Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN
CAPAIAN KINERJA
TAHUN 2018
BALAI PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN AGAMA JAKARTA
TAHUN 2018
1| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........…………………………………………………………………………….………………… 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................................ 3
I. PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 6
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………….. 7
B. Landasan Hukum ……………………………………………………………………………….. 7
C. Tujuan Laporan Penyusunan ……………………………………………………………… 7
D. Profil Kelembagaan ………………………………………………………………………….... 7
E. Sistematika Penyusunan ……………………………………………………………………. 9
II. PERENCANAAN KINERJA DAN ANGGARAN......................................................................... 10
A. Alokasi Anggaran ............................................................................................................... 11
B. Target Kegiatan/ Output ............................................................................................... 15
C. Perjanjian Kinerja ............................................................................................................ 17
III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................................... 19
A. Capaian Realisasi Anggaran ........................................................................................ 19
B. Capaian RealisasiKegiatan/ Output ........................................................................ 23
C. Capaian Perjanjian Kinerja .......................................................................................... 63
IV. KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT .......................................................................... 70
A. Tantangan dan Hambatan ............................................................................................ 70
B. Upaya Tindak Lanjut ...................................................................................................... 70
V. PENUTUP ............................................................................................................................................. 72
LAMPIRAN
2| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridha-Nya
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Tahun 2018
dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan ini merupakan bentuk
dokumentasi pertanggungjawaban dan akuntabilitas Kinerja
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Laporan ini berisi uraian kinerjaBalai Penelitian dan Pengembangan
Agama Jakartadalam melaksanaan kegiatan dan anggaran tahun 2018. Laporan ini
memuat capaian program penelitiandan pengembangan tahun 2018, realisasi
penyerapan anggaran tahun 2018, dan sejumlah kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program serta solusi tindak lanjut penyelesaian pelaksanaan
program.
Secara umum, target program 2018 dapat dicapai dengan baik, namun
demikian kami menyadari masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan sehingga beberapa kegiatan belum sepenuhnya mencapai target yang
telah ditetapkan. Hal ini menjadi catatan bagi Balai Penelitian dan Pengembangan
Agama Jakarta, untuk dapat menyiapkan langkah-langkah penyempurnaan
kinerja dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan program dan anggaran
pada tahun anggaran 2018.
Selanjutya, perkenankan kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI atas arahan dan bimbingan dalam pelaksanaan Program Penelitian dan
PengembanganTahun 2018. Demikian pula kami sampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan kepada mitra kerja terkait atas dukungan dan kerjasamanya.
Kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi
peningkatan kinerjaBalai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta pada masa
yang akan datang. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa meridhai amal
usaha kita semua.
Wassalamu’alaikumwr. wb. Jakarta, Januari 2019
KepalaBalai Litbang Agama Jakarta
Dr. Nurudin, M.Si
NIP. 198007202006041003
3| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sebagaimana termuat dalam Renstra Kementerian Agama 2015-2019 pada Bab III
yang berisi Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agama disebutkan bahwa
penyelenggaraan program penelitian pengembangan dan pendidikan pelatihan
Kementerian Agama terkait erat dengan kebijakan dalam hal penguatan tata kelola
pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan pada Kementerian Agama,
khususnya dalam penyediaan hasil penelitian dan pengembangan sebagai landasan bagi
perumusan kebijakan. Sesuai dengan Visi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
Jakarta yaitu ”Terdepan dalam penyediaan data dan informasi hasil Penelitian, Kajian dan
pengembangan Bidang Kehidupan Keagamaan, Bidang Pendidikan agama dan Keagamaan
serta Lektur dan Khazanah Keagamaan”, makaoutcomes program yang hendak dicapai
dari program penelitian pengembangan yang menjadi Perjanjian Kinerja Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2018 sebagaimana tabel 1 berikut:
Tabel 1
Perjanjian Kinerja Balai Litbang Agama JakartaTahun 2018
NO. SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(IKU PROGRAM) TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Peningkatan kualitas hasil
penelitian bidang Bimas
Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta
Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen
Organisasi
Persentase hasil penelitian kebijakan
bidang Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi
yang menjadi bahan rumusan
kebijakan Kementerian Agama
75%
Persentase hasil penelitian Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah Keagamaan
dan Manajemen Organisasi yang
diakses oleh Instansi/KL lainnya atau
masyarakat
100%
Persentase SDM peneliti yang termuat
publikasinya di Jurnal Nasional
(baseline 20 peneliti)
40%
Persentase SDM peneliti yang
mengirim publikasinya di Jurnal
Internasional (baseline 20 peneliti) 2
orang peneliti
10%
4| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Persentase penelitian bidang Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah Keagamaan
dan Manajemen Organisasi pada Balai
Litbang Agama Jakarta yang
memperoleh penilaian
100%
2 Peningkatan kualitas hasil
pengembangan bidang Bimas
Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta
Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen
Organisasi
Persentase kemanfaatan produk
pengembangan bidang Bimas Agama
dan Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta Lektur,
Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi yang menjadi bahan
rumusan kebijakan Kementerian
Agama
100%
Persentase hasil pengembangan
bidang Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi
yang di akses oleh Instansi/KL lainnya
atau masyarakat
100%
Persentase pengembangan bidang
Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi
pada Balai Litbang Agama Jakarta yang
memperoleh penilaian
100%
3 Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Badan Litbang
dan Diklat
Persentase serapan anggaran 95%
Persentase capaian fisik 100%
Nilai Penilaian Mandiri
Pembangunan Zona Integritas
(PMPZI)
76
Rerata kinerja pegawai 87
Nilai standarisasi tata kelola
perpustakaan
70
Tingkat keaktifan website A
Open Journal System untuk Jurnal
Penamas terakreditasi
Dikti/Sinta
Fasilitasi kerjasama kelembagaan
terkait penelitian dan
pengembangan
5
Untuk mencapai sasaran Program Penelitian dan Pengembangan Balai
Litbang Agama Jakarta diberikan anggaran sebesar Rp17.615.805.000,-(Tujuh Belas
5| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Milyar Enam Ratus Lima Belas Juta Delapan Ratus Lima Ribu Rupiah). Anggaran tersebut
diberikan untuk melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengembangan dan Dukungan
Manajemen Balai Litbang Agama Jakarta.
Ada 5 (lima) kegiatan prioritas yang dilaksanakan Balai Litbang Agama
Jakartapada Tahun 2018. Kegiatan tersebut yaitu:
1. Penelitian dan Pengembangan Bimas Agama dan Layanan Keagamaan;
2. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan ;
3. Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Pendidikan Keagamaan ;
4. Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Pendidikan Keagamaan dan
Manajemen Organisasi ;
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksananaan Tugas Teknis Lainnya Badan
Litbang dan Diklat.
Pada tahun 2018 berdasarkan pelaksanaan program dan anggaran, secara
umum sasaran program dan kegiatan Balai Litbang Agama Jakarta dalam hal
pelaksanaan anggaran maupun pencapaian kinerja dapat dicapai dengan cukup
baik. Realisasi anggaran pelaksanaan Program Penelitian dan Pengembangan pada
Tahun 2018sebesar Rp15.360.193.428,- (limabelas milyar tiga ratus enam puluh
juta seratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus dua delapan rupiah)atau 87,20%
dari total anggaran tahun 2018 sebesar Rp17.615.805.000,- (tujuh belas milyar enam
ratus lima belas juta delapan ratus lima ribu rupiah). Sedangkan jika dihitung
berdasarkan target Tahun 2018Kementerian Agama sebesar 98,46%, maka
capaian serapan anggaran Balai Litbang Agama Jakarta sebesar 88,56% (angka ini
diperoleh dari (87,76:98,46)x100%).
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Outcome program, Balai Litbang
Agama Jakarta sampai dengan Tahun 2018 sudah mencapai realisasi kinerja
sebesar 93,93%. Angka ini diperoleh dari rerata capaian kinerja penelitian dan
pengembangan sebesar 95,65% dan dukungan manajemen sebesar 92,21%.
6| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana termuat dalam Renstra Kementerian Agama 2015-2019 pada
Bab III yang berisi Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Agama disebutkan
bahwa penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal
penguatan tata kelola pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan pada
Kementerian Agama, khususnya dalam penyediaan hasil penelitian dan
pengembangan sebagai landasan bagi perumusan kebijakan, serta peningkatan
kualitas aparatur Kementerian Agama melalui pendidikan dan pelatihan.
Selanjutnya outcomes yang hendak dicapai dari program penelitian dan
pengembangan adalah:1) Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi serta
bahan kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan; 2) Meningkatnya kualitas
aparatur Kementerian Agama yang berintegritas, profesional, bertangggung jawab,
inovatif, dan berketeladahan; dan 4) Meningkatnya Dukungan Manajemen dan
Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang dan Diklat yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Balai Litbang Agama Jakartasecara konsisten berusaha meningkatkan kualitas
produk penelitian dan pengembangan. Berbagai usaha tersebut diarahkan pada
pencapaian target kinerja program penelitian dan pengembangan sebagaimana
yang sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kepala Balai Litbang Agama
Jakarta dengan Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Balai
Litbang Agama Jakarta selamaTahun 2018, perlu disampaikan Laporan KinerjaBalai
Litbang Agama Jakarta Tahun 2018, yang berisi tentang pelaksanaan anggaran dan
capaian kinerja Balai Litbang Agama Jakarta yang diperoleh selama Tahun 2018.
7| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran
dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama;
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 702 tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja pada
Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 47 tahun 2014 tentang Monitoring
Pelaksanaan Anggaran secara Elektronik pada Kementerian Agama;
6. Surat Edaran Kepala Badan Litbang dan Diklat Nomor 1 tahun 2017 tentang
Penetapan Capaian KinerjaBerbasis Anggaran Dan Fisik di Lingkungan Badan
Litbang Dan Diklat.
C. Tujuan Penyusunan Laporan
Tujuan dari penyusunan Laporan Capaian Kinerja Tahun2018Balai Litbang
Agama Jakartaadalah sebagai berikut:
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Balai
Litbang Agama Jakarta selama Tahun 2018;
2. Melaporkan capaian Kinerja Balai Litbang Agama Jakartaselama Tahun 2018
baik kepada internal Kementerian Agama maupun Eksternal Kementerian
Agama.
D. Profil Kelembagaan
1. Tugas
Tugas pokok Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta adalah
melaksanakan sebagian tugas pokok Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama,
khususnya penelitian dan pengembangan agama di bidang kehidupan keagamaan,
pendidikan agama dan keagamaan serta lektur khazanah keagamaan berdasarkan
kebijakan pelaksanan yang ditetapkan oleh Menteri Agama.
8| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
Jakarta juga menjalankan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan visi, misi dan kebijakan teknis di bidang penelitian dan
pengembangan agama;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kehidupan beragama,
pendidikan agama dan keagamaan serta lektur khazanah keagamaan;
c. Pelayanan pada masyarakat mengenai data dan hasil penelitian dan
pengembangan bidang agama dan keagamaan;
d. Penyiapan dan penyajian laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama; dan
e. Pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kemitraan dengan satuan
organisasi/satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama dan Pemerintah
Daerah serta lembaga terkait.
3. Visi dan Misi
Visi dan Misi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakartasebagai
berikut:
Visi
”Terdepan dalam penyediaan data dan informasi hasil Penelitian, Kajian dan
pengembangan Bidang Kehidupan Keagamaan, Bidang Pendidikan agama dan Keagamaan
serta Lektur dan Khazanah Keagamaan.
Misi
”Melakukan Penelitian, Kajian dan Pengembangan di Bidang Kehidupan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan serta Lektur dan Khazanah Keagamaan sebagai bahan
masukan dalam pengambilan kebijakan Pembangunan Bidang Agama.
4. Struktur
Berdasarkan KMA Nomor : 346 Tahun 2004 bahwa struktur organisasi Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta terdiri atas: (a) Kepala; (b) Fungsional
yang terdiri dari Peneliti dan Litkayasa dan; (c) Sub Bagian Tata Usaha yang terdiri
atas Urusan Perencanaan dan Keuangan, Urusan Ortala dan Kepegawaian serta
Urusan Umum.
9| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAGAN STRUKTUR
BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMAJAKARTA
Bersama KMA Nomor :346 Tahun 2004
5. Sistematika Penyusunan
Buku Laporan Capaian Kinerja ini terdiri dari lima bab, yaitu:pendahuluan;
perencanaan kinerja; akuntabilitas kinerja; kendala dan upaya tindak lanjut;
danpenutup.
Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari enam bagian yaitu: latar belakang,
landasan hukum, tujuan, manfaat, profil kelembagaan, dan sistematika penulisan.
Bab II Perencanaan Kinerja. Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
menjelaskan Alokasi anggaran Balai Litbang Agama Jakarta tahun 2018, Target
Kegiatan/ Output dan Perjanjian Kinerja
Bab III Akuntabilitas. Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: Realisasi
anggaran Balai Litbang Agama Jakarta, Capaian Output Kegiatan dan Capaian
Kinerja Balai Litbang Agama Jakarta Tahun 2018.
Bab IV Kendala dan Upaya Tindak Lanjut. Bab ini terdiri dari dua bagian,
yaitu: kendala pencapaian target kinerja, dan upaya tindak lanjut terhadap
kendala pencapaian target kinerja.
Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan penutup dari laporan ini.
