Upload
hafiz-andalas-putra
View
401
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
1/16
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wilayah Indonesia terbagi atas perairan dan daratan. Daratan yang ada
terdiri dari berbagai topografi atau keadaan relief. Kebanyakan wilayah Indonesia
berbentuk pegunungan dan lereng terutama di Pulau Jawa yang banyak terdapat
pegunungan dan lereng. Adanya lereng yang dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian perlu tindakan konservasi agar tidak terjadi erosi bahkan tanah longsor.
egitu pula pada lahan hutan yang perlu adanya vegetasi sebagai penguat lereng.
Akhir!akhir ini banyak musibah seperti tanah longsor dibeberapa daerah di
Indonesia ada pula sedimentasi dihilir atau di waduk hasil erosi tanah. "al ini
terjadi karena masyarakat belum begitu paham akan pentingnya tindakan
konservasi tanah maupun air. Jangka panjang kerusakan tanah yang lebih parah
bisa saja terjadi.
#alah satu $ontoh daerah dengan kerusakan tanah akibat erosi adalah
Dieng yang berada di Kabupatan Wonosobo dan anjarnegara. %opografi daerah
ini berbentuk lereng. Walaupun sudah terdapat terasering& tapi terjadinya erosi
dimusim hujan sangatlah besar. "al ini dibuktikan dengan keruhnya sungai!sungai
yang berasal dari dataran tinggi Dieng. Keruhnya sungai akibat adanya erosi tanah
dan ber$ampur dengan air sungai. Dampak adanya erosi ini akan mengakibatkan
semakin berkurangnya kesuburan tanah dan sedimentasi di sungai atau waduk
yang berada di hilir sungai. Dampak yang lainnya dapat mengakibatkan terjadinya
longsor.
92
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
2/16
Kejadian erosi maupun longsor tanah dapat saja ditanggulangi dengan $ara
tindakan konservasi yang sesuai. #alah satunya adalah dengan mengetahui garis
kontur atau sabuk gunung. #alah satu fungsi mengetahui sabuk gunung adalah
dapat menetukan sistem pertanaman yang dapat diterapkan. #ystem pertanaman
yang dilakukan juga menanggulangi terjadinya erosi. Adapun pembuatan garis
kontur dapat menggunakan beberapa $ara& salah satunya penggunaan alat ondol!
ondol. 'leh karena itu& untuk lebih memahami garis kontur atau sabuk gunung
perlu adanya praktik lapangan pembuatan garis kontur.
B. Tujuan
(. )embuat peta garis kontur dari penyembaran titik!titik ketinggian pada suatu
daerah.
*. )emba$a atau menelaah bentuk!bentuk medan atau relief pada permukaan
bumi berdasarkan garis kontur.
93
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
3/16
II. TINJAUAN PUSTAKA
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian
atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan $ara
tertentu dan skala tertentu yang men$akup unsur!unsur alam dan atau unsur
buatan manusia +,uwono&*--(. Dua unsur utama topografi adalah ukuran relief
+berdasarkan variasi elevasi dan ukuran planimetrik +ukuran permukaan bidang
datar. Pengukuran yang dilakukan untuk memperoleh hubungan. Posisi diantara
titik!titik dasar disebut pengukuran titik!titik kontrol dan hasilnya akan
dipergunakan untuk pengukuran detail yang hasil akhirnya berupa peta +#uyono
dan %akasaki&(//0.
Dalam peta topografi digunakan garis kontur +$ontur line& yaitu garis
yang menghubungkan tempat!tempat yang mempunyai ketinggian sama. Peta
khorografi merupakan peta yang menggambarka seluruh atau sebagian permukaan
bumi dengan skala yang lebih ke$il. Dalam peta topografi digambarkan semua
kenampakan yang ada pada suatu wilayah. 1ntuk mengetahui ketinggian suatu
tempat dan untuk memperhatikan tingkat keamanan suatu lereng. 2iri utama peta
topografi adalah menggunakan garis kontur. Dimana garis tersebut dapat
memberikan informasi baik se$ara relif maupun se$ara absolut +Wongsotjitro&
(/34.
5aris kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat6tempat yang
sangat tinggi dan suatu permukaan tanah di dalam peta. Dari simbol6simbol yang
ada garis kontur yang lebih sering dipakai dalam penggambaran sebuah peta&
94
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
4/16
karena selain banyaknya elevasi yang dapat digambarkan& garis kontur merupakan
petunjuk langsung dari suatu elevasi tertentu. 5aris kontur ini dapat kita
bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur pada
suatu peta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah yang $uram. #ebaliknya
semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta menunjukan bahwa
daerah yang disebut termasuk dalam kategori landai +7urjati& *--8.
