Upload
muhammad-amin
View
80
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Riset
Citation preview
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
1/23
PEMICU
Riseta adalah mahasiswa semester 3 PSPD FK UNTAN, sedang menyusun proposal tugas
akhirnya. Dia berencana meneliti tentang mangga bacang (Mangifera foetida), namun ia
bingung mengenai desain penelitian, sampel serta uji statistik yang akan digunakan. Riseta
akan berkonsultasi dengan pembimbingnya untuk menyusun proposal penelitiannya tersebut.
Dosen pembimbing Riseta memintanya untuk mencoba menulis sendiri proposal tersebut.
KLARIFIKASI DAN DEFINISI
1. Sampel : bagian atau subset dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasi.
2.
Desain penelitian : rancangan penelitian yang disusun sebagian rupa sehingga dapatmenuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
3. Proposal : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang dilakukansecara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan / menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
4. Uji statistik : suatu statistik yang diukur dari sebuah data sampel yang kita gunakanuntuk mengakses bukti mengenai hipotesis nol.
KATA KUNCI
Menyusun proposal Desain penelitian Sampel penelitian Uji statistik Mangga Bacang Konsultasi dengan pembimbing
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menyusun proposal yang baik dan benar ?
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
2/23
ANALISIS MASALAH
HIPOTESIS
Cara menyusun proposal penelitian yang baik dan benar adalah sesuai dengan dasar-dasar
metodologi penelitian.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa saja persyaratan yang harus diperhatika dalam membuat proposal ?Jawaban :
Judul penelitian harus tegas dan menarik. Judul atau tema sebaiknyamenunjukkan isi dari penelitian itu sendiri.
KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING
OBYEK YANG DITELITI
PROPOSAL
JUDUL PENDAHULUANTINJAUAN
PUSTAKAKERANGKA TEORI METODOLOGI
UJI STATISTIK SAMPELDESAIN
PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA DAN
LAMPIRAN
PENELITIAN
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
3/23
Latar belakang harus jelas dan mendukung. Apa yang membuat kita ingin danperlu meneliti hal tersebut? Apa yang kita saksikan (observasi) di sekitar kita?
Apa yang kita telah baca dan ketahui? Apa yang sedang jadi persoalan? Fakta
dan fenomena apa yang terjadi atau teramati sehingga kita merasa perluadanya penelitian? Mengapa penelitian yang ingin dan perlu kita lakukan ini
penting (adakah gap/celah antara apa yang ada saat ini dan yang ingin kita
teliti)?
Pernyataan penelitian (research statement atau thesis statement) dan maksudharus disampaikan dengan tegas dan jelas. Maksud (purpose) ini kadang
bermakna sama atau kabur dengan tujuan (aim) dan seringkali penggunaanya
tertukar. Untuk proposal penelitian, hal ini tidak masalah, sejauh pernyataan
penelitian kita jelas. Pernyataan penelitian ini bermakna sama dengan
pertanyaan penelitian (research question) yang menjadi motivasi filosofis
mengapa penelitian itu dilakukan.
Adanya alasan (justifikasi) mengapa penelitian ini penting dilakukan, yangdidukung oleh studi literatur tentang penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan pernyataan mengenai kontribusi dari penelitian ini (madeandi,
2012).
2. Faktor apa yang harus diperhatikan untuk memilih desain penelitian ?Jawaban :
Pertanyaan penelitian : sesuai dengan definisi desain penelitian sendiri, suatudesain penelitian dipilih untuk menuntun si peneliti agar mampu menemukan
jawaban pertanyaan penelitiannya.
Penelitian sebelumnya : desain penelitian yang dipilih untuk melakukan suatupenelitian memiliki tingkatan yang sistematis (ecological studi studi cross-
sectional studi case-control/kohort studi experimental meta analysis ),
sehingga perlu memperhatikan penelitian sebelumnya sebagai panduan untuk
penelitian selanjutnya.
Prevalensi penyakit : pengumpulan populasi dan sampel penelitian akanberpengaruh dalam pemilihan desain penelitian, misalnya sampel yang akan di
teliti ternyata sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan studi cross-
sectional.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
4/23
Fasilitas dan waktu : penelitian yang akan di lakukan serta waktu penelitiansangat menentukan pemilihan desain penelitian, misalnya dalam satu waktu saja
maka akan digunakan studi cross-sectional (Sudigdo, 2011).
3.
Bagaimana cara memilih sampel yang baik dan benar ?Jawaban :
Kriteria desain sampling yang baik antara lain :
Sampel yang diperoleh merupka representasi dari populasi penelitian ; Ukuran sampel memadai dan mampu mewakili karekteristik populasi penelitian; Prosedur pengambilan sampel yang sederhana, praktis dan mudah dimengerti; Desain sampling yang ekonomis dan efisien (Budiman,2008).
