16
Teresa Nadia | 07120110050 BAB I. LAPORAN KASUS 1.1 IDENTITAS PASIEN Nama : Ibu S Jenis kelamin : Wanita Tanggal Lahir : 19 Juni 1955 (59 tahun) Status : menikah Agama : Islam Pendidikan terakhir : - Alamat : Jl. Mujaer, Karawaci Baru Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga No. rekam medis : 1.2 ANAMNESIS (26/1/15) Keluhan Utama: Lemas anggota gerak kiri 11 jam SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengalami lemah anggota gerak kiri 11 jam SMRS. Kelamahan terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang duduk. Kelemahan diikuti dengan bibir mencong dan bicara pelo 4 jam SMRS. Pasien mengalami mual dan Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien menjalani operasi katarak pada mata sebelah kanan 8 hari SMRS (20/1/15). Ada riwayat stroke pada 2014 kelemahan pada anggota gerak kiri, namun sudah pulih sampai dengan sebelum serangan kembali pada 5 1

LAPORAN KASUS CVDNH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qwerty

Citation preview

Teresa Nadia | 07120110050

BAB I. LAPORAN KASUS

1.1 IDENTITAS PASIEN Nama

: Ibu S Jenis kelamin

: Wanita Tanggal Lahir

: 19 Juni 1955 (59 tahun)

Status

: menikah

Agama

: Islam

Pendidikan terakhir: - Alamat

: Jl. Mujaer, Karawaci Baru Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga No. rekam medis: 1.2 ANAMNESIS (26/1/15) Keluhan Utama: Lemas anggota gerak kiri 11 jam SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien mengalami lemah anggota gerak kiri 11 jam SMRS. Kelamahan terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang duduk. Kelemahan diikuti dengan bibir mencong dan bicara pelo 4 jam SMRS. Pasien mengalami mual dan

Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien menjalani operasi katarak pada mata sebelah kanan 8 hari SMRS (20/1/15). Ada riwayat stroke pada 2014 kelemahan pada anggota gerak kiri, namun sudah pulih sampai dengan sebelum serangan kembali pada 5 hari SMRS tidak mengkonsumsi obat post stroke dengan teratur. Tekanan darah tinggi terkontrol dengan meminum OAH. Tidak ada riwayat Diabetes Melitus ataupun penyakit lainnya. Riwayat Penyakit Keluarga:Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami stroke, namun ayah pasien menderita darah tinggi. Riwayat Sosial/Kebiasaan/Pola Hidup:

Tidak ada kebiasaan merokok, alcohol, ataupun meminum kopi.1.3 PEMERIKSAAN FISIK (26/1/15)1.3.1 Status Generalis Keadaan umum: sakit sedang Kesadaran

: compos mentis Tanda Vital:

Suhu tubuh

: 36,6 0C Tekanan darah

: 140/90 mmHg Denyut nadi

: 70x/min Laju pernafasan: 20x/min Kepala

: normosefali Mata

: CA-/- ; SI-/- THT

: faring tidak hiperemis ; T1/T1 Leher

: pembengkakan KGB Thorax

Paru: bunyi pulmo vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-Jantung: bunyi jantung S1/S2 regular, gallop -/-, murmurAbdomen: permukaan datar, BU+, bunyi timpani, NT-Ekstrimitas: akral hangat, CRT 50 tahunPada usia 30-50 dan > 70 tahun

Tanpa gejala prodromal yang jelasPenyebab terbanyak akibat pecahnya aneurisma

Sering terjadi pada siang hari waktu bergiat, emosiDidahului gejala prodromal: nyeri kepala hebat dan mendadak

Sering disertai penurunan kesadaranKesadaran menurun

Tanda rangsang meanings (+)

Trombosis SerebriEmboli Serebri

Gejala akut / subakut dan sering didahului gejala prodromal ( TIAGejala mendadak

Sering terjadi waktu istirahatSering terjadi waktu bergiat

Biasanya kesadaran bagusBiasanya kesadaran bagus (kecuali pada emboli besar)

Pada usia > 60 tahunPada usia 20 30 dan > 70 tahun

Harus ada sumber emboli (umumnya dari jantung akibat gangguan irama dan katup)

D. Faktor Resiko Stroke

Ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan resiko sesorang terkena stroke.

Kondisi MedisPola HidupFaktor Resiko yang Tidak Dapat Diubah

Tekanan darah tinggiMerokokRiwayat keluarga

Kolesterol tinggiAlkoholUsia

Penyakit jantungKurang aktifitas fisikJenis kelamin

Diabetes

Obesitas

Serangan stroke sebelumnya (TIA)

F. Manifestasi Klinis Stroke Iskemik

Pada stroke iskemik, gejala utama yang sering muncul adalah defisit neurologis dengan onset mendadak. Gejala bisa muncul saat sedang beristirahat ataupun beraktifitas tergantung dari patologisnya (emboli atau thrombus). Biasanya tanpa disertai dengan penurunan kesadaran kecuali bila terdapat embolus yang cukup besar. Gejala prodromal seperti mual, muntah, dan sakit kepala jarang ditemukan meskipun tetap mungkin terjadi, kecuali bila terdapat lesi iskemik yang sangat luas sehingga menyebabkan peningkatan TIK.

