195
LAPORAN PENELITIAN KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAKYATAN KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARMASIN DENGAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

LAPORAN PENELITIANKAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAKYATAN

KERJASAMA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHKOTA BANJARMASIN

DENGAN

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BANJARMASIN2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.

atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tim Peneliti

mampu merampungkan seluruh rangkaian kegiatan penelitian yang

diwujudkan dalam bentuk Laporan Akhir.

Terwujudnya penelitian ini tidak terlepas dari dukungan penuh

Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin terutama Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin, demikian pula halnya dengan

Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat, Instansi Dinas

terkait di Kota Banjarmasin termasuk Camat Banjarmasin Utara, para

Lurah dan seluruh masyarakat Kota Banjarmasin yang ada di wilayah

Banjarmasin Utara, khususnya para pelaku usaha UMKM yang secara

keseluruhan telah memberikan dukungan positif dalam pelaksanaan

kegiatan penelitian ini.

Berkenan dengan hal tersebut di atas, maka pada kesempatan

ini mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak

Walikota dan Bapak Wakil Walikota Kota Banjarmasin, demikian pula

Bapak Kepala Bappeda Kota Banjarmasin beserta seluruh jajarannya dan

juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian ini.

Semoga seluruh bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami

mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alamin.

Sekali lagi kami sampaikan ucapan terima kasih kepada

Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin dan Ketua Lembaga Penelitian

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Universitas Lambung Mangkurat, yang telah memberikan kepercayaan

penuh kepada Tim Peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini.

Selanjutnya Tim peneliti menyadari sepenuhnya bahwa kami

sebagai manusia biasa tentu saja tidak terlepas dari berbagai kekurangan

dan kehilapan dalam melaksanakan proses penelitian ini, untuk itu pada

kesempatan ini pula, kami sepatutnya menyampaikan permohonan maaf

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak.

Secara khusus kami sampaikan pula bahwa Tim Peneliti merasa

puas atas selesainya kegiatan penelitian ini, terutama dengan apresiasi

yang sangat baik dari Pemerintah Kota Banjarmasin pada saat

pelaksanaan seminar proposal maupun seminar akhir hasil penelitian

yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Bappeda Kota Banjarmasin.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami segenap Tim

Peneliti dari Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin, menaruh harapan besar agar kiranya hasil penelitian ini

dapat bermanfaat bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pengambilan

keputusan untuk kebijakan pembangunan terutama dalam

Pengembangan Industri Kerakyatan di Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, Desember 2012

Ketua Tim Peneliti,

Irwansyah, S.Sos, M.Si NIP: 19710420 199903 1 001

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 7

D. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS 9A. Permasalahan Pembangunan 9

B. Pengertian Kawasan Strategis 12

C. Pemberdayaan Masyarakat 13

D. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Yang

Konservatif 22

E. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Yang Radikal 28

F. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Alalak Berbasis

Kearifan Lokal 31

G. .Peningkatan PAD dan Pembangunan Daerah 33

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN 41BAB IV METODE PENELITIAN 44

A. Desain Penelitian 44

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 44

C. Populasi dan Sampel Penelitian 44

D. Jenis dan Sumber Data 45

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

E. Teknik Pengumpulan Data 45

F. Metode Analisis Data 46

G. Prosedur Penelitian 47

H. Tim Peneliti 47

BAB V HASIL PENELITIAN 49A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 49

B. Karakteristik Responden Penelitian 57

C. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

di Wilayah Alalak dan Sekitarnya 60

D. Analisis Potensi dan Kompetensi Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya Untuk Menjalankan Usaha 63

E. Analisis Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Alalak

dan Sekitarnya 76

F. Analisis Capital Social Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya 82

G. Deskripsi Kondisi Sosial dan Infrastruktur Wilayah

Alalak dan Sekitarnya 88

H. Analisis Efektivitas Pemberdayaan Ekonomi 91

I. Gambaran Kondisi Usaha Pengolahan Kayu Yang

Dijalankan Saat Ini Pada Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya 99

J. Analisis Peluang Usaha Potensial di Wilayah Alalak dan

Sekitarnya 104

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 119A. Ksimpulan 119

B. Saran 120

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 1.1 Kecamatan Banjarmasin Utara Dalam Angka 4

Tabel 4.1 Sampel Penelitian 45

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Umur dan Status Perkawinan 58

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan pekerjaan 60

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tanggungan

Keluarga 61

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan 62

Tabel 5.5 Distribusi Pendidikan Anak 12 Tahun ke atas Pada

Wilayah Alalak dan Sekitarnya 64

Tabel 5.6 Distribusi Jumlah Anak Dalam Keluarga Masyarakat

Alalak dan Sekitarnya Berdasarkan Usia 66

Tabel 5.7 Usaha Yang Telah Dijalankan Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya 69

Tabel 5.8 Lamanya Menjalankan Usaha Bagi Masyarakat Alalak

dan sekitarnya 70

Tabel 5.9 Rata-rata Pendapatan Usaha Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya 71

Tabel 5.10 Keterlibatan Tenaga Kerja Dalam Menjalankan Usaha 72

Tabel 5.11 Distribusi Rata-rata Pendapatan Keluarga Per Bulan

Masyarakat Alalak dan Sekitarnya 73

Tabel 5.12 Distribusi Rata-rata Pendapatan Keluarga Lainnya

Per Bulan Masyarakat Alalak dan Sekitarnya 74

Tabel 5.13 Distribusi Rata-rata Pengeluaran Keluarga Per Bulan

Masyarakat Alalak dan Sekitarnya 74

Tabel 5.14 Status Tempat Tinggal, Sumber Kebutuhan Air

Bersih, Kelengkapan Sarana MCK dan Sarana

Penerangan 75

Tabel 5.15 Distribusi Bantuan Lembaga Ekonomi Yang Diterima 77

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Tabel 5.16 Besarnya Bantuan Permodalan Yang Diterima

Responden 79

Tabel 5.17 Sumber Permodalan Responden 81

Tabel 5.18 Frekuensi Kegiatan Gotong Royong Masyarakat

Alalak dan Sekitarnya 83

Tabel 5.19 Aktivitas Kegiatan Gotong Royong Masyarakat Alalak 84

Tabel 5.20 Sikap Keterbukaan Masyarakat Terhadap Pendatang 85

Tabel 5.21 Kondisi Modal Sosial Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya 87

Tabel 5.22 Kondisi Dukungan Infrastruktur Masyarakat Alalak

dan Sekitarnya 90

Tabel 5.23 Keberadaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Lokal Dari Pemerintah Daerah 93

Tabel 5.24 Ketepatan Program Pemberdayaan Masyarakat 94

Tabel 5.25 Sumber Bahan Baku 94

Tabel 5.26 Pemenuhan Kebutuhan Hidup 95

Tabel 5.27 Keterlibatan Masyarakat Dalam Perencanaan 95

Tabel 5.28 Keterlibatan Masyarakat Dalam kegiatan

Pembangunan 96

Tabel 5.29 Keterlibatan Masyarakat Dalam Perencanaan

Pembangunan 97

Tabel 5.30 Proses Pendampingan Yang Berkelanjutan 98

Tabel 5.31 Keberlanjutan Usaha Yang Mendapatkan Bantuan 98

Tabel 5.32 Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kayu 102

Tabel 5.33 Matriks Komparatif Potensi dan Preferensi

Masyarakat Wilayah Alalak dan Sekitarnya Terhadap

Potensi Sektor Ekonominya 105

Tabel 5.34 Potensi Pariwisata Pada Wilayah Alalak dan

Sekitanrnya Menurut Responden 110

Tabel 5.35 Hambatan Pengembangan Potensi Ekonomi Pada

Wilayah Alalak dan Sekitarnya Menurut Responden 116

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Tabel 5.36 Usulan Usaha Pengembangan Potensi Ekonomi

Pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya Menurut

Responden 117

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

DAFTAR GAMBARHalaman

Gambar 3.1 Kerangka Analisis Penelitian 43

Gambar 5.1 Peta Administrasi Kota Banjarmasin 51

Gambar 5.2 Peta Banjarmasin Utara 52

Gambar 5.3 Lokasi Penelitian 53

Gambar 5.4 Peta Sebaran Pasar Tradisonal Pada Wilayah Alalak

dan Sekitarnya 91

Gambar 5.5 Peta Sebaran Industri Kue Khas Banjar (Kue Kering)

Pada Lokasi Penelitian 108

Gambar 5.6 Peta Sebaran Industri Kerupuk Pada Lokasi

Penelitian 108

Gambar 5.7 Peta Sebaran Industri Tajau Pada Lokasi Penelitian 109

Gambar 5.8 Peta Sebaran Industri Tanggui Pada Lokasi

Penelitian 109

Gambar 5.9 Peta Sebaran Industri Tikar Purun Pada Lokasi

Penelitian 110

Gambar 5.10 Peta Pariwisata Pasar Terapung 114

Gambar 5.11 Peta Pariwisata Makam Sultan Suriansyah 115

Gambar 5.12 Peta Pariwisata Masjid Sultan Suriansyah 115

Gambar 5.13 Peta Sebaran Industri Dok Kapal Pada Lokasi

Penelitian 118

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan

distribusi pendapatan yang adil dan merata. Hal ini dikarenakan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini hanya dapat dinikmati oleh

sekelompok kecil masyarakat, seperti masyarakat perkotaan,

sedangkan masyarakat pedesaan atau pinggiran mendapat porsi yang

lebih kecil dan tertinggal. Kesenjangan pendapatan ini semakin

diperburuk karena adanya kesenjangan pembangunan antar sektor,

terutama pada sektor pertanian (basis ekonomi pedesaan) dan non

pertanian (ekonomi perkotaan).

Ketidakberdayaan masyarakat pedesaaan salah satunya akibat

kebijakan yang mismatch pada masa lalu, yaitu kebijakan yang

melupakan sektor pertanian sebagai dasar keunggulan komparatif

maupun kompetitif. Pada hakikatnya pemberdayaan ekonomi

masyarakat pedesaaan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat

pedesaan itu sendiri, tetapi juga dapat membangun kekuatan ekonomi

Indonesia secara umum berdasarkan pada keunggulan komparatif dan

kompetitif yang dimiliki.

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan

bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

antara bidang pertanian dengan industri. Untuk mencapai ini

diperlukan kekuatan dan kemampuan sektor pertanian guna

menunjang pertumbuhan di sektor industri yang kuat dan maju. Kondisi

tersebut dapat dilihat dari arah pembangunan oleh pemerintah, yakni

membangun sektor pertanian yang tangguh. Hal tersebut sangat

beralasan karena lebih dari 70% penduduk di pedesaan bergantung

pada sumber pendapatan dari pertanian.

Program pembangunan jangka panjang memuat landasan

pembangunan dengan kebijaksanaan ekonomi yang diarahkan kepada

dua sektor kunci, yaitu sektor pertanian dan sektor industri dengan

memperhatikan keterkaitan dengan sektor lain. Secara spesifik arah

kebijaksanaan pembangunan untuk daerah pedesaan masih

menitikberatkan pada sektor kunci. Arah pembangunan tersebut

adalah untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi regional serta

meningkatkan kontribusi dalam pembentukan PDRB di daerah.

PDRB Kota Banjarmasin menurut lapangan usaha atas dasar

harga berlaku pada tahun 2011 mencapai 11,2 trilliun rupiah dan atas

dasar harga konstan dengan tahun dasar 2000 mencapai 5,3 trilliun

rupiah. Kontribusi PDRB selama tahun 2011 terbanyak disumbangkan

oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 23,29%.

Sektor perdagangan, restoran dan hotel memberikan kontribusi kedua

terbesar yaitu 20,65%, dan merupakan sektor yang mengalami

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011 yang mencapai 10,32% (Kota

Banjarmasin Dalam Angka, 2012).

Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang

dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh

pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang

berpeluang untuk dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Pada

umumnya setiap daerah memiliki potensi yang dapat dikembangkan

sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi daerah. Potensi yang

dimaksud sebagian besar berada di daerah pedesaan. Potensi

tersebut antara lain 1) pengembangan tanaman hortikultura; 2)

pengembangan tanaman perkebunan; 3) pengembangan usaha

perikanan; 4) pengembangan usaha peternakan; 5) pengembangan

usaha pertambangan; 6) pengembangan sektor industri; dan 7) potensi

kepariwisataan.

Perjalanan sejarah manusia dari yang sangat primitif sampai

pada perkembangan yang sangat modern sekarang ini tidak pernah

lepas dari ketergantungannya pada sumber daya alam.

Ketergantungan ini telah menghasilkan berbagai model

pengembangan sumber daya alam yang tujuan utamanya adalah

untuk menjaga kelestariannya. Model pengelolaan sumber daya alam

tersebut sangat tergantung pada karakteristik sumber daya alam,

karakteristik wilayah, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakatnya.

(Irwansyah dan Maya, 2012)

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Banjarmasin Utara sebagai salah satu kecamatan dari lima

kecamatan yang ada di kota Banjarmasin mempunyai potensi industri

kerakyatan yang dapat dikembangkan. Kecamatan Banjarmasin Utara

terdiri dari 9 kelurahan, berikut data mengenai Kecamatan

Banjarmasinl Utara:

Tabel 1.1Kecamatan Banjarmasin Utara Dalam Angka

Nama Kelurahan Penduduk Laki-Laki (Orang)

Penduduk Perempuan

(Orang)

Jumlah Rumah Tangga

JumlahPenduduk

Kuin Utara 5.368 5.188 2.786 10.556Pangeran 4.970 5.986 3.074 10.956Sungai Miai 8.257 8.747 5.686 17.004Antasan Kecil Timur 4.797 4.774 2.493 9.571Surgi Mufti 7.996 8.251 4.269 16.247Sungai Jingah 6.026 6.053 3.205 12.079Alalak Utara 10.578 10.482 5.624 21.060Alalak Selatan 6.023 5.837 3.115 11.860Alalak Tengah 4.479 4.318 2.429 8.797Sungai Andai 9.886 9.497 5.336 19.383Jumlah 68.380 69.133 38.017 137.513

Sumber: Kecamatan Banjarmasin Utara Dalam Angka, 2012

Kecamatan Banjarmasin Utara terdiri dari 10 (sepuluh)

kelurahan. Alalak adalah satu wilayah di Banjarmasin tepatnya di

Kecamatan Banjarmasin Utara yang dulunya merupakan bagian dari

Kelurahan Alalak Besar (Alalak Padang) yang telah dipecah menjadi 3

kelurahan, yaitu Kelurahan Alalak Utara, Alalak Tengah dan Alalak

Selatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:

140/502 tanggal 22 September 1980 tentang penetapan desa menjadi

kelurahan. Wilayah Alalak Besar merupakan salah satu permukiman

tertua di Banjarmasin. Nama kawasan ini sudah ada dalam Hikayat

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Banjar yang ditulis terakhir pada tahun 1963. Nama Alalak Besar

dalam Hikayat Banjar disebut Halalak.

Wilayah Alalak dimana penduduknya sebagian besar bermata

pencaharian sebagai tani dan usaha kayu, sedangkan pendatang

terutama yang bermukin di kawasan baru perumahan (Komplek Sudi

Rapi, AMD dan Pemda) bermata pencaharian sebagai wirausaha, PNS

dan karyawan swasta. Kondisi tanah yang rawa dan mengalami

pasang surut karena juga dikelilingi oleh sungai membuat terbatasnya

lahan usaha masyarakat Alalak. Pada saat kayu masih menjadi

primadona usaha di wilayah Kalimantan umumnya, maka di pinggir

Sungai Alalak menjadi pusat penggergajian kayu (sirkel) dan band saw

kayu.

Jauh berkurangnya sumber daya alam kayu sebagai

primadona usaha bagi pelaku usaha di Kalimantan yang diakibatkan

kelangkaan jumlahnya menjadikan masyarakat Alalak harus selalu

menjadi kreatif dan inovatif dalam kegiatan ekonomi. Untuk itu sangat

perlu dilakukan identifikasi kelayakan usaha masyarakat Alalak yang

diperkirakan potensial untuk dijadikan proyek pengembangan

pedesaan (kelurahan) dan juga jenis komoditas yang layak

dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga

dengan demikian masyarakat tidak selalu tergantung kepada sumber

daya alam, melainkan dapat memanfaatkan kearifan lokal masyarakat

setempat untuk dijadikan sumber usaha.

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pemberdayaan potensi ekonomi lokal di wilayah Alalak dan

sekitarnya menjadi peluang untuk mewujudkan daerah yang mandiri

dan maju berbasis ekonomi kreatif yang dapat memenuhi kebutuhan

lokal maupun regional. Banyaknya sektor-sektor ekonomi yang sudah

berjalan di wilayah Kota maupun Provinsi dapat ditingkatkan menjadi

salah satu motor penggerak dalam upaya meningkatkan daya beli

masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal yang telah terbukti

pada saat krisis menjadi lapis kedua ekonomi yang resistance.

Pemberdayaan masyarakat (misalnya pengrajin, peternak, petani dan

pedagang) melalui pembangunan kapasitas menjadi salah satu effort

yang dapat dikembangkan melalui fasilitasi Pemerintah Daerah melalui

keberpihakan berupa perencanaan yang tepat, regulasi yang tegas,

konsistensi program, tanggung jawab lembaga (stake holders) serta

peran aktif masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah:

1) Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah Alalak

dan sekitarnya?

2) Bagaimana potensi dan kompetensi masyarakat Alalak dan

sekitarnya untuk menjalankan usaha?

3) Bagaimana peranan lembaga ekonomi masyarakat Alalak dan

sekitarnya?

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

4) Bagaimana social capital masyarakat Alalak dan sekitarnya?

5) Bagaimana dukungan infrastruktur dalam pengembangan ekonomi

masyarakat Alalak dan sekitarnya?

6) Bagaimana efektivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat Alalak

dan sekitarnya?

7) Bagaimana kondisi usaha pengolahan kayu masyarakat Alalak dan

sekitarnya yang dijalankan saat ini?

8) Bagaimana peluang usaha potensial yang dapat dikembangkan

untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Alalak dan

sekitarnya?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada penelitian ini adalah

untuk:

1. Untuk mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat Alalak

dan sekitarnya.

2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi dan kompetensi

masyarakat Alalak dan sekitarnya untuk menjalankan usaha.

3. Untuk mengetahui peranan lembaga ekonomi masyarakat Alalak

dan sekitarnya.

4. Untuk mengetahui social capital masyarakat Alalak dan sekitarnya.

5. Untuk mengetahui dukungan infrastruktur dalam pengembangan

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

6. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pemberdayaan ekonomi

masyarakat Alalak dan sekitarnya.

7. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi kondisi usaha pengolahan

kayu pada masyarakat Alalak dan sekitarnya yang dijalankan saat

ini.

8. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi peluang usaha potensial

yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat Alalak dan sekitarnya.

D. MANFAAT PENELITIAN

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh beberapa

manfaat antara lain:

1) Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah untuk

pengambilan kebijakan dalam rangka identifikasi kondisi sosial

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya.

2) Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah untuk

pengambilan kebijakan dalam rangka menentukan usaha

masyarakat Alalak dan sekitarnya yang diperkirakan potensial

untuk dijadikan proyek pengembangan pada masyarakat Alalak

dan sekitarnya.

3) Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah untuk

pengambilan kebijakan dalam rangka menentukan jenis komoditas

yang layak dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Permasalahan Pembangunan

Perencanaan pembangunan wilayah pada dasarnya merupakan

bentuk intervensi kelembagaan publik.  Diperlukannya intervensi

publik didasari oleh pemikiran bahwa kesejahteraan masyarakat tidak

dapat optimal dicapai akibat terjadinya kegagalan pasar yang

berlangsung tidak sempurna.  Fenomena market failure dapat tumbuh

sebagai akibat sistem  dapat menyediakan produk-produk yang

diperlukan atau akibat kegagalan alokasi sumberdaya.  Market failure

akan terjadi manakala berbagai eksternalitas negatif gagal

direduksikan dalam harga pasar, atau akibat adanya praktek

monopoli-oligopoli, atau juga akibat kegagalan-kegagalan

pemerintah. 

Secara teoritis, kegagalan pasar akan selalu mucul manakala

kompetisi sempurna tidak terjadi.  Kegagalan pasar dapat

menyebabkan kemunduran (berdampak negatif) kewenangan atau

hak legal sebagai perencana dan pelaksana kepentingan-

kepentingan publik. Publik sebagai terjemahan dari kepentingan

publik.  Perlunya lembaga publik juga didasari pemahaman bahwa

beberapa bentuk fasilitas diyakini hanya dapat berfungsi dengan

optimal jika diserahkan pada kelembagaan publik untuk

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

menyediakannya.  Kelembagaan pemerintah dibangun secara

berhirarki dengan orientasi yang berbeda.  Lembaga pemerintahan

berskala nasional, sedangkan pemerintahan daerah memiliki

kewenangan berskala daerah.  

Intervensi publik oleh kelembagaan pemerintah harus

diusahakan untuk mendorong berjalannya mekanisme pasar. 

Mekanisme pasar yang sempurna hanya dapat dicapai jika ada

keselarasan akses seluruh lapisan masyarakat terhadap

sumberdaya-sumberdaya produksi.  Kelembagaan masyarakat lokal

yang kuat dan stabil dapat memberikan kontribusi yang besar

terhadap terbentuknya mekanisme pasar, akibat adanya kesetaraan

akses masyarakat.  Kegagalan proses mekanisme pasar, pada

gilirannya akan menimbulkan market failure. Kelembagaan 

pemerintahan dengan sistem terpusat seringkali tidak  kuat

kelembagaan di bawahnya sehingga cenderung lambat di dalam

mengantisipasi perkembangan-perkembangan lokal.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah selama lebih dari dua

dekade mampu tumbuh dengan rata-rata 7,2 % per tahun.  Sektor

pertanian, khususnya sub sektor tanaman pangan berhasil dipacu

produktivitasnya sehingga secara nasional pernah dicapai

swasembada beras pada era 1984-1987.  Namun demikian, sumber

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang utama sejauh ini adalah yang

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

bersumber dari kegiatan-kegiatan eksploitasi sumberdaya alam

(migas, kayu, dll). 

Sektor industri manufaktur yang diyakini merupakan sektor yang

akan membawa ke modernisasi pembangunan dan meningkatkan

produktivitas tenaga kerja secara cepat ternyata terutama

berkembang tanpa keterkaitan yang kokoh dengan sektor primer

utama dan tidak berbasis sumberdaya alam lokal.  Krisis ekonomi

memperjelas kerentanan pembangunan industri yang tidak berbasis

sumberdaya domestik, sedangkan sektor agribisnis, termasuk

agroindustri mampu tetap tumbuh.  Di masa yang akan datang,

pendekatan pembangunan yang didasarkan atas kegiatan-kegiatan

eksploitasi sumberdaya alam tidak dapat lagi dipertahankan akibat

semakin terbatasnya sumberdaya alam yang tidak terbarui

(unrenewable resources) serta semakin menurunnya kapasitas

produksi sumberdaya alam terbarui (renewable resources). 

Di lain pihak, selain berbasis sumberdaya alam domestik yang

terbarui, pembangunan di masa datang perlu lebih menekankan

pengembangan masyarakat lokal melalui upaya-upaya peningkatan

pemberdayaan masyarakat lokal.  Sering dengan pemberlakuan

otonomi daerah, pemerintah lokal yang akan memiliki kewenangan

dan peranan perencanaan pembangunan yang lebih besar memiliki

kemampuan yang lebih baik dan lebih berinisiasi dalam perencanaan

pembangunan wilayah. 

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

B. Pengertian Kawasan Strategis 

Suatu kawasan strategis adalah suatu kawasan ekonomi yang

secara potensial memiliki efek ganda (multiplier effect) yang signifikan

secara lintas sektoral, lintas spasial (lintas wilayah) dan lintas pelaku. 

Dengan demikian, perkembangan wilayah strategis memiliki efek

sentrifugal karena dapat menggerakkan secara efektif perkembangan

ekonomi sektor-sektor lainnya, perkembangan wilayah di sekitarnya

serta kemampuan menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas,

dalam arti tidak terbatas ekonomi masyarakat kelas-kelas tertentu

saja.    

