Upload
agung-budi
View
75
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
PT PLN Distribusi mempunyai peranan penting dalam menyalurkan
energi listrik hingga sampai ke konsumen. Pendistribusian listrik adalah
proses penyaluran energi listrik, dan semua bagian dari sistem tenaga
listrik.
Perang Padam Jawa Bali Jilid III (PPJB Jilid III) memberikan tantangan
tersendiri bagi PLN khususnya di daerah Jawa dan Bali. Dalam perang yang
konsentrasinya hanya pada gangguan penyulang dan susut, namun untuk
PPJB Jilid III selain menurunkan gangguan penyulang unit dituntut untuk
dapat menurunkan gangguan transformator, Jaringan Tegangan Rendah
(JTR), Sambungan Rumah (SR), dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP).
Tantangan ini tentu semakin menantang terutama untuk
pengendalian recovery time dalam penanganan ganguan penyulang yang
kaitannya dengan pembebanan terhadap manuver penyulang.
Pembebanan penyulang sendiri sangat dipengaruhi oleh realisasi
perkembangan serta perluasan jaring pelanggan baru PLN di suatu daerah
atau tempat khususnya di Rayon Perak.
Sedangkan Kondisi exsisting peyulang di Rayon Perak sendiri
saat ini menurut analisah saya sangat kurang karena ex Gardu
Induk Gembong yang sudah tidak
bisa beroperasi sejak tahun
2004 akibat kebakaran,
kemudian ex Penyulang
Wonosari, Alstom, Pelindo I &
II dari Gardu Induk Ujung
yang belum bisa di operasikan
sejak tahun 2010 sampai
dengan sekarang akibat
bencana angin putting beliung
sehingga merobohkan
beberapa tiang listrik yang
menyalurkan penyulang
tersebut terputus. Dampak
bencna tersebut Penyulang
Rawa Baru memikul beban tiga
penyulang yaitu Penyulang
Pelindo I & II, Penyulang
Alstom dan Penyulang
wonosari yang saat ini tidak
beroperasi.
. PT PLN Distribusi Area Surabaya Utara dalam mengatasi antisipasi
perkembangan permintaan pasokan listrik terhadap pelanggan baru dengan cara
membangun investasi dengan penambahan penyulang baru di beberapa Gardu Induk
(GI) di Area Surabaya Utara, untuk Rayon Perak ada penambahan di GI PLTU Perak dan
GI Krembangan. Akan tetapi dengan adanya investasi penambahan penyulang baru
tersebut diatas maka akan perlu banyak waktu ataupun anggaran yang lebih untuk
menggcover semua kebutuhan pasokan listrik maupun keandalan penyulang.
Salah satu solusi untuk
mempercepat waktu serta mengurangi
jumlah anggaran , perlu adanya
pengedalian penyulang atau yang
disebut
konfigurasi
jaringan
dengan
memmanfa
atkan
kondisi
jaring exsisting 70 KV dilapangan dan
ex Penyulang Pelindo serta
memperhitungkan beban penyulang
yang ada untuk keandalannya khusus
di Rayon Perak. Disamping itu kita juga
dapat
bergerak
cepat
dalam
penanga
nan
manufer
ganguan penyulang.
Project Assaigment ini memiliki yang rinciannya dapat dituliskan
sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah metode Pengendalian Penyulang Padam ini
bisa untuk mengurangi lama padam di Rayon Perak khususya P.
Rawa Baru, P. Jakarta, P. Sidorame .P. Kali Ondo
2. Mengetahui penghematan rupiah yang didapat saat proses
minimalisir pengadan asset investasi untuk perluasan dengan
menggunakan tiang exsisting serta pemanfaan material yang ada
jika ini berhasil diterapkan.
3. Penelitian mengambil batasan pada APJ SURABAYA UTARA
daerah Rayon Perak untuk Penyulang Rawa Baru , Penyulang
Sidorame, Penyulang Jakarta,Penyulang Kali Ondo.
BATASAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas dalam project assaigment ini
memiliki beberapa batasan, diantaranya sebagai berikut:
1. Manajemen dan Audit yang dilakukan pada project assaigment ini
terletak pada pendistribusian energi listrik PT.PLN distribusi
Rayon Perak saja.
2. Ketergantungan Rayon Perak terhadap Area Surabaya Utara untuk
merealisasikan pekerjaan karena realisasi pekerjaan
membutukan material dan tenaga bayak untuk membatu
eksekusinya.
3. Rupiah yang dihitung hanya bersangkutan dengan kontribusi
penghematan pemanfaantan kondisi exsisting yang sudah ada
setelah kegiatan konfigurasi .
METODOLOGI PENELITIAN
Pada project assaigment ini digunakan metodologi sebagai berikut:
1. Analisah survei lapangan
berdasarkan single line
diagram penyulang dan
perhitungan beban.
2. Analisa perhitungan waktu
percepatan dalam
penormalan atau penganan
ganguan padam penyulang
(Recovery Time).
3. Pendataan penyulang yang
dapat tercover apabila
konfigurasi tersebut dapat
di realisasi.
4. Pembuatan Rute Konfigurasi
menerapkan metode
manajemen penyulang
untuk diujicobakan dengan
tujuan meminimalisir
kehilangan energi pada saat
gangguan penyulang.
5. Pengujian Metode.
Membandingkan efisiensi
antara perbaikan penyulang
dengan konfigurasi
penyulang .
6. Kesimpulan. Hasil yang
diperoleh dari proses
pengerjaan dan pengujian
akan diformulasikan sebagai
kesimpulan dari project
assaigment ini.