28
iv LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geomorfologi yang diampu oleh Drs. Jupri, M.T dan Hendro Murtianto, S.Pd., M. Sc. . oleh Kelompok 5 Agustian Fareri Dias Novianti Dionisius ardian Krisandi Erika Dwi Rakhmahyani Giya Nisa Safarifty R. M. Rouffie Putra Kusumah Runjung Reza Rahmat Djunaedi Junyar Tiara Putri Yonita 1703573 1700034 1701860 1704667 1701173 1702461 1705803 1700206 DEPARTEMEN PENDIIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2018

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

  • Upload
    others

  • View
    31

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geomorfologi yang

diampu oleh Drs. Jupri, M.T dan Hendro Murtianto, S.Pd., M. Sc.

.

oleh

Kelompok 5

Agustian Fareri

Dias Novianti

Dionisius ardian Krisandi

Erika Dwi Rakhmahyani

Giya Nisa Safarifty

R. M. Rouffie Putra Kusumah Runjung

Reza Rahmat Djunaedi Junyar

Tiara Putri Yonita

1703573

1700034

1701860

1704667

1701173

1702461

1705803

1700206

DEPARTEMEN PENDIIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2018

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur seraya penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas karunia,

rahmat, dan nikmat-Nyalah makalah yang “Laporan Praktikum Geomorfologi”

dapat terselesaikan.

Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Geomorfologi.

Dalam penyelesaian makalah ini, banyak dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jupri, M.T., sebagai dosen pengampu mata kuliah

Geomorfologi.

2. Bapak Hendro Murtianto, S.Pd., M. Sc., sebagai dosen pengampu mata

kuliah Geomorfologi.

3. Orang tua tercinta, atas dukungan dan dorongannya;

4. Rekan-rekan dari semua pihak yang penulis tidak mungkin sebutkan satu-

persatu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Semoga atas segala bantuan dan kebijakan yang telah diberikan kepada

penulis, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan dan

kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu sangatlah penulis harapkan saran dan

kritik dari semua pihak khususnya para pembaca.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat khususnnya bagi penulis

sendiri, umumnya bagi para pembaca.

Bandung, Mei 2018

TIM PENULIS

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1

1.4 Manfaat .............................................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Geomorfologi Daerah Karst ............................................................................... 4

2.2.Tanah Shale ...................................................................................................... 10

2.3.Konsdisi Gologi dan Geomorfologi Kabupaten Purwakarta ........................... 10

2.4.Sungai .............................................................................................................. 12

2.5.Dataran Banjir .................................................................................................. 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian............................................................................................. 14

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 14

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................ 14

BAB IVPEMBAHASAN

2.1.Karst Rajamandala .......................................................................................... 15

2.2.Bawah Jemabatan Cisomang .......................................................................... 16

2.3.Cikao Park ...................................................................................................... 17

2.4.Pantai Keawanan ............................................................................................ 18

BAB VI KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 22

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .................................................................................................................. 4

Gambar 2 ................................................................................................................ 15

Gambar 3 ................................................................................................................ 16

Gambar 4 ................................................................................................................ 18

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Geomorfologi adalah ilmu tentang bentukan muka bumi beserta

aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dimana geomorfologi yang merupakan

cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang

meliputi pandangan luas sebagai satu cakupan kenampkan sebagai bentang

alam sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan.

Dalam praktikum ini kita mengamati bentukan lahan dari Bandung,

Purwakarta, hingga Cirebon. Bentukan geomorfologi disetiap daerah akan

berbeda tetapi ada sedikit kemiripan dengan daerah lain nya, disebabkan

karena proses terjadi nya pada zaman dahulu.

Kami menggunakan alat klinometer untuk mengetahui kemiringan

salah satu objek yang kita amati, selain itu juga kita menggunakan peta RBI

dan peta geologi untuk menentukan dimana posisi kami saat memploting

tempat objek tersebut dan dibantu dengan GPS.

Dengan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui

bentukan lahan daerah bandung, purwakarta, dan Cirebon.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana morfologi daerah Bandung , Purwakarta, dan Cirebon?

2. Bagaimana proses terjadinya morfologi pada wilayah tersebut?

1.3.Tujuan

1. Untuk Mengetahui morfologi daerah Bandung , Purwakarta, dan Cirebon?

2. Untuk Mengetahui proses terjadinya morfologi pada wilayah tersebut?

1.4.Manfaat

1. Mengetahui morfologi daerah Bandung , Purwakarta, dan Cirebon

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

2. Mengetahui proses morfologi daerah Bandung , Purwakarta, dan Cirebon

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1.Geomorfologi Daerah Karst

Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan

Bumi dan poses yang terjadi terhadapnya. Secara luas, berhubungan

dengan landform (bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun

bentuk konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh

perilaku organisme di tempat mereka hidup. Kenampakan subsurface terutama

di daerah batugamping sangat penting dimana sistem gua terbentuk dan

merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.

Gambar 1

Solusional form karst

Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari

bahasa Yugoslavia/ Slovenia. Istilah aslinya adalah ‘krst / krast’ yang

merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia

Utara, dekat kota Trieste. Ekosistem Karst adalah areal-areal yang mempunyai

lithologi dari bahan induk kapur.

Genesis bentangalam karst ,

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

• Terbentuk karena batuan muda dilarutkan dalam air dan membentuk

lubang-lubang.

• Terjadi pada wilayah yang tersusun oleh batugamping, batuan dolomit

atau gamping dolomitan.

• Berkembang di daerah yang mempunyai curah hujan cukup.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Topografi Karst

Bentuk lahan solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan

yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat. Akan tetapi tidak semua batuan

karbonat dapat membentuk topografi karts, faktor lain yang dapat

membentuk topografi karts adalah:

• Batuan mudah larut (CaCO3 dan CaMgCO3)

• Batuan tersebut tebal

• Banyak rekahan (diaklas)

• Vegetasi rapat

Batuan karbonat yang banyak memiliki diaklas akan memudahkan

air untuk melarutkan batuan CaCo3. Oleh karena itu batuan karbonat yang

memiliki sedikit diaklas, walaupun terletak pada daerah dengan curah hujan

cukup tinggi, tidak terbentuk topografi karts. Vegertasi yang rapat akan

menghasilkan humus, yang menyebabkan air di daerah tersebut memiliki Ph

yang rendah atau air menjadi asam. Pada kondisi asam, air akan mudah untuk

melarutkan batuan karbonat. Perpaduan antara batuan karbonat dengan

banyak diaklas, curah hujan dan suhu yang tinggi, serta vegetasi yang lebat

akan mendorong terjadinya topografi karts. Asal mula topografi karst adalah

adanya pengendapan gamping di dasar laut, kemudian terangkat di atas muka

air laut dan selanjutnya oleh air hujan batu gamping tersebut terlarutkan

menjadi bentuk-bentuk kubah, dan cekungan.

Proses pelarutan Kalsium Karbonat oleh air

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

CaCO3 + H2O + CO2 Ca(HCO3)2

Reaksi kimia dan keseimbangannya pada proses pelarutan batugamping

H2O + CO2 H2CO3

2H2CO3 + CaCO3 Ca(HCO3)2 + H2

Bila batugamping sudah terlarut biasanya akan menyisakan bagian-

bagian yang tidak dapat larut dalam air, terbentuk persenyawaan karbonat.

Sisa-sisa ini berkomposisi besi, berwarna merah atau merah coklat.Pengaruh

dari erosi oleh: air, angin, dan es, berkolaborasi dengan latitude, ketinggian

dan posisi relatif terhadap air laiut. Dapat dikatakan bahwa tiap daerah

dengan iklim tertentu juga memiliki karakteristik pemandangan sendiri

sebagai hasil dari erosi yang bekerja yang berbeda terhadap struktur geologi

yang ada.

Torehan air terhadap lapisan batugamping yang keras dapat berupa

aliran sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan

alur drainase yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga

membentuk cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan

bagian yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan

tinggian ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.

Morfologi makro

Dibawah ini adalah beberapa bentuk morfologi permukaan karst dalam ukuran

meter sampai kilometer:

• Swallow hole : Lokasi dimana aliran permukaan seluruhnya atau sebagian

mulai menjadi aliran bawah permukaan yang terdapat pada batugamping.

Swallow hole yang terdapat pada polje sering disebut ponor. (Marjorie M.

Sweeting, 1972). Pengertian ini dipergunakan untuk menandai tempat

dimana aliran air menghilang menuju bawah tanah.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

• Sink hole : disebut juga doline, yaitu bentukan negatif yang dengan

bentuk depresi atau mangkuk dengan diameter kecil sampai 1000 m lebih.

(William B. White, 1988)

• Vertical shaft : pada bentuk ideal, merupakan silinder dengan dinding

vertikal merombak perlapisan melawan inclinasi perlapisan. (William B.

White, 1988)

• Collapse : runtuhan

• Cockpit : bentuk lembah yang ada di dalam cone karst daerah tropik yang

lembab. Kontur cockpit tidak melingkar seperti pada doline tetapi seperti

bentuk bintang dengan sisi-sisi yang identik, yang menunjukkan bahwa

formasi cone merupakan faktor penentunya. (Alfred Bogli, 1978)

• Polje : depresi aksentip daerah karst, tertutup semua sisi, sebagian terdiri

dari lantai yang rata, dengan batas-batas terjal di beberapa bagian dan

dengan sudut yang nyata antara dasar/ lantai dengan tepi yang landai atau

terjal itu.(Fink, Union Internationale de Speleologie)

• Uvala : cekungan karst yang luas, dasarnya lebar tidak rata (Cjivic, 1901)

: lembah yang memanjang kadang-kadang berkelak-kelok, tetapi pada

umumnya dengan dasar yang menyerupai cawan. (Lehman, 1970)

• Dry valley: terlihat seperti halnya lembah yang lainnya namun tidak ada

aliran kecuali kadang-kadang setelah adanya es yang hebat diikuti oleh

pencairan es yang cepat. (G.T. Warwick, 1976).