Upaya menilai potensinya yang dapat menimbulkan dampak

multiplier terhadap perkembangan sektoral lainnya dan wilayah

sasaran, diperlukan kajian-kajian secara seksama mengenai potensi

keterkaitan (linkages).  Suatu kawasan dan komoditi dinilai strategis

jika memiliki potensi kaitan ke belakang dan ke depan yang kuat.  Ke

arah belakang (backward) diharapkan pengembangan suatu kawasan

strategis dapat menyerap tenaga kerja serta memacu pertumbuhan

aktivitas-aktivitas penyedia input baik berupa produk-produk input

(bahan mentah, bahan baku dan alat) maupun produk-produk jasa

penunjang. 

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Ke depan (foreward) pengembangan kawasan diharapkan

berpotensi memicu berkembangnya aktivitas-aktivitas pengolahan

dan pemanfaatan produk output kawasan.  Aktivitas-aktivitas tersebut

merupakan aktivitas-aktivitas pasca panen atau pasca penangkapan

(aktivitas pengolahan/agroindustri hingga distribusi-

pemasaran).  Dalam dimensi spasial, keterkaitan ke belakang

maupun ke depan yang tumbuh terutama dengan aktivitas ekonomi

wilayah yang secara geografis berlokasi di sekeliling kawasan

produksi/penangkapan sehingga pengembangan kawasan pada

dasarnya adalah suatu bentuk pengembangan wilayah sasaran,

dimana sistem agribisnis merupakan salah satu prime mover yang

signifikan. 

Upaya memperluas sebaran rentang aktivitas agribisnis,

khususnya dengan menumbuhkan kegiatan-kegiatan off-farm, berupa

pengolahan produk primer dapat dipandang sebagai upaya

pemberdayaan komunitas kawasan (community empowerment)

karena dapat memperkokoh posisi tawar pelaku-pelaku ekonomi

lokal.  Untuk itu di dalam perencanaan kawasan sangat diperlukan

pemahaman mengenai struktur keterkaitan spasial antara kawasan

wilayah dimaksud dengan wilayah lainnya/sekelilingnya. 

C. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Dalam wacana pekerjaan sosial, istilah empowerment yang

sekarang menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan

bukanlah sesuatu yang baru. Pekerjaan sosial sebagai profesi

mempunyai hakekat yaitu pada pertolongan dan pelayanan kepada

individu, keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang

mengalami disfungsi. Berdasarkan hal itu, sebenarnya sejak awal

perkembangan pekerjaan sosial selalu menggunakan tema-tema

seperti kemandirian, kepercayaan diri, kefungsian sosial, dan

empowerment.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai empowerment

maka terlebih dahulu harus diketahui apa yang dimaksud

ketidakberdayaan (powerlessness). Para pakar teori motivasi

diantaranya Martin Seligman, Maier, Overmier, dan Hiroto (1976)

mengatakan ketidakberdayaan dan empowerment sangat terkait

dengan motivasi dan proses belajar. Oleh karenanya mereka

mengembangkan suatu teori yang dinamakan teori

ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helplessness). (Fahrudin,

hal:13) Pemberdayaan berasal dari penerjemahan bahasa Inggris

“empowerment” yang juga dapat bermakna “pemberian kekuasaan”

karena power bukan sekedar “daya”, tetapi juga “kekuasaan”,

sehingga kata “daya” tidak saja bermakna “mampu”, tetapi juga

“mempunyai kuasa”. (Wrihatnolo & Dwidjowijoto, 2007, hal:1) Ife

(1995) mengatakan empowerment aims to increase the power of

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

disadvantaged (pemberdayaan bertujuan memberikan kekuatan

atau kekuasaan kepada orang-orang yang tidak beruntung). Swift

dan Levin (1987) cenderung mengartikan empowerment sebagai

pengalokasian ulang mengenai kekuasaan (realocation of power).

Rappaport (1984) mengartikan empowerment sebagai suatu cara

dimana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar dapat

berkuasa atas kehidupannya. (Fahrudin, 16)

Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan

individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun

keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang

sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental, terdidik dan kuat

serta inovatif, tentu memiliki keberdayaan yang tinggi. Namun,

selain nilai fisik, ada pula nilai-nilai intrinsik dalam masyarakat yang

juga menjadi sumber keberdayaan seperti kekeluargaan,

kegotongroyongan, kejuangan, dan yang khas pada masyarakat

Indonesia, yaitu kebhinekaan. Seperti halnya pada masyarakat

Alalak begitu banyak yang memiliki begitu banyak kearifan lokal

sehingga dapat menjadi modal dasar dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakatnya.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat Indonesia

umumnya dan Masyarakat Alalak khususnya yang dalam kondisi

sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

dan ketertinggalan. Dengan kata lain, memberdayakan adalah

memampukan dan memandirikan masyarakat. (Wrihatnolo &

Dwidjowijoto, 2007)

Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi” bukan

sebuah “proses instan”. Sebagai proses, pemberdayaan mempunyai

tiga tahapan yaitu, penyadaran, pengkapasitasan dan pendayaan.

Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut (Wrihatnolo &

Dwidjowijoto, 2007):

a. Tahap pertama adalah penyadaran. Pada tahap ini target yang

hendak diberdayakan diberi “pencerahan” dalam bentuk

penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai

“sesuatu”. Misalnya, target adalah kelompok masyarakat miskin.

Kepada mereka diberikan pemahaman bahwa mereka dapat

menjadi berada, dan itu dapat dilakukan jika mereka mempunyai

kapasitas untuk keluar dari kemiskinannya.

Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya

memberikan pengetahuan yang bersifat kognisi, belief, dan

healing. Prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti

bahwa mereka perlu (membangun “demand”) diberdayakan dan

proses pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka (tidak

dari orang lain)

b. Tahap kedua adalah pengkapasitasan. Inilah yang sering disebut

dengan capacity building, atau dalam bahasa yang lebih

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

sederhana memampukan atau enabling. Untuk diberikan daya

atau kuasa, yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu.

Misalnya, sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya

daerah-daerah yang hendak diotonomkan diberi program

pemampuan atau capacity building untuk membuat mereka

“cakap” (skilfull) dalam mengelola otonomi yang diberikan.

Proses capacity building terdiri atas tiga jenis, yaitu manusia,

organisasi, dan sistem nilai.

c. Tahap ketiga adalah pemberian daya itu sendiri – atau

empowerment dalam makna sempit. Pada tahap ini target

diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini

ssuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki.

2. Pemberdayaan Mampu Menambah Daya Masyarakat

Paradigma pemberdayaan masyarakat yang mengemuka

sebagi issue sentral pembangunan dewasa ini muncul sebagai

tanggapan atas kenyataan adanya kesenjangan yang belum tuntas

terpecahkan terutama antara masyarakat di daerah pedesaan,

kawasan terpencil, dan terkebalakang. Padahal pertumbuhan

ekonomi nasional di wilayah perkotaan terus meningkat.

Pemberdayaan pada dasarnya menempatkan masyarakat sebagai

pusat perhatian dan sekaligus pelaku utama pembangunan (people-

centered development). (Wrihatnolo & Dwidjowijoto, 2007)

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Program-program pembangunan di era 1990-an yang dimulai

dari program IDT (Inpres Desa Tertinggal) telah menunjukkan tekad

pemerintah untuk mengentaskan masyarakat miskin dan sekaligus

sebagai bagian dari perwujudan pembangunan alternative yang

melihat pentingnya manusia (masyarakat), tidak lagi sebagi objek,

tetapi subjek pembangunan. Dalam konteks ini “partisipasi

masyarakat sepenuhnya” dianggap sebagai penentu keberhasilan

pembangunan.

Dalam pengertian konvensional, konsep pemberdayaan

sebagai terjemahan empowerment mengandung dua pengertian,

yaitu (1) to give power or authority to atau memberi kekuasaan,

mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain,

(2) to give ability to atau to enable atau usaha untuk memberi

kemampuan atau keberdayaan. Eksplisit dalam pengertian kedua ini

adalah bagaimana menciptakan peluang untuk mengaktualisasikan

keberdayaan seseorang. (Wrihatnolo & Dwidjowijoto, 2007)

3. Penerapan Pemberdayaan dalam Penanggulangan Kemiskinan

Penerapan pemberdayaan paling banyak digunakan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya penanggulangan

kemiskinan secara konseptual dapat dilakukan oleh empat jalur

strategis, yaitu perluasan kesempatan, pemberdayaan masyarakat,

peningkatan kapasitas, dan perlindungan social. Strategi perluasan

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

kesempatan ditujukan menciptakan kondis dan lingkungan ekonomi,

politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat miskin baik laki-

laki maupun perempuan dapat memperoleh kesempatan seluas-

luasnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan taraf

hidup secara berkelanjutan. Strategi pemberdayaan masyarakat

dilakukan untuk memperkuat kelembagaan sosial, politik, ekonomi

dan budaya masyarakat, dan memperluas partisipasi masyarakat

miskin baik laki-laki maupun perempuan dalam pengambilan

keputusan kebijakan publik yang menjamin penghormatan,

perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan dasar. Strategi

peningkatan kapasitas dilakukan untuk mengembangkan

kemampuan dasar dan kemampuan berusaha masyarakat miskin

baik laki-laki maupun perempuan agar dapat memanfaatkan

perkembangan lingkungan. Strategi perlindungan sosial dilakukan

untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok

rentan (perempuan kepala rumah tangga, fakir miskin, orang jompo,

anak telantar, kemampuan berbeda/penyandang cacat) dan

masyarakat miskin baru baik laki-laki maupun perempuan yang

disebabkan antara lain oleh bencana alam, dampak negatif krisis

ekonomi, dan kondisi sosial. (Wrihatnolo & Dwidjowijoto, 2007)

Upaya penanggulangan kemiskinan secara praktis dapat

berlangsung dalam dua variasi berikut ini. Pertama, adanya program

yang mengadopsi lebih dari satu strategi tersebut secara paralel dan

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

berkaitan. Misalnya Program Pengembangan Kecamatan, Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, Program Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, dan Program

Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil untuk

menjalankan instrument pemberdayaan masyarakat, peningkatan

kapasitas, perluasan kesempatan berusaha, dan perlindungan

sosial. Kedua, adanya satu program yang hanya mengadopsi salah

satu dari strategi tersebut. Misalnya Program Bantuan Langsung

Tunai kepada Rumah Tangga Miskin sebagai instrument strategi

perlindungan sosial. Program Kompensasi Pengurangan Subsidi

Bahan Bakar Minyak kepada Rumah Tangga Miskin melalui

komponen pendidikan (Program Bantuan Operasional Sekolah,

BOS) dan kesehatan (Program Asuransi Kesehatan untuk Keluarga

Miskin, ASKESKIN) untuk menjalankan instrument strategi

peningkatan kapasitas. (Wrihatnolo & Dwidjowijoto, 2007)

4. Pengembangan Ekonomi

Globalisasi ekonomi yang dipengaruhi oleh ekonomi

neoklasik dan kekuatan kapitalis transnasional telah membawa

dampak pada banyak orang. Mereka merasakan bahwa ekonomi

mainstream tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini terlihat

pada angka pengangguran yang tinggi dalam masyarakat dan

ditambah dengan “pengangguran tersembunyi” yaitu mereka yang

tidak terhitung dalam statistik resmi. Mereka ingin memiliki

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pekerjaan tetap atau yang hanya bekerja part time tidak tetap dan

menginginkan pekerjaan yang lebih bagus. Pengaruh globalisasi

tersebut juga terlihat pada jumlah kemiskinan yang semakin

meningkat yang tercermin tidak saja dalam statistik garis

kemiskinan, tetapi juga dalam angka ketergantungan pada

pertolongan darurat seperti, bantuan makanan, uang tunai langsung,

lumbung pangan dan sebagainya. Seluruh masyarakat dapat

menjadi terpinggirkan secara ekonomi, seperti sebuah industri yang

memindahkan logika pasar global dan “perdagangan bebas” dimana

yang tersisa hanyalah tutupnya pabrik, hilangnya pekerjaan,

masyarakat yang hancur dan keputusasaan personal. (Ife &

Tesoriero, 2008)

Dari perspektif pengembangan masyarakat respon terhadap

krisis ekonomi ini ditujukan bagi pengembangan pendekatan

alternatif yang berupaya merelokasikan aktivitas ekonomi dalam

masyarakat lokal serta memperbaiki kualitas kehidupan. Krisis

ekonomi yang sedang berlangsung telah memaksa banyak orang

dan masyarakat untuk mencari alternatif-alternatif tersebut. Dalam

realisasinya, ekonomi mainstream tidak lagi berfungsi secara efektif

untuk memenuhi kebutuhan mereka, yaitu kepentingan yang

memuncak dalam pengembangan ekonomi masyarakat (Shragge,

1993).

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pengembangan ekonomi masyarakat dapat memiliki bentuk-

bentuk yang berbeda, tetapi bentuk ini dapat dikelompokkan

menjadi dua kategori. Pertama, pendekatan yang lebih konservatif

berupaya mengembangkan aktivitas ekonomi masyarakat sebagian

besar dalam parameter konvensional. Sedangkan kategori kedua,

pendekatan yang lebih radikal, yaitu berupaya mengembangkan

ekonomi berbasis masyarakat alternatif. (Ife & Tesoriero, 2008)

D. Pengembangan Ekonomi Masyarakat yang Konservatif

1. Menarik Industri

Pendekatan yang lebih konservatif terhadap pengembangan

ekonomi masyarakat berupaya menemukan cara-cara baru yang

membuat masyarakat tersebut dapat lebih berpartisipasi dalam

ekonomi mainstream dengan cara menghimpun inisiatif. Pendekatan

ini mencoba menarik industri baru ke wilayah lokal dengan

memberikan lingkungan yang bagus untuk berinventasi. Misalnya,

mencari perusahaan untuk membangun pabrik di masyarakat

tersebut dapat menyediakan kesempatan kerja secara langsung dan

juga membuka lebih banyak peluang kerja dalam industry jasa.

Untuk menarik industri baru ini, masyarakat lokal perlu mencari

bantuan dari pemerintah pusat dalam menyediakan infrasktur (jalan,

lintasan kereta api, dan lain-lain) dan mungkin perlu membuat

penawaran lain yang lebih banyak pilihannya. Misalnya, pemerintah

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

daerah mungkin memberikan bantuan lahan untuk menarik industri,

atau memberikan kelonggaran kepada mereka melalui tarif lokal.

Adapun masalah dengan pendekatan tersebut adalah bahwa

industri akan terus berpindah-pindah mengikuti keadaan pasar.

Selain itu, tidak ada jaminan bahwa industri baru akan tetap berada

di dalam masyarakat lokal atau laba yang diperoleh akan

diinventasikan ke wilayah tersebut. Untuk menarik industri di tempat

yang pertama, masyarakat lokal yang menghadapi persaingan

dengan masyarakat lainnya mungkin menawarkan konsepsi yang

menarik sehingga keuntungan bersih yang diperoleh masyarakat

sangat kecil. Setelah industri tersebut didirikan, ia akan berupaya

sekuat tenaga untuk memperoleh konsesi yang lebih besar dari

masyarakat tersebut dengan cara memberikan ancaman untuk

menutup atau menarik usahanya. Stretegi ini jelas-jelas berupaya

memecahkan problem ekonomi masyarakat dengan menyandarkan

pada sistem ekonomi yang sama yang telah menyebabkan mereka

di tempat pertama. Dalam banyak kasus, keuntungannya mungkin

terbatas, berjangka pendek dan ilusif.

2. Memulai Industri Lokal

Terdapat potensi yang lebih besar dalam menggunakan

sumber daya, inisiatif, dan tenaga ahli lokal untuk membangun

industri lokal baru yang akan dimiliki dan dijalankan oleh orang-

orang yang ada di masyarakat lokal. Banyak program

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pengembangan ekonomi masyarakat lokal menggunakan bentuk ini

dan program-program tersebut dapat berhasil dalam

mengembangkan aktivitas ekonomi serta menjadi kebanggan dalam

prestasi lokal. Hal ini melibatkan pemanfaatan kekayaan sumber

daya lokal, bakat, minat dan keahlian berserta penaksiran

keuntungan-keuntungan alam dari lokalitas tertentu dan kemudian

memutuskan apa jenis industri baru yang mungkin akan berhasil.

Masyarakat lokal yang memiliki ide-ide untuk bisnis baru dapat

dibantu mengubah impian menjadi kenyataan dengan bantuan

keuangan (seperti dari pemerintah setempat) dan dengan saran

mengenai cara-cara mengelola usaha kecil. Ada banyak contoh-

contoh yang berhasil sekarang ini tentang pengembangan ekonomi

masyarakat tersebut khususnya di wilayah-wilayah pedalaman

dimana terdapat kepemimpinan dinamis dari pemerintah lokal dan

masyarakat telah menghasilkan terbentuknya sejumlah usaha kecil

yang beraneka ragam, seperti pembuatan brondong (popcorn),

perbaikan perabot, pembuatan anggur dan pariwisata yang dapat

memperbaiki ekonomi dan minat berprestasi serta solidaritas bagi

masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan pembelanjaan yang relatif

sedikit dengan memperhitungan sumber daya yang ada di wilayah

tersebut dan berfungsi sebagai katalisator untuk mengubah ide-ide

menjadi kenyataan (Dauncey, 1988)

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Ketika bentuk pengembangan ekonomi masyarakat ini telah

berhasil, terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan

3. Pariwisata

Pada bagian ini, tempat pariwisata dalam pengembangan

ekonomi masyarakat sangat penting diperhatikan. Masyarakat yang

diterpa oleh krisis ekonomi, penutupuan industry lokal dan

pengangguran yang tinggi akan sering mencari potensi pariwisata,

khususnya jika tempat pariwisata itu menarik wisatawan karena

alasan pemandangan yang ada, sejarah atau hal lainnya yang

menjadi daya tarik yang potensial. Mempromosikan pariwisata dapat

menjadi alternatif yang menarik, pariwisata akan menjadi sumber

daya yang potensial yang dapat mendatangkan penghasilan, dan

juga sebagai industri yang “bersih” yang tidak menimbulkan polusi

serta dapat mendukung terbukanya tenaga kerja. Selain itu,

pariwisata juga dapat mendatangkan keuntungan dari bisnis yang

berbeda-beda yang menciptakan banyak pekerjaan dan dapat

menempatkan masyarakat itu pada “peta” dan sebagainya. Oleh

sebab itu banyak masyarakat berusaha memecahkan problem-

problem ekonomi mereka dengan membentuk dewan-dewan

pariwisata dan ingin menciptakan pasar wisata atau memperluas

pasar yang sudah ada. Tujuan strategi pengembangan ekonomi

tersebut, yaitu (i) menarik wisatawan yang lebih banyak untuk

datang ke masyarakat tersebut, baik sebagai tempat tujuan utama

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

ataupun sebagai rute ke tempat lain; (ii) untuk mendorong

wisatawan tinggal selama mungkin di wilayah lokal (semakin lama

mereka tinggal, semakin banyak uang yang akan mereka

keluarkan); (iii) untuk membuat mereka membelanjakan uang

sebanyak mungkin ketika mereka berada di sana.

Pariwisata mungkin menjadi pilihan yang menarik, tetapi

strategi tersebut dirasakan oeh masyarakat perlu dilakukan denga

sangat hati-hati, karena dari persfektif masyarakat pariwisata

menimbulkan banyak masalah. Pariwisata tidak dapat menjamin

masa depan ekonomi seperti yang mungkin diharapkan. Dengan

wilayah yang begitu banyak yang menghendaki dolar dari

wisatawan, terdapat masalah yang mudah muncul mengenai

permintaan yang tidak memadai; bagaimanapun hanya terdapat

begitu banyak wisataan untuk berkeliling dan masa ekonomi yang

sulit dapat berarti bahwa akan terdapat lebih sedikit wisatawan

daripada yang diharapkan, dan wisatawan tersebut mungkin akan

membelanjakan uang mereka lebih sedikit. Misalnya, resesi dalam

ekonomi Jepang, dapat berarti krisis ekonomi bagi banyak tujuan

wisata yang popular.

Pariwisata mungkin menimbulkan efek yang membahayakan

terhadap struktur masyarakat itu sendiri dan akan menjadi monster

yang menghancurkannya bukan menjadi penyelamat pariwisata

masyarakat lokal. Industri pariwisata sudah pasti memiliki hubungan

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

eksploitatif dengan para wisatawan yang bertujuan untuk

membelanjakan uang mereka sebanyak mungkin. Bersikap ramah

tamah, sopan dan berkemauan untuk menolong kepada para

wisatawan dilakukan demi menarik keuntungan secara ekonomi,

bukan karena nilai untuk berbuat demikian. Hal seperti ini bukanlah

persoalan kebanggaan terhadap masyarakat lokal seseorang,

budaya, peninggalan berharga atau lingkungan alam dan ingin

membagi kebanggaan tersebut dengan para wisatawan, tetapi

sebaliknya dilakukan karena ingin memperoleh keuntungan dengan

mengorbankan orang lain. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

seseorang tidak saja memasuki hubungan eksploitatif dengan

wisatawan, tetapi juga budaya lokal, peninggalan berharga dan

lingkungan itu sendiri menjadi alat untuk pengeruk keuntungan,

bukan berpegang pada nilai secara tulus. Fitur yang paling positif

diperjualbelikan dan dikemas untuk “konsumsi” wisawatan yang

bertentangan dengan maksud terdalam yang menjadikannya

istimewa di tempat pertama. Budaya lokal yang khas diubah menjadi

kepalsuan sebuah museum yang tanpa makna. Budaya lokal yang

unik harus dipsahkan secara cermat dengan dunia nyata tempat

wisatawan bersinggah, karena industry pariwisata memerlukan

“standar keramah-tamahan” yang berarti bahwa para wisatawan

harus dapat tinggal dalam suatu lingkungan “Holiday Inn” dimana

pun mereka berada (Nozick, 1992) jika masyarakat tidak

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

memberikan pengalaman kultural yang dibuat homogeni untuk

wisatawan “mainstream” yang dianggap ingin melihat pemandangan

yang luar biasa hanya untuk makan dan tidur di lingkungan yang

familiar, maka paket wisata dan bus-bus yang memuat para

wisatawan yang membawa banyak uang tidak akan terwujud.

E. Pengembangan Ekonomi Masyarakat yang Radikal

Pendekatan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat

di atas berupaya memperbaiki ekonomi masyarakat dengan

membantunya untuk berfungsi lebih efektif dalam tatanan ekonomi

yang ada. Sifat dasar dari tatanan yang ada yaitu tidak semua

masyarakat dapat berharap untuk memperolehkeuntungan dari

strategi tersebut, mereka yang “menang” akan memperoleh

keuntungan dengan mengorbankan orang lain disebabkan oleh sifat

dasar pasar yang kompetitif.

Pendekatan yang lebih radikal terhadap pengembangan

ekonomi masyarakat melibatkan upaya menemukan alternatif, yakni

ekonomi berbasis lokal (Albert & Ahnel, 1991). Perspektif ini

menjamin bahwa nilai surplus dari produktivitas lokal masih berada

dalam masyarakat yang menciptakannya bukan dipindahkan ke

masyarakat lain.

1) Koperasi

Pendirian koperasi merupakan satu acara yang dapat

dicapai dan terbukti efektif di berbagai lokasi. Koperasi juga memiliki

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

potensi untuk memperkuat bukan memperlemah solidaritas

masyarakat dan pengalaman dari banyak koperasi sangat

mendukungnya. Terdapat minat di seluruh dunia yang semakin

besar dalam koperasi pekerja di Mondragon (Morison, 1991; Hyte &

Whyte, 1988) dan terlihat bahwa koperasi menunjukkan alternatif

yang sangat baik untuk struktur ekonomi yang lebih konvensional.

Meskipun terdapat prinsipi-prinsip koperasi yang fundamental,

koperasi dapat memiliki bentuk-bentuk yang berbeda tergantung

pada kebutuhan lokal dan budaya lokal. Seperti halnya dengan

semua pengembangan masyarakat, pemaksaan rencana yang

disusun rinci tentang bagaimana melaksanakannya hampir pasti

gagal karena setiap masyarakat perlu memiliki bentuk koperasi

tersendiri untuk menyesuaikan denga situasi yang unik.

2) Bank Masyarakat dan Credit Unions

Bank nasional ataupun bank transnasional yang besar

merupakan bagian penting dari sistem ekonomi global, dan sudah

pasti beroperasi khususnya untuk kepentingan kapitalis

transnasional (jika mereka ingin mencoba hal yang sebaliknya,

mereka tidak akan bertahan hidup pada level nasional atau global).

