase tenaga kerja produktif yang
tersertifikasi level ASEAN% 5% 4,87% 97,35%
Rata-rata capaian 100,02%
3-
Persentase Perselisihan Hubungan Industrial
yang Diselesaikan dengan Perjanjian Bersama % 90% 95,12% 105,69%
-Persentase Penurunan Kasus Perselisihan
Hubungan Industrial (HI)% 10% 8,15% 81,48%
- Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) yang di laporkan PP 150 158 105,33%
Rata-rata capaian 97,50%
4 Meningkatnya Kesejahteraan Pekerja- % Peningkatan Upah Minimum Kota (UMK) % 10% 8,03% 80,30%
Rata-rata capaian 80,30%
5-
Tersedianya Sistem Administrasi yang Tertib dan
Lancar% 100% 97,33% 97,33%
- % Sarana dan Prasarana Aparatur yang Memadai % 100% 98,99% 98,99%
-% PNS yang mendapatkan hukuman disiplin dan
pemberhentian% 100% 100,00% 100,00%
-% Aparatur yang mendapatkan Pelatihan
Kompeten di Bidangnya% 100% 100,00% 100,00%
Terciptanya Hubungan yang Harmonis
antara Pekerja dan Pengusaha
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
TAHUN 2018
NO.
S A S A R A N
KET
INDIKATOR KINERJA
Terpenuhinya kebutuhan lapangan
kerja dan kesempatan berusaha
Terwujudnya tenaga kerja yang
produktif dan berdaya saing
Terwujudnya administrasi
pemerintahan yang efisien dan efektif
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2018
- Jumlah Laporan Keuangan yang tepat waktu % 100% 100,00% 100,00%
Rata-rata capaian 99,26%
105,80%PERSENTASE CAPAIAN TARGET
Terwujudnya administrasi
pemerintahan yang efisien dan efektif
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 67
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2018
Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp. K Rp.
1 URUSAN WAJIB -
1 07 Tenaga Kerja 84.990.719.880 35.026.196.642 17.939.323.720
Dinas Ketenagakerjaan 84.990.719.880 52.578.016.885 22.646.337.000 297.891.902 6.842.726.628 7.770.556.350 7.298.230.772 22.209.405.652 56.847.268.302
1 07 01Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Indeks Kepuasan Pelayanan
Administrasi Perkantoran100% 7.235.987.489 100% 4.859.586.221 100% 2.650.967.370 25% 247.891.902 50,00% 470.388.728 75% 814.345.252 100% 957.289.659 100,0% 2.489.915.541 100,00% 93,92% 100,0% 7.349.501.762 100,0% 101,57% Disnaker
1 07 01 01 Penyediaan jasa surat menyuratTersedianya jasa biaya surat
menyurat60 bulan 123.156.000 36 72.000.000 12 25.200.000 3 - 3 10.500.000 3 8.400.000 3 6.300.000 12 25.200.000 100,00% 100,00% 48,00 97.200.000 80,00% 78,92%
1 07 01 02Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Tersedianya jasa komunikasi,
sumber daya air & listrik60 bulan 926.280.000 36 478.232.999 12 226.800.000 3 4.681.240 3 75.486.053 3 43.069.626 3 45.667.177 12 168.904.096 100,00% 74,47% 48,00 647.137.095 80,00% 69,86%
1 07 01 03Penyediaan Jasa Peralatan dan
Perlengkapan Gedung Kantor
Tersedianya jasa peralatan dan
perlengkapan kantor35 jenis 7.944.000 35 2.096.000 - - - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 35,00 2.096.000 100,00% 26,38%
1 07 01 04Penyediaan jasa kebersihan
kantor
Terpenuhinya tenaga
kebersihan kantor & Peralatan
Kebersihan Kantor
60 orang/
jenis140.150.000 36 79.850.000 12 27.500.000 3 - 3 12.175.000 3 10.825.000 3 4.500.000 12 27.500.000 100,00% 100,00% 48,00 107.350.000 80,00% 76,60%
1 07 01 05
Penyediaan jasa tenaga
pendukung administrasi
kantor/teknis Iainnya
Terpenuhinya kesejahteraan
pegawai honorer181
orang/
bulan1.236.300.000 117 673.300.000 45 576.000.000 45 135.000.000 - 135.000.000 - 138.000.000 - 138.000.000 45 546.000.000 100,00% 94,79% 162,00 1.219.300.000 89,50% 98,62%
1 07 01 06 Penyediaan bahan bacaanTersedianya bahan bacaan dan
peraturan perundang-undang60
jenis/
bulan86.377.800 36 44.770.000 12 17.916.000 3 3.350.000 3 3.440.000 3 3.280.000 3 4.320.000 12 14.390.000 100,00% 80,32% 48,00 59.160.000 80,00% 68,49%
1 07 01 08Penyediaan jasa pengamanan
internal kantor
Tersedianya jasa pengamanan
gedung kantor60 bulan 217.560.000 36 108.000.000 12 54.000.000 3 - 3 22.500.000 3 17.000.000 3 12.000.000 12 51.500.000 100,00% 95,37% 48,00 159.500.000 80,00% 73,31%
1 07 01 09Pengelolaan administrasi
perkantoran
Tersedianya administrasi
perkantoran yang efisien60 bulan 709.781.928 36 409.197.250 12 200.569.750 3 - 3 45.056.400 3 42.319.700 3 82.604.500 12 169.980.600 100,00% 84,75% 48,00 579.177.850 80,00% 81,60%
1 07 01 10Rapat-rapat kordinasi dan
konsultasi ke luar daerah
Terlaksananya koordinasi &
konsultasi keluar daerah84 kali 1.905.622.000 51 1.580.303.259 20 846.362.860 4 104.860.662 4 163.033.905 6 319.876.800 6 254.151.330 20 841.922.697 100,00% 99,48% 71,00 2.422.225.956 84,52% 127,11%
1 07 01 12Penyediaan Jasa Publikasi dan
Dokumentasi
Tersedianya jasa publikasi dan
dokumentasi36 bulan 168.810.000 12 51.000.000 - - - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 12,00 51.000.000 33,33% 30,21%
1 07 01 32
Pembinaan dan penilaian standar
ISO terhadap pelayanan
administrasi ketenagakerjaan
Terlaksananya pembinaan
penilaian pelayanan
administrasi ketenagakerjaan
9 kegiatan 717.759.225 3 309.205.300 3 158.797.000 - - - - 1 32.123.600 2 124.885.600 3 157.009.200 100,00% 98,87% 6,00 466.214.500 66,67% 64,95%
1 07 01 48Sosialisasi kinerja pelayanan
publik
Terpublikasinya kinerja dan
