27
BAB I DASAR TEORI Kelelahan otot merupakan suatu keadaan dimana otot tidak dapat mempertahankan gaya atau kontraksi yang diberikan. Untuk berkontraksi otot memerlukan tenaga (energi). Energi itu berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat-zat sisa yang disebut asam susu atau asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang di luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat. Untuk menguraikan asam laktat dibutuhkan oksigen yang cukup banyak. Penyebab lain dari kelelahan otot terletak dalam serabut otot itu sendiri. Kelelahan dikarenakan kegagalan pasokan darah untuk memasok elemen metabolisme yang esensial. Kurangnya oksigen dan akumulasi metabolit asam mungkin terlibat di sini. Kemungkinan lain adalah keterlibatan respons volunter terhadap kelelahan otot pusat-pusat yang lebih tinggi yang akan menyebabkan kelelahan, keduanya dapat mengganggu fungsi yang efisien. Selain itu, terdapat 1

Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

BAB I

DASAR TEORI

Kelelahan otot merupakan suatu keadaan dimana otot tidak dapat

mempertahankan gaya atau kontraksi yang diberikan. Untuk berkontraksi otot

memerlukan tenaga (energi). Energi itu berasal dari energi yang tersimpan di

dalam sel-sel otot. Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat-zat sisa

yang disebut asam susu atau asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa oleh darah

untuk dibuang di luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat

tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal.

Keadaan ini sering terjadi saat kita melakukan kerja yang berat. Untuk

menguraikan asam laktat dibutuhkan oksigen yang cukup banyak. Penyebab lain

dari kelelahan otot terletak dalam serabut otot itu sendiri. Kelelahan dikarenakan

kegagalan pasokan darah untuk memasok elemen metabolisme yang esensial.

Kurangnya oksigen dan akumulasi metabolit asam mungkin terlibat di sini.

Kemungkinan lain adalah keterlibatan respons volunter terhadap kelelahan otot

pusat-pusat yang lebih tinggi yang akan menyebabkan kelelahan, keduanya dapat

mengganggu fungsi yang efisien. Selain itu, terdapat pula komponen psilkologik

dalam kelelahan yang sebagian besar tergantung pada motivasi.

Menurut Claman, H.P., dkk., (1979) dan Komi, P.V., dkk., (1979) banyak

bukti-bukti yang mendukung dan menentang bahwa, kelelahan otot local

disebabkan oleh kegagalan neuromuscular junction. Bentuk kelelahan ini

nampaknya umum terjadi pada kesatuan motor otot putih (Claman, H.P., dkk.,

1979, dan Komi, P.V, dkk, 1979), dan boleh dianggap sebagian terbesar kelelahan

dari serabut –serabut otot putih jika dibandingkan  dengan serabut-serabut otot

merah. Kegagalan dari neuromuscular junction untuk memancarkan rangsangan-

rangsangan persyarafan ke serabut-serabut otot adalah factor terbesar yang

menyebabkan penurunan pengiriman bahan-bahan kimia, asetilkolin dari akhiran

syaraf.

1

Page 2: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Beberapa faktor yang terlibat didalam kelelahan itu adalah mekanisme kontraktil

itu sendiri. Beberapa diantaranya adalah :

Penumpukan asam laktat

Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah

lama dicurigai. Bagaimanapun juga, baru belakangan ini orang menentukan

hubungan antara penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan

menurunnya puncak tegangan (ukuran dari kelelahan).

Apabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak

tegangan otot menurun. Jadi bias diartikan bahwa besarnya kelelahan pada

serabut-serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka

untuk membentuk asam laktat.

Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan

selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang

karenanya asam laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme

tersebut tergantung kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi

ion hydrogen (H) (Strauss, R.H. 1979).

Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di

pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi,

oleh menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan

gangguan kapasitas mengikat troponin. Di lain pihak peningkatan konsentrasi ion

H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di

dalam anaerobic glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi

penyediaan ATP untuk energy.

Pengosongan penyimpanan ATP dan PC

Karena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan

PC dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya, pengosongan Fosfagen

2

Page 3: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

intraseluler mengakibatkan kelelahan. Bagaimana penyelidikan terhadap manusia

telah disimppulkan, bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen

didalam otot (FOX, E.L.1989). Suatu kesimpulan yang sama telah diperoleh dari

hasil penelitian terhadap otot katak yang dipotong pada otrot sartoriusnya.

Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi

ATP didaerah miofibril mungkin lebih berkurang daripada dalam otot

keseluruhan. Oleh karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme

kontraktil, walaupun hanya terjadi penurunan yang moderat dari jumlah total ATP

didalam otot. Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energi didalam

pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yamg tersedia didalam batas-batas

untuk kontreaksi otot. (Holloszy, J.O.,1984 dan DeVries, H.A., 1986).

Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi

ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalam intraseluler, dan merupakan

penyebab utama dari penumpukan asam laktat ( Stegemann, 1981).

Pengosongan Simpanan Glikogen Otot

Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara

pengosongan glikogen ototdan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas

( Astrand, P.O., 1986). Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan

selama periode latihan yang lama (FOX, E.L.1989) adalah sbb:

>>Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan

cadangan glikogen hati.

>>Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.

>>Kekeringan (dehidrasi) dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur

tubuh meningkat.

>>Rasa jenuh.

3

Page 4: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Otot tidak pernah bekerja sendiri. Bahkan gerakan paling sederhana

sekalipun memerlukan kerja banyak otot. Mengambil pensil memerlukan gerakan

jari dan ibu jari, pergelangan tangan, dan siku, bahkan mungkin bahu dan batang

tubuh ketika badan membungkuk ke depan. Setiap otot harus berkontraksi dan

setiap otot antagonis harus rileks untuk memungkinkan gerakan yang halus tanpa

sentakan. Kerja harmonis otot-otot ini disebut koordinasi otot. Setiap kerja baru

yang melibatkan koordinasi memerlukan waktu dan latihan sampai kombinasi

baru gerakan otot tersebut dikuasai dan setelah itu, gerakan tersebut bisa

dilakukan tanpa kerja mental dan konsentrasi yang besar. Saraf sensori memberi

rasa otot, meskipun bukan sensasi yang sangat akut, tetapi cukup untuk

menginformasikan adanya kontraksi dan relaksasi pada otot. Sensasi ini tidak

kentara sampai dilakukan usaha sadar untuk merelaksasi atau mengkontraksi otot,

yakni pada saat derajat kontraksi sebelumnya menjadi jelas. Kenormalan otot

berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot. Tonus

otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu lama tanpa menimbulkan

kelelahan. Hal ini dimungkinkan oleh suatu mekanisme. Pada mekanisme ini

berbagai kelompok serabut otot melakukan kontraksi dan relaksasi secara

bergantian, sehingga setiap otot mempunyai kesempatan untuk beristirahat dan

bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling tinggi pada manusia adalah

otot leher dan punggung.

4

Page 5: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

BAB II

HASIL dan JAWABAN

2.1 Hasil Percobaan

2.1.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Orang Parameter Kelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Ke-1 Tangan Kiri 56 18 47

Tangan Kanan 57 19 50

Ke-2 Tangan Kiri 135 56 48

Tangan Kanan 181 67 50

1. Mengapa kelelahan terjadi ?

Karena terjadi penumpukan asam laktat pada otot yang dikarenakan

kekurangan oksigen pada saat pemecahan asam piruvat. Penumpukan

asam laktat ini, akan mengiritasi saraf yang melayani otot tersebut yang

mengakibatkan nyeri pada otot. Gangguan sirkulasi pada darah

mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu sehingga

terjadi kelelahan otot.

(1) Adakah perbedaan antara tangan kiri dan kanan ?

Ya Tidak

Mengapa hal ini terjadi ?

Karena tangan kanan sering kita gunakan dalam beraktivitas, sedangkan

tangan kiri jarang kita gunakan dalam beraktivitas sehingga otot tangan

5

Page 6: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

kanan lebih kuat kontraksinya daripada tangan kiri kita. Karena semakin

sering otot tersebut dilatih atau melakukan aktivitas, maka akan semakin

terbiasa dan tidak mudah lelah.

(2) Adakah perbedaan antara orang coba pertama dan kedua ?

Ya Tidak

Mengapa hal ini terjadi ?

Karena perbedaan jenis kelamin. Pada orang ke-2, jumlah kontraksinya

lebih banyak karena jenis kelaminnya laki-laki yang memiliki kekuatan

yang lebih daripada orang ke-1 (perempuan).

2.1.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Orang Parameter Kelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Ke-1 Tangan Kiri 29 19 40

Tangan Kanan 73 24 42

Ke-2 Tangan Kiri 146 53 54

Tangan Kanan 137 50 48

(1) Pada percobaan yang manakah kelelahan timbul lebih cepat ?

