Upload
doanbao
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI
KE PROVINSI SUMATERA SELATAN
RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2018 - 2019
TANGGAL 14 - 18 DESEMBER 2018
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Kunjungan Kerja
Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Badan Musyawarah DPR RI antara
Pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi Masa Persidangan II Tahun Sidang
2018-2019 tanggal 11 Desember 2018 yang disampaikan melalui Surat
Pimpinan Nomor: PW/22130/DPR RI/XII/2018 tanggal 11 Desember 2019
perihal Penetapan Daerah Kunjungan Kerja Komisi I s.d. XI DPR RI pada
Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2018-2019.
B. Ruang Lingkup
Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok permasalahan
dan tantangan yang dihadapi sebagai hasil temuan Komisi VI DPR RI yang
menyangkut bidang tugasnya selama Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera
Selatan. Kunjungan Kerja ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
fungsi Dewan untuk melakukan pengawasan sebagaimana diatur dalam
Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib dengan tujuan sebagai bahan
masukan bagi Pemerintah untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang
berlaku.
Sasaran Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ini dititikberatkan pada
pengawasan terhadap kebijakan pemerintah yang telah dilaksanakan serta
rencana/program pembangunan yang sedang atau akan dilakukan, terutama
terkait dengan progres pembangunan Depo Light Rail Transit (LRT) dan rel
ganda (double track) jalur angkutan batu bara yang merupakan program
pengembangan bisnis dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Adapun objek yang dikunjungi dan dibahas meliputi:
1. PT Kereta Api Indonesia (Persero).
2. PT Industri Kereta Api (Persero).
3. PT LEN Industri (Persero).
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
2
5. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
6. PT Pupuk Indonesia (Persero).
7. PT Pupuk Sriwidjaja.
8. Perum Bulog.
9. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
10. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
11. Peninjauan UKM Mitra Binaan PT Jasa Raharja (Persero) dan PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk.
C. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI
(Terlampir)
II. HASIL KUNJUNGAN KERJA
Pertemuan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Industri Kereta
Api (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk.,
dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
1. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) bergerak di bidang bisnis:
a. Angkutan Penumpang
Angkutan penumpang menggunakan kereta api yang mencakup
angkutan rute jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat. Untuk jasa
angkutan penumpang jarak jauh dibagi menjadi angkutan penumpang
kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi.
b. Angkutan Barang
Angkutan barang menggunakan kereta api yang mencakup angkutan
peti kemas, batu bara, parsel, barang curah, dan barang jenis lain.
c. Pengusahaan Aset
Aset perusahaan seperti tanah, bangunan, dan aset lainnya
dikomersialkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Bentuk-
bentuk pengusahaannya seperti persewaan tanah untuk tower,
stockpile, container yard, pipa, fiber optic, toko, hotel, kantor, rumah,
space reklame, dan lain-lain.
Data Sarana PT Kereta Api Indonesia (Persero)
1 2 3 4 5 6 7 8 (4:3) 9 (5:4) 10 (6:5) 11 (7:6)
1 Lokomotif 66 88 96 84 103 133 109 88 123
Kereta 40 40 40 40 40 100 100 100 100
Gerbong 2.077 2.949 2.935 2.926 3.530 142 100 100 121
2.183 3.077 3.071 3.050 3.673 141 100 99 120 TOTAL ARMADA
2
NO URAIAN %2018201620152014 2017
3
Frekuensi Kereta Api PT Kereta Api Indonesia (Persero)
2014 2015 2016 2017 20181 2 3 4 5 6 7 8 (4:3) 9 (5:4) 10 (6:5) 11 (7:6)
1 Angkutan Penumpang (Pnp) 14 14 14 14 16 100 100 100 114
2 Angkutan Barang (KA) 44 52 52 60 60 118 100 115 100
NO URAIANREALISASI FREKUENSI KA
%
Realisasi Volume PT Kereta Api Indonesia (Persero)
2014 2015 2016 2017 20181 2 3 4 5 6 7 8 (4:3) 9 (5:4) 10 (6:5) 11 (7:6)
1 Angkutan Penumpang (Pnp) 779.158 855.798 899.054 1.010.525 1.084.815 110 105 112 107
2 Angkutan Barang (Ton) 9.472.535 10.502.779 11.870.459 14.841.909 16.898.949 111 113 125 114
REALISASI VOLUMEURAIANNO %
Light Rail Transit (LRT) Palembang
Pembangunan LRT Palembang merupakan amanat dari Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2015 dan Perpres Nomor 55
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 116 Tahun 2015
tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail
Transit di Provinsi Sumatera Selatan. Pembangunan LRT Palembang ini
ditugaskan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai pelaksana
pembangunan prasarana LRT Palembang. Sementara PT Kereta Api
Indonesia (Persero) ditugaskan sebagai operator LRT Palembang. Jalur
pelayanan LRT Palembang dimulai dari Stasiun Bandara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II dan berakhir di Stasiun Jakabaring Sport
City. LRT Palembang sudah mulai beroperasi sejak bulan Agustus 2018
dalam rangka mendukung perhelatan kompetisi olahraga Asian Games
2018. Namun, untuk Depo LRT Palembang tersebut masih dalam proses
pengerjaan sampai saat ini.