Kriteria sampel/subyek yang benar :
Subyek yang benar mengikuti penelitian sampai selesai; kelompok ini merupakan
bagian dari subyek terpilih dikurangi dengan drop out, loss to follow-up, dll
(Sudigdo,2011).
Berdasarkan ada atau tidaknya peluang, cara pemilihan sampel terbagi menjadi 2,
yaitu :
1. Metode berdasarkan peluang (probability sampling method)Dengan menggunakan metode pengambilan sampel probabilitas, setiap individu
atau objek pada suatu populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel penelitian. Ada beberapa cara untuk melakukan melakukan
pengambilan sampel probabilitas, yaitu :
a. pengambian Sampel Acak Sederhana (simple random sampling)pada simple random sampling kita hitung terlebih dahulu jumlah subyek dalampopulasi (terjangkau) yang akan dipilih subyeknya sebagai sampel penelitian.
Setiap subyek diberi bernomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan
bantuan tabel angka random (sudigdo,2011).
b. Pengambilan Sampel Sistematik (systematic sampling)Sampel dipilih secra sistematik dengan menentukan terlebih dahulu angka
kelipatan (k). Misalnya, jumlah sampel yang diperlukan adlah 50 orang dari 100
orang di populasi target penelitian, maka angka kelipatannya adalah :
=
= 2
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
5/23
Sehingga subyek yang bernomor kelipatan 2 adalah yang dipilih sebagi sampel
(Budiman, 2008).
c. Pengambilan Sampel Berstrata (stratified sampling)Dalam penelitian tidak jarang ditemukan keadaan tertentu, sehingga setiap
kelompok (strata) memberikan nilai yang jelas berbeda. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dapat dilakukan stratifikasi dan pemilihan subyek berdasarkan
atas strata. Pada cara ini sampel dipilih secara acak untuk setiap strata,
kemudian hasilnya dapat digabungkan menjadi satu sampel yang terbebas dari
variasi untuk setiap strata (Sudigdo, 2011).
d. Pengambilan Sampel Kelompok (cluster sampling)Pada cluster sampling, unit pengambilan sampelnya terdiri atas lebih dari satu
elemen populasi. Contohnya, kita ingin mengetahui karekteristik bayi dengan
atresia biliter di rumah sakit pendidikan seluruh Indonesia. Bil diinginkan hanya
sebagian dari kasus yang terdaftar di RSP tersebut, dilakukan cluster sampling
yaitu dengan melakukan random sampling pada tiap rumah sakit, kemudian
baru dalam analisis akhir data dari semua rumah sakit dijumlahkan (sudigdo,
2011).
e. Pengambilan Sampel Bertingkat (multistage sampling)Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara bertingkat dan biasanya
menurut pembagian wilayah kerja suatu pemerintahan. Misalnya, kita ingin
melakukan survei mengenai jamban sanitasi di desa X, mka kita hars membagi
lebih dahulu unit pengambilan sampelnya menjadi beberapa tingkat menurut
pembagian wilayah kerja pemerintahan desa (Budiman, 2008).
2. Tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling)a. Convenience Sampling
Sampel dipilih dengan cara seenaknya tanpa ada pedoman. Misalnya, seorang
peneliti melakukan wawancara pada setiap orang yang dijumpainya di jalan.
b. Quota SamplingSampel dipilih dengan menentukan kuota. Misalnya, seorang pewawancara
ditugasan untuk melakukan wawancara pada laki-laki dan wanita dalam jumlah
yang sama.
c. Judgement SamplingSampel dipilih melalui proses seleksi bersyarat. Misalnya, kriteria sampel
adalah anak balita yang berusia 0-12 bulanyang berkunjung ke posyandu.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
6/23
d. Panel SamplingSampel ini adalah sampel semipermanen yang dipilih untuk keperluan suatu
studi yang berkelanjutan. Panel sampling sangat bermanfaat dan
menguntungkan karena data yang telah dikumpulkan dapat digunakan berulang
kali (Budiman, 2008).
4. Apa saja bentuk-bentuk uji statistik ?Jawaban :
Uji statistik disebut juga uji hipotesis. Uji hipotesis bergantung pada desain penelitian
dan jenis data yang diperoleh pada sampel. Jenis uji ini harus sudah ditetapkan
sebelum penelitian dilakukan, lengkap dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan. Ada
beberapa jenis uji statistik, yaitu:
Uji t : dipergunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominaldengan variabel tergantung berskala numerik. Ada dua jenis uji t :
Pada uji t kelompok independen cara pemilihan subyek padakelompok yang satu tidak tergantung kepada karakteristik subyek
kelompok lain.
