LAPORAN PERJALANAN

Embed Size (px)

Citation preview

Lembar PengesahanLaporan perjalanan ziaroh wali 8 dan study tour ini telah di teliti dan di sahkan oleh guru bahasa Indonesia sebagai tugas akhir tahun. Pelajaran 2011/2012 dan mengetahui guru wali kelas yang bersangkutan.

Blitar, 28 Januari 2012

Mengetahui

Wali kelas

Guru Pembimbing

Dra. Emi Fadilah Nip. 196610202003122001

Dori Karyanto S.Pd Nip. 197106102005011004

1

Daftar Isi

1.1 1.2 1.3

Dasar-dasar Pemikiran Tujuan Kegiatan Tempat Dan waktu Pelaksanaan Hasil Kegiatan a. Pengalaman Menarik b.Hambatan-hambatan

3 3 4 4 4 5 6 6 7 7 8 8 9 10 11 12 13 13 14

1.4

1.5

Biografi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sunan Gresik Sunan Ampel Sunan Giri Sunan Bonang Sunan Kudus Sunan Kalijaga Sunan Muria Sunan Drajat Borobudur Jalan Malioboro

1.6 1.7 1.8 1.9

Penanggung jawab Jadwal Kegiatan Kesimpulan Kritik Saran

2

DASAR-DASAR PEMIKIRANStudy tour merupakan kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk mempelajari proses yang sebenarnya langsung di lapangan.Tour diadakan karena kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung.Hal tersebut diadakan karena tidak mungkin menghadirkan setiap peristiwa ke dalam kelas untuk dipelajari dan diamati. Beberapa manfaat study tour antara lain: Mengembangkan sikap ingin tahu peserta, Study tour adalah program pembelajaran siswa langsung ke lapangan,dengan melihat dan mengamati secara otomatis akan timbul perasaan i n g i n tahu siswa dan keinginan siswa untuk lebih banyak bertanya karena tidak m a m p u m e n j e l a s k a n f e n o m e n a y a n g i a a m a t i s e c a r a langsung di lapangan.Dengan mendapatkan penjelasan secara langsung dari pakar, siswa a k a n l e b i h b a n y a k t a h u t e n t a n g o b j e k p e m b e l a j a r a n d i b a n d i n g k a n hanya sekedar membaca buku. Menyediakan pengalaman melalui objek, tempat, situasi,dan hubungan antar manusia yang tidak dapat disediakan di kelas. T i d a k s e m u a p e r i s t i w a d a n o b j e k p e m b e l a j a r a n d a p a t d i h a d i r k a n dalam kelas, oleh karena itu study tour dapat memecahkan masalah ini melalui penelitian langsung kelapangan. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan. Dengan melakukan pengamatan langsung ke lingkungan o b j e k pembelajaran siswa akan lebih mengenal ciri-ciri dan karakteristik lingkungan yang khas sesuai dengan objek yang diteliti.

TUJUAN KEGIATAN STUDY TOUR Memenuhi tugas akhir tahun Pelajaran 2011/2012 dalam rangka pembuatan Laporan Perjalanan. Merefresingkan diri sesudah mengikuti ujian Semester Ganjil, dan persiapan menghadapi Ujian Madrasah dan Ujian Nasional. Memberikan pengetahuan tentang sejarah dan warisan budaya Indonesia. Menanamkan nilai-nilai spiritual dengan cara berziaroh ke makam-makam para wali terutama wali 8.

