laporan nbss

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    1/57

    PATOMEKANISME KASUS

    Prognosis Good

    Suggestion

    Audiometry & tympanometry

    Komplikasi

    Right tympanic membrane was bulging & dark purple

    (+) PE: - GCS spoor

    BP

    Pulse rate (+) NE: - pupil anisocor

    hemiparesis pada sisi kiri

    babinski (+)

    (+) Lab: HB

    (+) Neuroimaging: - X-Ray fracture line in the temporo-parietal region

    - CT-Scan right temporo-parietal epidural hemorrhage,

    midline shift & brain edema

    Diagnosa

    Head injury Epidural hemorrhage Herniasi

    Diagnosa

    Operated by neurosurgeon to evacuate the

    intracranial hematom

    (+) irritable

    (+) alcoholic smell

    (+) psychiatric exam: alcoholic

    (+) family alloanamnesa

    (+) Lab: Blood alcohol level (+)

    Urine test: benzodiazepine

    Hipotesa 3

    AlkoholismHipotesa 1

    Head Injury

    Hipotesa 2

    Intracranial Hemorrhage

    (+) pingsan sadar pingsan

    (+) injury di temporo-parietal sebelah kanan

    (+) mengalami ilusi

    (+) pingsan sadar pingsan

    (+) pembengkakan injury di temporo-parietal sebelah kanan

    Chief Complain

    Kecelakaan ketika mengendarai motor kepalanya membentur jalan irritable tecium

    alkohol dari mulutnya

    Hanya sebagai factor resiko

    terjadi kecelakaan

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    2/57

    KEPALA

    Kepala merupakan bagian superior tubuh yang menempel dengan batang tubuh melalui leher.

    KULIT KEPALA (SCALP)

    Kulit kepala menutupi cranium, dan meluas dari linea nuchalis superior pada os occipitale sampai

    margo supraorbitalis ossis frontalis. Ke arah lateral kulit kepala meluas lewat fascia temporalis ke

    arcus zygomaticus. Kulit kepala terdiri dari lima lapis jaringan; tiga lapis pertama saling

    berhubungan secara erat satu dengan yang lain dan bergerak sebagai satu kesatuan.

    1. Skin (kulit). Merupakan kulit yang tipis, mengandung banyak kelenjar keringat dan

    kelenjar minyak (kecuali daerah occipital), serta folikel rambut.

    2. Connective tissue (jaringan ikat). Merupakan lapisan subkutan, memiliki banyak

    pembuluh darah dan saraf.

    3. Aponeurosis epicranialis (galea aponeurotica). Selembar jaringan ikat yang kuat dan

    merupakan lembar tendo bagi m. occipitalis dan m. frontalis.

    - M. frontalis: menarik kulit kepala ke depan, mengerutkan dahi, dan mengangkat

    kedua alis.

    - M. occipitalis: menarik kulit kepala ke belakang dan mengerutkan kulit tengkuk.

    4. Loose connective tissue (jaringan ikat longgar). Bentuknya menyerupai spon karena

    berisi banyak ruang potensial yang dapat mengembang karena menyerap cairan yang terbentuk

    akibat cedera atau infeksi; lapis ini memungkinkan ketiga lapis di atasnya bergerak secara

    bebas terhadap lapis terdalam.

    5. Pericranium. Selapis jaringan ikat padat, melekat erat pada ossa cranii

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    3/57

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    4/57

    TULANG TENGKORAK (CRANIUM / SKULL)

    Cranium (skull) adalah bagian superior tengkorak yang bulat dan besar, yangmenutupi otak

    dan terbuat dari tulang-tulang cranial.

    Terdiri dari :

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    5/57

    Neurocranium (cranial bone)

    Merupakan bagian cranium yang melapisi otak dan pelapis membranousnya, cranial meninges.

    Juga mengandung bagianproximal cranial nerve dan perdarahan otak.

    Neurocranium terdiri dari :

    - calvaria (skull cup) : bagiap atap tengkorak

    - floor (cranial base) : basis cranii

    Viscerocranium (facial bone)

    Merupakan bagian tengkorak yang berasal dari arkus brakhialis dan terdiri dari tulang wajah yang

    berkembang dari mesenkim embrionik pharyngeal arches.

    Anterior Aspect of the Skull

    Frontal Bone

    Frontal bone membentuk dahi (bagian anterior cranium), lubang mata (orbit), dan sebagian

    besar bagian anterior cranial floor.

    Glabela tonjolan kecil di frontal superior nasal

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    6/57

    Nasion pertemuan antara sutura internasal dengan frontonasal

    Squama frontalismelekuk ke inferior dari coronal suture

    Zygomatic Bones

    Maxilla (upper jaws)

    Mandible (lower jaws)

    Lateral Aspect of the Skull

    Pterion pertemuan antara tulang sphenoid, temporal, frontal dan parietal bones (H shape)

    External acoustic opening

    Parietal Bone

    Parietal Bone membentuk bagian besar pada sisi dan atap dari cranial cavity.Permukaan internal parietal bone mengandungtonjolan dan penekanan yang memuat pembuluh

    darah yang menyuplay dura matter.

    Temporal Bone

    Temporal Bone membentuk aspek inferior lateral cranium dan bagian cranial floor.

    Squama temporal tipis, datar, yang membentuk bagian anterior dan superior

    Proyeksi dari bagian squama temporal adalah zygomatic process, yang berartikulasi dengan

    temporal process pada tulang zygomatic.

    Zygomatic process pada tulang temporal dan temporal process pada tulang zygomatic

    membentuk zygomatic arch.

    Sphenoid Bone

    Sphenoid Bone memanjang pada bagian midline basis cranii.

    Bergabung dengan tulang frontal anteriorly, dengan tulang temporal laterally, dengan occipital

    posteriorly.

    Ethmoid Bone

    Ethmoid Bone seperti spons dan terletak pada midline pada anterior cranial floor medial

    terhadap orbit.

    Anterior terhadap sphenoid dan posterior terhadap nasal bone.

    Merupakan struktur pendukungnasal cavity.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    7/57

    Posterior Aspect of the Skull

    Occipital Bone

    Occipital Bone membentuk bagian posterior dan sebagian besar basis cranii.

    Lambda pertemuan antara sutura sagittal dengan sutura lambdoid

    Bregma pertemuan sutura coronal dengan sagittal.

    Vertex superior point dari neurocranium di midline skull

    Foramen magnum bagian inferior occipital Bone

    External occipital protuberance proyeksi penonjolan midline pada permukaan posterior

    tulang di atas foramen magnum

    Persarafan

    - Depan auricula: melalui cabang-cabang ketiga divisi nervus cranialis V.

    - Belakang auricula: berasal dari saraf-saraf kulit spinal (C2 dan C3).

    Vaskularisasi

    arcus aorta a.brachiocephalic a.carotid communis:

    - a. carotis externa a. occipitalis: bagian belakang kepala

    a. auricularis posterior: bagian belakang telinga

    a. temporalis superficialis: bagian depan auricular

    - a.carotis interna a. supratrochlearis: bagian depan/dahi kepala

    a. supraorbitalis: bagian depan/dahi kepala

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    8/57

    v. supraorbitalis v. occipitalis v. temporalis superficialis

    v. supratrochlearis (dari daerah v. auricularis posterior

    occipitalis) (dari depan dan belakang

    Auricular)

    v. facialis

    (dari depan)

    v. retromandibularis anterior v. retromandibularis posterior

    v. jugularis interna v. jugularis eksterna

    v. subclavia

    Limfe

    Penyaluran limfe kulit kepala adalah ke lingkaran kelenjar-kelenjar superficial:

    - Nodi lymphoidei submentalis

    - Nodi lymphoidei submandibularis

    - Nodi lymphoidei parotidei

    - Nodi lymphoidei mastoidei

    - Nodi lymphoidei occipitals

    Limfe dari kelenjar-kelenjar ini disalurkan ke nodi lymphoidei cervicales profundi di sepanjang

    v.jugularis interna.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    9/57

    VASKULARISASI OTAK

    Vaskularisasi otak terjadi melalui cabang a.carotis interna dan a.vertebralis:

    - a. carotis communis di leher dipercabangkan a. carotis interna cabang terminal

    a. cerebri anterior dan a. cerebri media.

    - a. subclavia di pangkal leher, dipercabangkan a. vertebralis bersatu di tepi kaudal

    pons a. basilaris melintas lewat cisterna pontis ke tepi superior pons a. cerebri

    posterior dextra dan a. cerebri posterior sinistra.

    Circulus arteriosus cerebri (Willis), terdapat di dasar otak, dibentuk oleh a. cerebri posterior, a.

    communicans posterior, a. carotis interna, a. cerebri anterior dan a. communicans anterior.

    Arteri Asal Distribusi

    - a. vertebralis

    - a. inferior

    posterior cerebelli

    - a. basilaris

    - a. inferior

    anterior cerebelli

    - a. superior

    cerebelli

    - a. carotis

    interna

    - a. cerebri

    anterior

    - a. cerebri

    media

    a. subclavia

    a. vertebralis

    Dibentuk melalui

    persatuan kedua a.

    vertebralis

    a. basilaris

    a. basilaris

    a. carotis communis

    pada tepi atas cartilage

    thyroidea

    a. carotis interna

    Lanjutan a. carotis

    interna di sebelah distal

    dari a. cerebri anterior

    cabang terminal a.

    basilaris

    a. cerebri anterior

    Meninges dan cerebellum

    Aspek postero-inferior cerebellum

    Truncus encephali, cerebellum, dan

    cerebrum

    Aspek inferior cerebellum

    Aspek superior cerebellum

    Melepaskan cabang-cabang dalam sinus

    cavernosus dan merupakan pemasok darah

    utama untuk otak

    Hemisfer-hemisfer serebrum, kecuali lobus

    occipitalis

    Bagian terbesar permukaan lateral

    hemisfer-hemisfer serebrum

    Aspek inferior hemisfer-hemisfer serebrum

    dan lobus occipitalis

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    10/57

    - a. cerebri

    posterior

    - a.

    communicans ant.

    - a.

    communicans post.

    a. cerebri posterior Circulus arteriosus cerebri (Willis)

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    11/57

    CRANIAL MENINGES

    CNS dilapisi 3 meninges :

    a. Dura mater, merupakan 2 membran fibrous yang melekat.

    a. Outer dural layer

    Merupakan lapisan dari dura mater (peiosteal dura) yang dekat dengan inner lamina

    (bagian terdalam) dari cranium. Di daerah ini terdapat :

    - Cabang-cabang utama dari middle meningeal a.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    12/57

    - Epidural space merupakan space yang berada di antara inner lamina dari

    cranium dengan dura mater ini.

    b. Inner dural layer

    Disebut juga true dura mater, yang melekat pada outer dural layer. Di daerah ini terdapat

    struktur-struktur:

    - Lipatan-lipatan inner dural layer

    Falx cerebri, berada antara cerebral hemisphere

    Falx cerebeli, berada di midsagittal plane

    Tentorium cerebelli, antara cerebrum dengan cerebellum

    Diaphragm sellae

    - Dural venous sinuses

    Venous drainage

    Superior sagittal sinus, berada di falx cerebri, dimulai dari crista galii ke posterior,

    menerima darah dari superficial cerebral vein.

    Inferior sagittal sinus, berada di inferior falx cerebri

    Straight sinus, dari apex tentorium cerebelli lalu bergabung dengan cerebral vein.

    Confluences sinuses, dibentuk dari gabungan superior sagittal, straight & occipital

    sinuses.

    Transverse sinuses, berada dikedua sisi tentorium cerebelli.

    Superior petrosal sinus

    Sigmoid sinus

    c. Cranial nerve, ada cranial nerve yang melewati daerah ini dari bagian anterior

    menuju posterior.

    d. Epidural space,

    merupakan space yang berada di antara inner lamina dari cranium dengan dura mater (outer

    layer/periosteal dura)

    e. Subdural space, merupakan space antara true dura dengan arachnoid layer.

    b. Arachnoid, terdiri dari fibrous membrane mengandung serat-serat collagen dan elastic.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    13/57

    - Subarachnoid space antara lapisan arachnoid dengan pia mater, yang berisi

    CSF (Cerebropinal Fluid)

    c. Pia mater, jaringan ikat transparan, merupakan lapisan yang langsung melekat ke otak.

    The middle meningeal artery (Latinarteria meningea media) merupakan cabang ketiga dari

    bagian pertama (retromandibular part) dari maxillary artery; 1 dari 2 cabang terminal dari external

    carotid artery. Setelah maxillary artery bercabang, middle meningeal artery berjalan melalui

    foramen spinosum untuk menyuplay dura mater(one of the meninges) dan calvaria. Yang

    http://en.wikipedia.org/wiki/Latin_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Maxillary_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/External_carotid_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/External_carotid_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Foramen_spinosumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Dura_materhttp://en.wikipedia.org/wiki/Meningeshttp://en.wikipedia.org/wiki/Calvariahttp://en.wikipedia.org/wiki/Latin_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Maxillary_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/External_carotid_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/External_carotid_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Foramen_spinosumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Dura_materhttp://en.wikipedia.org/wiki/Meningeshttp://en.wikipedia.org/wiki/Calvaria
  • 7/31/2019 laporan nbss........

    14/57

    menyuplay meninges ada 3,middle meningeal artery yang paling besar, anterior meningeal artery

    danposterior meningeal artery.

    Kira-kira setengahnya bercabang menjadi accessory meningeal artery.

    middle meningeal artery berjalan dibawah pterion. Daerah ini mudah terkena injury, dimana tulang

    tengkoraknya tipis. Rupture artery menyebabkan epidural hematoma.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Anterior_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Posterior_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Accessory_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pterionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Epidural_hematomahttp://en.wikipedia.org/wiki/Anterior_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Posterior_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Accessory_meningeal_arteryhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pterionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Epidural_hematoma
  • 7/31/2019 laporan nbss........

    15/57

    External Carotid Artery

    Maxillary artery Superficial temporal arteryMiddle meningeal artery

    Middle temporal artery

    (Memasuki floor dari middle cranial Frontal Branch of Superficial temporal artery

    fossa melalui foramen spinosum, ber- Parietal Branch of Superficial temporal artery

    berjalan ke lateral fosa, dan memutar

    superoanteriorly pada greater wing

    sphenoid)

    Anterior middle meningeal artery (*)

    Posterior middle meningeal artery (**)

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    16/57

    (*) Berjalan ke superior pterion. Lebih lebar, melewati grater wing of sphenoid, mencapai

    groove atau kanal pada sphenoidal angle parietal bone, dan membuat cabang yang menyebar

    diantara dura mater dan permukaan internal cranium, kemudian beberapa lewat ke atas

    sampai vertex, dan beberapa membalik ke region occipital.

    (**) Menekuk ke belakang pada bagian squamous tulang temporal , dan mencapai tulang

    temporal kemudian terbagi menjadi beberapa cabang yang menyuplai bagian posterior dura

    mater dan cranium.

    TEKANAN INTRAKRANIAL

    Komponen dari kompartement intracranial adalah otak, CSF, darah.

    Tengkorak membatasi isi intracranial total. Otak sebenarnya tidak dapat ditekan, oleh karena

    itu CSF dan darah berfungsi sebagai dapar utama volume intracranial yang meningkat.

    ICP ini normalnya adalah 2-12 mmHg. Meningkatnya ICP dalam kisaran

    15-40 mmHg, yang tidak membahayakan akibat kenaikan tekanan itu sendiri secara cepat

    dapat menimbulkan kerusakan sekunder, baik akibat menurunya perfusi serebral jika mencapai

    tekanan darah dalam kranium karena penggeseran yang berkaitan dari jaringan otak yang

    merusak batang otak bagian atas.

    Oleh karena itu, kerusakan global akibat peningkatan ICP bersifat

    iskemik dan berkaitan dengan perbedaan antara ICP dan tekanan darah dalam arteri serebralis

    major. Jika perbedaan tekanan ini, yang disebut denga tekanan perfusi serebral dibawah 40-60

    mmHg, peningkatan ICP menjadi bersifat merusak bagi sel saraf.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    17/57

    Tekanan intrakranial dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari, contoh :

    pernafasan perut yang dalam, batuk dan mengedan.

    Ruang intrakranial adalah suatu ruangan kaku yang terisi penuh sesuai

    kapasitasnya dengan unsure yang tidak dapat ditekan:

    Otak (1400 gr)

    CSF (75 ml)

    Darah (75 ml)

    Jika 3 unsur utama ini meningkat

    Mengakibatkan desakan pada ruangan yang ditempati oleh unsur lainnya

    Menaikkan tekanan intrakranial

    Ada mekanisme kompensasi yang bekerja bila satu dari 3 elemen

    intrakranial membesar melampaui proporsi normal. Tujuan untuk mempertahankan TTIK

    normal yang juga berarti mempertahankan integrasi otak.