Pada uji t kelompok berpasangan subyek yang sama diperiksa pra-dan pasca-intervensi, atau pemilihan subyek kelompok yang satu
dilakukan matchingdengan subyek kelompok lainnya.
Uji Chi Square (X2) merupakan uji hipotesis yang paling sering digunakandalam penelitian klinis. Uji X2 digunakan untuk menguji keselarasan atau
memeriksa ketergantungan dan homogenitas kedua prosedur tersebut.
Uji Mc Nemar adalah uji X2 untuk dua kelompok berpasangan. Uji McNemar digunakan digunakan untuk memperbandingkan proporsi kejadiandengan subyek yang sama atau serasi.
Uji Fisher adalah uji hipotesis untuk proporsi dua kelompok dengan jumlahsubyek yang sedikit.
Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyakdipakai terutama setelah adanya benyak program statistik yang beredar.
Konsep dasar dari uji ini adalah dengan membandingkan distribusi data
dengan distribusi normal baku.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
7/23
Regresi linear digunakan untuk prediksi yaitu meramal nilai variabelnumerik dengan nilai variabel numerik lain. Varibel yang ingin diprediksi
adalah variabel tergantung, sedangkan variabel yang ingin diukur adalah
variabel bebas. Regresi multiple digunakan untuk menganalisis set data dengan satu
variabel tergantung berskala numerik dengan lebih dari satu variabel bebas
yang semuanya berskala numerik.
Regresi logistik digunakan apabila variabel bebas berskala numerik, ordinal,dan nominal, sedangkan variabel bergantung berskala nominal dikotom
(Sudigdo, 2011).
5. Ada berapa metode dalam pengumpulan data ?Jawaban :
Terdapat beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian epidemiologi sesuai
dengan kebutuhan informasi serta ketersediaan tenaga dan dana. Berikut ini adalah
beberapa metode dalam mengumpulkan data yang sering digunakan:
WawancaraWawancara biasanya dilakukan dirumah responden, rumah sakit, atau tempat
lain sesuai keberadaan responden penelitian.
o Kelebihan Metode ini relatif lebih lengkap, akurat, dan informasi yang
didapat lebih konsisten.
Kesalahan responden dalam menginterprestasi pertanyaandapat dihindari karena responden dapat bertanya kepada
pewawancara jika tidak mengerti terhadap pertanyaan yang
diajukan.
Semua jawaban dari pertanyaan dapat diperoleh secaralangsung.
o Kekurangan Metode ini relatif lebih mahal dan membutuhkan waktu yang
lebih lama.
Tingkah laku pewawancara seperti suara, senyum, lirikan matadapat mempengaruhi jawaban responden.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
8/23
Pewawancara sendiri dapat membuat beberapa kesalahan,misalnya mempunyai ikap curiga, pasif, tidak jujur ataupun
kuran bertanggung jawab.
KuisionerPada metode ini peneliti mengirimkan kuisioner kepada responden yang telah
dipilih sebagai sampel dengan harapan responden akan mengembalikan
kuisioner tersebut kepada peneliti.
o Kelebihan Cara ini relatif mudah dan murah daripada wawancara. Kesalahan yang ditimbulkan oleh pihak wawancara dapat
dihindari.
Semua tempat atau daerah dapat tercakup dalam waktu singkat. Rahasia pribadi responden dapat terjamin. Pengisian kuisioner dapat dilakukan dengan santai dirumah.
o Kekurangan Responden yang pendidikannya rendah mungkin tidak
memahami pertanyaan-pertanyaan yang sulit sehingga tidak
menjawab pertanyaan tersebut atau memberikan jawaban yang
tidak sesuai dengan keinginan peneliti.
Tidak semua responden akan mengembalikan kuisioner kepadapeneliti sehingga peneliti harus mengirimkan kuisioner jauh
lebih banyak daripada jumlah sampel yang diperlukan untuk
memghindari kekurangan sampel penelitian.
Registrasi dan PencatatanMetode ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara rutin mengenai
setiap kegiatan atau kejadian melalui sistem manajemen yang baik.
Hasil Penelitian / EksperimenMetode ini mengumpulkan data secara langsung saat penelitian, misalnya
mengukur berat badan, pemeriksaan darah atau menguji sampel air minum di
laboratorium.
Kajian Dokumen atau Publikasi
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
9/23
Data dikumpulkan dengan mengkaji dokumen atau hasil penelitian yang di
publikasikan. Contohnya, mengkaji dokumen milik badan resmi seperti
Depkes RI, atau mengkaji publikasi penelitian WHO, dll (Budiman, 2008).
