Upload
wayan-syaputra
View
5.962
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma,
dan fenomena geologi yang saling berhubungan terutama pada gunung yang
masih aktif. Di mana seorang vulkanologi mempelajari pembentukan gunung
dan letusannya untuk dapat memperkirakan letusanya seperti halnya
memperkirakan gempa bumi, untuk dapat menyelamatkan banyak jiwa.
I.2 Lokasi Museum
Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan
Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat
tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Dengan harga tiket Rp. 6000,-
per orang.
I. 3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari ke Museum Merapi adalah
- untuk melihat atau menyaksikan lebih banyak hal-hal tentang
kegunungapian pada umumnya, dan Merapi pada khususnya.
- untuk mengetahui evolusi bumi
- morfologi gunung api
- tektonik
- tipe dan jenis erupsi
I. 4 Dasar Teori
Gunung api adalah lubang atau rekahan pada kerak bumi yang
mengeluarkan magma dan gas-gas dari dalam bumi. Aktivitas
volkanik meliputi keluarnya batuan yang kemudian membentuk
pegunungan atau bentuk-bentuk seperti gunung dalam waktu
tertentu. Gunung api pada umumnya ditemukan pada daerah-daerah
pertemuan lempeng yang berjenis divergen atau konvergen.
Pemekaran dasar samudera, contohnya Mid-Atlantic Ridge,
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 1
Laboratorium Volkanologi 2013
merupakan contoh pegunungan yang disebabkan pertemuan lempeng
divergen yang saling menjauh. Pegunungan sirkum pasifik
merupakan salah satu contoh yang disebabkan oleh pertemuan
lempeng konvergen. Gunung api juga bisa disebabkan oleh adanya
pemekaran atau penipisan kerak bumi (yang biasa disebut gunung
api intraplate non hotspot) seperti African Rift Valley dan Rhine
Graben. Gunung api juga bisa disebabkan oleh mantle plumes tau
hotspot, seperti yang terjadi di Hawaii, yang kejadiannya jauh dari
batas lempeng. Di seluruh dunia saat ini ada ~1500 gunung api,
dengan rata-rata jumlah erupsi adalah 50 erupsi yang tercatat tiap
tahunnya. Dari 1500 gunung api yang tersebar di seluruh dunia
tersebut, terdapat 89 yang dianggap sebagai high risk volcanoes,
yaitu 89 gunung api yang sangat aktif. Hampir 50%-nya, yaitu
sejumlah 42 gunung api berada di Asia, sedangkan sisanya 40 di
Amerika, dan 7 di Eropa. Dimana morfologi tubuh gunung api dapat
di bagi antara lain dalam bentuk bentuk :
1. Strato, contohnya gunung Fuji. Bentuk dari gunung ini memiliki
slope yang curam. Kebanyakan terbentuk di daerah subduksi.
2. Kaldera, contohnya gunung Crater Lake. Gunung ini sangatlah
eksplosif, dan memiliki lava berjenis riolith atau asam.
3. Kubah Lava, contohnya gunung Saint Helens. Akumulasi lava
dengan viskositas tinggi pada lubang kawah
4. Perisai (shield volcano), kebanyakan berupa gunung non
eksplosif, memiliki lava basalt, dan biasanya di daerah hotspot.
5. Cinder Cone (kerucut), contohnya gunung La Poruna.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 2
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB II
ISI
II.1 Maket gunung api
Gambar 1. Maket gunung api
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 3
Laboratorium Volkanologi 2013
II.2 Sejarah Bumi berdasarkan tektoniknya
Tektonik lempeng Menyatakan bahwa lapisan terluar bumi terdiri dari
lempeng lempeng besar dan kecil yang mengapung di atas material yang
memperlihatkan proses terpecahnya benua pangea.
bahwa bagian luar
Bumi yaitu bagian
Lithosfer, terdapat sekitar
20 segmen yang padat yang
disebut lempeng. Dari semua itu
lempeng terbesar adalah
Lempeng Pasifik yang
menempati sebagian besar
Samudera Pasifik. Yang
dikemukakan Beberapa tahun setelah A.L. Wegener mengajukan teorinya, pada
tahun 1968.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 4
Laboratorium Volkanologi 2013
Ada 7 (tujuh) lempeng-lempeng di permukaan Bumi yang dikategorikan
lempeng besar/utama yaitu : Lempeng Afrika, Lempeng Amerika Utara, Lempeng
Amerika Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
Lempeng Antartika. Disamping tu terdapat lempeng yang kecil seperti Lempeng
Filipina, Lempeng Arabia, Lempeng Nazca dan Lempeng Scotia.