    Mekanisme kompensasi :

    Pengalihan CSF ke rongga spinal

    Peningkatan aliran vena dari otak

    Sedikit tekanan (tumor, head injury, edema, obstruksi aliran CSF) jaringan otak

    TTIK secara berangsur-angsur akan bertambah

    Head Injury (36-48 jam)

    Timbul edema maximal

    Peningkatan TTIK sampai 33 mmHg (450 mmH2O)

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    18/57

    Mengurangi aliran darah otak

    Iskemia timbul

    Tekanan darah sistemik meningkat Merangsang pusat vasomotor

    Inhibisi jantung

    Bradicardia

    Pernafasan menjadi lebih lambat

    Retensi CO2 dan vasodilatasi otak

    TTIK meningkat

    Motoric/Descending/Efferent pathway

    Jaras motoris pada tubuh terdapat berbagai macam tract, salah satunya merupakan jalur pyramidal

    dan extrapyramidal.

    Corticospinal Tract (Pyramidal)

    Berasal dari :

    50% dari primary Motor area pada Premotor cortex Parietal Cingulate

    Motor cortex di medial hemisphere pada sisi lateral lobes gyrus

    Precentral gyrus

    Melewati corona radiata (white matter pada cerebrum) dan internal capsule

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    19/57

    Melewati cerebral peduncle pada midbrain

    Melewati serabut saraf antara serabut pontin nukleus pada pons

    Melewati Gracile fasciculus pada medulla oblongata dan pyramid yg merupakan tonjolan pada medulla

    oblongata yang terbentuk karena adanya jaras corticospinal. Pada pyramid ini :

    1. 80% fiber menyebrang midline pada pyramid (pyramidal decussation), dan fiber ini turun

    ke spinal cord pada sisi yang kontralateral. Fiber ini disebut Lateral Corticospinal.

    Targetnya terhadap bagian distal dari ekstrimitas atas, seperti mengancing, menali sepatu,

    dll. Dan keadaan ini dalam pelatihan yang berulang. Selain itu juga pergerakan fleksi pada

    sikut

    2. 10% fiber dari Lateral corticospinal turun ke spinal cord pada sisi yang ipsilateral. Dimana

    bagian ini sedikit memberikan kontribusi terhadap pergerakan ekstrimitas pada sisi yangipsilateral.

    3. Sisa 10% membentuk Anterior Corticospinal, dimana fiber ini akan mengalami persilangan

    pada white commissure. Lalu akan bersinaps dengan sel dan pada anterior gray horn

    setinggi cervical. Dan sel ini mempersarafi otot dalam pada leher.

    Corticonuclear/Corticobulbar Tract (Extra Pyramidal)

    Proses jaras motoris yang lebih kompleks dan berada di luar pyramid. Dimana tract ini

    mempersarafi ke bagian wajah, lidah, rahang gigi.

    Pupillary Light Pathway

    Refleks pupil merupakan refleks yang terjadi pada mata normal dengan keadaan konstriksinya

    kedua belah mata untuk menghindari terlalu berlebihnya pada saat cahaya masuk.

    Cahaya masuk melalui kedua mata (direct)

    Jalur refleks melalui tractus optikus

    Meninggalkan traktus dekat korpus genikulum lateral dan ke arah kolikulus superior

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    20/57

    Berakhir pada Pretektal nukleus yang merupakan area antara midbrain dan thalamus

    Melewati posterior white commissure, menuju Nukleus cranial nerve okulomotor, yaitu Edinger-

    Westhpal nukleus

    Serat eferen motorik berasal dari nukleus ini juga menyertai saraf okulomotor di dalam orbita.

    Serat preganlionic bebas dan memasuki ganglio siliaris sel, lalu bersinaps. Lalu dikirimkan impuls ke

    serat postganglionic yang mempersarafi ke otot sfingter dari pupil.

    Cahaya masuk melalui satu mata kiri (indirect)

    Jalur refleks melalui tractus optikus pad satu sisi lateral kiri

    Meninggalkan traktus dekat korpus genikulum lateral dan ke arah kolikulus superior sisi kiri

    Berakhir pada Pretektal nukleus sisi kiri yang merupakan area antara midbrain dan thalamus

    Melewati posterior white commissure, menuju Nukleus cranial nerve okulomotor, yaitu Edinger-Westhpal nukleus dengan melakukan penyilangan ke nukleus kanan

    Serat eferen motorik berasal dari nukleus ini juga menyertai saraf okulomotor di dalam orbita.

    Sisi kanan dan kiri dari nukleus Edinger mengirimkan kedua impuls.

    Serat preganlionic bebas dan memasuki ganglio siliaris sel, lalu bersinaps. Lalu dikirimkan impuls ke

    serat postganglionic yang mempersarafi ke otot sfingter dari pupil di kedua mata.

    Jadi, apabila terjadi pencahayaan pada sisi kanan, kedua pupil akan mengalami konstriksi

    (Konsensual respons) akibat impuls yang diberikan dari Edinger-Westhpal nucleus menyilang.

    HEAD INJURY

    EPIDEMIOLOGY

    Traumatic brain injury (TBI) merupakan penyebab kematian terbesar terutama pada anak-anak dan

    adult, dan merupakan penyebab utama terjadinya kecacatan (disability).

    Lebih dari dua juta pasien di A.S. per tahunnya dan mencapai 25% dai dan 10% kematian di sana

    diakibatkan oleh brain injury. Setiap 7 detik terjadi kasus brain injury di sana dan kematian akibat

    hal tersebut terjadi setiap 5 menit. Labih dari 200.000 orang mati dan cacat pertahunnya.

    Brain injuty bisa terjadi pada setiap umur, terutama terjadi pada usia remaja (usia 15-24 tahun).

    Head injury menyebabkan kematian terutama pada usia di bawah 24 tahun. Kasus ini terjadi lebih

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    21/57

    banyak pada pria daripada wanita. Kasus brain injury paling tinggi terjadi akibat kecelakaan

    sepeda motor, dan di wilayah metropolitan, dan kepribadian seseorang juga menjadi factor yang

    dapat menigkatkan insidensi head injury.

    PATHOLOGY DAN PATHOPHISIOLOGY DARI CRABIOCEREBRAL TREAUMA

    Skull fractures

    Skull fracture di bagi atas tiga macam, yaitu linear, depressed, atau communited. Jika scalp

    tersobek atau luka pada area terjadinya fracture, maka dapat di kategorikan menjadi fracture

    terbuka (compound fracture). Adanya fracture pada kepala menjadi pertanda apakah akan terjadi

    injury yang parah pada otak namun namun tidak berarti semua injury akan menyebabkan

    gangguan. (prognosis yang muncul bergantung pada tingkat keparahan injury yang terjadi pada

    otak daripada injury yang terjadi pada skull)

    Fracture linear terjadi 80%, dan paling sering terjadi di area temporal, karena area ini merupakan

    are paling tipis pada skull. Terdeteksinya linear fracture biasanya harus disertai kecurigaan kita

    akan terjadinya brain injury, karena biasanya sering terjadi juga gambaran CT scan menunjukan

    keadaan normal, tertapi pasien mengalami brain injury. Untuk management pasien yang

    mengalami linear fracture tidak di butuhkan penanganan dengan operasi tetapi cukup denga

    pengobatan conventional

    Pada depressed fracture pada skull, terdapat satu atau lebih fragmen tulang yang masuk ke dalam

    dan menekan permukaan otak. Pada comminuted fracture, terdapat fragmen yang lebih banyak

    (multiple) fargmen tulang hancur baik masuk ataupun tidak ke permukaan otak. Pada comminuted

    fracture, terdapat multiple fragmen yang hancur, baik itu masuk atau tidak ke permukaan otak.

    Pada depressed fracture dan comminuted fracture, biasanya luka yang terjadi bersifat terbuka

    (compound), meskipun tidak terbuka, pertolongan surgical sangat dibutuhkan untuk mengangkat

    fragmen, debris, dan pembentukan kembali lapisan dura. Selain itu tindakan operasi juga dilakukanuntuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi apabila fraktur terbuka. Pada beberapa pasien,

    depressed fractureberhubungan dengan gangguan pendengaran, tekanan pada otak, atau trombosi,

    yang terjadi pada area yang mengalami frakrur.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    22/57

    Selain fraktur-faktur yang di sebutkan diatas, terdapat jenis fraktur lain, yaitu basilar fracture,

    yaitu fraktur yang terjadi di basis skull. Bentuk basilar fracture ini bisa linear, depressed, atau

    comminuted. Dan biasanya tidak terdeteksi dengan x-ray biasa, maka dibutuhkan CT scan dengan

    bone windows. Biasanya fraktur ini berhubungan dengan kerusakan cranial nerve, robeknya

    lapisan dura pada area fraktur yang memudahkan terjadinya infeksi (ex meningitis). Kecurigaan

    terjadinya basilar fracture ini dapat kita ketahui dari gejala-gejala yang dikeluhkan pasien, seperti

    gangguan pendengaran, CSF otorhea, peripheral nerve weakness, atau echymosis pada scalp di

    area fracture.

