Upload
anonymous-pnahbj
View
261
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
1/28
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
KOROSI
Oleh:
KELOMPOK XXII
UMUMUL HUSNUN S 03993130003
FAJRUL FALAH 03993130005
NOVRIANA DEWI 03993130040
HARI SETIAWAN 03993130044
SEPTIA MARINI 0399313005
ASISTEN: HENDR!X WAH!UDI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJA!A
INDERALA!A
00
"A" I
0
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
2/28
PENDAHULUAN
1#1 L$%$& "el$'$()
Korosi merupakan proses dimana berubahnya keadaan logam dari bersih
(licin) menjadi berkarat karena adanya proses oksidasi dan reduksi. Terjadinya
korosi disebabkan karena beberapa faktor, terutama karena faktor lingkungan
yang bersifat asam maupun basa.
Pada Industri Kimia masalah korosi dan pengendaliannya adalah
spesifik, bahkan kadangkadang unik. !ifat permasalahannya memerlukan
pendekatan secara multi disiplin. !atu hal yang menonjol ialah masalah korosi
dan pengendaliannya terkait erat dengan proses dan operasi pabrik. Penerapan
suatu metode proteksi memerlukan sekaligus penguasaan dan pemahaman yang
mendalam baik aspek proses dan operasi pabrik maupun aspek proteksi itu
sendiri. "leh sebab itu pengendalian korosi dalam Industri Kimia, disamping
memerlukan corrosion engineeryang juga chemical engineer yang memahami
konsep dasar proses korosi., proses dan operasi pabrik serta keterampilan aplikasi
pengendalian korosi, mebutuhkan koordinasi yang baik. Tanpa koordinasi,
efisiensi akan rendah dan ini justru memperbesar corrosion cost.
Korosi adalah proses alamiah yang berlangsung sendiri. "leh karena itu
tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. #pa yang bisa diusahakan
hanyalah mengendalikan atau memperlambat proses pengrusakan tersebut
sehingga alat (peralatan pabrik) yang terserang dapat berfungsi lebih lama.
Pengendalian korosi yang tepat dapat memperpanjang usia pakai peralatan yang
bersangkutan.
#da $ (tiga) sasaran yang diambil dalam keputusan melaksanakan
pengendalian korosi, yaitu%
&. Keselamatan, keselamatan peralatan pabrik secara keseluruhan dan
keselamatan manusia yang terlibat dalam operasinya.
'. emperkecil kerugian ekonomi.
$. encegah kerusakan lingkungan, baik dalam aktu dekat maupun dalam
jangka panjang.
1# T*+*$(
&
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
3/28
&. *ntuk mengetahui laju korosi pada logam besi, aluminium dan tembaga
yang telah mengalami perlakuan, yaitu% digores, dipukul, atau tidak
mengalami perlakuan, bila dimasukkan dalam media asam, basa, ataupun
netral.
'. *ntuk mengetahui pengaruh terjadinya korosi pada setiap logam.
$. *ntuk mengetahui cara menghitung laju atau laju korosi.
1#3 Pe&,$-$l$h$(
Percobaan ini menggunakan berbagai jenis logam, yaitu% aluminium,
besi, tembaga yang memiliki beberapa perlakuan, yaitu% dipukul, digores, atau
tidak mengalami perlakuan. Pada setiap logam mempunyai laju korosi yang
berbedabeda, dimana laju korosi dipengaruhi aktu dan luas permukaan logam
itu sendiri.
1#4 H./%e-$
+ogam yang dipukul dan digores akan lebih cepat terkorosi
dibandingkan dengan logam yang tidak diberikan perlakuan. +ogam yang
mengalami pengujian selama percobaan akan mengalami perubahan, dimana
logam yang belum terkorosi akan lebih berat dibandingkan dengan logam yang
telah terkorosi.
1#5 M$($$% Pe&2$$(
engan diketahui hubungan antara +aju korosi dengan luas permukaan,
aktu dan media tempat terjadinya korosi, sehingga dapat melakukan
pengendalian korosi terhadap material (logam) yang diuji.
"A" II
'
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
4/28
TINJAUAN PUSTAKA
#1 De.(.-. K&-.
