Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    1/13

    1

    LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PRODUKTIVITAS -KAROTEN FITOPLANKTON

    I sochrysis af f galbana DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN

    BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Ichwano Rusli H311 10 264 2010Fauzi abdilah H311 10 010 2010Rusdianto H311 09 258 2009Pramudia Ridwan H311 12 280 2012

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    2/13

    2

    PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

    1. Judul Kegiatan : Produktivitas -karoten Fitoplankton Isochrysis aff galbana danPotensinya sebagai Antioksidan.

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Ichwano Rusli b. NIM : H311 10 264c. Jurusan : Kimiad. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hasanuddine. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. PK 9 hartaco Jaya C4/12f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang5. Dosen Pendamping

    a.

    Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Indah Raya, M.Si b. NIDN : 0025116402c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl. Perintis Kemerdekaan Km-10 Tamalanrea,

    Makassar., 0411 5866686. Biaya Kegiatan Total : Rp. 11.678.800

    a. Dikti : Rp. 11.678.800 b. Sumber lain : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan8.

    Makassar, 22 Oktober 2013

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    3/13

    3

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... 2DAFTAR ISI . ......... . 3RINGKASAN .............................................................................................. 3BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 3

    1.1 Latar Belakang .......................................................................... 41.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 41.3 Tujuan ....................................................................................... 41.4 Luaran Yang Diharapkan .......................................................... 41.5 Kegunaan ................................................................................. 4

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4

    BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 53.1 Bahan Penelitian ..................................................................... 53.2 Alat Penelitian .......................................................................... 53.3 Prosedur Penelitian .................................................................. 63.3.1 Pembuatan medium Conway ................................................. 63.3.2 Pengkulturan Fitoplankton .................................................... 63.3.3 Menentukan Waktu Pertumbuhan Fitoplankton........... ......... 63.3.4 Identifikasi Gugus F ungsi dengan FT IR ... 73.3 5 Ektraksi -karoten dengan Metode Sonikasi. 7

    BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 74.1 Waktu dan tempat pelaksanaan 74.2 Jadwal Kegiat an 74.3 Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi biaya 7

    BAB 5 HASIL DAN PEMBAHSAN ......................................................... 95.1 Produktifitas -karoten oleh fitoplankton Isochrysis aff

    galbana .............................................................................. 95.2 Jumlah optimum -karoten yang dihasilkan oleh fitoplankton

    Isochrysis aff galbana . .......................................................... . 105.3 Hasil Penentuan Konsentrasi Mn 2+ dan Mg 2+ yang dapat Ditoleransi(MTC) oleh Fitoplankton Isochrysis aff galbana 105.4 Hasil analisi FT-IR 11

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12LAMPIRAN ................................................................................................. 13

    Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan .............................................. 13Lampiran 2. Bukti nota pembayaran ............................................ 14

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    4/13

    4

    RINGKASAN

    Ekstraksi beta karoten pada fitoplankton jenis Isochrysis aff galbana yang telahditambahkan logam Mn(II) dan Mg(II) dengan konsentrasi tertentu pada medium kultur.Biomassa fitoplankton yang diperoleh diekstraksi dengan menggunakan ultrasonik selama 50menit pada suhu 40 oC. Kemudian Ekstrak yang didapat dianalisis kandunga n -karotennyadengan menggunakan Spektroskopi UV-VIS.

    BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangMikroalga mengandung protein, lemak, asam lemak tak jenuh, pigmen, dan vitamin.

    Kandungan lemak (lipid) dan asam lemak (fatty acid) yang ada di dalam mikroalga merupakansumber energi. Kandungan ini dihasilkan dari proses fotosintesis yang merupakan hidrokarbon(Prince and Haroon, 2005), dan diduga dapat menghasilkan energi yang belum digali dandimanfaatkan (Kawaroe, dkk., 2012).

