Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TUGAS AKHIR
TATA CARA PERHITUNGAN BEA KELUAR EKSPOR
CRUDE PALM OIL DAN PRODUK TURUNANNYA PADA
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN
CUKAI TIPE MADYA PABEAN B JAMBI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ali Madya
DI SUSUN OLEH:
ANGGRI HARNIDA
(C0D018056)
PRODI PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Instruktur Lapangan, dan
Ketua Program Studi Perpajakan menyatakan bahwa laporan tugas akhir yang
disusun oleh:
Nama : Anggri Harnida
NIM : C0D018056
Program Studi : Perpajakan
Judul Laporan : Tata Cara Perhitungan Bea Keluar Ekspor Crude Palm Oil dan
Produk Turunannya Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan
Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan
kelaziman yang berlaku dalam ujian komprehensif dan Laporan Magang pada
tanggal seperti tertera dibawah ini.
Jambi, 07 Juni 2021
Dosen Pembimbing Akhir Instruktur Lapangan
H.jFitrini Mansur,SE,M.Si Eather Ewita Rita Simanjuntak
NIP:19731112199802202 NIP: 197108121992012003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Perpajakan
Nela Safelia, SE., M.Si
NIP:198007082005012005
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Laporan Tugas Akhir Ini Telah dipertahankan dihadapan panitia penguji
Laporan Tugas Akhir dan Ujian komprehensif Program Studi Perpajakan Program
Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 25 Juni 2021
Jam : 13.00 s.d 14.00
Tempat : Ruang Ujian Tugas Akhir DIII Perpajakan 1
Panitia Penguji
Jabatan Nama TandaTangan
1. Ketua Penguji : Wirmie Eka Putra, S.E., M.SI
2. Sekretaris : Gandy Wahyu Maulana Zulma, S.PD.,M.S., AK
3. Anggota1 : Wiwik Tiswiyanti, S.E., AK., M.M., CA
4. Anggota 2 : Hj. Fitrini Mansur, S.E., M.SI
Disahkan Oleh
Ketua Program DiplomaIII Ketua Program Studi Perpajakan
Dr. Enggar Diah Puspa Arum,SE.,M.Si.,Ak.,CA. Nela Safelia,SE., M.Si
NIP.197610032000122001 NIP.198007082005012005
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dr.H.Junaidi,S.E,M.Si
NIP.196706021992031003
iv
ABSTRAK
Minyak Sawit Mentah (CPO) telah menjadi salah satu komoditas ekspor
pertanian penting Indonesia, tetapi juga menghadapi persaingan denga produk dari
negara pengekspor lain hambatan perdagangan dari negara pengimpor. Tujuan
utama ekspornya yaitu ke negara India, Belanda, Cina dan Singapura. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan bea keluar ekspor CPO.
Bagi negara berkembang khususnya Indonesia, sumber pembiayaan yang berupa
penerimaan devisa yang berasal dari kegiatan ekspor memegang peranan yang
sangat penting dalam pembangunan nasional. Salah satu upaya pemerintah untuk
mendapatkan devisa dari luar negeri adalah dengan jalan mengekspor hasil-hasil
sumber daya alam ke luar negeri. Dari hasil devisa ini dapat digunakan untuk
menambah dana pembangunan.
Kata Kunci : Ekspor Crude Palm Oil
v
ABSTRACT
Crude Palm Oil (CPO) has become one of Indonesia's important
agricultural export commodities, but it also faces competition from products from
other exporting countries, trade barriers from importing countries. Its main export
destinations are India, the Netherlands, China and Singapore. This study aims to
determine the calculation of export duty for CPO.
For developing countries, especially Indonesia, sources of financing in the form of
foreign exchange earnings from export activities play a very important role in
national development. One of the government's efforts to obtain foreign exchange
from abroad is by exporting the products of natural resources abroad. From this
foreign exchange proceeds, it can be used to increase development funds.
Keywords : Ekspor Crude Palm Oil
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena
atas berkat,rahmat dan hidayah-Nya lah, sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan Magang ini dengan judul “Tata Cara Perhitungan Pungutan Bea Keluar
Ekspor Crude Palm Oil Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Type
Madya B Jambi “. Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan laporan
praktek kerjja apangan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar Ahli
Madya (A.Md) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perpajakan, Universitas
Jambi.
Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan rasa hormat
dan teria kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang
terkait terebut diantaranya sebagai berikut:
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Jambi.
2. Bapak Dr. Junaidi, S.E., M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Uniersitas Jambi.
3. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Program
Studi Diploma III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
4. Ibu Ade Titi Nifita, SE, M.M selaku sekretaris Program Diploma III.
5. Ibu Nela Safelia, S.E M.Si,. selaku ketua Program Studi Perpajakan.
6. Bapak Primadi Prasetio, SE.,M.S. Ak selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
vii
7. Ibu Hj.Fitrini Mansur,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akhir yang telah
berjasa memberikan bimbingan dan arahan selama masa penulisan laporan
ini hingga selesai.
8. Bapak Yuliusman, S.E., M.Si., Ak. Selaku Dosen Pebimbing Akademik.
9. Bapak Ardiyanto selaku Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi.
10. Bapak Sutopo selaku Instruktur Lapangan yang sudah memberikan
bimbimngan dan arahan dalam membantu penyelesaian laporan ini.
11. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang
sangat amat berharga baik materil maupun moril serta do’a yang selalu
menyertai.
12. Riska Meiriyani dan Vebi Putri yang selalu membantu dan memberikan
semangat dalam proses pembuatan Laporan ini.
13. Teman-teman seperjuangan lainnya khususnya mahasiswa/i perpajakan G
angkatan 2018
Dalam penulisan tugas akhir ini asih terdapat banyak sekali kekurangan, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan kepada
para pembaca demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Jambi, 2021
Anggri Harnida
Nim: C0D018056
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ............................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Masalah Pokok Laporan .................................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
1.3.2 Manfaat Penulisan ................................................................................ 4
1.4 Metode Penulisan .............................................................................................. 5
1.4.1 Jenis Data .............................................................................................. 5
1.4.2 Metode Pengupulan Data .................................................................... 5
1.4.3 Metode Analisis .................................................................................... 6
1.5 Waktu dan Lokasi Magang .............................................................................. 6
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
2.1 Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor ......................................... 8
2.1.1 Sejarah Pengenaan Bea Keluar .......................................................... 8
2.1.2 Pengertian Bea Keluar ....................................................................... 10
2.1.3 Tujuan Bea Keluar ............................................................................. 10
2.1.4 Barang Yang Terkena Bea Keluar ................................................... 10
2.2 Pajak Ekspor .................................................................................................... 11
2.2.1 Tujuan Ekspor .................................................................................... 11
2.3 Crude Palm Oil ................................................................................................ 12
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 15
3.1 Gambaran Umum Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean B Jambi ......................................................................... 15
3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangannya .......................................... 15
ix
3.1.2 Visi, Misi, Strategi dan Motto Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi ................................. 18
3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Jambi .................................................................................................... 19
3.2 Tata Cara Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor ..................... 22
3.2.1 Mekanisme Pengenaan Bea Keluar ................................................. 22
3.2.2 Barang yang Terkena Bea Keluar .................................................... 23
3.2.3 Perhitungan Tarif Ekspor CPO dan Produk Turunannya ............ 28
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 34
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 34
4.2. Saran ................................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1 Tarif Bea Keluar (US$/MT) ............................................................... 26
Tabel 3.2.2 Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya Bulan
Januari 2021 ....................................................................................... 30
Tabel 3.2.3 Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya Bulan
Februari 2021 ..................................................................................... 31
Tabel 3.2.4 Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya Bulan Maret
2021 .................................................................................................... 32
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur organisasi kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai
Tipe madya pabean b jambi .............................................................. 21
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Daftar Harian Kegiatan Magang
Lampiran 3 Foto Kegiatan Magang
Lampiran 4 Foto Penilaian Instruktur Lapangan
Lampiran 5 Foto Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan hal yang sudah mutlak dilakukan oleh
setiap negara. Perdagangan Internasional terjadi karena perbedaan sumber daya
yang dimiliki tiap negara dan kemampuan negara tersebut untuk memproduksi
suatu barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan. Perdagangan Internasional
biasanya dilakukan dengan ekspor-impor. Transaksi ekspor impor menjadi salah
satu kegiatan yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian Indonesia
(Willy & Sarwono, 2014).
