Upload
dinapurplelovers
View
448
Download
38
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SWOT
Citation preview
LAPORAN ANALISA SWOT
Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan
Disususn oleh
Dwi Setyo P 115070201131003
Dita febriana Fatmawati 115070201131018
Anisah Puspita Sari 115070201131019
Ratna Wirawati R 115070201131020
Dian Aristanti 115070201131021
Ephysia Ratriningtyas 115070201131022
Maigestu Galuh Dwi S. 115070207131001
Shindy Wulandari 115070207131002
Farida Laksitarini 115070207131005
Arif Dika Mahendra 115070207131006
Dina Mukmilah Maharika 115070201111025
Bernandha Hargi D P 115070207131003
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT.
Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya
pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan
pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan
agar supaya lancar didalam operasionalnya (Nisak, 2013).
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei
eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) (Nisak, 2013).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi
salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di bidang manajemen strategis dalam keperawatan.
SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan
administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan
selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman (Kotler, 1997).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas disimpulkan yang menjadi
masalah pada makalah ini adalah apakah yang dimaksud dengan analisa SWOT dan
bagaimanakah tahap-tahap serta penerapannya?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengerti dan
memahami analisa SWOT serta dapat menerapkannya dalam manajemen perencanaan
strategis.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian analisa SWOT.
b. Untuk mengetahui dan memahami kegunaan analisa SWOT.
c. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan analisa SWOT.
d. Untuk mengetahui dan memahami kekurangan analisa SWOT.
e. Untuk mengetahui dan memahami elemen analisa SWOT.
f. Untuk mengetahui dan memahami analisa SWOT sebagai alat formulasi strategi.
g. Untuk mengetahui dan memahami tahap-tahap dalam analisa SWOT.
h. Untuk mengetahui dan memahami penerapan analisa SWOT berdasarkan kasus
yang diberikan.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi untuk penyusunan referensi yang terkait dengan analisa
SWOT.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi perawat
Memberikan penerapan analisa SWOT dalam perencanaan manajemen strategis
di bidang keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN ANALISA SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijkan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic
planner) harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2006).
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis dalam rangka merumuskan strategi organisasi/institusi. Analisis ini didasarkaan
pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (opportunities), namun
secara bersama dapat meminimalkan kelemahan (weaknes) dan ancaman (threats)
(Rangkuti, 1998 dalam Marimin, 2004).
Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strengths dan
weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi oleh
organisasi /intitusi.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan
penelitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang
bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini
telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang
dikembangkan di Harvard Business School. Namun, pada saat pertama kali digunakan
terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat
deskriptif serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin
bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan (Daft, 2010).
Sebelum melakukan pola pikir pendekatan analisa SWOT ini dibagi menjadi tiga
aspek. Adapun ketiga aspek tersebut terdiri atas:
1. Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT yang berkaitan dengan aspek
global, aspek yan bersifat garis besar, yang kadang-kadang bersifat internasional
serta tidak jarang bernuansa religius. Aspek global ini sangat berkaitan dengan
“Misi” dan “Visi” yang harus dikembangkan oleh perusahaan kita.
2. Aspek Strategi
Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci ke dalam rencana kerja
yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna merealisasikan
apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Dalam tahap strategis ini
kita harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif strategi yang mungkin
dapat kita lakukan untuk merealisasikan rancangan global, dengan tetap
memperhatikan SWOT yang ada pada organisasi.
3. Aspek Operasional
Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan,
atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan menjabarkan
secara operasional serta rinci terhadap rencan strategis. Operasionalisasi terhadap
strategi yang dipilih dan ditetapkan harus ditindak lanjuti dalam bentuk keterampilan
atau keahlian yang harus dikuasai, bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan,
alat-alat macam apa yang harus disiapkan, begitu pula siapa personalis yang harus
melakukannya dan sebagainya.
2.2 KEGUNAAN ANALISA SWOT
Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga
3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan
4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dihadapkan dengan para pesaingnya.
(Rohman, 2012)
2.3 KELEBIHAN ANALISA SWOT
Metoda analisa SWOT bisa diangggap sebagai metoda analisa yang paling dasar,
yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil
analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan
menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman (Rohman, 2012).
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk mengelola
pegawai administrasi. Sehingga SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu
berubah sesuai dengan tuntutan jaman (Kotler, 1997).