Salah satu prinsip utama Teori Tektonik Lempeng bahwa setiap lempeng bergerak-
gerak sebagai satu unit terhadap unit lain (Cut Meurah, h. 58). Ada tiga tipe batas-
batas lempeng yang masing-masing dibedakan dari jenis pergerakannya, yaitu :
1. Zone Divergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang
menyebabkan naiknya material dari mantel Bumi dan membentuk lantai
samudera yang luas. Pada zone ini terbentuk kerak Bumi baru sehingga
disebut zona konstruktif. Hal ini ditandai dengan adanya punggung tengah
samudera. Sepanjang punggung ini terdapat lembah besar dan curam yang
dinamakan retak tengah samudera. Gempa bumi yang terjadi pada sesar
transform dan bersifat dangkal sesuai dengan ketebalan lempeng tempat itu.
2. Konvergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang
menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam mantel Bumi
dan berada di bawah lempeng lainnya. Pada zone ini terjadi penghancur
lempeng. Apabila terjadi tabrakan antara dua lempeng atau lebih, salah satu
lempengnya menunjam (masuk) di bawah lempeng lainnya, dan lempeng
yang lebih berat masuk di bawah lempeng yang lebih ringan. Daerah
pertemuan ini merupakan pusat gempa.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 5
Laboratorium Volkanologi 2013
3. Transform yaitu teori seputar lempeng tektonik dunia atau sesar mendatar
merupakan gerakan yang saling bergeser berlawanan arah antar tektonik
lempeng. Contohnya gesekan antar lempeng samudera pasifikk dan lempeng
dataran amerika utara yang mengakibatkan terbentuknya sesar san andreas
yang membentang sepanjang kurang 1.200kim dari san Francisco di utara
sampai los angeles di selatan amerika serikat. Zona berupa jalur tempat
bergesernya lempeng lempeng tektonik disebut zona sesar mendatar (zona
transform).
II.3 Lingkungan Magmatik Gunung Api
Lingkungan magmatic merupakan lingkunan gunung berapi yang mempunyai
tempeeratur tinggi hingga menengah dan tertekan dengan variasinya cukup lebar
yang berhubungan dengan aktivitas magma yang cairanya bersifat silica fijar.
Dimana lingkungan magmatik itu menentukan bentukan gunung api tersebut :
1. gunungapi terdapat di bagian puncak punggungan pegunungan yang
membusur
2. gunungapi muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan
yang mempunyai sistem rekahan pada kerak samuderanya
3. jalur pegunungan tidak stabil terdapat lapisan kerak granitan yang tebal.
Magma bersifat asam.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 6
Laboratorium Volkanologi 2013
II.4 Ring of fire
Ring of fire merupakan area dimana terdapat banyak sekali bencana gempa dan
letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk seperti tapal
kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera, vulkanik
busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus serta
berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi
lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia.
Dimana pergerakan serta tabrakan yang di sebabkan oleh lempeng kerak
bagian timur cincin yakni Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian
di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng
Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah
Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak
ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat
lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di
selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil
lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana,
Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 7
Laboratorium Volkanologi 2013
II.5 Jalur Pegunungan Api di Indonesia
Dengan adanya jalur pegunungan dunia, maka indonesia terdapat 3 sistem gunung
api yang terdiri dari :
1. gunung api di indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum)
medeterania. Jalur pegunungan medeterania yang melintaswi indonesia
terbagi 2 rangkaian yang meliputi :
a. jalur gunung api busur dalam (inner arc) yang bersifat vulkanik/aktif yang
meliputi sepanjang pulau sumatera, jawa, bali, lombok, flores alor, wetar.
b. Jalur gunung api busur luar (outer arc) yang bersifat non vulkanik yang
meliputi mulai dari Simeulue (sebelah barat Sumatera), Nias, Batu,
Mentawai, Enggano, pegunungan yang tenggelam di selatan pulau jawa
kemudian muncul kembali lagi di Pulau Sawu, Rote, Timor, Leti,
Sermata, Buru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
2. Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum) Pasifik,
yang meliputi: Jalur gunung api tersebut melalui Sulawesi Utara, yakni
Gunung Lokon, Soputan, Klabat bersambung ke Kepulauan Sangir, Talaud,
Tidore, Ternate, serta Lampobatang (Sulawesi Selatan).
3. Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan lingkar Australia
yang meliputi: Jalur gunung api tersebut berderet di bagian ekor Pulau Irian
sampai kepala burung Irian dan berakhir di Pulau Halmahera dan sekitarnya.
Di Indonesia terdapat sekitar 130 gunung api yang masih aktif dan sekitar
420 gunung api yang sudah tidak aktif atau sudah mati. Gunung api yang sudah tidak
aktif artinya gunung api tersebut sudah ratusan tahun tidak memperlihatkan tanda-
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 8
Laboratorium Volkanologi 2013
tanda kegiatannya. Gununga api yang masih aktif paling banyak terdapat di Pulau
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.
II.6 Tipe Erupsi Gunung Api
Dilihat dari tinggi rendahnya letusan serta tinggi tiang asap dibagi menjadi
beberapa bagian yakni :
1. Tipe Hawaii, umumnya berupa lelehan lava pijar yang muncul secara
simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana.
2. Tipe Stromboli, hampir sama dengan Hawaii namun berasal dari magma
yang dangkal, aktif di tepi benua atau tengah benua.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 9
Laboratorium Volkanologi 2013
3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang explosive dari magma berviskositas
tinggi dan bersifat asam, material yang dihasilkan berupa batu apung dalam
jumlah besar
4. Tipe Pelean dan Vulcanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic
sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di
sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-
retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi
bercampur dengan batuan samping berupa litik
5. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, merupakan erupsi yang terjadi
pada pulau gunung api dan berada di bawah permukaan laut
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 10
Laboratorium Volkanologi 2013
II.7 Morfologi Bentuk Akibat dari letusan gunung Api
Lingkungan pembentukan gunung api, menentukan bentuk gunung api
tersebut. Berdasarkan morfologinya, gunung api dibagi menjadi:
1. Strato, contohnya gunung Fuji. Bentuk dari gunung ini memiliki slope yang
curam. Kebanyakan terbentuk di daerah subduksi.
2. Kaldera, contohnya gunung Crater Lake. Gunung ini sangatlah eksplosif,
dan memiliki lava berjenis riolith atau asam.
3. Kubah Lava, contohnya gunung Saint Helens. Akumulasi lava dengan
viskositas tinggi pada lubang kawah
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 11
Laboratorium Volkanologi 2013
4. Perisai (shield volcano), kebanyakan berupa gunung non eksplosif, memiliki
lava basalt, dan biasanya di daerah hotspot.
5. Cinder Cone (kerucut), contohnya gunung La Poruna.
II.8 Terbentuknya gunung api
Gunungapi terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng yang terus menekan
sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal dari
perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan
gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan
vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia
berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik.
Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk
akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak
samudara ke kerak benua, busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak
samudera dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada
penipisan kerak samudera. Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan
pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua,
gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 12
Laboratorium Volkanologi 2013
permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan
komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api.
II.9 Sejarah Pertumbuhan Merapi
Sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks sehingga merapi dibagi
menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Dan menurut sejarah
pertumbuhannya merapi di bagi menjadi 4, yakni :
1. PRA MERAPI
Disebut pra merapi karena sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-
basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur dan batuanya bersifat
andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen.
2. MERAPI TUA
Disebut merapi tua karena fase awal dari pembentukannya dengan kerucut
belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung
Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun.
3. MERAPI PERTENGAHAN
Disebut merapi pertengahan karena lelehan lava andesitik yang menyusun
bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi.
Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas.
4. MERAPI BABU
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 13
Laboratorium Volkanologi 2013
Disebut merapi merbabu karena kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak
Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat
aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua.
Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari
Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi
Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi.
II.10 Sejarah Pemantauan Gunung Merapi
Sejarah pemantauan Merapi tentu saja tidak lepas dari sejarah pemantauan
kegunungapian Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas. Namun demikian
Merapi unik karena merupakan satu-satunya gunungapi Indonesia yang mempunyai
6 pos pengamatan dengan lima diantaranya masih berfungsi aktif. Aktivitas Merapi
yang tinggi dengan selang erupsi yang pendek hanya beberapa tahun saja menarik
minat penelitian sejak jaman penjajahan sampai saat ini.