Korosi dapat didefinisikan sebagai kerusakan atau penurunan kualitas
material yang dibebakan oleh reaksi dengan lingkungan atau kebalikan dari
proses metalurgi ekstraktif.
-iji besi yang terdapat di alam dalam bentuk oksida berada dalam
tingkat energi yang rendah karena mempunyai ikatan kimia yang stabil. *ntuk
mengubahnya menjadi produk jadi seperti% baja lembaran ataupun pipa,
diperlukan energi yang besar, terutama pada aktu peleburan. !ehingga produk
berada pada tingkat energi yang tinggi atau bentuk antara yang tidak stabil.
!emua proses alam cenderung untuk menrubah secara spontan kearah
tercapainya suatu keseimbangan. "leh kerana itu produk yang berada pada
tingkat energi tinggi cenderung berubah kembali menjadi bentuk asalnya.
# &&-.( -%
-erdasarkan kerugian yang ditimbulkan oleh korosi (corrosion cost)
dapat dibedakan menjadi ' (dua) macam, yaitu%
&. Kerugian +angsung (irect ost)
Kerugian langsung akibat korosi ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk
penggantian peralatan yang rusak karena korosi, sehingga tidak dapat
digunakan lagi. -eberapa sumber menyebutkan baha kerugian akibat krosi
diberbagai negara adalah kirakira / dari 12P.
'. Kerugian Tidak +angsung (Indirect ost)
Kerugian tidak langsung adalah biaya yang timbul karena adanya gangguan
operasi yang disebabkannya, anatara lain yaitu%
a. Terhentinya operasi pabrik.
b. Kontaminasi produk.
c. #ncaman terhadap keselamatan.
d. -iaya peraatan ekstra.
e. -iaya operasional ekstra.
#3 Kl$-..'$-. K&-.
$
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
5/28
Korosi dapat diklasfikasikan dengan bebarap cara. !alah satunya
diantaranya ialah perbedaan atas korosi temperature rendah dan korosi
temperature tinggi. ara lain membedakan atas korosi oksidasi secara langsung
dan korosi elektrokimia.
isamping itu ada cara pembedaan menurut wet corrosion dan dry
corrosion. 3at corrosion didefinisikan bila lingkungan terdapat dalam bentuk
cairan atau larutan elektrolit, conto% korosi baja oleh air. ry corrosion
didefinisikan bila dalam lingkungan tidak ada fase cair dan sering dikaitkan
dengan temperature tinggi, contoh% korosi baja oleh gasgas dari furnace.
#4 M&l). K&-.
&. Korosi Permukaan 4ang erata5 enyeluruh (Uniform/ General Corrosion)
Korosi jenis ini ditandai oleh proses elektrokimia yang berlangsung secara
merata di seluruh permukaan bahan. +ogam yang mengalami kerusakan
lambat laun menjadi tipis dan akhirnya tidak dapat berfungsi sebagai
konstruksi alat (peralatan proses).
'. Korosi Permukaan 4ang Terlokalisir5 !etempat (Localized Corrosion)
a. Pitting orrosion
Pitting corrosion adalah bentuk perusakan lokal yang terjadi karena
pada posisi tertentu dipermukaan bahan, laju pelarutan jauh melebihi
daerah lain disekitarnya.
Pitting dimulai oleh absoprsi anion (misalnya ion klorida), pada tempat
kedudukan dimana terdapat cacat. acat ini dapat berupa guratan,
dislokasi, cacat struktur atau perbedaan komposisi bahan. Ion Klorida
mampu memeprcepat perlarutan atomatom bahan logam yang
kemungkinan terbentuk pit. !etelah itu pertambahan jumlah pit akan
berlanjut sendiri.
b. re6ice orrosion
Crevice corrosion adalah bentuk khusus dari pitting corrosion.
-eberapa tahun yang lalu masih dianggap baha bentuk ini disebabkan
karena perbedaan konsentrasi ion logam dan konsentrasi antara celah
7
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
6/28
dan daerah sekitarnya. Penelitian lebih lanjut menunjukkan baha
memang ada perbedaan konsentrasi saat berlangsungnya korosi, namun
hal ini bukan penyebab utama.
8aktor lain yang dominan adalah migrasi ionion tertentu
(terutama klorida), ke dalam celah untuk keseimbangan muatan.
9al ini disebabkan oleh kelebihan muatan positif karena pelarutan
logam di dalam celah.
c. Korosi 1al6anik (-imetal orrosion)
Korosi galvanik atau bimental corrosion adalah suatu bentuk korosi
yang terjadi bila ' (dua) logam yang tidak sama berhubungan secara
elektrik dan berada dalam lingkungan yang korosif.
Pada keadaan demikian terbentuk beda potensial yang menyebabkan
mengalirnya elektron atau timbul arus listrik, sehingga logam mudah
terkorosi menjadi anodik dan logam yang lebih tahan korosi menjadi
katodik.
engan kata lain, laju pelarutan logam yang mudah korosi makin tinggi
dan laju pelarutan logam tahan kororsi makin rendah dibandingkan
dengan laju pelarutan masingmasing logam dalam keadaan terpisah.
d. !tray urrent orrosion
Stray current corrosionadalah suatu bentuk korosi yang disebabkan
oleh sumber arus yang berada di laur sistem. Korosi ini dapat
menyebabkan sebagian konstruksi logam yang terbenam di dalam tanah
berair habis tanpa diketahui.
e. Korosi !elektif (!electi6e orrosion)
Korosi selektifadalah korosi dalam bentuk pemisahan selektif dari satu
atau lebih komponen dari paduan logam. !ebagai hasilnya akan
tertinggal logam yang lebih mulia berupa kerangka struktur semula yang
berongga. ontoh% de:incification pada paduan kuningan (alloy tembaga),
dimana seng terkorosi dengan meninggalkan rongga berpori yang terdiri
dari tembaga dan unsur paduannya.
f. Korosi ;rosi (;rosion orrosion)
/
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
7/28
Korosi erosiadalah gejala percapatan laju korosi oleh erosi atau gerakan
relatif antara lingkungan korosif dan permukaan logam. 1erakan ini
biasanya sangat cepat dan dapat menyebabkan terjadinya keausan
atau abrasi.g. Ka6itasi (a6itation emage)
Cavitation demage adalah suatu bentuk khusu dari korosi erosi yang
disebabkan oleh terbentuk dan pecahnya gelembunggelembung uap
dalam cairan dan dipermukaan logam. Kerusakan seperti ini sering
terjadi pada turbin, impeller pompa dan pada permukaan dimana
terdapat laju alir yang tinggi dan perubahan tekanan.
h. 8retting orrosion
retting corrosion adalah gejala korosi yang terjadi pada permukaan
bahan yang berkontak kerana 6ibrasi atau slip. -antuk ini disebut juga
sebagaifriction o!idation, chating, wear o!idationataufalsibrinelling.
Korosi ini tampak sebagai pit atau alur di permukaan logam yang
dikelilingi oleh produk korosi. Pada dasarnya krorosi jenis ini adalah
bentuk khusus dari korosi erosi yang terjadi di atmosfer.
i. Korosi #ntar -utir (Intergranular orrosion)
Korosi antar butir sering terjadi baja tahan karat sebagai akibat dari
proses heat treatment atau pengelasan. alam keadaan tertentu bidang
antarmuka butiran menjadi reaktif sehingga terjadi korosi lokal disekitar
batas butir.
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
8/28
-ahan konstruksi logam yang mengalami kerusakan dalam bentuk retak atau
patah, umumnya dapat dilihat dengan jelas secara 6isual. Tetapi untuk
mengetahui tipe kerusakan ini secara lebih mendetil diperlukan pengkajian
mikrokopis.
a. Kelebihan -eban ("6erload)
Crackingdapat terjadi karena beban menanggung beban yang melebihi
tensile strength. Kerusakan dapat berupa patah ulet atau patah getas
tergantung kekerasan bahan dan temperature operasi.
b. Korosi +elah (8atigue orrosion)
Korosi lelah didefinisikan sebagai berkurangnya daya tahan logam
terhadap kelelahan dalam media korosif. -iasanya terlihat permukaan
yang tertutup oleh produk korosi dan daerah yang mengalami patah
getas. Korosi lelah sering dijumpai pada keadaan dimana terjadi pitting.
