Upload
melisah
View
308
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nutrisi ikan
Citation preview
Laporan Praktikum Nutrisi Ikan Ke-3 Jum’at, 16 Oktober 2015
ANALISIS KADAR PROTEIN(DESAIN OPTIMAL PENGOLAHAN SLUDGE PADAT BIOGAS
SEBAGAI BAHAN BAKU PELET PAKAN IKAN LELE)
Disusun oleh :
Melisah
4443131775
Perikanan 5B
Kelompok 5
Asisten :
Fitri Sofiani
Fitriana Sari N
JURUSAN PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA2015
RESUME :
Budidaya ikan lele semakin meningkat karena banyaknya permintaan,
namun tidak dengan peningkatan jumlah pakan. Harga pakan yang semakin
meningkat akan berpengaruh pada kondisi petani ikan. Salah satu solusi untuk
permasalah yang terjadi adlah dengan membuat pakan ikan dari hasil sumberdaya
alam dan limbah yaitu limbah pertanian, peternakan, perkebunan dan sisa hasil
produksi pangan dalam bentuk biomassa, contohnya adalah limbah padat (sludge).
Limbah padat (sludge) dikombinasikan dengan dedak padi, ampas tahu, tepung
ikan, hijauan daun molasses dan vitamin ikan.
Pembuatan pellet ikan lele dimulai dengan meyiapkan bahan baku, lalu
dilakuka uji proksimat dan uji densitas bahan baku. Perhitungan formulasi pakan
menggunakan metode Linear Programming. Komposisi bahan baku disiapkan dan
dibuat menjadi tepung lalu diayak hingga menghasilkan tepung berukuran 1 mm.
bahan baku ditimbang sesuai dengan perhiungan formulasi. Semua bahan
dicampur dan dicetak dengan ukuran pellet 2 mm, lalu diangin-anginkan selama
15 menit dan di oven selama 15 jam dengan suhu 50ºC. kemudian dilakukan uji
analisis proksimat, densitas, daya apung dan WAI.
Hasil analisis proksimat untuk bahan baku sludge, tepung ikan, ampas tahu,
dedak padi, molasses dan daun tebu meliputi kadar protein, lemak, air, abu, dan
karbohidrat. Nilai kadar protein untuk masing-masing bahan yaitu 6,77%,
41,89%, 14,62%, 7,23%, 1,95% dan 7,36%. Selain pengujian analisis proksimat
bahan baku, dilakukan juga pengujian densitas bahan baku,, densitas kamba pakan
kan lele, daya apung pellet, Water Absorbtion Indeks (WAI) dan analisis
proksimat pellet ikan lele. Kadar protein pada pellet ikan lele yaitu 18,14%,
sedangkan kandungan protein hasil pemograman yaitu 20,367%. Kadar protein
yang dianjurkan yang harus terdapat pada pellet ikan lele yaitu berkisar 20-35%.
Kadar protein pada pellet ikan lele belum memenuhi standar sampai dengan 35%.
Penurunan kadar protein in dimungkinkan karena adanya beberapa faktor
diantaranya yaitu nilai kandungan protein bahan baku itu sendiri. Penurunan
kandungan protein juga dapat dikarenakan proses pengeringan yang lama.
hasil pemograman linear programming didapatkan komposisi bahan baku
penyusun pakan yaitu 20% sludge biogas, 35% tepug ikan, 12% dedak padi, 25%
ampas tahu, 5% molasses, 2% hijauan daun dan 1% vitamin bio fish. Dari
perhitungan teknis optimasi desain minimasi biaya bahan baku didapatkan harga
sebesar Rp. 254.000/100 kg yang mewakili sebagai harga produk pelet ikan lele
jadi.
Pembuatan pelet ikan lele menggunakan bahan baku dari hasil sumberdaya
alam dan limbah merupakan alternative untuk permasalahan yang sedang dialami
karena harga pakan yang semakin mahal. Bahan bak yang digunakan seperti
sludge, tepung ikan, ampas tahu, dedak padi, molasses dan daun tebu memiliki
kadar protein yang berbeda yaitu 6,77%, 41,89%, 14,62%, 7,23%, 1,95% dan
7,36%. Pelet dari bahan baku tersebut mengandung kadar protein sebesar 18,14%,
angka tersebut menunjukkan bahwa kadar protein pada pelet ikan lele belum
memenuhi standar. Kadar protein yang seharusnya terdapat pada pakan yaitu
berkisar 20-35%. Menurut Rasyaf (1994) diacu dalam Zaenuri (2014) kandungan
nutrisi pelet ikan dipengaruhi kandungan dari bahan baku penyusun pakan itu
sendiri. Penurunan kandungan protein juga dapat disebabkan dari proses
pemasakan (pengukusan) pelet sebelum dibentuk, karena protein rawan rusak
terhadap suhu tinggi (Irfak 2013 dalam diacu dalam Zaenuri 2014). Karakteristik
pelet yang dihasilkan mengacu pada standar pakan ikan menurit SNI tahun 2006
yaitu mengandung protein berkisar 20-35%, lemak berkisar 2-10%, abu kurang
dari 12% dan kadar air kurang dari 12%. Menurut Dani (2005) bagi ikan, protein
merupakan sumber tenaga paling utama. Pemberian protein dengan kadar yang
sesuai akan meningkatkan pertumbuhan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dani, Budiharjo, Listyawati. 2005. Komposisi Pakan Buatan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius javanicus Blkr). BioSMART. 7(2):83-90.
Romadhon, Komar, Yulianingsih. 2013. Desain Optimal Pengolahan Sludge Padat Biogas Sebagai Bahan Baku Pelet Pakan Ikan Lele. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 1(1):26-35.
Zaenuri et al. 2014. Kualitas Pakan Ikan Berbentuk Pelet Dari Limbah Pertanian. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan.