19
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUT MODUL I PREPARASI ALAT DAN STERILISASI OLEH: SHINTA WAHYU JUWITA NIM. 26020112130058 ASISTEN: LIA NURLITA OKTAVIA NIM. 26020111140083 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

laporan modul 1 mikrobiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengenalan alat dan sterilisasi

Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUTMODUL IPREPARASI ALAT DAN STERILISASI

OLEH:SHINTA WAHYU JUWITANIM. 26020112130058ASISTEN:LIA NURLITA OKTAVIA NIM. 26020111140083

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013

Shift : Tgl Praktikum : Tgl Pengumpulan : Tgl Pengumpulan :

LEMBAR PENILAIAN

MODUL I : PREPARASI ALAT DAN STERILISASI

Nama: Shinta Wahyu JuwitaNIM: 26020112130058Ttd: ...................................

NO.KETERANGANNILAI

1.Pendahuluan

2.Tinjauan Pustaka

3.Materi dan Metode

4.Hasil dan Pembahasan

5.Kesimpulan

6.Daftar Pustaka

TOTAL

Mengetahui,Koordinator Praktikum Asisten

Lia Nurlita Oktavia. Lia Nurlita Oktavia NIM. 26020111140083 NIM. 260201111400831.PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMikrobiologi merupakan suatu telaah studi mengenai mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan organisme hidup yang berukuran kecil yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis. Mikroorganisme yang ada di alam terdiri dari berbagai macam jenis dan jumlahnya tidak terbatas. Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dimana saja dengan syarat cukup nutrien dan berkembang pada mdium yang tepat. Medium dapat berupa mdium cair, mdium padat dan mdium setengah padat.Selain itu tempat yang steril merupakan hal yang penting dalam mengembangkan mikroorganise. Tujuan utama dengan adanya sterilisasi adalah untuk meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan. Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan atau dapat membahayakan keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut. Metoda sterilisasi yang dilakukan diupayakan berlangsung secara cepat dan dapat meminimalkan atau menghilangkan potensi kontaminasi mikroba seefektif mungkin. Proses sterilisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan munculnya kontaminasi mikroba baik yang berasal dari peralatan tersebut atau kontaminasi mikroba dari lingkungan.Sterilisasi merupakan usaha untuk membebaskan alat dari segala bentuk kehidupan. Dalam melakukan suatu pekerjaan dalam praktek mikrobiologi sangat dipengaruhi oleh kebersihan suatu alat yang digunakan sehingga perlu dilakukan sterilisasi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal pada saat melakukan biakan murni yaitu hanya satu spesies mikroba yang berkembang.1.2 Tujuan1. Praktikan mengetahui jenis dan fungsi alat-alat dalam praktikum mikrobiologi2. Praktikan dapat memahami bermacam-macam teknik sterilisasi3. Praktikan dapat mengoperasikan alat-alat sterilisasi

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1Definisi SterilisasiSterilisasi adalah proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril atau hamper steril (Pelozar, 1988). Sterilisasi yaitu suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi secara umum dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sterilisasi secara fisik yang meliputi pemanasan sinar ultraviolet, sinar X dan sebagainya. Sterilisasi dengan pemanasan terdapat empat cara yaitu dengan cara pemijaran, sterilisasi dengan udara panas, sterilisasi dengan menggunakan uap air panas, sterilisasi dengan menggunakan uap panas yang bertekanan. Sterilisasi yang selanjutnya adalah sterilisasi secara kimia. Sterilisasi ini menggunakan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin (Fardiaz, 1992).2.2Macam-macam Sterilisasi2.2.1Sterilisai secara mekanik (filtrasi)Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik. Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik paling banyak digunakan adalah dalam penggunaan filter khusus misalntyafilter berkefeld, filter chamberland, danfilter seitz.Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi dalam otoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka tehadap panas seperti serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel,dsb.Menyaring cairanHal dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan Seitz, yang menggunakan saringan asbestos sebagai alat penyaringannya; saringan berkefeld, yang mempergunakan filter yang terbuat dari tanah diatom; saringan chamberland, yang mempergunakan filter yang terbuat dari porselen; dan fritted glass filter, yang mempergunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih mudah dan lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbes dapat dibuang setelah dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu mahal bila dibuang, tetapi terlalu sulit untuk dibersihkan.Menyaring udaraUntuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba atau untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain, maka alat-alat tersebut harus ditutup denagn kapas, karena kapas mudah ditembus udara tetapi dapat menahan mikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak menjadi basah, oleh karena kapas yang basah memungkinkan kuman menembus kedalam. Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu menuang perbenihan, dapat dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow bench dimana udara yang masuk kedalamnya disaring terlebih dahulu dengan suatu saringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan harus diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi lagi.

