Upload
dangcong
View
237
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2014
Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015
Tanggal 21 JANUARI 2015
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA
KATA PENGANTAR
Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap akhir periode instansi pemerintah diwajibkan
melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja dan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP). Instansi pemerintah dimaksud termasuk unit kerja mandiri pada
kementerian/lembaga.
Berkaitan dengan kewajiban tersebut, maka Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara sebagai unit kerja mandiri di lingkungan BPKP menyusun LAKIP Tahun 2014
yang berfungsi sebagai pertanggungjawaban kinerja dan alat umpan balik dalam
pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi terwujudnya good governance.
Fokus pelaporan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara adalah
pengukuran pencapaian kinerja dalam rangka pencapaian output kegiatan yang telah
ditetapkan dan indikator outcome yang dapat diukur berdasarkan sumber daya
keuangan, sumber daya manusia, dan sarana-prasarana yang dimiliki secara
transparan dan akuntabel.
Semoga LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 ini dapat
bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, kebijakan, serta
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan.
Manado, 21 Januari 2015
Kepala Perwakilan,
Adil Hamonangan Pangihutan
NIP 19610605 198703 1 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ............................................................ …………………………………..…..iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG BPKP ................................................................ 1 B. ASPEK STRATEGIS .................................................................................................... 3 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ......................................................................... 3 D. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................... 5 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN ......................................................................................... 8
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 9
A. RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 .......................................................................... 9
1. Pernyataan Visi ......................................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi....................................................................................................... 10 3. Tujuan ..................................................................................................................... 11 4. Sasaran Strategis .................................................................................................... 12 5. Indikator Kinerja Utama ........................................................................................... 13 6. Program dan Kegiatan ............................................................................................ 16
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 ................................................................. 18
III. AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 22
A. CAPAIAN KINERJA .................................................................................................... 22
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ................................................................................... 25
Sasaran Strategis 1 ..................................................................................................... 26 Sasaran Strategis 2 ..................................................................................................... 31 Sasaran Strategis 3 ..................................................................................................... 33 Sasaran Strategis 4 ..................................................................................................... 36 Sasaran Strategis 5 ..................................................................................................... 42 Sasaran Strategis 6 ..................................................................................................... 46 Sasaran Strategis 7 ..................................................................................................... 49 Sasaran Strategis 8 ..................................................................................................... 57
IV. PENUTUP ..................................................................................................................... 61
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan 7
TABEL 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan 8
TABEL 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan 13
TABEL 2.2 Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan 16
TABEL 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2014 18
TABEL 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama 23
TABEL 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 26
TABEL 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2 32
TABEL 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3 34
TABEL 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4 37
TABEL 3.6 Realisasi Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum 41
TABEL 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5 42
TABEL 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6 46
TABEL 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7 50
TABEL 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana
Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
51
TABEL 3.11 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8 58
TABEL 3.12 Pemanfaatan Sistem Informasi 58
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 iv
Ringkasan Eksekutif
erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi
Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja
dan target yang akan dicapai, serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014, yang
selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun.
Visi Perwakilan BPKP adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan
Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai
auditor Presiden, Perwakilan BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan
akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta
membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN 2010-2014.
Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata
kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (3) mengembangkan kapasitas
pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan enam tujuan strategis yang akan
dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan
Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (2) meningkatnya tata
pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (3) terciptanya
iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan
keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (4) tercapainya
efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
P
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 v
pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Tahun 2014 ini
merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP untuk mampu
menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2014. LAKIP ini juga sebagai alat
kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak enam
dari delapan sasaran strategis BPKP telah tercapai, sementara dua sasaran strategis belum
sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada
Tabel RE.1.
Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis
No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran
1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 107,90%
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50%
121,76%
3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD
100%
4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
124,31%
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda
97,22%
6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L/Pemda
86,33%
7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
102,57%
8. Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
100%
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran
Perwakilan BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian
kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU yang paling
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 vi
mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 36 IKU yang telah ditetapkan
dalam Tapkin BPKP Tahun 2014. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis,
khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian
delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan
95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan
realisasi sebagai berikut:
a. Jumlah instansi vertikal (IPP) yang mendapat pendampingan sebanyak 17 instansi dari
17 instansi target dalam PKP2T, atau mencapai 100% dari target sebesar 100%.
b. Jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak
12 dari 16 Pemda yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 75% dari target sebesar
90%.
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “persentase
hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”, yang
diukur dari jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) sebanyak 1 tindak lanjut dibagi dengan
jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD sebanyak 1 rekomendasi atau mencapai
100% dari target 100%.
3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan
realisasi sebagai berikut:
a. Atas IKU “persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal”, Perwakilan BPKP melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang
Pendidikan dan Kesehatan atas 4 Pemda untuk mendorong seluruh Pemda tersebut
mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan
targetnya sebanyak 4 Pemda, maka diperoleh capaian IKU sebesar 100,00%.
b. Atas IKU “persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI“,
Perwakilan BPKP melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 vii
Good Corporate Governance (GCG) atau Key Performance Indicator (KPI) pada pada 3
BUMD/BLU/D dari 3 BUMD/BLU/D yang ditargetkan dalam PKP2T, atau mencapai
100%.
4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Kelompok
Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”, yang diukur
berdasarkan jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi dengan realisasi sebanyak 4 kelompok masyarakat, dengan capaian sebesar
133,33% atas target sebesar 3 kelompok.
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase
Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”, yang diukur
berdasarkan jumlah Pemda yang memperoleh opini LK WTP sebanyak 5 Pemda atau
31,25% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak yaitu 16 Pemda. Apabila dibandingkan
dengan target sebesar 60%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 52,08%.
Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:
a. Pengelolaan Barang Milik Daerah masih belum memadai.
b. Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang
berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan.
c. Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor
ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait.
d. Sebagian besar Pemda belum menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP).
6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten pada 75% K/L/Pemda
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase
Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari jumlah Pemda yang
dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Jumlah Pemda
yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak 4 Pemda dari target sebanyak 16
Pemda, atau realisasi sebesar 25%, dengan capaian 33,33% atas target sebesar 75%.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 viii
7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas
Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi
sebagai berikut:
a. IKU “persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi”, diukur
dengan membandingkan antara realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP
dalam PKPT. Pada tahun 2014, jumlah realisasi penugasan adalah 409 atau 98,79%
dari 414 rencana penugasan, dengan capaian 109,77% atas target sebesar 90%.
b. IKU “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP” diukur
dari hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai
100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu Inspektorat
BPKP atas Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013
tidak ada catatan sehingga capaiannya sebesar 100%.
8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan
Capaian sasaran strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, “jumlah
Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dengan jumlah sistem
informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib
dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL,
SPM, SPPD, DMS, SIMPEDAP). Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi
yang dimanfaatkan atau mencapai 100,00% dari target sebanyak 10 sistem informasi yang
dimanfaatkan.
Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara pada
tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar Rp17.353.244.893,00 atau 98,42% dari
anggaran sebesar Rp17.631.440.000,00 dan dana mitra kerja sebesar Rp.1.382.635.050,00,
dengan menggunakan SDM sebanyak 15.795 OH atau 105,42% dari rencana sebanyak
15.006 OH.
Secara umum sasaran strategis dalam tahun 2014 telah tercapai sesuai dengan yang
ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih
belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih
keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ix
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam
memperbaiki kinerja antara lain:
1. Melakukan evaluasi secara berkala metode bimbingan teknis/asistensi penyusunan
laporan keuangan kepada pemerintah daerah.
2. Melakukan penugasan audit hambatan kelancaran pembangunan atas masalah
penyerahan aset-aset dari kabupaten induk ke kabupaten pemekaran.
3. Mengupayakan peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008
dengan cara:
a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP
dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain :
1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara
fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraan SPIP.
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemda untuk percepatan implementasi dan
internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional
instansi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi
termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
4. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kapabilitas APIP.
Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi PemerintahTahun 2014 1
BBAABB
II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2014, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap
sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan
keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta
tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis.
Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan
tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan
rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi
dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 disusun dengan memperhatikan Penugasan dari
BPKP Pusat (KF1) dan Perencanaan penugasan usulan Perwakilan berdasarkan
kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara (KF3) yang
dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin).
AA.. TTuuggaass,, FFuunnggssii,, ddaann WWeewweennaanngg
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara berkedudukan di Jalan Diponegoro I/1
Manado dan sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-
286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013
dengan wilayah sebanyak 16 Pemda, terinci sebagai berikut:
1. Provinsi Sulawesi Utara;
2. Kota Manado;
3. Kota Tomohon;
4. Kota Bitung;
5. Kota Kotamobagu;
6. Kabupaten Minahasa;
7. Kabupaten Minahasa Selatan;
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 2
8. Kabupaten Minahasa Utara;
9. Kabupaten Minahasa Tenggara;
10. Kabupaten Bolaang Mongondow;
11. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;
12. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan;
13. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur;
14. Kabupaten Sangihe;
15. Kabupaten Kepulauan Talaud; dan
16. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Berdasarkan keputusan kepala tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta
menyelenggarakan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;
2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan
pengurusan barang milik/kekayaan negara;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintah yang bersifat strategis
dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah;
5. Pemberian asistensi penyusunan RAPBD, Laporan Keuangan dan LAKIP daerah;
6. Evaluasi LAKIP Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan good goverment
governance;
8. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara,
badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan
pemberian bantuan pemeriksaan/perhitungan pada instansi penyidik serta instansi
pemerintah lainnya;
9. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan;
10. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah;
11. Penyelenggaraan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara;
12. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 3
Pada tahun 2014, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara di jabat oleh Adil
Hamonangan Pangihutan/NIP 19610605 198703 1 001.
BB.. AAssppeekk SSttrraatteeggiiss OOrrggaanniissaassii
Sebagai instansi pengawasan intern pemerintah pusat di daerah, Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan manajemen pemerintah dan pengelolaan keuangan di daerah,
khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju terselenggaranya sistem
otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab, dan akuntabel.
Terhadap pemerintah pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara diharapkan
mampu memberikan strategic recomendation dan value bagi peningkatan kebijakan
pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui
evaluasi keberhasilan program-program pemerintah pusat yang ada di daerah. Strategic
recomendation dan value tersebut hanya dapat dihasilkan oleh suatu organisasi yang
terus belajar (learning organization); yang menjadikan aspek profesionalisme sebagai
salah satu fondasi utama organisasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Perwakilan BPKP telah melakukan antara lain hal-hal
sebagai berikut:
Untuk mengarahkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki secara terarah
maka telah dibuat Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun2010 – 2014.
Perwakilan telah mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama
dengan pemerintah daerah di lingkungan wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara.
Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang akan
diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh user atau penerima layanan BPKP
(Pemda dan Instansi Vertikal di daerah).
