Laporan Kes Dr Tris (Pansinusitis Sinistra Akut) LOKMAN HANDSOME, TIAS CANTIK

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Kasus Kepaniteraan Klinik Bahagian Ilmu Kesehatan THT-KL RS Mardi Rahayu, Sinusitis Maksilaris Sinistra Kronis

PRESENTASI KASUS

Sinusitis Maksilaris Sinistra Kronis

Pembimbing: Dr. Tris Sudyartono, Sp. THT-KL

Disusun olehMohammad Lokman Hakim bin Mat Isar11-2011-160

KEPANITERAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT-KLUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANARS MARDI RAHAYU KUDUSPERIODE 8 OKTOBER s/d 10 NOVEMBER 2012

LAPORAN KASUSKepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala LeherRumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

A. IDENTITAS PASIENNama: Tn. SUmur: 38 tahunJenis kelamin: LelakiPekerjaan: WirausahaAlamat: Karanganyar, DemakAgama: IslamNo. CM: 195062

B. PEMERIKSAAN SUBYEKTIFAutoanamnesis dilakukan hari Jumat , 27 Oktober 2012 jam 10.30 WIB di ruang Bathesda RS Mardi Rahayu.

Keluhan utama: Hidung kiri berbau.

Riwayat penyakit sekarang:OS datang dengan keluhan hidung kiri berbau busuk sejak 2 minngu. Tenggorok OS turut merasa ada lendir yang jatuh dari hidung ke belakang mulut. Keluhan ini disertai sakit kepala, pilek dengan ingus yang kental dan berwarna hijau. Keluhan ini mereda pada siang hari. OS mengatakan pipi kirinya terasa nyeri dari bawah dan samping mata belah kiri. Rasa kemeng ini akan berkurang jika OS memijit di daerah itu. Os mengaku selama 1 tahun ini sering pilek. Selama pilek, OS mengeluhkan batuk dan hidungnya tersumbat, tetapi tidak ada gangguan pada penciumannya. OS mengaku hidung sering gatal, bersin-bersin, maupun hidung yang tersumbat secara bergantian pada kanan dan kiri pada pagi atau malam hari. OS mengatakan bahawa ini kali pertama dia merasakan sakit seperti ini. OS tidak pernah sakit gigi. Tidak ada riwayat kemasukan benda asing, tidak ada keluhan mimisan, tidak ada telinga gemerebeg, serta tidak ada penglihatan double. OS menyangkal adanya nyeri tenggorokan dan suara serak.

Riwayat penyakit dahulu: Riwayat ISPA berulang disangkal Riwayat sakit gigi geraham disangkal. Riwayat asma disangkal Riwayat alergi diakui

Riwayat penyakit keluarga: Riwayat ISPA disangkal Riwayat asma disangkal Riwayat alergi disangkal Riwayat penyakit yang sama disangkal

Riwayat sosial ekonomi: Biaya rawatan pasien ditanggung sendiri. Kesan ekonomi: cukup

C. PEMERIKSAAN OBYEKTIFStatus presensKeadaan umum: baikKesadaran: compos mentisVital signTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 84 x/menitFrek. Napas:20 x/menitSuhu:37,4C

Status Lokalis Kepala dan LeherKepala: normocephalWajah: simetrisLeher: KGB tidak tampak membesarLain-lain: Rumpell Leed tangan kiri (-)

Telinga Pemeriksaan rutin umum telingaBagianDextraSinistra

AuriculaBentuk normal, benjolan (-), nyeri tekan (-)Bentuk normal, benjolan (-), nyeri tekan (-)

PreauriculaTragus pain (-), fistula (-), abses (-)Tragus pain (-), fistula (-). Abses (-)

RetroauriculaNyeri tekan (-), edema (-), hiperemis (-)Nyeri tekan (-), edema (-), hiperemis (-)

MastoidNyeri tekan (-), edema (-), hiperemis (-)Nyeri tekan (-), edema (-), hiperemis (-)

CAEDischarge (-), serumen (-), hiperemis (-), edema (-), corpus alienum (-)Discharge (-), serumen (-), hiperemis (-), edema (-), corpus alienum (-)

Membran timpani Perforasi Cone of light Warna Bentuk(-)(+) arah jam 5Putih abu-abuNormal(-)(+), arah jam 7Putih abu-abuNormal

Pemeriksaan rutin khusus telinga : tidak dilakukan

Hidung Pemeriksaan rutin umum hidungDextraSinistra

BentukNormal

SekretMukoserous,foetor ex nasi (-)

Sekret mukopurulen terakumulasi pada meatus media di sekitar ostium sinus maxillaris,foetor ex nasi (+)

Mukosa cavum nasiLivid (+)edema (-)

Livid (+) di meatus media di sekitar ostium sinus maxillarisedema (-)

Konka mediaLivid (+) hipertrofi (+)Livid (+) hipertrofi (+)

Konka inferiorLivid (+) hipertrofi (+)Livid (+) hipertrofi (+)

Meatus media

Livid (+)Sekret mukoserous (+)Sekret mukopurulen yang terakumulasi di meatus media di sekitar ostium maksilaris sinistra dengan mukosa hiperemis di sekitarnya

Meatus inferiorHiperemis (-)sekret (-)Hiperemis (-)sekret (-)

SeptumDeviasi sedikit ke kiri

Massa(-)(-)