6. Bagaimana sistematika dalam penulisan proposal penelitian ?Jawaban :
Sistematika dalam proposal pada uumnya adalah sebagai berikut:
1. Judul PenelitianJudul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian serta judul
penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
2. Latar Belakang PenelitianDalam latar belakang penelitian diuraikan fakta-fakta, pengalaman si peneliti,
hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi
masalah yang ingin diteliti. Di dalam latar belaknag harus diuraikan:
a) Mengapa masalah tersebut dipilihb) Apa justifikasinyac) Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu
3. Rumusan MasalahRurmusan masalah dapat diuraikan dalam bentuk pernyataan (problem statement)
ataupun pertanyaan (research question).
4. Tujuan PenelitianTujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana atau informasi apa yang
akan dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dala bentuk
pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur
(measurable). Biasanya tujuan penelitian dibagi 2, yaitu:
a) Tujuan Umumb) Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Jika tujuan
umum tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi maka tidak perlu adanya
tujuan khusus, cukup dibuat tujuan Penelitian saja.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
10/23
5. Manfaat PenelitianYang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti,
baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan. Oleh sebab iu dalam manfaat pnelitian harus diuarikan secara
terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data
(informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dmanfaatkan untk
apa dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data
(informasi) yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
6. Tinjauan PustakaUntuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian,
diperlukan tinjauan pustaka yang kuat. Tinjauan pustaka ini sangat penting dalam
mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka biasanya mencakup
2 hal yaitu:
a) Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.b) Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yng berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti.
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis7.1Kerangka Konsep-Konsep
Kerang konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Biasanya kerangka
konsep dibuat dalam bentuk flow chart
7.2HipotesisHipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesis
berfungsi untuk menentukan arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan
pernyataan yang harus dibuktikan.
7.3Definisi Operasional VariabelUntuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variable-variabel yang
diamati/diteliti perlu sekali variable-variabel tersebut diberi batasan atau definisi
operasional. Defines operasional juga bermanfat untuk mengarahkan kepada
pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrmen (alat ukur).
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
11/23
8. Metode PenelitianMetode penelitian mencakup:
a) Desain PenlitianMenjelaskan ermasuk dalam jenis pendekatan atau metode yang mana, peneitian
yang diusulkan tersebut.
b) Populasi dan sampelDalam bagian ini diuraika populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi
dijelaskan secara secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang sasaran
penelitian tersebut.
c) Cara pengumpalan dataDijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data.
d) Instrumen penelitianYang dimaksud dengan instrument penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data.
e) Rencana pengelolaan dataDalam bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk mengolah
dan analisis data. Dijelaskan proses pengolahan datanya dari editing, coding, dan
sebagainya sampai dengan data entry (apabila pengolahan dilakukan dengan
computer).
9. Jadwal KegiatanDalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu
berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan
ini disusun dalam suatu gants chart.
10.OrganisasiDalam bagian ini diuraikan susuan atau organisasi penelitian tersebut. Lazimnya
organisasi penelitian itu terdiri dari: Peneliti Utama (Principal Investigator),
Peneliti (Anggota Peneliti), Surveyor (Petugas Pengumpulan Data), dan
Sekretaris. Kadang-kdang ditambah dengan penasihat dan konsultan.
11.Rencana Biaya (Anggaran)
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
12/23
Diuraikan besarnya biaya per kegiatan, serta jumlah keseluruhan biaya penelitian
tersebut. Rencana penelitian ini diperlukan apabila peneliti bermaksud untuk
meminta sponsor pada phak lain.
12. Daftar PustakaAdalah semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam
menyusun proposal tersebut. Literature umumnya terdiri dari buku-buku teks,
majalah, atau jurnal ilmiah (Notoatmodjo, 2007)
7. Apa sajakah langkah-langkah dalam melakukan uji statistik ?Jawaban :
Langkah-langkah dalam melakukan uji statistik yaitu :
1. Menentukan HipotesaUntuk melakukan pengujian tentu saja harus ada objek yang diteliti. Dalam
proposal penelitian ini, yang diuji adalah hipotesa atau hipotesis.
2. Menentukan Alat UjiMenentukan alat uji sangat penting dalam pengujian statistik, kita harus dapat
menentukan uji apa yang cocok untuk hipotesa yang ada apakah itu uji t, uji chi
square dan lain-lain.
