Upload
irwan-budiarto
View
377
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan akhir dendrologi
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dendrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat dan
taksonomi pohon, penyebaran, morfologi, ekologi serta kegunannya serta
yang terpenting adalah mata kuliah ini merupakan dasar dari mata kuliah
lainnya di kehutanan.
Hutan di Indonesia termasuk dalam kawasan Flora Malesia yang kaya
akan jenis-jenis pohon. Kawasan Flora Malesia ini meliputi negara-negara
Malaysia, Filiphina, Papua New Guinea, dan Indonesia. Menurut Van Steenis
(1948) paling sedikit terdapat 25.000 – 30.000 jenis tumbuhan berbunga,
diantaranya ada ± 3.000 jenis pohon. Menurut Lembaga Penelitian Hutan
(sekarang Pusat Penelitian Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam)
terdapat ± 4.000 – 4.500 jenis pohon yang tersebar dikawasan Indonesia.
Hingga saat ini baru sekitar 400 jenis yang dianggap penting masih banyak
jenis pohon di hutan tropika Indonesia yang belum dikenal dan dimanfaatkan.
Diantaranya 267 jenis (nama ilmiah) sudah dikenal dan diperdagangkan, serta
dikelompokkan menjadi 120 jenis kayu perdagangan. Hal ini menunjukkan
bahwa Disinilah dendrologi dapat berperan penting dalam rangka membantu
dalam pengenalan pohon, mulai dari nama hingga fungsi dan kualitas.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kuliah lapang Kebun Raya Bogor antara lain :
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan Kebun Raya Bogor.
2. Mengamati dan mengidentifikasi secara langsung berbagai jenis pohon yang
ada di Kebun Raya Bogor .
3. Melihat secara langsung jenis daun dan pohon digunakan dalam praktikum
dendrologi dikelas.
BAB II
KONDISI UMUM DAN SEJARAH KEBUN RAYA BOGOR
Kebun Raya Bogor berdiri pada tanggal 18 Mei 1817 dengan luas 47 ha
dan ditambah Istana Bogor. Kebun Raya ini di prakarsai oleh Botanis dari
Jerman yang bernama Prof. Cgc. Reinwardt. Pertama berdirinya kebun Raya
ini diberi nama ‘Slands Plantentiun te Buitenzorg’. Berdirinya Kebun Raya ini
menandai tegaknya kekuasaan Belanda dengan dimulainya kegiatan ilmu
pengetahuan, terutama bidang botani. Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya
pemimpin Kebun Raya dikuasai oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kasan
menggantikan J. Douglas. Demi perkembangan koleksi tanaman sesuai
dengan iklim yang ada di Indonesia, maka Kebun Raya Bogor membentuk 4
cabang di beberapa tempat, yaitu:
1. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, luasnya 120 ha dengan ketinggian
1400 m lebih luas dari pada Kebun Raya Bogor, didirikan pada tahun 1866
oleh Teysman, berfungsi untuk tempat mengoleksi tanaman dataran tinggi
beriklim basah daerah tropis dan tanaman sub-tropis. Tahun 1891 kebun
ini dilengkapi dengan laboratorium untuk penelitian flora dan fauna.
2. Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, didirikan oleh Van Sloten tahun
1941. Dengan luasan 85 ha dan memiliki ketinggian 250 m, untuk koleksi
tanaman dataran rendah dan iklim kering daerah tropis.
3. Kebun Raya "Eka Karya" Bedugul - Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof.
Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 ha dengan ketinggian 1400 m,
berfungsi sebagai tempat mengoleksi tanaman dataran tinggi beriklim
kering.
Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan
ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu
pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium
Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884),
dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). Pada saat kepemimpinan
tokoh-tokoh tersebut telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai
Kebun Raya Bogor, dilakukan pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-
tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies
Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman
berekonomi penting di Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit,
kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari
Palembang dan Kalimantan).
Saat ini luas Kebun Raya adalah 87 hektar. Kebun Raya sebagai sarana
koleksi tumbuhan tropika dataran rendah beriklim basah (ketinggian sekitar
260 mdpl dengan curah hujan tipe A 3000-4300 mm / tahun). Data per Januari
2006 terdapat 222 Famili yang ada di Kebun Raya Bogor, 1257 genus/marga,
dan 3423 spesies keseluruhan adalah tumbuhan Tropika. Pengunjung Kebun
Raya Bogor sekitar 1 juta orang per tahun.