    Cerebral concussion and axonal shearing injury

    Hilangnya kesadaran bisa diakibatkan adanya pergerakan acceleration-deceleration yang terjadi

    pada kepala, yang menyebabkan terjadinyastretching(pemanjangan)danshearing(terpotongnya)

    axon. Ketika hilangnya kesadaran terjadi kurang dari 6 jam, maka kejadian itu disebut concussion,

    ketika lebih dari 6 jam maka disebutDiffuse Axonal Injuryn (DAI).

    DAI yang terjadi antara 6-24 jam disebut moderate DAI, sementara jika lebih dari 24 jam disebut

    severe DAI. Pada kasus ini ketika penyebab coma tidak ditemukan pada pemeriksaan CT atau

    MRI. Dan mungkin terjadi kerusakan mikroskopik pada axon.

    Brain swelling and cerebral edema

    Terjadinya brain swelling belum sepenuhnya dimengerti, tetapi mungkin traumatic brain swelling

    terjadi akibat cerebral edema (terjadinya peningkatan isi extravascular brain water) akibat

    peningkatan cerebral blood vomume (CBV), sebagai akibat vasodilatasi pembuluh darah, atau

    keduanya.

    Cerebral edema diklasifikasikan menjadi cytotoxic, vasogenic, atau interstitial. Pembengkakan bisa

    diffuse atau focal.

    Parenchymal contusion and hemorrhage

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    23/57

    Terjadinya contusion adalah akibat scrapingdan bruisingpada otak yang bergesekan dengan basis

    dari tengkorak. Contusion dan hemorrhage ini biasanya terjadi pada area frontal dan temporal

    dimana pada area ini banyak tonjolan-tonjolan yang memanjang ke daerah otak.

    Subdural hematoma

    Pengumpulan kosentrik kecil di atas kecembungan hemisferik berdekatan dengan

    berbagai derajat kontusi hemoragik permukaan. Bekuan besar dianggap secara primer berasal

    dari vena, meskipun sering ditemukan tempat perdarahan arterial tambahan.

    Kebanyakan terletak di atas region frontotemporalis, kurang sering pada fossa

    inferior media atau diatas kutub oksifitalis.

    Hematom subdural kecil mungkin asimptomatik dan biasanay tidak membutuhkan

    terapi. Menjadi asimptomatik dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam setelah cedera.

    Stupor atau sopor dan tanda pembesaran pupil unilateral merupakan tanda major

    pada hematoma yang lebih besar. Dilatasi pupil biasanya ipsilateral 5-10% kontraleral terhadsap

    hematom.

    Epidural hematoma

    Lokasi terletak diatas cembungan temporalis lateral dijelaskan oleh asal dari pembuluh

    darah dura yang robek, paling umum pada arteri meningea media.

    Timbul lebih cepat dari hematoma subdural, mayoritas pasien tak sadar waktu pertama

    kali diperiksa.

    Suatu interval lucid, beberapa menit sampai beberapa jam yang kemudian menjadi

    koma.

    Mayoritas pasien mengalami fraktur dari bagian skuamosa os temporalis, melalui garis

    pembuluh yang robek.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    24/57

    Subarachnoid hemorrhage

    Individu dengan resiko subarahnoid hemorrhage adalah yang memiliki intracranial

    aneurysm, intracranial AVM, atau hipertensi, dan orang yang diduga head injury,

    subarahnoid hemorrhage sering terjadi berulang biasanya dari rupture intracranial

    aneurysm.

    Ketika pembuluh darah bocor, darah masuk ke subarhnoid space. Ketika pembuluh

    darah robek (tearing), terpompa ke subarahnoid space. Darah sangat rentan menimbulan

    iritasi meningeal dan jaringan saraf lainnya neural tissues, dan akan menghasilkan reaksi

    inflamasi pada jaringan tersebut.

    ICP secara bertahap meningkat, ICP ini akan kembali pada keaddan yang normal dalam

    waktu 10 menit, CBF&CPP akan menurun, adanya hematoma akan menekan jaringan otak.

    Manifestasi klinik: pada awalnya sakit kepala episodic yang berhungan dengan

    bocornya pembuluh darah, perubahan status mental yang sementara, atau level kesadaran,

    nausea dan vomiting, focal neurologic defects pada penglihatan atau bicara.

    Iritasi meningeal dan inflamasi biasanya terjadi, disebabkan oleh nuchal rigidity,

    photopobia, blurred vision, irritability, restlessness, low grade fever. Positif untuk test

    kernig sign, dan brudzinski sign.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    25/57

    INITIAL ASSESSSMENT AND STABILIZATION

    Saat pasien dating ke ruang gawat darurat, penilaian resusitasi, anamnesis, dan pemeriksaan fisik,

    harus dilakukan secara simultan. Tujuannya untuk menstabilkan airway, respirasi, dan sirkulasi;

    untuk mengklasifikasikan keparahan injury. Jika terjadi injury moderate sampai severe, maka

    pameriksaan CT dibutuhkan untuk melihat bentuk fraktur dan kemungkinan terjadinya perdarahan.

    DIAGNOSIS

    Untuk menegakan diagnosis, maka history taking yang akurat sangat diperlukan terutama

    mengenai kapan terjadinya kecelakaan dan kondisi klinis pasien sebelum di bawa ke Rumah Sakit.

    Setelah history taking di lakukan, kemudian lanjutkan dengan pemeriksaan neurologis pada pasien

    juga tingkat kesadaran pasien. Setelah anamnesa dan pemeriksaan dilaksanakan baru dilanjutkan

    dengan pemeriksaan radiografi dan imaging jika diperlukan.

    MANAGEMENT

    Admission to the hospital

    Low-risk group

    Untuk pasien dengan criteria beresiko rendah, maka setelah pasien mendapatkan pengobatan,

    pasien di perbolehkan pulang setelah 24 jam (setelah 24 jam pasien kembali diperiksa, untuk

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    26/57

    memeriksa kemungkinan terjadinya perdarahan), namun apabila setelah pulang pasien merasakan

    pusing, muntah, atau linglung, maka pasien diminta untuk segera kembali ke Rumah Sakit.

    Moderate-risk group

    Untuk pasien denga GCS 15, maka pasien harus mendapatkan perawatan juga pemeriksaan

    neurologis yang intensive. Sementara bagi pasien denga GCS 9-14, maka pasien harus segera

    mendapatkan perawatan di ICU, dan CT setelah 24 jam untuk melihat perarahan dan prognosis dari

    pasien.

    High-risk group

    Dengan segera harus mendapatkan perawatan intensif di ICU.

    Surgical intervention

    Tindakan operasi hanya dilakukan untuk jenis fraktur depressed atau comminuted, selain itu

    tindakan operasi harus dilakukan untuk menghilangkan perdarahan yang terbentuk dan

    mengganggu fungsi otak.

    Intracranial pressure management

    Tujuannya untuk menjaga agar tekanan intra cranial pasien tetap dalam keadaan normal ( normalICP < 15 mmHg)

    Intensive Care Unit management of severe head injury

    Mencakup:

    Serial neurologic evaluation

    Airway and ventilation

    Blood pressure management

    Fluid management

    Nutrition

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    27/57

    Sedation

    Temperature management

    Anticonvulsant

    Nimodipine for subarachnoid hemorrhage

    Intensive insulin therapy

    Steroid

    Deep-vein thrombosis prophylaxis

    Gastric stress ulcer prophylaxis

    Antibiotic

    ACUTE COMPLICATION OF HEAD INJURY

    Cerebrospinal fistula

    Pneumocephalus

    Carotid-cavernous Fistula

    Vascular injury and thrombosis

    Cranial nerve injury

    Infection

    OUTCOMES

    Postconcussion syndrome

    Seizure and posttraumatic epilepsy

    Posttraumatic movement disorder

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    28/57

    NEUROIMAGING

    Neuroimaging meliputi kegunaan berbagai macam teknik baik secara langsung maupum tidak

    langsung dalam melihat gambar sturktural dan fungsional otak.

    Stuktrural imaging melihat struktur otak secara gross (dalam skala besar) dalam

    mendiagnosis intracranial disease dan injury.

    Fungsional imaging digunakan untuk mendiagnosis penyakit metabolic dan lesi pada

    skala kecil, seperti: Alzheimers disease. Dan juga digunakan untuk penelitian ilmu kognitif

    dan neurological serta membangun brain-computer interfaces dalam meproses informasi oleh

    pusat pada otak untuk dapat divisualisasikan secara langsung,seperti : meningkatkan

    metabolisme.

    Computed Tomography (CT)/Computed Axial Tomography (CAT)

    scanning menggunakan seri X-ray pada kepala yang diambil dari berbagai arah yang

    bebrbeda-beda.