pelayanan publik60 bulan 981.130.000 36 1.046.350.000 12 509.100.000 3 - 3 - 3 196.850.000 3 282.900.000 12 479.750.000 100,00% 94,23% 48,00 1.526.100.000 80,00% 155,55%
1 07 01 53Penyediaan jasa jaminan sosial
ketenagakerjaan
jumlah pegawai yang diberikan
jaminan sosial ketenagakerjaan36 bulan 15.116.536 12 5.281.413 12 8.721.760 - - 5 3.197.370 3 2.600.526 3 1.961.052 11 7.758.948 91,67% 88,96% 23,00 13.040.361 63,89% 86,27%
1 07 02Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Cakupan Ketersediaan Sarana
dan Prasarana Aparatur100% 3.927.972.160 100% 1.577.535.650 100% 887.409.500 0% - 20% 130.420.960 42% 237.856.630 100% 483.080.325 100,0% 851.357.915 100,00% 95,94% 100,0% 2.108.393.565 100,0% 53,68% Disnaker
1 07 02 14 Pengadaan Alat Kantor Jumlah pengadaan alat kantor 11 paket 69.495.000 3 45.500.000 2 10.500.000 - - - - - 2 10.500.000 2 10.500.000 100,00% 100,00% 5,00 56.000.000 45,45% 80,58%
1 07 02 16 Pengadaan komputer Jumlah pengadaan komputer 42 unit 246.500.000 8 84.500.000 15 178.500.000 - - - - 12 153.764.480 3 22.486.500 15 176.250.980 100,00% 98,74% 23,00 260.750.980 54,76% 105,78%
1 07 02 17 Pengadaan Meja dan Kursi KerjaJumlah pengadaan meja dan
kursi kerja6 Paket 307.475.000 6 103.500.000 - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 6,00 103.500.000 100,00% 33,66%
1 07 02 18 Pengadaan alat studio Jumlah pengadaan alat studio 6 Paket 199.090.000 3 113.898.000 3 49.675.000 - - - - - - 3 49.594.000 3 49.594.000 100,00% 99,84% 6,00 163.492.000 100,00% 82,12%
1 07 02 19 Pengadaan Alat KomunikasiJumlah pengadaan alat
komunikasi6 bh 172.120.000 6 52.000.000 - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 6,00 52.000.000 100,00% 30,21%
1 07 02 34Pemeliharaan rutin/berkala mobil
jabatan
Jumlah pemeliharaan mobil
jabatan secara rutin/berkala5 unit 215.578.770 3 89.227.000 1 33.350.000 - - 1 9.038.000 - 10.177.900 - 7.531.600 1 26.747.500 100,00% 80,20% 4,00 115.974.500 80,00% 53,80%
1 07 02 35Pemeliharaan rutin/berkala alat
angkutan darat bermotor
Jumlah pemeliharaan alat
angkutan darat secara
rutin/berkala
57 unit 1.079.204.860 33 472.933.000 12 218.105.500 3 - 3 64.301.500 3 59.877.400 3 72.284.600 12 196.463.500 100,00% 90,08% 45,00 669.396.500 78,95% 62,03%
1 07 02 46Pemeliharaan rutin/berkala alat
rumah tangga
Jumlah pemeliharaan alat
rumah tangga secara
rutin/berkala
129 unit 83.142.000 78 46.800.000 27 16.200.000 - - 7 4.050.000 8 4.050.000 12 8.100.000 27 16.200.000 100,00% 100,00% 105,00 63.000.000 81,40% 75,77%
1 07 02 47Pemeliharaan rutin/berkala
komputer
Jumlah pemeliharaan
komputer secara rutin/berkala50 unit 290.760.000 30 48.000.000 10 19.200.000 - - 3 4.800.000 4 4.800.000 3 9.600.000 10 19.200.000 100,00% 100,00% 40,00 67.200.000 80,00% 23,11%
1 07 02 55
Pemeliharaan rutin/berkala
bangunan
gedung tempat kerja
Jumlah pemeliharaan
bangunan gedung tempat kerja3 paket 120.398.038 1 200.000.000 1 140.000.000 - - - - - - - 139.996.725 - 139.996.725 0,00% 100,00% 1,00 339.996.725 33,33% 282,39%
1 07 02 58Pemeliharaan rutin/berkala
jaringan listrik
Jumlah pemeliharaan jaringan
listrik secara rutin/berkala3 paket 23.859.142 3 16.155.200 - - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 3,00 16.155.200 100,00% 67,71%
1 07 02 64Rehabilitasi sedang/berat rumah
gedung kantor
Jumlah rehabilitasi
sedang/berat gedung kantor1 paket 734.600.000 1 160.000.000 - - - - - - - - - - 0,00% 0,00% 1,00 160.000.000 100,00% 21,78%
1 07 02 67Penyediaan jasa perizinan dan
sertifikasi
Jumlah jasa perizinan dan
sertifikasi73 unit 49.658.000 45 15.575.450 14 9.400.000 - - 2 188.960 4 2.144.350 8 1.592.900 14 3.926.210 100,00% 41,77% 59,00 19.501.660 80,82% 39,27%
1 07 02 68
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan
kantor
Jumlah penyediaan komponen
instalasi listrik/peneragan
bangunan
12 unit 18.341.350 4 8.947.000 4 12.479.000 - - 1 3.042.500 2 3.042.500 1 6.394.000 4 12.479.000 100,00% 100,00% 8,00 21.426.000 66,67% 116,82%
Pengadaan Aplikasi Sistem
Manajemen Informasi (SIM)
Jumlah pengadaan aplikasi
SIM6 paket 317.750.000 3 120.500.000 5 200.000.000 - - 1 45.000.000 - - 4 155.000.000 5 200.000.000 100,00% 100,00% 8,00 320.500.000 133,33% 100,87%
1 07 03Program peningkatan disiplin
aparatur
Persentase Penurunan
Jumlah Pelanggaran disiplin
berpakaian dinas
100% 310.625.000 100% 186.000.000 100% 65.000.000 0% - - - 100% 60.000.000 100% - 100% 60.000.000 100,00% 92,31% 100,0% 246.000.000 100,0% 79,20% Disnaker
TABEL 2.3 (FORMULIR E.81)
EVALUASI TERHADAP HASIL RENJA PERANGKAT DAERAH
RENJA PERANGKAT DAERAH DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR
PERIODE PELAKSANAAN : TAHUN 2018
Kode Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(Outcome) / Kegiatan
(Output)
Target Renstra Perangkat Daerah pada
Tahun 2019
I II III IV
Realisasi Capaian Kinerja
Renstra Perangkat Daerah
sanpai dengan Renja
Perangkat Daerah Tahun 2017
Target Kinerja dan Anggaran
Renja Perangkat Daerah Tahun
2018
Realisasi Kinerja Pada Triwulan
2 3 411
K
7 8 9 105 6 12
Tingkat Capaian
Kinerja dan Realisasi
Anggaran Renstra
Perangkat Daerah
s/d Tahun 2018 (%)
Unit
Perangkat
Daerah
Penanggung
Jawab
Realisasi Capaian Kinerja dan
