25
Laporan Kasus konjungtivitis Bakterial Akut Oleh Agustina Dewi, S.Ked Preseptor : dr. Hj. Sri Rosianti

Laporan Kasus 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapsus

Citation preview

Laporan Kasus konjungtivitis Bakterial Akut

Laporan Kasuskonjungtivitis Bakterial AkutOlehAgustina Dewi, S.Ked

Preseptor :dr. Hj. Sri Rosianti

BAB IIDENTITAS PASIENIdentitas PasienNama: Ny. LJenis Kelamin: Perempuan Umur: 36 tahunPekerjaan/Pendidikan:Wiraswasta/ SMAAlamat: RT. 18 Kel. Simpang IV Sipin

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluargaStatus Perkawinan: MenikahJumlah anak/saudara: anak 3 orangStatus ekonomi keluarga : Cukup

Kondisi Rumah:kondisi rumah pasien dalam keadaan kurang baik. Pasien tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sekaligus dijadikan sebagai tempat usaha fotocopy. ukuran kurang lebih 10 x 7 M, berdinding papan, lantai semen, atap terbuat dari seng, dan memiliki ventilasi yang kurang memadai. Rumah terdiri dari 2 kamar tidur, masing-masing kamar tidur tidak memiliki jendela, rumah tidak memiliki ruang tamu dan juga ruang keluarga. Sebuah jendela terdapat diantara kedua kamar. Sebuah dapur yang menyatu dengan tempat mencuci piring. WC terletak di luar rumah dan biasanya digunakan bersama dengan tetangga sebelahnya. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari bersumber dari PDAM, listrik PLN.

Kondisi Lingkungan Keluarga: Lingkungan disekitar rumah pasien terlihat kurang bersih dan kurang nyaman. Saat ini pasien tinggal bersama suami dan ketiga anaknya. Selain mengurus keluarga, sehari-harinya pasien bekerja sebagai wiraswasta membantu suami mengelola usaha fotocopy. Aspek Psikologis di Keluarga:Pasien merupakan seorang istri dan ibu bagi ketiga anaknya. pasien merupakan seorang yang lembut dan penyayang. Pasien memiliki hubungan yang sangat baik terhadap keluarga, baik dengan suami maupun anak-anaknya.

Keluhan Utama: Mata kanan terlihat merah sejak 1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang: + Sejak 1 hari yang lalu, pasien mengeluh mata sebelah kanan terlihat merah. Muncul secara tiba-tiba. Mata sedikit terasa gatal, pandangan tidak kabur, dan agak silau melihat cahaya. Mata kadang berair, namun tidak banyak. Pasien juga mengeluhkan bahwa matanya menjadi terlihat besar sebelah.Saat bangun tidur pagi, pasien merasa kesulitan untuk membuka matanyaMenurut pasien, kotoran matanya berwarna putih kekuningan dan kental. Malam sebelumnya pasien sudah mencoba mengobati sakit matanya tersebut dengan memberi obat tetes mata yang dibeli di warung, namun mata merah tidak berkurang tetapi justru membuat kotoran matanya semakin banyak. Riwayat alergi (-). Mata kiri tidak ada keluhan.Hal tersebut di atas membuat pasien memutuskan untuk berobat ke puskesmas.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkalRiwayat operasi disangkalRiwayat trauma (-)Riwayat Alergi (-)Riwayat Penyakit Sistemik:Riwayat Hipertensi disangkalRiwayat Penyakit Diabetes Mellitus disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.Riwayat keluarga dengan Hipertensi dan Diabetes Mellitus serta alergi disangkal.Pemeriksaan Fisik

Status GeneralisKeadaan Umum: Tampak sakit ringanKesadaran: Compos mentisSuhu: AfebrisNadi: 88 x/menitPernafasan- Frekuensi: 20x/menit- Irama: Reguler- Tipe: ThorakoabdominalTinggi badan: 155 cmBerat badan: 50 KgKulitWarna: Sawo matang Turgor: Baik, < 2 detikLembab / kering: LembabLapisan lemak: Ada

Pemeriksaan Organ

KepalaBentuk : normocephalEkspresi: tampak kesakitanSimetri: simetris

Mata: status oftalmologiHidung: tak ada kelainanTelinga : tak ada kelainan

MulutBibir: basah, tidak pucatBau pernafasan: normalGigi geligi: karies (+)Palatum: deviasi (-)Selaput Lendir: dbn Lidah: putih kotor (-), ulkus (-) LeherKGB: pembesaran (-)Kel.tiroid: pembesaran (-) JVP: (5 2) cm H2O

ThoraxCor Inspeksi: Ictus cordis tidak tampakPalpasi: Thrill (-), ictus cordis terletak pada ICS 5 LMC sinistraPerkusi: Batas jantung Atas : ICS II kiri Kanan : linea sternalis kanan Kiri : ICS VI linea midclavicula kiriAuskultasi: BJ I dan II regular, Gallop (-), Murmur (-)

