81
LAPORAN SURVEY EPIDEMIOLOGI BLOK KLINIK PUBLIC HEALTH OF DENTISTRY ANALISA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA SERTA KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYRAKAT DESA JATISONO, KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN DEMAK PERIODE APRIL 2015 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Disusun Oleh : 1. Henny Eka Putri 2. Rr. Sarah Ladytama 3. Nur Khamilatusy S 4. Anggun Hibah J.T 5. Happy Septianto 6. Galih Ridho H FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015

laporan desa jatisono neww.docx

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN SURVEY EPIDEMIOLOGI

BLOK KLINIK PUBLIC HEALTH OF DENTISTRYANALISA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA SERTA KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYRAKAT DESA JATISONO, KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN DEMAKPERIODE APRIL 2015Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan KlinikIlmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Disusun Oleh :1. Henny Eka Putri2. Rr. Sarah Ladytama3. Nur Khamilatusy S4. Anggun Hibah J.T5. Happy Septianto 6. Galih Ridho HFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2015

\\HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Survey Epidemiologi Blok Klinik Public Health Of DentistryAnalisa Situasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat Di Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak Guna melengkapi Tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Demak,Mei 2015

Disahkan OlehPembimbing

drg. Auva Rovkotti

Mengetahui dan menyetujui,Kepala Puskesmas Gajah I

dr. Anton Hermawan

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Survey Analisa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Tatanan Rumah Tangga Serta Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyrakat Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dimulai pada tanggal 20 April 2015 1 Mei 2015Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Desa Jatisono . Laporan ini memuat data hasil survey masyarakat di Desa Jatisono Demak. Laporan ini dapat terselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:1. Kepala Desa Jatisono dan keluarga atas kerjasama dan bantuan saat proses survey di Desa Jatisono sehingga berjalan lancar.1. dr. Anton Hermawan selaku kepala puskesmas Gajah I yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gajah I1. drg. Auva Rovkotti yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gajah I1. Bu Bidan Karyawamati yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami melakukan survey di Desa Jatisono1. Tim pembimbing kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.Kami menyadari sepenuhnya bahwa hasil laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan dan perbaikan laporan ini agar lebih mendekati hasil yang optimal. Akhir kata kami berharap semoga laporan Survey Analisa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Tatanan Rumah Tangga Serta Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyrakat Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak ini bermanfaat bagi semua pihakDemak,Mei 2015

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advocation), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.perempuan, pada seluruh lapisan sosial-ekonomi masyarakat tanpa terkecuali.Penilaian PHBS meliputi : 1. Perilaku Tidak merokok Persalinan (KIA) Periksa hamil (KIA) Imunisasi Penimbangan balita Cuci tangan Gosok gigi Olah raga/aktivitas2. 3. Lingkungan Jamban Air bersih Sampah SPAL Ventilasi Lantai rumah

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang perlu diperhatikan karena Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat penting dalam menunjang kesehatan dan penampilan.

Penilaian survei terpadu Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi :Indikator :1. Status kesehatan Gigi dan Mulut dan kebutuhan perawatan, meliputi : Maloklusi Status gigi dan perawatan yang diperlukan Status periodontal2. Data perorangan Pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan dan kebiasaan memelihara kesehatan Kepercayaan yang menyangkut kesehatan gigi dan mulut

Survey ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat. Sasaran survey ini adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga serta kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Jatisono, Kecamatan Gajah , Kabupaten Demak sebanyak 80 KK di Rt 1- 8 di RW 01. B. Tujuan Survey terpadu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga serta kesehatan gigi dan mulut ini bertujuan untuk:1. Mengetahui perwujudan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang telah dilakukan warga desa Jatisono.2. Memperoleh data yang objektif mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta kesehatan gigi dan mulut dari masyarakat desa Jatisono.3. Memperoleh pokok-pokok permasalahan kesehatan masyarakat, keluarga, serta gigi dan mulut di desa Jatisono.4. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat keluarga maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, lingkungan serta kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarat desa Jatisono.5. Sebagai bahan acuan untuk menentukan prioritas dan cara pemecahan masalah sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan di desa Jatisono.6. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah setempat mengenai masalah kesehatan masyarakat di desa Jatisono.

C. Metodologi Survey PHBS serta kesehatan gigi dan mulut ini menggunakan metode observation dengan menggunakan questioner kepada 80 KK di RW 1 di RT 01- 08 Desa Jatisono yang dipilih secara acak dengan mengambil sampel 10 KK disetiap RT.

D. Manfaat Manfaat survey PHBS serta kesehatan gigi dan mulut ini adalah untuk mengetahui data PHBS dan data kesehatan gigi dan mulut. Hasil survey yang diperoleh dapat menjadi bahan evaluasi program perencanaan kesehatan dan mengembangkan potensi daerah dari segi kesehatan khususnya masyarakat di Desa Jatisono Kecamtan Gajah Kabupaten Demak.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Landasan TeoriPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri dari 5 tatanan meliputi PHBS di tatanan rumah tangga, PHBS di tatanan sekolah, PHBS di tatanan tempat kerja, PHBS di tatanan tempat umum, dan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan. PHBS yang menjadi pedoman dalam survey ini adalah PHBS di tatanan rumah tangga. PHBS di tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.Tujuan PHBS di Rumah Tangga meliputi tujuan umum yaitu meningkatkan angka rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sementara tujuan khususnya adalah meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS serta setiap anggota rumah tangga dapat berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut dan Pengasuh Anak.Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut : Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanAdalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.