Anggaran Renja Perangkat
Daerah yang Dievaluasi
Tingkat Capaian
Kinerja dan Realisasi
Anggaran Renja
Perangkat Daerah
Tahun 2018 (%)
Realisasi Kinerja dan Anggaran
Renstra Perangkat Daerah s/d
Tahun 2018
13 =12/7 x 100% 14 = 6 + 12 15 =14/5 x 100%16
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 68
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2018
1 07 03 01Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya
Jumlah pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya615 psg 310.625.000 381 186.000.000 130 65.000.000 - - - 130 60.000.000 - - 130 60.000.000 100,00% 92,31% 511 246.000.000 83,09% 79,20%
1 07 04Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur
Cakupan Aparatur yang
mendapatkan Pelatihan
Kompeten di bidangnya
100% 927.983.500 100% 415.256.200 100% 152.920.000 - - - - 50% 37.032.600 100% 114.916.900 100% 151.949.500 100,00% 99,37% 100,0% 567.205.700 100,0% 61,12% Disnaker
1 07 04 03Bimbingan teknis implementasi
peraturan perundang-undangan
Meningkatnya pengetahuan
PNS50 org 622.625.000 32 295.473.000 12 114.000.000 - - - - 2 17.616.300 10 96.267.000 12 113.883.300 100,00% 99,90% 44 409.356.300 88,00% 65,75%
1 07 04 09Penilaian dan penetapan angka
kredit jabatan fungsional
Terlaksananya kegiatan
penilaian fungsional80 org 213.108.500 66 119.783.200 10 38.920.000 - - - - 5 19.416.300 5 18.649.900 10 38.066.200 100,00% 97,81% 76 157.849.400 95,00% 74,07%
1 07 04 10 Penatausahaan KepegawaianJumlah kegiatan
penatausahaan kepegawaian4 keg 92.250.000 - - - - - - - - - - - - - - - - 0,00% 0,00%
1 07 05
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
% Capaian Kinerja yang
termuat dalam citizen
charter
100% 2.535.796.800 100% 1.420.287.210 100% 631.648.530 25% - 50% 169.297.050 75% 133.400.000 100% 260.007.450 100% 562.704.500 100,00% 89,09% 100% 1.982.991.710 100,0% 78,20% Disnaker
1 07 05 01 Penyusunan RKA-SKPDTersusunnya RKA-SKPD Pokok
dan Perubahan10 dok 160.800.000 6 89.958.600 2 30.000.000 - - - 1 11.750.000 1 18.250.000 2 30.000.000 100,00% 100,00% 8 119.958.600 80,00% 74,60%
1 07 05 02 Penyusunan DPA-SKPDTersusunnya dokumen DPA-
SKPD Pokok dan Perubahan10 dok 80.400.000 6 44.999.900 2 15.000.000 - - 1 7.499.700 - 1 7.499.700 2 14.999.400 100,00% 100,00% 8 59.999.300 80,00% 74,63%
1 07 05 03 Penyusunan RENJA-SKPDTersusunnya Rencana Kerja
SKPD5 dok 268.000.000 3 145.399.660 1 50.000.000 - - - 24.804.000 1 16.900.000 8.295.650 1 49.999.650 100,00% 100,00% 4 195.399.310 80,00% 72,91%
1 07 05 04 Penyusunan LAKIP-SKPD Tersusunnya LAKIP 5 dok 175.000.000 3 115.000.000 1 45.000.000 - - - - - 10.000.000 1 34.999.600 1 44.999.600 100,00% 100,00% 4 159.999.600 80,00% 91,43%
1 07 05 05 Penyusunan Perjanjian KinerjaTersusunnya Penetapan
Kinerja5 dok 80.400.000 3 44.799.700 1 15.000.000 - - 1 15.000.000 - 1 15.000.000 100,00% 100,00% 4 59.799.700 80,00% 74,38%
1 07 05 06 Penyusunan RENSTRA-SKPDTerlaksananya revisi renstra
tahun 2014-20191 dok 50.000.000 1 49.999.650 - - - - - - - 0,00% 0,00% 1 49.999.650 100,00% 100,00%
1 07 05 07
Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran dan Laporan
Keuangan Akhir Tahun serta
Perhitungan Penyusutan Aset
SKPD
Tersusunnya laporan
keuangan semesteran10 keg 134.000.000 6 70.199.700 2 25.000.000 - - - 1 9.350.000 1 15.649.000 2 24.999.000 100,00% 100,00% 8 95.198.700 80,00% 71,04%
1 07 05 08 Pengelolaan keuangan SKPDTerlaksananya pengelola
administrasi keuangan60 bln 1.090.358.800 39 613.530.000 12 222.800.000 3 - 3 102.400.000 3 54.700.000 3 65.700.000 12 222.800.000 100,00% 100,00% 51 836.330.000 85,00% 76,70%
1 07 05 09Peningkatan kinerja pelayanan
dan administrasi
Terlaksananya pelayanan
administrasi dan konsultasi13 triwln 238.620.000 5 246.400.000 4 116.400.000 - - - - 4 50.000.000 4 50.000.000 100,00% 42,96% 9 296.400.000 69,23% 124,21%
1 07 05 10Penyusunan Profil Dinas
Ketenagakerjaan
Jumlah penyusunan profil
ketenagakerjaan2 dok 72.846.750 - - 1 112.448.530 - - - 19.593.350 30.700.000 1 59.613.500 1 109.906.850 100,00% 97,74% 1 109.906.850 50,00% 150,87%
1 07 05 11Monitoring dan Evaluasi Program
dan Kegiatan
jumlah pelaksanaan
monitoring dan evaluasi8 triwln 185.371.250 - - - - - - - - - 0,00% 0,00% - - 0,00% 0,00%
1 07 09Program peningkatan
kesempatan kerja
Jumlah Pencari kerja yang
ditempatkan124.100 Orang 19.568.738.723 59.030 12.078.393.560 26.900 3.565.725.000 4.013 - 6.917 680.439.750 8.826 1.069.869.388 9.168 1.801.383.208 28.924 3.551.692.346 107,52% 99,61% 87.954 15.630.085.906 70,87% 79,87% Disnaker
1 07 09 01
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan penempatan
kesempatan kerja
Jumlah monitoring dan
evaluasi penempatan tenaga
kerja
38 exp 475.987.923 24 185.108.600 - - - - - 0,00% 0,00% 24 185.108.600 63,16% 38,89%
1 07 09 02
Pelayanan Administrasi Pencari
kerja / Kartu Kuning (AK. I s/d Ak
V) ISO 9001 :2008
Terlaksananya Pelayanan
Administrasi Pencari Kerja90.000 pencaker 1.145.191.894 48.273 643.163.200 18.000 265.966.600 3.104 - 4.256 109.065.050 5.605 86.870.650 5.061 69.629.300 18.026 265.565.000 100,14% 99,85% 66.299 908.728.200 73,67% 79,35%
1 07 09 03 Bursa Kerja / Job FairJumlah tersedianya lowongan
