Upload
others
View
19
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 20142 Step Ahead to Better Living
Bentuk dasar desain segilima berasal dari sebuah ilustrasi tangan yang saling berpegangan yang melambangkan kerja sama dari beberapa anggota tim yang memiliki keahlian yang berbeda namun memiliki satu tujuan.
Concept
Concept DesignStart Here
Sekapur Sirih
Ikhtisar Data Keuangan
1
5
25
87
149
Sekilas PT Megapolitan Developments, Tbk1
Kinerja PerseroanPosisi KeuanganRasio KeuanganInformasi Harga Saham
681013
Laporan Dewan KomisarisLaporan Direksi
1620
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Informasi UmumJejak KeberhasilanProyek yang sedang DikembangkanProyek yang akan DikembangkanStruktur OrganisasiStruktur PerusahaanVisi, Misi & Budaya PerusahaanDewan KomisarisDireksi
262831434647485054
6579
81828485
Sumber Daya ManusiaKomposisi Pemegang Saham
Daftar 20 Pemegang SahamKronologis Pencatatan Saham
Daftar Entitas UsahaPrestasi dan PenghargaanLembaga Penunjang Pasar ModalAkses Informasi
Profil Perusahaan
Tinjauan Segmen UsahaAnalisis Keuangan
Laporan Laba Rugi KonsolidasiNeraca Konsolidasi
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Realisasi Investasi Barang Modal
Target dan Realisasi 2014Peristiwa Penting setelah Tanggal Laporan Akuntan
8894
105
108109
Prospek UsahaStrategi PemasaranKegiatan Pemasaran
Kebijakan DividenProgram Kepemilikan SahamPenggunaan Dana Hasil PUPSInformasi Material Lainnya & Benturan Kepentingan
Dampak Perubahan Peraturan Undang-Undangdan Kebijakan Akuntansi
110
120120121122
Analisis & Pembahasan Manajemen
Dewan Komisaris dan DireksiInformasi Pemegang SahamKomite Perseroan
Komite AuditKomite Nominasi dan RemunerasiKomite Lain dibawah Dewan Komisaris
Sekretaris PerusahaanRapat Umum Pemegang SahamAudit Internal
150153156
166168172
Akuntan PublikManajemen RisikoSistem Pengendalian InternalCorporate Social ResponsibilityPerkara PentingData PerusahaanKode EtikSistem Pelaporan Pelanggaran
180181183184189191192197
Tata Kelola Perusahaan
198Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2014
oleh Dewan Komisaris & Direksi
203Informasi Keuangan
15
Daftar Isi
3Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Daftar IsiSekapur Sirih
Ikhtisar Data Keuangan
1
5
25
87
149
Sekilas PT Megapolitan Developments, Tbk1
Kinerja PerseroanPosisi KeuanganRasio KeuanganInformasi Harga Saham
681013
Laporan Dewan KomisarisLaporan Direksi
1620
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Informasi UmumJejak KeberhasilanProyek yang sedang DikembangkanProyek yang akan DikembangkanStruktur OrganisasiStruktur PerusahaanVisi, Misi & Budaya PerusahaanDewan KomisarisDireksi
262831434647485054
6579
81828485
Sumber Daya ManusiaKomposisi Pemegang Saham
Daftar 20 Pemegang SahamKronologis Pencatatan Saham
Daftar Entitas UsahaPrestasi dan PenghargaanLembaga Penunjang Pasar ModalAkses Informasi
Profil Perusahaan
Tinjauan Segmen UsahaAnalisis Keuangan
Laporan Laba Rugi KonsolidasiNeraca Konsolidasi
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Realisasi Investasi Barang Modal
Target dan Realisasi 2014Peristiwa Penting setelah Tanggal Laporan Akuntan
8894
105
108109
Prospek UsahaStrategi PemasaranKegiatan Pemasaran
Kebijakan DividenProgram Kepemilikan SahamPenggunaan Dana Hasil PUPSInformasi Material Lainnya & Benturan Kepentingan
Dampak Perubahan Peraturan Undang-Undangdan Kebijakan Akuntansi
110
120120121122
Analisis & Pembahasan Manajemen
Dewan Komisaris dan DireksiInformasi Pemegang SahamKomite Perseroan
Komite AuditKomite Nominasi dan RemunerasiKomite Lain dibawah Dewan Komisaris
Sekretaris PerusahaanRapat Umum Pemegang SahamAudit Internal
150153156
166168172
Akuntan PublikManajemen RisikoSistem Pengendalian InternalCorporate Social ResponsibilityPerkara PentingData PerusahaanKode EtikSistem Pelaporan Pelanggaran
180181183184189191192197
Tata Kelola Perusahaan
198Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2014
oleh Dewan Komisaris & Direksi
203Informasi Keuangan
15
Daftar Isi
Annual Report EMDE 20144 Step Ahead to Better Living
“ “Success consistsof going from failure to failure
withoutloss of enthusiasm
~ Winston Churchill ~
Step Ahead to Better Living
1Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 1Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Sekilas PT Megapolitan Developments, Tbk
SEKAPUR SIRIH
Tahun 2014, Indonesia dinilai sebagai
salah satu negara Asia Tenggara yang
mengalami pertumbuhan tercepat
bersama Malaysia, Thailand, Vietnam,
dan Filipina. Selain karena kekayaan
sumber daya potensial yang dapat
diolah di Indonesia, pertumbuhan
itu juga diimbangi oleh peningkatan
jumlah angkatan kerja lokal terdidik
yang siap bersaing dengan
angkatan kerja negaranegara
di kawasan Asia Tenggara
menjelang pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Jika pada akhirnya MEA diberlakukan
di Indonesia, tentunya para generasi
angkatan kerja baru tersebut akan
semakin membutuhkan hunian di
berbagai daerah yang memiliki
‘denyut’ bisnis yang kuat. Salah
satu kawasan yang memberikan
kenyamanan hunian dengan fasilitas
lengkap adalah Cinere.
Jauh sebelum orang-orang
memikirkan dan memperhitungkan
potensi daerah Cinere, PT Megapolitan
Developments, Tbk sudah lebih dahulu
mengembangkan kawasan hunian dan
komersial yang nyaman dan prestisius
di daerah tersebut. Hingga kini, selama
hampir 40 tahun, kawasan Cinere
telah berkembang sangat pesat
dan hal ini dikarenakan Megapolitan
Developments sangat memahami
kebutuhan konsumennya.
Kendati depresiasi kurs rupiah yang
hingga kini terus membayangi dan
mempengaruhi setiap kegiatan bisnis
apapun di negeri ini, Megapolitan
Developments akan tetap terus
mengembangkan kawasan hunian
dan komersial yang nyaman dan
prestisius. Hal itu merupakan kekuatan
bisnis Megapolitan Developments
yang senantiasa siap untuk selalu
mempersembahkan berbagai produk
properti yang bermutu dan bernilai
tinggi kepada para konsumennya.
Itu sesuai dengan ungkapan yang
dikemukakan oleh Aristoteles, bahwa
“Mutu itu bukanlah hasil dari sebuah
tindakan, tetapi kebiasaan”.
Dikatakan berkualitas, karena berbagai
produk properti yang dikembangkan
1Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 20142 Step Ahead to Better Living
Megapolitan Developments, telah
diperhitungkan sebelumnya secara
cermat melalui riset selama bertahun-
tahun agar dapat mencapai keselarasan
antara kegunaan produk tersebut
dengan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Dikatakan bernilai tinggi, karena selain
dapat digunakan sebagai hunian dan
untuk kegiatan usaha, setiap produk
properti yang dikembangkan oleh
Megapolitan Developments dapat
dijadikan portofolio investasi di masa
depan mengingat nilai capital gain
yang dinikmati oleh konsumen terus
meningkat dari tahun ke tahun.
Strategi pemasaran produk-produk
properti yang terarah dan didasarkan
pada analisis permintaan dan
penawaran, tren pasar, serta berbagai
faktor eksternal lainnya agar dapat
tumbuh dan berkembang masih terus
dilaksanakan pada tahun 2014 lalu dan
akan terus dilanjutkan pada tahun-
tahun mendatang. Hal itu dilakukan
karena Megapolitan Developments
terus berusaha menjawab peningkatan
kebutuhan tempat tinggal dan tempat
usaha serta mampu memenuhi
tuntutan terhadap hunian asri modern
dan area komersial yang ditopang oleh
berbagai fasilitas yang lengkap. Itu
sesuai dengan tema Laporan Tahunan
2014 ini “Step Ahead to Better Living”.
Kami percaya bahwa pertumbuhan
properti di Indonesia akan semakin
meningkat di masa-masa mendatang.
Karena itu, Megapolitan Developments
akan terus-menerus mencari peluang
untuk melakukan kerjasama kemitraan
yang memiliki tujuan yang selaras
dengan strategi pertumbuhan
bisnisnya.
3Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 20144 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 20144 Step Ahead to Better Living
A Home Is Not A Place.
It’s Not A Country Or A Town Or A Building Or Possession.
Home Is With The Other Half Of Your Soul, The
Person Who Shares In Your Grief And Helps You
Carry The Burden Of Loss.
Home Is With The Person Who Throughout It All Never Gives Up On You And Brings You Eternal Happiness.
~ Tillie Cole~
Annual Report EMDE 20144 Step Ahead to Better Living
5Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 5Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
IKHTISARDATA KEUANGAN
5Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 20146 Step Ahead to Better Living
Kinerja Perseroan
Dalam Jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain) 20122011Laporan Laba Rugi
Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Setelah Pajak
Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Laba per saham dasar
Posisi Keuangan
Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Arus kas operasi
Modal Kerja
Arus kas pendanaan
Rasio Pertumbuhan
Penghasilan Usaha Bersih (%)
Laba Kotor (%)
Beban Usaha (%)
Laba Usaha (%)
Laba Bersih (%)
Aset (%)
Kewajiban (%)
Ekuitas (%)
Rasio Keuangan
Laba kotor terhadap penjualan (%)
Laba usaha terhadap penjualan (%)
Laba bersih terhadap penjualan (%)
Laba bersih terhadap ekuitas (%)
Laba bersih terhadap aset (%)
Aset terhadap kewajiban (%)
Kewajiban terhadap ekuitas (%)
Kewajiban terhadap aset (%)
Rasio Kas (%)
Rasio Lancar (%)Rasio Perputaran Piutang (%)
2013
225.135
(109.879)
115.256
47.552
(13.549)
34.003
34.003
33.686317
10
938.537532.850405.687
380.596289.12291.473
557.941
540.56317.379
75.194
(11.522)
(100.686)
106,50
81,34
11,53
441,88
304,59
5,88
5,01
6,49
51,19
24,82
15,10
6,09
3,62
246,60
68,21
40,55
34,38
184,30145,72
109.022
(45.465)
63.557
11.753
(7.590)
4.173
4.173
3.318855
1
886.379493.213393.166
362.440294.856
67.584
523.939
506.87717.062
(9.973)
(2.950)
(55.419)
9,63
7,82
13,32
(13,77)
31,99
(0,91)
(3,29)
0,80
58,30
9,46
3,83
0,80
0,47
244,56
69,18
40,89
39,48
167,2787,52
99.443
(40.498)
58.946
8.904
(6.898)
2.007
2.007
2.260(253)
1
894.538508.870385.668
374.772349.626
25.147
519.766
503.55916.207
(73.016)
(24.192)
251.677
(21,25)
(8,06)
4,36
(37,37)
1,63
35,44
8,61
64,80
59,28
12,02
2,02
0,39
0,22
238,69
72,10
41,90
52,84
145,5591,20
2014
311.280
(141.027)
179.253
62.704
(17.680)
45.024
45.024
44.802222
13
1.179.019635.387543.631
576.054392.141183.913
602.965
585.36417.600
83.983
(153.443)
138.828
38,26
47,72
70,87
23,11
31,86
25,62
51,36
8,07
54,69
22,10
14,46
7,47
3,82
204,67
95,54
48,86
37,94
162,03192,35
7Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Penjualan apartemen, ruko,
rumah, dan pendapatan sewa PT
Megapolitan Developments, Tbk pada
tahun 2014 tumbuh 38% dibandingkan
tahun 2013.
PENJUALAN USAHA
Perseroan mencatat laba bersih
sebesar Rp 45,02 milyar (Rp 13,44
per saham) pada tahun 2014,
meningkat 32,41% dibandingkan
tahun 2013.
LABA BERSIH
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
45,02
34,00
4,172,01
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
225,14
109,02
99,44
311,28
Annual Report EMDE 20148 Step Ahead to Better Living
Posisi Keuangan
Aset lancar Perseroan meningkat
19,24% pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 532,85
milyar.
ASET
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
Total kewajiban Perseroan pada tahun
2014 mencapai Rp 576,05 milyar,
meningkat 51,35% dibandingkan pada
tahun 2013 sebesar Rp 380,60 milyar.
LIABILITAS
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
1.179,02
938,54
886,38894,54
576,05
380,60362,44374,77
9Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Total ekuitas Perseroan pada
tahun 2014 tercatat sebesar Rp
602,96 milyar meningkat 8,07%
dibandingkan pada tahun 2013
sebesar Rp 557,94 milyar.
EKUITAS
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
602,96
557,94
523,94519,77
Annual Report EMDE 201410 Step Ahead to Better Living
Rasio Keuangan
PROFITABILITAS
Laba UsahaTerhadap Jumlah Aset
Laba UsahaTerhadap Ekuitas
Rasio laba usaha terhadap
penjualan bersih pada tahun 2014
turun 11% dibandingkan tahun 2013.
Rasio laba usaha terhadap ekuitas
pada tahun 2014 meningkat 14%
dibandingkan tahun 2013.
Rasio laba usaha terhadap
aset pada tahun 2014 turun 2%
dibandingkan tahun 2013.
Laba UsahaTerhadap Penjualan Bersih
2011 2012 2013 2014
2011 2012 2013 2014
2011 2012 2013 2014
22,10%
24,82%
9,46%
12,02%
11,41%
10,01%
1,97%2,30%
5,83%5,95%
1,16%1,34%
11Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Rasio kewajiban terhadap ekuitas
pada tahun 2014 meningkat 40%
dibandingkan tahun 2013.
Rasio kewajiban terhadap aset
pada tahun 2014 meningkat 20%
dibandingkan tahun 2013.
SOLVABILITAS
2011 2012 2013 2014
Kewajiban Terhadap Ekuitas
Kewajiban Terhadap Aset
2011 2012 2013 2014
95,54%
68,21%69,18%72,10%
48,86%
40,55%40,89%41,90%
Annual Report EMDE 201412 Step Ahead to Better Living
LIKUIDITAS
Rasio Kas
Rasio kas pada tahun 2014
meningkat 10% dibandingkan tahun
2013.
2011 2012 2013 2014
37,94%34,38%
39,48%
52,84%
Rasio Lancar
Rasio lancar pada tahun 2014 turun
12% dibandingkan tahun 2013.
2011 2012 2013 2014
162,03%
184,30%
167,27%
145,55%
13Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Informasi Saham
2014 Harga Saham Volume(000)Tertinggi Terendah Penutupan
Januari 121 100 113 501
Februari 117 110 112 120
Maret 124 99 114 32,832
April 127 106 118 4,688
Mei 150 112 143 12,453
Juni 149 136 136 14,187
Juli 145 133 144 15,056
Agustus 145 135 144 12,898
September 144 130 134 9,302
Oktober 139 129 129 21,420
Nopember 139 120 132 3,431
Desember 137 120 137 5,011
160
140
120
100
800
60
40
20
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.500.000
3.000.000
2500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Harga Penutupan
Volume Perdagangan
Annual Report EMDE 201414 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 201414 Step Ahead to Better Living
Intellectual Growth Should Commence
at Birth and Cease Only At Death
~ Albert Einstein~
Annual Report EMDE 201414 Step Ahead to Better Living
15Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 15Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
15Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201416 Step Ahead to Better Living
Para Pemegang Saham, para Anggota Dewan Komisaris, para Anggota Direksi,
Jajaran Manajemen Perseroan dan para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Menghadapi tahun 2015 dengan era pemerintahan baru dan menjelang diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Perseroan terus mempertajam strategi di beberapa
aspek dan segmen usaha agar pertumbuhan kinerja yang diperoleh PT Megapolitan
Developments Tbk (Perseroan) pada tahun 2014 dapat terus berkembang secara
berkesinambungan di tengah perkembangan dunia usaha yang sangat dinamis dan
semakin kompetitif.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk selalu mengemban seluruh amanat dan tugas
yang telah dipercayakan dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas kegiatan
usaha Perseroan serta menjalin kerja sama yang baik dan sinergis dengan seluruh
Direksi beserta jajaran manajemen Perseroan dengan tetap menjunjung tinggi kode
etik kepegawaian serta budaya Perusahaan yang menjadi fundamental yang kokoh
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran dan kompetensi
masing-masing.
Selain melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan kontribusi pemikiran dengan
menjunjung tinggi itikad baik untuk kepentingan kemajuan usaha Perseroan, Dewan
Laporan Dewan Komisaris
17Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Komisaris secara profesional dan independen memberikan arahan kepada Direksi
serta memastikan agar seluruh jajaran manajemen menjalankan kegiatan usaha sesuai
dengan peraturan dan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan prinsip tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Kami telah melakukan telaah atas kinerja Perseroan yang dicapai oleh kerja keras Direksi
dan seluruh jajaran manajemen, bahwa meskipun dengan situasi dan kondisi politik
nasional di beberapa titik pada tahun 2014 sempat menahan lajunya pertumbuhan
penjualan properti, namun Perseroan tetap dapat menghasilkan pertumbuhan kinerja
yang cukup memuaskan. Hal ini semakin mengokohkan posisi Perseroan dalam
kepastian pertumbuhan jangka panjang.
Laba Bersih yang berhasil dicapai oleh Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp
45,02 milyar, sebuah pencapaian angka pertumbuhan yang baik dibandingkan dengan
kinerja pada tahun 2013 sebesar Rp 34,00 milyar. Peningkatan Laba Bersih Perseroan
tahun 2014 ini dihasilkan dari peningkatan penjualan apartemen, rumah, ruko, serta
pendapatan sewa. Penjualan Apartemen dari proyek Cinere Bellevue Suites tercatat
meningkat 23,19% menjadi Rp 159,88 milyar dibandingkan dengan pencapaian tahun
2013 sebesar Rp 129,78 milyar. Penjualan rumah di Cinere Parkview, Graha Cinere, serta
Cinere One Residence meningkat tajam 299,28% menjadi Rp 47,67 milyar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 11,94 milyar. Penjualan ruko Cinere Bellevue
Commercial dan kios di Cinere Bellevue Kiosk tercatat naik 10,85% menjadi Rp 41,34
milyar, dibandingkan dengan penjualan ruko dan kios tahun 2013 yaitu sebesar Rp 37,30
milyar. Kontribusi pendapatan sewa area komersial Mal Cinere dan Cinere Bellevue
Mall, serta area hunian dan komersial The Habitat pada tahun 2014 sebesar Rp 62,39
milyar, meningkat 35,54% dibandingkan pencatatan pendapatan sewa tahun 2013 yaitu
Rp 46,03 milyar.
Selain peningkatan pertumbuhan tingkat penjualan dan laba bersih, Dewan Komisaris
juga melakukan telaah atas pertumbuhan nilai total aset Perseroan. Total aset pada
tahun 2014 meningkat 25,62% atau sebesar Rp 1,18 triliun dibandingkan dengan total
aset pada tahun 2013 sebesar Rp 938,54 milyar. Selain pertumbuhan nilai aset, rasio
likuiditas juga tetap dipertahankan dan dijaga baik oleh Perseroan dengan angka rasio
162,03%.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris juga dibantu oleh Komite
yang dibawahinya yaitu Komite Audit. Telaah kami atas kinerja Komite Audit sepanjang
tahun 2014 adalah berjalan sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang diberikan
antara lain dalam memastikan berjalannya sistem pengendalian internal yang memadai
termasuk penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya kinerja Komite Audit yang mampu
memberikan kontribusi dalam meningkatnya keberhasilan kinerja Perseroan, termasuk
melakukan kajian terhadap efektivitas dan kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Annual Report EMDE 201418 Step Ahead to Better Living
Akuntan Publik, penyajian laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku, dan
kepatuhan terhadap peraturan di pasar modal. Komite Audit melalui tim Internal Audit
melakukan pemantauan atas efektivitas sistem pengendalian internal yang dijalankan
Perseroan. Seluruh temuan yang signifikan telah disampaikan kepada manajemen serta
diselesaikan dengan tindakan pembenahan Standar Operasi Perusahaan (SOP).
Laporan Keuangan Tahunan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jansen &
Ramdan dengan opini Wajar, dalam semua hal yang material, dan telah disampaikan
kepada publik pada tanggal 31 Maret 2015. Kami telah melakukan tinjauan dan
menerima laporan Direksi, dan menyetujui rencana kegiatan usaha Perseroan agar
dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja yang signifikan untuk beberapa tahun
mendatang.
Dengan strategi pertumbuhan berkelanjutan, Perseroan terus mengembangkan
strategi-strategi usaha yang telah disusun oleh manajemen Perseroan yang dapat
membawa keberhasilan yang berkesinambungan, serta tetap mempertahankan tingkat
kehati-hatian yang telah dijalankan sepanjang tahun 2014. Perseroan dapat terus
meningkatkan nilai tambah (added value) yang diharapkan oleh seluruh pemangku
kepentingan.
Kami mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih kami kepada Direksi,
manajemen, serta seluruh karyawan PT Megapolitan Developments Tbk atas segala
upaya, kerja keras, serta dedikasi yang telah diberikan sehingga pada tahun 2014
Perseroan dapat memberikan kinerja pertumbuhan usaha yang baik.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para Pemangku Kepentingan, segenap
jajaran Pemerintahan di tingkat pusat dan tingkat daerah, serta seluruh masyarakat
yang telah memberikan kepercayaan serta dukungan kepada kami sehingga jajaran
manajemen Perseroan dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Dengan dukungan penuh dari seluruh pihak, kami berkeyakinan Perseroan akan dapat
meraih pertumbuhan kinerja yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang khususnya
dalam pengembangan kawasan yang dapat menciptakan kehidupan harmonis yang
lebih baik.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK
Sudjono Barak Rimba
19Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
The
only way to do good work
is to love what you do
~ steve jobs~
Annual Report EMDE 201420 Step Ahead to Better Living
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh pencapaian kinerja
kami, PT Megapolitan Developments Tbk (Perseroan), pada tahun 2014 telah berhasil
mencatatkan peningkatan pertumbuhan kinerja di tengah persaingan usaha yang ketat
serta pelbagai tantangan, baik di lingkungan terdekat hingga kondisi makro ekonomi
antara lain terkait dengan penyelenggaraan Pilpres pada semester pertama tahun 2014,
kebijakan Pemerintah yang baru untuk mengurangi subsidi BBM sehingga berdampak
tingkat inflasi mencapai 8,36%, serta penetapan tingkat suku bunga BI menjadi 7,75%.
Kinerja Usaha 2014
Di tengah fluktuasi kondisi ekonomi sepanjang tahun 2014 pasca kebijakan sesuai Surat
Edaran Bank Indonesia (SEBI) bulan Oktober tahun 2013 lalu, Direksi bersyukur bahwa
Perseroan mampu menjaga tingkat profitabilitas dengan melakukan optimalisasi sumber
daya serta menerapkan strategi usaha yang tepat pada waktu yang tepat, antara lain
dengan melanjutkan pengembangan kawasan terpadu pertama dan terbesar di selatan
Jakarta berbentuk superblok yang mengusung nama Centro Cinere.
Pengembangan Cinere Bellevue Suites di Centro Cinere, yang merupakan mixed-use
hunian apartemen dan pusat perbelanjaan, telah memberikan kontribusi terbesar bagi
pencapaian penjualan Perseroan di tahun 2014 sebesar Rp 159,88 milyar atau 51,36%
dari total penjualan Rp 311,28 milyar.
Total Penjualan Bersih Perseroan yang dicapai tahun 2014 tersebut meningkat 38%
dibandingkan total Penjualan Bersih tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 225,13 milyar.
Besarnya pertumbuhan tingkat penjualan Perseroan tahun 2014 di masing-masing
Laporan Direksi
21Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
segmen usaha dibandingkan dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
• Penjualan Apartemen Cinere Bellevue Suites meningkat sebesar 23%;
• Pendapatan Sewa yang diperoleh dari pusat perbelanjaan Mal Cinere, pusat
perbelanjaan Cinere Bellevue Mall, serta hunian apartemen dan area komersial The
Habitat @ Karawaci meningkat sebesar 35,5%;
• Penjualan Rumah Cinere Parkview, Graha Cinere, Cinere One Residence, dan Griya
Cinere II meningkat sebesar 299%;
• Penjualan Ruko Cinere Bellevue Commercial dan kios Cinere Bellevue Kiosk
meningkat sebesar 11%.
Laba Bersih Perseroan tahun 2014 sebesar Rp 45,02 milyar, meningkat Rp 11,02 milyar
atau 32,41% dibandingkan tahun 2013. Marjin Laba Bersih tahun 2014 yang dicapai
Perseroan adalah 14,46% atau turun 0,64% dibandingkan marjin Laba Bersih tahun
2013. Penurunan marjin laba bersih disebabkan karena peningkatan yang signifikan atas
Beban Penjualan sebesar Rp 11,30 milyar atau 85,95% serta peningkatan Beban Umum
& Administrasi sebesar Rp 30,56 milyar atau 75,58%.
Meningkatnya Beban Penjualan tahun 2014 disebabkan antara lain karena kenaikan Beban
Komisi Penjualan yang diberikan kepada agen pemasaran selaku mitra usaha Perseroan
yang mendukung tercapainya peningkatan penjualan tahun 2014, serta kenaikan Beban
Promosi & Kelengkapan Promosi seiring meningkatnya kegiatan-kegiatan pemasaran
yang merupakan salah satu strategi usaha Perseroan untuk tetap menjaga pencapaian
tingkat penjualan sepanjang tahun 2014.
Meningkatnya Beban Umum & Administrasi tahun 2014 disebabkan antara lain kenaikan
Beban Gaji dan Tunjangan, Beban Utilitas, Jasa Profesional, Jamuan, Perjalanan Dinas,
Retribusi & Sumbangan, dan BPJS.
Di samping peningkatan beban usaha tahun 2014 di atas, terdapat beberapa penurunan
beban usaha pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 antara lain:
• Beban transportasi & lainnya yang merupakan bagian dari Beban Penjualan turun
sebesar 52%;
• Beban Perlengkapan Kantor, Beban Listrik Kantor, Tunjangan Kesehatan, dan Beban
Asuransi yang merupakan bagian dari Beban Umum & Administrasi turun sebesar
15,62%.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menyadari arti pentingnya strategi pengembangan sumber daya manusia, Perseroan
menempatkan karyawan sebagai mitra Perseroan. Untuk itu Perseroan memberikan
dukungan prioritas untuk pengembangan dan pembinaan karyawan agar menjadi
tenaga kerja yang kompeten, profesional, tangguh, inovatif, dan memiliki spirit yang sama
dengan visi dan misi Perusahaan dalam bekerja dan berkarier. Perseroan membantu
karyawan untuk menghadapi tantangan kemajuan teknologi, perubahan kebijakan dari
pemerintah, perubahan pasar dan kompetitor, dengan tujuan competitive advantage
Annual Report EMDE 201422 Step Ahead to Better Living
yang mencakup produktivitas tinggi, kepuasan pelayanan pelanggan dengan formula
strategi: customer satisfaction strategy, excellent quality, productivity, specialty skill,
dan innovation.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perseroan memiliki komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi komunitas terdekat
di sekitarnya sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada lingkungan terdekat
khususnya dan kepada seluruh masyarakat pada umumnya.
Kegiatan CSR Perseroan di tahun 2014 antara lain adalah menyelenggarakan acara
Buka Puasa Bersama bulan Juli dengan para anak yatim. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan kepedulian masyarakat kepada generasi penerus bangsa yang
sesungguhnya memiliki potensi bagi masa depan bangsa Indonesia. Kegiatan lainnya
yaitu kegiatan donor darah pada bulan September dengan tajuk Donor Darah Menjadi
Tren Gaya Hidup Modern; Pemotongan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha bersama
masyarakat Cinere pada bulan Oktober; serta Perayaan Natal Bersama Yayasan Panti
Jompo di bulan Desember untuk membagi kebahagiaan Natal bersama sekelompok
kecil masyarakat di usia senja mereka.
Kebijakan Strategis
Dalam menetapkan kebijakan strategis, Perseroan membuat perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang dengan meningkatkan daya kompetitif antara lain: mengusung
konsep hunian green living, mendorong terciptanya sustainable growth dengan
meningkatkan portofolio Properti Investasi, dan strategi akuisisi lahan strategis. Dalam
aspek pemasaran, Perseroan secara berkesinambungan menyelenggarakan kegiatan
yang dapat meningkatkan awareness calon konsumen terhadap kawasan dan produk
yang dipasarkan, dilakukan dengan cara antara lain: Branding dengan memasang iklan
dan liputan khusus di media cetak dan elektronik, billboard dan spanduk, open table,
site event dan expo, kegiatan CSR, VIP Customer Gathering, dan penyediaan informasi
melalui website per proyek.
Prospek Usaha
Target usaha Perseroan tahun 2015 adalah menghasilkan pertumbuhan kinerja yang lebih
baik dengan mengacu pada tapak keberhasilan yang telah Perseroan buktikan di tahun
2014. Dengan optimisme nilai pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, serta harapan akan
stabilnya situasi politik pasca terbentuknya Pemerintahan yang baru, maka Perseroan
akan mengambil setiap peluang bisnis yang meningkatkan daya saing Perseroan
terhadap pihak kompetitor, melakukan strategi pemasaran yang tepat, mengkaji
efektivitas business process, serta peningkatan layanan dengan tetap menjunjung tinggi
prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Program Kerja 2015
Perseroan terus melanjutkan tahap pengembangan di dua kawasan besar yaitu superblok
di Cinere dan superblok di Sentul. Di Cinere, Perseroan melanjutkan pengembangan
hunian apartemen Cinere Terrace Suites dan al fresco dining Terrace Walk di CBD
Centro Cinere, serta hunian rumah tapak (landed housing) Cinere Parkview di Graha
Cinere.
23Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Sedangkan di Sentul, Perseroan mengembangkan Galleria Kiosk Mall serta shopping
arcade Bizpark @ Vivo Sentul di superblok Vivo Sentul. Perseroan berkomitmen untuk
dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian yang dilengkapi fasilitas
untuk mewujudkan tren gaya hidup modern serta peluang bisnis bagi para investor
maupun pebisnis yang dipastikan akan memberikan tingkat keuntungan pengembalian
investasi yang tinggi.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Komitmen Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan tercermin dalam visi, misi,
dan budaya Perusahaan. Integritas menjadi salah satu nilai fundamental yang Perseroan
pijak dalam proses penyusunan strategi kebijakan, dalam hal pemenuhan kepatuhan
atas peraturan perundang-undangan, dalam melaksanakan kegiatan operasional
Perseroan, juga dalam mewujudkan komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas
layanan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat atau added value maksimal
bagi para stakeholders. Selain integritas, sistem pengendalian internal juga menjadi satu
pilar kokoh yang menopang kegiatan Perseroan agar kegiatan usaha dan operasional
Perseroan dapat memberikan pertumbuhan kinerja yang optimal. Untuk memastikan
penerapan tata kelola perusahaan secara konsisten, Perseroan mempercayakan fungsi
pengawasan dan proses pengendalian antara lain kepada tim Internal Audit, Komite
Audit, serta Corporate Secretary.
RUPS 2014
Berdasarkan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2014 berlokasi di
Bellagio Residence – Mega Kuningan – Jakarta, Perseroan telah mendapat persetujuan
dan pengesahan Laporan Tahunan, Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Tahun 2013, Laba
Tahun Berjalan 2013 untuk ditambahkan ke dalam dana cadangan, Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil PUPS kuartal pertama tahun 2014, memberikan kewenangan
kepada Direksi untuk menunjuk Akuntan Publik, serta mengubah alokasi penggunaan
sisa dana hasil PUPS yang semula diperuntukkan untuk pengembangan proyek Fulham
Urbana Karawaci, Ruko Tatya Asri, Club House Tatya Asri, dan Cimandala City sejumlah
total Rp 45,599 milyar dialokasikan untuk kebutuhan pengembangan proyek Urbana
Cinere Apartemen, sekarang dinamakan Cinere Bellevue Suites.
Pencapaian di tahun 2014 bukanlah ukiran prestasi yang mudah diraih, namun seluruh
proses kegiatan akhirnya dapat dilalui dengan baik. Dengan keyakinan bahwa segala
kejadian yang terjadi pada kita merupakan ujian yang Tuhan izinkan bagi kita untuk
mengalaminya, dengan ini kami mengakhiri laporan kami dengan ucap syukur dan
terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, juga
kepada tim manajemen PT Megapolitan Developments Tbk dari yang terendah sampai
yang tertinggi, yang telah bekerja dengan keras dan bersungguh-sungguh, berdedikasi
dengan penuh loyalitas demi kemajuan Megapolitan Developments.
Untuk dan atas nama Direksi
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK
L. Melani Lowas B. Rimba
Laporan Tahunan Laporan Tahunan Step Ahead to Better LivingStep Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201424 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 201424 Step Ahead to Better Living
A Home Is Not A Place.
It’s Not A Country Or A Town Or A Building Or Possession.
Home Is With The Other Half Of Your Soul, The
Person Who Shares In Your Grief And Helps You
Carry The Burden Of Loss.
Home Is With The Person Who Throughout It All Never Gives Up On You And Brings You Eternal Happiness.
~ Tillie Cole~
Annual Report EMDE 201424 Step Ahead to Better Living
25Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 25Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
PROFILPERUSAHAAN
25Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201426 Step Ahead to Better Living
PT Megapolitan Developments Tbk adalah perusahaan pengembang
properti yang memiliki portofolio proyek pengembangan kawasan
hunian dan komersial untuk segmen pasar menengah ke atas. Kegiat-
an usaha Perseroan saat ini lebih difokuskan pada pengembangan dan
investasi bisnis properti.
Perseroan didirikan oleh Sudjono Barak Rimba dan Lora Melani Lowas
pada tahun 1976 ketika mereka berdua menekuni bisnis sebagai agen
properti yang berbadan hukum. Dalam waktu yang relatif singkat,
bisnis agen properti tersebut maju pesat. Nama “Megapolitan” sendiri
merupakan impian para pendiri perusahaan untuk membangun kota
yang besarnya melebihi kota metropolitan Jakarta. Pada tahun 1979,
Perseroan mulai memasuki bisnis pengembangan properti.
Awalnya, Perseroan mengembangkan
kawasan Cinere seluas 55 hektar. Hingga kini,
luas lahan yang dikembangkan Perseroan di
Cinere sudah men capai lebih dari 300 hektar.
Itu sekaligus mengubah Cinere menjadi
sebuah kota mandiri yang menjadi tujuan
utama bagi masyarakat kalangan menengah
atas Jakarta. Apalagi kini aksesibilitas Cinere
bakal didukung oleh dua ruas jalan tol utama
yang saat ini sedang di bangun, yakni jalan
tol Cinere-Jagorawi (Ci jago) dan jalan tol
Depok-Antasari (De sari). Kedua tol tersebut
akan membuat Cinere menjadi sangat mudah
dikunjungi dari berbagai arah. Pasal nya,
kedua ruas tol itu dapat memper lancar akses
jalan dari Cinere ke ber bagai daerah tujuan
strategis, seperti ke Bundaran HI, Bandara Soekarno-Hatta, bahkan
menuju ke Bandung.
Informasi Umum
27Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Keberhasilan Megapolitan Develop-
ments yang didukung oleh peningkat-
an kinerja dan strategi usaha merupa-
kan alasan utama manajemen untuk
mencatatkan saham Perseroan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada 12 Januari
2011. Setelah dicatatkan di BEI, maka
status Megapolitan Developments
menjadi perusahaan terbuka yang
sahamnya diperdagangkan di BEI
melalui mekanisme Penawaran Umum
Perdana Saham (PUPS). Kinerja
Megapolitan Developments akan terus
tumbuh seiring dengan pengembang-
an berbagai proyek properti pada
tahun-tahun mendatang yang
didukung oleh profil keuangan yang
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
dan ketersediaan lahan (landbank)
strategis yang luas.
Cinere Terrace Suites dikembangkan tahun 2015
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
landbanklandbank
sehat, portofolio bisnis yang beragam, sehat, portofolio bisnis yang beragam,
an berbagai proyek properti pada
EMDEEMDE
Perdana Saham (PUPS). Kinerja
Megapolitan Developments akan terus
Perdana Saham (PUPS). Kinerja
Megapolitan Developments akan terus
Perdana Saham (PUPS). Kinerja
Megapolitan Developments akan terus
Perdana Saham (PUPS). Kinerja
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
dan ketersediaan lahan (
didukung oleh profil keuangan yang
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
dan ketersediaan lahan (
didukung oleh profil keuangan yang
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
didukung oleh profil keuangan yang didukung oleh profil keuangan yang
sehat, portofolio bisnis yang beragam,
landbankdan ketersediaan lahan (landbank
tahun-tahun mendatang yang
didukung oleh profil keuangan yang
an berbagai proyek properti pada
tahun-tahun mendatang yang
an berbagai proyek properti pada
tahun-tahun mendatang yang
an berbagai proyek properti pada
tahun-tahun mendatang yang
didukung oleh profil keuangan yang
tahun-tahun mendatang yang
didukung oleh profil keuangan yang
Laporan Tahunan Laporan Tahunan Laporan Tahunan Laporan Tahunan Laporan Tahunan
landbanklandbanklandbank
Laporan Tahunan EMDELaporan Tahunan
) )
Pada tahun 2002, Megapolitan
Developments mengembangkan The
Bellagio Residence, Lifestyle Mall &
Office Park dan Bellagio Mansion.
Kedua proyek properti itu ber lokasi
di kawasan mewah Mega Kuningan,
Jakarta Selatan. Meski demiki an,
Megapolitan Developments tidak
hanya mengembangkan proyek pro-
perti di Cinere dan Mega Kuningan
saja, tetapi juga di Sentul-Bogor,
dan di Karawaci-Tangerang. Per-
seroan mengembangkan proyek
rumah tapak (landed house)
bernama Mega Sentul dan Tatya
Asri di Sentul-Bogor. Sedang kan di
Karawaci-Tangerang, Megapolitan
Developments mengembangkan The
Habitat @ Karawaci, sebuah kawasan
hunian vertikal yang dipadukan deng-
an kawasan komersial.
Annual Report EMDE 201428 Step Ahead to Better Living
Jejak Keberhasilan
Sepanjang tahun 1976-1978, Perseroan merupakan agen properti
yang berbadan hukum. Pada rentang waktu antara tahun 1979-1981,
Perseroan merealisasikan pengembangan Megapolitan Cinere Estate,
Mega Cinere, serta Blok A, E, dan K perumahan Cinere. Tahun 1982-
1986, Perseroan mengembangkan Griya Cinere 1, dan Graha Cinere
Tahap Pertama: Cinere Country.
Tahun 1987 hingga tahun 1997, Perseroan mengembangkan Puri Cinere
Tahap Pertama, Griya Cinere 2 Tahap Pertama, Mal Cinere, Bukit Griya
Cinere, dan Graha Cinere Tahap Kedua: Graha Laguna. Kemudian tahun
1998-2000, Perseroan mengembangkan Sentra Niaga Cimandala,
Tatya Asri Tahap Pertama: Klaster Kedaton. Pada tahun 2001-2004,
Perseroan mengembangkan Graha Cinere Tahap Ketiga, Bellagio
Residence, Bellagio Lifestyle Mall & Office Park, Bellagio Mansion, dan
perumahan Tatya Asri: Klaster Jantra.
The Habitat @ Karawaci
29Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Tahun 2005 hingga tahun 2008, Perseroan
mengembangkan Mega Sentul, Tatya Asri
Klaster Baluwarti, Tatya Asri Komersial,
The Habitat @ Karawaci meliputi Tower
Oxford, Tower Yale, Tower Princeton, Tower
Georgetown, dan Tower Berkeley.
Tahun 2009 hingga tahun 2013, Perseroan
mengembangkan Tatya Asri Klaster
Mahaloka, Tatya Asri Komersial 3 & 4,
Griya Cinere 2 tipe Maisonette & Ruko,
Cinere Riverside, Graha Cinere tipe Fancy,
Cozy, dan Maxi, Cimandala City Shopping
Arcade, serta Centro Cinere yang terdiri
dari Cinere Bellevue Suites & Mall, Cinere
Terrace Commercial, Cinere One Residence,
serta Cinere One Commercial Park.
Cinere Bellevue Suites & Mall
Marketing Gallery
Cinere Parkview
Annual Report EMDE 201430 Step Ahead to Better Living
31Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Proyek Yang Sedang Dikembangkan
Annual Report EMDE 201432 Step Ahead to Better Living
Centro Cinere
33Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Kehadiran superblok Centro Cinere, di tahun 2014 ini semakin menunjukkan
peningkatan kualitas Cinere sebagai sebuah wilayah pengembangan di selatan
Jakarta, di antaranya memudahkan masyarakat Cinere dan sekitarnya dalam
menjalani aktivitasnya sehingga menciptakan kenyamanan sebuah kehidupan
masyarakat Cinere dan sekitarnya.
PT Megapolitan Developments Tbk secara bertahap dan pasti mengembangkan
sebuah superblok dan mixed used area di kawasan Cinere. Dengan perencanaan
yang matang dan apik PT Megapolitan Developments Tbk, mengembangkan
superblok Centro Cinere. Dibangun di atas lahan seluas 15 hektar, Centro Cinere
merupakan proyek mixed used superblock development yang mengusung
konsep modern lifestyle, business, dining & entertainment.
Annual Report EMDE 201434 Step Ahead to Better Living
Sukses Perseroan di tahun 2014
diwujudkan dengan antara lain
terlaksananya topping off Cinere
Bellevue Suites pada bulan Mei setelah
total unit apartemen berhasil terjual
sold out di tahun 2013. Kesuksesan
pembangunan Cinere Bellevue Suites
di superblok Centro Cinere ini diikuti
pula dengan rampungnya lifestyle mall
Cinere Bellevue Mall sehingga wajah
Cinere kini telah berubah drastis.
Cinere Bellevue Suite & MallCinere Bellevue Suites & Mall adalah
apartemen pertama yang berdiri
di kawasan Cinere dengan konsep
mixed-use development yang
menggabungkan antara commercial
lifestyle dengan urban living
apartment. Apartemen dengan dua
menara kembar yaitu Tower A dan
Tower B, dimana kedua tower itu
masing-masing memiliki 18 lantai dan
di setiap lantainya hanya terdapat 30
35Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
unit apartemen yang dipadu dengan
lifestyle mall tersebut akan menjadi
pusat kegiatan masyarakat urban di
selatan Jakarta, mulai dari kegiatan
belanja, hiburan, rekreasi, hang out
ataupun sebagai meeting point. Cinere
Bellevue Suites & Mall menghadirkan
sebuah sensasi modern di lingkungan
yang alami. Nuansa interior yang
simple dan minimalis menghadirkan
suasana eksklusif, nyaman, dan private
bagi para penghuninya.
Untuk memenuhi kenyamanan para
penghuninya, hunian vertikal ini juga
dilengkapi dengan berbagai fasilitas
modern seperti kolam renang dan
fitness center. Tidak hanya itu, Cinere
Bellevue Suites juga memiliki lima
lantai commercial lifestyle mall yang
di dalamnya terdapat berbagai resto.
Para tenant yang telah bergabung di
Cinere Bellevue Mall antara lain Best
Denki, Cinema XXI, Paper Clip, Amazon,
Body Shop, Guardian, The Duck King,
Starbucks, The Coffee Bean & Tea
Leaf, Solaria Atmosphere, Celebrity
Fitness, Nanny’s Pavillion, Yamaha
Music Square, Carl’s Jr, Wing.Stop,
Breadlife, Rockstar Gym, Oenpao, Cafe
Ohlala, Tawan, Kopilatinum, ATM BCA,
Century Healthcare, Watsons, Optik
Melawai, Optik Seis, Optik Tunggal,
serta Hypermart yang sudah mulai
beroperasi sejak Desember 2013.
Cinere Bellevue Suites & Mall
dikembangkan dekat dengan rumah
sakit dan pusat pendidikan bertaraf
internasional, dekat dengan rencana
tol Depok-Antarasi (Desari) dan tol
Cinere-Jagorawi, serta dikelilingi
nuansa alam yang hijau nan asri.
Cinere TerraceCommercial
Dibangun di area komersial seluas 2,2
hektar, Cinere Terrace Commercial
adalah shopping arcade tiga lantai
berjumlah 56 unit yang terintegrasi
dengan food terrace yang terdiri dari
25 unit al fresco dining Terrace Walk.
Terrace Walk merupakan satu-satunya
sarana hiburan outdoor dining untuk
memenuhi kebutuhan fasilitas rekreasi
serta gaya hidup modern masyarakat di
Cinere.
Cinere Terrace Suites
Setelah sukses dengan Cinere Bellevue
Suites & Mall yang telah beroperasi pada
pertengahan tahun 2014, Perseroan
kembali meluncurkan masterpiece
terbaru di superblok Centro Cinere,
yang dinamakan Cinere Terrace Suites.
Cinere Terrace Suites dibangun di atas
lahan seluas 2,2 ha berupa hunian
vertikal yang terintegrasi dengan
shopping arcade dan food terrace
berkonsep outdoor dining pertama di
wilayah Cinere.
Cinere Terrace Suites dapat ditempuh
dalam waktu 15 menit dari kawasan
prestise TB Simatupang dan Pondok
Indah, Jakarta Selatan; hanya 15
menit dari Lapangan Udara Pondok
Cabe, Tangerang; hanya 20 menit dari
Parung, Sawangan; dan hanya 25 menit
dari kawasan bisnis Margonda, Pusat
Kota Depok.
Annual Report EMDE 201436 Step Ahead to Better Living
Cinere One Residence level dengan desain perbedaan tinggi
lantai mendominasi setiap rumah yang
dilengkapi dengan taman. Klaster
Cinere One Residence menyediakan
pilihan tipe SEVILLA dan tipe SAVANA.
Cinere One Residence yang telah
diserahterimakan sejak tahun 2014
melengkapi wajah superblok Centro
Cinere menjadi kawasan elit yang
nyaman dan aman.
Cinere One Residence adalah suatu
area residensial dengan sistem klaster
bergaya resort. Keunggulan hunian
ini merupakan rumah elit yang hanya
dibangun sebanyak 46 unit dan berada
dalam klaster eksklusif sehingga
menjamin keamanan penghuninya.
Cinere One Residence dilengkapi
dengan kolam renang dan sport
club yang memiliki view menghadap
sungai. Struktur bangunan rumah split
37Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Cinere Parkview
Selain mengembangkan superblok
Centro Cinere di Puri Cinere,
untuk menjangkau kebutuhan
hunian bagi berbagai kalangan
masyarakat menengah, Megapolitan
Developments juga mengembangkan
rumah tapak (landed house) di
kawasan Graha Cinere.
Cinere Parkview hadir menyajikan
hunian dengan konsep klaster
taman yang asri dan hijau serta
keamanan terjamin selama 24 jam.
Pengembangan tahap pertama klaster
Cinere Parkview yang terdiri dari dua
tipe, yaitu tipe Maple dan tipe Magnolia
telah sold out pada tahun 2014. Saat
ini Perseroan mengembangkan tahap
lanjutan Cinere Parkview dalam dua
tipe yaitu tipe Melrose dan tipe Melia.
Annual Report EMDE 201438 Step Ahead to Better Living
Vivo Sentul
39Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perseroan melalui Anak Perusahaan,
PT Tirta Persada Developments (TPD),
yang memiliki ketersediaan lahan
(landbank) di area Cimandala-Bogor
seluas 17 hektar akan mengembangkan
superblok Vivo Sentul. Lokasi tersebut
terletak di antara Bogor-Sentul-
Cibinong-Jakarta dengan memiliki
frontage (bukaan jalan) selebar lebih dari
200 meter yang menjadi keunggulan dan
nilai jual utama superblok Vivo Sentul.
Selain itu, Vivo Sentul dapat ditempuh
hanya sepuluh menit dari Tol Jagorawi
melalui exit toll Sirkuit Sentul dan lima menit
dari pusat pemerintahan daerah Cibinong
atau kurang lebih 10 km dari Bogor dan 35
km dari Jakarta. Vivo Sentul hadir di antara
hunian menengah dan mewah yang telah
established serta industri-industri berskala
nasional dan internasional.