    Secara tipikal digunakan untuk melihat injury otak secara cepat.

    CT scan menggunakan program komputer yang memperlihatkan kalkulasi

    integral numeric pada pegukuran seri X-ray untuk menujukkan seberapa besar penyerapan

    pada volume otak yang kecil.

    Jenis informasi yang terlihat yaitu bagian otak ynag menyilang,

    Densitas kepadatan materialnya seperti volume yang lebih putih akan

    muncul pada scan.

    CT scan terutama digunakan untuk mengevaluasi pembengkakkan dari

    jaringan yang hancur pada otak dan keadaan ukuran ventrikelnya. CT scan modern dapat menyediakan alasan yang kuat pada image dalam

    waktu bebrapa menit.

    Principles of Interpreting CT-Scan

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    29/57

    Sisi kiri dan kanan otak pada dasarnya simetris, dan identifikasi keadaan

    asimetris tidak terhingga nilainya (invaluable) dalam mendiagnosis kelainan.

    Ada 4 kategori densitas:

    1. Very dense bone or calcification bright white

    2. Soft tissue density variety shades of grey

    3. Fat density dark grey

    4. Udara black

    CT-scan dapat ditampilkan secara bony windows (untuk skull fracture) dan brain windows

    (untuk intracerebral problems).

    Acute blood is dense atau putih pada CT head scan.

    2. MRI

    Magnetic Resonance Imaging (MRI) menggunakan lapang magnet dan gelombang radio

    sehingga menghasilkan kualitas image 2 atau 3 dimensi sruktur otak yang tinggi tanpa

    menggunakan radiasi ion (X-Ray) ataupun radioaktif tracer.

    Pada saat MRI dilakukan magnet silindris yang besar menciptakan lapang magnet di

    sekeliling kepala pasien sampai gelombang radio terkirim.

    Saat lapang magnetic tersalurkan,masing-masing point tempat yang memilki frekuensi

    radio ynag unik pada sinyal yang diterima dan sinyal yang ditransmisikan.

    Sensor membaca frekuensi dan komputer menggunakan informasi terhadap konstruksi

    suatu image.

    Mekanisme pendeteksian sangat akurat yang mengubah sturktur lebih dari waktu yang

    dapat dideteksi. Menggunakan MRI, para ilmuwan dapat membuat image dari kedua

    struktur permukaan dan subsurface dengan derajat anatomis detail yang tinggi.

    MRI scan dapat menghasilkan image bagian menyilang pada arah dari atas sampai ke

    akhir,sisi ke sisi,ataupun depan ke belakang.

    Masalah dengan teknologi original MRI menyediakan kemunculan fisik yang

    detail,kandungan air dan berbagai macam kerusakan struktur otak seperti

    inflamasi/pendarahan, gagalnya menyediakan informasi mengenai metabolisme otak pada

    waktu imaging.

    3. fMRI

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    30/57

    Fungsional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) menampakkan property paramagnetic

    dari Hb yang teroksigenasi dan dideoksigenasi untuk melihat image perubahan aliran darah

    pada otak yang diasosiasikan dengan aktivitas saraf.

    Kemudian image digenerasikan bahwa refleks struktur otak diaktivasi selama penampilan

    tugas-tugas yang berbeda.

    Kebanyakan fMRI scanner melanjutkan subjek yang dihadirkan dengan perbedaan image

    visual,suara atau rangsang sentuhan,dan membuat aksi yang berbeda seperti menekan

    tombol atau menggerakkan joystick.

    Konsekuensinya, fMRI dapat digunakan untuk memperlihatkan struktur dan proses asosiasi

    dengan perception,pikiran dan aksi.

    Resolusi dari fMRI sekitar 2-3 mm terlihat dan dibatasi oleh pnyebaran luas dari respon

    hemodinamik terhadap aktivitas saraf.

    fMRI labih besar supersinya dari PET dalam mempelajari aktivasi otak.

    Tetapi keuntungannya dapat mengidentifikasikan reseptor otak spesifik yang diasosiasikan

    dengan neurotransmitter particular lewat kemampuan untuk mengikat reseptor.

    Selain itu juga fMRI digunakan untuk diagnosis penyakit karena sangat sensitive terhadap

    aliran darah dan contohnya sangat ekstrim dapat memperlihatkan iskemik otak jika ada

    keabnormalan aliran darah rendah yang dapt menyebabkan stroke.

    4. PET

    Positron Emission Tomography (PET) mengukur emisi dari radioaktif yang berlabel secara

    metabolic kimia aktif yang telah diduntikkan ke aliran darah.

    Data emisi proses kompter untuk menghasilkan image 2-3 dimensi distribusi kimia sampai

    ke otak.

    Poasitron yang digunakan pada radioisotop menghaslkan kilomikron dan kimia berlabel

    dengan atom radioaktif.

    Dimana dapat menunjukkan aliran darah dan oksigen dan metabolisme jaringan yang

    memperkerjakan otak.

    X-RAY

    X-ray merupakan bentuk dari radiasi.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    31/57

    X-ray dipancarkan oleh mesin sebagai partikel-partikel (photons) yang melewati tubuh dan

    kemudian dideteksi oleh sensitive film.

    Struktur yang padat (seperti tulang) akan memblik photons dan akan tampak putih pada

    film. Struktur yang mengandung udara akan hitam pada film dan cairan akan tampak sebagai

    shades of grey.

    Kesadaran

    Kesadaran dapat didefinisikan sebagai keadaan yang mencerminkan pengintegrasian

    impuls eferen dan aferen.

    Subsrat kualitas dan derajat kesadaran dapat disingkat sebagai berikut: Jumlah (kuantitas)

    input susunan saraf pusat menentukan derajat kesadaran. Cara pengolahan input itu sehingga

    menghasilkan pola-pola output susunan saraf pusat menentukan kualitas kesadaran.

    Secara anatomic system ARAS terdiri dari: brain stem (medulla oblongata, pons,

    mesensefalon), thalamus koteks serebri.

    1. Midbrain (otak tengah)

    a. Cerebral peduncles, berisi axon corticospinal, axon corticopontine, axon

    corticobulbar motor neuron: mengatur impuls saraf dari cerebrum ke medulla spinalis

    medulla oblongata dan pons, ada juga axon saraf sensorik yang memanjang dari

    medulla oblongata ke thalamus.

    b. Tectum (roof)

    Superior colliculli: pusat reflex koordinasi gerakan bola mata terhadap respon

    visual atau lainnya.

    Inferior colliculli: koordinasi gerakan kepala dan tubuh terhadap respon suara.

    c. Substantia nigra: Mengatur aktivitas nuclei cerebri.

    d. Red nuclei: Mengatur gerakan otot, involuntary control of muscle tone and

    posture.

    2. Pons

    a. Pontine nuclei: Tmpat di mana sinyal untuk voluntary movement dari cerebral

    cortex diantarkan ke cerebellum.

    b. Pneumotaxic area dan apneustic area: Mengontrol pernapasan

    3. Medulla Oblongata

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    32/57

    a. Cardiovascular centre:Mengatur cepat lambatnya dan kekuatan detak jantung dan

    ukuran diameter pembuluh darah.

    b. Medullary rhythmicity area/respiratory rhytmicity centre: Ritme pernapasan.

    c. Pusat lainnya: Pusat pengatur reflex muntah, batuk dan bersin.

    d. Olivary nuclei: Mengantarkan impuls ke cerebellum.

    e. Nucleus gracile dan nucleus cuneate: Pusat sensasi sentuhan, propriosepsi sadar,

    tekanan dan getaran yang diantarkan ke thalamus.

    4. Reticular formation

    Berada di brainstem, memanjang dari bagian atas medulla spinalis ke brainstem sampai ke

    bawah diencephalons. Merupakan kumpulan kecil gray matter yang berselang-seling di

    antara white matter. Mengandung saraf-saraf ascending (sensorik) dan descending

    (motorik).

    Reticular activating system (RAS) merupakan pusat kesadaran dan arousal.

    Input susunan saraf dibedakan dalam input spesifik dan yang bersifat nonspesifik. Julukan

    spesifik itu merujuk kepada perjalanan impuls aferen yang khas dan kesadaran yang ditentukan

    oleh impuls aferen itu khas juga. Hal ini juga berlaku bagi semua lintasan aferen impuls

    perasaaan propiopatik, propioseptif, dan perasaan pancaindera. Lintasan yang digunakan

    impuls-impuls tersebut dapat dinamakan lintasan yang menghubungkan suatu titik pada tubuh

    dengan suatu titik pada tubuh dengan sutu titik di daerah korteks primer. Maka dari itu

    penghantaran impuls spesifik itu dikenal sebagai penghantaran impuls aferen dari titik ke titik.