CC.. KKEEGGIIAATTAANN DDAANN LLAAYYAANNAANN PPRROODDUUKK
Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dibagi
dalam 3 kegiatan yaitu preventif, edukatif, dan represif dengan rincian sebagai berikut:
1. Preventif meliputi:
a. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern;
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 4
b. Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa;
c. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Daerah;
d. Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis;
e. Asistensi Penerapan Good Governance;
f. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D;
g. Pengembangan Manajemen Risiko;
h. Pengembangan Internal Control Base on COSO;
i. Clearing House.
2. Edukatif meliputi:
a. Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor;
b. Program Anti Korupsi;
c. Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor;
d. Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan.
3. Represif meliputi:
a. Audit Investigatif;
b. Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah;
c. Bantuan Keterangan Ahli.
Sedangkan layanan produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
yaitu:
1. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi:
a. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP antara lain sosialisasi, bimtek penyusunan
Perkada penyelenggaraan SPIP, Satgas Penyelenggaraan SPIP Pemda, serta
Diagnostic Assessment;
b. Pendampingan dan asistensi penerapan SIMDA Keuangan, Barang Milik
Daerah, SIMDA gaji, dan penyusunan LKPD;
c. Asistensi penyusunan LAKIP;
d. Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan;
e. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD;
f. Audit Kinerja Pelayanan Pemda;
g. Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ;
h. Pendampingan Inventarisasi BMD;
i. Pendampingan Reviu LKPD;
j. Evaluasi LPPD;
k. Quality Assurance Audit PBJ.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 5
2. Bidang Akuntan Negara meliputi:
a. Audit Kinerja PDAM;
b. Bimtek/Asistensi Penerapan SAK-ETAP;
c. Asistensi Penyusunan Corporate Plan;
d. Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
e. Asistensi Manajemen Aset;
f. Asistensi Key Performance Indikator (KPI);
g. Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD;
h. Evaluasi Kinerja BLUD-RSUD;
i. Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD;
j. Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD;
k. Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko;
l. Audit dengan tujuan tertentu.
3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP) meliputi:
a. Audit keuangan, audit kinerja, audit operasional, dan audit tujuan tertentu;
b. Evaluasi Kebijakan dan Program;
c. Sosialisasi SPIP;
d. Inventarisasi BMN;
e. Pendampingan Penyusunan/Reviu LK;
f. Pelatihan SAKIP Instansi Vertikal (Renstra, Renja, Tapkin, dan LAKIP).
4. Bidang Investigasi meliputi:
a. Audit Investigatif;
b. Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara;
c. Pemberian Keterangan Ahli;
d. Audit Hambatan Kelancaran Pembangunan;
e. Audit Eskalasi Harga;
f. Evaluasi Fraud Control Plan (FCP);
g. Kajian Peraturan Per-UU-an yang berindikasi penyebab Korupsi.
55.. Bagian Tata Usaha meliputi Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan
(SIM HP).
DD.. SSttrruukkttuurr OOrrggaanniissaassii
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan, Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara dipimpin oleh Kepala Perwakilan yang membawahi
Bidang/Bagian/Kelompok sebagai berikut:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 6
1. Bagian Tata Usaha, dengan 4 Sub Bagian, yaitu :
1) Sub Bagian Keuangan;
2) Sub Bagian Kepegawaian;
3) Sub Bagian Umum;
4) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat.
3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
4. Bidang Akuntan Negara.
5. Bidang Investigasi.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut adalah Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASIPERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
Bagian Tata
Usaha
Sub Bagian
KeuanganSub Bagian
KepegawaianSub Bagian
Umum
Sub Bagian
Program dan
Pelaporan
Kepala
Perwakilan
Bidang
Pengawasan
Instansi
Pemerintah
Pusat
Bidang
Akuntabilitas
Pemerintah
Daerah
Bidang
Akuntan
Negara
Bidang
Investigasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
memiliki tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 119 pegawai pada akhir tahun
2014 dan 100 pegawai pada akhir 2013.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 7
Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan tenaga
harian lepas sebanyak 18 orang yang ditempatkan di setiap Sub Bagian pada Bagian
Tata Usaha.
Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dapat diklasifikasikan
berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut :
1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2013 dan 2014
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan
No.
JenjangJabatan
Posisi per
31-12-2013
(Orang)
Mutasi-2014 Posisi per
31-12-2014
(Orang) Tambah Kurang
I. Struktural 10 4 4 10
1. Eselon II 1 - - 1
2. Eselon III 5 3 3 5
3. Eselon IV 4 1 1 4
II. FungsionalTertentu 68 24 4 88
A. Fungsional Auditor 65 24 4 85
1. Auditor Madya 8 - 1 7
2. Auditor Muda 8 - - 8
3. Auditor Pertama 1 2 - 3
4. Auditor Penyelia 14 2 - 16
5. Auditor Pelaksana
Lanjutan
7 - 1 6
6. Auditor Pelaksana 15 7 - 22
7. Pembebasan sementara
- - - 0
8. Calon Auditor 12 23 2 23
B. Fungsional Tertentu Lainnya
3 3
1. Analis Kepegawaian Terampil
0 1 - 1
2. ArsiparisTerampil 2 - - 2
3. Pranata Komputer Terampil
- - - -
4 Pembebasan sementara
1 0 1 0
III. Fungsional Umum 21 2 3 21
1. Fungsional Umum 21 2 3 21
Jumlah 100 119
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 8
2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Posisi Per 31 Desember 2013 dan 2014
Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan
No. Uraian
Posisi per
31-12-2013
(Orang)
Mutasi selama 2014 Posisi per
31-12-2014
(Orang) Tambah Kurang
1. Golongan IV 14 - 1 13
2. Golongan III 54 23 - 77
3. Golongan II 32 - 3 29
4. Golongan I - - -
Jumlah 100 23 4 119
EE.. SSiisstteemmaattiikkaa PPeennyyaajjiiaann
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014 dapat diikhtisarkan berikut ini.
Bab I Pendahuluan menjelaskan secara ringkas mengenai
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
Bab II Perencanaan dan Penetapan
Kinerja
menjelaskan muatan Rencana Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2014.
Bab III Akuntabilitas Kinerja menjelaskan analisis pencapaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2014 dari sudut akuntabilitas kinerja
dan akuntabilitas keuangan.
Bab IV Penutup menjelaskan simpulan menyeluruh dari
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2014 dan strategi peningkatan
kinerja di masa datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9
BAB
II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
Tugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagaimana yang tertuang di dalam surat
Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 yang diubah terakhir
dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013, menuntut Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara menjadi suatu institusi yang proaktif dan terpercaya dalam
membangun good governance, yaitu suatu institusi yang mendorong pembaruan bagi
perbaikan manajemen pemerintah, mengingat pada masa kini tuntutan yang timbul dari
masyarakat untuk memberdayakan pengawasan sedemikian besar. Dengan demikian,
diharapkan dapat dikembangkan pengawasan yang lebih berorientasi pada kebutuhan/
tuntutan masyarakat serta memberikan saran dan asistensi bagi perbaikan manajemen
supaya dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, ekonomis dan memiliki daya
akuntabilitas. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan yang efisien dan
efektif serta sesuai kebijakan yang telah ditetapkan BPKP, maka disusunlah
Perencanaan Strategis.
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014
Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-
2014 dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) mengacu pada Rencana
Strategis BPKP 2010- 2014 yang telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun
perencanaan tahun 2010-2014. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara untuk tahun 2010 – 2014 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pernyataan Visi
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai
PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden.
Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang memadai dan
bernilai strategis bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan, dan mampu
memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP
tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 10
pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan
tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat
diberikan BPKP kepada shareholder/stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya
dituangkan dalam pernyataan visi BPKP sebagai berikut:
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara mengacu pada Visi BPKP Pusat seperti
tersebut di atas.
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan penjabarkan lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa
yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula
diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan, kemudian diganti dengan Keputusan Presiden Nomor
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Selanjutnya, dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden
terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Terwujudnya visi yang di kemukakan di atas merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh segenap SDM BPKP baik ditingkat pusat maupun di tingkat perwakilan. Sebagai
bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkan empat misi BPKP Perwakilan Provinsi
VISI Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk
Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 11
Sulawesi Utara yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana, sehingga
hal-hal yang masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat sebagai berikut:
3. Tujuan Strategis
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan-tujuan strategis, BPKP
mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi
disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di
sektor privat/bisnis yang berorientasi profit, BPKP memodifikasi Perspektif Keuangan
menjadi Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi
Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa.
Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut
maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama dan
manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan-tujuan
pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.
MISI
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 12
Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara tercermin dalam tujuan-tujuan
strategis sebagai berikut:
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari
tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan
dalam kurun waktu tertentu, dan sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari
tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP
untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD;
2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;
3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah
Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75%
BUMN/BUMD;
TUJUAN 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara
2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 13
4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;
5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 68,75% di K/L/ Pemda;
6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 75% K/L/Pemda;
7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%;
8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan.
Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
5. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif
manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis
dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur
dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama
Perwakilan BPKP dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan
No Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1:Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.1:Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Outcome:
1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini
dukungan wajar 1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan
ke Pusat 1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan
bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan
akuntansi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 14
No Indikator Kinerja Utama
Output: 1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL 1.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKPD 1.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan lintas sektor 1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden 1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder 1.1.2.7 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Outcome:
1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Output:
1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara 1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintah yang Baik Sasaran 2.1: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Outcome:
2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 2.1.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Output: 2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan
Daerah 2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Tujuan 3: Tercapainya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Outcome:
3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan
yang berpotensi TPK 3.1.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA 3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Output: 3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 15
No Indikator Kinerja Utama
3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda Outcome:
4.1.1.1 Persentase pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
4.1.1.2 Jumlah pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008
4.1.1.3 Jumlah pemda yang dilakukan monitoring sistem pengendalian intern Output:
4.1.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda Outcome:
5.1.1.1 Persentase pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Output:
5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 5.1.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 5.1.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
Sasaran 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% Outcome:
5.2.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 5.2.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 5.2.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 5.2.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 5.2.1.5 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang
Diajukan sesuai Prosedur 5.2.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan
Humas 5.2.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa 5.2.1.8 Persentase Pemanfaatan asset 5.2.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
5.2.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 5.2.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas 5.2.1.12 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata
kelola APIP 5.2.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Output: 5.2.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 5.2.2.2 Jumlah Sarana Prasarana
Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal bagi Presiden/Pemerintah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 16
No Indikator Kinerja Utama
Sasaran 6.1:Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Outcome:
6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Output:
6.1.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
6. Program dan Kegiatan
Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 3 (tiga) program, yaitu:
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebagai organisasi pendukung BPKP di
daerah melaksanakan program tersebut di tingkat kegiatan (activities) dan penugasan
(task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian akan dituangkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja (Tapkin). Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan
BPKP dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2014
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan
No Kegiatan
Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
1.1.1 Pendampingan penyusunan dan reviu laporan keuangan pada K/L/Pemda 1.1.2 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis penyusunan APBD, asistensi SAKD,
dan asistensi SIMDA kepada pemda 1.1.3 Audit keuangan PHLN 1.1.4 Audit kinerja PPIP 1.1.5 Monitoring terhadap rencana aksi prioritas pembangunan nasional tahun
PROGRAM: 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 17
No Kegiatan
2014 1.1.6 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis SAK-ETAP
Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
1.2.1 Pemeriksaan/Evaluasi PNBP 1.2.2 Monitoring DAK (Dana Alokasi Khusus)
Sasaran 1.3: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
1.3.1 Audit kinerja pelayanan pemda bidang pendidikan dan bidang kesehatan 1.3.2 Evaluasi/pengembangan/penyusunan sistem terkait pengelolaan BUMD/BLU 1.3.3 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian
mengenai penerapan GCG dan KPI pada BUMD/BUL 1.3.4 Asessment penerapan GCG di BUMD/BUL 1.3.5 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan pada
BUMD atas sistem informasi akuntansi PDAM 1.3.6 Audit Kinerja PDAM
Sasaran 1.4: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
1.4.1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sospak) 1.4.2 Asistensi Fraud Control Plan (FCP) 1.4.3 Audit Investigatif 1.4.4 Audit penghitungan kerugian keuangan negara 1.4.5 Pemberian Keterangan Ahli 1.4.6 Kajian peraturan yang berindikasi KKN 1.4.7 Audit penyesuaian harga dan klaim 1.4.8 Audit hambatan kelancaran dan pembangunan 1.4.9 Korsupgah Korupsi
Sasaran 1.5: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda 1.5.1 Sosialisasi SPIP 1.5.2 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 1.5.3 Bimbingan teknis dan konsultasi SPIP
Program2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Sasaran 2.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda
2.1.1 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA 2.1.2 Sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP
Sasaran 2.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
2.2.1 Penyusunan dan evaluasi rencana 2.2.2 Pengelolaan kepegawaian dan organisasi 2.2.3 Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah 2.2.4 Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan 2.2.5 Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran
gaji/tunjangan 2.2.6 Pembinaan JFA dan tata kelola APIP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 18
No Kegiatan
Sasaran 2.3: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
2.3.1 Pemanfaatan sistem informasi oleh Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEDAP)
Program 3: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP Sasaran 3.1: Penunjang
3.1.1 Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana perwakilan BPKP
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan
melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator
kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini, di tahun 2014
disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan
dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama
organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen
dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari
setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome dan
Output.
Pada tahun 2014, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah
dimodifikasi, dimana tiap sasaran strategis memiliki dua jenis IKU yaitu IKU berupa
outcome dan IKU berupa output. Penyajian perjanjian kinerja dilakukan dengan
pendekatan sasaran disertai IKU dan targetnya yang memuat 36 IKU berupa outcome
dan 25 IKU berupa output yang digunakan untuk mengukur tercapainya 8 sasaran
strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan Tahun 2014
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Outcome:
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
% 100
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
% 90
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 19
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan wajar % 82
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
% 100
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
% 100
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
% 93,33
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 70
Output: 1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan
LKKL Laporan 17
1.2.2 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 34 1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 30 1.2.4 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 62 1.2.5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan 28 1.2.6 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 33 1.2.7 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 12
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar
87,50%
Outcome: 2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti % 75
2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
% 100
Output: 2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Laporan 1 2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 56
3. Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya
GG pada 75% BUMN/BUMD
Outcome: 3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal % 100
3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 65
3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 55 Output:
3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Laporan 4 3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 3 3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 12
4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Outcome: 4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi
Program Anti Korupsi Klpk 3
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 20
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP Instansi 2
4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Instansi 1
4.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 84
4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA % 85 4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh
instansi berwenang % 50
Output: 4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 5 4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan
Klaim Laporan 6
4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Laporan 43
4.2.6 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya
Laporan 4
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75%
K/L/Pemda
Outcome: 5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai
PP Nomor 60 Tahun 2008 % 60
5.1.2 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 8
5.1.3 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 8
Output: 5.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang
Keuangan Daerah Laporan 14
6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda
Outcome: 6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan
JFA % 75
6.1.2 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
APIP 8
Output: 6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP
Daerah Pemda 4
6.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
Kegiatan 9
6.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 6 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar
90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
Outcome:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 21
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang
terealisasi % 90
7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
% 100
7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert 1-10
8
7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % 100 7.1.5 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan
Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Skala Likert 1-10
8,50
7.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa
Publikasi 26
7.1.7 Persentase Pemanfaatan asset % 100 7.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan
sarpras Skala Likert 1-10
8,3
7.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
% 80
7.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
Topik 1
7.1.11 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Skala Likert 1-10
7,6
Output: 7.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60 7.2.2 Jumlah Sarana Prasarana Unit 40
8. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Outcome: 8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara
efektif % 100
Output: 8.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh
Perwakilan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
Aplikasi 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 22
A. Capaian Kinerja
engukuran capaian kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP. Pengukuran dilakukan terhadap
capaian kinerja tahun 2014 dan membandingkannya dengan target yang
diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2014. Sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian
tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis
dengan memilih Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai
signifikan bagi Perwakilan BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran
strategis secara langsung yang terdiri dari 2 IKU, yaitu IKU berupa outcome dan IKU
berupa output.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU
dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan
terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai
bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2015 dan atau tahun-tahun
selanjutnya (performance improvement).
Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang
tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi
perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP.
Capaian atas 36 IKU berupa outcome dan 25 IKU berupa output secara ringkas disajikan
menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
BBAABB
IIIIII AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA
PPP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
23
Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Reali sasi
Capai an (%)
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
Outcome: 1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan % 100,00 100,00 100,00
1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
% 90,00 75,00 83,33
1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar
% 82,00 100,00 121,95
1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
% 100,00 100,00 100,00
1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
% 100,00 100,00 100,00
1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
% 93,33 100,00 107,15
1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 70,00 100,00 142,86
Output: 1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Laporan 17 17 100,00 1.1.2.2 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 34 42 123,53 1.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 30 38 126,67 1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 62 35 56,45 1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan 28 28 100,00 1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 33 72 218,18 1.1.2.7 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 12 12 100,00
Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Outcome: 1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti % 75,00 100 133,33
1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 100,00 100,00 100,00 Output:
1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Laporan 1 1 100,00 1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 56 56 100,00
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintah yang Baik Sasaran 2.1: Terselenggaraanya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Outcome: 2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal % 100,00 100,00 100,00
2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 65,00 100,00 153,85
2.1.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 55,00 55,00 100,00 Output:
2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Laporan 4 4 100,00 2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 3 3 100,00 2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 12 12 100,00
Tujuan 3: Tercapainya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara
Sasaran 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
24
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Reali sasi
Capai an (%)
Outcome: 3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program
Anti Korupsi Klpk 3 4 133,33
3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 2 3 150,00
3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Instansi 1 1 100,00
3.1.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 84,00 83,33 99,21
3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA % 85,00 91,49 107,63 3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi
berwenang % 50,00 100,00 200,00
Output: 3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 6 100,00 3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 5 5 100,00 3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 1 100,00 3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan 6 5 83,33 3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara,
dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Laporan 43 42 97,67
3.1.2.6 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan 4 1 25,00
Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda
Outcome: 4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008 % 60,00 31,25 52,08
4.1.1.2 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 8 8 100,00
4.1.1.3 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 8 7 87,50
Output: 4.1.2.1 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang
Keuangan Daerah Laporan 14 23 100,00
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Sasaran 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 75% K/L Pemda
Outcome: 5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % 75,00 25,00 33,33 5.1.1.2 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-
assessment tata kelola APIP Pemda 8 5 62,50
Output: 5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Pemda 4 4 100,00 5.1.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP
Daerah kegiatan 9 9 100,00
5.1.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 6 6 100,00
Sasaran 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
5.2.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
% 90,00 98,80 109,78
5.2.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
% 100,00 100,00 100,00
5.2.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert 1-10
8,00 7,6 95,00
5.2.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % 100,00 99,75 99,75 5.2.1.5 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Skala 8,50 7,47 87,88
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
25
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Reali sasi
Capai an (%)
Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Likert 1-10
5.2.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Publikasi 26 91 350,00 5.2.1.7 Persentase Pemanfaatan asset % 100,00 80,89 80,89 5.2.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan
sarpras % 8,3 7,29 87,83
5.2.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat % 80,00 100,00
121,62
5.2.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
Topik 1 1 100,00
5.2.1.11 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat % 7,60 7,41 97,50 Output:
5.2.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60 60 100,00 5.2.2.2 Jumlah Sarana Prasarana Unit 40 40 100,00
Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal bagi Presiden/Pemerintah
Sasaran 6.1: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Outcome: 6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif % 100,00 100,00 100,00
Output: 6.1.2.1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan oleh Perwakilan
BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
Aplikasi 10 10 100,00
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis (outcome dan output)
beserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 3.
B. Analisis Capaian Kinerja
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya
terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis
juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja
sasaran, namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis
dilakukan dengan membandingkan capaian Tahun 2014 dengan capaian Tahun 2013, serta
mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra 2014,
sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.
Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat untuk
mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
26
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan
95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Meningkatnya kualitas LKKL dan LKPD merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi
consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya
sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP
dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan
sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan
dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini
yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga,
dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang
terkait langsung dengan kualitas LKKL dan LKPD. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU
sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.2
berikut ini:
Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
% 133,33 133,33
0,00
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
% 83,30 62,50 75,03
3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar
% 100,00 100,00 0,00
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
% 100,00 118,00 (18,00)
5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
% 100,00 109,09 (9,09)
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
% 107,15 100,00 7,15
7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 70,00 53,33 16,67
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1
terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 masing-masing tercapai
133,33% dan 83,30%, maka capaian sasaran strategis ini adalah 108,32% yang diperoleh
dari rata-rata capaian kedua IKU dominan tersebut. Uraian masing-masing capaian IKU
sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
27
1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis 1 adalah
“Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan”
dengan target sebesar 100%. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan
BPKP proaktif menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk
membantu pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan
LKKL untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai
dengan SAP.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Instansi vertikal
yang mendapat pendampingan dibanding target dalam PKP2T.
Dalam tahun 2014, IPP yang penyusunan laporan keuangannya didampingi oleh
Perwakilan BPKP adalah sebanyak 13 instansi vertikal atau 133,33% dari 10 instansi
vertikal yang ditargetkan dalam PKP2T. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar
100%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 133,33%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 133,33% tetap bila dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar 133,33%. Namun jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun
2014, IKU ini telah mencapai 100,00% dari target sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp173.354.000,00
atau 78,36% dari anggaran DIPA sebesar Rp221.225.000,00 dan dana dari mitra kerja
sebesar Rp115.605.700,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 831 OH atau
171,34% dari rencana sebanyak 485 OH.