BAB III
METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Praktek lapangan dendrologi ini dilaksanakan pada :
hari/tanggal: Sabtu, 22 Desember 2012
waktu : 08.00-13.00 WIB
tempat : Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat
2. Pelaksanaan
1. Sebelum pukul 08.00 WIB, seluruh mahasiswa berkumpul di depan
gerbang utama Kebun Raya tepatnya di bawah pohon Pterocarpus indicus.
2. Mulai praktek lapangan, materi diberikan oleh Bapak Iwan, dosen mata
kuliah Dendrologi. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat penjelasan yang
diberikan oleh Bapak Iwan.
3. Penjelasan dawali di pohon Kempas (Koompasia excelsa) dan berakhir pada
pohon Ki Burahol (Stelechocarpus burahol).
3. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Buku catatan
3. Alat Perekam (kamera)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. KempasNama Ilmiah : Koompassia excelsaFamili : FabaceaeAuthor : Veronika PatrovskáKeterangan : Daun majemuk ganda 2, plagiotropik, bentuk daun
oblongus, meruncing, tata daun altenate, anak daun opposite, memiliki banir yang menyebar, yang tidak beraturan, serta corolla teratas di dalam.
Kegunaan : Tempat beruang madu untuk mencari madu, kayu, penyubur tanah, peneduh, dan sebagainya.
2. Asam LondoNama Ilmiah : Pithecellobium dulceFamili : FabaceaeAuthor : Jeffrey CaldwellKeterangan : Pohon ini jika dibiarkan bebas bisa tinggi menjulang
dengan batang dan cabang yang hampir tak beraturan. Banyak diantaranya pohon asam londo yang menjadi pohon peneduh jalan ini tumbuh merana akibat tidak pernah mendapatkan perhatian dari yang empunya.
Kegunaan : Sebagai tanaman peneduh
3. MerbauNama Ilmiah : Intsia bijugaFamili : FabaceaeAuthor : J. P. M. BrenanKeterangan : Memiliki banir (akar papan) yang tinggi dan tebal. Daun
majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki sepasang anak daun. Bunga terkumpul dalam karangan di ujung (terminal), buah polong, hitam besar. Kulit pohon mengelupas serupa sisik bulat-bulat.
Kegunaan : Penghasil kayu keras yang bernilai komersial yang terdapat di Papua untuk konstruksi bangunan.
4. Angsana Nama Ilmiah : Pterocarpus indicusFamili : FabaceaeAuthor : Lex A.J. Thomson
Keterangan : Daun majemuk ganda 1, alternate, ovatus, tangkai daun membulat, tepi daun bergelombang, bergetah merah, bunga yang tidak beraturan, corolla teratas di luar, serta buah yang bersayap.
Kegunaan : Peneduh di pinggir jalan-jalan, penyubur tanah, sebagai obat sakit gigi dan sariawan.
5. CercekeranNama Ilmiah : Amherstia nobilisFamili : FabaceaeAuthor : Nathaniel WallichKeterangan : Tumbuhan tropika yang mempunyai estetika keindahan
dari bunganya. Tumbuhan ini ada yang beracun dan ada yang tidak beracun.
Kegunaan : Tanaman hias
6. SindurNama Ilmiah : Sindora siamensisFamili : FabaceaeAuthor : C. F. SymingtonKeterangan :Batang lurus, kulit mengelupas tidak berbanir buahnya
berbentuk pipih dan berduri-duri, daun majemuk ganda 1, alternate serta anak daun opposite.
Kegunaan : Sebagai tanaman hias.
7. Ki HujanNama Ilmiah : Samanea samanFamili : FabaceaeAuthor : Durr, P. ; Rangel, J. SourcKeterangan : Merupakan tumbuhan pohon besar, tinggi, dengan tajuk
yang sangat melebar, batangmya simpodial dan kasar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar di seluruh daerah tropika. Di beberapa tempat bahkan dianggap mengganggu karena tajuknya menghambat tumbuhan lain berkembang.
Kegunaan : Sebagai tanaman peneduh
8. Asam KeranjiNama Ilmiah : Dialium guineenseFamili : FabaceaeAuthor : Orhue Ehi RobertKeterangan : Pohon yang memiliki buah seukuran anggur. Kayunya
memiliki struktur keras dan padatKegunaan : Kayunya dimanfaatkan untuk kontruksi bangunan.
9. Saga PohonNama Ilmiah : Adenanthera pavoninaFamili : FabaceaeAuthor : Steve HurstKeterangan : Batang berkayu, bulat, percabangan simpodial, masih
muda hijau setelah tua hijau kecoklatan. Daun majemuk ganda 2, berselang-seling, menyirip ganjil dengan bijinya kecil berwarna merah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan. Tumbuhan ini juga mudah ditemui di pantai.
