21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ramuan herbal telah ada sejak dahulu dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai obat maupun untuk memperbaiki metabolisme.Laporan ilmiah popular menunjukkan bahwa penggunaan berbagai bahan ramuan herbal untuk manusia juga ampuh menekan berbagai penyakit pada ternak, namun fakta ilmiah. Belum banyak mengungkapkannya. Perbaikan metabolisme melalui pemberian ramuan herbal secara tidak langsung akan meningkatkan performans ternak melalui zat bioaktif yang dikandungnya. Dengan demikian ternak akan lebih sehat karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, dan menurut pengamatan peternak aroma daging dan telur ayam yang diberi jamu tidak amis dibandingkan dengan. 1 1 Anonim 1 . Jamu Herbal. (Http://Blogspod.com. 2014). Diakses pada tanggal 25 Mei 2014.

Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ramuan herbal telah ada sejak dahulu dikenal oleh masyarakat

Indonesia sebagai obat maupun untuk memperbaiki metabolisme.Laporan

ilmiah popular menunjukkan bahwa penggunaan berbagai bahan ramuan herbal

untuk manusia juga ampuh menekan berbagai penyakit pada ternak, namun

fakta ilmiah. Belum banyak mengungkapkannya. Perbaikan metabolisme

melalui pemberian ramuan herbal secara tidak langsung akan meningkatkan

performans ternak melalui zat bioaktif yang dikandungnya. Dengan demikian

ternak akan lebih sehat karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, dan

menurut pengamatan peternak aroma daging dan telur ayam yang diberi jamu

tidak amis dibandingkan dengan.1

Kunyit mengandung minyak atsiri yang dapat memberi efek anti

mikroba dan kurkumin sebagai anti inflamasi, meningkatkan kerja organ,

kunyit mengandungkurkuminoid dan minyak atsiri, aktifitas biologis kunyit

berspektrum luas diantaranya antioksidan, antibakteri dan hipokolesteremik,

mempunyai sifat kolagogum (peluruh empedu), sehingga dapat meningkat-kan

penyerapan vitamin A, D, E dan K. Kandungan minyak atsiri dalam kencur

telah digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas atas dan berperan

sebagai penambah nafsu makan belimbing wuluh dapat memperbanyak

1Anonim1. Jamu Herbal. (Http://Blogspod.com. 2014). Diakses pada tanggal 25 Mei 2014.

Page 2: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

pengeluaran cairan empedu. Sirih berfungsisebagai antiseptik, antioksidan dan

fungisida, sedangkan minyak atsiri yang terkandung mampu melawan beberapa

bakteri gram positif dan gram negatif.2

Adapun yang melatar belakangi praktikum ini adalah untuk

mengetahui tata cara atau metode pembuatan jamu herbal untuk unggas.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana cara atau

metode pembuatan jamu herbal?

C. Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tata cara atau

metode pembuatan jamu herbal.

Kegunaan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui tata cara atau

metode pembuatan jamu herbal.

2Anonim1.Jamu Herbal. 2014.

Page 3: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum

Ramuan obat tradisional dari bahan alami tumbuh-tumbuhan   telah

digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita  untuk menjaga

stamina dan mengobati beberapa jenis penyakit. Ramuan tradisional tersebut

sering dikenal dengan istilah jamu. Saat kini jamu tidak hanya digunakan untuk

manusia saja, tetapi pemberian jamu  sudah mulai dikenal di kalangan peternak

unggas. Mereka memanfaatkan beberapa tanaman obat sebagai obat tradisional

untuk ternaknya sebagai pengganti obat-obatan buatan pabrik yang dirasa

cukup mahal terutama bagi peternak skala menengah ke bawah.3

Allah memang maha kuasa sebagaimana dia telah menciptakan

tumbuh-tumbuhan untuk obat, sebagaimana firmannya dalam Al-qur’an Surah

An-Nahl Ayat 11 sebagai berikut:

Terjemahnya:

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Maksud ayat diatas adalah bahwa Allah telah menumbuhkan tanaman

baik itu untuk obat maupun ramuan-ramuan dan menyiramnya dengan air

3Sumarjo. Jamu Unggas. (Jakarta: Erlangga. 2011). h 27.