2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Selain instansi vertikal, Perwakilan BPKP juga berupaya mendorong akuntabilitas
keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU “Persentase Instansi
Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal
WDP” dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari jumlah IPD yang
memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi.
Dalam tahun 2014, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
sebanyak 12 IPD atau 75,00% dari 16 IPD yang diasistensi oleh BPKP. Bila
dibandingkan dengan target IKU sebesar 90%, maka capaian indikator IKU tersebut
adalah sebesar 83,33%.
Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Lampiran 4.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
28
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 83,33% mengalami kenaikan sebesar 20,83%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 62,50%. Capaian ini adalah 83,33% dari
target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp592.595.000,00
atau 352,61% dari anggaran DIPA sebesar Rp168.060.000,00 dan dana mitra kerja
sebesar Rp186.446.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 2336 OH atau
168,66% dari rencana sebanyak 1385 OH.
Belum tercapainya IKU ini antara lain disebabkan:
1) Komitmen Kepala Daerah dalam pelaksanaan MoU belum didukung sepenuhnya
oleh para kepala dinas dan pejabat di bawahnya, seperti adanya ketidakpatuhan
kepada ketentuan berkaitan dengan penggunaan pendapatan secara langsung dan
masih berlarutnya penyelesaian masalah BMD kabupaten pemekaran.
2) Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang
berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan.
3) Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor
ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait.
Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada masa mendatang
adalah sebagai berikut:
1) Pendampingan kepada Kabupaten/Kota yang belum memperoleh opini WDP,
khususnya terhadap pengelolaan aset.
2) Pendampingan kepada Inspektorat Kabupaten/Kota dalam mereviu LKPD.
3) Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek penerapan JFA dan tata kelola APIP.
3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan
wajar
IKU “Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini
Dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU
ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan
Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit.
Realisasi tahun 2014 IKU ini adalah sebanyak 38 laporan atau sebesar 126,67% dari 30
Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2014 sebesar 121,95% dari
target sebesar 82,00%.
Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 121,95% atau naik sebesar 21,95% dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar 100,00%.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
29
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp249.766.000,00
atau 1474,42% dari anggaran sebesar Rp16.940.000,00 dan dana mitra kerja sebesar
Rp383.357.200,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 1.124 OH atau 84,26% dari
rencana sebanyak 1.334 OH.
4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat
lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas
dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat
lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas
program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek
dapat dilakukan oleh BPKP.
Hasil pengawasan BPKP atas program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih
kementerian/lembaga seperti Pengawasan atas Distribusi Bantuan Langsung Benih
Unggul, yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan Pemerintah
Daerah untuk memberikan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan atau
keputusan yang lebih komprehensif pada Program Ketahanan Pangan. Semakin
besarnya rekomendasi yang diperhatikan dan dipergunakan oleh stakeholders
menunjukkan bahwa rekomendasi hasil pengawasan BPKP telah tepat sasaran dalam
memberikan perbaikan tata kelola Program Ketahanan Pangan.
IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat” diukur
dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan
dari Pusat dengan target kinerja 100,00%. Dalam tahun 2014, laporan hasil
pengawasan lintas sektoral yang diterbitkan oleh Perwakilan BPKP sebanyak 35
laporan atau 56,61% dari target sebanyak 62 laporan, namun apabila dibandingkan
dengan target PKP2T Tahun 2014 dengan target output sebanyak 35 laporan, target
tersebut telah tercapai sebesar 100%.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja IKU ini menggunakan dana DIPA
sebesar Rp361.340.000,00 atau 147,67% dari anggaran DIPA sebesar Rp244.702,00
dengan menggunakan SDM sebanyak 1.895 OH atau 150,04% dari rencana sebanyak
1.263 OH.
5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
30
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke
Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan
tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya
berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat Pasal 49 ayat 2 butir c
PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan
target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang disampaikan ke Pusat pada tahun 2014
adalah sebanyak 28 laporan atau 100,00% dari target sebanyak 28 laporan.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami penurunan 9,09% dibandingkan
realisasi tahun 2013 sebesar 109,09%, atau mencapai 109,09% dibandingkan dengan
target pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp322.400.000,00 atau
120,43% dari anggaran sebesar Rp267.713.000,00, dengan menggunakan SDM
sebanyak 1.006 OH atau 114,32% dari rencana sebanyak 880 OH.
6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan oleh stakeholders
IKU “Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan
Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakan IKU lainnya untuk
mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 100,00%. IKU ini diukur dengan
menghitung persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang
disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4).
Dalam tahun 2014, laporan yang disampaikan atas permintaan stakeholders adalah
sebanyak 72 laporan atau 100% dari target 33 laporan dan disampaikan tepat waktu
(sesuai RPL dalam KM4). Dibandingkan dengan targetnya sebesar 93,33%, maka
capaian IKU tersebut adalah sebesar 107,15%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 107,15% atau lebih besar 7,15% dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, dan mencapai 100,00% jika dikaitkan dengan
target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100,00%.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar
Rp849.765.000,00 dan dana dari mitra kerja sebesar Rp545.651.850,00 dengan
menggunakan SDM sebanyak 2.456 OH atau 234,57% dari rencana sebanyak 1047
OH.
7. Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
31
Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Pasal
58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada
Pemerintah Daerah.
Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia pada BUMD yang umumnya masih
belum memadai, BPKP berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan
Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh
karena itu, pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1
dengan IKU “persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan
akuntansi”.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja
perwakilan.
Jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi adalah
sebanyak 12 BUMD atau 80,00% dari seluruh BUMD sebanyak 15 BUMD. Dengan
demikian, capaian kinerja tahun 2014 sebesar 142,86% dari target sebesar 70%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% atau bila dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar 100,00%. Apabila dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun
2014 sebesar 70,00%, maka capaian kinerjanya mencapai 142,86%.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan DIPA sebesar Rp148.040.000,00
atau 283,28% dari anggaran perwakilan sebesar Rp52.260.000,00 dan ditambah dana
dari mitra kerja sebesar Rp48.340.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 859
OH atau 145,10% dari rencana sebanyak 592 OH.
Sasaran Strategis 2:
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”
memiliki dua IKU, namun IKU yang dominan untuk mengukur keberhasilannya hanya satu
yaitu persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti. Secara lengkap, dua IKU tersebut disajikan dalam Tabel 3.3. Dikaitkan
dengan Tabel 3.1, capaian Sasaran Strategis 2 tahun 2013 dengan satu IKU dominan telah
tercapai sebesar 100,00%.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
32
Tabel 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 100,00 100,00 0,00
2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
% 100,00 118,52 (18,52)
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti
Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, BPKP
menetapkan “persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah
yang ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian
Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dengan target 100%.
Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan
sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan
akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai
dengan potensi yang diharapkan.
Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) sebanyak 1
tindak lanjut dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD sebanyak
1 rekomendasi. Realisasi IKU ini tahun 2014 adalah sebesar 100,00%, atau mencapai
133,33% dari target tahun 2014 sebesar 75,00%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau tetap dibandingkan tahun 2013 sebesar
100,00%, dan mencapai 112,50% jika dikaitkan dengan target akhir periode Renstra
tahun 2014 sebesar 87,50%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp23.730.000,00
atau 141,96% dari anggaran DIPA sebesar Rp16.716.000,00, dengan menggunakan
SDM sebanyak 52 OH atau 136,84% dari rencana sebanyak 38 OH.
2. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara
dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
33
amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP membentuk IKU berupa
“Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan
target laporan dari Pusat.
Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat adalah sebanyak 63 laporan atau 100,00% dari
target laporan dari pusat sebanyak 63 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar
100,00%, maka capaian IKU tahun 2014 sebesar 100,00%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami penurunan sebesar 18,52%
dibandingkan tahun 2013 sebesar 118,52%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp48.881.000,00
atau 15,07% dari anggaran DIPA sebesar Rp324.422.000,00, dan menggunakan SDM
sebanyak 472 OH atau 18,73% dari rencana sebanyak 2.520 OH.
Sasaran Strategis 3:
Terselenggaranya SPM pada 60% Instansi Pemerintah Daerah dan
Terselenggaranya Good Governance pada 75% Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan
pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan
pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang
secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam
rangka penyelenggaraan urusan wajib, Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun
suatu standar yang disebut dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan
proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi) untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil
usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD sebagian besar
modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah, dan oleh karenanya
berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
34
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan
akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP perlu mendorong
pemerintah daerah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan
mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG.
Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD)
dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua
IKU dominan yang terkait langsung dengan IPD, yaitu Jumlah IPD yang melaksanakan
pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI.
Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan
dengan tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
% 100,00 100,00 0,00
2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100,00 100,00 0,00
3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
% 100,00 100,00 0,00
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1
terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 100%. Uraian
masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana
Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang mewajibkan setiap Pemda
untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan
dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah
dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya, Inpres Nomor 1
Tahun 2010 juga mengharuskan Pemda menerapkan SPM yang ditetapkan oleh
kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, Pasal 48 ayat 2 butir a dan Pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan
bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja. Oleh
karena itu, audit kinerja pelayanan pemda yang dilaksanakan Perwakilan BPKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
35
mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Persentase IPD yang
Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD
yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dibagi jumlah IPD yang diaudit
kinerja pelayanannya.
Dalam tahun 2014, IPD yang telah dilakukan evaluasi SPM ke dalam dokumen
perencanaan adalah sebanyak 4 IPD dari target sebanyak 4 IPD, sehingga capaian IKU
ini pada tahun 2014 sebesar 100,00%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau tetap bila dibandingkan dengan tahun
2013 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014
sebesar 100%, maka IKU ini mencapai 100%.
Kegiatan untuk mendukung IKU menggunakan dana dari mitra kerja sebesar
Rp5.736.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 65 OH atau 52,42% dari
rencana sebanyak 124 OH.
2. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
BPKP berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa
manajemen kepada BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan
dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD.
Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah
BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan
dengan target PKP2T.
Dalam tahun 2014, jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi
GCG/KPI sebanyak 3 badan usaha atau sebesar 100,00% dari 3 badan usaha yang
ditargetkan dalam PKP2T. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 65%, maka
capaian IKU ini adalah sebesar 153,85%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 153,85% mengalami kenaikan sebesar 53,85%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, atau mencapai 100,00% dari target
akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 65%.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar Rp11.570.000,00
atau 10,23% dari anggaran DIPA sebesar Rp113.085.000,00, dan ditambah dana dari
mitra kerja sebesar Rp39.750.000,00dengan menggunakan SDM sebanyak 250 OH
atau 186,57% dari rencana sebanyak 134 OH.
3. Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
36
Penetapan IKU “persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”, dimaksudkan untuk
mengukur manfaat pengawasan intern yang dilaksanakan oleh BPKP dalam
meningkatkan tata kelola BUMD.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang diaudit kinerja dibandingkan
target PKP2T dan jumlah BLUD yang dievaluasi kinerja dibandingkan target PKP2T.