Proyek ini hadir dengan mengusung gaya
hidup kaum urban dengan konsep modern,
mewah, dan lengkap yang diwujudkan
melalui perpaduan area komersial, hunian,
rekreasi, serta dilengkapi dengan berbagai
fasilitas. Shopping arcade, commercial
area, dan hotel merupakan area komersial
yang terintegrasi dengan area hunian yang
terdiri dari townhouses dan medium-rise
apartment. Konsep ini akan menjadikan
superblok Vivo Sentul sebagai pusat niaga
terbesar dan terlengkap di Sentul-Bogor.
Superblok Vivo Sentul dikembangkan
dalam empat tahap yaitu:
a. Kiosk Mall & Vivo Walk
b. BizPark Vivo Sentul
c. Shopping Mall dan Housing
d. Apartment dan Hotel
Untuk tahap pertama, pengembangan
yang telah dimulai pada pertengahan
tahun 2014 adalah Galleria - Kiosk Mall
yang merupakan pusat perbelanjaan
yang dikembangkan Perseroan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Bogor
dan sekitarnya. Galleria – Kiosk Mall yang
dikembangkan berdampingan dengan
Vivo Walk memiliki lokasi yang sangat
strategis sehingga menjadikan nilai
investasi di superblok Vivo Sentul akan
terus meningkat.
Annual Report EMDE 201440 Step Ahead to Better Living
Perseroan melalui Anak Perusahaan, PT Titan
Property, akan melanjutkan pengembangan
apartemen The Habitat @ Karawaci, yang
sebelumnya bernama Urbana Karawaci di atas lahan
seluas 1,5 hektar berlokasi di Karawaci-Tangerang.
Hal itu dilakukan untuk melanjutkan keberhasilan
Perseroan yang sebelumnya telah mengembangkan
lima tower apartemen di kawasan tersebut, yaitu
tower Oxford, Yale, Princeton, Georgetown, dan
Berkeley.
The Habitat @ Karawaci berada di lokasi yang
strategis, terletak berdekatan dengan kawasan
komersial Karawaci-Tangerang, yang dalam
kawasan tersebut terdapat fasilitas-fasilitas di
antaranya universitas bertaraf internasional, pusat
belanja modern, dan rumah sakit internasional. The
Habitat @ Karawaci menawarkan konsep istimewa,
merupakan hunian bagi para mahasiswa dan
eksekutif muda yang dikelola secara profesional
sekelas hotel berbintang.
Proyek The Habitat @ Karawaci tahap pertama
terdiri dari 5 tower, yang terdiri dari 722 unit
apartemen dengan tipe single, single plus, serta
double bedroom dan 54 unit lifestyle commercial
area.
Berbagai fasilitas yang ditawarkan di area komersial
cukup beragam di antaranya sport club, café-resto,
laundry, klinik, minimart dan sarana pendukung
yang dapat memenuhi kebutuhan penghuni yang
beraktivitas tinggi. Pengembangan proyek The
Habitat @ Karawaci merupakan hasil pengamatan
Perseroan atas permintaan yang cukup tinggi akan
kebutuhan tempat hunian di kawasan Karawaci
khususnya para mahasiswa dan kaum profesional
muda.
The Habitat @ Karawaci
41Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201442 Step Ahead to Better Living
43Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Bizpark @ Vivo Sentul
Proyek Yang Akan Dikembangkan
Annual Report EMDE 201444 Step Ahead to Better Living
Superblok Centro Cinere
The Marche and The Block Merupakan pengembangan mal tahap tiga dimana
gedung perkantoran dan apartemen mewah melengkapi
pengembangan Centro Cinere menjadi superblok di Cinere
dan akan mengkontribusikan nilai investasi yang sangat
tinggi bagi para investor dan pelanggan.
Vivo Sentul
Di tahap pengembangan superblok Vivo Sentul berikutnya,
Megapolitan Developments akan melengkapi persembahan
mahakarya dengan mengembangkan shopping mall,
housing, apartment, dan hotel yang bertemakan green
living dan dirancang sesuai dengan tingginya minat pasar
sehingga dapat memberikan nilai tambah yang maksimal
bagi para pelanggan, mitra usaha, dan investor.
Megapolitan Sentul City
Perseroan melalui Perusahaan Asosiasi, PT Megapolitan
Mentari Persada (MMP), akan membangun sebuah kota
yang modern dan lengkap, sebuah kota mandiri di atas
area seluas sekitar 200 hektar di wilayah Sentul-Bogor.
Kawasan ini terletak hanya 300 meter dari pintu tol Sentul
Selatan dan dilintasi oleh Bogor Outer Ring Road. Jalan
ini telah membuka akses dari Tol Jagorawi ke Bogor Utara
dan secara efektif memindahkan wilayah lintas akses
Kota Bogor ke Sentul. Menyikapi besarnya peluang dalam
kegiatan usaha ini, Perseroan akan mengembangkan
sebuah kota mandiri (satellite city) yang dinamakan
Megapolitan Sentul City.
Dengan mengusung konsep green living, Megapolitan
Sentul City akan banyak menghadirkan kehijauan alam dan
produk-produk ramah lingkungan, pemanfaatan kesejukan
udara kota Bogor, serta kejernihan air alami. Landscape dan
roadscape yang hijau sebagai penterjemahan green living
akan semakin menambah kenyamanan karena dipadukan
dengan akses jalan arteri yang lebar.
45Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201446 Step Ahead to Better Living
RUPS
President Director
BOC
Secretary Corporate Secretary
Internal AuditorTeam
Procurement Team
Business Development Tender Committee
Chief Financial
Officer
Secretary
Mis DivisionHead
Taxation Dept. Head
Finance Dept. Head
Accounting Dept. Head
Finance &AccountingDiv. Head
Marketing &Sales
Div. Head
Marcom Dept. Head
SalesManager
Head of Business UnitSentul-Bogor
Secretary
GM. B.U.Sentul-Bogor
Secretary
Head of Business UnitCinere-Depok
GM. B.U.Cinere-Depok
GM. B.U.Mall
GM. B.U.Karawaci-Tangerang
Secretary
Head of Business Unit
Karawaci-Tangerang
QS & QA Team
ChiefHCD & GA
HCDDiv. Head
Human ResourcesInformation System Staff
Recruitment &AssessmentSec. Head
LegalDiv. Head
Licensing & PermitsDept. Head
Litigation & LocalAuthority Relationships
Dept. Head
Chief AssetManagement Officer
Asset Mgt.Div. Head
Corporate Issues Staff
Land & ProjectAcquisition Staff
GA Staff
StrukturOrganisasi
47Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
PT COSMOPOLITAN PERSADA
DEVELOPMENTSMASYARAKAT
(Masing-masing di bawah 5%)
66,78 % 25,36 %
PT MEGA LIMOESTATE (MLE)
PT MEGA PASANGGRAHAN
INDAH (MPI)PT GRAHA MENTARI
PERSADA (GMP)PT TIRTA PERSADA
DEVELOPMENTS(TPD)
PT TITANPROPERTY
(TP)
PT MEGAPOLITANMENTARI PERSADA
(MMP)PT ELTRANINDO
BINA CIPTA (EBC)
PT CENTRA LINGGAPERKASA (CLP)
99,66 % 99,38 % 75,00 % 99,00 % 99,58 % 99,995 % 40,00 %
50,00 %
LORA MELANI LOWAS BARAK RIMBA
SUDJONOBARAK RIMBA
3,93 % 3,93 %
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK
StrukturPerusahaan
Perseroan memiliki beberapa Anak Perusahaan yang seluruhnya merupakan perusahaan-perusahaan yang dikendalikan secara mayoritas oleh Perseroan.
Adapun perusahaan tersebut adalah :
No Anak Perusahaan Bidang Usaha Status Kepemilikan
1 PT Mega Limo Estate (MLE)Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perumahan
Beroperasi 99,66%
2 PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI)Pembangunan, Pengelolaan Kawasan Perumahan dan pengelolaan Pusat Perbelanjaan
Beroperasi 99,38%
3 PT Eltranindo Bina Cipta (EBC)Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perumahan
Beroperasi 75,00%
4 PT Graha Mentari Persada (GMP)Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perumahan
Beroperasi 99,00%
5PT Tirta Persada Developments (TPD)
Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perumahan
Beroperasi 99,58%
6 PT Titan Property (TP)Pembangunan dan Pengelolaan Apartemen
Beroperasi 99,95%
Annual Report EMDE 201448 Step Ahead to Better Living
Visi
Misi
Mengembangkan pemukiman ber
kualitas yang harmonis dan seimbang
bagi kehidupan global.
Senantiasa meningkatkan kinerja perusaha
an dan memberikan yang terbaik kepada
para stakeholder dengan :
• Memberikan kepuasan kepada pe-
langgan melalui penyediaan produk
yang berkualitas dan bernilai inves tasi
tinggi serta memberikan rasa aman
dan nyaman.
• Menjalin kerjasama yang saling
menguntung kan dengan mitra usaha.
• Memberikan kesempatan kepada
keryawan untuk mengembangkan karir
dengan suasana kerja yang nyaman
dan meningkatkan kesejahteraan.
• Meningkatkan Shareholder Value
secara terus menerus.
• Memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitar dengan menjalankan prinsip -
prinsip Good Corporate Governance.
49Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
BudayaPerusahaan
Integritas
Bersatu dalam visi dan misi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, profesionalitas, dan obyektifitas dalam bertindak.
Rasa Memiliki
Setia dan bekerja dengan hati.
Berorientasi Pada Hasil Kerja
Segala usaha dilakukan untuk pencapaian tujuan, misi, dan visi perusahaan.
Kerjasama
Bersama-sama, solid, dan bersinergi untuk memberi-kan pelayanan yang terbaik dan berkualitas.
Belajar dan Berkembang
Secara berkesinambungan meningkatkan kemampu-an, pengetahuan, dan keterampilan serta maju ber-sama seiring pertumbuhan perusahaan.
Bersyukur dan Berkelimpahan
Tidak pernah mengeluh, selalu berterima-kasih atas segala berkatNya yang berkelimpahan.
Annual Report EMDE 201450 Step Ahead to Better Living
DewanKomisaris
1
2
51Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
1. Sudjono Barak Rimba
Komisaris Utama
3. Hongisisilia, SE, Ak.
Komisaris Independen
2. Jennifer Barak Rimba
Komisaris
3
Annual Report EMDE 201452 Step Ahead to Better Living
Sudjono Barak RimbaKomisaris Utama
Warga Negara Indonesia, berusia 80 tahun, pernah menempuh pendidikan di
Universitas Gamalia Fakultas Ekonomi, Jakarta pada tahun 1956 – 1967. Memperoleh
gelar MBA di Preston University, United States of America pada tahun 2007.
Riwayat Pekerjaan :
1976 – Sekarang
Komisaris Utama PT Megapolitan Developments, Tbk
2007 – Sekarang
Direktur PT Tirta Persada Developments
2007 – 2009
Direktur PT Megapolitan Mentari Persada
2007 – Sekarang
Direktur PT Graha Mentari Persada
2006 – Sekarang
Direktur PT Mega Pasanggrahan Indah
2005 – Sekarang
Direktur PT Mega Limo Estate
2002 – Sekarang
Direktur PT Eltranindo Bina Cipta
2002 – Sekarang
Direktur Utama PT Centra Lingga Perkasa
1995 – 2009
Direktur Utama PT Megapolitan Gapura Prima
1988 – 2010
Komisaris PT Strawin Industri
1988 – Sekarang
Komisaris PT Melrimba Sentra Agrotama
1988 – Sekarang
Komisaris Utama PT Rimba Asritama
1982 – Sekarang
Direktur PT Mega Limo Estate
1956 – Sekarang
Presiden Direktur PT Tri Fasung
1978 – 2004
Direktur PT Centra Karda Traders
1973 – 2004
Direktur PT Karda Traders
1969 – 2005
Wakil Direktur Utama PT Eisai Indonesia
Profil Dewan Komisaris
53Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Jennifer Barak RimbaKomisaris
Warga Negara Indonesia, berusia 41
tahun. Menyelesaikan pendidikan Master
of Bussiness Administration jurusan
Inter national Bussiness pada Simon Fraser
University, Burnaby, BC tahun 1998.
Hongisisilia, SE, Ak.Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, berusia 47
tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi dari Universitas Riau.
Riwayat Pekerjaan :
1998 - Sekarang
Komisaris PT Megapolitan Developments Tbk
2007 - Sekarang
Komisaris PT Tirta Persada Developments
2007 - 2009
Komisaris PT Megapolitan Mentari Persada
2007 - Sekarang
Komisaris PT Graha Mentari Persada
2007 - Sekarang
Komisaris PT Eltranindo Bina Cipta
2007 - Sekarang
LP Manager Capitalogix Trading
1998 - Sekarang
Komisaris PT Mega Pasanggrahan Indah
1998 - Sekarang
Komisaris PT Mega Limo Estate
1998 - Sekarang
Marketing Manager Megapolitan Group
2001 - 2007
Direktur PT Strawin Industri
1999 - 2001
Marketing & Sales Manager PT Strawin Industri
1994 - 1996
Marketing & Sales Manager Megapolitan Group
1993 - 1996
Technical Consultant Computing Services
Riwayat Pekerjaan :
2012 - Sekarang
Komisaris Independen & Ketua
Komite Audit PT Megapolitan Developments, Tbk
2011- 2012
Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2003 - Sekarang
Direktur PT Artha Jasakonsulindo
Komisaris PT Kalla Arebama
1995 - 2003
Partner – PT Key Management
1992 - 1995
Finance & Accounting Manager PT Egasutinasakti
Annual Report EMDE 201454 Step Ahead to Better Living
Desi Yuliana
Chief Marketing & Sales
L. Melani Lowas B. Rimba
Direktur Utama
Ronald Wihardja
Managing Director
Direksi
Zaenal Abidin
Head of Business Unit
55Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Barbara Angela B. Rimba
Direktur
Sentosa Budiman
Direktur
Fanny Setiati Sutanto
Direktur Tidak Terafiliasi
Jerry Sandakh
Head of Business Unit
Annual Report EMDE 201456 Step Ahead to Better Living
1976 – Sekarang
Direktur Utama PT Megapolitan Developments Tbk
2007 – Sekarang
Direktur Utama PT Tirta Persada Developments
2009 – Sekarang
Direktur PT Megapolitan Mentari Persada
2007 – 2009
Direktur Utama PT Megapolitan Mentari Persada
2007 – Sekarang
Direktur Utama PT Graha Mentari Persada
2005 – Sekarang
Direktur Utama PT Mega Limo Estate
2002 – Sekarang
Direktur Utama PT Eltranindo Bina Cipta
1994 – Sekarang
Direktur Utama PT Melrimba Sentra Agrotama
L. Melani Lowas B. RimbaDirektur Utama
Warga Negara Indonesia, berusia 68 tahun. Menyelesaikan pendidikan Akademi
Bahasa Asing, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada tahun 1969.
Bertanggungjawab atas keseluruhan kegiatan usaha Perseroan.
Riwayat Pekerjaan :
1993 – 2008
Direktur Utama PT Strawin Industri
1990 – Sekarang
Direktur Utama PT Melrimba Mitra
1990 – Sekarang
Direktur Utama PT Rimba Asritama
1983 – Sekarang
Direktur Utama PT Mega Pasanggrahan Indah
1982 – Sekarang
Direktur Utama PT Megapolitan Meruyung Estate
1970 – 1972
Secretary PT Guru Indonesia
1969 – 1970
Secretary Czechoslovakian Ambassador
Profil Direksi
57Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Riwayat Pekerjaan :
2008 - Sekarang
Direktur PT Megapolitan Developments Tbk
1997 - 2008
Direktur PT Bumi Perkasa Permai (Modern Group)
2000 - 2005
Direktur PT Duta Bisnisindo International
1996 - 1997
Head of Business Unit
PT. Kawasan Industri Kampar (RGM Group)
1994 - 1996
General Manager
PT Lippo Cikarang (Lippo Group)
1989 - 1994
Coordinator Manager PT Stya Primakonsulindo
1985 - 1989
Field Coordinator PT Sele Raya
(Sele Raya Group)
1983 - 1985
Manager PT Sangata Raya (Sele Raya Group)
1982
Design Engineer PT Puma Bina Indonesia
Warga Negara Indonesia, berusia 60 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Mesin
dari Technishe Universitaet Berlin di Jerman
Barat pada tahun 1981. Mempunyai fungsi dan
tanggungjawab sebagai Direktur Operasional.
Riwayat Pekerjaan :
2008 - Sekarang
Direktur PT Megapolitan Developments Tbk
2007 - Sekarang
Komisaris Utama PT Tirta Persada Developments
2007 - Sekarang
Komisaris Utama PT Megapolitan Mentari Persada
2007 - Sekarang
Komisaris Utama PT Graha Mentari Persada
2007 - Sekarang
Komisaris Utama PT Eltranindo Bina Cipta
2007 - Sekarang
Direktur PT Melrimba Mitra
2002 - Sekarang
Direktur PT Melrimba Sentra Agrotama
1998 - Sekarang
Komisaris Utama PT Mega Pasanggrahan Indah
1998 - Sekarang
Komisaris Utama PT Mega Limo Estate
2000 - 2007
General Manager PT Melrimba Mitra
2000 - 2002
General Manager PT Melrimba Agrotama Relationship
1997 - 2000
Manager, Corporate Banking Group, Citibank N.A
Warga Negara Indonesia, berusia 36 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Arts in
Business Administration, Double Majors : Finance
dan Marketing– Seattle University, Washington
– United States of America pada tahun 1997.
Mempunyai fungsi dan tanggungjawab sebagai
Direktur Legal dan Asset Management.
Barbara Angela B. RimbaDirektur
Sentosa BudimanDirektur
Annual Report EMDE 201458 Step Ahead to Better Living
Warna Negara Indonesia, berusia 43 tahun.
Meraih gelar Bachelor of Arts di Business
Economics di University of California Los
Angeles dan Master of Business Administration
di University of Virginia.
Riwayat Pekerjaan:
2011 - Sekarang
Direktur Tidak Terafiliasi PT Megapolitan
Developments Tbk
2011 - Sekarang
Corporate Secretary PT Megapolitan Developments
Tbk
2011
Direktur Utama PT Mega 2000
2011
Direktur Utama PT Intan Developments
2011
Procurement Division Head PT Megapolitan
Developments Tbk
2010 - 2011
General Manager Business Development PT
Megapolitan Developments
2008 - 2011
Direktur PT Titan Property
2008 - 2010
Finance and Accounting Division Head PT
Megapolitan Developments
1997 - 2007
Finance Manager PT Megapolitan Developments
Corporation
1997
Accounting Manager PT Duta Adiputra Dwipa Group
1992 - 1995
Assistant of Finance Director PT Findotama Lestari
Sentosa
1991 - 1992
Head Of CSO Bank Central Dagang
Riwayat Perkerjaan :
2013 - Sekarang
Managing Director PT Megapolitan Developments
2012 - 2013
Principal Quvat Management Pte Ltd
2008 - 2012
Vice President PT Principal Management
2011 - 2013
Direktur PT Premier Qualitas Indonesia
2008 - 2013
Direktur PT Deyon Resources
2005 - 2008
General Manager Marketing PT Megapolitan
Developments
2001 - 2003
Marketing Projects Manager PT Nestle Indonesia
1999 - 2001
Consultant Foster Chamberlain LLC
Warga Negara Indonesia, berusia 51 tahun.
Menempuh program Master of Business
Management di Preston University pada tahun
2008, serta menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ilmu Administrasi Fiskal di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) YAPPAN.
Fanny Setiati SutantoDirektur Tidak Terafiliasi
Ronald WihardjaManaging Director
59Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Warga Negara Indonesia berusia 39 tahun.
Meraih gelar sarjana Management dari STIMA
(Sekolah Tinggi Ilmu Management) KOSGORO.
Mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai
Chief Marketing & Sales.
Riwayat pekerjaan:
2012 - Sekarang
Chief Marketing & Sales PT Megapolitan Developments
Tbk
2010 - 2012
Business Coach PKPU - Lembaga Kemanusian Nasional
2007 - 2012
Business Partner PT Asuransi Allianz Life Indonesia
2005 - 2007
General Manager PT Rimba Asritama
2003 - 2005
Marketing Manager PT Rimba Asritama
2002 - 2003
Account Manager PT Sar Investment
2001 - 2003
Marketing Manager PT Strawin Industri
Desi YulianaChief Marketing & Sales
Riwayat pekerjaan:
2014 – sekarang
Head Of Commercial Business Unit, Megapolitan
Developments, Tbk
2011 – 2013
Commercial General Manager PT Megapolitan
Developments, Tbk
2006 – 2011
General Manager PT. Plaza Lifestyle Prima, Group
Plaza Indonesia, Tbk
2002 – 2006
Marketing Director PAM Group
2000–2002
Head Marketing PT. Duta Pertiwi,Tbk , Sinar Mas
Group Division
1997–2000
Sr. Manager AMU. (Asset Management Unit) PT.
Bank International Indonesia, Sinar Mas Group
1994–1997
Marketing Manager PT.Duta Pertiwi,Tbk , Sinar
Mas Group
1991–1994
Marketing Departement PT.Duta Pertiwi , Sinar Mas
Group Tbk
Jerry SandakhHead of Business Unit
Warga Negara Indonesia berusia 50
tahun. Tahun 1991 meraih gelar sarjana
dari Universitas Sam Ratulangi, Manado,
Fakultas Teknik Sipil S1 dan Fakultas
Ekonomi Manajemen S1.
Annual Report EMDE 201460 Step Ahead to Better Living
Warga Negara Indonesia, Berusia 37 tahun,
meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur (S1) dan
Gelar Magister Urban Design Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Zaenal AbidinHead of Business Unit
Riwayat pekerjaan:
2014- Now
Head of Business Unit PT Megapolitan Developments
Tbk.
2012 -2014
Managing Director, PT Adonara Land, Member of
ALDIRA Group
2008-2012
Planning and Design General Manager, PT Cowell
Development Tbk
2010-2012
Project Manager, OMNI Hospital Group, Member of
Sorac Capital
2008-2012
Project and Maintenance General Manager, PT Rizky
Pelita Sejati member of Sorac Capital
2007-2008
Project Development Manager, PT Jababeka Tbk.
2005-2007
Architect Manager, Willcox and Assosiates Pty. Ltd,
Margaret River, Perth Australia.
2002-2005
Project and Planning Manager PT Paramount Serpong
2000-2001
Project Manager, PT Cellio Mitra Graha
Pengabdian dan pengorbanan
adalah kunci meraih sukses tertinggi
~L. Melani Lowas B. Rimba~
““
61Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201462 Step Ahead to Better Living
63Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Qualityis not an act it is
a habit~ Aristotle ~
“
Annual Report EMDE 201464 Step Ahead to Better Living
Without continual growth and progress, such words as improvement,
achievement, and success
have no meaning.-Benjamin Franklin-
65Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Visi dan Misi HCD & GA
Dalam dunia properti Indonesia yang
semakin kompetitif di tahun 2014,
dibutuhkan daya saing yang kuat bagi PT
Megapolitan Developments Tbk dalam
menciptakan produk berkualitas yang
memiliki inovasi dan didukung oleh tenaga
kerja yang kompeten, profesional, tangguh,
inovatif, serta memiliki spirit yang sama
dengan visi dan misi Perusahaan dalam
bekerja dan berkarir.
Tugas utama tim HCD&GA PT Megapolitan
Developments Tbk. adalah menciptakan
peran partisipasi aktif dalam penyelesaian
masalah strategis, proaktif menciptakan
peluang dan mengelola tantangan,
memberikan masukan/opini pada
manajemen, fokus pada pemberdayaan,
pengembangan, dan kesejahteraan
karyawan, meningkatkan kualitas
pelayanan, meningkatkan produktivitas,
serta menciptakan proses bisnis yang
efektif dan efisien.
Sumber Daya Manusia
Annual Report EMDE 201466 Step Ahead to Better Living
Strategi Divisi Human Capital
Perseroan yaitu strategi pada biaya,
strategi pada kapabilitas karyawan,
dan strategi pada komitmen karyawan.
Hal ini merupakan bentuk penurunan
dari Strategi Bisnis Korporasi,
dengan mengacu pada budaya dan
nilai Perusahaan. Fokus Perseroan
meningkatkan kapabilitas karyawan
agar dapat menghasilkan growth
profit, produk berkualitas, sistem kerja
efektif, dan efisiensi headcount.
Adapun Visi tim HCD&GA yaitu
mempersiapkan tenaga kerja
berkualitas untuk mendukung
visi dan misi organisasi untuk
menjawab tuntutan dari pemegang
saham, kemajuan teknologi, dan
perkembangan pasar.
Misi HCD&GA Perseroan
1. Menciptakan lingkungan kerja
yang menyenangkan.
2. Memberikan pelayanan melalui
program kerja yang efektif, efisien
dan profesional.
3. Memberikan kesempatan bagi
karyaw an untuk tumbuh dan
berkembang.
4. Meningkatkan trust dan kepuasan
kerja karyawan.
5. Fokus pada pelayanan dan
perbaikan terus-menerus.
6. Mengembangkan dan
mengkomunikasi kan kebijakan
dan prosedur yang selaras
antara kebutuhan karyawan dan
kebutuhan perusahaan.
7. Menciptakan kepemimpinan
strategis yang dapat menjadi
panutan dengan mengedepankan
kejujuran, integritas, dan kerja
sama tim.
BUSINESS STRATEGy
TIGA TIPE STRATEGI BISNIS :1. STRATEGI BIAyA2. STRATEGI KAPABILITAS3. STRATEGI KOMITMEN
CORECAPABILITy
HUMANCAPABILITy
HUMANSTRATEGy
HUMANPOLICy
CORPORATECULTURE
AND VALUES
FINANCIAL,PROCESS,PRODUCT,SySTEM,
MAN
67Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Tujuan kami adalah tercapainya
Company Performance, atau Kinerja
Perusahaan. Kinerja Perusahaan
tidak akan maksimal tanpa
mengatur harapan karyawan. Untuk
itu kami mengawal setiap tahap
dari perencanaan design kerja,
rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan
pengembangan, manajemen kinerja,
penghargaan dan kompensasi, sampai
fase pengakhiran hubungan kerja,
dengan tetap menciptakan lingkungan
yang positif, harmonis, optimis, dan
keseimbangan kerja.
Determinatinghuman
resource need
Teaching employees how to perform their jobs and
preparing them for the future
Rewarding employees
Evaluation their
performance
Creating a positive work environment
CP = COMPANy PERFORMANCE
STRATEGI HC PT.MD
SKEMA
Attracting potential employees
Choosing employees
SELECTIONRECRUITING
TRAININGAND
DEVELOPMENT
COMPENSATION
PERFORMANCE
MANAGEMENT
EMPLOyEERELATIONS
ANALyZINGAND
DESIGNING WORK
HRPLANNING CP
Target di tahun 2015
a. Meningkatkan produktivitas kerja
sebesar 95%
b. Menjaga komitmen dan motivasi
karyawan pada 85%
c. Mengendalikan tingkat turn over
karyawan pada 1,6%
d. Menjalankan individual develop-
ment programme 3 hari per tahun
e. Engagement dan kepuasan kerja
karyawan sebesar 90%
Annual Report EMDE 201468 Step Ahead to Better Living
Infrastruktur Divisi Human Capital
Infrastruktur Divisi Human Capital Perseroan didasari dengan tujuan akhir meningkat-
kan daya saing perusahaan melalui karyawan kompeten, siap kerja, kecakapan kerja
yang mumpuni, ketangguhan dalam sistem, memahami dan menjalankan budaya dan
nilai-nilai dari perusahaan.
Karakter inti yang kami persyaratkan
dalam perekrutan seorang calon
karyawan dan pembinaan seterusnya,
fokus kepada Budaya Perusahaan
yang menjunjung tinggi integritas, rasa
memiliki pekerjaan dan bertanggung
jawab di dalamnya, berorientasi pada
hasil kerja, dapat melakukan kerjasama
dan koordinasi, mampu meningkatkan
kemauan untuk terus belajar dan
berkembang, dan memiliki anugerah
rasa bersyukur dan berkelimpahan.
Kami sebagai Praktisi HCD&GA
menjalankan peran sebagai
business partner, changing agent,
administrative expert, dan employee
champion, dengan tujuan utama
menjembatani kebutuhan manajemen
dalam meningkatkan kinerja yang
tumbuh dan berkelanjutan, dan
mengatur ekspektasi karyawan untuk
terus tumbuh dan berkembang dalam
karir dan kesejahteraan.
Adapun kompetensi inti yang
wajib dimiliki oleh seluruh tim divisi
HCD&GA Perseroan yaitu sebagai
aktivis kredibel, arsitek strategic,
yang mengerti bisnis organisasi, dan
mampu menuangkan kultur kerja yang
sehat, efektif dan efisien, sehingga
Perseroan selalu mampu bersaing dan
sustainable di pasar properti.
STRATEGy EXECUTION
HUMANCAPITAL
STRATEGy
SUSTAINED
COMPETITIVE
ADVANTAGE
THROUGH
PEOPLE
SKILLS
STRUCTURE SySTEM
SHARED VALUES
69Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Statistik Human Capital
Pada tahun 2014, terdapat total 618 karyawan terdiri dari 143 karyawan tetap, 128
karyawan kontrak dan 347 karyawan outsourcing. Karyawan outsourcing terdiri dari
kebersihan dan keamanan yang meliputi semua Bisnis Unit dan pada proyek di Cinere,
Bogor, Bellagio, Karawaci.
1. PEMAHAMAN BISNIS
3. PEMAHAMAN KULTUR KERJA
4. DESAINER ORGANISASI
6. SEBAGAI AKTIVIS
KREDIBEL
SUSTAINABILITy :THE ABILITy OF
A COMPANy TO SURVIVE IN
A DyNAMIC COMPETITIVE
ENVIRONMENT
5. SEBAGAI ARSITEK
STRATEGIK
2. SEBAGAI PELAKSANA OPERASIONAL
SKEMA
Untuk karyawan headcount terdapat 27
orang manager, dan 244 officer, dengan
level pendidikan 117 orang SLTA, 38 orang
D3, 111 orang Sarjana, 4 orang Master/
S2, dan 1 orang Doktor/S3. Tingkat turn
over karyawan pada tahun 2014 rata-rata
sebesar 2%, tahun 2015 kami menargetkan
di angka 1,6%.Manager Officer Outsourching
347
244
27
Tetap Kontrak Outsourching
347
128143
SLTA D3 S1 S2 S3
117
111
4
1
38
STATUS KARyAWAN
TIPE KARyAWAN
TINGKAT PENDIDIKAN
Annual Report EMDE 201470 Step Ahead to Better Living
Rekrutmen
Salah satu peran dan tugas divisi Human Capital adalah memastikan untuk merekrut
karyawan yang tepat, untuk posisi yang tepat, dengan pekerjaan yang tepat, dan dalam
waktu yang tepat dengan tahapan proses sebagai berikut:
TURN OVER RATE
0.90%
3.0%
2.6%
0.9%
1.7%
2.5%
1.2%
3.3%
3.7%
1.6%
2.3%
1.8%
0.0%
0.5%
1 .0%
1 .5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
4.0%
Recruiting Process PT MD
Vision /mision
Core Values
BusinessStrategy
AffirmativeActionPlan
JobOpeningIdentified
JobRequire -ment
HumanResourcePlaning
JobAnalysis
InformationMethods
ofRecruitmnet
Manager’scomment
SpecificRequest ofManagers
SATISFACTORy
POOL OF
RECRUITS
71Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Adapun sumber rekrutmen Perseroan
adalah pada karyawan internal
dan kemudian pasar tenaga kerja
eksternal dan bekerjasama dengan
situs penyedia tenaga kerja terpercaya
untuk jabatan-jabatan seperti Officer,
Engineer, dan Supervisor. Adapun
untuk posisi seperti Manager dan
Direktur, Perseroan bekerja sama
dengan beberapa head hunter bertaraf
internasional.
Pada tahun 2014, Perseroan membuka
sebanyak 240 lowongan kerja, untuk
20 posisi rata-rata setiap bulannya, di
lokasi-lokasi kerja: Mal Cinere - Cinere,
Cinere Bellevue Mall - Cinere, Kantor
Pusat Bellagio Residence - Jakarta
Selatan, Vivo Sentul - Bogor, dan
The Habitat @ Karawaci - Tangerang.
Tercatat sebanyak 1.168 wawancara
dengan rata-rata 5 (lima) kandidat
per hari. Adapun biaya net yang kami
keluarkan untuk rekrutmen di tahun
2014 sebesar Rp 212 juta Rupiah.
Wawancara berbasis kompetensi,
assessment kuantitatif obyektif dalam
proses seleksi karyawan, analisis
jabatan berdasarkan matrix dan
grading, adalah cara dan strategi
Perseroan dalam proses awal
penerimaan seorang karyawan baru.
Setelah itu Perseroan melakukan
penempatan kerja disertai masa
orientasi perusahaan.
Annual Report EMDE 201472 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 201472 Step Ahead to Better Living
Pelatihan karyawan
Perseroan mengutamakan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Karyawan
yang pintar, yang dapat memberikan ide inovasi, pertumbuhan kinerja, produktivitas
tinggi, tangguh, akan menjadikan Perseroan semakin mampu bersaing dalam sektor
properti Indonesia.
Untuk meningkatkan daya saing, Perseroan membantu karyawan dalam menghadapi
tantangan kemajuan teknologi, perubahan kebijakan pemerintah, perubahan pasar
dan kompetitor, dengan tujuan competitive advantage yang mencakup produktivitas
tinggi, kepuasan pelayanan pelanggan, tingkat turn over karyawan yang rendah,
dengan formula strategi sebagai berikut:
Annual Report EMDE 201472 Step Ahead to Better Living
73Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 73Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
INNOVATION
AREA KOMPETENSI INTI
RESOURCE CAPABILITIESCOMPETITIVEADVANTAGES
STRATEGy
PRODUCTIVITy EXCELLENT QUALITy
SPECIALSKILL
CUSTOMERSATISFACTION
SERVICE
HUMANCAPITAL
73Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201474 Step Ahead to Better Living
Pengembangan Karyawan
Adapun pada program pengembangan
karyawan, Perseroan memberikan job
enrichment, job enlargement, dan on
the job development, memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk
menangani suatu tugas/proyek khusus
dengan maksud untuk meningkatkan
pengalaman yang bersangkutan
(special assignment), secara periodik
meminta karyawan untuk melakukan
proses pembelajaran dalam bidang
tertentu yang dipilih dengan karyawan
senior (mentor) yang dianggap ahli
(mentoring program), mengirimkan
karyawan untuk mengikuti pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan/
pengetahuan dalam bidang tertentu.
Memindahkan karyawan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya
dengan maksud untuk memperluas
pengetahuan, pengalaman dan
wawasannya (rotasi), Proses training
yang dilakukan secara kontinyu
dengan mengacu pada pemecahan
masalah riil yang ditemui di tempat
kerja secara learning by doing
principle (action based learning), juga
merupakan salah satu bagian dari
program pengembangan karyawan
Perseroan.
Pada tahun 2014 Perseroan mencatat
107 (seratus tujuh) orang mendapatkan
pelatihan di dalam kelas, 2 (dua)
orang mendapatkan job enrichment,
1 (satu) orang mendapatkan special
assignment, 5 (lima) orang dalam
mentoring program, dan 2 (dua) orang
rotasi penugasan.
Inti dari pengembangan karyawan
Perseroan adalah meningkatkan
angka Human Capital, Customer
Capital, Social Capital dan Intellectual
Capital dalam edukasi product know-
how, kompetensi pekerjaan, hubungan
dengan pelanggan, brand awareness,
corporate culture, management dan
leadership, sistem atau proses bisnis,
dan meningkatkan awareness akan
hak kekayaan intelektual organisasi.
75Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Konsep Pengembangan Karyawan
Human Capital Customer Capital Social Capital Intellectual Capital
- Tacit knowledge
- Education
- Work-related know-
how
- Work-related
competence
- Customer
relationships
- Brands
- Customer loyalty
- Distribution channels
- Corporate culture
- Management-
philosophy
- Management
practices
- Informal networking
system
- Coaching/mentoring
relationships
- Patents
- Copyrights
- Trade secrets
- Intellectual property
Pengembangan Manajemen
Program perencanaan dan peng-
organisasian karyawan berprestasi
dan berpotensi tinggi sebagai
calon pemimpin perusahaan di
masa mendatang bertujuan untuk
mempersiapkan kandidat-kandidat
pemimpin perusaha an di masa
depan dengan cara mengidentifikasi,
mempertahankan, mengembangkan
karyawan berpotensi sesuai kebutuhan
perusahaan.
Perencanaan regenerasi diselaras kan
dengan analisis kebutuhan dan tren,
Individual Development Program,
dan Konseling Karir melalui program
Mentoring yang kami monitor dan
kontrol dengan bekerja sama dengan
manajemen terkait.
Perencanaan karir karyawan Per-
seroan dibuat berdasarkan prediksi
kebutuhan masa depan, menyelaras-
kan strategi dengan pemenuh an
kebutuhan SDM, mengembangkan
dan mempromosikan karyawan dari
dalam, mendorong pertumbuhan
pribadi karyawan, dan mewujudkan
aspirasi karyawan.
Annual Report EMDE 201476 Step Ahead to Better Living
Hubungan Industrial
Perseroan senantiasa berupaya
meningkatkan hubungan industrial
yang harmonis antara seluruh
pihak Bipartit dan Tripartit, antara
manajemen, karyawan, dan
pemerintah.
Secara regular kami melakukan
coaching dan konseling untuk
karyawan dan memberikan solusi
terhadap masalah-masalah yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan
dan hubungan industrial. Penyelesaian
masalah ketenagakerjaan dipandang
sebagai hal penting, krusial dan
sensitif yang dilakukan melalui win-
win solution dan komunikasi persuasif.
Jaringan komunikasi dibangun
melalui HCD&GA Hot Line Service,
sesi coaching/konseling, pertemuan
berkala antara manajemen dan
karyawan, dan acara seperti Outbound,
Perayaan Natal, Perayaan Cap Go Meh,
Buka Puasa Bersama, dan lainnya.
Kompensasi dan Benefit
Sistem imbalan yang baik adalah
target Perseroan untuk menetapkan
kompensasi dan benefit yang
bertujuan mempertahankan tingkat
kesejahteraan karyawan yang memiliki
sikap dan perilaku positif, bekerja
produktif bagi kepentingan organisasi
dengan mengembangkan konsep
kompensasi berbasis kompetensi,
kinerja, dan benefit yang kompetitif.
Perseroan memberikan apresiasi
dan pengakuan prestasi kepada
karyawan dalam bentuk penghargaan,
bonus, long service award yang
berkesinambungan.
77Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
General Affair
Divisi Human Capital membawahi Departemen General Affair (GA) yang di dalamnya
terdapat aktivitas pemeliharaan aset, dan penyediaan tenaga outsourcing untuk
petugas keamanan dan kebersihan. GA melayani kebutuhan internal manajemen
dan karyawan atas fasilitas kerja yang dibutuhkan dan fokus dengan berbagai tugas
untuk mendukung operasional divisi lain. Kinerja Perseroan tidak dapat optimal tanpa
peran GA yang smart. Setiap anggota tim GA wajib memiliki pengetahuan luas dan
ketrampilan teknis karena tingkat variasi pekerjaan yang banyak dan beragam. Kinerja
GA yang handal mampu mendukung tercapainya Visi dan Misi Perusahaan.
Produktivitas Kerja
Divisi Human Capital membantu Perseroan dalam meningkatkan kinerja usaha melalui
karyawan yang kompeten dan kapabel. Setiap karyawan rata-rata memberikan
kontribusi pencapaian profit sebesar Rp 48 juta di tahun 2011, Rp 57 juta di tahun 2012,
Rp 209 juta di tahun 2013, dan meningkat menjadi Rp 240 juta di tahun 2014. Hal ini
menunjukkan pertumbuhan produktivitas kerja yang signifikan dan berkelanjutan.
Annual Report EMDE 201478 Step Ahead to Better Living
I’ve learned
that people will forget what you said, people will forget
what you did, but people will never forget how you
made them feel.-Maya Angelou-
Annual Report Annual Report 7878
79Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Komposisi Pemegang Saham
PT Megapolitan Developments, Tbk
didirikan dengan modal dasar senilai
Rp 1 triliun berupa saham sebanyak 10
milyar lembar dengan nilai nominal Rp
100 per saham. Modal dasar tersebut
terdiri dari modal disetor senilai Rp
335 miliar berupa saham yang beredar
sebanyak 3,35 miliar lembar. Sisanya
merupakan saham dalam portepel
sebanyak 6,65 miliar lembar bernilai
Rp 665 miliar.
Adapun sebanyak 2,23 milyar lembar
saham atau sekitar 66,78% dari jumlah
saham yang beredar dimiliki oleh PT
Cosmopolitan Persada Developments.
Komposisi saham yang dikuasai
oleh investor publik atau masyarakat
sebanyak 600,66 juta lembar saham
(17,93%). Sebanyak 249,17 juta lembar
saham (7,44%) dipegang oleh Credit
Suisse AG Singapore Trust.
Sisanya dimiliki oleh manajemen
Perseroan, dimana Sudjono Barak
Rimba (Komisaris Utama) dan Lora
Melani Lowas Barak Rimba (Direktur
Utama) yang masing-masing
memegang 131,49 juta lembar saham
atau setara 3,93% dari total saham yang
beredar. Sementara itu, Fanny Setiati
Sutanto (Direktur Tidak Terafiliasi) dan
Sentosa Budiman (Direktur) masing-
masing memiliki 100.000 lembar dan
60.000 lembar saham Perseroan.
Keterangan Jabatan Jumlah Saham Jumlah (Rp) %PT Cosmopolitan Persada DevelopmentsCredit Suisse AG Singapore TrustLora Melani Lowas Barak RimbaSudjono Barak RimbaSentosa BudimanFanny Setiati SutantoMasyarakat (Kepemilikan dibawah 5%)
Direktur UtamaKomisaris UtamaDirektur Direktur Tidak Terafiliasi
2.237.018.320 249.174.500 131.490.840 131.490.840
60.000 100.000 600.665.500
223.701.832.000 24.917.450.000 13.149.084.000 13.149.084.000 6.000.000 10.000.000 60.066.550.000
66,78%7,44%3,93%3,93%0,00%0,00%17,93%
Jumlah 3.350.000.000 335.000.000.000 100%
Komposisi Pemegang Saham
Annual Report EMDE 201480 Step Ahead to Better Living
No Nama Pemegang Saham Jumlah Saham % Keterangan
1 COSMOPOLITAN PERSADA DEVELOPMENTS, PT 2,237,018,320 66.78 % Founder
2 L. MELANI LOWAS B.RIMBA 131,490,840 3.93 % Founder
3 SUDJONO BARAK RIMBA 131,490,840 3.93 % Founder
4 FANNy SETIATI SUTANTO 100,000 0.00 % Direksi
5 SENTOSA BUDIMAN 60,000 0.00 % Direksi
6 CREDIT SUISSE AG SINGAPORE TRUST A/C CLIENTS- 2023904000
249,174,500 7.44 % % Kepemilikan > 5%
7 SUPRA SECURINVEST, PT 165,478,500 4.94 % Saham Publik < 5%
8 EMMy AMALIA 48,664,000 1.45 % Saham Publik < 5%
9 REKSA DANA PENyERTAAN TERBATAS SyAILENDRA EQUITy GROWTH
39,255,000 1.17 % Saham Publik < 5%
10 SUKSES KARyA MAKMUR, PT 20,000,000 0.60 % Saham Publik < 5%
11 ANTON 19,454,100 0.58 % Saham Publik < 5%
12 JENNy GO JENNy SETIOWATI 18,000,000 0.54 % Saham Publik < 5%
13 INDOSTERLING OPTIMA INVESTA, PT 16,639,800 0.50 % Saham Publik < 5%
14 OSO SECURITIES, PT 15,709,000 0.47% Saham Publik < 5%
15 LUKMAN HALIM 14,077,000 0.42 % Saham Publik < 5%
16 SUKIANTO SUBALI 9,095,000 0.27 % Saham Publik < 5%
17 CAROLUS WISRy SANROW 8,000,000 0.24 % Saham Publik < 5%
18 DANA PENSIUN WIJAyA KARyA 7722000 0.23 % Saham Publik < 5%
19 SUMITRO 7,500,000 0.22 % Saham Publik < 5%
20 HERyANTO 7,250,000 0.22 % Saham Publik < 5%
TOTAL 3 ,146,178,900 93.32 %
Daftar 20 Pemegang Saham
Kronologis Pencatatan Saham
Setelah 35 tahun menjalankan bisnis di bidang pengembangan berbagai produk properti
(developer), PT Megapolitan Developments, Tbk memutuskan untuk mencatatkan dan
memperdagangkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema
Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) pada tahun 2011. Hal itu dilakukan oleh
manajemen Perseroan untuk memperoleh pendanaan yang lebih mudah dan solid
guna membiayai pengembangan bisnis properti di kemudian hari.
Sebelum pelaksanaan PUPS, Perseroan memiliki modal yang disetor berupa 2,5 milyar
lembar saham dengan total nilai nominal Rp 250 milyar (Rp 100 per saham). Kemudian,
Perseroan berencana meningkatkan modal sekitar 25%, atau setara dengan 850 juta
lembar saham senilai Rp 85 milyar. Dengan demikian, jumlah saham yang beredar dan
dicatatkan di BEI mencapai 3,35 milyar lembar dengan nilai total Rp 335 milyar.
Sementara itu, jumlah saham yang ditawarkan ke investor publik melalui mekanisme
PUPS tersebut sebanyak 850 juta lembar seharga Rp 250 per saham. Seluruh saham
yang ditawarkan ke publik tersebut diserap habis, bahkan terjadi kelebihan permintaan
(oversubscribed) sebanyak 14 kali. Itu menunjukkan tingginya animo investor publik
terhadap saham Perseroan mengingat lamanya waktu yang telah dilalui Perseroan
di dalam mengoperasikan bisnis properti. Melalui PUPS dimana PT Henan Putihrai
berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek tersebut, Perseroan akhirnya berhasil
memperoleh modal tambahan sebesar Rp 212,50 milyar.
Tanggal Pencatatan Saham Terakumulasi Nominal Terakumulasi (Rp)
Pra Penawaran Umum Saham Perdana 4 Januari 2011 2.500.000.000 250,000,000,000
Penawaran Umum Saham Perdanan 12 Januari 2011 3.350.000.000 335,000,000,000
81Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Daftar Entitas Usaha
PT Megapolitan Developments, Tbk hingga kini memiliki enam entitas Anak Perusahaan
(subsidiary) yang seluruhnya merupakan perusahaan-perusahaan yang dikendalikan
secara mayoritas. Keenam Anak Perusahaan tersebut adalah :
1. PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI)
yang sekitar 99,38% kepemilikan
sahamnya dikuasai oleh PT
Megapolitan Developments
hingga kini bisnisnya masih
beroperasi dengan baik di bidang
Pembangunan, Pengelolaan
Kawasan Perumahan dan
Pengelolaan Pusat Perbelanjaan.
2. PT Mega Limo Estate (MLE) yang
bisnisnya bergerak di bidang
Pembangunan dan Pengelolaan
Kawasan Perumahan dan Ruko.
Hingga kini, perusahaan yang
sekitar 99,66% kepemilikan
sahamnya dikuasai oleh PT
Megapolitan Developments
tersebut masih beroperasi dengan
baik.
3. PT Graha Mentari Persada (GMP)
berbisnis di bidang Pembangunan
dan Pengelolaan Kawasan
Perumahan dan hingga kini masih
beroperasi dengan baik. Sekitar
99% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Megapolitan
Developments.
4. PT Tirta Persada Developments
(TPD) hingga kini mengoperasikan
bisnisnya di bidang Pembangunan
dan Pengelolaan Kawasan
Perumahan dan Komersial. Sekitar
99,58% kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Megapolitan
Developments.
5. PT Titan Property (TP) yang sekitar
99,95% kepemilikan sahamnya
dikuasai oleh PT Megapolitan
Developments hingga kini masih
mengoperasikan bisnis di bidang
Pembangunan dan Pengelolaan
Apartemen.
6. PT Eltranindo Bina Cipta (EBC)
menjalankan bisnisnya di bidang
Pembangunan dan Pengelolaan
Kawasan Perumahan. Sekitar 75%
kepemilikan saham di perusahaan
yang hingga kini masih beroperasi
dengan baik itu dikuasai oleh PT
Megapolitan Developments.