Kawasan karst Indonesia mencakup wilayah yang cukup luas,

dapat dijumpai hampir di setiap pulau, menyimpan nilai strategis yang tinggi

bagi manusia, flora, fauna dan perkembangan ilmu khususnya kebumian.

Pulau Jawa memiliki beberapa kawasan karst yang tersebar di beberapa

daerah seperti di Pacitan, Gombong, Tuban, Malang Selatan dan Gunung

Sewu.

Kawasan karst yang cukup spesifik yaitu karst Gunung Sewu,

dimana bentukan bukit-bukit seperti cawan terbalik (cone hill) dan kerucut

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

(conical hill) begitu sempurna dengan lembah-lembahnya. Bukit merupakan

residu erosi dan lembahnya adalah merupakan daerah dimana terjadi erosi

aktif dari dulu sampai sekarang. Bagian-bagian depresi atau cekungan

merupakan titik terendah dan menghilangnya air permukaan ke bawah

permukaan. Erosi memperlebar struktur, kekar, sesar, dan bidang lapisan, dan

membentuk gua-gua, baik vertikal maupun horisontal.

Gua-gua juga dapat terbentuk karena adanya mata air karst. Mata

air (spring) karst ini ada beberapa jenis:

• Bedding spring, mata air yang terbentuk pada tempat dimana terjadi

pelebaran bidang lapisan,

• Fracture spring, mata air yang terbentuk pada tempat dimana terjadi

pelebaran bidang rekahan,

• Contact spring, mata air yang terbentuk karena adanya kontak antara batu

gamping dan batu lain yang impermiabel.

Disamping itu secara khusus ada jenis mata air yang berada di bawah

permukaan air laut disebut dengan vrulja.

Morfologi mikro

Ada kawasan karst dengan sudut dip yang kecil dan permukaannya

licin. Area ini dipisah-pisahkan dalam bentuk blok-blok oleh joint terbuka,

disebut dengan grike (Bhs. Inggris), atau Kluftkarren (Bhs. Jerman).

Bentukan-bentukan minor ini dalam bahasa Jerman memiliki akhiran karren/

lapies (Bhs Perancis). Sering permukaan blok itu terpotong menjadi sebuah

pola dendritic dari runnel dengan deretan dasar (ground) dipisahkan oleh

deretan punggungan (ridge) yang mengeringkannya kedalamgrike terlebih

dahulu. Juga terkadang mereka memiliki profil panjang yang hampir mulus.

Bentukan ini disebut Rundkarren.

Tipe lain adalah Rillenkarren yang memiliki saluran yang tajam,

ujung punggungan dibatasi oleh deretan saluran berbentuk V. Biasanya

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

nampak pada permukaan yag lebih curam daripada rundkarren, dengan

saluran sub-paralel dan beberapa cabang. Microrillenkarren merupakan

bentuk gabungan tetapi hanya memiliki panjang beberapa centimeter dan

lebarnya 10-20 mm. Pseudo karren, memiliki bentuk sama

dengan rundkarren dan rinnenkarren. Tetapi hanya terjadi pada granit di

daerah tropik yang lembab.

Geomorfologi Daerah Karst

Bentuk fenomena karst yang nampak di permukaan bumi :

• Tanah regolith

Merupakan residu pelarutan yang mengandung FeO2 pada lantai gua

ataupun dasar doline

• Lapies

Menampakkan batuan kapur dalam bermacam relief kasar dengan

selingan kesan bekas terjadinya pelarutan

• surface drainage (Alur air permukaan)

• Ponor

Tempat berakhirnya alir air pada alur permukaan

• Sinkhole

Bentuk cekungan yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau

sejenisnya yang terletak di bawah permukaan

• Doline

Depresi yang terjadi oleh proses larutan dan runtuhan sinkhole, berbentuk

bulat oval. Kedalamannya 2 m sampai 100 m. Diameternya 10 sampai

1000 m.

• Uvala

Merupakan lahan cekungan memanjang berbentuk oval akibat proses

berkembangnya bentuk dan ukuran doline. Baik proses pelarutan maupun

runtuhnya dinding doline. Kedalamannya 100 sampai dengan 200 m.