Kegunaan : Dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel) dari bijinya. Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.
10. AmpupuNama Ilmiah : Eucalyptus albaFamili : MyrtaceaeAuthor : B Verdcourt, B.ScKeterangan : Daunnya berhadapan (opposite), tidak berdaun penumpu,
sebagian daun memiliki kelenjar minyak, beraroma seperti minyak kayu putih, marginal vein, dan ujung daun meruncing, kulit mengelupas, daun diremas harum, biasanya daun merupakan makanan untuk koala di Australia penyebaran pohon ini di daerah Sumatra dan Australia.
Kegunaan : Kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.
11. PedadaNama Ilmiah : Sonneratia caseolarisFamili : Sonneratia Author : Francisco Manuel BlancoKeterangan : Pohon penghuni rawa-rawa tepi sungai dan hutan bakau.
Akar pasak, tata daun opposite, tangkai daun merah jambu dan berdaging. Pedada diketahui menyebar luas, mulai dari Sri Lanka di barat, Asia Tenggara (Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Timor Timur, Papua Nugini, hingga ke Australia, Kepulauan Solomon dan New Hebrides.
Kegunaan : Obat tradisional, yaitu sebagai tapal untuk mengobati luka, memar, keseleo dan bengkak, mengobati cacar, buahnya bahan makanan sebagai sayur atau untuk cuka.
12. Pandan PantaiNama Ilmiah : Pandanus affinisFamili : PandanaceaeAuthor : Kurz YearKeterangan : Batang berduri, daun yang memanjang (seperti daun palem
atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat. Banyak tumbuh di dekat pantai (hutan pantai) dan banyak terdapat di Papua. Dilidah, pandan ini terasa seperti minyak. Berwarna merah, dan agak mengental.
Kegunaan : Dapat digunakan sebagai obat HIV, kebugaran, dan juga sebagai obat kanker.
13. GayamNama Ilmiah : Inocarpus fagiferusFamili : FagaceaeAuthor : J. R. Forst. & G. ForstKeterangan : Merupakan satu-satunya angoota Fabaceae yang berdaun
tunggal. Batangnya simpodial, memiliki banyak percabangan,berdaun kecil, plagiotropik.
Kegunaan : Tanaman peneduh.
14. KebenNama Ilmiah : Barringtonia asiaticaFamili : FabaceaeAuthor : Herlt, Anthony J.Keterangan : Pohon berdaun besar dan rimbun. Kulit kayu abu-abu
agak merah muda dan halus. Ranting tebal. Selain itu tumbuhan ini juga mempunyai stamen yang melimpah,daun tidak bertangkai(daun duduk). Buahnya berbentuk seperti lampu lampion dan bijinya beracun. Tumbuhan ini tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Barat. Tercatat di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Sunda Kecil dan Maluku.
Kegunaan : Obat penyakit mata.
15. Benuang KakiNama Ilmiah : Duabanga moluccanaFamili : SonneratiaceaeAuthor : Blume, MusKeterangan : Pertulangan tepi daun marginal vein dan daun opposite,
tangkainya persegi, simpodial.Kegunaan : Obat tradisional.
16. SempurNama Ilmiah : Dillenia indicaFamili : DilleniaceaeAuthor : J.M.GargKeterangan : Pohon yang memiliki banyak cabang. Daunnya
mengelompok di ujung. Banyak terdapat bekas daun penumpu. Tepi daun bergerigi, tulang sekunder langsung ke tepi daun, dan batang serta rantingnya berbuku.
Kegunaan : Kayu untuk konstruksi, tanaman peneduh.
17. BisbulNama Ilmiah : Diospyros philippinensisFamili : EbenaceaeAuthor : C. E. C. FischerKeterangan : Berasal dari Filipina, di mana jenis ini ditemukan hidup
liar di hutan-hutan primer dan sekunder dan juga dibudidayakan di pekarangan. Daun yang tebal, kaku, dan lebar, alternate. Kulit batangnya hitam, buah lembut seperti mentega, dan memiliki kerapatan tajuk yang tinggi, batangnya berwarna hitam dan mengeluarkan getah berwarna merah, banyak cabang.
Kegunaan : Kayu sebagai bahas konstruksi dan buahnya dapat dimakan, peneduh.