Annual Report EMDE 201482 Step Ahead to Better Living
Piagam Penghargaan pada Indonesia Award 2006 sebagai Pelopor Pengembangan Kawasan Cinere yang Visioner dan Inovatif.
Kategori : Perumahan / Apartemen.
Piagam Penghargaan kepada :Ibu Melani Lowas Barak Rimba (Grup Megapolitan) pada Indonesia Award 2005 sebagai Srikandi Bisnis Pasca Krisis.
Kategori : Proyek Kota Baru dan Perumahan Tahan Krisis.
Piagam Penghargaanpada Action International Business Coaching Award sebagai The Best ‘Action’ Plan Indonesia Region.
Prestasi & Penghargaan
Penghargaan & Sertifikat
Piagam Penghargaansebagai salah satu KOMISARIAT REI BOGOR RAYAatas partisipasinya dalam RAPAT KERJA DAERAH REI JAWA BARAT 2006 dengan tema :
“Meningkatkan Peluang & Langkah Nyata untuk Mendorong Pembangunan Sektor Properti di Jawa Barat”
Sertifikat PencatatanPT Megapolitan Developments, Tbk. di Bursa Efek Indonesiapada Januari 2011
83Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Penghargaan & Sertifikat Lainnya
Corporate Governance& Corporate Social Responsibility
Berpartisipasi dalam GAMES OF THE XXIV TH OLYMPIADE SEOUL 1988
Berpartisipasi dalam Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Gentra Masekdas Propinsi Daerah Tingkat 1 – Jawa Barat.
Berpartisipasi dalam WFC SUMMIT MEETING XXII – 2005, JAKARTA
Annual Report EMDE 201484 Step Ahead to Better Living
AKUNTAN PUBLIK
Jansen Ramdan
Member of Affilica International Affiliates Worldwide
Gedung Jaya 7th Floor
Jl. MH. Thamrin No. 12 Jakarta 10340, Indonesia
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lt 2
Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII
No 1 Jalan Perintis Kemerdekaan
Jakarta 12310
NOTARIS
Miki Tanumiharja S.H
Jl. Denpasar Raya Blok C-4 No 23
Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Lembaga Penunjang Pasar Modal
85Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
KANTOR PUSAT
The Bellagio Residence - Management OfficeJl. Mega Kuningan Barat Kav E4 no 3
Jakarta 12950 - IndonesiaTelp : 021 300 199 38Fax : 021 300 199 39
corporate.secretary@megapolitan-group.comwww.megapolitan-group.com
ANAK PERUSAHAAN
PT Mega Pasanggrahan IndahPT Mega Limo Estate
PT Graha Mentari PersadaPT Tirta Persada Developments
PT Titan PropertyPT Eltranindo Bina Cipta
MARKETING GALLERy
CINERECentro Cinere
Jl. Cinere Raya Depok 16513
Telp : 021-754 8454Telp : 021-754 8455
SENTULVivo Sentul
Jl. Raya Bogor KM 50Sentul-Bogor 16710
Telp : 0251-866 2037Telp : 021-8792 7777
KARAWACIThe Habitat at Karawaci
Jl. Flamboyan, Kelapa DuaKarawaci-Tangerang 15810
Telp : 021-591 5800
Akses Informasi
Annual Report EMDE 201486 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 201486 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 201486 Step Ahead to Better Living
87Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 87Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
ANALISIS& PEMBAHASAN
MANAJEMEN
87Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201488 Step Ahead to Better Living
1. Penjualan Apartemen
Perseroan mencatat Penjualan
Apartemen pada tahun 2014 sebesar
Rp 159,88 milyar. Angka Penjualan
Apartemen yang dihasilkan dari
Proyek Cinere Bellevue Suites
tersebut meningkat sebesar Rp 30,09
milyar atau 23,19% jika dibandingkan
pencatatan Penjualan Apartemen
pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp
129,78 milyar.
Portofolio Penjualan Apartemen pada
tahun 2014 adalah sebesar 51,36%
dari Total Penjualan Usaha Perseroan,
sedikit lebih rendah dibandingkan
portofolio Penjualan Apartemen pada
tahun 2013 yaitu sebesar 57,65%.
Meskipun pada tahun 2014 mengalami
sedikit penurunan jumlah persentase
portofolio Penjualan Usaha Perseroan,
namun Penjualan Apartemen
sejak tahun 2013 menempati
peringkat tertinggi dibandingkan
dengan Pendapatan dari segmen
usaha lainnya. sPencatatan angka
Penjualan Apartemen tahun 2014 ini
dikontribusikan dengan penjualan
apartemen Cinere Bellevue Suites
sejak akhir tahun 2012 hingga 31
Desember 2014 sebanyak total 895
unit apartemen dengan nilai transaksi
Rp 342,87 milyar termasuk PPN.
Progres fisik Bangunan Dalam
Konstruksi Cinere Bellevue Suites per
31 Des 2014 dicatat sebesar 92,81%,
Tinjauan Segmen Usaha
89Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
meningkat 31,48% jika dibandingkan
dengan pencapaian progres Bangunan
Dalam Konstruksi per 31 Desember
2013 yaitu 61,33%.
Kontribusi dari peningkatan jumlah
unit apartemen yang terjual serta
peningkatan signifikan atas progres
Bangunan Dalam Konstruksi
apartemen Cinere Bellevue Suites yang
mendorong terjadinya peningkatan
jumlah Pengakuan Penjualan
Apartemen pada tahun 2014.
Perseroan mencatat Beban Pokok
Penjualan Apartemen pada tahun
2014 sebesar Rp 102,37 milyar,
meningkat sebesar Rp 18,48 milyar
atau 22,02% dibandingkan dengan
Beban Pokok Penjualan Apartemen
yang dicatat Perseroan tahun 2013
sebesar Rp 83,89 milyar. Jumlah Laba
Kotor atas Penjualan Apartemen pada
tahun 2014 adalah Rp 57,51 milyar atau
sebesar 35,97%, meningkat sebesar Rp
11,62 milyar atau 25,31% dibandingkan
jumlah Laba Kotor pada tahun 2013
sebesar Rp 45,89 milyar.
Marjin Laba Kotor atas Penjualan
Apartemen yang dicatat Perseroan
untuk tahun 2014 adalah sebesar
35,97%, sedikit lebih tinggi
dibandingkan marjin Laba Kotor
Penjualan Apartemen tahun 2013
yaitu sebesar 35,35%. Perseroan
terus berupaya melakukan strategi
Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah
penetapan harga jual apartemen yang
tepat dengan konsep pengembangan
kawasan terpadu, yang diikuti dengan
pengendalian biaya konstruksi yang
memadai serta efisien agar tingkat
marjin Laba Kotor yang dikontribusikan
dari Penjualan Apartemen cukup
stabil.
2. Pendapatan Sewa
Perseroan mencatat Pendapatan Sewa
area komersial dan hunian pada tahun
2014 sebesar Rp 62,39 milyar. Angka
Pendapatan Sewa tersebut meningkat
sebesar Rp 16,36 milyar atau 35,54%
jika dibandingkan pencatatan
Pendapatan Sewa pada tahun 2013
yaitu sebesar Rp 46,03 milyar.
Portofolio Pendapatan Sewa pada
tahun 2014 adalah sebesar 20,04%
dari Total Penjualan Usaha Perseroan,
sedikit lebih rendah dibandingkan
portofolio Pendapatan Sewa pada
tahun 2013 yaitu sebesar 20,45%.
Pendapatan Sewa untuk tahun 2014
ini dikontribusikan dari Pendapatan
Sewa di Mal Cinere yang memiliki
empat lantai area komersial, Cinere
Bellevue Mall yang memiliki lima
lantai area komersial, dan The Habitat
yang menyewakan area hunian dan
komersial. Mal Cinere dan Cinere
Bellevue Mall adalah dua pusat
perbelanjaan di kawasan Cinere yang
dikembangkan oleh Anak Perusahaan,
Annual Report EMDE 201490 Step Ahead to Better Living
Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah
PT Mega Pasanggrahan Indah,
sedangkan The Habitat @ Karawaci
adalah hunian apartemen dan area
komersial yang dikembangkan oleh
Anak Perusahaan, PT Titan Property.
Jumlah area yang tersewa sepanjang
tahun 2014 di Mal Cinere adalah seluas
22.109 m2 area komersial senilai Rp
49,35 milyar; di Cinere Bellevue Mall
adalah seluas 14.637 m2 area komersial
senilai Rp 11,09 milyar; dan di The
Habitat @ Karawaci adalah seluas
4.745 m2 area hunian dan komersial
senilai Rp 1,95 milyar.
Perseroan mencatat Beban Pokok
Pusat Perbelanjaan pada tahun 2014
sebesar Rp 10,44 milyar, lebih rendah
Rp 2,52 milyar dibandingkan dengan
Beban Pokok Pusat Perbelanjaan yang
dicatat Perseroan tahun 2013 sebesar
Rp 12,96 milyar.
Jumlah Laba Kotor atas Pendapatan
Sewa pada tahun 2014 adalah Rp
51,95 milyar, meningkat sebesar Rp
18,88 milyar atau 57,09% dibandingkan
jumlah Laba Kotor atas Pendapatan
Sewa pada tahun 2013 sebesar Rp
33,07 milyar.
Marjin Laba Kotor atas Pendapatan
Sewa yang dicatat Perseroan untuk
tahun 2014 adalah sebesar 30,51%,
lebih tinggi dibandingkan marjin
Laba Kotor Pendapatan Sewa tahun
2013 yaitu sebesar 28,69%. Perseroan
terus berupaya melakukan strategi
penetapan harga sewa yang kompetitif,
yang diikuti dengan pengendalian
biaya operasional pusat perbelanjaan
yang lebih efisien agar tingkat marjin
Laba Kotor yang dikontribusikan dari
Pendapatan Sewa terus meningkat di
periode selanjutnya.
3. Penjualan Ruko
Perseroan mencatat Penjualan Ruko
termasuk penjualan kios pada tahun
2014 sebesar Rp 41,34 milyar. Seluruh
penjualan ruko dan kios tersebut
meningkat sebesar Rp 4,05 milyar atau
10,85% jika dibandingkan pencatatan
Penjualan Ruko pada tahun 2013 yaitu
sebesar Rp 37,30 milyar.
Portofolio Penjualan Ruko pada tahun
2014 adalah sebesar 13,28% dari To-
tal Penjualan Usaha Perseroan, lebih
rendah dibandingkan portofolio Pen-
jualan Ruko pada tahun 2013 yaitu
16,57%. Pencatatan angka Penjualan
Ruko tahun 2014 ini dikontribusikan dari
pengembangan kawasan oleh Anak
Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan
Indah, yang berlokasi di superblok Cen-
tro Cinere. Penjualan Cinere Bellevue
Kiosk sebanyak 54 (lima puluh empat)
unit senilai Rp 29,26 milyar sedangkan
Proyek Ruko Cinere Bellevue Commer-
cial sebanyak 8 (delapan) unit senilai Rp
12,08 milyar.
91Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 91Laporan Tahunan EMDE 2014Laporan Tahunan
Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah
Perseroan mencatat Beban Pokok
Penjualan Ruko pada tahun 2014
sebesar Rp 20,29 milyar, meningkat
sebesar Rp 11,75 milyar atau 137,49%
dibandingkan dengan Beban Pokok
Penjualan Ruko yang dicatat Perseroan
tahun 2013 sebesar Rp 8,55 milyar.
Jumlah Laba Kotor atas Penjualan
Ruko pada tahun 2014 adalah Rp 21,05
milyar. Jumlah ini lebih rendah Rp 7,70
milyar atau (26,79)% dibandingkan
jumlah Laba Kotor Penjualan Ruko
pada tahun 2013 sebesar Rp 28,75
milyar.
Marjin Laba Kotor atas Penjualan
Ruko yang dicatat Perseroan untuk
tahun 2014 adalah sebesar 50,91%,
lebih rendah dibandingkan marjin
Laba Kotor Penjualan Ruko tahun
2013 yaitu sebesar 77,09%. Perseroan
terus berupaya melakukan strategi
penetapan harga jual Ruko yang
tepat dengan konsep pengembangan
kawasan terpadu, yang diikuti dengan
pengendalian biaya konstruksi yang
efisien agar tingkat marjin Laba Kotor
yang dikontribusikan dari Penjualan
Ruko terus meningkat.
4. Penjualan Rumah
Pada tahun 2014 Perseroan mencatat
Penjualan Rumah (landed house)
sebesar Rp 47,67 milyar. Jumlah
Penjualan Rumah tersebut meningkat
signifikan sebesar Rp 35,73 milyar atau
299,28% jika dibandingkan pencatatan
Penjualan Rumah pada tahun 2013
yaitu sebesar Rp 11,94 milyar.
Dengan peningkatan signifikan angka
Penjualan Rumah, maka portofolio
Penjualan Rumah yang dicapai
Perseroan pada tahun 2014 adalah
sebesar 15,31% dari Total Penjualan
Usaha Perseroan, lebih tinggi
dibandingkan portofolio Penjualan
Rumah pada tahun 2013 yaitu 5,30%.
Pencatatan angka Penjualan Rumah
tahun 2014 ini dikontribusikan oleh
penjualan 14 (empat belas) unit
rumah senilai Rp 11,13 milyar di Cinere
Parkview dan 1 (satu) unit rumah senilai
Rp 0,50 milyar di Graha Cinere, proyek
perumahan yang dikembangkan
oleh Perseroan, serta penjualan 12
(dua belas) unit rumah sebesar Rp
25,71 milyar di Cinere One Residence,
proyek klaster eksklusif yang
dikembangkan oleh Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah, yang
berlokasi di superblok Centro Cinere;
serta penjualan 9 (sembilan) unit
rumah senilai Rp 10,33 milyar yang
dikembangkan oleh Anak Perusahaan,
PT Mega Limo Estate, di Griya Cinere II
yang berlokasi di Limo - Cinere.
Perseroan mencatat Beban Pokok
Penjualan Rumah pada tahun 2014
sebesar Rp 7,92 milyar, meningkat
sebesar Rp 3,54 milyar atau 80,94%
Annual Report EMDE 201492 Step Ahead to Better Living
Penjualan Apartemen Pendapatan Sewa Penjualan Ruko Penjualan Rumah Penjualan Tanah
dibandingkan dengan Beban Pokok
Penjualan Rumah yang dicatat
Perseroan tahun 2013 sebesar Rp 4,38
milyar.
Jumlah Laba Kotor atas Penjualan
Rumah pada tahun 2014 adalah Rp
39,75 milyar. Jumlah ini lebih tinggi Rp
32,19 milyar atau 425,75% dibanding-
kan jumlah Laba Kotor Penjualan
Rumah pada tahun 2013 sebesar Rp
7,56 milyar.
Marjin Laba Kotor atas Penjualan
Rumah yang dicatat Perseroan
untuk tahun 2014 adalah sebesar
83,38%, lebih tinggi dibandingkan
marjin Laba Kotor Penjualan Rumah
tahun 2013 yaitu sebesar 63,32%.
Perseroan terus berupaya melakukan
strategi penetapan harga jual Rumah
yang kompetitif dengan konsep
pengembangan kawasan terpadu,
yang diikuti dengan pengendalian
biaya konstruksi yang efisien agar
tingkat marjin Laba Kotor yang
dikontribusikan dari Penjualan Rumah
terus meningkat.
5. Penjualan Tanah
Sepanjang tahun buku 2014, Perseroan
tidak mencatat angka Penjualan
Tanah. Strategi usaha Perseroan
dan Anak Perusahaan yang tengah
fokus pada pengembangan kawasan
terpadu dengan konsep superblok
sejak akhir tahun 2012 lalu hingga
beberapa tahun ke depan, telah
mencatat pertumbuhan kinerja dari
segmen usaha Penjualan Apartemen,
Pendapatan Sewa, Penjualan Rumah,
dan Penjualan Ruko. Didorong dengan
pertimbangan semakin tingginya
harga pembebasan lahan baru yang
jumlah lahan saat ini yang semakin
terbatas, maka Perseroan akan
memaksimalkan ketersediaan lahan
yang telah dikuasai serta upaya
untuk melakukan akuisisi lahan di
lokasi strategis dan memiliki potensi
prospek usaha yang tinggi untuk
pengembangan kawasan terpadu
yang diharapkan dapat menghasilkan
nilai tambah yang lebih tinggi bagi
Perseroan dan seluruh Pemangku
Kepentingan (stakeholders).
93Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
T r a d e H a s B e e n A C o r n e r s t o n eOf Our Growth & Globa l Deve lopment
But We Will Not Be Able To Sustain This GrowthIf It Favors The Few, And Not The Many
~Barrack Obama, 44Th President Of The United States~
Annual Report EMDE 201494 Step Ahead to Better Living
TINJAUAN SEGMEN USAHAAnalisis Keuangan
PANDANGAN UMUM
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
secara keseluruhan mengalami
perlambatan pada tahun 2014.
Hal itu ditunjukkan oleh Produk
Domestik Bruto (PDB) yang tercatat
hanya sekitar 5,02% pada tahun
2014 dibandingkan pada tahun 2013
sebesar 5,58%. Menurut data tersebut,
pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami perlambatan sekitar 0,56%
pada tahun 2014 dibandingkan pada
tahun sebelumnya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi
tersebut disebabkan oleh kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM)
yang menyebabkan kenaikan
tarif transportasi. Kenaikan tarif
transportasi tersebut mendorong
kenaikan berbagai harga barang yang
pada akhirnya memicu laju inflasi rata-
rata sebesar 8,36% pada tahun 2014,
atau relatif sama dengan tahun 2013
sebesar 8,38%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
melambat tersebut juga disebabkan oleh
penurunan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika per 31 Desember 2014
menjadi Rp 12.440 per dolar AS
dibandingkan per 31 Desember 2013
sebesar Rp 10.445 per dolar AS. Bahkan,
rupiah sepanjang tahun 2014 sempat
menyentuh level Rp 12.900 per dolar AS.
95Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perlambatan pertumbuhan ekonomi
di Indonesia pada 2014 juga mem-
pengaruhi pertumbuhan sektor
proper ti. Hal itu disebabkan para kon-
sumen umumnya menahan diri untuk
membeli produk-produk properti pada
tahun 2014 yang juga identik dengan
tahun politik dimana pesta demokrasi
rakyat atau Pemilu digelar. Meski de-
mikian, Megapolitan Developments
sepanjang tahun 2014 mampu mem-
bukukan pertumbuhan penjualan se-
kitar 38%.
Keberhasilan meraih pertumbuhan
kinerja pada tahun 2014 tersebut
karena Perseroan berhasil menawarkan
dan menjual berbagai produk properti
yang ramah lingkungan dan telah
didiversifikasi sesuai dengan kebutuhan
para konsumennya. Ada juga beberapa
produk properti Perseroan yang telah
selesai dibangun pada tahun 2014 serta
diserahterimakan kepada pembelinya.
Hal itu menunjukkan profesionalisme
Perseroan dalam komitmennya
mengembangkan bisnis di sektor
properti. Kondisi seperti itu terus
meningkatkan kepercayaan konsumen
untuk tetap membeli produk-produk
properti yang ditawarkan Perseroan
kendati kondisi perekonomian makro
kurang kondusif sepanjang tahun 2014.
Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 201496 Step Ahead to Better Living
A. Penjualan
Penjualan Megapolitan Developments
tercatat sebesar Rp 311,28 milyar pada
2014, tumbuh 38% dibandingkan pada
tahun sebelumnya sebesar Rp 225,14
milyar. Penjualan tersebut berasal dari
penjualan apartemen, ruko, rumah,
dan pendapatan sewa.
Portofolio terbesar penjualan
Perseroan pada 2014 dikontribusikan
oleh penjualan apartemen Cinere
Bellevue Suites sebesar Rp 159,88
milyar, atau mencapai sekitar 51% dari
penjualan konsolidasi Perseroan. Jika
dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
Rp 129,78 milyar, maka penjualan
apartemen tersebut tumbuh 23%.
PENJUALAN USAHA
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
311.280
LAPORAN LABA (RUGI) KONSOLIDASI
Penjualan ruko tumbuh 11% menjadi
Rp 41,34 milyar pada 2014 dibanding
pada tahun sebelumnya sebesar
Rp 37,30 milyar. Penjualan rumah
melonjak 299% menjadi Rp 47,67
milyar pada tahun 2014 dari Rp 11,94
milyar. Sementara itu, pendapatan
sewa Perseroan pada 2014 tercatat
sebesar Rp 62,39 milyar, meningkat
35,5% dibandingkan pada tahun 2013
sebesar Rp 46,03 milyar.
97Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 9797Laporan Tahunan EMDE 2014Laporan Tahunan
B. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan Perseroan
secara konsolidasi pada tahun 2014
meningkat 28% menjadi Rp 141,03
milyar dibandingkan pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 109,88 milyar.
Meski meningkat secara nominal,
namun rasio peningkatan beban
pokok penjualan tersebut masih jauh
lebih rendah dibandingkan dengan
rasio kenaikan penjualan sebesar 38%.
Hal itu berarti, Perseroan mampu
memaksimalkan efisiensi beban usaha.
Beban pokok penjualan apartemen
tercatat sebesar Rp 102,37 milyar. Itu
mengkontribusikan sekitar 72% dari
beban pokok penjualan konsolidasi
Perseroan. Tingginya kontribusi
beban pokok penjualan apartemen
terhadap beban pokok penjualan
secara konsolidasi disebabkan
oleh tingginya kontribusi penjualan
apartemen terhadap penjualan
konsolidasi Perseroan pada tahun
2014. Jika dibandingkan pada tahun
2013 sebesar Rp 83,89 milyar, maka
beban pokok penjualan apartemen
pada tahun 2014 meningkat 22%.
Beban pokok penjualan rumah naik
signifikan sebesar 80% menjadi Rp 7,92
milyar pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar
Rp 4,38 milyar. Hal itu disebabkan
terdapat peningkatan penjualan rumah
pada tahun 2014 dibandingkan tahun
sebelumnya. Beban pokok penjualan
ruko meningkat 137% menjadi Rp
20,29 milyar dari Rp 8,55 milyar.
Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban UsahaLaba SebelumPajak Penghasilan
Laba Bersih
Sementara itu, seiring dengan
pelaksanaan efisiensi usaha yang
agresif pada tahun 2014, Perseroan
mampu menekan Beban Pokok
Pusat Perbelanjaan sehingga turun
19% menjadi Rp 10,44 milyar pada
tahun 2014 dibandingkan pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 12,96 milyar.
C. Laba Kotor
Laba Kotor Perseroan pada tahun
2014 tercatat sebesar Rp 170,25 milyar,
meningkat 48% dibandingkan pada
tahun sebelumnya sebesar Rp 115,26
milyar. Marjin laba kotor Perseroan
tercatat sebesar 54,7% pada tahun
2014, meningkat 3,5% dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar
51,20%.
Marjin laba kotor Perseroan pada
2014 tersebut dikontribusikan oleh
marjin laba kotor penjualan rumah
sebesar 83%, diikuti oleh marjin laba
kotor penjualan ruko dan penjualan
apartemen masing-masing sebesar
51% dan 36%.
D. Beban Usaha
Total beban usaha Perseroan tercatat
sebesar Rp 107,55 milyar pada tahun
2014, meningkat 58,84% dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 67,71
milyar. Kenaikan beban usaha yang
cukup signifikan tersebut karena
kenaikan Beban Penjualan sekitar 86%
menjadi Rp 24,46 milyar dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar Rp
13,24 milyar, serta Beban Umum &
Annual Report EMDE 201498 Step Ahead to Better Living
Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban UsahaLaba SebelumPajak Penghasilan Laba Bersih
Administrasi sekitar 76% menjadi
Rp 71 milyar dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp 40,37 milyar.
Kenaikan signifikan Beban Penjualan
terdiri dari kenaikan Beban Promosi
dan Kelengkapan Promosi sebesar
157,68% seiring meningkatnya
kegiatan pemasaran yang merupakan
strategi usaha Perseroan untuk tetap
menjaga pencapaian tingkat penjualan
sepanjang tahun 2014 dibandingkan
pada 2013; dan pembayaran komisi
kepada agen penjualan yang
merupakan mitra usaha Perseroan
yang mendukung tercapainya
peningkatan penjualan tahun 2014
juga naik secara signifikan sebesar
135,37% menjadi Rp 13,84 milyar pada
tahun 2104 dibandingkan pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 5,88 milyar.
Kenaikan Beban Umum & Administrasi
sebesar Rp 30,63 milyar disebabkan
kenaikan signifikan beberapa pos
biaya seperti Beban Gaji & Tunjangan
sebesar 28,48% atas rekrutmen
karyawan, manajemen kunci Perseroan
serta kenaikan Gaji & Tunjangan
Karyawan; Beban Utilitas sebesar
1.932,59% untuk beban listrik selama
tahun 2014 atas area publik bangunan
apartemen Cinere Bellevue Suites,
pusat perbelanjaan Mal Cinere dan
Cinere Bellevue Mall; Jasa Profesional
antara lain Konsultan Pengembangan
Bisnis & Pemasaran sebesar 62,64%;
Sewa atas ruangan kantor pusat
Perseroan di Bellagio Residence
Jakarta Selatan sebesar 92,33%,
Jamuan sebesar 52,23%; Perjalanan
Dinas sebesar 59,44%; Retribusi &
Sumbangan antara lain untuk kegiatan
usaha Anak Perusahaan, PT Graha
Mentari Persada, sebesar 550,08%;
dan Jamsostek atas penambahan
jumlah karyawan serta kenaikan
besaran upah sebesar 168,96%.
Selain peningkatan beberapa pos
beban usaha pada tahun 2014 di atas,
terdapat beberapa pos beban usaha
yang dicatat Perseroan pada tahun
2014 yang mengalami penurunan
sebesar 52% yaitu Beban Transportasi
dan lainnya yang merupakan bagian
dari Beban Penjualan; serta Beban
Perlengkapan Kantor, Beban Listrik
Kantor, Tunjangan Kesehatan, dan
Beban Asuransi yang merupakan
bagian dari Beban Umum &
Administrasi mengalami penurunan
sebesar 15,62% dibandingkan dengan
tahun 2013. Hal ini dicapai Perseroan
dengan melakukan pengendalian
secara optimal atas efisiensi biaya
usaha dengan tetap mengutamakan
kualitas jasa pelayanan terbaik bagi
seluruh stakeholders.
E. Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan
Perseroan meningkat 33,26% menjadi
Rp 62,70 milyar pada tahun 2014
dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
Rp 47,56 milyar. Dengan demikian,
marjin laba sebelum pajak penghasilan
naik menjadi 20,14% pada tahun 2014
dari 21,12% pada tahun 2013.
99Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
Penjualan Usaha Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban UsahaLaba SebelumPajak Penghasilan
Laba Bersih
F. Laba Bersih
Perseroan mencatat laba bersih
sebesar Rp 45,02 milyar (Rp 13,44 per
saham) pada tahun 2014, meningkat
32,41% dibandingkan pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 34 milyar
(Rp 10,15 per saham). Marjin laba
bersih pada tahun 2014 mengalami
sedikit penurunan menjadi 14,46%
dibandingkan pada tahun 2013
sebesar 15,10%.
Penurunan marjin laba bersih
Perseroan disebabkan karena
peningkatan signifikan atas Beban
Penjualan sebesar Rp 11,30 milyar atau
85,95% dan peningkatan Beban Umum
& Administrasi sebesar Rp 30,56 milyar
atau 75,58% seperti ulasan pada butir
D. tentang Beban Usaha di atas.
Annual Report EMDE 2014100 Step Ahead to Better Living
A. Aset
Total Aset Perseroan pada 2014
berhasil menembus nilai lebih dari
Rp 1 triliun, tepatnya sebesar Rp
1,18 triliun. Itu terdiri dari aset lancar
sebesar Rp 635,39 miliyar dan aset
tidak lancar sebesar Rp 543,63 milyar.
Jika dibandingkan pada tahun 2014
sebesar Rp 938,54 milyar, maka aset
Perseroan pada 2014 tersebut tumbuh
25,73%.
Aset lancar Perseroan meningkat
19,24% pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 532,85
milyar. Sedangkan aset tidak lancar
tumbuh 34% pada tahun 2014 ketika
dibandingkan pada tahun sebelumnya
sebesar Rp 405,69 milyar.
Peningkatan aset lancar didorong
oleh kenaikan nilai kas dan setara kas
ASET
2011 2012 2013 2014D
ala
m M
ilyar
Rp
NERACA KONSOLIDASI
sebesar 87,38% menjadi Rp 148,76
milyar pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 79,39
milyar. Dengan transaksi kas atas
kegiatan usaha antara lain penerimaan
dari pelanggan Rp 376,41 milyar serta
penerimaan utang bank dan lembaga
keuangan sebesar Rp 139,41 milyar,
dan pembayaran kepada pemasok
sebesar Rp 214,98 milyar, pembayaran
kepada karyawan sebesar Rp 34,93
milyar, serta penambahan properti
investasi sebesar Rp 135,55 milyar, Kas
dan setara kas Perseroan pada tahun
2014 mencatat kenaikan bersih kas
dan setara kas sebesar Rp 69,37 milyar.
Nilai piutang usaha kepada pihak
ketiga tumbuh 6% menjadi Rp 161,69
milyar pada tahun 2014 dari Rp 152,52
milyar. Meskipun dalam penyajian
laporan keuangan terdapat Penyisihan
Piutang Tak Tertagih sebesar Rp
12,87 milyar, namun Perseroan dalam
101Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 101101Laporan Tahunan EMDE 2014Laporan Tahunan Step Ahead to Better Living
kegiatan usahanya menjaga likuiditas
dengan antara lain mengendalikan
tingkat kolektibilitas piutang dengan
pemantauan anjak umur piutang usaha
serta melaksanakan langkah yang
telah ditetapkan dalam standar operasi
prosedur. Nilai persediaan Perseroan
naik 17,15% dari Rp 259,23 milyar
pada tahun 2013 menjadi Rp 303,69
milyar pada tahun 2014. Kenaikan nilai
Persediaan antara lain disebabkan
meningkatnya nilai Bangunan Dalam
Konstruksi apartemen dan pusat
perbelanjaan Cinere Bellevue Suites
yang pada akhir tahun 2014 telah
memasuki tahap akhir penyelesaian
konstruksi.
Pertumbuhan aset tidak lancar dipicu
oleh kenaikan nilai Tanah yang belum
dikembangkan Perseroan sekitar
Aset Liabilitas Ekuitas Likuiditas Tingkat Likuiditas
7,4% menjadi Rp 237,29 milyar pada
tahun 2014 dibandingkan sebesar
Rp 220,93 milyar pada tahun 2013.
Peningkatan nilai Tanah yang belum
dikembangkan disebabkan dari nilai
kapitalisasi beban usaha seperti land
clearing (pematangan tanah) dan
biaya operasional lainnya. Kenaikan
nilai Properti Investasi mencapai lebih
dari 14 kali lipat menjadi Rp 140,48
milyar pada tahun 2014 dari Rp 9,89
milyar pada tahun 2013. Ini disebabkan
Perseroan mencatat nilai investasi
sebesar Rp 135,55 milyar untuk area
pusat perbelanjaan Cinere Bellevue
Mall atas luasan area sewa seluas
15.618 m2 berdasarkan Perjanjian Sewa
Perseroan melalui Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah, kepada
pihak penyewa (tenant).
Annual Report EMDE 2014102 Step Ahead to Better Living
B. Liabilitas
Total liabilitas Perseroan pada tahun
2014 mencapai Rp 576,05 milyar,
meningkat 51,35% dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 380,60
milyar. Liabilitas tersebut terdiri dari
liabilitas jangka pendek yang tumbuh
35,63% menjadi Rp 392,14 milyar pada
tahun 2014 dari Rp 289,12 milyar
pada tahun 2013, dan liabilitas
jangka panjang yang
naik 101,06% dari
Rp 91.47 milyar
pada tahun
2013 menjadi
Rp 183,91 milyar
pada tahun 2014.
K e n a i k a n
liabilitas jangka
pendek dipicu
oleh pertumbuhan
pendapatan yang
diterima di muka
sekitar 62,48% menjadi Rp
188,58 milyar pada tahun 2014
dibandingkan sebesar Rp 116,06
milyar pada tahun 2013, dan kenaikan
utang bank dan lembaga keuangan
lainnya sekitar 35,66% dari Rp 60,65
milyar pada tahun 2013 menjadi
Rp 82,28 milyar pada tahun 2014.
Kenaikan utang bank dan lembaga
keuangan jangka pendek disebabkan
karena masa jatuh tempo kewajiban
pelunasan pokok pinjaman dalam
waktu 12 (dua belas) bulan oleh
Perseroan kepada PT Bank Syariah
Mandiri dan oleh Anak Perusahaan, PT
Mega Pasanggrahan Indah, kepada PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
sesuai Perjanjian Kredit seperti telah
diuraikan pada Catatan Atas Laporan
Keuangan Konsolidasian Butir 15.
Peningkatan utang usaha kepada
pihak ketiga sebesar 88,73% menjadi
Rp 49,90 milyar dari Rp 26,44
milyar juga merupakan salah
satu faktor kenaikan liabilitas
jangka pendek Perseroan
pada tahun 2014.
Sementara itu,
P e r s e r o a n
p a d a
t a h u n
2 0 1 4
m a m p u
mengurangi
utang pajak
s e b e s a r
34,76% menjadi
Rp 29,09 milyar
dibandingkan pada
tahun sebelumnya
yang mencapai Rp
44,59 milyar.
Peningkatan liabilitas jangka panjang
disebabkan oleh peningkatan jumlah
utang bank dan lembaga keuangan
lainnya. Pada tahun 2014, total utang
bank dan lembaga keuangan lainnya
yang berjangka panjang mencapai
Rp 163,74 milyar, meningkat lebih
dari dua kali lipat dibandingkan
pada tahun 2013 sebesar Rp 45,96
milyar. Perseroan pada tanggal
28 November 2014 memperoleh
persetujuan penambahan fasilitas
Kredit Konstruksi dan Kredit Investasi
Aset Liabilitas Ekuitas Likuiditas Tingkat Likuiditas
LIABILITAS
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
103Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
atas pengembangan proyek Cinere Bellevue Suites di atas lahan seluas 16.543 m2 yang
terdiri dari 1.080 unit apartemen Cinere Bellevue Suites dan pusat perbelanjaan Cinere
Bellevue Mall masing-masing menjadi Rp 150 milyar dengan suku bunga 13,50% pa dan
Rp 88 milyar dengan suku bunga 14,75% pa. Pada tanggal 14 Januari 2015, Perseroan
mendapatkan persetujuan sesuai surat No. 81/JKK.UT/HCLU/I/2015 untuk penurunan
tingkat suku bunga Kredit Konstruksi menjadi 13 % pa dan suku bunga Kredit Investasi
menjadi 13,50% pa serta perubahan jadual pengembalian pokok pinjaman sesuai
kemampuan pengembalian yang tercermin dalam Proyeksi Arus Kas Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah.
C. Ekuitas
Aset Kewajiban Ekuitas Likuiditas Tingkat LikuiditasAset Liabilitas Ekuitas Likuiditas Tingkat Likuiditas
2011 2012 2013 2014
Dala
m M
ilyar
Rp
Ekuitas
Total ekuitas Perseroan pada tahun
2014 tercatat sebesar Rp 602,96
milyar meningkat 8,07% dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar Rp
557,94 milyar. Melalui keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan
2014 yang dilaksanakan tanggal 24
Juni 2014, Perseroan telah mendapat
persetujuan untuk mengesahkan Laba
Bersih Perseroan tahun 2013 Rp 34,00
milyar untuk ditambahkan ke dalam
dana cadangan Perseroan sehingga
saldo Laba Perseroan pada awal
tahun 2014 sebesar Rp 64,84 milyar.
Dengan kinerja Perseroan tahun 2014
menghasilkan Laba Bersih Perseroan
sebesar Rp 45,02 milyar, maka pada
akhir tahun 2014 saldo laba menjadi
Rp 109,64 milyar atau meningkat
sebesar 69,09% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Annual Report EMDE 2014104 Step Ahead to Better Living
Aset Liabilitas Ekuitas Likuiditas Tingkat Likuiditas
D. Likuiditas
Sepanjang Januari-Desember 2014,
Perseroan mencatat pertumbuhan
kas dan setara kas akhir tahun sekitar
87,38% menjadi Rp 148,76 milyar
dibandingkan periode yang sama
pada tahun 2013 sebesar Rp 79,39
milyar.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh
kenaikan penerimaan dari pelanggan
sebesar 37,08% menjadi Rp 376,47
milyar pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar Rp
274,64 milyar. Kenaikan tersebut
mengakibatkan Perseroan mencatat
kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasi sebesar Rp 83,98
milyar pada tahun 2014, meningkat
11,69% dibandingkan pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 75,19 milyar.
Perseroan pada tahun 2014
membukukan kas bersih yang
dikeluarkan untuk aktivitas investasi
sebesar Rp 153,44 milyar, melonjak
lebih dari 13 kali lipat dari Rp 11,52 milyar.
Perseroan juga mampu membukukan
kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp 138,83 milyar
pada tahun 2014 dibandingkan kas
bersih yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan sebesar Rp 100,69 milyar.
Hal itu mengakibatkan kenaikan bersih
kas dan setara kas sebesar Rp 69,37
milyar pada tahun 2014 dibandingkan
penurunan bersih kas dan setara kas
sebesar Rp 37,01 milyar pada tahun
2013.
TINGKAT LIKUIDITAS
Perseroan pada tahun 2014 memiliki
aset lancar sekitar Rp 635 milyar
dengan total utang jangka pendek
sebesar Rp 392 milyar. Dengan
demikian, Perseroan memiliki
perbandingan nilai aset lancar terhadap
utang jangka pendek (current ratio)
sebesar 1,6 kali yang berarti Perseroan
memiliki kemampuan yang lebih dari
cukup untuk membayar utang jangka
pendek.
105Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Kebijakan struktur modal Perseroan
ditujukan untuk melindungi kemam-
puan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan usaha, sehingga entitas
dapat tetap memberikan hasil bagi
pemegang saham dan manfaat bagi
seluruh pemangku kepentingan lain-
nya.
Perseroan memilih kebijakan yang
moderat terkait utang dan struktur
modal. Untuk memantau struktur
modal ini, Perseroan menggunakan
debt to equity ratio (DER) konsolidasi
yang perhitungannya adalah membagi
kewajban bersih dengan ekuitas.
Pada tahun 2014 Perseroan mencatat
DER sebesar 95%. Hal ini menunjukkan
bahwa Perseroan memiliki
kemampuan yang cukup untuk
membayar kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun sebelumnya,
Perseroan mencatat DER sebesar
68%. Peningkatan jumlah kewajiban
Perseroan pada tahun 2014 antara lain
adalah atas bertambahnya pinjaman
bank dari PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk untuk Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah, berupa
Kredit Konstruksi dan Kredit Investasi
untuk proyek Cinere Bellevue Suites.
Kebutuhan modal Perseroan untuk
jangka panjang dikelola dengan
mempertimbangkan aspek kebutuhan
dan arus kas usaha. Dengan demikian,
Perseroan akan memiliki struktur
modal yang kuat untuk menjamin
kelangsungan usahanya.
Struktur PermodalanDan Kebijakan Manajemen
Annual Report EMDE 2014106 Step Ahead to Better Living
Perseroan melalui Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah, telah
memiliki ikatan material dengan PT
Waskita Karya berdasarkan SPK
No. 0956/MPI/OPRS-2-a-456/X/12
tertanggal 01 November 2012 dan
Adendum SPK No. 0956/Add.1/ MPI/
OPRS-2-a-456/X/12 tertanggal 17
Januari 2014 tentang pekerjaan Struktur,
Arsitektur, dan Plumbing untuk Proyek
Pembangunan Apartemen Urbana
Cinere Citywalk (sekarang dinamakan
Cinere Bellevue Suites) bernilai Rp
305,13 milyar.
Selain itu, berdasarkan SPK No. 1064/
MPI/OPRS-2-a-457/VI/13 tentang
pekerjaan mekanikal dan elektrikal
proyek pembangunan mall apartemen
Cinere Bellevue Suites senilai Rp 67,09
milyar, PT Mega Pasanggrahan Indah
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
juga memiliki ikatan material dengan
PT Cahaya Teknindo Majumandiri.
Dengan demikian total biaya konstruksi
menjadi sebesar Rp 372,22 milyar untuk
luasan Gross Floor Area (GFA) Cinere
Bellevue Suites dan Cinere Bellevue
Mall seluas 100.085 m2.
Kapitalisasi biaya konstruksi untuk
pusat perbelanjaan Cinere Bellevue
Mall dihitung secara proprosional
berdasarkan luasan GFA pusat
perbelanjaan yaitu seluas 47.962 m2.
Pada tahun 2014 Perseroan melakukan
reklasifikasi biaya konstruksi pusat
perbelanjaaan Cinere Bellevue Mall
menjadi properti investasi sebesar
Rp 135,55 milyar berdasarkan ikatan
Perjanjian Sewa dengan luasan Net
Saleable Area (NSA) 15.618 m2.
107Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perseroan telah merealisasikan nilai investasi barang modal pada tahun buku 2014
sebesar Rp 140,13 milyar. Nilai investasi barang modal terdiri dari:
- Properti investasi atas pengembangan pusat perbelanjaan Cinere Bellevue Mall
berdasarkan Ikatan Perjanjian Sewa total seluas 15.618 m2 milik Anak Perusahaan,
PT Mega Pasanggrahan Indah, senilai Rp 135,55 milyar
- Pembelian satu unit kendaraan operasional bernilai Rp 160 juta melalui Anak
Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan Indah.
- Pembelian inventaris proyek sebesar Rp 3,53 milyar melalui Anak Perusahaan,
PT Tirta Persada Developments, yang digunakan dalam rencana pengembangan
superblok Vivo Sentul di Bogor.
- Pembebasan lahan di lokasi Cimandala, Sentul Bogor yang dilakukan oleh Anak
Perusahaan, PT Tirta Persada Developments, sebesar Rp 610 juta.
- Biaya renovasi kantor pusat Perseroan yang berlokasi di The Bellagio Residence
Jakarta Selatan sebesar Rp 280 juta.
REALISASI INVESTASIBARANG MODAL
Dalam Jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain) 2014 2013 2012 2011
Capital Expenditure
Jumlah Belanja Barang Modal 140.132 4.975 53 4.902
Tanah 509 000 970
Bangunan 284 00
Properti investasi 135.550 000
Bangunan dalam Penyelesaian 0 3.850 00 0
Inventaris kantor dan proyek 3.529 1.125 53 2.952
Kendaraan 161 00 980
Annual Report EMDE 2014108 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014108 Step Ahead to Better Living
Perseroan menargetkan penjualan
2014 sebesar Rp 270 milyar atau
20% lebih tinggi dari penjualan tahun
2013 yaitu Rp 225 milyar. Realisasi
pencatatan penjualan Perseroan per 31
Desember 2014 sebesar Rp 311 milyar,
atau tumbuh 38% dibandingkan pada
tahun 2013.
Laba bersih Perseroan ditargetkan
naik sekitar 20% menjadi Rp 40,80
milyar pada tahun 2014 atau dengan
marjin laba bersih sekitar 15%. Kendati
realisasi laba bersih Perseroan pada
tahun 2014 meningkat menjadi sebesar
Rp 45 milyar, tetapi marjin laba bersih
turun menjadi sekitar 14,46%.
Optimistis, Perseroan memproyeksikan
pertumbuhan pendapatan dan laba
bersih sekitar 15-20% pada tahun
2015.
TINJAUAN SEGMEN USAHATarget Dan Realisasi 2014
Annual Report EMDE 2014108 Step Ahead to Better Living
109Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan
• Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. 12.30.2015.01.00015 tanggal 15 Januari
2015 Anak Perusahaan, PT Tirta Persada Developments, melakukan transaksi
pembiayaan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing berupa 3 unit Mitsubishi-FE
74 HDV-Plus Dump Truck U Type dengan nilai Rp 724.800.000,00 dengan masa
sewa guna usaha 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 14.5% per tahun.
• Berdasarkan surat pada tanggal 14 Januari 2015 No.81/JKK.UT/HCLU/I/2015 Anak
Perusahaan, PT Mega Pasanggrahan Indah, menerima surat persetujuan perubahan
persyaratan SP2K Apartemen “Cinere Bellevue” yang sebelumnya merujuk pada
surat dari PT Mega Pasanggrahan Indah No.3130/MPI/PDIR/XII/2014 tanggal 2
Desember 2014 dengan hasil sebagai berikut :
Permohonan perubahan persyaratan SP2K yang dimohonkan oleh PT MPI telah
disetujui dengan perubahan sebagai berikut :
1. Penurunan tingkat suku bunga kredit konstruksi menjadi 13%
2. Perubahan jumlah cicilan pembayaran pokok kredit konstruksi (Cashflow)
Annual Report EMDE 2014110 Step Ahead to Better Living
Penjualan sektor properti di Indonesia diperkirakan bakal tumbuh 15-20% pada tahun
2015. Meski demikian, pertumbuhan tersebut masih akan menghadapi berbagai
hambatan. Rencana penurunan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) tampaknya
tidak akan terlalu membantu peningkatan penjualan properti, dalam hal ini perumahan
di Indonesia karena daya beli masyarakat hingga kini masih rendah.
Kiswoyo Adi Joe, analis Investa Saran Mandiri, menjelaskan, laju inflasi, suku bunga
yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan terus
menekan sektor penjualan properti pada tahun 2015 ini.
Kemudian ada lagi aturan baru pemerintah, terkait perpajakan dalam transaksi jual-beli
perumahan yang juga diprediksi bakal terus menekan penjualan properti. Pemerintah
berencana akan mengenakan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 dan PPnBM terhadap
penjualan rumah di atas Rp 2 milyar atau luas bangunan lebih dari 400 meter persegi
sebesar 5%. Padahal sebelumnya, aturan ini hanya dikenakan untuk rumah di atas Rp
10 milyar.
Pemerintah juga berencana menghapus pajak bumi bangunan (PBB) untuk bangunan
pribadi, dan akan menggantikannya dengan sistem sertifikat hak milik yang bisa diurus
sekali saja. “Memang PBB akan hilang, akan tapi kan ada pajak barang mewah. Investor
jadi wait and see dulu (untuk membeli saham properti),” kata Kiswoyo.
Kepala Riset Savills PCI Anton Sitorus juga berpandangan bahwa setiap penurunan
bunga KPR sebesar 1%, penjualan bisa naik 10-25%. Meski begitu, ia sepakat bahwa
pertumbuhan penjualan properti tak akan signifikan karena masih ada tantangan suku
bunga dan pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Secara umum, kondisi tersebut tampaknya memang sebuah tantangan ataupun
hambatan bagi pertumbuhan kinerja Perseroan ke depan. Tetapi kondisi tersebut
tampaknya tidak akan bertahan lama. Perseroan optimistis bahwa seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk, terutama di Jakarta yang merupakan ibukota negara,
permintaan berbagai produk properti ke depan, terutama tempat tinggal, tetap tinggi.
Hal ini dapat dijadikan alasan utama bagi Perseroan untuk tetap mengembangkan
usahanya di sektor ini.
Disamping itu, produk-produk properti yang ditawarkan Perseroan bernilai tinggi,
sehingga selain untuk digunakan sendiri, konsumen Perseroan juga dapat menjadikan
TINJAUAN SEGMEN USAHAProspek Usaha
111Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
produk-produk tersebut sebagai portofolio investasi di sektor properti. Selain tingginya
kualitas produk-produk properti yang ditawarkan dengan harga yang bersaing, lokasi
berbagai produk properti yang dikembangkan Perseroan juga sangat strategis untuk
mengakses berbagai tempat-tempat penting untuk menjalankan bisnis ke depan.
Ini adalah nilai tambah yang dimiliki berbagai produk properti Perseroan sehingga
likuiditas produk-produk tersebut sangat tinggi dan dapat ditransaksikan jual-beli
dengan cepat. Bahkan, jika Perseroan meluncurkan berbagai produk baru yang inovatif
selalu cepat habis terjual (sold out).
Annual Report EMDE 2014112 Step Ahead to Better Living
Developing a Better Living
Kehadiran sebuah superblok
merupakan hal yang penting bagi
pengembangan sebuah kawasan
perkotaan. Keberadaan superblok
tersebut akan semakin mempermudah
masyarakat di sebuah area untuk
menjalani berbagai aktivitas kehidupan.
Berkomitmen untuk menciptakan
sebuah kehidupan masyarakat
yang nyaman, PT Megapolitan
Developments Tbk secara bertahap
dan pasti mengembangkan sebuah
konsep superblok dan mixed use
area di kawasan Cinere. Dengan
perencanaan yang matang dan apik,
PT Megapolitan Developments Tbk
mengembangkan superblok Centro
Cinere. Dibangun di atas lahan seluas
15 hektar, Centro Cinere merupakan
proyek mixed use superblock
development yang mengusung
konsep modern lifestyle, business,
dining & entertainment.
Belajar dari pengalaman
mengembangkan The Bellagio
STRATEGI PEMASARAN
Residence dan Bellagio Mansion di
kawasan Mega Kuningan, Jakarta,
Perseroan sebagai pengembang
terpercaya terus melaku kan inovasi
dan berkreasi menciptakan sebuah
kawasan yang memberi nilai lebih bagi
penghuni dan masyarakat sekitar.
Dalam pengembangan di kawasan
Cinere, Perseroan membangun area
residensial dan komersial secara
bertahap, mulai dari pengembangan
kawasan Cinere One Residence,
Cinere Park View hingga Cinere One
Commercial Park.
Setelah sukses mengembangkan
The Bellagio Residence dan Bellagio
Mansion di Mega Kuningan, Jakarta
dan kawasan Cinere, Perseroan juga
mengembangkan proyek properti
di kawasan Sentul, Bogor. Konsep
pengembangan superblok pada
satu area koridor yang berdekatan
antara kawasan Cinere dan Sentul
akan menciptakan kawasan yang
terintegrasi secara menyeluruh.
113Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 113EMDE 2014Laporan Tahunan EMDE
Cinere Terrace Suites - A Signature
Design from PT Megapolitan
Developments Tbk
Selaku pengembang kawasan Cinere,
PT Megapolitan Developments Tbk
menghadirkan sebuah kompleks
apartemen eksklusif di salah satu
prime area di superblok Centro Cinere.
Apartemen Cinere Terrace Suites
merupakan konsep tempat tinggal
yang memadukan shopping arcade
dan food terrace bernuansa al fresco.
Berada di lokasi strategis yaitu di
tengah-tengah superblok Centro
Cinere, apartemen Cinere Terrace
Suites menjadi daya tarik terbaru
di kawasan Cinere. Hadirnya Cinere
Terrace Suites tak hanya akan
melengkapi beragam fasilitas yang
telah ada di superblok Centro Cinere,
namun menjadi magnet investasi di
kawasan Cinere.
Cinere Terrace Suites didisain secara
khusus untuk memanjakan para
penghuninya. Shopping arcade
dan food terrace yang berlokasi
di lantai dasar apartemen akan
semakin memudahkan penghuni
apartemen untuk menikmati beragam
fasilitas lifestyle yang tersedia.
Guna melengkapi kenyamanan para
penghuni, Cinere Terrace Suites juga
dilengkapi fi tness center dan kolam
renang.
Superblok Centro Cinere telah
ditopang oleh beragam fasilitas umum
yang lengkap antara lain Rumah
Sakit Puri Cinere dan lapangan golf
Pangkalan Jati. Hal ini menjadikan
investasi properti di kawasan Cinere
semakin menjanjikan dan terus
meningkat.
Kawasan Cinere memiliki keunikan
lokasi, yakni berada di wilayah yang
dapat menjangkau tiga propinsi yaitu
DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Ditunjang dengan kemudahan akses
menuju tol JORR – Antasari serta tol
Cijago menjadikan kawasan Cinere
makin mudah diakses.
Annual Report EMDE 2014114 Step Ahead to Better Living
Topping Off Ceremony Cinere Bellevue Suites
Megapolitan Developments mengadakan Topping Off Cinere Bellevue Suites sebagai
bentuk komitmen Perseroan kepada para pembeli.
Ceremonial topping off dilakukan melalui penekanan tombol oleh
Presiden Direktur PT Megapolitan Developments, Tbk, Lora Melani
Lowas Barak Rimba. Penekanan tombol tersebut merupakan simbol
selesainya pembangunan konstruksi Cinere Bellevue Suites.
Sebanyak 1.080 unit apartemen Cinere Bellevue Suites yang berada di
superblok Centro Cinere telah terjual habis (sold out). Cinere Bellevue
Suites dibangun di atas lahan seluas 16.722 meter persegi yang terdiri
dari luas bangunan apartemen sekitar 33.000 meter persegi, Citywalk
dan Parkir Area tiga lantai seluas 56.900 meter persegi yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas.
MoU Signing Ceremony Lottemart
Megapolitan Developments melakukan penandatanganan
memorandum of understanding (MoU) dengan PT Lotte Mart
Indonesia. Presiden Direktur PT Megapolitan Developments Tbk.
Lora Melani Lowas Barak Rimba mengatakan, penandatanganan
ini sejalan dengan rencana Perseroan untuk membangun Vivo
Sentul, yakni sebuah kawasan superblok terbesar di kawasan
Sentul - Bogor.
Vivo Sentul dikembangkan di kawasan yang terletak antara Bogor-
Sentul-Cibinong. Vivo Sentul merupakan kawasan superblok
terbesar dan terlengkap di Sentul dan Bogor. Superblok
ini rencananya akan dikembangkan dalam empat tahap
yaitu, Shopping Center & City Walk, Commercial Park,
Shopping mall & Housing, dan Apartment & Hotel. Tahap
pertama pembangunan Vivo Sentul akan dilaksanakan
mulai dari pembangunan Galleria Kiosk Mall, yakni pusat
perbelanjaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Bogor dan sekitarnya.
20 Mei 2014 27 Agustus 2014
KEGIATAN TAHUN 2014
115Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Soft Opening Cinere Bellevue Mall
Megapolitan Developments menyelenggarakan
Soft Opening Cinere Bellevue Mall yang dihadiri
oleh jajaran Direksi dan Komisaris PT Megapolitan
Developments Tbk. Acara diawali dengan kata
sambutan Bapak Ronald Wihardja selaku Managing
Director PT Megapolitan Developments, kemudian
dilanjutkan pembacaan doa dan pengguntingan pita
Soft Opening oleh Jajaran Direksi PT Megapolitan
Developments Tbk.
Acara ini juga diramaikan dengan kehadiran 22 tenant yang telah beroperasi seperti
Hypermart, The Body Shop, Carls Jr, Solaria, Paper Clip, dan masih banyak lagi. Dengan
adanya acara simbolis pengguntingan pita ini, Cinere Bellevue Mall resmi beroperasi dan
diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan para warga Cinere dan sekitarnya.
Cinere Bellevue Mall dibangun di atas tanah seluas 34.540 meter persegi yang memiliki
lima lantai retail. Area atrium yang megah didisain dengan memanfaatkan sirkulasi udara
yang baik dan cahaya yang sangat efisien hingga dapat memberikan kenyamanan bagi
para pengunjung
Megapolitan Expo 2014
Megapolitan Developments menggelar Mega Expo 2014 yang menghadirkan berbagai
proyek properti Perseroan dan dapat dilihat dalam satu lokasi pameran yang mengusung
tema “Megapolitan Birthday Vaganza” di Mall Cinere selama 17 hari dari tanggal 25
September hingga 12 Oktober 2014.
Mega Expo ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk properti
Megapolitan Developments seperti Cinere Terrace Suites, Cinere One
Residence, Cinere One Commercial Park, Cinere Parkview dan Galleria
Vivo Sentul Bogor. Dalam pameran tersebut, Perseroan menawarkan
produk-produk unggulannya. Acara tersebut diisi dengan
berbagai talkshow dan performance band lokal serta band
legendaris Indonesia, Koes Plus.
30 Agustus 2014 25 September 2014
Annual Report EMDE 2014116 Step Ahead to Better Living
Megapolitan Developments Tandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Lottemart
Pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014, PT Megapolitan Developments Tbk, melalui Anak
Perusahaan, PT Tirta Persada Developments, telah melakukan penandatangan Perjanjian Kerja
Sama dengan PT Lotte Mart Indonesia selaku salah satu mitra usaha terbesar Perseroan yang
telah memantapkan pilihan usahanya di Galleria Vivo Sentul – Shopping Center yang berlokasi di
Jalan Raya Bogor Km.50 – Sentul – Bogor.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT Lotte Mart Indonesia
dan ditandatangani oleh Ibu L. Melani Lowas B. Rimba selaku Presiden Direktur PT Megapolitan
Developments Tbk dan Bapak Yoon Ju Kyang selaku Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia.
“Ini adalah salah satu strategi usaha Megapolitan Developments untuk mencapai target
pertumbuhan usaha yang berkesinambungan serta menumbuhkan brand awareness Megapolitan
Developments sebagai pengembang superblok Vivo Sentul yang menyediakan fasilitas belanja
modern dan sarana hiburan yang berkualitas bagi masyarakat Sentul, Kota Bogor dan sekitarnya”
ujar Melani Lowas Barak Rimba, Presiden Direktur PT Megapolitan Developments Tbk.
GALLERIA berlokasi di kawasan superblok terbesar dan terlengkap yang dinamakan Vivo Sentul
dan merupakan kiosk mall yang dibangun dengan luas GFA sekitar 56.000 m2 di atas lahan seluas
tiga hektar, serta memiliki konsep desain yang menyatu dengan Lifestyle Mall.
23 Oktober 2014
117Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Real Estat Expo 2014
Megapolitan Developments ikut berpartisipasi pada pameran properti yang diselenggarakan oleh
DPP Real Estat Indonesia (DPP REI). Pameran bertajuk REI Expo 2014 yang ke-28 ini dilaksanakan
pada 15-23 November 2014.
Pameran REI Expo ini menampilkan 14 developer yang mengembangkan berbagai produk
properti di 165 lokasi proyek di berbagai wilayah, mulai dari Bogor, Bekasi, Tangerang,
Depok, Cibubur, Cilegon, Yogyakarta, Puncak, Bandung, Bali, Medan, Surabaya,
Manado, dan Balikpapan.
Meski demikian, delapan puluh persen produk-produk properti
yang dipamerkan dalam acara tersebut merupakan berbagai
proyek yang dikembangkan di Jabodetabek. Perseroan
hadir dan turut berpartisipasi dalam acara tersebut
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
properti di Cinere dan Bogor. Adapun produk-
produk properti yang ditawarkan oleh Perseroan
adalah apartemen Cinere Terrace Suites dan klaster
Cinere One Residence di Centro Cinere, Cinere Parkview,
dan Galleria Kiosk Mall di superblok Vivo Sentul, Bogor.
15 November 2014
Selain menghadirkan Lottemart, Galleria Vivo Sentul memiliki lantai-lantai khusus untuk
memasarkan produk gadget, fashion dan multi produk. Menyatunya Galleria dengan Lifestyle
Mall yang dilengkapi dengan sarana entertainment dipastikan akan meningkatkan daya tarik
pengunjung. Dengan terus meningkatnya pertumbuhan usaha, para investor dan pengusaha yang
telah bergabung di Galleria Vivo Sentul ini akan sangat diuntungkan dan akan mendapatkan
capital gain.
Kawasan Vivo Sentul dikembangkan oleh Megapolitan Developments melalui Anak Perusahaannya,
PT Tirta Persada Developments (TPD). Dengan total lahan seluas tujuh belas hektar, proyek
masterpiece ini memiliki nilai lebih pada lokasi yang sangat strategis, yang dapat ditempuh hanya
dalam waktu sepuluh menit dari exit toll Sirkuit Sentul Jagorawi. Berkonsep modern, mewah, dan
lengkap yang diwujudkan melalui perpaduan komersial, hunian, rekreasi, serta dilengkapi dengan
beragam fasilitas lainnya, Vivo Sentul dikembangkan dalam empat tahap yaitu :
• Galleria Kiosk Mall & Vivo Walk
• BizPark @ Vivo Sentul
• Shopping Mall & Housing
• Apartment & Hotel
Annual Report EMDE 2014118 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014118 Step Ahead to Better Living
KEGIATAN TAHUN 2014
31 Januari 2014Chinese New Year @ Mal Cinere
15 Mar - 6 Apr 2014Mega Expo 2014
19 November 2014Beauty Class with Wardah
13 Juli 2014Bazaar Ramadhan
119Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 119Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Live Music @ Cinere Bellevue Mall
Ultah Mal Cinere
25 Desember 2014Employee Gathering
25 Sept - 12 Okt 2014Real Estat Expo
Annual Report EMDE 2014120 Step Ahead to Better Living
Perseroan sampai dengan tahun 2014 tidak menyelenggarakan program kepemilikan
saham.
Kebijakan Dividen
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 28 Juni 2012, PT Megapolitan
Developments Tbk telah menetapkan Kebijakan Dividen sebagai berikut :
“Dividen Perseroan akan dibagikan kepada pemegang saham apabila
kemampuan keuangan Perseroan memungkinkan dengan memperhatikan tingkat
kesehatan keuangan Perseroan serta tingkat kecukupan modal dan arus kas”.
Sepanjang Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan belum membagikan dividen
kepada seluruh pemegang saham. Seluruh laba bersih Perseroan digunakan untuk
meningkatkan modal kerja.
Program Kepemilikan Saham
121Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Per 31 Desember 2014, Perusahaan
telah menggunakan dana hasil
Penawaran Umum Perdana Saham
(PUPS) seluruhnya sehingga tidak
lagi terdapat sisa dana hasil PUPS.
Realisasi penggunaan dana hasil PUPS
Perseroan hingga 31 Desember 2014
sebesar Rp 202,366 milyar, atau telah
mencapai sekitar 100% dari total dana
PUPS yang diraih Perseroan pada
bulan Januari 2011 setelah dikurangi
biaya-biaya sebesar Rp 202,366 milyar.
Dana PUPS tersebut telah digunakan
untuk membiayai pembangunan
“Urbana Cinere Apartemen” yang
sekarang bernama Cinere Bellevue
Suites sebesar Rp 95,234 milyar,
Cimandala City yang sekarang
dinamakan Vivo Sentul sebesar Rp
4,513 milyar Perumahan Tatya Asri
dan Graha Cinere sebesar Rp 20,237
milyar, Ruko Tatya Asri sebesar Rp
1,759 milyar, Club House Tatya Asri
sebesar Rp 1,700 milyar, modal kerja
Perseroan sebesar Rp 8,095 milyar,
dan pelunasan utang bank sebesar Rp
70,828 milyar.
Alokasi dana hasil PUPS untuk
membiayai pembangunan proyek
“Urbana Cinere Apartemen” (Cinere
Bellevue Suites) telah diserap habis
100%, yaitu sebesar Rp 95,234
milyar. Hal yang sama juga terjadi
pada penggunaan dana PUPS yang
dialokasikan untuk membiayai
pembanguan Perumahan Tatya Asri
dan Graha Cinere sebesar Rp 20,237
milyar, Modal Kerja Perseroan sebesar
Rp 8,095 milyar, serta Pelunasan
Utang Bank sebesar Rp 70,828 milyar.
Sementara itu, proyek Cimandala City
(Vivo Sentul) hanya menggunakan
dana PUPS sebesar Rp 4,063 milyar,
atau hanya sekitar 14,87% dari alokasi
penggunaan dana PUPS sebesar Rp
27,319 milyar. Sisanya sekitar Rp 23,256
milyar dialihkan untuk membiayai
pembangunan proyek Urbana
Cinere Apartemen (Cinere Bellevue
Suites) berdasarkan hasil RUPS LB
tanggal 24 Juni 2014. Perubahan
alokasi penggunaan sisa dana PUPS
berdasarkan hasil keputusan RUPS
LB tanggal 24 Juni 2014 juga terjadi
pada proyek pembangunan Ruko
Tatya Asri dan Club House Tatya Asri
juga akhirnya hanya menggunakan
dana PUPS masing-masing sebesar
Rp 1,759 milyar dan Rp 1,700 milyar,
dan proyek pembangunan tower
Fulham di Urbana Karawaci yang saat
ini bernama The Habitat @ Karawaci.
PenggunaanDana Hasil PUPS
Annual Report EMDE 2014122 Step Ahead to Better Living
Informasi Material Lainnya & Benturan Kepentingan
Perseroan tidak memiliki informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi,
akuisisi atau restrukturisasi sepanjang tahun 2014. Perseroan juga tidak memiliki
informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau
transaksi dengan pihak afiliasi pada tahun 2014.
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN & KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Sejak diberlakukannya peraturan baru
melalui Surat Edaran BI No. 15/40/
DKMP tertanggal 24 September 2013
yang mengatur besaran Loan to Value
(LTV) bagi permohonan fasilitas
Kredit Pemilikan Properti kedua serta
Kredit Pembiayaan untuk tipe agunan
dengan luas melebihi 70 m2 tentunya
berdampak bagi pencapaian penjualan
Perseroan sepanjang tahun 2014.
Dalam hal mempertahankan
pertumbuhan kinerja penjualan
Perseroan, maka Perseroan telah
menyusun strategi pemasaran
antara lain dengan menawarkan cara
pembayaran (term of payment) cash
bertahap dengan jangka waktu yang
beragam dengan mempertimbangkan
daya beli dan kemampuan mengangsur
konsumen.
Meski secara umum pertumbuhan
properti nasional sedikit melemah,
namun Perseroan mampu
meningkatkan kinerja pemasaran
dengan strategi diversifikasi produk
baik dalam hal jenis properti seperti
rumah tapak, apartemen, ruko,
kios dengan keragaman tingkat
harga sesuai daya beli masyarakat
(menengah dan menengah atas)
123Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
a. Pernyataan Kepatuhan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
di Indonesia adalah Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI)
serta peraturan regulator pasar modal,
yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
(atau dahulu disebut Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK)), untuk entitas yang
berada di bawah pengawasannya.
Dalam rangka implementasi ketentuan
ini, Perseroan telah melakukan
penyesuaian nama-nama pos
laporan keuangan konsolidasian,
pengelompokan pos-pos laporan
keuangan konsolidasian dalam
komponen utama yang sama serta
penyesuaian terhadap pengungkapan
dan penyajian dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian
Perseroan disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia dan sesuai dengan
Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) - Lembaga
Keuangan No. VIII G.7 lampiran Surat
Keputusan No.KEP 347/BL/2012
tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Dasar dan Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasian
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian, kecuali untuk laporan
arus kas konsolidasian, adalah dasar
akrual. Mata uang penyajian yang
digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian adalah
mata uang Rupiah (Rp) dan laporan
keuangan konsolidasian tersebut
disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu
disusun berdasarkan pengukuran
lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian
disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Dasar Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian
menggabungkan laporan keuangan
Perseroan dan entitas yang
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Annual Report EMDE 2014124 Step Ahead to Better Living
dikendalikan oleh Perseroan (entitas
anak). Pengendalian dianggap ada
apabila Perseroan mempunyai hak
untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau
dijual selama tahun berjalan termasuk
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sejak tanggal efektif
akuisisi dan sampai dengan tanggal
efektif penjualan.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat
dilakukan terhadap laporan keuangan
entitas anak agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang digunakan
oleh Perseroan.
Seluruh transaksi intra kelompok
usaha, saldo, penghasilan dan beban
dieliminasi pada saat konsolidasian.
Kepentingan non-pengendali pada
entitas anak diidentifikasi secara
terpisah dan disajikan dalam ekuitas.
Kepentingan non-pengendali
pemegang saham mungkin awalnya
diukur baik pada nilai wajar atau pada
bagian pemilikan kepentingan non-
pengendali dari nilai wajar aset bersih
yang dapat diidentifikasi dari pihak
yang diakuisisi. Pilihan pengukuran
dilakukan pada akuisisi dengan
dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah
tercatat kepentingan non-pengendali
adalah jumlah kepemilikan pada
pengakuan awal ditambah bagian
kepentingan non-pengendali dari
perubahan selanjutnya dalam ekuitas.
Jumlah pendapatan komprehensif
entitas anak tersebut diatribusikan
kepada pemilik Perseroan dan pada
kepentingan non-pengendali bahkan
jika hal ini mengakibatkan kepentingan
non-pengendali mempunyai saldo
defisit.
Perubahan dalam bagian
kepemilikan Grup pada entitas
anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat
sebagai transaksi ekuitas. Nilai
tercatat kepentingan Perseroan
dan kepentingan non-pengendali
disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan bagian kepemilikannya
atas entitas anak. Setiap perbedaan
antara jumlah kepentingan non-
pengendali disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diberikan atau diterima
diakui secara langsung dalam ekuitas
dan diatribusikan pada pemilik entitas
induk.
Ketika Perseroan kehilangan
125Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
pengendalian atas entitas anak,
keuntungan dan kerugian diakui
didalam laba rugi dan dihitung
sebagai perbedaan antara (i)
keseluruhan nilai wajar yang diterima
dan nilai wajar dari setiap sisa investasi
dan (ii) nilai tercatat sebelumnya
dari aset (termasuk goodwill) dan
liabilitas dari entitas anak dan setiap
kepentingan non pengendali. Ketika
aset dari entitas anak dinyatakan
sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar
dan akumulasi keuntungan atau
kerugian yang telah diakui sebagai
pendapatan komprehensif lainnya
dan terakumulasi dalam ekuitas,
jumlah yang sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif
lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat
seolah-olah Perseroan telah melepas
secara langsung aset yang relevan
(yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau
ditransfer langsung ke saldo laba
sebagaimana ditentukan oleh PSAK
yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa
investasi pada entitas anak terdahulu
pada tanggal hilangnya pengendalian
dianggap sebagai nilai wajar pada
saat pengakuan awal aset keuangan
sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011),
Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran atau, jika sesuai,
biaya perolehan saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau
pengendalian bersama entitas.
c. Kombinasi Bisnis
Akuisisi bisnis dicatat dengan
menggunakan metode akuisisi.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada nilai
wajar, yang dihitung sebagai hasil
penjumlahan dari nilai wajar tanggal
akuisisi atas seluruh aset yang
dialihkan oleh Perseroan, liabilitas
yang diakui oleh Perseroan kepada
pemilik sebelumnya dari pihak yang
diakuisisi dan kepentingan ekuitas
yang diterbitkan oleh Perseroan dalam
pertukaran pengendalian dari pihak
yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait
akuisisi diakui di dalam laba rugi pada
saat terjadinya.
Pada tanggal akuisisi, aset
teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar kecuali untuk aset dan
liabilitas tertentu yang diukur sesuai
dengan standar yang relevan.
Kepentingan non pengendali diukur
baik pada nilai wajar ataupun pada
proporsi kepemilikan kepentingan
non pengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang
diakuisisi.
Annual Report EMDE 2014126 Step Ahead to Better Living
Bila imbalan yang dialihkan oleh
Perseroan dalam suatu kombinasi
bisnis termasuk aset atau liabilitas
yang berasal dari pengaturan
imbalan kontinjen (contingent
consideration arrangement), imbalan
kontinjen tersebut diukur pada
nilai wajar pada tanggal akuisisi
dan termasuk sebagai bagian dari
imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis. Perubahan dalam
nilai wajar atas imbalan kontinjen
yang memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran
disesuaikan secara retrospektif,
dengan penyesuaian terkait terhadap
goodwill. Penyesuaian periode
pengukuran adalah penyesuaian yang
berasal dari informasi tambahan yang
diperoleh selama periode pengukuran
(yang tidak melebihi satu tahun sejak
tanggal akuisisi tentang fakta-fakta
dan kondisi yang ada pada tanggal
akuisisi).
Perubahan selanjutnya dalam nilai
wajar atas imbalan kontinjen yang tidak
memenuhi syarat sebagai penyesuaian
periode pengukuran tergantung
pada bagaimana imbalan kontinjen
tersebut diklasifikasikan. Imbalan
kontinjen yang diklasifikasikan sebagai
ekuitas tidak diukur kembali pada
tanggal sesudah tanggal pelaporan
dan penyelesaian selanjutnya dicatat
dalam ekuitas. Imbalan kontinjen
yang diklasifikasikan sebagai aset
atau liabilitas diukur setelah tanggal
pelaporan sesuai dengan standar
akuntansi yang relevan dengan
mengakui keuntungan atau kerugian
terkait dalam laba rugi atau dalam
pendapatan komprehensif lain (OCI).
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan
secara bertahap, kepemilikan
terdahulu Grup atas pihak terakuisisi
diukur kembali ke nilai wajar pada
tanggal akuisisi dan keuntungan
atau kerugian nya, jika ada, diakui
dalam laba rugi. Jumlah yang berasal
dari kepemilikan sebelum tanggal
akuisisi yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain
direklasifikasi ke laba rugi dimana
perlakuan tersebut akan sesuai jika
kepemilikannya dilepas/dijual.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi
bisnis belum selesai pada akhir
periode pelaporan saat kombinasi
terjadi, Perseroan melaporkan
jumlah sementara untuk pos-pos
yang proses akuntansinya belum
selesai dalam laporan keuangannya.
Selama periode pengukuran, pihak
pengakuisisi menyesuaikan, aset atau
liabilitas tambahan yang diakui, untuk
mencerminkan informasi baru yang
127Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
diperoleh tentang fakta dan keadaan
yang ada pada tanggal akuisisi dan,
jika diketahui, akan berdampak pada
jumlah yang diakui pada tanggal
tersebut.
d. Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2010, Perseroan dan
Entitas Anak mengadopsi PSAK
No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”
(PSAK No. 50), dan PSAK No. 55
(Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK
No. 55). Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif. Biaya
transaksi atas kontrak pembiayaan
yang sudah terjadi pada saat standar
diterapkan tidak diperhitungkan
dalam perhitungan suku bunga efektif
dari kontrak tersebut.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan
tentang penyajian instrumen keuangan
dan mengidentifikasi informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan
penyajian tersebut berlaku terhadap
klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset
keuangan, kewajiban keuangan, dan
instrumen ekuitas; pengklasifikasian
yang terkait dengan suku bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan,
dan keadaan di mana aset keuangan
dan kewajiban keuangan akan saling
hapus. PSAK ini mensyaratkan
pengungkapan, antara lain, informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi
jumlah, waktu dan tingkat kepastian
arus kas masa datang yang terkait
dengan instrumen keuangan dan
kebijakan akuntansi yang digunakan
untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran
aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan kontrak pembelian dan penjualan
item non keuangan. Pernyataan ini,
antara lain, memberikan definisi
dan karakteristik terhadap derivatif,
kategori instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan hubungan
lindung nilai.
1. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan
aset keuangan tersedia untuk dijual.
Perseroan dan Anak Perusahaan
menentukan klasifikasi aset keuangan
Annual Report EMDE 2014128 Step Ahead to Better Living
pada saat pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir tahun
keuangan.
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan diukur pada nilai wajar.
Dalam hal investasi tidak diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, nilai wajar tersebut ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Aset keuangan Perseroan dan Anak
Perusahaan mencakup kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, piutang
usaha, piutang sewa pembiayaan,
piutang lain-lain - pihak ketiga dan
piutang pihak berelasi.
Penqukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal
dari aset keuangan tergantung pada
klasifikasi sebagai berikut:
a. Aset keuangan yang dinilai pada
nilai wajar melalui laba atau rugi
Aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi meliputi
aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan
dan aset keuangan yang pada saat
pengakuan awalnya telah ditetapkan
untuk dinilai pada nilai wajar melalui
laba atau rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan
jika diperoleh atau dimiliki untuk
tujuan dijual dalam waktu dekat.
Aset derivatif juga diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai. Aset
keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi dicatat dalam
laporan posisi keuangan pada nilai
wajar dengan laba atau rugi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi.
b. Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut dicatat pada biaya perolehan
yang diamortisasi menggunakan
metode tingkat bunga efektif. Laba
atau rugi diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
Kas dan setara kas, investasi jangka
pendek, piutang usaha, piutang sewa
pembiayaan, piutang lain-lain - pihak
ketiga dan piutang pihak berelasi
129Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perseroan dan Entitas Anak termasuk
dalam kategori ini.
c. Investasi dimiliki hingga jatuh
tempo
Aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasi sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo
jika Perseroan dan Anak Perusahaan
mempunyai maksud dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Metode
ini menggunakan suku bunga efektif
untuk mendiskonto penerimaan kas
di masa yang akan datang selama
perkiraan umur aset keuangan
menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba
atau rugi diakui pada laporan laba rugi
konsolidasi ketika investasi dihentikan
pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Perseroan dan Entitas Anak tidak
mempunyai investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013
d. Aset keuangan tersedia untuk
dijual
Aset keuangan tersedia untuk
dijual adalah aset keuangan non
derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran
awal, aset keuangan tersedia untuk
dijual diukur pada nilai wajar dengan
laba atau rugi yang belum direalisasi
diakui dalam ekuitas sampai investasi
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus direklasifikasi ke dalam laba atau
rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual adalah
sebagai berikut:
• Investasi pada saham yang tidak
tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20,00%
dan investasi jangka panjang
lainnya dicatat pada biaya
perolehannya.
• Investasi dalam modal saham yang
tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20,00%
dicatat pada nilai wajar.
Annual Report EMDE 2014130 Step Ahead to Better Living
2. Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal
Saat pengakuan awal, kewajiban
keuangan diukur pada nilai wajar
dan, dalam hal hutang dan pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perseroan dan
Entitas Anak mencakup pinjaman
jangka pendek, Utang usaha, Utang
lain- lain - pihak ketiga, biaya masih
harus dibayar, Utang pihak yang
berelasi dan liabilitas jangka panjang.
Pengukuran liabilitas keuangan
bergantung pada klasifikasi sebagai
berikut :
a. Liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau
rugi
Liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau
rugi mencakup kewajiban keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan kewajiban
keuangan yang pada saat pengakuan
awalnya, telah ditetapkan, diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan
dijual dalam waktu dekat. Kewajiban
derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai yang efektif.
Laba atau rugi atas kewajiban dalam
kelompok diperdagangkan harus
diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi.
b. Utang dan pinjaman
Setelah pengakuan awal, hutang dan
pinjaman yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Laba atau rugi harus diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi ketika liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasinya.
3. Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan kewajiban
keuangan saling hapus dan nilai
bersihnya disajikan dalam neraca
konsolidasi jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset
keuangan dan kewajiban keuangan
131Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
tersebut dan terdapat intensi untuk
menyelesaikan dengan menggunakan
dasar neto, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan kewajibannya
secara bersamaan.
4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga pasar yang berlaku
pada penutupan pasar pada akhir
periode pelaporan. Untuk instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan
di pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut meliputi
penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar (arm’s-
length market transactions), referensi
atas nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama,
analisis arus kas yang didiskonto, atau
model penilaian lainnya.
Penyesuaian risiko kredit
Perseroan dan Anak Perusahaan
menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan
adanya perbedaan risiko kredit pihak
yang bertransaksi antara instrumen
yang diperdagangkan di pasar
tersebut dengan instrumen yang
dinilai untuk posisi aset keuangan.
Dalam penentuan nilai wajar posisi
kewajiban keuangan, risiko kredit
Perseroan dan Anak Perusahaan
terkait dengan instrumen keuangan
tersebut ikut diperhitungkan.
5. Biaya Perolehan yang
Diamortisasi dari Instrumen
Keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi
diukur dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi
penyisihan penurunan nilai dan
pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh
premi atau diskonto pada saat akuisisi
dan mencakup biaya transaksi serta
komisi yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
6. Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal neraca, Perseroan
dan Anak Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan
nilai.
Annual Report EMDE 2014132 Step Ahead to Better Living
a. Aset keuangan dicatat sebesar
biaya perolehan yang diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, Perseroan
dan Anak Perusahaan terlebih dahulu
menentukan bahwa terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual.
Jika Perseroan dan Anak Perusahaan
menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak, maka
aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis
dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk kerugian
kredit di masa mendatang yang
belum terjadi). Nilai kini estimasi arus
kas masa datang didiskonto dengan
menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku
bunga variabel, maka tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur
setiap kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku.
Nilai tercatat atas aset keuangan
dikurangi melalui penggunaan pos
cadangan penurunan nilai dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Pendapatan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan
tingkat suku bunga efektif awal
dari aset keuangan. Pinjaman yang
diberikan dan piutang beserta dengan
cadangan terkait dihapuskan jika
tidak terdapat kemungkinan yang
realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan telah
terealisasi atau dialihkan kepada
Perseroan dan Anak Perusahaan.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai
aset keuangan bertambah atau
133Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos
cadangan penurunan nilai. Jika di masa
mendatang penghapusan tersebut
dapat dipulihkan, jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laba atau rugi.
b. Aset keuangan yang tersedia
untuk dijual
Dalam hal investasi ekuitas
diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tersedia untuk dijual, bukti
obyektif akan termasuk penurunan
nilai wajar yang signifikan dan
berkepanjangan di bawah nilai
perolehan investasi tersebut. Ketika
terdapat bukti penurunan nilai, kerugian
kumulatif - yang diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai investasi yang sebelumnya diakui
pada laba atau rugi direklasifikasikan
dari ekuitas ke dalam laba atau rugi.
Kerugian penurunan nilai atas investasi
ekuitas tidak dihapuskan melalui laba
atau rugi; sedangkan peningkatan nilai
wajar setelah penurunan nilai diakui
dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen hutang diklasi-
fikasikan sebagai aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, indikasi penurun-
an nilai dievaluasi berdasarkan krite-
ria yang sama dengan aset keuangan
yang dicatat sebesar biaya perolehan
diamortisasi.
Penghasilan bunga di masa
mendatang didasarkan pada nilai
tercatat yang diturunkan nilainya dan
diakui berdasarkan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus
kas masa datang dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Penghasilan
bunga yang masih harus dibayar
tersebut dicatat sebagai bagian dari
akun “Penghasilan Bunga” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasi.
Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar
atas instrumen hutang meningkat dan
peningkatan tersebut secara obyektif
dapat dikaitkan dengan peristiwa yang
timbul setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai melalui laba atau rugi,
kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
7. Penghentian Pengakuan Aset
dan Liabilitas Keuangan
Aset keuanqan
Penghentian pengakuan atas suatu
aset keuangan (atau, apabila dapat
diterapkan untuk bagian dari aset
Annual Report EMDE 2014134 Step Ahead to Better Living
keuangan atau bagian dari kelompok
aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1)
Hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau (2). Perseroan dan
Anak Perusahaan memindahkan
hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
atau menanggung kewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima
tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan
salah satu diantara (a) Perseroan
dan Anak Perusahaan secara
substansial memindahkan seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, atau (b)
Perseroan dan Anak Perusahaan
secara substansial tidak memindahkan
dan tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah
memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.
Liabilitas keuanqan
Kewajiban keuangan dihentikan
pengakuannya ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal
digantikan dengan kewajiban
keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan ketentuan yang
berbeda secara substansial, atau
modifikasi secara substansial atas
kewajiban keuangan yang saat ini
ada, maka pertukaran atau modifikasi
tersebut dicatat sebagai penghapusan
kewajiban keuangan awal dan
pengakuan kewajiban keuangan
baru dan selisih antara nilai tercatat
kewajiban keuangan tersebut diakui
dalam laba atau rugi.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas di
tangan dan kas di bank yang tidak
dibatasi penggunaannya. Setara kas
adalah deposito berjangka dengan
jangka waktu tiga bulan atau kurang
sejak tanggal penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan.
f. Piutang Usaha
Piutang dinyatakan sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Berdasarkan
penelaahan masing-masing piutang
pada akhir periode, piutang yang
nyata-nyata tidak tertagih, akan
dihapuskan dan dibebankan langsung
ke dalam perhitungan laba rugi tahun
berjalan.
135Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
g. Transaksi dengan Pihak-Pihak
Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan
menerapkan PSAK No. 7 (Revisi
2010), “Pengungkapan pihak-pihak
berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan
pengungkapan hubungan, transaksi
dan saldo pihak-pihak berelasi,
termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan. Tidak terdapat dampak
signifikan dari penerapan PSAK yang
direvisi tersebut terhadap laporan
keuangan.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya
(dalam hal ini dirujuk sebagai “entitas
pelapor”).
a. Orang atau anggota keluarga
terdekat mempunyai relasi
dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i. Memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas
pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk dan
entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan
entitas pelapor jika memenuhi
salah satu hal berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor
adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama (artinya
Entitas Induk, Entitas Anak, dan
Entitas Anak berikutnya terkait
dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas
asosiasi atau ventura bersama
dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak
ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura
bersama dari entitas ketiga dan
entitas yang lain adalah Entitas
Asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja
untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan
entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor
Annual Report EMDE 2014136 Step Ahead to Better Living
i. juga berelasi dengan entitas
pelapor.
ii. Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh
orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
iii. Orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a) (i) memiliki pengaruh
signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari
entitas).
Semua transaksi dengan pihak-pihak
berelasi, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan tingkat bunga atau
harga, persyaratan dan kondisi yang
sama sebagaimana dilakukan dengan
pihak ketiga, seluruh transaksi dan
saldo yang material dengan pihak-
pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai
yang lebih rendah antara harga
perolehan atau nilai realisasi bersih
(the lower cost or net realizable
value) secara agregat. Biaya
perolehan persediaan dialokasikan
menurut masing-masing proyek
yang ditentukan berdasarkan
metode identifikasi khusus (specific
identification method) untuk beban
yang langsung berkaitan dengan
proyek pembangunan perumahan
dan berdasarkan rata-rata meter
persegi untuk beban fasilitas umum
dan sosial sesuai dengan sektor yang
dikembangkan.
Biaya perolehan jasa konstruksi
meliputi biaya yang langsung
berhubungan dengan proyek dan
biaya pinjaman serta dipindahkan
pada aset bangunan jasa konstruksi
pada saat selesai dibangun dan siap
diserahkan pada pemilik.
Biaya perolehan bangunan dalam
konstruksi meliputi biaya perolehan
tanah yang telah selesai dikembangkan
ditambah dengan biaya konstruksi
dan biaya pinjaman serta dipindahkan
ke aset tanah dan bangunan pada
saat selesai dibangun dan siap dijual
dengan menggunakan metode
identifikasi khusus.
Biaya pinjaman yang berhubungan
dengan kegiatan pengembangan
dikapitalisasi ke proyek pengemba ng-
an. Kapitalisasi dihentikan pada saat
proyek pengembangan tersebut se-
cara substansial siap untuk digunakan
sesuai tujuannya atau aktivitas pem-
137Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
bangunan ditunda atau ditangguhkan
dalam suatu periode yang cukup lama.
i. Tanah Yang Belum Dikembangkan
Biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan, yang terdiri dari
biaya pra-perolehan, perolehan
tanah, serta biaya pinjaman yang
dikapitalisasi, dipindahkan ke tanah
yang sedang dikembangkan pada
saat pengembangan tanah akan
dimulai. Biaya perolehan tanah yang
dimaksud mencakup biaya pembelian
area tanah, termasuk semua biaya
yang secara langsung mengakibatkan
tanah tersebut siap digunakan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan,
mencakup, tetapi tidak terbatas
sebagai berikut:
• biaya perolehan tanah, termasuk
biaya perolehan bangunan
(yang tidak akan digunakan
sebagai bangunan), tanaman,
dan lain-lain yang berada di
atas tanah tersebut;
• biaya gambar topografi;
• biaya pembuatan cetak biru
(master plan);
• biaya pengurusan dokumen
hukum dan pengamanan aset;
• bea balik nama;
• komisi untuk perantara;
• imbalan jasa profesional seperti
ahli lingkungan hidup, ahli
pertanahan, ahli hukum, ahli
konstruksi, dan lain-lain;
• biaya pematangan tanah,
termasuk biaya peruntuhan
bangunan.
Tanah yang belum dikembangkan
dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan
nilai realisasi bersih (the lower of cost
or net realizable value).
j. Beban Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi
dengan menggunakan metode garis
lurus selama masa manfaat masing-
masing biaya.
k. Akuisisi
Sebelum Januari 2011, transaksi akuisisi
dengan Entitas Anak dicatat dengan
menggunakan metode pembelian
(Purchase Method). Pada saat akuisisi
aset dan liabilitas Entitas Anak diukur
sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara harga
perolehan dan nilai wajar aset bersih
Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan
sebagai “Goodwill” dan diamortisasi
dengan menggunakan
Annual Report EMDE 2014138 Step Ahead to Better Living
metode garis lurus selama 5 tahun.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari
bagian Perseroan atas nilai wajar aset
dan liabilitas yang dapat diidentifikasi
pada tanggal akuisisi, nilai wajar
aset non-moneter dikurangi secara
proporsional sampai seluruh selisih
tersebut dieliminasi. Kepemilikan
pemegang saham minoritas dicatat
sebagai bagian dari minoritas atas
biaya historis dari aset bersih.
Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan
uji penurunan nilai atas goodwill positif
dan tidak lagi diamortisasi (sesuai
dengan PSAK 48 ( Revisi 2009),
sedangkan untuk goodwill negatif
yang terjadi dari kombinasi bisnis yang
tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari
2011 dihentikan pengakuannya dengan
melakukan penyesuaian saldo laba
awal periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011
dengan demikian pengakuan goodwill
negatif sejak akuisisi tanggal 1 Januari
2011 dicatat sebagai pendapatan lain-
lain periode berjalan.
Perseroan melakukan pengujian nilai
wajar goodwill setiap akhir tahun
dengan menggunakan jasa ahli
independen.
l. Penyertaan Saham
Penyertaan jangka panjang pada
Perusahaan Asosiasi dengan
kepemilikan di bawah 20% yang
dimiliki untuk sementara waktu dicatat
sebesar harga perolehan.
Penyertaan jangka panjang pada
perusahaan dengan kepemilikan
antara 20% sampai dengan 50%
(Perusahaan Asosiasi) dicatat dengan
metode ekuitas. Berdasarkan metode
ini, investasi saham pada Perusahaan
Asosiasi disesuaikan dengan jumlah
bersih kenaikan atau penurunan
laba atau rugi bersih Perusahaan
Asosiasi dan dividen yang diterima
sejak tanggal akuisisi. Namun bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya
dikurangi untuk mengakui penurunan
tersebut.
m. Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Group
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No.
16 ini mengatur akuntansi tanah dan
mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi
Tanah”. Penerapan SAK revisi ini
tidak berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
139Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan
sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada
saat inspeksi yang signifikan dilakukan,
biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
nilai tercatat (“carrying amount”) aset
tetap sebagai suatu penggantian jika
memenuhi kriteria pengakuan. Semua
biaya pemeliharaan dan perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada
saat terjadinya.
Penyusutan aset tetap selain tanah
dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis
sebagai berikut :
Jenis Aset Tahun
Bangunan 20
Inventaris kantor 4-8
Inventaris proyek 4-8
Kendaraan 4-8
Tanah dinyatakan sebesar harga
perolehan dan tidak diamortisasi
karena manajemen berpendapat
bahwa besar kemungkinan hak atas
tanah tersebut dapat diperbaharui/
diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas
Tanah”. SAK No. 25 menetapkan bahwa
biaya pengurusan legal hak atas tanah
dalam bentuk Hak Guna Bangunan
(“HGB”) yang dikeluarkan ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan
tanah pada akun “Aset Tetap” dan
tidak diamortisasi. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal
hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atau umur ekonomik
tanah, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian disajikan
dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi
biaya perolehan untuk aset dalam
penyelesaian akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut
selesai dikerjakan dan siap digunakan
sesuai dengan tujuannya.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya. Biaya-biaya
Annual Report EMDE 2014140 Step Ahead to Better Living
pemugaran dan penambahan dalam
jumIah signifikan dikapitalisasi. Aset
tetap yang tidak digunakan lagi atau
dijual, nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari
laporan keuangan konsolidasian,
dan keuntungan atau kerugian yang
terjadi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian periode
yang bersangkutan.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau yang dijual, biaya perolehan
dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari kelompok aset tetap
yang bersangkutan dan laba atau rugi
yang terjadi tercermin dalam operasi
tahun berjalan.
n. Properti Investasi
Efektif tanggal 1 Januari 2008,
Perseroan dan Anak Perusahaan
telah menerapkan PSAK No. 13 (Revisi
2007), “Properti Investasi”, yang
menggantikan PSAK No. 13 (Revisi
1994), “Akuntansi untuk Investasi”
menggunakan model biaya.
Properti investasi terdiri dari bangunan
dan prasarana untuk menghasilkan
rental dan tidak untuk digunakan dalam
operasi untuk tujuan administratif atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diukur sebesar biaya
perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai. Biaya
perolehan meliputi biaya konstruksi
sampai dengan saat pembangunan
atau pengembangan selesai.
Properti investasi disusutkan dengan
metode garis lurus (straight-line
method) selama estimasi masa
manfaatnya yakni 20 (dua puluh)
tahun.
Properti investasi dihentikan
pengakuannya pada saat pelepasan
atau ketika properti investasi tersebut
tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis
di masa depan yang dapat diharapkan
pada saat pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi
dalam tahun terjadinya penghentian
atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan
jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan
berakhirnya pemakaian oleh pemilik,
dimulainya sewa operasi ke pihak
lain atau selesainya pembangunan
atau pengembangan. Transfer dari
properti investasi dilakukan jika,
141Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan
dimulainya penggunaan oleh pemilik
atau dimulainya pengembangan untuk
dijual.
o. Penurunan Nilai Aset
Sesuai dengan PSAK No. 48,
“Penurunan Nilai Aset”, setiap tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian,
Perseroan dan Entitas Anak menelaah
ada atau tidaknya indikasi penurunan
nilai aset.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,
termasuk aset tidak berwujud ditelaah
untuk mengetahui apakah telah
terjadi kerugian akibat penurunan nilai
atau apakah telah terjadi perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai
yang dapat diperoleh kembali dari aset
tersebut. Nilai yang dapat diperoleh
kembali adalah nilai yang lebih tinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai
aset.
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata
Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing
dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan
kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, aset
dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam
Rupiah berdasarkan kurs tengah
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal tersebut. Laba atau rugi
kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.
Kurs yang digunakan dan dihitung
berdasarkan kurs tengah jual dan beli
uang kertas asing dan/atau nilai tukar
transaksi yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, masing-masing adalah
sebesar 1 Dolar AS = Rp 12.440 dan Rp
12.189.
q. Pengakuan Pendapatan dan
Beban
Pengakuan pendapatan atas penjualan
real estat diakui penuh bila seluruh
syarat berikut telah terpenuhi :
Annual Report EMDE 2014142 Step Ahead to Better Living
1. Penjualan bangunan rumah, ruko
dan bangunan sejenis lainnya
beserta tanah diatas dimana
bangunan tersebut didirikan diakui
dengan metode akrual penuh (full
accrual method) apabila seluruh
kriteria dibawah ini dipenuhi :
- Proses penjualan telah selesai;
- Tagihan penjual tidak bersifat
subordinasi di masa yang akan
datang terhadap pinjaman lain
- Harga jual akan tertagih,
dimana jumlah pembayaran
yang diterima sekurang-
kurangnya telah mencapai
20% dari harga jual yang telah
disepakati.
- Penjual telah mengalihkan
kepada pembeli seluruh resiko
dan manfaat kepemilikan
kepada pembeli dan penjual
tidak mempunyai kewajiban
atau terlibat lagi secara
signifikan dengan unit
bangunan tersebut. Dalam hal
ini, bangunan tersebut telah
selesai dan siap ditempati/
digunakan.
2. Penjualan kavling tanah tanpa
bangunan diakui dengan metode
akrual penuh (full accrual method)
apabila seluruh kriteria dibawah ini
dipenuhi :
- Jumlah pembayaran oleh
pembeli tetap mencapai 20%
dari harga jual yang telah
disepakati dan pembeli tidak
bisa meminta kembali;
- Harga Jual akan tertagih;
- Proses pengembangan tanah
telah selesai dan penjual tidak
memiliki kewajiban lagi untuk
menyelesaikan kavling tanah
yang dijual;
- Tagihan penjual tidak
subordinasi terhadap pinjaman
lain yang akan diperoleh
pembeli di masa yang akan
datang.
Sebelumnya Perseroan menerapkan
metode akrual penuh (full accrual
method) dan pada tahun 2011
Perseroan melakukan perubahan
kebijakan akuntansi pengakuan
penjualan kavling tanah tanpa
bangunan dengan menggunakan
metode deposit (deposit method)
Penerapan metode deposit adalah
sebagai berikut :
a. Penjual tidak mengakui
pendapatan atas transaksi
penjualan real estat, penerimaan
pembayaran oleh pembeli
dibukukan sebagai uang muka;
b. Piutang dari transaksi penjualan
143Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
unit real estat tidak diakui;
c. Unit real estat tersebut tetap
dicatat sebagai aset penjual,
demikian juga dengan liabilitas
yang terkait dengan unit real
estat tersebut, walaupun liabilitas
tersebut telah dialihkan ke
pembeli;
d. Khusus untuk unit real estat,
penyusutan atas unit real estat
tersebut tetap diakui oleh penjual.