KEPALA
FUNGSIONAL SUB BAGIAN
TATA USAHA
PENELITI LITKAYASA
URUSAN
PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
URUSAN
ORTALA DAN
KEPEGAWAIAN
URUSAN
UMUM
10| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Alokasi Anggaran
Untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018, Program Penelitian
Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan Kementerian Agama memperoleh
alokasi anggaran sebesar Rp17.615.805.000,- (Tujuh Belas Milyar Enam Ratus Lima
Belas Juta Delapan Ratus Lima Ribu Rupiah). Anggaran tersebut apabila dibandingkan
dengan anggaran tahun 2017terdapat kenaikan 0.05% dan apabila dibandingkan
dengan tahun 2016 terdapat penurunan sebesar 0,02%.
Perkembangan pagu anggaran Balai Litbang Agama Jakarta selama tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 2.1 berikut:
Grafik2.1
Grafik Perkembangan Pagu Anggaran Balai Penelitian dan Pengembangan
Agama Jakarta Tahun Anggaran 2016, 2017 dan 2018
17,976,673,000;
34.37%
16,713,513,000;
31.95%
17,615,805,000;
33.68%
PAGU ANGGARAN
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2016 S.D 2018
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
11| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Sesuai dengan grafik 2.1, pagu anggaran Program Balai Litbang Agama
Jakarta tahun 2018 apabila dibandingkan dengan tahun 2017 terdapat kenaikan
0.05% dan apabila dibandingkan dengan tahun 2016 terdapat penurunan
sebesar 0,02%. Postur anggaran Program Balai Litbang Agama Jakarta tahun
2018 berdasarkan fungsi, jenis belanja, kegiatan dan satuan kerja dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Alokasi Anggaran Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, anggaran Program Balai Litbang Agama Jakarta
tahun 2018dialokasikan untuk fungsi agama dan fungsi pendidikan
sebagaimana dapat dilihat pada grafik 2.2 berikut:
Grafik2.2
Grafik Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta Berdasarkan Fungsi
Periode Tahun 2018
Sesuai dengan Grafik 2.2anggaran terbesar dialokasikan untuk Fungsi
Agama yaitu sebesar Rp10.679.567.000,-(sepuluh milyar enam ratus
tujuhpuluh sembilan juta lima ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) atau
60,62%, yang meliputi kegiatan: Penelitian Bidang Bimbingan Masyarakat
Agama dan Layanan Keagamaan, Penelitian Bidang Lektur Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi, serta Dukungan Manajemen
10,679,567,000;
60.62%
6,936,238,000;
39.38%
DISTRIBUSI PAGU ANGGARAN BERDASAR FUNGSI
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
FUNGSI AGAMA
FUNGSI
PENDIDIKAN
12| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang dan Diklat (termasuk
didalamnya pemenuhan gaji pegawai, biaya pemeliharaan, beasiswa
pegawai,Manajemen dan operasional perkantoran). Untuk Fungsi Pendidikan
sebesarRp6.936.238.000,-(enammilyar sembilan ratustiga puluh enam jutadua
ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) atau39,38%, yang meliputi kegiatan:
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan, dan
Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Pendidikan Keagamaan.
2. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Berdasarkan jenis belanja, anggaran Program Balai Litbang Agama
Jakarta tahun 2018 dialokasikan untuk belanja pegawai Rp5.904.096.000,-
(lima milyarsembilan ratus empat juta sembilan puluh enam ribu rupiah) atau
33,52%, belanja barang Rp11.511.709.000,- (sebelas milyar lima ratus sebelas
juta tujuh ratus Sembilan riburupiah) atau 65,35% dan belanja modal
Rp200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) atau 1,14%, sebagaimana dapat
dilihat pada grafik 2.3 sebagai berikut:
Grafik 2.3
Grafik Anggaran Program Balai LItbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Jenis Belanja
5,904,096,000;
33.52%
11,511,709,000;
65.35%
200,000,000;
1.14%
DISTRIBUSI PAGU ANGGARAN JENIS BELANJA
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
Belanja
Modal
13| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
3. Alokasi Anggaran Berdasarkan Kegiatan
Berdasarkan kegiatan, anggaran Program Balai Litbang Agama Jakarta
tahun 2017dialokasikan untuk 5 (lima) kegiatan, sebagaimana dapat dilihat
pada grafik 2.4 sebagai berikut:
Grafik 2.4
Anggaran Program Balai Litbang Agama JakartaTahun Anggaran 2018
Berdasarkan Kegiatan
Berdasarkan data tersebut jika anggaran Program Balai Litbang Agama
Jakarta dikelompokkan berdasarkan substansi Kelitbangan, dan Dukungan
Manajemen dapat dilihat pada grafik 2.5sebagai berikut:
1,434,825,000,
8.15%
350,000,000,
1.99%
4,925,245,000,
27.96%
8,894,742,000,
50.49%
2,010,993,000,
11.42%
DISTRIBUSI ANGGARAN PROGRAM BALAI LITBANG
AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
BERDASARKAN KEGIATAN 2153 Penelitian dan
Pengembangan BImas
Agama dan Layanan
Keagamaan
2154 Penelitian dan
Pengembangan Lektur,
Khazanah Keagamaan
dan Manajemen
Organisasi
2155 Penelitian dan
Pengembangan
Pendidikan Agama dan
Keagamaan
2156 Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Badan
Litbang dan Diklat
5311 Penelitian dan
Pengembangan Lektur
dan Khazanah
Pendidikan Keagamaan
14| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Grafik 2.5
Anggaran Program Balai Litbang Agama JakartaTahun Anggaran 2018
Berdasarkan Substansi
Berdasarkan grafik2.5, anggaran terbesar Program Balai Litbang
Agama Jakarta dialokasikan pada kegiatan Dukungan Manajemen sebesar
Rp8.894.742.000,- (delapanmilyardelapan ratus sembilan puluh empat juta
tujuh ratus empat puluh dua ribu rupiah) atau 50,49%, sedangkan untuk
kegiatan substansi (kelitbangan) sebesar Rp8.721.063.000,- (delapan milyar
tujuh ratus dua puluh satu juta enam ratustigaribu rupiah) atau 49,51%.
Alokasi anggaran untuk kegiatan substansiKelitbangan terdistribusi untuk
membiayai kegiatan yang meliputi Penelitian dan Pengembangan Bimbingan
Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan, Penelitian Lektur dan Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi, Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Agama dan Keagamaan, dan Penelitian dan PengembanganLektur
dan Khazanah Pendidikan Keagamaan.
8,894,742,000,
50.49%
8,721,063,000,
49.51%
DISTRIBUSI PAGU ANGGARAN BERDASARKAN SUBSTANSI
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
DUKUNGAN
MANAJEMEN
KELITBANGAN
15| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Alokasi anggaran substansi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang dan Diklat digunakan untuk membiayai
penyusunan rekomendasi kebijakan, penyusunan dokumen administrasi,
pengembangan SDM pegawai, layanan perkantoran, pemenuhan gaji, lembur
dan tunjangan kinerja pegawai, pengadaan/pemeliharaan perangkat pengolah
data dan komunikasi, pengadaan/pemeliharaan peralatan dan fasilitas
perkantoran, dan pengadaan/pemeliharaan gedung dan bangunan serta
kegiatan dukungan dan tugas teknis lainnya.
B. Target Kegiatan/ Output Tahun 2018
Penyelenggaraan Program Penelitian dan Pengembangan Balai Litbang
Agama Jakarta terkait erat dengan kebijakan dalam hal penguatan tata kelola
pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan pada Kementerian Agama,
khususnya penyediaan hasil penelitian dan pengembangan sebagai landasan bagi
perumusan kebijakan.
Pada periode Tahun Anggaran 2018 ada 5 kegiatan prioritas yang
dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran Program Penelitian Pengembangan
Balai Litbang Agama Jakarta, kegiatan tersebut yaitu :
1. Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan
Keagamaan;
2. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan;
3. Penelitian dan PengembanganLektur dan Khazanah Pendidikan Keagamaan;
4. Penelitian dan PengembanganLektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi;
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksananaan Tugas Lainnya
Balai Litbang Agama Jakartapada tahun 2018 telah merencanakan
sejumlah target output dari masing-masing kegiatan. Target output kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1berikut:
16| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Tabel 2.1
Target Kegiatan/ Output Tahun 2018
Balai Litbang Agama Jakarta
NO. KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT TARGET
(1) (2) (3)
1 Penelitian danPengembanganBimbingan Masyarakat
Agama dan Layanan Keagamaan
a. Penelitian 2 Laporan
a.1. Laporan Penelitian Bahan Kebijakan 2 Laporan
b. Pengembangan 1 Dokumen
b.1. Modul 1 Dokumen
c. Layanan Litbang 1 Dokumen
2 Penelitian, Pengembangan dan Layanan Pendidikan
Agama dan Keagamaan
a. Penelitian 7 Laporan
a.1. Laporan Penelitian Bahan Kebijakan 4 Laporan
a.2. Laporan Penelitian Isu-isu Aktual 3 Laporan
b. Pengembangan 5Laporan
b.1. Modul 5 Laporan
c. Layanan Litbang 1 Dokumen
3 Penelitian, Pengembangan dan Layanan Lektur Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi
a. Penelitian 1 Laporan
a.1. Laporan Penelitian Bahan Kebijakan 1 Laporan
b. Layanan Litbang 1 Dokumen
4 Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah
Pendidikan Keagamaan
a. Penelitian 2 Laporan
a.1. Laporan Penelitian Bahan Kebijakan 2 Laporan
b. Pengembangan 2 Laporan
b.1. Modul 1 Dokumen
b.2. Bibliografi 1 Dokumen
c. Layanan Litbang 2 Dokumen
5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Layanan
b. Layanan Internal (Overhead) 2 Layanan
c. Layanan Perkantoran 12 Layanan
17| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
C. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (Penkin) Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta
yang telah ditetapkan dan ditandatangani dengan Kepala Badan Litbang Dan Diklat
Kementerian Agama sesuai arah kebijakan. Indikator Kinerja dapat dilihat pada
Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Balai Litbang Agama Jakarta Tahun 2018
NO. SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(IKU PROGRAM) TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Peningkatan kualitas hasil
penelitian bidang Bimas
Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan
Manajemen Organisasi
Persentase hasil penelitian
kebijakan bidang Bimas Agama dan
Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta
Lektur, Khazanah Keagamaan dan
Manajemen Organisasi yang
menjadi bahan rumusan kebijakan
Kementerian Agama
75%
Persentase hasil penelitian Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah Keagamaan
dan Manajemen Organisasi yang
diakses oleh Instansi/KL lainnya
atau masyarakat
100%
Persentase SDM peneliti yang
termuat publikasinya di Jurnal
Nasional (baseline 20 peneliti)
40%
Persentase SDM peneliti yang
mengirim publikasinya di Jurnal
Internasional (baseline 20 peneliti)
2 orang peneliti
10%
Persentase penelitian bidang Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah Keagamaan
dan Manajemen Organisasi pada
Balai Litbang Agama Jakarta yang
memperoleh penilaian
100%
2 Peningkatan kualitas hasil
pengembangan bidang
Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan
Persentase kemanfaatan produk
pengembangan bidang Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan
100%
18| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Agama dan Keagamaan
serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan
Manajemen Organisasi
serta Lektur, Khazanah Keagamaan
dan Manajemen Organisasi yang
menjadi bahan rumusan kebijakan
Kementerian Agama
Persentase hasil pengembangan
bidang Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen
Organisasi yang di akses oleh
Instansi/KL lainnya atau
masyarakat
100%
Persentase pengembangan bidang
Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen
Organisasi pada Balai Litbang
Agama Jakarta yang memperoleh
penilaian
100%
3 Dukungan Manajemen
Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Badan Litbang
dan Diklat
Persentase serapan anggaran 95%
Persentase capaian fisik 100%
Nilai Penilaian Mandiri
Pembangunan Zona Integritas
(PMPZI)
76
Rerata kinerja pegawai 87
Nilai standarisasi tata kelola
perpustakaan 70
Tingkat keaktifan website A
Open Journal System untuk Jurnal
Penamas terakreditasi Dikti/Sinta
Fasilitasi kerjasama kelembagaan
terkait penelitian dan
pengembangan
5
Penetapan Indikator Kinerja Utama di atas didasarkan pada tugas dan fungsi
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta sesuai dengan arah Reformasi
Birokrasi Kementerian Agama.
19| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran pelaksanaan Penelitian Pengembangan Balai Litbang
Agama Jakarta Tahun 2018 sebesar Rp15.360.193.428,- (lima belas milyar tiga
ratus enam puluh juta seratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus dua puluh
delapan rupiah)atau 87,20% dari total anggaran tahun 2018 sebesar
Rp17.615.805.000,- (tujuh belas milyar enam ratus limabelas juta delapan ratus
lima riburupiah).
Berikut secara rinci realisasi anggaran Penelitian Pengembangan Balai
Litbang Agama Jakarta berdasarkan fungsi, jenis belanja, dan kegiatan.
1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsi, periode tahun 2018realisasi penyerapan anggaran
terbesar terjadi pada fungsi fungsi pendidikan sebesar 95,48% dan fungsi
agama sebesar 83,43%.Secara rinci Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama
Jakarta Tahun Anggaran 2017 Berdasarkan Fungsi dapat dilihat pada tabel
3.1dan gambar 3.1
Tabel 3.1
Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran2017 Berdasarkan Fungsi
NO FUNGSI ALOKASI REALISASI (%)
1 Fungsi Agama 10.679.567.000 8.991.535.928 84,19
2 Fungsi Pendidikan 6.936.238.000 6.368.657.500 91,82
JUMLAH 17.615.805.000 15.360.193.428 87,20
20| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Gambar 3.1
Grafik RealisasiAnggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Fungsi
2. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Berdasarkan jenis belanja, realisasi anggaran pada belanja pegawai yaitu
mencapai 78,61%,belanja barang sebesar 91,42%,dan belanja modal sebesar
97,53%.
Secara rinci Realisasi Anggaran Program Balai Litbang Agama Jakarta Tahun
Anggaran 2017Berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada tabel 3.2 dan
gambar3.2 :
Tabel 3.2
Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran2017 Berdasarkan Jenis Belanja
NO JENIS BELANJA ALOKASI REALISASI (%)
1 Belanja
Pegawai
5.904.096.000 4.641.294.620 78,61
2 Belanja Barang 11.511.709.000 10.523.848.808 91,42
3 Belanja Modal 200.000.000 195.050.000 97,53
JUMLAH 17.615.805.000 14.694.106.865 87,20
FUNGSI AGAMA FUNGSI PENDIDIKAN
10.679.567.000
6.936.238.000
8,991,535,928
6,368,657,500
PENYERAPAN ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
pagu realisasi
21| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Grafik 3.2
Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Jenis Belanja
3. Realisasi Anggaran Berdasarkan Kegiatan
Berdasarkan kegiatan penyerapan anggaran terbesar terjadi pada
kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan
yaitu mencapai 94,69%. Secara rinci realisasi penyerapan anggaran Balai
Litbang Agama Jakarta berdasarkan kegiatan seperti terdapat pada tabel 3.3
dan gambar 3.3 sbb:
Tabel 3.3
Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun 2018Berdasarkan Kegiatan
NO KEGIATAN ALOKASI REALISASI (%)
1 2153 Penelitian dan
Pengembangan Bimbingan
Masyarakat Agama dan
Layanan Keagamaan
1.434.825.000 1.332.796.400 92,89
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
5.904.096.000
11.511.709.000
200.000.000
4,641,294,620
10,523,848,808
195,050,000
TARGET REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN JENIS BELANJA
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
pagu
22| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2 2154 Penelitian dan
Pengembangan Lektur
Khazanah Keagamaan dan
Manajemen Organisasi
350.000.000 326.192.200 93,20
3 2155 Penelitian dan
Pengembangan
Pendidikan Agama dan
Keagamaan
4.925.245.000 4.662.778.500 94,69
4 2156 Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Badan Litbang
dan Diklat
8.894.742.000 7.332.547.328 82,44
5 5311 Penelitian dan
Pengembangan Lektur
dan Khazanah Pendidikan
Keagamaan
2.010.993.000 1.704.879.000 84,78
JUMLAH 17.615.805.000 15.360.193.428 87,20
Grafik 3.3
Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Kegiatan
1.4
34
.82
5.0
00
35
0.0
00
.00
0
4.9
25
.24
5.0
00
8.8
94
.74
2.0
00
20
10
99
30
00
1.3
32
.79
6.4
00
32
6.1
92
.20
0
4.6
63
.77
8.5
00
7.3
32
.54
7.3
28
1.7
04
.87
9.0
00
2153 Penelitian
dan
Pengembangan
BImas Agama
dan Layanan
Keagamaan
2154 Penelitian
dan
Pengembangan
Lektur, Khazanah
Keagamaan dan
Manajemen
Organisasi
2155 Penelitian
dan
Pengembangan
Pendidikan
Agama dan
Keagamaan
2156 Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya Badan
Litbang dan
Diklat
5311 Penelitian
dan
Pengembangan
Lektur dan
Khazanah
Pendidikan
Keagamaan
pagu realisasi
23| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
4. Realisasi Anggaran Berdasarkan Substansi
Berdasarkan Substansi penyerapan anggaran terbesar terjadi pada Substansi
Dukungan Manajemen yaitu mencapai 82,44%, dan Kelitbangan sebesar
92,05%. Secara rinci realisasi anggaran Balai Litbang Agama
Jakartaberdasarkan substansi seperti terdapat pada gambar 3.4berikut:
Grafik 3.4
Realisasi Anggaran Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun 2018Berdasarkan Substansi
B. Capaian Realisasi Kegiatan/ Output
Pada Tahun 2018, capaian Realisasi output Kegiatan Balai Litbang
Agama Jakartasecara umum dapat dicapai dengan baik. Capaian ouput Balai
Litbang Agama Jakartaadalah sebagai berikut:
DUKUNGAN
MANAJEMEN
KELITBANGAN
8.894.742.000 8.721.063.000
7,332,547,328
8,027,646,100
PENYERAPAN ANGGARAN BERDASARKAN SUBSTANSI
BALAI LITBANG AGAMA JAKARTA TAHUN 2018
pagu realisasi
24| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
1. Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama Dan
Layanan Keagamaan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama
Dan Layanan Keagamaandilaksanakan oleh Balai Litbang Agama Jakarta. Pada
Tahun 2018 sudah dicapai dengan baik, yang dikategorisasi menjadi penelitian
dan pengembangan sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Realisasi Output Kegiatan
Penelitian Pengembangan Kehidupan Keagamaan
Tahun Anggaran 2018
NO. KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB
OUTPUT TARGET REALISASI % REALISASI
%PRO
GRESS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Penelitian dan Pengembangan
Kehidupan Keagamaan
a. Penelitian 2 Laporan 2 Laporan 100 100
a.1. Laporan Penelitian Bahan
Kebijakan 2 Laporan 2 Laporan 100 100
b. Pengembangan 1 Dokumen 1 Dokumen 100 100
c. Layanan Litbang 1 Dokumen 1 Dokumen 100 100
1) Penelitian
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama
Dan Layanan Keagamaanditargetkan sebanyak 2 laporan penelitian bahan
kebijakan. Pada Tahun 2018ini sudah tercapai semua. Kegiatan penelitian
tersebut dapat di lihat dari uraian berikut :
(1) Studi Peningkatan Kualitas Toleransi Antar Kelompok Umat
Beragama Pada Masyarakat Heterogen Di Wilayah Jawa Barat
a. Permasalahan Penelitian
Mengapa wilayah tertentu cenderung damai, rukun atau
terbebas dari insiden konflik keagamaan, terutama insiden konflik
yang melibatkan aksi kekerasan.
Dengan kata lain, untuk dapat memahami secara memadai mengapa
konflik etnis dapatterjadi di suatu daerah, kita juga perlu
memahami mengapa kedamaian etnis dapatterwujud di suatu
daerah.Meski masih terjadi insiden-insiden konflik komunal
25| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
terutama konflik bernuansakeagamaan di Indonesia, namun
frekuensinya cenderung menurun dalam beberapa
tahunbelakangan.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah mengetahui mekanisme
sosial dan faktor-faktor apakah yang mampu menjaga kerukunan
antar umat beragama disetiap wilayah tersebut.
c. Temuan Penelitian
Hasil penelitian ini mendapati bahwa kerukunan yang terjaga di
sebagian besar wilayah penelitian merupakan akibat dari ikatan
kekerabatan hasil dari proses perkawinan antar warga yang sudah
terjadi sejak lama. Ikatan kekerabatan sebagai hasil dari
prosesperkawinan yang sudah berlangsung lama ini kemudian
memunculkan berbagai kearifan lokal yang menyatukan setiap
warga sebagai sebuah keluarga. Meski kondisi rukun ini tercipta
sebagai hasil dari proses perkawinan, bukan berarti bahwa di
wilayah-wilayah penelitian yang dimaksud membolehkan
perkawinan antar penduduk berbeda agama. Yang terjadi adalah
salah satu pasangan ikut memeluk agama pasangan lain. Kerukunan
yang terjaga ditopang oleh ikatan kewargaan yang bersifat
keseharian (quotidian) seperti gotong-royong, menjaga keamanan
wilayah secara bergantian, saling membantu dalam upacara siklus
kehidupan, saling kunjung pada hari raya keagamaan, dan perayaan
hari besar nasional. Di sebagian besar wilayah penelitian belum
banyak terbentuk perkumpulan-perkumpulan asosiatif, yakni
perkumpulan yang mampu menjembatani (bridging) berbagai
elemen warga yang berbeda latar belakang agama, suku, etnis.
Kerukunan yang terbangun pada akhirnya kemudian bersifat
liberal, artinya setiap warga tidak akan mengganggu atau bereaksi
selama keyakinan dan peribadatannya tidak diganggu. Belum
terlihat upaya untuk membangun kerukunan yang didasari pada
pengakuan atas keterbatasan diri dan pemahaman atas keyakinan
26| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
orang lain. 4 Peran pemerintah dalam memelihara kerukunan umat
beragama di sebagian wilayah penelitian masih sangat minim dan
bersifat seremonial dan formalistik. Minimnya peran pemerintah
ditandai dengan absennya berbagai program atau kegiatan yang
secara sengaja ditujukan untuk memperkokoh hubungan
antaragama, baik di kalangan tokoh maupun warga. Absennya
program atau kegiatan pemeliharaan kerukunan yang diinisiasi
pemerintah mungkin didasari pertimbangan karena kehidupan
antarwarga di daerah mereka sudah rukun dan damai. Hal ini tentu
mengkhawatirkan karena hanya mengandalkan kondisi kerukunan
yang muncul secara alamiah dan tidak diikat dengan mekanisme
yang mampu beradaptasi dengan perubahan sosio-demografi.
Selain minim, kegiatan-kegiatan kerukunan masih bersifat
seremonial dan formalistik. Pada sebagian besar wilayah penelitian
terlihat pada kerap diadakannya kegiatan-kegiatan perayaan hari
bersar keagamaan dan perayaan hari besar nasional yang
mengundang berbagai tokoh agama. Dialog-dialog lintas agama
relatif sering dilaksanakan namun hanya mengundang berbagai
tokoh agama dan kurang melibatkan warga sebagai peserta. Hal ini
mengindikasikan bahwa tokoh agama dan masyarakat masih
memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan di sebagian
besar wilayah penelitian.
d. Rekomendasi
Kerukunan antar umat beragama yang terjaga di berbagai lokasi
penelitian menunjukkan kondisi kerukunan yang terjadi secara
alamiah dan sudah berlangsung lama. Mereka merasa bahwa
selama keyakinan agama mereka tidak diganggu dan setiap umat
beragama menjalankan ajaran agamanya masing-masing sesuai
keyakinan yang dianut, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Kondisi alamiah ini membuat warga di berbagai lokasi penelitian
merasa bahwa tidak perlu ada lagi usaha yang patut dilakukan
27| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
untuk meningkatkan kerukunan. Berdasarkan temuan-temuan
tersebut, maka penelitian ini merekomendasikan beberapa hal;
1. Pemerintah membantu memfasilitasi warga untuk membuat
wadah aktivitas warga yang terdiri dari berbagai elemen warga
dari berbagai agama hingga tingkat desa/kelurahan.
Pembentukan wadah aktivitas warga sejak dari tingkat
desa/kelurahan ini karena interaksi warga di tingkat
desa/kelurahan jauh lebih lekat dan menjadi pondasi terhadap
kondisi kehidupan sosial dalam struktur yang lebih luas.
2. Meningkatkan upaya pemerintah dalam menyosialisasikan
berbagai peraturan mengenai kerukunan umat beragama,
terutama tentang pendirian rumah ibadah dan kelompok
keagamaan bermasalah. Hal ini sebagai upaya
menginternalisasi aturanaturan mengenai kerukunan kepada
khalayak yang lebih luas.
3. Kerukunan yang terjaga di banyak lokasi penelitian merupakan
hasil dari proses panjang yang turun-temurun. Hal ini telah
menghasilkan juga berbagai kearifan dan memori kolektif
warga mengenai kerukunan di tempat di mana mereka tinggal.
Karenanya, konservasi nilai-nilai dan kearifan lokal mengenai
kerukunan dari setiap wilayah penelitian perlu dilakukan.
Upaya konservasi ini dapat berbentuk penulisan sejarah dan
berbagai kegiatan literasi merawat memori kolektif warga
mengenai_kerukunan.
28| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
(2) Peran Penyuluh Agama Dalam Pengembangan Sistem Peringatan
Dan Respon DIni Konflik Keagamaan
a. Permasalahan Penelitian
Penyuluh Agama PNS adalah pegawai Kemenag yang
berhubungan dengan penerangan masyarakat mulai dari tingkat
propinsi hingga kecamatan. Sedangkan para Penyuluh Agama Non-
PNS adalah tenaga honorer Kemenag yang mempunyai wilayah
tugas pada tingkat desa/kelurahan. Keberadaan penyuluh agama ini
mempunyai potensi yang besar sebagai agen kerukunan umat
beragama. Namun peran penyuluh agama ini belum banyak
bersentuhan dengan pengelolaan konflik keagamaan di masyarakat
karena belum memiliki panduanyang jelas dan Kemenag juga belum
memiliki sistem peringatan dan respon dini konflik keagamaan.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, adalah :
1. ingin mengetahui status penyuluh agama yang dapat dilibatkan
dalam menyediakan informasi tentang gejala yang berpotensi
terjadinya konflik keagamaan di masyarakat.
2. Ingin mengetahui mekanisme pelaporan informasi konflik
keagamaan oleh para penyuluh agama. Dan yang ketiga adalah
ingin mengetahui jenis pelatihan yang dapat diberikan kepada
para penyuluh agama dalam mendukung sistem peringatan dan
pencegahan dini konflik keagamaan.
c. Temuan Penelitian
Hasil penelitian ini mendapati bahwa penyuluh agama yang
dilibatkan dalam menyediakan informasi tentang gejala yang
berpotensi terjadinya konflik keagamaan adalah semua penyuluh
agama baik yang PNS maupun yang Non PNS. Meskipun untuk
penyuluh agama Islam sudah adaspesialisasi yang berkaitan dengan
konflik keagamaan yaitu penyuluh kerukunan umat beragama dan
penyuluh aliran radikalisme dan aliran sempalan, tetapi melihat
29| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
keadaan dilapangan dalam satu kecamatan terdiri dari puluhan
desa atau kelurahan dan tidak mungkin bisa ditangani hanya oleh
dua orang penyuluh untuk memonitor keadaan suatu daerah maka
lebih efektif apabila semua penyuluh dilibatkan dalam
menginformasikan terkait kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan suatu konflik keagamaan.