Defisit neurologis yang muncul bisa berbeda pada setiap pasien tergantung dari berat ringannya dan lokasi iskemik. Gejala yang biasa ditunjukan adalah:

Hemiparesis, monoparesis, or (rarely) quadriparesis

Hemisensory deficits

Monocular or binocular visual loss

Visual field deficits

Diplopia

Dysarthria

Facial drop

Ataxia

Vertigo (rarely in isolation)

Aphasia

Sudden decrease in the level of consciousness

G. Tatalaksana Stroke Iskemik1. Stadium hiperakut

a. Tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan agar kerusakan jaringan otak tidak meluas. Oksigen 2 L/menit dan cairan kristaloid/koloid; hindari pemberian cairan dekstrosa atau salin dalam H2O.

b. Dilakukan pemeriksaan CT scan otak, elektrokardiografi, foto toraks, darah perifer lengkap dan jumlah trombosit, protrombin time/INR, APTT, glukosa darah, kimia darah (termasuk elektrolit); jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah.

c. Pemberian r-tPa bila onset < 3 jam (BP: 185/110 mmHg)

2. Stadium akut (5-7 hari)a. Evaluasi TTV

b. Gula darah > 150 harus dikoreksi ( insulin drip IV 2-3 hari pertama. Gula darah < 80 dengan gejala ( dextrose 40% IV sampai normal.

c. Tekanan darah 220/ 120 mmHg ( turunkan dengan OAH dengan penurunan maximal 20%

d. Tekanan darah 90 / 70 mmHg ( NaCl 0.9% 250ml/1 jam dilanjutkan dengan 500ml/8jam ( sampai tekanan darah normale. Bila kejang ( Diazepam 5-20 mg IV perlahan selama 3 menit. Maximal 100mg/hari.

f. Tanda-tanda peningkatan TIK ( Manitol bolus IV 0,25 g 1 g / kg per 30 menit. Bila perburukan ( lanjut 0,25g/kg per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari ( pantau osmolaritas < 320 mmol. Alternative: hipertonik NaCl 3% / furosemid.3. Terapi khusus (medikamentosa)a. Aspirin atau antikoagulan

b. Neuroprotektor (citicoline)BAB III. ANALISA KASUS

Diagnosis kerja: Stroke iskemik

Alasan: Bapak M memiliki beberapa faktor resiko yang mendukung terjadinya stroke, yaitu riwayat stroke sebelumnya dan tekanan darah tinggi. Didukung dengan manifestasi klinis dan defisit neurologis yang didapatkan pada pemeriksaan fisik.

Skor Siriraj

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) + (0,1x tekanan diastolic) (3 x pertanda ateroma) 12

(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 90) - (3 x 1) 12 = -4 ( stroke iskemikPada pemeriksaan penunjang CT scan tidak ditemukan perdarahan dan terdapat lesi infark lama.

Diagnosis banding:

Stroke perdarahan

Pada pasien Bapak M tidak ditemukan adanya tanda-tanda peningkatan TIK seperti muntah atau sakit kepala yang hebat, serangan terjadi tanpa diikuti penurunan kesadaran dan saat pasien tidak sedang beraktivitas. Skor siriraj menudung keadaan stroke iskemik dan tidak ditemukan bukti perdarahan otak pada hasil pemeriksaan penunjang.Follow up pasien:

Pasien pulang pada tanggal 29/1/15 dengan hasil follow up terakhir:

NVII normal

NXII normal

Kekuatan motorik

Ext atas

5555/4444

Ext bawah

5555/4444

DAFTAR PUSTAKA

1. Bruno A, Kaelin DL, Yilmaz EY. The subacute stroke patient: hours 6 to 72 after stroke onset. In Cohen SN. Management of Ischemic Stroke. McGraw-Hill. 2000. pp. 53-87.

2. Cohen SN. The subacute stroke patient: Preventing recurrent stroke. In Cohen SN. Management of Ischemic Stroke. Mc Graw Hill. 2000. pp. 89-109

3. PERDOSSI. Pedoman penatalaksanaan stroke. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), 2007

4. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007.

5. The Atlas of heart disease and stroke, WHO 2004. http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_15_burden_stroke.pdf (Mackay J, Mensah G: The Atlas of Heart Disease and Stroke. Geneva, Switzerland, World Health Organization, 2004)6. Feigin VL, Forouzanfar MH, Krishnamurthi R, Mensah GA, Connor M, Bennett DA, Moran AE, Sacco RL, Anderson L, Truelsen T, O'Donnell M, Venketasubramanian N, Barker-Collo S, Lawes CM, Wang W, Shinohara Y, Witt E, Ezzati M, Naghavi M, Murray C (2014). "Global and regional burden of stroke during 1990-2010: findings from the Global Burden of Disease Study 2010".

PAGE 8