kerja11.000 lowongan 1.906.017.340 6.000 1.170.265.050 3.000 603.555.200 - - 973 120.936.250 1.023 129.213.250 1.016 353.159.250 3.012 603.308.750 100,40% 99,96% 9.012 1.773.573.800 81,93% 93,05%
1 07 09 04Informasi Pasar Kerja Online
(IPKOL)
Tersedianya Informasi Pasar
Kerja Yang Lengkap6.000 lowongan 418.797.750 6.667 526.421.600 - - - - - 0,00% 0,00% 6.667 526.421.600 111,12% 125,70%
1 07 09 05 Padat Karya Infrastruktur
Terserapnya Tenaga Kerja
Dalam Bentuk Kelompok Kerja
Sementara
1.685 orang 7.268.944.891 885 5.163.928.720 400 1.139.156.178 - - - 135 429.803.878 265 705.073.298 400 1.134.877.176 100,00% 99,62% 1.285 6.298.805.896 76,26% 86,65%
1 07 09 06Pencarian Lowongan Kerja Dalam
dan Luar Negeri
Jumlah Informasi Lowongan
Kerja dalam dan Luar Negeri7.500 lowongan 1.340.563.479 4.500 733.922.700 1.500 342.944.150 - - 500 130.745.100 500 106.254.550 500 105.942.900 1.500 342.942.550 100,00% 100,00% 6.000 1.076.865.250 80,00% 80,33%
1 07 09 07Padat Karya Produktif Teknologi
Tepat Guna
Jumlah terserapnya kelompok
kerja produktif300 orang 2.117.023.175 220 1.411.858.120 40 213.663.222 - - - 15 94.574.860 25 111.585.860 40 206.160.720 100,00% 96,49% 260 1.618.018.840 86,67% 76,43%
1 07 09 08Sosialisasi Perencanaan Tenaga
Kerja Kota Makassar 2015-2019Jumlah peserta sosialisasi 300 orang 283.466.745 100 85.639.400 - - - - - - - 0,00% 0,00% 100 85.639.400 33,33% 30,21%
1 07 09 09Penyuluhan Bimbingan
Jabatan/KarirJumlah peserta penyuluhan 800 0rang 534.417.312 400 208.524.200 300 192.859.550 - - 100 64.268.050 100 36.875.000 100 91.716.500 300 192.859.550 100,00% 100,00% 700 401.383.750 87,50% 75,11%
1 07 09 10Pembinaan Kelompok Usaha
Mandiri
Terlaksananya Pembinaan
Kelompok Usaha Mandiri180 0rang 787.235.700 100 461.803.420 40 139.567.000 - - 20 40.482.350 15.400.000 20 83.684.250 40 139.566.600 100,00% 100,00% 140 601.370.020 77,78% 76,39%
1 07 09 11
Pemantauan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja
Asing
Jumlah termonitornya
penempatan tenaga kerja TKI
dan TKA
4.000 orang 448.386.640 1.000 119.976.500 500 172.541.800 - - 189 43.135.450 98 5.910.450 214 123.495.900 501 172.541.800 100,20% 100,00% 1.501 292.518.300 37,53% 65,24%
1 07 09 12Pemutakhiran Data Base
Ketenagakerjaan
Terlaksananya Penyusunan
dan Pemutakhiran Database
Ketenagakerjaan
5 buku 347.749.000 2 219.456.750 1 140.651.000 - - - 30.140.900 25.396.000 1 83.513.750 1 139.050.650 100,00% 98,86% 3 358.507.400 60,00% 103,09%
1 07 09 13
Sosialisasi Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) Formal dan
Informal
Jumlah peserta sosialisasi 300 orang 206.303.032 150 115.804.050 - - - - - - - 0,00% 0,00% 150 115.804.050 50,00% 56,13%
1 07 09 14
Pemantauan Kinerja Bursa Kerja
Khusus dan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja
Jumlah pembinaan BKK dan
LPTKS100 lembaga 508.363.940 30 140.290.000 - - - - - - - 0,00% 0,00% 30 140.290.000 30,00% 27,60%
1 07 09 15
Sosialisasi Peraturan
Perundangan Kebinapentaan di
Kota Makassar
Jumlah peserta sosialisasi 150 orang 213.552.594 75 104.188.050 - - - - - - - 0,00% 0,00% 75 104.188.050 50,00% 48,79%
1 07 09 16Sosialisasi Perencanaan Tenaga
Kerja Mikro di Perusahaan
Terlaksananya Sosialisasi
Perencanaan Tenaga Kerja
Mikro di Perusahaan
500 orang 331.465.307 300 170.058.350 100 71.450.000 - - - 100 71.449.750 100 71.449.750 100,00% 100,00% 400 241.508.100 80,00% 72,86%
1 07 09 17
Revisi Perda Ketenagakerjaan
Nomor 9 Tahun 2004 dan Izin
Memperkerjakan Tenaga Asing
(IMTA)
Terlaksananya Revisi Perda
Ketenagakerjaan No. 9 Thn
2004 dan Perpanjangan IMTA
1 Ran
perda179.272.000 1 303.985.650 - - - - - 0,00% 0,00% 1 303.985.650 100,00% 169,57%
1 07 09 18Pembentukan unit pelayanan info
pasar kerja diperusahaan
Terlaksananya Pembentukan
Unit pelayanan Info Pasar
Kerja di Perusahaan
10 unit 50.000.000 10 62.999.600 - - - - - 0,00% 0,00% 10 62.999.600 100,00% 126,00%
1 07 09 19Bimbingan teknis operator
informasi pasar kerja (fungsional)
Terlaksananya Bimtek
Informasi Pasar Kerja100 orang 150.000.000 100 250.999.600 - - - - - 0,00% 0,00% 100 250.999.600 100,00% 167,33%
1 07 09 20Pembinaan Tenaga Kerja
Indonesia (TKI)
Jumlah TKI (calon/purna) yang
diberikan pembinaan300 org 410.000.000 - - 200 147.160.900 - - 100 68.088.000 100 68.121.000 - - 200 136.209.000 100,00% 92,56% 200 136.209.000 66,67% 33,22%
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 69
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2018
1 07 09 21Pembinaan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)
Jumlah LPTKS yang diberikan
pembinaan 40 LPTKS 246.000.000 - - 20 136.209.400 - - 10 73.578.600 - 10 73.582.200 20 147.160.800 100,00% 108,04% 20 147.160.800 50,00% 59,82%
1 07 09 22
Penyusunan Peraturan
Daerah/Peraturan Walikota
bidang Kebinapentaan
Jumlah Peraturan Walikota
bidang kebinapentaan yang
disusun
1 perwali 200.000.000 - - - - - - - 0,00% 0,00% - - 0,00% 0,00%
1 07 10Program peningkatan kualitas
dan produktivitas tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level
ASEAN
56.000 Tenaga
Kerja12.735.000.000 24.345 15.305.230.500 - - - - - - - - - 24.345 15.305.230.500 43,47% 120,18% Disnaker
1 07 10 01
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Produktif