Permasalahan LRT Palembang yaitu:
a. Waktu perjalanan stasiun DJKA s.d. Bandara + 62 menit dan akan
ditingkatkan menjadi 42 menit.
b. Pembangunan Depo yang belum selesai dan fasilitas yang belum
tersedia menyebabkan perawatan LRT tidak maksimal. Saat ini
pemeliharaan LRT hanya mengoptimalkan pemeriksaan harian
menggunakan jalur kolong di workshop Depo.
c. Belum tersedia lahan parkir untuk penumpang dan petugas di setiap
stasiun LRT.
4
Pengembangan Usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Wilayah
Divre III Palembang
PEKERJAAN YANG SELESAI 2018 PEKERJAAN YANG SEDANG DIKERJAKAN RENCANA PEKERJAAN 2019
NAMA PEKERJAAN NAMA PEKERJAAN NAMA PEKERJAAN
1Pembangunan Longsiding di
Emplasemen Banjarsari
Penyelesaian Sisa Pekerjaan Paket 5 di
Emplasemen Tmb
Pekerjaan Emplasemen Muaralawai KM
400+500 s.d KM 403+000 antara Muaraenim -
Banjasari koridor Muaraenim - Lahat
2Pekerjaan Container Yard di
Emplasemen Banjarsari
Pembangunan Dipo Gerbong dan
Overcapping Mesin Bubut Muaragula
Pembangunan Stabling Muaragula dan
Emplasemen Stasiun Muaragula
3Pembangunan Jalur 1B di
Emplasemen Sukacinta
Pekerjaan Pos Blok Patihgalung antara
Penimur - X6Pembangunan Double Track X6 - Prabumulih
4Pembangunan Longsiding dan Jalur
Muat di Emplasemen Sukacinta
Pembangunan Pos Blok Cambai antara
Prabumulih – Lembak
Pekerjaan Pembangunan Jalur V Kramasan
wilayah Divre III Pg
5 Relokasi SDN 12 SimpangPengembangan Jalur KA Dipo Simpang
Tahap 1Pembangunan Loading Track Merapi
6Pembangunan Stasiun Baru
Kramasan Tahap 1
Pengembangan Jalur untuk test track,
stabling dan sterilisasi BY Lahat
7 Pekerjaan Jalan Akses Banjarsari
8Modifikasi Sistem Persinyalan TMB dan
Jalur 1 Stasiun TMB
9Pekerjaan Elektrifikasi Dipo Gerbong
Simpang
10 Pemindahan Gerbong Bekas BY Lahat
NO
Penyaluran Program Kemitraan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Bina Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
2. PT Industri Kereta Api (Persero)
PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA (Persero) merupakan BUMN
manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. PT INKA
(Persero) menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan serta after sales untuk memastikan bahwa pelanggan menerima
5
produk dengan kualitas terbaik. Bidang usaha PT INKA (Persero) meliputi
manufaktur, rehabilitasi, desain engineering, retail sparepart, EPC Project,
dan Transportasi kota. Produk PT INKA (Persero) telah diekspor ke berbagai
negara seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan
Australia.
Gambaran Umum Kinerja Operasional dan Kinerja Keuangan PT INKA (Persero)
Kinerja keuangan PT INKA (Persero) selama 5 tahun terakhir terus
meningkat. Nilai penjualan selama 3 tahun terakhir telah memenuhi target
yang ditetapkan dengan pertumbuhan penjualan rata-rata sebesar 30% per
tahun. Nilai Aset PT INKA (Persero) juga terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan pendapatan. Demikian juga dengan tingkat kesehatan PT
INKA (Persero) mengalami perbaikan dari Kurang Sehat A di tahun 2014
menjadi Sehat AA di tahun 2016, dan dapat dipertahankan sampai dengan
tahun 2018.
Kontribusi PT INKA (Persero) dalam Proyek Pembangunan Depo LRT
Palembang
PT INKA (Persero) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero)
berkoordinasi dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. untuk membantu
memberikan data/dokumen spesifikasi teknis komponen kereta, detail
drawing komponen kereta, dan dokumen pendukung lainnya seperti manual
maintenance dan prosedur pengoperasian tools dalam perawatan.
Beberapa dokumen tentang product structure penyusun kereta, mulai dari
prosedur operasional komponen dan prosedur perawatan komponen, serta
tools, jig dan support yang digunakan juga didiskusikan dengan PT Waskita
Karya (Persero) Tbk.
Data tersebut di atas digunakan sebagai referensi PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. dalam mendesain dan membuat dokumen rancang bangun
pembangunan prasarana pendukung dan referensi pembuatan spesifikasi
6
teknis dalam pengadaan fasilitas pendukung Depo, serta sebagai referensi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pembuatan spesifikasi teknis dalam
pengadaan tools perawatan, fasilitas alat ukur, dan peralatan evakuasi.