Pit yang terbentuk merupakan stress raisers dan titik aal dimana
retakan dimulai.
c. 9ydrogen emage
Kerusakan karena hidrogen adalah istilah umum yang menyatakan
kerusakan mekanis suatu logam yang disebabkan oleh hidrogen.Kerusakan karena hidrogen dapat diklasifikasikan menjadi 7 (empat)
tipe, yaitu%
&). 9ydrogen -listering
'). 9ydrosgen ;mbrittlement
$). ecarboni:ation
7). 9ydrogen #ttack
d. !tress orrosion racking
Stress corrosion crackingdidefinisikan sebagai kegagalan spontan suatu
logam karena retak dan patah karena pengaruh gabungan antara
tegangan tarik dan korosi.
#5 K.(e%.'$ $( Te&,.($,.'$
>
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
9/28
*ntuk menjelaskan peristia korosi terutama korosi dalam
larutan elektrolit, maka kita harus mengetahui terori elektrokimia sebagai
dasarnya.
-esarnya perubahan energi bebas dari suatu reaksi elektrokimia dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut%
1 ? n 8 ;
imana%
1 ? Perubahan energi bebas
n ? @umlah elektron yang terlihat dalam reaksi
8 ? Konstanta 8araday
; ? Potensial sel
*ntuk menghitung harga ; dari suatu reaksi eletrokimia digunakan
persamaan"ernst, yaitu%
; ? co lnK
8n
T
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
10/28
enurut I*P#, harga potensial elektroda setengah sel 'A5
adalah e m f diperoleh dari penggabungan dengan sistem setengah sel hidrogen.
Penulisan pasangan sel tersebut adalah sebagai berikut%
Pt, 9'5 9A55 'A5
'A A 'e
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
11/28
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
12/28
-ertolak dari kenyataan itu, teknikteknik pengendalian korosi
yang dikenal dikelompokkan secara sederhana menjadi / (lima) kelompok,
sebagai berikut%
&. Proteksi Katodik
Pada diagram sistem korosi terlihat baha laju korosi mendekati nol apabila
poetnsial sistem bergeser ke arah negatif mendekati ;o logam . untuk
mencapai keadaan itu kepada struktur konstruksi yang akan dilindungi harus
disuplai arus tandingan sebesar Iappdari suatu sumber arus searah. Teknik ini
dikenal dengan teknik arus tandingan atau impressed current.
Pada teknik arus tandingan digunakan rectifier yang merubah arus
bolakbalik menjadi searah, sebagai sumber arus searah.
'. Proteksi #nodik
Proteksi anodik adalah kebalikan dari protensi katodik. Teknik ini hnaya bisa
diterapkan pada bahan konstruksi yang mempunyai sifat pasif.
$. Inhibisi
+aju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh adanya senyaa lain, meskipun
senyaa itu hanya terdapat dalamjumlah yang kecil. Karena proses korosi
adalah reaksi kimia, maka hal ini berlaku untuk sistem konstruksi logam dan
lingkungannya.
!enyaasenyaa kimia tertentu secara spsifik dapat teradsopsi di
permukaan struktur logam, dimana proses korosi berlangsung dan
berinterferensi baik dengan reaksi anodik maupun reaksi katodik.
Interferensi tersebut menyebabkan reaksi anodik dan katodik terhambat,
sehingga secara keseluruhan proses korosi juga terhambat. !enyaa yang
mempunyai kemampuan seperti ini disebut inhibitor korosi, yang digunakan
sebagai pengedali korosi. Teknik pengendalian seperti ini dikenal sebagai
teknik inhibisi.
&&
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
13/28
7. Pengendalian +ingkungan
Proses korosi dapat dipandang sebagai serangan komponenkomponen
senyaa kimia yang terkandung di dalam lingkungan terhadap konstruksi
logam yang bersangkutan. "leh sebab itu agresifitas lingkungan berhubungan
dengan jumlah dan jenis komponen yang terkandung didalamnya.