Page 4: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

hujan dan itu bukti kukuasaan Allah dan kita harus memanfaatkannya sebaik

mungkin.

Herbal jamu ternak atau obat nabati merupakan feed additive (pakan

tambahan) bagi ternak yang berasal dari bahan–bahan yang berasal dari

lingkungan sekitar kita. Herbal ini sangat mudah diperoleh dan mudah proses

pembuatannya. Namun, bagi orang yang hobi beternak atau pegawai biasanya

lebih cenderung membeli daripada membuat sendiri.Ayam kampung

merupakan salah ternak yang membutuhkan jamu atau herbal untuk

memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit yang umum terjadi

pada unggas seperti CRD (ngorok), Snot (pilek), Colibacillosis, dan lain-lain.4

Kelebihan dan penggunaan obat-obatan yang terus menerus dalam

tubuh dapat merupakan residu dan sedikit demi sedikit akan tertimbun dalam

tubuh manusia yang akhirnya dapat mengganggu kesehatan manusia. Dari

kedua alasan tersebut  peternak berupaya untuk mencari alternative lain sebagai

pengganti obat buatan pabrik yaitu  dengan memanfaatkan beberapa tanaman

obat  untuk diberikan kepada ternaknya.  Ramuan jamu untuk ternak ini dapat

dibuat sendiri dengan harga yang relatif murah. Cara dan aturan pemberiannya

dapat dalam bentuk larutan yang dicampur dalam air minum atau dalam

bentuksimplisia (tepung) yang dicampur kedalam ransum sebagai “feed

additive” maupun “feed supplement”.Pemberian herbal lebih cenderung

bersifat pencegahan terhadap penyakit, keunggulan penggunaan herbal

dibanding antibiotik kimiawi bahwa penggunaan herbal tidak akan

4Aninim2.Herbal Unggas. (Http://Urope.com/products/freeser dryer.html. 2014). Diakses pada tanggal 25 Mei 2014.

Page 5: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

mengakibatkan resistensi. Dengan pemberian jamu atau herbal ternak ini, maka

ayam akan lebih kuat dan lebih cepat pulih apabila terkena penyakit.5

Beberapa jenis jamu atau herbal yang dapat digunakan untuk ternak

ayam seperti curtamol (mengandung ekstrak temulawak dan kunyit dan

vitamin A, D, E), orange (mengandung ekstrak curcuma, vitamin, dan asam

amino), Promix dan Probio (hasil fermentasi sempurna kunyit, jahe, kencur,

temulawak dan bakteri positif untuk memperbaiki sistem pencernaan),

Jampistresa (hasil fermentasi sempurna kunyit, jahe, kencur, temu lawak dan

bakteri positif untuk memperbaiki sistem pencernaan). Banyak macam cara

membuat jamu, karena pada dasarnya membuat jamu jauh lebih mudah

dibandingkan dengan membeli obat dari toko. Jamu hewan atau ramuan

beberapa tanaman obat tersebut dapat dibuat sendiri oleh petani ternak dan

harganya lebih murah dibandingkan obat pabrik, tetapi khasiatnya cukup baik

untuk pencegahan maupun pengobatan pada ternak unggas. Beberapa

diantaranya adalah ramuan jamu hasil pengkajian BPTP Jakarta  yang

berfungsi untuk pencegaha terhadap penyakit AI (flu burung/Avian Influenza).6

Manfaat dari khasiat jamu untuk ternak sudah lama diteliti oleh

beberapa peneliti. Salah satu  dilakukan olehbapak Sumadi, sebagai seorang

peneliti dan juga sebagai dosen di salah satu universitas di Semarang. Beliau

meramu tanaman obat-obatan yang terdiri dari buah cabe jawa (Piper

retrofractum Vahl), ekstrak rimpang temu lawak (Curcuma xanthorriza Roxb),

ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb), bubuk rimpang

5Soedarmono, Obat-Obatan Herbal. (Jakarta: Erlangga. 2005). h 5.6Anonim3. Unggas.(http://www.suaramerdeka.comfarm.com. 2014). Diakses pada Tanggal