Oleh karena itu, bank-bank tersebut tidak selalu ditempatkan secara

strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan

warganya. Kenyataannya, bank-bank tersebut memberikan

mekanisme penting untuk memindahkanlaba dari masyarakat lokal

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

dan penguasaan ekonomi lokal oleh kekuatan-kekuatan eksternal.

Untuk mendukung tujuan ini, beberapa inisiatif masyarakat telah

membentuk struktur perbankan lokal sehingga masyarakat tersebut

dapat memiliki penguasaan yang lebih besar atas ekonominya. Cara

ini memberikan kontrol masyarakat lokal, misalnya atas jenis usaha

yang seharusnya menerima pinjaman, penjadwalan ulang hipotek

bagi bank-bank yang tidak tasi mampu membayar dan suku bunga

atas investasi. (Dauncey, 1988; Meeker-Lowry, 1988)

Credit Unions dapat dikatakan merupakan bentuk perbankan

masyarakat yang paling lazim. Credit Unions adalah sekelompok

orang yang sepakat untuk untuk menanamkan uang mereka secara

bersama-sama dan memberikan pinjaman kepada para anggota

kelompoknya. Credit Unions beroperasi seperti bank lokal berskala

kecil. Akan tetapi, beberapa Credit Unions telah berkembang

sangat besar sehingga mereka kehilangan karakteristik organisasi

yang kecil, yaitu kontrol dan operasi masyarakat atau keanggotaan

yang efektif, khususnya memperjuangkan kepentingan para

anggota.

Pelajaran yang dapat diambil dari hal ini yaitu dalam

mendirikan bank masyarakat atau Credit Unions, sangat penting

untuk menjamin bahwa basis masyarakatnya dipertahankan dan

bank ini tidak dapat berkembang dan bergabung dengan ekonomi

nasional atau internasional, tetapi tetap sebagai fitur sentral dari

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

ekonomi lokal. Jika hal ini dapat dipertahankan, struktur perbankan

yang memihak pada kepentingan lokal dapat menjadi komponen

yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi alternatif.

F. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal

Banjarmasin Utara merupakan salah satu Kecamatan yang ada

di Kota Banjarmasin dengan luas sebesar 15,25 km2. Di sebelah utara

wilayah ini berbatasan dengan Kecamatan Alalak, Barito Kuala,

sebelah Selatan dengan Kecamatan Banjar Barat, sebelah Timur

berbatasan dengan Kabupaten Banjar dan sebelah Barat berbatasan

dengan Sungai Barito. Awalnya, banyak terdapat industri pengolahan

kayu baik yang dikelola oleh perusahaan maupun secara individu di

wilayah Banjarmasin Utara, sehingga memberikan dampak secara

ekonomi terhadap penduduk di kawasan industri tersebut. Hampir

sebagian besar mereka bekerja dan menjalankan usaha pengolahan

kayu, hal ini disebabkan karena kondisi daerah Alalak yang sebagian

besar berada di pinggiran sungai, sehingga lebih mudah untuk

mendapatkan bahan baku dan mengirim hasil olahan kayu. Akan tetapi

adanya kebijakan pemerintah yang mengetatkan ilegal logging

berdampak pada industri pengolahan kayu dimana supply bahan baku

semakin langka. Kondisi tersebut memberikan dampak pada

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

masyarakat sekitar terutama yang bekerja di kawasan industri kayu,

tergolong dalam kategori rawan miskin (Radar Banjarmasin, 15 Mei

2012).

Sebenarnya banyak potensi yang bisa dimanfaatkan di kawasan

Banjarmasin Utara, mengingat di kawasan tersebut terdapat

beberapa tempat dan objek pariwisata yang menjadi andalan di Kota

Banjarmasin, seperti bangunan bersejarah Masjid Sultan Suriansyah,

Pasar Terapung, Pulau Kembang serta berbagai objek Pariwisata

Sungai lainnya. Namun, hingga saat ini berbagai potensi tersebut

belum dimanfaatkan secara optimal baik oleh Pemerintah maupun oleh

masyarakat yang berada disekitar objek tersebut. Padahal kalau

dimanfaatkan dengan baik maka tidak hanya memberikan keuntungan

bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal peningkatan industri

kerakyatan, tetapi juga memberikan dampak pada peningkatan

kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan Banjarmasin Utara.

1. Pariwisata sungai

Kondisi wilayah Banjarmasin Utara yang hampir sebagian besar

berada dikawasan pinggiran sungai sebenarnya dapat memberikan

potensi ekonomi bagi masyarakat setempat. Konsep Wisata Seribu

Sungai dapat ditawarkan untuk memberikan tambahan objek wisata

kepada masyarakat. Dengan adanya konsep tersebut, masyarakat

sekitar sungai yang menjadi tempat wisata dapat memanfaatkan

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

sungai sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan melalui wisata

sungai yang ditawarkan

2. Pariwisata religius

Salah satu bangunan bersejarah yang ada dikawasan

Banjarmasin Utara adalah Mesjid Sultan Suriansyah. Selama ini sudah

banyak wisatawan baik lokal maupun nasional bahkan internasional

yang berkunjung ke mesjid tersebut, akan tetapi potensi wisata

tersebut belum memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat,

padahal masyarakat sekitar dapat memanfaatkan objek tersebut untuk

membantu perekonomian mereka. Misalnya mereka dapat menjual

barang-barang baik dalam bentuk souvenir maupun dalam bentuk

makanan khas daerah disekitar kawasan tersebut. Dampak dari

kegiatan tersebut tentunya akan semakin banyak bermunculan

industri kerakyatan untuk menghasilkan souvenir dan makanan khas

daerah. Hal ini tentunya dapat dilakukan apabila ada kebijakan dari

pengelola mesjid maupun pihak yang terkait memberikan kesempatan

kepada masyarakat untuk melaksanakan aktivitas tersebut, misalnya

dengan menyediakan tempat yang ditata secara rapi, sehingga

memungkinkan bagi masyarakat untuk memanfaatkan peluang dan

potensi tersebut.

3. Pasar terapung

Pasar terapung merupakan pasar tradisional yang berada di

sungai Kuin, menampilkan kearifan lokal dalam bidang perekonomian

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

masyarakat. Yang menarik di pasar terapung ini adalah dalam

melakukan transaksi pembeli dan penjual berada diatas perahu

masing-masing.

G. Peningkatan PAD dan Pembangunan Daerah

Diundangkannya UU No. 32 pengganti UU No. 22/1999

mengenai otonomi daerah telah mengisyaratkan semakin otonomnya

peranan Pemerintah Daerah di dalam menyusun perencanaan

pembangunan daerah.  Kebijaksanaan pembangunan yang

sentralistik dan tidak sesuai dengan sifat keragaman ekosistem dan

budaya semakin bergeser ke pendekatan paradigma pembangunan

yang baru yang lebih bersifat lokal. Otonomisasi sekaligus dapat

dipandang sebagai semakin terbukanya peluang perencanaan

pembangunan terpadu yang lebih berbasis ”Wilayah”, dalam arti

keterpaduan sistem wilayah akan menjadi dominan dibanding dengan

sistem pembangunan dengan pendekatan yang lebih menekankan

pendekatan sektoral.         

Keterbatasan dana pembangunan dari ”pusat” telah

mengharuskan pemerintahan daerah meningkatkan sumber-sumber

penerimaan pemerintahan daerah ” sources of growth” yang

menjanjikan karena selama ini dianggap belum banyak

dikembangkan secara optimal karena secara potensial dianggap

masih memiliki peluang pengembangan yang sangat besar.  Harapan

sektor perikanan dan kelautan dijadikan sektor yang dapat

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan PAD telah

sering diterjemahkan dengan peningkatan retribusi komoditas-

komoditas pariwisata.

Namun sebagaimana dijelaskan pada paparan di atas,

penerapan kebijakan resource rent tax yang tidak tepat pada gilirannya

akan menurunkan daya kompetitif sektor tersebut di dalam

pembangunan daerah. Sebaliknya ”sinyal” kebijakan

mengembangkan yang tepat dapat meningkatkan daya kompetisi dan

berbagai dampak ganda (multiplier) pembangunan secara lintas

sektor, lintas regional dan lintas pelaku, yang pada gilirannya justru

akan meningkatkan sumber-sumber pendapatan pemerintah secara

lebih sustainable. Di lain pihak, perkembangan sektor-sektor yang

berbasis pada sumber daya-sumber daya lokal sering

diidentifikasikan secara tidak tepat.

Tujuan pembangunan daerah sebagaimana halnya

pembangunan skala makro seyogyanya tidak direduksi menjadi

tujuan-tujuan mengejar pertumbuhan atau penerimaan pemerintah

daerah. Pembangunan daerah memiliki dimensi yang sangat luas,

yang secara umum dapat dipilah atas tiga tujuan utama, yakni (1)

pertumbuhan, (2) pemerataan, (3) ekosistem/lingkungan. Ketiganya

memiliki keterkaitan yang erat dan tidak saling terpisahkan.

Kegagalan pencapaian satu tujuan dapat menggagalkan pencapaian

tujuan lainnya secara timbal balik. 

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Penekanan yang berbeda atas perubahan struktur yang dapat

diamati dalam literatur pembangunan ekonomi adalah antara lain:

kenaikan dalam tingkat akumulasi (Rostow, dan Lewis), pergeseran

dalam komposisi sektoral pada suatu perekonomian (industrialisasi)

dengan fokus awal pada aspek alokasi kesempatan kerja (Fisher,

1935, 1939; dan Clark, 1940), dan kemudian fokus pada perubahan

produksi dan penggunaan faktor (Kuznets, dan Chenery); dan

perubahan dalam alokasi aktivitas ekonomi (urbanisasi) serta

berbagai aspek terkait lainnya dengan industrialisasi seperti transisi

demografik dan distribusi pendapatan.

Pendekatan historis yang lebih menekankan pentingnya

transformasi sektoral adalah pendekatan tahapan

pertumbuhan/pembangunan ekonomi dari Rostow (1960),

dependency approach yang lebih mengidentifikasi bahwa socio-

economic structures sebagai akar penyebab underdevelopment, dan

leading sector (Hirschman, 1958 dan 1977; dan Myrdal, 1957)

dengan pendekatan staples. Pada pendekatan disebut terakhir inilah

pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi dinyatakan dalam

bentuk karakteristik produksi yang lebih didominasi sumberdaya alam

(staples: pertanian/perikanan) akan dieksploitasi untuk pasar ekternal;

terdapat surplus untuk merespon permintaan eksternal, yang ketika

kemudian faktanya bahwa proses transformasi ekonomi banyak

Page 46: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

melahirkan situasi stagnasi, mendorong pula munculnya kembali

sentimen dependency approach.

Kemudian, konsep utama pembagunan ekonomi sejak 1950an

adalah versi dinamik model Keynesian yaitu Harror-Domar, dual-

economy model (Lewis), demand complementarity, balanced growth,

dan big-push dengan fokus perhatian pada dua komponen inti dari

transformasi ekonomi yaitu: akumulasi dan komposisi sektoral. Pada

waktu hampir bersamaan, muncul teori neo-classik sebagai respon

terhadap model Harror-Domar dengan lebih supply side (Solow,

1956) dengan menyatakan bahwa tidak terdapat surplus tenaga kerja

dan pertumbuhan jangka panjang adalah sesungguhnya independen

terhadap tingkat tabungan.

Berbagai studi kemudian menunjukkan adanya stylized facts

dari suatu proses pertumbuhan dan transformasi yaitu yang paling

utama adalah menurunnya share output dan kesempatan kerja sektor

pertanian dan tingginya total factor productivity (TFP) pada sektor

industri (modern) dibanding sektor pertanian/perikanan.

Sebenarnya, akumulasi modal (fisik dan sumberdaya manusia)

dan pergeseran dalam komposisi permintaan, perdagangan,

produksi, dan kesempatan kerja memang dapat dipandang sebagai

economic core dari suatu transformasi ekonomi dimana

keterkaitannya dengan berbagai proses perubahan soial-ekonomi

dapat saja dianggap sebagai dampak ikutan. Dalam perpektif inilah

Page 47: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

mungkin, penentuan sektor pertanian dan perikanan sebagai basis

pengembangan ekonomi KTI, menarik untuk lebih dicermati sehingga

selanjutnya dapat dikaji bagaimana strategi dan proses transformasi

yang akan dilakukan dalam sektor ini sendiri secara lebih tepat

dengan mempertimbangkan aspek wilayah.

Baru pada dekade 1960an para pakar ekonomi pembangunan

mulai secara serius melihat bagaimana peranan sektor pertanian bila

dikaitkan dengan industri, dalam proses pembangunan ekonomi

suatu negara atau wilayah. Sektor pertanian tidak dapat berkembang

tanpa kaitan yang kuat dengan sektor industri dan jasa. Sejak itu

perkembangan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan sektor

industri dan jasa. Namun, sejalan dengan teori neoklasik, terlihat

bahwa sektor pertanian dan agro-industri di Indonesia, semakin

dipinggirkan dari prioritas pembangungan ekonomi sejak pertengahan

1980an.

Sejumlah indikatornya dapat dilihat antara lain: (i) Share sektor

pertanian terhadap PDB turun, seiring dengan tingkat pertumbuhan

ekonomi. Begitu juga tingkat pertumbuhannya, jauh dibawah

pertumbuhan rata-rata PDB, kecuali pada saat krisis. (ii) Trend

penurunan harga riil komoditas pertanian. Misal, harga riil beras pada

tahun 1950 adalah $500 per ton, menurun sampai dibawah $ 200 per

ton saat ini, demikian pula dengan harga gandum, gula, kedelai dan

CPO. Turunnya harga riil tersebut menjadi alasan yang kuat oleh

Page 48: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

perumus kebijakan untuk tidak mengalokasikan dana yang besar di

sektor pertanian. (iii) Pelebaran spread antara harga dunia dan harga

domestik, atau harga ditingkat produsen dan konsumen. (iv)

Rendahnya dana riset untuk mendukung pengembangan teknologi

pertanian yang nilainya hanya 0,05% dari PDB pertanian. (v)

Sebagian besar kredit dikucurkan oleh perbankan adalah ke sektor

non-pertanian (Surono, 2005).

Sejumlah indikator di atas agaknya kembali perlu dijadikan

fokus acuan perhatian dan pertimbangan motivasi untuk menciptakan

industrialisasi sektor pertanian dan perikanan sebagai basis

pengembangan ekonomi di KTI. Masih diperlukan suatu pemahaman

fakta empiris yang lebih baik tentang kondisi riel sektor pertanian dan

perikanan di KTI ini ( Surono 2005). Sebab memang benar bahwa

perubahan struktur adalah suatu konsukuensi wajar dari pertumbuhan

ekonomi, namun hal ini juga merupakan suatu proses yang dapat

digangu (disruptive process). Implikasinya adalah berbagai segmen

perokonomian akan bertumbuh dengan tingkat yang berbeda dan

apakah benar bahwa kelompok pelaku ekonomi yang mengalami

pertumbuhan yang relatif melambat akan menjadi korban

dibandingkan dengan kelompok pelaku yang berada pada sektor

bertumbuh cepat.

Sebenarnya, kebutuhan tingginya pertumbuhan ekonomi di

sektor pertanian dan perikanan bersamaan dengan menurunnya

Page 49: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

share baik dalam ouput maupun kesempatan kerja bukanlah hal yang

kontradiktif. Namun, kondisi tersebut memang mendorong lahirnya

kesalahan persepsi bahwa sektor pertanian menjadi tidak penting

lagi, seperti bahwa tidak lagi membutuhkan pengalihan sumberdaya

dan perlunya keberpihakan kebijakan pemerintah. Dengan kata lain,

paradigma beserta strategi dengan penurunan share pertanian demi

sektor lain yang lebih dinamis akan selalu berhasil apabila dimulai

sejak awal dengan pertumbuhan yang tinggi pula pada sektor

pertanian (Jepang dan Eropa Barat).

Di lain pihak, apabila sektor pertanian berangkat dari awal

dengan teknologi tradisional dengan produktivitas dan standar hidup

yang rendah (kemiskinan), maka upaya untuk menekan share sektor

ini tentu akan melahirkan suatu stagnasi bukannya melahirkan suatu

pertumbuhan ekonomi. Pada kasus ini adalah tentu sangat diperlukan

suatu pola yang tepat untuk melakukan transformasi sektor pertanian

dan perikanan agar kita dapat berharap bahwa industrialisasi akan

benar memiliki efek ril seperti yang diharapkan, termasuk

industrialisasi di sektor pertanian sendiri.

Page 50: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

Pembangunan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya,

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan ekonomi Kota

Banjarmasin secara keseluruhan. Namun demikian secara empiris kondisi

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya yang dulunya sangat terbantu

dengan adanya usaha-usaha kayu yang ada disekitar Alalak, sekarang

relatif mulai harus mencari solusi baru untuk menggantikan usaha bidang

perkayuan tersebut.

Pendekatan pembangunan ekonomi masyarakat Alalak dan

sekitarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sedapat

mungkin dilaksanakan berdasarkan Potensi Ekonomi Wilayah.

Pembangunan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya harus

didasarkan pada prinsip local base economi. Disamping itu

pengembangan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya harus

mempertimbangkan pula potensi sumber daya manusia wilayah Alalak

dan sekitarnya sebagai salah satu driving factor yang sangat penting

dalam pembangunan ekonomi. Kondisi lain yang tidak dapat diabaikan

dalam pembangunan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya adalah

aspek kelembagaan ekonomi yang ada dalam masyarakat, demikian pula

halnya dengan kondisi social capital masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Keadaan sosial ekonomi dan dukungan infrastruktur tentu saja

merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat

Page 51: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Alalak dan sekitarnya, terutama dalam menunjang pengembangan sektor

ekonomi unggulan masyarakat Alalak dan sekitarnya, baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang. Khusus untuk pengembangan

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya jangka panjang terkait dengan

rencana daerah ini dijadikan sebagai kawasan Kota Pusaka yang akan

menjadi pusat kunjungan dan perhatian para wisatawan, yang sangat

membutuhkan dukungan seluruh masyarakat yang juga tidak terlepas dari

dukungan Pemerintah dan Tokoh-Tokoh masyarakat.

Page 52: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Gambar 3.1Kerangka Analisis Penelitian

Page 53: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB IV

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini didesain dengan menggunakan pendekatan penelitian

yang bersifat analisis deskriptif – kualitatif untuk menggambarkan dan

mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat serta kelayakan

usaha yang potensial untuk dikembangkan pada masyarakat Kecamatan

Banjarmasin Utara pada umumnya dan Alalak sekitarnya pada

khususnya.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banjarmasin Kecamatan

Banjarmasin Utara dengan fokus pada masyarakat Alalak dan

sekitarnya yang ada di Kelurahan Pangeran, Kelurahan Kuin Utara,

Kelurahan Alalak Utara, Kelurahan Alalak Tengah dan Kelurahan

Alalak Selatan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama 4

bulan.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pada wilayah

Alalak dan sekitarnya yang ada di Kelurahan Pangeran, Kelurahan

Kuin Utara, Kelurahan Alalak Utara, Kelurahan Alalak Tengah dan

Kelurahan Alalak Selatan. Adapun jumlah sampel dengan

Page 54: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

responden sebanyak 300 orang responden ditentukan berdasarkan

sistem proporsional quota sampling pada masing-masing kelurahan

dengan memperhatikan potensi sektor ekonomi dan kelembagaan

ekonomi masyarakat.

Tabel 4.1Sampel Penelitian

NAMA KELURAHAN

JUMLAH RESPONDEN

Pangeran 60Kuin Utara 60Alalak Selatan

60

Alalak Tengah

60

Alalak Utaran 60Jumlah 300

Sumber: Tim Peneliti, 2012.

Lima kelurahan yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini

dengan pertimbangan letak wilayah kelima kelurahan tersebut yang

sangat strategis terutama kondisi perairan sungai yang sangat

potensial untuk dikembangkan sebagai suatu kawasan ekonomi yang

saling berintegrasi.

4. Jenis dan Sumber Data

a. Sumber data sekunder diperoleh dari dinas-dinas/instansi terkait

di Kota Banjarmasin.

b. Data primer diperoleh dari sumber primer yakni data yang

diperoleh secara langsung dari para responden.

5. Teknik Pengumpulan Data

Page 55: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Data sekunder dan data primer dikumpulkan dengan

menggunakan kombinasi teknik-teknik pengumpulan sebagai berikut:

a. Daftar pertanyaan berupa kuesioner yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data secara langsung dari responden penelitian.

b. Interview Mendalam, berupa wawancara mendalam yang

dilakukan secara langsung dengan para responden dalam

penelitian ini.

c. Observasi atau pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

mengamati secara langsung kondisi sosial ekonomi masyarakat

Alalak dan sekitarnya di lokasi penelitian.

6. Metode Analisis Data

Untuk menghasilkan keluaran penelitian yang akurat, relevan

dengan tujuan penelitian, maka digunakan kombinasi peralatan

analisis sebagai berikut:

a. Analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk menjelaskan

kondisi sosial ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya di lima

kelurahan yaitu Kelurahan Pangeran, Kelurahan Kuin Utara,

Kelurahan Alalak Utara, Kelurahan Alalak Tengah dan Kelurahan

Alalak Selatan.

b. Model matriks comparatif potensi antara beberapa sektor

ekonomi berdasarkan preferensi masyarakat wilayah Alalak dan

sekitarnya.

Page 56: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

7. Prosedur Penelitian

Untuk mengarahkan kegiatan penelitian ini dengan baik, maka

perlu diuraikan secara garis besar beberapa tahapan yang akan

dilaksanakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini, sebagai

berikut: (rincian jadwal terlampir)

i. Penyusunan proposal penelitian,

ii. Pengajuan proposal penelitian,

iii. Seminar proposal penelitian,

iv. Penyusunan instrumen penelitian,

v. Penentuan sampel dan obyek penelitian,

vi. Uji validitas instrumen penelitian,

vii. Perekrutan dan seleksi enumerator,

viii. Pelatihan enumerator,

ix. Pengumpulan data penelitian,

x. Pengolahan data penelitian,

xi. Analisa data penelitian,

xii. Penulisan draft laporan penelitian,

xiii. Seminar hasil penelitian,

xiv. Penyusunan laporan akhir (final report) penelitian,

xv. Penyerahan laporan akhir hasil penelitian.

8. Tim Peneliti

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini, dilaksanakan oleh Tim peneliti

dari Lembaga Penelitian Unlam yang memiliki kemampuan dan

Page 57: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian. Adapun susunan

tim peneliti adalah sebagai berikut :

Pengarah : DR. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si

Ketua : Irwansyah, S.Sos, M.Si

Anggota : Ahmad Rifani, SE, MM

: Maya Sari Dewi, S.Sos, MM

: M. Zainal Abidin, S.Sos, M.Si

: Rusdayanti Asma, SE, M.Si

: Rusniati, SE, M.Si

Pembantu Peneliti : Redawati, SE, M.Fin

: Wahyu Irpan, S.Pd

Page 58: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB V

HASIL PENELITIAN

9. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Banjarmasin sejak dahulu memegang peranan strategis  dalam lalu lintas

perdagangan antar pulau, karena posisi wilayah yang terletak pada pertemuan antara

Sungai Barito dan  Sungai Martapura yang luas dan dalam. Dengan posisi 22 km dari

laut Jawa, kedua sungai tersebut tentunya dapat dilayari kapal  besar sehingga kapal-

kapal Samudera dapat merapat hingga Kota Banjarmasin. Selain itu, posisi strategis

dari kota Banjarmasin yang terletak di sekitar muara Sungai Barito, menyebabkan

Banjarmasin menjadi pintu gerbang bagi berbagai kapal yang hendak berlayar ke

daerah pedalaman di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Kota Banjarmasin memiliki kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dengan

Sungai Barito beserta anak-anak sungainya. Penduduk kota Banjarmasin masih

banyak yang tinggal di atas air, beraktivitas di sungai dan sekitarnya, serta bermukim

di atas sungai dengan membangun rumah di atas tiang atau di atas rakit dipinggir

sungai (rumah lanting).

Budaya sungai yang terus berkembang, memberikan corak budaya tersendiri

dan menarik di Kota Banjarmasin. Pusat kota Banjarmasin sendiri terletak di

sepanjang jalan Pasar Baru, sementara kawasan perkantoran khususnya Bank

terdapat di Jalan Lambung Mangkurat, keberadaaan Sungai Barito sendiri berada di

sebelah Barat dari pusat kota. Salah satu kegiatan wisata paling menarik adalah

berjalan menyusuri sungai dan kanal di sekitar kota Banjarmasin. Wisatawan dapat

Page 59: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

menyusuri Sungai Martapura dan Sungai Barito dengan menggunakan perahu klotok

dan speedboat, untuk menyaksikan pemandangan alam sungai pinggiran kota yang

masih asli.

Selain kegiatan wisata air, jenis wisata lainnya yang tersedia antara lain Makam

Sultan Suriansyah, Masjid Sultan Suriansyah, dan Pasar Terapung yang berada di

Kecamatan Banjarmasin Utara. Ketiga objek wisata ini dapat dikombinasikan dengan

kegiatan wisata air karena posisinya yang berada di sepanjang bantaran Sungai Kuin.

Objek wisata yang tersedia di kawasan Kecamatan Banjarmasin Utara,

khususnya daerah Alalak dan sekitarnya di sepanjang bantaran Sungai Kuin dapat

dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Hal

ini juga sejalan denga salah satu tujuan dari Undang-undang No. 9 Tahun 1990

tentang Kepariwisataan Pasal 3, dimana tujuan penyelenggaraan kepariwisataan

antara lain memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja

serta untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Gambar 5.1Peta Administrasi Kota Banjarmasin

Page 60: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Potensi lain yang dimiliki wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara khususnya

masyarakat Alalak dan sekitarnya diantaranya adalah produk khas daerah yang

diproduksi di wilayah ini, seperti produk kerajinan tanggui, purun, maupun tajau.

Selain itu, sisa-sisa kayu dari kegiatan penggergajian oleh perusahan kayu yang

terdapat di daerah Alalak dan sekitarnya sangat potensial untuk dikembangkan

menjadi berbagai produk kerajinan yang akan menjadi sumber pendapatan baru bagi

masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Gambar : 5.2Peta Banjarmasin Utara

Page 61: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Sumber: Data Kecamatan Banjarmasin Utara, 2012.

Wilayah Alalak dan sekitarnya yang posisinya dapat dijangkau baik melalui jalur

darat maupun sungai, menjadikan wilayah ini posisi geosentris dan geoekonomi yang

sangat strategis dan menguntungkan dari berbagai sisi. Kondisi ini perlu dimanfaatkan

oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya. Untuk lebih jelasnya kondisi tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar: 5.3 Lokasi Penelitian

Page 62: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Sumber: Data Kecamatan Banjarmasin Utara, 2012.

Terkait dengan pelaksanaan penelitian Kajian Pengembangan Industri

Kerakyatan di Wilayah Banjarmasin Utara, maka pelaksanaannya lebih difokuskan

pada lima kelurahan yang dianggap paling refresentatif yaitu Kelurahan Pangeran,

Kuin Utara, Alalak Selatan, Alalak Tengah dan Alalak Utara. Kelima kelurahan

tersebut memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat strategis terutama kondisi

perairan sungai yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai suatu kawasan

ekonomi yang saling berintegrasi.

Secara faktual, kelima kelurahan tersebut memiliki kondisi wilayah yang

potensial untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Namun demikian kondisi

tersebut belum dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat yang

Page 63: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

berada di wilayah Alalak dan sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari angka kemiskinan

pada Kecamatan Banjarmasin Utara dimana terdapat 3.999 rumah tangga miskin,

terbanyak kedua di Kota Banjarmasin setelah Kecamatan Banjarmasin Selatan

(Sumber: Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial, Maret 2012).

Pembangunan kawasan ekonomi khusus secara langsung akan memberikan

manfaat bagi masyarakat Alalak dan sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan

integrasi pengembangan ekonomi yang berbasis potensi kearifan lokal, antara lain

pengembangan wisata pasar terapung, industri kerajinan, pengembangan usaha

budidaya perikanan dengan sistem keramba, serta lainnya. Berikut disampaikan profil

wilayah masing-masing kelurahan.

Kelurahan Pangeran sebagai salah satu lokasi penelitian mempunyai luas

wilayah 188,5 Ha yang terdiri dari Pemukiman (100 Ha), Pendidikan (55 Ha),

Pertokoan (3 Ha), Perkantoran (4 Ha), Kuburan (8 Ha), Persawahan (4 Ha), dan

lainnya (14,5 Ha). Adapun penduduk Kelurahan Pangeran hingga tahun 2011

berjumlah 10.861 jiwa dari sejumlah 2.722 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk

laki-laki 4.937 jiwa dan penduduk wanita 5.924 jiwa.

Permasalahan dan kendala yang dihadapi pemerintah Kelurahan Pangeran

dalam melaksanakan program kerja tahun anggaran 2012 yang berkaitan dengan

penelitian ini antara lain (1) kurangnya informasi yang didapat dalam kegiatan

pendidikan dan pelatihan bagi aparatur dan warga masyarakat yang dilaksanakan

oleh Pemerintah, Dinas maupun Instansi terkait; dan (2) Kegiatan pembangunan

sarana dan prasarana yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Dinas maupun Instansi

terkait di dalam wilayah kerja Kelurahan Pangeran tidak pernah melibatkan dan

Page 64: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

memberitahukan pihak Kelurahan akan adanya kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan.

Kelurahan Kuin Utara memiliki luas wilayah 131,42 Ha, yang terdiri dari

Pemukiman (62,67 Ha), Kuburan (31 Ha), Pekarangan (15,60 Ha), Taman (5,20 Ha),

serta prasarana lainnya (16,95 Ha). Adapun penduduk pada wilayah ini hingga tahun

2011 berjumlah 10.281 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 5.232 jiwa dan

penduduk wanita 5.049 jiwa.

Untuk kelembagaan ekonomi, kelurahan ini memiliki sebuah koperasi dengan

tenaga kerja sebanyak 42 orang, 5 industri makanan dengan tenaga kerja sebanyak

25 orang, 5 industri kerajinan dengan tenaga kerja sebanyak 50 orang, 2 industri

mebel dengan tenaga kerja sebanyak 14 orang, serta beberapa warung makan, toko

kelontong, bengkel, percetakan sablon serta terdapat sebuah pasar. Sedangkan dari

sarana pendidikan, kelurahan ini memiliki 7 buah Sekolah Taman Kanak-kanak, 7

buah Sekolah Dasar, dan 2 buah SMP serta 6 buah TPA Al Qur’an. Kemudian dilihat

dari prasaran kesehatan, kelurahan ini memiliki 6 buah Posyandu, 2 buah tempat

praktek dokter, sebuah apotik dan 7 buah toko obat.

Kelurahan Alalak Selatan mempunyai luas wilayah yang cukup besar yaitu

158,80 Ha yang terdiri dari pemukiman (110 Ha), persawahan (33 Ha), perkebunan (7

Ha) dan lain-lain (8,80 Ha). Adapun jumlah penduduk pada Kelurahan Alalak Selatan

sebanyak 12.206 jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 6.115 jiwa dan penduduk

perempuan 6.091 jiwa dengan jumlak kepala keluarga sebanyak 3.265 KK.

Dilihat dari sarana pendidikan, Kelurahan Alalak Selatan memiliki 2 buah

Sekolah Taman Kanak-kanak, 4 buah Sekolah Dasar, dan sebuah SMP dengan

Page 65: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

jumlah guru sebanyak 64 orang. Sedangkan dari sarana kesehatan terdapat 1 buah

Puskesmas, 9 buah Posyandu, dan sebuah tempat dokter praktek. Untuk

kelembagaan ekonomi, Kelurahan ini memiliki sebuah Koperasi dengan jumlah

anggota 66 orang, sebuah industri mebel dengan enam orang karyawan, serta

beberapa warung makan, kios kelontong, bengkel, sablon dan lain-lain serta sebuah

pasar.

Kelurahan Alalak Tengah adalah wilayah yang tingkat perkembangan

penduduknya cukup tinggi sehubungan dengan tingkat pembangunan perumahan

yang terus menerus meningkat setiap tahunnya. Kelurahan ini memiliki luas wilayah

yang cukup besar yaitu 125 Ha, yang terdiri dari pemukiman (85,50 Ha), persawahan

(4,40 Ha), perkebunan (5 Ha) dan lain-lain (30,1 Ha). Jumlah penduduk pada

kelurahan berdasarkan pada data Juni 2012 tercatat sebanyak 8.316 jiwa yang terdiri

atas penduduk laki-laki 4.234 jiwa dan perempuan 4.073 jiwa serta terdapat 2.531

jumlah kepala keluarga.

Dilihat dari kelembagaan ekonomi, kelurahan ini memiliki 9 buah industri mebel,

11 buah warung makan, 20 buah kios kelontong serta 2 buah pasar. Kemudian dari

sarana pendidikan terdapat 4 buah Sekolah Taman Kanak-kanak, 5 buah Sekolah

Dasar, 2 buah SMP dan sebuah SMA. Selanjutnya dari sarana kesehatan terdapat 1

buah puskesmas, 6 buah posyandu dan sebuah tempat praktek dokter.

Kelurahan Alalak Utara memiliki luas wilayah sebesar 330.000 Ha yang terdiri

dari 46 RT dan 3 RW, dengan jumlah penduduk sebanyak 17.866 jiwa, yang terdiri

dari penduduk laki-laki 8.906 jiwa dan perempuan 8.960 jiwa. Mata pencaharian pokok

pada kelurahan ini sebagian besar adalah sebagai buruh harian lepas dan petani.

Page 66: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pada kelurahan ini terdapat sebuah pasar tradisional yang permanen serta adanya

pasar mingguan yang beraktivitas setiap minggu malan dan rabu malam.

10. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terhadap responden penelitian pada

kelima wilayah Kelurahan yang ada pada Kecamatan Banjarmasin Utara tersebut,

maka dapat diketahui karakteristik responden menuntut jenis kelamin, tingkat

pendidikan, umur, status perkawinan, pekerjaan dan tanggungan keluarga.

Karakteristik responden tersebut dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang lebih

komprehenship terhadap para responden yang menjadi sumber informasi utama

dalam penelitian ini.

Tingkat kualitas penelitian yang dihasilkan salah satunya ditentukan oleh

tingkat keakuratan informasi yang diperoleh dari para responden penelitian. Oleh

karena itu, setiap penelitian perlu menjelaskan siapa yang menjadi responden

penelitiannya dengan baik. Untuk mengetahui kondisi tersebut di atas maka dapat

dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.1Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur

dan Status Perkawinan

Karakteristik Jumlah(Orang) Persentase (%)

1. Jenis kelamin (n=300) Laki-lakiPerempuan

2. Umur (n = 300) 3031– 4041 – 50 > 50

26238

296981

121

87,312,7

9,723,027,040,3

Page 67: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

3. Status Perkawinan (n=300) Kawin Belum kawin Duda/Janda

2671320

89,04,36,7

Total 300 100 Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat diketahui bahwa perbandingan jumlah

responden penelitian yang dilaksanakan pada lima kelurahan pada Kecamatan

Banjarmasin Utara tersebut adalah 87,3% laki-laki dan 12,7% wanita. Oleh karena itu,

berdasarkan informasi tersebut di atas maka diketahui bahwa yang menjadi tulang

punggung dalam keluarga pada kelima kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Utara

tersebut adalah laki-laki terutama dalam membangun kehidupan ekonomi masyarakat.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kehidupan rumah tangga masyarakat

di bantaran sungai Kuin relatif berjalan dengan baik dalam pengertian kehidupan

rumah tangga masyarakatnya berjalan harmonis, sehingga keadaan tersebut

merupakan salah satu modal yang sangat penting dalam membangun kultur

masyarakat yang lebih maju di masa yang akan datang melalui dukungan rumah

tangga yang relatif baik.

Kemudian berdasarkan umur responden dalam penelitian ini diketahui bahwa

persentase umur responden yang lebih muda atau kurang dari 30 tahun jumlahnya

mencapai 9,7%, sementara yang berumur 31– 40 jumlahnya mencapai 23,0%,

adapun yang berumur antara 41-50 tahun jumlahnya mencapai 27,0%, sementara

yang umurnya lebih dari 50 tahun jumlahnya mencapai 40,3%. Kondisi tersebut

menggambarkan bahwa masyarakat pada lima kelurahan tersebut memiliki potensi

yang cukup baik untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi daerah pada

Page 68: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

wilayah tersebut di masa yang akan datang, karena 59,7% kepala rumah tangganya

dalam kategori usia produktif.

Status perkawinan responden pada wilayah Kelurahan Pangeran, Kelurahan

Kuin Utara, Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Alalak Tengah dan Kelurahan Alalak

Utara berdasarkan Tabel 5.1 di atas maka responden yang berstatus kawin jumlahnya

89,0% dan yang berstatus belum kawin jumlahnya hanya 4,3%, sedangkan yang

berstatus janda/duda jumlahnya 6,7%. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa

kehidupan masyarakat pada kelima kelurahan di wilayah Kecamatan Banjarmasin

Utara tersebut pada umumnya memandang pentingnya hidup berkeluarga.

11. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pekerjaan yang menjadi

sumber penghidupan bagi keluarga dan jumlah tanggungan keluarga yang menjadi

tanggungjawab kepala rumah tangga dalam setiap rumah tangga responden.

Pekerjaan sangat penting dianalisis untuk menggambarkan bagaimana kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang ada di lima kelurahan yang diteliti terutama dalam

memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Berdasarkan uraian di atas, maka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara pada Kelurahan

Pangeran, Kelurahan Kuin Utara, Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Alalak Tengah

dan Kelurahan Alalak Utara dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 5.2Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)1 Wiraswasta 218 72,62 Petani 8 2,73 Buruh/Karyawan 39 13,04 Lainnya 35 11,7

Page 69: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas maka dapat diketahui bahwa responden yang

pekerjaan utamanya sebagai wiraswasta jumlahnya 72,6%, petani jumlahnya 2,7%,

buruh/karyawan sebesar 13% dan lainnya 11,7%. Secara umum berdasarkan

informasi dari data pada Tabel 5.3 di atas tampak bahwa pada umumnya masyarakat

pada kelima kelurahan tersebut adalah berwirausaha dengan mayoritas responden

yang berwirausaha tersebut melakukan kegiatan perdagangan baik berupa

perdagangan keperluan sehari-hari maupun perdagangan barang makanan. Dengan

demikian untuk memberdayakan masyarakat berdasarkan mata pencaharian pada

kelima kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Utara tersebut maka diperlukan stimulus

kebijakan yang berbasis pada sektor perdagangan agar perekonomian masyarakat

yang ada di wilayah Alalak dan sekitarnya dapat lebih dioptimalkan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraannya.

Kondisi yang tidak kalah pentingnya mendapatkan perhatian adalah

tanggungan keluarga bagi setiap kepala rumah tangga dalam penelitian ini. Oleh

karena itu, pada Tabel 5.3 berikut dapat dilihat jumlah beban tanggungan keluarga

masyarakat yang ada pada lima kelurahan di wilayah Banjarmasin Utara, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3Distribusi Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga

Page 70: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

No Tanggungan Keluarga Jumlah Presentase (%)1 3 < 108 36,02 3 – 5 161 53,73 6 – 8 31 10,3

Total 300 100 Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas maka dapat diketahui bahwa variasi tanggungan

keluarga pada masyarakat di lima kelurahan Alalak dan sekitarnya pada Kecamatan

Banjarmasin Utara menunjukkan bahwa tanggungan keluarga yang jumlahnya kurang

dari 3 orang jumlahnya mencapai 36%, sedangkan yang tanggungan keluarganya

antara 3-5 orang jumlahnya mencapai 53,7%, sementara yang jumlahnya 6 – 8 orang

mencapai 10,3%. Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan

rata-rata kepala rumah tangga masyarakat pada wilayah Alalak dan sekitarnya

memiliki tanggungan keluarga yang cukup besar. Oleh karena itu, beban hidup dan

tanggung jawab kepala keluarga secara ekonomi bagi masyarakat Alalak dan

sekitarnya juga relatif berat, sehingga memerlukan perhatian berupa kebijakan yang

dapat membantu meningkatkan pendapatan rumah tangganya agar kehidupannya

dapat lebih sejahtera. Adapun tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Tabel: 5.4Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)1 Tidak Tamat SD 10 3,31 Sekolah Dasar 83 27,72 SLTP 57 19,0

Page 71: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

3 SLTA 126 42,04 Akademi/Diploma 22 7,35 Sarjana 2 0,7

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Tingkat pendidikan masyarakat Alalak dan sekitarnya yang digambarkan

melalui responden penelitian ini menunjukkan bahwa 3,3% masyarakat pada wilayah

Alalak dan sekitarnya tersebut berpendidikan tidak tamat sekolah dasar, tingkatan

sekolah dasar 27,7%, sedangkan untuk tingkat pendidikan SLTP jumlahnya 19,0%

dan untuk pendidikan SLTA jumlahnya 42,0%, selanjutnya untuk pendidikan

akademi/diploma dan sarjana hanya 7,3% dan 0,7%. Berdasarkan Tabel 5.5 di atas

diketahui bahwa kompetensi masyarakat Alalak dan sekitarnya di Kecamatan

Banjarmasin Utara masih terdapat kepala keluarga yang hanya mempunyai

pendidikan tertinggi tidak tamat SD (3,35%), tamatan SD (27,7%) dan tamatan SLTP

(19%). Kondisi tersebut merupakan salah satu hambatan dalam pengembangan

ekonomi dan pembangunan wilayah Alalak dan sekitarnya secara umum. Oleh karena

itu, masyarakat Alalak dan sekitarnya perlu senantiasa didorong untuk meningkatkan

kualitas pendidikannya, agar mereka memiliki kemampuan untuk bersaing dalam

proses kehidupan yang semakin kompetitif dimasa datang.

12. Analisis Potensi dan Kompetensi Masyarakat Alalak dan Sekitarnya Untuk Menjalankan Usaha

Pembangunan ekonomi suatu wilayah atau daerah melalui pemanfaatan

potensi ekonomi daerah sangat tergantung dari kemampuan sumberdaya manusia

pada suatu wilayah. Kondisi tersebut tentu saja berlaku pula pada wilayah Alalak

dan sekitarnya, karena pada prinsipnya sumberdaya manusia merupakan driving

Page 72: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

factors dalam proses pengelolaan potensi ekonomi daerah. Oleh karena itu,

rencana pengembangan ekonomi suatu wilayah seharusnya didukung potensi

sumberdaya manusianya.

Potensi sumberdaya manusia yang dimaksudkan adalah bukan hanya

sekedar kuantitas semata, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah competency

sumberdaya manusia yang tersedia untuk membantu melaksanakan proses

pembangunan yang bertujuan untuk memajukan daerah dan sekaligus untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Memperhatikan konsep tersebut di atas

maka kondisi potensi sumberdaya manusia pada wilayah Alalak dan sekitarnya

sebagai penopang pelaksanaan pembangunan ekonomi dan pembangunan

daerah pada umumnya, terutama pada wilayah yang menjadi lokasi penelitian

dijelaskan pada beberapa Tabel berikut:

Tabel 5.5Distribusi pendidikan anak 12 tahun ke Atas

Pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Tanpa Anak / Blm 12 Thn 107 35,72 Tidak tamat SD 8 2,73 Tamat SD dan Sederajat 30 10,04 Tamat SLTP dan sederajat 51 17,05 Tamat SLTA dan Sederajat 77 25,76 Tamat Diploma 3 1,07 Tamat Sarjana (S1) 24 8,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Page 73: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan generasi

muda masyarakat Alalak dan sekitarnya secara umum relatif sudah baik. Pada

kondisi anak usia 12 tahun ke atas, semestinya tingkat pendidikan yang sudah

ditempuh minimal sudah tamat sekolah dasar / sederajat. Kondisi obyektif tersebut

ditunjukkan oleh tingkat pendidikan bagi anak usia 12 tahun ke atas yang telah

mengenyam pendidikan pada tingkat pendidikan sekolah dasar dengan jumlah

10,0%, tamat SLTP jumlahnya mencapai 17,0%, sedangkan yang berpendidikan

SLTA jumlahnya mencapai 25,7%, dan untuk tingkat pendidikan Diploma hanya

1,0% dan sarjana strata satu (S1) jumlahnya mencapai 8,0%. Untuk anak usia 12

tahun ke atas yang tidak menamatkan SD jumlahnya hanya 2,7%.

Jika kondisi tersebut di atas dikaitkan dengan tuntutan pembangunan

dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka urusan pendidikan di

wilayah Alalak dan sekitarnya sudah mendapatkan perhatian serius bagi berbagai

pihak yang terkait. Hal ini dapat terlihat dari tingginya kesadaran orang tua untuk

menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Walaupun demikian, jika hal tersebut di atas dikaitkan dengan keadaan

distribusi anak dalam keluarga dengan jumlah rata-rata 3 orang anak dan dikaitkan

pula dengan tingkat pendapatan masyarakat Alalak dan sekitarnya, maka tentu

saja hal tersebut menjadi sebuah beban yang relatif berat untuk kelanjutan

pendidikan generasi muda masyarakat Alalak dan sekitarnya. Oleh karena itu,

program pemberdayaan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya perlu

mendapatkan perhatian guna meningkatkan pendapatannya, agar mampu

memberdayakan dirinya dan keluarganya. Untuk melihat distribusi jumlah anak

Page 74: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

dalam rumah tangga masyarakat Alalak dan sekitarnya, maka dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.6Distribusi Jumlah Anak Dalam Keluarga Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

Berdasarkan Usia.

No Distribusi anak dalam keluarga Jumlah Persentase (%)

1 Tidak ada/tanpa anak 41 13,72 1 anak 80 26,73 2 anak 88 29,34 3 anak 42 14,05 4 anak 27 9,06 5 anak 9 3,07 Lebih dari 5 anak 13 4,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012.

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa pada umumnya jumlah anak

dalam setiap keluarga bagi masyarakat Alalak dan sekitarnya sebanyak 1 sampai

2 anak atau 26,7% dan 29,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses

regenerasi masyarakat di wilayah Alalak dan sekitarnya perlu mendapatkan

perhatian terutama dari sisi pendidikan untuk peningkatan kualitas generasi muda.

Potensi sumberdaya manusia Kelurahan Pangeran dengan jumlah

penduduk mencapai 10.861 jiwa dari sejumlah 2.722 Kepala Keluarga dengan

jumlah penduduk laki-laki 4.937 jiwa dan penduduk wanita 5.924 jiwa. Kemudian

yang penting diketahui adalah komposisi penduduk menurut umur yaitu 0-4 tahun

sebanyak 773 jiwa, usia 5-6 tahun 416 jiwa, usia 7-12 tahun 1.266 jiwa, usia 13-15

tahun 774 jiwa, usia 16-18 tahun 815 jiwa, usia 19-25 tahun 1.084 jiwa, dan usia

26-60 tahun 5.142 jiwa, sedangkan sisanya 61 tahun keatas berjumlah 591 jiwa.

Untuk jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, dimana terdapat 910 jiwa

Page 75: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

yang belum/tidak bersekolah, 649 jiwa yang tidak tamat SD/sederajat, 935 jiwa

yang tamat SD/sederajat, 1.555 jiwa yang telah tamat SMP/sederajat, 3.511 jiwa

yang telah tamat SMU/sederajat, 1.163 jiwa yang tamat Akademi/Diploma, serta

2.138 jiwa yang menamatkan pada tingkatan Sarjana S1 dan S2.

Potensi sumber daya manusia kelurahan Kuin Utara yang berjumlah 8.580

jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 4.229 jiwa dan penduduk wanita 4.351

jiwa. Potensi sumberdaya manusia Kelurahan Kuin Utara dengan jumlah penduduk

mencapai 8.580 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 4.229 jiwa dan penduduk

wanita 4.351 jiwa. Kemudian yang penting diketahui adalah komposisi penduduk

menurut umur yaitu 0 – 5 tahun sebanyak 1.045 jiwa, usia 6 – 12 tahun 1.540 jiwa,

usia 13 - 18 tahun 1.130 jiwa, usia 19 - 24 tahun 1.103 jiwa, usia 25 - 40 tahun

1.778 jiwa, usia 41 - 50 tahun 869 jiwa, dan usia 51 - 58 tahun 702 jiwa,

sedangkan sisanya 59 tahun keatas berjumlah 710 jiwa. Untuk jumlah penduduk

berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 20 jiwa yang menyandang buta huruf,

belum sekolah 425 jiwa, 57 jiwa usia 7 – 45 tahun yang tidak pernah sekolah, 550

jiwa pernah sekolah dasar namun tidak tamat, 1.257 jiwa yang telah tamat

SD/sedarajat, 1.972 jiwa yang telah tamat SMP/sederajat, 1.351 jiwa yang telah

tamat SMU/sederajat, 84 jiwa yang tamat Akademi/Diploma, serta 272 jiwa yang

menamatkan pada tingkatan Sarjana S1 dan S2.