18. Pohon SalamNama Ilmiah : Syzigium foliantumFamili : MyrtaceaeAuthor : -Keterangan : Disebut pohon serbaguna karena semua bagian pohon
mulai dari daun, biji, dan buahnya bisa dimanfaatkan, bulat berbentuk kecil dapat dimakan dan biasanya sumber makanan burung, lalu daunnya digunakan untuk bumbu penyedap makanan.
19. NipahNama Ilmiah : Nypa fruticansFamili : ArecaceaeAuthor : Natalie W. UhlKeterangan :
20. ArenNama Ilmiah : Arenga pinnataFamili : ArecaceaeAuthor : Reed L. Wadley.Keterangan : Getah dipanen untuk penggunaan komersial di Asia
Tenggara, menghasilkan gula yang dikenal di India sebagai
gur, dan juga difermentasi menjadi cuka dan anggur. Buah yang belum matang secara luas dikonsumsi di Filipina dan Indonesia (disebut buah kolang kaling atau buah-tap) dan dibuat menjadi buah kaleng setelah mendidih mereka dalam sirup gula. Kulit berserat gelap (dikenal sebagai doh) yang diproduksi menjadi pintal. Jus mentah dan pulp kaustik. Tanaman ini dapat berkembang menjadi sumber daya utama biofuel (etanol). Di Indonesia serat hitam mengelilingi batang, disebut serat ijuk, yang digunakan sebagai bahan atap organik umum dalam arsitektur vernakular Jawa kuno dan juga dapat ditemukan hari ini dalam arsitektur atap pura Bali. Ijuk juga dapat dibuat menjadi tali atau digunakan dalam sapu.
21. UlinNama Ilmiah : Eusideroxylon zwageriFamili : LauraceaeAuthor : Jesse RussellKeterangan : Dikenal juga dengan nama kayu besi merupakan tanaman
khas Kalimantan yang keberadaannya saat ini sudah mulai langka, hal ini disebabkan oleh penebangan liar yang memanfaatkan pohan tersebut sebagai bahan bangunan atau sebagai atap shirap. Tanaman ulin memiliki bunga yang tumbuh pada ketiak daun yang dapat mengeluarkan bau harum. Kayu ulin mengandung zat extraktif berupa eusiderin.
22. MelurNama Ilmiah : Podocarpus koordersiiFamili : PodocarpaceaeAuthor : Mary S. YoungKeterangan : Tinggi pohon dapat mencapai 40 m, panjang batang bebas
cabang 10-20 m, diameter sampai 100 m. Kulit luar pada umumnya berwarna kelabu coklat sampai merah tua, beralur dangkal mengelupas kecil-kecil. Kayu teras berwarna kekuning-kuningan, kuning-coklat sampai coklat muda.
Kegunaan : Tanaman hias, menyerap dan menjerap (intersepsi) debu dan unsur pencemar udara.
23. Ki PutriNama Ilmiah : Podocarpus neriifoliusFamili : PodocarpaceaeAuthor : Jan Richtr
Keterangan : Spesies konifer, memiliki epimatium pada buahnya, daun tunggal, alternate, pertulangan sejajar, ujung daun runcing, daun tebal, pendek dari jamuju.
Kegunaan : Tanaman hias, menyerap dan menjerap (intersepsi) debu dan unsur pencemar udara.
24. JamujuNama Ilmiah : Dacrycarpus imbricatusFamili : PodocarpaceaeAuthor : de Laub.Keterangan : dapat tumbuh di hutan pegunungan > 500 mdpl (1000-
2000 mdpl). Daun sisik, kayu halus keputih-putihan.Kegunaan : Tanaman hias, menyerap dan menjerap (intersepsi) debu dan
unsur pencemar udara.
25. AraukariaNama Ilmiah : Araucaria cunninghamiiFamili : AraucariaceaeAuthor : Barrs, S-anneKeterangan : Spesies ini ditemukan di pantai hutan hujan dari timur
Australia dan di New Guinea. Pohon dapat hidup sampai 450 tahun dan tumbuh sampai ketinggian 60 meter. Batang silindris, lurus, dan mengelupas. Daunnya bersisik dan seperti duri (tajam). Jenis ini memiliki buah yang berbentuk kerucut.
Kegunaan : Kayu untuk veneer, kayu lapis, pulp, meubel.
26. PinusNama Ilmiah : Pinus caribaeaFamili : PinaceaeAuthor : Rodolfo SalazarKeterangan : Pohon tinggi, tajuk kerucut, 1 fasicle terdiri dari 2 daun
jarum atau 3 daun, kulit batang bercelah-celah dalam. Jenis pinus ini bersifat steril atau mandul, sehingga sulit untuk dibudidayakan.
Kegunaan : Penghasil resin, kayu digunakan untuk pertukangan.
27. Nama lokal : Melinjo
Nama ilmiah : Gnetum gnemon
Famili : Gnetaceae
Ciri khas : Memiliki strobilus, daun tunggal, alternate
Kegunaan : Buah bisa dimakan, untuk bumbu masak, serta daun mudah
untuk sayuran.
28. DamarNama Ilmiah : Agathis dammaraFamili : AraucariaceaeAuthor : L.C. RichardKeterangan : Pohon berdaun tunggal, tipis, tata daun opposite, bentuk
daun oblong. Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak terlalu kuat. Kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di bawah atap. Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar.
Kegunaan : Bahan konstruksi atap, diambil getahnya (kopal)
29. Karet KerbauNama Ilmiah : Ficus elasticaFamili : MoraceaeAuthor : Purves, MKeterangan : Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial),
tinggi bisa mencapai 20 - 30 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua, permukaan halus, percabangan meyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang, keluar akar-akar menggantung dari batang atau cabang yang sudah besar Daun tunggal, bertangkai, tersusun berseling (alternate), bentuk lonjong (elliptica), ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan mengkilat (nitidus), daun muda berwarna merah hati setelah dewasa menjadi hijau tua, kuncup daun muda tertutup dengan selaput bumbung (ocrea) berbentuk kerucut tajam berwarna merah muda Bunga muncul di ketiak daun, berwarna merah kusam, penyerbukan sangat tergantung pada satu jenis kumbang.
30. Leci Nama Ilmiah : Litchi chinensisFamili : SapindaceaeAuthor : -Keterangan : Tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia
Tenggara. Tingginya dapat mencapai 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m, daun majemuk. Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis). Buahnya dapat dimakan, Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening.
Kegunaan : Buah yang dapat dimakan dan dikelola menjadi sirup.
31. MatoaNama Ilmiah : Pometia pinnataFamili : SapindaceaeAuthor : J.R. Forster & J.G. ForsterKeterangan : Tanaman khas Papua. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi
dan memiliki kayu yang cukup keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan.
Kegunaan : Kayu sebagai bahan kontruksi bangunan, bantalan.
32. RambutanNama Ilmiah : Nephelium lappaceum Famili : Sapindaceae Author : J. M'CreeryKeterangan : Daun majemuk ganda 1, alternate, elips, ada tunas di
ketiak daun, ranting berwarna coklat.Kegunaan : Buah dapat dimakan, dan kayunya dijadikan kayu bakar.
33. KopiNama Ilmiah : Coffea canephora Famili : RubiaceaeAuthor :Keterangan : Kopi lokal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: habitus
berupa perdu. Batang berkayu, keras, tegak, putih ke abu-abuan. Daun tunggal, bulat telur, mengkilat, ujung runcing, tepi rata, pangkal turnpul, pertulangan menyirip. Bunga majemuk, berbentuk payung, di ketiak daun, kelopak berbagi lima, hijau, mahkota bentuk bintang, putih, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari hitam. Buah berbentuk bulat telur, masih muda hijau setelah tua merah. Biji berbentuk bulat telur, berbelah dua, keras, putih kotor dan mempunyai akar tunggang dan berwarna kuning muda.
Kegunaan : diolah menjadi minuman kopi (buahnya).
34. SengonNama Ilmiah : Paraserianthes falcatariaFamili : FabaceaeAuthor : Parrotta John AKeterangan : Pohon penghasil kayu, kerap juga ditanam sebagai
tanaman hias, pohon peneduh dan pelindung di perkebunan, pengendali erosi, pupuk hijau, serta sebagai penghasil kayu bakar. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan
ternak (ayam dan kambing). Pepagannya menghasilkan zat penyamak.
Kegunaan : Digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, venir, pulp, papan serat, papan partikel, papan lapis, korek api, kelom (alas kaki) dan kayu bakar.
35. BintaroNama Ilmiah : Cerbera odollam Famili : ApocynaceaeAuthor : Stephan WulffraatKeterangan : Bergetah putih. Buahnya berbentuk corong, buahnya
selalu terletak berpasangan.Kegunaan : Buah dapat digunakan sebagai souvenir.
36. PulaiNama Ilmiah : Alstonia scholarisFamili : Apocynaceae PohonAuthor :Keterangan : Daun tunggal. Verticilate, pertulangan primer menonjol,
pertulangan sekunder sejajar, satu pusaran 3-8 helai daun. Kegunaan : Pengobatan alternative herbal, demam, nyeri, tonikum.