Jumlah pencari kerja yang
mengikuti Pelatihan Berbasis
Masyarakat
580 orang 2.138.603.247 540 2.334.091.900 - - - - - - 540 2.334.091.900 93,10% 109,14%
1 07 10 02Pelatihan Peningkatan
Produktivitas Tenaga Kerja
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan produktivitas
tenaga kerja
300 orang 358.045.017 400 673.620.550 - - - - - - 400 673.620.550 133,33% 188,14%
1 07 10 03Pelatihan Pengembangan
Kewirausahaan
Jumlah peserta Pelatihan
Berbasis Masyarakat480 orang 1.900.980.664 460 2.185.677.100 - - - - - - 460 2.185.677.100 95,83% 114,98%
1 07 10 04
Pelatihan Keterampilan Tenaga
Kerja Bagi Masyarakat Yang
Kurang Mampu
Jumlah masyarakat yang
kurang mampu yang mengikuti
Pelatihan Berbasis Masyarakat
480 orang 1.834.956.425 460 2.121.899.500 - - - - - - 460 2.121.899.500 95,83% 115,64%
1 07 10 05Identifikasi Kebutuhan
Pemagangan di Perusahaan
Tersedianya data kebutuhan
Pemagangan di Perusahaan6.000 prshn 358.304.190 6.005 506.721.500 - - - - - - 6.005 506.721.500 100,08% 141,42%
1 07 10 06Pelatihan Pemagangan Dalam
Negeri Berbasis Pengguna
Terselenggaranya Pemagangan
di Perusahaan600 orang 1.566.294.317 500 1.777.146.800 - - - - - - 500 1.777.146.800 83,33% 113,46%
1 07 10 07
Pemberian Fasilitas dan
Mendorong Sistem Pendanaan
Pelatihan Masyarakat
Jumlah peserta pelatihan 520 orang 1.900.980.664 320 1.879.241.200 - - - - - - 320 1.879.241.200 61,54% 98,86%
1 07 10 08Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pelatihan / Instruktur LPK
Jumlah peserta Pelatihan Bagi
Pengelola Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta
300 orang 325.042.000 300 624.565.500 - - - - - - 300 624.565.500 100,00% 192,15%
1 07 10 09Pembinaan Penata Usahaan dan
Evaluasi Kegiatan LPK
Jumlah pembinaan dan
evaluasi kinerja LPK240 LPK 542.430.222 240 566.430.400 - - - - - - 240 566.430.400 100,00% 104,42%
1 07 10 10Bintek Penerapan 5 S di
Perusahaan
Jumlah peserta Bintek
Penerapan 5 S di Lembaga
Pelatihan Kerja
300 orang 328.440.377 300 293.864.200 - - - - - - 300 293.864.200 100,00% 89,47%
1 07 10 11Sosialisasi Pemagangan Dalam
dan Luar Negeri
Jumlah peserta sosialisasi
pemagangan dalam dan luar
negeri
300 orang 330.922.877 300 295.680.000 - - - - - - 300 295.680.000 100,00% 89,35%
1 07 10 12 Pelatihan manajemen usahaTerselenggaranya Bimtek
Manajemen Usaha50 orang 50.000.000 75 74.999.750 - - - - - - 75 74.999.750 150,00% 150,00%
1 07 10 13 Pelatihan motivasi berprestasi amtTerselenggaranya Bimtek
Motifasi Berprestasi40 orang 50.000.000 50 75.000.000 - - - - - - 50 75.000.000 125,00% 150,00%
1 07 10 14 Pelatihan 5 STerlaksananya Bimtek dan
Pengembangan 5 S200 orang 150.000.000 200 277.858.000 - - - - - - 200 277.858.000 100,00% 185,24%
1 07 10 15 Pelatihan gugus kendali mutuTerselenggaranya Bimtek
Gugus Kendali Mutu50 orang 75.000.000 50 74.999.800 - - - - - - 50 74.999.800 100,00% 100,00%
1 07 10 16Pelatihan pengembangan
supervisior
Terselenggaranya Pelatihan
Supervisior50 orang 75.000.000 50 66.324.800 - - - - - - 50 66.324.800 100,00% 88,43%
1 07 10 17Pelatihan kewirausahaan bagi
calon usaha baru
Terselenggaranya Bimtek
Kewirausahaan Bagi Calon
Usaha Baru
50 orang 75.000.000 50 74.915.300 - - - - - - 50 74.915.300 100,00% 99,89%
1 07 10 18Pelatihan kewirausahaan
produkstifitas bagi UK
Terselenggaranya Bimtek
Kewirausahaan Produktifitas
Bagi UKM
50 orang 75.000.000 50 74.999.800 - - - - - - 50 74.999.800 100,00% 100,00%
1 07 10 19 Pembentukan klinik produktifitas
Terselenggaranya
Pembentukan Klinik
Produktifitas
15 klinik 100.000.000 15 173.699.750 - - - - - - 15 173.699.750 100,00% 173,70%
1 07 10 20Pelatihan pengingkatan
produktifitas TIC
Terselenggaranya Pelatihan
Peningkatan Produktifitas TIC50 orang 200.000.000 50 457.999.350 - - - - - - 50 457.999.350 100,00% 229,00%
1 07 10 21
Penilaian paramakarya
produktifitas (hari bulan
produktifitas)
Terselenggaranya Penilaian
Pramakarya Produktifitas50 prshn 100.000.000 50 145.175.400 - - - - - - 50 145.175.400 100,00% 145,18%
1 07 10 22 Akreditasi dan sertifikasiTerselenggaranya Akreditasi
dan Sertifikasi35 orang 200.000.000 35 550.319.900 - - - - - - 35 550.319.900 100,00% 275,16%
1 07 11
Program pengembangan
hubungan industrial dan
lembaga ketenagakerjaan
% Perselisihan hubungan
industrial yang diselesaikan100% % 15.168.227.500 87% 10.122.042.859 100% 3.550.000.000 80,95% 50.000.000 79,03% 1.257.111.500 85,06% 1.324.460.150 92,79% 904.244.650 92,79% 3.535.816.300 92,79% 99,60% 92,793% 13.657.859.159 92,79% 90,04% Disnaker
1 07 11 01
Pelayanan Administrasi dan
Mediasi Pengaduan Perselisihan
Hubungan Industrial
Tersedianya pelayanan
Penyelesaian Mediasi
Pengaduan Perselisihan HI
500 % 2.387.091.590 275 1.827.255.500 100 556.934.200 80,95 - 79,03 245.641.900 85,06% 102.804.400 92,79% 208.446.300 79,03 556.892.600 79,03% 99,99% 354 2.384.148.100 70,81% 99,88%
1 07 11 02Survey Penetapan Upah Minimum
Kota (UMK)
Terbentuknya Struktur Skala
Upah dan Upah Minimum Kota
(UMK) Tahun 2017
36 Bln 1.430.515.800 36 1.432.043.900 - - - - - - - 0,00% 0,00% 36 1.432.043.900 100,00% 100,11%
1 07 11 03 Fasilitas LKS TripartitTerbentuknya LKS Tripartit
Kota Makassar27
kali