3

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAANPerjalanan ziarah wali dan study tour dilaksanakan pada hari Senin, 2 Januari 2012 pukul 15.00 WIB dan pulang diperkirakan pada hari Kamis, 5 Januari 2012 pukul 04.00 WIB (Dini Hari). Adapun tujuan ziarah wali dan study tour adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Obyek Ziarah Sunan Ampel Sunan Giri Maulana Malik Ibrahim Sunan Drajat Asmoro Kondhi Sunan Bonang Sunan Muria Sunan Kudus Sunan Kalijogo Raden Patah/Masjid Agung Raden Santri Candi Borobudur Candi Prambanan Malioboro Lokasi Surabaya Gresik Gresik Lamongan Tuban Tuban Gunung Muria Kudus Kadilangu Yogya Demak Gunung Pring Kudus Jawa Tengah Jawa Tengah Yogyakarta

HASIL KEGIATAN1) PENGALAMAN MENARIKa. Dapat Bersenang-senang dengan teman-teman

b. Bisa mendapatkan Perjalanan yang unik karena ada suka dan ada dukanya(mabuk kendaraan)c. Bisa foto-foto dengan turis dan narsis-narsisan dengan teman-teman.

2) HAMBATAN-HAMBATANa. Bis yang kami naiki mendapat gangguan dalam permesinan dan setiap akan melanjutkan perjalanan kami harus mendorongnya terlebih dahulu. b. Kami tidak terlalu fasih dalam berbahasa inggris sehingga bingung bercakap-cakap dengan para turis luar negeri.

BIOGRAFI

4

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi AlHusaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali Qasam bin As-Sayyid Alwi bin AsSayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Jafar Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap AsSamarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal. Isteri Maulana Malik Ibrahim Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Jafar Shadiq [Sunan Kudus]. Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

Sunan Ampel (Raden Rahmat)5

Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Nasab lengkapnya sebagai berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Jafar Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syariah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.

Sunan GiriSunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya6

Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525.

Sunan KudusSunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Jafar Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

Sunan KalijagaSunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.

7

Sunan Muria (Raden Umar Said)SUNAN MURIA Raden Umar Syaid, atau Raden Said yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Sunan Muria, adalah termasuk salah seorang dari kesembilan wali yang terkenal di Jawa. dalam riwayat dikatakan, bahwa beliau adalah putera dari Sunan Kalijaga, nama kecilnya ialah Raden Prawoto, dalam perkawinannya dengan Dewi Soejinah putri Sunan Ngudung. jadi kakak dari Sunan Kudus, Sunan Muria memperoleh seorang putera yang diberi nama pangeran santri, dan kemudian mendapat julukan dengan : Sunan Ngadilungu. Sunan Muria juga terhitung salah seorang penyokong dari kerajaan Bintoro yang setia, disamping ikut pula mendirikan masjid Demak., semasa hidupnya dalam menjalankan dakwah ke-Islam-an, yang menjadi daerah operasinya terutama adalah di desa-desa yang jauh letaknya dari kota pusat keramaian. beliau lebih suka menyendiri dan bertempat tinggal di desa, bergaul serta hidup di tengah-tengah rakyat jelata, sunan muria lebih suka mendidik rakyat jelata tentang agama Islam disepanjang lereng Gunung Muria yang terletak 18 km jauhnya sebelah utara kota Kudus sekarang. Cara beliau menjalankan dakwah ke-Islam-an, adalah dengan jalan mengadakan kursus-kursus terhadap kaun dagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata, beliaulah kabarnya yang mempertahankan tetap berlangsungnya gamelan sebagai satu-satunya sebagai seni jawa yang sangat digemari rakyat serta dipergunakannya untuk memasukkan rasa ke-Islam-an ke dalam jiwa rakyat untuk mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu beliau adalah pencipta dari gending sinom dan kinanti. Kini beliau dikenal dengan sebutan Sunan Muria, oleh karena beliau dimakamkan diatas gunung Muria, termasuk dalam daerah kerajaan Kudus.