    Didalam mikroalga terdapat suatu golongan pigmen warna yaitu pigmen kuning, jingga danmerah, yang pada umumnya disintesis oleh tumbuhan, alga dan mikroorganisme yang digunakan

    pada proses fotosintesis. Pigmen ini berpotensi sebagai suplemen makanan dan antioksidankarena mengandung campuran karotenoid salah satunya adalah beta karoten (Pisal dan Lele,2005; Interclinical Laboratories , 2010). Sifat fungsional dari beta karoten sebagai antioksidandapat menghambat beberapa penyakit seperti kardiovaskuler, atherosklerosis, kanker, diabetes

    dan disfungsi otak (White and Xing, 1997).Suplemen -karoten merupakan salah satu pilihan sumber antioksidan (Gouveia dkk,

    2008) yang dapat dikonsumsi. Namun, suplemen -karoten produk sintetik hanya mengandungisomer trans- -karoten ( all-trans- -carotene ) suatu provitamin A (Hess dkk, 2005) yang akanterkonversi menjadi vitamin A. Sedangkan isomer 9-cis- -karoten ( 9-cis- -carotene ) yangmemiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan trans- -karoten ( all-trans- -carotene ), hanya terdapat pada produk alami ( Interclinical Laboratories , 2010). Sehingga perludiupayakan produk alami yang dapat menghasilkan 9-cis- -karoten yang maksimal, salahsatunya dalam fitoplankton. El- Baky dkk (2004) memperoleh kadar -karoten sebesar 54,08%dari total karotenoid, pada kondisi 16% NaCl. Data Interclinical Laboratories (2010)

    memberikan informasi bahwa -karoten Dunaliella salina lebih tinggi dibandingkan yang ada pada wortel. Jumlah -karoten Dunaliella salina adalah 1.100-2.100 mg/100 g sedangkan padawortel hanya 5,8 mg/100 g.

    Pada penelitian Cai dkk (2009) memberikan hasil bahwa Fe 2+-EDTA lebih efektifmenstimulasi produksi karotenoid astasantin pada mikroalga spesies Haematococcus pluvialis ,dibandingkan Fe 3+-EDTA. Hal ini berhubungan pada fungsi Fe 2+ sebagai katalis penguraianH2O2 pada reaksi Haber-Weiss dan pada reaksi oksidatif Fenton yang menghasilkan radikal

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    5/13

    5

    hidroksil (HO ). Sedangkan mangan merupakan kofaktor dari katalase, peroksidase dansuperoksidase, yang semuanya berkaitan dengan spesies oksigen reaktif ( Superoxide Dismutases-

    _SOD). Katalase memainkan peranan protektif yang penting, mengkatalisis hidrogen peroksidamenjadi bentuk O 2 dan H 2O (Bannerjee, 2007; Crichton, 2008).

    Dewasa ini sudah banyak paparan radikal bebas yang berasal dari reaksi oksidasi didalamtubuh yang diakibatkan oleh polusi udara, makanan, maupun minuman yang masuk kedalamtubuh. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan berdampak pada kematian.Kandungan senyawa radikal bebas dalam tubuh yang sudah terlampau banyak melebihi kadarfungsional dari antioksidan membuat tubuh lebih banyak membutuhkan asupan antioksidanuntuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dijelaskan alasan mengapa dilakukan penelitianmengenai Produktivitas Beta Karoten Fitoplankton Isochrysis aff galbana dan Potensinyasebagai antioksidan. 1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:1. Bagaimana pengaruh penambahan ion logam Mn 2+ dan Mg 2+ terhadap produktifitas -

    karoten oleh fitoplankton Isochrysis aff galbana ?2. Jenis logam manakah yang menghasilkan beta karoten paling banyak pada fitoplankton

    Isochrysis aff galbana diantara logam Mn 2+ dan Mg 2+?1.3 Tujuan

    Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui pengaruh penambahan ion logam Mn 2+ dan Mg 2+ terhadap produktifitas -

    karoten oleh fitoplankton Isochrysis aff galbana.2. Menentukan konsentrasi Mn 2+ dan Mg 2+ yang sangat berpengaruh terhadap produktifitas -

    karoten oleh fitoplankton Isochrysis aff galbana .3. Mengetahu potensi Isochrysis aff galbana sebagai suplemen makanan dan antioksidan . 1.4 Luaran yang diharapkan

    Luaran dari penelitian ini adalah publikasi yang akan dimuat dalam Jurnal Ilmiah Nasional.1.5 Kegunaan

    Secara umum penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti, khususnya pemanfaatan fitoplankton laut sebagai penghasil -karoten.Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi mengenai pengaruh

    penambahan logam Mn 2+ dan Mg 2+ terhadap produksi -karoten yang berpotensi sebagaisuplemen dalam hal ini antioksidan pada fitoplankton Isochrysis aff galbana.

    BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

    Karotenoid adalah bahan kimia yang signifikan yang digunakan sebagai zat pewarnamakanan, obat-obatan, dan kosmetik. Selain itu, karotenoid juga memiliki sifat antioksidansehingga senyawa ini telah menarik perhatian dunia sebagai agen potensial dalam mengatasi

    penyakit kanker. Dari sekitar 1000 karotenoid ditemukan di alam sebagian besar terdapat dalam buah- buahan dan sayuran. Ini termasuk -karoten (wortel), likopen (tomat) dan lutein (bayam).Meskipun beberapa karotenoid misalnya -karoten dan zeaxanthin yang tersedia dalam bentuk

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    6/13

    6

    sintetis, ada yang tumbuh pada mikroalga alam seperti halnya bakteri dan sumber ragi padakarotenoid dari sintesis aditif (Fazeli, dkk., 2006).

    Beta karoten disintesis secara komersial dari ekstraksi bahan alam. Wortel dan algae(dunaliella salina dan D. bardawil) adalah sumber alam klasi k -karoten diantara sayur-sayuran,

    buah-buahan dan sumber alam lainnya yang telah dimanfaatkan secara komersial. Mikroalga bersel tunggal, Dunaliella salina mengandung banyak -karoten (Pisal dan Lele, 2005). -karotendiketahui memperilhatkan aktivitas sebagai sebuah modulator imun tubuh dan dapat mengurangidampak radikal bebas (Patrick, 2000).

    Telah diketahui bahwa mikroalga memiliki potensi sebagai sumber makanan bernilai tinggi bagi kesehatan dan telah dikembangkan pada produksi vitamin, karotenoid, fikosianin dan asamlemak tidak jenuh ( Polyunsaturated fatty acid ) termasuk omega-3 (Miranda dkk, 1998; El-Bakydkk, 2004; Interclinical Laboratories , 2010). Kontribusi mikroalga berada pada tiga daerah

    bioteknologi yaitu bioteknologi putih ( white biotechnology ) di bidang industri dan energi, bioteknologi merah ( red biotechnology ) pada bidang obat dan kesehatan dan bioteknologi hijau

    ( green biotechnology ) pada bidang pertanian dan lingkungan (Sumi, 2009).Fitoplankton berpotensi sebagai antioksidan karena mengandung campuran karotenoid,suatu golongan pigmen kuning, jingga dan merah; yang disintesis oleh tumbuhan, alga danmikroorganisme yang berfotosintesis. Sekitar 600 jenis karotenoid yang teridentifikasi di alam,500 jenis ditemukan dalam Dunaliella (Pisal dan Lele, 2005; Interclinical Laboratories , 2010).

    Mangan merupakan kofaktor dari katalase, peroksidase dan superoksidase, yang semuanya berkaitan dengan spesies oksigen reaktif ( Superoxide Dismutases _SOD). Katalase memainkan peranan protektif yang penting, mengkatalisis hidrogen peroksida menjadi bentuk O 2 dan H 2O(Bannerjee, 2007; Crichton, 2008). Sedangkan fungsinya sebagai logam essensial bagi tumbuhandapat menjadi toksik pada konsentrasi tinggi, efek terhadap fotosintesis.

    Dunaliella salina merupakan mikroorganisme sel tunggal berdinding lunak. Dunaliellasangat bermanfaat karena kaya akan nutrisi untuk kesehatan ( Interclinical Laboratories , 2010).

    D. salina memiliki jumlah protein 39-61%, karbohidrat 14-18% dan lipid 14-20% berat kering(Sanchez dkk, 2000).

    Chlorella vulgaris merupakan mikroalga hijau bersel satu yang biasanya digunakan sebagaisumber makanan dengan gizi lengkap dan diproduksi secara komersial sebagai suplemenkesahatan atau disatukan dalam makanan sebagai sereal (Azamai, Dkk., 2009).