Dalam tahun 2014, jumlah BUMD yang diaudit kinerja sebanyak 9 BUMD atau 100,00%
dari 9 BUMD yang ditargetkan dalam PKP2T, dan 2 evaluasi Kinerja BLUD atau
100,00% dari 2 evaluasi BLUD yang ditargetkan di PKP2T serta 1 kompilasi dan
validasi laporan hasil audit kinerja PDAM se Sulawesi Utara sehingga capaian kinerja
IKU ini adalah sebesar 100,00% dari target sebesar 100%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami kenaikan sebesar 0%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 100,00%, atau mencapai 100,00% dari target
akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100,00%.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana DIPA sebesar
Rp186.438.000,00 atau 115,35% dari anggaran DIPA sebesar Rp161.630.000,00
dengan menggunakan SDM sebanyak 662 OH atau 95,80% dari rencana sebanyak 691
OH.
Sasaran Strategis 4:
Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang
2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan
Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah pemerintah
menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata Kepemerintahan
yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan dan Penindakan serta
Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:
1. Pencegahan Tindak Pidana Korupsi;
2. Penegakan Hukum atas Tindak Pidana Korupsi;
3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;
4. Kerja sama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor;
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
37
5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi;
6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.
Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, BPKP perlu
mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan
korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem
pengendalian intern, dan Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum
atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP berperan dalam melakukan audit investigasi,
perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus
tindak pidana korupsi.
Sasaran “Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%” diindikasikan oleh satu IKU
dominan yang terkait langsung dengan kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.
Klpk 4 4 0
2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP 3 5 (2 )
3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD /BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK.
% 1 0 1
4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 83,33 100,00 (16,67)
5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA
% 100,00 91,18 8,82
6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
% 75 97,37 (22,37)
Dari tabel 3.5 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat
bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 4 kelompok masyarakat
atau 133,33% dari target sebanyak 3 kelompok masyarakat. Uraian masing-masing capaian
IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik penyelenggaraan
good governance, Perwakilan BPKP menetapkan suatu IKU berupa Kelompok
Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
38
Keberhasilan IKU diukur dari jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan
Sosialisasi Program Anti Korupsi.
Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) utamanya
pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia pendidikan yang anti
korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan menjadi harapan masa depan
bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin tingginya perhatian Pemerintah
kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan kenaikan anggaran, berbagai macam
bantuan bagi dunia pendidikan membawa konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya
korupsi. Dengan memberikan pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa
dicegah, terutama di dunia pendidikan.
Jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 3 kelompok, maka capaian IKU adalah
4 kelompok atau 133,33% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 3
kelompok. Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 133,33% mengalami penurunan
sebesar 66,67% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 200,00%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp48.782.000,00 atau 59,07% dari anggaran sebesar Rp82.590.000,00, dengan SDM
sebanyak 148 OH atau 119,35% dari rencana sebanyak 124 OH.
2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/
asistensi/evaluasi FCP
Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kinerja
organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi
dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance.
FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah,
menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi
merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan
Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai,
Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan
Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar
Perilaku dan Disiplin.
IKU “IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/
DA/asistensi/evaluasi FCP” dalam upaya perbaikan penyelenggaraan manajemen
organisasi pemerintah melalui pemanfaatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh
BPKP. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi yang mendapatkan
sosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCP.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
39
Realisasi atas IKU ini adalah 3 instansi, dan jika dibandingkan dengan target sebanyak
2 instansi, maka capaian IKU adalah sebesar 150,00%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 3 instansi mengalami penurunan sebanyak 2
instansi dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 5 instansi.
Kegiatan untuk capaian IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp59.068.000,00 atau sebesar 86,73% dari anggaran sebesar Rp68.105.000,00,
dengan menggunakan SDM sebanyak 226 OH atau 136,97% dari rencana sebanyak
165 OH.
3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK
Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas
keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya
pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur
instansi/BUMN/BUMD yang membuat/mengoreksi kebijakan terkait dengan
rekomendasi dari BPKP terhadap hasil kajian atas peraturan perundang-undangan
yang berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN.
Untuk merealisasikan IKU, Perwakilan BPKP melaksanakan kegiatan kajian atas
kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN. IKU ini diukur dengan
menghitung jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK tahun
berjalan.
Dalam tahun 2014, realisasi IKU sebanyak satu instansi yang dilakukan kajian
kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN. Jika dibandingkan
dengan target IKU tahun 2014 sebanyak satu instansi, maka capaian IKU adalah
sebesar 100,00%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak satu instansi, meningkat apabila dibandingkan
dengan tahun 2013 , dimana belum terdapat instansi yang dilakukan kajian peraturan
yang berpotensi TPK.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp0,00 atau sebesar 0,00% dari anggaran sebesar Rp12.355.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 30 OH atau 54,55% dari rencana sebanyak 55 OH.
4. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga, dan audit
klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
40
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Tingkat
keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran
strategis. Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian
harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg memenuhi
syarat (diterbitkan ST).
Dalam tahun 2014, jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit
sebanyak 5 laporan atau 100,00% dari 5 permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg
memenuhi syarat (diterbitkan ST). Jika dibandingkan dengan target sebesar 84%, maka
capaian IKU ini adalah sebesar 119,05%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% atau sama dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar 100,00%.
Pemanfaatan hasil audit HKP, penyesuaian harga, dan klaim memberikan dampak yang
nyata dan signifikan dalam pengelolaan keuangan negara serta penyelamatan
keuangan negara, dengan koreksi audit sebesar Rp4.177.112.055,93 (empat miliar
seratus tujuh puluh tujuh juta seratus dua belas ribu lima puluh lima rupiah Sembilan
puluh tiga sen).
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp38.822.000,00 atau sebesar 55,33% dari anggaran DIPA sebesar Rp70.170.000,00,
dengan menggunakan SDM sebanyak 232 OH atau 32,22% dari rencana sebanyak 720
OH.
5. Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA
Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain dengan tertanganinya
kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh BPKP
menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan
demikian, “Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA” menjadi salah satu
IKU BPKP dalam upaya pencapaian sasaran strategis.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA
dibagi dengan permintaan audit investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum.
Dalam tahun 2014, jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA yang diterbitkan adalah
sebanyak 43 laporan atau sebesar 100,00% dari 43 jumlah permintaan audit
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
41
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Bila dibandingkan dengan
targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 117,65%. Rincian lebih
lanjut dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami kenaikan sebesar 8,82%
apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 91,18%.
Tabel 3.6 Realisasi Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum
No. Jenis Audit
Permintaan
Audit
Laporan Terbit
Persentase Outcome
1. Audit Investigatif 3 3 100% 2. Audit Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara 14 14 100%
3. Pemberian Keterangan Ahli 26 26 100%
Jumlah 43 43 100%
Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp338.108.000,00 atau 94,25% dari anggaran sebesar Rp358.721.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 1.596 OH atau 94,66% dari rencana sebanyak 1.686
OH.
6. Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian
keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti oleh intansi yang berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya
pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan
memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara.
IKU berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja
utama ini dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi non TPK pada suatu instansi
pemerintah/BUMN/BUMD yang disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah TL atas temuan investigasi non TPK dibagi
dengan jumlah temuan non TPK sampai sedang tahun berjalan.
Jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang disampaikan sampai dengan 31
Desember 2014 sebanyak 38 rekomendasi dan sudah ditindaklanjuti sebanyak 38
rekomendasi, sehingga tidak ada saldo rekomendasi yang belum ditindaklanjuti.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
42
Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 100,00% dari target 50%, maka capaiannya
adalah sebesar 200,00%. Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% atau mengalami
peningkatan sebesar 2,63% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 97,37%.
Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp54.616.000,00 atau 50,48% dari anggaran DIPA sebesar Rp108.191.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 93 OH atau 19,79% dari rencana sebanyak 470 OH.
Sasaran Strategis 5:
Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
pada 68,75% Kementerian/Lembaga/Pememerintah Daerah
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing
Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP
Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan
pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat
menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan)
2014 2013
1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
% 51,25 12,50 38,75
2 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 8 5 3
3 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 7 4 3
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik
kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama
dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun
2012 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.7.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
43
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1
terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 tercapai sebesar 12,50%.
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat maturitas.
Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, maka
IKU “Persentase K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur
dengan menghitung jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh
K/L/Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem
pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008,
karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas
keandalan sistem pengendalian K/L/Pemda.
Dalam tahun 2014, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP adalah
sebanyak 5 Pemda atau 31,25% dari 16 Pemda. Apabila dibandingkan dengan
targetnya sebesar 60%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 52,08%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 31,25% mengalami peningkatan sebesar 18,75%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 12,50%, atau mencapai 52,08% dari target
akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%.
Belum tercapainya IKU ini antara lain disebabkan:
1) Pengelolaan Barang Milik Daerah masih belum memadai.
2) Kualitas SDM pada beberapa Pemda masih perlu ditingkatkan terutama yang
berkaitan dengan kompetensi di bidang keuangan.
3) Pola mutasi dan rotasi SDM di Pemda kurang mempertimbangkan faktor
ketersediaan kompetensi yang dibutuhkan oleh bidang-bidang terkait.
4) Sebagian besar Pemda belum menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP).
Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
1) Peningkatan pendampingan kepada Kabupaten/Kota yang belum memperoleh opini
WTP, khususnya terhadap pengelolaan aset.
2) Peningkatan lualitas SDM melalui sosialisasi/bimtek pengelolaan keuangan daerah.
3) Melakukan pemetaan kualitas dan kompetensi SDM dalam rangka penempatan
wilayah kerja sesuai dengan kebutuhan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
44
4) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) dan menindaklanjuti RTP yang
telah dibuat.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp384.083.000,00 atau 65,66% dari anggaran sebesar Rp584.992.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 979 OH atau 78,95% dari rencana sebanyak 1240 OH.
2. Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60
Tahun 2008
Penerapan SPIP di K/L/Pemda diawali dengan pembuatan rencana/desain
penyelenggaraan SPIP, yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap pengembangan detil
SPIP yang akan dilakukan. Manfaat rencana/desain adalah sebagai acuan dan alat
untuk memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP. IKU ini dibentuk pada tahun
2012 sebagai tindak lanjut atas terbitnya Pedoman Penyusunan Desain
Penyelenggaraan SPIP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER–
687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012. Di samping itu, juga sebagai wujud upaya BPKP
dalam rangka perbaikan sistem AKIP untuk mendukung pencapaian sasaran strategis
“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah” dan tujuan “Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah”.
Capaian IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan.
Dalam tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP
sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan sebanyak 8 Pemda dan
apabila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 Pemda, maka capaian IKU ini
tersebut adalah sebesar 100,00%.
3. Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau perkembangan
penyelenggaraan SPIP Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di lingkungan
instansi pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011
tentang Pedoman Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun
Anggaran 2011.
Capaian IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan monitoring penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
45
Dalam tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan monitoring penyelenggaraan SPIP
sesuai PP No 60 Tahun 2008 sampai dengan tahun berjalan sebanyak 8 Pemda dan
apabila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 Pemda, maka capaian IKU ini
tersebut adalah sebesar 100,00%.