Potensi sumber daya manusia kelurahan Alalak Selatan yang berjumlah

12.206 jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 6.115 jiwa dan penduduk

perempuan 6.091 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3.265 KK.

Kemudian yang penting diketahui adalah komposisi penduduk menurut umur yaitu

Page 76: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

0 – 1 tahun sebanyak 484 jiwa, usia 1 – 5 tahun 1.005 jiwa, usia 5 - 6 tahun 582

jiwa, usia 7 - 15 tahun 2.218 jiwa, usia 16 - 21 tahun 1.589 jiwa, usia 22 - 59 tahun

5.344 jiwa, dan sisanya 60 tahun keatas berjumlah 372 jiwa. Untuk jumlah

penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 3.013 jiwa yang telah tamat

SD/sedarajat, 1.415 jiwa yang telah tamat SMP/sederajat, 1.389 jiwa yang telah

tamat SMU/sederajat, 185 jiwa yang tamat Akademi/Diploma, serta 200 jiwa yang

menamatkan pada tingkatan Sarjana S1 ke atas.

Potensi sumber daya manusia kelurahan Alalak Tengah berjumlah 8.316

jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 4.234 jiwa dan penduduk perempuan

4.073 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.531 KK. Kemudian yang

penting diketahui adalah komposisi penduduk menurut umur yaitu 0 – 1 tahun

sebanyak 502 jiwa, usia 2 – 5 tahun 780 jiwa, usia 6 – 16 tahun 454 jiwa, usia 7 -

21 tahun 2.100 jiwa, usia 22 – 59 tahun 1.719 jiwa, dan sisanya 60 tahun keatas

berjumlah 2.760 jiwa. Untuk jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan,

terdapat 2.122 jiwa yang telah tamat SD/sedarajat, 1.030 jiwa yang telah tamat

SMP/sederajat, 1.185 jiwa yang telah tamat SMU/sederajat, 179 jiwa yang tamat

Akademi/Diploma, serta 121 jiwa yang menamatkan pada tingkatan Sarjana S1 ke

atas.

Potensi sumber daya manusia kelurahan Alalak Utara yang memiliki

jumlah penduduk sebanyak 17.866 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 8.906

jiwa dan perempuan 8.960 jiwa, memiliki luas wilayah sebesar 330.000 Ha.

Sebagian besar penduduk kelurahan ini memiliki mata pencaharian sebagai buruh

harian lepas dan petani.

Page 77: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Masyarakat Alalak dan sekitarnya selama ini telah menjalankan usahanya

diberbagai bidang antara lain; perikanan, pertanian, perdagangan, kerajinan dan

pariwisata. Namun demikian dari segi skala prioritas pengembangan usaha maka

pada umumnya masyarakat Alalak dan sekitarnya selama ini telah menjalankan

usahanya secara dominan pada sektor perdagangan dengan jumlah 68,0%. Hal

tersebut sejalan atau memiliki konsistensi dengan usaha yang dipilih untuk

dikembangkan dimasa yang akan datang. Namun demikian untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.7Usaha yang Telah Dijalankan Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

No Usaha yang Telah Dijalankan

Jumlah Persentase (%)

1 Perikanan 7 2,3 2 Pertanian 8 2,73 Perdagangan 204 68,04 Kerajinan 28 9,35 Pariwisata 3 1,06 Lainnya 50 16,7

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Kondisi yang dapat diamati dari Tabel di atas adalah bahwa disamping

usaha perdagangan yang telah digeluti oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya

adalah antara lain; perikanan 2,3%, pertanian 2,7%, perdagangan 68%, kerajinan

9,3%, pariwisata 1,0% dan lainnya 16,7%. Kondisi tersebut di atas

menggambarkan bahwa aktivitas kegiatan usaha yang telah dilaksanakan oleh

masyarakat Alalak dan sekitarnya cukup beragam, dan saling melengkapi dalam

proses kehidupan bermasyarakat.

Pengalaman adalah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

dalam menjalankan usaha, karena pengalaman adalah guru yang terbaik bagi

Page 78: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

setiap individu. Oleh karena itu, pada Tabel berikut ini kita melihat lamanya

menjalankan usaha yang telah digeluti oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Tabel 5.8Lamanya Menjalankan Usaha Bagi Masyarakat Alalak

dan Sekitarnya

No Lamanya menjalankan Usaha Jumlah Persentase (%)

1 Kurang dari 1 tahun 19 6,32 Lebih dari 1 tahun - 3 tahun 77 25,73 Lebih 3 tahun - 5 tahun 78 26,04 Lebih dari 5 tahun-10 tahun 65 21,75 Lebih dari 10 tahun 61 20,3

Tabel 200 100Sumber: Data Primer, 2012

Masyarakat Alalak dan sekitarnya dalam menjalankan usahanya tampak

bahwa mereka memiliki variasi terhadap profesinya terutama sebagai pedagang.

Hal ini dapat dilihat dari lamanya menjalankan usaha pada kisaran 1-3 tahun

sebesar 25,7% dan kisaran 3-5 tahun sebesar 26%. Hal ini terkait dengan kondisi

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya, dimana pada saat usaha perkayuan

sangat banyak terdapat di wilayah ini, rata-rata pekerjaan masyarakat Alalak dan

sekitarnya banyak yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan kayu ataupun

penggergajian kayu. Namun dengan adanya peraturan pemerintah tentang illegal

logging, banyak usaha perkayuan yang tutup dan memaksa para karyawan yang

kebanyakan merupakan masyarakat Alalak dan sekitarnya harus mencari

pekerjaan baru. Jenis usaha yang paling banyak dipilih adalah bidang

perdagangan. Meskipun masyarakat Alalak dan sekitarnya dalam menjalankan

usahanya memiliki pengalaman yang cukup baik akan tetapi karena kurang

ditunjang oleh program pemberdayaan yang kurang optimal maka rata-rata

pendapatan usaha masyarakat Alalak dan sekitarnya masih rendah. Adapun rata-

Page 79: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

rata pendapatan usaha bagi masyarakat Alalak dan sekitarnya dapat dilihat pada

Tabel berikut:

Tabel 5.9Rata-Rata Pendapatan Usaha Masyarakat Alalak dan Sekitarnya.

No Rata-Rata Pendapatan Usaha per bulan

Jumlah

Persentase (%)

1 < Rp. 10.000.000,- 281 93,72 Lebih dari Rp. 10.000.000, 19 6,3

Total 300 100 Sumber: Data Primer, 2012.

Rata-rata pendapatan usaha masyarakat Alalak dan sekitarnya pada Tabel

tersebut di atas memperlihatkan bahwa pendapatan usaha yang lebih kecil dari

Rp. 10.000.000,- mencapai 93,7%, sementara yang berpendapatan usaha di atas

Rp. 10.000.000,- sebanyak 6,3%. Kondisi ini menjelaskan bahwa usaha

masyarakat Alalak dan sekitarnya yang telah dijalankan selama ini masih sangat

memerlukan proses pemberdayaan, terutama dari sisi pengembangan manajemen

dan permodalan usaha. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah

pengembangan akses pemasaran komoditas yang dihasilkan.

Keterlibatan tenaga kerja dalam proses pengelolaan usaha pada kawasan

Alalak dan sekitarnya menunjukkan kondisi yang belum optimal. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terlibat yang pada umumnya hanya antara 1-4

orang atau dengan jumlah persentase 96,7% dan 5-9 orang untuk 3,0%, serta 10-

14 orang hanya 0,3%. Adapun keterlibatan tenaga kerja dalam menjalankan

usaha yang dijalankan oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya dapat dilihat pada

Tabel berikut:

Tabel 5.10Keterlibatan Tenaga Kerja Dalam Menjalankan Usaha

No Keterlibatan Tenaga Kerja Jumlah Persentase

Page 80: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

(%)1 1-4 orang 290 96,72 5-9 orang 9 3,03 10-14 orang 1 0,3

Total 300 100 Sumber: Data Primer, 2012

Memperhatikan keterlibatan tenaga kerja dalam pengelolaan usaha

masyarakat pada wilayah Alalak dan sekitarnya maka dapat diketahui bahwa

tingkat penyerapan tenaga kerjanya masih relatif rendah. Kondisi tersebut di atas

sangat terkait pula dengan tingkat pemberian bantuan permodalan dan peralatan

yang masih sangat terbatas. Kondisi lain yang penting untuk diungkapkan dalam

kajian ini adalah tingkat kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Alalak

dan sekitarnya, keadaan tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.11Distribusi Rata-rata Pendapatan Keluarga Per Bulan

Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

No Rata-rata Pendapatan Keluarga Per Bulan Jumlah Persentase

(%)1 Kurang dari Rp. 500.000,- 46 15,3

2 Lebih dari Rp. 500.000.- sampai Rp. 1.000.000,-

61 20,3

3 Lebih dari Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 2.000.000,-

121 40,3

4 Lebih dari Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,-

46 15,3

5 Lebih dari Rp. 3.000.000,- 20 6,7

Page 81: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

sampai Rp. 5.000.000,-6 Lebih dari Rp. 5.000.000.- 6 2,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012.

Tabel di atas menggambarkan bahwa kehidupan masyarakat dengan

tingkat pendapatan rendah yang mereka peroleh per bulan dengan kurang dari

Rp. 500.000,- mencapai 15,3% per kepala keluarga. Pendapatan keluarga yang

jumlahnya antara Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000.- jumlahnya sekitar

20,3 %. Pendapatan dengan kisaran lebih dari Rp. 1.000.000,- sampai

Rp.2.000.000,- paling dominan yaitu sebanyak 40,3%. Pendapatan yang lebih dari

Rp. 5.000.000, hanya 2,0%.

Masih rendahnya pendapatan kepala keluarga pada sebagian masyarakat

Alalak dan sekitarnya untuk pekerjaan utamanya, oleh sebagian masyarakat masih

dapat ditutupi dengan adanya tambahan pendapatan lainnya. Berikut tabel

distribusi rata-rata pendapatan keluarga lainnya per bulan pada masyarakat Alalak

dan sekitarnya.

Tabel 5.12Distribusi Rata-rata Pendapatan Keluarga Lainnya Per Bulan Masyarakat Alalak dan

Sekitarnya

No Rata-rata Pendapatan Lainnya Per Bulan Jumlah Persentase

(%)1 Tidak Ada Pendapatan Lain 122 40,72 Kurang dari Rp. 500.000,- 60 20,0

3 Lebih dari Rp. 500.000.- sampai Rp. 1.000.000,-

76 25,3

4 Lebih dari Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 2.000.000,-

32 10,7

5 Lebih dari Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,-

9 3,0

6 Lebih dari Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-

1 0,3

Page 82: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012.

Adapun untuk distribusi rata-rata pengeluaran keluarga per bulan

masyarakat Alalak dan sekitarnya lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 5.13Distribusi Rata-rata Pengeluaran Keluarga Per Bulan

Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

No Rata-rata Pengeluaran Keluarga per Bulan Jumlah Persentase

(%)1 Kurang dari Rp. 500.000,- 44 14,72 Lebih Rp.500.000 sampai Rp 1.000.000 70 23,33 Lebih Rp.1.000.000 sampai Rp.2.000.000 125 41,74 Lebih Rp.2.000.000 sampai Rp 3.000.000 43 14,35 Lebih Rp.3.000.000 sampai Rp 5.000.000 17 5,76 Lebih Rp.5.000.000 1 0,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Angka pengeluaran keluarga per bulan masyarakat Alalak dan sekitarnya

dengan tingkat pengeluarannya kurang dari Rp.500.000,-/bulan sebanyak 14,7%,

dengan tingkat pengeluaran/bulan antara Rp.500.000,- sampai dengan

Rp.1.000.000,-/bulan 23,3%, tingkat pengeluaran/bulan antara Rp.1.000.000,-

sampai dengan Rp.2.000.000,- sebanyak 14,3%, tingkat pengeluaran/bulan antara

Rp.3.000.000,- sampai dengan Rp.5.000.000,- sebanyak 5,7%, sisanya lebih dari

Rp.5.000.000,- hanya 0,3%.

Aspek kondisi sosial masyarakat yang perlu pula dicermati di wilayah

Alalak dan sekitarnya antara lain adalah mengenai status tempat tinggal atau

rumah, sumber kebutuhan air bersih, kelengkapan sarana MCK dan sarana

penerangan rumah yang digunakan dalam rumah tangganya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.14

Page 83: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Status Tempat Tinggal, Sumber Kebutuhan Air Bersih, Kelengkapan Sarana MCK Dan Sarana Penerangan

No Keterangan Persentse (%)1 Status Tempat Tinggal:

a. Milik Sendirib. Sewac. Numpang

86,77,06,3

2 Sumber Air Bersih:a. Sumur Timba/ pompab. Sungaic. PDAM

4,09,386,7

3 Sanitasi;a. MCK sendirib. MCK Umumc. MCK di sungai

88,03,38,7

4 Penerangan Rumah; a. Listrik dari PLN 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa status tempat tingal

responden dalam penelitian ini pada umumnya berstatus rumah sendiri yaitu

dengan jumlah 86,7%, sedangkan yang sewa rumah sebanyak 7,0% dan yang

menumpang dengan orang tua/mertua hanya 6,3%. Selanjutnya berdasarkan

sumber air bersih pada umumnya sudah menggunakan air dari PDAM yaitu

dengan jumlah 86,7%, sedangkan sumber air lainnya adalah sungai dengan

jumlah 9,3% dan sumur pompa dengan 4,0%. Adapun kondisi sanitasi untuk MCK

pada umumnya sudah memanfaatkan MCK sendiri sebesar 88,0%, akan tetapi

masih ada yang menggunakan MCK di sungai sebesar 8,7%, dan MCK umum

sebanyak 3,3%.

Untuk penerangan rumah tangga masyarakat Alalak dan sekitarnya sudah

100% menggunakan penerangan PLN. Memperhatikan kondisi tersebut di atas

maka dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan air bersih dan penerangan

Page 84: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

listrik pada umumnya sudah dapat terpenuhi bagi masyarakat Alalak dan

sekitarnya.

13. Analisis Peran Lembaga Ekonomi Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah juga dipengaruhi oleh peranan

lembaga ekonomi sebagai mitra masyarakat dalam mengembangkan kegitan

usahanya, baik dari lembaga perbankan, koperasi, BUMN atau perusahaan

daerah. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan melalui kegiatan

penelitian ini, diketahui bahwa pada umumnya responden masih banyak yang

belum pernah memperoleh fasilitas dari berbagai lembaga mitra usaha.

Fasilitas bantuan modal, peralatan dan manajemen bagi masyarakat di

kota Banjarmasin relatif sudah banyak, baik dari Dinas Pertanian dan Perikanan,

Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, maupun dinas-

dinas lainnya yang ada di kota Banjarmasin. Akan tetapi penyebaran bantuan yang

didapatkan oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya yang belum merata. Hal

tersebut dapat dilihat dari sekitar 90% responden mengatakan bahwa belum

pernah mendapatkan bantuan yang tentu saja sangat diperlukan dalam

pengembangan usahanya, sedangkan yang telah menerima bantuan permodalan

hanya sekitar 10%, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.15Distribusi Bantuan Lembaga Ekonomi Yang Diterima

No Distribusi Bantuan Lembaga Ekonomi Jumlah Persentase

(%)1 Tidak Pernah Dapat 270 90,02 Pernah Dapata Permodalan 20 6,7b Pelatihan Kewirausahaan 3 1,0c Bimbingan dan konsultasi 2 0,6

Page 85: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

d Bantuan Peralatan 5 1,7Total 300 100

Sumber: Data Primer, 2012

Bantuan permodalan banyak diberikan oleh dinas Sosial untuk Kelompok

usaha bersama (KUBE) Fakir Miskin dengan nomimal 20 juta rupiah per kelompok

usaha. Selain itu bantuan permodalan juga telah banyak diberikan oleh dinas

Pertanian dan Perikanan khususnya bagi kelompok masyarakat yang bergerak

dibidang perikanan dan pengolahan hasil perikanan yang jumlahnya bervariasi

hingga mencapai 50 juta rupiah per kelompok usaha. Selain bantuan pemberian

modal, dinas Pertanian dan Perikanan juga telah banyak memberikan bantuan dan

fasilitasi kepada masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman modal kepada pihak

perbankan. Selain itu dinas Pertanian dan Perikanan juga memberikan bantuan

kepada kelompok usaha masyarakat dalam bentuk bantuan peralatan. Untuk

kegiatan pelatihan kewirausahaan juga telah rutin dilaksanakan oleh dinas

Koperasi dan UMKM dan bantuan bimbingan teknis telah juga dilaksanakan oleh

dinas Perindustrian dan Perdagangan. Akan tetapi, identifikasi terhadap pemberian

bantuan dari lembaga-lembaga tersebut bagi masyarakat wilayah Alalak dan

sekitarnya, secara faktual masih belum merata penyebarannya. Oleh karena itu,

dalam rangka pengembangan ekonomi yang lebih baik pada wilayah Alalak dan

sekitarnya maka seyogyanya peningkatan peran lembaga ekonomi mendapatkan

perhatian dari berbagai pihak terutama dalam pengembangan usaha masyarakat

Alalak dan sekitarnya khususnya dalam hal koordinasi baik antar instansi yang ada

dipemerintahan maupun antar lembaga pemberi bantuan non pemerintah dengan

instansi pemerintah. Hal ini untuk menghindarkan masyarakat penerima bantuan

Page 86: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

hanya tertumpuk pada individu/kelompok tertentu saja. Hasil diskusi dengan

SKPD-SKPD terkait, selama ini lembaga non pemerintah hanya meminta data

kepada instansi terkait, akan tetapi pada saat realisasi bantuan tidak ada laporan

kelompok masyarakat mana yang mendapatkan bantuan tersebut.

Pemberian bantuan kepada masyarakat Alalak dan sekitarnya terutama

yang bersifat pembinaan dan permodalan merupakan bagian dari proses

penguatan ekonomi kerakyatan. Untuk melihat kondisi obyektif bantuan

permodalan dari lembaga ekonomi pada wilayah tersebut maka secara

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.16Besarnya Bantuan Permodalan Yang Diterima Responden

No Distribusi Bantuan Permodalan Jumlah Persentase (%)

1 Kurang dari Rp.5.000.000,- 8 40,02 Rp. 5.000.000 sampai Rp.10.000.000 8 40,03 Rp.10.000.000 sampai Rp.25.000.000 2 10,04 Rp. 50.000.000 sampai Rp.100.000.000 2 10,0

Total 20 100Sumber: Data Primer, 2012

Besarnya jumlah bantuan modal yang diterima masyarakat Alalak dan

sekitarnya dalam pengembangan kegiatan ekonominya cukup bervariasi, dengan

jumlah yang relatif kecil yaitu 40,0% menerima bantuan kurang dari Rp.5.000.000,-

dan 40,0% dengan jumlah Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 10.000.000,- kemudian

10,0% dengan bantuan modal lebih dari Rp. 10.000.000,- sampai Rp.25.000.000,-

serta bantuan modal antara Rp.50.000.000,- sampai Rp.100.000,000,-Berdasarkan

informasi yang diperoleh dari kajian ini bahwa bantuan dari lembaga ekonomi baik

perbankan maupun lembaga ekonomi non bank serta pemerintah daerah sudah

Page 87: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

cukup besar terbukti dengan adanya kelompok masyarakat yang mendapatkan

bantuan permodalan antara Rp.50.000.000,- sampai Rp.100.000,000,-. Akan tetapi

sekali lagi penyebarannya yang masih belum merata di masyarakat Alalak dan

sekitarnya karena yang pernah mendapatkan bantuan baik permodalan maupun

bentuk-bentuk bantuan lainnya hanya 10% responden, sehingga yang belum

pernah mendapatkan bantuan jumlahnya mencapai 90,0%.

Selanjutnya mengenai keberadaan lembaga ekonomi yang memungkinkan

untuk menjadi mitra pemberi bantuan untuk pengembangan usaha ekonomi

keluarga masyarakat Alalak dan sekitarnya yang terdiri dari Koperasi, Bank,

Perusahaan Daerah atau lembaga lainnya sebenarnya sangat potensial untuk

dimanfaatkan. Akan tetapi kurangnya koordinasi lembaga-lambaga ini pada saat

implementasi bantuan dengan pemerintah, baik pihak kelurahan, kecamatan

maupun SKPD terkait sehingga untuk daerah Alalak dan sekitarnya belum

meratanya pemberian bantuan kepada masyarakat.

Pemberdayaan dari segi aspek pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat

terutama untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha bagi masyarakat dimana hanya

terdapat 10% responden yang pernah mendapatkan dari masyarakat yang sudah

pernah mendapatkan beragam bantuan atau hanya 1% dari total responden.

Bentuk bantuan lainnya yang diterima masyarakat yang pernah menerima bantuan

adalah bantuan peralatan. Akan tetapi jumlahnya juga masih belum banyak yaitu

hanya 5% dari total responden.

Terkait dengan sumber permodalan bagi usaha yang dijalankan oleh

masyarakat Alalak dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 88: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Tabel 5.17Sumber Permodalan Responden

No Sumber Permodalan Jumlah Persentase (%)

1 Pribadi 187 62,32 Bank 44 14,73 Keluarga 30 10,04 Pemerintah Daerah 6 2,05 Lembaga Keuangan Non Bank 2 0,76 BUMN 1 0,37 Perorangan 30 10,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sumber

permodalan responden responden bersumber dari modal sendiri yaitu 62,3%,

sedangkan yang bersumber dari perbankan hanya berkisar 14,7%, dari

keluarga10%, dari pemerintah daerah 2%, dari perorangan 10% dan sumber

lainnya (lembaga keuangan non bank dan BUMN) hanya 1%. Hal ini memberikan

gambaran bahwa peranan perbankan dalam pengembangan usaha di wilayah

Alalak dan sekitarnya sudah ada walaupun masih cukup rendah, sehingga

masyarakat kesulitan untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Dari segi

pemenuhan kebutuhan bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan sekitar 94%

dipenuhi secara lokal dan 6% dari wilayah lainnya.

Kegiatan pemasaran komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat Alalak

dan sekitarnya 98% dipasarkan di daerah sendiri atau pasar lokal, dan 1,7%

dipasarkan sampai ke daerah lain di luar Kalimantan Selatan, serta 0,3% yang

dipasarkan sampai ke luar negeri. Keadaan ini menggambarkan bahwa koneksitas

perekonomian wilayah Alalak dan sekitarnya dengan daerah pemasaran produksi

Page 89: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

yang mereka hasilkan masih sangat rendah, sehingga memerlukan bantuan akses

pemasaran ke daerah lain.

14. Analisis Social Capital Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

Salah satu modal yang sangat strategis dalam kehidupan masyarakat kita

adalah modal sosial atau capital social. Asset tersebut bahkan hampir luput dari

perhatian berbagai pihak untuk tetap menumbuhkembangkan dalam masyarakat.

Oleh karena itu, modal sosial tersebut pada berbagai wilayah terutama di wilayah

perkotaan telah mulai mengalami kemerosotan sejalan dengan pergeseran pola

hidup masyarakat yang cenderung lebih bersifat materialistis.

Nilai-nilai kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh modal sosial terasa

sangat berbeda dengan kondisi kehidupan masyarakat telah kehilangan nilai

modal sosial. Kehidupan masyarakat desa yang jauh dari dinamika perubahan

kehidupan yang modern dewasa ini masih memiliki nilai kehidupan modal sosial.