2. Bayi diberi ASI eksklusi Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit3. Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu.4. Mencuci tangan dengan air dan sabunAir yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Manfaat mencuci tangan adalah membunuh kuman penyakit yang ada di tangan dan mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).5. Menggunakan air bersihAir yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit6. Menggunakan jamban sehatJamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.7. Rumah bebas jentikRumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.Tiga Indikator Hidup Sehat: 8. Makan buah dan sayur setiap hariSetiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung banyak nutrisi yang sangat diperlukan tubuh untukberaktifitas sehari-hari.9. Melakukan aktivitas fisik setiap hariAktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.10. Tidak merokok dalam rumahSetiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.Dari sepuluh indikator PHBS di atas maka akan didapatkan empat klasifikasi rumah tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut:1. Klasifikasi I (warna merah) : Jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.2. Klasifikasi II (warna kuning): Jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.3. Klasifikasi III (warna hijau) :Jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehatKlasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.

BAB IIIANALISA SITUASI KESEHATAN

A. Analisa Aspek PendudukDesa Jatisono adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Gajah dan kabupaten Demak. Jarak dari Gajah ke desa Jatisono kira-kira 6 km,sedangkan demak ke Gajah kira-kira 25 km. Transportasi yang digunakan untuk pergi ke desa ini dengan menggunakan sepeda, sepeda motor,becak,dan delman. Desa ini berpenduduk kira-kira 3500 jiwa. Penduduk di desa ini,rata-rata bermata pencaharian sebagai petani. Hasil tanaman pada musim penghujan adalah padi sedangkan pada musim kemarau yaitu kacang hijau. Apabila terjadi gagal panen padi,petani mengalami kerugian besar sehingga pendapatan sehari-hari berkurang.1. Data Wilayah/ GeografisData umum wilayah di Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak adalah sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan dengan desa Keramat, Sebelah barat berbatasan dengan desa Tlogojati, Sebelah selatan berbatasan dengan desa Surodadi Sebelah utara berbatasan dengan desa Dondong.

a. Luas DesaLuas desa Jatisono sebesar 29.900.000000 hab. Pembagian Administrasi Dusuna. Jumlah RT : 24 RTb. Jumlah RW: 3 RWc. Tokoh masyarakat-- Nama H. PURNOMO, S. Sos

-- Pangkat/Golongan

-- NIP

-- Pendidikan Terakhir Sarjana

-- Pelatihan yang pernah diikuti

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

1. Kepala Desa/Lurah

2. Sekretaris Desa/Kelurahan

-- Nama MASRUKHIN

-- Pangkat/Golongan

-- NIP

-- Pendidikan Terakhir SLTA

-- Pelatihan yang pernah diikuti

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Badan Permusyawaratan Desa

-- Nama TRI CAHYO WIDARSO

-- Pendidikan Terakhir S-1

-- Pelatihan yang pernah diikuti

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

1. Data Kependudukana. Jumlah PendudukJumlah Laki-Laki (orang) 1.908

Jumlah Perempuan (orang) 1.916

Jumlah Total (orang) 3.824

Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.206

Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 14

b. Komposisi Usia PendudukLaki-Laki

Usia 0 - 6 Tahun 47

Usia 7 - 12 Tahun 0

Usia 13 - 18 Tahun 0

Usia 19 - 25 Tahun 0

Usia 26 - 40 Tahun 0

Usia 41 - 55 Tahun 0

Usia 56 - 65 Tahun 0

Usia 65 - 75 Tahun 0

Usia > 75 Tahun 0

Jumlah Laki-Laki (Orang) 47

Perempuan

Usia 0 - 6 Tahun 60

Usia 7 - 12 Tahun 0

Usia 13 - 18 Tahun 0

Usia 19 - 25 Tahun 0

Usia 26 - 40 Tahun 0

Usia 41 - 55 Tahun 0

Usia 56 - 65 Tahun 0

Usia 65 - 75 Tahun 0

Usia > 75 Tahun 0

Jumlah Perempuan (Orang) 60

c Mata Pencaharian Penduduk

Jenis PekerjaanLaki-Laki (orang)Perempuan (orang)Jumlah (Orang)

Pegawai Negeri Sipil141630

TNI202

Perangkat Desa606

Anggota Legislatif101

Jumlah Total (Orang)231639

d. Sarana Pendidikan

KategoriTingkatan/Jenis SekolahJumlah PengajarJumlah SiswaRasio

Sekolah FormalTK77010

SD2432913

SMP5463711

SMA201055

Sekolah IslamPonpes55010

Jumlah Total1101.191

Tenaga KesehatanJumlah (Unit/Orang}

Bidan1

Jenis Prasarana KesehatanJumlah (Unit)

Puskesmas pembantu1

Posyandu3

Rumah Bersalin1

Jumlah Total (Unit)5

Tempat IbadahJumlah

Masjid1

Langgar/Surau/Mushola21

Jumlah Total22

Sanitasi

Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah)

0

MCK Umum (Unit) 1

Jamban Keluarga (KK) 0

Saluran Drainase/Saluran Pembuangan Air Limbah Ada

Kondisi Saluran Drainase/Saluran 2

Analisa hasil Survey Berdasarkan survei tersebut diperoleh data-data sebagai berikut : Analisa Derajat Kesehatan Gigi dan Mulut3.1.1 Prevalensi/ keluhan Penyakit Gigi dan Mulut3.1.1.1 Tabel Data prevalensi keluhan penyakit Gigi dan MulutKeluhan penyakit gigi dan mulut

Jumlah 80 KK dengan 120 sampelYa Tidak

%%

8570,833529,16

3.1.2 Data Penyakit Gigi dan Mulut3.1.2.1 Tabel Data prevalensi keluhan penyakit Gigi dan MulutData penyakit Gigi dan Mulut

