Upload
lynga
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PERKULIAHAN
Manajemen Keuangan
Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Fakultas Program Studi E-Learning Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 02 84008 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt
Abstract KompetensiMemberikan pengertian mengenai laporan keuangan dan kegunaannya.
1. Memahami pengertian dan bentuk laporan keuangan.
2. Mengetahui laporan keuangan pokok dan komponennya serta pengguna dari laporan keuangan tersebut
Laporan Keuangan
1. PENGANTAR
Laporan tahunan perusahaan biasanya dimulai dengan deskripsi ketua tentang hasil operasi
perusahaan selama tahun lalu dan diskusi tentang perkembangan baru yang akan
mempengaruhi operasi masa depan. Laporan tahunan tersebut juga menyajikan empat
laporan keuangan dasar - neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan pengukuran arus
kas. Bahan kuantitatif dan tertulis sama pentingnya. Laporan keuangan melaporkan apa
yang sebenarnya terjadi pada aset, pendapatan, dividen, dan arus kas selama beberapa
tahun terakhir, sedangkan bahan tertulis berusaha untuk menjelaskan mengapa hal tersebut
ternyata terjadi seperti yang mereka lakukan.
Kinerja keuangan perusahaan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan, merupakan
realisasi atas hasil-hasil keputusan manajemen keuangan yang terdiri dari tiga keputusan :
(a) keputusan investasi, baik investasi dalam aktiva lancar maupun investasi dalam aktiva
tetap, (b) keputusan operasional seperti pendapatan, biaya penjualan, beban operasi, laba
atau rugi operasi, bunga. (c) keputusan pembiayaan yang menyangkut, kewajiban lancar,
kewajiban jangka panjang, dan ekuitas pemilik.
Titik pandang seorang analis dapat beranjak dari segi internal maupun segi eksternal. Dari
segi internal yang dimaksud adalah pihak manajemen perusahaan sendiri. Dari segi
eksternal, pihak-pihak tersebut antara lain para pemilik/pemegang saham perusahaan, para
investor, para kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya, termasuk para ilmuwan dan
mahasiswa yang sedang meneliti guna memecahkan suatu masalah tertentu.
2. Pengertian Laporan Keuangan
Perusahaan di dalam aktivitasnya senantiasa terjadi transaksi-transaksi yang akan
mempengaruhi atau mengubah komposisi harta benda, maupun kewajiban-kewajiban
perusahaan. Seperti adanya penjualan barang dagangan (mobil), penerimaan pembayaran
piutang dari langganan, pembelian barang atau suku cadang untuk diproses, pembayaran
bunga pinjaman, atau pun pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan lainnya. Di samping
itu, pada saat-saat tertentu, pimpinan perusahaan memerlukan bermacam-macam data,
antara lain seperti jumlah harga jual, perhitungan harga pokok penjualan barang yang dijual,
jumlah persediaan barang dagangan atau barang jadi, dan sebagainya untuk diketahui agar
dapat mengambil suatu keputusan dalam berbagai tujuan.
2017 2 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Keseluruhan catatan-catatan peristiwa-peristiwa perusahaan tersebut, biasanya kemudian
diikhtisarkan dan selanjutnya disajikan dalam suatu bentuk laporan yang disebut “laporan
keuangan perusahaan” (the firm’s financial statements).
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi
yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama
kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah
laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7
(Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas”.
3. Pengertian Dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Rangkuti (1998:132) mengatakan bahwa analisa laporan keuangan merupakan teknik untuk
mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini dan memprediksi kondisi masa yang akan datang.
Selanjutnya laporan keuangan tersebut haruslah dianalisis dengan menggunakan
perangkat-perangkat anailsis yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis.
Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah “Analisa laporan keuangan
adalah analisa mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk
suatu perusahaan”.
Menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan keuangan adalah:
“Analisa laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Analisis keuangan mempunyai arti dan tujuan yang berlainan sesuai dengan kepentingan
masing-masing pihak yang menganalisis. Pemberi kredit dagang akan menaruh
perhatiannya terutama kepada likuiditas perusaahaan yang dianalisi. Klain mereka adalah
jangka pendek, dan kemampuan perusahaan untuk membayar ini dapat diukur dari analisis
likuiditasnya. Klaim dari pemilik obligasi adalah jangka panjang. Karena itu mereka berminat
pada kemampuan cash flow perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam waktu yang
lama. Pemilik obligasi dapat menganalisis kemampuan ini dengan melihat struktur modal
2017 3 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan, sumber-sumber dana utama dan pemakaiannya, keuntungan perusahaan
sepanjang waktu, dan proyeksi keuntungan (profitabilitas) yang akan datang investor suatu
saham biasa perusahaan akan menaruh perhatiannya terutama pada pendapatan sekarang
dan yang datang serta stabilitas pendapatan ini dilihat dari trend-nya, sehingga investor
akan berkonsentrasi pada analisis keuntungan perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan yang dipublikasikan dalam laporan keuangan, merupakan
realisasi atas hasil-hasil keputusan manajemen keuangan yang terdiri dari tiga keputusan :
(a) keputusan investasi, baik investasi dalam aktiva lancar maupun investasi dalam aktiva
tetap, (b) keputusan operasional seperti pendapatan, biaya penjualan, beban operasi, laba
atau rugi operasi, bunga. (c) keputusan pembiayaan yang menyangkut, kewajiban lancar,
kewajiban jangka panjang, dan ekuitas pemilik.
Titik pandang seorang analis dapat beranjak dari segi internal maupun segi eksternal. Dari
segi internal yang dimaksud adalah pihak manajemen perusahaan sendiri. Dari segi
eksternal, pihak-pihak tersebut antara lain para pemilik/pemegang saham perusahaan, para
investor, para kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya, termasuk para ilmuwan dan
mahasiswa yang sedang meneliti guna memecahkan suatu masalah tertentu.
Menurut Helfert (1983:11) setiap jenis analisis mempunyai suatu tujuan atau guna yang
menentukan bentuk hubungan yang dianalisis. Seorang manajer keuangan, analis atau
mahasiswa, di dalam membuat analisis untuk tujuan perencanaan atau pemecahan masalah
haruslah menggunakan macam-macam teknik, analisis keuangan, yang dapat membantu di
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penting. Tetapi dalam hubungan ini, perlu selalu
diingat, bahwa analisis itu hanya suatu jalan. Tidak boleh dianggap bahwa analisis
keuangan sebagai satu-satunya hal yang paling penting untuk membantu para manajer di
dalam merencakan investasi, operasi dan pembiayaan, dan untuk membantu calon investor
dalam membuat perkiraan, penilaian dan rencana-rencananya. Di dalam setiap situasi
tujuan yang akan dicapai dengan analisis tersebut harus dinyatakan secara jelas.
Analisis keuangan, menurut Van Horne (1989:106) adalah menyangkut pemakaian laporan
keuangan. Sedangkan Finnerty (1986:4) mengemukakan bahwa : “Financial analysis is the
process of collecting and refining financial data and presenting the refined financial
information in summary format suitable for effentive decision making”. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa analisis keuangan adalah suatu proses
pengumpulan dan penyaringan data keuangan dan penyajian informasi dalam bentuk
ringkasan agar sesuai untuk pengambilan keputusan yang efektif.
2017 4 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Dari segi internal, perusahaan perlu melakukan analisis keuangan agar dapat
merencanakan dan mengendalikannya secara efektif. Untuk merencanakan masa yang
akan datang, manajer keuangan harus mempunyai posisi keuangan perusahaan yang
terakhir dan melakukan evaluasi atas kesempatan-kesempatan yang ada sehubungan
dengan pengaruhnya terhadap posisi keuangan tersebut. sehubungan dengan
pengendalian internal, manajer keuangan terutama menaruh perhatian kepada hasil dari
investasi yang ada pada bermacam-macam assets perusahaan dan pada efisiensi
pengelolaan assets tersebut. Agar dapat melakukan tawar menawar dengan efektif kepada
pemilik dana luar, manajer keuangan harus tanggap pada semua aspek analisis keuangan
di mana pihak pemberi modal dari luar memakainya di dalam mengukur kemampuan
perusahaan. Dalam menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis
laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan
keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana
mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui
hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari
perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui
perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi
keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio
dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio
yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun
dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang
disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun
untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun
dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah
satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan
rasio pertumbuhan.