Kiri Kanan

(2) Adakah perbedaan antara orang coba pertama dan kedua ?

Ya Tidak

6

Page 7: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Orang Ke-1 Orang Ke-2

Mengapa :

2.1.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Orang Parameter Kelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Ke-1 Tangan Kanan 139 82 46

Ke-2 Tangan Kanan 181 67 50

Orang Parameter

Sebelum Dicelup Es Sesudah Dicelup Es

Kelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi

Awal (mm)

Kelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi

Awal

(mm)

Ke-1 Tangan Kiri 136 21 43 92 18 38

Ke-2 Tangan Kiri 172 56 48 152 46 42

7

Page 8: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

2.1.4 Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan

Orang Tangan Gerakan Frekuensi

Gerakan

Waktu

(detik)

Ke-1

Kiri

Samping ke belakang 40 82

Samping ke depan 23 46

Samping ke atas 31 62

Samping ke bawah 29 68

Kanan

Samping ke belakang 27 54

Samping ke depan 21 42

Samping ke atas 35 70

Samping ke bawah 32 64

Ke-2

Kiri

Samping ke belakang

Samping ke depan

Samping ke atas

Samping ke bawah

Kanan

Samping ke belakang

Samping ke depan

Samping ke atas

Samping ke bawah

2.1.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan

Orang Parameter Kelelahan (detik) Jumlah

Kontraksi

Ke-1 Tangan Kiri 43 22

Tangan Kanan 21 10

Ke-2 Tangan Kiri 67 51

Tangan Kanan 33 25

2.1.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

8

Page 9: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Orang

Jumlah Manik Frekuensi

Gerakan

Waktu

Kelelahan

(detik)

Yang

DirasanSebelum

(pasang)

Sesudah

(pasang)

Ke-1 108 108 45 99 Capek, pegal

pada leher

Ke-2 106 104 42 82 Lelah, nyeri

pada lengan

bawah

2.1.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Orang

Jumlah Manik Frekuensi

Gerakan

Waktu

Kelelahan

(detik)

Yang

DirasanSebelum

(pasang)

Sesudah

(pasang)

Ke-1 24 22 59 117 Capek, pegal

pada leher

Ke-2 30 25 62 83 Capek, pegal-

pegal, lemas

2.1.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh

2.1.8.1 Kepala dan Leher

Gerakan Waktu (detik)

Anterior fleksi 100

Lateral fleksi 57

Rotasi 117

Ekstensi 63

2.1.8.2 Bahu

9

Page 10: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Gerakan Waktu (detik)

Mengangkat bahu dengan tangan

terjuntai ke bawah

43

Mengangkat dengan lengan atas

sebidang dengan bahu

38

2.1.8.3 Punggung

Gerakan Waktu (detik)

Badan dan Kepala ke depan (35o) 41

Badan dan Kepala ke depan dengan

mengangkat lengan sebidang dengan

bahu

22

2.2 Pertanyaan dan Jawaban

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian ? Jelaskan mekanismenya.

Kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan

suatu kegiatan. Jika kita lelah, maka ketelitian kita berkurang karena dapat

membuat kita tidak fokus dan kontraksi otot menurun. Sehingga, akibat

dari tidak fokusnya dalam mengerjakan suatu hal, maka dapat terjadi

ketidaktelitian.

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan ketrampilan kerja?

Jelaskan mekanismenya.

Disaat tubuh kita lelah, maka kita akan malas dalam melakukan suatu

pekerjaan karena arti dari kelelahan itu sendiri adalah suatu kondisi

menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau

10

Page 11: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus

dilakukan.

3. Bagaimana pengaruh Istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya.

Kelelahan kerja dapat dikurangi dengan penyediaan sarana istirahat.

Pemberian waktu istirahat tersebut dimaksudkan untuk :

- Mencegah terjadinya kelelahan yang berakibat kepada penurunan

kemampuan fisik dan mental serta kehilangan efisiensi kerja.

- Memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan atau

penyegaran.

4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan? Jelaskan mekanismenya.

Sinar inframerah yang dapat menembus cukup dalam kebawah lapisan

kulit telah terbukti secaraefektif dapat memulihkan rasa sakit dan pegal

akibat ketegangan otot ataupun persendian.Kehangatan sinar inframerah

yang memberi rasa nyaman menembus kedalam kulit

sehinggamemperlancar aliran darah sekaligus menghangatkan otot. Pada

saat otot menghangat,makaotomatis akan menjadi kedur dan rileks. Selain

itu dengan meningkatnya sirkulasi darah yangmembawa oksigen maka

penyembuhan otot pun berlangsung dengan lebih cepat. Lampu

infrared150 Watt Philips dengan extra focus memberikan cakupan wilayah

efektif seluas 20x30cm untuk dapat menjangkau keseluruhan wilayah

seperti pundak, paha, betis, dll

5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya.