Negara-negara di dunia sangat mengandalkan ekspor dalam hal peningkatan
perekonomian dikarenakan ekspor akan mempengaruhi laju perekonomian dalam
negeri, di mana semakin tingginya ekspor maka akan memperbaiki neraca
perdagangan Indonesia dan terbukanya lapangan kerja. Secara garis besar yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan ekspor adalah memaksimalkan potensi dari
berbagai sektor (Zuhdi & Suharno, 2015).
Ekspor Indonesia di topang oleh dua sektor utama yaitu sektor migas dan
sektor non migas. Indonesia dalam sektor migas memiliki keunggulan dalam
mengekspor gas alam dikarenakan Indonesia memiliki stock gas yang melimpah.
Sektor non migas yang diunggulkan Indonesia di pasar Internasional antara lain
seperti kelapa sawit, karet, produk tekstil, elektronik maupun otomotif.
Pemerintah Indonesia saat ini memfokuskan untuk meningkatkan ekspor di sektor
non migas yang termasuk di dalamnya sektor 2 perkebunan, dikarenakan ekspor
2
Indonesia dalam sektor migas dalam beberapa tahun ini mengalami defisit (Zuhdi
& Suharno, 2015).
Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang mempunyai peranan
penting dalam pembangunan. Hasil perkebunan yang di ekspor dan menjadi
komoditas utama Indonesia salah satunya adalah kelapa sawit. Buah kelapa sawit
merupakan bagian penting dari tanaman kelapa sawit yang diolah menjadi minyak
setengah jadi yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan minyak jadi yaitu Palm Oil
(Maygirtasari, Yulianto, & Mawardi, 2015).
Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling dikonsumsi dan
diproduksi di dunia. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai sumber biofuel dan
biodiesel. Produksi minyak dunia di dominasi oleh Indonesia dan Malaysia.
Indonesia saat ini adalah produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di
dunia. (Pusdatin, 2016)
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai
peran penting bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain
memberi manfaat daam peningkatan perekonomian Indonesia karena salah satu
penghasil devisa negara, peningkatan pendapatan petani dan masyarakat.
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan CPO yang dimanfaatkan menjadi bahan
baku industri pengeolaan yang menciptakan nilai tambah di daam negeri. Ekspor
kelapa sawit Indonesia tidak hanya ke negara berkembang akan tetapi ke beberapa
negara maju.India merupakan negara tujuan ekspor kelapa sawit terbesar.
Lahan perkebunan kelapa sawit di jambi dapat diklasifikasikan dalam dua
jenis, yaitu lahan gambut dan lahan non gambut (mineral). Namun berdasarkan
aspek ekonomi, pemanfaatan lahan gambut telah menjadi sumber pendapatan
3
petani, perkebunan dan pemeritah daerah. Namun berdasarkan lingkungan,
pemanfaatan lahan gambut menjadi sumber emisi gas rumah kaca.
Harga cpo diperkirakan juga masih akan naik terus karena persediaan yang
terbatas sedangkan permintaan yang terus bertambah, kenaikan harga dan
tingginya permintaan minyak sawit mentah (CPO) membuat ekspor cpo ini akan
semakin menguat. Eskpor tentunya dipengaruhi oleh harga CPO dan nilai tukar
masing-masing negara. Dengan mengetahui harga pokok produksi dapat di
tentukan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan ini akan menentukan
harga jual dan laba yang akan di perolehnya. Indonesia harus mampu
menghasilkan CPO dengan kualitas yang tinggi dan sesuai dengan standar
internasional ISO dengan biaya yang efisien hal ini akan menghemat biaya dan
memperbanyak produksi.
Maka berdasarkan pernyataan di atas selaku penulis ingin menulis Laporan
Tugas Akhir “TATA CARA PERHITUNGAN BEA KELUAR EKSPOR
CRUDE PLAM OIL DAN PRODUK TURUNANNYA PADA KANTOR
PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA
PABEAN B JAMBI”
1.2 Masalah Pokok Laporan
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut:
Bagaiamana tata cara pengenaan Bea Keluar terhadap barang ekspor dan cara
perhitungan Tarif ekspor Crude Plam Oil dan Produk Turunannya?
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tarif ekspor CPO dan Produk Turunanya
2. Untuk mengetahui cara pengenaan bea keluar dan cara menghitung ekspor
CPO dan Produk turunannya.
1.3.2 Manfaat Penulisan
Penelitian ini dapat diharapkan bermanfaat bagi pihak yang membacanya
maupun yang secara langsung. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Untuk Penulis
a Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
Diploma III Perpajakan dan mendapatkan gelar ahli madya.
b Menambah wawasan serta memperoleh pengalaman, pengetahuan
dan berinteraksi dengan dunia kerja untuk menjadikan lebih
kompeten dan profesional dala dunia kerja nyata.
2. Manfaat Untuk Instansi
a Guna memenuhi tenaga-tenaga terampil yang sesuai dengan
keahlian dan nantinya merupakan tenaga asi yang siap pakai sesuai
dengan bidang ilmu yang ditekuni.
b Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara
kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Jambi dengan lembaga pendidikan Program Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
5
3. Manfaat Pembaca
a Menambah wawasan dan pengetahuan dalam pungutan tarif ekspor
CPO dan Produk Turunannya.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan magang ini
adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fiskus, dan panel, atau juga data hasil wawancara dengan narasumber.
Data yang diperoleh dari data primer ini perlu diolah lagi dan merupakan
data langsung kepada pengumpul data.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh atau didapat dari catatan, buku, dan majalah
berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
artikel, buku-buku sebagai teori dan sebagainya. Data yang diperoleh dari
data sekunder ini tidak perlu diolah lagi dan merupakan data tidak
langsung kepada pengumpul data.
1.4.2 Metode Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data yang dilakukan dengan penulis terdiri atas beberapa
bagian yaitu:
1. Data Obseravasi
6
Pegupulan data dengan cara melakukan pengamatan langsungkelokasi
tempat pengabilan data untuk mengetahui berbagai masalah yang menjadi
objek penelitian Tugas Akhir.
2. Data Wawancara
Kegiatan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada
staf/pegawai kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Jambi.
3. Data Kepustakaan
Dalam metode pengumpulan data ini, penulis melakukan kajian-kajian
literatur yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diangkat dalam
laporan ini.
4. Menelusuri/Mencari (Browssing/searching)
Proses pencarian data dari sekumpulan data yang sudah ada dengan
menjelajahi dunia maya atau internet dalam mencari informasi dala
pembuatan laporan magang.
1.4.3 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel
dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa
yang sebenarnya terjadi.
1.5 Waktu dan Lokasi Magang
Waktu : 2 (dua) Bulan yaitu Tanggal 08 Februari – 08 April 2021
Lokasi : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
B Jambi
7
Alamat : Jl. Yos Sudarso N0. 03 Kasang Jaya, Jambi Timur, Jambi 36141
Telepon : (0741) 7553440, 22501, 23208
1.6 Sistematika Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah pokok
laporan, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan yang meliputi jenis
data, metode pengumpulan data, dan metode analisis, waktu magang serta
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang landasan teori yang mencakup
semua hal yang berkaitan dengan topik penulisan.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum lokasi magang
dan menganalisis identifikasi kesesuaian kegiatan yang menjadi sarana
dengan teori identiikasi masalah, serta penjelasan-penjelasan yang terkait
dengan judul yang diteliti.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi ringkasan dari permasalahan beserta pemecahan masalah
dan saran-saran dari penulis mengenai segala sesuatu yang masih perlu
ditingkatkan guna untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor
2.1.1 Sejarah Pengenaan Bea Keluar
Dasar hukum pengenaan Bea Keluar adalah Undang-Undang No. 10 Tahun
1995 tentang kepabeanan sebagaimana telah di ubah dengan undang-undang No.
17 Tahun 2008 ketentuan pelaksanaan dari pasal ini adalah peraturan pemerintah
nomor 5 Tahun 2008 tentang Bea Keluar.