3. Penjualan bangunan
kondominium, apartemen, pusat
belanja dan bangunan sejenisnya
diakui dengan menggunakan
metode presentase penyelesaian
(percentage completion method)
apabila seluruh kriteria di bawah
ini dipenuhi, yaitu :
- Proses konstruksi melampaui
tahap awal yaitu fondasi telah
selesai dan semua persyaratan
untuk memulai bangunan telah
selesai;
- Jumlah pembayaran oleh
pembeli telah mencapai 20%
dari harga jual yang disepakati
dan jumlah tersebut tidak
dapat diminta kembali;
- Jumlah pendapatan penjualan
dan biaya unit bangunan dapat
diestimasi dengan handal.
Apabila persyaratan tersebut di atas
tidak dapat dipenuhi, maka seluruh
uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka
penjualan dan dicatat dengan deposit
method sampai seluruh persyaratan
tersebut terpenuhi.
Pendapatan jasa konstruksi diakui
dengan metode kontrak selesai
(completed contract method) apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Jumlah pembayaran oleh pemberi
kerja telah mencapai 20%
dari harga kontrak yang telah
disepakati dan jumlah tersebut
tidak dapat diminta kembali oleh
pemberi kerja
2. Jumlah pendapatan kontrak dan
biaya unit bangunan konstruksi
dapat diestimasi dengan andal;
bila bangunan telah selesai dan
diserahkan kepada pemberi kerja.
Beban pokok penjualan tanah meliputi
harga perolehan tanah ditambah
pengeluaran-pengeluaran lain untuk
pengembangan tanah. Beban pokok
penjualan rumah tinggal, apartemen,
dan sejenisnya meliputi tanah dan
seluruh beban pembangunan rumah
tinggal sampai siap ditempati/
digunakan.
Annual Report EMDE 2014144 Step Ahead to Better Living
Beban diakui sesuai manfaatnya pada
tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
r. Biaya Pinjaman
Efektif tanggal 1 Januari 2010,
Perseroan mengadopsi PSAK No.
26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”,
yang mengharuskan biaya pinjaman
yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan,
pembangunan, atau pembuatan
aset kualifikasian pembangunan
dikapitalisasi sebagai bagian biaya
perolehan aset tersebut, persyaratan
untuk mulai mengkapitalisasi biaya
pinjaman, penghentian sementara dan
penghentiannya. Adopsi PSAK No.
26 yang direvisi tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasi
Perseroan. Bunga, biaya komitmen,
dan biaya pinjaman lainnya yang
dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan, pengembangan dan
konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi
sebagai bagian dari biaya perolehan
aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi
biaya pinjaman akan dihentikan
apabila konstruksi sudah selesai
dan aset siap untuk digunakan sesuai
dengan tujuannya.
s. Provisi Diestimasi atas Imbalan
Kerja Karyawan
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini
antara lain memperbolehkan entitas
untuk menerapkan metode sistematis
atas pengakuan yang lebih cepat dari
keuntungan/kerugian aktuaria yang
timbul dari imbalan pasti, antara lain
Pengakuan langsung keuntungan/
kerugian yang terjadi pada tahun
berjalan ke dalam pendapatan
komprehensif lain. Kelompok Usaha
memilih metode ini dalam pengakuan
keuntungan/kerugian aktuaria,
karenanya penerapan awal PSAK
No. 24 (Revisi 2010) ini berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan
Kelompok Usaha.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
beban imbalan pasca kerja manfaat
pasti ditentukan dengan metode
penilaian aktuaris Projected Unit
Credit dan keuntungan dan kerugian
aktuaria diakui pada tahun dimana
keuntungan dan kerugian terjadi
dalam pendapatan komprehensif lain.
Biaya jasa lalu atas pengenalan
program manfaat pasti atau perubahan
utang imbalan dari program yang ada
145Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
diamortisasi sepanjang tahun sampai
imbalan tersebut menjadi hak atau
vested.
Beban imbalan jangka panjang
lainnya ditentukan dengan metode
penilaian aktuaris Projected Unit Credit
di mana keuntungan dan kerugian
aktuaria dan biaya jasa lalu langsung
diakui dalam tahun berjalan.
t. Perpajakan
Seluruh perbedaan temporer antara
jumlah tercatat aset dan kewajiban
dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan.
Pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku
atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
disajikan di lapoaran posisi keuangan
kecuali untuk entitas yang berbeda
atas dasar kompensasi sesuai dengan
penyajian aset dan kewajiban pajak
kini
Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah
dikeluarkan Peraturan Pemerintah
No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak
Penghasilan dari Penghasilan Atas
Pengalihan hak Atas Tanah dan/atau
Bangunan. Peraturan ini menyatakan
bahwa penghasilan atas kepemilikan
tanah dan/atau bangunan dikenakan
pajak bersifat final. Peraturan ini
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2009.
Atas pendapatan yang terkena
pajak final, seperti pendapatan sewa
tersebut, tidak terdapat beda waktu
antara pelaporan komersial dan
fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau
kewajiban yang berhubungan dengan
pajak penghasilan final untuk laporan
komersial berbeda dengan nilai untuk
pelaporan fiskal, maka perbedaan
tersebut tidak diakui sebagai aset atau
kewajiban pajak tangguhan. Beban
secara pajak diakui proporsional
dengan jumlah pendapatan yang
diakui pada laporan keuangan periode
berjalan.
u. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai
dengan kebijakan akuntansi
yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dan Entitas
Annual Report EMDE 2014146 Step Ahead to Better Living
Anak. Bentuk primer pelaporan
segmen primer adalah segmen usaha.
Sedangkan segmen sekunder adalah
berdasarkan lokasi geografis kegiatan
usaha, namun segmen tersebut tidak
disajikan karena seluruh kegiatan
usaha Perseroan dan Entitas Anak
berada di Kabupaten Bogor, di wilayah
Jawa Barat.
Segmen usaha adalah komponen
Perseroan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan suatu produk
atau jasa (baik produk atau jasa
individual maupun kelompok produk
atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup
menerapkan PSAK No. 5 (Revisi
2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi
ini memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari aktivitas
bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi di mana entitas
beroperasi.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Segmen adalah bagian
khusus dari Perseroan dan Enitas Anak
yang terlibat baik dalam menyediakan
produk dan jasa (segmen usaha),
maupun dalam menyediakan produk
dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang
memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan
liabilitas segmen termasuk item-item
yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal
yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai terhadap segmen
tersebut, Segmen ditentukan sebelum
saldo dan transaksi antar Grup,
dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasian.
v. Biaya Emisi Saham
Berdasarkan Surat Keputusan Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
No. KEP- 554/BL/2010 tanggal 30
Desember 2010, biaya emisi saham
disajikan sebagai pengurang agio
saham.
w. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah
aset dan liabilitas yang dilaporkan
147Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
dan pengungkapan aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode
pelaporan. Realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
x. Sewa
Suatu sewa dimana porsi yang
signifikan atas risiko dan manfaat
kepemilikan aset masih tetap berada
ditangan lessor, maka sewa tersebut
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi (dikurangi
dengan insentif yang diterima dari
lessor) dibebankan ke laba rugi
dengan metode garis lurus selama
masa sewa.
Sewa aset tetap dimana Perseroan
memiliki secara substansi seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan
aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan
dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai wajar aset sewa atau nilai kini
daripembayaran sewa minimum.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan
antara bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas dan bagian
yang merupakan beban keuangan
sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga
yang konstan atas saldo pembiayaan.
Unsur bunga dalam beban keuangan
dibebankan dalam laba rugi selama
masa sewa sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas
saldo liabilitas setiap periode. Aset
tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan dengan
metode yang sama dengan metode
penyusutan aset tetap yang dimiliki
sendiri. Jika tidak terdapat kepastian
yang memadai bahwa Perseroan akan
memiliki aset tersebut pada akhir
masa sewa, aset tersebut disusutkan
selama jangka waktu yang lebih
pendek antara umur manfaat aset dan
masa sewa.
y. Laba Per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung
dengan membagi laba (rugi) neto
tahun berjalan dengan rata-rata
tertimbang saham yang beredar,
setelah memperhitungkan pengaruh
dari perubahan jumlah saham beredar.
Jumlah rata-rata tertimbang saham per
saham dasar untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 31 Desember 2013, masing-
masing sebesar 3.350.000.000
saham.
Annual Report EMDE 2014148 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014148 Step Ahead to Better Living
We have always heldto the hope, the belief, the conviction,
that there is a better life,a better world, beyond the horizon
~Franklin D. Roosevelt~
Annual Report EMDE 2014148 Step Ahead to Better Living
149Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 149Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
TATA KELOLAPERUSAHAAN
149Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014150 Step Ahead to Better Living
Dewan Komisaris & Direksi
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas
mengawasi berbagai kebijakan Direksi
dalam menjalankan pengoperasian
perusahaan serta memberikan nasihat
kepada Direksi.
Komisaris dibantu oleh Komite Audit
untuk melaksanakan pengawasan
tersebut. Komisaris juga dapat
melaksanakan pengawasan secara
mutlak karena memiliki akses yang
tidak terbatas terhadap semua
laporan dan informasi yang dimiliki
Perusahaan serta berhak memperoleh
penjelasan atas laporan dan informasi
tersebut.
Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan adalah Ibu Hongisisilia, SE, Ak. Beliau adalah
warga negara Indonesia berusia 47 tahun dan meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Riau. Beliau menguasai bidang keuangan dan perpajakan
serta tidak terafiliasi dengan grup usaha Perseroan.
Jika ada anggota Direksi yang
tindakannya bertentangan dengan
anggaran dasar (AD) Perusahaan
dan/atau peraturan undang-undang
yang berlaku, Dewan Komisaris
berhak memberhentikan anggota
Direksi tersebut untuk sementara yang
disertai dengan alasan pemberhentian
tersebut.
Saat ini Dewan Komisaris Perusahaan
berjumlah 3 (tiga) orang, termasuk
Komisaris Independen yang berjumlah
1 (satu) orang yang sekaligus
merangkap sebagai Ketua Komite
Audit.
151Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Direksi
Menurut Anggaran Dasar (AD)
Perusahaan, Direksi diangkat oleh para
pemegang saham Perseroan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham untuk
masa jabatan selama 5 (lima) tahun
dan dapat diangkat kembali.
Direksi bertugas untuk kepentingan
Perusahaan guna mencapai maksud
dan tujuannya.
Direktur Utama dan salah seorang
Direktur, atau minimal dua orang
Direktur dalam hal Direktur Utama
berhalangan, bersama-sama berhak
dan bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perusahaan.
Saat ini Direksi berjumlah empat
orang, satu Direksi Utama dan tiga
Direktur termasuk 1 (satu) Direktur
Tidak Terafiliasi.
Direksi secara rutin mengadakan
rapat setiap 2 (dua) minggu untuk
membahas rencana kerja serta
menangani masalah-masalah
operasional. Sepanjang tahun 2014,
Direksi mengadakan rapat dengan tim
manajemen sebanyak 18 kali. Rapat
tersebut dihadiri oleh seluruh direktur
dengan tingkat kehadiran rata-rata
90%.
Adapun berbagai rapat yang dilaksanakan oleh manajemen Perseroan pada tahun 2014 :
1. 8 Januari 2014 : Progress Report bulan Desember 2013
2. 12 Februari 2014 : Progress Report bulan Januari 2014
3. 05 Maret 2014 : Progress Report bulan Februari 2014
4. 02 April 2014 : Progress Report bulan Maret 2014
5. 07 Mei 2014 : Progress Report bulan April 2014
6. 04 Juni 2014 : Progress Report bulan Mei 2014
7. 02 Juli 2014 : Progress Report bulan Juni 2014
8. 06 Agustus 2014 : Progress Report bulan Juli 2014
9. 03 September 2014 : Progress Report bulan Agustus 2014
10. 17 September 2014 : Work Planning 2015
11. 23 September 2014 : PEST & SWOT Analysis 2015
12. 30 September 2014 : Review Business Unit Performance 2014
13. 07 Oktober 2014 : Business Plan 2015
14. 08 Oktober 2014 : Progress Report bulan September 2014
15. 14 Oktober 2014 : Action Plan 2015
16. 12 November 2014 : Progress Report bulan Oktober 2014
17. 03 Desember 2014 : Progress Report bulan November 2014
18. 10 Desember 2014 : President’s Letter 2014
Seluruh rapat dipimpin oleh Ibu L. Melani Lowas selaku Direktur Utama dan dihadiri
oleh seluruh Direksi, Head of Business Unit, Division Head, dan Department Head.
Annual Report EMDE 2014152 Step Ahead to Better Living
Assessment Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan self
assessment terhadap pencapaian
kinerja masing-masing. Secara
keseluruhan assessment terhadap
kinerja Dewan Komisaris dilakukan
oleh pemegang saham pada saat
diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Assessment Direksi
Pengukuran keberhasilan kinerja
Direksi merupakan hasil kerja yang
terintegrasi dari seluruh Direksi yang
tercermin dalam satu kesatuan pada
pencapaian kinerja secara tahunan.
Pengukuran keberhasilan kinerja
Direksi dilakukan terhadap pencapaian
pertumbuhan kinerja keuangan,
pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik, serta peningkatan ekuitas
Perseroan. Pihak yang melakukan
assessment terhadap kinerja Direksi
adalah Dewan Komisaris dan RUPS.
Pada tahun 2014, Perseroan
memberikan gaji dan kompensasi
kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan dan Enitas Anak masing-
masing sebesar Rp 1,118 milyar dan Rp
5,883 milyar. Komponen penghasilan
Dewan Komisaris terdiri dari
honorarium dan tunjangan lainnya.
Komponen penghasilan Direksi terdiri
dari gaji, fasilitas, dan tunjangan
lainnya.
Struktur Remunerasi
Dewan Komisaris & Direksi
153Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
SUDJONOBARAK RIMBA
LORA MELANI LOWAS BARAK RIMBA
PT COSMOPOLITAN PERSADA DEVELOPMENTSJENNIFERBARAK RIMBA
BARBARAANGELA
BARAK RIMBA
LAINNYA < 5%
CREDIT SUISSEAG SINGAPORE TRUST
LORA MELANI LOWAS BARAK RIMBA
SUDJONOBARAK RIMBA
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS TBK
31,32 % 32,18 %
18,25 % 18,25 %
66,78 %
7,44 %
17,93 %
3,93 %
3,93 %
Struktur Pemegang Saham Utama
Informasi Pemegang Saham
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Dan Direksi
Hingga akhir tahun 2014, terdapat 1 (satu) Komisaris Perusahaan, yaitu Sudjono Barak
Rimba (Komisaris Utama) yang memiliki saham PT Megapolitan Developments Tbk
yaitu sebesar 3, 93%. Sedangkan anggota Direksi yang memiliki saham PT Megapolitan
Developments Tbk Tbk adalah L. Melani Lowas Barak Rimba sebesar 3,93%, Fanny
Setiati Sutanto sebesar 0,002%, dan Sentosa Budiman sebesar 0,001%. Kepemilikan
dalam jumlah ini dianggap tidak menimbulkan benturan kepentingan dalam pelaksanaan
tugas pengawasan demi kepentingan Perusahaan.
Annual Report EMDE 2014154 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014154 Step Ahead to Better Living
Dalam melaksanakan kegiatan usaha harian, Perseroan menunjuk Dewan Komisaris
dan Direksi yang bertindak sebagai tim profesional sesuai dengan keahlian bidang
masing-masing. Terkait penegakkan independensi pelaksanaan tugas berdasarkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen
dan Direktur Tidak Terafiliasi demi terjaganya benturan kepentingan yang dapat
mengganggu kemampuan melaksanakan tugas profesi secara mandiri dan kritis, baik
terhadap Dewan Komisaris, Direksi, maupun Pemegang Saham Pengendali.
Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan Nama BOC BOD PSU BOC BOD PSU
Dewan Komisaris Sudjono Barak Rimba YA YA YA YA YA YA Jennifer Barak Rimba YA YA YA YA YA YA Hongisisilia TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK Direksi Lora Melani Lowas Barak Rimba YA YA YA YA YA YA Barbara Angela Barak Rimba YA YA YA YA YA YA Sentosa Budiman TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA Fanny Setiati Sutanto TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang
Saham Utama &/atau Pengendali
155Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 155Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Risk is essential. There is not growth of inspiration in staying within what is safe and comfortable.
Once you find out what you do best, why not try something else?
Alex Noble
Annual Report EMDE 2014156 Step Ahead to Better Living
3. H. Sutrisno, SH Anggota Komite Audit
1. Hongisisilia, SE, Ak. Ketua Komite Audit
2. Ir. Andreas Bahan, MBA Anggota Komite Audit
3
Komite Perseroan
Komite Audit
157Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
1
2
Annual Report EMDE 2014158 Step Ahead to Better Living
159Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
2012 - Sekarang Komisaris Independen & Ketua
Komite Audit PT Megapolitan
Developments, Tbk
2011 - 2012 Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2003 - Sekarang Direktur PT Artha Jasakonsulindo
Komisaris PT Kalla Arebama
1995 - 2003 Partner - PT Key Management
1992 - 1995 Finance & Accounting Manager
PT Egasutinasakti
Warga Negara Indonesia, berusia 47 tahun. Meraih
gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Universitas Riau.
Riwayat Pekerjaan :
Hongisisilia, SE, Ak.Ketua Komite Audit
Annual Report EMDE 2014160 Step Ahead to Better Living
Warga Negara Indonesia, berusia 71 tahun. Meraih gelar
Sarjana Teknik dari ITB (Institut Teknologi Bandung)
dan gelar MBA dari Institut Manajemen Prasetya Mulya,
Jakarta. Mempunyai fungsi dan tanggung-jawab sebagai
Anggota Komite Audit.
Riwayat Pekerjaan :
2011 - Sekarang Anggota Komite Audit
PT Megapolitan Developments, Tbk
2006 - Sekarang Komite Audit PT Mobile-8 Telecom Tbk
atau Smartfren Telecom Tbk
2003 - 2005 Konsultan PT Optik Melawai Prima
1998 - 2003 General Supplier PT Pastika Bhinna Ekapaksa
1996 - 1998 Project Officer PT Ciputra Development
1990 - 1996 Direktur PT Goldstar Astra / LGE Astra
(Astra Group)
1990 -1996 Direktur PT Graha Kartika Kencana
(Astra Group)
1989- 1990 Business Development PT Federal
Motor (Astra Group)
1988 - 1989 Direktur PT Hardaya Shoes Industry
(Berca Group)
1972 - 1987 General Manager PT Pembangunan Jaya
1968 - 1972 Wakil Direktur & Guru Sekolah
Menengah Farmasi Kristen
Ir. Andreas Bahana, MBAAnggota Komite Audit
161Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Warga Negara Indonesia, berusia 61 tahun. Meraih gelar Sarjana Hukum dari UNDIP
(Universitas Diponegoro). Mempunyai fungsi dan tanggung-jawab sebagai Anggota
Komite Audit.
Riwayat Pekerjaan :
2013 - Sekarang
Anggota Komite Audit PT Megapolitan
Developments, Tbk
2012 - 2013
Legal Advisor PT Megapolitan Developments, Tbk
2012 - Sekarang
Komisaris PT Dwidana Perusahaan Efek
2010 - 2013
Legal Advisor Rama Wendra Kantor Akuntan
Publik
2010 - 2012
Legal Advisor PT Citra Kebun Raya Tbk
2010 - 2012
Legal Advisor PT Atpk Resources Tbk
2010 - Sekarang
Kabag Bantuan Hukum PT Bukaka Teknik Utama
Tbk
2010 - Sekarang
Komisaris Independen PT Triwira Lestari Tbk
2006 - 2010
Kabag Pemantauan Perusahaan Pertambangan
dan Agrobisnis Bapepam, DepKeu RI
2002
Kabag Bantuan Hukum Bapepam, DepKeu RI
1997 - 2002
Kabag Pemeriksaan Penyidikan Pengelolaan
Investasi pada Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
Bapepam, DepKeu RI
1995 - 1997
Kabag Usaha Aneka Jasa Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan Sektor Jasa Bapepam, DepKeu RI
1992
Kasubag Perusahaan Jasa II pada Biro Hukum
Bapepam, DepKeu RI
1990
Kasubag Peraturan Emisi pada Biro Hukum
Bapepam, DepKeu RI
1989
Pelaksana pada Biro Hukum Bapepam, DepKeu RI
1985 - 1988
Pelaksana pada Subdit Asuransi Kerugian,
DepKeu RI & Direktorat Lembaga Keuangan,
Subdit Asuransi Kerugian, DepKeu RI
1983
Pelaksana pada Ditjen Moneter Dalam Negeri,
DepKeu RI pada Direktorat Lembaga Keuangan,
Subdit Asuransi Kerugian, DepKeu RI
H. Sutrisno, SHAnggota Komite Audit
Annual Report EMDE 2014162 Step Ahead to Better Living
Tugas pokok dari Komite Audit pada
prinsipnya adalah membantu Dewan
Komisaris dalam melakukan fungsi
pengawasan atas kinerja Perusahaan,
terutama terkait dengan penelaahan
sistem pengendalian internal
Perusahaan, serta memastikan kualitas
laporan keuangan dan meningkatkan
efektivitas fungsi audit.
Laporan keuangan merupakan produk
dari manajemen yang kemudian
diverifikasi oleh eksternal auditor.
Komite Audit memiliki wewenang
mengakses laporan Internal Audit dan
laporan-laporan lain yang diperlukan,
melakukan komunikasi langsung
dengan auditor internal maupun
eksternal.
Dalam pola hubungan tersebut,
dapat dikatakan bahwa Komite
Audit berfungsi sebagai jembatan
penghubung antara Perusahaan
dengan eksternal auditor. Tugas
Komite Audit juga erat kaitannya
dengan penelaahan terhadap risiko
yang dihadapi Perseroan, dan juga
ketaatan terhadap peraturan.
Komite Audit diangkat oleh Komisaris
untuk masa jabatan yang sama
dengan Komisaris. Berdasarkan
surat keputusan Dewan Komisaris
PT Megapolitan Developments Tbk
tertanggal 17 Juni 2013 nomor 0168/
MD/ PDIR/VI/2013, Perseroan telah
mengubah struktur Komite Audit
Perseroan terhitung sampai dengan
tanggal 4 Oktober 2015 dengan
susunan Komite Audit Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Ketua : Hongisisilia, SE.Ak
Anggota : Ir. Andreas Bahana, MBA
H. Sutrisno, SH
Komite Audit telah memenuhi
persyaratan independensi.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit
163Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2014 :
1. 7 Februari 2014 - Kick off Meeting Persiapan RUPS Tahunan 2013.
Dihadiri oleh :
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Sudjono Barak Rimba - Komisaris Utama
5. Hongisisilia - Komisaris Independen
6. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
7. Sutrisno SH - Anggota Komite Audit
2. 21 Februari 2014 - Rencana RUPS Tahunan 2013 dan RUPS Luar Biasa yang akan
diselenggarakan pada 24 Juni 2014.
Dihadiri oleh:
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Sudjono Barak Rimba - Komisaris Utama
5. Hongisisilia - Komisaris Independen
6. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
7. Sutrisno SH - Anggota Komite Audit
3. 14 Maret 2014 - Rapat Manajemen MD dengan Kantor Akuntan Publik dalam
pembahasan Finalisasi LKT Tahunan 2013 (auditan).
Dihadiri oleh:
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Hongisisilia - Komisaris Independen
5. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
6. Sutrisno SH - Anggota Komite Audit
7. Yosef Kresna - KAP Rama Wendra
8. Teguh Budiyanto - KAP Rama Wendra
9. Hasiholan - KAP Rama Wendra
10. Dewi P. - KAP Rama Wendra
11. 11. Alpriado - KAP Rama Wendra
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Annual Report EMDE 2014164 Step Ahead to Better Living
4. 14 Juli 2014 - Pertanggungjawaban Laporan Realisasi Penggunaan Dana (LRPD)
kuartal kedua 2014.
Dihadiri oleh :
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Sudjono Barak Rimba - Komisaris Utama
5. Hongisisilia - Komisaris Independen
6. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
7. Sutrisno SH - Anggota Komite Audit
5. 21 Juli 2014 - Pembahasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan (LKTT) 2014
(belum diaudit).
Dihadiri oleh :
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Hongisisilia - Komisaris Independen
5. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
6. Sutrisno SH - Anggota Komite Audit
6. 24 Oktober 2014 - Pembahasan Laporan Keuangan Konsolidasian Kuartal Ketiga
2014 (tidak diaudit).
Dihadiri oleh :
1. L. Melani Lowas - Direktur Utama
2. Fanny Setiati Sutanto - Direktur & Corporate Secretary
3. Barbara Barak Rimba - Direktur
4. Hongisisilia - Komisaris Independen
5. Andreas Bahana - Anggota Komite Audit
165Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perseroan tidak memiliki Komite Nominasi
dan Remunerasi, namun fungsi dan tanggung
jawab komite tersebut dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris Perseroan.
Perseroan tidak memiliki komite lain yang
berada di bawah Dewan Komisaris Perseroan.
Komite Nominasi& Remunerasi
Komite Lain Di bawahDewan Komisaris
Annual Report EMDE 2014166 Step Ahead to Better Living
Sekretaris Perusahaan
Perusahaan telah menunjuk Fanny
Setiati Sutanto untuk menjabat
sebagai Sekretaris Perusahaan. Beliau
menyelesaikan pendidikan Sarjana
Ilmu Administrasi Fiskal di Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi (STIA)
YAPPAN, serta meraih gelar program
Master Of Business Management di
Preston University pada tahun 2008.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 35 /POJK.4/2014
Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No.1092/
MD/HCGA-1-c-019/XI/10 tanggal 22
November 2010, tentang penunjukan
jabatan karyawan PT Megapolitan
Developments Tbk, Perusahaan telah
menunjuk dan membentuk Sekretaris
Perusahaan, yang antara lain bertugas:
1. Mengikuti perkembangan Pasar
Modal khususnya peraturan-
peraturan yang berlaku di bidang
Pasar Modal.
2. Memberikan pelayanan kepada
masyarakat atas setiap informasi
yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan kondisi Emiten
atau Perusahaan Publik.
3. Memberikan masukan kepada
Direksi Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan
Undang-Undang nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung atau
contact person antara Emiten
atau Perusahaan Publik dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan juga
mempunyai tugas dan tanggung
jawab mencakup:
1. Pengelolaan informasi dari dalam
maupun luar Perusahaan.
2. Membantu Direksi dalam
penyusunan dan koordinasi
rencanan strategis korporasi.
3. Menjalankan tugas-tugas yang
berkaitan dengan pembinaan
dan kerjasama dengan institusi
yang merupakan stakeholder
Perusahaan.
4. Menyusun laporan pertanggung
jawaban Direksi, melaksanakan
dan mengkoordinasikan kegiatan
RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa.
5. Melakukan proses penatausahaan
dan penyimpanan dokumen
Perusahaan yang meliputi notulen
Direksi, daftar Pemegang Saham,
dan MOU dengan institusi lain.
6. Menjaga citra dari Perusahaan melalui
berbagai kegiatan Public Relations.
167Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Kegiatan Sekretaris Perusahaan tahun 2014:
17 Juni 2014
Sosialisasi OJK tentang Perubahan Peraturan
Mengenai Sekretaris Perusahaan; Situs Web emiten
atau Perusahaan Publik; Perubahan PSAK dalam
Penyajian Laporan Keuangan
24 Juni 2014
Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa
03 Juli 2014
Workshop ICSA tentang Peran dan Fungsi Sekretaris
Perusahaan
18 Agustus 2014
Workshop OJK - IDX tentang Economic Outlook
Pasca Pilpres 2014
24 Oktober 2014
Workshop ICSA tentang GCG dan Corporate
Secretary Toolkit
06 Desember 2014
CEO Networking
Annual Report EMDE 2014168 Step Ahead to Better Living
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan harus diselenggarakan
tiap tahun, paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun buku ditutup.
RUPS merupakan strata tertinggi
Perusahaan. Keberadaan RUPS
dijadikan suatu forum dimana Dewan
Komisaris dan Direksi melaporkan
kinerja dan pertanggungjawaban
selama periode 1 (satu) tahun kepada
pemegang saham.
Dalam RUPS Tahunan dapat juga
membahas strategi serta kebijakan-
kebijakan yang akan dilakukan
Perusahaan. Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap
kali dianggap perlu oleh Direksi dan
Dewan Komisaris.
Selama tahun 2014, “Perseroan”
menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) sebanyak
2 (dua) kali yaitu 1 (satu) kali Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) dan 1 (satu) kali Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) yang diselenggarakan
secara bersamaan pada tanggal 24
Juni 2014.
169Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) berwenang
untuk mengangkat dan/atau
memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, menyetujui
Laporan Tahunan “Perseroan”,
memberikan persetujuan kepada
Direksi untuk mengangkat atau
memilih Kantor Akuntan Publik (KAP)
dan menentukan jumlah dan jenis
kompensasi/remunerasi serta fasilitas-
fasilitas lain untuk anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Hasil keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Tahun
Buku 2013 yang diselenggarakan
pada tanggal 24 Juni 2014 di Gedung
“Perseroan” - Jakarta sebagai berikut:
I. Menyetujui dan mengesahkan
Laporan Tahunan Perseroan untuk
tahun 2013 yang terdiri dari Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
dan Laporan Direksi tentang Jalannya
Perseroan serta Kinerja Keuangan
Perseroan.
II. a. Menyetujui dan mengesahkan
Neraca dan perhitungan laba rugi
untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013,
sebagaimana termuat dalam Laporan
Keuangan Tahunan (audited)
Perseroan untuk tahun buku 2013;
b. Menyetujui dan mengesahkan laba
tahun berjalan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 untuk ditambahkan ke
dalam dana cadangan Perseroan;
c. Memberikan pelunasan dan
pembebasan sepenuhnya (acquit et
decharge) kepada anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan atas
tindakan pengawasan dan pengurusan
yang mereka lakukan sejauh tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan
Tahunan Perseroan.
III. Menyetujui dan mengesahkan
Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum sampai dengan
kuartal pertama tahun 2014.
Keputusan Agenda Rapat IV:
Memberikan kewenangan kepada
Direksi Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik yang akan mengaudit
laporan keuangan Perseroan untuk
tahun buku 2014 serta menetapkan
honorarium dan persyaratan lain
pengangkatan tersebut.
Annual Report EMDE 2014170 Step Ahead to Better Living
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Dengan mempertimbangkan ke-
berhasilan penjualan Urbana Cine-
re Apartemen, sekarang dinamakan
“Cinere Bellevue Suites”, yang telah
meningkatkan kinerja keuangan Per-
seroan serta diperlukannya dukungan
prioritas untuk kelangsungan tahap
penyelesaian pembangunan fisik
yang telah Perseroan targetkan untuk
melaksanakan proses Serah Terima
Unit kepada konsumen dan tenant di
tahun 2014 ini, maka pada tanggal 24
Juni 2014 Perseroan menyelenggara-
kan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa untuk meminta persetu-
juan atas perubahan alokasi sisa peng-
gunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana Saham sebesar Rp 45,599
milyar (empat puluh lima milyar lima
ratus sembilan puluh sembilan juta
Rupiah) yang semula diperuntukkan
untuk pengembangan proyek sbb :
1. Fulham Urbana Karawaci sisa
dana per Q1 2014 sebesar Rp
13,660 milyar;
2. Ruko Tatya Asri sisa dana per Q1
2014 sebesar Rp 6,336 milyar;
3. Club House Tatya Asri sisa dana
per Q1 2014 sebesar Rp 2,347
milyar;
4. Cimandala City sisa dana per Q1
2014 sebesar Rp 23,256 milyar;
Sisa dana hasil Penawaran Umum
Perdana Saham akan dialokasikan
untuk menambah kebutuhan
pengembangan Cinere Bellevue
Suites, yang telah digunakan oleh
Perseroan per tanggal 31 Maret 2014
sebesar Rp 50,086 milyar. Dengan
perubahan alokasi tersebut maka
jumlah penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana Saham
untuk Cinere Bellevue Suites menjadi
Rp 95,685 milyar (sembilan puluh lima
milyar enam ratus delapan puluh lima
juta Rupiah).
Hasil keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan pada tanggal 24 Juni
2014 di Gedung “Perseroan” - Jakarta
sebagai berikut:
Menyetujui usulan Rapat untuk
mengubah alokasi penggunaan sisa
dana hasil Penawaran Umum Perdana
Saham yang semula diperuntukkan
untuk pengembangan proyek Fulham
Urbana Karawaci; Ruko Tatya Asri;
Club House Tatya Asri; dan Cimandala
City sejumlah total Rp 45,599 milyar
(empat puluh lima milyar lima ratus
sembilan puluh sembilan juta Rupiah)
dialokasikan untuk menambah
kebutuhan pengembangan proyek
Urbana Cinere Apartemen, sekarang
dinamakan “CINERE BELLEVUE
SUITES”.
171Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014172 Step Ahead to Better Living
Audit Internal
Dalam menjalankan fungsinya, Direksi
dibantu oleh Divisi Internal Audit
yang merupakan fungsi independen
yang melapor langsung ke Direktur
Utama dan Dewan Komisaris. Internal
Audit juga bertanggung jawab
dalam mendukung Direksi dalam
melaksanakan kegiatan operasional
Perseroan berdasarkan tingkat risiko
untuk mendukung tercapainya tujuan
Perseroan. Internal Audit memiliki
Piagam Internal Audit yang berfungsi
sebagai pedoman pelaksanaan kerja.
Secara umum, lingkup tugas Internal
Audit adalah memastikan apakah
manajemen risiko, pengendalian dan
pengelolaan Perseroan yang dirancang
dan dijalankan oleh Manajemen sudah
cukup dan baik. Proses perbaikan
atas pengendalian manajemen,
profitabilitas, dan image Perseroan
dapat ditemukan selama proses audit
dan akan dikomunikasikan ke level
manajemen. Internal Audit juga dapat
menjadi mitra pemecahan masalah
atas persoalan manajemen dan
operasional Perseroan.
Unit Audit Internal berfungsi
memberikan keyakinan dan konsultasi
yang bersifat independen dan obyektif
dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai dan memperbaiki operasional
Perseroan, melalui pendekatan yang
sistematis, dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko, pengendalian, dan
proses tata kelola perusahaan.
Annual Report Annual Report
173Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Unit Audit Internal memiliki tugas dan
tanggung jawab:
1. Menyusun dan melaksanakan
Rencana Audit Internal Tahunan;
2. Menguji dan mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian
internal dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan
Perseroan;
3. Melakukan pemeriksaan dan
penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber
daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan
lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan
informasi yang objektif tentang
kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkatan Manajemen;
5. Membuat laporan hasil audit dan
menyampaikan laporan tersebut
kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris;
6. Memantau, menganalisis, dan
melaporkan pelaksanaan tindak
lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
7. Bekerja sama dengan Komite
Audit;
8. Menyusun program untuk
mengevaluasi mutu kegiatan audit
internal yang dilakukannya;
9. Melakukan pemeriksaan khusus
apabila diperlukan Perseroan
maupun Anak Perusahaan.
Unit Audit Internal memastikan apakah
manajemen risiko, pengendalian,
dan pengelolaan Perseroan yang
dirancang dan dijalankan manajemen
sudah cukup dan berfungsi baik,
meliputi :
1. Risiko telah cukup diidentifikasi
dan dikelola. Interaksi dengan
para pihak pengelola berlangsung
sesuai semestinya.
2. Informasi penting keuangan,
manajerial, dan operasional adalah
akurat, handal, dan tepat waktu.
3. Tindakan karyawan sesuai dengan
kebijakan, standar, prosedur,
hukum dan peraturan yang
berlaku.
4. Sumber daya diperoleh secara
ekonomis, digunakan secara
efisien, dan cukup terlindungi.
5. Program, Rencana, dan Sasaran
dapat dicapai.
6. Kualitas dan perbaikan yang
Tugas Dan Tanggung Jawab Audit Internal
Annual Report EMDE 2014174 Step Ahead to Better Living
berkesinambungan terpelihara
di dalam proses pengendalian
perusahaan.
7. Peraturan dan Undang-undang
penting yang berpengaruh
terhadap perusahaan telah
diketahui dan diperhatikan secara
layak.
8. Potensi perbaikan atas
pengendalian manajemen,
profitabilitas, dan image
perusahaan dapat ditemukan
selama proses audit, dan
akan dikomunikasikan ke level
manajemen yang sesuai.
Unit Audit Internal juga dapat menjadi
mitra pemecahan masalah atas
persoalan manajemen dan operasional
yang dihadapi Perseroan.
Dalam rangka menjalankan tugasnya,
Audit Internal memiliki wewenang
berikut :
1. Mengakses seluruh informasi yang
relevan tentang Perseroan terkait
dengan tugas dan fungsinya;
2. Melakukan komunikasi secara
langsung dengan Direksi, Dewan
Komisaris, dan atau Komite Audit
serta anggota dari Direksi, Dewan
Komisaris, dan atau Komite Audit;
3. Mengadakan rapat secara berkala
dan insidentil dengan Direksi,
Dewan Komisaris, dan atau
Komite Audit;
4. Melakukan koordinasi kegiatan
audit dengan kegiatan auditor
eksternal;
5. Mengalokasikan sumber daya
manusia, menentukan frekuensi,
memilih subyek, menentukan
cakupan tugas, dan menerapkan
teknik yang dibutuhkan untuk
mencapai sasaran audit.
175Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Auditor Internal diharapkan dapat
menerapkan dan menegakkan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Integritas
Integritas auditor internal menetapkan
kepercayaan dan dengan begitu
menyediakan dasar bagi kepercayaan
atas pertimbangan keahlian audit
internal mereka.
2. Obyektivitas
Auditor Internal memperlihatkan
tingkatan yang paling tinggi dari
obyektivitas profesional di dalam
mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi tentang
aktivitas atau proses yang sedang
diuji. Auditor Internal membuat suatu
penilaian yang seimbang dari semua
keadaan yang relevan dan tidak terlalu
dipengaruhi oleh kepentingannya
sendiri atau oleh orang lain di
dalam membentuk pertimbangan
keahliannya.
3. Kerahasiaan
Auditor Internal menghormati nilai dan
kepemilikan informasi yang mereka
terima dan tidak mengungkapkan
informasi tanpa otoritas yang sah
kecuali jika ada suatu kewajiban yang
sah menurut hukum atau profesi untuk
melakukannya.
4. Kemampuan
Auditor Internal menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperlukan dalam
melaksanakan pelayanan/jasa audit
internal.
Aturan perilaku untuk penerapan
prinsip-prinsip di atas adalah sebagai
berikut :
1. Integritas
a. Melaksanakan pekerjaan
dengan jujur, rajin, dan
bertanggung jawab.
b. Mematuhi hukum dan
membuat pengungkapan yang
diharapkan oleh hukum dan
profesi.
c. Dengan sadar tidak menjadi
bagian atas aktivitas yang tidak
sah, atau terlibat dalam tinda-
kan yang dapat menghilangkan
kepercayaan kepada profesi
audit internal atau departemen
Audit Internal.
d. Menghormati dan berperan
untuk tujuan Perseroan yang
sah dan etis.
Kode Etik Audit Internal
Annual Report EMDE 2014176 Step Ahead to Better Living
2. Obyektivitas
3. Tidak mengambil bagian dalam
setiap aktivitas atau hubungan
apapun yang dapat merusak
atau diduga merusak penilaian
mereka yang tidak memihak.
Keikutsertaan ini meliputi aktivitas
atau hubungan yang mungkin
akan bertentangan dengan
kepentingan Perseroan.
4. Tidak menerima suatu apapun
yang dapat merusak atau diduga
merusak pertimbangan keahlian
profesional mereka.
5. Mengungkapkan semua fakta-
fakta penting yang diketahui
oleh mereka yang jika tidak
diungkapkan dapat mengubah
pelaporan aktivitas yang sedang
diteliti.
6. Kerahasiaan
7. Berhati-hati dalam menggunakan
dan melindungi informasi yang
diperoleh selama bertugas.
8. Tidak menggunakan informasi
untuk keuntungan pribadi apapun
atau dengan cara apapun yang
akan bertentangan dengan hukum
atau yang akan merugikan tujuan
Perusahaan yang sah dan etis.
9. Kemampuan
10. Hanya melibatkan diri dalam
pelayanan di mana mereka
mempunyai pengetahuan,
ketrampilan, dan pengalaman
yang diperlukan.
11. Melaksanakan pelayanan audit
internal sesuai dengan Standar
Profesi Audit Internal.
12. Secara terus-menerus
meningkatkan kemampuannya
dan efektivitas serta kualitas
pelayanannya.
177Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Unit Audit Internal dipimpin oleh
seorang kepala Unit Audit Internal,
yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris. Direktur Utama
dapat memberhentikan kepala Unit
Audit Internal, setelah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris, jika
kepala Unit Audit Internal tidak
memenuhi persyaratan sebagai
auditor internal sebagaimana diatur
dalam piagam ini dan atau gagal atau
tidak cakap menjalankan tugas.
Kepala Unit Audit Internal bertanggung
jawab kepada Direktur Utama. Auditor
yang duduk dalam Unit Audit Internal
bertanggung jawab secara langsung
kepada kepala Unit Audit Internal.
Auditor ini dilarang merangkap tugas
dan jabatan terkait pelaksanaan
kegiatan operasional baik di Perseroan
maupun Anak Perusahaan.
Kepala Audit Internal dijabat oleh
Rachmat Arief. Beliau adalah Warga
Negara Indonesia, usia 46 tahun, dan
memegang gelar Sarjana Ekonomi
Akuntansi dari Universitas Trisakti
dan gelar Magister Manajemen dari
Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Mempunyai sertifikasi Akuntan
Negara No. Reg: D-45179, Qualified
Internal Audit No.: 3041/QIA/2011, dan
Chartered Accountant No.: 11.D45179.
Riwayat Pekerjaan Sebagai Internal
Audit/Eksternal Audit :
• PT. Megapolitan Developments, Tbk.
• PT. Pertamina Persero
• PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk.
(Danone Group)
• Harian “Bisnis Indonesia”
• Erha Clinic Group
• KAP Drs. Paul Hadiwinata,
Atmadja, & Co. (Member firm
Panell Kerr Forster)
• KAP Drs.Andi, Iskandar & Co.
(Member Firm Of Moore Stephens
Int’l )
Struktur & Kedudukan Audit
Annual Report EMDE 2014178 Step Ahead to Better Living
Pada tahun 2014, Audit Internal telah
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya kepada Direktur Utama
dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Menyampaikan hasil penelaahan
tahunan atas kecukupan dan
efektivitas pengendalian internal
dan manajemen risiko dari proses
operasi Perseroan maupun unit
usaha yang ada.
2. Melaporkan isu penting
sehubungan dengan pengendalian
internal Perseroan atau unit usaha,
dan rekomendasi perbaikan yang
dapat ditempuh.
3. Secara berkala menyampaikan
status dan hasil atas Rencana
Audit Tahunan dan kecukupan
sumber daya unit.
4. Berkoordinasi dan bekerjasama
dengan fungsi pengendalian
lainnya yang ada (komite audit,
auditor eksternal, dan lain-lain).
Audit Internal senantiasa
menggunakan pendekatan risk-based
audit dalam mengaudit kegiatan
operasional Perseroan. Di tahun 2015
nanti, sebanyak 6 (enam) proyek yang
akan diaudit akan menjadi prioritas
Audit Internal. Untuk memastikan
keberhasilan proses audit tersebut
dan memastikan kualitas auditnya,
Audit Internal telah dan akan
mengalokasikan waktu dan sumber
daya yang tepat, serta akan membina
koordinasi antara atasan dan bawahan
secara konsisten dan terpadu.
Laporan AkuntabilitasDan Kegiatan Audit Internal Tahun 2014
179Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014180 Step Ahead to Better Living
Akuntan Publik
Sesuai prinsip dasar tata kelola
perusahaan, yakni transparansi
dan akuntabilitas, pada setiap
penyelenggaraan RUPS Tahunan,
Perseroan menyajikan laporan
keuangan yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang memiliki
kredibilitas tinggi. Penunjukan KAP
dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, antara lain:
independensi, reputasi dan kompetensi.
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor
eksternal berkewajiban menjaga
independensinya dengan berpedoman
pada standar audit yang diterbitkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Perseroan telah menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Jansen &
Ramdan untuk melakukan audit atas
laporan keuangan konsolidasian
tahun buku 2014. Penunjukan KAP
ini merupakan periode yang pertama
sebagai auditor eksternal Perseroan.
Adapun Akuntan yang menangani
pelaksanaan audit adalah Jansen
Marpaung, Ak., BKP.CPA yang
merupakan pelaksana audit untuk
periode yang pertama.
Selain jasa audit laporan keuangan
tahunan, Perseroan tidak memberikan
tugas lain kepada KAP Jansen &
Ramdan.
181Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Manajemen Risiko
Risiko utama yang dihadapi Perseroan
adalah risiko kenaikan tingkat suku
bunga yang dapat mempengaruhi
daya beli dan kemampuan masyarakat
untuk membeli produk-produk yang
ditawarkan Perseroan dan kenaikan
harga pokok penjualan.
Secara garis besar risiko-risiko yang
dihadapi oleh Perseroan adalah:
1. Risiko kenaikan tingkat suku
bunga bank
2. Risiko peningkatan harga bahan
baku
3. Risiko persaingan usaha
4. Risiko permintaan pasar properti
5. Risiko peraturan atau kebijakan
pemerintah
6. Risiko perekonomian dari politik
7. Risiko pemeliharaan dan
pengelolaan
8. Risiko gugatan hukum
9. Risiko sebagai perusahaan induk
1. Risiko terhadap kenaikan suku
bunga
Risiko atas suku bunga juga dapat
dihadapi oleh Perseroan, dimana
apabila terjadi peningkatan tingkat
suku bunga maka dapat secara
langsung meningkatkan beban
bunga pinjaman Perseroan dan Anak
Perusahaan. Dalam mengendalikan
risiko kenaikan suku bunga pinjaman
ini Perseroan dan Anak Perusahaan
cukup berhati-hati dalam melakukan
penambahan pinjaman dan selalu
menyesuaikan jangka waktu serta
jumlah pinjaman sesuai dengan
proyek yang akan dilakukan. Kenaikan
tingkat suku bunga juga dapat
mempengaruhi kemampuan atau daya
beli konsumen. Untuk mengendalikan
risiko tersebut, Perseroan dan Anak
Perusahaan menawarkan program-
program penjualan dalam rangka
meningkatkan daya beli konsumen
seperti program Cash back, subsidi
bunga Kredit Pemilikan Properti (KPR/
KPA), program cicilan tanpa bunga,
serta diskon.
2. Risiko terhadap kenaikan harga
bahan baku.
Sebagai pengembang properti,
Perseroan dan Anak Perusahaan
dipengaruhi oleh risiko terjadinya
peningkatan harga bahan baku
konstruksi dimana bahan baku tersebut
ini merupakan komoditas global yang
harganya terpengaruh siklus dan
berfluktuasi tergantung kondisi pasar
global yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi peningkatan biaya
konstruksi dan
Annual Report EMDE 2014182 Step Ahead to Better Living
selanjutnya akan menurunkan marjin
laba kotor Perseroan dan Anak
Perusahaan. Untuk mengendalikan
risiko tersebut, selain pembelian bahan
baku konstruksi tersebut dilakukan
oleh para kontraktor, Perseroan dan
Anak Perusahaan juga melakukan
kontrak pembelian terhadap beberapa
bahan baku kepada supplier-suplier
tertentu.
1. Risiko Kolektibilitas
Perseroan dan Anak Perusahaan
juga menghadapi risiko kolektibilitas
dari pembeli yang melakukan
cicilan/angsuran terutama apabila
pembeli mengalami kegagalan dalam
melakukan pembayaran cicilan/
angsuran kepada Perseroan dan Anak
Perusahaan. Dalam mengendalikan
risiko tersebut Perseroan dan
Anak Perusahaan menerapkan
pengenaan denda atas keterlambatan
pembayaran, dan pembatalan jual-beli.
Untuk segmen persewaan, Perseroan
dan Anak Perusahaan mengelola risiko
yang timbul dari penyewa yang gagal
membayar sewa dengan cara meminta
penyewa untuk memberikan deposit
tunai dan/atau garansi bank untuk
sewa selama 3 bulan di muka sebelum
tanggal awal masa sewa. Selain itu
Perseroan dan Anak Perusahaan juga
melakukan kebijakan penelaahan
berkala terhadap kolektibilitas para
pelanggan.
2. Risiko Likuiditas
Perseroan dan Anak Perusahaan
menghadapi risiko jika Perseroan dan
Anak Perusahaan tidak memiliki arus
kas yang cukup untuk memenuhi
kegiatan operasional dan kewajiban
keuangan pada saat jatuh tempo.
Perseroan dan Anak Perusahaan
mengelola profil likuiditas dengan
melakukan pre-selling dan pre-
leasing untuk pengembangan proyek
serta dengan mendapatkan fasilitas
kredit jangka panjang. Perseroan dan
Anak Perusahaan juga menerapkan
risiko likuiditas yang berhati-hati
dengan mempertahankan saldo kas
yang cukup yang dihasilkan dari
arus kas internal dan memastikan
ketersediaan sumber pendanaan
yang cukup dan fasilitas kredit yang
diperoleh, pendanaan dari penjualan,
serta mempertahankan kebijakan
penagihan hasil penjualan secara
intensif. Dengan mempertimbangkan
kondisi dan perencanaan di masa yang
akan datang, Perseroan berkeyakinan
bahwa kondisi likuiditas atau arus kas
dapat dikelola dengan baik.
183Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Sistem PengendalianInternal
Perseroan telah menyusun dan
mempunyai Sistem Pengendalian
Internal berupa serangkaian
kebijakan dan prosedur standar
dalam menjalankan setiap kegiatan
operasionalnya serta sistem informasi
dan pelaporan untuk menunjang
pengambilan keputusan manajemen.
Sistem ini terus mengalami
penyempurnaan dan hingga saat
ini dinilai cukup efektif untuk
mengendalikan dan meminimalkan
risiko yang ada.
Adalah tugas Audit Internal untuk
memastikan sistem pengendalian
internal yang ada sudah baik dan
efektif dijalankan di setiap lini usaha,
sesuai dengan misi yang tercantum
dalam Piagam Audit Internal, yaitu
untuk memberikan penilaian yang
obyektif dan independen serta
memberikan layanan konsultatif
dalam hal keefektifan dan kecukupan
pengendalian, manajemen risiko, dan
tata kelola perusahaan.
Selama tahun 2014, sistem
pengendalian internal yang dilakukan
oleh Audit Internal telah dilaksanakan
melalui hal-hal berikut :
1. Penyusunan rencana audit
tahunan untuk audit unit-unit
usaha maupun kantor pusat, dan
telah diselesaikannya seluruh
penugasan audit sesuai rencana;
2. Lingkup audit meliputi pengujian
dan evaluasi atas kecukupan dan
efektivitas pelaksanaan sistem
pengendalian internal;
3. Penilaian atas efektivitas dan
efisiensi di bidang keuangan,
akuntansi, pemasaran, sumber
daya manusia, operasional,
teknologi informasi, dan kegiatan
lainnya dengan pendekatan
risiko (risk-based audit), serta
pendeteksian atas kemungkinan
terjadinya pelanggaran atau
kecurangan;
4. Pemberian saran perbaikan atas
sistem pengendalian internal yang
diperlukan, serta pembahasan
bersama Direktur dan jajaran
manajemen terkait;
5. Pemantauan tindak lanjut
perbaikan yang telah disepakati;
6. Penyusunan dan pelaporan hasil
audit beserta tindak lanjutnya
kepada Direktur Utama;
7. Pelaporan secara berkala
kemajuan dan hasil audit
serta tindak lanjut Direksi dan
manajemen kepada Komite Audit
dan Dewan Komisaris;
8. Evaluasi mutu Audit Internal yang
dilakukan dan penyempunaan
program audit, audit teknik, sistem
pelaporan maupun meningkatkan
kompetensi para auditor.
Annual Report EMDE 2014184 Step Ahead to Better Living
Corporate Social Responsibility
CSR Lingkungan Hidup
Mengusung arti pentingnya
lingkungan hidup yang sehat dan asri,
Perseroan sangat memperhatikan
aspek kenyamanan dan kebersihan
lingkungan. Saat ini green living
sudah menjadi tren kota masa
depan, bercirikan kota yang hijau dan
penggunaan energi murni dari alam,
namun tidak mengeksploitasi sumber
daya alam.
Pengembangan kawasan yang
dilakukan Perseroan memperhatikan
aspek ruang terbuka hijau dengan
menghiasai taman. Pentingnya
keberadaan ruang terbuka hijau
ini merupakan kebutuhan bagi
masyarakat.
Perseroan sangat memahami prinsip
arsitektur hijau yang ramah lingkungan
dalam mewujudkan pengembangan
kawasan hunian dan komersial yang
asri dan selaras dengan alam. Di
kawasan Cinere dan Sentul, Perseroan
memiliki keuntungan manfaat dari
kondisi alam yang sangat mendukung
prinsip arsitektur hijau. Tanah
yang berkontur, udara sejuk kaki
pegunungan, sumber air tanah yang
bersih, serta letak ketinggian tanah
yang membebaskan kawasan Cinere
dan Sentul dari musibah banjir ditata
dengan baik oleh Perseroan agar
tercipta kawasan yang asri, bersih,
segar dengan hunian yang tertata
rapih dan apik dengan akses jalan
utama yang memadai serta fasilitas
kegiatan sehari-hari yang lengkap.
185Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
CSR Kesehatan
Perseroan mengadakan kegiatan
donor darah di Mall Bellagio Mega
Kuningan Jakarta Selatan bagi
karyawan dan masyarakat sekitar pada
19 September 2014. Kegiatan donor
darah ini dilaksanakan agar masyarakat
peduli dengan kegiatan tersebut,
bahkan dapat dijadikan gaya hidup
masa kini. Masyarakat yang semakin
sering mendonorkan darahnya akan
memperoleh manfaat yang semakin
besar bagi kesehatan mereka.
Manfaat donor darah bagi kesehatan
yang dijelaskan pada kegiatan ini
adalah menurunkan berat badan,
melindungi jantung, meningkatkan
sel darah merah, mencegah stroke,
memperbaharui sel-sel darah baru
dan mencegah risiko terkena penyakit
langka. Karena banyaknya manfaat
donor darah bagi kesehatan, maka
kegiatan sosial ini diharapkan dapat
mengubah gaya hidup masyarakat.
Annual Report EMDE 2014186 Step Ahead to Better Living
Tanggung jawab sosial berperan
penting untuk mewujudkan visi
Megapolitan Developments, yakni
memberikan kehidupan yang layak
di seluruh negeri ini. Karena itu,
pengembangan perusahaan selalu
terkait dengan kontribusi sosial
yang diberikan kepada komunitas
dan lingkungan. Untuk memelihara
dan memperbaiki kualitas hidup
masyarakat, Perseroan melaksanakan
sebuah tanggung jawab sosial
secara berkesinambungan. Kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visi
Perseroan tersebut dilakukan melalui
program-program tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR-Corporate
Social Responsibility).
Program-program kepedulian sosial,
yang dititikberatkan pada bidang
pendidikan, kesehatan masyarakat,
dan kesejahteraan sosial, tersebut
dirancang dan dilaksanakan secara
berkesinambungan setiap tahun.
Itu termasuk program peningkatan
kualitas hidup, seperti membina
kehidupan beragama dan kerukunan
warga, serta pelestarian lingkungan
hidup. Di samping para karyawan
Perseroan dan masyarakat di sekitar
Perseroan berada, pelaksanaan
program-program tersebut sangat
diharapkan dapat memenuhi harapan
masyarakat umum. Pada prinsipnya,
Perseroan selalu menciptakan
keseimbangan dalam lingkungan
CSR Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
187Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
kerja, karena hal itu dapat memberikan
keuntungan bagi masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan.
18 Juli 2014
Perseroan mengadakan acara buka
puasa bersama dengan beberapa
yayasan anak yatim-piatu pada 18 Juli
2014. Kegiatan sosial ini merupakan
bentuk kepedulian Perseroan dalam
rangka memenuhi kewajiban sosial
untuk berbagi berkah dengan para
anak yatim-piatu.
Ustadz Ali Limau menyampaikan
pesan-pesan rohani setelah
sebelumnya melaksanakan Tausiah,
yaitu pembacaan ayat-ayat suci
Al-Qur’an. Acara ini dihadiri oleh
para tamu undangan, jajaran direksi
manajemen Perseroan, karyawan dan
perwakilan beberapa yayasan di Cinere
dan sekitarnya. Dalam acara tersebut,
Perseroan memberikan bantuan
sosial berupa sembilan bahan pokok
(sembako) dan alat-alat sekolah.
9 Oktober 2014
Perseroan menggelar acara bertajuk
“Berkurban Bagi Sesama” dalam
rangka merayakan hari raya Idul Adha
di Mall Cinere.
18 Desember 2014
Perseroan melaksanakan perayaan
Natal Bersama dengan Yayasan Panti
Jompo Tresna Werdha Bogor pada
18 Desember 2014. Dalam acara
tersebut, Perseroan berbagi berkat
dan kebahagiaan dengan memberikan
bantuan sosial untuk panti jompo
tersebut. Hal tersebut merupakan
wujud kepedulian sosial Perseroan
kepada masyarakat.
Adapun bantuan sosial yang
disampaikan Perseroan berupa
selimut hangat, alat-alat kebersihan,
perlengkapan mandi, dan sembilan
bahan pokok (sembako), di antaranya
beras, minyak goreng, susu, dan
sebagainya.
Acara Natal ini dihadiri oleh para
stakeholders, pemerintah daerah,
dan karyawan serta perwakilan
dari Yayasan Panti Jompo. Acara
dibuka dengan penyampaian kata
sambutan dari Lora Melani Lowas
Barak Rimba selaku Presiden Direktur
Annual Report EMDE 2014188 Step Ahead to Better Living
Perseroan menerapkan beberapa
aspek-aspek penting sehubungan
tanggung jawab terhadap konsumen
antara lain:
1. Dalam mengembangkan
kawasan, Perseroan tidak
hanya menjalankan bisnis untuk
mengoptimalkan profit semata.
Perseroan berorientasi pada
kualitas dan added value yang
dapat dinikmati oleh seluruh
konsumen khususnya, serta para
stakeholders pada umumnya.
2. Dalam hal Komunikasi dan
Layanan Konsumen, Perseroan
membuka sarana komunikasi
bagi para konsumen melalui
layanan customer service di
marketing gallery, layanan melalui
telepon, atau melalui email di
website Perseroan. Konsumen
dapat memberikan masukan,
kritik (keluhan) dan saran yang
diperlukan untuk peningkatan
kualitas layanan konsumen.
CSR Tanggung Jawab kepada Konsumen
PT Megapolitan Developments, Tbk. Beliau menyampaikan beberapa hal sehingga
membuat semangat dan sukacita Natal hadir di acara tersebut. Acara Natal tersebut
diisi oleh ibadah, dan penyalaan lilin diiringi lagu-lagu rohani yang semakin menambah
sukacita perayaan Natal.
189Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Perkara Penting
Pada tahun 2014 beberapa perkara
penting yang dihadapi Perseroan
adalah sebagai berikut:
1. Perkara Tanah PT Graha Mentari
Persada No. 130/G/2013/PTUN-
BDG di Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandung antara Sunaryo
Pranoto selaku Penggugat
melawan Kepala Kantor
Pertanahan Kota Depok selaku
Tergugat dan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku
Tergugat II Intervensi/Terbanding
II atas tanah yang belum
dikembangkan di Graha Cinere di
atas Sertifikat HGB No. 4/Krukut
seluas 21 hektar. Gugatan ditolak
oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara dan Penggugat melakukan
Banding ke Pengadilan Tinggi.
Hasil dari putusan Pengadilan
Tinggi menguatkan Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara
dan saat ini Penggugat sedang
mengajukan Kasasi di Mahkamah
Agung.
2. Perkara Perdata terkait gugatan
dari Charles Dulles Marpaung yang
ditujukan kepada PT Cosmopolitan
Persada Developments, Sudjono
Barak Rimba, dan Lora Melani
Lowas dengan Register Perkara
N o . 1 0 3 / P d t .G /2 0 1 1 / P N . J k t .
Sel tertanggal 18 Februari
2011 dengan putusan No. 103/
Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tertanggal
18 Oktober 2011 yang amar
putusannya “Menolak Gugatan
penggugat untuk seluruhnya”.
Penggugat mengajukan Banding
dan permohonan Banding ditolak
di Pengadilan Tinggi Jakarta
dengan berkas Perkara No. 201/
Pdt/2012/PT.DKI tanggal 12 Juli
2012 dan selanjutnya sejak tanggal
02 November 2012 Penggugat
mengajukan Kasasi di Mahkamah
Agung dan amar putusannya
menolak permohonan Kasasi
tanggal 18 Oktober 2011. Sampai
dengan saat ini perkara tersebut
masih dalam proses.
3. Perkara tanah PT Megapolitan
Developments Tbk No. 105/Pdt.
Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr.
Marulloh bin Ridwan selaku
Pelawan melawan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku Terlawan,
Sdr. Mursalih bin H. Naumar selaku
Turut Terlawan I, dan Sdr. Ismail
Marzuqi selaku Turut Terlawan II
atas tanah di Graha Cinere.
Annual Report EMDE 2014190 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014190 Step Ahead to Better Living
4. Perkara tanah PT Megapolitan
Developments Tbk No. 117/Pdt.
Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr.
Jannes Peter Siahaan selaku
Pelawan melawan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku Terlawan
atas tanah di Graha Cinere.
5. Perkara tanah PT Megapolitan
Developments Tbk No. 116/Pdt.
Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr.
Mahyudin Bin H. Umar Goum selaku
Pelawan melawan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku Terlawan
atas tanah di Graha Cinere.
Annual Report EMDE 2014190 Step Ahead to Better Living
191Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 191Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Data Perusahaan
Sejak beberapa tahun terakhir Perseroan
menggunakan situs di internet sebagai
bagian dari pintu masuk dan etalase baik
bagi konsumen, investor dan masyarakat
luas untuk lebih mengenal Megapolitan
Developments maupun untuk berinteraksi
dengan Megapolitan Developments.
Pada situs Megapolitan Developments yang
beralamat di www.megapolitan-group.com
dapat dilihat hal-hal yang berkaitan dengan
Megapolitan Developments, di antaranya
profil singkat, produk yang ditawarkan
sampai keterbukaan informasi Perseroan.
191Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014192 Step Ahead to Better Living
Kode etik (Code of Conduct)
Perseroan menjabarkan prinsip-prinsip
dasar perilaku pribadi dan profesional
yang diharapkan dapat dilakukan oleh
para karyawan dalam melaksanakan
tugasnya. Hal Ini merupakan standar
perilaku yang wajar, patut dan dapat
dipercaya untuk seluruh karyawan
Perseroan. Karena itu, kode etik
Perseroan berlaku bagi seluruh
karyawan Perseroan.
Penerapan Kode Etik Perseroan diikuti
dengan Ketentuan terkait gratifikasi
serta mekanisme Whistleblowing
System (Sistem Pelaporan
Pelanggaran) yang dibangun sebagai
media pelaporan pelanggaran kode
etik serta kebijakan peraturan disiplin
Perseroan yang mengatur jenis-
jenis pelanggaran dan mekanisme
penanganan pelanggaran.
Komitmen Kode Etik
Kode etik Perseroan berlaku bagi
seluruh karyawan di seluruh jenjang
organisasi Perseroan. Penerapan kode
etik Perseroan secara terus menerus
dan berkesinambungan dalam bentuk
sikap, perbuatan, komitmen, dan
ketentuan mendukung terciptanya
budaya perusahaan yang menjunjung
tinggi moral dan integritas dalam
melaksanakan tugas operasional.
Elemen Kode Etik
Setiap karyawan bertanggung jawab
mewujudkan Kode Etik Perseroan
ke dalam setiap perilaku sehingga
tidak akan merugikan masing-masing
karyawan yang bersangkutan ataupun
Perseroan karena tingkah laku
karyawan mencerminkan etika bisnis
Perseroan. Adapun elemen-elemen
kode etik Perseroan terdiri dari:
1. Kepatuhan terhadap hukum dan
kebijakan Perseroan
Perseroan berkomitmen untuk
mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam
segala kegiatan bisnis. Karyawan
Perseroan juga menjunjung tinggi
kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan untuk
memperkuat budaya kepatuhan
Perseroan.
2. Hubungan dengan Pemangku
Kepentingan
a. Etika terhadap konsumen
Perseroan memiliki komitmen
untuk meningkatkan kepuasan
dan loyalitas konsumen
dengan menyediakan produk
dan/atau jasa yang dibutuhkan
oleh konsumen sepanjang
hal itu sesuai dengan
Kode Etik
193Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
ketentuan yang berlaku.
Karyawan menjunjung tinggi
kejujuran dan transparansi
dalam melakukan aktivitas
layanan terhadap konsumen.
Ini adalah prinsip utama
terhadap dedikasi karyawan
kepada konsumen dan
untuk menjamin kesetiaan
konsumen atas produk dan/
atau jasa serta layanan yang
diberikan Perseroan.
b. Etika Terhadap Mitra Kerja
Perseroan berkomitmen
menjalankan hubungan
dengan Mitra Kerja
berdasarkan praktik-praktik
usaha yang sah dan wajar,
serta memberikan manfaat
yang optimal bagi Perseroan
dengan menjunjung tinggi
kepatuhan terhadap
perundangan yang berlaku.
Para karyawan menjunjung
tinggi sikap profesionalisme
dengan selalu mengutamakan
kepentingan perusahaan di
atas kepentingan pribadi atau
pihak lain. Para karyawan
memastikan Mitra Kerja
tunduk pada kebijakan
Perseroan dan peraturan
perundangan yang berlaku
serta setuju untuk menjaga
setiap hubungan kerahasiaan
dengan Perseroan, kecuali
pengungkapan kerahasiaan
tersebut telah diakui dan
disetujui oleh Perseroan.
c. Etika Terhadap Pesaing
Perseroan berkomitmen
untuk mempertahankan
pertumbuhan yang
berkelanjutan (sustainable
growth) dalam menjalankan
bisnis properti dengan
berdasar pada prinsip-
prinsip profesionalisme serta
persaingan yang sehat dan
kompetitif. Para karyawan
menjunjung tinggi untuk
mengedepankan prinsip
persaingan yang sehat
dalam menjalankan kegiatan
usaha, dengan menempatkan
pesaing sebagai pemacu
peningkatan kinerja.
d. Etika terhadap Regulator
Perseroan berkomitmen untuk
memenuhi kewajiban dan
ketentuan yang ditetapkan
oleh regulator sektor
properti maupun otoritas
berwenang lainnya. Karyawan
Perseroan berkomitmen untuk
membangun komunikasi
Annual Report EMDE 2014194 Step Ahead to Better Living
yang baik dengan regulator
sektor properti maupun
otoritas berwenang lainnya
berdasarkan standar etika dan
peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Etika terhadap Pemegang
Saham
Perseroan berkomitmen
untuk mengupayakan hasil
kontribusi yang positif dan
optimal bagi para pemegang
saham. Para Karyawan
menjunjung tinggi prinsip
transparansi dan akuntabilitas
dalam menyampaikan laporan-
laporan, sehingga laporan
tersebut dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3. Hubungan dengan Masyarakat
dan Lingkungan Hidup
Perseroan berkomitmen
menjunjung tinggi nilai-nilai
masyarakat setempat (local
wisdom) dan memberikan
manfaat serta mendukung
pelestarian lingkungan hidup
dimana Perseroan menjalankan
operasionalnya. Menjaga
hubungan baik dengan
masyarakat setempat adalah kunci
keberhasilan Perseroan untuk
menjaga loyalitas konsumen dan
juga meningkatkan kepercayaan
mereka.
Para Karyawan berkomitmen
menjadi warga yang baik di
semua lingkungan di manapun
mereka ditempatkan. Hal tersebut
bertujuan agar bisnis Perseroan
senantiasa dapat dijaga agar
dapat terus berkembang untuk
membantu usaha masyarakat.
4. Hubungan Perusahaan dengan
Para Karyawan
a. Etika Perseroan terhadap
Para Karyawan
Perseroan berkomitmen
memberikan kesempatan yang
sama terhadap semua Karyawan
untuk berpartisipasi aktif dalam
mencapai visi dan misi Perseroan
tanpa diskriminasi atas dasar
kesetaraan dan saling percaya.
Para Karyawan berpartisipasi aktif
dalam pencapaian visi dan misi
Perseroan dengan menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya
untuk meningkatkan produktivitas
dan kinerja.
195Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
b. Perilaku Etis Terhadap
Sesama Karyawan
Perseroan berkomitmen untuk
menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif guna
meningkatkan produktivitas
kerja dengan mengatur etika
perilaku sesama pekerja. Para
Karyawan menjunjung tinggi etika
saling menjaga, menghargai dan
menghormati satu sama lain.
5. Kerahasiaan Informasi Perseroan
a. Perlindungan Informasi
Konsumen
Perseroan berkomitmen untuk
menjaga kepercayaan masyarakat
dalam rangka kelangsungan
usaha Perseroan. Para Karyawan
menjunjung tinggi etika untuk
wajib menjaga seluruh informasi
terkait konsumen terhadap pihak
luar.
b. Penggunaan Informasi
Internal Perseroan
Para Karyawan menjunjung
tinggi etika terkait penyampaian
informasi internal yang ada di
Perseroan yang hanya dapat
disampaikan kepada pihak-pihak
berkepentingan sesuai ketentuan
yang berlaku. Para Karyawan
diwajibkan untuk menjaga
penyampaian informasi internal
Perseroan.
6. Integritas dan Akurasi Pelaporan
Perseroan
Perseroan berkomitmen
untuk menghasilkan laporan
yang tepat, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada
manajemen, pemegang saham,
konsumen dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya. Para
Karyawan bertanggung jawab
terhadap pencatatan resmi
mengenai kegiatan Perseroan
secara akurat, jujur, lengkap, dan
tepat waktu.
7. Benturan Kepentingan
Perseroan berkomitmen untuk
memiliki dan menerapkan
kebijakan penanganan benturan
kepentingan yang mengikat Para
Karyawan dalam rangka mencegah
adanya tindak pidana korupsi dan
praktik kolusi serta nepotisme
di lingkungan Perseroan. Para
Karyawan dilarang menempatkan
diri pada posisi atau situasi yang
dapat menimbulkan benturan
kepentingan antara dirinya dengan
Perseroan, konsumen Perseroan
maupun pihak ketiga yang dapat
merugikan atau mengurangi
keuntungan Perseroan. Dalam
mengambil keputusan, para
karyawan Perseroan tidak boleh
dipengaruhi oleh kepentingan
Annual Report EMDE 2014196 Step Ahead to Better Living
pribadi ataupun golongan tertentu
yang dapat secara sadar atau
tidak sadar akan mempengaruhi
pertimbangan terbaik bagi
kepentingan Perseroan.
8. Kontribusi dan Aktivitas Politik
Perseroan berkomitmen untuk
tidak memperkenankan dana,
fasilitas dan sumber daya untuk
disumbangkan kepada dan atau
digunakan oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam kegiatan politik
atau usaha sejenis lainnya. Para
Karyawan menjunjung tinggi etika
untuk tidak mengkontribusikan
waktu, uang atau sumber daya
pribadinya bagi aktivitas politik.
197Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Dalam rangka menegakkan nilai kepatuhan
serta tata kelola Perusahaan, Perseroan
membuka akses terkait mekanisme
penerimaan laporan pelanggaraan
kode etik Perusahaan yang antara lain
memiliki potensi penyimpangan (fraud)
yang berdampak negatif bagi kinerja
Perseroan dalam berbagai aspek. Laporan
pelanggaran dapat disampaikan kepada
Divisi Internal Audit dan Corporate
Secretary.
Perseroan akan melakukan penelaahan
atas laporan, mengambil tindakan yang
diperlukan, serta tindakan perbaikan atau
solusi yang diperlukan seperti misalnya
penyempurnaan Standard Operating
Procedures (SOP) agar pelanggaran tidak
terulang lagi di kemudian hari.
Annual Report EMDE 2014198 Step Ahead to Better Living
Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2014
oleh Dewan Komisaris & Direksi
199Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014200 Step Ahead to Better Living
201Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014202 Step Ahead to Better LivingAnnual Report EMDE 2014202 Step Ahead to Better Living
Real Estate Investing, Even On A Very Small Scale,
Remains A Tried And True Means Of Building
An Individual’s Cash Flow And Wealth
Robert Kiyosaki
Annual Report EMDE 2014202 Step Ahead to Better Living
203Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living 203Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
INFORMASI KEUANGAN
203Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014204 Step Ahead to Better Living
DAFTAR ISI
Halaman Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .......................................................................... 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ............................................................ 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ....................................................................... 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian ....................................................................................... 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ................................................................ 6 - 83
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Aset Keuangan Lainnya
Piutang Usaha
Piutang Usaha KetigaPihak Ketiga
Piutang Usaha BerelasiPihak Berelasi
Piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan beban dibayar di muka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Tanah yang belum dikembangkan
Piutang Pihak Berelasi
Penyertaan saham
Goodwill
Aset Tetap
Aset Tetapsetelah dikurangi akumulasi penyusutan
Akumulasi penyusutan masing - masing sebesar :
Tahun 2013 Rp 20.821.432.772
Tahun 2014 Rp 24.705.439.850
Properti investasi
Properti investasisetelah dikurangi akumulasi penyusutan
Akumulasi penyusutan masing - masing sebesar :
Tahun 2013 Rp 24.354.105.881
Tahun 2014 Rp 29.324.075.956
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
2.109.551.639 2.109.551.639
543.631.345.624 405.686.613.037
1.179.018.690.672 938.536.950.089
32.824.410.261
140.477.025.607
32.898.344.344
9.897.343.263
3m , 14
3n, 13
237.292.974.535 220.932.061.415
56.625.068.329 64.598.605.765
74.302.315.253 75.250.706.611
635.387.345.048 532.850.337.052
3d, 3f, 30
3i, 10
3i, 12
1.024.671.793 1.348.522.020
3i, 11 18.737.755.142 18.173.811.151
- 20.000.000.000
1.347.050.906 211.924.749
152.516.134.644
140.000.000 1.981.029.151
3t, 18a
2014 2013
3e, 5 148.761.440.369 79.393.200.081
161.687.389.771
3h, 9 303.689.037.067 259.225.715.256
3d1
3f, 7
3d, 3f, 7
3d, 8
Catatan
3i, 24
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas jangka pendek
Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Keuangan Lainnya
Hutang Usaha
Hutang Usaha Pihak KetigaPihak Ketiga
Hutang Usaha Pihak BerelasiPihak Berelasi
Hutang Lain -lain
Hutang Pajak
Beban yang masih harus dibayar
Estimasi biaya penyelesaian proyek
Pendapatan diterima di muka
Hutang Pembiayaan
Jumlah liabilitas jangka pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Hutang Pihak Berelasi
Imbalan kerja Karyawan
Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - JP15
Hutang Pembiayaan
Jumlah kewajiban jangka panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal Saham
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Modal Dasar - 10.000.000.000 saham
Modal Saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
JUMLAH EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK INDUK
Kepentingan non pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN KEWAJIBAN
163.744.635.358 45.961.971.000
17.600.216.959
540.562.565.001
1.179.018.690.672 938.536.950.089
602.964.693.571 557.941.179.685
17.378.614.684
14.210.898.783 15.207.196.357
188.579.559.671 116.057.776.524
392.140.844.427 289.122.314.813
109.640.456.451 64.838.544.840
576.053.997.101 380.595.770.404
335.000.000.000 335.000.000.000
140.724.020.161 140.724.020.161
18.350.868.480 17.962.478.010
29.094.403.571 44.585.362.370
5.352.081.340 4.193.408.355
Catatan 2014 2013
82.283.453.405 60.651.222.223
49.904.469.472
3.689.388.120
26.444.006.232
4.020.864.742
3d, 17
3t, 18b
20
3d, 15
3d, 16
3d, 3g, 16
19, 37
21
3d, 3g, 31
3s, 31, 38
23
24b
26
Modal Ditempatkan dan Disetor - 3.350.000.000
saham
3x, 22
3x, 22
675.721.585 -
1.601.778.415 -
2, 3v, 24a
10.225.300.460 38.785.448.642
8.341.438.441 6.726.035.949
183.913.152.674 91.473.455.591
585.364.476.612
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan Usaha
Beban Pokok Penjualan
Laba / (Rugi) Kotor
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
Penghasilan bunga
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban penyusutan dan amortisasi
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Beban bunga - bersih
Bagian laba/(rugi) entitas asosiasi
Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan
Beban ( Manfaat ) Pajak
Beban Pajak KiniPajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Beban (manfaat) Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Laba ( Rugi ) Bersih
####
Laba yang diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK :
Jumlah saham beredar
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar
Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk
- -
3.350.000.000
3.350.000.000
13,44
3.350.000.000
3.350.000.000
10,15
44.801.911.611
221.602.275
45.023.513.886
33.685.773.805
316.702.577
34.002.476.382
44.801.911.611
221.602.275
45.023.513.886
33.685.773.805
316.702.577
34.002.476.382
(70.996.792.781)
2.971.759.158
(2.392.264.601)
5.880.697.625
(13.153.235.535)
(40.435.226.889)
45.023.513.886 34.002.476.382
(17.680.212.416) (13.549.336.201)
45.023.513.886 34.002.476.382
-
(17.680.212.416)
(948.391.356) 664.657.435
62.703.726.302 47.551.812.583
(1.987.591.897) (1.910.578.493)
3q, 3r (13.677.239.905) (15.440.862.613)
(13.549.336.201)
170.253.123.482 115.256.039.166
(4.031.757.619) (3.889.172.670)
4.878.019.031
(1.422.930.422)
5.095.081.228
(24.457.793.459)
3q
3q
3q, 29
3q, 30
3q
3q
3q
Catatan 2014 2013
3q
23q, 27
3q, 27, 31
3t, 18c
26
26
3y, 33
311.279.776.496 225.134.645.500
(141.026.653.014) (109.878.606.334)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
3
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih Nilai
Transaksi
Telah Ditentukan Belum Ditentukan
Penggunaannya Penggunaannya
Saldo per 31 Desember 2012 335.000.000.000 117.365.904.715 23.358.115.446 - 31.152.771.035 506.876.791.196 17.061.912.107 523.938.703.303
Efek penerapan PSAK 38 - 23.358.115.446 (23.358.115.446) - - - - -
Saldo setelah penerapan PSAK 38 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 31.152.771.035 506.876.791.196 17.061.912.107 523.938.703.303
Laba komprehensif yang
diatribusikan kepada:
Pemegang entitas induk - - - - 33.685.773.805 33.685.773.805 - 33.685.773.805
Kepentingan non pengendali - - - - - - 316.702.577 316.702.577
Saldo per 31 Desember 2013 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 64.838.544.840 540.562.565.001 17.378.614.684 557.941.179.685
Laba komprehensif yang
diatribusikan kepada:
Pemegang entitas induk - - - - 44.801.911.611 44.801.911.611 - 44.801.911.611
Kepentingan non pengendali - - - - - - 221.602.275 221.602.275
Saldo per 31 Desember 2014 335.000.000.000 140.724.020.161 - - 109.640.456.451 585.364.476.612 17.600.216.959 602.964.693.571
Saldo Laba
Modal Dasar Tambahan Modal
Disetor
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali Jumlah EkuitasJumlah
Kepentingan Non
Pengendali
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2014 2013
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 376.471.333.667 274.638.281.378
Pembayaran kepada:
Pemasok (214.977.958.305) (142.420.678.243)
Karyawan (34.931.702.624) (23.977.664.099)
Penghasilan bunga 5.095.081.228 5.880.697.625
Beban keuangan (13.677.239.905) (15.440.862.613)
Pajak penghasilan (35.311.910.047) (11.371.603.923)
Pembayaran lainnya 1.315.490.016 (12.113.876.633)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi 83.983.094.030 75.194.293.493
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap (1.695.976.227) (4.974.579.150)
Pelepasan aset tetap 163.403.231 290.500.000
Penambahan properti investasi (135.549.652.419) -
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan (16.360.913.120) (6.837.975.360)
Pelepasan investasi jangka pendek - -
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi (153.443.138.535) (11.522.054.510)
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS
PENDANAAN
Aset keuangan lainnya 20.000.000.000 (20.000.000.000)
Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan 139.414.895.540 (77.964.421.914)
Pemberian piutang kepada pihak berelasi (35.923.541.695) (28.140.524.687)
Penerimaan piutang dari pihak berelasi 43.897.079.131 22.282.435.902
Penerimaan utang dari pihak berelasi 59.984.914.667 24.885.172.716
Pembayaran utang kepada pihak berelasi (88.545.062.849) (21.748.649.333)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan 138.828.284.794 (100.685.987.316)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 69.368.240.288 (37.013.748.333)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 79.393.200.081 116.406.948.414
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3d, 3p, 5 148.761.440.369 79.393.200.081
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
5
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 UMUM
a Pendirian Perusahaan
1)
2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia
3)
4)
5)
PT Megapolitan Developments (d/h Megapolitan Developments Corporation) (“Perusahaan”)
didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10 September 1976 oleh Soeleman Ardjasasmita, S.H.,
Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/513/4, tanggal 5 November 1976, serta telah
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November
1976 dan tambahan Berita Negara No. 855.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di
hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai :
Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik
menjadi Perseroan Terbuka/Publik,
Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan
memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal.Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta
notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan
status Perusahaan.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-
48137.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 yang dibuat di hadapan Notaris
DR. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., mengenai pengunduran diri Komisaris Independen
Perusahaan dan penegasan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam
bidang pembangunan real estate. Pada saat ini ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
pembangunan pertokoan dan pemukiman. Proyek-proyek yang dikembangkan Perusahaan adalah
Graha Cinere yang berlokasi di Cinere, Depok dan Tatya Asri yang berlokasi di Bogor. Perusahaan
memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978.
Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 No.3,
Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950.
6
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 UMUM (Lanjutan )
b. Penawaran Umum
c. Susunan Direksi dan Komisaris
Komisaris
Komisaris Utama :
Komisaris :
Komisaris Independen :
Direksi
Direktur Utama :
Direktur : Barbara Angela Barak Rimba Barbara Angela Barak Rimba
Direktur :
Direktur Tidak Terafiliasi :
Komite Audit
Ketua Komite Audit :
Anggota :
Anggota : -
Internal Auditor : Arif Rahman Hakim Arif Rahman Hakim
Dewan Komisaris :
Dewan Direksi :
Jumlah
Hongisisilia, SE, Ak Hongisisilia, SE, Ak
Lora Melani Lowas Barak
Rimba
Lora Melani Lowas Barak
Rimba
Sentosa Budiman Sentosa Budiman
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Sudjono Barak Rimba Sudjono Barak Rimba
Jennifer Barak Rimba Jennifer Barak Rimba
Pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK) menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan
Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 850.000.000 lembar saham, sesuai
dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No. S-11766/BL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Pada
tanggal 12 Januari 2011, saham Perusahaan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 250 (Rupiah penuh) per saham.
Susunan pengurus Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 sesuai
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 adalah sebagai
berikut:
5.883.027.526 3.679.825.739
7.001.027.526 4.879.325.739
Sutrisno, S.H
2014 2013
1.118.000.000 1.199.500.000
Fanny Setiati Sutanto Fanny Setiati Sutanto
Hongisisilia, SE, Ak Hongisisilia, SE, Ak
Ir. Andreas Bahana, MBA Ir. Andreas Bahana, MBA
7
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas
Anak masing-masing adalah 143 dan 136 orang (tidak diaudit).
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas
Anak adalah sebagai berikut :
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan )
Kompensasi Personil Manajemen Kunci
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
Lokasi Proyek
Kepemilikan Langsung
PT Mega Limo Estate Pembangunan , Perumahan Cinere, Depok
PT Tirta Persada Developments Pembangunan , Perumahan Cinere, Depok
PT Mega Pasanggrahan Indah Pembangunan , Perumahan Cinere, Depok
dan Pusat Pembelanjaan Cijunti, Purwakarta
PT Eltranindo Bina Cipta Pembangunan , Perumahan -
PT Graha Mentari Persada Pembangunan , Perumahan Cinere, Depok
PT Titan Property Apartemen Cinere, Depok
Adapun persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut:
Kepemilikan Langsung
PT Mega Limo Estate
PT Tirta Persada Developments
PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Eltranindo Bina Cipta
PT Graha Mentari Persada
PT Titan Property
Kepemilikan Langsung
PT Mega Limo Estate
PT Tirta Persada Developments
PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Eltranindo Bina Cipta
PT Graha Mentari Persada
PT Titan Property
2007
2006
Entitas Anak 2014 2013
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki
secara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:Tahun
PendirianEntitas Anak Kegiatan Usaha
1982
2007
29.115.720.004 24.101.446.817
753.534.906.225 397.825.468.221
67.019.817.099 67.912.587.745
Adapun jumlah aset masing-masing Entitas Anak yang dikonsolidasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:Entitas Anak 2014 2013
146.930.409.908 143.566.723.819
75,00% 75,00%
99,00% 99,00%
99,995% 100,00%
99,66% 99,66%
99,58% 99,58%
99,38% 99,38%
1983
2000
26.011.118.236 11.798.079.615
108.289.325.452 111.400.001.088
Besarnya imbalan pasca kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2014 dan 2013
berdasarkan perhitungan aktuaris masing-masing adalah sebesar Rp 5.412.837.048 dan Rp
4.332.024.071
8
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
- PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
- PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
- PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
- PSAK 46 (revisi 2013), Pajak Penghasilan
- PSAK 50 (revisi 2013), Instrumen Keuangan
- PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
- PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
- PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan
- PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan
- Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venture
- Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus"
-
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta
peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (atau dahulu disebut
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)), untuk entitas yang berada
di bawah pengawasannya. Berikut SAK yang mulai berlaku pada tahun berjalan:
Dalam rangka implementasi ketentuan ini, Perusahaan telah melakukan penyesuaian nama- nama
pos laporan keuangan konsolidasian, pengelompokan pos-pos laporan keuangan konsolidasian
dalam komponen utama yang sama serta penyesuaian terhadap pengungkapan dan penyajian dalam
laporan keuangan konsolidasian.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN
INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif , diantaranya:
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.
9
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANb.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
Pernyataan Kepatuhan
b. Dasar dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Dasar Penyusunan
Dasar Konsolidasian
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal
efektif penjualan.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasian.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian,
adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) - Lembaga Keuangan
No. VIII G.7 lampiran Surat Keputusan No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas
yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan
mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
10
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
b. Pernyataan Kepatuhan dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan )
Dasar Konsolidasian
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan
nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas
anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada
pemilik entitas induk
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam
laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai
wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan
liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non pengendali. Ketika aset dari entitas anak
dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang
telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah
yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat
seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi
atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar
setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan
awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam
ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur baik pada nilai wajar
atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat
diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar
akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada
pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam
ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik
Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan
nonpengendali mempunyai saldo defisit.
11
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
c. Kombinasi bisnis
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai
penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut
diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada
tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan
kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai
dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam
laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar
tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada
pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup
dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya- biaya terkait akuisisi diakui di
dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan
kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas
yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan
kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari
imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan
kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara
retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran
adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode
pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi
yang ada pada tanggal akuisisi.
12
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
c. Kombinasi bisnis (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak
terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya,
jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal
akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba
rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat
kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya
belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi
menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang
diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan
berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),
"Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
"Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat
standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi
informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi
instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan
instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi
jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan
dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
13
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
1. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Penqukuran setelah pengakuan awal
a) Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain,
memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan
dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan
awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun
keuangan.Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan
awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun
keuangan.Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal
investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian,
nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan setara kas, investasi jangka
pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang bukan usaha - pihak ketiga dan
piutang pihak berelasi.
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai
berikut :
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan
yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi.
14
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
a) Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
c) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau
dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba
atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa
pembiayaan, piutang bukan usaha - pihak ketiga dan piutang pihak berelasi.
Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal,
investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini
menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang
akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat
bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
15
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
1. Aset Keuangan (Lanjutan)
d) Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
2. Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
sebagai berikut:
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan
kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya
perolehannya.Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup pinjaman jangka pendek, utang
usaha, utang bukan usaha - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang pihak berelasi
dan liabilitas jangka panjang.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga
kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk
dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam
ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau
rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam
laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
16
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan )
a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
b) Utang dan pinjaman
3. Saling Hapus Instrumen Keuangan
4 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Penyesuaian risiko kredit
Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi
antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai
untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko
kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut
diperhitungkan.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan
dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara
bersamaan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar
pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut
meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm's-length market
transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial
sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
17
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
5. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
6. Penurunan Nilai Aset Keuangan
a) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis
dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif yang berlaku.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup
biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Pada setiap tanggal Laporan Posisi Keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai.
18
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
6. Penurunan Nilai Aset Keuangan
a) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan
penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai
tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan
dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai
aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya
bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika
di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laba atau rugi.
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia
untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan
berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai
investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke
dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak
dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia
untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama
dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan
nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus
kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga
yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan
Bunga" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
19
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
d. Instrumen Keuangan (Lanjutan )
7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset keuanqan
Liabilitas keuanqan
e. Kas dan Setara Kas
f. Piutang Usaha
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk
bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1)
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2)
Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima
tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan
penyerahan dan salah satu di antara (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial
memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah
memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang
saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas
keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat
liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Berdasarkan
penelaahan masing-masing piutang pada akhir periode, piutang yang nyata- nyata tidak tertagih,
akan dihapuskan dan dibebankan langsung ke dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan.
20
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
g. Transaksi dengan Pihak berelasi
a.
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i.
ii.
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
iv.
v.
vi.
vii.
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan
tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga, seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak- pihak berelasi
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas
lain).Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
Entitas Asosiasi dari entitas ketiga
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas
sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
pihak-pihak berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan
dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor").
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
21
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
h. Persediaan
i. Tanah Yang Belum Dikembangkan
-
- biaya gambar topografi
- biaya pembuatan cetak biru (master plan);
- biaya pengurusan dokumen hukum dan pengamanan aset
- bea balik nama
- komisi untuk perantara
-
- biaya pematangan tanah, termasuk biaya peruntuhan bangunan.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi
bersih (the lower cost or net realizable value) secara agregat. Biaya perolehan persediaan
dialokasikan menurut masing-masing proyek yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi
khusus (specific identification method) untuk beban yang langsung berkaitan dengan proyek
pembangunan perumahan dan berdasarkan rata-rata meter persegi untuk beban fasilitas umum
dan sosial sesuai dengan sektor yang dikembangkan.
Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan
biaya pinjaman serta dipindahkan pada aset bangunan jasa konstruksi pada saat selesai
dibangun dan siap diserahkan pada pemilik.
Biaya perolehan bangunan dalam konstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai
dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset
tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode
identifikasi khusus.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek
pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial
siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan
dalam suatu periode yang cukup lama.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan, perolehan
tanah, serta biaya pinjaman yang dikapitalisasi, dipindahkan ke tanah yang sedang
dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya perolehan tanah yang
dimaksud mencakup biaya pembelian area tanah, termasuk semua biaya yang secara langsung
mengakibatkan tanah tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,
mencakup, tetapi tidak terbatas sebagai berikut :
biaya perolehan tanah, termasuk biaya perolehan bangunan (yang tidak akan digunakan
sebagai bangunan), tanaman, dan lain-lain yang berada di atas tanah tersebut;
imbalan jasa profesional seperti ahli lingkungan hidup, ahli pertanahan, ahli hukum, ahli
konstruksi, dan lain-lain
22
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
j. Beban Dibayar Di Muka
k. Akuisisi
l. Penyertaan Saham
m. Aset Tetap
Penyertaan jangka panjang pada Perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20% yang
dimiliki untuk sementara waktu dicatat sebesar harga perolehan.
Penyertaan jangka panjang pada perusahaan dengan kepemilikan antara 20% sampai dengan 50%
(Perusahaan Asosiasi) dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi saham
pada Perusahaan Asosiasi disesuaikan dengan jumlah neto kenaikan atau penurunan laba atau rugi
neto Perusahaan Asosiasi dan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi. Namun bila terjadi
penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan
tersebut.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi
PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.
Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat
masing-masing biaya.
Sebelum Januari 2011, transaksi akuisisi dengan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode
pembelian (Purchase Method). Pada saat akuisisi aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai
wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aset bersih
Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas
nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset
non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari
aset bersih.
Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill positif dan tidak lagi
diamortisasi (sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), sedangkan untuk goodwill negatif yang terjadi
dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan
pengakuannya dengan melakukan penyesuaian saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011 dengan demikian pengakuan goodwill negatif sejak akuisisi tanggal
1 Januari 2011 dicatat sebagai pendapatan lain-lain periode berjalan.
Perusahaan melakukan pengujian nilai wajar goodwill setiap akhir tahun dengan menggunakan jasa
ahli independen.
23
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
m. Aset Tetap (Lanjutan )
Bangunan
Inventaris kantor
Inventaris proyek
Kendaraan
Jenis Aset Tahun
20
4 - 8
4 - 8
4 - 8
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
rugi penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya.Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk seluruh
aset tetap lainnya selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut :
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No.25, “Hak atas Tanah”. SAK No. 25
menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan
(HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan
atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai
dengan tujuannya.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumIah signifikan
dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian
yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang
terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan.
24
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
n. Properti Investasi
o. Penurunan Nilai Aset
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana untuk menghasilkan rental dan tidak untuk
digunakan dalam operasi untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi biaya konstruksi sampai dengan saat pembangunan atau
pengembangan selesai.Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa
manfaatnya yakni 20 (duapuluh) tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan
yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau
selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh
pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai
aset.Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud ditelaah untuk mengetahui
apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian
akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai aset.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No.13
(Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk
Investasi” menggunakan model biaya.
25
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan )
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
1.
a. Proses penjualan telah selesai;
b.
c.
d.
2.
Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut:
a.
b. Piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui;
c.
d.
3.
a.
b.
c.
Kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing dan/atau
nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar 1 Dolar AS = Rp 12.440
dan Rp 12.189.
Pengakuan pendapatan atas penjualan real estate diakui penuh bila seluruh syarat berikut telah
terpenuhi :
Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah diatas dimana
bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila
seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi :
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap
pinjaman lain
Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-
kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati
Proses konstruksi melampaui tahap awal yaitu fondasi telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai bangunan telah selesai
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali;
Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan
handal
Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
kepada pembeli dan penjual tidak mempunyai liabilitas atau terlibat lagi secara
signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dalam hal ini, bangunan tersebut telah
selesai dan siap ditempati/digunakan.
Sebelumnya Perusahaan menerapkan metode akrual penuh (full accrual method) dan pada
tahun 2011 Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi pengakuan penjualan
kavling tanah tanpa bangunan dengan menggunakan metode deposit (deposit method).
Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan real estate,
penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka
Unit real estate tersebut tetap dicatat sebagai aset penjual, demikian juga dengan
liabilitas yang terkait dengan unit real estate tersebut, walaupun liabilitas tersebut telah
dialihkan ke pembeliKhusus untuk unit real estate, penyusutan atas unit real estate tersebut tetap diakui
oleh penjual
Penjualan bangunan kondominium, apartemen, pusat perbelanjaan dan bangunan
sejenisnya diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage
completion method) apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi, yaitu :
26
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan )
1.
2.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
r. Biaya Pinjaman
s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan
Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi
dengan andal; bila bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja.
Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaran - pengeluaran
lain untuk pengembangan tanah, beban pokok penjualan rumah tinggal, apartemen, dan sejenisnya
meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya
Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikas ian pembangunan dikapitalisasi
sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya
pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Adopsi PSAK No.26 yang direvisi tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
Bunga biaya komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan, pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya
aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi
sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan
Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas
pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti,
antara lain Pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada tahun berjalan ke dalam
pendapatan komprehensif lain. Kelompok Usaha memilih metode ini dalam pengakuan
keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) ini berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan pasca kerja manfaat pasti ditentukan
dengan metode penilaian ak tuaris Projected Unit Credit dan keuntungan dan kerugian aktuaria diakui
pada tahun dimana keuntungan dan kerugian terjadi dalam pendapatan komprehensif lain.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima
dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method
sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode kontrak selesai (completed contract method)
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja
27
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
s. Provisi Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (Lanjutan )
t. Perpajakan
u. Informasi Segmen
Biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program
yang ada diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dian ut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Bentuk primer
pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan segmen sekunder adalah
berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan karena seluruh
kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak berada di Kabupaten Bogor, di wilayah Jawa Barat.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individua l maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.
Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected
Unit Credit di mana keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu langsung diakui dalam
tahun berjalan.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian kecuali untuk
entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Pada tanggal 4 November 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008
mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau
Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau
bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa tersebut, tidak terdapat beda
waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang
berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk
pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak
tangguhan. Beban secara pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada
laporan keuangan konsolidasian periode berjalan.
28
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
u. Informasi Segmen (Lanjutan )
v. Biaya Emisi Saham
w. Penggunaan Estimasi
x. Sewa
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.KEP-
554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang agio
saham.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana
entitas beroperasi.Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item -item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang
sesuai terhadap segmen tersebut, Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup,
dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap
berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke laba rugi dengan
metode garis lurus selama masa sewaSewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada
awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini
daripembayaran sewa minimum.
29
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan )
x. Sewa (Lanjutan )
y. Laba Per Saham
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK
a.
b.
c.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto tahun berjalan dengan rata-
rata tertimbang saham yang beredar, setelah memperhitungkan pengaruh dari perubahan jumlah
saham beredar. Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham dasar untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, masing-masing sebesar
3.350.000.000 saham.
Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Tirta
Persada Developments (TPD). TPD didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas
+17ha, yang berlokasi di Bogor City Center, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku
sebesar Rp 1.673.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap TPD sebesar
99,58%.Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT
Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah
seluas + 195ha, yang berlokasi di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, yang dikenal dengan Megapolitan Sentul City, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku
sebesar Rp 17.161.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap MMP sebesar
99,77%.Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perusahaan melepas kepemilikannya di MMP senilai Rp
10.281.000.000 kepada Pan Asia Holding Investment Ltd, sehingga kepemilikan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2008 menjadi 40%.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan
bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga yang konstan atas saldo pembiayaan.
Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa sedemikian
rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas
setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang
sama dengan metode penyusutan aset tetap yangdimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang
memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Graha
Mentari Persada (GMP). GMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas +
30ha, di Graha Cinere yang berlokasi di Kelurahan Limo (d/h Desa Limo), Kecamatan Limo (d/h
Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor) dan Kelurahan Krukut (d/h desa Krukut),
Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor), yang
diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 6.216.000.000. Nilai tersebut mewakili
kepemilikan Perusahaan terhadap GMP sebesar
99%.
30
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (Lanjutan )
d.
e.
-
-
f.
- LML sebesar Rp 9.380.000.000 dengan cara penyetoran tunai.
-
-
g.
SBR sebesar Rp 28.183.000.000 yang dilakukan dengan cara penyetoran tunai
sejumlah Rp 9.370.000.000 serta imbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp
7.813.000.000 atas saham yang dimiliki di MLE dan dengan nilai nominal sejumlah
Rp 11.000.000.000 saham yang dimiliki di MPI.
Barbara Angela Barak Rimba (BABR) sejumlah Rp 7.500.000.000 yang dilakukan
dengan cara inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 6.250.000.000 atas saham
yang dimiliki di MLE dan sejumlah Rp 1.250.000.000 saham yang dimiliki di MPI
Berdasarkan Akta perjanjian No. 3 tanggal 1 September 2008 Notaris Misahardi Wilamarta, S.H.,
M.H., M.Kn., LL.M., telah dilakukan pengambilalihan saham PT Titan Property (TP) di mana
sebanyak 10.000 saham atas nama PT Pada Investama dan sebanyak 9.999 saham atas nama PT
Sam Investama oleh PT Megapolitan Developments senilai Rp 18.000.000.000 dan sebanyak 1
saham atas nama PT Sam Investama diambil alih oleh Tn. Sudjono Barak Rimba, kepemilikan
saham TP 99,995% dikuasai oleh Perusahaan.
Bahwa adanya peningkatan modal dalam Perusahaan dilakukan dengan cara mengambil alih porsi
kepemilikan saham Lora Melani Lowas Barak Rimba (LML) dan Sudjono Barak Rimba (SBR) pada
PT Eltranindo Bina Cipta (EBC), sehingga kepemilikan saham LML dan SBR masing-masing
sejumlah Rp 9.380.000.000 atau sebanyak 938 lembar saham dan Rp 9.370.000.000 atau sebanyak
937 lembar saham EBC beralih kepada Perusahaan, sehingga 75% kepemilikan saham EBC
dikuasai oleh Perusahaan. Inbreng yang dilakukan dengan menyerahkan saham kepemilikan LML
dan SBR di Perusahaan sesuai dengan Akta No 39 dan 40, tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di
hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat di
hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000, dan meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.660.000.000 menjadi sebesar Rp 42.510.000.000.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 26.850.000.000 tersebut dilakukan dengan
inbreng saham dan diambil bagian oleh :
Lora Melani Lowas Barak Rimba (LM) dengan nilai nominal sebesar Rp 8.100.000.000 saham
miliknya di PT Mega Limo Estate (MLE), Entitas Anak dan sebesar Rp 11.250.000.000
sahamnya di PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), Entitas Anak, sehingga yang diambil
bagian berjumlah Rp 19.350.000.000Jennifer Barak Rimba (JBR) dengan nilai nominal sebesar Rp 6.250.000.000 saham miliknya
di MLE dan sebesar dengan nilai nominal Rp 1.250.000.000 sahamnya di MPI, sehingga yang
diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000.Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di
hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn. LL.M., Notaris di Jakarta, Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000, dan
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 42.510.000.000 menjadi sebesar Rp
87.573.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 45.053.000.000 tersebut
diambil bagian oleh :
31
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
Kas Konsol
Bank Rupiah :
PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri - IDR
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk -
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk -IDR
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Sinar Mas
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
Jumlah Bank Rupiah
Deposito berjangka Rupiah :
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk - D
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - D
PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk - D
Jumlah Deposito Berjangka Rupiah
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat suku bunga deposito rata-rata pertahun:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk
4.25%
9.75%
-
-
31 Desember 2014 31 Desember 2013
143.288.783 62.564.231
1.421.878.969 1.509.795.072
3.976.480.842 1.372.690.825
15.616.634.923 10.329.763.311
2.654.968.804 2.577.281.272
37.643.755.681 14.382.318.691
- 111.341.456
633.717.504 211.458
114.121.723 435.636.506
102.066.416 319.342.445
- 125.080.711
2.840.389.797 1.276.137.886
849.020.321 875.292.029
2.462.979.606 515.744.189
800.000.000 -
40.000.000.000 -
80.300.000.000 45.500.000.000
- 35.000.000.000
39.500.000.000 10.500.000.000
2.137.000 -
68.318.151.586 33.830.635.851
9.75% 7,5%
148.761.440.369 79.393.200.082
- 7,75%
32
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. ASET KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
Deposito yang dibatasi penggunaannya
PT Bank Syariah Mandiri - D
Jumlah Aset Keuangan Lainnya
7. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga :
Penjualan apartemen - P3
Penjualan rumah dan tanah - P3
Penjualan ruko - P3
Pusat perbelanjaan - P3
Piutang retensi - P3
Penyisihan piutang tak tertagih - P3
Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Penjualan rumah dan tanah - PB
Penjualan apartemen - Berelasi
Penjualan ruko - Berelasi
Jumlah Piutang Usaha Pihak Berelasi
Jumlah Piutang Usaha
- 20.000.000.000
- 20.000.000.000
Aset keuangan lainnya sebesar Rp 20.000.000.000 merupakan deposito yang dijadikan jaminan atas
pinjaman pada Bank Syariah Mandiri dan sudah dicairkan di tahun 2014.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(12.871.748.967) (11.596.236.615)
161.687.389.771 152.516.134.644
- 1.104.038.200
12.578.444.958 16.815.281.822
- 186.658.363
174.559.138.738 164.112.371.259
104.148.503.007 86.275.590.967
31.534.780.006 30.722.756.956
26.297.410.767 30.112.083.151
161.827.389.771 154.497.163.795
Piutang Perusahaan sebesar Rp 43.750.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman pada PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dan sebesar Rp 30.000.000.000 dijadikan jaminan atas line facility musyarakah
yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 15).Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan, Manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha memadai untuk menutupi kerugian
yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut dan telah mencerminkan nilai wajarnya pada
tanggal laporan keuangan konsolidasian.
- 876.990.951
140.000.000 1.981.029.151
140.000.000 -
33
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. Piutang Usaha (Lanjutan )
Rincian piutang usaha menurut jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
Kurang dari 30 hari
31 s/d 60 hari
60 s/d 90 hari
> 90 hari
Jumlah
8. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
PT Mitra Bina Cipta - PL
Kekurangan titipan listrik/telepon - PL
Lain-lain - PL
Penyisihan piutang lain - lain
Jumlah Piutang lain-lain
9. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
Tanah kavling - PS
Bangunan dalam konstruksi - PS
Bangunan siap dijual - PS
Jumlah Persediaan
Rincian tanah kavling adalah sebagai berikut:
Puri Cinere
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere
Jumlah Tanah Kavling
31 Desember 2014 31 Desember 2013
56.038.188.658 55.597.272.768
10.803.160.419 8.052.216.671
17.700.000 17.700.000
4.000.000 8.977.096
1.385.800.249 186.247.653
161.827.389.771 154.497.163.791
31 Desember 2014 31 Desember 2013
2.273.936.734 2.290.182.745
485.010.974 1.500.119.322
92.227.092.986 87.057.372.285
303.689.037.067 259.225.715.256
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
172.188.728.211 162.240.628.262
131.304.820.566 96.085.203.054
195.488.290 899.883.940
1.407.500.249 212.924.749
1.347.050.906 212.924.749
31 Desember 2014 31 Desember 2013
172.188.728.211 162.240.628.262
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri
dan tanah
Cijujung89.819.662.830 84.421.440.248
51.645.968.774 49.465.330.586
30.723.096.607 28.353.857.428
- (60.449.343)
34
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERSEDIAAN (Lanjutan )
Rincian mutasi tanah kavling adalah sebagai berikut
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Rincian luas tanah kavling adalah sebagai berikut:
Puri Cinere
Griya Cinere II dan Bukit Griya Cinere
Jumlah Luas Tanah Kavling
Rincian bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:
Jumlah Bangunan Dalam Konstruksi
Rincian mutasi bangunan dalam konstruksi adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri
,tanah Cijujung, Griya Cinere II dan
Bukit Griya Cinere
162.240.628.262 156.595.356.781
19.896.199.898 13.309.311.995
(9.948.099.949) (7.664.040.514)
Tanah Kavling 31 Desember 2014 31 Desember 2013
681.368 703.742
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
106.131.774.379 72.601.526.604
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri
dan tanah
Cijujung465.315 467.215
183.678 33.519
32.375 203.008
172.188.728.211 162.240.628.262
Luas tanah (m2)
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Bangunan Dalam Konstruksi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
96.085.203.054 66.920.385.536
409.726.687.361 34.692.713.677
131.304.820.566 96.085.203.054
25.173.046.187 23.483.676.450
(374.507.069.849) (5.527.896.159)
131.304.820.566 96.085.203.054
Cinere Belleveu Apartment dan
Urbana University Village
35
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERSEDIAAN (Lanjutan )
Rincian luas bangunan dalam kontruksi adalah sebagai berikut:
Jumlah Luas
Rincian mutasi bangunan siap jual adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Rincian luas tanah bangunan siap jual adalah sebagai berikut:
Tatya Asri
Cimandala
Jumlah Luas
Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri
,tanah Cijujung, Griya Cinere II dan
Bukit Griya Cinere
Bangunan dalam kontruksi pada PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, merupakan jumlah
yang terdiri untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen Cinere Bellevue Suite, Puri Cinere,
Urbana University, Perumahan Graha Cinere, Tatya Asri, Tanah Ciujung, Graha Cinere II dan Bukit Griya
Cinere . Nilai untuk proyek dalam pelaksanaan pembangunan Apartemen untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 131.304.820.566
23.339 26.883
4.667 6.602
Luas bangunan (m2)
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
- 265.284.966
- (638.734.382)
899.883.940 899.883.940
Bangunan dalam konstruksi pada PT Titan Property, entitas anak merupakan jumlah dari tanah dalam
pengembangan untuk pembangunan apartemen dan proyek dalam pelaksanaan pembangunan apartemen.
Bangunan Siap Dijual 31 Desember 2014 31 Desember 2013
899.883.940 1.273.333.356
28.006 33.485
131 131
356 356
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun persediaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan telah mencerminkan nilai
realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Luas tanah (m2)
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
225 225
Puri Cinere , Cinere Belleveu
Apartment dan Urbana University
Village
36
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
Akun ini terdiri dari:
Tanah Limo - TYBD
Tanah Cinere - TYBD
Tanah Tangerang - TYBD
Tanah Cijujung - TYBD
Tanah Cimandala - TYBD
Jumlah Tanah
Rincian luas tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut :
Tanah Limo
Tanah Cinere
Tanah Cimandala
Tanah Cijujung
Tanah Tangerang
Jumlah Luas
Rincian mutasi tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut :
Tanah Yang Belum Dikembangkan
Saldo awal
Penambahan
Saldo akhir
PT Tirta Persada Developments melakukan pembelian tanah seluas 1.107 m2 yang berlokasi di Cimandala
Bogor.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
136.451.253.924 109.776.624.478
54.404.863.987 54.404.863.987
409.512 409.512
129.792 129.792
163.192 162.085
237.292.974.535 220.932.061.415
Luas tanah (m2)
Lokasi 31 Desember 2014 31 Desember 2013
28.463.813.399 28.463.813.399
11.236.491.733 11.228.645.605
6.736.551.492 17.058.113.946
6.837.975.360
106.887 106.887
9.148 9.148
818.531 817.424
236.759.424.534 220.932.061.415
Penambahan atas tanah yang belum dikembangkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
manajemen dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sehubungan dengan biaya-biaya
keterkaitan perolehan tanah meliputi biaya pembuatan cetak biru (master plan), biaya pengurusan hukum,
bea balik nama, komisi untuk pengacara, biaya pengamanan, dan lainnya sampai dengan tahun 2014.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
220.932.061.415 214.094.086.055
15.827.363.119
37
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
Uang Muka :
Pemasok/kontraktor - UM
Rancangan proyek - UM
Lainnya - UM
Jumlah Uang Muka
Beban Dibayar Di Muka :
Asuransi - BDD
Lainnya - BDD
Jumlah Beban Dibayar Di Muka
12. PENYERTAAN SAHAM
PT Centra Lingga Perkasa
Harga perolehan
Akumulasi laba (rugi) awal tahun
Laba (rugi) tahun berjalan
Nilai tercatat
PT Megapolitan Mentari Persada
Harga perolehan
Akumulasi laba (rugi) awal tahun
Laba (rugi) tahun berjalan
Nilai tercatat
Jumlah nilai tercatat
Persentase kepemilikan adalah sebagai berikut
PT Centra Lingga Perkasa
PT Megapolitan Mentari Persada
18.383.276.342 17.452.036.835
254.108.800 110.220.536
100.370.000 611.553.781
1.250.000.000 1.362.860.227
547.900.000 -
(892.174.116) (424.821.291)
66.833.299.090 67.725.473.207
6.880.000.000 6.880.000.000
31 Desember 2014 31 Desember 2013
25.000.000.000 25.000.000.000
42.725.473.206 43.150.294.498
354.478.800 721.774.317
Uang muka pemasok/kontraktor per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar
merupakan pembayaran uang muka kontrak pembangunan ruko, rumah serta apartemen dan mall.
Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
16.585.376.342 16.089.176.608
645.233.403
40% 40%
74.302.315.253 75.250.706.611
31 Desember 2014 31 Desember 2013
50% 50%
(56.217.240)
(444.245.322)
1.089.478.726
7.469.016.163 7.525.233.404
38
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PROPERTI INVESTASI
Harga perolehan
Saldo awal - PI
Penambahan
Saldo akhir
Akumulasi penyusutan
Saldo awal Akm - PI
Penambahan
Saldo akhir
Nilai buku bersih
Penambahan properti investasi per 31 Desember 2014 merupakan nilai bangunan yang direklasifikasi dari
persediaan dalam kontruksi sehubungan dengan adanya space mall yang telah disewakan kepada pihak
ketiga seluas 15.618 m2 berdasarkan perjanjian sewa yang berlokasi di apatemen dan mall Cinere Bellevue
Suites (Cinere Bellevue Mall). (lihat catatan 9 ).Properti investasi di Entitas Anak sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 terdiri
dari tanah kavling Cinere seluas 600m2 dan bangunan mal Cinere seluas 18.294 m2 serta bangunan mall
Cinere Bellevue Suites seluas 15.618 m2 yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian
sewa.Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah
mengasuransikan persediaan atas Mall Cinere Bellevue Suite milik PT Mega Pasanggrahan Indah
(entitas anak) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 198.000.000.000.
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 62.386.864.714 dan Rp 46.029.334.989, yang
disajikan sebagai pendapatan sewa pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi,
manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
(4.969.970.075) (1.705.224.711)
(29.324.075.956) (24.354.105.881)
140.477.025.607 9.897.343.263
135.549.652.419 -
169.801.101.563 34.251.449.144
(24.354.105.881) (22.648.881.170)
31 Desember 2014 31 Desember 2013
34.251.449.144 34.251.449.144
39
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TETAP
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Inventaris mesin
Inventaris kantor
Inventaris proyek
Kendaraan
Bangunan dalam Pelaksanaan
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Inventaris mesin
Inventaris kantor
Inventaris proyek
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Penambahan Saldo Akhir
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Inventaris mesin
Inventaris kantor
Inventaris proyek
Kendaraan
Jumlah
32.824.410.262
Saldo AkhirPengurangan
-
163.403.231
-
-
-
-
-
163.403.231
147.750.536
-
-
-
-
147.750.536
Pengurangan
8.426.157.733
22.461.581.976
1.414.236.538
6.475.191.518
8.259.999.458
6.682.609.893
-
Reklasifikasi
(4.350.000.000)
562.725.000
4.350.000.000
160.600.000
804.503.107
2014
22.582.444.166
114.753.500 1.528.990.038
-
2013
Keterangan Saldo Awal
24.705.439.850 4.031.757.615
516.722.282
965.863.014
3.973.476.227 53.719.777.115
4.364.655.050 1.604.347.910
5.540.580.747
7.775.871.458 484.128.000
7.245.334.893
1.289.181.538 125.055.000
5.959.795.367 515.396.151
8.426.157.733
18.111.581.976
49.307.922.965 4.974.579.151
Bangunan dalam
Pelaksanaan 500.000.000 3.850.000.000
562.725.000 53.719.777.116 -
Saldo AwalKeterangan Penambahan
-
79.416.198 1.457.964.049 1.378.547.851
57.529.850.112
5.821.252.423
8.426.157.733
22.461.581.976
1.414.236.538
6.475.191.517
8.259.999.458
6.682.609.893 6.843.209.893
- -
7.279.694.624
2.609.354.200 10.869.353.658
8.426.157.733
284.265.420
6.468.742.169
865.408.211 5.416.900.462
20.821.432.772
32.898.344.343
5.502.879.155
4.551.492.251
5.023.858.465
40
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TETAP (Lanjutan )
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Inventaris mesin
Inventaris kantor
Inventaris proyek
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Alokasi penyusutan tahun berjalan adalah sebagai berikut
Beban pokok penjualan
Beban penyusutan dan amortisasi
Jumlah
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan
Nilai buku
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Pengurangan aset tetap selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan
penjualan kendaraan dengan nilai buku sebesar Rp 219.891.435 yang menghasilkan laba rugi
penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 70.608.565.
4.421.222.091 1.081.657.064 5.502.879.155
3.729.222.454 822.269.797 4.551.492.251
3.030.308.189 1.334.346.861 4.364.655.050
1.287.926.546 90.621.305 1.378.547.851
2013
Keterangan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
2014 2013
79.416.197 142.609.825
17.275.093.667 3.889.172.669 342.833.564 20.821.432.772
32.032.829.298 32.898.344.344
4.806.414.387 560.277.642 342.833.564 5.023.858.465
(3.652.689) 70.608.565
Pengurangan aset dalam penyelesaian – bangunan merupakan reklasifikasi aset dalam penyelesaian –
bangunan ke dalam aset tetap.
2014 2013
21.079.018 290.623.180
(24.731.707) (220.014.615)
3.952.341.418 3.746.539.664
4.031.757.615 3.889.149.489
41
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TETAP (Lanjutan )
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
Bagian Jangka Pendek :
Hutang Bank
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah
Lembaga keuangan lainnya
PT Orix Indonesia Finance
PT Mandiri Tunas Finance
Jumlah
Jumlah Bagian Jangka Pendek
Jumlah Bagian Jangka Panjang
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 , Perusahaan dan Entitas Anak telah
mengasuransikan bangunan dan kendaraan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 460.000.000.000 dan Rp 7.428.429.000 ,
kepada pihak ketiga, AIG, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi
Sinar Mas, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi
Central Asia dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul di masa yang akan datang.
245.940.641.000 106.361.970.000
-
- 251.223.223
15.554.641.000 43.931.970.000
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak
ada situasi atau keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai atas aset tetap.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
230.386.000.000 27.430.000.000
- 35.000.000.000
163.744.635.358 45.961.971.000
87.437.946 251.223.223
246.028.078.946 106.613.193.223
82.283.453.405 60.651.222.223
87.437.946 -
42
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan )
Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
a. melakukan pembelian/penambahan aset kendaraan ataupun rumah di atas Rp 1.000.000.000
b.
c. melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen
d.
e.
f.
g. melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan;
h.
Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa :
a.
b. Melunasi utang pemegang saham dan membayar dividen;
c.
d.
e. Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset Perusahaan
f.
g. Minta dinyatakan pailit kepada pihak yang berwenang
h.
i.
Mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada
pihak lain
Meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek
yang sama
Menggunakan Keuangan Perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha yang dijalankan
atau dibiayai bank
Menjaminkan, menjual atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset
Perusahaan termasuk pendapatan yang telah dan atau akan diterima
mengeluarkan pernyataan berutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada
pihak lain
meminta pembiayaan baru atau tambahan dari Bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk proyek
yang sama
membubarkan Perusahaan, merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain dan
mohon dinyatakan pailit kepada instansi yang berwenang
menjamin, menjual atau membebani dengan liabilitas seluruh atau sebagian aset Perusahaan
termasuk pendapatan yang telah dan akan diterima.
Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu
36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal pencairan dan atas kesepakatan kedua belah pihak
dapat diperpanjang kembali.
Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda dan keputusannya adalah untuk
mengubah status Perusahaan, tujuan Perusahaan, anggaran dasar Perusahaan, susunan pengurus,
susunan pemegang saham dan struktur modal dan/atau membubarkan Perusahaan.
Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Akad line facility Murabahah
(Akad Pembiayaan al Murabahah) dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk tujuan pembiayaan pembangunan
Perumahan Tatya Asri di Bogor dengan limit pembiayaan sebesar Rp 20.000.000.000 dengan cara
pencairan bertahap sesuai dengan rencana kebutuhan/RAB dan bukti pengeluaran investasi non bangunan
komersial. Selama pembiayaan belum selesai Perusahaan tidak diperkenankan (negative covenant) untuk :
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengagendakan perubahan
Anggaran Dasar, susunan pengurus, pemegang saham dan struktur modal
Melakukan merger dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan lain atau mendirikan Entitas
Anak baru
43
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan )
Atas fasilitas ini, Perusahaan menyerahkan jaminan berupa:
a.
b.
c. Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari MPI, Entitas Anak.
d. Jaminan pribadi (Personal Guarantee) dari Tn Sudjono Barak Rimba (komisaris)
Fasilitas :
Tujuan Pembiayaan : Modal kerja Perusahaan PT Megapolitan Developments Tbk
Limit Pembiayaan : Rp 30.000.000.000 (Tiga Puluh Miliyar Rupiah)
Tenor : 12 bulan, revolving
Biaya Administrasi : Rp 300.000.000 per tahun dibayar di muka
Jaminan : -
-
- Borgtocht Personal Guarantee a.n Sudjono Barak Rimba
Perusahaan berjanji untuk membayar kembali jumlah seluruh utangnya kepada Bank dalam jangka waktu 18
bulan termasuk grace period selama 6 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut.
23 (dua puluh tiga) unit apartemen milik PT Centra Lingga Persada (CLP), Entitas Asosiasi, yang
terletak di The Bellagio Residence yang diikat dengan hak tanggungan peringkat I.
Jaminan-jaminan yang sebelumnya yang telah dijaminkan oleh Perusahaan atas pembiayaan
lain yang telah diterima oleh Perusahaan sebelumnya dari bank yaitu berupa 12 (duabelas) unit
rumah susun atau apartemen milik CLP yang telah diikat dengan hak tangungan peringkat I
Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 12/102-3/SP3/DKI tanggal 24 November
2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pembiayaan modal kerja Perusahaan dari PT Bank
Syariah Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut :
Line facility al Musyarakah (perpanjangan dan perubahan peruntukan
pembiayaan)
Fidusia tagihan milik Megapolitan Developments Group sebesar
Rp30.000.000.000
Hak tanggungan atas 19 Unit apartemen Bellagio Residence yaitu
16 unit prestigia, 2 unit catania corner dan 1 unit catania seluruhnya
seluas 3.757m2 dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp
31.494.000.000
44
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan )
PT Bank Syariah Mandiri (Lanjutan )
Tujuan Pembiayaan : Modal kerja Proyek Perumahan Tatya Asri
Limit Pembiayaan :
Jangka Waktu : Sampai dengan 30 April 2016
Expected Return : Eqv. 11% p.a
Cara Pembayaran : Bagi hasil dan pokok dibayarkan setiap bulan
Biaya Administrasi : 1% dari limit pembiayaan
Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah
Entitas Anak
PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI)
a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Pada tanggal 28 Nopember 2014, Perusahaan telah memperoleh persetujuan penambahan plafond
kredit kontruksi sesuai dengan surat dari PT Bank Tabungan Negara Tbk nomor
1549/S/JKK.UT/HCLU/XI/2014 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No.
014/001/ADD-Line facility/I/2011 tanggal 26 Januari 2012 dan Berdasarkan Surat Penegasan
Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-
3/SP3/CRD tertanggal 20 Maret 2013, struktur pembiayaannya mejadi sebagai berikut :
Rp 27.531.971.000
Perusahaan telah memperoleh persetujuan pinjaman pembiayaan Al-Musyarakah sebesar Rp
20.000.000.000 dengan Nisbah Bagi Hasil yaitu Bank : 0,08% dan Nasabah : 99,92%. Jangka waktu
pinjaman atas Fasilitas Pembiayaan Al-Musyarakah telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012.
Perusahaan telah memperoleh kembali persetujuan perpanjangan Fasiltas Pembiayaan Al-Musyarakah
sampai dengan tanggal tanggal 30 Januari 2013. Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan
Perpanjangan Fasilitas Pembiayaan PT Megapolitan Developments Tbk nomor 15/038-3/SP3/CRD
tertanggal 20 Maret 2013 jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai tanggal 23 Maret 2014. Adapun
jaminan atas fasilitas tersebut adalah Deposito di Bank Syariah Mandiri senilai Rp 20.000.000.000 a.n PT
Megapolitan Developments dan hutang tersebut telah dilunasi pada Tahun 2014.
Berdasarkan Perjajian Kredit No. 843/S/KK.UT/HCL/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012, MPI Entitas
anak memperoleh Fasilitas Pinjaman KYG (Kredit Yasa Griya): Rp 100.000.000.000 dan KI (Kredit
Investasi) : Rp 60.000.000.000 dengan tingkat suku bunga KYG:11,50% p.a, KI: 12,00%p.a. Jangka
waktu pinjaman KYG adalah 36 (tiga puluh enam) bulan, KI: 72 (Ttujuh puluh dua) bulan atau 6
(enam) tahun terhitung sejak penandatangan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang kembali.
45
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan )
a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Lanjutan)
1.
2.
PT Titan Property (TP)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)
Fasilitas kredit pinjaman KYG dari sebesar Rp 100.000.000.000 menjadi sebesar Rp
150.000.000.000 dengan jenis fasilitas kredit KMK Kontruksi BTN dan suku bunga 13,50% p.a
adjustable rate serta provisi 1%Fasilitas Kredit Investasi dari sebesar Rp 60.000.000.000 menjadi sebesar Rp
88.000.000.000 dengan jenis fasilitas kredit KMK Kontruksi BTN dan suku bunga 14,75% p.a
adjustable rate serta provisi 1%
Pinjaman ditujukan untuk pembangungan Apartemen dan Mall “Cinere Bellevue Suites dan Cinere
Bellevue Mall” terdiri dari 2 tower (Tower A dan Tower B) beserta sarana dan prasarananya
Jaminan atas kredit pinjaman dari BTN adalah tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan
yang akan ada di atasnya, yang terletak di Jl. Cinere Raya, Kel. Pangkalan Jati, Kec. Cinere,
Kotamadya Depok, Propinsi Jawa Barat, dengan total lahan seluas 16.543 m2, dengan bukti
kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama PT Mega Pasanggrahan Indah
Berdasarkan pada Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K) No. 82/Tgr.Ut/SP2K/VI/2008 tanggal 19 Juni
2008, TP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KYG) dari BTN dengan plafond
kredit Rp73.600.000.000 yang digunakan untuk pembangunan apartemen Urbana University Village yang
terletak di Desa Bencongan. Kecamatan Curug, Kabupaten Banten, Propinsi Banten. Jangka waktu
pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian kredit dan dapat
diperpanjang. Atas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12.5 % p.a. (adjustable rate). Pinjaman ini dijamin
dengan agunan pokok berupa tanah lokasi proyek beserta bangunan yang ada dan yang akan ada di
atasnya seluas minimal 28.703 m2, yang terletak di Desa Bencongan, Kecamatan Curug, Kabupaten
Banten, Propinsi Banten dengan bukti kepemilikan berupa kepemilikan atas nama PT Titan Property, Entitas
Anak. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang 24 (duapuluh empat) bulan sampai dengan Desember 2013
sesuai dengan Surat Persetujuan Pemberian Kredit – Addendum (SP2K-Add) No. 06/Tgr.Ut/HCL/SP2K-
Add/II/2012 tanggal 14 Februari 2012.
Addendum Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility)No. 06-/Tgr.Ut/HCL/SP2K- Add/II/2012
tanggal 14 Februari 2012 dan Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Sementara Fasilitas Pembiayaan
PT Titan Property, Entitas Anak, No. 0536/TP/DIR/VIII/11, Perusahaan tanggal 19 Agustus 2011,
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupa jangka
waktu perpanjangan sementara sampai dengan 24 (duapuluh empat) bulan sejak penandatanganan
addendum Perjanjian Kredit yaitu atas utang dengan jenis Fasilitas “Non Revolving” dengan limit
pencairan sebesar Rp 61.827.000.000. Pada tahun 2013, PT Titan Property, Entitas anak, telah melunasi
hutang bank tersebut.
46
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (Lanjutan )
Lembaga Keuangan Lainnya
PT Chandra Sakti Utama
PT Mandiri Tunas Finance
Barang Pembiayaan : 1 Unit Toyota Avanza G M/T @174.480.844
Nilai Pembelian :
Simpanan Jaminan :
Nilai Pembiayaan :
Tingkat Bunga : 15.57 % p.a flat
Masa Pembiayaan : 36 Bulan
Jaminan : -
- Pengikatan kontrak sampai masa kontrak berakhir
- Surat Persetujuan Dewan Komisaris
160.600.000Rp
-Rp
174.480.844Rp
BPKB Kendaraan Asli (berikut kelengkapan faktur dan
kuitansi kosong)
Berdasarkan pada Surat Perjanjian Induk Pembiayaan No. 10-LS-0006431-001 (2216-001-J-6431) pada
tanggal 6 Agustus 2010 Perusahaanmendapat pinjaman dari PT Chandra Sakti Utama berupa fasilitas
Pembiayaan barang modal berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar dan dikenakan bunga 16%.
Berdasarkan Akta No. 09 yang dibuat di hadapan Nathalia Alvina Jinata, S.H., Notaris di Jakarta, tanggal 6
Agustus 2010, tentang Perjanjian Induk Pembiayaan atas barang modal antara Perusahaan dengan PT
Chandra Sakti Utama berupa 2 (dua) unit traktor merek Caterpillar. Pada tahun 2013, Perusahaan telah
melunasi hutang kepada PT Chandra Sakti Utama.
Berdasarkan pada Surat Perjanjian Pembiayaan No. 464/MPI-PO/PRC/IV/14 29 April 2014, Perusahaan
mendapat pinjaman dari PT Mandiri Tunas Finance sisa utang sebesar Rp 112.420.000 sampai dengan
tanggal 16 April 2017. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan dokumen kepemilikan lengkap (Invoice/Faktur
asli/BPKB. kuitansi asli dan surat jalan).
47
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga :
PT Waskita Karya
PT Catur Bangun Mandiri
PT Artha Jasa
PT Anugerah Lestari Konstruksi Nusantara
PT Cushman & Wakefield
PT Roda Prima
PT Cakra Satya Internusa
Hotma Sitompoel
PT Megatika International
PT Sinar Jernih Indonesia
PT Virquaria
PT Mastersystem Infotama
PT Henan Putihrai
PT Markasia
Swisss Pasific Limited
PT Duta Kreasi Bersama Realtindo
PT Karya Agung
PT Media Grafika
MARSH
PT Jurukur Bahan
Dinar Maharta Advertising
Ridwan Budijanto
PT Kartasantosa Unggul
PT WEB
PT Astramedia Indonesia
PT Alvadiwipa Anugerah
IPD International
PT Satria Adi Traco
PT Trijaya Tekhnika
PT Gunung Kencana
PT Sapta Kencana Kharisma
PT ISS Security
IFCA Consulting
PT Debindo Adhiswati
PT. Lampiri Djaya Abadi
CV Erlangga Abadi Sejati
PT Alkonusa
PT Pundi Karya Mandiri
Sub Total
522.403.185 522.403.185 - 474.229.467
388.445.743 388.445.743
896.831.909 896.831.909 - 789.994.775
736.686.617 641.637.068
31 Desember 2014 31 Desember 2013
33.585.586.658 15.628.795.903 2.360.904.686 2.360.904.686
164.662.000 164.662.000 134.799.500 134.799.500 201.901.500 130.900.000
- 273.109.537 230.000.000 230.000.000 150.000.000 215.100.000
297.000.000 297.000.000 138.511.827 294.870.440 281.428.144 294.343.554
66.000.000 82.500.000 25.245.000 75.735.000 69.575.000 69.575.000
101.800.000 101.800.000 - 86.265.000
100.727.775 82.994.125
40.728.000 128.242.412 120.018.900 120.018.900
- 115.500.000
14.900.000 14.900.000 120.845.000 3.000.000
54.600.000 54.600.000 51.114.410 51.114.410 7.700.000 40.007.200
66.740.025 66.740.025 - 56.661.504 - 55.745.160
42.715.473.012 24.943.426.503
90.425.750 - 115.151.300 -
1.498.471.083 - 82.269.000 -
48
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga :
CV. Santy Jaya Lestari
PT. Panca Pilar Megah Perkasa
WILLSON PROPERTY A
PT Satria Setia Sejahtera
CV EAGLE ADVERTISING
PT. Tara Anugerah Rizky Agung
PT. Istana Makmur Sejahtera
PT MITRAGIRI RATNAMULYA
PT.SATRIA SETIA SEJAHTERA
PT Cahaya Teknindo Majumandiri
PT Tritama Jaya Persada
PT Alam Hijau Lestari Indah
PT. Binasentra Purna
PT. Mitra, Iswara & Rorimpandey
Lain-lain (masing-masing < Rp 50 juta)
Jumlah Hutang Usaha Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
PT Rajawali Mitra Selaras - hpb
Barbara Barak Rimba - HPB1
PT Melrimba Mitra - HPB1
Jumlah Hutang Usaha Pihak Berelasi
TOTAL
Ringkasan utang usaha menurut umur utang usaha adalah sebagai berikut :
127.592.565
55.704.000
247.220.820
215.572.991
-
-
-
- 803.039.506
315.375.166 -
-
31 Desember 2014 31 Desember 2013
96.217.536 -
300.749.848 87.316.000
3.689.388.120 4.020.864.742
53.593.857.592 30.464.870.974
49.904.469.472 26.444.006.232
3.102.995.972 3.647.906.442 285.642.300 285.642.300
95.272.077 - 51.544.956 -
1.836.524.603 1.500.579.729
-
-
-
-
-
2.960.856.000
151.800.240
89.250.000
79.190.900
63.835.100
Berdasarkan pernyataan keputusan rapat PT Rajawali Mitra Selaras nomor 3 tanggal 1 Oktober 2013 yang
dibuat oleh Handi Putranto Wilamarta, S.H., sebagai penganti dari Miki Tanumiharja, S.H., Notaris di Kota
Administrasi Jakarta Selatan mengenai pengoperalihan hak-hak atas saham milik Nyonya Sondang Nira
Utami sebanyak 210 saham kepada Nyonya Lora Melani Lowas Barak Rimba dan mengangkat Nyonya Lora
Melani Lowas Barak Rimba sebagai Komisaris menggantikan Nyonya Sondang Nira Utami untuk sisa masa
jabatan sampai dengan tanggal 29 Januari 2014.
49
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG USAHA (Lanjutan )
Kurang dari 30 hari
31 - 60 hari
60 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
17. HUTANG LAIN - LAIN
Titipan uang muka - hll
Titipan deposit sewa, service charge, dll - hll
Titipan retensi - hll
Titipan PPAT, HGB, balik nama - hll
Lainnya - hll
Jumlah Hutang Lain - lain
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 28
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
b. Hutang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - HPJK
Pajak Penghasilan Pasal 21 - HPJK
Pajak Penghasilan Pasal 23 - HPJK
Pajak Penghasilan Pasal 26 - HPJK
Pajak Penghasilan Pasal 29 - HPJK
Pajak Pertambahan Nilai - HPJK
Pajak Final - HPJK
53.593.857.592 30.389.075.055
Akun ini merupakan titipan, deposit dan jaminan yang diserahkan oleh pelanggan, atas penyewaan ruko.
Saldo utang lain-lain pada pihak ketiga adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013
3.938.179.350 9.363.765.155
4.543.557.736 546.179.949
8.689.768.149 9.559.403.170
31 Desember 2014 31 Desember 2013
30.283.872.692 12.569.350.270
10.076.659.014 7.714.141.666
214.787.835 13.719.163 441.417.854 441.417.854 368.466.104 893.385.003
18.350.868.480 17.962.478.010
31 Desember 2014 31 Desember 2013
1.358.933.447 1.382.777.440 4.653.413.930 1.789.576.101
7.121.635.128 3.776.782.926 1.278.706.625 1.649.576.388
14.595.013 14.595.013 2.693.556.964 2.018.578.174 5.391.798.550 16.390.466.446
18.702.969.399 11.708.758.929 979.318.860 942.602.131
1.312.164.785 405.507.767
1.024.671.793 1.348.522.020
31 Desember 2014 31 Desember 2013
- 13.104.853.910
29.094.403.571 44.585.362.370
50
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
c. Beban pajak
Pajak Kini :
Perusahaan
Entitas Anak :
PT Mega Limo Estate
PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Titan Property
Jumlah Pajak Kini
d. Rekonsiliasi pajak
Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan
Ditambah (dikurangi): (laba)/rugi bersih
Entitas Anak sebelum pajak
Laba (rugi) sebelum beban pajak
Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang bersifat final untuk Developer :
Pendapatan penjualan
Beban usaha
Lain-lain bersih
Jumlah
Laba sebelum pajak penghasilan tidak final
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(516.295.473) (169.235.950)
(16.516.135.751) (13.168.082.535)
(139.678.645) (16.186.500)
UU No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No.7 Tahun 1983 tentang pajak
penghasilan pasal 4 ayat 2d mengenai PPh final dijelaskan penghasilan dari transaksi pengalihan
harta berupa tanah dan/ atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat. dan persewaan
tanah dan bangunan. PP No. 51/2008 untuk perhitungan Pajak Penghasilan bagi usaha kontruksi
dengan kualifikasi usaha menengah dan besar dikenakan PPh final sebesar 3%. Peraturan Menteri
Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari
2009 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/
atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 5% kecuali untuk rumah sederhana dan rumah susun
sederhana dikenakan PPh final 1%.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(508.102.547) (195.831.216)
(17.680.212.416) (13.549.336.201)
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dengan taksiran sebagai berikut:
(73.736.228.082) 4.330.631.586
(44.844.432.025) 25.969.273.801
44.844.432.025 (25.969.273.801)
11.634.706.729 (3.916.624.320)
17.257.089.328 25.555.266.535
62.703.726.302 47.551.812.583
(17.859.294.277) (73.521.086.384)
- -
51
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Pajak penghasilan final Perusahaan
Final 5% atas pendapatan penjualan
Beban pajak kini final
Entitas Anak
Final 5%
PT Mega Limo Estate
PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Titan Property
Jumlah Entitas Anak
Jumlah beban (manfaat) pajak
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2003
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2003
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 26 2003
Jumlah
516.295.473 169.235.950
16.516.135.751 13.168.082.535
195.831.216
508.102.547 195.831.216
31 Desember 2014 31 Desember 2013
508.102.547
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 di atas
adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu
Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan.
Pada tahun 2010, PT Mega Pasanggrahan Indah (MPI), Entitas Anak, menerima beberapa Surat Ketetapan
Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2003 dengan rincian sebagai berikut :
Surat Ketetapan
Lebih Jumlah Lebih
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tidak terdapat perbedaan antara di SPT dengan
rekonsiliasi pajak dalam laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit.
Pada bulan September 2008. Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah
direvisi sebanyak empat kali terakhir dengan Undang-Undang No 36 Tahun 2008 Revisi Undang-Undang
ini mencakup perubahan tarif pajak penghasilan Badan dari tarif pajak marjinal menjadi tarif pajak tunggal
yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya
139.678.645 16.186.500
17.172.109.869 13.353.504.985
17.680.212.416 13.549.336.201
00010/207/03/431/10 27/04/2010 288.352.321 138.409.114 426.761.435
00005/506/03/431/10 13/04/2010 - - -
Jenis Pajak Nomor Tanggal (kurang)bayar Denda (kurang)bayar
00071/203/03/412/10 08/04/2010 127.349.954 61.127.964 188.477.918
00105/201/03/412/10 08/04/2010 73.712.016 36.856.008 110.568.024
00029/240/03/412/10 08/04/2010 235.602.282 113.089.096 348.691.378
1.893.784.573 910.490.822 2.804.275.395
00009/204/03/412/10 08/04/2010 1.168.768.000 561.008.640 1.729.776.640
52
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Jenis
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) STP
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPKB
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 26 SKPKB
Jumlah
Tahun
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2003
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2003
Pajak Penghasilan
(PPh) 26 2003
Jumlah
Namun, MPI, Entitas Anak, telah melakukan upaya administrasi yaitu mengajukan keberatan atas beberapa
Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut:
Surat Ketetapan
Tanggal Jumlah Nilai Nilai tidak
00010/207/03/431/10 07/07/2010 426.761.435 336.744.050 90.017.385
00005/506/03/431/10 13/04/2010 55.386.883 - 55.386.883
Jenis Pajak Nomor Terbit Kewajiban Keberatan Keberatan
00071/203/03/412/10 07/07/2010 188.477.918 173.252.456 15.225.462
00105/201/03/412/10 07/07/2010 110.568.024 72.640.077 37.927.947
00029/240/03/412/10 07/07/2010 348.691.378 240.937.924 107.753.454
Surat Keputusan
Hasil
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Keberatan
2.859.662.278 2.553.351.147 306.311.131
Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No. 00010/207/03/431/10 Masa
Pajak Januari-Desember 2003 tanggal 27 April 2010 yang dikeluarkan oleh KPP Madya Bekasi, maka
pihak MPI, Entitas Anak, mengajukan surat keberatan di mana keberatan tersebut diajukan atas jumlah
pajak yang terutang dalam ketetapan pajak di atas sebesar Rp288.352.312 yang ditambahkan sanksi
administrasi sebesar Rp138.409.114 sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi
Rp426.761.435. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar MPI, Entitas Anak, sebesar Rp 2.859.662.278,
MPI, Entitas Anak, telah melakukan pembebanan biaya Rp 306.311.131 dan sisanya sebesar
Rp2.553.351.147 ditangguhkan pembebanannya.Pada tahun 2011, MPI, Entitas Anak, menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak sehubungan
dengan surat keberatan di atas dengan rincian sebagai berikut:
00009/204/03/412/10 07/07/2010 1.729.776.640 1.729.776.640 -
KEP-
487/WPJ.22/BD.06/2011 29/03/2011 348.691.378 348.691.378 155.165.365
Pembayaran
KEP-
1257/WPJ.22/BD.06/2010 23/08/2011 426.761.435 426.761.435 426.761.435
KEP-
949/WPJ.22/BD.06/2011 21/06/2011 188.477.918 132.026.959 188.477.918
KEP-
950/WPJ.22/BD.06/2011 21/06/2011 110.568.021 57.258.650 110.568.021
2.804.275.392 979.303.435 895.537.752
KEP-
987/WPJ.22/BD.06/2011 05/07/2011 1.729.776.640 14.565.013 14.565.013
53
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Jenis
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPKB
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPKB
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 SKPKB
Jumlah
Surat Ketetapan
Tanggal Lebih Sanksi
Jenis Pajak Nomor Terbit (Kurang) bayar Administrasi
Selisih antara jumlah hasil keberatan dan jumlah pembayaran sebesar Rp 83.965.683. Atas selisih
tersebut, manajemen MPI, Entitas Anak, telah membuat surat pernyataan untuk melakukan pembayaran
dengan cicilan sebesar Rp 13.994.280 per bulan selama bulan Juni sampai dengan Desember 2012 dan per
31 Desember 2012 pembayaran telah lunas.
Pada tahun 2014, MPI, Entitas Anak, menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak dengan rincian
sebagai berikut:
00073/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
Pembayaran
00004/206/11/431/14 05/03/2014 43.372.000 20.818.560 64.190.560
00076/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00075/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00074/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00079/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00078/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00077/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00082/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00081/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00080/507/11/431/14 05/03/2014 - - -
00109/207/11/431/14 05/03/2014 161.758.082 77.643.879 239.401.961
00110/207/11/431/14 05/03/2014 197.961 95.021 292.982
00071/203/03/412/10 20/03/2014 36.066.472 17.311.907 53.378.379
00105/201/03/412/10 20/03/2014 220.197.741 105.694.916 325.892.657
00002/240/11/412/14 20/03/2014 36.419.455 17.481.339 53.900.794
498.011.711 239.045.622 737.057.333
54
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Jenis
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) STP
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final STP
Jumlah
Jenis
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) STP
Jumlah
Jenis
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) SKPKB
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
00006/140/11/412/14 05/03/2014 - 251.761.540 251.761.540
Jenis Pajak Nomor Terbit (Kurang) bayar Administrasi Pembayaran
Surat Tagihan Pajak
Tanggal Lebih Sanksi
Tanggal Lebih Sanksi
Jenis Pajak Nomor Terbit (Kurang) bayar Administrasi Pembayaran
- 331.305.580 331.305.580
Surat Tagihan Pajak
00006/140/11/412/14 20/03/2014 - 79.544.040 79.544.040
- 343.989.031 343.989.031
Surat Ketetapan
Tanggal Lebih Sanksi
00366/107/12/431/14 21/11/2014 - 343.989.031 343.989.031
00564/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00025/206/12/431/14 21/11/2014 16.752.250 7.706.035 24.458.285
Jenis Pajak Nomor Terbit (Kurang) bayar Administrasi Pembayaran
00567/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00566/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00565/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00570/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00569/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00568/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00573/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00572/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00571/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
00574/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
55
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Jenis
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) SKPN
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 SKPKB
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 SKPKB
Jumlah
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2011
Jumlah
Tahun
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Jumlah
Jenis Pajak Nomor Terbit (Kurang) bayar Administrasi Pembayaran
Surat Ketetapan (Lanjutan)
Tanggal Lebih Sanksi
00022/201/12/412/14 02/12/2014 221.661.212 101.964.157 323.625.369
00020/240/12/412/1402/12/2014 42.309.210 19.462.237 61.771.447
00575/507/12/431/14 21/11/2014 - - -
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Pembayaran
279.093.053 128.382.804 407.475.857
Dari keterangan diatas, manajemen MPI, Entitas Anak, per 31 Desember 2014 pembayaran telah lunas.
Pada tahun 2014, PT Megapolitan Developments TBK menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak
dengan rincian sebagai berikut:
Surat Ketetapan
Sanksi
00016/203/12/412/14 02/12/2014 15.122.631 6.956.410 22.079.041
00138/207/11/054/14 15/12/2014 13.725.861 6.588.413 20.314.274
00006/506/11/054/14 15/12/2014 - - -
00015/201/11/054/14 15/12/2014 9.604.943 4.610.372 14.215.315
00051/240/11/054/14 15/12/2014 110.416.800 53.000.064 163.416.864
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Pembayaran
252.421.438 109.294.906 361.716.344
Surat Tagihan Pajak
Sanksi
00042/201/11/412/13 24/07/2013 118.673.834 45.096.057 163.769.891
- 51.108.795 51.108.795
00079/107/11/054/14 15/12/2014 - 51.108.795 51.108.795
56
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2012
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2012
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2012
Jumlah
Tahun
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2012
Jumlah
Tahun
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2009
Jumlah 5.088.919.900
Pembayaran dilakukan sebelum tanggal 23 Januari 2015. Apabila terlambat akan dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga 2% perbulan.
Jenis Pajak Nomor Tanggal Kewajiban Keberatan Pembayaran
Surat Ketetapan
Jumlah Nilai Jumlah
00028/206/12/054/14 23/12/2014 60.033.865 37.008.145
00300/207/12/054/14 23/12/2014 674.978.670 674.978.670 -
Sanksi
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Pembayaran
109.884.875 - 86.859.155
Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No.00300/207/12/054/14 Masa
Pajak Januari-Desember 2012 tanggal 23 Desember 2014 , maka pihak MPI, Entitas Anak, mengajukan
surat keberatan di mana keberatan tersebut diajukan atas jumlah pajak yang terutang dalam ketetapan
pajak di atas sebesar Rp 456,066,450 dengan Sanksi administrasi sebesar Rp 218,912,040 sehingga Rp
674,978,670, tetapi belum ada keputusan dari DJP.
Surat Tagihan Pajak
00030/201/12/054/14 23/12/2014 49.851.010 49.851.010
00017/140/12/054/14 23/12/2014 - 45.028.987 45.028.987
00190/107/12/054/14 23/12/2014 - 109.799.442 109.799.442
ST-
00060/WPJ.08/
KP.0804/201500003/240/09/451/14 02/02/2014 Teguran 5.088.919.900
Jenis Pajak Nomor Tanggal Perihal Surat Tunggakan
- 109.799.442 109.799.442
Pada tahun 2014, PT Titan Property menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak dengan rincian
sebagai berikut:
Surat Teguran
Nomor Jumlah
57
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2011
Jumlah
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2012
Jumlah
Dibayar
00011/206/11/063/14 23/12/2014 319.760.240 153.484.915 78.874.192
Surat Ketetapan
Sanksi Jumlah
Jenis Pajak Nomor Tanggal Kurang Bayar Administrasi
00222/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00221/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00224/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00223/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00226/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00225/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00228/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00227/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00230/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00229/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00232/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
00231/507/11/063/14 23/12/2014 - - -
Jenis Pajak Nomor Tanggal Kurang Bayar Administrasi Tunggakan
319.760.240 153.484.915 78.874.192
Pembayaran SKPKB dengan nomor surat 00011/206/11/063/14 Pajak Penghasilan dilakukan dengan
mencicil Rp. 39,437,096 perbulan.
Surat Tagihan Pajak
Sanksi Jumlah
-
00038/501/11/063/14 23/12/2014 - - -
100.000
00509/106/12/063/14 23/12/2014 100.000 100.000
58
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2011
Jumlah
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2011
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2011
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2011
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2011
Jumlah
Pada tahun 2014, PT Mega Limo Estate menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak dengan rincian
sebagai berikut:
Surat Ketetapan
Sanksi Jumlah
00013/207/11/412/14 02/05/2014 5.106.530 5.106.530 10.213.060
00005/506/11/412/14 02/05/2014 - -
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Dibayar
00007/201/11/412/14 02/05/2014 13.860.150 6.652.872 20.513.022
00005/240/11/412/14 02/05/2014 5.811.244 2.789.397 8.600.641
Sanksi Jumlah
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Dibayar
501.736.699 243.489.011 44.912.777
Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No. 00005/203/11/412/14 Masa
Pajak Januari-Desember 2011 tanggal 2 Mei 2014 , maka pihak MLE, Entitas Anak, mengajukan surat
keberatan tetapi belum ada keputusan dari DJP.
Surat Tagihan
00005/203/11/412/14 02/05/2014 476.958.775 228.940.212 5.586.054
00056/107/11/412/14 02/05/2014 - 160.365.423 123.397.639
00055/106/11/412/14 02/05/2014 - 1.000.000 1.000.000
00073/101/11/412/14 02/05/2014 - 900.000 900.000
00008/140/11/412/14 02/05/2014 - 25.902.237 9.713.340
- 188.867.660 135.710.979
Sehubungan dengan Surat Tagihan Pajak/STP PPN No. 00056/107/11/412/14 Masa Pajak Januari-
Desember 2011 tanggal 2 Mei 2014 , maka pihak MLE, Entitas Anak, mengajukan surat keberatan tetapi
belum ada keputusan dari DJP.
Pembayaran STP dengan nomor surat 00008/140/11/412/14 Pajak Penghasilan dilakukan dengan mencicil
Rp 1.079.260 perbulan.
00002/103/11/412/14 02/05/2014 - 700.000 700.000
59
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan )
Tahun
Pajak Penghasilan
(PPh Badan) 2012
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2012
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2012
Pajak Penghasilan
(PPh) 21 2012
Pajak Penghasilan
(PPh) 23 2012
Jumlah
Tahun
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) 2012
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) Final 2012
Jumlah
Surat Ketetapan
Sanksi Jumlah
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi
00029/207/12/412/14 02/05/2014 2.287.800 2.287.800 226.905
Dibayar
00006/506/12/412/14 02/05/2014 - - -
00006/201/12/412/14 02/05/2014 10.919 3.494 14.413
00007/240/12/412/14 02/05/2014 185.988 40.917 4.575.600
Sanksi Jumlah
Jenis Pajak Nomor Tanggal Jumlah Administrasi Dibayar
440.328.330 142.442.170 5.327.720
Sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar/SKPKB PPN No. 00005/203/12/412/14 Masa
Pajak Januari-Desember 2012 tanggal 2 Mei 2014 , maka pihak MLE, Entitas Anak, mengajukan surat
keberatan tetapi belum ada keputusan dari DJP.
Surat Tagihan
00005/203/12/412/14 02/05/2014 437.843.623 140.109.959 510.802
- 578.033.320 411.978.670
Sehubungan dengan Surat Tagihan Pajak/STP PPN No. 00084/107/12/412/14 Masa Pajak Januari-
Desember 2012 tanggal 2 Mei 2014 , maka pihak MLE, Entitas Anak, mengajukan surat keberatan tetapi
belum ada keputusan dari DJP.
Pembayaran STP dengan nomor surat 00005/140/12/412/14 Pajak Penghasilan dilakukan dengan mencicil
Rp 4.257.650 perbulan.
00005/140/12/412/14 02/05/2014 - 102.183.618 38.318.850
00084/107/12/412/14 02/05/2014 - 475.849.702 373.659.820
60
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. ESTIMASI BIAYA UNTUK MENYELESAIKAN PROYEK
20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
Gaji dan upah - BMYD
Utilitas - BYMD
Jasa professional - BYMD
Lain-lain - BYMD
Jumlah
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Uang muka penjualan :
Apartemen - PDD
Ruko dan kios - PDD
Perumahan - PDD
Uang muka sewa mall - PDD
Jumlah
22. HUTANG PEMBIAYAAN
Bagian Jangka Pendek:
PT Chandra Sakti Utama Leasing
31 Desember 2014 31 Desember 2013
675.721.585 -
2.124.643.205 1.154.123.426
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 atas estimasi biaya penyelesaian proyek
masing-masing adalah sebesar Rp 14.210.898.783 dan Rp 15.207.196.357 merupakan estimasi biaya
penyelesaian atas Proyek Perumahan Riverside dan Puri Cinere dari PT Mega Pasanggrahan Indah ,
Entitas Perusahaan. Proyek perumahan Bukit Cinere dan Griya Cinere dari PT Mega Limo Estate, Entitas
Anak, Proyek Perumahan Tatya Asri milik Perusahaan dan ruko Cimandala milik PT Tirta Persada
Developments, Entitas Anak.
5.352.081.340 4.193.408.355
Akun ini merupakan uang muka penjualan properti, apartemen dan real estate yang diterima dari pembeli
dan sewa diterima dimuka dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
808.746.428 817.290.528
884.308.691 719.039.401
31 Desember 2014 31 Desember 2013
1.534.383.016 1.502.955.000
Uang muka penjualan apartemen sebagian besar merupakan uang muka penjualan apartemen Cinere
Bellevue sebesar Rp 26.923.152.156
18.883.147.080 8.687.142.300
188.579.559.671 116.057.776.524
39.984.334.680 52.997.780.344
91.309.285.421 32.010.485.434
38.402.792.490 22.362.368.446
61
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. HUTANG PEMBIAYAAN
Akun ini terdiri dari:
Bagian Jangka Panjang :
PT Chandra Sakti Utama Leasing
Jumlah
23. MODAL SAHAM
31 Desember 2014
PT Cosmopolitan Persada Developments
Credit Suisse AG Singapore Trust
Masyarakat sesuai DPS
Jumlah
31 Desember 2013
PT Cosmopolitan Persada Developments
Credit Suisse AG Singapore Trust
Masyarakat sesuai DPS
Jumlah
Tahun 1999
Berdasarkan pada Surat No. 12.30.2014.12.00822 tanggal 11 Desember 2014 Perusahaan melakukan
pembiayaan pada PT Chandra Sakti Utama Leasing dengan sisa utang sebesar Rp 2.357.685.000 sampai
dengan tanggal 20 Nopember 2017. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan dokumen kepemilikan lengkap
(Invoice/Faktur asli/BPKB. kuitansi asli dan surat jalan).
31 Desember 2014 31 Desember 2013
1.601.778.415
2.277.500.000 -
Susunan pemegang saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut (berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek):
Persentase
249.174.500 7,44% 24.917.450.000
863.807.180 25,78% 86.380.718.000
2.237.018.320 66,78% 223.701.832.000
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan Jumlah
2.237.018.320 66,78% 223.701.832.000
249.174.500 7,44% 24.917.450.000
Persentase
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan Jumlah
3.350.000.000 100% 335.000.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.4 tanggal 11 Oktober 1999 yang dibuat di hadapan
Esther Liliansari, S.H., Notaris Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor di Cibinong, modal dasar Perusahaan
sebesar Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No.C-19864.HT.01.04.TH.2001 tanggal 9 November 2001.
3.350.000.000 100% 335.000.000.000
863.807.180 25,78% 86.380.718.000
62
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan )
-
-
-
-
Perubahan tahun 2007
- LML sebanyak 19.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 19.350.000.000 dan
- JBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000.
-
- JBR sebesar Rp6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar Rp 1.250.000.000 sahamnya di
MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp 7.500.000.000.
Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing- masing
Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal 16 November 2007.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 3 tanggal 28
April 2003 yang dibuat di hadapan Leoni Surjadidjaja, S.H., Notaris di Kota Depok, para pemegang saham
menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula Rp 8.500.000.000 yang terbagi
atas 8.500 saham menjadi Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham, dengan mengeluarkan
7.160 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp7.160.000.000 yang diambil bagian oleh:
Sudjono Barak Rimba (SBR) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp
290.000.000
Lora Melani Lowas barak Rimba (LML) sebanyak 290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp
290.000.000
Barbara Barak Rimba (BBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp
3.290.000.000
Jennifer barak Rimba (JBR) sebanyak 3.290 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp
3.290.000.000
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. C-04865 HT.01.04-TH 2007 tanggal 29 November 2007.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham tersebut, telah
dilakukan dengan uang tunai.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat di hadapan
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar dari semula Rp 30.000.000.000 yang terbagi atas 30.000 saham menjadi Rp
150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
semula Rp 15.660.000.000 yang terbagi atas 15.660 saham menjadi Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas
42.510 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 26.850.000.000 yang terbagi atas
26.850 saham, diambil bagian oleh :
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham, dilakukan
dengan inbreng saham sebagai berikut :
LML sebesar Rp 8.100.000.000 saham miliknya di MLE, Entitas Anak, dan sebesar Rp
11.250.000.000 sahamnya di MPI, Entitas Anak, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp
19.350.000.000;
63
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan )
- SBR sebanyak 28.183 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 28.183.000.000;
- LML sebanyak 9.380 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 9.380.000.000
- BBR sebanyak 7.500 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 7.500.000.000;
a. Penyetoran tunai
- Sebesar Rp 9.370.000.000 disetor oleh SBR
- Sebesar Rp 9.380.000.000 disetor oleh LML
b. Inbreng saham
-
-
Perubahan tahun 2008
Penyetoran dengan cara inbreng saham tersebut telah dilaksanakan berdasarkan masing- masing
Perjanjian Pemasukan Saham dalam PT Megapolitan Developments tanggal 6 Desember 2007
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
berdasarkan rapat keputusan No.C 05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 153 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat di hadapan
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui
pemasukan (inbreng) hak-hak saham Perusahaan yang dimiliki oleh (i) LML sebanyak 20.145 saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 20.145.000.000; (ii) SBR sebanyak 19.598 saham dengan nilai
nominal seluruhnya Rp 19.598.000.000; (iii) BBR dan JBR, masing-masing sebanyak 11.415 saham dengan
nilai nominal seluruhnya Rp 11.415.000.000 ke dalam PT Cosmopolitan Persada Developments (CPD),
Entitas Induk. Pemasukan (inbreng) hak- hak atas saham sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan
berdasarkan masing-masing perjanjian Pemasukan saham dalam CPD, Entitas Induk, tanggal 20 Februari
2008.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat di hadapan
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar dari semula Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 150.000 saham menjadi Rp
200.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
semula Rp 42.510.000.000 yang terbagi atas 42.510 saham menjadi Rp 87.573.000.000 yang terbagi
atas 87.573 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 45.063.000.000 yang
terbagi atas 45.063 saham diambil bagian oleh:
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusan No.C-05915 HT.01.04-TH 2007 tanggal 10 Desember 2007.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham, dilakukan
dengan (Catatan 3):
Saham milik SBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 7.813 saham dengan nilai nominal
seluruhnya Rp 7.813.000.000 dan MPI sebanyak 11.000 saham dengan nilai nominal
seluruhnya Rp 11.000.000.000;Saham milik BBR pada MLE, Entitas Anak, sebanyak 6.250 saham dengan nilai nominal
seluruhnya Rp 6.250.000.000 dan MPI, Entitas Anak, sebanyak 1.250 saham dengan nilai
nominal seluruhnya Rp 1.250.000.000.
64
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan )
-
- SBR sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000 dan
- LML sebanyak 6.490.840 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 649.084.000.
a.
b.
-
-
-
-
-
-
Kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp 12.340.000.000 yang diambil oleh:
- CPD, Entitas Induk, sebesar Rp 11.041.832.000;
- SBR sebesar Rp 649.084.000; dan
- LML sebesar Rp 649.084.000.
Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham Perusahaan,
telah dilakukan dengan :
Penyetoran tunai ke dalam rekening Perusahaan sebesar Rp 13.970.000.000 (tiga belas miliar
sembilan ratus tujuh puluh juta rupiah) disetor oleh CPD, Entitas Induk, sesuai dengan Akta
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3 Mei 2008 yang dibuat di
hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di jakarta, yang dipertegas oleh
Surat Pernyataan tanggal 11 Juli 2008 dari para pemegang saham Perusahaan, penyetoran modal
tersebut merupakan setoran tunai.Konversi utang Perusahaan kepada CPD, Entitas induk, sebesar Rp 136.117.000.000, dengan
perincian sebagai berikut:
Sebesar Rp 50.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 20 Februari 2008
Sebesar Rp 5.800.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah
tangan tanggal 25 Februari 2008;
Sebesar Rp 8.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah
tangan tanggal 25 Februari 2008
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Mei 2008 yang dituangkan dalam
Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.16 tanggal 3 Mei 2008 dibuat di hadapan
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-
23524.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan antara lain
menyetujui (i) peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi
sebesar Rp 1.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp
87.573.000.000 menjadi sebesar Rp 250.000.000.000; dan (ii) perubahan nilai nominal saham yang semula
sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 100.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah Rp 162.427.000.000 yang terbagi atas
1.624.270.000 saham, telah diambil bagian oleh:
CPD, Entitas Induk, sebanyak 1.611.288.320 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp
161.128.832.000
Sebesar Rp 51.675.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 25 Februari 2008
Sebesar Rp 7.642.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di bawah
tangan tanggal 28 Februari 2008, dan
Sebesar Rp 13.000.000.000 berdasarkan akta Pengakuan Utang yang dibuat secara di
bawah tangan tanggal 28 Februari 2008
65
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan )
Perubahan tahun 2009
a.
-
-
b.
1)
2) Persetujuan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat di Indonesia,
3)
4)
5) Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perubahan tahun 2010
1)
2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia;
3)
4)
5)
Memberikan persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi
Perusahaan Tertutup
Memberikan persetujuan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan
dengan perubahan status Perusahaan
Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik menjadi
Perseroan Terbuka/Publik,
Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan
memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar ModalPersetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris
tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor
Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status
Perusahaan
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.38 tanggal 10
September 2009, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-46386.A.H.01.02 tahun 2009 tanggal
24 September 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.,
telah disetujui keputusan mengenai :
Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka
Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya
850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan
memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk peraturan pasar modal;
Menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan
perubahan status Perusahaan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan
Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai :
Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 48 tanggal 21 April
2009, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU 19489.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009 yang
dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, para pemegang
saham menyetujui antara lain:
66
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
a. Agio Saham
Hasil penawaran
Nilai Nominal
Sub Jumlah
Biaya pra IPO
Agio Bersih
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Tambahan modal disetor
b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
PT Mega Limo Estate
PT Mega Pasanggrahan Indah
PT Eltranindo Bina Cipta
Jumlah
(10.134.095.285)
117.365.904.715
212.500.000.000
85.000.000.000
127.500.000.000
(10.134.095.285)
117.365.904.715
31 Desember 2014 31 Desember 2013
23.358.115.446
28.413.000.000
24.750.000.000
18.750.000.000
71.913.000.000
Harga Pengalihan Nilai Buku Bersih Selisih
22.926.445.124
36.409.196.884
35.935.473.438
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi masing-masing sebesar 75%, 99% dan 99%
kepemilikan saham pada EBC, MLE dan MPI. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat
dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), Selisih antara harga
pengalihan dan nilai buku dari perusahaan-perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp 23.358.115.446
disajikan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” disajikan
sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian interim.
Akuisisi tersebut di atas dibiayai dari penerimaan atas penerbitan saham sebanyak 71.913 saham
atau sebesar Rp 71.913.000.000 di bulan Desember 2007
Perincian harga pengalihan saham dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi adalah
sebagai berikut :
140.724.020.161 140.724.020.161
Pada tanggal 12 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek
Indonesia dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 850.000.000 saham biasa atas nama dengan
nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 250 per
saham, atau dengan jumlah keseluruhan sebanyak Rp 212.500.000.000
-
-
23.358.115.446
-
-
23.358.115.446
212.500.000.000
85.000.000.000
127.500.000.000
95.271.115.446
(5.486.554.876)
11.659.196.884
17.185.473.438
67
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. GOODWILL
Aset real estat
Kas dan setara kas
Aset tetap
Aset lain-lain
Jumlah
Hutang Bank
Liabilitas lain-lain
Aset neto
Goodwill
Jumlah Harga Perolehan
Dikurangi :
Kas dan Setara Kas pada Entitas Anak yang diakuisisi
Arus kas keluar akibat akuisisi
Amortisasi Goodwill:
Goodwill
Akumulasi amortisasi Goodwill
Saldo per 31 Desember 2014
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai goodwill sampai dengan tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan hasil analisa bisnis dan proyeksi laporan
keuangan yang dihasilkan manajemen .
18.000.000.000
6.147.074.578
3.955.409.316
(1.845.857.677)
2.109.551.639
2.665.261.716
37.560.564.286
25.825.120.323
77.430.275.293
11.852.925.422
63.385.684.609
14.044.590.684
3.955.409.316
Pada bulan September 2008, Perusahaan mengakuisisi sebesar 99,995% kepemilikan saham pada PT Titan
Property dari PT Sam Investama dan PT Pada Investama. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan
menggunakan metode pembelian (Purchase Method). Akuisisi tersebut dibiayai dengan pengeluaran kas
sebesar Rp 18 Miliar (Catatan 4g).
Selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat
diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Penilaian atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi
dilakukan oleh manejemen. Perusahaan telah menghitung nilai wajar aset dan liabilitas dan telah
dilakukan assessment terhadap perhitungan tersebut oleh Kantor Akuntan Publik Doli Bambang
Sudarmadji & Dadang berdasarkan laporan No. 017/OL-2.10210/DBSD tanggal 1 Februari 2010 dengan
hasil assessment sebagai berikut :30 Agustus 2008
67.871.778.991
6.147.074.578
746.160.008
68
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Kepentingan non pengendali atas asset bersih Entitas Anak:
PT Eltranindo Bina Cipta - KPA
PT Mega Pasanggrahan Indah - KPA
PT Mega Limo Estate - KPA
PT Graha Mentari Persada - KPA
PT Tirta Persada Developments - KPA
PT Titan Property - KPA
Jumlah
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak:
PT Graha Mentari Persada - KPLB
PT Mega Limo Estate - KPLB
PT Mega Pasanggrahan Indah - KPLB
PT Tirta Persada Developments - KPLB
PT Titan Property - KPLB
PT Eltranindo Bina Cipta - KPLB
Jumlah
27. PENJUALAN USAHA
Pihak Ketiga
Penjualan apartemen - PU
Pendapatan sewa - PU
Penjualan ruko - PU
Penjualan rumah - PU
Penjualan tanah - PU
Jumlah
Transaksi penjualan berada di lokasi Depok, Bogor dan Tangerang.
Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan dan
pendapatan usaha
15.780.156.936
1.224.221.828
285.812.298
58.015.786
29.969.325
129.784.245.734
85.800.000
225.134.645.500
47.669.060.309
-
11.938.667.875
316.702.577
(669.637)
915.993
444.396.996
31 Desember 2014 31 Desember 2013
15.515.464.275
1.732.904.645
508.682.817
(14.545.194) (12.498.686)
(488.972)
(264.692.661) (114.953.117)
438.511
17.378.614.684
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(17.190.198)
9.706.357
295.518.655
40.825.588
15.424.131
79.665
17.600.216.959
221.602.275
31 Desember 2014 31 Desember 2013
159.880.959.972
62.386.864.714
41.342.891.501
46.029.334.989
37.296.596.902
311.279.776.496
(358.846)
69
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban pokok penjualan apartemen
Beban pokok pusat perbelanjaan
Beban pokok penjualan ruko
Beban pokok penjualan rumah
Beban pokok penjualan tanah
29. BEBAN PENJUALAN
Komisi - BP
Promosi - BP
Konsultan pemasaran - BP
Transportasi - BP
Kelengkapan promosi - BP
Lainnya - BP
Jumlah
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan - BUDA
Utilitas - BUDA
Jasa profesional - BUDA
Beban pajak - BUDA
Perlengkapan kantor - BUDA
Imbalan kerja (Catatan 32) - BUDA
Listrik - BUDA
Perbaikan dan pemeliharaan - BUDA
Sewa - BUDA
Jamuan - BUDA
Tunjangan kesehatan - BUDA
Perjalanan dinas - BUDA
Asuransi - BUDA
Retribusi, iuran dan sumbangan - BUDA
Jamsostek - BUDA
Pajak bumi bangunan - BUDA
Keamanan - BUDA
Saldo dipindahkan 66.512.148.014 39.793.873.795
83.889.945.900
12.961.378.242
8.545.661.736
4.378.794.701
102.825.755
31 Desember 2014 31 Desember 2013
102.369.713.449
10.439.028.026
20.294.863.803
2.625.485.860
2.170.875.017 1.954.842.338
636.715.768
31 Desember 2014 31 Desember 2013
3.035.515.432 94.559.600
682.253.321
12.941.818.998
3.156.829.154 2.308.582.416
51.292.250 58.717.800
7.923.047.736
-
141.026.653.014
300.245.707 563.542.939
243.252.303
261.798.296
29.949.913.553
4.760.389.661
1.481.904.104
1.920.906.937
729.925.087
1.951.832.436
109.878.606.334
31 Desember 2014 31 Desember 2013
13.841.521.919 5.882.110.279
3.690.381.383 3.429.214.318
1.469.591.122
939.496.917 589.264.181 394.999.029 538.327.976
1.540.227.708 800.831.680 1.023.431.198 672.286.038
573.926.886 659.503.023
5.063.906.945
13.242.775.535 24.457.793.459
209.527.429
204.093.716
156.095.671
23.311.063.054
2.926.977.450
1.560.775.930
1.636.762.567
1.011.075.407
70
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan )
Saldo dipindahkan
Operasional - BUDA
Perizinan - BUDA
Pelatihan - BUDA
Lainnya - BUDA
Jumlah
31. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERLASI
Sifat Pihak Berelasi :
MD MPI MLE TP TPD MMP GMP EBC CLP
PS PS PS PS PS PS PS
PS
PS
PS
PS
PS,DUDU DU KU DU D DU DU PS,K
PS,KU PS,D PS,D PS,K PS,D KU PS,D D PS,DU
PS,D DU
K K K K K
D K K K K
Keterangan
KU = Komisaris Utama TP = PT Titan Property
K = Komisaris MMP = PT Megapolitan Mentari Persada
KI = Komisaris Independen GMP = PT Graha Mentari Persada
DU = Direktur Utama EBC = PT Eltranindo Bina Cipta
D = Direktur CLP = PT Centra Lingga Perkasa
DI = Direktur Independen TPD = PT Tirta Persada Developments
PS = Pemegang Saham MLE = PT Mega Limo Estate
MD = PT Megapolitan Developments Tbk MPI = PT Mega Pasanggrahan Indah
Peningkatan beban utilitas pada tahun 2014 merupakan pembayaran atas listrik dan bahan bakar yang
sebagian besar berasal dari PT Mega Pasanggrahan Indah (Anak) atas pusat pembelanjaan dan apartemen.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
39.793.873.795 66.512.148.014 1.615.947.326
96.544.900
105.423.500
PT Megapolitan Developments Tbk
PT Eltranindo Bina Cipta
PT Cosmopolitan Persada Developments
Spectrum Instrument Pte, Ltd
PAN Asia Holding Ltd
Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba
Keterangan
Nama
Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba merupakan
pemegang saham PT Rajawali Mitra Selaras
PT Rajawali Mitra Selaras
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi.
212.946.694
40.370.126.889
148.236.400
115.693.500
99.376.500 2.666.729.041
70.996.792.781
Tn. Sudjono Barak Rimba
Sentosa Budiman
Jennifer Barak Rimba
Barbara Angela Barak Rimba
Sifat Transaksi
2014Keterangan
71
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERLASI (Lanjutan )
Transaksi dengan pihak berelasi:
PT Mega 2000 Pinjaman
Ny. Lora Melani Lowas Barak Rimba Pinjaman
Tn. Sudjono Barak Rimba Pinjaman
Jennifer Barak Rimba Penjualan apartemen
Barbara Angela Barak Rimba Penjualan apartemen
Alexander Barak Rimba Penjualan apartemen
PT Megapolitan Mentari Perkasa Pinjaman
PT Strawin Industri Pinjaman
PT Rimba Asritama Pinjaman
Abraham S Budiman Pinjaman
PT Cosmopolitan Persada Developments Pinjaman
PT Centra Lingga Perkasa Pinjaman
PT Rajawali Mitra Selaras Jasa kontraktor
Piutang dari pihak berelasi:
PT Megapolitan Mentari Persada - PPB
Lora Melani Lowas Barak Rimba - PPB
PT Centra Lingga Perkasa - PBB
PT Strawin Industri - PBB
PT Mega 2000 - PBB
PT Melrimba Sentra Agrotama - PBB
Abraham Sentosa Budiman - PBB
PT Rimba Asritama - PBB
Karyawan - PBB
Arena Health Studio - PBB
Pasar Ikan Higienis - PBB
PT Kusuma Megatama Perkasa - PBB
PT Intan Developments - PBB
PT. Sentra Argotama - PBB
PT Setiabudi Bina Anugrah - PBB
Jumlah
31 Desember 2014 31 Desember 2013
502.634.000
262.248.800
163.056.615
-
22.360.000
163.056.615
146.540.000
1.526.546.704
586.679.677
262.248.800
Pihak-pihak berelasi
Sedangkan PT Melrimba Mitra, PT Melrimba Sentra Agrotama, Mega 2000, PT Rimba Astritama dan PT
Strawin Industri merupakan perusahaan yang berada dalam kendali Direksi dan Komisaris Perusahaan.
Jenis transaksi
19.650.000
598.982.602
58.740.516.980
-
56.625.068.329
26.353.094.100
11.493.525.603
4.960.906.458
4.775.928.585
3.912.807.053
2.244.144.739
1.696.406.044
27.188.532.140
11.734.378.594
1.157.223.568
5.511.893.899
3.936.110.625
2.244.144.739
1.696.406.044
1.606.546.704
5.200.000 -
72
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERLASI (Lanjutan )
Persentase piutang dari pihak berelasi terhadap jumlah aset :
PT Megapolitan Mentari Persada
Lora Melani Lowas Barak Rimba
PT Centra Lingga Perkasa
PT Strawin Industri
PT Mega 2000
PT Melrimba Sentra Agrotama
Abraham Sentosa Budiman
PT Rimba Asritama
Karyawan
Arena Health Studio
Pasar Ikan Higienis
PT Kusuma Megatama Perkasa
PT Intan Developments - PBB
PT. Sentra Argotama - PBB
PT Setiabudi Bina Anugrah - PBB
Lainnya
Jumlah
Rincian dari utang usaha kepada pihak berelasi yang cukup signifikan adalah sebagai berikut:
PT Rajawali Mitra Selaras
Persentase utang usaha kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:
PT Rajawali Mitra Selaras
31 Desember 2014 31 Desember 2013
2,81%
1,25%
0,53%
0,51%
0,42%
0,24%
1,22%0,14%
0,14%
0,04%
0,02%
0,01%
0,00%
2,31%
1,00%
0,10%
0,47%
0,33%
0,19%
31 Desember 2014 31 Desember 2013
3.102.995.972
1,27%
3.647.906.442
0,96%
7,45%
Piutang kepada pihak berelasi lainnya tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pengembaliannya tahun
2014. Piutang tersebut timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
0,16%
0,18%
0,03%
0,02%
0,02%
0,06%0,00%
4,75%
0,002%
0,00%
0,0004%
0,00%
0,00%
0,00%
73
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERLASI (Lanjutan )
Rincian dari utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
PT Cosmopolitan Persada Developments - HPB
PT Centra Lingga Perkasa - HPB
Sudjono Barak Rimba - HPB
Barbara Barak Rimba - HPB
PT Melrimba Mitra - HPB2
Jumlah
Persentase utang kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas:
PT Cosmopolitan Persada Developments
PT Centra Lingga Perkasa
Sudjono Barak Rimba
Barbara Barak Rimba
PT Melrimba Mitra
Lainnya - HPB
Jumlah
31 Desember 2014 31 Desember 2013
8.122.764.468
-
27.783.751.996
8.855.788.690
1,410%
0,364%
0,000% 2,32%
0,000%
0,001%
0,00%
31 Desember 2014 31 Desember 2013
10.225.300.460 38.785.448.642
2.096.719.782 2.070.802.396
2.641.350 47.275.700
3.174.860 27.829.860
1,78%
7,29%
0,54%
0,01%
0,01%
0,00%
10,17%
Utang kepada PT Cosmopolitan Persada Developments, merupakan utang Perusahaan yang berasal dari
pengalihan utang atas pengoperan hak atas tanah dari Jeferson Daliaha dan Iyus Hendar selaku pemegang
hak tanah tersebut kepada MLE, Entitas Anak, yang pembayarannya dilakukan dengan menerbitkan surat
promes, dengan jatuh tempo pembayaran tanggal 20 Februari 2011 dengan selambat-lambatnya
pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan sampai dengan tanggal 29 Januari 2012 (sesuai dengan
pengakuan utang yang dibuat tanggal 29 Januari 2010 yang didaftarkan oleh Notaris Dr. Misahardi
Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M.). Sebelum berakhirnya jatuh tempo Perusahaan telah melakukan
addendum perjanjian atas pinjaman tersebut untuk meminta jangka waktu pengembaliannya sampai
dengan 31 Desember 2014.
74
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Biaya Jasa lalu
Laba (Rugi) aktuaris
Neto
Perubahan liabilitas neto tahun berjalan adalah sebagai berikut :
Saldo awal tahun
Pembayaran manfaat
Jumlah yang dibebankan pada laba rugi
Penyesuaian
Jumlah
Usia pension
Tingkat mortalita
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat pengunduran diri
Biaya untuk mencadangkan imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dan Sigma Acturial
Consulting untuk PT Centra Lingga Perkasa. Penilaian aktuaria telah dilakukan dengan menggunakan data
dan asumsi berikut ini:
27.219.086 27.219.086
270.533.935 292.326.172 311.636.593 244.652.026
1.636.762.567 1.440.796.828 1.342.162.304 1.369.446.060
31 Des 2010
Disajikan
31 Des 2011
Disajikan
31 Des 2012
Disajikan
910.755.526
5% 5%
7% 7%
Perusahaan menghitung dan membukukan provisi diestimasi atas imbalan kerja untuk karyawan yang
dikualifikasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Indonesia - II Indonesia - II
(1999) (1999)
8% 8,5%
31 Desember 2014 31 Desember 2013
55 tahun 55 tahun
8.341.438.441 6.726.035.947
- (178.848.000)
1.920.906.937 1.636.762.567
(305.504.443) -
31 Desember 2014 31 Desember 2013
6.726.035.947 5.268.121.380
Kembali31 Des 2013 Kembali Kembali
16.302.786 27.219.086
673.863.187 615.402.883 736.730.221
439.170.320 447.388.383 387.903.742 360.844.727
31 Des 2014
993.761.393
764.191.875
13.132.134
149.821.535
1.920.906.937
75
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. LABA PER SAHAM
Laba per saham dasar :
Laba bersih pemilik entitas induk
Rata-rata tertimbang jumlah saham
Laba bersih per saham dasar pemilik entitas induk
34. PERIKATAN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa (SPSM) tanggal 4 Februari 2013, PT Mega
Pasanggrahan Indah menyewakan tempat di Cinere Bellevue Mall kepada PT Nusantara Sejahtera
Raya dengan masa sewa 20 tahun terhitung dari tanggal awal sewa yang digunakan untuk penjualan
ritel dari XXI Cinema.Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa (SPSM) tanggal 28 Maret 2013, PT Mega
Pasanggrahan Indah menyewakan tempat di Cinere Bellevue Mall kepada Celebrity Fitness dengan
masa sewa 10 tahun terhitung dari tanggal awal sewa.Berdasarkan surat kesepakatan bersama sewa menyewa unit non hunian di Urbana Cinere No
0068/MPI/PDIR/L/2011 tanggal 24 Januari 2011 dengan PT Matahari Putra Prima untuk salah satu
usahanya menjalankan pasar swalayan dengan konsep hypermarket atau pasar serba dengan nama
"Hypermart".
Berdasarkan perjanjian Sewa-Menyewa bulan Oktober 2014, PT Tirta Persada Development telah
memperoleh kesepakatan dengan PT Lotte Mart Indonesia mengenai pemberian area sewa untuk
dikelola oleh PT Lotte Mart Indonesia sebagai sebuah hypermarket dengan nama “Lotte Mart”.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemasaran No 0051/TP/DIR/II/2014 pada tertanggal 28
Februari 2014 PT Tirta Persada Developments Tbk melakukan perjanjian kerja sama pemasaran
property dengan PT Panca Pilar Megah Perkasa (Goldsmith). Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua
belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak.
13,44
44.801.911.611
31 Desember 2014 31 Desember 2013
3.350.000.000
33.685.773.805
3.350.000.000
10,06
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih setelah dan sebelum penyesuaian sehubungan
dengan penyatuan kepemilikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun
bersangkutan setelah memperhitungkan efek retroaktif dari penerbitan saham sehubungan dengan
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No 1033/MPI/PDIR/IV/2014 tertanggal 22 April 2014, PT
Mega Pasanggrahan Indah melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Trijaya Artha Nugraha
dalam hal In-house Marketing and Sales atas Bellevue Suites. Perjanjian ini berlaku selama 12 (dua
belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak. Pada tanggal 01 Oktober 2014 telah dilakukan Addendum Perjanjian Kerja Sama
antara PT Mega Pasanggrahan Indah dengan PT Istana Makmur Sejahtera untuk pekerjaan sebagai
Marketing and Sales Inhouse (menjadi agen tunggal) untuk apartemen Cinere Bellevue Suites,
Cinere Bellevue Kiosk, Cinere Bellevue Commercial dan Cinere Terrace Suite yang terletak di
kawasan Perumahan Puri Cinere.
76
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN
a.
b.
Informasi lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Informasi lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Beban pajak (9.413.852.473) (4.135.483.728)
Kepentingan non pengendali 316.702.577 -
Laba (rugi) bersih 15.644.355.411 18.358.120.971
801.856.228.836 136.680.721.253
343.624.195.672 36.971.574.733
(13.549.336.201)
(316.702.577)
34.002.476.382
938.536.950.090
380.595.770.404
Penjualan bersih 179.105.310.511 46.029.334.989
Laba bruto 82.188.082.419 33.067.956.747
Pendapatan (beban) lain-lain (5.573.124.046) 12.148.911
Laba sebelum pajak 25.058.207.884 22.493.604.699
Jumlah
225.134.645.500
115.256.039.166
(5.560.975.135)
47.551.812.583
Pendapatan (beban) lain-lain (7.595.566.495) (1.002.410.432)
Laba sebelum pajak 31.483.724.821 31.220.001.481
Beban pajak (12.449.639.632) (5.230.572.784)
Kepentingan non pengendali 221.602.275 -
Laba (rugi) bersih 19.255.687.464 25.989.428.697
Properti Pusat perbelanjaan
Perusahaan melakukan pembagian segmen usaha berdasarkan aktivitas usahanya adalah sebagai berikut :
Properti: meliputi kegiatan di bidang usaha penyediaan dan penjualan perbelanjaan, ruko,
apartemen, hotel dan penjualan tanah
Pusat Perbelanjaan: meliputi kegiatan usaha sewa menyewa ruangan pusat perbelanjaan
termasuk service charge, maintenance fee dari penyewa ruangan.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai
berikut:
2014
Properti Pusat perbelanjaan
Penjualan bersih 252.783.173.986 58.496.602.510
Laba bruto 101.080.163.345 69.172.960.137
Jumlah
311.279.776.496
170.253.123.482
884.993.160.286 297.290.874.216
401.156.060.304 178.628.862.761
(8.597.976.927)
62.703.726.302
(17.680.212.416)
(221.602.275)
45.023.513.886
1.182.284.034.502
579.784.923.065
2013
77
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO
a. Risiko terhadap kenaikan suku bunga, baik suku bunga KPR maupun suku bunga pinjaman.
b. Risiko terhadap kenaikan bahan baku
c. Risiko kolektibilitas
Risiko suku bunga juga dapat dihadapi oleh Perusahaan, di mana apabila terjadi peningkatan suku
bunga maka dapat secara langsung meningkatkan beban bunga pinjaman Perusahaan dan Entitas
Anak. Dalam mengendalikan rasio kenaikan suku bunga pinjaman ini Perusahaan dan Entitas Anak
cukup berhati-hati dalam melakukan penambahan pinjaman dan selalu menyesuaikan jangka waktu
serta jumlah pinjaman sesuai dengan proyek yang akan dilakukan. Kenaikan suku bunga juga
dapat mempengaruhi kemampuan atau daya beli konsumen. Untuk mengendalikan risiko tersebut
Perusahaan dan Entitas Anak menawarkan program-program penjualan dalam rangka meningkatkan
daya beli konsumen seperti program cash back, subsidi bunga KPR/KPA, program cicilan tanpa
bunga serta diskon.
Sebagai pengembang property, Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh risiko terjadinya
peningkatan harga bahan baku konstruksi di mana bahan baku tersebut merupakan komoditas global
yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar global yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan biaya dan selanjutnya akan menurunkan marjin
Perusahaan dan Entitas Anak. Untuk mengendalikan risiko tersebut, selain pembelian bahan baku
konstruksi tersebut dilakukan oleh para kontraktor, Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan
kontrak pembelian terhadap beberapa bahan baku kepada pemasok-pemasok tertentu.
Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kolektibilitas dari pembeli yang melakukan
cicilan/angsuran, terutama apabila pembeli mengalami kegagalan dalam melakukan
pembayaran cicilan/angsuran kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Dalam mengendalikan risiko
tersebut Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pengenaan denda atas keterlambatan
pembayaran, dan pembatalan jual beli. Untuk segmen penyewaan, Perusahaan dan Entitas Anak
mengelola risiko yang timbul dari penyewa yang gagal membayar sewa dengan cara meminta
penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk sewa selama 3 bulan di muka
sebelum tanggal awal masa sewa. Selain itu Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan
penelaahan berkala terhadap kolektibilitas para pelanggan.
78
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan )
d. Risiko Likuiditas
Rincian aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
Aset
Piutang usaha
Piutang Lain – lain
Aset keuangan lainnya
Piutang dari pihak berelasi
Jumlah Aset
Liabilitas
Hutang bank dan lembaga keuangan lainnya
Hutang Usaha
Hutang Lain – lain
Hutang pihak berelasi
Jumlah Liabilitas 333.219.762.599
246.028.088.763
53.593.857.592
18.350.868.480
10.225.300.460
328.198.115.295
153.957.818.089
2.022.029.696
-
59.890.412.160
215.870.259.945
161.827.389.771
1.347.050.906
-
56.625.068.329
219.799.509.006
248.305.588.763
53.593.857.591
15.557.287.218
15.763.029.027
Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki
arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan liabilitas keuangan pada saat jatuh
tempo. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditas dengan melakukan pre-selling dan
pre-leasing untuk pengembangan proyek serta dengan mendapatkan fasilitas kredit jangka panjang.
Perusahaan dan Entitas Anak juga menetapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan
mempertahankan saldo kas yang dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan
sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor
pembayaran yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan dan tenor pendanaan dari
penjualan, serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan
mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perusahaan berkeyakinan
bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik.
31 Desember 2014 31 Desember 2014Nilai WajarNilai Tercatat
79
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KONTINJENSI
a.
b.
c.
d.
e.
Perkara Perdata terkait gugatan dari Charles Dulles Marpaung yang ditujukan kepada PT
Cosmopolitan Persada Developments, Sudjono Barak Rimba, dan Lora Melani Lowas dengan
Register Perkara No. 103/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tertanggal 18 Februari 2011 dengan putusan No.
103/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tertanggal 18 Oktober 2011 yang amar putusannya “Menolak Gugatan
penggugat untuk seluruhnya”. Penggugat mengajukan Banding dan permohonan Banding ditolak di
Pengadilan Tinggi Jakarta dengan berkas Perkara No. 201/Pdt/2012/PT.DKI tanggal 12 Juli 2012 dan
selanjutnya sejak tanggal 02 November 2012. Penggugat mengajukan Kasasi di Mahkamah Agung
dan amar putusannya menolak permohonan Kasasi.tanggal 18 Oktober 2011 yang amar
putusannnya menolak gugatan Penggugat seluruhnya. Sampai dengan saat ini atas perkara tersebut
masih dalam proses.
Perkara tanah PT Megapolitan Developments Tbk No. 105/Pdt.Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr. Marulloh bin Ridwan selaku Pelawan melawan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku Terlawan, Sdr. Mursalih bin H. Naumar selaku Turut Terlawan I, dan Sdr.
Ismail Marzuqi selaku Turut Terlawan II atas tanah di Graha Cinere.
Perkara tanah PT Megapolitan Developments Tbk No. 117/Pdt.Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr. Jannes Peter Siahaan selaku Pelawan melawan PT Megapolitan
Developments Tbk selaku Terlawan atas tanah di Graha Cinere.
Perkara tanah PT Megapolitan Developments Tbk No. 116/Pdt.Plw/2014/PN.Dpk di Pengadilan
Negeri Kota Depok antara Sdr. Mahyudin Bin H. Umar Goum selaku Pelawan melawan PT
Megapolitan Developments Tbk selaku Terlawan atas tanah di Graha Cinere.
Perkara Tanah PT Graha Mentari Persada No. 130/G/2013/PTUN-BDG di Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandung antara Sunaryo Pranoto selaku Penggugat melawan Kepala Kantor Pertanahan
Kota Depok selaku Tergugat dan PT Megapolitan Developments Tbk selaku Tergugat II Intervensi/
Terbanding II atas tanah yang belum dikembangkan di Graha Cinere di atas Sertifikat HGB No.
4/Krukut seluas 21 hektar. Gugatan ditolak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dan Penggugat
melakukan Banding ke Pengadilan Tinggi. Hasil dari putusan Pengadilan Tinggi menguatkan Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara dan saat ini Penggugat sedang mengajukan Kasasi di Mahkamah
Agung.
80
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Grup
Sumber estimasi ketidakpastian
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Beban Pokok Penjualan
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset
dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan
kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian,
selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.Sumber estimasi ketidakpastian dan sumber utama mengenai masa depan dan sumber estimasi
ketidakpastian utama lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
dijelaskan dibawah ini.
Sumber utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lain pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode
persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan
dalam Catatan 3q. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian
(persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan.
Grup mengakui beban pokok penjualan yang dihitung dari progres pembangunan berdasarkan metode
persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode berdasarkan kebijakan akuntansi
yang dijelaskan dalam Catatan 3q. Asumsi penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian
(persentase penyelesaian) dan estimasi jumlah biaya pembangunan. Beban dari proyek diungkapkan dalam
Catatan 28.
81
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi dan Aset Tetap
Nilai tercatat dari properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14
Manfaat Karyawan
Nilai tercatat dari liabilitas imbalan pasca kerja dan asumsi dari aktuaris diungkapkan dalam Catatan 31
39. AKTIVITAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS
Kapitalisasi bunga pinjaman ke persediaan
Perolehan aset tetap :
Penambahan aset tetap melalui utang
Reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke bangunan
-
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang
diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan
pengalaman Grup atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan
apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial,
hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi
dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode
pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantungpada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto
dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama
periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di
masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada
kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
Berikut ini adalah rincian dari transaksi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas adalah sebagai berikut
:31 Desember 2014 31 Desember 2013
-
5.750.619.445 1.149.833.333
-
4.350.000.000
38. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan )
82
PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENTS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Dengan angka perbandingan tahun berakhir 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
1.
2.
-
a. Penurunan tingkat suku bunga kredit konstruksi menjadi 13%
b. Perubahan jumlah cicilan pembayaran pokok kredit konstruksi (Cashflow)
41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian merupakan tanggung jawab manajemen
dan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2015
Berdasarkan surat pada tanggal 14 Januari 2015 No.81/JKK.UT/HCLU/I/2015 PT Mega
Pasanggrahan Indah menerima surat persetujuan perubahan persyaratan SP2K Apartemen "Cinere
Bellevue" yang sebelumnya merujuk pada surat dari PT Mega Pasanggrahan Indah
No.3130/MPI/PDIR/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014 dengan hasil sebagai berikut :
Permohonan perubahan persyaratan SP2K yang dimohonkan oleh PT MPI telah disetujui
dengan perubahan sebagai berikut :
Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. 12.30.2015.01.00015 tanggal 15 Januari 2015 PT Tirta
Persada Developments melakukan pembiayaan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing berupa 3
unit Mitsubishi-FE 74 HDV-Plus Dump Truck U Type dengan nilai pembiayaan Rp 724.800.000,00
dengan masa sewa guna usaha 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 14.50% / tahun.
83
205Laporan Tahunan EMDE 2014Step Ahead to Better Living
Annual Report EMDE 2014206 Step Ahead to Better Living
PT Megapolitan Developments, Tbk
Management OfficeThe Bellagio ResidenceJl. Mega Kuningan Barat Kav. E4 No. 03Jakarta 12950 - Indonesia
Telp : + 62 21 3001 9938Fax : + 62 21 3001 9939Email : [email protected]
www.megapolitan-group.com