2.2.2Sterilisasi secara fisikSterilisasi secara fisik (pemanasan.penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur dan tekanan tinggi). Dengan udara pana,ipergunkan alat bejana/ruang panas (oven dengan temperatur 170o 180o C dan waktu yang digunakan yaitu 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas) (Faridiaz,1992).Sterilisasi secara pemanasan dibagi 2 yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering . Sterilisasi basah menggunakan Autoklaf dengan suhu 121o C untuk mensterilkan media selama 15 menit untuk mensterilkan alat dibutuhkan selama 20 menit. Karena titik didih air menjadi 121o C itu disebabkan oleh tekanan 1 atmosfir pada ketinggian permukaan laut,maka daur steril seringkali dinyatakan 1 atm 15 menit.2.2.3.Sterilisaisi secara kimiawiBiasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik untuk dipakai sebagai antiseptik (Pelczar & Chan, 1999).Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll (Pelczar & Chan, 1999).2.3Teknik AseptisTeknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian (Pelczar & Chan, 1999).Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin). (Hadioetomo, 1999).

III.MATERI DAN METODE

3.1MateriWaktu dan TempatWaktu : Pukul 14.40 WIB.Tanggal : 28 November 2013Tempat : Laboratorium Terpada Lantai 2, Universitas Diponegoro Semarang3.2Metode3.2.1Alat dan bahanNoNamaGambarFungsi

1AutoklafDigunakan untuk mensterilkan alat dengan menggunakan suhu dan tekanan tertentu .

2Cawan PetriDigunakan sebagai alat yang akan disterilisasi

3Tabung reaksiDigunkan sebagai alat yang akan disterilisasi

4Alumunium FoilUntuk menutup mulut tabung reaksi setelah diberi kapas

5KapasUntuk menutuptabung reaksi setelah diberi alkohol

6HVSUntuk melapisi cawan patri sebelum dimasukkan kedalam autoklaf agar tidak basah

7Alkohol 70%Untuk mensterilkan alat-alat sebelum diautoklaf

3.2.2 Cara Kerja

Alat-alat mikrobiologiAutoklafErlenmeyer berisi mediaAlkohol

Aseptiskan terlebih dahulu lingkungan sekitar menggunakan alkohol Menyemprotkan alkohol pada alat-alat praktikum seperti cawan petri,tabung reaksi,dan erlenmeyer kemudian dilap menggunakan kapas bersih Membungkus cawan petri menggunakan kertas setelah di semprot alkohol Memasukkan semua peralatan dan media kedalam kantong plastik kemudian disimpul HasilMemasukkan semua peralatan kedalam autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil4.2PembahasanSterilisasi merupkan suatu tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan organisme pada suatu benda.Pada praktikum mikrobiologi kali ini alat yang digunakan untuk mensterilisasikan bendan yaitu autoklaf,bunsen,dan oven.Benda-benda yang akan disterilkan dapat dimasukkan kedalam alat yang disebut dengan autoklaf. Autoklafadalah alat pemanas tertutup yang digunakan untukmensterilisasisuatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme pada alat-alat.Pada autoklaf digunakan suhu sebesar 1210C disebabkan oleh pengaruh tekanan yang ada didalam autoklaf itu sendiri,sehingga untuk mendidihkan air yang ada didalamnya yang seharusnya 1000C menjadi 1210C karena dipengaruhi tekanan 1 atmosfir pada ketinggian permukaan laut. Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi.Sterilisasi dapat pula menggunakan bunsen,namun sterilisasi menggunakan alat ini hanya dalam skala kecil.Sterilisasi alat ini digunakan ketika mengkultur bakteri dimana alat-alat yang akan digunakan untuk menanam bakteri harus selalu sterilketika diangkat diudara.Semua dapat diatasi dengan mendekatkan alat pada bunsen ketika mengkultur.Sterilisasi dengan pemanasan kering untuk peralatan gelas yang tahan terhadap pemanasan tinggi dilakukan dengan menggunakan oven. Disamping itu oven dapat juga digunakan untuk analisa lain misalnya analisa kadar air dan preparasi sampel untuk penentuan kadar lemak. Oven juga digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas yang telah digunakanBAB V. PENUTUP5.1 Kesimpulan

1. Teknik sterilisasi antara lain : sterilisasi fisik, sterilisasi kering, sterilisasi dengan bahan kimia.2. Alat alat yang digunakan untuk sterilisasi yaitu meliputi Otoklaf, Membran filter, Oven, Bunsen, dan alcohol

5.2 Saran1. Saran untuk praktikum mikrobiologi laut agar praktikum selanjutnya percobaan yang ada di modul dapat dilakukan semua dan sesuai dengan modul.2. Saran untuk pembuatan laporan diharuskan apa yang dipraktekkan, supaya praktikan dapat mengetahui secara langsung dan memahami secara rinci.3. Ketika praktikum berlangsung, diharapkan para asisten dapat menertibkan praktikan yang sekiranya tidak bisa focus, hal ini sangat berbahaya, mikroorganisme bukan mahluk untuk main main.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambaran, Jakarta.Fardiaz, S., 1992, Analisa mikrobiologi Pangan, Gramedia, JakartaHadioetomo, R.S. 1999. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : GramediaPelczar, M. J. dan E. C. S. Chan 1999. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI PressSutarma.2000. Kultur Media Bakteri. Balai Penelitian Veteriner : Bogor

LAMPIRANGambarKeterangan

Kertas HVS yang digunakan untukmembungkus cawan petri

Cawan petri yang telah dibungkus petri disk

Sterilisasi tabung reaksi menggunakan alkohol

Tabung reaksi yang telah disterilisasi dan akan diautoklaf