62
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH K ERJA N YATA UNIVERSITAS SEBELAS MARET (KKN Vokasi Dik nas Jawa Tengah Tahun 2014) Dusun : Ngijo Tengah Desa : Ngijo Kecamatan : Tasikmadu Kabupaten/Kodya : Karanganyar Disusun oleh: Nama Mahasiswa NIM Jur/Prodi/Fakultas 1. Dwi Hendra K. K7411055 Pend. Ekonomi/ FKIP 2. Haris Luhur P. K8411033 Pend. Sosant/ FKIP 3. Roch Galih S. C. H0911056 Ilmu & Tekpang/ FP 4. Lila Nuryani F0211066 Manajemen/ FEB 5. Agung Jayadi F0311004 Akuntansi/ FEB 6. Ahmad Santoso C0711002 Deskomvis/ FSSR  7. Parastuti Safitri D. H0511055 Peternakan/ FP 8. Nining Lisnawati K8411052 Pend. Sosant/ FKIP 9. Anik Maryani K8411007 Pend. Sosant/ FKIP 10. Tunjung Wahyu S. C0711028 Deskomvis/ FSSR  KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET LEMBAGA PENELITIAN DAN P ENGABDIAN KEP ADA MASYRAKAT UNIT PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA 2014

Laporan Kegiatan Kkn Desa Vokasi (Desa Ngijo) 2014-2

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATAUNIVERSITAS SEBELAS MARET

    (KKN Vokasi Diknas Jawa Tengah Tahun 2014)Dusun : Ngijo TengahDesa : NgijoKecamatan : TasikmaduKabupaten/Kodya : Karanganyar

    Disusun oleh:Nama Mahasiswa NIM Jur/Prodi/Fakultas

    1. Dwi Hendra K. K7411055 Pend. Ekonomi/ FKIP2. Haris Luhur P. K8411033 Pend. Sosant/ FKIP3. Roch Galih S. C. H0911056 Ilmu & Tekpang/ FP4. Lila Nuryani F0211066 Manajemen/ FEB5. Agung Jayadi F0311004 Akuntansi/ FEB6. Ahmad Santoso C0711002 Deskomvis/ FSSR7. Parastuti Safitri D. H0511055 Peternakan/ FP8. Nining Lisnawati K8411052 Pend. Sosant/ FKIP9. Anik Maryani K8411007 Pend. Sosant/ FKIP10. Tunjung Wahyu S. C0711028 Deskomvis/ FSSR

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

    LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYRAKATUNIT PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA

    2014

  • HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET(KKN Vokasi Diknas Jawa Tengah Tahun 2014)

    Dusun : Ngijo TengahDesa : NgijoKecamatan : TasikmaduKabupaten/Kodya : Karanganyar

    Oleh:Nama Mahasiswa NIM Jur/Prodi/Fakultas

    1. Dwi Hendra K. K7411055 Pend. Ekonomi/ FKIP2. Haris Luhur P. K8411033 Pend. Sosant/ FKIP3. Roch Galih S. C. H0911056 Ilmu & Tekpang/ FP4. Lila Nuryani F0211066 Manajemen/ FEB5. Agung Jayadi F0311004 Akuntansi/ FEB6. Ahmad Santoso C0711002 Deskomvis/ FSSR7. Parastuti Safitri D. H0511055 Peternakan/ FP8. Nining Lisnawati K8411052 Pend. Sosant/ FKIP9. Anik Maryani K8411007 Pend. Sosant/ FKIP10. Tunjung Wahyu S. C0711028 Deskomvis/ FSSR

    Disetujui oleh:Dosen Pembimbing Lapangan

    Dr. Zaini Rohmad, M.PdNIP. 195811171986011001

    Mengetahui,Kepala Desa Ngijo Kepala UP-KKN UNS

    Suwarso, S.Sos Dr.Sc. Agr. Rahayu, SP., MPDesa: Ngijo, NIP. 197505292003121001Kecamatan: Tasikmadu,Kabupaten: Karanganyar

  • iKATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

    limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNSsebagai evaluasi terhadap Mata Kuliah KKN dan sarana pengabdianmasyarakat sebagai perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi yang ke-3. Tak lupa, penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Bapak Dr.Sc. Agr. Rahayu, SP., MP sebagai Kepala UP-KKN

    UNS yang telah memberikan arahan dan petunjuk sertapembekalan-pembekalan yang sangat berguna selama masa KKN.

    2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Dr. ZainiRohmad, M.Pd dan Ibu Dr. Sri Haryati, M.pd. yang telahmembimbing dan membantu penulis selama masa KKN baikdalam pendekatan masyarakat Desa Ngijo maupun dalam realisasiprogram kerja Tim KKN Desa Ngijo.

    3. Teman-teman Tim KKN Vokasi Desa Ngijo, KecamatanTasikmadu, Karanganyar yang telah bersedia bekerjasama sebaikmungkin demi kelancaran dan kesuksesan KKN di Desa Ngijo.

    Dalam laporan ini, penulis telah memberikan data lapanganberdasarkan hasil survey dan pengamatan dengan objektif danselengkap mungkin. Penulis juga melampirkan berbagai fotodokumentasi, matrikulasi jadwal kegiatan, peta Desa dan buktipencapaian kerja Tim KKN di Desa Ngijo.

    Semoga laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)Vokasi UNS yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagipembaca dan dapat memenuhi kriteria penilaian tugas yang baik.Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapatkesalahan dan hal-hal yang tidak berkenan. Terimakasih.

    Karanganyar, 20 April 2014

    Tim KKN UNS Desa Ngijo

  • ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .......................................................................................... iDaftar Isi ................................................................................................... iiDaftar Lampiran ....................................................................................... iiiBAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1A. Gambaran UmumLokasi KKN ........................................................ 1B. Maksud dan Tujuan Laporan ........................................................... 2C. Program Pembangunan Desa ........................................................... 3D. Metode dan Sistematika Pembahasan ............................................................ 5BAB II. BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN DESA.............................. 7A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya.......................................... 7B. Sarana dan Prasarana.................................................................................... 10C. Kesehatan dan Lingkungan .......................................................................... 11D. Administrasi dan Pemerintah Desa .......................................................... .......... 12BAB III. REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN ............................... 14A. Kegiatan Mandiri ....................................................................................... 14B. Kegiatan Kelompok .................................................................................. 17BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 55A. Kesimpulan ....................................................................................................... 55B. Saran..................................................................................................................LAMPIRAN

  • iii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I. Matrik Jadwal Kegiatan Program Kerja KKN Vokasi 2014Lampiran II. Peta Desa Ngijo.Lampiran III. Rencana Program Kerja / Proposal Kegiatan KKN Vokasi.Lampiran IV. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngijo.Lampiran V. Struktur Organisasi KUBE Aneka Karya (Makanan Ringan) Desa NgijoLampiran VI. Struktur Organisasi KUBE Kriya Sejahtera (Menjahit) Desa NgijoLampiran VII. Struktur Organisasi Kelompok Wanita Tani Desa NgijoLampiran VIII. Struktur Organisasi Kelompok Budidaya Lele Desa NgijoLampiran IX. Sertifikat PIRT,Sertifikat Sosialisasi PIRT dan Bukti Laboratorium.Lampiran X. Bukti Penyerahan Bantuan Bibit Lele dari DisnakanLampiran XI. Foto Produk Hasil Pendampingan KKN Vokasi.Lampiran XII. Presensi Peserta Kegiatan KKN VokasiLampiran XIII. Buku Kegiatan Mahasiswa KKN VokasiLampiran XIV. Dokumentasi Kegiatan KKN Vokasi

  • iv

  • 11. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 0,010 Km2. Jarak dari ibu Kota Kabupaten : 3 Km3. Jarak dari Ibu Kota Propinsi : 110 Km

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Gambaran Umum Lokasi KKNLokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik integratif berbasis

    Pendampingan Desa Vokasi atau pendampingan usaha kecil berada di Desa Ngijo,Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, kegiatan KKN Vokasi inikerjasama antara LPPM UNS dengan Dinas Jateng. Desa ini bernama Desa Ngijo,Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Dipimpinoleh kepala desa yang bernama Bapak Suwarso dan dibantu dengan paraperangkat desa yang berjumlah 11 orang, memiliki 5 dusun yang dipimpin olehKepala Dusun yaitu Dusun Ngijo Tengah Bapak Darpono , Dusun Ngijo KulonBapak Agus Ari Priyadi , Dusun Ngijo Wetan Bapak Saimin , Dusun NglanoWetan Bapak Ayudi dan Dusun Pokoh Bapak Sriyanto.

    Desa Ngijo memiliki luas wilayah sebesar + 232.761,5 Ha dengankomposisi 60 % lahan pertanian dan 40 % pemukiman penduduk. Lahan pertanianyang ada di Desa Ngijo seluas 166,8 Ha dan termasuk kategori pertanian basahatau lahan basah. Dalam hal ini Desa Ngijo berbatasan dengan wilayah :1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suruh2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Papahan3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buran4. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Bejen

    Dilihat dari keadaan Geografisnya, Desa Ngijo berada pada :1. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 105 m2. Banyaknya curah hujan : 220 mm/th3. Topografi (Dataran Rendah, Tinggi, dll) : Dataran Tinggi4. Suhu Udara rata-rata : 32 C

    Orbitasi (jarak dari Pusat Pemerintahan Kelurahan) :

  • 2Secara keseluruhan Desa Ngijo dihuni oleh 8085 Orang. Mayoritaspenduduk memiliki mata pencaharian pokok sebagai karyawan swasta 2736orang, Pegawai Negeri Sipil 413 orang, pertukangan 295 orang, buruh tani 292orang, petani 288 orang, Pensiunan 246 orang, wiraswasta/pedagang usaha kecil146 orang, TNI-Polri 56, Jasa 53, angkutan 11 dan pekerjaan lain 455 orang.

    Potensi alam yang terdapat di Desa Ngijo diantaranya adalah pertanian,perkebunan, perikanan,dan peternakan. Di bidang pertanian memiliki luas lahansebesar 166,8 ha dengan komoditas yang diunggulkan diantaanya adalah padi,palawija, sayur-sayuran,dan buah-buahan. Di bidang perkebunan terdapattanaman tebu. Di bidang perikanan terdapat budidaya ikan lele. Lalu di bidangpeternakan terdapat ayam, kambing, sapi dan kuda.

    Desa Ngijo mempunyai berbagai sarana prasarana yang menunjangkehidupan warganya. Berbagai fasilitas umum yang sudah dibangun antara lain 3Kelompok Bermain/PAUD , 3 Taman Kanak-Kanak (TK), 2 Sekolah Dasar (SD)SD Negeri 1 Ngijo dan SD Negeri 2 Ngijo, 1 SLTA/Madarasah Aliyah. Selainfasilitas sekolah, juga terdapat sebuah pasar tradisional yaitu Pasar Nglano Wetan.Untuk sarana kesehatan, Desa Ngijo telah memiliki sebuah puskesmas danpuskesmas pembantu , 9 buah posyandu, dan 1 buah poliklinik.

    Desa Ngijo terdiri dari RW dan RT, yang dimana disetiap RW terdiri dariRT. Organisasi masyarakat yang aktif di Desa Ngijo berupa organisasi KarangTaruna yang memiliki + 25 anggota, organisasi kelompok PKK yang memiliki +165 anggota. Selain itu ibu ibu PKK juga aktif dalam pengelolaan tanamanhortikultura serta ada yang budidaya ikan lele juga.Disamping itu juga adakerajinan menjahit dan kerajinan payet mote.

    B. Maksud dan Tujuan LaporanPenyusunan laporan pertanggungjawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN)

    Tematik Integratif Pendampingan Desa Vokasi UNS 2014 ini adalah untuk:1. Memberikan informasi terkait gambaran umum lokasi KKN Vokasi.2. Memberikan informasi terkait permasalahan-permasalahan desa.

  • 33. Memberikan informasi terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapioleh masyarakat di lokasi.

    4. Memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan mahasiswa selama dilokasi KKN Vokasi.

    5. Membahas hasil dan mengevaluasi pelaksanaan program KKN Vokasi.6. Memberikan kritik dan saran terkait pelaksanaan KKN tematik integratif di

    lokasi KKN Vokasi.