3. Menentukan tingkat kepercayaan / taraf nyata4. Menentukan aturan keputusan.
8. Apa saja peran dosen pembimbing dalam penyusunan proposal penelitian ?Jawaban :
Peran Pembimbing Akademik dalam Penyusunan Proposal Penelitian :
Mendorong dan memberikan motivasi kepada Mahasiswa untuk segera menyusunproposal tugas akhir
Memberikan konsultasi untuk membahas rencana penyusunan tugas akhir
Menyediakan waktu yang cukup kepada mahasiswa bimbingan yang memerlukan Menyetujui dan menandatangani formulir permohonan penyusunan tugas akhir,
Lembaran Isian Hasil Studi (LIHS) terakhir dan Topik/Judul sementara untuk
tugas akhir
Memberikan saran rekomendasi dosen pembimbing tugas akhir yang cocok,kemudian mahasiswa bisa berkonsultasi dengan dosen yang bersangkutan
Peran Dosen Pembimbing dalam Penyusunan Proposal Penelitian :
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
13/23
Memberikan petunjuk dan bimbingan mengenai materi, metode dan teknikpenulisan ilmiah
Mendampingi mahasiswa dalam seminar proposal penelitian skripsi
Mengarahkan mahasiswa dalam menyempurnakan usulan penelitian berdasarkanmasukan dari hasil seminar usulan proposal skripsi
Membantu dan menyempurnakan penulisan berdasarkan masukan tim penelaah/penguji siding Skripsi
Peran Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan Proposal Penelitian :
Memberikan arahan yang berkaitan dengan usulan rancangan penelitian, materiyang akan diteliti dan tata cara sistematika penyampaian laporan penelitian
Memberikan telaah atas instrument pengumpulan data dan prosedur pengolahandata yang valid untuk digunakan
Memberikan telaah atas keseluruhan isi laporan penelitian Memberikan persetujuan untuk seminar proposal dan siding skripsi
Peran Dosen Pembimbing II dalam Penyusunan Proposal Penelitian :
Membantu Dosen Pembimbing I dalam menilai usulan rancangan penelitiandalam bentuk proposal penelitian sebelum diseminarkan
Memberikan pertimbangan dari saran mengenai instrument dan prosedurpengolahan data yang akan dipergunakan
Membantu mahasiswa dalam hal penyusunan sistematika pelaporan, termasukdiantaranya penggunaan tata bahasa dan tata penulisan yang baku dan benar
(Buku Pedoman Akademik, 2012).
9. Apa fungsi dari desain penelitian ?Jawaban : Desain penelitian berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
penelitian. Dalam garis besar, desain penelitian mempunyai dua kegunaan yang amat
penting dalam keseluruhan prosespenelitian, yakni :
Merupakan sarana bagi peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap jawabanpenelitian.
Merupakan alat bagi peneliti untuk dapat mengendalikan atau mengontrolpelbagai variabel yang berpengaruh atau berperan dalam suatu penelitian.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
14/23
Desain penelitian membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta hemat. Selain itu, desain penelitian
dirancang dengan baik sangat membantu peneliti untuk mengandalkan observasi dan
intervensi, serta melakukan inferensi atau generalisasi hasil penelitian ke populasi
yang lebih luas (Sudigdo, 2011).
10.Apa output yang dihasilkan oleh Riseta ketika ia menulis sendiri proposalnya ?Jawaban :
Output yang dihasilkan adalah bagaimana Riseta dapat menulis proposalnya dengan
benar. Riseta mampu untuk memahami proposalnya.
11.Sebutkan dan jelaskan klasifikasi desain penelitian ?Jawaban :
Menurut ada tidaknya analisis masalah serta penarikan hipotesis, desain penelitian
dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Penelitian deskriptif2. Penelitian analitik
1. Penelitian Deskriptif Pengertian penelitian deskriptif menurut Sukmadinata, N. S, (2011), adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta denganinterpretasi yang tepat
Sesuai dengan nama jenis penelitiannya, penelitian deskriptif ditandai adanya
upaya untuk mengetahui kondisi sesuatu, baik itu berupa situasi atau
keadaan, mutu atau kualitas kinerja seseorang, atau kaitan antara dua
kondisi yang berupa hubungan atau perbandingan.
Ada beberapa variasi dalam penelitian deskriptifyaitu studi perkembangan,
studi kasus, studi kemasyarakaatan, studi perbandingan, studi hubungan, studi waktu
dan gerak, studi lanjut, studi kecendrungan, analisis kegiatan dan analisis atau
dokumen dll.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
15/23
1. Studi Perkembangan, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa
juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya.
2. Studi Kasus, metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan
dengan sesuatu kasus.
3. Studi Kemasyarakatan, kajian intensif yang dilakukan terhadap suatu
kelomok masyarakat yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki ikatan
dan karakteristik tertentu.
4. Studi Perbandingan, bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua
atau lebih dari dua situasional.