prtmn1.860.027.990 14 1.189.595.604 12 434.177.600 - - 6 183.881.900 3 105.800.000 3 138.318.900 12 428.000.800 100,00% 98,58% 26 1.617.596.404 96,30% 86,97%
1 07 11 04Sosialisasi Peraturan Perundang -
Undangan Ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi
Peraturan Ketenagakerjaan1.240 orang 1.435.102.205 240 1.345.126.600 500 419.546.300 - 25.000.000 250 184.597.600 - 56.329.800 250 153.291.800 500 419.219.200 100,00% 99,92% 740 1.764.345.800 59,68% 122,94%
1 07 11 05
Pembinaan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) di Perusahaan
Wilayah Kota Makassar
Terselenggaranya Sosialisasi
PKWT Di Perusahaan Kota
Makassar
350 prshn 768.707.696 142 397.650.200 250 212.100.800 - 25.000.000 125 81.027.150 125 106.027.150 250 212.054.300 100,00% 99,98% 392 609.704.500 112,00% 79,32%
1 07 11 06
Pemantauan Deteksi Dini
Kerawanan Hubungan Industrial
pada Perusahaan di Wilayah Kota
Makassar
Jumlah Pemantauan Deteksi
Dini Kerawanan HI Pada
Perusahaan Kota Makassar
440 prshn 1.463.809.553 265 892.562.210 125 138.905.950 - - - 125 128.927.800 9.227.800 125 138.155.600 100,00% 99,46% 390 1.030.717.810 88,64% 70,41%
1 07 11 07
Kampanye Hari Buruh Sedunia
2016 (MAY DAY) Tingkat Kota
Makassar
Tercapainya Kampanye Hari
Buruh Sedunia 2016 (MAY
DAY) Tingkat Kota Makassar
70.000 orang 1.665.906.411 30.000 1.089.250.100 15.000 361.049.600 - - 15.000 222.550.000 - 136.099.300 15.000 358.649.300 100,00% 99,34% 45.000 1.447.899.400 64,29% 86,91%
1 07 11 08
Pembinaan dan Pemeriksaan
Peraturan (PP)/Perjanjian
Kerjasama (PKB) di Perusahaan
dalam Lingkup Kota
Jumlah Pembinaan dan
Pemeriksaan PP/PKB di
Perusahaan Dalam Lingkup
Kota Makassar
400 prshn 873.764.845 158 381.800.445 80 66.129.600 - - 35 27.175.000 45 29.564.800 9.389.800 80 66.129.600 100,00% 100,00% 238 447.930.045 59,50% 51,26%
1 07 11 09Sosialisasi BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan
Terlaksananya Sosialisasi
BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan
500 prshn 880.213.260 255 662.496.050 250 214.767.100 - - - 250 165.456.200 49.310.000 250 214.766.200 100,00% 100,00% 505 877.262.250 101,00% 99,66%
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 70
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2018
1 07 11 10
Sosialisasi Penanganan Anti
Diskriminasi Pekerja di
Perusahaan Wilayah Kota
Makassar
Terlaksananya Sosialisasi
Penanganan Diskriminasi
Pekerja di Perusahaan
1.000 orang 1.106.513.170 450 904.262.250 500 218.447.500 - - 100 48.725.000 400 168.222.000 1.500.000 500 218.447.000 100,00% 100,00% 950 1.122.709.250 95,00% 101,46%
1 07 11 11Bimbingan Teknis Penyusunan
Struktur Skala Upah
Jumlah peserta Bimbingan
Teknis Penyusunan Struktur
Skala Upah
400 orang 717.500.000 - - 345 551.096.650 - - 100 120.338.750 145 247.058.750 100 183.698.750 345 551.096.250 100,00% 100,00% 345 551.096.250 86,25% 76,81%
1 07 11 12 Penetapan Upah Minimum Kota Jumlah penetapan UMK 2 UMK 579.074.980 - - 1 376.844.700 - - - 143.174.200 78.169.950 1 151.061.300 1 372.405.450 100,00% 98,82% 1 372.405.450 50,00% 64,31%
1 07 12
Program Perlindungan dan
Pengembangan Sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Persentase perusahaan yang
menerapkan standar norma-
norma ketenagakerjaan (dari
4.000 perusahaan)
100% 6.925.000.000 65% 6.613.684.685 - - - - - - - 65,00% 6.613.684.685 65,00% 95,50% Disnaker
1 07 12 01
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan serta Pelayanan
Administrasi Ketenagakerjaan di
Terlaksananya pendaftaran
wajib lapor ketenagakerjaan 210 prshn 417.336.000 158 351.535.000 - - - - - - - - - - - - 158 351.535.000 75,00% 84,23%
1 07 12 02
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan terhadap
Perlindungan Jaminan Sosial
Terlaksananya perlindungan
hak atas jaminan kesehatan
pekerja di perusahaan
160 prshn 235.340.000 120 301.585.000 - - - - - - - - - - - - 120 301.585.000 75,00% 128,15%
1 07 12 03Pengawasan, Perlindungan Norma
Kerja di Perusahaan
Jumlah perusahaan yang
mendapatkan pemeriksaan
Norma Kerja
160 prshn 251.997.000 120 251.775.800 - - - - - - - - - - - - 120 251.775.800 75,00% 99,91%
1 07 12 04Temu Teknis Penerapan Norma
Hubungan Kerja
Terlaksananya temu teknis
antara pengusaha dan pekerja80 prshn 84.666.000 60 208.692.300 - - - - - - - - - - - - 60 208.692.300 75,00% 246,49%
1 07 12 05
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan THR di
Perusahaan
Jumlah terpenuhinya
kewajiban perusahaan terkait
pelaksanaan pemberian THR
140 prshn 234.044.000 105 249.409.800 - - - - - - - - - - - - 105 249.409.800 75,00% 106,57%
1 07 12 06
Pengawasan, Pembinaan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan UMK di
Kota Makassar
Jumlah perlindungan hak
norma kerja di perusahaan140 prshn 382.106.000 105 354.293.300 - - - - - - - - - - - - 105 354.293.300 75,00% 92,72%
1 07 12 07Pemetaan Kerawanan
Ketenagakerjaan di Perusahaan
Tersedianya pemetaan
kerawanan ketenagakerjaan140 prshn 228.922.000 105 280.343.000 - - - - - - - - - - - - 105 280.343.000 75,00% 122,46%
1 07 12 08
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Pelaksanaan
Permenakertrans No 19 Tahun
Jumlah pemeriksaan dan
pemantauan perusahaan
terkait pelaksanaan