Mekanisme pelaporan informasi konflik keagamaan yang
terjadi di masyarakat pada tingkatan paling awal harus dilaporkan
oleh Penyuluh Agama kepada Kepala KUA Kecamatan. Kepala KUA
Kecamatan juga memiliki kewajiban memvalidasi informasi konflik
yang terjadi di masyarakat yang dilaporkan oleh Penyuluh Agama.
Jika laporan berasal dari para Penyuluh Agama Non-PNS, maka
laporan harus disampaikan terlebih dahulu kepada Penyuluh
Agama PNS, karena para Penyuluh Agama PNS ini merupakan
pembina para Penyuluh Agama Non-PNS. Sedangkan pelaporan
yang dilakukan oleh penyuluh agama Non Islam informasi tersebut
harus dilaporkan terlebih dahulu ke penyelenggara Bimas
dimasing-masing Kemenag Kabupaten/Kota, kemudian berjenjang
ke tingkat yang lebih tinggi lagi sesuai dengan alur komando dari
para penyuluh agama ini.
Pelatihan yang dibutuhkan oleh para Penyuluh Agama ini ada
dua jenis pelatihan yang mesti diberikan sebagai bagian dari upaya
mendukung sistem pencegahan dan respon dini konflik keagamaan,
yaitu pelatihan yang bersifat teknis dan pelatihan yang bersifat
substantif. Pelatihan teknis berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan penggunaan aplikasi dari sistem
pencegahan dan respon dini konflik keagamaan yang sedang
dibangun. Hal ini untuk mengatasi kelemahan yang dihadapi para
penyuluh agama selama ini yang dianggap tidak cakap dalam
perkembangan teknologi. Seperti dikemukakan Tenaga
Kepenyuluhan pada Seksi Bimas Islam Kota Tangerang Selatan,
selama ini banyak penyuluh agama, terutama Penyuluh Agama Non-
PNS, yang kerap telat melaporkan kinerja mereka karena banyak
30| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
yang tidak terbiasa menggunakan perangkat dan berbagai aplikasi
teknologi informasi.
Pelatihan substantif sendiri adalah pelatihan mengenai
pemahaman terhadap berbagai regulasi kerukunan umat beragama
yang ada di Indonesia, pengenalan gejala atau faktor resiko yang
mampu memantik konflik, manajemen konflik pada saat terjadi
maupun sesudah terjadinya konflik, serta pelatihan menjalin
komunikasi dengan berbagai pihak. Faktor-faktor resiko konflik
yang dikenalkan kepada para penyuluh agama ini diantaranya,
pembangunan rumah ibadat, penggunaan bangunan bukan rumah
ibadat sebagai tempat ibadat, kelompok keagamaan yang
berpotensi menimbulkan keresahan, dan berbagai hal lain
pengaduan masyarakat yang dianggap mengganggu kerukunan
seperti perayaan hari besar agama, penyiaran agama kepada orang
yang sudah memeluk agama, bantuan sosial dengan tujuan konversi
agama, dan sebagainya.
d. Rekomendasi
Kementerian Agama Cq. Dirjen Bimas Islam, Bimas Kristen,
Bimas Katolik, Bimas Hindu, Bimas Buddha, Bimas Khonghucu,
harus menyiapkan para penyuluh agama sebagai aktor-aktor
kerukunan, sebagai bagian dari tupoksi penyuluh agama. Disamping
itu, dalam rangka memperkuat kompetensi penyuluh agama dalam
mengelola informasi terkait konflik keagamaan dimasyarakat,
pengetahuantentang regulasi kerukunan, kemampuan
berkomunikasi dengan masyarakat, maka dibutuhkan pelatihan-
pelatihan yang mendukung kompetensi, keterampilan dan
pengetahuan para penyuluh agama, sebagai penyedia dan penyuplai
informasi terkait dengan konflik keagamaan di masyarakat.
31| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2) Pengembangan
Kegiatan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama Dan Layanan
Keagamaanditargetkan jumlah pengembangan sebanyak 1 dokumen.
(1) Pengembangan Panduan Bina Desa Rukun
NO KEGIATAN PENGEMBANGAN/
NAMA PRODUK
BENTUK
PRODUK SASARAN PENGGUNA
1 Pengembangan Panduan Bina Desa Rukun
Draf Panduan Bina Desa Rukun
Untuk Stakeholder Sebagai Pemangku Kebijakan
32| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
3) Layanan Litbang
Kegiatan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama Dan Layanan
Keagamaan ditargetkan jumlah pengembangan sebanyak 1 dokumen.
2. Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan
Keagamaan dilaksanakan oleh Balai Litbang Agama Jakarta. Pada Tahun 2018
sudah dicapai dengan baik, yang dikategorisasi menjadi penelitian dan
pengembangan sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Realisasi Output Kegiatan
Penelitian Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Tahun Anggaran 2018
NO. KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB
OUTPUT TARGET REALISASI
%
REALISASI
%
PROGRESS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Agama dan
Keagamaan
a. Penelitian 7 Laporan 7 Laporan 100 100
a.1. Laporan Penelitian Bahan
Kebijakan 4 Laporan 4 Laporan 100 100
a.2. Laporan Penelitian Isu-isu
Aktual 3 Laporan 3 Laporan 100 100
b. Pengembangan 4 Dokumen 4 Dokumen 100 100
b.1. Modul 4 Dokumen 4 Dokumen 100 100
c. Layanan Litbang 1 Dokumen 1 Dokumen 100 100
1). Penelitian
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan
Keagamaan ditargetkan sebanyak 4 laporan penelitian bahan kebijakan
dan 3 laporan penelitian isu-isu aktual. Pada tahun 2018 ini secara
progresssudah tercapai semua.Kegiatan tersebut meliputi :
(1) Penelitian Mutu Madrasah : Studi Pemanfaatan TIK Pada
Madrasah Aliyah
a. Permasalahan
TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) dalamKurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah
33| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
satumatapelajaran yang diajarkankepadapesertadidik
(siswa).NamunpemberlakuanPeraturanPemerintahNomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan telah
menghapuskan mata pelajaran TIK dan Keterampilan Komputer
dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dari struktur kurikulum
nasional. Untuk mengantisipasi gejolak dari guru TIK dan KPPI di
sekolah/madrasah, maka dikeluarkanlah Permendikbud 68 Tahun
2014 dan Permendikbud 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK
sebagai guru bimbingan konseling dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Namun faktanya, guru-guru TIK melalui
Komunitas guru-guru TIK dan KKPI (KOGTIK) menuntut untuk
dikembalikan TIK sebagai mata pelajaran.
b. Tujuan
Permendiknas nomor 16 tahun 2007 mensyaratkan guru
mampu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan
pengembangan diri sebagai bagian dari kompetensi profesional
guru. Perkembangan TIK yang pesat berdampak pada
perubahan paradigma dari pola pembelajaran menjadi
pembelajaran. Melalui media TIK siswa dapat memperoleh
informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber belajar antara
lain : media cetak, media, film, video, CVD/DVD pembelajaran,
dan internet.
c. Temuan
Hasil studi pada sembilan madrasah aliyah di Sembilan
kotaJawa Barat memperlihatkan guru BK TIK Beberapa factor
penyebab antaralain :
1) Kurangnya sosialisasi Permendikbud 45/2015 sehingga banyak
guru yang tidak memahami implementasinya,
2) belum ada petunjuk teknis untuk mengimplementasikannya,
3) kurangnya dukungan kebijakan kepala madrasah,
34| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
4) passion guru TIK. Sehingggasebagian guru TIK yang
tidaktersertifikasiberalihmenjadiguru matapelajaran lain yang
tidak linier.
d. Rekomendasi
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perlu
membuat petunjuk teknis untukimplementasi BK TIK sesuai
Permdikbud nomor 45 tahun 2015 sehingga dapat diterapkan di
sekolah/madrasah secara optimal.
2. Kemendikbud perlu membuat alternative pemanfaatan TIK yang
menampung aspires dari KOGTIK agar TIK dikembalikan sebagai
mata pelajaran untuk TIK sebagai mata pelajaran untuk program
peminatan seperti yang dilakukan pada madrasah aliyah di
Garut, Bekasi, dan Cirebon.
3. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam perlu menyusun kebijakan tentang pemanfaatan TIK di
madrasah termasuk dalam aspek pembelajaran agar
implementasinya optimal.
4. Kementerian Agama melalui Pusdiklat dan Balai Diklat
Keagamaan daerah agar menambah kuota diklat peningkatan
kompetensi TIK untuk guru.
5. Madrasah Aliyah perlu berinisiasi membuat kebijakan yang
tertulis yang mengatur tentang pemanfaatan TIK di madrasah
agar berjalan optimal.
6. Madrasah Aliyah perlu memperluas akses sumberpembiayaan
TIK melalui mitra dengan komite madrasah, stakeholder,
investor, pemerintah daerah, atau dunia usaha agar pemanfaatan
dan pemerataan akses TIK dapat ditingkatkan.
35| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
(2) Survey Integritas Peserta Didik Pada Jenjang Pendidikan
Menengah
a. Permasalahan
Berdasarkan latarbelakang di atas, permasalahan penelitian
ini adalah :
1) Bagaimana kualitas integritas peserta didik pada jenjang
pendidikan menengah,
2) Seberapa besar indeks integritas peserta didik pada jenjang
pendidikan menengah secara nasional maupun pada level
provinsi.
b. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
integritas peserta didik pada jenjang pendidikan menengah
secara nasional maupun level provinsi. Sedangkan target
penelitian ini adalah terumuskannya besaran indeks integritas
peserta didik pada jenjang pendidikan menengah, dan data serta
informasi permasalahan integritas peserta didik di lembaga
pendidikan.
c. Temuan
- Pada tingkatnasional, indeks integritas komposit peserta didik
SMA/MA pada tingkat nasional sebesar 70,21. Indeks integritas
36| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
komposit terdiri dari indeks dimensi kejujuran, tanggungjawab,
toleransi, dan cinta tanah air. Indeks kejujuran sebesar 76,32,
indeks tanggungjawab sebesar 62,71, indeks toleransi sebesar
71,68, dan indeks cinta tanah air 70,13. Indeks paling tinggi
adalah dimensi kejujuransebesar 76,32 dan yang paling rendah
adalah dimensi tanggungjawab sebesar 62,71.
- Indeks integritas peserta didik MA dan SMA berbeda sedikit.
Indeks integritas siswa MA sebesar 70,15 dan indeks SMA
70,12. Baik indeks SMA/MA, dimensi kejujuran memiliki indeks
paling tinggi sedangkan dimensi toleransi mendapatkan indeks
paling rendah.
- Pada level propinsi, Indeks intergritas siswa tertinggi diperoleh
oleh propinsi Yogyakarta sebesar 71,6 dan yang paling rendah
adalah propinsi Gorontalo sebesar 67,5.
e. Rekomendasi
1. Kementrian agama perlu melakukan pembinaan kepada
seluruh pengelola madrasah dalam rangka meningkatkan
indeks integritas siswa madrasah aliyah.
2. Kementerian Agama perlu mengkaji ulang terkait kurikulum
yang berlaku di madrasah aliyah sehingga dapat
meningkatkan indeks integritas siswa yang berkaitan dengan
dimensi toleransi.
3. Balai Litbang Agama Jakarta perlu menindaklanjuti hasil
penelitian ini dengan pendalaman terkaiti ntegritas siswa baik
secara keseluruhan ataupun dimensi-dimensinya.
37| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
(3) Riset Pengembangan Sistem Peringatan dan Respons Dini
Konflik Keagamaan Fase I
(4) Need Assesment Penegerian Raudhatul Athfal
a. Permasalahan
Beberapa identifikasi kelemahan yang bisa dijadikan peluang
penegerian RA diantaranya : (internal) belum ada RA negeri, mutu
RA kurang mampu bersaing dengan TK, perhatian pemerintah
untuk pendidikan jenjang pra sekolah masih minim, dan ancaman
(eksternal: globalisasi, perbaikan akhlak generasi muda, era
industri 4.0, dll). Dari identifikasi tersebut terdapat peluang dari
jumlah RA 27.999, ada yang milik pemerintah status tanahnya (RA
Dharma Wanita ataupun Perwanida), memudahkan dalam
satminkal guru PNS RA, dll) dan peluang (eksternal :
meningkatknya mutu RA, pemerataan kualitas RA secara massif,
guru RA semakin profesional, manajemen RA lebih baik lagi, dll)
b. Tujuan
Fokus grup diskusi di 10 wilayah kerja Balai Litbang Agama
Jakarta mayoritas menghendaki dalam setiap Kab/Kota terdapat 1
RA negeri, kalaupun pemerintah tidak sanggup maka dalam setiap
provinsi minimal terdapat 3-5 RA negeri. Bahkan di Sumatera
Utara justru mengehndaki dalam setiap kecamatan terdapat 1 RA
38| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
negeri. Hal ini lebih pada upaya asas pemerataan kualitas
pendidikan sejak usia dini.
c. Temuan
Usulan Penegerian RA Berdasarkan Temuan Penelitian
Wilayah Nama RA
DKI Jakarta RA Perwanida Cilandak Jak-Sel
Jambi RA Keluarga Sakinah Tanjabtim
RA Dharma Wanita Kota Jambi
Sumatera Utara RA Dharma Wanita Kab Deli
Serdang
RA Bunayya IV Kota Medan
Sumatera Barat RA Dharma Wanita Ar-Rahmah Kota
Bukittinggi
RA Dharma Wanita Ikhas Kota
Padang
Bandarlampung RA Tunas Harapan Lampung Utara
Sumatera Selatan RA Perwanida 2 Kota Palembang
Banten RA Al-Wardah Kab Pandeglang
Riau RA Perwanida Al-Hidayah Kab
Rokan Hulu
RA Azkiya Kab Kuantan Singingi
RA Al-Kautsar Kab Siak
Aceh RA Perwanida Kota Banda Aceh
RA Miftakhul Jannah Pidie Jaya
Jawa Barat RA Uswatun Khasanah Subang
RA Fitriyah Kab Majalengka
RA Keluarga Sakinah Tanjabtim
d. Rekomendasi
Kesiapan penegerian RA diantaranya direspon baik oleh RA
Dharma Wanita ataupun RA Perwanida pada 10 provinsi di
wilayah kerja Balai Litbang Agama Jakarta, dan beberapa RA
lainnya, yang siap dinegerikan tanpa syarat. Untuk itu Pemerintah
segera melakukan penegerian bagi lembaga RA sebagai salah satu
39| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
kontrol managemen dan dalam rangka pemerataan mutu/kualitas
pendidikan jenjang usia dini.