Jumlah responden 80 KK dengan 85 sampel penyakit gigi dan mulutBalita (60th)

%%%%

00%3237,644552,9489,41

Kedua tabel menunjukkan bahwa dari 80 KK terdapat 120 sampel yang diperiksa . Dari 120 sampel yang diperiksan sebesar 85 orang (70,83%) merasakan adanya keluhan sakit gigi dan mulut dan sebesar 35 orang (29,16%) tidak merasakan adanya keluhan sakit gigi dan mulut

3.1.3 Gambaran Penyakit Gigi dan Mulut pada balita, anak sekolah, dan Lansia yang dilakukan pemeriksaan.3.1.3.1 Tabel data responden yang dilakukan pemeriksaan

Data penyakit Gigi dan Mulut

Jumlah responden 80 KK dengan 120 sampelBalita (60th)

%%%%

86,675243,35344,1675,83

Tabel menunjukkan bahwa telah dilakukan pemeriksaan pada 30 KK yang terdiri dari balita 8 orang (6,67%), usia sekolah 52 orang ( 43,3%), dewasa 53orang (44,16%), lansia 7 orang (5,83%)

3.1.3.2 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada BalitaJumlah balita yang diperiksa 2 orangKesakitan GILUT

KariesDebris indeksKalkulus IndeksgingivitissariawanPenyakit periodontalKelainan Dento skeletal

%%%%%%%

810081000000000000

Tabel menunjukkan bahwa dari 2 balita yang dilakukan pemeriksaan terdapat 8 orang (100%) yang terdapat karies, 8 orang (100%) yang terdapat debris.

3.1.3.3 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada Usia Sekolah (5-21th)

Jumlah usia sekolah yang diperiksa 32 orangKesakitan GILUT

KariesDebris indeksKalkulus IndeksGingivitissariawanPenyakit periodontalKelainan Dento skeletal

%%%%%%%

321002887,51031,21650000000

Tabel menunjukkan bahwa dari 32 orang usia sekolah yang dilakukan pemeriksaan terdapat 32 orang (100%) yang ditemukan karies, 28 orang (87,5%) yang terdapat debris, 10 orang (31,2%) terdapat kalkulus, 16 orang (50%) terdapat gingivitis, 16 orang (50%) terdapat sariawan, tidak terdapat penyakit periodontal dan kelainan dento skeletal.

3.1.3.4 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada Dewasa (22-60th)

Jumlah dewasa yang diperiksa 45 orangKesakitan GILUT

KariesDebris indeksKalkulusIndeksGingivitissariawanPenyakit periodontalKelainan Dento skeletal

%%%%%%%

45100451001840817,7511,10000

Tabel menunjukkan bahwa dari 45 orang usia dewasa yang dilakukan pemeriksaan terdapat 45 orang (100%) yang ditemukan karies, 45 orang (100%) yang terdapat debris, 18 orang (40%) terdapat kalkulus, 8 orang (17,7%) terdapat gingivitis, 5 orang (11,1%) terdapat sariawan, tidak terdapat penyakit periodontal dan terdapat kelainan dento skeletal.3.1.3.5 Tabel penyakit Gigi dan Mulut pada Lansia >60th

Jumlah lansia yang diperiksa 7 orangKesakitan GILUT

KariesDebris indeksKalkulus IndeksGingivitissariawanPenyakit periodontalKelainan Dento skeletal

%%%%%%%

7100710071000000571,4200

Tabel menunjukkan bahwa dari 7 orang lansia yang dilakukan pemeriksaan terdapat 7 orang (100%) yang ditemukan karies, 7 orang (100%) yang terdapat debris,7 orang (100) terdapat kalkulus, 5 orang (100%) terdapat penyakit periodontal

3.2 Analisa Aspek Pelayanan Kesehatan3.2.1 Apakah anggota keluarga pernah mendapat penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari petugas kesehatan?3.2.1.1 Tabel waktu mendapatkan penyuluhan gigiWaktu

Tidak Pernah6 bulan

%%%%

80100000000

Tabel menunjukkan 80 KK (100%) belum/ tidak pernah mendapat penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari petugas kesehatan, hal ini disebabkan karena kekurangan kader untuk mengadakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di desa Jatisono

3.2.2 Apakah keluarga mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas?3.2.2.1 Tabel pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmasPelayanan kesehatan gigi dan mulut puskesmas

Tidak pernah3-6 bulan

%%

8010000

Tabel menunjukkan 80 KK (100%) tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas, hal ini dikarenakan lokasi puskesmas yang cukup jauh dari desa dan kurangnya kesadaran masyarakat desa Jatisono

3.2.3 Kalau anggota keluarga ada yg sakit berobat kemana?3.2.3.1 Tabel tempat berobat wargaTempat berobat warga

Dr./ drg praktek swastaPuskesmasPoskesdesBeli obat diwarung

%%%%

0056,25007593,75

Dari tabel menunjukkan 80 KK memilih berobat ke puskesmas sebanyak 5 orang ( 6,25) dan 75 KK (93,75%) lebih memilih berobat sendiri dengan cara membeli obat diwarung.