• Polje

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

Cekungan di daerah kapur yang mempunyai drainage di bawah

permukaan. Terjadi dari perluasan uvala karena proses solusi dan collapse

• Hum

Penampakan residual dari uvala yang meluas akibat proses collapse

dinding akibat korosi, pelapukan, dan beban air hujan.

• Vaucluse

Gejala karst yang berbentuk lubang tempat keluarnya aliran air tanah

• Karst window, natural bridge

Hasil pelarutan dan erosi batuan oleh air yang mengalir

• Gapura/ pintu gua

Terjadi dari tingkat kemajuan peristiwa fisis (erosi dan collapse)

1.2. Tanah Shale

Tanah shale atau umum disebut lumpur adalah tanah yang

terbentuk dari pelapukan batuan sedimen berbutir halus dengan kadungan

mineral lanau dan lempung. Mineral lempung dalam beberapa tanah shale

memiliki kemampuan untuk menyerap dan melepaskan air dalam jumlah yang

relatif besar dan perubahan kadar air ini biasanya diikuti dengan perubahan

volume tanah. Singkatnya, tanah clayshale adalah tanah yang mampu

mengembang dan menyusut jika kadar air di dalamnya berubah. Oleh karena

itu dapat dikatakan juga bahwa tanah clayshale adalah tanah yang ekspansif.

1.3. Konsdisi Gologi dan Geomorfologi Kabupaten Purwakarta

Kondisi geologi daerah Purwakarta terdiri dari batuan sedimen

klastik, berupa batu gamping (kapur), batu lempung, batu pasir dan batuan

vulkanik seperti tuf, breksi vulkanik, batuan beku terobosan, batu lempung

napalan, konglomerat dan napal. Untuk jenis batuan beku terobosan meliputi

andesit, diorite, vetrofir, basal dan gabro. Batuan ini umumnya bertebaran di

bagian barat daya wilayah Kabupaten Purwakarta. Jenis Batuan napal atau

batu pasir kuarsam merupakan batuan yang tertua di wilayah Kabupaten

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

Purwakarta yang sebarannya terdapat di tepi Bendungan Jatiluhur (Bendungan

Ir. H Djuanda).

Sedangkan batu lempung yang usianya lebih muda (miosen)

tersebar di sekitar wilayah barat laut dan bagian timur Kabupaten Purwakarta

berikut endapan bekas gunung api tua yang berasal dari gunung Burangrang

dan Gunung Sunda, yaitu berupa tuf, lava andesit basalitis, breksi vulkanik

dan lahar. Pada bagian permukaan batuan itu terdapat endapan hasil erupsi

gunung api muda yang meliputi batu pasir, lahar, lapili, breksi lava basal,

aglomerat tufan, pasir tufa, lapili dan laca scoria.

Berdasarkan kondisi dan jenis batuan di atas, maka di wilayah

Kabupaten Purwakarta terdapat kandungan geologi berupa batu kali batu

andesit, batu gamping (kapur), tanah lempung, pasir, pasir kuarsa, pasir batu

(sirtu), tras, fosfat, barit dan batu gips. Sebagian besar jenis tanah adalah tanah

latosol dan sebagian kecil adalah tanah aluvial, andosol, grumosol, litosol,

podsolik dan regosol. Berdasarkan potensi yang dipaparkan di atas telah

mendorong munculnya kegiatan pertambangan di Kabupaten Purwakarta.

Purwakarta berada pada cekungan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Citarum dengan kemiringan 0-40% dan DAS Cilamaya. Hal itu sangat

berpengaruh pada hidrologi dan sistem drainase daerah Purwakarta. Pada

cekungan itu dibangun Bendungan Ir. H. Djuanda di Jatiluhur (7.757 ha.) dan

Cirata (1.182 ha.), yang berfungsi sebagai "flow control", irigasi, pembangkit

tenaga listrik, juga sebagai sumber air minum DKI Jakarta. Luas kedua

bendungan tersebut setara dengan 9,19% luas wilayah Kabupaten Purwakarta.

Pembanguan bendungan tersebut dimungkinkan oleh keberadaan sejumlah

sungai.