37. JelutungNama Ilmiah : Dyera costulata Famili : Apocynaceae Author : J.D.HookerKeterangan : Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter
sebesar 2 meter. Pohon ini tumbuh di semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra dan bagian selatan Thailand.
Kegunaan : Bahan pembuat permen karet.
38. RarakNama Ilmiah : Sapindus rarakFamili : SapindaceaeAuthor : Klaus BeckerKeterangan : Tumbuhan ini berbentuk pohon tinggi, besar. Tingginya
mencapai ± 42 m dengan diameter batang ± 1 m. Daun bentuknya bundar telur sampai lanset. Perbungaan majemuk, malai, terdapat di ujung batang warna putih kekuningan. Bentuk buah bundar seperti kelereng kalau sudah tua/masak warnanya coklat kehitaman, permukaan buah licin/mengkilat. Biji bundar juga warna hitam. Antara buah dan biji terdapat daging buah berlendir sedikit dan aromanya wangi.
39. DurianNama Ilmiah : Durio zibethinus Famili : BombacaceaeAuthor :Keterangan : Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial),
tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua, permukaan bawah coklat keemasan.
Kegunaan : Buah bisa dimakan, kayu untuk pertukangan.
40. NyatohNama Ilmiah : Payena leeriiFamili : SapotaceaeAuthor : Franz Eugen KöhlerKeterangan : Daun tunggal, alternate, getah putih, intrapetiolaris stipule,
tangkai daun spriral.Kegunaan : Salah satu jenis tumbuhan yang menghasilkan kayu
komersial41. Sawo Kecik
Nama Ilmiah : Manilkara kauki Famili : SapotaceaeAuthor : F. K. KupichaKeterangan : Sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku
sawo-sawoan atau Sapotaceae. Tumbuhan berbentuk pohon ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung. Pohon ini menyukai dataran rendah hingga sedang.
Kegunaan : Buahnya dapat dimakan, tanaman hias, peneduh.
42. Sawo DurenNama Ilmiah : Chrysophyllum cainitoFamili : SapotaceaeAuthor : -Keterangan : Tumbuhan berbentuk pohon, bawah daun berwarna
keemasan, buahnya hijau dan empuk, daun tunggal, alternate, berbulu, ranting kecoklatan.
43. Tanjung Nama Ilmiah : Mimusops elengiFamili : SapotaceaeAuthor : Dr. P. D. Patil
Keterangan : Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Bunga berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun. Buah seperti buah buni, berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru, 2–3 cm, akhirnya merah jingga, dengan kelopak yang tidak rontok. Biji kebanyakan 1, gepeng, keras mengilat, coklat kehitaman.
44. CacaoNama Ilmiah : Theobroma cacaoFamili : SterculiaceaeAuthor : LuisovallesKeterangan : Buah di batang utama, cabang pohon, daun tunggal.Kegunaan : Biji dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan/minuman
45. BayurNama Ilmiah : Pterospermum javanicumFamili : SterculiaceaeAuthor :Keterangan : Bentuk daun asimetris dan permukaan bawahnya berwarna
putih kcoklatan, daun tunggal, alternate, tangkai berbulu.Kegunaan : Bahan untuk pembuatan kayu lapis, furnitur, perkapalan,
jembatan, pulp dan kertas. Daun dan kulit batang yang banyak mengandung tanin dapat berkhasiat mengobati gatal-gatal dan disentri.
46. ColaNama Ilmiah : Cola acuminataFamili : Sterculiaceae Author : Franz Eugen KöhlerKeterangan : Daun tunggal, opposite, buah dan bunga tumbuh langsung
dari kuncup.Kegunaan : Dapat diolah menjadi minuman ringan
manis berkarbonasi yang biasanya menggunakan pewarna karamel dan mengandung kafein.
47. ManggisNama Ilmiah : Garcinia mangostana Famili : Clusiaceae Author : Yan DiczbalisKeterangan : Pohon buah manggis dapat tumbuh 7 sampai 25 meter dan
menghasilkan buah berwarna merah keunguan ketika matang.
Kegunaan : Buahnya dapat dimakan dan kulitnya dapat dijadikan obat.
48. Manggis hutanNama Ilmiah : Garcinia sizygiifoliaFamili : ClusiaceaeAuthor : Keterangan : Begetah kuning, daun tunggal, alternate.Kegunaan : Buahnya dapat dimakan dan kulitnya dapat dijadikan obat.