Hanya beberapa saat setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk
di Yogyakarta dibangun sebuah kantor Urusan Gunungapi yang selanjutnya disebut
sebagai Pos Penjagaan Merapi. Pada 8 Agustus 1973, PPM berubah nama menjadi
Cabang Sub Direktorat Vulkanologi. Namun hanya bertahan 2 tahun namanya
dirubah lagi menjadi Dinas Vulkanologi Cabang Yogyakarta. Tahun 1978 menjadi
Seksi Geokimia Gunungapi sebagai bagian dari Direktrorat Vulkanologi. Memasuki
tahun 1984 dengan pertimbangan pentingnya penanganan Merapi secara lebih dalam
maka dibentuk Seksi Penyelidikan Gunung Merapi (PGM) dengan tugas dan fungsi
utama pemantauan aktivitas vulkanik Merapi. BPPTK dibentuk pada 28 Oktober
1997 dengan demikian fungsi kantor ini diperluas dengan mitigasi bencana geologi
lainnya.
Secara garis besar ada tiga tugas yang diemban BPPTK yaitu melaksanakan
mitigasi Gunung Merapi, pengembangan metoda dan analisis, teknologi dan
instrumentasi serta pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium kegunungapian
dan mitigasi bencana geologi di samping tugas umum ketata-usahaan yang
mencakup administrasi, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan untuk
mendukung pelaksanaan tugas fungsi tersebut.
Contoh pemantauan zaman kemerdekaan dan jaman sekarang
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 14
Laboratorium Volkanologi 2013
II.11 Morfologi puncak merapi
Saat ini morfologi puncak Gunung Merapi, yang terletak di wilayah Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta, berubah. Jika sebelumnya kawah membuka ke
arah barat, pascaerupsi tahun 2010 terlihat bukaan kawah gunung itu mengarah ke
selatan dan tenggara. Menurut staf Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Dewi Sri Sayuti, kondisi itu menentukan arah
erupsi selanjutnya. ”Jika tahun 1930 hingga 2010, erupsi selalu mengarah ke barat,
barat daya, atau barat laut, setelah erupsi tahun 2010, erupsi akan mengarah ke
selatan dan tenggara.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 15
Laboratorium Volkanologi 2013
II.12 Instrumen pemantauan
- Penginderaan jauh (remote sensing)
- komputer
- Seismograf
- Radio
- Termometer
- Peralatan seismik.
-
II.13 Jenis Pemantauan Merapi
- Alat Seismik
- Pengamatan / pemantauan kimia
- Pemantauan deformasi
- Pencatatan gas
- Pemantauan visual
II.14 Material erupsi merapi
Berupa batuan piroklastik
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 16
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB III
KESIMPULAN
III.1 KESIMPULAN
Museum gunung merapi kaliurang menampilkan berbagai hal tentang gunung
api antara lain sebagi berikut,
- Maket gunung api
- Teori tektonik lempeng
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 17
Laboratorium Volkanologi 2013
- Tipe erupsi gunung api
- Gambar wajah gunung api
- Letak gunung api di indonesia
- Hasil letusan gunung api
- Cara penyelamatan dari bahaya gunung berapi
- Serta sejarah terbentuknya bumi
dimana sejarah prmbentukan bumi berdasarkan tektonik menyatakan bahwa
lapisan terluar bumi terdiri dari lempeng lempeng besar dan kecil yang mengapung
di atas material yang memperlihatkan proses terpecahnya benua pangea. Yang
masing masing di bedakan dalam jenis pergerakanya, yakni zona divergen, zona
konvergen serta zona transform.
DAFTAR PUSTAKA
A.D. Wirakusumah, dkk.,1989. Peta Geologi Gunung Merapi, Jawa Tengah, Direktorat Vulkanologi.
Karakteristik Gunungapi, 2000, BPPTK
B. Voight, R. Sukhyar, dan A.D. Wirakusumah, 2000, Journal of Volcanology and Geothermal Research, Special Issue Merapi Volcano.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 18
Laboratorium Volkanologi 2013
Mary-Ann del Marmol, 1998 The Petrology and Geochemistry of Merapi Volcano Central Java, Indonesia.
Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland, Supriati Dwi Andreastuti, 1999,Stratigraphy and Geochemistry of Merapi Volcano, Central Java, Indonesia. Implication for Assessment of Volcanic Hazards.
Geology Department, The University of Auckland, A. Ratdomopurbo, S.D. Anrdeastuti, 2000, Evolusi 100 tahun Morfologi Gunung Merapi, BPPTK, Direktorat Vulkanologi.
Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 19