5aris! garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah
peta& dan tidak menyembunyikan rin$ian peta lainnya yang penting garis kontur
juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah +9igfesink&
(/0:.5aris6garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah
peta& dan tidak menyembunyikan rin$ian peta lainnya yang penting. 5aris kontur
juga memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah. ;levasi titik 6titik
yang tidak terletak diatas garis kontur bisa di$ari dengan interpolasi antara dua
garis kontur yang terletak dikedua sisi titik tersebut. Adapun bidang a$uan umum
yang sering dipakai adalah bidang permukaan laut rata!rata. Informasi relief
se$ara absolut memperlihatkan dengan $ara menuliskan nilai kontur yang
merupakan garis ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu +Irvine&
(//4.
95
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
5/16
III. METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan berupa lahan berbentuk lereng.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain selang,
tali rafa, ondol-ondol, ajir bambu, dan altimeter.
B. Pr!edur Kerja
. !ndol-ondol disiapkan.
2. "un#ak bukit a$al ditentukan, missal titik A.
3. %itik B pada bagian lereng yang lebih rendah ditentukan
sesuai dengan beda tinggi &inter'al 'erti#al ( )*+ yang
diinginkan, maksimal ,5 m. selang plasti# digunakan pada
titik B ( 5 #m. jarak dari A ke B diukur &inter'al horiontal
( )+.
4. /enentukan ) dapat dihitung dengan rumus berikut 0 ) (
)*1 , dmana ) ( )nter'al oriontal &m+, )* ( inter'al
'erti#al &m+, dan ( kemiringan lahan asal &+.
5. aki ondol-ondol ditetakkan pada titik B sedangkan kaki
lainnya digerakkan ke atas atau ke ba$ah sedemikian rupa
sehingga tali bandul persis berada pada titik tengah palang
yang sudah ditandai. %itik yang baru ini, misalkan titik B,
adalah titik yang sama tinggi dengan titik B.
96
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
6/16
6. 7ari titik B tentukan titik B2 dengan #ara yang sama dengan
tahap 5, demikian seterusnya sehingga diperoleh sejumlah
titik pada lahan yang akan ditentukan garis konturnya.
8. %andai titik tersebut dengan patok kayu atau bambu.
. %itik yang ditandai kayu dihubungkan dengan tali rafa1plastik
sehingga membentuk garis yang sama tinggi. :ika garisnya
patahpatah, hilangkan sudut-sudutnya dengan menggeser
patok ke atas atau ke ba$ah sehingga terbentuk garis sabuk
gunung yang bagus.
9. ;aris yang terbentuk tersebut adalah garis sabuk gunung
pertama.
.
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
7/16
I". HASIL DAN PEMBAHASAN
A Ha!#l
(&4 m
(&4 m
Ketinggian tempat < (- 6 *4 m dpl
Kemiringan lereng < */=
>egetasi
! %ahunan < Jati
! )usiman < 7anas dan gulma
9okasi geografis #erayu #elatan< agian dari $ekungan Jawa %engah #elatan&
membentang dari barat ke timur sepanjang (-- m& terbagi menjadi * bagian yaitu
bagian 5unung Kabanaran +barat dan dipisahkan oleh 9embah Jatilawang.
9
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
8/16
B. Pe$%aha!an
Kontur merupakan garis hubung antara titik6titik yang mempunyai tinggi
yang sama. Kontur sering digunakan untuk menyatakan tinggi pada peta
topografi& hal ini dikarenakan kontur lebih mudah untuk memberikan gambaran
pada pengguna peta. Kontur pada sebuah peta dapat digunakan untuk menaksir
kemiringan tanah& menghitung ren$ana galian ataupun timbunan tanah& membuat
profil atau sayatan tanah dari data yang telah ada +peta dan kontur dari satu titik
tertentu ke titik lainnya +Purworahardjo& (/3?.
5aris kontur adalah garis yang menghubungkan titik!titik yang
mempunyai ketinggian sama. Pembuatan garis kontur +garis sabuk gunung
mutlak diperlukan untuk mengefektifkan fungsi dari teknik konservasi tanah yang
diterapkan. %eknik konservasi yang memerlukan garis kontur antara lain adalah
sistem pertanaman lorong& teras bangku& teras gulud& dan teras kredit. Ada
beberapa metode dalam menentukan garis kontur antara lain dengan
menggunakan theodolit& abney level& waterpas selang plastik& dan ondolondol +A!
frame.
Daerah aliran sungai +DA# didefinisikan sebagai hamparan wilayah yang
dibatasi oleh pembatas topografi +punggung bukit yang menerima&
mengumpulkan air hujan& sedimen& dan unsur hara serta mengalirkannya melalui
anak!anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet) +Dunne dan 9eopold& (/03.
)enurut Asdak +*--*& ekosistem DA# biasanya dibagi menjadi daerah
hulu& tengah& dan hilir. #e$ara biogeofisik& daerah hulu merupakan daerah
konservasi& mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi& dengan kemiringan lereng
99
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
9/16
lebih besar dari (4=& bukan daerah banjir& pengaturan pemakaian air ditentukan
oleh pola drainase& dan jenis vegetasi umumnya tegakan hutan. #ementara daerah
hilir DA# merupakan daerah pemanfaatan dengan kemiringan lereng ke$il
+kurang dari 3=& pada beberapa tempat merupakan daerah banjir& pengaturan
pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi& dan jenis vegetasi didominasi
oleh tanaman pertanian ke$uali daerah estuaria yang didominsi hutan
gambut@bakau. DA# bagian tengah merupakan daerah transisi dari kedua
karakteristik biogeofisik DA# yang berbeda tersebut di atas. Perubahan tataguna
lahan dibagian hulu DA# seperti reboisasi& pembalakan hutan& deforestasi&
budidaya yang mengabaikan kaidah!kaidah konservasi akan berdampak pada
bagian hilirnya& sehingga DA# bagian hulu mempunyai fungsi perlindungan dari
segi tata air. 'leh karena itu yang menjadi fokus peren$anaan pengelolaan DA#
sering kali DA# bagian hulu& mengingat adanya keterkaitan biofisik melalui daur
hidrologi. Pengelolaan DA# merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah
yang menempatkan DA# sebagai unit pengembangannya. Ada tiga aspek utama
yang selalu menjadi perhatian dalam pengelolaan DA# yaitu jumlah air (water
yield)& waktu penyediaan (water regime) dan sedimen. DA# dapat dipandang
sebagai suatu sistem hidrologi yang dipengaruhi oleh peubah presipitasi +hujan
sebagai masukan ke dalam sistem. Disamping itu DA# mempunyai karakter yang
spesifik serta berkaitan erat dengan unsur!unsur utamanya seperti jenis tanah&
topografi& geologi& geomorfologi& vegetasi dan tataguna lahan. Karakteristik DA#
dalam merespon $urah hujan yang jatuh di tempat tersebut dapat memberi
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
10/16
pengaruh terhadap besar ke$ilnya evapotranspirasi& infiltrasi& perkolasi& aliran
permukaan& kandungan air tanah& dan aliran sungai +#eyhan& (/00.
'ndol!ondol atau gawang segitiga terbuat
dari kayu atau bambu& terdiri dari dua buah kaki
yang sama panjang +A & B & '$& sebuah palang
penyangga +( & ) $& benang +D& dan pemberat
+ndl*ndl+ E& Pada bagian tengah palang
diberi tanda untuk menentukan bahwa kedua ujung
kaki ondol!ondol terletak pada posisi yang sama
tinggi. 1ntuk mempermudah melakukan
pengukuran pada palang penyangga +2 dapat
dipasang ,ater-a!sebagai pengganti ondol!ondol.
2ara mengerjakanegetasi yang tumbuh berupa tanaman tahunan yaitu pohon jati dan
tanaman semusim berupa tanaman nanas.
3
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
13/16
". PENUTUP
A. Ke!#$-ulan
asil praktikum dapat disimpulkan bah$a "embuatan ;aris
ontur di "erbukitan erayu elatan mempunyai kemiringan
28. ;aris kontur yang dibuat dengan ondol-ondol mempunyai 3
tingkat dengan masing-masing tingkat panjangnya kurang lebih
2 meter. ;aris kontur dapat menggambarkan bentuk dari
permukaan lahan yang kita amati, bergelombang, #ekung, landai
dan datar.
B. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik& akan tetapi sebaiknya dalam
memilih tempat untuk melaksanakan praktikum yang $ukup baik seperti keadaan
tanah yang tidak berbatu dan nyaman. )aaf bila ada salah kata maupun
kekurangan dalam pembuatan laporan dan terimaksih.
4
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
14/16
DA0TAR PUSTAKA
Arsyad& #. *---.Konservasi Tanah dan Air. IP Press. ogor.
Asdak& 2. *--*.Hidrologi dan engelolaan !aerah Aliran Sungai. 5adjah )ada
Press. ,ogyakarta.
alai esar 9itbang #umberdaya 9ahan Pertanian. *--0. etun"uk Teknis
Teknologi Konservasi Tanah dan Air. alai Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian.
Dunne& %.& dan 9eopold& 9. .& (/03. #ater in $nvirontmental lanning. W."..
Breeman and 2ompany& #an Bransis$o.
7urjati& 2hatarina. *--8.%odul A"ar& Ilmu 'kur Tanah . Program #tudi %eknik
5eodesi I%#& #urabaya.
Purworahardjo& 1maryono. (/3?. Ilmu 'kur Tanah Seri . Institut %eknologi
andung& andung.
#eyhan& ;. (//-. !asar*dasar Hidrologi. 5adjah )ada 1niversity Press.
,ogyakarta.
#osrodarsono& #uyono& dan )asayoshi %akasaki. (//0. engukuran To+ograi
dan Teknik emetaan. Jakarta. P%. Pradnya Paramita.
Wongsotjitro& #oetomo. (/00.Ilmu 'kur Tanah. ,ogyakarta. Kanisius.
,uwono. *--(. Kartograi !asar. Program #tudi %eknik 5eodesi B%#P 6 I%#&
#urabaya.
5
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
15/16
LAMPIRAN
6
7/26/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ACARA V.docx
16/16
5ambar Pembuatan 5aris Kontur
8