49. MammeaNama Ilmiah : Mammea siamensisFamili : ClusiaceaeAuthor : Kaweetripob WKeterangan : Tanaman ini memiliki getah yang berwarna kuning. Daun
tunggal, opposite, berbunga putih.Kegunaan : Buah bias dimakan, tanaman hias, peneduh.
50. RengasNama Ilmiah : Gluta wallichiiFamili : AnacardiaceaeAuthor : Nathaniel WallichKeterangan : Getah berbahaya berwarna bening lalu menghitam jika
terkena kulit dapat menyebabkan iritasi hingga menjadi seperti borok.
Kegunaan : Kayu untuk konstruksi
51. Pohon BodhiNama Ilmiah : Ficus religiosaFamili : MoraceaeAuthor : Keterangan : Daun berbentuk hati, alternate.Kegunaan : Obat tradisonal, tanaman hias, kayu untuk pertukangan.
52. Meranti TembagaNama Ilmiah : Shorea leprosulaFamili : DipterocarpaceaeAuthor : J.W. TurnbullKeterangan : Merupakan pasangan pohon jodoh dengan Ficus albipila.
53. Meranti merahNama Ilmiah : Shorea pinangaFamili : DipterocarpaceaeAuthor : GhisalbertiKeterangan : Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda
kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan
ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Di samping menghasilkan kayu, hampir semua meranti merah menghasilkan damar, yakni sejenis resin yang keluar dari batang atau pepagan yang dilukai.
Kegunaan : Penghasil kayu, bahan mebel.
54. KeruingNama Ilmiah : Dipterocarpus trinervisFamili : DipterocarpaceaeAuthor : Andre RobynsKeterangan : Kulit batang mengelupas, daun lebar. Tepi daunnya
bergelombang, pertulangan daunnya menyerupai anak tangga, intrapetiolaris stipule, buah bersayap dua.
Kegunaan : Kayu untuk penukangan, obat tradisional.
55. Kamper tandukNama Ilmiah : Dryobalanops lanceolataFamili : DipterocarpaceaeAuthor : Burck, Ann. Jard. Bot. BtzgKeterangan : Buahnya bersayap dan kelima sayapnya berkembang,
dormansinya singkat. Getahnya bening, beraroma.Kegunaan : Sumber kamper, untuk dupa, parfum.
56. Kamper SingkalNama Ilmiah : Dryobalanops aromaticaFamili : DipterocarpaceaeAuthor : G. G. K. SettenKeterangan : Perbedaannya dengan kamper tanduk adalah daun kamper
ini lebih kecil dari pada kamper tanduk.Kegunaan : Sumber kamper, untuk dupa, parfum.
57. KenariNama Ilmiah : Canarium indicusFamili : BurseraceaeAuthor : Joshua EdwardsKeterangan : Kenari memiliki daun yang imparipinate, yakni di ujung
ranting terdapat anak daun dan bersifat resinus (harum).Kegunaan : Penghasil minyak, buah bisa dimakan, bahan pangan,
kerajinan58. Eboni
Nama Ilmiah : Diospyros celebicaFamili : EbenaceaeAuthor : Djuan, Arghatama
Keterangan : Pohon, batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. Daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua, Bijinya berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman.
Kegunaan : Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas sangat baik digunakan untuk mebel mahal, ukir-ukiran dan patung, alat musik (misalnya gitar dan piano), tongkat, dan kotak perhiasan.
59. NyamplungNama Ilmiah : Calophyllum inophyllumFamili : ClusiaceaeAuthor : Ashwath, NanjappaKeterangan : daun tunggal, bersilang berhadapan, bulat memanjang
atau bulat telur.Kegunaan : Obat HIV
60. Meranti KuningNama Ilmiah : Shorea multifloraFamili : DipterocarpaceaeAuthor : Kaiser, Jo-AnnKeterangan : Komposisi daun tunggal, tata daun alternate, dan bentuk
daun ovatus. Memiliki daun penumpu Intrapetiolaris stipule. Permukaan bawah daun berwarna hijau kekuningan, halus dan mengkilap. Tepi daun bergelombang, ujung daun meruncing, dan tangkai berwarna coklat. Pohon ini adalah salah satu dari “Pohon Jodoh” yang ada di Kebun Raya Bogor, kini sudah berukuran sangat besar.