PT INKA (Persero) juga siap membantu dalam proses pemeriksaan
peralatan Depo, pada saat melakukan verifikasi dengan sarana LRT atau
komponen penyusun sarana kereta LRT, termasuk menyediakan teknisi dan
engineer dalam membantu penggunaan alat tersebut dalam proses
pemeriksaan dan pengujian di sarana LRT.
Permasalahan yang dihadapi PT INKA (Persero) dalam Proyek
Pembangunan Depo LRT Palembang yaitu:
a. Saat ini beberapa pekerjaan kontruksi sipil Depo sesuai dengan desain
rancang bangunnya telah selesai dan sudah masuk dalam tahapan
finishing, namun Depo belum dapat digunakan secara optimal
b. Pekerjaan instalasi dan pemasangan di dalam Depo, serta pekerjaan
setting, testing, dan commissioning masih harus dilakukan saat
komponen tersebut datang di Depo.
c. Ketidaktersediaan peralatan Depo akan mengganggu operasional sarana
LRT, khususnya dalam masa perawatan harian maupun perawatan
berkala.
Upaya penyelesaian masalah yang dilakukan PT INKA (Persero) yaitu untuk
mendukung kontinuitas perawatan sarana LRT dalam menjaga kehandalan
sarana, PT INKA (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
berkoordinasi untuk melakukan peminjaman fasilitas dan peralatan Depo ke
Depo milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) di area regional Sumatera
Selatan.
Rencana Pengembangan Bisnis PT INKA (Persero) di Provinsi Sumatera
Selatan
Rencana:
a. Proyek Lori Listrik Otomatis (LLO) untuk angkutan batu bara di Tanjung
Enim.
b. Perawatan atau MSA terhadap kereta milik PT Kereta Api Indonesia
(Persero) yang beroperasi di Sumatera Selatan.
c. Supply kereta api untuk memenuhi kebutuhan transportasi kereta api
Trans Sumatera.
Realisasi:
a. Perawatan kereta api Railbus Kertalaya dan MSA LRT Sumatera Selatan
dilakukan oleh anak perusahaan PT INKA (Persero) yaitu PT IMSS.
b. Telah dilakukan pengiriman kereta penumpang premium untuk angkutan
Trans Sumatera dan kereta khusus (kereta inspeksi, kereta ukur, dan
TMC).
7
Kendala:
a. Belum adanya kesepakatan tentang feasibility dari proyek Lori Listrik
Otomatis.
b. Perawatan MSA LRT tidak optimal karena belum tersedianya peralatan di
Depo LRT.
3. PT Len Industri (Persero)
Len didirikan sejak tahun 1965 dengan nama LEN (Lembaga Elektroteknika
Nasional). Kemudian bertransformasi menjadi sebuah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) pada tahun 1991. Sejak saat itu LEN bukan lagi merupakan
kepanjangan dari Lembaga Elektroteknika Nasional, tetapi telah menjadi
sebuah entitas bisnis profesional dengan nama PT Len Industri (Persero).
PT Len Industri (Persero) saat ini berada di bawah koordinasi Kementerian
Negara BUMN dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Selama ini, PT Len Industri (Persero) telah mengembangkan
bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan
prasarana, serta telah menunjukkan berbagai pengalaman dalam bidang:
a. Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur utama kereta api di Pulau
Jawa dan Sumatera.
b. Pembangunan urban transport di kota-kota besar seperti LRT Sumatera
Selatan, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan Skytrain Bandara Soekarno
Hatta Jakarta.
c. Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota
besar maupun daerah terpencil. Salah satunya adalah Palapa Ring Paket
Tengah yang menghubungkan 17 kabupaten Indonesia Bagian Tengah
sehingga masyarakat dapat menikmati pita lebar.
d. Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut, maupun udara. Radar,
Taktikal Radio, dan Combat Management System (CMS) pada kapal
perang adalah beberapa produk andalan dalam spektrum bisnis
pertahanan.
e. Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang telah terpasang di berbagai
pelosok Indonesia.
f. Broadcasting, selama lebih dari 30 tahun, dengan ratusan Pemancar TV
dan Radio yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia.
8
Gambaran Proyek LRT Palembang dan Keterlibatan PT Len Industri (Persero)
Scope of Work
Progres Pekerjaan PT Len Industri (Persero) dalam Proyek Depo LRT
Palembang
9
Realisasi Proyek PT Len Industri (Pesero) di Provinsi Sumatera Selatan
dalam 5 Tahun Terakhir
a. Pembangunan persinyalan elektrik di Stasiun Kertapati pada tahun 2012.
b. Peningkatan persinyalan perkeretaapian antara Prabumulih – Kertapati
pada tahun 2014.
c. Peningkatan persinyalan lintas Kotabumi – Martapura pada tahun 2016.
d. Pembangunan persinyalan elektrik jalur kereta api Jalur Ganda antara
Stasiun Martapura – Stasiun Baturaja pada tahun 2016-2017.
e. Modifikasi persinyalan elektrik Jalur Ganda di Stasiun Prabumulih dan
Stasiun Kertapati lintas Prabumulih – Kertapati pada tahun 2014-2018.