2.4 KELEMAHAN ANALISA SWOT
Analisis SWOT ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena
bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda
keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis
yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam
sebuah permasalahan (Rohman, 2012)..
2.5 ELEMEN ANALISA SWOT
Analisis SWOT terdiri dari empat elemen, yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
Adalah karakteristik dari bisnis atau projek yang memberikan keuntungan bagi
organisasi. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan, atau keunggulan –
keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau
ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive
competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.
Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan
pasar, hubungan pembeli – pemasok dan faktor – faktor lain.
2. Weakness (Kelemahan)
Karakteristik dari bisnis atau projek yang relatif menyulitkan bagi organisasi.
Kelemahan adalah keterbatasan atau kecenderungan dalam sumber daya,
ketrampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, ketrampilan
pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
3. Opportunity (Peluang)
Elemen-elemen dari projek yang dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan.
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecenderungan – kecenderungan penting merupakan salah satu
sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan
pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya
hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi
perusahaan.
4. Threat (Ancaman)
Elemen-elemen dari lingkungan yang dapat memperlemah keunggulan atau
memperkuat kelemahan yang nantinya dapat membawa masalah. Ancaman adalah
situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman
merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar,
meningkatnya kekuatan tawar – menawar pembeli atau pemasok penting,
perubahan teknologi, serta peraturan baru atau direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan.
2.6 ANALISA SWOT SEBAGAI ALAT FORMULASI STRATEGI
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Proses pengamilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-fakttor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model
yang paling populer untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006).
Sumber: Rangkuti (1997)
2.7 TAHAP-TAHAP ANALISA SWOT
Proses yang harus dilakuakan dalam pembuatan analisis SWOT agar keputusan
yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan sebagai berikut (Marimin, 2009):
1. Tahap pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan internal
Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi organisasi/ institusi yang
bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalkan neraca laba rugi dan lain – lain.
faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan faktor eksternal
meliputi peluang dan ancaman bagi organisasi. Setelah mengetahui berbagai faktor dalam
perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks internal eksternal.
Tahap pengambilan data atau evaluasi terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Evaluasi faktor internal
Berisi analisa terhadap kekuatan dan kelemahan dari sebuah organisasi. Adapun
cara untuk evaluasi faktor internal yaitu:
1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 kekuatan dan kelemahan).
2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai 0,0(tidak penting).
3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori
kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya.
b. Evaluasi faktor eksternal
Berisi analisa terhadap peluang dan ancaman dari sebuah organisasi. Adapun
cara untuk membuat evaluasi faktor eksternal yaitu:
1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai 0,0(tidak penting).
3) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang termasuk kategori
kekuatan) diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya.
2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks SWOT
Membuat matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi oleh organisasi/ institusi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan
alternatif strategi.
Sumber: Marimin (2009)
Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi perusahaan
untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran
tersebut antara lain:
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST,
WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti
perusahaan akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan.
Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan akan berusaha
menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO
adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan
kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Strategi ST (Strength-Threat)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk
menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan
ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus
dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah ancaman
yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala
alam, dan lain sebagainya.
d. Strategi WT (Weakness-Threat)
Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini.
Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan
akan menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal
yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.
3. Tahap pengambilan keputusan
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 KASUS
Di ruangan bangsal Rajawali, terdapat 16 perawat yang bekerja ditambah dengan 1
Kepala Ruangan. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah perawat yang memiliki ijazah D3
berjumlah 10 orang, SPK 4 orang dan sisanya adalah S1. Kapasitas tempat tidur pasien 30
TT dan BOR selama 3 tahun terakhir rata-rata 65%. Program andalan dari ruangan tersebut
adalah terpenuhi KDM pasien dan pasien bebas INOS. Selama 2 tahun terakhir evaluasi
program yang ada menunjukkan sebanyak 40% kepuasan kerja perawat menunjukkan tidak
puas karena merasa pekerjaannya monoton. Angka kepusan pasien 70% masih merasa
puas. Kepala ruangan menyusun rencana strategis jangka 6 bulan ke depan untuk
meningkatan kepuasan kinerja perawat ruangan, karena kepala ruangan merasa selama ini
program yang lama mendapatkan respon yang kurang baik dari perawat di ruangan.