61. GaharuNama Ilmiah : Aquilaria malaccensisFamili : Thymelaeaceae Author : Ali, N.A.M.. Forest ResKeterangan : Pentebarannya di Sumatra dan kalimantandi dalam hutan
primer, pada ketinggian 1200-1600 mdpl.Kegunaan : Menghasilkan gubal gaharu yang sangat mahal untuk
minyak wangi.
62. Cemara AruNama Ilmiah : Casuarina sumatranaFamili : CasuarinaceaeAuthor : L. JohnsonKeterangan : Pohon tinggi yang dapat mencapai 30m, tegak, berkayu
silindris, kasar, percabangan monopodial. Daun majemuk, tata daun verticillate, bentuk seperti jarum. Bunga berkelamin satu, bunga jantan terletak di ujung, bunga betina di cabang samping, buah kotak. Berbiji tunggal dan berbentuk pipih kerucut. Kegunaan kayu untuk bahan industri dan rumah tangga, bahan pulp, kayu perkakas, naungan dan peneduh, tanaman hias, reklamasi lahan dan memperbaiki tanah.
63. Kayu LasiNama Ilmiah : Adina fagifoliaFamili : RubiaceaeAuthor : Teijsm. & Binn. ex HavilKeterangan : Tumbuhan ini penghasil kayu. kayu ini mempunyai
kekeringan yg bagus & berat jenis yg tergolong tidak terlalu berat. Warna kayu ini kuning tua , dengan corak kembang sedang , daya kekerasan sedang ,dengan serat yg berpadu. Tumbuh di area sekitar Sulawesi , Nusa Tenggara kayu ini jika sudah di finishing sangat mewah & tergolong kayu mahal untuk di pakai alat musik, tetapi jarang ada yg tahu dan mulai ada pabrikan luar negeri yg memakainya untuk gitar atau bass.
64. KedawungNama Ilmiah : Parkia timorianaFamili : FabaceaeAuthor : D.C. MerrKeterangan : termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat langka
Indonesia dengan status kelangkaan dan ancaman “jarang”. Pohon kedawung merupakan pohon raksasa hutan, batangnya besar, lurus dan tinggi di hutan, pohon ini merupakan salah satu jenis pohon yang tertinggi dibanding dengan jenis-jenis pohon-pohon yang lain di hutan. Umumnya pohon kedawung hidup di hutan pada lereng-lereng yang terjal.
65. BuraholNama Ilmiah : Stelechocarpus buraholFamili : Annonaceae
Author : KepelKeterangan : Burahol merupakan tumbuhan yang memiliki buah jenis
cauliflora (menempel di batang). Manfaat buah tersebut adalah dapat digunakan sebagai pengurang dan penghilang bau badan.
Kegunaan : Buah bisa dimakan, biasanya digunakan oleh para putri keraton.
Kebun Raya Bogor memiliki fungsi antara lain sebagai sarana
konservasi tumbuhan secara Ex-situ baik itu kayu lokal maupun diluar daerah
Jawa Barat, sarana penelitian dan pendidikan( kayu, buah bunga terutama
penelitian tumbuhan), dan sebagai sarana wisata ilmiah (wisata sambil belajar)
yang memiliki pengunjung satu juta orang per tahun.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kuliah lapang di Kebun Raya Bogor (KRB) sangat membantu mahasiswa
dalam memahami mata kuliah dendrologi. Praktikan dapat melihat secara
langsung pohon yang ada dalam praktikum, dapat mengidentifikasi pohon tersebut
secara jelas dan langsung. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka
telah telihat secara langsung berbagai jenis pohon dengan berbagai family, dan
berbagai spesies di dalam family tersebut dengan dibatasi kotakan wilayah agar
praktikan mudah memahami dan mengenalinya.
5.2 Saran
Jangan terburu-buru dalam menjelaskan definisi pohon. Sebaiknya jumlah
pemandu diperbanyak atau mahasiswa diagi dalam kelompok-kelompok kecil
agar materi yang disampaikan dapat tertangkap oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
(Anonim). 2004. Diktat Dendrologi. Bogor: IPB Press
Tjitrosoepomo, Gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan (Scizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). G a d j a h M a d a
U n i v e r s i t y P r e s s : Yogyakarta.
LAMPIRAN
Kempas Asam Londo
Angsana Tapak Setan
Trembesi Asam Keranji
Gayam Benuang Kaki
Ulin Manggis hutan
Jamuju Karet Kerbau
Rambutan Burahol
Nyamplung Pulai
Keben Damar
Kopi Bintaro
Sempur Ki putri
Merbau Sindur
Saga Pohon Gaharu
Bisbul Sawo kecik
Melur Pedada
Leci Melinjo
Eboni