    Mikroalga laut seperti Isochrysis aff galbana sangat penting dalam meningkatkan produksiasam lemak dalam hal ini DHA (Liu dan Lin, 2001). Selain memiliki kandungan protein yangtinggi, spesies ini juga mampu memproduksi asam lemak tidak jenuh berantai panjang ( Longchain polyunsaturated fatty acid -LC PUFA), utamanya EPA ( eicosapentaenoic acid ) dan DHA(docosahexsaenoic acid ) (Gouveia dkk, 2008).

    BAB 3METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Bahan Penlitian

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    7/13

    7

    Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah fitoplankton jenis Dunaliella salina ,Chlorella vulgaris, dan Isochrysis aff galbana yang berasal dari Balai Budidaya Air Jepara,alkohol, akuades, kertas saring, aluminium foil, tissue, Na 2SiO 3.5H 2O, Vitamin B 12, Vitamin B 1,

    besi (II) ammonium sulfat [Fe(NH 4)2(SO 4)2], asam sulfat (H 2SO 4) pekat, aseton murni,FeCl 2.6H 2O, MnCl 2.4H 2O, H 3BO 3, Na-EDTA, NaH 2PO 4.2H 2O, NaNO 3, ZnCl 2, CoCl 2.6H 2O,(NH 4)6MoO 24.4H 2O, CuSO 4. 5H 2O, dan air laut yang berada pada daerah laut makassar.3.2 Alat Penelitian

    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah salinometer, haesitometer,centrifuge, ultrasonic, handcounter, mikroskop Nikon tipe 102, neraca analitik,spectrophotometer UV/Vis Shimadzu UV-PROBE serial UV-2600, kompor gas, panci, selang,

    batu aerator, aerator, toples, pompa vakum, corong Buchner, krus proselin, gelas kimia, pipettetes, batang pengaduk, dan set lampu neon Philips 40 watt.3.3 Prosedur Penelitian3.3.1 Pembuatan medium Conway

    Dididihkan satu liter stok A dan ditambahkan 2 mL larutan stok B. Kemudian campuranlarutan Conway ini ditambahkan ke dalam air laut steril yang tidak mengandung fitoplanktondengan perbandingan 1 mL : 1 Liter air laut, setelah itu ditambahkan 2 tetes stok C. Untukfitoplankton yang dinding selnya terbuat dari silika, ditambahkan lagi 1 mL stok D. Komposisi

    pada masing-masing stok bisa dilihat pada lampiran.3.3.2 Pengkulturan Fitoplankton C. vul gari s (CV), I . aff galbana (IG) dan D. sali na (DS).

    Pertama-tama air laut disaring dengan menggunakan kertas saring biasa, setelah ituditampung dalam wadah, kemudian diukur salinitasnya dengan menggunakan salinometer.Dilakukan pemekatan atau pengenceran terhadap salinitas air laut berdasarkan salinitas dari jenisfitoplankton yang diuji. Air laut yang sudah disterilkan ditambahkan medium Conway dan stok

    C (vitamin), kemudian diaerasi untuk pengkondisian CO 2 dan setelah itu ditambahkanfitoplankton.

    Untuk memperoleh kepadatan fitoplankton yang diinginkan dapat dilakukan perhitungandengan rumus :

    V1 x N 1 = V 2 x N 2 Perhitungan kepadatan sel stok fitoplankton menggunakan Haesitometer dengan

    pengamatan menggunakan mikroskop perbesaran 50x. Setelah 3 hari, 400 mL kulturdipindahkan ke toples yang berisi air laut sebanyak 2 L dan dilakukan pengamatan setiap hari.Pengamatan pola pertumbuhan fitoplankton yang dilakukan pada kondisi penambahan variasikonsetrasi logam Mn 2+ dan Mg 2+ .3.3.3 Menentukan Waktu Pertumbuhan Fitoplankton I sochrysis aff galbana.

