Laporan Lengkap Fisdas (Alat ukur panjang)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dapat menggunakan alat ukur panjang dan membaca hasil pengukuran alat ukur panjang

Citation preview

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIKA DASARALAT UKUR DASAR

Disusun Oleh:KELOMPOK B-1ANGGOTA : NIM : 1. NOBEL PRAISE DBD 113 0942.DIPPOS DONAL IKZENDBD 113 0953.MARLINA TOGUMA J.NDBD 113 0964. FEBRINA PUTRI NILAWATIDBD 113 0975.ANDRE GLUCKSTEIG SDBD 113 0986.REZE PAHLEVYDBD 113 099UNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2013

I. TOPIK PRAKTIKUMAlat Ukur Dasar

II. TUJUAN PERCOBAAN1. Dapat mengkalibrasi alat ukur dasar2. Dapat menggunakan alat ukur dasar3. Dapat memahami ketelitian alat ukur dasar 4. Dapat membaca hasil pengukuran menggunakan alat ukur dasar

III. ALAT DAN BAHANAlatBanyaknya

Mistar1

Jangka Sorong1

Mikrometer sekrup1

Neraca Ohaus1

Neraca digital1

Basic Meter1

Bahan/BendaBanyaknya

Silinder1 buah

Batrei1 buah

Lampu1 buah

KabelSecukupnya

IV. DASAR TEORIDalam usaha untuk mencapai suatu tujuan dalam fisika dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Anda mengukur lebar meja belajar dengan menggunakan mistar atau meteran, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 1 meter. Dalam pengukuran tersebut Anda telah mengambil meter sebagai satuan panjang.Pengukuran yang akurat merupakan bagian yang penting dalam fisika. Pada saat melakukan pengukuran digunakan alat ukur yang sesuai dengan obyek yang akan diukur. Misalnya mengukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer, sekrup. Untuk mengukur massa menggunakan neraca Ohaus, dan untuk mengatur waktu digunakan stopwatch. Dengan demikian mengukur dapat diartikan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan.Berikut ini alat ukur dasar dalam fisika:

A. ALAT UKUR PANJANG1. Mistar

Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek yang berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1 mm atau 0,1 cm . Ketelitian mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya. Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (1/2x1 mm) = 0,5mm atau 0,05cm. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.

2. JangkaSorong

Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter suatu benda dengan ketelitiannya mencapai seperatus milimeter. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur diameter dalam dan rahang geser (sorong) untuk menggeser rahang dalam dan luar serta letak skala nonius ,skala utama, dan gurat mengukur kedalaman. Tingkat ketelitiannya adalah 0,05mm(jangka sorong dibawah 30cm) dan 0,01mm(jangka sorong diatas 30cm). Cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong:Hasil pengukuran= Skala Utama x 1 mm + Skala Nonius x 0,05mmKet: Skala Utama( lihat angka diskala utama sebelum angka 0 diskala nonius)Skala Nonius (Lihat garis diskala nonius yang berhimpit dengan skala utama)

3. Mikrometer Sekrup

Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup mempunyai 2 skala: skala utama dan skala nonius(skala putar). Skala panjang pada poros tetap merupakanskala utama, sedangkan pada poros ulir merupakanskala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 0,5 mm atau 0,01 mm. Hasil Pengukuran: Skala utama x + Skala nonius x 0,01 mm

B. ALAT UKUR MASSA1. Neraca Ohauss

Terdiri dari tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan gram,batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga berskal satuan gram. Ketelitian neraca ini adala 0,1 gr. Fungsi neraca ohauss adalah mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitan beban yang ditimbang neraca ini adalah 311 gr.

Hasil Pengukuran= skala lengan belakang+skala lengan tengah+skala lengan depan

2. Neraca Digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan). neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g

C. ALAT UKUR WAKTU

Alat ukur waktu yang umum digunakan adalah stopwatch.Pada stopwatch analog jarak antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon.Jarak itu dibagi dengan 20 skala. Dengan demikian skala terkecil adalah 2/20sekon = 0,1 sekon. Jadi ketelitian stopwatch tersebut adalah (1/2 x 0,1 sekon) = 0,05 sekon

D. ALAT UKUR LISTRIK

1. AmpermeterAlat ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus (I) X Batas ukur2. VoltmeterAlat voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik (V) X Batas ukur

Alat ampermeter dan voltmeter dalam laboratorium biasanya disatukan dalam bentuk alat basicmeter.