    C. Program Pembangunan DesaMenurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Des),

    program yang dilakukan Desa Ngijo adalah:1. Bidang Fisik

    a) Perhubungan- Betonisasi jalan kepompong- Rehab jalan desa- Pemeliharaan jalan Kabupaten- Rehab Drainase- Makadam sawah- Pelebaran jembatan

    b) Irigasi- Rehab saluran irigasi- Rehab gorong-gorong

    c) Prasarana pemerintahan- Rehab Kantor Desa- Rehab Balai Desa- Tempat parkir kantor desa- Mushola

    d) Prasarana olah raga- Talud lapangan olah raga- Rehab gedung olah raga- Pengadaan alat-alat olah raga

  • 42. Bidang Penanggulangan Kemiskinan- Bantuan Raskin- Bantuan sarana Gakin- Bantuan Askeskin/Jamkesmas

    3. Bidang Kesehatan- Posyandu- Peningkatan Program KB- Pembangunan Poliklinik Desa- MCK Umum

    4. Bidang Pendidikan- Beasiswa- Rehab SD- Rehab TK- Pembuatan papan informasi

    5. Bidang Pemuda, OR & Seni Budaya- Pembinaan Karang Taruna- Pembinaan Olah Raga- Pembinaan Seni dan Budaya

    6. Bidang Keagamaan- Pembinaan kerukunan antar umat beragama- Bantuan masjid

    7. Bidang Keamanan & Ketertiban- Penyuluhan hukum- Optimalisasi fungsi poskamling- Pengadaan seragam Linmas- Pengadaan alat-alat Linmas

    8. Bidang Pertanian- Pemberdayaan Kelompok Tani- Pembuatan Balai Pertemuan Kelompok Tani- Pengadaan benih- Penguatan lumbung pangan

  • 5- Pengawasan pupuk bersubsidi9. Bidang Ekonomi

    - Pengembangan kemampuan hidup- Pinjaman Ekolir- LEM

    10. Bidang Pemerintahan- Bintek- Pengadaan sarana Kantor Desa- Pengisian Perangkat- Pembuatan produk-produk hukum desa

    D. Metode dan Sistematika Pembahasan1. Metode

    a) Waktu dan Tempat PelaksanaanKuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Integratif Pendampingan Desa

    Vokasi Universitas Sebelas Maret dengan tema Budidaya Lele,Pendampingan Makanan Ringan, Pendampingan Menjahit, sertaPendampingan Payet dan Mote dilaksanakan selama 42 hari di Desa Ngijo,Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

    b) Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

    1) Pengamatan (Observasi)Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan

    mencatat secara langsung tentang berbagai hal yang dibutuhkan dalamkegiatan KKN Pendampingan Desa Vokasi.

    2) Wawancara (Interview)Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melaksanakan

    tanya jawab langsung kepada warga, perangkat desa, dan kelompok-kelompok pengusaha industri kecil rumahan, yang dianggapmengetahui tentang informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa KKN.

  • 6c) Analisis DataAnalisis data dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh

    selama kegiatan KKN dengan cara menjabarkan materi menggunakan poladeskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif.

    2. Sistematika PembahasanSistematika pembahasan dalam laporan pertanggungjawaban KKN

    Tematik Integratif Pendampingan Desa Vokasi UNS 2014 terdiri dari empatBab. Bab satu membahas mengenai gambaran umum lokasi KKN, maksuddan tujuan penyusunan laporan, program pembangunan desa yang telah ada,metode dan sistematika pembahasan. Bab dua berisi informasi tentangbeberapa bidang permasalahan yang berada di lokasi KKN yang meliputipermasalahan pendidikan, agama, ekonomi, sosial budaya, sarana danprasarana, kesehatan, dan kebersihan lingkungan, administrasi desa danpemerintah desa. Bab tiga membahas mengenai realisasi kegiatan mahasiswaKKN yang terdiri dari dua anak sub bab. Sub bab satu berisi mengenaikegiatan mandiri mahasiswa, sedangkan pada sub bab dua membahasmengenai kegiatan yang dilakukan secara kelompok. Bab empat membahasmengenai penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

  • 7BAB IIBEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN DESA

    A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya.1. Pendidikan

    Tingkat pendidikan di Desa Ngijo sebenarnya sudah cukup tinggi. Halini dapat diketahui dari keterangan Bapak Suwarso yang menjabat sebagaikepala desa atau lurah Desa Ngijo. Lebih lanjut lagi Bapak Suwarsomengatakan dalam observasi kami tanggal 23 Februari 2014 lalu, rata ratatingkat pendidikan warga Desa Ngijo adalah lulusan S1. Jarak Desa Ngijodengan Kota Solo yang relatif mudah dijangkau membuat banyak warga yangmenimba ilmu ke daerah Solo.

    Meskipun tingkat pendidikan warga Desa Ngijo sudah tinggi, namundistribusinya belum merata. Terdapat ketimpangan antara dusun satu dengandusun lainnya. Misalnya saja di Pokoh Baru (perumahan) dan KampungPokoh. Kedua wilayah ini merupakan bagian dari Dusun Pokoh. KampungPokoh adalah wilayah Pokoh yang warganya merupakan orang asli Ngijo,sedangkan Perumahan Pokoh Baru adalah kompleks perumahan baru yangisinya banyak berasal dari warga pendatang baru di luar Desa Ngijo. Disiniterlihat kesenjangan di bidang pendidikan yang signifikan. Jika di PokohLama rata rata warganya masih lulusan SMA sederajat, maka warga PokohBaru rata rata pendidikannya S1.

    Selain itu, di Desa Ngijo keberadaan lembaga pendidikan SMP danSMA masih kurang. Warga Ngijo yang ingin menyekolahkan anak SMP atauSMAnya mau tidak mau harus mendaftar ke Karanganyar.

    2. AgamaWarga Desa Ngijo adalah mayoritas pemeluk agama Islam.

    Sebenarnya warga disana adalah para muslim yang taat. Ini ditandai denganbanyaknya bangunan masjid yang ada dan kegiatan kegiatan kerohanianyang banyak diselenggarakan disana, seperti: pengajian ibu ibu, TPA,pengajian bapak bapak, tadarus ibu ibu, tadarus bapak bapak, dll.

  • 8Karena Desa Ngijo sangat luas dan warganya sangat banyak makaminim koordinasi sehingga kegiatan kegiatan kerohanian yang ada tidakdapat terintegrasi. Kegiatan kerohanian tersebut hanya ditujukan untuk wargawilayah satu dusun saja. Misalnya kegiatan TPA. Di Desa Ngijo ini terdapatempat TPA yang masing masing hanya menampung anak anak dari satudusun saja. TPA Masjid An-Nasiru sebagian terdiri dari anak anak wargaDusun Ngijo Tengah dan Ngijo Wetan, Masjid Baitullah sebagian besaradalah anak anak warga Pokoh, Masjid An- Nur sebagian besar anak anakwarga Ngijo Kulon, dan Masjid As-Syarif sebagian besar anak anakNglano. Hal ini juga lah yang menyulitkan kami selama menjalankanbeberapa kegiatan kerohanian.

    Contohnya saat kami ingin mengajar TPA, kami mengira ada satuTPA pusat yang menampung semua anak anak Desa Ngijo dari berbagaidusun. Ternyata tidak ada TPA pusat yang menampung semua anak anakDesa Ngijo dari berbagai dusun. Padahal kami tidak mungkin mengajarkeempat TPA tersebut sekaligus. Akhirnya kami memfokuskan TPA diMasjid An-Nasiru karena dari observasi kami pada tanggal 25 Februari, TPAdisana mengalami kekurangan tenaga pengajar. Tidak adanya masjid pusatdan TPA yang menampung semua anak dari berbagai dusun di Desa Ngijojuga sempat membuat kami kewalahan saat sosialisasi dan koordinasi lombaTPA untuk KKN Cup. Kami harus mengelilingi semua masjid untukmenyebarkan informasi lomba dan mendata peserta peserta lomba yangakan berpartisipasi dalam acara KKN Cup. Setelah melalui berbagaipertimbangan, kami memutuskan untuk menyelenggarakan lomba adzansecara serempak di Masjid Baitullah, Pokoh.

    3. Ekonomi dan Sosial BudayaEkonomi merupakan salah satu hal yang tidak dapat lepas dari

    perkembangan suatu wilayah. Pertumbuhan perekonomian yang pesatmenjadi indikator penting kemajuan sebuah wilayah, baik itu wilayah dalamcakupan yang sempit ataupun wilayah dengan cakupan yang lebih luas.

  • 9Penduduk Desa Ngijo merupakan penduduk yang giat membangun sektorperekonomiannya. Mereka banyak melakukan pembaharuan untuk lebihmengembangkan sektor ekonnomi. Pada dasarnya mayoritas penduduk DesaNgijo merupakan buruh pabrik, hal ini dikarenakan lokasi Desa Ngijo sendiriberdekatan dengan pabrik. Pabrik yang banyak menjadi tumpuan hidupmasyarakat Ngijo adalah Pabrik Gula Tasikmadu. Sistem kerja yangdilakukan oleh masyarakat rata-rata sistem outshourcing, dimana pekerjahanya bekerja ketika pabrik memproduksi gula tebu. Poin inilah yangmendorong masyarakat Desa Ngijo untuk melakukan pembaharuan yaitumendirikan usaha demi memperbaiki kualitas kehidupan.

    Sebagai bentuk usaha memperbaiki kualitas kehidupan, banyakmasyarakat yang menjadi petani dan peternak kecil di waktu jeda kerjanya.Tidak hanya itu, masyarakat juga banyak yang mendirikan usaha pribadi,seperti warungan, pembuatan snack, menjahit, dll. Usaha ini mendapatkanrespon yang positif dari pemerintahan desa salah satunya terwujud dengandibentuknya KUBE (Kelompok Usaha Bersama). KUBE di Desa Ngijo cukupbanyak antara lain, yaitu ada KUBE Aneka Karya (pembuatan makananringan), KUBE Lancar Jaya (pedagang keliling), KUBE Anugrah (warungan),KUBE Kriya Sejahtera (menjahit), KUBE Usaha Maju (Budidaya Lele),Kelompok Wanita Tani. Dengan beberapa kelompok yang dilindungi olehnaungan pemerintah diharapkan mampu mendorong semangat masyarakatdesa untuk tidak berhenti dalam hal usaha memperbaiki kualitas kehidupanmereka. Untuk pendapatan masyarakat, sayangnya di Desa Ngijo pendapatankurang merata, ada beberapa bagian di Desa Ngijo yang pendapatannyaberada pada posisi menengah ke atas, yaitu wilayah Pokoh Baru, sedangkandaerah dengan pendapatan yang masih berkembang adalah masyarakatwilayah Pokoh, Nglano, Ngijo Tengah, Ngijo Kulon, dan Ngijo Wetan,

    Keadaan sosial budaya masyarakat Desa masih sangat guyub.Kegotong-royongan dan kebersamaan masyarakat masih cukup terjaga. Halini terbukti dengan adanya kerjabakti dan berbagai pertemuan rutin yangdilakukan oleh masyarakat desa. Masyarakat juga sangat memegang budaya

  • 10

    kedaerahan dengan cukup kuat. Tidak hanya itu, dalam hal norma,masyarakat Desa Ngijo masih mempertahankannya sebagai salah satulandasan dalam bermasyarakat. Kondisi ini pula yang banyak menjadipembelajaran bagi Tim KKN Vokasi Desa Ngijo untuk berinteraksi denganmasyarakat.

    B. Prasarana dan Sarana.Dalam hal sarana dan prasarana dapat dikatakan baik, namun

    ditemukan pula beberapa permasalahan. Terdapat balai desa yang cukupmegah dan luas yang menunjang kelancaran pemerintahan di desa Ngijo.Namun di bidang ini alat-alat kantor dirasa belum memadai dalam rangkamemberikan pelayanan desa. Misalnya saja hanya terdapat satu komputer dikantor untuk melayani sekian banyak jumlah penduduk desa Ngijo. Untukmenunjang aktivitas olahraga warga masyarakat desa Ngijo telah tersediagedung olahraga, lapangan sepak bola dan lapangan volly. Di bidangpendidikan terdapat beberapa PAUD maupun TK yang menampung sertamempersiapakan anak-anak usia dini di desa Ngijo untuk memasuki jenjangSD. Selain itu terdapat pula SD Ngijo 1 yang berlokasi di dusun Ngijo Kulon.Di bidang agama terdapat kurang lebih dua masjid di tiap-tiap dusun yangmasih aktif digunakan. Dimana hampir keseluruhan menyelenggarakankegiatan TPA untuk anak-anak maupun orang tua pada hari-hari yang telahditentukan. Hanya di dusun Ngijo wetan saja yang tidak menyelenggarakankegiatan TPA ini.

    Sarana jalan yang terdapat di desa Ngijo dapat dikatakan cukup baik,dengan jalan aspal dan plester semen. Namun masih terdapat beberapa jalantanah yang apabila hujan menjadi becek dan sulit dilalui sehingga perludiadakan pengaspalan jalan. Jalan tersebut berada di wilayah pinggiran dusunNgijo Kulon. Sarana penerangan jalan di sebagian desa Ngijo dapat dikatakankurang, utamanya jalan-jalan dipinggiran dusun dan daerah persawahan. Haldemikian menyebabkan ketika malam jalan-jalan tersebut gelap danmembahayakan sehingga perlu pengadaan lampu penerangan. Permasalahan

  • 11

    lainnya adalah luapan air hujan karena drainase yang ada kurang baik danmemadai untuk menampung debit air. Sehingga perbaikan drainase dirasaperlu untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mengenai kondisi sumber airdan listrik sudah baik dan telah dirasakan secara merata oleh seluruh anggotamasyarakat.

    C. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.Awal kegiatan KKN di Desa Ngijo ini kami manfaatkan untuk

    berkeliling desa, berbaur dengan masyarakat Desa Ngijo, mencari data yangkami butuhkan untuk program kerja kami, serta melihat seberapa aktifmasyarakat Desa Ngijo ini dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bisa dilihatbahwa setiap pagi dan sore hari masyarakat terutama ibu-ibu membersihkanpekarangan sekitar rumah, kemudian jalan di sekitar rumah, lalu merekamembakar sampah yang telah terkumpul. Setelah kami bertanya kepada salahsatu warga mengenai kegiatan bersih-bersih lingkungan sekitar tersebutternyata kegiatan tersebut merupakan program dari pemerintah Desa Ngijoyang telah berlangsung lama. Kesadaran masyarakat mengenai kebersihanlingkungan pantas diberikan apresiasi.

    Masalah yang kami soroti mengenai kesehatan dan kebersihanlingkungan yaitu terdapatnya kandang ternak yang jaraknya sangat dekatdengan pemukiman warga. Hal ini dapat menjadikan sumber penyakit karenadapat diketahui bahwa feses dan urine ternak mengandung bakteri pathogenyang bersifat zoonosis atau menular ke manusia. Aliran limbah ternak yangtidak terkontrol dapat menjadikan mikroorganisme atau penyakit mudahmenyebar. Namun masalah ini belum bisa kami cari solusinya mengingatketerbatasan lahan warga Desa Ngijo, tetapi hal ini bisa menjadi perhatianpemerintah desa untuk melakukan sosialisasi dan membentuk kelompok ternakagar ternak-ternak yang terdapat di sekitar rumah warga tersebut bisa dijadikansatu di lahan yang jaraknya agak jauh dari pemukiman. Apabila hal tersebutterwujud maka kesehatan masyarakat lebih terjamin.

  • 12

    D. Administrasi dan Pemerintahan Desa.Gambaran umum Desa Ngijo di bidang administrasi dan pemerintahan

    yaitu terdapat pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa. Pemerintah DesaNgijo terdiri dari Kepala Desa beserta perangkat desa dan BPD (BadanPermusyawaratan Desa). BPD sebagai lembaga legislatif desa dibentukberdasarkan musyawarah perwakilan dusun setiap 5 tahun sekali. BPD telahlegal berdasarkan SK Bupati sehingga dalam pertanggungjawabannya kepadaBupati melalui Camat. Ketua BPD saat ini adalah Bapak Suhud.

    Kepala Desa dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemerintahdesa dibantu oleh para perangkat desa. Kepala Desa Ngijo adalah BapakSuwarso dibantu dengan sekretaris desa yaitu Bapak Sunardi. Kepala UrusanUmum (Kaur Umum) Desa Ngijo adalah Bapak Agus Basuki dengan rekankerja di bidang keuangan (Kaur Keuangan) Ibu Dyah Triyatsih. Selain itu,Kasi Ekonomi dan Pembangunan Desa yaitu Bapak Sidem, KasiPemerintahan Ketentraman dan Ketertiban yaitu Bapak Bambang Wirantodan Kasi Kesejahteraan Rakyat adalah Bapak Supriyono. Struktur pemerintahdesa di lingkup dusun, dipimpin oleh kepala dusun. Di Desa Ngijo terdapat 5dusun, 54 RT dan 7 RW. Kelima dusun beserta kepala dusunnya adalahkepala dusun Ngijo Kulon yaitu Bapak Agus Arypriyadi, kepala dusun NgijoTengah Bapak Bambang Purnomo, kepala dusun Ngijo Wetan Bapak Saimin,kepala dusun Nglano Wetan Bapak Ayudi dan kepala dusun Pokoh yaituBapak Sriyanto.

    Di Desa Ngijo, disamping ada pemerintah desa juga ada lembaga-lembaga desa seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa),PKK Desa, Karang Taruna Desa Ngijo, Linmas, RT RW, dan P2A(pengawasan kegiatan keagaaman). Semua lembaga desa legal karena ada SKDesa sehingga pertanggungjawabannya langsung ke Desa Ngijo. Dalamkeberjalanan organisasi, lembaga desa mendapat bantuan dana dari ADD(Alokasi Dana Desa) yang merupakan dana bantuan dari kabupatenKaranganyar dan APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) Desa Ngijo.

  • 13

    Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Tim KKN, sejauhini proses pelayanan dan pengurusan surat menyurat di kelurahan terpantaulancar. Dalam prosesnya, jika data sudah lengkap, maka surat yangdiperlukan dapat langsung jadi dalam waktu satu hari. Pelayanan administrasidi kelurahan setiap hari senin-sabtu kecuali hari jumat dimulai pukul 08.00-13.00 WIB, sedangkan hari jumat dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.

    Dalam hal pengarsipan surat menyurat, pihak kelurahan mengalamikesulitan karena disebabkan minimnya SDM (sumber daya manusia) yangmengurus dan mekanisme pengarsipan yang terlalu rumit. Sehingga saat adaTim KKN di Desa Ngijo, kami turut membantu merekap data pengarsipanpajak desa dan merapikan surat-surat. Arsip surat-surat dikelompokkan setiap3 tahun sekali dan arsip surat selama 2 tahun yang disebut arsip aktif masihdipergunakan oleh perangkat desa dalam mengecek data-data yangdiperlukan. Data kependudukan Desa Ngijo selalu diperbaharui setiap 6 bulansekali dan jika ada kematian atau kelahiran harus segera dilaporkan. Namunpada kenyataannya yang menjadi kendala adalah minimnya kesadaranmasyarakat desa yang melapor jika anggota keluarga mereka ada yangmeninggal atau mengalami kelahiran. Pelaporan yang terlambat inimenjadikan proses administrasi kependudukan yang harus diserahkan kekecamatan setiap 3 bulan berjalan kurang lancar.

    Selanjutnya dari segi organisasi yang ada di Desa Ngijo, KarangTaruna Desa pernah mengalami vakum selama 2 tahun karena minimnyakoordinasi pengurus dan tidak adanya fokus kegiatan yang dilakukan.Kevakuman Karang Taruna menyebabkan proses kaderisasi pemuda desa danperayaan kegiatan berjalan terhambat. Namun, Karang Taruna Desa Ngijotelah melakukan reorganisasi pengurus pada bulan Maret 2014 lalu. TimKKN UNS juga diundang dalam musyawarah reorganisasi pengurus KarangTaruna Desa Ngijo.

  • 14

    BAB III

    REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKNA. Kegiatan Mandiri

    1. Bidang KegiatanKegiatan mandiri mencakup bidang pertanian, peternakan,

    pendidikan, pengolahan makanan lokal, sosial dan budaya. Di bidangpertanian kami terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang dilakukan olehKelompok Wanita Tani. Kegiatan tersebut antara lain kerja bakti KelompokWanita Tani, pendampingan pembuatan produk Kelompok Wanita Tanimaupun penyuluhan makanan lokal non beras dari Dinas Ketahanan PanganKaranganyar.

    Di bidang peternakan kami terlibat aktif dalam pendampinganbudidaya lele kelompok Anugerah, kelompok Minojoyo, kelompok WanitaTani dan rintisan budidaya lele dalam hal permasalahan menambah nilaijual hasil ternak lele maupun pengganti pelet sebagai pakan lele yangterbilang mahal. Di bidang pendidikan kami terlibat langsung dalamkegiatan pembelajaran Taman Pendidikan Al-Quran dan kegiatan belajarbersama anak-anak desa Ngijo. Selain itu kami juga bekerjasama denganPAUD Al-Fahmy Ngijo untuk terlibat langsung dalam pembelajaran diPAUD tersebut.

    Di bidang pengolahan pangan kami mengajak ibu-ibu desa Ngijountuk menggiatkan kembali penggunaan makanan lokal non beras sepertiubi ungu dan singkong. Di bidang sosial budaya kami terlibat dalamberbagai kegiatan rutin yang terdapat di desa Ngijo, seperti posyanduBalita maupun Lansia, Pengajian, Karang Taruna maupun Arisan RT.

    2. Maksud, Tujuan dan Sasaran KegiatanAdapun maksud dan tujuan dari berbagai kegiatan tersebut antara

    lain:a. Mempelajari karakter masyarakat serta lingkungan desa Ngijo.b. Beradaptasi dengan budaya masyarakat desa Ngijo.

  • 15

    c. Memberikan solusi permasalahan-permasalahan yang dihadapi olehmasyarakat.

    d. Menjalin tali silaturahmi yang baik dengan seluruh masyarakat di desaNgijo.Sasaran kegiatan mandiri tersebut adalah kelompok pembudidaya

    lele, Kelompok Wanita Tani, UKM makanan ringan, KUBE Menjahit,KUBE payet mote, Karang Taruna, serta masyarakat desa Ngijo padaumumnya.

    3. Hasil yang dicapai dan Tindak LanjutDalam kegiatan mandiri ini kami berperan aktif dalam pertemuan

    beberapa kelompok. Di kelompok Wanita Tani kami berperan aktif dalampengembangan hortikultura. Beberapa permasalahan yang dihadapi olehkelompok tersebut adalah kesulitan bibit tanaman, banyak lahan kosongyang kurang termanfaatkan serta kurangnya pengetahuan dalam hal tatacara penanaman yang tepat. Menindaklanjuti permasalahan tersebut kamimengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang kosong denganbertanam sayuran, pembagian bibit, serta penyuluhan hortikultura untukmemahami tata cara penanaman yang tepat.

    Di bidang peternakan kami terlibat dalam pendampingan budidayalele kelompok pembudidaya lele. Permasalahan yang dirasa menjadikendala budidaya lele tersebut adalah mahalnya pakan ternak lele sertamenambah nilai hasil ternak lele. Menindaklanjuti permasalahan tersebutkami memberikan solusi untuk menggunakan azolla pinata sebagai pakanalternatif lele, hal ini dikarenakan azolla dapat menghemat kurang lebih50% pakan lele. Untuk menambah nilai hasil ternak lele kami memberikangagasan untuk melakukan inovasi produk olahan lele, seperti bakso iknandan abon lele.

    Dalam kegiatan pendidikan kami terlibat langsung dalam TPA,belajar bersama maupun PAUD. Dalam TPA kami terlibat langsung untukmenjadi pengajar di TPA An-Nasiru dusun Ngijo Tengah bersama staffpengajar TPA tersebut. Dalam kegiatan belajar bersama yang dilaksanakan

  • 16

    di posko KKN kami terlibat menjadi pengajar untuk anak-anak desa Ngijo.Kami mendampingi mereka untuk persiapan UTS serta membantumemahami pelajaran yang dirasa sulit oleh mereka. Dalam kegiatan belajarbersama ini antusiasme dan semangat anak-anak untuk belajar sangat baik.Dalam kegiatan PAUD kami membantu kelancaran pembelanjaran diPAUD.

    Sesuai dengan program pemerintah untuk menggalakkan kembalimakanan lokal, kami mengajak ibu-ibu desa Ngijo untuk melakukaninovasi makanan lokal. Hal ini dimaksudkan agar makanan lokal sepertisingkong atau ubi tidak hanya dihidangkan dengan cara direbus sajamelainkan dibuat sedemikian rupa hingga menarik untuk dimakan. Melaluikegiatan inovasi makanan lokal seperti bakpau ubi dan brownies ubimenjadikan ibu-ibu tertarik untuk menjadikan makanan lokal sebagaimakanan yang menarik dan lezat.

    Melalui kegiatan kemasyarakatan yang kami ikuti kami memperolehpengetahuan serta gambaran mengenai karakter masyarakat maupunlingkungan desa Ngijo. Selain itu kami juga mempelajari serta beradaptasidengan budaya yang ada di desa Ngijo. Melalui kegiatan-kegiatankemasyarakatan yang kami ikuti menjadikan masyarakat mengenal timKKN serta menjadi semacam wadah untuk menjalin tali silahturahmi antarawarga masyarakat dengan tim KKN desa Ngijo.

    4. Faktor pendukung dan PenghambatDalam pelaksanaan kegiatan mandiri ini terdapat faktor pendukung

    dan faktor penghambat, faktor pendukungnya antara lain:a. Keterbukaan warga masyarakat desa Ngijo terhadap tim KKN.b. Kerjasama yang baik antara tim KKN dengan perangkat desa,

    organisasi kemasyarakatan maupun masyarakat desa Ngijo.c. Fasilitas yang memadai untuk melaksanakan program-program

    KKN.Adapun faktor penghambatnya antara lain:

    a. Luasnya wilayah desa Ngijo serta keterbatasan waktu maupun

  • 17

    peserta KKN membuat tidak semua kegiatan kemasyarakatan dapatdiikuti oleh tim KKN.

    b. Sulitnya menyamakan waktu seluruh anggota kelompok.

    B. Kegiatan Kelompok1. Kegiatan Utama (A)a. Program Pendampingan UKM Snack

    1. Deskripsi KegiatanDi era modern sekarang ini, persaingan di segala bidang

    menjadi sangat ketat dan kompetitif, tidak terkecuali dalam bidangekonomi khususnya perdagangan. Pasar-pasar baik tradisionalmaupun modern merebak dimana-mana, penjual-penjual pun semakinbanyak dan produk-produk semakin bervariatif.

    Di desa Ngijo ada banyak usaha-usaha kecil menengah yangdigeluti oleh warga baik sebagai mata pencaharian utama maupunsebagai usaha sampingan, terutama usaha dalam bidang makananringan yang diproduksi sendiri di rumah. Dengan banyaknya wargayang memproduksi makan ringan ini bahkan dibentuklah sebuahperkumpulan usaha bersama antar warga pembuat makanan ringan(KUBE), yang bertujuan sebagai tempat bertukar aspirasi hinggatempat untuk saling membantu sesama anggota jika ada kendala.Namun sayangnya perkumpulan tersebut kini seolah hanya hidupsetengan hati. Banyak anggotanya yang mulai sulit untuk berkumpul,sehingga sulit untuk mengembangkan perkumpulan gunamengembangkan pula produk-produk mereka.

    Selain intensitas pertemuan antar anggota yang sedikit,permasalahan lain yang dialami oleh para pelaku usaha makananringan di desa Ngijo adalah bahwa kebanyakan dari mereka merasabahwa apa yang dilakukan dalam kegiatan usaha selama ini hanyaberhenti di suatu titik di mana mereka merasa bahwa merekamemproduksi, mereka menjual, dan mereka mendapatkan

  • 18

    penghasilan hanya berputar pada satu siklus. Sebenarnya ada niatuntuk keluar dari satu siklus itu dengan mengembangkan usaha,namun dengan sumber daya yang minim baik manusia maupunpendanaan, niat itu hanya tetap menjadi niat yang belum terealisasi.

    Berdasar pada permasalahan-permasalahan tersebut maka timKKN Vokasi Desa Ngijo mencoba untuk membuka jalan guna wargamengembangkan usaha dengan mengadakan program-program yangsedianya sedikit/banyak dapat membantu memberikan solusi untukwarga, yaitu Pendampingan UKM Makanan Ringan. PendampinganUKM Makanan Ringan ini merupakan rangkaian program tim KKNVokasi Desa Ngijo yang sejalan dengan tema utama. Rangkaianprogram tersebut adalah Sosialisasi Perijinan Industri Rumah Tangga(P.IRT), Sosialisasi Pemasaran/Potensi Pasar, dan SosialisasiPackaging.

    Para pelaku usaha makanan ringan di desa Ngijo kebanyakanmemproduksi sesuai dengan pesanan. Namun baru-baru ini sudahberdiri kios yang memang disediakan oleh pihak Kelurahan untukpara pelaku usaha men-display produknya, yang berlokasi di depanBalai Desa Ngijo, di mana lokasi tersebut dinilai cukup strategiskarena berada di pinggir jalan yang mengarah ke Sondokoro, salahsatu tempat wisata di daerah tersebut. Selain hal tersebut, yangmenjadi sorotan utama adalah bahwa produk-produk yang dijualbelum memiliki ijin mengenai kesehatan dan kelayakan jual daridinas terkait. Oleh karena itu tim KKN Vokasi Desa Ngijo mencobauntuk membantu warga dalam hal perolehan ijin, perluasan jangkauanpemasaran, dan berbagi ilmu mengenai bagaimana packaging yangbaik agar menarik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

    Tim KKN Vokasi Desa Ngijo kemudian merangkai acara yangdiawali dengan Sosialisasi Perijinan Industri Rumah Tangga (P.IRT)dengan mengundang pembicara dari Dinas Kesehatan yaitu Ibu Anik,agar warga dapat bertanya langsung mengenai prosedur-prosedur

  • 19

    dalam perolehan ijin tersebut. Acara diadakan pada 25 Maret 2014pukul 15.00 WIB bertempat di Balai Desa Ngijo, kemudiandilanjutkan dengan Sosialisasi Pemasaran/Potensi Pasar yangdisampaikan oleh salah satu mahasiswa tim KKN Vokasi Desa Ngijoyang kompeten dengan bidangnya, pada hari itu juga setelahSosialisasi Perijinan Industri Rumah Tangga selesai. Rangkaian acaraselanjutnya adalah Sosialisasi Packaging, yang dilaksanakan juga diBalai Desa Ngijo pada 26 Maret 2014 pukul 15.00 WIB, denganmengundang dosen yaitu Bapak Hermansyah Muttaqin, yang sesuaidengan bidangnya sebagai pembicara.

    Antusiasme warga dalam menghadiri dan mengikuti rangkaianacara yang diadakan oleh tim KKN Vokasi Desa Ngijo ini cukuptinggi. Hal ini terlihat dari peserta sosialisasi yang hadir sebanyak 22orang dari total sekitar 30 undangan yang disebar pada para pelakuusaha makanan ringan dan calon pelaku usaha. Rangkaian acarasosialisasi selama dua hari ini juga berjalan cukup lancar daninteraktif, karena banyaknya peserta yang memiliki rasa ingin tahutinggi. Terbukti saat sesi tanya jawab pada tiap menjelang akhiracara, para peserta memanfaatkan sesi tersebut untuk bertanya dandiskusi dengan pembicara.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutRangkaian program sosialisasi yang diadakan oleh tim KKN

    Vokasi Desa Ngijo tersebut tentu memiliki tindak lanjut dan hasil yangnyata, karena tujuan utama diadakannya program tersebut adalah untukmembantu masyarakat mengembangkan usahanya.

    Pertama adalah tindak lanjut terkait Perijinan Industri RumahTangga (P.IRT). Seusai rangkaian acara sosialisasi, tim KKN VokasiDesa Ngijo memberikan formulir permohonan P.IRT yang didapat dariDinas Kesehatan untuk diisi oleh pemohon, kemudian tim KKN VokasiDesa Ngijo menawarkan untuk membantu pengurusan ijin tersebutsampai turunnya sertifikat, meskipun kemungkinan prosesnya selesai

  • 20

    saat masa KKN sudah berakhir. Pada akhirnya ada 4 pelaku usaha yangmemiliki antusias tinggi terkait pentingnya perijinan ini bagi usahamereka. Keempat pelaku usaha tersebut adalah Bapak Suprapto pelakuusaha kacang sangan, Bapak Suyatno pelaku usaha sempe lempit, IbuSukinem pelaku usaha emping mlinjo, dan Ibu Susilowati pelaku usahapeyek kacang ijo. Tim KKN Vokasi Desa Ngijo memasukkan data parapelaku usaha tersebut beserta sample produk dan administrasinya keDinas Kesehatan pada 1 April 2014. Setelah melalui prosedur yangtelah ditentukan oleh Dinas, akhirnya sertifikat Perijinan IndustriRumah Tangga untuk keempat produk tersebut diberikan oleh Dinaspada tim KKN Vokasi Desa Ngijo untuk diserahkan pada pelaku usahapada 8 April 2014.

    Kedua adalah tindak lanjut terkait Pemasaran/Potensi Pasar.Minimnya promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha menjadi salahsatu kendala dalam pemasaran produk. Melihat hal ini, tim KKNVokasi Desa Ngijo berinisiatif memasukkan detail produk-produkmakanan ringan tersebut dalam web Desa Ngijo, di mana web tersebutyang membuat adalah tim KKN Vokasi Desa Ngijo untuk kepentinganpublikasi-publikasi mengenai desa Ngijo, yang akan dikelola oleh pihakKelurahan. Terkait dengan UKM Makanan Ringan, perluasanpemasaran yang coba dilakukan adalah dengan pemasaran online untukmemperkenalkan produk-produk asli desa Ngijo melalui web DesaNgijo tersebut.

    Ketiga adalah tindak lanjut terkait Packaging. Dengan desaindan kemasan seadanya yang telah berjalan dalam kegiatan usaha parapelaku usaha di desa Ngijo memang dinilai sudah cukup memenuhikebutuhan ekonomi. Namun dalam rangka mengembangkan usaha,maka desain dan kemasan yang lebih menarik tentu akan lebih memilikinilai jual yang tinggi. Dalam hal ini, tim KKN Vokasi Desa Ngijomembantu pelaku usaha tersebut dalam mendesain label dan kemasanyang lebih menarik, dan lebih memperlihatkan identitas bahwa produk

  • 21

    itu adalah produk khas desa Ngijo, tentunya dengan tidak memberatkanbiaya pengemasan.

    Selain tindakan-tindakan dan hasil yang diperoleh tersebut,produk-produk makanan ringan khas desa Ngijo juga diikutsertakandalam pameran/expo yang berlangsung dalam kegiatan KKNs Cup,yaitu rangkaian kegiatan terakhir tim KKN Vokasi Desa Ngijo padamasa KKN. Dengan men-display produk-produk tersebut pada acaraKKNs Cup diharapkan masyarakat luas menjadi lebih mengenalproduk-produk yang dibuat di desa Ngijo. Pada kesempatan itu, produk-produk makanan ringan tersebut cukup menarik perhatian pengunjungdan akhirnya cukup laku terjual.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peranserta Pemda/Dinas/Instansi.Partisipasi masyarakat dalam rangkaian program sosialisasi ini

    cukup banyak, karena berkenan menghadiri undangan dan turutmeramaikan acara dengan diskusi-diskusi ringan. Masyarakatkhususnya pelaku usaha menyambut dengan senang hati program-program yang dilaksanakan oleh tim KKN Vokasi Desa Ngijo. Hal initerlihat pada antusiasme untuk memperleh Perijinan Industri RumahTangga, banyaknya pelaku usaha yang bersedia dibantu dalampendesainan dan pengemasan, dan juga banyaknya masyarakat yanghadir dalam acara terakhir yaitu KKNs Cup.

    Dalam proses pelaksanaan program ini, tim KKN Vokasi DesaNgijo banyak terbantu oleh terbukanya pihak Kelurahan terkaitprogram apa pun yang diselenggarakan di desa Ngijo, tidak berbelitdalam pengurusan surat-surat, dan dipersilakannya dalam penggunaansarana prasarana yang dimiliki desa. Perwakilan dari pihak Kelurahanjuga selalu hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh timKKN Vokasi Desa Ngijo.

    Selain pihak internal seperti masyarakat dan pihak Kelurahanyang selalu membantu terselenggaranya program, ada pula pihakeksternal yaitu Dinas yang juga berperan besar dalam hasil yang dicapai

  • 22

    oleh tim KKN Vokasi Desa Ngijo. Dalam rangkaian program terkaitmakanan ringan ini, pihak Dinas Kesehatan sangat membantukhususnya dalam pengurusan Perijinan Industri Rumah Tangga (P.IRT)yang prosesnya terbilang cepat dan membuahkan hasil yangmemuaskan.

    b. Program Pendampingan Budidaya Lele1. Deskripsi kegiatan

    Sebelum melakukan Pendampingan Usaha Budidaya Lele, kamidari Tim KKN Desa Ngijo melakukan survey terlebih dahulu ke BalaiDesa Ngijo untuk menanyakan data siapa saja warga yangmelaksanakan budidaya lele dan tergabung dalam kelompok budidayalele. Kemudian kami melakukan sampling secara acak dan mendatangibeberapa pelaku budidaya lele yang telah tergabung dalam kelompokbudidaya lele di Desa Ngijo. Dalam kunjungan tersebut, kami dari TimKKN menanyakan kendala yang dihadapi oleh para pelaku budidayalele. Kebanyakan kendala dari mereka yang pertama adalah harga pakanyang mahal sehingga antara biaya yang dikeluarkan dan hasil jualhanya berselisih sedikit saja. Yang kedua mereka bingung bagaimanacara menambah nilai jual dari lele di pasaran. Maka dari itu kami dariTim KKN UNS Desa Ngijo melakukan beberapa rangkaian kegiatanyang meliputi :a) Penyuluhan Pakan Alternatif Lele dan Potensi Pasar Produk Olahan

    Lele.Dalam hal ini sasaran kami adalah para pelaku budidaya

    lele yang telah tergabung dalam kelompok budidaya lele maupunmasyarakat Desa Ngijo yang ingin memulai menjadi peternak leleyang kami sebut sebagai kelompok rintisan. Semakinmeningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewanimengakibatkan semakin banyaknya peternak maupun pelakubudidaya ikan terutama ikan air tawar dan salah satunya yangpaling banyak digemari adalah lele. Namun, di Desa Ngijo tersebut

  • 23

    budidaya lele dirasa belum menguntungkan karena semakintingginya harga pakan terutama pakan untuk benih lele yangmemerlukan kandungan protein tertentu. Maka dari itu kami dariTim KKN UNS Desa Ngijo berinisiatif untuk mengadakanpenyuluhan mengenai pakan alternatif untuk lele serta potensipasarnya.

    Kegiatan penyuluhan pakan alternatif serta potensi pasarlele tersebut dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 Maret 2014 pukul09.00 WIB bertempat di Balai Desa Ngijo. Pemateri pada kegiatanpenyuluhan pakan alternatif ini yaitu Bapak Dr. Mujiyo, SP., MPyang merupakan dosen Jurusan Ilmu Tanah Fakultas PertanianUNS. Penyuluhan Selama acara penyuluhan berlangsung, pesertamendengarkan materi yang disampaikan dengan cukup interaktif.Banyak pertanyaan yang muncul dalam sesi tanya-jawab. Parapeserta sangat antuasias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Setelahacara selesai, narasumber beserta perangkat desa kami ajak untukberkunjung ke kolam-kolam lele milik KWT (Kelompok WanitaTani) yang lokasinya tidak jauh dari Balai Desa tempat acarapenyuluhan diadakan. Kunjungan tersebut dilakukan agar pematerimengetahui secara jelas kondisi yang ada di lapangan.

    Kendala pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan pakanalternatif dan potensi pasar lele ini adalah manajemen waktu yangkurang tepat karena mengingat acara ini adalah acara perdana yangdiadakan oleh Tim KKN UNS Desa Ngijo. Manajemen waktudisini diartikan sebagai waktu pelaksanaan kegiatan dimanapenyuluhan ini kami laksanakan hari Sabtu pagi, sedangkan pesertayang kami undang sebagian besar bekerja di pagi hari, jadi padakegiatan penyuluhan pakan alternatif dan potensi pasar lele tersebutyang hadir hanya sebagian dari undangan saja. Hal tersebut dapatmenjadi pembelajaran bagi kami untuk pelaksanaan kegiatanselanjutnya agar mempertimbangkan waktu pelaksanaan.

  • 24

    b) Kunjungan ke Kolam Lele dan Azolla Di Peternakan BapakSuryono

    Kegiatan ini diadakan sebagai tindak lanjut dari kegiatanpertama, karena warga masyarakat masih merasa asing dan belummengenal betul dengan azolla. Oleh karena itu solusi yang diambiloleh Tim KKN adalah dengan mengadakan kunjungan secaralangsung ke tempat budidaya azolla yang sekaligus kolam lelemilik Bapak Suryono salah satu Dosen dari Jurusan Ilmu TanahFakultas Pertanian UNS.

    Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Maret 2014pukul 15.00 WIB. Di lokasi, para peserta disuguhkan denganberpetak-petak kolam lele yang berisikan azolla dan lele denganberbagai macam ukuran. Hal itu dapat menjadi bukti pada saatpenyuluhan kegiatan yang pertama bahwa tanaman azolla dapatmenjadi pakan alternatif dan menghemat biaya pakan sampai 50%serta dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk lele sehinggadapat tumbuh lebih besar. Kandungan Protein Kasar (PK) dariazolla itu sendiri sebesar 21%.

    Kunjungan ke kolam lele Bapak Suryono ini bertujuan agarpeserta dapat memahami serta menerapkan apa yang telahdisampaikan oleh Bapak Mujiyo saat penyuluhan pakan alternatiflele. Selain itu, di kolam lele milik Bapak Suryono ini para pesertadiperbolehkan membawa azolla sebagai oleh-oleh sekaligussebagai bibit untuk dibudidayakan dan kemudian bisa diterapkanuntuk pakan alternatif pada lele. Apabila hal tersebut diterapkanoleh peserta maka biaya produksi dapat ditekan sehingga parapelaku budidaya lele tidak mengalami kerugian.

    c) Inovasi Olahan LeleKegiatan ini dilakukan atas dasar keluhan yang kami terima

    dari para pelaku budidaya lele yaitu rendahnya harga lele apabila

  • 25

    dijual begitu saja atau tidak diolah. Kegiatan ini dilaksanakan padahari Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 15.00 WIB bertempat diKediaman Ibu Yanto (Ngijo Kulon). Kegiatan ini berbentukdemonstrasi dimana kami ketahui bahwa ibu-ibu sangat antusiasapabila diberikan kegiatan semacam ini. Narasumber dari kegiataninovasi olahan lele ini dari Tim KKN sendiri yaitu saudari ParastutiSafitri Dewi dari Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UNS, dandidampingi oleh temannya yaitu saudara Kristian Danu Wujanarko.

    Pada kegiatan ini yang didemonstrasikan yaitu pengolahanabon dan bakso lele. Sebelum dilakukan demonstrasi pengolahan,terlebih dahulu dipaparkan materi mengenai kelebihan dankekurangan dari olahan lele, resep dari olahan lele, sertaditampilkan video mengenai proses pembuatan abon lele. Pada saatpemaparan materi terlihat sekali bahwa peserta sangat antusias dansudah tidak sabar untuk mempraktekkannya.

    Kendala pada kegiatan inovasi olahan lele ini yaituketerbatasan waktu karena untuk mengolah abon lele itu sendirimembutuhkan waktu yang cukup lama karena menunggu sampaikering sedangkan untuk bakso sendiri memakan waktu pada saatperebusan. Selain waktu, kendala alat juga kami alami dimanakami tidak memperhitungkan bahwa ibu-ibu peserta kegiatan iniingin mencoba membuatnya. Namun, dari kendala-kendala tersebutdapat ditarik kesimpulan bahwa peserta kegiatan inovasi lele inisangat tertarik dengan yang kami demonstrasikan.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yg dicapai dari kegiatan Pendampingan Budidaya Lele ini

    adalah warga masyarakat mulai mengembangbiakan azolla di kolammereka dan mulai menggunakan azolla sebagai pakan alternatif lele.Selain itu, warga lebih memahami bagaimana cara membuat produkolahan lele, terutama bakso ikan lele dan abon ikan lele yang telah

  • 26

    dipraktekan sebelumnya dalam kegiatan oleh Tim KKN dan masyarakatdapat mencobanya sendiri di rumah.

    Tindak lanjut dari rangkaian pendampingan budidaya lele ini,kami mahasiswa KKN berinisiatif mengajukan proposal bantuan benihlele ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar.Alhamdulillah proposal permohonan bantuan tersebut disetujui danmenjelang akhir kegiatan KKN bantuan benih lele tersebut dapat turunsehingga diadakan acara penyuluhan pembesaran lele dan pembagianbibit lele oleh Dinas Peternakan dan Perikanan KabupatenKaranganyar.

    Pada kegiatan Penyuluhan Pembesaran Lele dan PembagianBenih Lele oleh Dinas Peternakan dan Perikanan KabupatenKaranganyar berjalan lancar. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Jumat, 4April 2014 bertempat di Balai Desa Ngijo. Benih lele diberikan dariDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar kepadaperwakilan dari masing-masing kelompok budidaya lele. Namunkegiatan ini memiliki kendala, salah satu kendalanya yaitu acara inibersamaan dengan rangkaian kegiatan KKN'S CUP, yaitu Lomba TPA(hafalan surat dan adzan) sehingga sebagian mahasiswa mempersiapkanlomba TPA. Para mahasiswa sedikit kewalahan pada hari itu. Selain itukarena kendala hujan menjelang penyerahan bibit lele yang sebelumnyadijadwalkan akan menaburkannya ke salah satu kolam milik warga.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peranserta Pemda/Dinas/Instansi.Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pendampingan Usaha

    Budidaya Lele ini cukup baik. Dimana masyarakat menerimakehadiran kami dan ikut berpartisipasi dalam proses motivasi danpelatihan praktek olahan lele, tanya jawab maupun saat praktek dirasasangat interaktif. Bentuk partisipasi masyarakat yang lain adalah dalambentuk penyebaran informasi program kegiatan. Peran serta dariperangkat desa memberikan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan

  • 27

    rangkaian kegiatan tersebut sangatlah membantu dalam kesuksesanrangkaian kegiatan ini.

    Tak luput pula peran serta dari Dinas Peternakan dan PerikananKabupaten Karanganyar, dimana kami selaku mahasiswa KKNdiberikan kemudahan dalam pengajuan proposal bantuan benih leleserta mengadakan penyuluhan pembesaran lele dan pembagian benihlele secara gratis. Dukungan dari beberapa pihak dinas atas kegiatan inisangatlah membantu kinerja dari Tim KKN dalam menyelesaikan danmenyukseskan kegiatan Pendampingan Usaha Budidaya Lele ini.

    c. Program Pendampingan UKMMenjahit.1. Deskripsi Kegiatan

    Selama observasi yang dilakukan selama KKN, terdapatbeberapa kendala yang dirasakan oleh KUBE Menjahit. Kendalatersebut antara lain adalah kesulitan dalam hal managemenpemasaran, kesulitan dalam hal managemen keuangan, dan kesulitandalam hal sirkulasi modal.

    Kegiatan pelatihan pemasaran dan pelatihan pemasaran iniadalah sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi para anggotaKUBE Menjahit. Kegitan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal16 Maret 2014 pukul 11.00WIB di sekretariat KKN Vokasi UNS(RT/ RW: 02/ 02, Ngijo Tengah). Narasumber acaranya adalah BuHaryati dari FKIP PPKn dan Bu Dewi Kusuma Wardhani dari FKIPEkonomi. Peserta kegiatan diambil dari para anggota KUBE MenjahitNgijo Wetan dan Ngijo Kulon.

    Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Dari dua puluhundangan yang hadir sebanyak limabelas orang. Selama acara pesertamendengarkan pembicara dan kegiatan cukup interaktif. Banyakpertanyaan yang muncul dalam sesi tanya-jawab. Namun, adabeberapa hal yang menjadi hambatan saat kegiatan berlangsung.Hambatan yang pertama adalah keterlambatan Bu Haryati dan BuDewi sebagai pembicara selama 150menit. Peserta menjadi bosan

  • 28

    ketika menunggu pembicara yang tidak datang tepat waktu. Akhirnyapembawa acara mengisi kekosongan waktu dengan kegiatan sharingbersama mengenai kendala kendala KUBE Menjahit serta diskusibersama mengenai solusi dari kendala kendala tersebut. Pada pukul12.30 Bu Haryati dan Bu Dewi datang.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang dicapai dari pelatihan managemen pemasaran dan

    managemen keuangan KUBE Menjahit adalah mengetahuipermasalahan, kebutuhan dan apa yang diperlukan warga desautamanya anggota KUBE Menjahit. Kemudian kami menyusunprogram kerja yang sesuai dengan kebutuhan anggota KUBE Menjahit.Setelah program kerja disusun dan siap dilaksanakan kamimengkomunikasikan program kerja dengan kelompok terkait.

    Tindak lanjut dari pelatihan menagemen keuangan danmanagemen pemasaran kami adalah pengadaan website untuk saranapemasaran produk KUBE Menjahit.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peranserta Pemda/Dinas/InstansiPartisipasi masyarakat dalam kegiatan pelatihan managemen

    pemasaran dan menagemen keuangan ini cukup baik. Dimanamasyarakat menerima kehadiran kami dan ikut berpartisipasi dalamproses pelatihan, tanya jawab maupun saat sosialisasi website. Bentukpartisipasi masyarakat yang lain adalah dalam bentuk penyebaraninformasi program kegiatan. Pemerintah desa terkait yaitu Ibu KepalaDesa atau Bu Lurah juga berperan dalam sosialisasi program kerjakami. Dimana salah satu perangkat desa, yaitu Ibu Dyah mengenalkankami kepada setiap anggota KUBE Menjahit.

    d. Program Pendampingan UKM Payet dan Mote.1. Deskripsi Kegiatan

    Dalam pelaksanaan proker Pendampingan Usaha Payet danMote ini, tim KKN Desa Ngijo telah melakukan survey ke pendudukdesa untuk menentukan peserta pendampingan. Dari hasil survey,

  • 29

    diperoleh data bahwa terdapat 2 kelompok payet mote yaitu kelompokIbu Etik (Ngijo Kulon) dan kelompok Ibu Enny (Ngijo Wetan). Panitiakegiatan telah bertemu dengan kelompok tersebut dan mendata anggotakelompok untuk keperluan undangan acara.

    Surat undangan untuk anggota kedua kelompok payet motetertanggal 28 Maret 2014 disebar ke semua anggota kelompok padasore hari tanggal 28 Maret 2014 dan keesokan harinya tanggal 29 Maret2014. Kegiatan pendampingan usaha payet mote terselenggara padahari minggu 30 Maret 2014 pukul 15.30 WIB di sekretariat KKN DesaNgijo RT/RW 02/02 Dusun Ngijo Tengah. Materi saat acara adalahpemasaran melalui media sosial (pengenalan web Desa Ngijo dan grupfacebook yang telah dibuatkan oleh Tim KKN) dan pemutaran videoinovasi model payet mote masa kini. Materi tersebut disampaikan olehTim KKN Desa Ngijo yaitu Sdri. Lila Nuryani (materi pemasaran) danSdra. Dwi Hendra Kusuma (pengenalan web Desa Ngijo).

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT, acara berjalan lancar hinggaakhir. Pada mulanya peserta yang datang sedikit namun kemudiabanyak peserta yang menyusul. Total jumlah peserta acara adalah 24orang yang terdiri dari anggota Kelompok Payet Mote Ibu Etik dan IbuEnny. Acara dibuka oleh moderator, selanjutnya sambutan oleh IbuWarso (Ibu Lurah) kemudian disampaikan materi oleh narasumber.Terdapat sesi diskusi yang berjalan seru karena peserta aktif bertanyadan ada doorprice dari panitia kepada peserta yang mampu menjawabpertanyaan yang diajukan narasumber. Acara selesai pukul 17.15kemudian peserta pulang dengan tertib. Panitia juga membagikanbingkisan yang berisi alat dan bahan payet mote, alat tulis dan VCDinovasi model payet mote saat ini. Setelah itu dilakukan sesi evaluasiuntuk seluruh panitia sebagai sarana instropeksi diri dan perbaikanuntuk kegiatan selanjutnya. Sesi evaluasi dipimpin oleh Ketua PanitiaSdri. Roch Galih Saktya C.

    2. Hasil dan Tindak Lanjut Kegiatan

  • 30

    Berdasarkan kegiatan pendampingan usaha payet dan mote,antusiasme peserta kegiatan sangat baik, dibuktikan dengan pesertayang aktif dalam sesi diskusi, juga kemampuan peserta yang dapatmenjawab pertanyaan dari narasumber. Dalam hal ini, peserta kegiatanantusias terkait publikasi web Desa Ngijo dan masing-masing darimereka ingin mempublikasikan hasil karya payet mote mereka ke webDesa Ngijo. Setelah itu, Tim KKN Ngijo tetap menjaga koordinasi dankomunikasi dengan anggota kelompok payet mote Ibu Etik maupun IbuEnny untuk menjaring partisipasi mereka dalam acara KKNs Cup.

    Tindak lanjut kegiatan dari hasil pendampingan usaha payetmote berupa stand pameran produk payet mote dalam kegiatan KKNsCup. Tim KKN melakukan pemantauan terkait persiapan masing-masing kelompok 5 hari sebelum pelaksanaan KKNs Cup. Diperolehinformasi bahwa mereka telah menjalin koordinasi dan telahmenyiapkan berbagai produk yang akan dipamerkan di stand.Selanjutnya untuk checking akhir sehari menjelang pelaksanaan acara,Tim KKN kembali memantau kedua kelompok dan diperoleh hasilbahwa masing-masing kelompok telah menyetorkan produk payet moteke penanggung jawab (PJ) masing-masing.

    Selanjutnya pada hari H kegiatan KKNs Cup, sebelum acaradimulai, masing-masing telah bersiap dan menata stand mereka dengankreasi produk payet mote. Selama berjalannya acara, banyakpengunjung yang mendatangi stand payet mote. Tidak sedikit produkmereka yang laku dan dibeli karena diminati pengunjung. Dalam halini, kedua kelompok payet mote telah mempraktekkan pemasaransesuai yang telah disampaikan dalam materi penyuluhan.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemda/ Dinas/ InstansiDalam hal ini, partisipasi masyarakat yang mengikuti kegiatan

    pendampingan usaha payet mote berupa penyuluhan pemasaran produkdan sosialisasi web Desa Ngijo adalah anggota kelompok payet moteIbu Etik (Ngijo Kulon) dan anggota kelompok payet mote Ibu Enny

  • 31

    (Ngijo Wetan). Mereka berpartisipasi baik dalam penyuluhanpemasaran maupun dalam pameran stand payet mote kegiatan KKNsCup.

    Dalam pelaksanaan KKNs Cup, pejabat di lingkunganKabupaten Karanganyar baik dari perangkat desa, pejabat kecamatanhingga kepala dinas yang diundang sebagai juri lomba maupun tamuundangan telah berpartisipasi mengunjungi pameran KKNs Cup.Dalam hal ini, pemilik stand diuntungkan, karena pengunjung banyakyang membeli produk mereka, tak terkecuali stand pameran payet mote.Jadi adanya kunjungan dinas turut membantu dalam pemasaran produkpayet mote karya kelompok payet mote Desa Ngijo.

    4. Permasalahan dan SaranPermasalahan yang muncul mulai sejak pra acara hingga pasca

    acara adalah sebagai berikut:a) Kondisi yang timpang antara 2 kelompok payet mote.

    Kelompok payet mote Ibu Etik saat ini masih berjalan denganmengadakan pertemuan (arisan) setiap bulannya. Namunkelompok Ibu Enny lebih fokus ke usaha menjahit daripadausaha payet mote, kurang mengadakan pertemuan kelompokdan saat ini anggotanya semakin lama semakin berkurang.

    b) Kelompok payet mote Ibu Etik mengaku bahwa kesulitan dalamhal pemasaran produk. Apalagi saat ini tren penggunaan produkpayet mote semakin berkurang sehingga minat konsumenmenurun. Kelompok Ibu Etik pernah memasarkan produk kestand-stand pameran namun hasilnya mereka rugi karena biayaproduksi lebih mahal daripada laba yang diperoleh. Akhirnyasaat ini mereka hanya menunggu order atau pesanan dari pabrik-pabrik untuk busana payet mote.

    c) Kelompok payet mote Ibu Enny, sebagian anggotanya adalahpenjahit sehingga produk payet mote yang dikeluarkan minimsekali. Sebenarnya ketua kelompok payet mote ini adalah Ibu

  • 32

    Murni, namun beliau sudah pindah rumah ke Papahan sehinggakelompok mengalami kesulitan dalam berkoordinasi.

    d) Dalam hasil pengamatan tim KKN Desa Ngijo, karenakelompok payet mote Ibu Etik lebih terlihat hidup dengan seringmengadakan pertemuan setiap awal bulan, maka jika adabantuan atau kunjungan dari pemerintah desa atau pelatihan dariDinas-Dinas terkait, lebih diprioritaskan kelompok payet moteIbu Etik, sehingga terdapat kesenjangan sosial antara 2kelompok tersebut.Saran yang dapat Tim KKN berikan terkait pelaksanaan

    pendampingan usaha payet dan mote adalah :a) Adanya koordinasi ulang dari pihak kelurahan untuk memantau

    2 kelompok payet mote tentang keberjalanan kelompok yangdibuktikan dengan dokumentasi pertemuan kelompok danevaluasi produk payet mote yang dikeluarkan kelompok secaraperiodik. Koordinasi yang dilakukan pihak kelurahan sesuaidengan visi misi dan tujuan berdirinya vokasi untuk memastikanprogram tersebut berjalan dengan baik dan mencegahketimpangan.

    b) Memfokuskan pada inovasi dan kreasi payet mote dengan trenterbaru sehingga diharapkan mendongkrak minat konsumenuntuk membeli. Melakukan reorientasi pemasaran denganmemanfaatkan web Desa Ngijo yang telah dipublikasikan TimKKN. Dalam hal ini, kelompok payet mote dapat bekerjasamadengan pihak kelurahan yang mengelola web tersebut.

    c) Kelompok payet mote dapat melakukan refresh internal yangdimaksudkan untuk reorganisasi kembali terhadap anggota-anggota kelompok yang saat ini telah tidak berdomisili di DesaNgijo. Memastikan bahwa anggota kelompok payet mote adalahwarga Desa Ngijo sehingga mempermudah alur koordinasikelompok.

  • 33

    Untuk menghindari kesenjangan sosial yang timbul antara keduakelompok, hendaknya dilakukan pertemuan rutin yang menghadirkankedua kelompok untuk melihat progress masing-masing termasukdalam kegiatan pelatihan dan pemberian bantuan. Memotivasi keduakelompok untuk terus memperbaiki diri dan dapat dilakukan misibersama seperti pengadaan pameran payet mote bersama sehinggadiharapkan kedua kelompok dapat memberdayakan diri danmemperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.

    2. Kegiatan Penunjang (B)a. Program Pelatihan Pembukuan.1. Deskripsi Kegiatan.

    Masyarakat Desa Ngijo merupakan masyarakat yang sangatgiat melakukan usaha perbaikan kehidupan. Rata-rata masyarakatnyaberusaha memperbaiki kualitas kehidupan dengan terjun dalamkegiatan usaha kecil. Dalam perjalanannya, kami menganalisisterdapat beberapa kendala yang dialami oleh pelaku usaha kecil,dimana mayoritas kendala yang ada pada sektor pencarian danpengelolaan modal. Selama observasi kami, kami menemukan bahwakegiatan usaha kecil masyarakat Desa Ngijo kurang memperhatikanpencatatan rutin dan pengelompokan jenis keuangan dalam usahamereka. Keuangan dalam usaha kecil mereka tidak diberikan ruangtersendiri untuk berkembang, karena perhitungan dan pengelolaannyamasih bersamaan dengan uang untuk memenuhi kebutuhankeseharian pemiliknya.

    Dari hasil penilaian observasi lapangan atas kendala yangdialami masyarakat tersebut, maka kami berupaya untuk membantumencari solusi atas masalah tersebur. Salah satunya adalah denganmengadakan pelatihan pembukuan sederhana. Sistem pembukuanmenjadi sarana vital dalam proses usaha. Dengan sistem pembukuan,pelaku usaha bisa mengkalkulasi, mengkontrol serta mengatur

  • 34

    keseluruhan transaksi keuangan yang terjadi sepanjangkeberlangsungan dunia usahanya. Pelatihan ini dilaksanakan padahari Rabu, 26 Maret 2014. Peserta peletihan pembukuan merupakanbeberapa anggota dari berbagai KUBE yang ada di Desa Ngijo.Pemateri untuk pelatihan kali ini adalah mahasiswa peserta KKNvokasi Desa Ngijo yang mendalami konsentrasi ekonomi. Untukmendampingi pelatihan, kami juga menyediakan minibook untuklebih mempermudah pemahaman peserta dalam penjelasan pemateri.Minibook yang diberikan kepada peserta berisi mengenai alasanpentingnya melakukan pembukuan sederhana, motivasi melakukanpembukuan, trik dan tips dalam melakukan pembukuan, hinggakonsep pokok dari beberapa pencatatan neraca keuangan dalambentuk catatan transaksi khusus.

    Materi yang diberikan dalam pelatihan ini berkisar mengenaipencatatan harian kas, lalu diaplikasikan pada pencatatan transaksikhusus yaitu transaksi dalam hal hutang dan piutang usaha.Pencatatan transaksi khusus kami anggap perlu dikenalkan kepadamasyarakat karena rata-rata mereka kesulitan menentukan jumlahpiutang ataupun hutang selama satu periode usaha. Selain itu, kamijuga memberikan motivasi untuk menggiatkan sektor pencatatan notadalam transaksi usaha. Partisipasi masyarakat selama kegiatanpelatihan berlangsung sangat positif. Pelatihan menciptakan suasanapartisipatif ketika mengaplikasikan materi dengan beberapa contohkasus transaksi nyata. Kegiatan ini berlangsung selama 45 menit,yaitu dari pukul 11.05-11.50.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHal yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah lebih teratur dan

    kelengkapan dalam hal pencatatan keuangan setiap kegiatan usahamasyarakat Desa Ngijo. Dengan pencatatan keuangan yang lebihlengkap diharapkan mampu membantu masyarakat untuk mendapatkanmodal bantuan dari pihak eksternal. Sebagai bentuk tindak lanjut atas

  • 35

    pelatihan ini, kami mengunjungi beberapa pelaku usaha kecil danmembantu memperbaiki pencatatan keuangan mereka. Dari uji petikkami, kami melihat bahwa pencatatan dalam kegiatan usahamasayarakat Desa Ngijo kian membaik dan semakin tertata rapi.

    3. Partisipasi MasyarakatPeran serta masyarakat dan pemerintahan Desa Ngijo atas

    pelatihan ini sangat positif. Pemerintah desa sangat mendukungkegiatan yang bermanfaat positif bagi masyarakatnya. Terlebih lagi,diharapkan dari pembukuan yang teratur dan terstruktur mampumempermudah akses pencarian modal. Masyarakat juga positif danpartisipatif dalam pelatihan ini, dengan pelatihan mereka merasakemudahan untuk dapat mempermudah penelusuran transaksi usahamereka.

    b. Program Kegiatan Belajar Bersama.1. Deskripsi Kegiatan

    Belajar Bersama ini merupakan rangkaian dari kegiatanpenunjang yang dilakukan oleh Tim KKN Vokasi Desa Ngijo.Program Kerja Belajar Bersama ini bertujuan untuk meningkatkankualitas pendidikan anak-anak di Desa Ngijo. Program BelajarBersama ini dilaksanakan di Posko Tim KKN, yang beralamatkan diNgijo Tengah, Rt. 02 Rw. 02, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar.Tempat ini di pilih karena untuk memudahkan koordinasi tempatantara peserta Belajar Bersama, dengan Staf Pengajar yang tidak lainadalah dari Tim KKN sendiri. Target peserta sendiri sebenarnyaadalah anak-anak yang ada di Desa Ngijo, namun karena Desa Ngijosendiri sangat luas, jadi Tim KKN membatasi peserta BelajarBersama yaitu bagi yang berminat saja. Waktu pelaksanaan kegiatan,dilaksanakan setiap hari selasa, rabu, dan kamis.

    Pada pelaksanaannya, terlihat sekali antusiasme dari pesertaBelajar Bersama yang sangat besar. Banyak sekali anak-anak yangmendatangi posko Tim KKN untuk mendapatkan pelajaran tambahan

  • 36

    dari Tim KKN. Kebanyakan peserta yang datang adalah anak-anakdari Ngijo Tengah, karena lokasi Belajar Bersama yang berada diNgijo Tengah, selain itu juga ada yang datang dari desa Papahan,karena lokasinya sangat dekat dengan Posko Tim KKN. Sehinggadari Tim KKN sendiri agak kewalahan karena membludaknya pesertaBelajar Bersama. Untuk penyelesaiannya, peserta di bagi atastingkatan pendidikan mereka, mulai dari PAUD, TK, dan juga SDkelas 1 sampai dengan kelas 6.

    Untuk kelancaran Program Belajar Bersama, Tim KKNVokasi Desa Ngijo melakukan pengadaan perlengkapan.Perlengkapan tersebut berupa buku bacaan yang terdiri dari berbagaitingkatan pendidikan, kamus bahasa inggris, RPUL, dan juga bukupengetahuan lain yang dapat dibaca secara umum oleh peserta BelajarBersama. Tim KKN Vokasi Desa Ngijo tidak menyediakan bukupelajaran, karena dirasa setiap peserta telah memiliki sendiri yang didapatkan dari sekolahan, sehingga Tim KKN Vokasi Desa Ngijomenyediakan buku-buku bacaan yang dapat digunakan oleh semuaPeserta Belajar Bersama.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang di capai dari Program Belajar Bersama ini adalah

    semakin meningkatnya antusiasme belajar oleh peserta belajar bersama,walaupun tidak selamanya program Belajar Bersama ini berjalan.Banyak juga peserta yang menyampaikan hasil yang di dapatnya setelahselesai mengikuti UTS di sekolahan mereka kepada Tim KKN VokasiDesa Ngijo. Untuk timbal baliknya Tim KKN Vokasi Desa Ngijomemberikan hadiah kepada Peserta Belajar Bersama tersebut. Untuktindak lanjut dari kegiatan Belajar Bersama ini, adalah ketika di akhirpertemuan diadakan evaluasi. Semacam lomba cerdas cermat secarasederhana yang di adakan di Posko Tim KKN Vokasi Desa Ngijo.Terlihat sekali keceriaan dan antusias dari peserta Belajar Bersamaketika mengikuti kegiatan tersebut. Dan untuk peserta yang dapat

  • 37

    menjawab pertanyaan dari Tim KKN Vokas Desa Ngijo, akanmendapatkan hadiah yang sebelumnya telah di sediakan oleh TimKKN.

    3. Partisipasi Masyarakat serta Peranserta Pemda/Dinas/InstansiPartisipasi masyarakat dalam program Belajar Bersama ini

    dikatakan cukup baik, hal ini dapat terlihat dari antusiasme anak-anakketika mengikuti kegiatan Belajar Bersama. Dapat pula dilihat dariantusiasme para orang tua yang mengantarkan bahkan menungguanaknya ketika kegiatan Belajar Bersama ini berlangsung.

    c. Program Pengolahan Makanan Lokal1. Deskripsi Kegiatan

    Kegiatan Pengolahan Makanan Lokal ini dilaksanakan padaHari Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 15.00 yang bertempat di rumah salahsatu warga Desa Ngijo yang juga anggota dari Kelompok Wanita Tani(KWT). Pada kegiatan pengolahan makanan lokal ini kamimengharapkan agar masyarakat terutama ibu-ibu anggota KelompokWanita Tani (KWT) dapat mengolah sumber daya alam yang ada diDesa Ngijo terutama yang mengandung karbohidrat untuk diolahmenjadi makanan pengganti beras. Bentuk kegiatan pengolahanmakanan lokal ini yaitu demonstrasi dimana pada kegiatan ini kamidari tim KKN Desa Ngijo yang menjadi pelaku. Pada demonstrasitersebut juga dijelaskan apa saja yang menjadi keunggulan dari materidemonstrasi. Demonstrasi pengolahan makanan lokal ini terdiri daripembuatan bakpao ubi ungu dan brownies ubi ungu. Alasan dipilihnyaubi ungu pada pengolahan makanan lokal ini yaitu karena di DesaNgijo ini banyak petani yang menanam ubi ungu namun belumdikembangkan menjadi olahan yang lebih mempunyai daya jual.Biasanya ubi ungu hanya diolah dengan cara dijadikan keripik,direbus, ataupun dikukus. Maka dari itu kami berharap agar adanyademonstrasi dari pengolahan ubi ungu ini dapat meningkatkankesejahteraan karena tidak perlu membeli beras sebagai makanan

  • 38

    pokok lagi maupun memberikan penghasilan tambahan karena dariolahan yang kami demonstrasikan mempunyai daya jual.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut.Kegiatan pengolahan makanan lokal ini bertujuan untuk melatih

    masyarakat terutama ibu-ibu kelompok wanita tani agar dapatmemanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya. Hasil yangdiperoleh dari kegiatan pengolahan makanan lokal ini yaitu ibu-ibukelompok wanita tani yang menjadi peserta dalam pengolahanmakanan lokal lebih terampil dan mempunyai kreativitas serta inovasidalam mengolah bahan makanan yang ada di sekitar rumah yangsangat sering dijumpai menjadi makanan yang menarik danmempunyai daya jual.

    Tindak lanjut dari pegolahan makanan lokal ini yaitudiadakannya lomba kreasi makanan lokal berbahan dasar singkongdan ketela yang dilaksanakan pada rangakaian KKNS Cup, dimanapada lomba tersebut tim penilainya yaitu dari Dinas KetahananPangan Kabupaten Karanganyar. Hal ini dilaksanakan sebagai umpanbalik dari masyarakat terhadap kegiatan yang kami dampingi. Dengandiadakannya kegiatan tersebut maka kami dari tim KKN UNS DesaNgijo dapat mengukur keberhasilan kegiatan yang kami dampingiselama KKN.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi.Partisipasi masyarakat pada kegiatan ini yaitu ikut andilnya ibu-ibu

    terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) pada pengolahan makanan lokalberbahan dasar ubi ungu. Antusias mereka sangat berpengaruh terhadapkeberhasilan kegiatan yang kami laksanakan. Kami mengetahui bahwakegiatan demonstrasi pengolahan makanan lokal seperti ubi ungu tersebutakan digemari oleh ibu-ibu sebagaimana kodratnya seorang wanita yaitubekerja di dapur. Jadi pengolaan bakpao dan brownies ubi ungu ini dapatmemberikan variasi masakan di rumah.

    Peran serta instansi terkait pada kegiatan pengolahan makanan iniyaitu terutama pada pemerintah Desa Ngijo yang telah memberikan izin

  • 39

    dilaksanakannya kegiatan pengolahan makanan lokal. Selain itu, peran Dinasterkait yaitu Dinas Ketahanan Pangan pada saat dilaksanakannya kegiatanKKNS Cup adalah menjadi juri pada lomba pengolahan makanan lokalberbahan dasar singkong dan ketela.

    d. Program Pengembangan Hortikultura1. Deskripsi Kegiatan

    Sebelum melakukan Pendampingan PengembanganHortikultura, kami melakukan survei mengelilingi desa dan masihterlihat banyak lahan kosong yang tidak di gunakan untuk menanamsayur-sayuran serta tanaman. Menanggapi kondisi yang demikiankami melakukan kegiatan Pengembangan Hortikultura. Sasaran darikegiatan Hortilultura ini adalah warga masyarakat desa Ngijo yangmemiliki lahan tidak termanfaatkan, khususnya Kelompok WanitaTani.

    Kegiatan Hortikultura nantinya dapat dijadikan sebagaipenghasilan tambahan bagi warga masyarakat setempat. Selain itukecenderungan karakter konsumen yang akan terjadi pada masadepan dan sudah mulai dapat dirasakan saat ini adalah tuntutankonsumen terhadap keamanan, nilai gizi, cita rasa, dan ketersediaanpangan komoditas hortikultutra meningkat pesat. Oleh karenanya,tuntutan konsumen terhadap produk hortikultura akan semakinmeningkat, sehingga mau tidak mau, akan mempengaruhikecenderungan manajemen produksi tanamanan. Hal ini menjadisalah satu potensi yang bisa dikembangkan di Desa Ngijo, KecamatanTasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Karena sebagian masyarakatdapat mengaplikasikan budidaya tanaman hortikultura secaralangsung di pekarangan rumah dengan menanam tanaman.

    Kegiatan Pendampingan Pengembangan Hortikultura inidilaksanakan pada hari Selasa, 18 Maret 2014 di kediaman Ibu Yantoyang berlokasi di dusun Ngijo Kulon. Kegiatan tersebut dimulaipukul 16.00 WIB dan selesai pukul 18.00 WIB. Pemateri dalam

  • 40

    kegiatan ini adalah Dr.Sc.Agr. Rahayu, S.P.,M.P Dosen FakultasPertanian UNS dan Roch Galih S. C Mahasiswa Fakultas PertanianUNS.

    Kegiatan pendampingan pengembangan Hortikultura inidimulai dengan penyampaian materi mengenai hortikultura. Selamakegiatan tersebut berlangsung peserta memperhatikan materi yangdisampaikan dengan antusias. Kemudian acara dilanjutkan dengansesi diskusi dan tanya jawab. Selama sesi ini peserta cukup interaktifdan banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta kegiatan. Setelahsesi diskusi dan tanya jawab, acara selanjutnya adalah praktek tatacara penanaman dan komposisi tanah serta pupuk yang tepat. Padasaat praktek ini antusiasme peserta kegiatan baik, dimana peserta danpemateri bersama-sama turun ke lapangan untuk melakukan praktek.

    Dalam kegiatan Pengempangan Hortikultura ini terdapatbeberapa hal yang menjadi hambatan. Hambatan pertama adalahbelum tersedianya pupuk NPK, namun hal ini dapat diatasi dengankesigapan panitia untuk membeli pupuk tersebut di toko terdekat.Hambatan yang lain adalah keterlambatan dari para peserta, sehinggaberdampak pada mundurnyapelaksanaan kegiatan. Walaupundemikian, secara keseluruhan Kegiatan PendampinganPengembangan Hortikultura berjalan dengan lancar. Partisipasimasyarakat dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari jumlahpeserta yang hadir dalam kegiatan. Sebanyak 30 undangan telahdisebar, namun pada pelaksanaan kegiatan peserta yang hadirsebanyak 32 orang. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat desaNgijo terhadap program mahasiswa KKN.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang hendak di capai dari Pendampingan Pengembangan

    Hortikultura yaitu mengembangkan dan menumbuhkan rasa kesadaranmasyarakat di Desa Ngijo untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar

  • 41

    rumah yang mereka miliki agar dapat menjadi sumber penghasilantambahan.

    Tindak lanjut dari Pendampingan Pengembangan Hortikulturayaitu dari TIM KKN UNS memberi bibit dan polybag kepadamasyarakat agar bisa di terapkan di rumah atau pekarangannya,selainitu hasil dari tanaman hortikultura yang di tanam KWT sertamasyarakat di pamerkan di EXPO KKNs CUP pada akhir KKN,laluada tanaman yang terjual.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peranserta Pemda/Dinas/InstansiPartisipasi masyarakat dalam kegiatan Pendampingan

    Pengembangan Hortikultura ini cukup baik. Dimana masyarakatmenerima kehadiran kami dan ikut berpartisipasi dalam prosespendampingan dan pelatihan praktek tanam hortikultura, tanya jawabmaupun saat praktek tanam hortikultura. Bentuk partisipasi masyarakatyang lain adalah dalam bentuk penyebaran informasi program kegiatan.Pemerintah desa terkait yaitu Ibu Kepala Desa atau Bu Lurah jugaberperan dalam Pendampingan Pengembangan Hortikultura ini untukmemberikan sambutan pada waktu acara berlangsung.

    e. Program TPA1. Deskripsi Kegiatan

    Bimbingan Taman Pendidikan Al Qur,an (TPA) ini merupakanrangkaian dari kegiatan penunjang yang dilakukan oleh tim KKNVokasi desa Ngijo. Program bimbingan TPA dilakukan untukmeningkatkan kualitas pendidikan Al Quran di lokasi KKN. Programbimbingan TPA ini dilaksanakan di masjid An-Nasiru yang berlokasidi dusun Ngijo Tengah. Masjid An-Nasiru dipilih sebagai lokasibimbingan TPA dikarenakan lokasi masjid ini yang berdekatandengan tempat tinggal mahasiswa KKN serta keberagaman pesertadidiknya. Dimana peserta didik yang mengikuti bimbingan TPA dimasjid tersebut bukan hanya berasal dari dusun Ngijo Tengah saja,

  • 42

    melainkan terdapat pula peserta didik yang berasal dari dusun lainseperti Ngijo Kulon dan Ngijo Wetan.

    Sebelum mengadakan bimbingan TPA di masjid An-Nasirutim KKN Vokasi desa Ngijo berkoordinasi terlebih dahulu denganpengajar TPA masjid tersebut. Koordinasi ini dilakukan pada tanggal23 Februari 2014 dan dimaksudkan untuk meminta izin sertamengajak kerjasama guna pelaksanaan program bimbingan TPA ini.Pelaksanaan program ini dimulai pada hari Senin, 24 Februari 2014dan selanjutnya dilaksanakan setiap hari kecuali hari Minggu selamaprogram KKN berlangsung. Kegiatan TPA ini biasanya dimulai pukul15.30 dan selesai pukul 17.30 WIB. Setiap harinya terdapat 2 3mahasiswa KKN yang bertugas sebagai pengajar TPA sesuai jadwalyang telah ditetapkan, yang tentunya bekerjasama dengan penjagarTPA An- Nasiru. Rata-rata peserta didik yang datang adalah 35 anakmulai dari usia 5 12 tahun. Metode pembelajaran yang dilakukanadalah dengan cara menyimak bacaan Iqra maupun Al Quran darimasing-masing anak. Selanjutnya dibentuk keompok-kelompok kecildan tiap kelompok di dampingi oleh satu pengajar untuk diberikanmateri seperti hafalan surat, cerita-cerita nabi, menyanyikan laguislami, tajwid dan lain sebagainya.

    Untuk kelancaran program bimbingan TPA di masjid An-Nasiru tim KKN Vokasi desa Ngijo melakukan pengadaanperlengkapan. Perlengkapan tersebut berupa Iqra, Al Quran, tajwid,buku-buku bacaan seperti cerita nabi dan rosul, tuntunan sholat, doasehari-hari, surat-surat pendek dll, poster seperti poster hijaiyah,poster asmaul husna, tuntunan wudhu, ayat kursi dll. Pengadaanperlengkapan ini dilakukan karena perlengkapan yang ada dirasakurang, dimana anak-anak harus bergantian ketika akan membacaIqra, Al Quran maupun buku-buku yang lainnya. Selain di MasjidAn-Nasiru tim KKN Vokasi desa Ngijo juga memberikan bantuanperlengkapan TPA dibeberapa masjid lain di desa Ngijo. Masjid

  • 43

    tersebut antara lain masjid Al-Hidayat yang berlokasi di dusun NgijoKulon dan Masjid Baiturrahman yang berlokasi di dusun Pokoh.Selanjutnya pada hari Rabu, 02 April 2014 diadakan acara perpisahanTPA. Acara ini dimaksudkan untuk pamitan tim KKN desa Ngijodengan anak-anak dan staff pengajar TPA An-Nasiru. Acara tersebutmenandai pula berakhirnya program kerja TPA dari tim KKN di desaNgijo.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang dicapai dari program ini adalah semakin

    meningkatnya minat peserta didik TPA An-Nasiru. Hal ini dapat dilihatdengan semakin bertambahnya jumlah peserta didik TPA An-Nasiru.Bahkan peserta didik yang sebelumnya jarang masuk menjadi semakinrajin mendatangi TPA semenjak keberadaan mahasiswa KKN di TPAtersebut. Sementara tindak lanjut dari program ini adalah diadakannyalomba adzan dan lomba hafalan surat pada KKNS CUP diakhir periodeKKN Vokasi desa Ngijo.

    3. Partisipasi MasyarakatPartisipasi masyarakat dalam program TPA ini dikatakan cukup

    baik, hal ini dapat terlihat dari antusiasme anak-anak ketika mengikutiTPA. Anak-anak begitu bersemangat menyerap materi yang diberikanoleh para pengajar. Dapat pula dilihat dari antusiasme para orang tuayang mengantarkan bahkan menunggu anaknya ketika TPA iniberlangsung. Terkadang orang tua peserta didik TPA memberikanbeberapa hasil kebunnya seperti rambutan, pisang dll kepada parapengajar, hal ini dapat dikatakan pula sebagai wujud partisipasi mereka.

    f. Program Pembuatan Web Desa Ngijo.1. Deskripsi Kegiatan

    Selama kami survei dan melakukan program kerja di desaNgijo terdapat beberapa UKM yang saat ini keberadaannya membawamanfaat bagi warga yang menggelutinya. Beberapa UKM tersebutadalah UKM Makanan Ringan, UKM Menjahit, UKM Payet & Mote

  • 44

    dan UKM Budidaya Lele yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani(KWT) Desa Ngijo. Dalam kegiatan di awal masa KKN, Tim KKNVokasi UNS telah melakukan survey terkait hal-hal apa saja yangdibutuhkan untuk pendampingan para pelaku usaha (UKM).

    Selama masa KKN, Tim KKN Vokasi UNS telah mengadakanbeberapa pendampingan dengan sasaran yang berbeda bedamencakup seluruh UKM yang ada di Desa Ngijo. Dari hasilpendampingan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi permasalahankarena menghambat pengelolaan produksi dari semua pelaku usaha(UKM). Hal paling mendasar yang diperlukan dari pelaku usaha disini adalah koneksi atau jaringan dalam pemasaran produk. Olehsebab itu, Tim KKN Vokasi UNS berinisiatif mengadakan pembuatanwebsite UKM Desa Ngijo yang diharapkan dapat membantupemasaran dan pencitraan produk UKM di dunia maya/internet.Website tersebut berisi informasi desa, profil dan produk masing-masing UKM yang nantinya akan dikelola oleh pihak Kelurahanbekerja sama dengan Karang Taruna Desa Ngijo, KecamatanTasikmadu.

    Kegiatan Pembuatan Web UKM Desa Ngijo ini adalah sebagaisolusi dari permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha yangtergabung dalam UKM Makanan Ringan, UKM Menjahit, UKMPayet & Mote, UKM Budidaya Lele di Desa Ngijo, KecamatanTasikmadu. Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu , 5 April 2014 pukul12.00 WIB di Kelurahan Desa Ngijo. Dalam acara ini Tim KKN UNSmemberikan pelatihan penggunaan Website Desa tersebut . Pesertakegiatan diambil dari perangkat desa Ngijo, karena perangkat desatersebut dijadikan sebagai pengelola Website desatersebut.Mekanisme nya apabila pelaku usaha inginpublikasi/promosi produknya di website desa,pelaku usaha tersebutharus menghubungi pengelola website desa tersebut.Pengelola

  • 45

    website tersebut adalah perangkat desa yang sudah di beri pelatihanoleh Tim KKN.

    2. Hasil yang Dicapai dan Tindak LanjutHasil yang hendak dicapai dari Pembuatan Web UKM Desa

    Ngijo yaitu memotivasi masyarakat pelaku usaha (UKM) untukkembali menggiatkan kegiatan usaha mereka. Lalu memberikanpeluang dan kesempatan memasarkan dan mempublikasikan produkmelalui media internet (website Desa) .Tindak lanjut dari PembuatanWeb UKM Desa Ngijo yaitu membuatkan website UKM Desa Ngijodengan alamat http://ngijo.org yang berisi profil Desa dan profil pelakuusaha. Setelah membuatkan website desa Ngijo,lalu website tersebutdiresmikan dan diperkenalkan kepada masyarakat desa Ngijo pada saatacara KKN Cup.

    3. Partisipasi Masyarakat dan Peranserta Pemda/Dinas/InstansiPartisipasi masyarakat dalam peresmian Website desa Ngijo ini

    sangat antusias,serta masyarakat merasa senang,karena desa Ngijo telahmempunyai sebuah website desa yang isinya informasi tentang desaserta publikasi produk-produk UKM desa Ngijo. Selain masyarakatperan perangkat desa sangat mendukung dalam pembuatan websiteini,karena perangkat desa berkenan menjadi pengelola website tersebut.Lalu dalam peresmian website desa Ngijo tersebut langsung diresmikanoleh Kepala Desa Ngijo,dan di hadiri oleh Ketua BPD desa Ngijo.

    g. Program KKN's Cup1. Deskripsi Kegiatan

    Kegiatan ini merupakan salah satu bagian inti daripenyelenggaraan KKN Vokasi di Desa Ngijo. Dalampelaksanaannya kegiatan ini terselenggara selama dua hari rangkaianacara yaitu pada tanggal 4 dan 5 April 2014 pembagian waktunyaadalah pada tanggal 4 April dimulai terlebih dahulu lomba TPA yangisinya adalah lomba adzan serta lomba hafalan surat surat dan

  • 46

    acara dimulai pada pukul 15.00 WIB bertempat di Masjid BaitullahDusun Pokoh, kemudian dilanjut pada hari sabtu adalah pembukaanKKN Cup sekaligus penarikan secara formal oleh Unit KKN UNSacara dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pada pukul 21.00 WIBdi Gedung Seba Guna Balai Desa Ngijo. Pada awal mulanyakegiatan KKN Cup ini direkomendasikan kemudian di adakanmahasiswa KKN Vokasi Desa Ngijo sebagai kegiatan penunjangpada rangkaian program utama KKN Vokasi khususnya di DesaNgijo. Kegiatan ini sengaja diselenggarakan paling akhir dariprogram program yang telah di jadwalkan karena memang isi,maksud serta tujuan dari program ini menuju ke arah kesimpulanatau klimaks dari seluruh kegiatan dan program yang telahdilaksanakan sebelumnya, dari kegiatan utama, penunjang sertakegiatan kegiatan harian seluruhnya dikemas dalam program ini.Jika dilihat dari tujuan kegiatan ini memang kegiatan ini sangatmenguras tenaga pikiran serta waktu yang banyak sebagaimana acaraini dapat terlaksana secara lancar dan sukses.

    Dengan garis besar isi acara adalah Expo atau pameran danlomba lomba yang berkaitan juga dengan program sebelumnya.Semua itu produk produk asli dari masyarakat ngijo terutamaadalah mereka para pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang telahdi dampingi mahasiswa KKN Vokasi UNS dan diberikan pelatihan pelatihan sederhana, tukar pengalaman dan penyampaian inovasi dariteman teman mahasiswa KKN Vokasi UNS.

    Pada tahap teknis serta pelaksanaan dengan berbagaipertimbangan akhirnya Tim KKN berusaha untuk menggandengpartner kerja sebagai bentuk kerjasama dan juga mempererathubungan relasi serta pendekatan kelompok pada masyarakat DesaNgijo dalam hal ini adalah Karang Taruna Desa Ngijo yang kamiajak kerja sama untuk mensukseskan acara KKN Cup. Dalam hal ini

  • 47

    Karang Taruna Desa juga ikut andil dalam acara dan juga terlibatdalam kepanitiaan KKN Cup. Melalui kerja sama ini semakinbertambah akrab antara Tim KKN Uns dengan Karang Taruna DesaNgijo, berbagi pengalaman dan saling memberikan masukan masukan sebagai bentuk sharing atas apa yang sudah diperoleh didalam kehidupan bermasyarakat dan apa yang sudah diperoleh dalamkegiatan akademis di dalam lingkungan akademia. Sangat menariksekali dan mempunyai banyak arti di dalamnya ketika itu semuadikemas dalam satu tujuan acara untuk mensukseskan acara KKNCup, dari persiapan tahapan awal, rapat koordinasi I, rapatkoordinasi II hingga gladi bersih semua dapat terkoordinir danterencana secara baik hingga hari pelaksanaan.

    Dari itu semua adapun isi kegiatan yang dimotori oleh KKNCup, isi dari kegiatan ini juga pada intinya merupakan kegiatanfollow up dari apa yang sudah di lakukan oleh Tim KKN terhadappengembangan potensi yang sudah ada di Desa Ngijo dan kegiatanhiburan yang tujuannya untuk memberikan suatu even/acara untukmenghibur warga Desa Ngijo dengan aplikasi pameran serta lomba lomba yang sudah ditentukan. Isi dari kegiatan KKN Cup ini antaralain :

    a) Stand/Expo Utama Payet dan Mote Menjahit Hortikultura Snack/Makanan Ringanb) Stand/Expo Tambahan Tim KKN stand Pedagang bakso keliling Pedagang mainan anak anak Pedagang siomay Pedagang es krim

  • 48

    Pedagang sosis keliling Dllc) Lomba anak anak TPA Adzan Hafalan surat suratd) Lomba anak anak umum Kelereng Pensil botol Mewarnai tingkat Paud Mewarnai tingkat Taman Kanak kanak (TK) Mewarnai tingkat Sekolah dasar (SD Kelas 1-3)e) Lomba ibu PKK Kreasi masakan makanan lokal non berasf) Lomba Umum Karaokeg) Kegiatan Sosial Pengobatan gratisDengan banyaknya acara dan kegiatan yang ada di dalam

    KKN Cup ini sekiranya juga membutuhkan banyak dana untuk dapatterselenggara acara ini secara sukses, oleh karena itu tidak mungkinjika hanya menggunakan dana program sebagai dana utama untukmenyelenggarakan kegiatan ini. Untuk mengatasi semua itu TimKKN dengan Karang Taruna berusaha untuk mecari dana dengancara membuat proposal dan kemudian menyampaikan kepada pihak pihak yang sekira