    Penentuan pola pertumbuhan fitolankton, dilakukan dengan menghitung jumlah sel permilliliter medium setiap harinya pada waktu yang sama. Sampel diambil dengan pipet tetes,diteteskan sekitar 0,5-1 tetes pada haemocytometer , kemudian diamati melalui mikroskop.Perhitungan kepadatan sel normal, menggunakan rumus:

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    8/13

    8

    Namun bila kepadatan selnya terlalu tinggi, perhitungan menggunakan rumus:Jumlah sel/mL = Jumlah sel dalam 4 bagian x 4 x 10.000

    3.3.4. Identifikasi Gugus Fungsi dengan FT IRIdentifikasi gugus fungsi yang berpotensi mengikat Mn 2+ dan Mg 2+ , dilakukan

    serangkaian kultur fitoplankton uji dengan paparan ion logam pada konsentrasi yang sudahditentukan. Biomassa fitoplankton diambil, dikeringkan lalu digerus dan disaring. Biomassadengan paparan ion logam, dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer infra merah (IR).3.3.5 Ektraksi -karoten dengan Metode Sonikasi

    Proses ini dilakukan pada ruangan dengan pencahayaan berintensitas rendah dan ruangandingin. Biomassa fitoplankton yang diperoleh, dimasukkan ke dalam tabung sentrifus dandicampur dengan aseton sebanyak 3 mL, dengan tabung tertutup kemudian disonikasi selama 50menit pada suhu 40 oC. Sampel kemudian disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 5000

    rpm dan diambil supernatannya untuk analisis -karoten yang dibandingkan dengan standar -karoten pada penggunaan spektroskopi UV-VIS.

    BAB 4HASIL YANG DICAPAI

    4.1 Produktifitas -karoten oleh fitoplankton I sochrysis aff galbana.Fitoplankton yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Isochrysis aff galbana.

    Pengamatan penentuan produksi -karoten oleh fitoplankton Isochrysis aff galbana pada mediakultur air laut dengan penambahan medium Conway, vitamin dan logam Mn 2+ dan Mg 2+

    ditentukan berdasarkan jumlah -karoten dalam g/g berat kering .

    [Mn +] w IAG (g) A [-karoten] (g/g) BK)

    0,00 0,4161 4,413 40,4006

    0,10 0,3456 4,799 43,9549

    0,20 0,3594 4,753 43,5313

    0,30 0,3523 4,728 43,3011

    0,40 0,3110 4,719 43,2182

    0,60 0,2976 4,953 45,3729

    0,80 0,3274 4,795 43,9180

    1,00 0,3547 4,728 43,3011

    1,50 0,3491 6,597 60,5111

    2,00 0,4146 6,436 59,0285

    Pada tabel diatas menunjukkan perbedaan yang signifikan produksi -karoten oleh Isochrysis aff galbana berdasarkan perbedaan konsentrasi. Hal ini disebabkan karena logamMn 2+ memiliki potensial reduksi yang besar dan memiliki peran yang dominan sebagai kofaktordari katalase, peroksidase dan superoksidase (SOD) yang memainkan peran protektif terhadap

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    9/13

    9

    teka nan radikal yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap produksi -karoten (Manahan,2003).

    [Mg2+] w IG (g) A [-karoten] (g/g) BK)

    0,00 0,1776 0,666 5,8978

    0,10 0,1433 2,358 21,4779

    0,20 0,2082 2,255 20,5295

    0,30 0,2309 1,756 15,9346

    0,40 0,2246 0,205 1,6529

    0,60 0,1645 2,412 21,9751 0,80 0,2444 1,772 16,0819

    1,00 0,1473 1,436 12,9880 1,50 0,1439 2,114 19,2311 2,00 0,1670 1,007 9,0378

    Pada tabel diatas menunjukkan perbedaan yang signifikan produksi -karoten oleh Isochrysis aff galbana berdasarkan variasi konsentrasi Mg 2+. Hal ini disebabkan karena logamMg 2+ memiliki peranan fisiologis dan molekul utama dalam tanaman, seperti menjadi komponen

    pada molekul klorofil, kofaktor enzimtis, dan penstabil strutur nukleotida.