    Setibanya impuls aferen spesifik di tingkat koteks, terwujudlah suatu kesadaran akan suatu

    modalitas perasaan yang spesifik, yaitu perasaan nyeri di kaki atau di wajah atau suatu

    penglihatan atau suatu pendengaran tertentu

    Input yang bersifat non spesifik itu adalah sebagian dari impuls aferen spesifik yang

    disalurkan melalui lintasan aferen non-spesifik. Lintasan ini terdiri dari serangkaian neuron-

    neuron di substansia retikularis medulla spinalis dan batang otak yang menyalurkan impuls

    aferen ke thalamus yaitu ke inti intralaminar. Impuls aferen spesifik sebagian disalurkan

    melalui cabang kolateralnya ke rangkaian neuron-neuron substantia retikularis dan impuls

    aferen itu seklanjutnya bersifat non spesifik oleh kaena cara penyalurannya ke thalamus

    berlangsung multisinaps, unilateral, dan bilateral, dan setibanya di init intralaminar akan

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    33/57

    menggalakkan inti tersebut untuk memancarkan impuls yang menggiatkan seluruh korteks

    secraa difus dan terkenal dengan nama diffuse ascending reticular system.

    Dengan adanya dua lintasan aferen tersebut, maka didapatlah penghantaran aferen yang

    apada pokoknya berbeda. Lintasa spesifik (jaras spinothalamik, lemniskus medialis, jaras

    genikulocalcarine, dsb) menghantarkan impuls dari satu titik pada alat reseptor ke satu titik

    pada korteks perseptif primer. Sebaliknya, lintasan aferen nonspesifik menghantarkan setiap

    impuls dari titik manapun pada tubuh ke titik pada seluruh korteks serebri kedua sisi.

    SUBSTANCE-RELATED DISORDER

    Alcohol

    Epidemiology

    Ras dan etnik pengguna alcohol lebih banyak dari orang berkulit hitam daripada kulit

    putih.

    Gender lebih dari laki-laki yang mengkonsumsi alcohol daripada wanita.

    Region & urbanicity

    Education

    Socioeconomic class

    Comorbidity

    Antisocial personality disorder

    Mood disorder

    Anxiety disorder

    Suicide

    Etiologi

    Childhood history

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    34/57

    Psychosocial

    Sociocultural

    Behavior factor

    Genetic

    Mekanisme

    Sekitar 10% alcohol diabsorbsi di lambung, sisanya di small intestine

    Apabila konsentrasi alcohol , mucus disekresikan dan pyloric valve menutup

    Kemudian, di metabolism di hati, sisanya di ekskresikan di ginjal dan paru-paru

    Metabolism alcohol :

    Ethanol (CH3CH2OH)

    NADPH+ O2

    NADH

    Acetaldehyde NADP+

    CH3CHO

    Fomepizole NAD+

    NADP

    Acetate Disulfiram

    Alcohol

    dehydrogena

    MEOS

    (Microsomal

    Ethanol Oxidizing

    Adehyde

    dehydrogena

    -

    -

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    35/57

    CH3COO-

    Level 0,05% lepas kendali dan terkadang kacau

    Level 0,1% kejanggalan aksi motor volunteer

    Level 0,2% mengganggu motor area dan otak yang mengatur emosi

    Level 0,3% terkadang bingung dan menjadi stupor

    Level 0,4% - 0,5% coma

    Onset dari alcohol sekitar 30 menit.

    Efek pada CNS :

    Ethanol menghambat membukanya N-methyl-D-aspartate (NMDA)

    reseptor glutamate

    Glutamate tidak membuka

    Fungsi cognitive dan memory tidak berfungsi

    Efek pada otak : ion channel aktif bersamaan dengan nicotinic acetylcholine, serotonin 5-HT3 dan

    GABAA receptor, sehingga glutamate dan voltage calcium dihambat.

    Diagnosis untuk alcohol intoksikasi :

    Pergantian sikap dan psychology

    Inappropriate sexual or aggressive behavior

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    36/57

    Mood lability

    Impired judgement

    Impaires social or occupational

    Perkembanhan ini bisa terjadi saat minum alcohol atau setelah minum alcohol

    Lalu sign dapat berkembang:

    Berbicara tidak jelas

    Inkoordinasi

    Posisi yang tidak stabil

    Nystagmus

    Apabila ditanya, tidak jelas atau lupa

    Stupor atau koma

    Diagnosis untuk alcohol withdrawal :

    Penghentian penggunaan alcohol berat dan lama

    Perkembangan yang terjadi apabila tidak dihentikan :

    Autonomic hyperactivity (berkeringat atau pulse rate lebih dari 100)

    Peningkatan tremor

    Insomnia

    Mual/ muntah

    Penglihatan, perasaan, pendengaran merasakan halusinasi atau ilusi

    Psychomotor bergejolak

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    37/57

    Anxiety

    Grand mal seizure

    Apabila symptom diatas significant mengganggu lingkungan social, pekerjaan atau area yang

    lainnya.

    Symptom berlanjut untuk mental disorder

    Efek pengguna chronic alcohol :

    1. Gastrointestinal chrosis pada hati, peptic ulcer disease, gastritis, pancreatic dan

    carcinoma

    2. Cardiovascular hypertensi dan cardiopathy

    3. Neurological peripheral neuropathy yang menjadi ataxia, Wernicle encephalopathy,

    Korsakoff psychosis & pergantian struktur pada otak dementia

    4. Immunologi penekanan fungsi neutrofil & cell-mediated immunity

    5. Endocrine pada lak-laki peningkatan estrogen, penurunan testosteron impoten,

    testicular athrophy & gynecomastia

    6. Obstetric fetal alcohol syndrome (mental retardation, facial deformity, other neurologic

    problems)

    7. Psychiatric depresi / anxiety

    Management

    Management untuk akut alcohol intoksikasi :

    Untuk hypoglycemia dan ketosis administrasi glukosa

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    38/57

    Thiamine menjaga agar pasien tidak Wernicle-Korsakof syndrome

    Pasien yang dehidrasi dan muntah electrolyte solution

    Apabila muntah tambah parah potassium

    Manajement untuk alcohol withdrawal syndrome :

    Diberikan obat long-acting sedative-hypnotic ; benzodiazepine

    Thiamine theraphy mencegah seizure, delirium, dan arthymias

    Treatment untuk alcoholism :

    Naltrexone merupakan opioid receptor yang memblock opoiod receptor exogenousdan endogenous receptor. Oral ; 50 mg tablet, parenteral (Vivitrol) ; 380 mg injeksi per

    bulan.

    Disulfiram bertindak sebagai inhibisi adenylate cyclase. Oral; 250 mg tablet

    Acamprosate beraksi lemah di NMDA receptor antagonist dan activator GABAA

    receptor. Oral ; 333 mg

    Other drugs (topiramate & ondanosteron) digunakan untuk partial dan generalized tonic-clonic seizure dan untuk kronis alcohol.

    Aphetamine

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    39/57

    Preparation :

    Dextroamphethamine (Dexedrine)

    Methamphethamine (dexosyn)

    Campuran dextroamphetamine- amphetamine salt (adderall)

    Methylphenidiate (Ritalin)

    Digunakan untuk analeptic, symphatomimetic, stimulant, pschostimulant.

    Mekanisme :

    Pengeluaran cathecolamine (dopamine dan epinephrine) & serotonin dari presynaptic terminal

    Efek yang kuat untuk dopaminergic neurons dari ventral tegmental area cerebral cortex & limbic

    area (reward circuits pathways)

    Halusinasi

    Clinical feature :

    Seseorang yang menggunakan single dose 5 mg :

    Merasa gembira

    Euphoria

    Ramah tamah

    Dosis kecil :

    Fatigue - Lethargy - Merasa Kelaparan

    Induce anorexia - Fatigue

    Permulaan sakit - Nightmare

    Amphetamine withdrawl - Pusing

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    40/57

    Anxiety - Berkeringat

    Tremousousness - Muscle Cramps

    Dysphoric mood - Stomach Cramps

    Cannabis

    Cannabis sativa berisis (-)-9 tetrahydrocanabinol (9-THC) yang sangat banyak

    Nama terkenalnya marijuana, ganja.

    Epidemiology :

    18-21 tahun

    Laki-laki lebih anyak dari perempuan

    Kulit putih lebih banyak dari perempuan

    Diagnosis & clinical feature :

    Dilatasi conjunctiva blood vessel (red eye)

    Mild tachycardia

    Hypotensi

    Peningkatan nafsu makan

    Pada cannabis intoxication mulut kering

    Mekanisme

    Canaboid receptor berikatan dengan G-protein

    Menghambat adenylate cyclase

    Canaboid receptor ditemukan pada konsentrasi tinggi di basal ganglia, hippocampus, cerebellum

    Pada konsentarasi rendah di cerebral cortex

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    41/57

    Klasifikasi Drug Abuse

    Nama Molecular target pharmacology Effect on

    dopamine (DA)

    neurons

    Relative risk of

    addiction

    Obat yang

    mengaktifkan

    G-protein-

    coupled receptor

    opioids -OR (Gio) Agonist disinhibition 4

    canabinoids CB1R (Gio) Agonist disinhibition 2

    Hydroxybutiric

    acid (GHB)

    GABABR (Gio) Weak agonist disinhibition ?

    LSD, mescaline,

    psilocybin

    5-HT2AR (Gq) Partial agonist - 1

    Obat yang

    berikatan dengan

    ionotropic

    receptor dan ion

    channel

    Nicotine nAChR (22) Agonist Excitation,

    disinhibition (?)

    4

    Alcohol GABAAR, 5-

    HT3R, nAChR,

    NMDAR, Kir3

    Excitiation,

    disinhibition (?)

    3

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    42/57

    channel

    benzodiazepines GABAAR Positive

    modulator

    Disinhibition 3

    Phencyclidine,

    ketamine

    NMDAR Antagonist - 1

    Obat yang

    berikatan

    dengan

    transpoter

    biogenic amines

    Cocaine DAT, SERT,

    NET

    Inhibitor Blocks DA

    uptake

    5

    Amphetamine DAT, NET,

    SERT, VMAT

    Reverses

    transport

    Block DA

    uptake, synaptic

    depletion

    5

    Ectasy SERT DAT,

    NET

    Reverse transport Blocks DA

    uptake, synaptic

    depletion

    ?

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    43/57

    BENZODIAZEPINES

    Benzodiazepin termasuk kelompok campuran, adanya peningkatan aktivitas dari GABAA receptor,

    dengan peningkatan receptor site benzodiazepine. Benzodiazepine kadang diklasifikasikan sebagai

    sedative-hypnotic

    - Sedative drug, fungsinya ; mengurangi anxiety, meningkatkan kegembiraan, menenangkan.

    - Hypnotic, fungsinya ; obat tidur.

    Pharmacological actions

    Semua benzodiazepin diserap oleh GI tract, kecuali clorazepate (tranxene).

    Onset cepat efeknya yang penting pada dosis tunggal pada benzodiazepine yaitu sebagai

    penenang (menenangkan), dan menurunkan anxiety.

    Mengaktivkan gamma-aminobutyric acid-benzodiazepine (GABA-BZ) mengikat GABAA

    receptor ; akan membuka ion channel, mengurangi kecepatan neural, muscle faring. Sedative

    pada benzodiazepine (BZ) sebagai muscle relaxan dan anti convulsan.

    Efek secara spesifik dan system pada organ

    CNS (Central Nerve System) berefek anxiety dan sleep (tertidur), benzodiazepin efektive

    sebagai anticonvulsan, efektive untuk muscle relaxan, inhibit spinal polysynaptic afferent

    pathway, neurosynaptic afferent pathway.

    Precaution (pencegahan) dan adverse (merugikan) reaction

    Adverse effect benzodiazepine ; mengantuk, 10 % dari pasien.

    Digunakan untuk orang insomnia.

    Untuk hip fracture pada usia tua.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    44/57

    Adverse ; kombinasi benzodiazepine dengan sedative substance (seprti alcohol)

    menyebabkan drowsiness (mengantuk), disinhibition, respiratory depression.

    Impaire job, karena cognitive terganggu.

    Tolerance, Dependence, Withdrawal

    Tolerance

    Pengurangan respons terhadap suatu stimulus setelah pajanan yang lama. Kemampuan untuk

    menahan racun atau toxin dalam dosis besar yang tidak lazim. Mampu menahan tanpa

    mempengaruhi, kerja berbagai obat atau agen lain ; memperlihatkan toleransi.

    Dependence

    (DSM-IV), penggunaan substansi yang berulang walaupun masalah yang jelas berasal dari

    penggunaan substansi tersebut. Walaupun toleransi dan penghentian sebelumnya diartikan

    sebagai keperluan dan kecukupan dari ketergantungan, saat ini hanya dua dari beberapa kriteria

    yang mungkin ; kemudian direncanakan, menyatakan secara berulang atas keinginan atau

    percobaan yang gagal untuk menghentikan atau mengatur penggunaannya, serta meneruskan

    penggunaannya atas sepengetahuan dari fisik atau masalah mental yang terinduksi substansi.

    Istilah tersebut kadang-kadang dipergunakan secara lebih sempit untuk merujuk hanya pada

    ketergantungan psikologi, dan dalam hal ini mungkin dianggap menjadi suatu fenomena yang

    berbeda dari toleransi. DSM-IV meliputi gangguan ketergantungan substansi sspesifik terhadap

    alcohol, amfetamin atau simpatomimetik masa kerja sama, kanabis, kokain, halusinogen,

    inhalan, nikotin, opoid, fensiklidin, atau substansi masa kerja sama, serta sedatif, hipnotic, atau

    anxiolytic, demikian juga sebagai satu dari substansi multiple (polisubstansi).

    Withdrawal

    (DSM-IV), gangguan mental spesifik suatu zat yang terjadi setelah penghentian penggunaan

    atau pengurangan asupan zat psikoaktif yang telah digunakan secara teratur untuk menginduksi

    keadaan intoksikasi. DSM-IV mencakup sindrom penghentian penggunaan alcohol ; amfetamin

    atau simpatomimetik yang bekerja serupa.

    Drugs-drugs reactions

    Benzodiazepin receptor agonist interaction; excessive sedation dan respiratory depression.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    45/57

    Dosage and administraron benzodiazepin

    Short-acting drugs.

    Intermediate-acting drugs.

    Long-acting drugs.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    46/57

    COCCAINE

    Suatu alkaloid Kristal yang diperoleh dari daun Erythroxylon Coca yang digunakan sebagai

    anestesi local dan vasokonstriktor yang digunakan topical pada selaput lendir.

    Umumnya obat anestesi local terdiri dari sebuah gugus lipofilik yang berikatan dengan

    sebuah rantai perantara yang terikat pada satu gugus terionisasi. Aktivitas optimal memrlukan

    keseimbangan yang tepat antara gugus lipofilik dan kekuatan hidrofilik. Penembahan sifat fisik

    molekul, maka konfigurasi stereokimia spesifik menjadi penting, misalnya perbedaan potensi

    stereoisomer telah diketahui untuk beberapa senyawa. Karena ikatan ester lebih mudah terhidrolisi

    dari ikatan amida, maka lama kerja ester biasanya lebih singkat.

    Anestesi local biasanya diberikan secara suntikan ke dalam daerah serabut saraf yang akan

    dihambat. Oleh karena itu, penyerapan dan distribusi tidak begitu penting dalam memantau mula

    kerja efek dalam menentukan mula kerja anestesi umum terhadap SSP dan toksisitasnya pada

    jantung.

    Jika kadar obat dalam darah meningkat terlalu tinggi, maka akan timbul efek pada berbagai

    system organ.

    MORPHIN

    Morphine adalah narkotik alkaloid opium yang utama dan paling aktif mempunyai kerja

    analgetik yang kuat. Analgesik opioid biasanya member pengertian untuk mencakup semua

    turunan alkaloid alamiah dan semisintetik dari opium sama halnya dengan pengganti-penggantinya

    dengan efek-efek yang menyamai morfin.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    47/57

    Halucination

    Merupakan gangguan persepsi sensorik , seperti penglihatan, sentuhanm pendengaran,

    penciuman dan pengecapan tanpa adanya rangsangan/tidak dihubungkan dengan ransangan

    external, mungkin/tidak mungkin adanya delusional dari halucinatory experience.

    Delusional adalah keyakinan seseorang yang salah berdasarkan kesimpulan yang keliru

    tentang kenyataan luar dan dengan kokoh dipertahankan dari pada mempertengkarkannya serta

    bukti arau kenyataan yang nyata terhadap kebalikannya.

    Ada beberapa klasifikasi dari halusinasi ini, yaitu :

    1. Hypnagogic hallucination

    Gangguan persepsi sensorik dalam keadaan tertidur. Keadaan ini bukan termasuk pathological

    phenomenon.

    2. Hypnopompic hallucination

    Gangguan persepsi sensorik ketika terbangun dari tidur, bukan keadaan patologis.