140 prshn 226.445.000 105 245.600.200 - - - - - - - - - - - - 105 245.600.200 75,00% 108,46%
1 07 12 09
Pengawasan, Perlindungan dan
pendataan terhadap Pekerja Anak
di Perusahaan
Terlaksananya perlindungan
terhadap pekerja anak di
perusahaan
240 prshn 383.811.000 180 355.359.800 - - - - - - - - - - - - 180 355.359.800 75,00% 92,59%
1 07 12 10
Pengawasan, Pembinaan dan
Pemeriksaan Diskriminasi
terhadap Pekerja Perempuan di
Memberikan perlindungan
pekerja perempuan di
perusahaan
160 prshn 206.063.000 120 214.476.200 - - - - - - - - - - - - 120 214.476.200 75,00% 104,08%
1 07 12 11
Pengurangan Pekerja Anak dalam
Rangka Mendukung Program
Keluarga Harapan (PPA-PKH)
Jumlah pengurangan pekerja
anak120
peker ja
anak903.416.000 90 781.135.700 - - - - - - - - - - - - 90 781.135.700 75,00% 86,46%
1 07 12 12
Kampanye Bulan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional
Tingkat Kota Makassar
Terlaksananya kampanye
bulan K3 Nasional200 prshn 418.654.000 150 327.121.000 - - - - - - - - - - - - 150 327.121.000 75,00% 78,14%
1 07 12 13
Peningkatan Pengawasan,
Perlindungan dan Penegakan
Hukum terhadap Keselamatan
Jumlah perusahaan yang
menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
200 prshn 411.927.000 150 293.372.800 - - - - - - - - - - - - 150 293.372.800 75,00% 71,22%
1 07 12 14
Peningkatan, Pembinaan,
Pengawasan dan Pengujian
Lingkungan Kerja
Jumlah pemeriksaan
lingkungan kerja perusahaan 200 prshn 422.937.000 150 320.069.700 - - - - - - - - - - - - 150 320.069.700 75,00% 75,68%
1 07 12 15Peningkatan Kapasitas Pengurus
P2K3
Terbentuknya pengurus P2K3
di perusahaan400 orang 273.327.000 300 272.631.825 - - - - - - - - - - - - 300 272.631.825 75,00% 99,75%
1 07 12 16Bimbingan Teknis K3 bagi Kader
K3 di Tempat Kerja
Terbentuknya tenaga teknis K3
di Tempat Kerja150 orang 148.587.000 113 328.118.900 - - - - - - - - - - - - 113 328.118.900 75,00% 220,83%
1 07 12 17Pengawasan dan Pengujian Objek
K3
Terlaksananya pengujian
peralatan K3 di perusahaan200 prshn 425.787.000 150 302.531.700 - - - - - - - - - - - - 150 302.531.700 75,00% 71,05%
1 07 12 19
Pembinaan, Pengawasan,
Penghapusan Bentuk-Bentuk
Pekerja Terburuk untuk Anak
Jumlah pembinaan dan
pengawasan pekerja terburuk
anak
160 prshn 122.752.000 120 178.422.600 - - - - - - - - - - - - 120 178.422.600 75,00% 145,35%
1 07 12 20
Pengawasan Pembinaan dan
Pemeriksaan Penyakit Berbahaya
Akibat Kerja di Tempat Kerja
Terlaksananya pemeriksaan
penyakit berbahaya akibat
kerja di perusahaan
200 prshn 217.887.000 150 244.768.000 - - - - - - - - - - - - 150 244.768.000 75,00% 112,34%
1 07 12 21Peningkatan Kapasitas Kader
Norma Kerja di Tempat Kerja
Meningkatnya kapasitas kader
norma kerja200 prshn 271.462.000 150 250.280.825 - - - - - - - - - - - - 150 250.280.825 75,00% 92,20%
1 07 12 22
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Penerapan Norma
Kerja Perempuan dan Anak dalam
Terlaksananya pemeriksaan
dan pengawasan dalam
pencegahan eksploitasi pekerja
200 prshn 328.767.000 150 253.534.355 - - - - - - - - - - - - 150 253.534.355 75,00% 77,12%
1 07 12 23
Pembinaan, Pengawasan dan
Pemeriksaan Penerapan
Pelaksanaan Peraturan dan
Terlaksananya pengawasan
dan pemeriksaan pelaksanaan
peraturan dan perundang-
200 prshn 328.767.000 150 248.626.880 - - - - - - - - - - - - 150 248.626.880 75,00% 75,62%
1 07 13Program Peningkatan Kualitas
Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level
ASEAN
13.300 org 8.060.608.180 - - 6.300 5.887.958.500 417 - 2.988 3.005.884.700 3.732 2.340.702.300 1.681 448.420.000 8.818 5.795.007.000 139,97% 98,42% 8.818 5.795.007.000 66,30% 71,89% Disnaker
1 07 13 01
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan bagi Pencari Kerja
Produktif
Jumlah pencari kerja yang
mengikuti pelatihan berbasis
masyarakat
400 orang 1.461.298.625 - - 180 875.761.700 - - 180 856.886.700 - - - - 180 856.886.700 100% 97,84% 180 856.886.700 45,00% 58,64%
1 07 13 02Pelatihan Pengembangan
Kewirausahaan
Jumlah peserta pelatihan
berbasis masyarakat240 orang 1.114.668.281 - - 180 879.345.400 - - 180 861.345.400 - - - - 180 861.345.400 100% 97,95% 180 861.345.400 75,00% 77,27%
1 07 13 03
Pelatihan Keterampilan Tenaga
Kerja bagi Masyarakat yang
Kurang Mampu
Jumlah masyarakat kurang
mampu yang mengikuti
pelatihan
280 orang 1.114.668.281 - - 180 875.265.000 - - 180 851.264.600 - - - - 180 851.264.600 100% 97,26% 180 851.264.600 64,29% 76,37%
1 07 13 04
Pemberian fasilitas dan
mendorong pendanaan pelatihan
berbasis masyarakat
Jumlah peserta pelatihan 360 orang 1.353.227.760 - - 180 854.142.700 - - - - 180 819.466.200 - 20.676.500 180 840.142.700 100% 98,36% 180 840.142.700 50,00% 62,08%
1 07 13 05Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pelatih/Instruktur LPK
jumlah peserta pelatihan bagi
pengelola LPK Swasta500 orang 873.636.918 - - 300 272.320.800 - - 300 272.320.500 - - - - 300 272.320.500 100% 100,00% 300 272.320.500 60,00% 31,17%
1 07 13 06Pembinaan Penatausahaan dan
Evaluasi Kegiatan LPK
Jumlah pembinaan dan
evaluasi kinerja LPK24 bulan 432.946.675 - - 12 196.607.000 - - 6 77.986.500 3 59.561.500 3 58.998.000 12 196.546.000 100% 99,97% 12 196.546.000 50,00% 45,40%
1 07 13 07Identifikasi Kebutuhan pelatihan
di Perusahaan