    4.2 Jumlah optimum -karoten yang dihasilkan oleh fitoplankton I sochrysis af f galbana No SpesiesFitoplankton Logam

    Biomassakering (g)

    Total -karoten(g/g)

    1. I sochrysis affgalbana

    Mn 2+ 6,597 60,5111

    Mg 2+ 2,412 21,9751

    Tabel di atas menunjukkan jumlah optimum -karoten dari penambahan logam Mn 2+ danMg 2+ yang dihasilkan pada fitoplankton Isochrysis aff galbana adalah 60,5111 g/ g untuk

    penambahan konsentrasi 0,6 logam Mn 2+ dan 21,9751 g/g untuk penambahan konsentrasi 1,5logam Mg 2+ .

    4.3 Hasil Penentuan Konsentrasi Mn2+

    dan Mg2+

    yang dapat Ditoleransi (MTC) olehFitoplankton I sochrysis aff galbana

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    10/13

    10

    Pada Gambar (a) menunjukkan pola pertumbuhan kepadatan sel I. aff galbana tanpa dandengan penambahan Mn 2+ berbagai konsentrasi, pada penambahan logam Mn 2+ pertumbuhantertinggi ada pada konsentrasi 1,5 ppm lebih tinggi dibandingkan dengan control, sedangkan

    pada gambar (b) pola pertumbuhan kepadatan sel I. aff galbana tanpa dan dengan penambahanMg 2+ berbagai konsentrasi, menunjukka perbedaan pertumbuhan dimana pertumbuhan tertinggiada pada konsentrasi 0,4 ppm lebih tinggi daripada control.4.4 Hasil analisa FT-IRa. tanpa logam

    b. penambahan logam Mn 2+ dan Mg 2+

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    K e p a

    d a t a n S e

    l ( x 1 0 4 s e

    l / m L )

    Waktu Pertumbuhan (Hari)

    0,00 0,10 0,20 0,30 0,40

    0,60 0,80 1,00 1,50 2,00

    a.Mn 2+

    b.Mg 2+

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    11/13

    11

    Dari hasil analisis FT-IR di atas menunjukan adanya pergeseran bilangan gelombang, inidiakibatkan karena adanya interaksi ikatan M-OH C atau dengan kata lain yang biasa disebutikatan van der waals sehingga menarik atom O pada senyawa dalam ekstrak fitoplankton yangdianalisis menyebabkan adanya pergeseran bilangan gelombang.

    BAB 5RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

    Pada penelitian yang telah kami lakukan hasil yang diperoleh sudah mencapai 90%,10% sisanya adalah pembuatan laporan lengkap.

    DAFTAR PUSTAKAAzamai, E. S. M., Sulaiman, S., Habib, S. H. M., Looi, M. L., Das, S., Hamid, N. A. A., Ngah,

    W. Z. W. dan Yusof, Y. A.M., 2009, Chorella vulgaris Trigger Apoptosis inHepatocarcinogenesis-induced Rat, J. Zhejiang Univ Sci B , 10 (1): 14-21.

    Bannerjee, R., 2007, Redox Biochemistry , John Wiley and Sons, Michigan: 56.Cai, M., Zhe, L. dan Anxiang, Q., 2009, Effect of Iron Electrovalence and Spesies on Growth

    and Astaxanthin Production of Haemotococcus pluvialis , Chin. J. Oceanol. Limnol , 27(2) : 370-375.

    Crichton, R. R., 2008, Biological Inorganic Chemistry : An Introduction , Elsevier, UK: 271-274.El-Baky, H. H. A., El-Baz, F. K. dan El-Baroty, G. S., 2004, Production of Antioxidant by The

    Green Alga Dunaliella salina , International Journal of Agriculture & Biology , 6 (1): 49-57.

    Fazeli, R.M., Tofighi, H., Samadi, N., Jamalifar, H., and Fazeli, A., 2006, CarotenoidsAccumulation BY Dunaliella Tertiolecta (Lake Urmia Isolate) and Dunaliella Salina(Ccap 19/18 & Wt) Under Stress Conditions, Tehran University of Medical Sciences ,

    Iran, 14 (3): 146-150.Gouveia, L., Batista, A. P., Sousa, I., Raymundo, A. dan Bandarra, N. M., 2008, Microalgae in Novel Food Product, Food Chemistry ResearchDevelopments, Nova Science Publishers, Inc: 1-37.