(5) Penelitian Isu Isu Keagamaan (Bidang Bimas Agama dan
Layanan Keagamaan)
a. Permasalahan
1. Apa tayangan keagamaan yang disajikan di televisi lokal selama
bulan Ramadhan?
2. Bagaimana pandangan tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota
Depok dalam hal kebijakan Kementerian Agama mengeluarkan
daftar 200 mubaligh?
3. Apa solusi menurut representasi tokoh agama dan tokoh
masyarakat kota Depok?
4. Mengapa terdapat pro dan kontra terhadap kebijakan Kemenag
terkait 200 daftar mubaligh?
b. Tujuan
Kajian ini berusaha menjawab rumusan berikut; apa tayangan
keagamaan yang disajikan di televisi lokal selama bulan
Ramadhan? Secara spesifik, penelitian ini berusaha menjelaskan,
dalam bentuk apa tayangan keagamaan tersebut disajikan, siapa
40| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
yang mengisi tayangan keagamaan yang dimaksud, apa materi
keagamaan yang disampaikan dalam tayangan tersebut?
Selain itu terhadap daftar mubaligh asumsi penelitian yang
dibangun yakni, “Kota Depok menjadi salah satu wilayah
penyanggah ibu kota negara, memiliki sejumlah perwakilan tokoh
agama Islam dan masyarakat yang memiliki pandangan terhadap
200 daftar mubaligh yang dikeluarkan Kemenag”. Berdasarkan
asumsi tersebut, permasalahan yang hendak dipahami pada
penelitian ini yakni:
Bagaimana pandangan tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota
Depok dalam hal kebijakan Kementerian Agama mengeluarkan
daftar 200 mubaligh? Apa solusi menurut representasi tokoh
agama dan tokoh masyarakat kota Depok?Mengapa terdapat pro
dan kontra terhadap kebijakan Kemenag terkait 200 daftar
mubaligh?
c. Temuan
Tayangan Keagamaan pada Televisi Lokal
1. Jenis tayangan yang disajikan pada televisi lokal selama bulan
Ramadhan cukup beragam, ada yang menayangkan talkshow,
demonstrasi para penghafal Al-Quran cilik, seni keagamaan
dengan melibatkan aparatur daerah.
2. Pengisi acara keagamaan pada televisi lokal ustadz-ustadz lokal
dan individu yang dipandang dapat memperkaya tayangan
keagamaan di daerah.
3. Materi-materi keagamaan yang banyak ditayangkan sangat
bervariasi, namun lebih dominan terkait dengan tema-tema
Ramadhan.
Pandangan tokoh agama dan masyarakat Kota Depok terkait
200 daftar mubaligh
1. Pandangan dari representasi tokoh agama dan masyarakat
memandang bahwa kebijakantersebut dari sisi waktu
dikeluarkannya tidaklah tepat dan belum
41| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
memilikipenjelasanmengenai alasan baru dipilihnya 200 nama
mubaligh tersebut.
2. Kemenag perlu membuat parameter yang akurat terkait dengan
daftar mubaligh tersebutdengan menjaring masukan dari tokoh-
tokoh agama di daerah.
Sistem Peringatan dan Respon Dini Konflik Keagamaan
1. Melibatkan aparatur Kementerian Agama tingkat kecamatan
sebagai penyuplaiinformasi dalam sistem peringatan dan
respons dini konflik keagamaan adalahlangkah yang tepat dan
strategis. Hal itu mengingat tugas yang diemban paraaparatur
tersebut yang memungkinkan mereka untuk sehari-hari
membanguninteraksi dengan masyarakat. Keterlibatan intens
aparatur tersebut denganmasyarakat dapat menjadi saluran
untuk memperoleh informasi tentang berbagaiperkembangan
yang terjadi di masyarakat, termasuk informasi mengenai faktor-
faktoryang akan meningkatkan risiko terjadinya konflik
keagamaan.
2. Kepala KUA Kecamatan dan Penyuluh Agama Islam fungsional
yang berpartisipasisebagai responden secara umum memandang
konflik sebagai pertentangan atauperbedaan antara dua pihak
(atau lebih). Mereka juga berpandangan konflik tidakidentik
dengankekerasan. Pandangan ini sejalan dengan pandangan
para sarjanapengkaji konflik bahwa konflik tidak sama dan
harus dibedakan dari kekerasan.Agama Islam atau Seksi Bimas
Islam, sementara penyuluh agama dengan SeksiPenerangan
Agama Islam pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
3. Hampir seluruh Kepala KUA Kecamatan dan Penyuluh Agama
Islam fungsional yangberpartisipasi sebagai responden mengaku
bahwa di wilayahnya tidak pernah terjadi
konflik keagamaan. Sementara itu, seluruhnya mengaku tidak
melihat gejala-gejala yang dapat mendorong terjadinya konflik
dalam beberapa bulan ke depan.
42| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
4. Hampir seluruh Kepala KUA Kecamatan dan Penyuluh Agama
Islamfungsional yangberpartisipasi sebagai responden
menyebut sejumlah nama orang-orang yangdipandang tokoh
agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di wilayahnya.
Namun,tidak satu pun yang menyebut nama tokoh selain dari
tokoh Islam.
5. Kepala KUA Kecamatan dan Penyuluh Agama Islam fungsional
yang berpartisipasisebagai responden secara umum menilai
tokoh-tokoh itu dapat berperan untukmengatasi konflik jika
konflik terjadi di masyarakat, meski sebagian lainnya juga
menyebut peran penting unsur-unsur Musyawarah Pimpinan
Kecamatan, sepertiCamat, Kapolres dan Danramil.
6. Secara keseluruhan instrumen Penilaian Risiko Konflik
Keagamaan yang sedangdiujicobakan kepada aparatur
Kementerian Agama tingkat kecamatan dapat dipahami
secara mudah dari segi rumusan pertanyaan. Kendati demikian,
perludipertimbangkan untuk memperbaiki item pertanyaan
yang bersifat prediktif menjadi rumusan pertanyaan yang
berupaya menjaring persepsi penyedia informasitentang tingkat
keamanan wilayah saat ini.
a. Rekomendasi
Tayangan Keagamaan pada Televisi Lokal
Penelitian ini merekomendasikan : Kementerian Agama di
daerah perlu andil dalam mengisi acara keagamaan pada
televisi lokal, baik materi dan penyuluh agama islam
Pandangan tokoh agama dan masyarakat Kota Depok terkait
200 daftar mubaligh
Penelitian ini merekomendasikan :Kemenag jika hendak
meneruskan kebijakan ini, perlu membuat daftar mubaligh
denganmeminta masukan dari Ormas keagamaan Islam di daerah.
Sistem Peringatan dan Respon Dini Konflik Keagamaan
Penelitian ini merekomendasikan :
43| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
1. Dari segi kandungan, Form Penilaian Risiko Konflik
Keagamaan juga perlumembedakan item-item pertanyaan
dari segi keperluan pemutakhiran dari segi waku.
Item tertentu memerlukan pemutakhiran data setiap
minggu atau bulan, sementaraitem lainnya cukup
memerlukan pemutakhiran setiap triwulan, semester, atau
tahunan. Misalnya, informasi mengenai profil penyedia
informasi cenderung bersifat statis atau
tidak memerlukan pemutakhiran dalam waktu segera.
2. Untuk mengetahui keandalan item-item tersebut, pengujian
perlu diperluas baik darisegi cakupan wilayah maupun
aparatur yang dilibatkan. Dari segi aparatur, misalnya,
guru-guru agama dan penyuluh agama dari komunitas
agama lain selain Islam perludiujicobakan untuk dilibatkan
sebagai penyedia informasi.
3. Pelibatan aparatur Kementerian Agama tingkat kecamatan,
baik Kepala KUAKecamatan, penyuluh agama, guru agama
perlu dituangkan dalam peraturan yangbersifat mengikat,
seperti tingkat Peraturan Menteri Agama. Termasuk perlu
dipertimbangkan kemungkinan kendala yang muncul akibat
perbedaan gariskoordinasi: Kepala KUA Kecamatan
memiliki garis koordinasi dengan Seksi Urusan
Agama Islam atau Seksi Bimas Islam, sementara penyuluh
agama dengan Seksi Penerangan Agama Islam pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
4. Perlu dikaji lebih lanjut mengenai mekanisme yang tepat
untuk memverifikasiinformasi yang disediakan para
penyedia informasi tersebut. Misalnya, apakah
informasi dianggap valid jika dilaporkan lebih dari dua
penyedia informasi? Ataukahinformasi itu dianggap valid
jika telah dicek silang dengan sumber informasi dari
instansi lain, seperti aparat kepolisian? ataukah diperlukan
mekanisme alternatif untuk verifikasi informasi?
44| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Perlu dikaji lebih lanjut bagaimana informasi penilaian
risiko konflik yang diperolehpara agen lapangan, yaitu
aparatur Kementerian Agama tingkat kecamatan,
dikombinaskan dengan informasi yang diperoleh dari
sumber-sumber lainnya, sepertipakar atau ahli dan media
massa (termasuk media sosial) sehingga dapat melahirkan
informasi yang berguna bagi sistem peringatan dan respons
dini konflik keagamaan.
(6) Penelitian Isu Isu Aktual (Bidang Pendidikan Agama dan
Keagamaan )
45| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
(7) Penelitian Isu Isu Aktual (Bidang Lektur Khazanah Pendidikan
Keagamaan)
a. Masalah
Isu-isu aktual, permasalahan dan dampak strategis yang
bergerak secara dinamis dan melampaui daya antisipasi
masyarakat. Isu-isu yang sering muncul di masyarakat seperti
intoleransi, radikalisme, dekadensi moral dan lain sebagainya
yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Tujuan
Siginifikansi dilaksanakannya penelitian ini, yaitu; untuk
memperoleh gambaran mengenai isu-isu aktual pendidikan
agama dan keagamaan yang belum diteliti dan dikaji dan menjadi
isu aktual di dunia pendidikan. Hasil (output) dari penelitian ini
nantinya dapat dijadikan bahan kebijakan bagi Kementerian
Agama di dalam (1) Meningkatkan kualitas pemahaman dan
pengamalan ajaran agama, sehingga agama dapat berfungsi dan
berperan sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan
dan (2) Meningkatkan kerukunan umat beragama, sebagaimana
termaktub dalam arah kebijakan dan strategi nasional
Kementerian Agama tahun 2015 – 2019, yang bersumber pada
lektur kontemporer dan lektur klasik
c. Temuan
1. Penelitian “Naskah-Naskah Pendidikan Koleksi Museum
Negeri Sumatera Selatan Balaputera Dewa” yang dilakukan
oleh Zulkarnain Yani merupakan manuskrip milik Kesultanan
Palembang Darussalam. Ada 2 (dua) manuskrip yang dijadikan
obyek kajian yaitu :a.)Kitab Riyad{ah al-Nafsi wa
Tah{dhi>bi al-Khalqi wa Mu’a>lijati Amra>d{i al-Qalbi
dan, b.) Kitab Dhammu al-Kibri wa al-‘Ujubi. Diskursus
mengenai akhlak saat ini sangat menarik untuk
diperbincangkan. Hal ini tentu tidak terlepas dari kondisi yang
terjadi di masyarakat akhir-akhir. Pengabaian akhlak menjadi
sebuah fenomena kolektif masyarakat Indonesia. Dekadensi
46| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
moral merajalela dengan berbagai tindakan kekerasan yang
makin meluas dan dengan mudah dilakukan menjadi solusi
untuk memecahkan masalah. Ke 2 (dua) manuskrip ini
merupakan solusi terhadap problematika pendidikan akhlak
yang saat ini mengalami penurunan sangat dratis. Pendidikan
akhlak dengan pendekatan tasawuf sangat dibutuhkan, ke
2(dua) manuskrip ini bisa menjadi obat penawar yang tepat.
2. Penelitian “Orientasi Religius dan Bahan Bacaan Keagamaan
Guru PAI pada SMA kota Bekasi” yang dilakukan oleh
Mahmudah Nur memperoleh hasil bahwa 55 orang guru PAI
SMA yang diteliti memiliki ragam bahan bacaan sebagai
pengayaan bahan ajar di sekolah. Seperti Tafsir Ibnu Katsir,
Tafsir Al-Mishbah, Fikih Islam, Aqidatul Awwam, Sabili, Ummi
dan Sirah Nabawiyah. Adapun kecenderungan orientasi
religius para Guru PAI SMA di Kota Bekasi lebih banyak
terkategori intrinsik dan sedikit terkategori ekstrinsik. Hal
tersebut dilihat dari bahan bacaan keagamaan guru PAI SMA
tersebut.
3. Penelitian “Dinamika Literasi pada Mahasiswa Aktivis LDK
Universitas Djuanda Bogor” yang dilakukan oleh Saeful Bahri
memperoleh hasil bahwa literasi aktifis LDK Mukhlis
berafiliasi kepada Ikhwanul muslimin yang dicirikan dengan
sirah nabawiyyah karya Al-Buthi, Dalam Dekapan Ukhuwah, -
Fiqhud Dakwah karangan Hassan Al-Banna. Namun bahan
bacaan tersebut tidaklah menjadi sesuatu yang sangat
berpengaruh karena hanya merupakan kegiatan rutinitas, dan
mahasiswa telah dibekali dengan bahan bacaan dari semenjak
sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas. Di
samping itu Kampus Universitas Djuanda memberikan materi
PAI hingga 7 SKS yang terbagi atas PAI 1/Akidah (2 SKS), PAI
2/Syariah (2 SKS) dan PAI 3/Akhlak (3 SKS) yang kesemuanya
diarahkan Islam sebagai rahmat bagi segenap alam (rahmatan
lil alamin) dan yang paling penting adalah mempelajari Islam
47| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
secara holistik dan menyeluruh serta membaca dan mengkaji
Al-Qur’an dengan benar yang merupakan gudangnya
kedamaian
4. Penelitian “Naskah Ma’rifah al-Nikah: Literatur Pernikahan
Berdimensi Tasawuf” yang dilakukan oleh Muhamad Rosadi
membahas Naskah Ma’rifat an-Nikâh Museum Negeri Sri
Baduga Bandung dengan nomor registrasi 07.164. Naskah
Ma’rifah al-Nikah ini menjadi salah satu bukti adanya proses
pengajaran agama Islam yang terjadi wilayah Cirebon sebagai
pusat penyebaran agama Islam pada masa lalu. Beberapa hal
yang dibahas dalam naskah ini adalah bagaimana memahami
pernikahan baik dari perspektif syariat, sufistik dan filosofis.
Selanjutnya terdapat nasehat dan panduan dalam melakukan
hubungan suami istri berdasarkan tuntunan agama. naskah
Ma’rifah al-Nikah ini sangat penting untuk diketahui dan dikaji
kembali oleh para santri dan pelajar agar wawasan dan
pengetahuan agama dalam memahami teks keagamaan
mengenai pernikahan semakin beragam dan mendalam.
5. Penelitian “Potret Multikulturalisme Masyarakat Cirebon
(Abad ke-15) dalam Naskah Cariyos Pangeran
Walangsungsang” yang dilakukan oleh Nurhata ini
menggambarkan bahwa Naskah Cariyos Pangeran
Walangsungsang (CPW) memiliki dua tema besar. Pertama,
mengisahkan perjalanan Pangeran Walangsungsang ke
Amparan Jati dalam rangka mencari agama Islam. Kedua,
mengisahkan Syekh Syarif Hidayatillah mencari Nabi
Muhammad, hingga sampai di Amparan Jati. Amparan Jati kala
itu memiliki daya magnet yang begitu kuat, menyedot
perhatian sejumlah kalangan dari berbagai negara, termasuk
Pangeran Walangsungsang dan Syekh Nurjati. Melalui dua
tokoh tersebut tampak multikulturalisme masyarakat Cirebon
pada abad ke-15. Persentuhan budaya terjadi terutama
Pedukuhan Kebon Pesisir sebagai ibu kota Cirebon Larang,
48| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Pasar Pasambangan, dan Pelabuhan Muara Jati. Agama
dominan yang berkembang pada masa itu adalah Islam dan
Budha. Penduduknya pun beragam, berasal dari kepulauan
Nusantara (Tuban, Madura, Jawa, Sunda, Sumatera, Makasar,
dan Bugis) dan mancanegara (Arab, India, Cina, dan Cempa).
6. Penelitian “Naskah Koleksi KH. Abdur Rosyid Djarmani Dukuh
Jati Krengkeng Indramayu” yang dilakukan oleh Muhammad
Tarobin berupa inventarisasi dan deskripsi berbagai
manuskrip koleksi Koleksi KH. Abdur Rosyid Djarmani Dukuh
Jati Krengkeng Indramayu. Berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan, ada 6 (enam) manuskrip yang memiliki kajian atau
tema berbeda; Kitāb al-Mar’ah ila Ahlihā; Ḥāfiẓat Al-Īmān;
Qaṣīdah al-Burdah; Kitab Bahasa; Bayān Taṣdīq; dan Syair
Nahḍah.
d. Rekomendasi
1. Penelitian atau kajian mengenai bahan bacaan keagamaan,
baik dikalangan siswa/i SMA/MA maupun guru Pendidikan
Agama Islam yang ada di SMA, sangat penting untuk
dilanjutkan. Agar dapat diperoleh informasi berbagai bacaan
atau bahan bacaan keagamaan yang memiliki kajian atau
kandungan Islam yang inklusif, moderat dan tawasuth. Materi
Pendidikan Agama Islam harus diperkaya dengan informasi
dan sumber-sumber yang jelas atau bisa
dipertanggungjawabkan isi materinya. Bahkan materi yang
ada dalam pendidikan agama Islam, baik untuk tingkat
SMA/MA ataupun P{erguruan Tinggi harus terbebas dari
faham yang eksklusif.
2. Penelitian atau kajian mengenai Pendidikan yang berbasis
pada naskah klasik (manuskrip) keagamaan juga harus terus
digiatkan. Terutama manuskrip yang memiliki kandungan
tentang pendidikan akhlaq, moral dan etika yang bisa
dijadikan pedoman bagi masyarakat Indonesia agar
49| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
berakhlaqul karimah bersumber pada sumber-sumber yang
akurat.
2) Pengembangan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Keagamaan
ditargetkan jumlah dokumen pengembangan sebanyak 5 dokumen, yaitu :
NO KEGIATAN
PENGEMBANGAN/ NAMA
PRODUK
BENTUK PRODUK SASARAN
PENGGUNA
1 Pengembangan Desa Model
Kerukunan (Kehidupan)
Paguyuban Kerukunan
Desa Pabuaran
Paguyuban
Kerukunan Desa
Pabuaran
2 Penyusunan Panduan
Integrasi Pendidikan
Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama
Berbasis Desa
Panduan Pengembangan
KurikuluModel PABD
(Rancangan Regulasi Di
Tingkat Desa/Draft
Perdes PABD)
MAPK,
Direktorat
Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan dan
Kesiswaaan
Madrasah
3 Peningkatan Kompetensi IT
Guru Madrasah
Model Model
Pembelajaran Berbasis
TIK
Guru Guru Madrasah
Aliyah
4 Implementasi Panduan
Integrasi Pendidikan
Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama
Berbasis Desa
Panduan Pengembangan
KurikuluModel PABD
(Rancangan Regulasi Di
Tingkat Desa/Draft
Perdes PABD)
MAPK,
Direktorat
Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan dan
Kesiswaaan
Madrasah
50| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
5 Antisipasi Paham
Keagamaan Radikal
Berbasis IT (Aktual)
Pemetaan Wilayah Yang Termasuk Dalam
Kategori : Waspada (Siaga Dini), Terancam,
dan Aman. Disimbolkan
Penyuluh Honorer (PAH), dan Penyuluh
Fungsional Dengan Diberikan HP
Abdroid Sebagai Alat Media Digunakan
Pengembangan Desa Model Kerukunan (Kehidupan)
Penyusunan Panduan Integrasi Pendidikan Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama Berbasis Desa
51| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Peningkatan Kompetensi IT Guru Madrasah
Implementasi Panduan Integrasi Pendidikan Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama Berbasis Desa
3) Layanan Litbang
Kegiatan Layanan Litbang dilaksanakan Balai Litbang Agama Jakarta
telah selesai dalam bentuk dokumen sebanyak 1 dokumen.
52| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
3. Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Keagamaan Dan
Manajemen Organisasi
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah
Pendidikan Keagamaan dilaksanakan Balai Litbang Agama Jakarta. Pada
Tahun 2018 sudah dicapai dengan baik, yang dikategorisasi menjadi
penelitian, pengembangan dan layanan kelitbangan sebagaimana dapat dilihat
pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6
Realisasi Output Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Keagamaan Dan Manajemen
Organisasi
NO. KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB
OUTPUT TARGET REALISASI % REALISASI
%PRO
GRESS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Penelitian dan Pengembangan Lektur
Khazanah Keagamaan Dan
Manajemen Organisasi
a. Penelitian 1 Laporan 1 Laporan 100 100
a.1. Laporan Penelitian Bahan
Kebijakan 1 Laporan 1 Laporan 100 100
b. Layanan Litbang 1 Dokumen 1 Dokumen 100 100
1) Penelitian
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Keagamaan
Dan Manajemen Organisasiditargetkan sebanyak 1 laporan penelitian
bahan kebijakanpada Tahun 2018 ini sudah tercapai semua.
Kegiatan dan tahapan yang sudah/sedang dilakukan yaitu:
(1) Inventarisasi dan Digitalisasi Naskah Klasik Keagamaan Di
Wilayah Indonesia Barat
a. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan sejumlah data
mengenai keberadaan naskah klasik keagamaan. Data mengenai
naskah keagamaan ini selanjutnya akan dikompilasi menjadi
sebuah katalog naskah keagamaan. Keberadaan katalog naskah ini
diharapkan bermanfaat bagi pengambil kebijakan dan pihak
53| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
terkait seperti dosen dan peneliti yang ingin melakukan kajian
mengenai naskah keagamaan.
b. Temuan
Berdasarkan hasil penelitian di 3 lokasi penelitian Berdasarkan
hasil pengumpulan data di 3 wilayah (Aceh, Sumatera Barat dan
Lampung), naskah keagamaan yang berhasil didata sementara
berjumlah 117 dengan rincian 22 naskah di Aceh, 63 naskah di
Sumatera Barat, 32 naskah di Lampung.
Naskah keagamaan yang berhasil didata dan dideskripsikan di
wilayah Aceh seluruhnya difokuskan pada naskah koleksi Tarmizi
Abdul Hamid seorang kolektor naskah yang sudah dikenal di dunia
pernaskahan. Sedangkan di wilayah Sumatera Barat naskah yang
didata merupakan koleksi pribadi dan sebagian masih tersimpan di
surau-surau. Untuk wilayah Lampung, naskah yang didata
difokuskan pada naskah koleksi Museum Negeri Lampung.
Dari 117 naskah yang didata, temanya sangat beragam mulai dari
naskah Al Qur’an, Tauhid, Tarekat, Fiqih hingga doa doa dan
mujarobat.
c. Rekomendasi
1. Beragamnya tema naskah keagamaan yang ditemukan
menunjukkan bukti adanya transmisi pengetahuan keislaman
yang pernah terjadi pada masa lalu. Oleh karena itu, perlu
kiranya inventarisasi lebih lanjut dari penelitian naskah
keagamaan.
2. Rentannya kondisi naskah yang ditemukan perlu perhatian dari
berbagai pihak untuk turut serta melakukan konservasi dan
preservasi agar dapat menyelamatkan keberadaan naskah di
berbagai daerah.
54| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2) Layanan Litbang
Kegiatan Layanan Litbang dilaksanakan Balai Litbang Agama Jakarta
seleasai dalam bentuk dokumen sebanyak 1 dokumen.
4. Penelitian dan Pengembangan Lektur Dan Khazanah Pendidikan
Keagamaan
1) Penelitian
(1) Eksplorasi Karya Ulama Nusantara di Lembaga Pendidikan Agama di
Indonesia Bagian Barat : Kajian Teks dan Konteks”
a. Permasalahan
Karya-karya ulama, baik yang berbentuk manuskrip atau teks
tercetak, merupakan salah satu elemen terpenting dalam upaya
merekontruksi berbagai pemikiran intelektual Islam, bahkan aneka
kehidupan sehari-hari, karena di dalamnya terkandung teks-teks
lama yang mencerminkan adanya pertemuan unsur budaya, sosial,
politik dan intelektual lokal dengan Islam dalam suatu wilayah
tertentu.
b. Tujuan
Penelitian ini juga sebagai bagian upaya penguatan peran agama
dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa, sebagaimana
55| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun
2015 – 2019, yaitu “Peningkatan kualitas pemahaman dan
pengamalan ajaran agama”, yang Islam Inklusif, Moderat dan
Wasthaiyah.
c. Temuan
Berdasarkan hasil di 6 (enam) lokasi, maka disimpulkan hasil
penelitian, sebagai berikut;
pertama Zulkarnain Yani mengangkat tema tentang “Semangat
Kebangsaan dalam Kitab Al-Nagham Karya KH. Ahyauddin Ibn KH.
Anwar Ibn Haji Kumpul Seribandung – Sumatera Selatan. Ada 2
(dua) alasan penelitian tersebut dilakukan, yaitu Pertama, kitab al-
Nagham ini belum pernah ada yang melakukan kajian dan
penelitian. Maka, kajian terhadap kitab ini perlu untuk dilakukan.
Kedua, kandungan dari kitab al-Nagham, meskipun berupa syair-
syair lagu, mengenai tema-tema kebangsaan dan nasionalisme.
Berdasarkan hasil kajiannya, disimpulkan bahwa Kitab al-Nagha>m
karya KH. Ahyauddin Ibn KH. Anwar Ibn Haji Kumpul Seribandung
merupakan salah satu mutiara yang terpendam yang ada di pondok
pesantren Nurul Islam Seribandung – Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Karya ulama seperti ini seharusnya dikenal luas oleh masyarakat.
KH. Ahyauddin, melalui kitab al-Nagha>m ini, ingin menyampaikan
pesan-pesan berupa semangat kebangsaan berupa cinta tanah air,
patriotisme, persatuan dan kesatuan bagi seluruh warga negara
dimanapun berada. Bahwa melalui syair-syair lagu dalam kitab ini,
cinta tanah air, patriotisme, persatuan dan kesatuan dapat terwujud
demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dari rongrongan manapun, baik upaya menjatuhkan negara
Indonesia dari dalam negeri maupun serangan dari luar negeri.
Kedua Saeful Bahri mengangkat “Intelektual Sebagai Akar
Persatuan Muslim; Studi Terhadap Misbah al-Zhalam karya Syaikh
Haji Mansur Datuak Nagari Basa (1908-1997)”. Syaikh Haji Mansur
Dt. Nagari Basa merupakan tokoh utama Ulama Tua yang aktif
berjuang dalam dalam bidang sosial-keagamaan, sufi yang berjuang
56| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
membebaskan kaumnya dalam penjajahan Kolonial, mempunyai
genealogi intelektual yang mengakar kepada tokoh-tokoh sentral
ulama Minangkabau sehingga representatif untuk mewakili Ulama
Tua, dosen pada beberapa perguruan tinggi, pimpinan pondok
pesantren dan surau suluk (zawiyah sufi) dan ulama yang produktif
melahirkan karya tulis. Berdasarkan hasil kajiannya, disimpulkan
bahwa Kitab Mishbah al-zhalam adalah salah satu karya ulama
Sumatera Barat yang mempunyai arti penting dalam pergumulan
intelektual di Sumatera Barat. Pada awal abad 20 Sumatera Barat
merupakan salah satu produsen berbagai corak pemikiran.
Beragamnya pemikiran membuka peluang perdebatan dan
perselisihan di kalangan masyarakat awam. Dalam konteks ini
Mishbah al-zhalam hadir sebagai bentuk respon ulama Kaum Tua
terhadap situasi yang terjadi. Berdasarkan teks dan konteks
Mishbah al-zhalam, setidaknya, ada tiga poin penting yang
disampaikan oleh Syaikh Mansur. Pertama, perpecahan di tengah
masyarakat diakibatkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Kedua,
memahami posisi adalah yang penting diketahui sebelum
memberikan pendapat dan penilaian terhadap sesuatu hal. Ketika,
berilmu adalah dasar untuk menjalin perdamaian dan persatuan.
Ketiga, Muhammad Tarobin yang mengkaji “Agama dan Tradisi:
Fikih Salat, Teologi dan Filosofinya dalam Kitab Nur al-Salah
karyaTengku Muhammad Saleh (1901-1966)”. Berdasarkan hasil
kajiannya tersebut, disimpulkan bahwa pengajaran tentang salat
dalam kitab Nur al-Salah tidak semata diajarkan sebagai fikih an
sich tetapi perlu disampaikan dengan pendekatan multidiplin,
dilengkapi dengan pendekatan-pendekatan lain yang sesuai dengan
latar belakang masyarakatnya. Dengan kata lain para ulama
terdahulu telah menggunakan pendekatan multidisiplin guna
melakukan internalisasi nilai-nilai ibadah dan memotivasi
masyarakat untuk melakukan ibadah sebagai bentuk ungkapan
syukur bukan semata sebagai taklif bagi insan beragama.
57| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Keempat, Mahmudah Nur yang mengkaji “Kepemimpinan Abuya
Muqri; Antara Agama dan Magi (Telaah terhadap Naskah Catatan
Harian Abuya Muqri)”. Berdasarkan kajiannya terhadap Naskah
Catatan Harian Abuya Muqri tersebut disimpulkan bahwa
kemampuan dalam agama dan magi menjadi indikator paling
penting bagi para kiai di wilayah Banten. Tanpa keduanya, para kiai
tidak mempunyai kedudukan yang penting dalam masyarakat
Banten. Dengan kemampuan agama dan magi (ilmu hikmah) yang
tertulis dalam NCHAM, Abuya Muqri berhasil diakui sebagai salah
satu kiai yang terkenal di Banten dan menjadikannya sebagai
simpul ilmu hikmah di Banten pada abad ke-20.
Kelima, Rakhmad Zailani Kiki yang mengkaji “Pemikiran
Keagamaan dan Kebangsaan KH. Muhammad Ali al-Hamidi Betawi
dalam kitab Ruh al-Mimbar”. Berdasarkan hasil kajiannya,
disimpulkan bahwa Kitab Ruhul Mimbar ditulis dalam format teks
khutbah dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat langsung
kepada umat karena dapat dimanfaatkan oleh para khatib untuk
khutbah jumat dan ceramah-ceramah mereka. Topik keagamaan
dan kebangsaan diangkat oleh KH Muhammad Ali Alhamidi
dikarenakan pada saat dia menulis, dalam hal ini Kitab Ruhul
Mimbar Jilid 1, suasana keadaan bangsa Indonesia baru saja
merdeka, rentan terpecah belah, apalagi adanya Agresi Militer
Belanda Pertama. Karenanya tema-tema keagamaan dan
kebangsaan yang ditulis oleh KH Muhammad Ali Alhamidi dalam
ruang lingkup persatuan dan kesatuan bangsa untuk menyemangati
umat, menumbuhkan semangat nasionalisme melalui khatib-khatib
yang membacakan tulisan-tulisan dari pemikirannya tentang
keagamaan dan kebangsaan dari atas mimbar; terakhir
Keenam, Muhamad Rosadi yang mengkaji “Pemikiran KH>.
Abdullah bin Nuh (1905-1987) dalam Kitab Ana Muslimun
Sunniyyun Syafi’iyyun”. Berdasarkan kajiannya, KH Abdullah bin
Nuh merupakan sosok ulama pejuang yang turut serta merebut
kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus mengisi kemerdekaan
58| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
melalui pemikiran yang dituangkan dalam bentuk kitab. KH.
Abdullah bin Nuh juga mewajibkan agar menjauhi takfir kepada
sesama muslim; kewajiban untuk bersikap husnudz dzon
(prasangka baik) kepada sesama muslim; mencintai dan
mengagungkan orang-orang shalih sebagian dari ajaran agama;
keyakinan bahwa mencari keberkahan orang-orang shalih bukan
bid’ah; keyakinan bahwa mencintai dan mengagumi orang shalih
baik masih hidup atau sudah meninggal memperkuat keimanan,
Pembahasan mengenai hal ini diperkuat dengan syair yang berjudul
“Pangeran Abdul Hamid Diponegoro al Mujahid.”
d. Temuan
Ada 3 (tiga) rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian
ini,yaitu :
1. Kementerian Agama c.q. Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren agar menjadikan karya-karya ulama
Nusantara materi ajar di berbagai pondok pesantren yang ada di
wilayah Indonesia.
2. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada
Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI agar dapat
memproduksi atau mencetak ulang karya-karya ulama tersebut
dan mendistribusikan karya-karya ulama tersebut keberbagai
pondok pesantren yang ada di wilayah Indonesia.
3. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada
Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI agar melakukan
pendataan ulang (re-inventarisasi) terhadap karya-karya ulama
Nusantara yang ada di berbagai pondok pesantren yang
kajiannya mengenai ajaran atau nilai-nilai kebangsaan,
nasionalisme dan keagamaan sebagai wujud dari penguatan
paham dan ajaran keagamaan yang inklusif, moderat dan
wasthatiyah.
59| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
(2) Tradisi Ritual Keagamaan Di Masyarakat
a. Temuan
Hasil Penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta
(BLAJ) pada tahun 2018 mengenai nilai-nilai agama dan budaya
dalam tradisi ritual masyarakat di Indonesia Bagian Barat
menunjukkan bahwa agama dan tradisi dapat berjalan seiring dan
tidak saling berbenturan. Hal tersebut terlihat dari beberapa
tradisi ritual yang berakar dari tradisi keagamaan pra Islam,
kemudian dimodifikasi fungsi dan tujuannya sehingga masih tetap
bertahan dan berkembang sampai saat ini. Selain itu juga,
beberapa tradisi ritual dijadikan media perekat di masyarakat,
media menyampaikan pesan-pesan yang berupa nilai-nilai agama
dan budaya untuk memperkuat kohesi sosial dan berhubungan
dengan identitas komunal masyarakatnya.
b. Rekomendasi
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada:
1)Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan
(KSKK) Madrasah untuk ikut serta melestarikan dan
mengembangkan tradisi ritual di masyarakat dalam bentuk
materi pembelajaran di Madrasah
60| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2) Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam,
KementerianAgama, berperan aktif dalam mengembangkan
kajian tradisi ritual dalam bentuk penelitian.
2) Pengembangan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah
Pendidikan Keagamaan ditargetkan jumlah dokumen pengembangan
sebanyak 2 dokumen, pada tahun 2018 ini sudah tercapai semua.
NO KEGIATAN PENGEMBANGAN/
NAMA PRODUK BENTUK PRODUK
SASARAN
PENGGUNA
1 Panduan Story Telling
(Mendongeng) Bagi Guru RA
Panduan Bercerita (story
telling) bagi guru dan
orangtua
Guru Tingkat RA
sederajat (TK/TKQ)
dan orangtua
2 Penyusunan
Monograf/Katalog Naskah
Keagamaan Di Cirebon
Monograf/Katalog
Naskah Keagamaan
Cirebon
Dosen dan Peneliti
Naskah, Mahasiswa
61| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Panduan Story Telling (Mendongeng) Bagi Guru RA
Penyusunan Monograf/Katalog Naskah Keagamaan Di Cirebon
3) Layanan Litbang
Kegiatan Layanan Litbang dilaksanakan Balai Litbang Agama Jakarta
telah selesai dalam bentuk dokumen sebanyak 1 dokumen.
62| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
5. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang dan
Diklat
Kegiatan Dukungan Manajemen dan tugas teknis lainnya Badan Litbang
dan Diklat dilaksanakan oleh Balai Litbang Agama.Pada Tahun 2018 sudah
dicapai dengan baik, yang dikategorisasi sebagaimana dapat dilihat pada tabel
3.7 berikut:
Tabel 3.7
Realisasi Output Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
Tahun Anggaran 2018
NO. KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB
OUTPUT TARGET REALISASI % REALISASI
%PRO
GRESS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
a. Layanan Dukungan Manajemen
Eselon I 1 Layanan 1 Layanan 100 100
b. Layanan Internal (Overhead) 2 Layanan 2 Layanan 100 100
c. Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100 100
1) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
ditargetkan sebanyak 4 Layanan dukungan manajemen eselon I,
padaTahun 2018 sudah tercapai 100%.
Kegiatan tersebut, yaitu:
a) Dokumen rencana kerja dan anggaran
b) Dokumen Data dan Informasi , terdiri dari :
Jurnal Penamas
c) Dokumen Tata Usaha, terdiri dari :
Rapat Kerja Dan Kegiatan Ketatausahaan
Peningkatan Sumber Daya Pegawai/ DIKLAT LIPI
2) Layanan Internal (Overhead)
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
ditargetkan sebanyak 2 layanan internal (overhead), padaTahun 2018
ini telah selesai dilakukan , antara lain :
63| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
a) Peralatan Dan Mesin, meliputi :
Alat Pengolah Data
Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
b) Pencetakan dan Penerbitan (PENAMAS)
3) Layanan Perkantoran
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
ditargetkan layanan perkantoran sebanyak 12 bulan, padatahun 2018
sudah tercapai 100%.Layanan perkantoran ini antara lain
kegiatannya adalah :
a) Gaji dan Tunjangan
b) Operasional Dan Pemeliharaan Kantor, meliputi :
Pengadaan pakaian kerja satpam, sopir dan pesuruh
Koordinasi dan konsultasi structural
Perawatan gedung kantor
Perbaikan peralatan kantor
Perawatan kendaraan dinas kantor
Langganan daya dan jasa
Operasional Kantor dan Pimpinan
C. Capaian Perjanjian Kinerja
Capaian Kinerja Balai Litbang Agama Jakarta pada periode Tahun 2018
berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2018 telah tercapai sesuai target
laporan, dapat dilihat pada tabel 3.8berikut:
Tabel 3.8
Capaian Perjanjian Kinerja (Perkin)
Balai Litbang Agama Jakarta
Tahun Anggaran 2018
NO.