3.2.4 Apakah pernah mendapat penyuluhan gigi dan mulut dari kader kesehatan?3.2.4.1 Tabel pernah tidaknya mendapatkan penyuluhan GILUT dari kaderPenyuluhan GILUT dari kader

Ya Tidak

%%

0080100

Dari tabel menunjukkan 80 KK (100%) tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dari kader kesehatan, hal ini dikarenakan tidak ada kader kesehatan gigi mulut di desa Jatisono3.3 Analisa Aspek Perilaku Kesehatan3.3.1 Dalam sehari berapa kali anggota keluarga mandi3.3.1.1 Tabel frekuensi anggota keluarga mandiFrekuensi anggota keluarga mandi

1 kali2 kali3 kali

%%%

000080100

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK memiliki kebiasaan mandi sebanyak 3 kali sehari sebanyak 80 KK ( 100%)

3.3.2 Dimana tempat anggota keluarga mandi3.3.2.1 Tabel tempat anggota keluarga mandi Tampat mandi

KM sendiriPemandian umumSungai

%%%

801000000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK mempunyai kamar mandi sendiri

3.3.3 Ketika mandi apakah semua anggota keluarga menggunakan sabun mandi3.3.3.1 Tabel penggunaan sabun amndi ketika mandiMenggunakan sabun mandi

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa semua KK menggunakan sabun mandi ketika mandi.

3.3.4 Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari3.3.4.1 Tabel frekuensi menyikat gigi dan waktuFrekuensi menyikat gigi dan waktu

1 x (waktu)2x (waktu)3x (waktu)

%%%

0080 10000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) menyikat gigi 2 kali sehari diwaktu pagi dan sore.

3.3.5 Rata-rata keluarga di desa Tugu belum menyadari pentingnya menggosok gigi di malam hari sebelum tidur.3.3.5.1 Tabel cara menyikat gigi yang sering digunakanCara menyikat gigi

Maju mundurMemutar/ rolAtas kebawahKanan kiri

%%%%

80100000000

Tabel menunjukkan bahwa semua KK (100%) menyikat gigi dengan cara gerakan maju-mundur,

3.3.6 Rata-rata lama menyikat gigi3.3.6.1 Tabel rata-rata lama menyikat gigiLama menyikat gigi

< 2 menit2-3 menit>3 menit

%%%

6176,251923,7500

Tabel menunjukkan bahwa 61 KK (76,25%) menyikat gigi 3 menit setiap kali menggosok gigi.

3.3.7 Berapa lama sikat gigi diganti3.3.7.1 Tabel berapa lama sikat gigi digantiKETERANGAN

Setiap 1 bulanSetiap 2 bulanSetiap 3 bulanBila sudah rusak

%%%%

11,2500007998,75

Tabel menunjukkan bahwa 1 KK (1,25%) mengganti sikat gigi setiap 1 bulan sekali, tidak ada KK yang rutin mengganti sikat gigi setiap 2 bulan dan setiap 3 bulan sekali, namun ada 79 KK (98,75%) yang mengganti sikat gigi bila sudah rusak.

3.3.8 Ketika anggota keluarga menyikat gigi apakah memakai pasta gigi3.3.8.1 Tabel penggunaan pasta gigi ketika menggosok gigiPenggunaan pasta gigi

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa semua KK menggunakan pasta gigi ketika menggosok gigi.

3.3.9 Berapalama anggota keluarga memeriksakan gigi ke puskesmas3.3.9.1 Tabel frekuensi memeriksakan gigi kepuskesmasFrekuensi memeriksakan gigi ke puskesmas

Tidak pernah6 bulan

%%%%

80100000000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK tidak pernah memeriksakan gigi ke puskesmas, jika merasakan sakit gigi hanya cukup memeriksakan ke bidan atau mantri setempat atau hanya diobati dengan obat warung

3.3.10 Apakah anggota keluarga suka manan makanan ringan (ngemil) diantara waktu makan3.3.10.1 Tabel kebiasaan konsumsi makanan ringan waktu makanKonsumsi makanan ringan waktu makan

YaTidak

%%

7188,75911,25

Tabel menunjukkan bahwa 71 KK (88,75%) gemar konsumsi makanan ringan waktu makan atau sesaat setelah makan dan 9 KK (11,25%) tidak gemar mengonsumsi makanan ringan waktu makan atau sesaat setelah makan.

3.3.11 Berapa kali anggota keluarga ngemil dalam kurun waktu 1 hari3.3.11.1 Tabel frekuensi ngemil dalam kurun waktu 1 hari.Frekuensi ngemil dalam kurun waktu 1 hari

1 kali2 kali3 kali>3 kali

%%%%

56,251721,251518,754353,75

Tabel menunjukkan bahwa 5 KK (6,25%) ngemil 1 kali dalam kurun waktu 1 hari, 17 KK (21,25%) ngemil 2 kali dalam kurun waktu 1 hari, 15KK (18,75%) yang ngemil 3 kali dalam kurun wakti 1 hari, namun 43 KK (53,75%) ngemil >3 kali dalam kurun waktu 1 hari.

3.3.12 Jenis makanan yang disukai pada waktu ngemil3.3.12.1 Tabel jenis makanan yang disukai pada waktu ngemilJenis makanan yang disukai

Makanan manis (biscuit, wafer)Permen, coklatSnack keringBuah-buahan

%%%%

451012,55467,51215

Tabel menunjukkan bahwa 4 KK (5%) menyukai makanan manis (biscuit, wafer) pada waktu ngemil, 10 KK (12,5%) menyukai permen, coklat pada waktu ngemil, 54 KK (67,5%) menyukai snack kering (kerupuk, keripik), dan 12 KK (15%) menyukai buah-buahan waktu ngemil.

3.3.13 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi susu dalam makanan sehari-hari3.3.13.1 Tabel rutinitas konsumsi susu sehari-hariKonsumsi susu sehari-hari

YaTidak

%%

0080100

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (40%) tidak rutin mengonsumsi susu sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga desa Jatisono kurang memahami akan pentingnya mengkonsumsi susu sehari-hari. Hanya yang mempunyai anak balita yang mengkonsumsi susu, dewasa tidak mempunyai kesadaran mengkonsumsi susu.