    Interclinical Laboratories , 2010, Dunaliella salina-Marine Phytoplankton, Botanical Monograph, Interclinical Laboratories Pty Limited, Australia.

    Miranda, M. S., Cintra, R. C., Barros, S. B. M., Mancini-Filho, J., 1998, Antioxidant Activity ofThe Microalga Spirulina maxima , Brazillian Journal of Medical and Biological

    Research , 31 : 1075-1079.

    Mn 2+

    Mg 2+

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    12/13

    12

    Pisal, S.D., and Lele, S.S., Carotenoid Production from Microalga, Dunaliella salina , Indian Journal of Biotechnology , India, 4: 476-483.

    Patrick, L., 2000, Beta-Carotene: The Controversy Continues, Alternative Medicine Review ,Tucson, 5 (6): 530-545.

    Sumi, Y., 2009, Microalgae Pioneering the Future: Application and Utilization, Quarterly

    Review, 34 : 9-21.Sanchez, S., Martinez, M. E. dan Espinola, F., 2000, Biomassa Production and BiochemicalVariability of the Marine Microalga Isochrysis galbana in Relation to Culture Medium,

    Biochemical Engineering Journal , 6: 13-18.White, P. J. and Xing, Y. Antioxidants from cereals and legumes . In Natural Antioxidants:

    Chemistry, Health Effects, and Applications ; Shahidi, F., Ed.; AOAC Press: Champaign,IL, 1997; pg 25-63.

    Lampiran 1 Penggunaan DanaNo. Nama Bahan Kemasan Kuantitas Harga Satuan Jumlah HargaBiaya Pembelian Bahan Habis

    1 Fitoplankton 4 L 4 Rp. 50.000,00 Rp. 200.000,002 Air laut steril 20 L 8 Rp. 10.000,00 Rp. 80.000,003 Aseton p.a. 1 mL 500 mL Rp. 2.500,00 Rp. 1.250.000,004 Medium Conway 1 L 1 L Rp. 770.000,00 Rp. 770.000,005 Vitamin B 12 + Vitamin B 1 1 Rp.1.200.000,00 Rp. 1.200.000,006 Akuades 20 L 3 Rp. 30.000,00 Rp. 90.000,007 Alkohol 70% 1 L 2 Rp. 70.000,00 Rp. 140.000,008 Kertas saring 1 box 1 Rp. 330.000,00 Rp. 330.000,009 Aluminium foil 1 box 2 Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00

    Biaya Pembelian Alat Laboratorium10 Set Kotak Alat + Isi 1 Rp. 93.000,00 Rp. 93.000,0011 Cawan petridish 1 psg 32 Rp. 18.000,00 Rp. 576.000,0012 Botol Centrifuge 1 btl 8 Rp. 20.000,00 Rp. 160.000,0013 Selang kecil + Batu Aerator 1 set 300 Rp. 1.000,00 Rp. 300.000,0014 Lampu Philips 40 watt+stand 1 psg 16 Rp. 95.000,00 Rp. 1.520.000,0015 Haemositometer 1 box 1 Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,0016 Set Kabel sambungan Listrik 1 set 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,0017 Toples bahan Kaca 1 lusin 3 Rp. 200.000,00 Rp. 600.000,00

    Biaya Analisis

    18 Penggunaan Laboratorium 1 Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,0019 Pemeriksaan dengan UV-Vis 1 sample 32 Rp. 15.000,00 Rp. 470.000,0020 Peminjaman Ultrasonic 1 set 3 Rp. 60.000,00 Rp. 180.000,0021 Peminjaman Botol Centrifuge 1 12 Rp. 5.000,00 Rp. 60.000,00

    Biaya Penyusunan Laporan22 ATK 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,0023 Transportasi & komunikasi 1 Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00

  • 8/11/2019 Laporan Kemajuan Pkm-p Wano

    13/13

    13

    24 Kertas A4 Rim 1 Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,0025 Tinta Print 4 Rp. 24.000,00 Rp. 96.000,00

    Rekapitulasi Biaya Rp. 9.765.000,00

    Lampiran 2 Bukti-bukti Pendukung Kegiatan