9
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN BATU BULI-BULI DI RUANG TULIP IC ( BEDAH UMUM) RSUD ULIN BANJARMASIN Tanggal 8-14 Juni 2015 Oleh : Bernadino Oktavianus Manembu, S.Kep NIM. I4B111209 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Pendahuluan Bu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KMB

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN BATU BULI-BULIDI RUANG TULIP IC ( BEDAH UMUM) RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 8-14 Juni 2015

Oleh :

Bernadino Oktavianus Manembu, S.KepNIM. I4B111209PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN BATU BULI-BULIDI RUANG TULIP IC ( BEDAH UMUM) RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 8-14 Juni 2015

Oleh :

Bernadino Oktavianus Manembu, S.KepNIM. I4B111209Banjarmasin, Juni 2015

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Pembimbing LahanNoor Diani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KepMB

Lola Hamika, S.Kep., Ns

PATHWAY

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol.1.EGC:Jakarta

2. Lynda juall carpenito.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8.EGC:Jakarta

3. NANDA Internasional 2012-2014. Diagnosis Keperawatan . Jakarta . EGC.4. Sylvia A.Price.1994. Patofisiologi edisi 4 vol.1.EGC:Jakarta

BATU KANDUNG KEMIH

Klasifikasi :

Batu kalsium

Batu asam urat

Batu struvit (magnesium-amonium fosfat)

Batu sistin (saat kehamilan)

Komplikasi :

Hidronefrosis

Uremia

Pyelonefritis

Gagal ginjal akut sampai kronis

Obstruksi pada kandung kamih

Perforasi pada kandung kemih

Hematuria atau kencing darah

Nyeri pingang kronis

Infeksi pada saluran ureter dan vesika urinaria oleh batu.

Etiologi :

Faktor Endogen, Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan hiperoksalouria.

Faktor Eksogen, Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

Faktor lainnya, Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan, makanan atau penduduk yang vegetarian lebih sering menderita batu saluran kencing atau buli-buli.

Pemeriksaan Diagnostik :

Urinalisa, warna kuning, coklat atau gelap.

Foto KUB, menunjukan adanya batu.

Endoskopi ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.

EKG, menunjukan ketidak seimbangan cairan.

Foto Rontgen

IVP ( intra venous pylografi ),

Pielogram retrograde, menunjukan abnormalitas pelvis saluran ureter dan kandung kemih.

Pengertian :

Merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri

Manifestasi Klinis :

1. Hematuri.

2. Sering ditemukan infeksi disaluran kemih.

3. Demam.

4. Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal.

5. Mual.

6. Muntah.

7. Nyeri abdomen.

8. Disuria.

9. Menggigil.

Pengkajian :

Aktivitas dan istirahat, sirkulasi, integritas dan ego, eliminasi, nutrisi dan cairan, neurosensori, nyeri/ ketidaknyamanan, pernafasan, keamanan, pembelajaran/ penyuluhan.

Wawancara.

Pemeriksaan fisik.

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik biologis dan kimia

NOC :

Comfort level

Pain level

Pain control

Ktiteria Hasil :

Mengekspresikan kegembiraan terhadap lingkungan sekitar

Tanda-tanda vital dalam batas normal

Mengenal gejala nyeri

Melaporkan nyeri berkurang

Melaporkan cdapat mengontrol nyeri

NIC :

Pain Management

Kaji tipe intensitas, karakteristik dan lokasi nyeri

Kaji tingkatan skala nyeri untuk menentukan dosis analgesik

Anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang tenang

Atur sikap fowler 300 atau dalam posisi nyaman.

Ajarkan klien teknik relaksasai dan nafas dalam

Anjurkan klien menggunakan mekanism koping yang baik disaat nyeri terjadi

Hindari mual, muntah karena ini akan meningkatkan TIO

Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan

Hilangkan atau kurangi sumber nyeri

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah

NOC :

Nutritional Status : food and Fluid Intake

Nutritional Status : nutrient Intake

Weight control

Kriteria Hasil :

Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi

Tidak ada tanda tanda malnutrisi

Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

NIC :

Nutrition Management

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Berikan substansi gula

Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

ASUHAN KEPERAWATAN

Risiko infeksi

NOC :

Immune Status

Knowledge: Infection Control

Risk Control

Kriteria Hasil :

Klien terbebas dari tanda gejala infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Menunjukan prilaku hidup sehat

NIC :

Infection control

Kaji suhu badan pasien dan tanda vital

Pertahankan teknik aseptif, kebersihan tangan atau menggunakan alkohol sebelum kontak dengan pasien

Batasi pengunjung bila perlu

Mengkaji warna, turgor, kelenturan serta suhu kulit, membran mukosa terhadap kemerahan dan panas

Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. Evaluasi keadaan pasien terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum intravena.

Kolaborasi : memberikan antibiotik sesuai ketentuan

Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit

NOC :

Thermoregulation

Kriteria Hasil :

Suhu tubuh dalam rentang normal

Nadi dan RR dalam rentang normal

Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman

NIC :

Temperature Regulation

Monitor suhu minimal tiap 2 jam

Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu

Monitor TD, nadi, dan RR

Monitor warna dan suhu kulit

Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas

Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan

Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan

Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan

Berikan anti piretik jika perlu

Infeksi saluran kemih :

hidrolisis urea menjadi amoniak

(Proteus spp,Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus)

pH urine basa

Teori Epistaksi :

satu jenis batu menjadi inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya

Teori Hipersaturasi :

Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu

Kristalisasi menetap

Teori Matriks :

Adanya matriks (65 % protein, 10 % hexose, 3-5 hexosamin dan 10 % air)

Teori Kekurangan Inhibitor

Kekurangan magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida

Hidronefrosis

Retensio urin

Obstruksi

Pengendapan kristal

Sepsis

Infeksi

Iritasi

agregasi kristal

Batu di Buli

Risiko Infeksi

Hematuria, nyeri saat BAK dan nyeri tekan suprapubik

Buli-buli teraba penuh

Nyeri Akut