Belum dilakukan monitoring menyeluruh terkait penyelenggaran SPIP tersebut disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional pemda, namun
baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko,
penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP);
b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP
belum dapat dirasakan oleh Pemda.
Secara khusus, belum tercapainya sasaran strategis kelima terutama disebabkan belum
adanya satu kedeputian BPKP yang ditugaskan secara khusus melaksanakan pembinaan
SPIP kepada seluruh K/L/Pemda sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 60 Tahun
2008.
Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP
dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain:
1) Menambah jumlah personel satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara
fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP dan melakukan penilaian
tingkat maturitas SPIP pada K/L/Pemda;
2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat, serta workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah;
3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi
dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional
instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi, termasuk
peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
46
Sasaran Strategis 6:
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten pada 75% Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah
Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi
keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah (APIP)
mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan
tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.
Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan
profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan
menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki
penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian
spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM
yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai
dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan
ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan non gelar
dengan mengacu pada dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang
merupakan dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait
dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan
pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki
pegawai.
Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda yang
profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang
terkait langsung dengan penerapan JFA, yang bertujuan untuk mengukur manfaat
pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor
yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
non-BPKP. Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
% 25,00 37,50 (12,50)
2 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
APIP 12 14 (2)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
47
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1
terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 25,00% yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi
keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang
SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan
kelulusan dalam program sertifikasi.
Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
220/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya,
Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga
dan/atau pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai
konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh
auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.
Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor bertujuan untuk
mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA
dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Penentuan tingkat capaian IKU ini
adalah jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah
seluruh Pemda.
Sampai dengan tahun 2014, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan
sebanyak 4 Pemda atau 25,00% dari 16 Pemda. Bila dibandingkan dengan target
sebesar 75,00%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 33,33%.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 25,00% mengalami penurunan sebesar 12,50%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 37,50%. Jika dibandingkan dengan target
akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 33,33% dari target sebesar
75,00%.
Langkah strategis yang direncanakan untuk memperbaiki pencapaian sasaran strategis
ini pada tahun 2015 adalah mengintensifkan fasilitasi penerapan JFA APIP.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
48
Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp32.757.600,00 atau 119,90% dari anggaran sebesar Rp27.320.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 58 OH atau 120,83% dari rencana sebanyak 48 OH.
2. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Tugas dan fungsi Instansi Pembina berdasarkan Permenpan Nomor
PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya serta
Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN, Nomor PER-1310/K/JF/2008;
Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, memberi arah baru bagi BPKP
sebagai Instansi Pembina JFA menuju pada manajemen SDM berbasis kompetensi dan
kinerja.
Terkait peran yang harus dilakukan oleh APIP, dalam pasal 48 Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa pengawasan intern atas
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dilakukan oleh APIP.
Pengawasan intern tersebut mencakup kegiatan yang berkaitan langsung dengan
penjaminan kualitas (quality assurance), yaitu audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan,
perlunya penerapan tata kelola yang baik guna mendukung terselenggaranya
pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, serta bersih dan bebas dari praktek
KKN serta kegiatan pengawasan lainnya yang berkaitan dengan bantuan saran
(consultancy), antara lain berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan
pelatihan pengawasan, pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan
serta pemaparan hasil pengawasan.
Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern semakin
banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM auditor yang semakin
meningkat, baik kuantitas maupun kualitas.
IKU “jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola
APIP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 6 dengan target
sebesar 16 Pemda. IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang
dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA yang dilakukan Perwakilan BPKP dalam
mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di
lingkungan APIP non-BPKP.
Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan
tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2014 adalah berdasarkan hasil assessment
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
49
(evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model Internal Audit
Capability Model (IACM).
Penentuan tingkat capaian IKU ini adalah jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi
dan atau di-assessment tata kelola APIP.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 12 Pemda atau mencapai 150,00% dari target
sebanyak 8 Pemda.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 12 Pemda mengalami penurunan sebanyak 2
Pemda dibandingkan tahun 2013 sebanyak 14 Pemda. Jika dibandingkan dengan
target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 150,00% dari target 8
Pemda.
Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp105.398.000,00 atau 86,38% dari anggaran sebesar Rp122.014.000,00 dengan
menggunakan SDM sebanyak 273 OH atau 146,77% dari rencana sebanyak 186 OH.
Sasaran Strategis 7:
Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan
Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai
dengan peran dan tujuan BPKP, sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan
kinerja teknis BPKP. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan
SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya
penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti
perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan
kinerja yang terbaik pula.
Dalam kerangka keuangan negara, Perwakilan BPKP sebagai unit eselon II mandiri
mempunyai kewajiban juga menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
standar yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan Perwakilan BPKP disusun dalam rangka
memberikan dukungan atas capaian opini WTP terhadap laporan keuangan BPKP yang
diperoleh dari BPK RI.
Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas
Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait
langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
50
keuangan. Bersama sebelas IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
% 98,80 97,95 0,84
2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
% 100 100,00 0,00
3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala likert 1-10
7,8 7,52 0,00
4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
% 100 100,00 0,00
5 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur
Skala likert 1-10
8 7,47 0,00
6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa
Jumlah berita
91 33 58
7 Persentase Pemanfaatan asset % 100
80,89
0,00
8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Skala likert 1-10
8 7,29 0,00
9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
% 80
97,30
2,70
10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
Jumlah Topik
1 1 0,00
12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Skala likert 1-10
7,41 7,41 0,00
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA sebesar
Rp13.153.904.000,00 atau 97,92% dari anggaran sebesar Rp13.433.237.000,00 serta SDM
sebanyak 3.254 OH atau 34,48% dari rencana sebanyak 9.436 OH.
Dari tabel 3.10 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1
terlihat bahwa rata-rata kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2014 tercapai 98,56%.
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan (PP) yang terealisasi
IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi” diukur
dengan membandingkan realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP dalam
PKPT, dengan target tahun 2014 sebesar 90%.
Realisasi IKU pada tahun 2014 sebesar 98,13% atau mencapai 109,03% dari target,
dengan rincian yang tampak pada tabel 3.10.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
51
Tabel 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana
Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
Bidang
Rencana
Penugasan
Realisasi Penugasan
Capaian (%)
Target Sasaran
(%)
Capaian Sasaran (%)
(1) (2) (3) (4)=(3)/(2)x100 (5) (6)=(4)/(5)x100
IPP 156 156 100,00 100 100
APD 164 164 100,00 100 100
AN 27 27 100,00 100 100
Investigasi 67 62 92,53 100 92,53
Jumlah 414 409 98,13 100 98,13
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 98,03% mengalami kenaikan sebesar 0,08%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 97,95%, atau mencapai 108,83% dari target
akhir Renstra Perwakilan BPKP tahun 2014 sebesar 90%.
Selain itu, pada tahun 2014 BPKP telah melaksanakan penugasan di luar yang
direncanakan, khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders sebanyak 283
penugasan atau 40,84% dari seluruh realisasi penugasan tahun 2014 sebanyak 692
penugasan.
Upaya strategis yang mendukung pencapaian IKU ini adalah penyusunan rencana dan
evaluasi, berupa:
a. Rapat koordinasi dalam rangka menyamakan persepsi diantara Perwakilan BPKP,
Biro Perencanaan Pengawasan BPKP, dan Deputi Rendal.
b. Penerapan manajemen kinerja di Perwakilan BPKP mengacu kepada Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan SAKIP tahun 2013
telah dievaluasi oleh Inspektorat BPKP dengan nilai 81,20. Hasil penerapan SAKIP
Perwakilan BPKP dalam tahun 2013 didokumentasikan dalam bentuk SOP,
Rencana Kinerja BPKP Tahun 2012, Rencana Kerja BPKP Tahun 2014, Tapkin
BPKP Tahun 2014, Rencana Kegiatan Tahunan BPKP Tahun 2014, LAKIP
Perwakilan BPKP tahun 2013, serta penilaian kinerja unit kerja BPKP, reviu Renstra
Perwakilan BPKP dan reviu Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP.
2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat
kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian laporan
keuangan BPKP. IKU “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP
dengan SAP” dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan Perwakilan BPKP
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
52
Kinerja sasaran dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan
keuangan perwakilan BPKP, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80%
apabila ada catatan.
Inspektorat BPKP telah melakukan reviu terhadap Laporan Keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2013 dengan hasil reviu tidak ada catatan. Dengan hasil
tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan
target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%.
Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan anggaran
sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah.
Terjadi penurunan realisasi DIPA sebesar 0,62% pada tahun 2014 dibandingkan
realisasi tahun 2013. Realisasi tahun 2014 sebesar 98,42%, sedangkan realisasi tahun
2013 sebesar 99,03%.
3. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai yang optimal akan
berdampak positif pada peningkatan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Hal tersebut
dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kepemerintahan
yang baik (good governance) akan terwujud dengan dukungan SDM yang andal dan
terkelola dengan baik. Untuk itu, perlu terus diagendakan dan diberikan perhatian yang
memadai terhadap peningkatan pengelolaan kepegawaian dan organisasi sebagai
upaya untuk perbaikan kualitas SDM, serta penataan kelembagaan dan proses kerja
internal yang dapat menunjang tercapainya hal-hal tersebut.
Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan
ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi.
Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para
penerima layanan, dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan
terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dilaksanakan dengan metode
penyebaran kuesioner kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara.
Target IKU “persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian”
pada tahun 2014 adalah sebesar 8,00 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja IKU ini
dapat diharapkan menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan pengelolaan
kepegawaian, antara lain: (a) pelayanan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan jabatan,
gaji berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara tepat waktu; (b) penilaian
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
53
angka kredit untuk pejabat fungsional auditor, serta (c) penandatanganan pakta
integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap aturan perilaku pada setiap awal tahun
untuk seluruh pegawai.
Realisasi IKU ini dalam tahun 2014 adalah sebesar 7,6 dari skala Likert 1-10 atau
mencapai 95%, mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2013. dan mencapai 95% pula dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,0
dari skala likert 1-10.
4. Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan
fungsi Perwakilan BPKP melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan
dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan RKAKL.
Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum
dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap.
Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah dana DIPA Perwakilan yang
tidak diblokir DJA dibagi dengan jumlah dana DIPA Perwakilan (tahun n+1).
Pagu dana DIPA tahun 2014 setelah revisi sebesar Rp17.674.968.000,00, dengan
jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp17.631.440.000,00 atau 99,75% dari
total pagu dana DIPA tahun 2014. Dana yang diblokir sebesar Rp43.528.000,00.
Target IKU sebesar 100%, sedangkan realisasi sebesar 99,75%, maka capaian IKU
adalah sebesar 99,75%. Realisasi tahun 2014 tidak sama apabila dibandingkan dengan
tahun 2013 sebesar 100,00%.
5. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan
sesuai Prosedur
Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara
keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang
harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan yang
mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran
harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu
penyediaan dana memerlukan kerja sama dari unit pengguna dalam penyampaian
berkas permintaan dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
54
Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan
prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna anggaran atas
pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang
telah dianggarkan.
Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2014 sebesar 7,47 dari skala likert 1-10 atau
mencapai 87,88% dari target sebesar 8,50 dari skala likert 1-10.
Realisasi sasaran tahun 2014 sebesar 8 dari skala likert 1-10, mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2013, atau mencapai 94,12% dari target akhir periode
renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10.
Tidak tercapainya target IKU antara lain disebabkan keterlambatan pemberian uang
muka dan pertanggungjawaban SPJ dalam melakukan perjalanan dinas.
6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa
Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk
di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi BPKP yang ditentukan oleh citranya
di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik terhadap BPKP menjadi salah satu alat
ukur yang relevan dalam menilai kinerja BPKP.
Kinerja IKU ini diukur dengan jumlah berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media
massa.
Target Indikator Kinerja Utama “jumlah berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di
media massa” pada tahun 2014 sebesar 26 berita. Hasil pengukuran atas indikator
tersebut menunjukkan hasil 91 berita atau mencapai 350,00% dari target.
Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya efektivitas kegiatan
BPKP dalam membangun jejaring dengan instansi lain dan media massa dengan
kegiatan “Pembinaan Hukum dan Pengelolaan Kehumasan” melalui proses yang
terintegrasi yaitu melakukan kegiatan promosi pengembangan kerja sama kehumasan
dan evaluasi opini publik.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 91 berita mengalami peningkatan sebesar 58 berita
dibandingkan tahun 2013 sebesar 33 berita atau mencapai 223% dari target akhir
periode Renstra 2014 sebesar 26 berita.
7. Persentase pemanfaatan asset
IKU “persentase pemanfaatan asset” merupakan indikator tambahan untuk mencapai
Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 85%.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
55
Persentase pemanfaatan asset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan
pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di BPKP yang dilaksanakan melalui
pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi seluruh satuan
kerja.
Dalam tahun 2014, IKU ini capaiannya adalah 100% dari target yang telah ditetapkan
sebesar 100,00%.
IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan,
meliputi sub-subkegiatan pencatatan dan updating akuntansi aset, inventarisasi aset,
serta validasi dan verifikasi aset pada BPKP.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100% tidak mengalami perubahan dari realisasi
tahun 2014 dan 100% dari target pada akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.
8. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarana dan prasarana
Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan
pengelolaan sarpras sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Perwakilan BPKP.
IKU “Persepsi Kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras” merupakan
indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 8,3 dari
skala likert 1-10. IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan
pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh Sub Bagian Umum yang bertanggung
jawab atas pengelolaan sarpras.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2014, capaian IKU atas
pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,6 dari skala likert 1-10
atau 91,57% dari target sebesar 8,3.
Belum tercapainya target kinerja sasaran ini disebabkan antara lain karena layanan
cleaning service terhadap kebersihan kantor dan lingkungan termasuk kamar mandi
dan WC belum maksimal, serta kedisiplinan petugas keamanan.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 7,6 dari skala likert 1-10 tidak mengalami kenaikan
bila dibandingkan dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target akhir periode
renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 87,83% dari target sebesar 8,3.
9. Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain
bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan
BPKP antara lain unit kerja Perwakilan BPKP. Hasil kegiatan pengawasan yang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
56
dilaksanakan Inspektorat merupakan bagian dari fungsi early-warning dalam
pengembangan dan perbaikan operasional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja
BPKP.
IKU “persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat” merupakan IKU
lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 100,00. IKU ini
diukur dengan menghitung jumlah tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
BPKP dibandingkan dengan jumlah rekomendasi Inspektorat BPKP yang diterima
sampai dengan tahun berjalan.
Dalam tahun 2014, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 16 rekomendasi
atau 100,00% dari 16 rekomendasi yang diterima sampai dengan tahun 2014.
Tercapainya target disebabkan rekomendasi yang diberikan Inspektorat BPKP segera
ditindaklanjuti dengan cara Kepala Perwakilan membuat nota dinas untuk segera
menindaklanjuti temuan Inspektorat BPKP tersebut.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 100,00% mengalami peningkatan sebesar 16,34%
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 97,30%. Jika dibandingkan dengan target
akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 20% dari target sebesar 100%.
10. Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas BPKP
IKU “jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas BPKP”
merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 1
masukan. IKU ini diukur dari jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke
Puslitbangwas BPKP.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 1 masukan atau mencapai 100% dari target 1
masukan. Realisasi IKU tahun 2014 sama dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
100%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah
mencapai 100% dari target sebesar 1 masukan.
11. Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
IKU “Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat” merupakan IKU
lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7, dengan target sebesar 7,6 dari skala likert
1-10. IKU ini diukur dengan survey kepuasan pejabat struktural Pemda terhadap
pejabat fungsional auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda.
Pengukuran ditujukan kepada pimpinan/pejabat struktural di lingkungan Inspektorat
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota).
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
57
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku
instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas yaitu auditor yang
profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan.
Realisasi IKU sebesar 7,41 dari skala likert 1-10 atau mencapai 97,50% dari target
sebesar 7,60 skala likert 1-10. IKU ini dicapai melalui kegiatan penyelenggaraan ujian
JFA, sosialisasi penerapan JFA, dan sosialisasi/bimbingan teknis tata kelola APIP.
Realisasi IKU tahun 2014 sebesar 7,41 dari skala likert 1-10 tidak mengalami
perubahan apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target
akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 92,63% dari target sebesar 8.
Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP
Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden.
Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang cepat
berharga bagi BPKP Pusat untuk disampaikan kepada Presiden dan mampu memberikan
solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP juga
harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan di
Perwakilan BPKP sendiri atau BPKP Pusat.
Sasaran strategis ini memiliki satu IKU, untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini.
Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013 disajikan dalam Tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8
No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/
(Penurunan) 2014 2013
1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
% 100 100 0,00
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.12,
terlihat bahwa IKU dominan Sasaran Strategis pada tahun 2014 tercapai 100%. IKU
dominan yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran adalah “jumlah Sistem
Informasi yang dimanfaatkan secara efektif”. Dengan tersedianya sistem dukungan
pengambilan keputusan internal, diharapkan pencapaian tujuan BPKP berupa
“Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/Pemerintah” dapat terwujud dengan capaian sebagai berikut:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
58
IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi yang
dikembangkan oleh BPKP untuk menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh BPKP Pusat. IKU ini diukur berdasarkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan
dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP seperti tabel 3.12.
Tabel 3.12 Pemanfaatan Sistem Informasi
No Aplikasi Pemanfaatan
Sudah Belum 1 SIM HP V 2 SIM RKT V 3 SIM MonevRKT V 4 SAKPA V 5 SIMAK BMN V 6 RKAKL V 7 SPM V 8 SPPD V 9 DMS V 10 SISPEDAP V
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan atau mencapai
100,00% dari target sebanyak 10 sistem informasi yang dimanfaatkan.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi atau sama dibandingkan dengan
tahun 2013 sebanyak 10 sistem informasi, atau 100% dari target akhir periode renstra
tahun 2014 sebesar 100 sistem informasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 59
BBAABB
IIVV PPEENNUUTTUUPP
Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, BPKP melakukan pembinaan SPIP dan
pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain
atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama
diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam
rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern.
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan
dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan
informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban
kinerja Perwakilan BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2014, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan
mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran
organisasi.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen Renstra, rencana
kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap Renstra Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara 2010-2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target
tahunan diselaraskan dengan RPJMN dan BPKP Pusat. Target-target kinerja jangka menengah
dalam Renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan
dan penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis
telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan indikator-indikator kinerja
utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas
dengan sasaran.
Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data kinerja
dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran kinerja melalui
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
60
pembandingan dengan target tahun berjalan.
Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian
kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan melaksanakan tindak
lanjut atas hasil evaluasi.
Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dibandingkan target yang
telah ditetapkan dalam tahun 2014. Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 36 IKU
berupa outcome dan 25 IKU berupa output, telah dipilih 11 IKU dominan sebagai ukuran
penilaian capaian sasaran. Realisasi tahun 2014, enam dari delapan sasaran strategis telah
mencapai target 100%, dan 9 dari 11 IKU dominan tercapai yang dirinci sebagai berikut.
Sasaran 1: Dari 2 IKU dominan, tercapai 1, capaian 107,90%;
Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan, tercapai 2, capaian 121,76%;
Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%;
Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 124,31%;
Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan, capaian 97,22%;
Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan, capaian 86,33%;
Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 102,57%;
Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%.
Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. SDM Pemda dalam pengelolaan keuangan masih sangat kurang sehingga berpengaruh
dalam penyusunan laporan keuangan, sehingga perlu ditingkatkan kapasitas SDM Pemda.
2. Aset-aset dari kabupaten induk yang diserahkan ke kabupaten pemekaran masih
bermasalah keberadaan dan kepemilikannya.
3. Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100% disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun
baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko,
penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP);
b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP
belum dapat dirasakan oleh Pemda.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
61
c. Belum tercapainya sasaran tersebut terutama disebabkan belum adanya satu
kedeputian BPKP yang ditugaskan secara khusus melaksanakan pembinaan SPIP
kepada seluruh Pemda yang mempengaruhi proses koordinasi dan supervisi Satgas
Pembinaan SPIP di Perwakilan BPKP.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam
memperbaiki kinerja antara lain:
1. Melakukan evaluasi secara berkala metode bimbingan teknis/asistensi penyusunan laporan
keuangan kepada pemerintah daerah.
2. Melakukan penugasan audit hambatan kelancaran pembangunan atas masalah penyerahan
aset-aset dari kabupaten induk ke kabupaten pemekaran.
3. Mengupayakan peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008
dengan cara:
a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP
dengan terus meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain:
1) Menambah jumlah personil Satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas secara
fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraan SPIP.
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemda untuk percepatan implementasi dan
internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk
peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
4. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan kapabilitas APIP.
Akhirnya dengan disusun LAKIP ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan
kepada seluruh pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun
mendatang. Secara internal, LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
62
pegawai dan organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dalam pembangunan di wilayah Provinsi Sulawesi
Utara dapat lebih dirasakan.