24 Mei 2014.

Page 6: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

lempuyang wangi (Zingiber aromaticum, Val), madu lebah, gula tebu sebagai

pengawet alamiah, dan air. Ramuan tersebut  diberikan pada ayam sebagai

penangkal unggas terhadap penyebaran flu burung. Dalam uji cobanya, beliau

memasukkan ayam mati yang terinveksi flu burung di sekitar kandangnya. 

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis

agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu sudah dikenal berabad-

abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan

Istana atau kerotan yaitu kesultanan di Djogjakarta dan kesultanan di

Surakarta. Jaman dahulu resep jamu hanya dikenal di kalangan keraton dan

tidak diperbolehkan keluar dari keraton.7

Dari hasil uji cobanya didapatkan ayam-ayam yang diberi jamu hasil

ramuannya ternyata semua ayam perlakuannya itu lolos  alias tidak terinveksi

flu burung. Hasil uji cobanya kemudian diselidiki lebih teliti lagi oleh Balai

Veteriner wates, Yogyakarta.Dan ternyata hasilnya positif. Ayam-ayam yang

diberi jamu tersebut memberi respon positip terhadap pertumbuhan

ayam,mempunyai stamina ayam yang lebih baik (jarang sakit dan mortalitas

rendah), lemak karkas sangat rendah, aroma daging dan telur tidak amis, warna

kuning telur lebih orange/skor.8

diatas 7, serta bau kotoran ayam (ammonia) di sekitar kandang jauh lebih

berkurang.9

7Soedarmono. Ternak Unggas. (Jakarta: Erlangga. 2008). h 5.8Soedarmono. Ternak Unggas. h 5.

9Sumarjo. Jamu Unggas. (Jakarta: Erlangga. 2011). h 27.

Page 7: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

B. Tinjauan Khusus

Pada pembuatan jamu tradisional ada beberapa jenis tanaman yang

digunakan yaitu bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, molasses,

dan EM4.

2.1 Bawang Putih

Bawang putih mengandung minyak atsiri dengan unsur utama

allin. Allin secara enzimatis akan dipecah oleh enzim allinase menjadi

senyawa berbau khas yaitu allicin. Senyawa allicin dikenal mempunyai

daya antibakterial yang kuat. Efek antibakteri allicin bekerja dengan cara

menghancurkan kelompok –SH, yaitu kelompok Sulfhidril dan disulfida

yang terikat pada protein dan merupakan enzim penting untuk

metabolisme sel bakteri serta merupakan gugus yang penting untuk

proliferasi bakteri atau sebagai stimulator spesifik untuk multiplikasi sel

bakteri. Dengan adanya allicin inilah maka pertumbuhan kuman dapat

dihambat dan proses selanjutnya mengakibatkan terjadinya kematian

kuman.10

2.2 Daun Sirih

Daun sirih dapat dijadikan pestisida atau obat semprot kandang yang

bisa dicampur dengan obat lain. Biasanya dicampur untuk menyemprot

tempat bertelur ayam agar bebas dari hama penghisap seperti nyamuk.

Memang daun sirih tidak begitu ampuh untuk menghilangkan bau pada

kotoran ayam namun dengan manfaat daun sirih yang mempunyai fungsi

10Anonim6. Bawang Putih. (http://faizalnizbahblogspot. com. 2014). Diakses pada tanggal 24 Mei 2014.

Page 8: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

memperlancar pencernaan dan membunuh bakteri saya rasa cukup

bermanfaat.11

2.3 Jahe

Jahe mengandung minyak atsiri, gingerol, zingeron, resin, zat pati,

dan gula, rimpang dipakai sebagai obat batuk, antimual, dan dijadikan

minuman pengusir masuk angin dan kembung. Kandungan gingerol zat

antiradang dalam jahe merah lebih tinggi dibanding dua macam jahe

lainnya. Kandungan minyak atsirinya mampu menghangatkan tubuh

sehingga melegakkan saluran pernapasan, meredakan batuk dan asma.12

2.4 Kunyit

Senyawa yang terkandung dalam tanaman kunyit adalah senyawa

kurkuminoid yang memberi warna kuning pada kunyit. Kurkuminoid

kebanyakan berupa kurkumin yang mempunyai kegunaan sebagai anti

oksidan,, anti inflamasi. Jika ditambahkan dalam pakan, kunyit diharapkan

dapat menigkatkan kerja organ pencernaan, dan akhirnya berpengaruh

teradap kusalitas ayam pedaging.13

2.5 Lengkuas

11Anonim7. Daun Sirih. (http://faizalnizbah.blogspot. com. 2014). Diakses pada tanggal 24 Mei 2014.

12Anonim8.Jahe. (http://faizalnizbah.blogspot.com. 2014). Diakses pada tanggal 24 Mei 2014.

13Anonim9. Kunyit, (http: //blospod. com). Diakses pada tanggal 24 Mei 2014.

Page 9: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

Lengkuas atau laos ( Alpinia galanga) merupakn jenis tumbuhan

umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran

rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran

bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk

memasak dengan cara menambahkan rimpang kemudian dicelupkan begitu

saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional

yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia Purpurata K

Schum.14

2.6 Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dapat meningkatkan nafsu

makan,antioksidan, anti mikroba, antikolesterol dan anemia.Zat gizi

yangterkandung dalam temu lawak adalahkurkumin, kurkuminoid,

mineral, atsiri,minyak lemak,karbohidrat danprotein. Temulawak dan

kunyit biasdikonsumsi dalam bentuk minumanguna mencegah

peningkatankonsentrasi sitokin dalam tubuhakibat inveksi virus AI dengan

sub tipeH5N1. Itu efektif, mengingatkandungan curcuma yang ada

padakeduanya berpotensi sebagai inhibitorterhadap sintesis sitokin.15

2.7 Molasses

Molasses merupakan sember energi esensial dengan kandungan gula

didalamnya. Molasses ini banyak dimanfaatkan sebgai bahan tambahan

pakan ternak dengan kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik.

14Anonim10.Temulawak. (Http://www blogspod.com. 2014). Diakses Pada tanggal 24 Mei 2014.

15Feradis.Temulawak. (Jakarta:Erlangga. 2003).h 56.

Page 10: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

Molasses memiliki kandungan protein kasar 3,1 % , serat kasar 0,6 %,

BETN 83,5 %, Lemak Kasar 0,8 % dan abu 11,9 %.16

2.8 EM4

Pemberian EM4 peternakan pada pakan dan minum ternak akan

meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan.

EM4 peternakan tidak mengandung bahan kimia sehingga aman bagi

ternak.17

Berikut ini manfaat EM4 di bidang peternakan.18

1. Menyimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam perut

ternak.

2. Memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ternak.

3. Meningkatkan mutu daging ternak.

4. Mengurangi tingkat kematian bibit ternak.

5. Memperbaiki kesuburan ternak.

6. Mengurangi stress pada ternak.

7. Mencegah bau tidak sedap pada kandang ternak dan kotoran ternak.

16Sudarmono. Molasses. (Http://www blogspod.com. 2014). Diakses Pada tanggal 24 Mei 2014.

17Tim Asisten Dosen. Penuntun Praktikum. (Makassar: UIN Alauddin. 2014). h 34.18Tim Asisten Dosen. Penuntun Praktikum.h 34.

Page 11: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Jenis Dan Lokasi Praktikum

Jenis praktikum ini adalah kuantitatif karena menjelaskan tentang

bagaimana mengetahui tata cara atau metode pembuatan jamu herbal.

Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 23 Mei 2014, Pukul

15.00-17.00 WITA, di Laboratorium ilmu peternakan, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

B. Populasi Praktikum

Alat pada praktikum ini adalah baskom, blender, cutter, ember, gelas

ukur, jirgen, talangan, dan timbangan.

Bahan yang digunakan yaitu air bersih 2,5 liter, bawang putih 6,25

gram, daun sirih 6,25 gram, EM4 250 ml, jahe 6,25 gram, kertas pH, kunyit

6,25 gram, lengkuas 6,25 gram, molasses 6, 25 gram, temulawak, 6,25 gram.

C.Instrument Praktikum

Cara kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengupas dan mencuci dengan bersih bahan-bahan yang akan digunakan.

3. Memotong dan mengiris bahan agar mudah diblender.

4. Menimbang bahan sesuai dengan yang dibutuhkan.

5. Menghaluskan bahan menggunakan blender.

Page 12: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

6. Mencampur bahan dengan molasses dan EM4 yang telah dicampur/

diaktifkan sebelumnya.

7. Menambahkan air 2,5 liter kedalam bahan kedalam bahan. Kemudian

mengaduk hingga rata.

8. Memasukkan bahan (jamu) ke dalam jergen.

9. Mengamati warna, aroma dan mengukur pH.

10. Menutup jergen dengan rapat. Kemudian melakukanfermentasi selama 14

hari. Setiap hari tutup jergen perlu dibuka sebentar untuk mengeluarkan

gas.

11. Melakukan pengamatan pada hari ke-7 dan ke-14 terhadap jamu yang

difermentasi meliputi pengamatan warna, aroma, dan pengukuran pH.

Page 13: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah cara atau metode pembuatan

jamu herbal yaitu dengan pembuatan secara tradisional yaitu menggunakan

tanaman seperti bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, temulawak, molasses

dan EM4, adapun cara pembuatan jamu yaitu menyiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan, mengupas dan mencuci dengan bersih bahan-bahan

yang akan digunakan, memotong dan mengiris bahan agar mudah diblender,

menimbang bahan sesuai dengan yang dibutuhkan, menghaluskan bahan

menggunakan blender, mencampur bahan dengan molasses dan EM4 yang

telah dicampur/ diaktifkan sebelumnya, menambahkan air 2,5 liter kedalam

bahan kedalam bahan. Kemudian mengaduk hingga rata, memasukkan bahan

(jamu) ke dalam jergen, mengamati warna, aroma dan mengukur pH,

menutup jergen dengan rapat. Kemudian melakukan fermentasi selama 14

hari. Setiap hari tutup jergen perlu dibuka sebentar untuk mengeluarkan gas.

B. Implikasi Praktikum

Adapun impikasi praktikum ini adalah sebaiknya alat yang digunakan

dalam praktikum lebih baik agar memudahkan praktikan.

Page 14: Laporan Ilmu Nutrisi Unggas

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi. 1985. Kemajuan Mutachir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Universitas Indonesia: Jakarta.

Anonim1. 2012. Sistem Pencernaan Pada Ternak Unggas. http://pelajaranilmu.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Juni 2014.

Anonim2. Jamu Herbal.http://Blogspod.com.2014. Diakses pada tanggal 10 Juni 2014.

Feradis. Molasses. Jakarta: Erlangga. 2003.

Marwali.Ilmu Nutrisi Unggas. Jakarta: Erlangga. 2009.

Roni Fadillah. Ilmu Nutrisi. Tangerang: Agromedia Pustaka,2005.

Pudaka, Deo. 2011. Sistem Pencernaan Ayam. http://deopudaka.blogspot.com. Diakses tanggal 10 juni 2014.

Soedarmono. Dasar-dasar Ilmu Nutrisi. Jakarta: Erlangga. 2003.

Surono. Dasar-Dasar Ilmu Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2001.

Sumarjo. Jamu Unggas. Jakarta: Erlangga. 2011.

Tim Asisten Dosen. Penuntun Praktikum. Makassar: UIN Alauddin.