Berdasarkan Basis Data Lingkungan Hidup, sungai-sungai di

Kabupaten Purwakarta adalah (1) Sungai Cilamaya yang merupakan Induk

Sungai (orde 1 di DAS) dengan panjang 62 Km, lebar rata-rata 30 m, dan

debit air 366 m3/detik. Sungai Cilamaya ini mempunyai orde 2 di DAS yaitu

antara lain: Sungai Ciracas, Sungai Cijambe, Sungai Cisaat, Sungai Cibongas,

Sungai Cilandak, dll. (2) Sungai Cikao, yang merupakan Induk Sungai (orde 1

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

DAS) dengan panjang sungai 45 Km, lebar 40 m. Sungai Cikao terdiri dari

beberap[a sungai orde 2 DAS, yaitu antara lain: Sungai Cigintung, Sungai

Cigadung, Sungai Cikembang, Sungai Cicadas, Sungai Cigajah, Sungai Cisitu,

Sungai Cibingbin, Sungai Cigorogoy, Sungai Ciledug, Sungai Citajur, Sungai

Cigalugur, Sungai Cinangka, dll. (3) Sungai Cilangkap, yang merupakan

Induk Sungai (orde 1 DAS) dengan panjang 16 Km, lebar 4 m. Sungai ini

mempunyai orde 2 di DAS yaitu Sungai Cioray dan Sungai Cijalu. (4) Sungai

Ciampel yang merupakan Induk Sungai (orde 1 DAS) dengan panjang 14 Km

dan lebar sungai 4 m. Sungai Ciampel ini mempunayi orde 2 di DAS, yaitu

Sungai Cikapuk, Sungai Sumurbeunying, Sungai Cilabuh, Sungai Ciwaru dan

Sungai Cikantong.

1.4.Sungai

Sungai adalah masa air yang secara alami mengalir pada suatu

lembah. Suatu sungai dengan anak-anak sungainya merupakan saluran air

dari suatu daerah aliran. Jadi yang dinamakan “daerah aliran" suatu sungai

adalah keseluruhan darah yang berpelepasan ke sungai yang bersangkutan

beserta anak-anak sungainya. Sungai Cipeles ini merupakan sungai yang

airnya cukup deras, sehingga cocok untuk dijadikan tempat objek wisata

arung jeram. Sungai Cipeles ini merupakan anak sungai dari sungai Cimanuk.

2. Bagian Sungai dan Cirinya

a. Bagian Hulu

• Merupakan daerah perbukitan atau pegunungan.

• Lembah sungai berbentuk huruf V ddengan lereng curam akibat

erosi vertikal oleh aliran air yang deras.

• Banyak dijumpai jeram

• Batuan sekitar sungai biasanya merupakan bongkah-bogkah besar

dan bersudut runcing.

b. Bagian Tengah

• Biasanya merupakan suatu wilayah dengan morfologi yang sudah

mulai landai.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

• Bentuk lembah menyerupai huruf U akibat erosi vertikal dan erosi

lateral yang kekuatannya seimbang.

• Banyak ditemui batu-batu guling yang permukaannya bulat.

• Jeram-jeram sungai sudah jarang.

c. Bagian Hilir

• Merupakan daerah yang sudah datar dan mendekati muara sungai.

• Aliran lambat.

• Banyak ditemui sungai yang berkelok-kelok ( meander ).

• Banyak ditemui kali mati ( oxbow lake ).

• Badan sungai terdiri dari pasir dan lumpur.

• Banyak ditemui batuan-batuan sungai, yaitu dataran ditengah

badan sungai sebagai hasil pengendapan pasir dan lumpur.

1.5.Dataran Banjir

Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada pada kiri

kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen akibat limpasan banjir sungai

tersebut. Umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur. Dataran banjir

merupakan bagian terendah dari floodplain. Ukuran dan bentuk dari dataran

banjir ini sangat tergantung dari sejarah perkembangan banji, tetapi umumnya

berbentuk memanjang (elongate). Endapan dataran banjir (floodplain)

biasanya terbentuk selama proses penggenangan (inundations). Umumnya

Endapan dataran banjir ini didominasi oleh endapan suspensi seperti lanau dan

lumpur, meskipun kadang-kadang muncul batupasir halus yang terendapkan

oleh arus yang lebihkuat pada saat puncak banjir.

1.6.Pengertian Sedimentasi

Sedimentasi merupakan sebuah peristiwa atau proses pengendapan

yang terjadi pada beberapa komponen abiotik yang ada di lingkungan seperti

halnya tanah dan juga pasir. Proses pengendapan atau sedimentasi ini bisa

diesbabkan oleh beberapa hal seperti aliran air ataupun hembusan angin yang

dapat memindahkan partikel- partikel kecil dari tanah atau pasir ke tempat lain

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

hingga mengalami pengendapan dan membentuk sesuatu yang baru. Proses

sedimentasi atau pengendapan ini bisa terjadi di berbagai tempat seperti di

darat, di laut maupun di ekosistem sungai. Material- material yang

dipendahkan ini merupakan material- material sisa dari pelapukan atau

pengikisan yang berlangsung dalam jangka waktu cukup lama sehingga

mudah diangkut.

Proses sedimentasi atau pengendapan ini membutuhkan waktu

yang lama untuk menghasilkan sesuatu yang baru, misalnya membentuk

batuan baru. Jenis batuan yang akan terbentuk melalui proses sedimentasi ini

disebut dengan batuan sedimen. Kemudian batuan sedimen ini akan

mempunyai banyak contohnya yang berbeda- beda antara pengendapan suatu

materi dengan materi yang lainnya. Proses sedimentasi ini dapat terjadi karena

bantuan dari berbagai kekuatan, seperti kekuatan aliran air, kekuatan angin

maupun kekuatan es atau glester. Hal ini akan menyebabkan sedimentasi ini

dibagi menjadi beberapa jenis.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

1. Eksursi

Metode penelitian dengan mendengarkan pemaaparan singkat materi lalu

dilanjutkan dengan melakukan observasi di lapangan.

2. Observasi

Pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek

penelitian.

3. Kaji Pustaka

Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari

lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan

data yang lain.

3.2.Waktu dan Tempat Penelitian

Hari : Minggu-Senin

Tanggal : 22-23 April 2018

Tempat : Karst Rajamandala, bawah Jembatan Cisomang, Cikao Park, dan

Pantai Kejawanan.

3.3.Alat dan Bahan Penelitian

1. Handphone

2. Alat tulis

3. Instrument Praktikum

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

BAB IV

PEMBAHASAN

2.1.Karst Raja Mandala

Gambar 2

Karst Rajamandala terletak pada koordinat 107o 27’ 51,18’’ BT/ 6o

48’ 47,77’’LS. Karst Rajamandala jika dilihat dari bentukna lahannya

termasuk kedalam bentukan lahan karst dengan batu gamping berlapis,

daerah ini memiliki kemiringan lereng sebesar 33o dan memiliki lereng ang

cekung. Tipe batuan di daerah ini adalah batuan sedimen kompal yang

pembagiannya dapat didasarkan pada ketebalan dan perubahan lapisan

dengan memiliki ketebalan 600-2000 mm atau berlapis tebal.

Karst Rajamandala ini memiliki karakteristik tanah yang

berhumus serta permukaan tanah yang berkelrikil atau berbatu gamping pasir.

Daerah ini memiliki kandungan humus pada tanahnya didasarkan pada

banyaknya vegetasi yang tumbuh pada daerah ini. Tipe karst pada daerah ini

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

termasuk gamping klastik. Pada daerah Karst Rajamandala sering terjadi

masswasting dan erosi alami, yang mengakibatkan adanya penguranganmasa

batuan di daerah ini.

Tipe vegetasi yang terdapat pada daerah karst ini adalah

didominasi oleh semak belukar atau orok-orok dengan kepadatan penutuoan

vegetasi yang sedang karena pada daerah ini sebagian tertutupi oleh semak

yang kecil-rapat dan sebagian oleh semak belukar.

2.2.Bawah Jemabatan Cisomang

Jembatan Cisomang terletak pada koordinat 06o42’04’’

LS/170o36’00’’ BT. Bentukan lahan yang terdapat di daerah ini adalah

vulkanik dengan kemiringan lereng 20o kearah selatan.

Pada daerah ini pun di temukan jenis tanah shale atau lumpur yang

yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen berbutir halus dengan

kadungan mineral lanau dan lempung. Mineral lempung dalam beberapa tanah

shale memiliki kemampuan untuk menyerap dan melepaskan air dalam jumlah

yang relatif besar dan perubahan kadar air ini biasanya diikuti dengan

perubahan volume tanah. Singkatnya, tanah clayshale adalah tanah yang

mampu mengembang dan menyusut jika kadar air di dalamnya berubah. Oleh

karena itu dapat dikatakan juga bahwa tanah clayshale adalah tanah yang

ekspansif.

Tipe penutupan vegetasi di daerah ini adalah kurang atau sangat

sedikit. Hla ini di karenakan daerah in iyang dominan tertutupi oleh lumpur

maka sangat sulit untuk jenis vegetasi untuk tumbuh di daerah ini.

Jembatan Cisomang dibangun pada tahun 2002 dengan tipe

jembatan Gelagar Pratekan Indonesia (GBI). Jembatan Cisomang adalah

jembatan yang melintasi sungai Cisomang, secara proses Jembatan Cisomang

dipengaruhi oleh patahan hal tersebut dibuktikan dengan cirri-ciri :

1. Keberadaan lereng yang terjal

2. adanya kelurusan

3. adanya gawiran tebing yang relative terjal

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

4. longsoran terjadi sangat intensif

5. pemunculan mata air

Jembatan Cisomang merupakan jembatan yang beruparangkaian

bukit lembah yang berulang-ulang yang merupakan bentukan structural.

jembatan cisomang sering terjadi pergeseran pondasi yang disebabkan karena

peristiwa rayapan dan longsoran. kondisi tanah di sekitaran jembatan

Cisomang padat, ini mengidentifikasikan bahwa batuan yang ada adalah

batuan vulkanik.