!emakin banyak komponen agresif, maka semakin tinggi laju korosi atau
sebaliknya.
engan gambaran seperti itu proses korosi dapat dikenalikan dengan jalan
mengurangi jumlah komponen agresif di dalam lingkungan. -eberapa cara
yang dilakukan, antara lain%
a. engeluarkan oksigen dari sistem.
b. enambahkan bahan yang dapat mengikat komponen agresif ke
dalam sistem.
c. engedalikan p9 agar berada dalam selang harga yang aman.
Teknik ini disebut teknik #engendalian lingkungan.
/. Pelapisan Permukaan
Pada permukaan konstruksi dilapisi dengan bahan lain yang mempunyai sifat
kedap terhadap penetrasi senyaa kimia dan mempunyai daya hantar listrik
sangat rendah.
-ahan yang dapat digunakan sebagai lapisan pelindung eksternal beraneka
ragam. 2amu secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, yaitu%
a. +apisan +indung +ogam
b. Polimer atau Plastik
c. ;lastomer
d. +apisan +indung "rganik
Termasuk ke dalam kelompok terakhir adalah berbagai jenis cat dan
coatings.
&'
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
14/28
"A" III
METODOLO8I
3#1 Al$% $( "$h$(
#latalat yang digunakan, yaitu%
&. !atu *nit orrosion !tudies Kit.
'. -eker 1elas.
$. +ogam -esi, #luminium, dan Tembaga.
7. #mplas, Kikir dan Palu.
/. 9air ryer.
-ahanbahan yang digunakan, yaitu%
&. +arutan 2a"9.
'. +arutan 9l.
$. #Guadest (9'").
3# P&-e*& Pe&2$$(
&. !eluruh logam yang akan dipakai dipercobaan diamplas, lalu dicuci denganaGudest, kemudian dicelupka ke larutan 9l. +ogam dikeringkan dengan
9air ryer dan ditimbang beratnya (berat aal) setiap logam.
'. ;ncerkan larutan 9l 7 2 menjadi larutan 9l 0,& dan larutan 2ao9 7 2
menjadi larutan 2a"9 0,& .
$. -uatlah larutan
a. +arutan #sam (9l)
b. +arutan -asa (2a"9)
c. +arutan 2etral (9l A 2a"9)
d. #ir
7. asukkan masingmasing logam ke dalam beker gelas yang telah ada
larutan masingmasing, yaitu%
&$
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
15/28
a. *ntuk +arutan -asa
-esi dan -esi
-esi digores dan -esi digores
#luminium dan -esi
Tembaga dan -esi
b. *ntuk +arutan #sam
-esi dan -esi
-esi digores dan -esi digores
#luminium dan -esi
Tembaga dan -esi
c. *ntuk #ir
-esi dan -esi
-esi digores dan -esi digores
#luminium dan -esi
Tembaga dan -esi
/. !etalah dimasukkan setiap logam ke adahnya masingmasing, kemudian
dimasukkan ke corrosion studies kit, tunggu sampai >/ jam. Kemudian
logam dibersihkan, dikeringkan dengan 9air ryer dan ditimbang
(berat akhir).