Sunan DrajatSunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam beliau menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Sunan Drajat bernama kecil Raden Syarifuddin atau Raden Qosim putra Sunan Ampel yang terkenal cerdas. Setelah pelajaran Islam dikuasai, beliau mengambil tempat di Desa Drajat wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebagai pusat kegiatan dakwahnya sekitar abad XV dan XVI Masehi. Ia8

memegang kendali keprajaan di wilayah perdikan Drajat sebagai otonom kerajaan Demak selama 36 tahun. Beliau sebagai Wali penyebar Islam yang terkenal berjiwa sosial, sangat memperhatikan nasib kaum fakir miskin. Ia terlebih dahulu mengusahakan kesejahteraan sosial baru memberikan pemahaman tentang ajaran Islam. Motivasi lebih ditekankan pada etos kerja keras, kedermawanan untuk mengentas kemiskinan dan menciptakan kemakmuran. Usaha ke arah itu menjadi lebih mudah karena Sunan Drajat memperoleh kewenangan untuk mengatur wilayahnya yang mempunyai otonomi. Sebagai penghargaan atas keberhasilannya menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, beliau memperoleh gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah Sultan Demak pada tahun saka 1442 atau 1520 Masehi.

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[1] Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kmadhtu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari9

keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

10

PENANGGUNG JAWAB

1. 2. 3.

Penanggung jawab Ketua Sekertaris

: Drs. Mahmudi M.sc : Drs. Suyanto : Eka Fauzi Afsoh, S.Si : Anang Yudhi S. M.Pd : Nanik Puspitosari, M.Pd Dori Karyanto, S.Pd Dra. Hj. Endarwati Hj. Misatun, S.Ag Dra. Emi Fadilah Dra. Anik Wahtudiati Luluul Wardah, S.Pd

4. Bendahara 5. Wali Kelas

6.

Pendamping

: Drs. Sukardi Drs. Mesra Drs. Sunaryanto Tatok Hernanto, S.Pd Eko Wardoyo, S.Pd Gogot Ari Susanto, S.Pd Pamuji Ahmad Bisri Mustofa Sulistiyowati, S.Pd Dra. Titik Yuliani Zunita Wulansari11

Luluk Faridatul C Laily Istiqomah No. 1 HARI/TANGGAL Senin, 2 Januari 2012 WAKTU 16.00 WIB 20.30 WIB 22.00 WIB 00.15 WIB 02.00 WIB 04.00 WIB 06.00 WIB 15.30 WIB 18.30 WIB 21.30 WIB 22.00 WIB 02.00 WIB 07.00 WIB 11.00 WIB 14.00 WIB 04.00 WIB KEGIATAN Berangkat dari MAN WLINGI Sunan Ampel Sunan Giri Maulana Malik Ibrahim Sunan Drajat Asmoro Kondhi Sunan Bonang Sunan Muria Sunan Kudus Sunan Kalijogo Raden Patah Raden Santri Gunung Pring Candi Borobudur Malioboro Candi Prambanan Tiba di MAN WLINGI KETERANGAN

2

Selasa, 3 Januari 2012

3 4

Rabu, 4 Januari 2012 Kamis, 5 Januari 2012

JADWAL KEGIATAN STUDY TOUR 2012

KESIMPULANMengembangkan sikap ingin tahu peserta, Study tour adalah program pembelajaran siswa langsung ke lapangan,dengan melihat dan mengamati secara otomatis akan timbul perasaan i n g i n tahu siswa dan keinginan siswa untuk lebih banyak bertanya karena tidak m a m p u m e n j e l a s k a n f e n o m e n a y a n g i a a m a t i s e c a r a langsung di lapangan. Menyediakan pengalaman melalui objek, tempat, situasi,dan hubungan antar manusia yang tidak dapat disediakan di kelas. T i d a k s e m u a p e r i s t i w a d a n o b j e k p e m b e l a j a r a n

12

d a p a t d i h a d i r k a n dalam kelas, oleh karena itu study tour dapat memecahkan masalah ini melalui penelitian langsung kelapangan.

KRITIK DAN SARAN1. KRITIK : Dalam Pemilihan bis diharapkan panitia lebih selektif karena kami rasa bis tidak

nyaman. Antara lain : a. Aroma bis yang tidak enak karena kurangnya kebersihan. b. Mesin yang perlu di cek kelayakannya karena kami harus mendorong bis setiap bis mati mesinnya. 2. SARAN : Harapnya panitia menerima kritik kami dan berusaha lebih baik demi kelancaran dan kenyamanan dalam berstudy tour.

Lampiran-lampiran

13