Untuk meminimalisir peristiwa rayapan dan longsoran, dibuatlah

rekayasa teknologi menggunakan semen berkualitas tinggi dengan cara

disemprotkan. bentukan tebing jembatan cisomang juga mengandung lapisan

impermeable yang berupa claystone. Claystone merupakan batuan sedimen

klastik yang terdiri dari partikel tanah liat yang sangat halus, yang telah

disemen sehingga menjadi batuan keras.

Ttanah fondasi jembatan cisomang juga kemungkinan besar

mengandung lapisan clayshale, yang merupakan lumpur yang terbentuk dari

pelapukan batuan sedimen dengan kandungan mineral lanau dan lempung.

mineral lempung memiliki kemampuan untuk menyerap dan melepaskan

airdalam jumlah yang relative besar dan perubahan kadar air ini diikuti dengan

perubahan volume tanah. Oleh karena itu tanah clayshale adalah tanah

ekspansif yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada struktur yang

berada di atas atau di dalamnya.

2.3.Cikao Park

Cikao Park terletak pada koordinat 170o 27’ 1.84’’ BT/ 6o 34’

55.81’’ LS. Bentukan lahan yang terdapat di daerah ini adalah lembah

landai dan alluvial. Tipe erosi yang terjadi pada sungai Cikao ini terbilang

cukup besar dengan aktivitas erosi sedimen sungai. Penggunaan lahan

pada daerah ini adalah di jadikannya tempat wisata dan persawahan.

Sebelum kami melakukan pengamatan di Cikao Park, dalam

perjalanan ke sana kami berhenti pada dua titik pemberhentian.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

a. Antiklinatorium Bogor

Gambar 3

Pada titik pertama ini, kami mengamati suatu bentukan struktural yang

merupakan batuan inrtusi yang tersingkap dan merupakan bentuk struktur

lipatan. Bentukan asal batuan ini adalah vulkanik.perbukitan intrusi

berwarna merah ini menunjukan batuan beku yang merupakan rangkaian

batuan beku. Komposisi batuan beku andesit berwarna cerah mengandung

mineral felsic, dimana batuan ini dimanfaatkan untuk sumber penbuatan

gerabah (kawasan industri gerabah klereng). Pelapukan yang terjadi

adalah pelapukan kimiawi yang banyak mengandung plagioklas lalu lapuk

menajadi clay.

Daerah ini termasuk kedalam zona fisiografis Bogor dengan

batuan sedimen terlipat zaman miosen yang terbentuk dari struktur lipatan

sinklina dan antiklin. Terobosan magma yang dihasilkan ini bisa

membawa bahan ekonomis. Bagian yang berwarna putih, adalah daerah

yang sudah tereksplorasi (contoh:tambang kuari). Pada bagian ini bagian

lahan relatif dasar nmaun pada bagian lain relative meruncing. Hal ini

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

terjadi akibat adanya perbedaan morfologi batuan. Gunung ini berbentuk

lakolit, terdapat pula sill yang menajang dan tipis, namun gunung ini

relative menyendiri, pada bagian belakangnya terdapat kubah atu dome,

hal ni terjadi karena adanya proses erosi yang sangat kuat.

b. Sungai Purba Cikao

Pada lokasi kedua ini, kami ngengamati prodak peristiwa

fluvial. Pada mulanya terdapat perbukitan namun makin kesini semakin

datar. Kombinasi sawah dengan lahan kering secara morfologi termasuk

kedalam sistem DAS tenang. Ketika peristiwa fluvial yaitu badload,

materi batuan yang dicirikan peristiwa fluvial tumpul dan ketika akan

diangkut akan terjadi peristiwa gesekan yang menyebabkan batu relative

tumpul. Daerah ini termasuk DAS tengah karena terjadi pemilahan butir

atau sirting, di hulu batu relative besar sedangkan semakin ke hilir batu

semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa pengangkatan yang

menyebabkan proses fluvial. Batuan berasal dihulu lalu terjadi proses

sortsi akibat debit sungai.

Diameter rata-rata dari sediman werounded bundaran batuan

baik sortasi buruk karenabutirannya beraneka ragam terjadi pangangkatan

beraneka ragam. Erosi relative dater, dalam tektonik termasuk antiklinal.

Daerah ini termasuk daerah lembah antiklinal dan juga termasuk sugai

purba yang meupakan bagian dari Sungai Cikaopark. Disini terdapat

batuan beku andesit yang terang dan gelap dan banyak mengandung

mineral mafic andesit basaltic. Ukuran berbagai macam dinamika sungai

sangat kuat tektoniknya. Disini terdapat endapan teras sungai dimana

seharusnya berada di tengah namun ini berada di pinggir. Daerah alluvial

cenderung membawa subur jika ditanami.