&7
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
16/28
"A" IV
HASIL PEN8AMATAN DAN PERHITUN8AN
4#1 H$-.l Pe()$,$%$(
Tabel Korosi +ogam untuk +arutan 2a"9
2o @enis -ahan -a -ai 3I
&. -esi (8e) I =.FC =.>0 0.'C
-esi (8e) II >.=C >.$0 0.$C
'. -esi (8e) digores I =.>C =.70 0.$C
-esi (8e) digores II >.7= =.FC 0.7C
$. #luminium (#l) =.=C =.&' 0./=
-esi (8e) >.$= >.0C 0.'C
7. Tembaga (u) C.70 C.$' 0.0C
-esi (8e) =.>C =.7C 0.$0
Tabel Korosi +ogam untuk +arutan 9l
2o @enis -ahan -a -ai 3I
&. -esi (8e) I =.FC =.=& 0.$>
-esi (8e) II >.=C >.'& 0.7>
'. -esi (8e) digores I =.>C =.$& 0.7>
-esi (8e) digores II >.7= =.CF 0./>
$. #luminium (#l) =.=C =.0$ 0.=/
-esi (8e) >.$= =.FF 0.$>
7. Tembaga (u) C.70 C.'$ 0.&>-esi (8e) =.>C =.$F 0.$F
Tabel Korosi +ogam untuk #ir
2o @enis -ahan -a -ai 3I
&. -esi (8e) I =.FC =.>> 0.'&
-esi (8e) II >.=C >.$> 0.$&
'. -esi (8e) digores I =.>C =.7> 0.$&
-esi (8e) digores II >.7= >.0/ 0.7&
$. #luminium (#l) =.=C =.&F 0.7F
-esi (8e) >.$= >.&/ 0.'&
7. Tembaga (u) C.70 C.$F 0.0&-esi (8e) =.>C =.// 0.'$
imana%
# ? >.F' cm'
t ? >/ jam
&/
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
17/28
4# Pe&h.%*()$(
.F' cm'
? >.F' &07m'
t ? >/ hour
? $.&'/ day
+aju Korosi untuk +ogam di +arutan 2a"9
&. -esi (8e) I
6corr ?t#
3I
?day$.&'/m&0>.F'
g'C.0'7
? &&$.&$ g m'day&
-esi (8e) II
6corr ?t#
3I
?day$.&'/m&0>.F'
g$C.0'7
? &/$./7 g m'day&
&=
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
18/28
engan cara diatas untuk menghitung 2o. ', $, 7, sehingga didapatkan nilai pada
tabel berikut%
2o @enis -ahan 3I 6corr&. -esi (8e) I 0.'C &&$.&$
-esi (8e) II 0.$C &/$./7'. -esi (8e) digores I 0.$C &/$./7
-esi (8e) digores II 0.7C &F$.F7
$. #luminium (#l) 0./= ''=.'=
-esi (8e) 0.'C &&$.&$
7. Tembaga (u) 0.0C $'.$'
-esi (8e) 0.$0 &'&.'&
+aju Korosi untuk +ogam di +arutan 9l
&. -esi (8e) I
6corr ?t#
3I
?day$.&'/m&0>.F'
g$>.0'7
? &7F.7F g m'day&
-esi (8e) II
6corr ?t#
3I
? day$.&'/m&0>.F'
g7>.0'7
? &CF.F0 g m'day&
engan cara diatas untuk menghitung 2o. ', $, 7, sehingga didapatkan nilai pada
tabel berikut%
2o @enis -ahan 3I 6corr&. -esi (8e) I 0.$> &7F.7F
-esi (8e) II 0.7> &CF.F0
'. -esi (8e) digores I 0.7> &CF.F0-esi (8e) digores II 0./> '$0.$0
$. #luminium (#l) 0.=/ '='.=$
-esi (8e) 0.$> &7F.7F
7. Tembaga (u) 0.&> =C.=F
-esi (8e) 0.$F &/>./C
+aju Korosi untuk +ogam di #ir
&>
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
19/28
&. -esi (8e) I
6corr ?t#
3I
? day$.&'/m&0>.F'
g'&.0
'7
? C7.C/ g m'day&
-esi (8e) II
6corr ?t#
3I
?day$.&'/m&0>.F'
g$&.0'7
? &'/.'/ g m'
day&
engan cara diatas untuk menghitung 2o. ', $, 7, sehingga didapatkan nilai pada
tabel berikut%
2o @enis -ahan 3I 6corr&. -esi (8e) I 0.'& C7.C/
-esi (8e) II 0.$& &'/.'/
'. -esi (8e) digores I 0.$& &'/.'/
-esi (8e) digores II 0.7& &=/.==$. #luminium (#l) 0.7F &F>.FC
-esi (8e) 0.'& C7.C/
7. Tembaga (u) 0.0& 7.07
-esi (8e) 0.'$ F'.F$
imana%
6corr ? +aju Korosi (1 atau g m'day&)
3I ? !elisih berat (g)
ari 9asil Perhitungan dibuat 1rafik +aju Korosi terhadap 3aktu pada masing
masing larutan.