Lampiran 1/ 1 - 3
RUMUS PENGUKURAN DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah DIPA Mitra Jumlah1 Meningkatnya Kualitas 95%
LKKL, dan 95% LKPD1 Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunanlaporan keuangan
Jumlah Instansi vertikal yangmendapat pendampingandibanding Target dalam PKPT
% 100.00 100.00 100.00 221,225 - 221,225 173,354 115,606 288,960 78.36 0.00 130.62 485 831 171.34
2 Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP
Jumlah IPD yang memperolehopini minimal WDP dibandingkandengan jumlah IPD yangdiasistensi
% 90.00 75.00 83.33 168,060 - 168,060 592,595 186,446 779,041 352.61 #DIV/0! 463.55 1,385 2,336 168.66
3 Persentase jumlah laporankeuangan proyek PHLN yangmemperoleh opini dukunganwajar
Jumlah laporan keuangan proyekPHLN yang memperoleh opinidukungan Wajar dibandingkandengan jumlah laporan keuanganproyek PHLN yang diaudit
% 82.00 100.00 121.95 16,940 - 16,940 249,766 383,357 633,123 1474.42 #DIV/0! 3737.44 1,334 1,124 84.26
4 Persentase hasil pengawasanlintas sektor yang disampaikan kePusat
Jumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan target laporandari Pusat
% 100.00 100.00 100.00 244,702 - 244,702 361,340 - 361,340 147.67 0.00 147.67 1,263 1,895 150.04
5 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan Presiden yangdisampaikan ke Pusat
Jumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan target laporandari Pusat
% 100.00 100.00 100.00 267,713 - 267,713 322,400 - 322,400 120.43 0.00 120.43 880 1,006 114.32
6 Persentase hasil pengawasan ataspermintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders
Persentase laporan pengawasanatas permintaan stakeholderdisampaikan tepat waktu (sesuaiRPL dalam KM4)
% 93.33 100.00 107.15 977,465 - 977,465 849,765 545,652 1,395,417 0.00 #DIV/0! 142.76 1,047 2,456 234.57
7 Persentase BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi
Jumlah BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraanakuntansi dibagi dengan jumlahseluruh BUMD di wilayah kerjaperwakilan
% 70.00 100.00 142.86 52,260 - 52,260 148,040 48,340 196,380 283.28 #DIV/0! 375.77 592 859 145.10
2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
8 Persentase hasil pengawasanoptimalisasi penerimaannegara/daerah yangditindaklanjuti
Jumlah tindak lanjut(rekomendasi/saran) dibagidengan jumlahrekomendasi/saran hasil auditOPN/OPAD
% 75.00 100.00 133.33 16,716 - 16,716 23,730 - 23,730 141.96 0.00 141.96 38 52 136.84
9 Persentase hasil pengawasan BUNyang disampaikan ke Pusat
Jumlah laporan yang dikirim kePusat dibandingkan target laporandari Pusat
% 100.00 100.00 100.00 324,422 - 324,422 48,881 - 48,881 15.07 0.00 15.07 2,520 472 18.73
3 10 Persentase IPD yangmelaksanakan pelayanan sesuaiStandar Pelayanan Minimal
Jumlah IPD yang mencantumkanSPM dalam dokumenperencanaan dibagi jumlah IPDyang diaudit kinerja pelayanan
% 100.00 100.00 100.00 29,700 - 29,700 - 5,736 5,736 0.00 0.00 19.31 124 65 52.42
11 Persentase BUMN/D/BLU/Dyang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI
Jumlah BUMN/D/BLU/D yangdilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengantarget PKPT
% 65.00 100.00 153.85 113,085 - 113,085 11,570 39,750 51,320 10.23 0.00 45.38 134 250 186.57
12 Persentase BUMD yang dilakukanaudit kinerja
Jumlah BUMD yang diauditkinerja dibandingkan target PKPT
% 55.00 55.00 100.00 161,630 - 161,630 186,438 - 186,438 115.35 0.00 115.35 691 662 95.80
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA
NO SASARAN STRATEGISURAIAN IKU
SATUAN TARGETREALI
SASI
%
CAPAI
AN
PROGRAM
KEUANGAN (Rp000) SDM (OH)
ANGGARAN REALISASI % RENCA
NA
REALI
SASI%
INDIKATOR KINERJAPengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Terselenggaranya SPM pada60% IPD danterselenggaranya GG pada75% BUMN/BUMD
Lampiran 1/ 2 - 3
NO SASARAN STRATEGISURAIAN IKU
SATUAN TARGETREALI
SASI
%
CAPAI
AN
PROGRAM
KEUANGAN (Rp000) SDM (OH)
ANGGARAN REALISASI % RENCA REALI%
4 13 Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi ProgramAnti Korupsi.
Jumlah Kelompok Masyarakatyang mendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi
Kelompok Masyarakat
3 4 133.33 82,590 - 82,590 48,782 - 48,782 59.07 0.00 59.07 124 148 119.35
14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yangmendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/ evaluasi FCP
Jumlah instansi yangmendapatkan sosialisasi/DA/bimtek/ evaluasi FCP
Instansi 2 3 150.00 68,105 - 68,105 59,068 - 59,068 86.73 0.00 86.73 165 226 136.97
15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPK.
Jumlah instansi yang dilakukankajian peraturan yang berpotensiTPK tahun berjalan
Instansi 1 1 100.00 12,355 - 12,355 - - - 0.00 0.00 0.00 55 30 54.55
16 Persentase pelaksanaanpenugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga
Jumlah laporan HKP, klaim danpenyesuaian harga yang terbitdibagi dengan permintaan HKP,klaim dan eskalasi yg memenuhisyarat (diterbitkan ST)
% 84.00 83.33 99.20 70,170 - 70,170 38,822 - 38,822 55.33 0.00 55.33 720 232 32.22
17 Persentase pelaksanaan auditinvestigasi /PKKN/PKA
Jumlah laporan auditinvestigasi/PKKN/PKA dibagidengan permintaan auditinvestigasi/PKKN/PKA dariinstansi penegak hukum
% 85.00 91.49 107.64 358,721 - 358,721 338,108 - 338,108 94.25 0.00 94.25 1,686 1,596 94.66
18 Persentase TL hasil auditinvestigasi non TPK oleh instansiberwenang
Jumlah TL atas temuan investigasinon TPK dibagi dengan jumlahtemuan non TPK s.d. tahunberjalan
% 50.00 100.00 200.00 83,460 - 83,460 54,616 - 54,616 65.44 0.00 65.44 470 93 19.79
19 Persentase hasil telaahanpengaduan masyarakat
Jumlah hasil telaahandibandingkan dengan jumlahpengaduan yang masuk
% 100.00 100.00 100.00 24,731 - 24,731 - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 68,75% K/L/Pemda
20 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008
Jumlah Pemda yang opini LKWTP dibandingkan Jumlahseluruh Pemda
% 60.00 31.25 52.08 584,992 - 584,992 384,083 - 384,083 65.66 0.00 65.66 1,240 979 78.95
21 Jumlah Pemda Yang dilakukanAsistensi Penyelenggaraan SPIPSesuai PP No 60 Tahun 2008
Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraan SPIPsesuai PP No 60 Tahun 2008sampai dengan tahun berjalan
Pemda 8 8 100.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
22 Jumlah Pemda Yang dilakukanmonitoring Sistem PengendalianIntern
Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring Sistem PengendalianIntern Pemerintah sampai dengantahun berjalan
Pemda 8 7 87.50 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
23 Persentase Pemda yang dilakukanasistensi penerapan JFA
Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda
% 75.00 25.00 33.33 27,320 - 27,320 32,757 - 32,757 119.90 0.00 119.90 48 58 120.83
24 Jumlah Instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Jumlah instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment
tata kelola APIP
APIP 8 5 62.50 122,014 - 122,014 105,398 - 105,398 86.38 0.00 86.38 186 273 146.77
6 Meningkatnya kapasitasaparat pengawasan internpemerintah yang profesionaldan kompeten pada 75%K/L/Pemda
Meningkatkan Kesadaran danKeterlibatan K/L, Pemda,BUMN/BUMD Dalam UpayaPencegahan danPemberantasan KorupsiMenjadi 80%
Lampiran 1/ 3 - 3
NO SASARAN STRATEGISURAIAN IKU
SATUAN TARGETREALI
SASI
%
CAPAI
AN
PROGRAM
KEUANGAN (Rp000) SDM (OH)
ANGGARAN REALISASI % RENCA REALI%
7 25 Persentase jumlah rencanapenugasan pengawasan yangterealisasi
Realisasi PP PKPT dibandingkandengan target PP dalam PKPT
% 90.00 98.80 109.78 13,433,237 - 13,433,237 13,153,904 - 13,153,904 97.92 0.00 97.92 9,436 3,254 34.48
26 Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP
Hasil reviu Inspektorat terhadaplaporan keuangan perwakilan,dengan nilai 100% apabila tidakada catatan, dan 80% apabila adacatatan.
% 100.00 100.00 100.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
27 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanankepegawaian
Hasil survai kepuasan pegawaiperwakilan layanan kepegawaian
Skala likert 1-10
8.00 7.52 94.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
28 Persentase Pagu Dana yang tidakDiblokir dalam DIPA
Jumlah dana DIPA Perwakilanyang tidak diblokir DJA dibagidengan jumlah dana DIPAPerwakilan (tahun n+1)
% 100.00 99.75 99.75 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
29 Persepsi Kepuasan PegawaiPerwakilan atas PencairanAnggaran yang Diajukan sesuaiProsedur
Hasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan keuangan
Skala likert 1-10
8.50 7.47 87.88 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
30 Jumlah publikasi kegiatanperwakilan BPKP di media masa
Jumlah Berita tentang kegiatanperwakilan BPKP di media massa
Jumlah berita
26 91 350.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
31 Persentase Pemanfaatan asset Total asset dikurangi assetkondisi baik/kurang baik yangtidak digunakan dibandingkantotal asset
% 100.00 80.89 80.89 169,827 - 169,827 169,827 - 169,827 100.00 0.00 100.00 36 10 27.78
32 Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
Hasil survai kepuasan pegawaiperwakilan atas layanan sarpras
Skala likert 1-10
8.30 7.29 87.83 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
33 Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
Jumlah tindak lanjut rekomendasihasil audi Inspektoratdibandingkan dengan jumlahrekomendasi Inspektorat yangditerima sampai dengan tahunberjalan
% 80.00 100.00 125.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
34 Jumlah masukan topik penelitianyang disampaikan kepuslitbangwas
Jumlah masukan topik penelitianyang disampaikan kepuslitbangwas
Jumlah Topik
1 1 100.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
35 Tingkat persepsi kepuasan Pemdaatas auditor bersertifikat
Survey kepuasan pejabatstruktural Pemda terhadap pejabatfungsional auditor (PFA) dilingkungan APIP Pemda.
Skala likert 1-10
7.60 7.41 97.50 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
8 Terselenggaranya sistemdukungan pengambilankeputusan bagi pimpinan
36 Jumlah Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif
Jumlah sistem informasi yangdimanfaatkan dibagi denganjumlah sistem informasi yangwajib dimanfaatkan BPKP (SIMHP, SIM RKT, SIM MonevRKT,SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL,SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)
% 100.00 100.00 100.00 - - - - - - 0.00 0.00 0.00 - - 0.00
JUMLAH 17,631,440 - 17,631,440 17,353,244 1,324,887 18,678,131 98.42 #DIV/0! 105.94 24,659 18,907 76.67
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP