Upload
kharis-mustofa
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
1/19
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOANALISIS
PRAKTIKUM 2
PENETAPAN KADAR SGPT PADA TIKUS TERINDUKSI PARASETAMOL
Disusun oleh :
JURUSAN FARMASI
FAKUKTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
2/19
PENETAPAN KADAR SGPT PADA TIKUS TERINDUKSI PARASETAMOL
I. Tujua P!"#$%aa
Melakukan penetapan kadar SGPT sampel darah tikus terinduksi parasetamol.
II. P!&a'u(ua
Berbagai sampel biologis dapat diambil untuk penentuan kadar dalam tubuh untuk
penelitian farmakokinetik, sebagai contoh darah, urine, feses, saliva, aringan tubuh, cairan
blister, cairan spinal dan cairan sinovial. Penentuan kadar suatu obat dalam sampel biologis
merupakan hal !ang kompleks disebabkan sampel biologis pada umumn!a merupakan suatu
matriks !ang kompleks. "ika suatu obat atau metabolitn!a dalam sampel biologis dapat
dianalisa langsung tanpa perlu dilakukan perlakuan a#al terhadap sampel !ang diperoleh
maupun pemisahan obat atau metabolit !ang ditentukan maka hal ini merupakan suatu hal
!ang menguntungkan. $kan tetapi perlakuan a#al sampel maupun isolasi obat atau metabolit
!ang akan ditentukan dari matriks biologis !ang diperoleh harus dilakukan %Saucher dan
McPherson, &''&(.
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik !ang populer dan
digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal)sengal dan sakit ringan, dan demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. *a aman dalam dosis
standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaa atau tidak sengaa sering
teradi. Berbeda dengan obat analgesik !ang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol
tak memiliki sifat antiradang. "adi parasetamol tidak tergolong dalam obat enis +S$*D.
Dalam dosis normal, parasetamol tidak men!akiti permukaan dalam perut atau mengganggu
gumpalan darah, ginal atau duktus arteriosus pada anin % Murs!idi -ohman, &'' (.
/atiadalah organ terbesar di dalam tubuh !ang terletak disebelah kanan atas rongga
perut, tepat diba#ah diafragma %sekat !ang membatasi daerah dada dan perut(. Bentuk hati
seperti prisma segitiga dengan sudut siku)sikun!a membulat, beratn!a sekitar 0,&1)0,1 kg
dengan berat enis 0,'1. 2kuran hati pada #anita lebih kecil dibandingkan pria dan semakin
kecil pada orang tua, tetapi tidak berarti fungsin!a berkurang. /ati mempun!ai kapasitas
cadangan !ang besar dan kemampuan untuk regenerasi !ang besar pula. "aringan hati dapat
diambil sampai tiga perempat bagian dan sisan!a akan tumbuh kembali sampai ke ukuran
dan bentuk !ang normal. "ika hati !ang rusak han!a sebagian kecil, belum menimbulkan
gangguan !ang berarti %3ia!akusuma, &''4(.
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
3/19
5apiler empedu dan kapiler darah di dalam hati saling terpisah oleh deretan sel)sel hati
sehingga darah dan empedu tidak pernah tercampur. +amun, ika hati terkena infeksi virus
seperti hepatitis, sel)sel hati bisa pecah dan akibatn!a darah dan empedu bercampur
%3ia!akusuma, &''4(.
/ati berfungsi sebagai faktor biokimia utama dalam tubuh, tempat metabolisme
keban!akan 6at antara. 7ungsi hati normal harus dikonfirmasi sebelum operasi terencana
%Sabiston, 088&(.
Seperti ukurann!a !ang besar, hati uga mempun!ai peranan besar dan memiliki lebih
dari 1'' fungsi. Berikut ini fungsi)fungsi utama hati :
1. Menampungdarah
&. Membersihkan darah untuk mela#an infeksi
9. Memproduksi dan mengekskresikan empedu
. Membantu menaga keseimbangan glukosa darah %metabolisme karbohidrat(
1. Membantu metabolisme lemak
. Membantu metabolisme protein
;. Metabolisme vitamin dan mineral
4. Menetralisir 6at)6at beracun dalam tubuh %detoksifikasi(
8. Mempertahankan suhu tubuh %3ia!akusuma, &''4(.
glutamate-piruvat transaminase? %GPT(, dan
aspartate aminotransferase %$ST(, !ang dahulu disebut >glutamate-oxaloacetate
transaminase? %G@T(. Baik $=T maupun $ST memerlukan piridoksal fosfat %Aitamin B(
sebagai kofaktor. at ini sering ditambahkan ke reagen pemeriksaan untuk meningkatkan
pengukuran en6im)en6im ini seandain!a teradi defisiensi vitamin b %missal, hemodial!sis,
malnutrisi( %Saucher dan McPherson, &''&(.
$minotransferase tersebar luas di tubuh, tetapi terutama ban!ak diumpai di hati,
karena peran penting organ ini dalam sintesis protein dan dalam men!alurkan asam)asam
amino ke alur)alur biokimia#i lai. /epatosit pada dasarn!aa adalah satu)satun!a sel dengan
konsentrasi $=T !ang tinggi, sedangkan ginal, antung, dan otot rangka mengandung kadar
sedang. $=T dalam umlah !ang lebih sedikit diumpai di pancreas, paru, lima, dan eritrosit.
Dengan demikian, $=T serum memiliki spesifitas !ang relative tinggi untuk kerusakan hati.
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
4/19
Seumlah besar $ST terdapat di hati, miokardium, dan otot rangkaC eritrosit uga memiliki
$ST dalam umlah sedang. /epatosit mengandung $ST tiga sampai empat kali lebih ban!ak
daripada $=T %Saucher dan McPherson, &''&(.
$minotransferase merupakan indikator !ang baik untuk kerusakan hati apabila
keduan!a meningkat. edera akut pada hati, seperti karena hepatitis, dapat men!ebabkan
peningkatan baik $ST maupun $=T menadi ribuan *2E=iter. Pngukuran aminotransferase
setiap minggu mungkin sangat bermanfaat untuk memantau perkembangan dan pemulihan
hepatitis atau cedera hati lain %Saucher dan McPherson, &''&(.
III. P")*)+ Aa()*)*
Penetapan kadar SGPT sampel darah tikus !ang terinduksi parasetamol pada
praktikum menggunkan metode spektrofotometri 2A. Glutamat piruvattransaminase atau
alanin transaminase %$=$T( mengkatalis transfer gugus amino dari =)alanin ke &)oFoglutarat
untuk membentuk =)glutamat dan Piruvat. 5emudian =aktat dehidrogenase %=D/(
mengkonversi piruvat menadi D)laktat dengan mengoksidasi +$D/ menadi +$D
Ban!akn!a +$D/ !ang dioksidasi menadi +$Dsebanding dengan ban!akn!a en6im GPT.
/al itulah !ang akan diukur secara fotometri. 5emudian diukur absorbansi dengan
spektrofotometer 2A pada panang gelombang 9' nm karena pada panang gelombangtersebut, sampel akan memberikan serapan maksimum. Dilakukan pengukuran dengan
menggunakan spektrofotometer 2A karena mempun!ai sensitivitas !ang relatif tinggi,
pengeraan!a mudah sehingga pengukuran !ang dilakukan cepat, dan mempun!ai spesifisitas
!ang baik.
IV. Ba'a &a M!,$&!
$lat !ang diperlukan untuk praktikum ini adalah tabung reaksi, sentrifuse,
spektrofotometer, pipet ukur, filler, mikropipet, s!ringe, kuvet, dan beaker glass.
Bahan !ang diperlukan untuk praktikum ini adalah paracetamol, M)+a 0H, reagen
0 %buffer tris p/ ;,1 0'' mmolE=, =)alanine 1'' mmolE=, =D/ I 04'' 2E=(, reagen & %&)
oFoglutarat 01 mmolE=, +$D/ ',04 mmolE=(
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
5/19
V. P"$*!&u" K!"ja
Praktikum penetapan kadar SGPT pada tikus terinduksi parasetamol kali ini dia#ali
dengan men!iapkan 9 ekor tikus %0 ekor tikus untuk kontrol dan & ekor tikus untuk
perlakuan(. & ekor tikus perlakuan dipeani menggunakan parasetamol dosis toksik dalam
pelarut M)+a 0H satu hari sebelum pelaksanaan praktikum, kemudian diambil darahn!a
pada keesokan harin!a.
diambil seban!ak J0'' Kl melalui sinus orbitalis mata tikus
ditampung dalam tabung reaksi
didiamkan selama 01 menit
disentrifugasi dengan kecepatan ''' rpm selama 1 menit
masing)masing diambil seban!ak %0' Kl dan 0'' Kl( pada kontrol
dan %&' Kl dan &'' Kl( pada perlakuan
ditambahkan 0''' Kl reagen 0 pada masing)masing tabung kontrol
dan perlakuan
didiamkan selama 01 menit
ditambahkan &1' Kl reagen & pada masing)masing tabung kontrol
dan perlakuan
didiamkan selama 1 menit
diukur serapann!a menggunakan spektrofotometri 2A pada
panang gelombang 9' nm
Sampel darah
Supernatan
Hasil
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
6/19
VI. Da,a P!aa,a &a P!"'),ua
$bsorbansi masing)masing serum darah tidak terbaca oleh spektrofotometer karena
umlahn!a !ang terbatas maka kontrol 0 kontrol & dan perlakuan 0 perlakuan &,
sehingga didapat :
Sa+!( A%*$"%a*)
kontrol 0 kontrol & 0,8'
perlakuan 0 perlakuan & 0,&8
Persamaan :
L ',8;0 F ',';
L $=T 2E=
N kadar
P!"'),ua /
5ontrol L ',8;0 F ',';
0,8' ',8;0 F ',';
',8;0F 0,8' O ','; ',8;0F 0,9
N
N 0,4 karena kontrol 0 kontrol &, maka
untuk mendapatkan kadar total kontrol
adalah sebagai berikut dengan
men!amakan perbandingan reagen
%0:(
5ontrol F. .&'
5ontrol 0,4. . &'
N 0,9
Maka kadar total kontrol adalah 0,9 2E=
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
7/19
Perlakuan L ',8;0 F ',';
0,&8 ',8;0 F ',';
',8;0F 0,&8 O ',';
',8;0F 0,&'&
N
N 0,&94 karena perlakuan0 perlakuan&, maka
untuk mendapatkan kadar total
perlakuan adalah sebagai berikut
dengan men!amakan perbandingan
reagen %0:(
Perlakuan F. . &'
Perlakuan 0,&94. . &'
N &;,&9
Maka kadar total perlakuan adalah &;,&9 2E=
VII. P!%a'a*a
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik !ang populer dan
digunakan untuk melegakan sakit kepala,sengal)sengal dan sakit ringan,dan demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. *a aman dalam dosis
standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaa atau tidak sengaa sering
teradi. Berbeda dengan obat analgesik !ang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol
tak memiliki sifat antiradang. "adi parasetamol tidak tergolong dalam obat enis +S$*D.
Dalam dosis normal, parasetamol tidak men!akiti permukaan dalam perut atau mengganggu
gumpalan darah, ginal atau duktus arteriosus pada anin.
Parasetamol !ang diberikan secara oral diserap secara cepat dan mencapaikadar serum
puncak dalam #aktu 9' O 0&' menit. $dan!a makanan dalam lambungakan sedikit
memperlambat pen!erapan sediaan parasetamol lepas lambat.Parasetamol terdistribusi
dengan cepat pada hampir seluruh aringan tubuh. =ebihkurang &1H parasetamol dalam
darah terikat pada protein plasma.3aktu paruh parasetamol adalah antara 0 O 9 am.
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
8/19
Parasetamol diekskresikan melalui urine sebagai metabolitn!a, !aitu asetaminofen
glukoronid, asetaminofen sulfat, merkaptat dan bentuk !ang tidak berubah. Sebagian
asetaminofen 4'H dikonugasi dengan asam glukoronat dansebagian kecil lainn!a dengan
asam sulfat. Selain itu dapat mengalami hidroksilasi.Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat
menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. @bat ini diekskresi melalui ginal,
sebagian kecil sebagaiparasetamol %9H( dan sebagian besar dalam bentuk terkonugasi
%S!amsuni, &'';(.
Parameter farmakokinetika obat dapat diperoleh berdasarkan hasil pengukurankadar
obat utuh dan E atau metabolitn!a di dalam cairan ha!ati %darah, urin, saliva ataucairan tubuh
lainn!a(. @leh karena itu agar nilai)nilai parameter kinetik obat dapatdiperca!a, metode
penetapan kadar harus memenuhi berbagai kriteria !aitu meliputiperolehan kembali
%recover!(, presisi dan akurasi. Pers!aratan !ang dituntut bagisuatu metode analisa adalah
ika metode tersebut dapat memberikan nilai perolehankembali !ang tinggi %;1)8'H atau
lebih(, kesalahan acak dan sistematik kurang dari0'H.5epekaan dan selektivitas merupakan
kriteria lain !ang penting dan nilain!atergantung pula dari alat pengukur !ang dipakai. Dalam
percobaan ini akan dilakukanlangkah)langkah !ang perlu dikerakan untuk optimalisasi
analisis meliputi:
0. Penentuan angka #aktu larutan obat !ang memberikan resapan tetap%khusus untuk reaksi
#arna(
&. Penetapan panang gelombang larutan obat !ang memberikan resapanmaksimum
%parasetamol(
9. Pembuatan kurva baku %parasetamol(
. Perhitungan nilai perolehan kembali, kesalahan acak dan kesalahansistematik
%/aradi, 0889(.
+itrimetri merupakan metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan
larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi dia6otasi !akni reaksi antara
amina aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam dia6onium
%ulfikar, &'0'(.
Metode titrasi dia6otasi disebut uga dengan nitrimetri !akni metode penetapan kadar
secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan
pada reaksi dia6otasi !akni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam
suasana asam membentuk garam dia6onium %ulfikar, &'0'(.
Prinsipn!a adalah reaksi dia6otasi :
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
9/19
0. Pembentukan garam dia6onium dari gugus amin aromatik primer %amin aromatik sekuder
dan gugus nitro aromatik(
&. Pembentukan sen!a#a nitrosamine dari amin alifatik sekunder
9. Pembentukan sen!a#a a6o dari gugus hidra6ida
.Pemasukan gugus nitro !ang arang teradi karena sulitn!a nitrasi dengan menggunakan
asam nitrit dalam suasana asam.
%/aradi, 0889(.
ontoh 6at !ang memiliki gugu amin aromatic primer misaln!a ben6okain, sulfaC !ang
mempun!ai gugus amin alifatis misaln!a +a siklamatC !ang memiliki gugus hidra6ida
misaln!a *+/C !ang memiliki gugu amin aromatis sekunder adalah parasetamol, fenasetin,
dan !ang memiliki gugus nitroaromatik adalah kloramfenikol %S!amsuni, &'';(.
/al)hal !ang harus diperhatikan dalam nitrimetri adalah :
a. Suhu
Pada saat melakukan titrasi, suhu harus antara 1)01'. #alaupun sebenarn!a
pembentukan garam dia6onium berlangsung pada suhu !ang lebih rendah !aitu ')1'. pada
temperature 1)01' digunakan 5Br sebagai stabilisator. Titrasi tidak dapat dilakukan dalam
suhu tinggi karena :
) /+@& !ang terbentuk akan menguap pada suhu tinggi
) Garam dia6onium !ang terbentuk akan terurai menadi fenol
b. 5easaman
Titrasi ini berlangsung pada P/ &, hal ini dibutuhkan untuk :
) Mengubah +a+@& menadi /+@&)
) Pembentukan garam dia6onium
c. 5ecepatan reaksi
-eaksi dia6otasi berlangsung lambat sekali, sehingga agar reaksi sempurna maka titrasi
harus dilakukan perlahan)lahan dan dengan pengocokan !ang kuat. 7rekuensi tetesan pada
a#al titrasi kira)kira 0 mlEmenit, lalu menelang titik)titik akhir menadi & tetesEmenit
%ulfikar, &'0'(.
Titrasi dia6otasi dapat digunakan untuk :
a. Penetapan kadar sen!a#a)sen!a#a !ang mempun!ai gugus amin aromatis primer bebas
seperti sulfamilamid.
b. Penetapan kadar sen!a#a)sen!a#a !ang mana gugus amin aromatic terikat dengan gugus
lain seperti suksinil sulfatia6ol, ftalil sulfatia6ol dan parasetamol. Pada penetapan kadar
sen!a#a !ang mempun!ai gugus aromatic !ang terikat dengan gugus lain seperti suksinil
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
10/19
sulfatia6ol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas
untuk selanutn!a bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam
dia6onium
c. Sen!a#a)sen!a#a !ang mempun!ai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol. Sen!a#a)
sen!a#a nitro aromatis dapat ditetapkan kadarn!a secara nitrimetri setelah direduksi
terlebih dahulu untuk menghasilkan sen!a#a amin aromatis primer %ulfikar, &'0'(.
Dalam farmakope *ndonesia, titrasi dia6otasi digunakan untuk menetapkan kadar:
ben6okainC primakuin fosfat dan sediaan tabletn!aC prokain /*C sulfasetamidC natrium
sulfasetamidC sulfameta6inC selfadoksinC sulfametoksa6lC tetrakainC dan tetrakain S*
%ulfikar, &'0'(.
M$$"a) Ba'a
0. Paracetamol
+ama -esmi : Paracetamolum
-umus molekul : 4/8+@&+ama kimia : )hidroksiasetanilida 0'9)8')&Q
Berat molekul : 010,0
5andungan : Tidak kurang dari 84,'H dan tidak lebih dari 0'0,'H
4/8+@& dihitung terhadap 6at anhidrat.
Pemerian : Serbuk hablur, putihC tidak berbauC rasa sedikit pahit.
5elarutan : =arut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 0 +C
mudah larutan dalam etanol.
Pen!impanan : Dalam #adah tertutup rapat
%$nonim, 0881(
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
11/19
Metabolisme Paracetamol
$ktivitas analgesik dan antipiretik, acetaminophen, ditoleransi dengan baik
pada dosis terapi normal. 5eracunan akut dengan parasetamol han!a teradi setelah
konsumsi dosis sekitar 0'')0&1 mg E kg dan dapat men!ebabkan berbagai hepatitis
c!tol!tic centrilobular luas %Proudfoot, 0888(.
Sitotoksisitas parasetamol pada dasarn!a adalah karena aksi dari metabolit
reaktif , + ) asetil ) p ) ben6o ) Ruinoneimine %+$P*( dibentuk terutama dalam hati
oleh monooF!genases untuk P1' dan dalam umlah !ang lebih kecil di ginal oleh
s!nthases prostaglandin. +$P* , elektrofilik dan oksidan kuat, didetoksifikasi oleh
glutation tereduksi % GS/ (, sistein dan turunann!a mercapturic. Setelah menelan
overdosis parasetamol, penipisan glutathione mitokondria dan sitosol berkurang dari &'
H menadi 9' H dari nilai normal, men!ebabkan kematian sel dengan membentuk
ikatan kovalen antara +$P* dan hepatosit. +$ deasetilasi dalam sistein tubuhC
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
12/19
sistein digunakan dalam sel, dalam kombinasi dengan glisin dan glutamat , untuk
mensintesis glutation. 5etersediaan sistein adalah tingkat membatasi langkah proses C
+$ , !ang memungkinkan pemulihan pasokan !ang cukup dari sistein, dan
memungkinkan pemulihan stok glutathione. @leh karena itu baik di sini , dengan
penggunaan +$ , mengembalikan fisiologis detoksifikasi alur. Mekanisme lain
tindakan +$ dibahas tanpa konfirmasi resmi pada manusia : kontribusi sulfat
mempromosikan sulfation acetaminophen, koneksi langsung ke +$P* sebagai
pengganti glutathione, peningkatan pengurangan +$P*. +$ uga dapat memodulasi
kaskade keadian di pengapian berturut)turut pengikatan +$P* dengan hepatosit.
Terapi +$ harus dimulai dalam kasus risiko hepatotoksisitas dan tidak ada kontra
indikasi ke ) administrasi +$ ada sebelum risiko hati, bahkan kehamilan %Morit6,
0888(.
&. Buffer Tris P/ ;,1
Buffer atau larutan pen!angga adalah larutan !ang terdiri dari asam lemah dan
garam)n!a !ang dapat mempertahankan dan menaga p/. Bidang bioteknologi tidak
bisa dipisahkan dari penggunaan larutan ini. Dalam memilih buffer, !ang harus
diperhatikan adalah p/ optimum serta sifat)sifat biologisn!a. Ban!ak enis buffer
!ang mempun!ai impact terhadap sistem biologis, aktivitas en6im, substrate, atau
kofaktor.Sebagai contoh buffer phosphat akan menghambat aktivitas dari beberapa
metabolik en6im termasuk karboksilase, fumarase, dan phosphoglucomutase.
Barbiturate menghambat phophorilasi oksidatif. Tris buffer bereaksi dengan amin
primer dan memodifikasi transport elektron dan phosphorilasi pada kloroplast. Tris
uga menghambat en6im respirasi di mitokondria. Dan masih ban!ak efek lain !ang
diberikan buffer. @leh karena itu pemilihan buffer terkadang menadi kesulitan !ang
cukup merepotkan. @leh karena itu, gunakan konsentrasi buffer serendah mungkin
!ang masih dapat untuk memaintain p/ -a!mond et all. &''8.
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
13/19
9. = O alanine
$lanin %$la( atau asam &)aminopropanoat merupakan salah satu asam amino
bukan esensial. Bentuk !ang umum di alam adalah =)alanin %S)alanin( meskipun
terdapat pula bentuk D)alanin %-)alanin( pada dinding sel bakteri dan seumlah
antibiotika. =)alanin merupakan asam amino proteinogenik !ang paling ban!ak
dipakai dalam protein setelah leusin. Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif
sehingga arang terlibat langsung dalam fungsi protein %en6im(. $lanina dapat
berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas, khususn!a dalam interaksi
dengan atom nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari
protein, alanina berperan dalam daur alanina -a!mond et all. &''8.
. =D/
=aktat dehidrogenase %=D, =D/( adalah en6im intraseluler !ang terdapat pada hampir
semua sel !ang bermetabolisme, dengan konsentrasi tertinggi diumpai di antung,
otot rangka, hati, ginal, otak, dan sel darah merah. =D/ merupakan suatu molekul
tetramerik !ang mengandung empat subunit dari dua bentukC / %antung( dan M
%otot(, !ang berkombinasi sehingga menghasilkan lima isoen6im !ang diberi nama
=D/0 %/( sampai =D/1 %M(.$ktivitas =D/ total dalam serum diperkirakan
meningkat pada hampir semua keadaan pen!akit !ang mengalami kerusakan atau
destruksi sel. Selain itu, aktivitas =D/ total uga merupakan indikator !ang relatif
sensitiv !ang menunukkan sedang berlangsungn!a proses patologik. Peningkatan
=D/ total dan rasio =D/0E=D/& dengan kadar tertinggi =D/0 bermanfaat untuk
memastikan diagnosis infark miokardium %M*(. 5adar =D/ meningkat dalam #aktu
0&)& am setelah teradin!a M*, mencapai puncakn!a dalam &)1 hari dan tetap
tinggi hingga )0& hari, lalu akan menadi normal kembali dalam #aktu 4)0 hari
-a!mond et all. &''8.
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
14/19
1. +$D/
+$D/ merupakan reduksi dari +$D !ang merupakan koen6im !ang dapat
ditemukan di seluruh makhluk hidup. Dalam metabolisme sel, +$D/ merupakan
reduktor !ang kemudian mengalami oksidasi menadi +$D !ang merupakan
oksidator. +$D/ sendiri merupakan sumber energi setara 9 $TP %$denosinTrifosfat(. +$D/ merupakan bentuk koen6im aktif dari vitamin B9 +iacin. +$D/
memegang peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Baik itu he#an,
tumbuhan apalagi manusia. +$D/ berfungsi untuk meningkatkan energi sel !ang
berhubungan langsung dengan aktivitas fisik dan mental makhluk hidup. 5etika
+$D/ !ang dibutuhkan tubuh tercukupi, aktivitas makhluk hidup akan beralan
dengan lancar. Begitu pula sebalikn!a. +$D/ uga berfungsi untuk menaga agar sel
dapat bertahan hidup lebih lama dan mencegah timbuln!a pen!akit degenartif !ang
mengurangi kualitas hidup. 5ekurangan +$D/ pada tubuh dapat di penuhi dengan
asupan vitamin B9 +iacin !ang cukup -a!mond et all. &''8.
. +a
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
15/19
Mengandung tidak kurang dari 88,'H dan tidak lebih dari 0'0,'H
0'/0+&+a&@4, dihitung terhadap 6at !ang telah dikeringkan.
+ama -esmi : D*+$T-**
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
16/19
!ang lebih akurat karena akurasi mikropipete ini sangat tinggi. Tip !ang digunakan
pun harus diperhatikan kebersihann!a utnuk meminimalisir kontaminasi !ang
mempengaruhi absorbansi sampel. 5edua 6at dicampur dan diinkubasi selama 1 menit
dalam suhu ruang. *nkubasi ini dilakukan agar serum dan reagen bereaksi. -eagen *
!ang digunakan berisi Tris p/ ;,1 0'' mmolEliter, =)$lanin 1'' mmolEliter, =D/
%=aktat Dehidrogenase( I 04'' 2Eliter. Tris p/ ;,01 dalam reagen * berfungsi sebagai
dapar !ang menaga p/ serum selama reaksi pemeriksaan ini supa!a menaga
kestabilan aktivitas GPT karena en6im sangat sensitif terhadap perubahan p/. =)
$lanin berfungsi sebagai asam amino !ang akan diubah menadi =)glutamat dengan
dikatalisis oleh en6im Glutamat Piruvate Transaminase %GPT(. =D/ %=aktat
Dehidrogenase( uga merupakan en6im !ang akan mengkatalisis reaksi dari produk
perubahan =)$lanin !ang dikatalis oleh GPT, !aitu piruvat, !ang akan diubah
menadi laktat %Sacher, &''&(.
Setelah diinkubasi selama 1 menit, campuran dalam tabung reaksi
ditambahkan reagen ** seban!ak &'' Kl. -eagen ** !ang digunakan ini berisi &)
oFoglutarat 01 mmolEliter dan +$D/ ',04 mmolEliter. &)oFoglutarat akan bereaksi
dengan =)$lanin membentuk =)glutamat dan piruvat dengan dikatalisis oleh en6im
GPT.
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
17/19
!ang dilakukan cepat, dan mempun!ai spesifisitas !ang baik. Setelah dilakukan
pengukuan aborbansi, data dicatat untuk dihitung dan diinterpretasikan %Sacher,
&''&(.
Pada praktikum kali ini, kami melakukan ui analisis penentuan kadar SGPT
pada tikus !ang terinduksi parasetamol. Tikus dibuat & kelompok !aitu kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan. /ari sebelumn!a tikus kontrol disuntikkan aRua
bidest dan tikus kelompok perlakuan disuntikkan paracetamol. Setelah itu dilakukan
pengukuran kadar SGPT pada tikus tersebut dengan cara mengambil darah pada sinus
orbitalis. Darah tersebut ditambahkan serbuk +a)
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
18/19
Da,a" Pu*,aa
$nonim. 0881.Farmakope Indonesia edisi IV. "akarta : Depkes -*
/aradi, 3. 0889.Ilmu Kimia Analitik Dasar. "akarta : PT Gramedia.
Morit6 7, Dro! "M.Le paractamol. *n : Danel A, Barriot P,
8/12/2019 LAPORAN RESMI bioanal
19/19
LAMPIRAN
5ontrol
Perlakuan
Serum