A. Kaji faktor internal dan eksternal dari ruangan bangsal Rajawali tersebut dan buatlah
dalam bentuk matriks SWOT !
B. Strategi apa yang seharusnya dilakukan oleh Kepala ruangan ?
3.2 PEMBAHASAN
TAHAP 1 PENGAMBILAN DATA ATAU EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL
Faktor internal
1. Strength
a. Terpenuhinya KDM pasien dan pasien bebas INOS.
b. 70% pasien merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
2. Weakness
a. BOR 65% selama 3 tahun
b. Tingkat pendidikan perawat S1 yang masih kurang yaitu hanya 2 orang perawat.
c. Kepuasan kerja perawat 40% karena perawat merasa pekerjaannya monoton.
d. Dari analisis kebutuhan tenaga RS tipe D seharusnya ada 10 orang perawat
yang berkerja namun jumlah perawat yang tersedia saat ini ada 16 orang,
sehingga mengakibatkan kelebihan jumlah tenaga perawat sebanyak 6 orang.
Faktor Eksternal
1. Opportunity
a. 70% pasien tetap kemabli ke RS
b. Pelayanan pasien semakin bagus
2. Threats
a. Pemasukan RS menurun
b. Jumlah pasien dapat menurun
c. Banyak perawat yang akan resign
d. Kualitas pelayanan menurun
e. 30% pasien tidak akan kembali ke RS
Faktor internal Bobot Rating B x R
Strength
1. Terpenuhinya KDM pasien dan pasien bebas INOS.
2. 70% pasien merasa puas dengan pelayanan yang
telah diberikan.
0,7
0,3
4
3
2,8
0,9
Total 1 3,7
Weakness
1. BOR 65% selama 3 tahun
2. Tingkat pendidikan perawat S1 yang masih
kurang yaitu hanya 2 orang perawat.
3. Kepuasan kerja perawat 40% karena perawat
merasa pekerjaannya monoton.
4. Dari analisis kebutuhan tenaga RS tipe D
seharusnya ada 10 orang perawat yang berkerja
namun jumlah perawat yang tersedia saat ini ada 16
orang, sehingga mengakibatkan kelebihan jumlah
tenaga peraea sebanyak 6 orang.
0,3
0,2
0,3
0,2
4
2
3
2
1,2
0,4
0,9
0,4
Total 1 2,9
S-W 3,7 – 2,9 = 0,8
Faktor ekternal Bobot Rating B x R
Opportunity
1. 70% pasien tetap kembali ke RS
2. Pelayanan pasien semakin bagus0,4
0,6
3
3
1,2
1,8
Total 1 3
Threats
1. Pemasukan RS menurun
2. Jumlah pasien dapat menurun
3. Banyak perawat yang akan resign
4. Kualitas pelayanan menurun
5. 30 pasien tidak merasa puas dengan pelayanan
yang ada di RS
6. 30% pasien tidak akan kembali ke RS
0,2
0,2
0,1
0,2
0,2
0,1
3
3
2
3
3
3
0,6
0,6
0,2
0,6
0,6
0,3
Total 1 2,9
O - T 3 – 2,9 = 0,1
TAHAP 2 MEMBUAT MATRIKS SWOT
DIAGRAM LAYANG
TAHAP 3 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan diagram tersebut, strategi yang digunakan adalah strategi SO yaitu
dengan menggunakan kekuatan internal untuk memaksimalkan peluang eksternal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-
kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities)
serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
Berdasarkan kasus yang diberikan, dengan menerapkan analisa SWOT, Kepala
Ruangan di Bangsal Rajawali sebaiknya menerapkan strategi SO yaitu dengan
menggunakan kekuatan internal untuk memaksimalkan peluang eksternal. Dengan
menerapkan strategi tersebut, diharapkan mampu mencapai tujuannya yaitu memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal bagi pasien.
4.2 SARAN
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap
perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan
nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita
tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2010, Era Baru Manajemen,Edward Tanujaya, Edisi 9,Salemba Empat.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana). Jakarta : Salemba Empat.
Marimin. 2004. Teknik & aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Grasindo:
Jakarta.
Marimin. 2009. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Gramedia
Widiasarana Indonesia: Jakarta.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
Rohman, M. Fathur. 2012. Teknik Analisis Manajemen SWOT. Malang: AFJ Medicons.