Jumlah Identifikasi Kebutuhan
pelatihan3.000 prshn 205.000.000 - - 2.000 228.938.000 - 669 86.081.000 651 67.656.000 683 75.187.000 2.003 228.924.000 100% 99,99% 2.003 228.924.000 66,77% 111,67%
1 07 13 08
Bimbingan Teknis Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja dan
Sertifikasi Instruktur
Jumlah peserta bimbingan
teknis akreditasi LPK dan
sertifikasi instruktur
300 orang 232.144.542 - - 300 547.117.300 - - - - 150 273.558.500 150 273.558.500 300 547.117.000 100% 100,00% 300 547.117.000 100,00% 235,68%
1 07 13 09Pelatihan Keterampilan Kerja
Berbasis Pengguna
Jumlah tenaga kerja yang
diberikan pelatihan400 orang 1.053.853.750 - - 180 885.467.800 - - - - 180 847.467.600 - 20.000.000 180 867.467.600 100% 97,97% 180 867.467.600 45,00% 82,31%
1 07 13 10Bimbingan Teknis Kurikulum
Pelatihan
Jumlah peserta bimbingan
teknis kurikulum pelatihan200 orang 219.163.348 - - 300 272.992.800 - - - - 300 272.992.500 - - 300 272.992.500 100% 100,00% 300 272.992.500 150,00% 124,56%
Jumlah lowongan kerja yang
disebarluaskan26.000 loker - - 12.000 5.254.708.100 2.851 - 3.461 1.129.183.940 2.965 1.752.890.030 2.832 2.328.888.580 12.109 5.210.962.550 100,91% 99,17% 12.109 5.210.962.550 46,57% 68,61%
Jumlah tenaga kerja yang
berkompetensi spesifik level
ASEAN
13.300 orang - 6.300 - 2.684 3.589 2.232 8.505 135,00% 8.505 63,95%
01Informasi Pasar Kerja Online
(IPKOL)
Jumlah informasi pasar kerja
dan bursa kerja secara online26.000 loker 717.500.000 - - 1.200 291.137.400 - - 419 111.354.000 427 87.404.000 387 85.478.950 1.233 284.236.950 102,75% 97,63% 1.233 284.236.950 4,74% 39,61%
02Pembentukan unit pelayanan info
pasar kerja diperusahaan
Jumlah unit pelayanan Info
Pasar Kerja di Perusahaan
yang terbentuk
40 unit 245.649.450 - - 20 262.134.000 - - 10 104.689.700 5 76.997.200 5 78.796.700 20 260.483.600 100,00% 99,37% 20 260.483.600 50,00% 106,04%
1 07 14
Program Pengembangan Sistem
Informasi Pasar Kerja &
Produktifitas Ketenagakerjaan
7.594.780.530 Disnaker
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 71
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2018
03Pelatihan Peningkatan
Produktifitas Kerja
Jumlah peserta Pelatihan
Peningkatan Produktifitas
Kerja
240 org 938.900.000 - - 120 472.262.500 - - - 120 437.070.500 120 437.070.500 100,00% 92,55% 120 437.070.500 50,00% 46,55%
04Identifikasi Kebutuhan
Pemagangan
Jumlah perusahaan yang
teridentifikasi2.000 prshn 400.109.980 - - 1.000 166.471.800 - - 550 67.758.400 200 41.750.000 250 56.963.000 1.000 166.471.400 100,00% 100,00% 1.000 166.471.400 50,00% 41,61%
05Pelatihan Pemagangan Dalam
Negeri Berbasis Pengguna
Jumlah tenaga kerja yang
diberikan pemagangan200 org 717.500.000 - - 60 360.000.000 - - 60 359.999.850 60 359.999.850 100,00% 100,00% 60 359.999.850 30,00% 50,17%
06Bimbingan Teknis Penerapan 5 S
di Perusahaan
Jumlah peserta pelatihan
Pelatihan 5 S400 org 580.104.900 - - 200 333.724.550 - - - 200 333.724.200 200 333.724.200 100,00% 100,00% 200 333.724.200 50,00% 57,53%
07 Pelatihan Manajemen UsahaJumlah peserta yang diberikan
pelatihan manajemen usaha200 org 205.000.000 - - 225 311.528.500 - - - 225 311.528.250 225 311.528.250 100,00% 100,00% 225 311.528.250 112,50% 151,97%
08
Pelatihan motivasi
berprestasi/achievement
motivation training (AMT)
Jumlah peserta pelatihan
motivasi berprestasi amt200 org 235.032.500 - - 50 270.771.300 - - - 50 270.771.300 50 270.771.300 100,00% 100,00% 50 270.771.300 25,00% 115,21%
09 Pelatihan gugus kendali mutuJumlah peserta Bimtek Gugus
Kendali Mutu200 org 299.607.500 - - 50 286.347.600 - - - 50 286.347.600 50 286.347.600 100,00% 100,00% 50 286.347.600 25,00% 95,57%
10Pelatihan pengembangan
supervisior
Jumlah peserta pelatihan
Supervisior200 org 221.348.750 - - 50 310.177.250 - - - 50 310.177.250 50 310.177.250 100,00% 100,00% 50 310.177.250 25,00% 140,13%
11 Akreditasi dan sertifikasiJumlah peserta Akreditasi dan
Sertifikasi400 org 1.037.595.881 - - 300 920.000.000 - - 300 920.000.000 300 920.000.000 100,00% 100,00% 300 920.000.000 75,00% 88,67%
12Pembentukan Unit Pelayanan
Pelatihan dan Produktifitas (UP3)Jumlah Pembentukan UP3 30 org 356.085.000 - - 15 109.800.000 - - 7 28.249.700 5 51.699.400 3 29.850.700 15 109.799.800 100,00% 100,00% 15 109.799.800 50,00% 30,84%
13Pelatihan kader produktIvitas
tenaga kerja di perusahaan
Jumlah peserta pelatihan
kader produktIvitas tenaga
kerja di perusahaan
300 org 676.486.589 - - 40 740.000.000 - - 40 664.999.900 75.000.000 40 739.999.900 100,00% 100,00% 40 739.999.900 13,33% 109,39%
14Identifikasi Kebutuhan Lapangan
Kerja
Jumlah lapangan kerja yang
teridentifikasi2.000 org 400.109.980 - - 1.000 263.353.200 - - 500 99.975.590 500 91.761.180 71.615.530 1.000 263.352.300 100,00% 100,00% 1.000 263.352.300 50,00% 65,82%
15Inventarisasi Pengukuran
Produktifitas Kerja
Jumlah perusahaan yang
teriventarisasi pengukuran
produktifitas kerjanya
200 org 563.750.000 - - 100 157.000.000 - - 40 52.156.650 30 48.278.400 35 56.564.600 105 156.999.650 105,00% 100,00% 105 156.999.650 52,50% 27,85%
Rata-Rata Capaian Kinerja (%) 56.847.268.302 79,08% 66,89%
Predikat Kinerja
DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MAKASSAR 72