Pengaruh pemijatan pada kelelahan, yaitu :

Mengurangi tingkat kelelahan otot.

11

Page 12: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah.

Merelaksasi otot.

Meredakan ketegangan otot.

Mencegah terjadinya cedera.

Mempercepat kesembuhan akibat dari overuse otot.

Memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.

Pengaruh-pengaruh pemijatan pada kelelahan di atas, dapat terjadi karena

proses pengeluaran sisa-sisa pembakaran (asam laktat) ke dalam aliran

darah dipercepat.

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya.

Dapat membatasi atau mengurangi keluarnya stikoline, yakni

materi kimiawi yang dikeluarkan oleh gerak saraf . Ini akan

menyebabkan hilangnya nyeri otot-otot hingga dapat menimbulkan

relaksasi.

Menurunnya nyeri yang akut, dan menghilangkan nyeri yang

menua. Pengaruh fisiologis kompres dingin ini lebih lama

dibandingkan dengan pengaruh kompres hangat.

Meringankan nyeri karena terapi ini dapat mengalihkan syaraf

perasa nyeri ke dalam otot.

Bekerja guna mengerutkan pembuluh darah pada saat terapi

dilakukan, dan membatasi jumlah darah yang mengalir dari

pembuluh darah yang merusak. Dengan demikian akan

berpengaruh besar dalam mengurangi pembengkakan, hingga

kemudian akan membantu percepatan penyembuhan.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya.

12

Page 13: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Panas dapat membuat otot rileks dan menghilangkan nyeri. Sehingga

kelelahan dapat berkurang.

8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah?

Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi

dapat mengurangi keletihan kerja.

Posisi tubuh dapat menimbulkan kelelahan, apalagi jika suatu posisi yang

monoton dalam jangka waktu yang lama. Suatu posisi tubuh yang

monoton, akan cepat mengakibatkan kelelahan karena, pada posisi tubuh

yang monoton peredaran aliran darah dapat terganggu sehingga tubuh

mudah lelah. Sedangkan jika posisi tubuh kita tidak monoton, maka

sirkulasi darah akan berjalan dengan normal dan kelelahan itu akan tidak

cepat muncul.

BAB III

PEMBAHASAN

13

Page 14: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

3.1.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Pada percobaan diketahui bahwa antara tangan kiri dengan tangan kanan,

lebih kuat tangan kanan karena dari percobaan diketahui bahwa kekuatan

kontraksi awal pada tangan kanan lebih tinggi daripada tangan kiri. Tangan

kanan juga tidak mudah lelah (dilihat dari jumlah kontraksi, tangan kanan

jumlah kontraksinya lebih banyak daripada tangan kiri. Sedangkan jika

dilihat dari kelelahannya, tangan kanan lelah pada detik pada angka yang

lebih tinggi daripada tangan kiri).

Jika dilihat dari jenis kelaminnya, kekuatan awal tangan pada laki-laki

hampir sama pada tangan kanan perempuan dan selisih satu pada tangan kiri

perempuan. Tetapi, jika dilihat dari jumlah kontraksi dan kelelahan pada

detik ke-, kekuatan tangan pada laki-laki jauh lebih tidak mudah lelah dari

pada perempuan dalam hal kecepatan lelahnya.

3.1.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Hasil dari percobaan tentang pengaruh perubahan peredaran darah,

diketahui bahwa kekuatan pada jari tangan kanan pada orang ke-1

(perempuan) lebih kuat dibandingkan jari tangan pada tangan kiri.

Sedangkan pada orang ke-2 (laki-laki) lebih kuat jari tangan kiri

dibandingkan jari pada tangan kanannya.

3.1.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Dari hasil percobaan, diketahui kekuatan jari tangan kanan memang lebih

besar daripada tangan kiri, dan kekuatan jari pada tangan laki-laki lebih

besar daripada kekuatan tangan pada perempuan. Kekuatan otot pada jari

tangan kiri yang telah dicelupkan kedalam es, menjadi jauh lebih lemah

dibandingan dengan kekuatan pada tangan kiri yang belum dicelupkan

14

Page 15: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

kedalam es. Semua itu, berlaku pada jenis kelamin apapun. Otot jari tangan

melemah karena suhu dingin yang disebabkan oleh es tersebut.

3.1.4 Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan

Pada percobaan diketahui, pada saat posisi gerakan samping ke belakang,

samping ke depan, dan samping ke bawah frekuensi pada tangan kanan

lebih kecil dan waktunya juga lebih sedikit. Sedangan pada saat gerakan

tangan dari samping ke atas, frekuensi tangan kanan lebih besar daripada

frekuensi tangan kiri. Begitu juga dengan waktunya, jauh lebih besar tangan

kanan daripada tangan kiri.

3.1.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari

Tangan

Kelelahan terjadi lebih cepat pada tangan kanan daripada tangan kiri. Itu

semua terjadi pada laki-laki dan juga perempuan. Tangan kanan lebih cepat

lelah daripada tangan kiri karena gerakan siku dengan pergelangan tangan

sambil membawa dumbell 0,5 kg dilakukan dengan tangan kanan.

3.1.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Diketahui pada percobaan di atas, waktu menguntai manik pada orang ke-1

memang tidak ada perubahan baik sebelum mengangkat dumbell 0,5 kg dan

sesudah mengangkat dumbell 0,5 kg. Tetapi, itu semua tidak terjadi pada

orang ke-2, waktu menguntai manik saat sudah mengangkat dumbell 0,5 kg,

lebih sedikit (cepat lelah) daripada saat sebelum mengangkat dumbell 0,5

kg. Frekuensi gerakan dan waktu kelelahan lebih tinggi orang ke-1 daripada

orang ke-2. Pada orang ke-1, hal yang dirasakan yaitu capek dan pegalpada

lengan bawah. Sedangkan pada orang ke-2, yang dirasakan yaitu : lelah dan

nyeri pada lengan bawah.

3.1.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

15

Page 16: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Kelelahan dapat mempengaruhi ketelitian seseorang, dilihat dari percobaan

ini, jumlah manik yang diperoleh pada saat belum mengangkat dumbell 0,5

kg, lebih banyak pasangan manik yang diperoleh. Setelah mengangkat

dumbell 0,5 kg, manik yang diperoleh lebih sedikit. Hal yang dirasakan

pada orang ke-1 yaitu capek dan pegal pada leher dan pada orang ke-2 yaitu

capek, pegal, dan lemas-lemas.

3.1.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh

Pada gerakan leher dan kepala, waktu yang dibutuhkan lebih panjang

daripada gerakan pada bahu dan juga punggung. Itu semua karena otot yang

mempunyai derajat tonisitas paling tinggi pada manusia adalah otot leher

dan punggung. Tonus otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu

lama tanpa menimbulkan kelelahan.

BAB IV

KESIMPULAN

16

Page 17: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

Pada percobaan yang telah dilakukan di dalam kelompok kami

disimpulkan bahwa kinerja otot tangan kanan lebih kuat daripada otot

tangan kiri, ini dikarenakan tangan kanan sering digunakan daripada tangan

kiri sehingga menjadikannya dapat lebih lama lagi dalam berkontraksi

daripada otot pada tangan kiri yang tak terlalu terlatih dalam mekakukan

berbagai gerakan. Dan setelah kelelahan otot terjadi, dapat mengakibatkan

daya konsentrasi menjadi berkurang sehingga dapat mempengaruhi

ketelitian yang semakin menurun.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Laporan Praktikum Kelelahan Otot (Ergonomik)

1. Clamann, H. P., and Broecker, K.T.: Relationship between force and

fatigability og red and pole skeletal muscle in man. Am. J. Phys. Med.58

(2): 70-85, 1979

2. Fox, L. Edward., richard, W. Bowers, and Merle, L. Foss.: the

Physiological Basis of Physical Eduction and athletics (edisi ke-4).

Dubuque, lowa: Wm. C. Brown Publishers, 1989

3. Thomson,hamish.2007.OKLUSI Edisi 2.Jakarta : Buku Kedokteran EGC

4. Jurnal Analisa Efek Terapi Panas Terhadap Kelelahan Otot oleh Endang

Dian Setioningsih Ir. Joko Purwanto, M.Eng, P.h.D dan DR. Tri Arief

Sardjono, ST, MT

5. Watson,roger.2002.ANATOMI & FISIOLOGI untuk perawat Edisi

10.Jakata : Buku Kedokteran EGC

18