Rencana Pengembangan Bisnis PT Len Industri (Persero) di Provinsi
Sumatera Selatan
a. Sistem persinyalan Tanjungenimbaru – Kertapati – Tarahan Freight.
b. Sistem persinyalan Muaraenim – Tiga Gajah Freight.
c. Sistem persinyalan mekanik menjadi elektrik Jalur Ganda Stasiun
Cempaka dan Stasiun Kotabumi.
d. Sistem persinyalan elektrik Stasiun Panjang.
e. Sistem persinyalan mekanik menjadi elektrik Jalur Ganda Stasiun
Candimas dan Stasiun Rejosari.
f. Pembangunan sistem persinyalan mekanik menjadi elektrik Jalur Ganda
Stasiun Lahat dan Stasiun Sukacinta.
g. Pembangunan fasilitas operasi untuk Freight Train Jalur Muara Enim –
Tanjung Gajah.
Kendala yang dihadapi PT Len Industri (Persero)
a. Kendala interface antara sarana (kereta) dengan prasarana (fasilitas
operasi), dalam hal ini persinyalan.
b. Pembebasan lahan fasilitas Depo mengakibatkan terlambatnya proses
engineering.
c. Pada awalnya ketersediaan tenaga lokal terampil pada bidang konstruksi
perkeretaapian terbatas.
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita Karya merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi terbesar di Indonesia yang
mengembangkan usaha melalui lima pilar bisnis utama yaitu konstruksi,
investasi jalan tol, beton precast, realty, dan energi.
Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi
perusahaan asing yang awalnya bernama Volker Aannemings Maatschapiij
N.V. Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada
bulan Desember tahun 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar
Rp1,2 triliun.
10
Pada bulan Juni tahun 2015 Waskita
Karya menyelesaikan aksi korporasi
dengan menerbitkan saham baru
(rights issue) total nilai Rp5.298
miliar yang terdiri dari:
• Penyertaan Modal Negara
Rp3.499 miliar.
• Setoran Modal Publik Rp1.798
miliar.
Waskita Karya mencatatkan saham anak perusahaan PT Waskita Beton
Precast Tbk di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tanggal 20
September 2016 sebesar Rp5,2 triliun.
Kinerja Waskita Karya dalam 5 Tahun Terakhir (2013-2018)
12
Progres pekerjaan Proyek LRT Sumatera Selatan per November 2018 telah
mencapai 98,89% dan sudah beroperasi.
Peta Trase dan Stasiun LRT Sumatera Selatan
Pekerjaan Depo LRT Sumatera Selatan
Permasalahan yang dihadapi Waskita Karya dalam pembangunan LRT dan
Depo LRT Sumatera Selatan yaitu:
a. Pembebasan lahan akses stasiun dan Depo.
b. Interface sarana dan prasarana untuk sistem persinyalan.
c. Persetujuan pengadaan peralatan pemeliharaan
13
Upaya penyelesaian yang dilakukan Waskita Karya dalam mengatasi
permasalahan tersebut yaitu:
a. Koordinasi dengan pihak terkait, seperti dengan Pemda dan Korem.
b. Melakukan pengujian kinerja masing-masing sarana.
c. Permintaan data spesifikasi teknis yang berkaitan dengan masing-
masing peralatan pemeliharaan.
Potensi Proyek Konstruksi di Sumatera
Pada tahun 2019, Waskita Karya akan mengikuti tender infrastruktur di
Pulau Sumatera. Proyek tersebut antara lain:
a. Proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
b. Proyek Jalan Lintas Timur Sumatera.
c. Proyek Jalur Kereta Api.
5. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP didirikan dengan
nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta Notaris No. 48
tanggal 26 Agustus 1953, di mana kemudian berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 63 tahun 1961, NV Pembangunan Perumahan diubah
menjadi PN (Perusahaan Negara) Pembangunan Perumahan. Pada saat
awal didirikan, PTPP telah dipercaya untuk membangun rumah bagi para
petugas PT Semen Gresik, anak perusahaan dari BAPINDO di Gresik.
Seiring dengan peningkatan kepercayaan, PTPP menerima tugas untuk
membangun proyek-proyek besar yang berhubungan dengan kompensasi
perang Pemerintah Jepang yang dibayarkan kepada Republik Indonesia,
yaitu: Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel, dan
Samudera Beach Hotel.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1971, PN Pembangunan
Perumahan berubah statusnya menjadi PTPP yang dikuatkan dengan Akta
No. 78 tanggal 15 Maret 1973. Seiring dengan Peraturan Pemerintah
tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara, maka pada tanggal
9 Februari 2010 perseroan telah memenuhi kewajiban pencatatan di PT
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak tanggal tersebut, saham PTPP secara
resmi telah tercatat dan dapat diperdagangkan di BEI.