Pemeriksaan rutin khusus hidung Tes pengembunan = dextra 5/6, sinistra 5/6Kesan = obstruksi nasi dextra ad sinistra parsial Palatal phenomen (+) = tampak fenomena gelap terang (+)Kesan = tidak terdapat massa yang signifikan yang menghambat pergerakan palatum molle Tes Aplikasi ephedrine 1% = konka nasalis media dextra dan sinistra tidak mengecilKesan = hipertrofi konka nasalis media dextra ad sinistra

Pemeriksaan rutin khusus sinus paranasal Proyeksi nyeri sinus paranasalDextraSinistra

InfraorbitaNyeri Tekan (-)Nyeri Ketuk (-)Nyeri Tekan (+)Nyeri Ketuk (+)

GlabelaNyeri Tekan (-)Nyeri Ketuk (-)Nyeri Tekan (-)Nyeri Ketuk (-)

SupraorbitaNyeri Tekan (-)Nyeri Ketuk (-)Nyeri Tekan (-)Nyeri Ketuk (-)

Tes diafanoskopiDextraSinistra

InfraorbitaKesuraman (-)Kesuraman (-)

GlabelaKesuraman (-)Kesuraman (-)

SupraorbitaKesuraman (-)Kesuraman (-)

Tenggorok Pemeriksaan rutin umum tenggorok Orofaring Oral: dapat membuka mulut dengan baik Mukosa bukal: merah muda Ginggiva: merah muda Gigi geligi: lengkap, gangren (-), caries (-) Lidah 2/3 anterior: merah muda Arkus faring: simetris, merah muda Palatum durum : merah muda Palatum mole: merah muda

TonsilDextraSinistra

UkuranT1T1

KriptaTidak melebarTidak melebar

PermukaanRataRata

WarnaMerah mudaMerah muda

Detritus(-)(-)

Fixative(-)(-)

PeritonsilAbses (-)Abses (-)

Pilar anteriorMerah mudaMerah muda

Dinding posterior orofaring:Post nasal drip (+), sekret mukopurulen (+), granulasi (-), hiperemis (+) disekitar sekret mukopurulen.

Pemeriksaan rutin khusus tenggorok : tidak dilakukan

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG X foto SPN: Waters dan Caldwell Sinuskopi (bila perlu) CT scan sinus paranasal (bila perlu) Kultur sensitivitas tes (bila perlu) Tes alergi

E. RESUME Pemeriksaan subyektif Keluhan utama: Foeter et nasi sinistra RPS : Episode akut (2 minggu) : Post nasal drip (+) Rinorea mukopurulen (+) Cough (+) Foeter et nasi (+) sinistra Cephalgia (+) Canina pain (+) sinistra Febris (+) Obstruksi nasi (+) Hiposmia (-) Residivitas (1 tahun) : Rinorea seromukous (+) Obstruksi nasi partial (+) Sneezing Eliminasi DD: Glabella pain (-) sinistra Buccal pain (-) sinistra Corpus alienum (-) Eliminasi komplikasi: Epistaksis (-) Tinnitus (-) odinofagia(-) disfoni(-) diplopia (-). RPD: Riwayat sakit gigi geraham atas (-) ISPA berulang (-) alergi (+) asma (-) RPK: ISPA (-) alergi (-) asma (-)

RSOSEK: Cukup

Pemeriksaan obyektif Tanda-tanda vital febris Pemeriksaan rutin umum kepala dan leher Dalam batas normal Pemeriksaan rutin umum telinga Dalam batas normal Pemeriksaan rutin umum hidung Sekret mukopurulen yang terakumulasi di meatus nasalis media sinistra di sekitar ostium sinus maxillaris sinistra dengan mukosa hiperemis disekitarnya., mukosa cavum nasi dextra ad sinistra livid, konka nasalis media dextra ad sinistra dan konka nasalis inferior dextra ad sinistra hipertrofi, septum nasalis sedikit deviasi ke kiri. Pemeriksaan rutin khusus hidung Tes pengembunan: obstruksi nasi dextra ad sinistra parsial Palatal phenomen: tiada massa yang signifikan dapat menekan palatum molle Tes aplikasi ephedrine 1%: hipertrofi konka nasalis media dextra ad sinistra dan konka nasalis inferior dextra ad sinistra. Pemeriksaan rutin khusus sinus paranasal Proyeksi nyeri sinus paranasal : nyeri ketuk dan nyeri tekan di infraorbita sinistra Diafanoskopi: tiada kesuraman Pemeriksaan rutin umum tenggorok Dinding posterior orofaring : terdapat post nasal drip dengan sekret yang mukopurulen dengan hiperemis disekitar sekret mukopurulen.

F. DIAGNOSIS BANDING Sinusitis maxillaris sinistra kronis Pansinusitis sinistra kronis Rhinitis alergika

G. DIAGNOSIS SEMENTARA Sinusitis maxillaris sinistra kronis

H. DIAGNOSIS PASTIBelum dapat dipastikan

I. PROGNOSISDubia ad bonam

J. PENATALAKSANAANa. Irigasi sinus maxillariesb. Medika mentosai. Antibiotik adekuatii. Simptomatik: anti inflamasi, antihistamin, dekongestan, mukolitikc. Operasi ( jika terjadi kerusakan mukoperiosteum yang irreversible pada sinus maxillaries sinistra)i. FESS (atau)ii. CWL

K. KOMPLIKASIa. Perkontinuatum Retro orbita:i. Selulitisii. Abses orbitab. Hematogen Intra Kranial:i. Meningitisii. Encephalitisiii. Abses otakc. Hematogen Sistemiki. Sepsisd. Descenden:i. Faringitisii. Laringitisiii. Bronkitis2