Analisa laporan keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan:
1. Untuk mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada satu periode
tertentu baik aktiva, kewajiban, dan harta maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode
2017 5 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
4. Untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja manajemen kedepan, apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil
Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang
ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan
suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-
teori yang terdapat di laporan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan
perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan
analisis laporan keuangan juga antara lain:
a) Dapat menilai prestasi perusahaan.
b) Dapat memproyeksi laporan keuangan.
c) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu
tertentu:
– Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Modal).
– Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya).
– Likuiditas
– Solvabilitas
– Aktivitas
2017 6 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
– Rentabilitas atau profitabilitas
– Indikator Pasar Modal
d) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e) Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah
dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode
sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi
keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
datang.” Sofyan Syafrii Harahap (2011:195)
Dari sudut lain tujuan analisis Laporan keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai
berikut:
1) Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk
memilih kemungkinan investasi atau merger.
2) Forcasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan
datang.
3) Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi
baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.
4) Evaluation
Analisis dimaksudkan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-
lain.
Ada beberapa tujuan dan manfaat menurut Kasmir (2012:68) bagi berbagai pihak dengan
adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat
analisis laporan keuangan adalah:
2017 7 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.
4. Laporan Keuangan Pokok
Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS
1. Neraca
2. Laporan Laba Komperhensif
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
Laporan keuangan pokok berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 1
1. Laporan posisi keuangan (neraca pada akhir periode)
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode
5. Catatan atas laporan keuangan (CALK) berisi informasi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain
2017 8 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasikan pos-pos
dalam laporan keuangannya.
5. Komponen Laporan Keuangan
a. Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode)
Laporan posisi keuangan (neraca pada akhir periode), tambahan neraca ini untuk
sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia. Perubahan definisi-definisi seperti kewajiban
menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan non pengendali (non controlling
interest). Penyajian kepentingan non controlling interest sebagai bagian ekuitas dan bagian
laba bukan sebagai pengurang laba Laporan Keuangan Konsolidasian. Laporan keuangan
awal periode (dari periode sajian) untuk penyajian retroaktif. Minimum line item Penyajian
Neraca:
1. Properti Investasi
2. Provisi
3. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
4. Aset yang dimiliki untuk dijual
5. Dll
Tabel 1
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi PSAK No. 1
ASET LIABILITAS
Aset lancar Liabilitas jangka pendek
Aset tidak lancar Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS
Hak Non Pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2017 9 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan
tersebut relevan. Perbedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang, pajak tangguhan tidak boleh diklasifikasikan sebagai jangka pendek.
Penyajian aset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang
sebagai klasifikasi yang terpisah. Kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan
informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan maka digunakan urutan likuiditas.
Perusahaan keuangan berdasarkan likuiditas Pemisahan jumlah yang diharapkan dapat
dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap pos aset dan
liabilitas, jika nilainya digabung.
Klasifikasi aset lancar:
1. Mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau
menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
2. Memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
3. Mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah
pelaporan; atau
4. Kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi
pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan laibilitas
sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak
lancar.
Klasifikasi liabilitas lancar:
1. mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya;
2. memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
3. liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan; atau
4. tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai laibilitas
jangka panjang.
2017 10 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
periode pelaporan diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki
hak tanpa syarat untuk membiayai kembali.
Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan
pembayaran, maka laibilitas tersebut disajikan sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun
kreditur mengijinkan penundaan pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan
tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal pelaporan.
b. Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode
ED PSAK ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dalam dua bagian yaitu; Laba Rugi dan Pos Penghasilan Komprehensif
Lain. DSAK meyakini hal ini akan memberikan lebih banyak konsistensi dalam penyajian
dan membuat pelaporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan.
IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan
penambahan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah,
karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas, ketentuan minimum
item dalam laporan laba rugi. Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan
berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat Penyajian “pos luar
biasa/extraordinary item” tidak diperkenankan lagi.
Laba komprehensif, yaitu perubahan aset atau laibilitas yang tidak mempengaruhi laba pada
periode rugi, yaitu:
1. Selisih revaluasi aset tetap
2. Perubahan nilai investasi available for sales
3. Dampak translasi laporan keuangan
Dalam dua laporan:
1. Laba sebelum laba komprehensif
2. Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih
Minimum line item L/R Komprehensif:
1. pendapatan;
2017 11 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
2. biaya keuangan;
3. bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;
4. beban pajak;
5. suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
a. laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
b. keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok
yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan;
6. laba rugi;
7. setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai
dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h));
8. bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;
Ketika pos‐pos pendapatan atau beban bernilai material, maka entitas mengungkapkan sifat
dan jumlahnya secara terpisah.Penyebab pengungkapan terpisah:
1. penurunan nilai persediaan /aset tetap dan pemulihannya
2. restrukturisasi atas aktivitas‐aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas
diestimasi atas biaya restrukturisasi;
3. pelepasan aset tetap;
4. pelepasan investasi;
5. operasi yang dihentikan;
6. penyelesaian litigasi; dan
7. pembalikan laibilitas diestimasi lain.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan
informasi yang lebih andal dan relevan.
Pemilihan klasifikasi beban-sifat berdasarkan faktor historis dan industri, klasifikasi
berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu alokasi beban menurut fungsi.
Pendapatan XXX
Pendapatan lainnya XXX
Perubahan atas persediaan
Barang jadi dan barang dalam proses XXX
Bahan baku yang digunakan XXX
2017 12 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Beban imbalan kerja XXX
Beban penyusutan dan amortisasi XXX
Beban lainnya XXX
Total beban (XXX)
Laba sebelum pajak XXX
Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain. Jika
klasifikasi berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat
beban, termasuk beban penyusutan dan amortisasi dan imbalan kerja.
Pendapatan XXX
Beban penjualan (XXX)
Laba bruto XXX
Pendapatan lainnya XXX
Beban distribusi (XXX)
Beban administratif (XXX)
Beban lainnya (XXX)
Laba sebelum pajak XXX
c. Laporan Arus Kas
Menurut Harahap (2010 : 257), mengemukakan bahwa : ”Laporan arus kas memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada
suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasi,
pembiayaan dan investasi”
Komponen arus kas
a. Aktivitas operasi
aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain
Arus kas aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi. Beberapa
contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
PENERIMAAN:
• penjualan barang dan jasa
2017 13 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
• royalti, fees, komisi dan pendapatan lain
• entitas asuransi sehubungan premi, klaim, anuitas dan manfaat polis lain
• kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
PEMBAYARAN
• pemasok barang dan jasa
• entitas asuransi sehubungan premi, klaim, anuitas dan manfaat polis lain
• kas atau penerimaan kembali (resitusi) pajak penghasilan
• kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan
keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laba rugi. Arus kas yang terkait dengan
transaksi tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi,
pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk
direntalkan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual sebagaimana yang
dijelaskan dalam PSAK 16: Aset Tetap paragraf 69 adalah arus kas dari aktivitas
operasi. Penerimaan kas dari rental dan penjualan aset tersebut diakui sebagai arus
kas dari aktivitas operasi
b. Aktivitas investasi
perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting
karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang terjadi untuk sumber
daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Hanya pengeluaran yang menghasilkan pengakuan atas aset dalam laporan posisi
keuangan yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
PENERIMAAN
• pelunasan uang muka dan pinjaman selain dari lembaga keuangan
• penjualan instrumen utang dan intrumen ekuitas lain dan kepemilikan ventura
bersama
• penjualan aset tetap, tak berwujud dan jangka panjang lainnya termasuk biaya
pengembangan yg dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri
• sehubungan dengan future, forward, option, dan swap contract, kecuali. jika
untuk diperdagangkan diklasifikasikan sebagai akitivitas pendanaan
PEMBAYARAN
2017 14 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
• membeli instrumen utang dan instrumen ekuitas lain dan kepemilikan ventura
bersama
• uang muka dan pinjaman kpd pihak lain (selain uang muka dan kredit oleh
lembaga keuangan)
• membeli aset tetap, tak berwujud, dan jangka panjang lainnya termasuk biaya
pengembangan yg dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri
• sehubungan dengan future, forward, option, dan swap contract, kec. jika untuk
diperdagangkan diklasifikasikan sebagai akitivitas pendanaan
• Suatu kontrak dimaksudkan untuk melindungI nilai posisi arus kas teridentifikasi,
maka arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama
seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya
c. Aktivitas pendanaan
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi
modal dan pinjaman entitas
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah
penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh
para penyedia modal entitas.
PENERIMAAN
• penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain
• penerbitan obligasi, pinjaman wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan
panjang lain
PEMBAYARAN
• pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas
• pelunasan pinjaman oleh lesse untuk mengurangi saldo liabilitas yg berkaitan
dgn sewa pembiayaan
2017 15 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Format laporan arus kas metode langsung
Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)
Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan xxx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)
Kas yang dihasilkan dari operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan (xxx )
Arus kas neto dari aktivitas operasi xxx
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A) (xxx)
Pembelian aset tetap (catatan B) (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan dividen xxx
Arus kas neto untuk aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)
Pembayaran dividen (xxx )
Arus kas neto untuk aktivitas pendaaan xxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C) xxx
2017 16 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Format laporan arus kas metode tidak langsung
Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)
Arus kas dari aktivitas operasiLaba sebelum pajak xxx
Penyesuaian untuk:
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs
xxx
Pendapatan investasi (xxx)
Beban bunga xxx
xxx
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (xxx)
Penurunan persediaan xxx
Penurunan utang usaha xxx
Kas yang dihasilkan dari operasi xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan (xxx)
Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi xxx
Arus kas untuk aktivitas investasiAkuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A) (xxx)
Pembelian aset tetap (Catatan B) (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan dividen xxx
Arus kas neto untuk aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaanHasil dari penerbitan modal saham xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)
Pembayaran dividen (xxx)
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan (xxx)
2017 17 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C) xxx
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, terdiri dari:
1. Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang didistribusikan
kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali
2. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif
3. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos
pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik
4. Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan, meliputi:
1. Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi :
dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;
2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan dibagian mana
pun dalam laporan keuangan;
3. Memberikan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan :
(pengelolaan modal)
Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis,
membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yang berhubungan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Pengungkapan lain:
1. Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan
keuangan.
2. Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.
3. Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan dibagian manapun dalam informasi
yang dipublikasi bersama laporan keuangan:
2017 18 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
a. domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama
kantor
b. ketenagaan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama
c. nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
d. bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas
6. Pihak-pihak Pemakai Laporan Keuangan
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dalam Standar
Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2014), dinyatakan bahwa pengguna
laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-
lembaga lainnya dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
1. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja,
3. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan
2017 19 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung
pada perusahaan
6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya berkepentingan
dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijakan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
7. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitasnya.
2017 20 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaStephen A. Ross, Randolph W. Westerfield, Jeffrey Jaffe. 2013. Corporate Finance. Tenth
Edition. Irvil Mc-GrawHill New York.
Eugene F. Brigham and Michael C. Ehrhardt. 2014. Financial Management: Theory and
Practice, Fourteenth Edition South-Western, Cengage Learning. USA
Eugene F. Brigham and Joel F. Houston. 2013. Fundamentals of Financial Management,
Thirteenth Edition South-Western, Cengage Learning. USA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. IAI. Jakarta.
2017 21 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningDeni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id