Perseroan dipercaya untuk mengerjakan berbagai proyek infrastruktur di
Indonesia di antaranya New Tanjung Priok dengan nilai kontrak Rp8,2 triliun,
salah satu mega proyek PTPP pada tahun 2012. Selain itu, Perseroan juga
menangani pembangunan 7 (tujuh) bandar udara selama tahun tersebut.
Perusahaan melakukan berbagai aksi korporasi baik finansial maupun
operasional, seperti proses obligasi yang dilakukan pada penghujung tahun
2012.
14
Proyek Pembangunan Jalur Kereta Rel Ganda (Double Track) di Sumatera
Selatan
Proyek Jalur Kereta Rel Ganda (Double Track) direncanakan dibangun
sebagai jawaban atas permasalahan backlog logistik batu bara di Sumatera
Selatan. Panjang Jalur Kereta Rel Ganda (Double Track) yang akan
dibangun oleh PTPP ini yaitu sepanjang 148,8 km, dan akan beroperasi dari
Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, hingga Kabupaten Ogan Ilir.
Jalur Kereta Rel Ganda (Double Track) ditargetkan beroperasi pada akhir
tahun 2020 dan bakal ditingkatkan menjadi Jalur Ganda Rangkap (Double
Double Track) dengan target beroperasi pada akhir tahun 2024. Namun
sampai saat ini, pengerjaan pembangunan Jalur Kereta Rel Ganda (Double
Track) belum dapat dilakukan oleh PTPP karena masih menunggu
pembayaran uang muka dari Servo Railway sebagai pemilik proyek.
Dengan belum dikerjakannya proyek Jalur Kereta Rel Ganda (Double Track)
oleh PTPP maka tidak ada pemaparan lebih lanjut dari PTPP kepada Komisi
VI DPR RI pada saat Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Selatan.
REKOMENDASI
Rekomendasi hasil pertemuan Komisi VI DPR RI dengan PT Kereta Api
Indonesia (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), PT Len Industri
(Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut:
1) Komisi VI DPR RI meminta kepada seluruh BUMN yang terlibat untuk
segera menyelesaikan pembangunan Depo LRT Palembang, mengingat
pentingnya fungsi Depo sebagai tempat pemeliharaan, pemeriksaan, dan
perbaikan LRT.
2) Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
untuk memberikan rencana bisnis dan langkah antisipasi dalam
pengelolaan LRT Palembang ke depan, karena Pemerintah hanya
memberi subsidi selama 2 tahun.
3) Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan fasilitas LRT
Palembang.
4) Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero),
PT Industri Kereta Api (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT
Waskita Karya (Persero) Tbk., untuk segera memberikan jawaban tertulis
secara jelas dan lengkap atas pertanyaan-pertanyaan yang belum
terjawab dalam forum diskusi pada saat Kunjungan Kerja Komisi VI DPR
RI ke Provinsi Sumatera Selatan.
15
Pertemuan dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja,
dan Perum Bulog.
6. PT Pupuk Indonesia (Persero)
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan produsen pupuk Urea terbesar di
Asia dan 10 besar di dunia, dengan total aset pada tahun 2017 sebesar
Rp128,49 triliun dan total kapasitas produksi pupuk mencapai 12,6 juta ton
per tahun. Dalam mengemban tugas bagi ketahanan pangan nasional, PT
Pupuk Indonesia (Persero) dan 10 (sepuluh) anak perusahaannya
merupakan produsen pupuk terbesar di Asia yang terdiri dari pupuk Urea,
NPK, ZA, Organik, dan SP-36 yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan. PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki fasilitas pendukung
antara lain berupa pelabuhan dan sarananya, kapal angkutan, pergudangan,
unit pengantungan pupuk, dan perbengkelan yang memperlancar proses
produksi dan distribusi pupuk. Kegiatan operasional Pupuk Indonesia Group
bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, steam (uap
panas) dan listrik, pengangkutan dan distribusi, perdagangan, serta EPC
(Engineering, Procurement and Construction)
Kinerja Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero)
Total Produksi Pupuk
16
Total Produksi Non Pupuk
Upaya Pendistribusian Pupuk Bersubsidi di Provinsi Sumatera Selatan
Koordinasi yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan pemerintah
daerah dalam memenuhi kebutuhan dan distribusi pupuk bersubsidi di Provinsi
Sumatera Selatan yaitu:
a. Berkoordinasi secara intens dan aktif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan (Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan) terkait kelancaran
penyaluran pupuk bersubsidi.
b. Secara rutin menginformasikan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di
Sumatera Selatan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan.
c. Secara intens terus berhubungan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian
Kabupaten terkait kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi, monitoring realisasi
penyaluran, dan penyusunan realokasi pupuk bersubsidi.
d. Berkordinasi dengan PPL di lapangan dalam rangka mengedukasi petani untuk
dilakukan uji tanah, pendampingan masa penanaman, maupun pasca panen.
e. Berkoordinasi KP3 baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten melakukan
monitoring dan pengawasan secara rutin sampai ke Kios Pengecer untuk
memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai 6 (enam) tepat.
17
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Provinsi Sumatera Selatan dalam 5 Tahun
Terakhir
7. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan
sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember
1959 di Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan
kimia lainnya.
Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas dalam
melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa, dan usaha lain yang
berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk
bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan pupuk urea non subsidi
sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri, maupun
ekspor menjadi bagian kegiatan perusahaan lainnya diluar tanggung jawab
pelaksanaan PSO.
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri pupuk
nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan
wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Sejak tanggal 18 April 2012, Kementerian BUMN meresmikan PT Pupuk
Indonesia (Persero) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru,
menggantikan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero).
PT Pupuk Indonesia (persero) merupakan pemegang saham utama dan
pengendali Pusri dengan kepemilikan sebesar 99,9998%. Sementara entitas
pemilik akhir dari Pupuk Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia yang
18
memiliki seluruh (100,00%) saham PT Pupuk Indonesia (Persero). Sampai saat
ini Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
dan tetap menggunakan brand dan merek dagang Pusri.
Kinerja Pusri
Kinerja Produksi Tahun 2007 – 2018
Keterangan:
• Kinerja produksi tahun 2007-2016 cenderung stabil dikarenakan 4 pabrik
beroperasi normal.
• Pada tahun 2016 proyek pabrik NPK Fusion PT Pusri Palembang selesai dan
beroperasi mulai Februari 2016 dengan kapasitas desain 100.000 ton per tahun.
• Tahun 2018 tonase produksi amoniak dan urea meningkatkan seiring dengan
beroperasinya pabrik baru yaitu Pabrik Pusri IIB.
19
Kinerja Penjualan Tahun 2007 – 2018
Keterangan: Tren penjualan tahun 2007-2018 secara total cenderung stabil dan dapat
menyalurkan pupuk dan produk non pupuk yang di produksi.
Kinerja Keuangan Tahun 2007 – 2018
Keterangan:
• Tren laba mengalami fluktuatif setiap tahun seiring dengan kondisi harga jual yang
mengalami fluktuatif.
• Pada tahun 2011, laba mengalami peningkatan yang cukup tinggi disebabkan harga
jual yang lebih tinggi yaitu 140% dari tahun 2010, dari $306/ton menjadi $425/ton.
• Pada tahun 2013, laba mengalami penurunan yang cukup signifikan disebabkan
harga jual yang mengalami penurunan dan diikuti harga gas bumi yang meningkat
sebesar 145% dari tahun 2012, serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD
sebesar 117%.
• Tren laba setelah pajak di atas tahun 2015 cenderung turun disebabkan pada tahun
2015 mulai melakukan pembayaran cicilan atas pinjaman kredit investasi untuk
pendanaan proyek Pusri IIB. Di samping harga jual yang turun juga disebabkan
adanya biaya bunga dan penyusutan atas pabrik baru.
20
Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Sumatera Selatan periode
Januari sampai dengan 12 Desember 2018 adalah sebesar 142.578 ton,
dengan pencapaian 95% dari alokasi Permentan No. 48 tahun 2018 sebesar
149.356 ton.
Pusri melakukan kontrol dan pengendalian penyaluran pupuk bersubsidi di
Provinsi Sumatera Selatan yang di-breakdown per kabupaten oleh Dinas
Pertanian Provinsi, kemudian di-breakdown per kecamatan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten.
Peraturan-peraturan yang memuat alokasi pupuk bersubsidi adalah target
yang telah ditetapkan Pemerintah dan Pusri harus memaksimalkan
penyaluran sesuai alokasi tersebut, serta penyaluran pupuk bersubsidi juga
tidak boleh melebihi alokasi yang telah ditetapkan.
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Di Provinsi Sumsel 5 Tahun Terakhir
Koordinasi yang dilakukan Pusri dengan Pemerintah Daerah dalam
memenuhi kebutuhan dan distribusi pupuk bersubsidi di Provinsi Sumatera
Selatan, yaitu:
1. Perwakilan Provinsi yang menjadi wilayah penyaluran tanggung jawab
berkoordinasi secara intens dan aktif dengan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan (Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan).
2. Informasi realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Sumatera Selatan rutin
disampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi.
3. Petugas lapangan (PPK) dan Aslap intens berkoordinasi dengan Dinas
Pertanian Kabupaten terkait kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi.
4. Membentuk Mantri Tani untuk membantu tugas PPL di lapangan dalam
rangka mengedukasi petani untuk dilakukan uji tanah, pendampingan
masa penanaman, maupun pasca panen.
21
5. Pusri bersama KP3 baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten melakukan
monitoring dan pengawasan secara rutin sampai ke Kios Pengecer untuk
memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai 6 (enam) tepat.
Penjualan Pupuk Non Subsidi
Realisasi penjualan pupuk Non Subsidi di Provinsi Sumatera Selatan
periode Januari sampai dengan 12 Desember 2018 adalah sebesar
117.161,88 ton.