5. Studi Hubungan, disebut juga studi korelasional yang meneliti hubungan antara
dua hal, dua variabel atau lebih.
6. Studi Waktu dan Gerak, ditujukan untuk meneliti atau menguji jumlah waktu
dan banyaknya gerak yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan.
7. Studi Kecenderungan, studi ini diarahkan untuk melihat kecenderungan
perkembangan.
8. Studi Tindak Lanjut, merupakan pengumpulan data terhadap para lulusan atau
orang-orang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan, latihan atau
pembinaan.
9. Analisis Kegiatan, diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan
dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan adalam bidang industri, bisnis,
pemerintahan, lembaga sosial dll baik dalam kegiatan produksi atau layanan jasa.
10. Anaisis Isi atau Dokumen, ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen resmi, yang valid dan keabsahannya (Sukmadinata, 2011).
2. Penelitian analitikPada penelitian analitik, para peneliti berupaya mencari hubungan antar
variabel. Pada penelitian jenis ini dilakukan analisis terhadap data yang telah
terkumpul, oleh karena itu pada penelitian analitik perlu dibuat hipotesis dan data
dalam hasil harus ada uji hipotesis (uji statistika) dan berbagai jenis analisis lain.
Pada penelitian analitik ini terbagi menjadi 2 yaitu analitik observasional dan
analitik eksperimental.
A. Analitik observasional
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
16/23
Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya
melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan
diteliti. Penelitian analitik observasional dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Studi cross sectionalDalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat tertentu. Pengukuran pada satu saat
diartikan sebgai pengambilan data dilakukan pada tiap subjek hanya satu
kali saja dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan
tersebut.
Sehingga pada studi cross sectional ini peneliti tidak perlu mengadakan
tindak lanjut atau follow up terhadap pengukuran yang dilakukan. Studi
cross sectional adalah desain yang paling sering digunakan dalam penelitian
klinis maupun lapangan. Desain ini dapat digunakan untuk penelitian
deskriptif namun juga untuk penelitian analitik.
b. Studi case controlPada studi ini menggunakan pengukuran terhadap variabel tergantung
(efek) sedangkan vaariabel bebasnya dicari secara retrospektif (merunut
kebelakang). Oleh karena itu studi case control disebut studi longitudinal,
artinya subjek tidak hanya diobservasi pada satu saat namun diikuti selama
beberapa periode tertentu hingga dirasa datanya sudah cukup .
c. Studi cohortPada penelitian cohort yang diidentifikasi terlebih dahulu adalah faktor
resikonya, kemudian subjek diikuti secara prospektif (merunut kedepan)
selama periode tertentu unutk mencari tahu terjadi atau tidaknya efek.pada
penelitian cohort murni, yang diamati adalah subjek yang belum mengalami
pajanan faktor resiko serta belum mengalami efek.
Sebagian dari subjek tersebut secara alamiah akan mengalmi pajanan terhadap
faktor resiko tertentu, sebagian lainnya tidak. Subjek yang terpajan faktor resiko
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
17/23
menjadi kelompok yang diteliti, sedangkan subjek yang tidak terpajan faktor resiko
menjadi kelompok kontrol.
B. Analitik eksperimentalStudi eksperimental sering disebut juga studi intervensional, adalah salah ssatu
rancangan penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan sebab akibat.
Dibanding dengan studi observasional, eksperimental mempunyai kapasitas
asosiasi sebab akibat lebih tegas dan lebih nyata. Seingga kesimpulan yang didapat
lebih definitif daripada yang diperoleh studi observasional. Studi eksperimenta
dibagi menjadi:
a. True eksperimental (eksperimental sebenarnya)Desain eksperimental yang sebenarnya melaksanakan kelompok
control maupun cara mengukur perubahan yang muncul dalam kedua
kelompok. Dalam arti ini, kita berusaha mengontrol semua variabel yang
mencampuri, atau paling tidak memerhatikan pengaruhnya, sementara
berusaha menentukan jika perlakuanlah yang benar-benar menyebabkan
perubahan. Eksperimen yang sebenarnya sering dianggap sebagai satu-satunya
metode penelitian yang dapat secara tepat mengukur hubungan sebab dan
akibat. Berikut ini adalah beberapa jenis desain true-experimental.
1. Desain Kelompok Kontrol Prates-Postes (The Pretest-Posttest Control Group
Design)
Desain ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan
sebab akibat, tetapi yang juga paling sulit dilakukan. Desain ini (Pretest-Posttest
equivalent group design) melengkapi kelompok control maupun pengukuran
perubahan, tetapi juga menambahkan suatu prates untuk menilai perbedaan antara
kedua kelompok sebelum studi dilakukan.
2. The Posttesst-Only Control Group Design
Randomisasi dan perbandingan kedua kelompok control dan kelompok
eksperimental digunakan dalam jenis desain ini. Setiap kelompok, yang dipilih danditempatkan secara random diberi perlakuan atau beberapa jenis control. Postes
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
18/23
kemudian diberikan kepada setiap subjek untuk menentukan jika ada perbedaan
antara kedua kelompok
3. Desain Solomon Empat Kelompok (The Solomon Four-Group Design)
Desain ini memiliki control lebih ketat, sehingga lebih luas dan lebih cermat
dari desain enam. Sebab memiliki satu kelompok control tambahan. Kelompok
ketiga meskipun menerima perlakuan X, tetap berfungsi sebagai kelompok control.
Keunggulan desain ini adalah adanya masukan dari keuntungan desain lain
sebelumnya. Perhatiakan diagram desain tersebut. Dua baris pertama sama dengan
desain lima mengontrol factor-faktor ekstra, seperti history dan maturation tigabaris pertama sma dengan desain enam mengontrol feel interaksi pre tes dan
perlakuan X. Baris keempat sengaja ditambahkan untuk memperoleh desain tujuh
dengan maksud memberikan control terhadap efek yang mungkin terjadi antara Y1
da Y2
b. Quasi eksperimental (eksperimental kuasi)Quasi experiment didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan,
pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan
acak untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan
perubahan yang disebabkan perlakuan(Cook & Campbell, 1979)
Terdapat beberapa jenis desain di dalam implementasi quasi experiment, yakni
(Ary , 2010):
1. Nonrandomized Control Group, PretestPosttest Design
Disebut juga sebagai non eqivalent control group design dan dianggap sebagai
desain yang paling banyak digunakan di dalam teknik quasi experiment
(Salkind, 2006:235). Desain ini mirip dengan pre-test-posttest di dalam true
experiment namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya.
2. Counterbalanced DesignDesain jenis ini umumnya menggunakan lebih dari satu intact class (kelas
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
19/23
yang sudah terbentuk sebelumnya) lalu dirotasi perlakuannya pada interval
waktu tertentu.
3. One-Group Time-Series Design
Desain jenis ini hanya dilakukan pada satu kelompok dengan perlakuan yang
diulang-ulang. Skema di tabel 3 menunjukkan contoh perlakuan pada desain
jenis ini dengan melakukan observasi yang sama secara berulang-ulang
(dilambangkan dengan Y) dan kemudian diselingi dengan perlakuan
(dilambangkan dengan X) pada waktu tertentu, kemudian dilakukan observasi
lagi secara berulang-ulang.
4. Control Group Time-Series DesignDesain jenis ini merupakan pengembangan dari desain jenis sebelumnya
dengan menggabungkan desain jenis ketiga dengan desain jenis pertama.
Penggabungan tersebut diharapkan dapat mengatasi kelemahan di desain jenis
yang ketiga sehingga faktor sejarah dapat dideteksi dan dihilangkan sebagai
ancaman validitas internal (Azam, 2006).
12.Apa instrumen yang digunakan dalam pembuatan proposal penelitian ?Jawaban :
WawancaraWawancara dipergunakan jika sumber dan atau responden penelitianadalah
manusia. Disini diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian dijawab oleh
responden. Tergantung dari alat bantu yang dipergunakan keika mengajukanpertanyaan maka wawancara dibedakan atas dua macam, yakni
Wawancara bebasDi sini wawancara dilakukan tanpa bantuan alat apapun, kecuali hanya
berupa percakapan antara si pewawancara dengan responden. Jawaban yang
disampaikan oleh responden direkam dalam ingatan dan ataupun catatan
seperlunya.
Wawancara terpimpin
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
20/23
Di sini wawancara dilakukan dengan pertolongan daaftar pertanyaan
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban dapat disampaikan secara bebas
(pertanyaan terbuka) dan atau pun dalam bentuk memilih salah satu dari yang
telah ditentukan (pertanyaan tertutup).
Khusus tentang daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, dapat pula
dipergunakan bukam pada wawancara, melainkan dikirimkan melalui pos
kepada responden. Penelitian melalui pos ini (mailing survey) dipergunakan
jika ingin mencakup responden yang besar, tatapi dana, sarana dan tenaga
yang tersedia amat terbatas.
Mudah dipahami bahwa daftar pertanyaan yang akan dipergunakan
pada penelitian melalui pos ini harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah
dijawab. Dianjurkan pertanyaan yang dicantumkan jangan terlalu banyak,
karena akmn membuat responden enggan menjawab. Ada baiknya pengiriman
daftar pertanyaan disertai dengan penjelasan singkat tentang maksud dan
tujuan penelitian. Kalau dapat disertai dengan surat berpengaruh, misalnya dari
seseorang yang disegani atau dari instansi yang bersangkutan.
PemeriksaanPengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan dalam bidang
kedokteran banyak jenisnya. Beberapa yang terpenting adaalah pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan kedokteran khusus (misalnya EEG, ECG,
Ultranografi, scanning, dsb), pemeriksaan tempat (sering dilakukan padapenelitian
kesehatan lingkungan) dan atau pun pemeriksaan catatan medik.
PengamatanPengumpulan dapat pula dilakukan dengan cara pengamatan. Syarat pokok
yang harus dipenuhi pada teknik pengamatan ini adalah jelasnya criteria yang akan
diamati serta konsistensipengamat dalam menilaikriteria yang telah ditentukan.
Apabila criteria tidak jelas serta tidak terdapat konsistensi dalam melakukan
pengamatan, akan mudah timbul bias sehingga data yang terkumpul tidak banyak
artinya. Teknik pengamatan banyak dipergunakan pada penelitian sosial yang
umumnya memerlukan jangka waktu yang cukup lama.
Peran SertaPengumpulan data dengan cara peran sertadilakukan dalam bentuk
melibatkan diri dalam kegiataan objek yang akan diteliti. Jelasnya kriteria serta
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
21/23
terdapatnya sikap yang konsisten dalam menilai criteria merupakan syarat pokok
dalam mengumpulkan data dengan peran serta ini. Sama halnya dengan
pengamatan, teknik peran serta banyak dipergunakan pada penelitian sosial serta
waktu yang diperlukan juga cukup lama (Azrul, 2003).
instrumen penelitian dapat juga berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir
observasi, atau formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan
sebagainya. Apabila datan yang diumpulkan menyangkut pemeriksaan fisik, maka
instrumen penelitian ini dapat berupa: stetoskop, tensimeter, timbangan, pengukur
tinggi badan atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan
sebaginya.
Agar instrument valid dan reliable maka sebelum digunakan maka sebelum
dicoba perlu diuji coba (pretest) trlebih dahulu. Yang dimaksud valid di sni adalah
nahwa instrumen sebagai alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang di ukur,
sedangkan reliable artinye instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur
yang tetap asas atau konsisten (Notoatmodjo, 2007).
13.Bagaimana cara mengajukan proposal ?Jawaban :
Untuk mengajukan proposal diperlukan beberapa tahapan atau cara, yaitu:
o Peneliti mengajukan usulan penelitian kepada Jurusan/Program Studi.o Jurusan dengan koordinasi TP3 jurusan melakukan pembinaan untuk
penyempurnaan proposal yang diajukan.
o Usulan penelitian yang telah disempurnakan diajukan melalui Ketua Jurusanuntuk
o dilanjutkan kepada Pusat Penelitiano Pusat Penelitian melanjutkan usulan tersebut kepada 3 orang TP3 yang sesuai
dengan bidang penelitian untuk memeriksa kelayakan usulan tersebut.
o Pusat Penelitian merekomendasikan usulan tersebut untuk dapat dilaksanakan,setelah ketiga TP3 memberikan rekomendasi kelayakan pelaksanaan berkaitan
dengan proposal yang diajukan.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
22/23
o Penelitian dilaksanakn menimal 3 (tiga) bulan terhitung tanggal dan bulanpersetuajuan P3M (Bahdin, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donald et al. 2010. Introduction to Research in Education 8th edition, Wardswoth
Cengage Learning.
Azam, Prof. Nurfani SU, Apt, DR. Sumarno & DR Adi Rahmat. 2006.Metodologi Penelitian
Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penelitian Kuasi Eksperimen dalam PPKP.
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Azwar, Azrul. 2003. MetodologiPenelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Joedo Prihartono.
Bahdin , Hur Tanjung, H. dan Ardial, H. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Proposal,Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:
Kencana.
Candra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. hal: 34-41.
http://madeandi.com/2012/06/26/cara-membuat-proposal-penelitian-untuk-beasiswa-luar-
negeri/ dan dari Centre of Excellence in Learning and Teaching, the University of
Melbourne, http://tlu.fbe.unimelb.edu.au/pdfs/ helpsheets/ research_skills/
research_proposal.pdf
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta, 2007.
Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. 2012. Pontianak.
5/27/2018 Laporan DK Pemicu 1 Riset
23/23
Salkind, Neil. 2006.Exploring Research sixth edition. Pearson International
Sastroasmoro, Sudigdo. 2011.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi ke-4. Jakarta :
CV. Sagung Seto. hal: 90 dan 94-98.
Sukmadinata, N. S, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung :
Remaja Rosdakarya.