La$u Korosi untuk Logam di Larutan "a%&
&C
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
20/28
&. -esi (8e) I dan -esi (8e) II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
'. -esi (8e) igores I dan -esi (8e) igores II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* $;
L$+*K0&0-.98MD;
$. #luminium (#l) dan -esi (8e)
&F
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
21/28
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
7. Tembaga (u) dan -esi (8e)
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
La$u Korosi untuk Logam di Larutan &Cl
'0
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
22/28
&. -esi (8e) I dan -esi (8e) II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
'. -esi (8e) igores I dan -esi (8e) igores II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
$. #luminium (#l) dan -esi (8e)
'&
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
23/28
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
7. Tembaga (u) dan -esi (8e)
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
La$u Korosi untuk Logam di Larutan 'ir
''
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
24/28
&. -esi (8e) I dan -esi (8e) II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
'. -esi (8e) igores I dan -esi (8e) igores II
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
$. #luminium (#l) dan -esi (8e)
'$
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
25/28
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
7. Tembaga (u) dan -esi (8e)
0
/0
&00
&/0
'00
'/0
$00
0 & ' $ 7 /
W$'%* 95$:;
L$+*K0&0-.98MD;
'7
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
26/28
"A" V
PEM"AHASAN
+ogam yang telah dibersihkan, ditimbang dihitung luas penampangnya
dimasukkan larutan masingmasing (beker gelas) yang diletakkan di corrosion studies
kit. isini batangan logam bertindak sebagai elektroda yang dialirkan arus listrik.
!elama berlangsungnya proses korosi, di dalam beker gelas dialirkan udara dari
luar (oksigen), dimana kecepatan aliran udara selama proses korosi ini konstan.
Pada permukaan logam terlihat partikelpartikel yang lepas dari batangan logam
tersebut.
!etalah >/ jam, didapatkan baha logam yang digores memiliki selisih berat
yang besar, sehingga laju korosinya lebih tinggi dibandingkan logam yang tidak ada
perlakuan sama sekali. 9al ini disebabkan luas permukaan sentuh logam yang
digores lebih besar dari pada luas permukaan sentuh logam tidak ada perlakuan
sama sekali.
Pada logam di dalam larutan asam (9l) memiliki selisih berat yang lebih
besar, sehingga laju korosinya lebih tinggi dibandingkan logam di dalam larutan basa
(2a"9). !edangkan logam di dalam air memiliki seleih berat yang paling kecil
dibandingkan kedua logam di dalam larutan lainnya. 9al ini disebabkan pada larutan
asam (9l), pelepasan elektron dan menjadi ion logam sering terjadi, sehingga
mengurangi berat logam dibandingkan dengan berat aalnya.
!emakin lama aktu suatu proses korosi, maka semakin banyak
pengurangan berat logam dibandingkan kondisi aalnya. 9al ini disebabkan aktu
yang diperlukan logam untuk melepaskan elektron dan menjadi ion logam semakin
banyak, sehingga terjadi pengurangan berat logam.
Penggunaan ' (dua) jenis logam yang berbeda akan menyebabkan jarak laju
korosi logam tersebut lebih besar dibandingkan dengan menggunakan hanya & (satu)
jenis logam saja. 9al ini disebabkan pelepasan elektron pada penggunaan ' (dua)
jenis logam yang berbeda akan lebih banyak dibandingakn penggunaan logam yang
sejenis.
'/
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
27/28
7/25/2019 Laporan Tetap Praktikum OTK II - Korosi
28/28
DAFTAR PUSTAKA
cabe, 3arren +., @ulian . !mith and Peter 9arriot. &FF$. %#erasi (eknik Kimia.
@akarta% ;rlangga.
9ilman, #hmad, Ir. &FF0. )imbingan Pendidikan Sar$ana (eknik *)PS(+ , Corrosion
*Korosi+ )uku -. Palembang% Pertamina *P III.
9ilman, #hmad, Ir. &FF0. )imbingan Pendidikan Sar$ana (eknik *)PS(+ , Corrosion
*Korosi+ )uku --. Palembang% Pertamina *P III.