Penjualan Pupuk Non Subsidi (Komersil) dilaksanakan setelah alokasi
Pupuk PSO terpenuhi dari total kapasitas Pabrik Pusri. Agar stock Produk
Non PSO lebih dekat kepada konsumen maka ketersediaan stock di gudang
penyimpanan berdampingan dengan stock Pupuk PSO. Distribusi Pupuk
Non Subsidi untuk wilayah Sumatera Selatan berjalan lancar karena
berdekatan dengan lokasi pabrik serta menjalankan mekanisme kontrol
dengan berkoordinasi antara lintas unit kerja internal secara terjadwal dan
pihak eksternal yang terkait.
Rencana dan Realisasi Pengembangan Bisnis Pusri di Provinsi Sumatera
Selatan
Rencana Pengembangan Bisnis Pusri Tahun 2019
Kajian Strategis Pusri tahun 2019
22
Realisasi Pengembangan Bisnis Tahun 2012-2018
Kendala dan Upaya Penyelesaian yang Telah Dilakukan
Realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pusri
23
8. Perum Bulog
Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang
logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha
logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung
plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan, dan usaha eceran.
Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah,
Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk
gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan
Raskin/Rastra, dan pengelolaan stok pangan.
Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Selatan
Realisasi Pengadaan Divre Sumatera Selatan (s.d. 13 desember 2018)
Pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Sumatera Selatan
Keterangan: Data tanggal 1 Januari 2018 s.d 13 Desember 2018 (Pagi)
24
Posisi Persediaan Beras Divre Sumatera Selatan (per 13 Desember 2018)
REKOMENDASI
Rekomendasi hasil pertemuan Komisi VI DPR RI dengan PT Pupuk
Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja, dan Perum Bulog adalah sebagai
berikut:
1) Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan
PT Pupuk Sriwidjaja untuk menjamin ketersediaan pupuk pada musim
tanam.
2) Komisi VI DPR RI meminta Perum Bulog mengevaluasi kembali rencana
untuk mengurangi PSO dan mengarah pada komersialisasi besar-
besaran, mengingat tugas utama Perum Bulog adalah menjamin
ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga bahan pangan.
3) Komisi VI DPR RI segera mengundang kembali Perum Bulog.bersama-
sama dengan PTPN X dan PTPN XI untuk membahas penyerapan gula
tebu petani.
Pertemuan dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. dan PT Bukit Asam
(Persero) Tbk.
9. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Pada saat didirikan pada tanggal 14 November 1974, perusahaan lahir
dengan nama PT Semen Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham
sebesar 45% dimiliki oleh PT Semen Gresik dan 55% dimiliki oleh PT
Semen Padang. Lima tahun kemudian, pada tanggal 9 November 1979
perusahaan berubah status dari penanaman modal dalam negeri (PMDN)
menjadi persero, dengan komposisi saham sebesar 88% dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia, 7% dimiliki oleh PT Semen Padang, dan 5%
dimiliki oleh PT Semen Gresik. Kemudian pada tahun 1991, saham
Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Selanjutnya Perseroan terus mengalami perkembangan sehingga pada
tanggal 14 Maret 2013, PT Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan
status menjadi Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
25
Kinerja Operasional PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Pertumbuhan penjualan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. sampai dengan
Triwulan III 2018 sebesar 38,3%.
Kendala operasional yang dihadapi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. yaitu:
a. Persaingan pasar yang sangat ketat dan beberapa produk semen
menjual dengan harga yang murah.
b. Keterbatasan armada angkutan untuk pendistribusian semen.
c. Keterbatasan sarana transportasi menggunakan kereta api.
d. Gangguan jalan, putusnya beberapa jembatan sehingga jalur distribusi
terhambat.
Solusi yang dilakukan yaitu dengan menambah jumlah armada angkutan
dengan pihak ketiga secara jangka panjang.
Kinerja Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Meskipun harga bahan baku dan penolong seperti batubara dan lainnya
naik, namun peningkatan efisiensi produksi mampu meningkatkan EBITDA
sampai dengan Triwulan III 2018.
Laba sebelum pajak dan laba tahun berjalan sampai dengan Triwulan III
2018 tertekan diakibatkan adanya biaya bunga Kredit Investasi Pabrik
Baturaja II sebesar Rp66,3 miliar dan bunga pinjaman MTN sebesar Rp18
miliar.
27
Perbandingan Konsumsi dengan kapasitas Terpasang
Dengan kapasitas terpasang 107 juta ton semen per tahun, konsumsi
semen nasional tahun 2018 diproyeksikan hanya mencapai 65% dari
kapasitas terpasang.
10. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) merupakan Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak di industri pertambangan, khususnya tambang
batubara yang terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Operasi utama
PTBA terdiri dari penelitian umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan,
pemurnian, pengangkutan, dan perdagangan batubara. Hampir seperempat
dari produksi PTBA diekspor ke pasar internasional, termasuk Jepang,
Taiwan, Malaysia, Pakistan, Spanyol, Perancis, dan Jerman. PTBA berpusat
di Muara Enim, Sumatera Selatan, Indonesia dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2002.