3.3.14 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi sayur-sayuran dalam makanan sehari-hari3.3.14.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi sayur-sayuran dalam makanan sehari-hariKonsumsi sayur-sayuran sehari-hari

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa semua KK (100%) mempunyai kebiasaan mengonsumsi sayur-sayuran setiap kali makan sehari-hari, sedangkan tidak ada kebiasaan mengonsumsi sayuran sehari-hari. Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga desa Jatisono sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi sayuran sehari-hari.

3.3.15 Apakahanggota keluarga mengkonsumsi buah-buahan dalam makanan sehari-hari3.3.15.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi buah-buahan dalam makanan sehari-hariKonsumsi buah-buahan sehari-hari

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kebiasaan mengonsumsi buah-buahan sehari-hari. Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga desa Jatisono sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi buah-buahan sehari-hari. Buah-buahan yang mereka konsumsi adalah buah-buahan musiman, yaitu mangga, papaya, pisang, jambu, belimbing tergantung dari musim buah yang ada saat itu.

3.3.16 Apakah anggota keluarga mengkonsumsi ikan/ daging/ telur dalam makanan sehari-hari.3.3.16.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi ikan/ daging/ telur dalam makanan sehari-hariKonsumsi ikan/daging/ telur sehari-hari

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kebiasaan mengonsumsi ikan/ daging/ telur setiap kali makan sehari-hari, sedangkan . Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga di desa Jatisono sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi ikan/daging/ telur sehari-hari.

3.3.17 Apakah air putih yang diminum anggota keluarga berasal dari air kemasan atau isi ulang3.3.17.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi air kemasan/ isi ulangKonsumsi air kemasan/ isi ulang

YaTidak

%%

5568,754531,25

Tabel menunjukkan bahwa80 KK (100%) mempunyai kebiasaan mengonsumsi air kemasan/ isi ulang setiap kali minum.

3.3.18 Apakah air putih yang diminum anggota keluarga berasal dari air yang direbus sendiri3.3.18.1 Tabel kebiasaan mengonsumsi air yang direbus sendiriKonsumsi air yang direbus sendiri

YaTidak

%%

4531,255568,75

Tabel menunjukkan bahwa 45 KK (31,25%) mempunyai kebiasaan mengonsumsi air yang direbus sendiri setiap kali minum, sedangkan 55 KK ( 68,75%) tidak mempunyai kebiasaan mengonsumsi air yang direbus sendiri. Hal ini menunjukkan rata-rata keluarga di desa Jatisono masih menggunakan air yang direbus sendiri untuk air minum yang dikonsumsi sehari-hari.

3.3.19 Kebiasaan air yang diminum berasal dari3.3.19.1 Tabel sumber air minumSumber air minum

Mata airPAMAir isi ulangSumur umum Sumur keluarga

%%%%%

002531,253037,5002531,25

Tebel menunjukkan bahwa semua anggota keluarga tidak menggunakan mata air dan sumur umum untuk sember air minum yang digunakan setiap harinya, hal ini ditunjukkan dengan jumlah 0 (0%), sedangkan untuk air PAM ada 25 KK (31,25%) yang biasa mengonsumsinya, untuk air isi ulang ada 30 KK (37,5%) dan penggunaan sumur keluarga sebanyak 25 KK (31,25%).

3.3.20 Apakah halaman/ pekarangan rumah bersih (pengamatan)4.3.20.1 Tabel data halaman/ pekarangan rumah bersih (pengamatan)Pekarangan bersih

Bersih Tidak bersih

%%

7391,2578,75

Tabel menunjukkan bahwa 73 KK (91,25%) memiliki pekarangan yang bersih dan terawatt sedangkan ada 7 KK (8,75%) memiliki pekarangan yang tidak bersih.

3.3.21 Pembuangansampah dirumah3.3.21.1 Tabel tempat pembuangan sampahPembuangan sampah

Diangkut UKSDikumpulkan dan dibakarLubang sampahDibuang sembarangan

%%%%

7391,2578,750000

Tabel menunjukkan 73 KK (91,25%) membuang sampah dengan cara sampah dikumpulkan dan diangkut UKS , sebanyak 7 KK (8,75 ) kedalam lubang sampah jika sudah banyak baru dibakar.

3.3.22 Apakah jendela dirumah (dari pagi hingga sore)3.3.22.1 Tabel rutinitas membuka jendela rumahJendela Di rumah

Selalu dibukaKadang-kadang dibukaTidak pernah dibuka

%%%

001518,756581,25

Tabel menunjukkan bahwa 15 KK (18,75%) kadang-kadang membuka jendela, dan 65 KK (81,25%) tidak pernah membuka jendela dengan alasan jendelanya rusak, desain jendela yang tidak bisa dibuka, dan rumah sudah banyak angin yang masuk sehingga jendela tidak dibuka.

3.3.23 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok3.3.23.1 Tabel kebiasaan merokokAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok

YaTidak

%%

7593,7556,25

Tabel menunjukkan bahwa 75 KK (93,75%) mempunyai kebiasaan merokok dan 5 KK ( 6,25%) tidak atau sudah meninggalkan kebiasaan merokok. Hal ini menunjukkan jika masih kurang kesadaran akan bahayanya merokok untuk kesehatan sendiri maupun lingkungan.

3.3.24 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menginang3.3.24.1 Tabel kebiasaan menginangAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menginang

YaTidak

%%

0080100

Tabel menunjukkan hanya 80 KK (25%) yang mempunyai kebiasaan menginang

3.3.25 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan obat kumur3.3.25.1 Tabel kebiasaan menggunakan obat kumurAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan obat kumur

YaTidak

%%

0080100

Tabel menunjukkan ada 80 KK (100%) tidak mempunyai kebiasaan menggunakan obat kumur.