PulmoInspeksi:Simetris kanan-kiri, pergerakan dinding dada tidak ada yang tertinggal.Palpasi: NT (-), taktil fremitus sama kiri dan kananPerkusi: Sonor dikedua lapang paruAuskultasi: vesikuler (+/), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

AbdomenInspeksi: Datar dan soepelAuskultasi: bising usus (+) normal Palpasi: NT (-), NL (-) hepar dan lien tidak terabaPerkusi : Timpani pada seluruh lapangan abdomen

Pemeriksaan ODOSVisusTidak dilakukan Tidak dilakukan Kedudukan Bola MataPosisi OrtoforiaOrtoforiaPergerakan bola mata- Duksi- Versi

Baik Baik

Baik Baik

Inj. konjungtiva Jernih jernih

Jernih, jernih Palpebra Superior Inferior Hiperemis (-), edema (+), laserasi (-)Hiperemis (-), edema (-), laserasi (-)Hiperemis (-), edema (-), laserasi (-)Hiperemis (-), edema (-), laserasi (-)Konjungtiva Konjungtiva tarsus superiorHiperemis (+), Anemis (-), Papil (-), folikel (-), lytiasis (-)Hiperemis (-), Anemis (-), Papil (-), folikel (-), lytiasis (-)Konjungtiva tarsus inferiorHiperemis (+), Anemis (-), Papil (-), folikel (-), lytiasis (-)Hiperemis (-), Anemis (-), Papil (-), folikel (-), lytiasis (-)Konjungtiva bulbiInjeksi konjungtiva (+), Injeksi Silier (-), jar. Fibrovascular (-), sekret (+)Injeksi konjungtiva (-), Injeksi Silier (-)Kornea JernihEdemaUlkusPerforasiMakulaLeukoriaPigmen irisLaserasiBekas jahitanJaringan fibrovaskuler+--------++---------Limbus KorneaArcus sinilisBekas jahitanJaringan fibrovaskuler------Sklera Sklera biruEpiskleritisSkleritis ------Iris Warna Prolaps Cokelat-Cokelat -Pupil BentukIsokoriaUkuranRCLRCTLBulatIsokor3 mm++BulatIsokor 3 mm++LensaKejernihan Jernih Jernih Diagnosis Kerja:Konjungtivitis Bakterial Akut ODDiagnosis banding: Konjungtivitis Viral akut ODKonjungtivitis Alergika akut ODPemeriksaan Anjuran: Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Manajemen

Promotif :Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit Konjungtivitis Bakteri, penyebab, cara penularan, pencegahan penularan dan pengobatannya.Edukasi kepada pasien mengenai kebersihan diri dan lingkungan

Preventif :Tidak menggosok mata yang sakit dan kemudian menyentuh mata yang sehat. Setelah memegang mata yang sakit segera cuci tangan.Menggunakan handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit.Sebaiknya menggunakan kacamata pelindung jika berpergian keluar rumah agar terhindar dari paparan debu secara langsung dan tidak memperparah penyakitnya.

Kuratif :NonmedikamentosaGunakan kacamata pelindung saat keluar rumah.Makan makanan yang bergizi dan banyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buah segar.Kompres dingin mata yang sakit dalam keadaan mata tertutup. MedikamentosaAntibiotik Topikal : Gentamicin salep 0,3 % , 3x sehari ODCTM 3x4 mg Alternative ITetes mata : Chlorampenicol 0,5 % 3x1 tetes/hari ODCTM 3x4 mg Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Simpang IV SipinDokter : Agustina Dewi. SSIP : No.180/SIK/2015 STR: 222/STR/2015 Tanggal : 25 April 2015R/ Gentamicin 0, 3% Eye Ointment tube No. I S.3.d.d.1 OD R/ CTM tab mg 4 No. V S.3.d.d.tab I

Pro : Ny. L (36 tahun)Alamat : RT. 18 Kel. Simpang IV Sipin Resep Tidak Boleh Ditukar Tanpa Sepengetahuan Dokter

Tradisisonal Bahan : 10 lembar daun sirih Cara : Cuci bersih daun sirih, kemudian rebus dengan 400cc air hingga tersisa 200 cc lalu gunakan airnya untuk mencuci mata setelah dingin. RehabilitatifMenggunakan pelindung mata jika ingin pergi keluar rumah dengan kendaraan bermotor.

ANALISA KASUSNy. L, perempuan, 36 tahun. Datang ke puskesmas simpang IV sipin dengan keluhan mata kanan merah + sejak 1 hari yang lalu. Mata terasa sedikit gatal, silau bila melihat cahaya, berair (+), dan keluar banyak kotoran sehingga membuat matanya lengket saat bangun tidur pagi hari. Mata kiri tidak ada keluhan.

Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologis, maka pasien di diagnosa dengan konjungtivitis bakterial akut OD. Pada pasien ini diberikan pengobatan berupa antibiotic topical yaitu salep mata gentamicin 0,3 % dan antihistamin yaitu chlorpeniramine maleat. Serta menganjurkan kepada pasien untuk tidak mengucek matanya dan menghindari kontak kotoran mata terhadap orang lain yang ada di rumah.VirusBakteriKlamidiaAlergiGatalMinimalminimalMinimalHebatHiperemiUmumumumUmumUmumAir mataBanyaksedangSedangSedangEksudasiMinimal banyakBanyakMinimalKerokan eksudatMonositPMNPMN, sel plasma, inklusiEosinofilSakit tenggorokan, demamKadangkadangTak pernahTak pernahPengobatanSulfonamide, gentamicin 0,3%, kloramfenikol 0,5%Antihistamin, kortikosteroidAnalisis secara holistik akan dibahas sebagai berikut :Hubungan anamnesis, diagnosis dengan keadaan rumah : Dari kondisi rumah, diketahui bahwa secara keseluruhan rumah pasien tampak kurang bersih. Maka hal ini bisa saja menjadi faktor pencetus dari infeksi pada mata pasien. Dimana konjungtivitis bacterial sendiri diketahui disebabkan oleh adanya infeksi dari kuman.Hubungan diagnosis dengan aspek psikologis di keluargaSecara psikologis pasien tidak punya masalah dalam keluarga. Pasien dikenal sebagai seorang yang lembut dan penyayang.Didalam hubungan diagnosis dan aspek psikologis dikeluarga tidak ada hubungannya dengan penyakit pasien, karena didalam keluarga pasien berhubungan baik..

Hubungan kausal antara beberapa masalah dengan diagnosisKausal penyebab timbulnya penyakit pada pasien ini yaitu adanya infeksi bakteri.Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit :Adapun faktor resiko yang menyebabkan timbulnya penyakit pasien yaitu kebersihan rumah yang kurang baik, hal ini tentu saja dapat menjadi pemicu adanya kuman- kuman di dalam rumah tersebut yang nantinya akan menjadi etiologi penyakit pada pasien ini, yaitu disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, reaksi iritasi oleh debu dan polusi udara lainnya sinar. Analisis untuk menghindari faktor memperberat dan penularan penyakit :Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan dan memberatnya penyakit yaitu:Jika bepergian keluar rumah sebaiknya menggunakan kacamata pelindung, terutama jika mengendarai kendaraan bermotor.Menggunakan handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakitJangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.Sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersihHindari menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang sakit jika terasa gatalHindari menyentuh mata yang sehat selama masa pengobatan

RENCANA PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN DAN KEPADA KELUARGAMenjelaskan kepada pasien mengenai penyakit konjungtivitis, faktor resiko, penularan, pencegahan dan penatalaksanaanya.RENCANA EDUKASI PENYAKIT KEPADA PASIEN DAN KEPADA KELUARGAMenjelaskan kepada pasien bahwa penyakit konjungtivitis bakteri merupakan suatu peradangan pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata yang disebakan oleh infeksi bakteri. Penyakit in dapat menular. Penularan konjungtivitis ini terjadi lewat kontak langsung atau menggunakan barang penderita konjungtivitis. Misalnya penderita yang memiliki mata merah telah mengusap mata dan menggunakan kran. Kemudian, orang lain membuka kran tersebut lalu mengucek atau membasuh mata. Dengan cara tersebut bakteri tertular dari seseorang ke orang lain, atau melalui alat- alat kebutuhan sehari-hari seperti handuk dan lain-lain.

ANJURAN-ANJURAN PROMOSI KESEHATAN PENTING YANG DAPAT MEMBERI SEMANGAT/MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN PADA PASIENGunakan obat antibiotik topikal pada mata secara rutin 3x perhari selama 5 hari.Menjelaskan bahwa umumnya konjungtivitis dapat sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 10-14 hari, dan dengan pengobatan sembuh dalam waktu 1-3 hari. Jika ingin cepat sembuh atau keluhan penyakit ini berkurang, sebaiknya menjalani pengobatan yang diberikan secara rutin.Memang ada beberapa jenis konjungtivitis dapat hilang dengan sendiri, tapi ada juga yang memerlukan pengobatan. Jika konjungtivitis yang memerlukan pengobatan tidak segera ditangani/diobati bisa menyebabkan kerusakan pada mata/gangguan dan menimbulkan komplikasi seperti glaukoma, katarak maupun ablasi retina.Jika keluhan tidak berkurang setelah pengobatan selesai segera bawa pasien ke Puskesmas atau Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.