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(IKU PROGRAM) TARGET REALISASI CAPAIAN KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Peningkatan
kualitas hasil
penelitian bidang
Bimas Agama dan
Layanan
Keagamaan,
Persentase hasil penelitian kebijakan bidang
Bimas Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan serta
Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi yang menjadi bahan rumusan
kebijakan Kementerian Agama
75% 100% 100% A
64| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Pendidikan Agama
dan Keagamaan
serta Lektur,
Khazanah
Keagamaan dan
Manajemen
Organisasi
Persentase hasil penelitian Bimas Agama dan
Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi yang diakses oleh Instansi/KL lainnya atau
masyarakat
100% 100% 100% B
Persentase SDM peneliti yang termuat
publikasinya di Jurnal Nasional (baseline 20
peneliti)
40%
5 PENELITI 37,5%
C
Persentase SDM peneliti yang mengirim
publikasinya di Jurnal Internasional (baseline
20 peneliti) 2 orang peneliti
10% - -
D
Persentase penelitian bidang Bimas Agama
dan Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama
dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi pada
Balai Litbang Agama Jakarta yang memperoleh
penilaian
100% 100% 100%
E
2 Peningkatan
kualitas hasil
pengembangan
bidang Bimas
Agama dan Layanan
Keagamaan,
Pendidikan Agama
dan Keagamaan
serta Lektur,
Khazanah
Keagamaan dan
Manajemen
Organisasi
Persentase kemanfaatan produk
pengembangan bidang Bimas Agama dan
Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan
Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi yang
menjadi bahan rumusan kebijakan
Kementerian Agama
100% 100% 100% F
Persentase hasil pengembangan bidang Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi yang di
akses oleh Instansi/KL lainnya atau
masyarakat
100% 100% 100% G
Persentase pengembangan bidang Bimas
Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi pada
Balai Litbang Agama Jakarta yang memperoleh
penilaian
100% 100% 100% H
3 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Badan Litbang dan
Diklat
Persentase serapan anggaran 95% 87,20% 93,93% I
Persentase capaian fisik 100% 100% 100% J
Nilai Penilaian Mandiri Pembangunan Zona
Integritas (PMPZI) 76
- - K
Rerata kinerja pegawai 87 - - L
Nilai standarisasi tata kelola perpustakaan 70 - - M
Tingkat keaktifan website A 75 berita 50% N
Open Journal System untuk Jurnal Penamas
terakreditasi
Dikti/
Sinta
100% 100% O
Fasilitasi kerjasama kelembagaan terkait
penelitian dan pengembangan 5
5lembaga 100% P
Sesuai dengan tabel 3.8diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Persentase hasil penelitian kebijakan bidang Bimas Agama dan Layanan
Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah
65| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Keagamaan dan Manajemen Organisasi yang menjadi bahan rumusan kebijakan
Kementerian Agama
1. Pada tahun 2018, ada 12 (duabelas) penelitian. Penelitian yang ditargetkan
menjadi rumusan kebijakan ada 9 (75% kali 12 adalah 9). Penelitian
tersebut adalah :
a. Toleransi Antar Kelompok Umat Beragama pada Masyarakat Heterogen
Di Wilayah Jawa Barat
b. Peran Penyuluh Agama Dalam Pengembangan Sistem Peringatan Dan
Respons Dini Konflik Keagamaan
c. Inventarisasi dan Digitalisasi Naskah Klasik Keagamaan di Wilayah
Indonesia Bagian Barat
d. Peningkatan Mutu Madrasah : Studi Pemanfaatan Kompetensi Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada Madrasah di Jawa Barat
e. Need Assesment Penegerian RA
f. Survey Integritas Peserta Didik Pada Jenjang Pendidikan Menengah
g. Penelitian Riset Pengembangan Sistem Peringatan Dan Respons Dini
Konflik Keagamaan Fase I
h. Eksplorasi Karya Ulama Nusantara Di Indonesia Bagian Barat
i. Tradisi Ritual Keagamaan Di Masyarakat
Selain dari penelitian kebijakan tersebut ada 3 Penelitian Isu Isu Aktual
Pendidikan Agama dan Keagamaan.
2. Penelitian yang telah dibuat policy brief yaitu penelitian :
a. Toleransi Antar Kelompok Umat Beragama pada Masyarakat Heterogen Di
Wilayah Indonesia Barat.
b. Peran Penyuluh Agama Dalam Pengembangan Sistem Peringatan Dan
Respons Dini Konflik Keagamaan
c. Survey Integritas Peserta Didik Pada Jenjang Pendidikan Menengah
d. Need Assesment Penegerian RA
Tetapi executive summary sudah selesai dibuat semua.
B. Persentase hasil penelitian Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi yang diakses oleh Instansi/KL lainnya atau masyarakat
66| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Executive summary telah di upload ke website.
C. Persentase SDM peneliti yang termuat publikasinya di Jurnal Nasional
1. Dari jumlah peneliti 20 orang target yang terpublikasikan hasil penelitian
peneliti pada jurnal nasional ada 40% atau ada 8 peneliti.
2. 5 peneliti yang hasil tulisan peneliti tahun sebelumnya yang dimuat di jurnal
nasional tahun 2018 a.n Dr. Juju Saepudin, H. Saeful Bahri, S.Ag., Zulkarnain
Yani, MA.Hum, Abdul Basid, S.Pd.I dan Rita Sukma Dewi, S.Ip.
3. Realisasinya 15% sehingga capaian kinerjanya 37,5%
D. Persentase SDM peneliti yang mengirim publikasinya di Jurnal Internasional
Belum ada tulisan peneliti BLA Jakarta yang dikirim ke jurnal internasional tahun
2018.
E. Persentase penelitian bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan
Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen
Organisasi pada Balai Litbang Agama Jakarta yang memperoleh penilaian
F. Persentase kemanfaatan produk pengembangan bidang Bimas Agama dan
Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah
Keagamaan dan Manajemen Organisasi yang menjadi bahan rumusan kebijakan
Kementerian Agama
Tahun 2018, BLA Jakarta menghasilkan 8 produk pengembangan yaitu:
a. Pengembangan Panduan Bina Desa Rukun
b. Penyusunan Panduan Integrasi Pendidikan Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama Berbasis Desa
c. Pengembangan Desa Model Kerukunan
d. Antisipasi Paham Keagamaan Radikal Berbasis IT (Aktual)
e. Implementasi Panduan Integrasi Pendidikan Keagamaan Di Sekolah :
Pendidikan Agama Berbasis Desa
f. Peningkatan Kompetensi IT Guru Madrasah
g. Panduan Story Telling (Mendongeng) Bagi Guru RA
h. Penyusunan Monograf/Katalog Naskah Keagamaan Di Cirebon
67| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
G. Persentase hasil pengembangan bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah Keagamaan dan
Manajemen Organisasi yang di akses oleh Instansi/KL lainnya atau masyarakat
Telah dapat di akses di website Belum ada produk pengembangan yang sudah
diakses diwebsite www.blajakarta.kemenag.go.id
H. Persentase pengembangan bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan,
Pendidikan Agama dan Keagamaan serta Lektur, Khazanah Keagamaan dan
Manajemen Organisasi pada Balai Litbang Agama Jakarta yang memperoleh
penilaian telah diapresiasi.
I. Persentase serapan anggaran
1. Berdasarkan aplikasi SIPPA atau Monev DJA, capaian serapan anggaran adalah
87,20%.
2. Total Pagu BLA Jakarta tahun 2018 adalah Rp.17.615.805.000,- (tujuh belas
milyar enam ratus lima belas juta delapan ratus lima ribu rupiah) dan yang
digunakan adalah 15.360.193.428,-(lima belas milyar tiga ratus enam puluh
juta serratus Sembilan puluh tiga ribu empat ratus dua puluh delapan rupiah).
J. Persentase capaian fisik
1. Berdasarkan aplikasi SIPPA 2018, capaian fisik tahun 2018 adalah 100 %.
2. Posisi BLA Jakarta berdasarkan aplikasi SIPPA ada di nomor urut 21.
3. Semua kegiatan telah dilaksanakan oleh BLA Jakarta
K. Nilai Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI)
Nilai PMPZI baru akan diperoleh di akhir tahun., tetapi beberapa upaya untuk
mencapai nilai PMPZI target 80 adalah:
1. Membuat rencana kerja ZI
2. Memilih agen perubahan
3. Mensosialisasikan program ZI
L. Rerata kinerja pegawai
1. Rerata kinerja pegawai diperoleh dari rerata SKP seluruh pegawai BLA
Jakarta.
68| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
Jumlah pegawai BLA Jakarta ada 37 orang. Nilai SKP pegawai baru diperoleh
pada akhir bulan Desember 2018.
M. Nilai standarisasi tata kelola perpustakaan
1. Nilai ini akan diperoleh dari hasil penilaian Tim Perpustakaan Sekretariat
pada bulan November 2018. Hingga saat ini belum ada penilaian.
2. Akan tetapi beberapa perbaikan yang sudah dilakukan adalah :
a. Perpustakaan masih menggunakan aplikasi mysipisispro pemberian dari
Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Keagamaan
b. Mengelola buku-buku yang masuk perpustakaan dengan melakukan
pengklasifikasian dan pemasangan lebel dengan jumlah kurang lebih 300
eksemplar.
c. Menyebarluaskan Jurnal dan buku hasil penelitian terbitan Balai Litbang
Agama Jakarta, melalui moment kegiatan Sosialisasi Hasil Penelitian ke
daerah dan dibagikan ke peserta RDK, seminar, dan workshop.
d. Mengirimkan Jurnal dan buku ke Badan Litbang dan Diklat Keagamaan
untuk pameran buku dalam rangka berpartisipasi penyebaran informasi
Hasil penelitian di Lingkungan Kementerian Agama RI.
e. Melakukan kegiatan Layanan Perpustakaan untuk pemustaka
N. Tingkat keaktifan website
Hasil Penellitian dan Pengembangan dan berbagai kegiatan BLA Jakarta telah di
publikasi pada website www.blajakarta.kemenag.go.id
O. Open Journal System untuk Jurnal Penamas terakreditasi
Jurnal Penamas terakreditasi Shinta 2 dengan Keputusan Direktur Jenderal
Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor : 21/E/KPT/2018 Tanggal 9 Juli
2018 yang berlaku hingga tahun 2020.
Telah terbit PENAMAS No.1 dan No.2 tahun 2018
P. Fasilitasi kerjasama kelembagaan terkait penelitian dan pengembangan
Sudah dilakukan kerjasama dengan Lembaga-lembaga sebagai berikut :
69| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
1. Indonesian Institute For Society Empowerment (INSEP) dalam rangka
penyelenggaraan acara Seminar Nasional dengan tema “Melawan Narasi
Radikal : Memperkuat Kapasitas Khatib, pengurus Masjid, dan Penyuluh
Agama” yang dilaksanakan di Hotel Bidakara pada tanggal 26 April 2018.
2. Kerjasama lainnya dilaksanakan pada bulan Mei 2018 dengan Lembaga
Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara) tentang penelitian naskah-
naskah di wilayah Indonesia bagian Barat yang bertujuan untuk pembuatan
catalog.
3. Bantenologi,
4. PPIM UIN Jakarta, dan
5. UIN Riau.
70| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAB IV
KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT
A. Tantangan dan Hambatan
Tantangan dan hambatan yang dialami Balai Litbang Agama Jakarta meliputi:
1. Kapasitas Balai Litbang Agama Jakarta belum cukup maksimal untuk
mencapai target capaian kinerja yang ideal mengingat kekurangan SDM
peneliti dan Tenaga Litkayasa (banyak yang sudah pensiun dan baru ada
penambahan 1 (satu) CPNS Peneliti);
2. Pembagian anggaran yang berdasarkan fungsi agama dan fungsi
pendidikan yang belum terbagi secara proporsional menyebabkan
ketimpangan output jika mengacu kepada SDM Peneliti yang dimiliki BLAJ
yakni 13 peneliti yang membidangi fungsi agama dan 9 peneliti yang
membidangi fungsi pendidikan;
3. Persoalan aturan kerjasama dalam hal pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan juga masih jauh dari maksimal. Belum ada kemajuan
signifikan terkait aturan tersebut. Sehingga produk penelitian dan
pengembangan yang dihasilkan belum tersosialisasi dan digunakan oleh
stakeholder secara maksimal.
4. Pada anggaran dukungan manajemen BLAJ tidak mencantumkan secara
khusus untuk program penguatan SDM pegawai BLAJ. Secara tidak
langsung sedikit menghambat optimalisasi kinerja pegawai pada wilayah
substansi atau kualitas;
5. Dal hal perencanaan anggaran untuk tahun 2018 kemarin, masih belum
terhitung dengan cermat, 2 (orang) peneliti utama yang akan memasuki
pensiun, sehingga terdapat kelebihan belanja pegawai yang tidak terserap
dan menjadi salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran pada tahun
2018.
B. Upaya Tindak Lanjut
1. Perlu melakukan recrutment atau alih fungsi untuk memenuhi kekurangan
SDM Fungsional (Peneliti dan Litkayasa) BLA Jakarta;
71| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
2. Perlu penyesuaian pada objek penelitian yang menyesuaikan dengan
proporsi penganggaran yang ada dengan jumlah peneliti yang dimiliki BLA
Jakarta serta membuka kemungkinan untuk melibatkan pihak luar dalam
hal kerjasama penelitian;
3. Perlu menyiapkan regulasi dan juga membangun kerjasama dengan
instansi Kementerian atau Lembaga Negara sebagai payung hukum dalam
pemanfaatan hasil penelitian oleh unit teknis dan masyarakat;
4. Penguatan kualitas SDM pegawai perlu didukung dengan anggaran yang
ada baik dalam bentuk bantuan studi, pelatihan pembuatan policy
brief/policy paper, pelatihan menulis jurnal internasional maupun
penguatan kemampuan bahasa.
5. Menghitung dengan cermat dalam aspek perencanaan anggaran, agar tidak
lagi ditemukan kelebihan belanja pegawai yang harusnya sudah bisa
diperkirakan untuk tahun anggaran berjalan.
72| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018
BAB V
PENUTUP
Secara umum, target Program Penelitian dan Pengembangan serta
Dukungan Manajemen Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta
ementerian Agama pada tahun 2018 dapat dicapai dengan cukup baik. Namun
disadari masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya
sehingga belum sepenuhnya mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini
menjadi catatan bagi Balai Litbang Agama Jakarta, untuk dapat menyiapkan
langkah-langkah penyempurnaan sistem kerja dalam rangka peningkatan
kualitas perencanaan dan pelaksanaan program dan anggaran pada tahun yang
akan datang sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
73| Laporan Capaian Kinerja BalaiLitbang Agama Jakarta Tahun 2018