2.4.Pantai Kejawanan

Daerah Laut Jawa ke utara berpotensi migas. Daerah ini pun

termasuk paerah paparan Sunda. Kedalaman laut di Pantai Kejawanan ini

kurang dare 200 meter sehingga memungkinkan plankton-plankton hidup.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

Pantai Kejawanan ini tersusun dari endapan sungai. Tipe tanah berlumpur,

tanah tererosi dare zona bogor mengandung banyak unsur hara, dan jenis

tanah clay/ lempung dengan umur tanah yang muda karena hasil sedimentasi.

Gambar 4

Daerah Laut Jawa ke utara berpotensi migas. Daerah ini pun

termasuk daerah paparan Sunda. Kedalaman laut di Pantai Kejawanan ini

kurang dare 200 meter sehingga memungkinkan plankton-plankton hidup.

Pantai Kejawanan ini tersusun dari endapan sungai. Tipe tanah berlumpur,

tanah tererosi dare zona bogor mengandung banyak unsur hara, dan jenis

tanah clay/ lempung dengan umur tanah yang muda karena hasil

sedimentasi.

Berdasarkan fisiografinya Pantai Kejawanan ini plat/ hampir

rata, relati ftidak ada tonjolan. Termasuk bentang lahan alluvial. Jika

dilihat dare geologinya, Pantai Kejawanan ini termasuk daratan alluvial

yang berdasar dari erosi hasil endapan alluvial yang berukuran halus.

Penamaan geologi pantai yaitu pantai dengan karakteristik

lumpur, sedimen lumpur ini membuat air menjadi keruh yang diakibatkan

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

oleh sedimen-sedimen dari massaSungai Cisanggaru dan Sunagi Cimanuk

lalu terendapkan dipantai sehingga menyisakan lumpur atau clay.dan

ketika puluhan juta tahun yang lau pantai utara jawa Khususnya di Pantai

Kejawanan ini adalah daerah cebakan minyak dan gas.

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

BAB IV

KESIMPULAN

4.1.Kesimpulan

Kami melakukan penelitian pada beberapa plot, untuk mengkaji

serta menganalisis bentukan geologi dan geomorfologi serta proses

pembentukannya. Plot yang kami kunjungi, yaitu:

1. Karst Raja Mandala

Karst Rajamandala jika dilihat dari bentukna lahannya

termasuk kedalam bentukan lahan karst dengan batu gamping berlapis,

daerah ini memiliki kemiringan lereng sebesar 33o dan memiliki lereng

ang cekung. Tipe batuan di daerah ini adalah batuan sedimen kompal

2. Bawah Jemabatan Cisomang

Pada daerah ini pun di temukan jenis tanah shale atau lumpur

yang yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen berbutir halus

dengan kadungan mineral lanau dan lempung.

3. Cikao Park

• Antiklinorium Bogor

Bentukan struktural yang merupakan batuan inrtusi yang

tersingkap dan merupakan bentuk struktur lipatan. Bentukan asal

batuan ini adalah vulkanik.perbukitan intrusi

Daerah ini termasuk kedalam zona fisiografis Bogor

dengan batuan sedimen terlipat zaman miosen yang terbentuk dari

struktur lipatan sinklina dan antiklin.

• Sungai Purba Cikao

Prodak peristiwa fluvial yang termasuk daerah lembah antiklinal dan

juga termasuk sugai purba yang meupakan bagian dari Sungai

Cikaopark

4. Pantai Kejawanan

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI - Web UPI Officialgeografi.upi.edu/.../05/LAPORAN-PRAKTIKUM-GEOMORFOLOGI.pdf · 2019. 5. 19. · Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

iv

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet

Saputra, Choirul S. (2017). Analisis Singkat Jembatan Cisomang. (Online).

Diakses dari https://choirulrama.wordpress.com/2017/01/09/analisis-

singkat-jembatan-cisomang/ pada tanggal 20 Mei 2018

Linnas, Khoirunnas A. (2011). Geoomorfologi Derah Karst Solusional. (Online).

Diakses pada http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/11/geomorfologi-

daerah-karst-solusional.html. Pada 20 Mei 2018

Adnan Sobih. (2016). Menyelamatkan Indahnya Pantai Kejawanan. (Online).

Diakses pada

http://jabar.metrotvnews.com/read/2016/01/22/473044/menyelamatkan

-indahnya-pantai-kejawanan. Pada 20 Mei 2018

Sadewo, Djati W. (______).Analisa Morfologi Perbedaan Pantai Utara dan Pantai

Selatan Jawa Dengan Menggunakan Sample Pantai Marina dan Pantai

Parangtritis. (Online). Diakses pada

https://dokumen.tips/documents/analisa-perbedaan-morfologi-pantai-

utara-dan-selatan-jawa.html. Pada tanggal 20 Mei 2018

Sumber Buku

Adiwikarta, S. dkk. 1989. Dasar-Dasar Geomorfologi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Geografi. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Institut keguruan dan Ilmu Pendididkan.