28
Kinerja Operasional PTBA
Sepanjang tahun 2018 sampai dengan bulan September (triwulan III),
realisasi pencapaian produksi dan pembelian batubara Perseroan dan Anak
Perusahaan sebesar 19,7 juta ton, mengalami kenaikan 16% dari periode
yang sama pada tahun 2017. Pertumbuhan produksi dan pembelian
batubara dari tahun 2014-2017 rata-rata mencapai 11%.
Pada periode yang sama, realisasi pencapaian angkutan batubara dari
Tanjung Enim ke Pelabuhan dan Dermaga mencapai 17 juta ton, mengalami
kenaikan 16% dari periode yang sama pada tahun 2017. Pertumbuhan
kinerja angkutan kereta api dari tahun 2014-2017 rata-rata mencapai 13%.
Sementara realisasi penjualan batubara sebanyak 19,7 juta ton, mengalami
kenaikan 8% dari periode yang sama pada tahun 2017. Selama periode
2014-2017 rata-rata pertumbuhan penjualan batubara mencapai 10%.
Lokasi Operasi PTBA
29
Kinerja Keuangan PTBA
Pencapaian laba bersih PTBA sampai dengan triwulan III tahun 2018 yaitu
sebesar Rp3,9 triliun, naik 50% dari periode yang sama pada tahun 2017.
Total aset perseroan dan entitas anak per 30 September 2018 mencapai
Rp22,5 triliun, naik 15% dari periode yang sama pada tahun 2017.
Sementara total ekuitas sebesar Rp14,9 triliun, mengalami kenaikan sebesar
16% dengan periode yang sama pada tahun 2017.
Komposisi Penjualan Batubara PTBA (s.d. triwulan III 2018)
Strategi bisnis yang dilakukan oleh PTBA, yaitu:
a. Melakukan percepatan sinergi holding dalam melakukan pengembangan
usaha pembangkit yang dibutuhkan oleh perusahaan anggota Holding
Industri Pertambangan (HIP). Contohnya yaitu mempercepat realisasi
sinergi PTBA-Antam dalam pengembangan PLTU di Pomala dan Feni di
Halmahera Timur.
b. Secara bersama dengan HIP melakukan penguasaan sumber daya
mineral dan batubara termasuk mendorong Pemerintah untuk lebih
memprioritaskan BUMN sebagai perpanjangan tangan negara untuk
mengelola sumber daya batubara dan mineral Indonesia.
c. Mempercepat program pengembangan usaha energi terbarukan dan
sinergi antara BUMN dalam pelaksanaannya.
d. Mempercepat program hilirisasi.
Dalam rangka mendukung strategi tersebut, PTBA bersama seluruh anggota
HIP melakukan sinergi aset, sinergi keuangan, sinergi SDM, dan integrasi
dalam segala aspek sumber daya yang dimiliki oleh HIP dalam rangka
perolehan pendanaan proyek skala besar dan masuk sebagai salah satu
perusahaan skala dunia dalam Fortune 500 Global Company.
30
Kemampuan dan Kesiapan Investasi PTBA di Pasar Lokal dan
Mancanegara
PTBA sebagai perusahaan tambang batubara sudah berpengalaman hampir
100 tahun dengan kinerja perseroan yang sangat baik. PTBA mampu
mengelola tambang sesuai dengan kaidah-kaidah penambangan yang baik
terbukti dengan mandapatkan penghargaan Proper Emas sebanyak 5 kali
bertutut-turut. Semua lingkup supply chain mulai dari penambangan sampai
dengan pemasaran merupakan kompetensi inti dari PTBA. Di mana saat ini
PTBA juga sudah masuk dalam usaha jasa penambangan, yang juga siap
untuk ekspansi pada tambang-tambang lain diluar PTBA.
Selain pengalaman dalam bisnis pertambangan batubara, sejak lebih dari 5
tahun yang lalu PTBA juga sudah shifting menjadi perusahaan energi di
mana saat ini sudah mengelola usaha pembangkit sebesar lebih kurang
1500 MW. Tidak hanya sebagai investor/developer tapi juga dalam operasi
dan perawatan pembangkitan di mana PTBA sudah memiliki subsidiary yang
bergerak dalam bidang tersebut.
Jaringan PTBA sudah mendunia di mana brand PTBA juga sangat dikenal
dan diakui secara internasional, baik dalam transaksi perdagangan batubara
maupun melakukan partnership dalam pengembangan investasi. Ditambah
dengan kemampuan kinerja keuangan yang sangat baik dengan EBITDA
sekitar Rp6-7 triliun serta ketersediaan kas sekitar Rp6 triliun, PTBA dengan
sumber daya yang ada termasuk personil yang sudah kompeten dan
berpengalaman di bidangnya siap melakukan invetasi baik di dalam negeri
maupun luar negeri.
Realisasi PKBL dan CSR PTBA di Wilayah Sumatera Selatan
REKOMENDASI
Rekomendasi hasil pertemuan Komisi VI DPR RI dengan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk. dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah sebagai
berikut:
Komisi VI DPR RI mendorong PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. untuk
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan mencari solusi
atas penutupan ruas jalan umum untuk angkutan batu bara yang berdampak
langsung terhadap aktivitas atau operasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.