Disadari atau tidak modal sosial adalah merupakan kekuatan yang sangat luar

biasa dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu pula, pola kehidupan

masyarakat Alalak dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah dengan Budaya

Banjar yang masih sangat kental yang dijadikan sebagai daerah kajian untuk

melihat potensi sosial capital sebagai modal pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil kajian pada wilayah tersebut ditemukan bahwa nilai-nilai

kehidupan masyarakat di wilayah ini mulai diwarnai oleh nilai-nilai modal sosial

yang relatif mulai berkurang. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas masyarakatnya

yang melaksanakan pembangunan untuk kepentingan umum di wilayahnya

Page 90: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

dengan cara bergotong royong yang ditunjukkan oleh pernyataan responden pada

tabel berikut:

Tabel 5.18Frekuensi Kegiatan Gotong Royong Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

Pernyataan Jumlah (Orang) Persentase (%)Tidak Pernah 21 7,0Jarang 229 76,3Sering 50 16,7Jumlah 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya 16,7%

mengatakan bahwa kegiatan gotong royong sering dilaksanakan untuk

membangun kepentingan masyarakat dan sebanyak 76,3% mengatakan sudah

jarang bergotong royong, bahkan terdapat pernyataan responden yang

menyatakan tidak pernah bergotong royong sebanyak 7,0%. Mulai lunturnya

budaya gotong royong di masyarakat selain akibat dari kegiatan-kegiatan

pembangunan yang sudah ditangani oleh pemerintah, juga diakibatkan adanya

arus globalisasi yang tinggi di perkotaan, sehingga kepedulian sosial masyarakat

yang mulai berkurang untuk melaksanakan pembangunan dengan bergotong

royong.

Sebagai gambaran lengkap aktivitas gotong rayong masyarakat Alalak dan

sekitarnya yang telah berjalan dalam lingkungan masyarakat sebagai salah satu

bagian dari pilar modal sosial masyarakat yang diwariskan oleh nenek moyang kita

dan telah menjadi kekuatan pembangunan pada masa yang lalu. Untuk itu aktivitas

tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.19Aktivitas Kegiatan Gotong Royong Masyarakat Alalak

Page 91: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

No Aktivitas Jumlah Persentase (%)

1 Tidak Pernah Gotong Royong 21 7,02 Membangun rumah penduduk 7 2,3

3 Membangun/memperbaiki jalan desa/RT 150 50,0

4 Membangun jembatan 9 3,05 Membangun fasilitas umum 55 18,36 Lainnya 58 19,3

Total 300 100 Sumber, Data Primer. 2012

Keterangan dari Tabel tersebut di atas menjelaskan bahwa betapa nilai-

nilai kegotongroyongan dalam masyarakat Alalak dan sekitarnya lebih banyak

pada kegiatan memperbaiki jalan sebesar 50%. Kegiatan gotong royong lainnya

yang banyak dilakukan masyarakat seperti kegiatan lainnya (kebersihan

lingkungan) serta membangun fasilitas umum seperti membangun mushola

ataupun poskamling.

Modal sosial lainnya yang dimiliki oleh masyarakat wilayah Alalak dan

sekitarnya adalah dalam bentuk sikap keterbukaan terhadap masyarakat

pendatang. Keterbukaan masyarakat untuk menerima masyarakat lain untuk

mengembangkan usaha pada wilayahnya juga merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari nilai kebersamaan yang dimiliki oleh masyarakat Alalak. Beberapa

daerah yang relatif sangat terbuka terhadap masyarakat lain telah terbukti lebih

maju dalam membangun perekonomian daerahnya, seperti kota Balikpapan dan

Kalimantan Timur pada umumnya. Pernyataan masyarakat untuk menerima secara

terbuka para pendatang di wilayahnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.20Sikap Keterbukaan Masyarakat Terhadap Pendatang

No Pernyataan Sikap Jumlah Persentase (%)1 Sangat terbuka 81 27,0

Page 92: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

2 Terbuka 219 73,0Total 300 100

Sumber, Data Primer. 2012.

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa penerimaan masyarakat di

wilayah Alalak dan sekitarnya terhadap pendatang, ditunjukkan oleh 27,0%

jawaban responden menyatakan sangat terbuka, dan 73,0% terbuka.

Berlangsungnya proses kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh nilai-nilai modal

sosial akan memberikan pengaruh yang baik terhadap terciptanya kehidupan yang

damai atau kondusif.

Kondisi tersebut bukan hanya terjadi dalam wilayah masyarakat Alalak dan

sekitarnya, akan tetapi juga berfungsi sebagai instrumen untuk lebih mudah

menjalin kerjasama dengan berbagai pihak atau masyarakat pada wilayah lain

secara damai. Dengan modal sosial yang baik dalam masyarakat akan

meningkatkan sikap percaya masyarakat terhadap pemerintah dalam

melaksanakan proses pembangunan. Dukungan berupa kemudahan akses

informasi dan sosialisasi hasil-hasil pembangunan juga dirasakan sangat

diperlukan oleh masyarakat.

Pelestarian nilai-nilai modal sosial dalam masyarakat perlu tetap

mendapatkan perhatian, sebab salah satu penopang pelestariannya dalam

masyarakat kini secara perlahan mulai mengalami degradasi fungsi terutama

melalui peran organisasi kepemudaan sebagai penerus dan pelestari modal sosial.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa peran organisasi kepemudaan di kelurahan

dirasakan oleh masyarakat perannya masih belum optimal. Tentu saja kondisi

tersebut merupakan sebuah ancaman atas kelestarian modal sosial.

Page 93: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pencermatan terhadap kondisi modal sosial masyarakat Alalak dan

sekitarnya yang lainnya meliputi tingkat keamanan wilayah, kepercayaan terhadap

pemerintah, kerukunan antar warga, dan organisasi kepemudaan serta

ketersediaan sarana informasi yang dapat diskses masyarakat secara

keseluruhan. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari modal sosial yang

sangat dibutuhkan dalam pengembangan pembangunan suatu wilayah atau

daerah, karena pembangunan suatu wilayah terutama untuk berinvestasi sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor keamanan wilayah, kepercayaan terhadap

pemerintah, dan sarana fasilitasnya. Untuk memahami kondisi tersebut di wilayah

Alalak dan sekitarnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5.21Kondisi Modal Sosial Masyarakat Alalak & Sekitarnya

NO URAIANJawaban Responden (%)

Sangat Baik Baik Cukup

BaikKurang Baik Total

1 Tingkat keamanan 13,7 75,7 10,3 0,3 100

2 Jaringan kerjasama 11,7 69,0 19,3 - 100

3 Kepercayaan kepada pemerintah

4,0 47,7 31,3 17,0 100

4 Kerukunan antar warga 6,7 69,3 23,3 0,7 100

6 Keberadaan lembaga kepemudaan

3,3 46,3 37,0 13,3 100

7 Ketersediaan sarana informasi

3,7 66,3 18,3 11,7 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi

modal sosial masyarakat Alalak dan sekitarnya secara umum sudah baik. Ada

Page 94: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

beberapa hal yang perlu dioptimalkan keberadaannya yaitu peranan lembaga

kepemudaan seperti Karang Taruna yang oleh sebagian responden menganggap

kurang berperan (37%) dan tidak berperan (13,3%). Selain itu kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah masih perlu ditingkatkan melalui peningkatan

kualitas pelayanan terhadap masyarakat baik dari penyediaan infrastruktur dan

fasilitas pendukung lainnya. Hal lainnya yang perlu ditingkatkan adalah

ketersediaan sarana informasi yang ada baik pada tingkat kelurahan maupun RT,

dimana masyarakat perlu mengetahui secara terbuka program-program

pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah khususnya yang

berkaitan dengan wilayah tempat tinggalnya.

15. Deskripsi Kondisi Sosial dan Infrastruktur Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Akselerasi percepatan pembangunan pada berbagai sektor tanpa

terkecuali pembangunan sektor perekonomian di semua wilayah sangat

membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Keadaan tersebut juga

merupakan salah satu syarat kelancaran pembangunan ekonomi bagi wilayah

Alalak dan sekitarnya.

Dukungan infrastruktur yang tersedia disekitar wilayah Alalak dan

sekitarnya dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi terutama

transportasi darat, transportasi sungai, terminal, pelabuhan, pasar, dan fasilitas

lainnya seperti sumber penerangan, sumber bahan bakar dan fasilitas air bersih

dapat dilihat pada uraian berikut.

Ketersediaan sarana transportasi darat atau jalan darat menurut para

responden sudah memadai untuk mendukung kelancaran aktivitas perekonomian

Page 95: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

di wilayah Alalak dan sekitarnya. Kondisi tersebut di atas tidak jauh berbeda

dengan dukungan infrastruktur jalur transportasi sungai. Disamping itu, dukungan

sarana terminal juga sudah cukup memadai, demikian pula dengan ketersediaan

pelabuhan sungai.

Informasi yang lebih komprehensif mengenai kondisi dukungan

infrastruktur pada wilayah Alalak dan sekitarnya, sebagai bagian yang sangat

penting dipertimbangkan dalam pengembangan kawasan ekonomi. Bagi para

investor yang lebih melihatnya dari segi aspek iklim investasi, maka dukungan

infrastruktur adalah salah satu pertimbangan utamanya. Oleh karena itu, kondisi

infrastruktur perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah agar semakin

menjadi menarik bagi kalangan investor dalam membangun usahanya pada

kawasan ekonomi yang akan dipersiapkan. Informasi tersebut juga sangat

penting bagi pemerintah dalam rangka menyusun kebijakan perencanaan

pembangunan wilayah. Untuk melihat kondisi tersebut secara keseluruhan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.22Kondisi Dukungan Infrastruktur Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

NO URAIAN

Jawaban Responden (%)

Sangat Memadai Memadai Cukup

MemadaiTidak

Memadai

Sangat Tidak

MemadaiTotal

1 Jalur transporta

10,3 53,0 32,7 4,0 - 100

Page 96: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

si darat

2 Jalur transportasi air

10,7 54,7 31,7 3,0 - 100

3 Terminal 2,0 28,3 41,3 25,3 4,0 100

4 Pelabuhan sungai 7,7 41,3 44,0 6,3 0,7 100

5 Pasar umum 7,0 53,7 33,7 5,0 0,7 100

6 Sarana Pariwisata 8,7 29,0 33,3 22,0 7,0 100

8 Air bersih 3,0 56,0 38,7 2,3 - 100

9 BBM 1,0 34,3 48,3 9,3 7,0 100

10 PLN 3,0 56,3 38,7 2,0 - 100

Sumber: Data Primer, 2012

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa kondisi sarana

infrastruktur pada wilayah Alalak dan sekitarnya secara umum menunjukkan

kondisi sarana dan prasarana perekonomian wilayah yang sudah cukup baik. Hal

ini diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas perekonomian yang

dilaksanakan dalam proses pembangunan wilayah Alalak dan sekitarnya.

Gambar 5.4Peta Sebaran Pasar Tradisional Pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Page 97: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

16. Analisis Efektivitas Pemberdayaan Ekonomi

Menurut Drucker (1978;44) efektivitas adalah suatu tingkatan yang sesuai

antara keluaran secara empiris dalam suatu sistem dengan keluaran yang diharapkan.

Efektivitas dapat digunakan sebagai suatu alat evaluasi efektif atau tidaknya suatu

tindakan (Zulkaidi dalam Wahyuningsih D, 2005:22) yang dapat dilihat dari

kemampuan memecahkan masalah dan pencapaian tujuan.

Di wilayah Alalak dan sekitarnya dari hasil kajian di lapangan, terlihat bahwa

banyak program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang telah dilaksanakan oleh

pihak pemerintah maupun pihak perbankan serta lembaga lainnya. Namun

permasalahannya berbagai program tersebut sering tidak saling terkoneksi antar satu

lembaga dengan lembaga lainnya, serta kadang tidak seperti yang diharapkan oleh

Page 98: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

masyarakat setempat. Agar dapat berhasil dan efektif, pemberdayaan ekonomi

masyarakat Alalak bukan saja dilihat dari aspek ekonomi semata namun harus

memperhatikan unsur sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat sehingga

dapat tepat sasaran. Berikut adalah tanggapan responden mengenai efektivitas

pemberdayaan ekonomi yang selama ini telah berjalan di wilayah Alalak dan

sekitarnya.

Tabel 5.23 di bawah menjelaskan keberadaan program pemberdayaan

masyarakat lokal yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam rangka

memajukan perekonomian masyarakat setempat. Dari 300 responden, terlihat bahwa

sebagian besar responden (51,0 %) menyatakan tidak pernah ada program

pemberdayaan masyarakat lokal, 48 % responden lainnya menyatakan jarang ada

kegiatan tersebut dan sisanya hanya sebesar 1 % yang menyakatan sering ada

program pemberdayaan. Data tersebut dapat menunjukkan dua kemungkinan yang

terjadi, pertama kurang tepatnya sasaran kegiatan program pemberdayaan untuk

masyarakat lokal, karena dari hasil kunjungan ke instansi terkait seperti Dinas

Pertanian dan Perikanan, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

terlihat bahwa masing-masing dinas setiap tahunnya telah memiliki dan menjalankan

program kerja mereka dalam rangka memberikan pengetahuan maupun keterampilan

kepada masyarakat. Kedua, kurang pahamnya masyarakat setempat atas program

pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh dinas terkait. Hal ini menjadi

perhatian yang serius bagi kita semua untuk dapat mencarikan solusi agar tujuan yang

diharapkan baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat setempat dapat tercapai.

Tabel 5.23Keberadaan Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Page 99: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Dari Pemerintah DaerahNo Keberadaan Program Jumlah Persentase (%)1 Tidak Pernah 153 51,02 Jarang 144 48,03 Sering 3 1,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Selanjutnya adalah tanggapan responden mengenai peranan program

pemberdayaan pemerintah daerah untuk SDM lokal dalam mendorong

pengembangan ekonomi di wilayah Alalak dan sekitarnya. Dari 300 responden,

sebagian besar responden (76,3 %) menyatakan tidak tepat sasaran, 4 % sangat tidak

tepat sasaran, sedangkan hanya 18,7 % yang menyatakan tepat sasaran dan 1 %

sangat tepat sasaran. Tabel 5.24 ini sejalan dengan tabel 5.23 di atas, yang

menunjukkan bahwa program pemberdayaan yang selama ini dijalankan oleh

pemerintah daerah tidak tepat sasaran dan masih belum sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh masyarakat setempat.

Tabel 5.24Ketepatan Program Pemberdayaan Masyarakat

No Ketepatan Sasaran Jumlah Persentase (%)1 Sangat Tepat Sasaran 5 1,02 Tepat Sasaran 56 18,73 Tidak Tepat Sasaran 229 76,34 Sangat Tidak Tepat Sasaran 12 4

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berikutnya adalah tanggapan responden mengenai bahan baku yang

digunakan untuk kegiatan usaha mereka adalah bersumber dari sumber daya alam

Page 100: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

lokal (79.3 %) dan hanya 20,7 % sumber bahan baku usaha mereka yang berasal dari

sumber daya alam lokal ditambah dengan luar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa

ada peluang industri hulu yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat

tentunya dengan bantuan dari pihak pemerintah daerah maupun pihak ketiga untuk

dapat mendukung industri hilir. Dengan demikian akan tercipta kontinyuitas produksi

dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang akan berdampak terhadap

meningkatnya pendapatan masyarakat setempat.

Tabel 5.25Sumber Bahan Baku

No Sumber Bahan Jumlah Persentase (%)1 SD. Alam Lokal 238 79,32 Lokal dan Luar Daerah 62 20,7

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Tabel 5.25 menunjukkan hasil yang sejalan dengan Tabel 5.24 di atas, yang

mana kedua tabel tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar sumber

kehidupan responden berasal dari sumberdaya lokal yang mereka miliki. Dari Tabel

5.25 terlihat bahwa sebagian besar (76,7 %) responden memenuhi kebutuhan hidup

mereka bersumber pada sumberdaya lokal mereka, hanya sekitar 14,0 % yang

berasal dari luar daerah dan 9,3 % dari hasil impor. Hal ini tentunya menguatkan

analisis pada pembahasan Tabel 5.24 di atas.

Tabel 5.26Pemenuhan Kebutuhan Hidup

No Sumber Kebutuhan Jumlah Persentase (%)1 Daerah Sendiri 230 76,72 Luar Daerah 42 14,03 Impor 28 9,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Page 101: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Selanjutnya adalah pembahasan mengenai keterlibatan masyarakat selama ini

dalam rencana kegiatan ekonomi di wilayah ini. Dari 300 responden 68,0 %

menyatakan setuju dan 11,0 % sangat setuju bahwa masyarakat selama ini telah

dilibatkan dalam perencanaan kegiatan ekonomi. Hal ini sesuai dengan analisis pada

bagian capital social masyarakat setempat, yang menunjukkan bahwa masyarakat

memiliki keterbukaan dan selalu menanamkan pola kerjasama dalam kehidupan

mereka, serta memiliki kepercayaan kepada pihak pemerintah. Hanya sekitar 20,0 %

yang menyatakan tidak setuju dan 1 % sangat tidak setuju.

Tabel 5.27Keterlibatan Masyarakat Dalam Perencanaan

No Keterlibatan Jumlah Persentase (%)1 Sangat Setuju 33 11,02 Setuju 204 68,03 Kurang Setuju 60 20,04 Tidak Setuju 3 1,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berikutnya adalah tanggapan responden terhadap keterlibatan masyarakat

untuk menentukan kegiatan ekonomi. Tanggapan sejalan dengan Tabel 5.27 di atas

yaitu 68,0 % menyatakan setuju dan 11,0 % sangat setuju bahwa masyarakat selama

ini telah dilibatkan dalam kegiatan ekonomi. Hanya sekitar 20,0 % yang menyatakan

tidak setuju dan 1 % sangat tidak setuju.

Tabel 5.28Keterlibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Pembangunan

No Keterlibatan Jumlah Persentase (%)1 Sangat Setuju 33 11,02 Setuju 204 68,03 Kurang Setuju 60 20,04 Tidak Setuju 3 1,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Page 102: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Tabel 5.29 di bawah ini hasilnya juga menunjukkan hasil yang sejalan dengan

tabal 5.30 dan 5.31 bahwa 68,0 % menyatakan setuju dan 11,0 % sangat setuju

bahwa masyarakat selama ini telah dilibatkan dalam perencanaan pembangunan di

wilayah mereka. Hanya sekitar 20,0 % yang menyatakan tidak setuju dan 1 % sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan kepada pemerintah dan

kerukunan antar warga masih terjalin dengan baik. Hal ini tentunya akan memberikan

dampak positif bagi pembagunan wilayah, karena didukung oleh semua elemen

masyarakat dan pemerintah.

Tabel 5.29Keterlibatan Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

No Keterlibatan Jumlah Persentase (%)1 Sangat Terlibat 33 11,02 Terlibat 204 68,03 Kurang Terlibat 60 20,04 Tidak Terlibat 3 1,0

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Selanjutnya adalah tanggapan responden atas proses pendampingan yang

selama ini mereka dapatkan ketika ada program bantuan dari pemerintah. Dari 300

responden, 40,3 % menyatakan tidak pernah mendapatkan pendampingan, 8,3 %

menyatakan ada pendampingan selama dan setelah bantuan, 15,3 % mendapatkan

pendampingan hanya selama program bantuan berjalan dan 4,3 % mendapatkan

pendampingan hanya setelah program bantuan selesai, serta 31,7 % tidak

memberikan jawaban karena ketidaktahuan mereka mengenai keberadaan

Page 103: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pendampingan tersebut. Jawaban responden ini jika kita hubungkan dengan tabel

mengenai ketepatan program pemberdayaan masyarakat akan terlihat benang

merahnya. Karena kemungkinan terjadi ketidaktepatan sasaran program bantuan,

sehingga masyarakat yang mendapatkan program tersebut ada yang tidak memahami

mengenai esensi kegiatan tersebut. Sehingga ketika kegiatan selesai, kemungkinan

mereka juga memiliki anggapan bahwa tugas mereka telah selesai. Hal ini tentunya

menjadi perhatian yang serius bagi kita untuk mencari solusi agar antara pemberi

progam dan penerima program dapat memiliki persepsi yang sama, sehingga hasilnya

juga sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.

Tabel 5.30Proses Pendampingan Yang Berkelanjutan

No Proses Pendampingan Jumlah Persentase (%)1 Tidak Menjawab 95 31,72 Pendamping Selama dan

Setelah Program Bantuan25 8,3

3 Pendampingan Selama Program Bantuan

46 15,3

4 Pendampingan Setelah Program Bantuan

13 4,3

5 Tidak Ada Pendampingan 121 40,3Total 300 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berikut adalah tabel yang menjelaskan bagaimana keberlanjutan usaha dari

masyarakat setempat setelah selesainya pelaksanaan program bantuan dari

pemerintah.

Tabel 5.31Keberlanjutan Usaha Yang Mendapatkan Bantuan

No Keb1rlanjutan Usaha Jumlah Persentase (%)1 Tidak Menjawab 107 35,7 2 Ya 102 34,03 Tidak 91 30,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Page 104: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Dari 300 responden, 34,0 % menyatakan usaha mereka yang telah

mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah masih berjalan sampai dengan

sekarang, sedangkan 30,3 % menyatakan usahanya tidak lagi berjalan, dan 35,7 %

responden tidak menjawab apakah usaha mereka masih berjalan atau tidak. Hal ini

menunjukkan bahwa hanya sekitar 30 % saja keberhasilan dari program bantuan

usaha dari pemerintah sedangkan 70 % dapat dikatakan tidak berhasil. Hal ini selain

berhubungan dengan kurang tepatnya sasaran penerima program bantuan, mungkin

juga berhubungan dengan kemampuan manajerial dari para pelaku usaha untuk dapat

terus bertahan hidup ditengah persaingan usaha yang semakin ketat.

17. Gambaran Kondisi Usaha Pengolahan Kayu yang Dijalankan Saat Ini Pada Masyarakat Alalak dan Sekitarnya

a. Analisis Dari Sisi Kelayakan Usaha

Kebutuhan akan industri kayu semakin meningkat, namun hal tersebut tidak

diimbangi dengan jumlah tanaman kayu yang ada, bahkan sejak Tahun 2005

pemerintah melalui Inpres No. 4 telah menetapkan Pemberantasan Penebangan Kayu

Secara Ilegal Di Kawasan Hutan dan Peredarannya Di Seluruh Wilayah Indonesia.

Banyaknya penebangan kayu secara illegal selama ini telah menyebabkan banyaknya

lahan gundul dan rusaknya ekosistem, sehingga oleh pemerintah dan juga

masyarakat pemerhati lingkungan dipandang perlu untuk mengeluarkan sebuah

peraturan mengenai pelarangan penebangan kayu di hutan. Dampaknya sekarang,

bagi para pelaku sektor industri perkayuan sumber bahan baku kayu semakin hari

semakin berkurang, hal ini juga dirasakan oleh masyarakat Alalak dan sekitarnya.

Page 105: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Kondisi ini diperparah lagi bahwa wilayah Alalak sendiri bukan pengahasil kayu,

karena wilayah ini tidak memiliki hutan, melainkan mendapatkan dari wilayah lain.

Industri pengolahan kayu di wilayah Alalak pada masa keemasannya memberi

sumbangan terbesar ketiga (17 %) bagi Produk Domestik Regional Broto (PDRB) Kota

Banjarmasin, setelah sektor angkutan dan komunikasi di urutan pertama (23 %) dan

sektor perdagangan, hotel dan jasa (19 – 20 %), walaupun didominasi oleh produk

setengah jadi dan rawan dengan kebijakan pemerintah.

Namun keadaan berbalik arah setelah maraknya masalah illegal logging yang

dibahas oleh pihak lembaga swadaya masyarakat maupun pihak pemerintah sendiri,

dan puncaknya adalah ketika pada tanggal 18 Maret 2005 Presiden mengeluarkan

sebuah Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 2005 perihal Pemberantasan Penebangan

Kayu Secara Ilegal Di Kawasan Hutan dan Peredarannya Di Seluruh Wilayah

Indonesia. Dampak dari inpres ini adalah aktivitas industri kayu dari hulu ke hilir

menjadi terhenti, terutama bagi para pelaku usaha yang tidak memiliki Ijin HPH

maupun pengolahan dan penjualannya.

Kondisi tersebut membuat banyak industri pengolahan kayu yang tidak dapat

beroperasi lagi di wilayah Alalak dan sekitarnya. Apalagi selama ini, bentuk usaha

mereka adalah hanya mengolah kayu menjadi bahan setengah jadi, sehingga tidak

memberikan nilai tambah baik bagi pengusaha maupun masyarakat setempat. Selain

itu, dalam industri pengolahan kayu, banyaknya limbah kayu yang tersedia belum

dimanfaatkan secara optimal untuk menambah nilai guna produk. Selama ini

pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang tidak memberikan

Page 106: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

manfaat secara finansial, yaitu untuk menguruk halaman rumah, sebagai kayu bakar,

dan keperluan rumah tangga lainnnya. Namun masih belum dipikirkan bagaimana

memanfaatkan limbah kayu tersebut menjadi produk yang berdaya guna, misal

dijadikan sebagai bahan baku handycraft, seperti jam, miniature furniture, gantungan

kunci, souvenir serta hal lainnya yang dapat dikreasikan.

Industri pengolahan kayu yang semakin sedikit dapat beroperasi membuat

masyarakat Alalak dan sekitarnya yang telah turun temurun bekerja di sektor ini,

sedikit demi sedikit mulai meninggalkan pekerjaan ini dan beralih ke pekerjaan lain.

Pekerjaan lain yang menjadi alternatif pilihan mereka adalah menjadi pedagang,

dimana dapat terlihat dari sebagian besar responden yang sebelumnya bekerja

sebagai buruh/karyawan di perusahaan kayu, mereka lebih memilih untuk menjadi

pedagang karena tidak memerlukan keahlian yang tinggi untuk berdagang.

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa dengan semakin langkanya

keberadaan kayu maka semakin berkurang juga aktivitas dari industri pengolahan

kayu di Alalak dan sekitarnya. Hal ini tentunya menjadi masalah yang serius bagi

masyarakat Alalak dan sekitarnya untuk dapat terus mempertahankan kehidupan

mereka dan tidak terkategori dalam masyarakat yang rawan kemiskinan.

Berdasarkan data dari Walhi Indonesia pada tahun-tahun sebelum adanya UU

Ilegal Logging, di sepanjang Sungai Barito Alalak beroperasi sekitar 129 industri kayu

dan 14 industri plywood. Daya serap industri kayu Alalak terhadap tenaga kerja lebih

dari 18.000 pekerja baik yang ditampung di sektor formal maupun informal.

Dengan keterbatasan bahan baku saat ini menyebabakan banyak usaha

gulung tikar dan pengangguran di kawasan ini semakin meningkat sehingga

Page 107: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pemenuhan bahan baku dalam jangka pendek sangat diperlukan untuk menjamin

kelangsungan usaha dan menekan pengangguran. Kondisi terakhir di wilayah Alalak

dan sekitarnya menunjukkan bahwa pelaku usaha kayu sekarang berjumlah sekitar

118 buah, yang terbagi atas usaha perkayuan di bidang:

a. Wantilan / jual kayu 76 buah

b. Bansaw 30 buah

c. Meubel 6 buah

d. Jual Galam 6 buah

Dari kondisi tersebut di atas, kita dapat melihat bahwa ukuran usaha para

pelaku usaha kayu sekarang menjadi berkurang dan hal ini tentu berdampak juga

terhadap jumlah tenaga kerja yang dinaunginya. Hal ini tentunya akan memberikan

pengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat wilayah Alalak dan sekitarnya.

Nasib industri perkayuan informal kini semakin tidak menentu, karena memang tidak

ada peraturan yang menatanya. Dalam khazanah industri kehutanan, industri rakyat

itu tidak memenuhi persyaratan dan pasti akan kena dampak kebijakan restrukturisasi

karena tidak ada jaminan bahan baku.

Menyikapi keadaaan tersebut, maka perlu ada alternatif usaha yang ditawarkan

kepada penduduk wilayah Alalak tanpa harus menghilangkan kearifan lokal mereka,

agar penduduk setempat tidak lagi bergantung pada industri kayu untuk mata

pencaharian mereka. Alternatif usaha tersebut antara lain adalah pengolahan kayu

tidak lagi menjadi barang setengah jadi, melainkan menjadi barang jadi, misal papan

kayu menjadi furniture, pintu, jendala, dan lain-lain. Dengan demikian ada nilai tambah

yang akan didapatkan oleh para pelaku usaha. Selain itu, berbagai sisa olahan kayu

yang terdiri dari berbagai macam ukuran dapat dibuat menjadi sebuah kerajinan

Page 108: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

tangan yang akan memiliki nilai jual tinggi, misal sisa olahan kayu dibuat menjadi

gantungan kunci, miniatur furniture dan lainnya. Selain dengan bahan baku kayu,

banyak kearifan lokal penduduk wilayah alalak yang dapat dikembangkan sebagai

usaha-usaha potensial, diantaranya adalah pasar terapung, wisata religi, kuliner khas

daerah ini serta hal lainnya yang dapat dikembangkan.

Permasalahan yang ada sekarang adalah, kearifan lokal tersebut masih belum

dikembangkan secara optimal sehingga belum memberikan kontribusi dalam hal

peningkatkan pendapatan baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Hal ini

tentunya menjadi perhatian yang serius bagi semua komponen masyarakat serta

pemerintah untuk menyikapinya, bukan hanya dalam tataran konseptual melainkan

sudah dalam tataran aplikasi di lapangan.

Tabel 5.32Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kayu

No Bidang Identifikasi Permasalahan1 Bahan Baku 2. Bahan

baku kayu yang semakin langka dengan adanya peraturan illegal loging

3. Biaya bahan baku yang mahal

2 Pemasaran 4. Harga jual yang tinggi bagi masyarakat

5. Adanya produk substitusi pengganti kayu (baja ringan dll)

3 Produksi 6. Produk hasil olahan kayu masih berupa produk setengah jadi

4 SDM 7. Masyarakat belum mampu mengolah kayu menjadi produk dengan nilai ekonomies tinggi

Sumber: Hasil Identifikasi Kelayakan Usaha Pengolahan Kayu, 2012.

Page 109: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

2) Analisis Persepsi Masyarakat Alalak dan Sekitarnya Terhadap Usaha Pengolahan Kayu yang Saat Ini Digeluti

Saat kayu semakin langka, dalam jangka panjang pemerintah juga tidak

membiarkan industri kayu rakyat berdiri tanpa aturan dan pembinaan. Peraturan yang

jelas tentang tata niaga kawasan Alalak akan memudahkan pemerintah mengawasi

berdirinya sawmill-swamil liar yang merugikan Penerimaan Pajak Daerah (PAD).

Selain itu, pembinaan dari pemerintah diharapkan juga bisa meningkatkan peran

kawasan ini tidak hanya sebagai pengolah bahan mentah tetapi juga menjadi bahan

setengah jadi dan aneka produk terkait seperti meubel, kapal ( jukung), dan produk

lainnya yang berkualitas dan memiliki daya saing sehingga meningkatkan nilai jual dan

kesejahteraan masyarakat Alalak.

Guna kelangsungan usaha kayu di kawasan Alalak diperlukan sebuah tata

niaga agar warga Alalak bisa menjalankan usahanya dengan tenang dan fokus tanpa

terhalang peraturan-peraturan illegal. Peraturan tersebut merupakan payung hukum

berupa peraturan daerah yang mengatur tentang Tata Niaga Industri Kayu Rakyat

yang memuat secara lengkap tentang:

a. Tata kelola lingkungan

b. Penyediaan bahan baku

c. Manajemen usaha

d. Kebijakan harga dan perpajakan

e. Pasar

Page 110: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa dengan semakin langkanya

keberadaan kayu maka semakin berkurang juga aktivitas dari industri pengolahan

kayu di Alalak dan sekitarnya. Hal ini tentunya menjadi masalah yang serius bagi

masyarakat Alalak dan sekitarnya untuk dapat terus mempertahankan kehidupan

mereka dan tidak terkategori dalam masyarakat yang rawan kemiskinan.

18. Analisis Peluang Usaha Potensial di Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Harapan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik adalah sebuah harapan

yang didambakan oleh insan individu tanpa terkecuali bagi golongan masyarakat

tertentu dan tanpa memperdulikan wilayah tempat tinggal mereka, baik wilayah

perkotaan, pedesaan atau pun wilayah bantaran sungai. Namun demikian tidak dapat

dipungkiri bahwa salah satu faktor yang sangat menentukan untuk memperoleh

kehidupan yang lebih layak adalah potensi ekonomi daerah atau wilayah dimana

suatu kelompok masyarakat menjalani kehidupannya. Tentu saja hal tersebut sesuai

pula dengan harapan dan kondisi masyarakat yang tinggal pada wilayah Alalak dan

sekitarnya.

Mencermati kondisi yang telah di jelaskan di atas maka terkait dengan

penelitian ini maka dapat digambarkan potensi sosial ekonomi yang telah disadari oleh

masyarakat keberadaannya pada wilayah Alalak dan sekitarnya menurut preferensi

masyarakat terhadap sektor- sektor ekonomi dapat dilihat pada beberapa Tabel

selanjutnya. Untuk preferensi masyarakat terhadap sektor pertanian, perikanan,

pariwisata, kerajinan, perdagangan, perkapalan, angkutan, penginapan,

Page 111: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

restoran/rumah makan, kuliner di sekitar pasar terapung, warnet, industri pengolahan

dan kerajinan dan sektor lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.33 berikut ini:

Tabel 5.33Matriks Komparatif Potensi dan Preferensi Masyarakat Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Terhadap Potensi Sektor EkonominyaN0 Sektor

Ekonomi

Preferensi Masyarakat (%)

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

1 Pertanian 5,0 3,7 2,7 0,3 0,7 - 1,0 - 0,3 - - -

2 Perikanan 0,3 3,0 6,3 2,7 2,7 0,7 - 0,7 - - - -

3 Wisata 13,3 7,7 13,3 3,0 0,7 0,3 0,7 - 10,3 - - -

4 Kerajinan 5,7 9,3 12,7 4,7 1,7 0,3 0,3 - - - - -

5 Dagang 38,0 23,7 5,7 3,3 3,7 0,3 - - - - - -

6 Perkapalan 5,7 13,3 5,7 3,0 2,0 0,3 - - - - - -

7 Angkutan 3,3 1,7 3,7 3,3 1,7 - - - 0,7 - - -

8 Penginapan 0,7 0,3 1,0 - 0,7 0,3 - 0,3 - 0,3 - -

9 Rmh Mkn 5,3 6,7 4,7 6,3 1,0 0,7 - 0,7 0,3 - - -

10 Kuliner Ps.

Terapung

0,7 1,3 5,0 12,7 1,7 0,7 0,3 0,3 0,3 0,7 0,3 -

11 Warnet 0,3 2,7 1,0 4,3 1,3 0,7 0,3 - 0,7 0,3 0,3 -

12 Pengolahan 15,0 10,7 6,0 2,0 1,7 - 0,7 0,3 - 0,3 - 0,3

Sumber: Data Primer, 2012

Page 112: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Berdasarkan Tabel 5.33 di atas dapat dipahami bahwa preferensi potensi

ekonomi, menurut masyarakat yang mendiami wilayah Alalak dan sekitarnya pada

preferensi pertama adalah sektor perdagangan dengan preferensi 38 % dan

preferensi sektor industri pengolahan baik pengolahan kue kering, kerupuk, dan

sebagainya dengan preferensi 15%. Selanjutnya preferensi potensi kedua masih pada

sektor perdagangan dengan preferensi 23,7% dan sektor perkapalan (pembuatan

kapal) dengan preferensi 13,3%. Sedangkan preferensi yang ketiga adalah sektor

pariwisata 13,3%, dan sektor kerajinan (purun, tanggui, handycraf dsb) dengan

preferensi 12,7%. Preferensi yang keempat adalah kuliner di sekitar pasar terapung

dengan preferensi 12,7%, dan rumah makan dengan preferensi 6,3%.

Preferensi yang kelima terdiri dari perdagangan 3,7% dan perikanan 2,7%.

Preferensi yang keenam adalah perikanan, rumah makan, kuliner di pasar terapung,

dan warnet masing-masing dengan preferensi sebesar 0,7%. Preferensi ketujuh

adalah pertanian 1,0%, serta pariwisata dan industri pengolahan masing-masing

0,7%. Preferensi yang kedelapan adalah perikanan dan rumah makan dengan

preferensi 0,7%. Preferensi yang kesembilan adalah jasa angkutan dan warnet

dengan preferensi 0,7%.

Preferensi yang kesepuluh adalah kuliner di pasar terapung sebesar 0,7%.

Preferensi yang kesebelas adalah kuliner di pasar terapung dan warnet dengan

preferensi 0,3%. Preferensi kedua belas adalah industri pengolahan dengan besarnya

preferensi sebesar 0,3%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masyarakat

Alalak dan sekitarnya yang mendiami wilayah bantaran sungai Kuin sesungguhnya

telah memahami dengan baik potensi wilayah yang ada dan kemungkinan

Page 113: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

pengembangan untuk masa yang akan datang, sehingga merupakan salah satu

starting point untuk membenahi pembangunan ekonomi pada wilayah Alalak dan

sekitarnya secara jangka panjang.

Berdasarkan hasil preferensi pada tabel di atas, dapat diamati kondisi sektor industri

dan sektor lainnya sebagai berikut:

1. Industri Pariwisata

Kondisi umum wilayah Alalak dan sekitarnya yang kita kenal selama ini dengan

adanya objek wisata nasional Pasar Terapung, serta objek wisata religi Masjid

Sultan Suriansyah dan Makan Sultan Suriansyah. Untuk mencermati preferensi

potensi ekonomi dari sektor pariwisata di wilayah Alalak dan sekitarnya menurut

responden dapat dilihat pada Tabel 5.34 berikut ini:

Tabel 5.34Potensi Pariwisata Pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Menurut RespondenNo Potensi Pariwisata Jumlah Persentase (%)1 Pasar Terapung 272 90,72 Religi (Makan & Masjid Sultan

Suriansyah) 20 6,6

3 Pariwisata Budaya 3 1,04 Lainnya 5 1,7

Total 300 100 Sumber: Data Primer, 2012

Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan yang semakin maju

adalah kebutuhan akan wisata. Oleh karena itu, pengembangan wisata pada wilayah

Alalak dan sekitarnya di masa yang akan datang merupakan potensi yang akan menjadi

salah satu sumber kehidupan masyarakat kawasan bantaran sungai Kuin yang

mendorong aktivitas perekonomian lainnya, seperti perdagangan, penginapan, rumah

makan, transportasi dan kerajinan tangan.

Page 114: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa potensi wisata yang potensial menurut

responden terdiri dari Pariwisata Pasar Terapung dengan jumlah 90,7 %, pariwisata religi

(Masjid dan Makam Sultan Suriansyah) dengan jumlah 6,7%, pariwisata budaya dengan

jumlah 1,0%, sementara pariwisata lainnya sebesar 1,7%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa wisata Pasar Terapung masih merupakan obyek wisata yang paling potensial untuk

dikembangkan dengan dimensi-dimensinya.

a. Wisata Pasar Terapung

Tidak dapat dipungkiri wilayah Alalak dan sekitarnya didukung oleh kealamian sungai

dan kehidupan di sekitar sungai, yang tidak dimiliki oleh wilayah lain. Aktivitas

kehidupan di sungai dan sekitarnya yang sejak dahulu telah dijalankan oleh

masyarakat menjadi daya tarik sendiri. Pasar terapung yang sebenarnya merupakan

salah satu aktivitas masyarakat sungai dalam sektor perdagangan, merupakan

keunikan tersendiri yang dapat dikembangkan. Di pasar terapung, kita dapat melihat

bagaimana sistem perdagangan antara penjual dengan pembeli, serta penjual dengan

penjual. Aktivitas perdagangan tidak dilakukan di darat melainkan di atas sungai,

sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang melihatnya. Namun selain

keunikannya, pasar terapung sekarang juga mengahadapi persoalan baru. Dengan

berkurangnya jumlah bandsaw dipinggir sungai, itu artinya berkurang juga jumlah

pembeli bagi para pedagang. Karena itu pula, sekarang durasi pasar terapung di

pinggir sungai wilayah Alalak menjadi lebih singkat karena mereka berjalan ke anak-

anak sungai lain untuk mencari pembeli. Hal ini menyebabkan munculnya keluhan dari

para wisatawan, bahwa untuk melihat pasar terapung di Kota Banjarmasin mereka

harus berangkat pada dini hari, namun keberadaan pedagang pasar terapung sangat

singkat. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak, bagaimana

membangkitkan kembali keberadaan pasar terapung. Dinas Pariwisata kota

Page 115: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Banjarmasin telah memberikan perhatian yang serius untuk masalah tersebut, pada

tahun yang akan datang Dinas Pariwisata akan melaksanakan program Revitalisasi

Pasar Terapung yang juga akan menonjolkan kuliner lokal untuk menarik kedatangan

wisatawan untuk berkunjung ke sana. Salah satu kegiatan pada program revitalisasi

tersebut adalah memperpanjang durasi keberadaan pasar terapung yang biasanya

hanya sampai pada pukul 07.00 Wita menjadi di atas pukul 10.00 Wita. Kemudian

tempat aktivitas pasar terapung bukan hanya di daerah Kuin, melainkan juga ke Siring

di Jalan Sudirmanan pada hari Minggu, karena pada hari tersebut kegiatan masyarakat

di Kota Banjarmasin terpusat di daerah tersebut dengan adanya program car free day.

Gambar 5.5Pariwisata Pasar Terapung

b. Wisata Alam

Page 116: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Daerah Alalak dan sekitarnya yang terletak ditepian Sungai Kuin mempunyai kekhasan

dengan budaya sungainya yang dapat dikembangkan dalam bentuk wisata sungai.

Wisata sungai ini dapat berupa wisata perjalan menelusuri sungai dengan

menggunakan kelotok (perahu mesin tradisional) hingga menikmati panorama pagi di

Pasar Terapung. Pasar Terapung tumbuh dari aktivitas perniagaan masyarakat tepi

Sungai Barito dengan masyarakat Hulu Sungai Barito yang membawa berbagai hasil

hutan dan pertanian. Keberadaannya berkaitan erat dengan sejarah Kerajaan yang

ada di Kalimantan Selatan, baik kerajaan Pra Islam (Negara Dipa dan Negara Daha)

maupun saat Kesultanan Islam Banjar berdiri.

Selain itu juga dapat dikembangkan wisata memancing ikan sungai di atas Sungai

Barito dan wisata kuliner.

c. Wisata Budaya

Daerah Alalak dan sekitarnya khususnya Kampung Wisata Kuin Utara juga

mempunyai obyek wisata religi, yaitu Makam dan Masjid Sultan Suriansyah yang

merupakan kesultanan pertama di Kalimantan. Makamnya oleh sebagian besar

penduduk dikeramatkan dan selalu dikunjungi banyak orang. Untuk mendukung

perjalan wisata sungai, ditempat ini tersedia jasa angkutan sungai berupa kelotok.

Potensi usaha yang dapat menjadi sumber pendapatan baik bagi pemerintah maupun

masyarakat sekitar dan belum digarap secara optimal adalah retribusi masuk ke

tempat wisata, serta potensi pendapatan dari parkir pengunjung maupun penjualan

souvenir khas daerah wisata tersebut.

Gambar 5.6Makam Sultan Suriansyah

Page 117: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Gambar 5.7Masjid Sultan Suriansyah

d. Dukungan Terhadap Desa Wisata Lain

Letak Kelurah Kuin Utara yang strategis karena berada di bantaran Sungai Kuin

dengan Pasar Terapungnya yang mudah dicapai dari dan ke wilayah atau obyek

wisata lainnya, baik dengan menggunakan alat transportasi sungai yaitu kelotok

maupun alat transportasi darat dengan fasilitas jalan yang sudah relative baik dan

beraspal. Dari Kelurahan Kuin Utara, wisatawan dan atau peziarah dapat meneruskan

perjalanannya dengan cara yang relatif mudah dan aman menuju ke Kelurahan Alalak

Page 118: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Selatan untuk berziarah ke Makam Datuk Ronggo Ibrahim dan Mesjid Kanas Alalak

Tengah hingga berkunjung ke sentra industri lemari kayu dan pembuatan kelotok yang

berada di Pulau Alalak.

e. Dukungan Terhadap Industri Pariwisata

Pemerintah Kelurahan Kuin Utara sangat mendukung dalam hal kebijakan terhadap

industri kepariwisataan berupa penyediaan fasilitas pertemuan kelompok masyarakat

serta memudahkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan

kepariwisataan. Selain itu dari segi kriteria sebagai Desa wisata, Kuin Utara memiliki

dukungan dari kegiatan wisata yang ada di Kelurahan Kuin Utara seperti:

1) Aktivitas pasar terapung setiap hari sebagai fenomena kehidupa pasar tradisional

yang telah berjalan ratusan tahun.

Namun, yang menjadi kendala kunjungan wisatawan kesana adalah pendeknya

durasi aktivitas pasar terapung tersebut. Sekarang ini jika ingin melihat pasar

terapung sungai Kuin wisatawan harus datang pagi-pagi sekali karena durasinya

hanya sekitar 2 jam yaitu dari pukul 5 – 7 pagi, setelah itu mereka akan menyebar

ke sungai-sungai kecil untuk berjualan. Jika ingin banyak wisatawan yang

berkunjung ke sana, salah satu alternative yang dapat dilakukan adalah

memperpanjang durasi keberadaan pedagang pasar terapung di Sungai Kuin,

misalnya dari pukul 5 – 10 pagi.

2) Jarak tempuh adalah jarak tempuh dari Kawasan Wisata Kuin Utara ke tempat

para wisatawan menginap ataupun jarak tempuh dari ibukota Provinsi dan jarak

dari Kota Banjarmasin tidak begitu jauh dan mudah untuk ditempuh.

3) Besaran Desa, dimana masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk,

karakteristik dan luas wilayah Kelurahan Kuin Utara sangat menunjang apalagi

hampir 50% wilayahnya merupakan wilayah wisata.

Page 119: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

4) Sistem kemasyarakatan di Kelurahan Kuin Utara yang masih mempertahankan

kearifan budaya lokal khas Banjar.

f. Sarana Prasarana Kepariwisataan

Ketersediaan infrastruktur, yang meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, listrik, air

bersih, telepon (jaringan internet) dan sebagainya dapat diakses dengan mudah.

Khusus untuk perjalanan wisata, wisatawan dengan mudah mendapatkan jasa

angkutan transportasi kelotok di Dermaga Wisata yang terletak di tepi sungai Kuin di

depan Makan Sultan Suriansyah yang melayani penumpang yang hendak berkunjung

ke pasar terapung dan obyek wisata lainnya. Selain itu ketersediaan tempat parkir

untuk mobil dan kendaraan umum juga cukup baik. Di samping itu juga terdapat pusat

kerajinan tanggui dan cinderamata dari limbah kayu dan wisatawan dapat melihat

proses produksi dan membeli hasil kerajinannya langsung dari pengrajin.

g. Kegiatan Perekonomian Masyarakat di Bidang Pariwisata

Kegiatan perekonomian masyarakat di bidang pariwisata berkembang seiring dengan

ada kegiatan kunjungan atau wisata ziarah ke Makam Sultan Suriansyah dan

Mesjidnya. Kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh membuat mereka berinisiatif

menciptakan lapangan usaha baru walaupun dalam tahap pengembangan, seperti

tanggui, kerajinan sablon, kerajinan cinderamata, kue tradisional dan makanan khas

soto Banjar yang dikenal dengan Soto Kuin serta menjadi pedagang di pasar terapung.

2. Industri Kerajinan

Pada tapal batas antara Kelurahan Alalak Selatan dan Kuin Utara di wilayah Utara

Kota Banjarmasin terdapat sebuah plang kecil terbuat dari papan kayu yang bertuliskan

Welcome to Kampung Wisata. Jika kita lihat sepintas lalu, tidak ada yang berbeda kondisi

kehidupan warga masyarakat dengan kondisi sebelum kawasan tersebut ditetapkan

sebagai Kampung Wisata. Jalan yang sempit, kehidupan warga miskin yang tinggal

Page 120: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

dipemukiman kumuh menjadi pemandangan utama desa. Anak-anak kecil bermain di

tengah jalan tanpa takut dengan kendaraan bermotor yang melintas serta hanya beberapa

meter di belakang rumah terlihat anak-anak bermain di sungai. Hal yang sedikit berbeda

adalah terlihat dari adanya aktivitas kaum dewasa baik pria maupun wanita yang sedang

sibuk mengerjakan aneka kerajinan yang diharapkan mampu menopang perekonomian

mereka. “Dulu warga di sini banyak menganggur, karena industri kayu terpuruk” begitu

kata salah seorang warga Alalak Selatan di sela-sela kesibukannya membuat kerajinan

perahu hiasan untuk dijual.

Dahulu sebagian besar warga tepi sungai Barito ini mengandalkan mata pencaharian

dari industri kayu skala kecil (bandsaw). Namun seiring semakin sulitnya bahan baku dan

gencarnya operasi penertiban illegal logging oleh aparat pemerintah, industri kayu yang

dulu mencapai ratusan buah kini hanya sedikit yang mampu bertahan. Demikian juga

dengan usaha transportasi sungai yang ikut tergerus, menyusul semakin berkurangnya

jumlah pekerja industri kayu yang memanfaatkan jasa transportasi dengan kelotok.

Termasuk juga keberadaan pasar terapung yang selama ini menjadi mata pencaharian

bagi warga tepi sungai juga semakin berkurang.

Kondisi warga tepi sungai Barito yang identik dengan kemiskinan, namun perlahan tapi

pasti perekonomian warga tepi sungai ini mulai membaik. Rata-rata kaum perempuan

mempunyai sumber mata pencaharian dengan membuat berbagai jenis kerajinan seperti

pembuatan tanggui (caping), tenun batik khas Banjar (sasirangan) hingga usaha lain

seperti pembuatan cinderamata, kerupuk hingga tajau (gerabah).

Dari aneka usaha kerajinan yang kini digeluti, kaum ibu mampu mendapatkan

penghasilan antara Rp. 20.000,- hingga Rp. 30.000,- per hari. Seorang pengrajin tanggui

menyatakan bahwa dalam sehari mereka dapat membuat 10 buah tanggui yang dibeli oleh

pedagang dengan harga Rp. 2.000,- sampai Rp. 3.000 per buah tergantung pada

Page 121: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

ukurannya. Sementara kaum ibu yang menggeluti usaha merajut kain sasirangan,

mengaku mendapat upah Rp, 30.000 per hari dari pengusaha kain sasirangan.

Kerajinan tangan sebenarnya juga dapat dikembangkan di wilayah Alalak dan

sekitarnya. Sumber bahan bakunya didapatkan dari sisa pengolahan kayu pada

industri kayu yang masih berjalan sampai dengan saat ini. Selama ini sisa

pengolahan kayu (limbah) hanya dimanfaatkan di rumah tangga pada keluarga di

wilayah ini, sehingga tidak bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

Limbah kayu tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dari

industri kerajinan tangan, namun permasalahan yang masih ditemukan dilapangan,

selain kurang memiliki keterampilan, kualitas barang yang dihasilkan selama ini

juga masih belum memenuhi harapan dari pembeli.

a. Kerajinan Tajau (Gerabah)

Untuk tajau, permintaan masyarakat akan produk ini lambat laun mulai mengalami

penurunan. Jika pada masa lampau tajau digunakan sebagai tempat penampungan

air dari sungai, maka pada saat ini fungsi tajau sudah tergantikan dengan tempat

penyimpanan air yang terbuat dari plastik, selain mudah untuk dibawa dan digunakan

juga relative kuat dan murah. Untuk itu jika ingin kembali memasarkan tajau dan tetap

menjadi sentra produksinya maka perlu dipikirkan untuk membuat tajau dengan

alternative fungsi yang lain. Misalnya tajau didesain sedemikian rupa dapat digunakan

sebagai kaki meja, sebagai aksesoris di rumah atau ruangan serta dapat dibuat tajau-

tajau dalam ukuran kecil sehingga memudahkan wisatawan untuk membawa pulang.

Gambar 5.8Industri Tajau Pada Lokasi Penelitian

Page 122: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

b. Kerajinan Tanggui (Caping)

Untuk tanggui, produk ini hanya akan banyak permintaan jika memasuki musim tanam

padi dan yang menjadi konsumennya adalah penduduk setempat. Hal ini dikarenakan

desain tanggui masih disesuaikan dengan fungsi utamanya yaitu menjadi penutup

kepala. Padahal jika kreativitas dikembangkan, tanggui dapat dikembangkan menjadi

aksesoris untuk mempercantik rumah atau ruangan. Dari segi ukuran pun tanggui yang

pada dasarnya berukuran besar dapat dikembangkan menjadi souvenir berukuran

kecil yang dari desain dapat dikembangkan sedemikian rupa dan wisatawan tidak sulit

untuk membawa pulang.

Gambar 5.9Pengolahan Tanggui Pada Lokasi Penelitian

Page 123: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

c. Kerajinan Membuat Souvenir

Kerajinan pembuatan souvenir atau cinderamata di wilayah Alalak dan sekitarnya

dapat dikatakan masih belum terlalu menonjol. Hal ini dikarenakan kualitas produk

masih standar apalagi jika dibandingkan dengan souvenir yang berasal dari daerah

Jawa dan Bali. Di wilayah Alalak, cinderamata sebagian besar berbahan baku dari

limbah kayu yang berasal dari industri pengolahan kayu yang ada. Selain itu, untuk

memasarkan cinderamata, di wilayah ini masih kekurangan toko atau outlet pusat

penjualan cinderamata. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya

bantuan dari pihak terkait apakah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun

dari Dinas Koperasi dan UMKM untuk memberikan pelatihan kepada para pengrajian

baik dari segi produksi, pemasaran dan manajemen. Selain itu Dinas Pariwisata juga

dapat turut serta untuk mengembangkan pusat penjualan cinderamata di wilayah

Alalak dan sekitarnya.

Gambar 5.10Pembuatan Souvenir Berbahan Dasar Kayu

Page 124: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

3. Industri Pengolahan

Industri pengolahan di wilayah Alalak dan sekitarnya lebih banyak dijalankan

masyarakat pada industri kuliner khususnya pengolahan kue kering. Dari sisi rasa,

kuliner di sini memiliki kekhas-an tersendiri, namun permasalahannya adalah dari

sisi tampilan, baik untuk kuliner itu sendiri maupun packagingnya masih belum

menarik wisatawan untuk membeli dalam jumlah banyak. Selain itu syarat-syarat

produksi dan pemasaran seperti Ijin dari Dinas Kesehatan maupun dari Majelis

Ulama Indonesia, sebagian besar masih belum dapat memenuhinya.

Gambar 5.11Industri Kue Khas Banjar Pada Lokasi Penelitian

Page 125: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

4. Industri Perkapalan

Untuk sebuah kapal tugboat diperlukan waktu hingga empat bulan, sedangkan

pembuatan kapal tongkang ukuran besar dengan ukuran panjang 20 meter dan

lebar 12 meter, memerlukan waktu hingga dua tahun. Lamanya proses pembuatan

kapal ini terkait dengan keterbatasan peralatan dan tenaga kerja terampil. Selain

itu, bahan baku pembuatan kapal berupa plat besi berbagai ukuran yang harus

dipesan dari Pulau Jawa sering terlambat datang. Selain itu, di wilayah Alalak ini

proses pembuatan kapal dilakukan dengan cara sederhana, nyaris tanpa sentuhan

teknologi. Pengerjaan pembuatan kapal sangat bergantung dari kemampuan

mandor kerja yang mendesain dan merancang bentuk serta ukuran kapal semua di

dalam kepalanya. Biasanya konsumen atau perusahaan pemesan kapal hanya

menyebutkan jenis dan ukuran kapal, selanjutnya mereka menunggu kabar saat

kapal hampir rampung baru ditambah dengan berbagai ornament (dekorasi) sesuai

dengan keinginan konsumen. Namun, produksi kapal dari industri perkapalan

rakyat di Kalimantan Selatan umumnya dan wilayah Alalak khususnya ini cukup

terkenal di kawasan Indonesia Timur. Sudah banyak kapal besi buatan “urang

Page 126: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

banua” sebutan bagi warga Kalimantan Selatan dipesan berbagai perusahaan baik

di wilayah Kalimantan, hingga Sulawesi dan Papua bahkan sampai ke Amerika.

Industri pembuatan kapal di Kalimantan Selatan diperkirakan sudah ada sejak era

1970 an. Waktu itu, industri perkayuan menjadi pengguna terbesar kapal-kapal produksi

industri rakyat ini. Sekarang, meski industri perkayuan mengalami kemunduran, namun

dengan banyaknya eksploitasi sumber daya alam batu bara dan biji besi membuat industri

kapal rakyat tetap bertahan.

Ada beberapa peluang yang dapat dikembangkan agar industri kapal rakyat ini dapat

terus dapat bertahan dan berkembang, yaitu salah satunya adalah meningkatkan

kompetensi sumber daya manusia. Jika selama ini, proses pembuatan kapal dikerjakan

dengan proses yang sederhana bahkan hampir tidak ada rekayasa teknologi dan sumber

daya manusia yang secara formal tidak memiliki pengetahuan di bidang perkapalan, maka

jika Pemerintah Banjarmasin berkeinginan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dan kualitas hasil produksi dapat mendirikan sebuah sekolah kejuruan di bidang

perkapalan yang sekarang ini masih belum ada di Kota Banjarmasin. Dengan demikian

selain tersedianya lapangan kerja juga tersedia sumber daya manusia yang berkualitas

untuk terus mempertahakan usaha tersebut. Dari hasil pengembangan sumber daya

manusia dan perbaikan kualitas produksi diharapkan dengan banyaknya pesanan

pembuatan kapal di Alalak, pemerintah dapat memperoleh pajak dari pajak penghasilan

badan. Selain itu, tenaga kerja lokal dapat terserap.

Gambar 5.12Contoh Industri Dok Kapal Pada Lokasi Penelitian

Page 127: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

5. Industri Perikanan

Wilayah Alalak dan sekitarnya memiliki potensi untuk pengembangan sektor

perikanan. Kegiatan ini telah dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan melalui

kelompok usaha bersamanya. Usaha pengembangan di sektor perikanan ini tidak

saja menghasilkan ikan-ikan segar yang dapat langsung dijual kepada masyarakat,

tetapi juga dapat dijadikan produk yang memberikan nilai tambah. Ikan tidak lagi

dijual dalam bentuk ikan, tapi dalam bentuk yang sudah berubah bentuknya, antara

lain dijadikan kerupuk. Namun masih ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat

pengolah kerupuk, yaitu masalah perbaikan produksi dan masalah pemasaran.

Gambar 5.13Contoh Industri Pengolahan Kerupuk Pada Lokasi Penelitian

Page 128: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pengembangan berbagai potensi ekonomi oleh masyarakat pada wilayah

Alalak dan sekitarnya, pada umumnya mengalami hambatan dari sektor permodalan,

karena kebanyakan masyarakat di wilayah Alalak dan sekitarnya tersebut masih

banyak yang belum memahami cara mendapatkan permodalan pada lembaga

keuangan terutama perbankan. Selanjutnya menurut responden bahwa terdapat

beberapa hambatan dalam pengelolaan potensi ekonomi daerah antara lain; SDM,

Teknologi, dukungan sarana dan prasarana umum. Secara keseluruhan dapat dilihat

pada Tabel berikut:

Tabel 5.35Hambatan Pengembangan Potensi Ekonomi pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya

Menurut responden.

No Hambatan Pengembangan Potensi Ekonomi Jumlah Persentase

(%)

Page 129: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

1 Permodalan 263 87,72 SDM 12 4,03 Teknologi 8 2,74 Sarana dan prasarana 13 4,35 Lainya 4 1,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 5.35 di atas maka hambatan yang paling besar menurut

masyarakat Alalak dan sekitarnya adalah permodalan dengan jumlah 87,7%,

sedangkan SDM dengan jumlah 4,0%, Teknologi dengan jumlah 2,7 %, dukungan

sarana dan prasarana umum dengan jumlah 4,3%, serta lainnya 1,3%. Informasi

tersebut memberikan gambaran bahwa permasalahan paling mendasar adalah

kebutuhan permodalan. Hambatan lainnya yang juga perlu mendapat perhatian

adalah dukungan sarana dan prasarana, dimana salah satu hambatan pengembangan

potensi wisata Pasar Terapung menurut masyarakat dikarenakan kurangnya sarana

toilet yang layak bagi para pengunjung pasar terapung. Hal ini tentu saja dapat

mengurangi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Pasar Terapung.

Namun demikian ditengah hambatan usaha bagi masyarakat Alalak dan

sekitarnya yang sangat kompleks, masyarakat Alalak dan sekitarnya memiliki harapan

dan cita-cita yang cukup baik untuk mengembangkan perekonomiannya secara lebih

baik. Hal tersebut tampak dari kesadarannya dalam menentukan pilihan sektor usaha

yang akan dikembangkan dimasa yang akan datang yaitu sektor perdagangan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.36Usulan Usaha Pengembangan Potensi Ekonomi Pada Wilayah Alalak dan Sekitarnya Menurut

Responden.

No Usulan Usaha Pengembangan Potensi Ekonomi Preferensi Persentase

(%)1 Pertanian 16 5,3

Page 130: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

2 Perdagangan 168 56,03 Usaha Pengolahan 31 10,34 Kerajinan 45 15,05 Perkapalan (Pembuatan Jukung) 36 12,06 Lainnya 4 1,3

Total 300 100Sumber: Data Primer, 2012

Tabel di atas menunjukkan bahwa usulan usaha yang ingin dijalankan oleh

masyarakat Alalak dan sekitarnya cukup rasional berdasarkan kondisi wilayahnya, hal

tersebut dapat dilihat pada usulan usaha yang diharapkan dapat direalisasikan adalah

56% melanjutkan usaha pada sektor perdagangan, 15% sektor kerajinan dan 12%

sektor perkapalan (pembuatan jukung). Potensi lainnya diyakini juga bahwa akan

dapat berkembang pada masa yang akan datang, berdasarkan perkembangan

perekonomian daerah.

Page 131: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

19. Kesimpulan

1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya

yang mayoritas bergerak pada sektor industri perkayuan, industri kerajinan,

industri pengolahan, industri perikanan dan pengolahan hasil perikanan,

serta industri perkapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial

ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya pada sektor-sektor industri yang

ada masih belum berkembang secara maksimal.

2. Potensi dan kompetensi masyarakat pada wilayah Alalak dan sekitarnya dilihat dari

rata-rata tingkat pendidikan, usaha yang sudah dijalankan, banyaknya tenaga kerja

yang terlibat pada industri kerakyatan yang dijalankan serta sarana prasarana yang

dimiliki masyarakat cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi sumber kekuatan

ekonomi pembangunan daerah agar dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3. Peranan lembaga ekonomi masyarakat seperti Koperasi pada wilayah

Alalak dan sekitarnya belum berfungsi secara optimal dalam memberikan

dukungan terhadap efektivitas kegiatan ekonomi masyarakat. Pada kegiatan

tahunan Koperasi Kota Banjarmasin, terlihat bahwa sebagian besar Koperasi

di Kota Banjarmasin tidak aktif. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Rapat

Anggota Tahunan pada masing-masing koperasi yang tidak diserahkan

kepada Gabungan Koperasi Kota Banjarmasin.

Page 132: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

4. Nilai-nilai social capital dalam kehidupan masyarakat Alalak dan sekitarnya

masih terpelihara dengan baik, sehingga social capital pada wilayah

tersebut merupakan salah satu kekuatan pembangunan ekonomi yang dapat

diandalkan.

5. Peranan dan dukungan infrastruktur dalam pengembangan ekonomi

masyarakat Alalak dan sekitarnya sudah cukup optimal. Namun untuk

mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang perlu

peningkatan dukungan infrastruktur seperti ketersediaan jalur transportasi

darat dan sungai, pelabuhan sungai, terminal, pasar, serta fasilitas umum

lainnya termasuk fasilitas wisata. Hal ini seharusnya dapat dimasukkan

didalam grand desain Kota Banjarmasin, sehingga ada perencanaan yang

matang untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

6. Efektivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat Alalak dan sekitarnya belum

optimal, sehingga masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat diketahui dari hasil

penelitian dimana banyak program pembedayaan ekonomi masyarakat yang

kurang sesuai kebutuhan masyarakat, tumpang tindih bantuan, serta tidak

berkelanjutan.

7. Potensi usaha perkayuan yang ada saat ini masih ada, akan tetapi prospek

usahanya dalam jangka panjang sangat tergantung pada ketersediaan

bahan baku yang ada. Dalam jangka pendek, selain usaha utama

penggergajian kayu, dapat dikembangkan pula usaha turunan seperti yang

sudah ada dijalankan oleh beberapa pengusaha yaitu industri mebel,

pembuatan kusen, jendela, maupun pintu, serta beberapa yang

Page 133: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

memanfaatkan limbah kayu untuk diolah kembali menjadi barang kerajinan

(handycraft).

8. Sektor ekonomi potensial yang utama untuk dikembangkan di wilayah Alalak

dan sekitarnya adalah Pariwisata Pasar Terapung. Selain merupakan

kearifan lokal yang dimiliki, sektor ini akan mendorong sektor-sektor usaha

lain untuk berkembang. Jika Pariwisata Pasar Terapung dapat berjalan

secara berkelanjutan, maka akan muncul sektor-sektor usaha lain

pendukung pariwisata seperti industri kerajinan secara dampak permintaan

souvenir dari wisatawan.

B. Saran

1. Untuk dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat Alalak dan sekitarnya yang bergerak pada sektor-sektor industri

kerakyatan, perlu adanya inisiasi program yang terarah dan berkelanjutan.

Hal ini perlu diawali dengan pendataan para pelaku usaha agar

menghasilkan database para pelaku industri kerakyatan, sehingga inisiasi

program yang tepat guna, tepat sasaran dan berkelanjutan dapat dijalankan

berdasarkan kebutuhan para pelaku usaha.

2. Untuk dapat meningkatkan potensi dan kompetensi SDM di

wilayah Alalak dan sekitarnya, ada dua hal yang dapat dilakukan, baik

secara formal maupun informal. Dari sisi formal, dapat dibuat sekolah

menengah kejuruan yang dapat mendukung peningkatan SDM masyarakat

sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki. Misalnya mendirikan sekolah

Page 134: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

kejuruan dibidang perkapalan. Sedangkan dari sisi informal dapat diberikan

pelatihan untuk meningkatkan keterampilan SDM terutama bagi para

pemuda. Hal ini selain dapat dilaksanakan oleh SKPD-SKPD terkait, dapat

juga difasilitasi oleh Karang Taruna yang ada di setiap kelurahan.

3. Untuk dapat meningkatkan kinerja lembaga ekonomi

masyarakat khususnya Koperasi, terlebih dahulu perlu dilakukan pendataan

kembali oleh Dinas Koperasi & UMKM Kota Banjarmasin. Tujuannya adalah

agar jika terdapat program bantuan kepada masyarakat yang harus melalui

Koperasi, maka Koperasi yang bersangkutan haruslah Koperasi yang aktif

dan melaksanakan aktifitas sebagaimana prinsip-prinsip Koperasi.

4. Untuk nilai-nilai sosial capital yang ada di wilayah Alalak dan

sekitarnya agar tetap dipertahankan, seperti kegiatan gotong royong,

kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya seperti

kegiatan PKK dan Posyandu. Untuk tetap mempertahankan nilai-nilai sosial

capital ini, perlu peran serta aktif dari tingkatan pimpinan kemasyarakatan

paling bawah seperti Ketua RT maupun pemuka agama dan tokoh

masyarakat.

5. Sarana dan prasarana pendukung perlu terus mendapatkan

perhatian dari pemerintah daerah. Seperti ketersediaan sarana penunjang

kegiatan wisata, dimana perlu dipikirkan untuk mendesain kapal angkutan

wisata (klotok) menjadi bis air yang unik dan menjadi ciri khas kota

Banjarmasin serta aman dan nyaman bagi wisatawan.

Page 135: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

6. Untuk dapat meningkatkan efektivitas pemberdayaan

ekonomi masyarakat baik dari bantuan berupa bimbingan teknis,

permodalan, bantuan alat produksi dan sebagainya, perlu diawali dengan

pendataan para pelaku usaha. Hal ini dapat dilakukan secara kerjasama oleh

pihak kelurahan dengan Dinas Koperasi & UMKM maupun Dinas

Perindustrian & Perdagangan. Sehingga dengan demikian tidak akan terjadi

lagi program yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

serta tidak terjadi lagi ada masyarakat penerima bantuan yang double

funding.

7. Secara jangka panjang perlu mempersiapkan usaha baru

pengganti usaha penggergajian kayu, hal ini perlu peran serta seluruh pelaku

usaha dan pemerintah daerah dalam merancang alternatif pengganti usaha

tersebut. Dalam jangka pendek, untuk dapat meningkatkan nilai guna dan

nilai ekonomis perlu perbaikan kualitas produk hasil olahan. Untuk itu, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan maupun Dinas Koperasi & UMKM dapat

memberikan bantuan bimbingan dan pelatihan yang berkelanjutan baik

secara teknis maupun manajerial.

8. Untuk dapat memanfaatkan usaha potensial yang ada di

wilayah Alalak dan sekitarnya, perlu dimulai dari sektor pariwisata Pasar

Terapung. Untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, maka Dinas Pariwisata

perlu meningkatkan kegiatan promosi kepariwisataan baik secara mandiri

maupun kerjasama dengan instansi-instansi lain serta masyarakat luas.

Selain itu, instansi-instansi lain dapat mendukung keberlanjutan pariwisata

Page 136: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Pasar Terapung sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti Dinas

Koperasi & UMKM serta Dinas Perindustrian & Perdagangan yang dapat

mendorong peran serta masyarakat dalam menunjang sektor pariwisata

dengan mengembangkan kegiatan ekonomis sesuai dengan potensi

lokalnya.

Page 137: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

DAFTAR PUSTAKA

Alim Bachri, Ahmad, dkk. 2007. Pemetaan Potensi UMKM Sulawesi Barat, Kerjasama Pemprov Sulbar dengan Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin Makassar.

Alim Bachri, Ahmad, dkk. 2009. Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir, Kerjasama Bappeda Kabupaten Kotabaru dengan Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Artiningsih dkk, 2010. Analisis Potensi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat di Wilayah Kota Semarang Dalam Pengembangan Industri Kreatif. Jurnal Riptek, Vol.4, No.11 Hal. 11-19.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipa. Jakarta

BPS, 2012. Kota Banjarmasin Dalam Angka. Kerjasama Bappeda Kota Banjarmasin dengan Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin.

BPS, 2012. Kecamatan Banjarmasin Utara Dalam Angka, 2012. Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin.

Departemen Perdagangan. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025.

Effendi, 2003. Kajian dan Program Pengembangan Industri Kerajinan Tenun Dalam Upaya Pembangunan Ekonomi Kerakyatan di Desa Sebauk Kecamatan Bengkalis, Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Ife, Jim & Frank Teriero. 2008. Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Global.

Community Development. Edisi Ke 3. Pustaka Pelajar. Jogjakarta

Irwansyah & Maya Sari Dewi. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Suku Dayak Loksado Berbasis Kearifan Lokal. Seminar Nasional Eco – Entrepreneurship. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Rifani, Ahmad, 2012. Potensi Bisnis Berbasis Kekhasan Daerah Kota Banjarmasin, Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Unlam Banjarmasin.

Page 138: LAPORAN HASIL PENELITIAN - Welcome to Unlam ...eprints.ulm.ac.id/151/2/Laporan Penelitian Industri... · Web viewSelama ini pemanfaatan limbah kayu lebih banyak untuk keperluan yang

Suhodo. Diah Setiari. 2010. Industri Kreatif, Solusi Baru Ekonomi Indonesia. Artikel Ilmiah

Surono, S., 2005. Mengapa Agroindustri Tidak Berkembang Sesuai dengan Harapan, Paper ISEI, Sidang Pleno ISEI XI ’Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja Baru,’ Hotel Nikko, Jakarta, 22-23 Maret.

Syahza, Almasdi, 2003. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Melalui Pengembangan Industri Hilir Berbasis Kelapa Sawit di Daerah Riau, Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Universitas Riau.

UNCTAD dan UNDP. 2008. Economy Creative Report 2008. Uniited Nations.

Wrihatnolo, Randy R & Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan. Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Elex Media. Jakarta.

Yunus, Muhammad, 1990. The Effect of Trade and Exchange Rate Policy on Indonesian Agricultural Exports, Unpublished Master Thesis, School of Economics, University of The Philippines, Q.C., Manila, Philippines, May.