    3. Auditory hallucination

    Gangguan persepsi suara, biasanya berupa suara seperti suara musik. Halusinasi seperti ini

    menandakan adanya psychopatic disorder

    4. Visual hallucination

    Gangguan persepsi yang melibatkan penglihatan terdiri dari bentuk gambar (seperti orang) dan

    bukan dalam bentuk gambar (cahaya, sinar) menunjukan adanya medical disorder.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    48/57

    5. Olfactory hallucination

    Gangguan persepsi dari penciuman terdapat di medical disorder.

    6. Gustatory hallucination

    Gangguan persepsi pengecapan, seperti tidak dapat mengecap rasam akibat adanya uncinate

    seizure.

    7. Tactil/haptic hallucination

    Gangguan persepsi dalam rabaan/merasakan sensasi, akibat adanya amputed limb.

    8. Somatic hallucination

    Gangguan sensasi yang terjadi di atau yang menuju tubuh, seringkali visceral in origin.

    9. Lilliputian hallucination

    Gangguan persepsi dalam hal melihat objek mengecil (micropsia)

    10. Mood-congurent hallucination

    Halusinasi yang seiring dengan salah satu keadaan depresi atau manic mood (ex : pasien

    depresi mendengar ada suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya jahat, sedangkan orang

    dengan manic mood merasa ada yang mengatakan bahwa dirinya hebat kuat dan

    berpengetahuan tinggi).

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    49/57

    11. Mood-incongurent hallucination

    Halusinasi yang mana keadaan mood tidak sesuai dengan depresi atau manic.

    12. Hallucinosis

    Halusinasi yang melibatkan auditory, berhubungan dengan chronic alkoholic abuse dan dapat

    disertai adanya clear sensorium.

    13. Synthesia

    Halusinasi yang diakibatkan oleh sensasi lain (ex : auditory sensation yang didahului adanya

    visual sensation )

    14. Trailing phenomenon

    Persepsi abnormal dihubungkan dengan hallucinogenic drugs dimana pergerakan objek terlihat

    banyak dan bersifat discontinue image.

    15. Command hallucination

    Gangguan persepsi di mana orang tersebut diatur untuk mengingat dan tidak dapat melawanny

    Defense Mechanism

    Defense Mechanism merupakan usaha untuk mengontrol atau menghinfari impuls yang tidak

    diinginkan. Terdapat beberapa klasifikasi dari defense mechanism, yaitu :

    a. Narcisstic Defense : Defense mechanism primitive muncul pada masa kanak-kanak

    b. Immature Defense : Muncul pada masa remaja

    c. Neurotic Defense : Muncul pada pasien dengan hysteric dan tekanan berat seperti pada

    pasien orang dengan tingkat stress

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    50/57

    d. Mature Defense : Muncul pada manusia dewasa dan memiliki kesehatan psikis yang

    baik.

    Narcisstic Defense

    a. Denial

    Menghindari secara sadar atas keadaan yang menyakitkan dan tidak menyenangkan dengan

    menghilangkan sensor data. Terkadang muncul kepura-puraan untuk menutupi yang

    dirasakan.

    b. Distortion

    Memutarbalikan fakta external untuk keinginan dan kebutuhannya sendiri dirinya sendiri

    contohnya unrealistic, megalomania belief (mengagungkan diri sendiri), halusinasi dan

    delusi berisi pengharapan.

    c. Projection

    Meminta perhatian orang dan bereaksi terhadap inner impulse dengan kepura-puraan .

    Immature Defense

    a. Acting out

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    51/57

    Mengekspresikan keingingan secara tidak sadar untuk menghindari menjadi sadar diikuti

    kecenderungan merusak.

    b. Blocking

    Menginhibisi pemikiran secara temporer dan sementara.

    c. Hypochondriasis

    Melebih-lebihkan atau memberi tekanan secara emosional terhadap keadaan sakit fisik atau

    psikis untuk menghindar dari sakitnya.

    d. Introjection

    Proses meniru suatu object atau orang lain.

    e. Passive-aggressive behaviour

    Mengekspresikan penyerangan terhadap orang lain secara tidak langsung contohnya seperti

    gagah-gagahan.

    f. Regression

    Mencoba untuk kembali ke libidinal phase awal untuk mencegah ketegangan dan konflik.

    Hal ini dilakukan untuk memperoleh kepuasan pribadi. Sangat penting untuk proses

    relaxasi dan tidur.

    g. Schizoid Fantasy

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    52/57

    Berusaha memanjakan diri dengan autistic dan mengasingakan diri untuk menyelesaikan

    konflik dan mendapatkan kepuasan. Menghindari kenintiman antarpersonal dan menolak

    orang secara eksentrik.

    h. Somatization

    Konversi rangsang psikis menjadi manifestasi somatik.

    Mature Defense

    a. Altruism

    Mementingkan kepentingan orang lain dan rela berkorban.

    b. Anticipation

    Membuat suatu antisipasi yang realistis atau merencanakan masa depan dalam

    ketidaknyamanan.

    c. Asceticism

    Menghilangkan perasaan menyenangkan dari pengalaman. Terdapat elemen moral yang

    menjadikan seseorang mendapatkan kepuasan dan kesenangan dari hal-hal yang spesifik.

    d. Humor

    Menggunakan komedi untuk mengekspresikan perasaan dan gagasan tanpa menghasilkan

    perasaan mengganggu pada orang lain.

    e. Sublimation

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    53/57

    Mendapat kepuasan dengan nilai-nilai yang luhur dan diterima secara sosial.

    f. Suppresion

    Secara sadar atau setengah sadar mengabgaikan atau menunda perhatian terhadap impuls

    sadar mengenai konflik. Masalah dapat diputus dengan bebas namun tidak menghindari

    masalah tersebut.

    Neurotic Defense

    a. Controling

    Mencoba untuk mengatur dan memanage suatu event atau objek dalam lingkungannya

    untuk meminimalkan kegelisahan dan untuk memecahkan konflik pribadi.

    b. Displacement

    Merubah sebuah emosi dari suatu hal atau benda menjadi hal atau benda lain yang

    mewakili/mirip dengan bentuk aslinya dalam suatu aspek atau kualitas

    c. Extrenalization

    Cenderung merasa bahwa terdapat kesamaan antara kepribadian dirinya dengan dunia luar.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    54/57

    d. Inhibition

    Secara sadar membatasi atau menurunkan beberapa ego, untuk ,menghindari kegelisahan

    yang muncul dari konflik dengan impuls insting atau adanya tekanan dari lingkungan dan

    beberapa orang.

    e. Intelectualization

    Secara sering menggunakan proses intelektual untuk menghindari kepura-puraan.

    f. Isolation

    Memisahkan sebuah hal dari pengaruh yang menyertainya.

    g. Rationalization

    Memberikan penjelasan rasional dalam usaha meyakinkan dan membenarkan prilaku,

    kepercayaan atau sikap dan prilaku yang mungkin tidak dapat diterima.

    h. Dissociation

    Adanya perubahan kepribadian secara drastis namun bersifat sementara untuk mencegah

    atau menghindari keadaan yang menyulitkan.

    i. Reaction formation

    Merubah impuls yang tidak suka diterimanya menjadi kebalikan kepada lawannya.

    Contohnya adalah manusia yang sangat terobsesi pada suatu hal.

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    55/57

    j. Repression

    Mengusir atau menyembunyikan suatu perasaan atau ide.

    k. Sexualization

    Menjadikan suatu objek atau fungsi dengan pemahaman sexual yang sebelumnya tidak

    pernah dipengaruhi

    Istilah-istilah

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    56/57

    Concussion

    Kondisi yang disebabkan oleh injury dari kepala, dengan karakteristik adanya sakit kepala,

    confusion dan amnesia.

    Contusion

    Adanya bruish dari otak yang diakibatkan oleh head injury atau operasi.

    Delution

    Pandangan yang irasional yang tidak dapat diatasi meski dengan alasan yang rasional.

    Paranoid

    Gangguan mental yang disertai delusi

    Paranoid

    Keadaan yang menyebabkan terjadinya sensitifitas dan penolakan yang berlebihan terhadap

    suatu benda atau orang lain, rasa curiga yang berlebihan, ingin bermusuhan dan rasa egois yang

    tinggi.

    Gangguan personal paranoid

    Merupakan gangguan personality dengan adanya kecurigaan yang berkepanjangan serta

    adanya kehilangan kepercayaan terhadap semua hal.

    Illusion

    Kesalahan persepsi dari adanya stimulus exsternal. Terdapat kesalahan tafsir terhadap

    objek yang ada.

    Euphoria

    Rasa nyaman pada tubuh, tak ada rasa nyeri atau tekanan jiwa.

    Ecstasy

  • 7/31/2019 laporan nbss........

    57/57

    Peningkatan rasa nyaman/kegiuran

    Elation/exaltation

    Perasaan nyaman, euphoria, peningkatan self-statisfaction dan optimisme.