Laporan Melde

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum hukum melde

Citation preview

KEGIATAN 1A. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM1. Judul Praktikum : Cepat Rambat Gelombang (Percobaan Melde)2. Tanggal Praktikum: 17 September 2013

B. TUJUANMenemukan hubungan antara tegangan tali (F) dengan cepat rambat gelombang transversal pada dawai.

C. LANDASAN TEORIGelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya. Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :V = xfDimana :v = cepat rambat gelombang (m/s) = panjang gelombang (m)f = frekuensi (Hz)HUKUM MELDEBila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang. Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul. Melde merumuskan bahwa :

Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s)F = gaya ketegangan tali (N) = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

D. ALAT DAN BAHAN Penggaris Benang Plastisin Ticker timer Voltmeter Katrol Neraca digital

E. LANGKAH KERJA1. Rakitlah alat-alat yang sudah disediakan.2. Hubungkan kabel masukan dengan beda potensial catu daya 12 volt. Gunakan beban mula-mula dengan massa 5 gram.3. Hidupkan catu daya dan aturlah hambatan geser sedemikian rupa sehingga getara tampak jelas.4. Aturlah katrol sedemikian (gerakkan mendekati atau menjauhi sumber getar sehingga perut dan simpulnya terlihat jelas.5. Ukurlah panjang gelombang (lambda) dengan beban 5 gram tersebut.6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk beban 10 gram dan 15 gram.7. Tuliskan data yang telah anda peroleh pada Tabel 1.

F. HASIL PENGAMATANTabel 1NoTegangan tali (N)Panjang gelombang (m)Cepat rambat gelombang (m/s)(v = f.)V2 (m2/s2)

10,053,5 = 0,7 = 0,2 v = 50x0,20 = 10 100

20,102 = 0,7 = 0,35v= 50x0,35 = 16,5272,25

30,151,5 = 0,7 = 0,46v= 50x0,46 = 23 529

F= frekuensi AC = 50 Hz

G. PEMBAHASANPada kegiatan 1 terlihat bahwa massa benda sebanding dengan panjang gelombang dan cepat rambat gelombang, apabila massa bebannya semakin berat maka panjang gelombangnya akan semakin panjang, sehingga cepat rambat gelombannya akan semakin cepat, begitu pun sebaliknya semakin ringan massanya maka panjang gelombangnya akan semakin pendek, dan cepat rambatnya akan semakin lambat.

H. KESIMPULANHubungan antara tegangan tali (F) dan kuadrat cepat rambat gelombang dawai adalah berbanding lurus. Semakin besar tegangan tali maka cepat rambat gelombang juga semakin besar.

I. GRAFIKDari data pada Tabel 1, buatlah grafik hubungan antara v2 dengan F

Keterangan :Horizontal= F (N)Vertikal= v2 (m2/s2)

J. DAFTAR PUSTAKAAlonso M., Finn, J.E, 1992, Dasar-dasar Fisika Unversitas, terjemahan oleh Lea Prasetyo dkk., Jakarta: ErlanggaDouglas C. Giancoli. 1995. Physics Principles with Applications (4th Ed). New Jersey: Prentice Hall Internasional,IncNyoman Kertiasa dkk., 1994, Fisika, Jakarta: ErlanggaKamadjaja, 1995, Penuntun Fisika 2, Bandung: GanecaSoedarjana, dkk., 1981, Energi Gelombang dan Medan, Jakarta: Departemen P dan K.,Resnick Halliday, 1994, Fisika, terjemahan oleh Silaban P., Sucipto., Jakarta: Erlangga

KEGIATAN 2A. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM1. Judul Praktikum : Cepat Rambat Gelombang (PercobaanMelde)2. Tanggal Praktikum: 17 September 2013

B. TUJUANMenemukan hubungan antara massa tali per satuan panjang dengan cepat rambat gelombang transversal dawai.

C. LANDASAN TEORIGelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya. Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :V = xfDimana :v = cepat rambat gelombang (m/s) = panjang gelombang (m)f = frekuensi (Hz)HUKUM MELDEBila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang. Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul. Melde merumuskan bahwa :

Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s)F = gaya ketegangan tali (N) = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

D. ALAT DAN BAHAN Penggaris Benang Plastisin Ticker timer Voltmeter Katrol Neraca digital

E. LANGKAH KERJA1. Rangkailah alat seperti pada kegiatan 1.2. Gunakan beban yang tetap untuk percobaan ini (misalnya 5 gram), gunakan tali yang tunggal.3. Aturlah jarak katrol dengan sumber getar, sehingga simpul dan perut dapat terlihat jelas, ukurlah panjang gelombangnya, dan catatlah hasil pengamatanmu pada Tabel 2.4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk benang rangkap 2 dan 3 dengan tali yang dipilin.

F. HASIL PENGAMATANTabel 2No Massa tali per satuan panjang (kg/m)Panjang gelombang (m)Cepat rambat gelombang (m/s)V2 (m2/s2)

1 = 1 x 10-31,5 = 0,5 = 0,33v= 0,33x50 = 16,5272,25

22 = 2 x 10-32 = 0,5 = 0,25v= 0,25x50 =12,5156,25

33 = 3x 10-3 = 0,5 = 0,22v= 0,22x50 = 11121

G. PEMBAHASANPada kegiatan 2 terlihat bahwa semakin panjang tali yang digunakan maka panjang gelombang yang akan terbentuk akan semakin pendek, sehingga cepat rambat gelombangnya akan semakin lambat. Menurut kecepatan Melde, apabila semakin panjang tali yang digunakan maka kecepatannya akan semakin besar, hal itu karena panjang tali berpengaruh terhadap rapat massa linier tali, dalam hukum melde rapat massa linier tali berbanding terbalik dengan panjang talinya sehinga apabila talinya semakin panjang maka rapat massanya semakin kecil, sehingga berpengaruh terhadap keceapatan (sesuai dengan hukum melde). Karena kecepatan berbanding lurus dengan akar gaya tegang tali dan berbanding terbalik denga rapat massa linier tali sehingga semakin kecil rapat massanya maka kecepatannya akan semakin cepat, begitupun sebaliknya.

H. KESIMPULANHubungan antara kuadrat cepat rambat gelombang dawai dan massa tali per satuan panjang berbanding terbalik. Semakin besar cepat rambat gelombang dawai maka massa tali persatuan panjang () semakin kecil.PERTANYAANDari kegiatan 1 dan 2, nyatakanlah hubungan cepat rambat gelombang tranversal dalam dawai dengan tegangan dan massa dawai per satuan panjangnya.JAWABAN

Keterangan :V = cepat rambat gelombang tranversal dalam dawai (m/s)F = tegangan tali (N) = massa tali per satuan panjang (kg/m)Kecepatan berbanding lurus dengan akar gaya tegang tali dan berbanding terbalik denga rapat massa linier tali sehingga semakin kecil rapat massanya maka kecepatannya akan semakin cepat, begitupun sebaliknya. Semakin besar kecepatan, maka akar gaya tegangan tali semakin besar.

I. GRAFIK

Keterangan :Horizontal= (kg/m)Vertikal= v2 (m2/s2)

J. DAFTAR PUSTAKAAlonso M., Finn, J.E, 1992, Dasar-dasar Fisika Unversitas, terjemahan oleh Lea Prasetyo dkk., Jakarta: ErlanggaDouglas C. Giancoli. 1995. Physics Principles with Applications (4th Ed). New Jersey: Prentice Hall Internasional,IncNyoman Kertiasa dkk., 1994, Fisika, Jakarta: ErlanggaKamadjaja, 1995, Penuntun Fisika 2, Bandung: GanecaSoedarjana, dkk., 1981, Energi Gelombang dan Medan, Jakarta: Departemen P dan K.,Resnick Halliday, 1994, Fisika, terjemahan oleh Silaban P., Sucipto., Jakarta: Erlangga