3. OhmmeterAlat ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan suatu komponen seperti resistor, dan hambatan kawat penghantar. R= skala yang ditunjukan x batas ukur

4. ALAT UKUR SUHUTermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda . Ada beberapa jenis skala termometer diantaranya: Celcius (0C), Reamur (0R) , Fahrenheit (0F) dan kelvin (0K)Skala TermometerTitik DidihTitik Beku

Celcius1000C00C

Reamur800R00R

Fahrenheit2120K320K

Kelvin3730K2730K

Rumus konversi satuan suhu:(TF 32) : TC = 9 : 5TK = TC + 273TC : TR = 5 : 4

5. ALAT UKUR VOLUME ZAT CAIR

Alat ukur dasar untuk menentukan volume zat cair adalah gelas ukur. Satuan yang tertera pada gelas ukur biasanya liter (L) atau militer (ml) 1 L = 0,001 m3 = 1000 cm31ml = 0,000001 m3 = 1 cm3

KALIBRASI Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkanalat ukurdan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadapstandarukur yang mampu telusur (traceable) kestandar nasionalmaupuninternasionaluntuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.Tujuan Kalibrasi Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument ukur. Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.Manfaat Kalibrasi Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.Hasil Kalibrasi antara lain: Nilai Obyek Ukur Nilai Koreksi/Penyimpangan Nilai Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran) Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.Persyaratan Kalibrasi Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran udara, dan kedap getaran Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak Sistem manajemen kualitasmemerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran.ISO 9000danISO 17025memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.Kalibrasi diperlukan untuk: Perangkat baru Suatu perangkat setiap waktu tertentu Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi) Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi Ketika hasil pengamatan dipertanyakan

V. PROSEDUR KEGIATANA. Alat Ukur Panjang1. Siapkan alat ukur yang diperlukan dan lakukan kalibrasi2. Ukurlah benda yang disediakan berturu menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.3. Catat hasil pengukuran pada tabelTabel 1BendaHasil Pengukuran Panjang

Mistar (cm)Jangka Sorong (cm)Mikrometer Sekrup(cm)

PanjangLebarPanjangLebarPanjangLebar

Balok

Silinder

B. Alat Ukur Massa1. Siapkan alat ukur yang diperlukan dan lakukan kalibrasi2. Timbanglah benda yang telah disediakan menggunakan neraca lengan dan neraca digital3. Catatlah hasil pengukuran yang telah dilakukan

Tabel 2BendaHasil Pengukuran Massa

Neraca Ohauss (gr) Neraca digital (gr)

Balok

Silinder

C. Alat Ukur Listrik1. Siapkan alat ukur yang diperlukan dan lakukan kalibrasi2. Ukurlah Tegangan (V) dan Arus (I) pada rangkaian yang telah disediakan3. Catatlah hasil pengukuran pada tabel

Tabel 3

BendaHasil Pengukuran Listrik

Tegangan (volt)Arus (A)

Basic MeterMultimeter DigitalBasic MeterMultimeter Digital

Baterai 1,5 V

VI. DATA HASIL PENGUKURANA. ALAT UKUR PANJANGBendaHasil Pengukuran Panjang

Mistar (cm)Jangka Sorong (cm)Mikrometer Sekrup(cm)

PanjangLebarPanjangLebarPanjangLebar

Balok

Silinder

B. ALAT UKUR MASSA BendaHasil Pengukuran Massa

Neraca Ohauss (gr) Neraca digital (gr)

Balok

Silinder

C. ALAT UKUR LISTRIK

BendaHasil Pengukuran Listrik

Tegangan (volt)Arus (A)

Basic MeterMultimeter DigitalBasic MeterMultimeter Digital

Baterai 1,5 V

VII. ANALISIS DATA1. ALAT UKUR PANJANGA. Mistar6. Panjang Balok=Lebar Balok=7. Panjang Silinder=Lebar Silinder=

B. Jangka Sorong Panjang BalokSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama x 1 mm + Skala Nonius x 0,05mm

Lebar BalokSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama x 1 mm + Skala Nonius x 0,05mm

Panjang SilinderSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama x 1 mm + Skala Nonius x 0,05mm

8. Lebar SilinderSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama x 1 mm + Skala Nonius x 0,05mmC. Micrometer Sekrup

9. Panjang BalokSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama + Skala Nonius x 0,05mm

10. Lebar BalokSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama + Skala Nonius x 0,05mm

11. Panjang SilinderSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama + Skala Nonius x 0,05mm

12. Lebar SilinderSU= mm= cmSN = mm= cmHasil pengukuran= Skala Utama + Skala Nonius x 0,05mm

2. ALAT UKUR MASSA

A. Neraca Ohauss13. BalokLengan Belakang = grLengan Tengah= grLengan Depan= grHasil Pengukuran= Lengan Belakang + Lengan Tengah + Lengan Depan

14. SilinderLengan Belakang = grLengan Tengah= grLengan Depan= grHasil Pengukuran= Lengan Belakang + Lengan Tengah + Lengan Depan

B. Neraca Digital 15. Balok16. Silinder

3. ALAT UKUR LISTRIKA. Voltmeter (Mengukur tegangan arus)Skala yang ditunjukan=Skala maksimum=Batas Ukur=V= X Batas ukur

B. Ampermeter (Mengukur kuat arus)Skala yang ditunjukan=Skala maksimum=Batas Ukur=I= X Batas ukur

VIII. TUGAS1. Perhatikan tabel 1,2,dan 3 . Apakah hasil pengukuran yang anda peroleh sama atau tidak? Jelaskan mengapa?2. Menurut anda berdasarkan tabel 1,2, dan 3 alat ukur manakah yang paling teleti untuk setiap tabelnya? Jelaskan mengapa?3. Menurut anda apakah percobaan mengenai alat ukur dasar ini bermanfaat bagi anda mahasiswa jurusan teknik pertambangan?JAWAB1. Hasil pengukuran yang kelompok kami peroleh tidak sama. Karena ketelitian setiap alat ukur berbeda dan keterbatasan ketepan suatu alat ukur berbeda beda. Ketika kelompok kami mengukur sebuah balok atau silinder dengan menggunakan alat ukur panjang seperti mistar, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai 0,1 cm yaitu bagian terkecil pada mistar tersebut. Begitu juga ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm maka hasil yang didapatkan jauh lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan mistar. Dan ketika menggunakan alat ukur mikrometer sekrup hasil yang didapat bisa jauh lebih akurat dari hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong karena ketelitian dari mikrometer sekrup sendiri 0,01 mm.(Tabel 1)Ketika kelompok kami mengukur massa dari sebuah balok atau silinder dengan menggunakan neraca ohauss atau neraca digital hasil yang didapat pun tidak sama. Namun perbedaan hasil pengukurannya tidak terlalu jauh.

2. Menurut kelompok kami pada tabel 1 yang merupakan hasil pengukuran panjang dari silinder dan balok, alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang paling tinggi adalah mikrometer sekrup. Karena tingkat ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Pada tabel 2, yang merupakan hasil pengukuran massa, alat ukur yang mempunyaai ketelitian tinggi adalah neraca digital karena neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) dan mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 gr. Sedangkan pada neraca ohauss tingkat ketelitiannya hanya 0,1 gr dan butuh waktu lama untuk menggeser skala lengannya.Pada tabel 3, alat pengukuran yang kami gunakan hanya basicmeter saja sehingga tidak ada acuan untuk membandingkan ketelitian dari alat ukur listrik tersebut.

3. Menurut saya jurusan teknik pertambangan tidak lepas dari yang namanya perhitungan dan pengukuran. Praktikum tentang penggunaan alat dasar sendiri sangat berguna bagi mahasiswa jurusan pertambangan, seperti untuk mata kuliah ilmu ukur tambang, yang dituntut harus bisa menggunakan alat ukur panjang, membaca alat ukur,memahami ketelitian pengukuran. Dan jurusan teknik pertambangan tidak lepas dari namanya melakukan penelitian dan pengukuran langsung dilapangan dan hal itu memerlukan alat ukur dasar. Dan banyak matakuliah lain yang bersinggungan dengan menggunakan alat ukur dasar.

IX. DISKUSI, KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kendala dalam PercobaanSelama praktikum fisika tentang Alat Ukur Dasar kami banyak menemukan kendala dalam praktikum. Ketika menggunakan jangka sorong kami masih susah untuk menentukan skala nonius (garis yang berhimpit antara skala utama dan skala nonius), ada banyak pendapat dari beberapa anggota kelompok kami untuk menentukan hasil skala noniusnya. Sehingga kami melakukan pengukuran panjang dengan jangka sorong lebih dari lima kali percobaan untuk menemukan hasil pengukuran yang sesuai. Juga pada penggunaan mikrometer sekrup kendalanya adalah pada penentuan skala noniusnya, dan butuh beberapa kali pengulangan juga dalam menentukan hasil pengukuran yang tepat. Untuk pengukuran massa dengan menggunakan neraca digital masih lambat dalam mengkalibrasi neraca digital tersebut ke angka nol, sedangkan dalam neraca ohauss juga lumayan lama dalam menggeser skala lengannya untuk menentukan berat benda yang akan diukur massanya.Untuk pengukuran alat ukur listrik, mengukur kuat arus dan tegangan dengan menggunakan basicmeter tidak menemukan kendala berarti, namun ketika ingin mengukur dengan ampere,volt, hambatan(ohm) yang digital alat yang kami gunakan tidak bbekerja dengan baikTetapi selama praktikum ini berjalan, kami selalu didampingi dan dibantu oleh asisten laboratorium kelompok kami, Pak Sarwan, baik cara menggunakan alat ukur tersebut,mengkalibrasi,memahami ketelitian dan membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur dasar. Sehingga kami dapat menyeselesaikan praktikum Alat Ukur Dasar yang dibuktikan dengan penyerahan laporan lengkap praktikum ini.

B. Kesimpulan1. Mengukur dapat diartikan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai satuan.2. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda beda, baik dari alat ukur panjang,massa, dan listrik3. Alat ukur panjang dalam fisika pada umumnya adalah : mistar,jangka sorong dan micrometer sekrup4. Ketelitian mistar sendiri adalah 0,5mm atau 0,05cm5. Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Keteletian jangka sorong adalah 0,015mm 6. Mikrometer sekrup adalah alat alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01mm7. Alat ukur massa dalam fisika pada umumnya adalah: neraca. Neraca yang digunakan pada umumnya ada dua: neraca ohauss dan neraca digital8. Ketelitian neraca ohaussi adalah 0,1 gr.9. Ketelitian neraca digiital adalah 0,0001 g10. Alat ukur listrik dalam fisika pada umumnya adalah : voltmeter,ampermeter,dan ohmmeter.11. Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus, voltmeter untuk mengukur tegangan arus, dan ohmmeter untuk mengukur hambatan arus12. Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkanalat ukurdan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadapstandarukur yang mampu telusur (traceable) kestandar nasionalmaupuninternasionaluntuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.13. Tujuan utama kalibrasi adalah menjamin hasil ketelitian alat ukur dasar14. Persyaratan utama dalam kalibrasi adalah standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional

C. Sarana. Diharapkan kepada pembaca, pada saat menggunakan alat ukur panjang seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup , pastikan garis penglihatan mata tegak lurus pada hasil titik pengukuran, untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuranb. Diharapkan pada pembaca, sebelum menggunakan alat ukur , pastikan alat tersebut bersih untuk memastikan hasil pengukuranc. Diharapkan pada pembaca, ketika menggunakan alat ukur tersebut harus berhati hati, jangan sampai alat ukur yang digunakan jatuh, karena dapat menyebabkan kerusakan ataupun keakurasian pengukurannya berkurang.d. Diharapkan kepada pembaca Alat ukur yang kita gunakan harus sesuai standar satuan internasional, Syarat alat ukur :4. harus tetap selalu nilainya tidak terpengaruh oleh suhu,ruang,waktu.5. harus di pakai di mana-mana atau bersifat internasional6. Harus dapat dengan mudah ditiru oleh setiap orang (mudah di hasilkan kembali)

X. DAFTAR PUSTAKA1. Purwoko,Fendi. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta:Yudhistira2. Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009.Fisika untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.3. 3. Widodo, Tri. 2009.FISIKA untuk SMA/MA kelas X.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.4. http://edu.anashir.com/2013/11/alat-ukur-panjang-mistar-jangka-sorong.html5. http://jasakalibrasi.net/alat-ukur-panjang/6. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi7. http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/macam-macam-alat-ukur-massa-dan-cara.html8.

XI. LAMPIRAN