3.3.26 Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan tusuk gigi3.3.26.1 Tabel kebiasaan menggunakan tusuk gigiAnggota keluarga yang mempunyai kebiasaan menggunakan tusuk gigi

YaTidak

%%

0080100

Tabel menunjukkan 80 KK (57%) tidak mempunyai kebiasaan menggunakan tusuk gigi.

3.3.27 Apakah ada anggota keluarga yang pernah pangur3.3.27.1 Tabel tradisi pangur dalam keluargaAnggota keluarga yang pernah pengur

YaTidak

%%

8107290

Tabel menunjukkan 8 KK (23%) yang pernah pangur, dan 23 KK (77%) tidak pernah pangur dan mulai meninggalkan tradisi pangur.

3.3.28 Indikator Rumah Tangga Sehat (PHBS)3.3.28.1 Tabel indikator Rumah Tangga Sehat (PHBS)Stara PBHS

Sehat PratamaSehat MadyaSehat UtamaSehat Paripurna

%%%%

002430567000

Tabel menunjukkan tidak ada KK yang termasuk kedalam sehat madya 24 KK (30%) dan 56 KK ( 70 %) termasuk kedalam stara PHBS sehat utama.

3.4 Analisa Lingkungan 3.4.1 Sumber air untuk kehidupan sehari-hari3.4.1.1 Tabel sumber air untuk kehidupan sehari-hariSumber air untuk kehidupan sehari-hari

Sumur/ pompaMata airPAMPenampungan air hujanSungai

%%%%%

2531,25005568,750000

Tebel menunjukkan bahwa ada 25 KK (31,25%) menggunakan sumur/ pompa, sebanyak 55 KK ( 68,75%) menggunakan air PAM untuk kehidupan sehari hari

3.4.2 Penampungan air kotor yang ada dirumah3.4.2.1 Tabel penampungan air kotor yang ada dirumahPenampungan air kotor

SPALPeresapan terbukaSelokan ke air sungaiDibuang sembarangan

%%%%

1518,7556,25607500

Tabel menunjukkan bahwa penampungan air kotor sebanyak 15 KK( 18,75) di buang melalui SPAL, 5 KK ( 6,25%) di buang melalui peresapan terbuka, dan 60 KK ( 75%) di buang melalui selokan ke air sungai.

3.4.3 Apakah rumah yang ditempati ada jendela3.4.3.1 Tabel keberadaan jendela dirumahKeterangan Jendela

AdaTidak ada

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) rumah yang ditinggali keluarga sudah memiliki jendela

3.4.4 Apakah rumah yang ditempati mempunyai tempat pembuangan sampah3.4.4.1 Tabel keberadaan tempat sampah dirumahTempat pembuangan sampah

Ada, memenuhi syarat (ada tutup)Ada, tidak memenuhi syarat(tidak mempunyai tutup)Tidak ada

%%%

1012,56581,2556,25

Tabel menunjukkan bahwa 10 KK (12,5 %) mempunyai tempat pembuangan sampah serta memenuhi syarat (ada tutup), 65 KK (81,25%) mempunyai tempat pembuangan sampah namun tidak memenuhi syarat (tidak mempunyai tutup), 5 KK (6,25%) tidak mempunyai tempat sampah sendiri.

3.4.5 Apakah rumah yang ditempati ada pencahayaan didalam ruangan3.4.5.1 Tabel keberadaan pencahayaan didalam ruanganPencahayaan didalam ruangan

AdaTidak ada

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 25 KK (83%) terdapat pencahayaan didalam ruangan, sedangkan 5 KK (16%) tidak terdapat pencahayaan didalam ruangan.

3.4.6 Apakah rumah yang ditempati mempunyai kamar mandi sendiri3.4.6.1 Tabel kepemilikan kamar mandi sendiriKamar mandi sendiri

AdaTidak ada

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai kamar mandi sendiri.

3.4.7 Kepemilikan sikat gigi sesuai dengan jumlah anggota keluarga3.4.7.1 Tabel kepemilikan sikat gigi sesuai dengan jumlah anggota keluargaJml sikat gigi sesuai anggota keluarga

YaTidak

%%

8010000

Tabel menunjukkan bahwa 80 KK (100%) mempunyai sikat gigi sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

3.4.8 Berapa jauh jarak Puskesmas dengan tempat tinggal3.4.8.1 Tabel jarak puskesmas dengan tempat tinggalJarak puskesmas dengan tempat tinggal

< 1 km1-2 km>2 km

%%%

000080100

Tabel ini menunjukkan jarak puskesmas dengan tempat tinggal yang lebih dari > 2 km sebsar 80 KK (100%)3.4.9 Apakah anggota keluarga pernah mendapatkan penyuluhan kesgilut dari petugas kesehatan ?Penyuluhan kesgilut

Tidak pernah < 3 bulan3-6 Bulan>6 bulan

%%%%

00000080100

3.4.10. Sosial , ekonomi, budaya dan pengetahuan masyrakat Pengetahuan masyrakat tentang FKD, ambulans desa, PKD, UKGMD

tahuTidak ada

%%

0080100

BAB IVUPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DESA BINAANA. Program UKGSA.I. TujuanPerubahan perilaku individu dapat terjadi secara alamiah melalui lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Namun ada pula perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis, yaitu perubahan melalui pendidikan. UKGS merupakan sarana dalam upaya mengubah perilaku siswa dalam memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut siswa. Tujuan UKGS antara lain:1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha preventif dan promotif.2. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene)3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit formation)4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui sistem selektifA.II. SasaranUKGS di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) mempunyai sasaran semua anak serta sebagian guru sekolah tingkat pendidikan menengah di MTS Negeri Gajah Desa JatisonoA.III. KegiatanPelaksanaan program UKGS dapat melalui upaya promotif dan preventif. Dalam hal ini kegiatan UKGS dilakukan pada sebgaian guru serta siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di MTS Negeri Gajah Desa Jatisono.Penyuluhan ini di berikan kepada sebagian guru serta siswa agar mendapatkan kader UKGS yang harapannya kegiatan UKGS ini dapat terus berlangsung melalui kader UKGS yang telah di bentuk. Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang gambaran gigi yang sehat dan berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gigi kepada masing- masing siswa. Upaya preventif meliputi upaya pembersihan debris dan plak di gigi dengan cara sikat gigi bersama.IV. Hasil kegiatan programDari kegiatan pelaksanaan program UKGS didapatkan hasil antara lain;1. Dari segi promotif para guru dan para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR mengetahui gambaran gigi yang sehat dan gigi berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi, melalui tanya jawab dengan para siswa.2. Dari segi preventif, para siswa dapat menyikat gigi dengan benar melalui sikat gigi yang dilakukan secara bersama-sama dengan pengawasan.3. Di dapatkan kader kader UKGS yang mengetahui kegiatan preventif tentang kesehatan gigi dan mulut di MTS Negeri Gajah Desa JatisonoV. Hambatan dan Pemecahan masalahHambatanDari kegiatan pelaksanaan program UKGS didapatkan hambatan yaitu; belum pernah di adakannya penyuluhan sebelumnya tentang kesehatan gigi dan mulut sehingga di perlukan waktu lama agar para sasaran memahami materi yang telah disediakanPemecahan masalahDari kegiatan pelaksanaan program UKGS didapatkan hambatan yaitu; belum adanya penyuluhan tentang kesgilut maka diharapkann adanya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara berkala agar kegiatan UKGS terus dapat berlangsung dan siswa dapat melakukan kegiatan preventif dan promotifB. Program UKGM (Unit Kesehatan Gigi Masyarakat)B.I. Tujuan1. Masyarakat mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.2. Masyarakat mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.3. Masyarakat mengetahui kelainan-kelainan dalam kesehatan gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan yg tepat untuk mengatasinya4. Masyarakat mampu mempergunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yg tersedia secara efektifB.II. SasaranSasaran dari kegiatan UKGMD adalah masyarakat desa Jatisono melalui perantara kader desa JatisonoB.III. KegiatanPelaksanaan program UKGMD dapat melalui upaya promotif. Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan tentang pengetahuan kesehatan gigi. Para kader dibekali pengetahuan tentang alat diagnostic untuk pemeriksaan gigi dan mulut. Upaya ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang gambaran gigi yang sehat dan berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, cara menyikat gigi serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gigi kepada masyarakat sekitar desa. B.IV. Hasil Pencapaian ProgramProgram dapat dipahami oleh anggota kader sehingga para kader menerapkan pengetahuan kesehatan gigi kepada masyarakat desa. Para kader juga dapat membimbing serta melestarikan kesehatan gigi dan mulut kepada warga agar warga desa mempunyai kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut.B.V. Hambatan dan Pemecahan masalahB.V.I. HambatanDari kegiatan pelaksanaan program UKGMD didapatkan hambatan yaitu : kesulitan mendapatkan kader UKGMD masyarakat desa sehingga pembinaan kader UKGMD dilakukan kepada kader posyandu desa Jatisono.B.V.II. Pemecahan masalahDiharapkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tetap peduli akan kesehatan gigi dan mulut sehingga ada sebagian masyrakat desa yang berminat untuk menjadi kader UKGMD selain kader posyandu yang telah dibina

BAB VMASALAH, PRIORITAS DAN PENYEBAB

A. MasalahDari hasil survey di desa Jatisono Kecamatan Gajah Kabupaten Demak maka dapat disimpulkan masalah PHBS di wilayah ini adalah:a. Lingkungan 1. Penampungan air kotor di desa Jatisono belum menggunakan SPAL, penampungan air kotor melalui selokan ke sungai2. Pembungan sampah yang tidak memenuhi syarat dibeberapa daerah tertentu3. Jarak puskesmas yang jauh dengan desa Jatisonob. Perilaku 1. Kebiasaan cara menyikat gigi yang salah 2. Kebiasaan penggantian sikat gigi yang tidak tepat3. Tidak ada kebiasaan mebuka jendela di rumah 4. Kebiasaan air minum yang berasal dari sumur pribadi dan di masak sendiri5. Pembuangan sampah yang diangkut UKS tidak merata di beberapa daerah tertentu6. Kebiasaan membuka jendela rumah yang jarang untuk dibukac. Indikator PHBS1. Adanya anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok2. Tidak adanya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan3. Adanya masyrakat yang beum menjadi anggota jaminan pemeliharaan kesehatand. Pelayanan kesehatan1. Belum adanya penyuluhan kesgilut dari petugas kesehatan e. Sosial, ekonomi, budaya dan pengtehuan masyrakat1. Ketidaktahuan masy tentang desa siaga, (Poskesdes, FKD, Ambulan Desa dan UKGMD)

B. Prioritas Masalah

Hasil perhitungan data dari survey di desa Jatisono, Demak, maka dapat disimpulkan prioritas masalah di wilayah ini adalah:1. Penampungan air kotor di desa Jatisono belum menggunakan SPAL, penampungan air kotor melalui selokan ke sungai2. Kebiasaan penggantian sikat gigi yang tidak tepat3. Tidak ada kebiasaan mebuka jendela di rumah 4. Tidak adanya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan 5. Belum adanya penyuluhan kesgilut dari petugas kesehatan6. Ketidaktahuan masy tentang desa siaga, (Poskesdes, FKD, Ambulan Desa dan UKGMDNODAFTAR MASALAHINDIKATORTRJML

PSRIDUSBPBPC

1Tidak adanya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan

3433321233888

2Kebiasaan penggantian sikat gigi yang tidak tepat

2433321331296

3Tidak ada kebiasaan mebuka jendela di rumah332231123648

4Belum adanya penyuluhan kesgilut dari petugas kesehatan4444211142048

5Penampungan air kotor di desa Jatisono belum menggunakan SPAL, penampungan air kotor melalui selokan ke sungai

4331422332592

6Ketidaktahuan masy tentang desa siaga, (Poskesdes, FKD, Ambulan Desa dan UKGMD

3223411341728

1. Alternatif Pemecahan Prioritas MasalahHasil perhitungan data dari survey di desa Jatisono RW 01 Demak maka dapat disimpulkan alternatif pemecahan prioritas masalah PHBS di wilayah ini antara lain:1. Sosialisasi di Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak mencuci tangan tidak menggunakan sabun, serta langkah langkah mencuci tangan2. Pengajuan pengadaan sabun antiseptik di Desa jatisono3. Pembinaan kader kesehatan lingkungan di Desa Jatisono dan sekolah sekolah

BAB VIRENCANA PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN DI DESA JATISONO

Rencana pemecahan masalah kesehatan di desa Jatisono berdasarkan perhitungan data dari survey terhadap 120 sampel di desa Jatisono RW 1 Demak maka dapat disimpulkan alternatif rencana pemecahan prioritas masalah PHBS Belum ada penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut di desa Jatisono RW 1 ini antara lain:1. Sosialisasi di Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak mencuci tangan tidak menggunakan sabun, serta langkah langkah mencuci tangan2. Pengajuan pengadaan sabun antiseptik di Desa jatisono3. Pembinaan kader kesehatan lingkungan di Desa Jatisono dan sekolah sekolah

NOMIVCM x I x VC

1442216

222242

3432212

Kesimpulan dari hasil perhitungan matriks maka.perlu di aadakan Sosialisasi di Desa Jatisono tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dans etelah BAB, akibat tidak mencuci tangan tidak menggunakan sabun, serta langkah langkah mencuci tangan

BAB VIIINTERVENSI YANG DILAKUKAN

Intervensi yang dilakukan untuk Desa Jatisono RW 01 berdasarkan survey yang sudah dilaksanakan adalah:1. Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut Desa Jatisono melalui program UKGMD yang dilakukan kepada kader posyandu RW 01-03 sebanyak 18 orang 2. UKGS di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) mempunyai sasaran semua anak serta sebagian guru sekolah tingkat pendidikan menengah di MTS Negeri Gajah Desa Jatisono sebanyak 40 anak Upaya promotif lebih diarahkan pada pendekatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dengan cara memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang gambaran gigi yang sehat dan berlubang, makanan yang sehat dan yang tidak sehat untuk gigi, cara menjaga kebersihan gigi agar gigi tetap sehat, serta akibat jika tidak menjaga kebersihan gigi. 3. Pembinaan keluarga resiko tinggi karies melalui promosi kesehatan gigi mulut atau penyuluhan kepada masyarakat Desa Jatisono. Promkes atau penyuluhan gigi dan mulut ini dilakukan bersamaan dengan survey. Setelah survey questioner selesai, kami menjelaskan bagaimana karies bisa terbentuk dan bagaimana cara sikat gigi yang baik melalui media peraga model gigi dan sikat gigi. Pembinaan juga dilakukan saat kegiatan posyandu di Desa Jatisono. Ibu hamil dan ibu menyusui diberi penyuluhan singkat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasarkan hasil survey terpadu kesehatan gigi dan mulut di Desa Jatisono Demak dapat diambil kesimpulan :1. Desa Jatisono termasuk dalam kategori Desa Sehat Utama dengan prosentase keluarga sehat utama sebesar 70 %.2. Tingkat kesadaran pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan kebersihan lingkungan sudah cukup baik 3. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut masih kurang.4. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan yang telah tersedia sudah cukup

B. Saran1. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak puskesmas dengan pihak perangkat desa dan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Jatisono RW 01 Demak.2. Penyuluhan yang intensif yang dilakukan secara terpadu bersama dengan kegiatan-kegiatan masyarakat untuk mengubah perilaku hidup masyarakat sekaligus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan umum, lingkungan serta kesehatan gigi dan mulut.3. Perlu diadakan kaderisasi warga untuk mengajak masyarakat setempat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.4. Perlu diberikan penghargaan dari pejabat desa setempat atau instansi terkait agar warga terpacu dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A., 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ketiga, Binarupa Aksara, Jakarta, h:200-206.

Depkes RI, 1999, Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM), Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Direktorat Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Depkes RI, 2000, Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Direktorat Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Depkes, 2002, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten Kota Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta.

Dinkes DIY, 2000, Buku Pegangan Kader: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga, Seksi LKM Bapelkes Dinas Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta.

Sinaga, D.,Herawati, D.M.D., Hasanbasri, M., 2005, Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Studi Kasus di Kabupaten Bantul 2003, JMPK, 8 (2):91-8

L A M P I R A N

Penyakit gigi dan mulut

Pembinaan Kader UKGMD di Desa Jatisono - Demak

Penyerahan poster kepada bu bidan Karyamawati

Pembinaan kader UKGS

Pembinaan keluarga resiko tinggi karies

Penyuluhan kepada ibu menyusui Dokumentasi survey

MMD