6
LAPORAN INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA A. Latar Belakang Saat ini isu yang sedang berkembang dan menjadi perhatian negara didunia adalah perubahan iklim akibat pemanasan global. Pemanasan global adalah adanya peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata di bumi telah meningkat selama 100 tahun terakhir. Peningkatan suhu ini telah dirasakan diberbagai belahan bumi yang terlihat dari mencairnya es di kutub dan naiknya suhu/temperatur rata-rata bumi. Kenaikan suhu dibumi ini disebabkan oleh adanya gas seperti karbondioksida, sulfurdiokasida, metana dan lainnya (disebut gas rumah kaca). Dari semua jenis gas rumah kaca tersebut, gas CO 2 menempati urutan pertama penyebab pemanasan global. Banyak sumber yang menjadi penyebab dilepaskannya gas CO 2 ke udara, diantaranya kegiatan pertanian, peternakan, kehutananan , industri, kendaraan bermotor dan lain-lain. Meningkatnya suhu dibumi berakibat negatif pada berbagai sektor seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan lainnya. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air

Laporan Rad Grk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Rad Grk

LAPORAN

INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA

A. Latar Belakang

Saat ini isu yang sedang berkembang dan menjadi perhatian negara didunia adalah

perubahan iklim akibat pemanasan global. Pemanasan global adalah adanya peningkatan

suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata di bumi telah meningkat

selama 100 tahun terakhir. Peningkatan suhu ini telah dirasakan diberbagai belahan bumi

yang terlihat dari mencairnya es di kutub dan naiknya suhu/temperatur rata-rata bumi.

Kenaikan suhu dibumi ini disebabkan oleh adanya gas seperti karbondioksida,

sulfurdiokasida, metana dan lainnya (disebut gas rumah kaca). Dari semua jenis gas

rumah kaca tersebut, gas CO2 menempati urutan pertama penyebab pemanasan global.

Banyak sumber yang menjadi penyebab dilepaskannya gas CO2 ke udara, diantaranya

kegiatan pertanian, peternakan, kehutananan, industri, kendaraan bermotor dan lain-lain.

Meningkatnya suhu dibumi berakibat negatif pada berbagai sektor seperti pertanian,

kehutanan, perikanan, dan lainnya. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan

menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,

meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola

presipitasi. Melihat perkembangan isu global yaitu perubahan iklim akibat kenaikan gas

rumah kaca serta dampak negatif yang ditimbulkan, negara-negara di dunia sepakat untuk

melakukan usaha yang dapat mengurangi dampak negatif tersebut melalui pertemuan

antar negara yang menghasilkan berbagai kesepakatan. Menindaklanjuti kesepakatan Bali

Action Plan pada The Conferences of Parties (COP) ke-13 United Nations Frameworks

Convention on Climate Change (UNFCCC) dan hasil COP-15 di Copenhagen dan COP-

16 di Cancun serta memenuhi komitmen pemerintah Indonesia dalam pertemuan G-20 di

Pitsburg untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 % dengan usaha sendiri dan

mencapai 41 % jika mendapat bantuan internasional pada tahun 2020 dari kondisi tanpa

adanya rencana aksi (business as usual/BAU), dibutuhkan usaha dan langkah-langkah

untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Page 2: Laporan Rad Grk

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah Indonesia menyusun Rencana Aksi Nasional

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Kebijakan ini diwujudkan dalam

Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan

Emisi Gas Rumah Kaca dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. Dalam Peraturan Presiden

Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah

Kaca, terdapat kegiatan inti dan kegiatan pendukung yang harus dilakukan setiap bidang

untuk menurunkan emisi GRK meliputi bidang pertanian, kehutanan dan lahan gambut,

energi dan transportasi, industri dan pengelolaan limbah.

Pemerintah Daerah sebagai pihak yang berperan penting dalam penurunan emisi GRK

diwajibkan untuk menyusun dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-

GRK). RAD-GRK adalah dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan

yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai

dengan target pembangunan daerah. Dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Daerah

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK), Badan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Kalimantan Barat melakukan kegiatan inventarisasi emisi gas rumah kaca

dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana Aksi

Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK).

B. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

Meningkatkan upaya dalam mengurangi dampak terjadinya perubahan iklim dengan

menyusun suatu pedoman yang didasarkan pada data-data yang ada.

Meningkatkan komitmen dan kerja sama para stakeholder terkait upaya pengelolaan

lingkungan hidup khususnya dalam upaya adaptasi dan mitigasi menghadapi

perubahan iklim.

Page 3: Laporan Rad Grk

C. Sasaran

Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :

Mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Gas

Rumah Kaca (RAD-GRK).

D. Pendanaan.

Berdasarkan DPA SKPD tahun 2012, maka dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini

adalah sebesar

E. Kegiatan inventarisasi

Dalam rangka mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana

Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK), Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi

Kalimantan Barat melakukan koordinasi ke seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.

Data – data yang dikumpulkan dari berbagai sektor yang terkait dengan perubahan iklim

akan digunakan untuk menghitung emisi baseline sehingga didapatkan berapa besar emisi

yang ada di Kalimantan Barat. Perhitungan tersebut menjadi dasar untuk melakukan

upaya-upaya pengurangan emisi GRK. Adapun bidang-bidang yang terkait dengan

penyusunan dokumen RAD-GRK meliputi bidang pertanian, kehutanan dan lahan

gambut, energi dan transportasi, industri dan pengelolaan limbah

F. Hasil kegiatan

Data – data yang berhasil dikumpulkan antara lain :

Sektor pertanian (terlampir)

Sektor kehutanan(terlampir)

Sektor lahan gambut (terlampir)

Sektor energi (terlampir)

Sektor transportasi (terlampir)

Sektor industri (terlampir)

Sektor pengelolaan limbah (terlampir)

Page 4: Laporan Rad Grk

G. Penutup

Data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-

GRK) dapat diakses melalui data yang sudah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) dan data yang tidak dipublikasikan oleh sektor-sektor yang terkait dalam

perubahan iklim. Untuk data-data yang tidak dipublikasikan, pengumpulan data

dilakukan dengan melakukan koordinasi secara langsung ke kabupaten/kota se-

Kalimantan Barat dalam hal ini ke Badan/kantor Lingkungan Hidup sebagai instansi

lintas sektoral yang mempunyai data-data tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan

inventarisasi gas rumah kaca ini, data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana

Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) dapat dipenuhi.