Bea Keluar saat ini diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia dipungut
berdasarkan Undang-undang nomor 17 tahun 2006 tentang perubahan atas
Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Secara eksplisit
tujuan penggunaan Bea Keluar telah dinyatakan dalam undang-undang sebagai
suatu bentuk instrumen pengaturan (regurelend) namun tetap saja kedudukan Bea
Keluar dalam struktur fiskal penerimaan merupakan instrumen pajak yang
berpotensi besar menambah penerimaan negara. bahkan realisasi penerimaan bea
keluar di tahun 2011 angka pencapaian nya mampu melebihi penerimaan bea
masuk.
Jauh sebelum Bea Keluar ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-
undang nomor 17 tahun 2006 pungutan bea keluar pertama kali diberlakukan di
bumi indonesia berdasarkan ketentuan undang-undang tarif di indonesia STBL
1873 No. 35. Namun dalam perkembangannya keberadaan bea keluar tersebut
dianggap memberatkan komoditi ekspor andalan kita. Berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Moneter nomor 30 tahun 1957 keberadaan Bea Keluar umum
yang saat itu berlaku dibekukan.
9
Pasca pembekuan email keluar didorong oleh kebutuhan untuk membatasi
komoditi ekspor tertentu pemerintah memandang perlu untuk menciptakan
instrumen fiskal sebagai bentuk tariff barrier terhadap community ekspor tertentu.
pada era inilah mulai diperkenalkan konsep aja ekspor aspek legalitas penerapan
pajak ekspor tersebut diatur dalam peraturan menteri keuangan nomor
70/PMK.03/2010. Pada saat itu komoditi ekspor yang dikenakan pajak ekspor dan
pajak ekspor tambahan mencakup kulit, rotan dan kayu. Dasar pemungutan ekspor
ini pada prinsipnya belum memenuhi kaidah yang berlaku terhadap pemberlakuan
pajak berdasarkan pasal 23 undang-undang dasar 1945.namun mengingat
kebutuhan pemerintah dan tata tertib perundangan yang belum sepenuhnya secara
konsisten dijalankan pemerintah pemberlakuan pada ekspor tetap eksis.
Setelah pemberlakuan undang-undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepa
bean and keberadaan pada ekspor ternyata tidak diintegrasikan dalam undang-
undang kepabeanan. Keberadaan pajak ekspor tetap didasarkan atas Peraturan
Menteri Keuangan dan tidak memiliki dasar undang-undang yang jelas. Dalam
perjalanannya seiring dengan kondisi tata tertib peraturan perundang-undangan
yang semakin membaik, keberadaan pada ekspor yang hanya diatur melalui
peraturan menteri keuangan tersebut mulai di permasalahkan. Idealnya menurut
pasal 23 undang-undang dasar 1945 setiap pajak dan pemungutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan negara harus gladiator dengan undang-undang.
peraturan pemerintah nomor 35 tahun 2005 tentang pengertian ekspor atas
barang ekspor tertentu. filosofis pada ekspor yang semula berfungsi sebagai
instrumen fiskal perpajakan bergeser menjadi instrumen fiskal yang lebih
berfungsi sebagai aturan dari regulerend. Pengelolaan administrasi pembuatan
10
ekspor sepenuhnya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Anggaran.
2.1.2 Pengertian Bea Keluar
Bea keluar adalah pungutan negara yang dikenakan bea terhadap barang
ekspor. Bea keluar ini hanya dikenakan pada beberapa jenis barang ekspor
barang-barang tersebut biasanya merupakan barang-barang yang menjadi
kebutuhan di dalam negeri.
2.1.3 Tujuan Bea Keluar
Terhadap barang ekspor dapat dikenakan bea keluar. Bea keluar di kenakan
terhadap barang ekspor dengan tujuan untuk:
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan dalam negeri
b. Melindungi kelestarian sumber daya alam
c. Mengantisipasi kenaikan harga yang cukup dratis dan komoditi ekspor tertentu
di pasaran internasional ; atau
d. Menjada stabilitas harga komoditi tertentu di dalam negeri.
2.1.4 Barang yang Terkena Bea Keluar
Barang-barang yang terkena bea keluar telah di atur dalam peraturan menteri
keuangan RI Nomor 13/PMK.010/2017 tentang penetapan barang ekspor yang
dikenakan bea keluar dan tarif bea keluar.
Terhadap barang ekspor dapat dikenakan bea keluar. Barang ekspor yang
dikenakan bea keluar untuk saat ini berdasarkan peraturan diatas ada beberapa
jenis yaitu:
a. Kulit dan kayu
b. Biji kakao
11
c. Kelapa sawit, crude palm oil (CPO), dan Produk turunannya
d. Produk hasil pengolahan mineral logam
e. Produk mineral logam dengan kriteria tertentu.
2.2 Pajak Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dan jasa dari suatu
negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses
ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain melalui
prosedur dan tata cara yang di tetapkan pemerintah. Ekspor barang secara besar
umumnya membutuhkan campur 2 tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional,
lawannya adalah impor. (Ewaldo, 2015).
Ekspor merupakan salah satu aktivitas perdagangan internasional yang
mempunyai peranan penting bagi perekonomian suatu negara yang dapat
menghasilkan devisa dan dapat digunakan untuk membiayai impor dan
pembiayaan pembangunan sektor-sektor di dalam negeri. Salah satu sektor
agroindustri Indonesia yang sangat berkembang dan memiliki prospek baik ke
depan adalah perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit yang diolah menjadi minyak
kelapa sawit (CPO) memegang peran penting dalam perekonomian nasional yaitu
sebagai komoditi andalan ekspor non migas Indonesia. (Azizah, 2015).
12
2.2.1 Tujuan ekspor (Sarjianto, SE , 2012 : 1)
a. Meningkatkan laba perusahaan
Dengan melakukan kegiatan ekspor maka tentunya akan menambah volume
penjualan sehinga hal ini aka berpengaruh terhadap peningkatan laba.
b. Membuka passar baru di luar negeri
Kegiatan ekspor selain akan meningkatkan volume penjualan juga akan
membuka pasar baru yang lebih luas di luar negeri karena akan erjalin kerjasama
antara produsen dengan konsumen.
c. Meningkatkan kelebihan kapasitas terpasang
Ekspor merupakan sarana untuk menambah kapasitas volume penjualan yang
terencana di dalam sebuah perusahaan, dengan melakukan kegiatan ekspor
produsen semakin banyak dalam menambah jumlah produksinya, sehingga
membuat banyaknya permintaan yang akan menambah jumlah volume penjualan.
d. Membiasakan diri bersaing di dalam pasar internasional
Dengan perdagangan di luar negeri para produsen diharaap mampu
membiasakan diri bersaing di pasar internasional yang begitu ketat.
2.3 Crude Palm Oil
Buah sawit adalah sumber bahan baku.CPO (Crude Palm Oil) dan PKO
(Palm Kernel Oil). CPO dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO
dihasilkan dari inti buahnya. Sebuah alternatif sumber bahan baku potensial yang
cukup banyak tersedia telah muncul, yaitu produk samping biomassa non-kelas
pangan buah kelapa sawit dan produksi minyak sawit. Ini bukanlah sekedar
menggunakan minyak dari buah kelapa sawit, melainkan mengkonversi seluruh
biomassa yang diambil dari perkebunan kelapa sawit menjadi sumber energi
13
terbarukan. Dengan menggunakan biomassa dari perkebunan maupun sisa
pengolahan dari produksi minyak sawit (serat, kulit, efluen pabrik minyak sawit,
minyak sisa, dsb)
Perkembangan selanjutnya adalah muncul pemikiran bahwa ekspor Crude
Palm Oil akan sangat menguntungkan produsen minyak sawit mentah di
Indonesia. Hal tersebut didukung dengan kapasitas produksi minyak sawit
Indonesia yang cukup besar. Selain itu, permintaan pasar dunia yang terus
meningkat akan minyak sawit serta ditunjang dengan banyaknya produk olahan
yang merupakan turunan dari produksi Crude Palm Oil. Kenaikan harga minyak
sawit mentah merupakan sebuah rangsangan utama bagi para pengusaha di
Indonesia, adapun usaha peningkatan produksi kelapa sawit hingga saat ini terus
dilakukan, baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Selain itu akan
membuka lapangan kerja yang lebih luas dan akan mendorong berkembangnya
industri minyak mentah (Crude Palm Oil) yang lebih adaptif dan inovatif. Selain
itu perlunya penerapan strategi dalam mengahadapi persaingan pasar minyak
CPO.
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai
peran penting bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain
memberi manfaat dalam peningkatan perekonomian Indonesia karena salah satu
penghasil devisa negara, peningkatan pendapatan petani dan masyarakat.
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan CPO yang dimanfaatkan menjadi bahan
baku industri pengeolaan yang menciptakan nilai tambah di daam negeri. Ekspor
kelapa sawit Indonesia tidak hanya ke negara berkembang akan tetapi ke beberapa
negara maju.India merupakan negara tujuan ekspor kelapa sawit terbesar.
14
Potensi yang dimiliki Indonesia dalam memproduksi CPO mengantarkan
Indonesia sebagai produsen dan eksportir CPO terbesar dunia. Selain memenuhi
kebutuhan CPO domestik, produksi yang dihasilkan juga dialokasikan untuk
pemenuhan ekspor ke negara tujuan.
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean B Jambi
3.1.1 Sejarah Singkat Dan Perkembangannya
pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe madya pabean b Jambi yang
selanjutnya disebut kantor pengawasan dan pelayanan merupakan kantor setingkat
eselon III adalah merupakan instansi vertikal yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah direktorat jenderal bea dan
cukai Sumatera bagian Selatan kantor wilayah tersebut merupakan unit eselon II
di bawah direktorat jenderal bea dan cukai kementerian keuangan republik
Indonesia. kantor pengawasan dan pelayanan dipimpin oleh seorang kepala kantor
pengawasan dan pelayanan.
Dalam perjalanannya bea dan cukai Jambi beberapa kali mengalami
perubahan nomenklatur berawal dari nomenklatur kantor instansi bea dan cukai
Jambi kemudian berubah menjadi kantor pelayanan bea dan cukai tipe A 3 Jambi,
yang selanjutnya menjadi kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe A
2 Jambi kemudian sesuai dengan keputusan menteri keuangan nomor
131/KMK.01/2011 tanggal 18 Agustus 2011 Jo keputusan direktur jenderal bea
dan cukai KEP 98/BC/2011 tanggal 18 Agustus 2011 bea dan cukai Jambi
ditetapkan menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Jambi.
16
Tidak hanya nomenklatur saja yang mengalami perubahan akan tetapi lokasi
kantor dan mengalami perpindahan, dan awalnya bea dan cukai Jambi berkantor
di jalan Sultan Taha Jambi (sekarang lokasi tersebut menjadi kompleks WTC
Jambi), terkait tersebut diatas maka kantor bea cukai Jambi dipindahkan ke jalan
Raden mattaher di gedung dharma wanita provinsi Jambi untuk. pada tahun 2011
kantor bea dan cukai tipe madya Jambi saat itu berlokasi di jalan Yos Sudarso No.
03 kasang jaya, Jambi timur, Jambi.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Jambi diberikan mandat wilayah kerja meliputi seluruh provinsi Jambi yaitu
meliputi kota Jambi, kabupaten Muaro Jambi, kabupaten Batanghari, kabupaten
Merangin, kabupaten Sarolangun dan kabupaten Tebo, kabupaten Tanjung Jabung
barat, kabupaten Tanjung Jabung timur, kabupaten Bungo, kabupaten kerinci dan
kota sungaipenuh, diharapkan untuk lebih memaksimalkan tugas pengawasan
terhadap 2 kantor bantu di bawah kantor pelayanan dan pengawasan bea dan cukai
tipe madya pabean b Jambi yaitu kantor bantu bea dan cukai Kuala Tungkal dan
kantor bantu bea dan cukai muara Sabak daerah tersebut diadakan kantor bantu
dikarenakan merupakan pintu masuk dan keluar lalu lintas barang impor maupun
ekspor keadaan dari Jambi.
kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe madya pabean b Jambi
adalah merupakan kantor dengan tipe x modern dibawah deklarator jenderal bea
dan cukai. Kantor pengawasan dan pelayanan mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai dalam daerah
wewenang kantor pengawasan dan pelayanan yang bersangkutan berdasarkan
peraturan perundang-undang.
17
Dalam melaksanakan tugas kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai
tipe madya pabean b Jambi menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai;
b. Pelaksanaan pemberian perizinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;
c. Pelaksanaan pemungutan dan administrasi biaya masuk cukai dan pungutan
negara lainnya yang dipungut oleh direktorat jenderal bea dan cukai;
d. Pelaksanaan intelijen patroli penindakan dan penyelidikan di bidang
kepabeanan;
e. Penerimaan penyimpanan pemeliharaan dan pendistribusian dokumen
kepabeanan;
f. pelaksanaan pengelolaan data penyajian informasi dan laporan kepabeanan dan
cukai;
g. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi sarana komunikasi dan senjata
api;
h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kerja; dan
i. Pelaksanaan administrasi kantor pengawasan dan pelayanan.
selain tugas dan fungsi tersebut di atas bahwa kantor pengawasan dan
pelayanan bea dan cukai tipe madya pabean b Jambi memiliki peran sebagai
berikut:
1. Penghimpunan penerimaan revenue collector pengamanan dan pemungutan
penerimaan negara dari kegiatan impor ekspor dan pemungutan cukai.
2. Fasilitator perdagangan trade facilitator melancarkan arus barang dari transaksi
18
perdagangan internasional.
3. Perlindungan masyarakat community protector menjamin perlindungan kepada
masyarakat terhadap akses yang timbul sebagai akibat dari masuknya barang-
barang atau pembatasan dan larangan serta narkoba
4. Mendukung industri dalam negeri industrial assistance membantu menciptakan
iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri dan investasi melalui
pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai serta pencegahan unsur trending.
3.1.2 Visi, Misi, Strategi dan Motto Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi.
1. Visi
Visi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Jambi adalah:
“Menjadikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang
membanggakan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai”
2. Misi
Misi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Jambi adalah:
“Profesional dan akuntabel dalam memberikan pelayanan kepada pengguna
jasa kepabeanan dan cukai”
3. Strategi
Strategi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
B Jambi adalah:
1. Meniptakan lingkungan kerja yang kondusif
2. Melakukan peningkatan kompetensi secra terus menerus, dan
19
3. Membangun komunikasi yang efektif.
4. Moto
Motto Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
B Jambi adalah;
“Ikhlas melayani, Cerdas mengawasi, Bersinegri membangun negeri”
3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi
Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 188/PMK.01/2016 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal.
Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi terdiri atas :
a. Seksi SubBagian Umum
mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, sumber daya manusia,
ketatausahaan, kerumah tanggaan, pengelolaan Barang Milik Negara dan
pengelolaan kearsipan.
b. Seksi Penindakan dan Penyelidikan
mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen, patroli dan operasi
pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang kepabeanan dan cukai, penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan
dan cukai, dan penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan
barang bukti, serta pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana
komunikasi dan senjata api.
20
c. Seksi Perbendaharaan
mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea
masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lain yang sesuai peraturan
perundang-undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
d. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, perizinan, dan fasilitas di
bidang kepabeanan dan cukai.
e. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
mempunyai tugas melakukan bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan
informasi, serta penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepabeanan dan cukai.
f. Seksi Kepatuhan Internal
mempunyai tugas melakukan upaya pencegahan pelanggaran dan penegakan
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, pembinaan mental pegawai,
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan investigasi internal, pemantauan
pengendalian intern dan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat
pengawasan fungsional, pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, analisis beban
kerja, penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas, serta perumusan
rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai.
g. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen
mempunyai tugas melakukan pengoperasian komputer dan sarana
penunjang, pengelolaan dan penyimpanan data dan berkas, pelayanan
dukungan teknis
21
komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan.
Struktur Organisasi
Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Jambi
(Sumber : http://bcbelawan.beacukai.go.id/struktur-organisasi/)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi.
22
3.2 Tata cara Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor
3.2.1 Mekanisme Pengenaan Bea Keluar
Berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 151/KMK.4/2016 tentang
penetapan harga ekspor untuk perhitungan bea keluar,mekanisme penetapan suatu
barang ekspor yang dapat dikenakan bea keluar dilakukan oleh menteri keuangan
setelah mendapat pertimbangan dan atau usul dari menteri yang tugas dan
tanggung jawabnya di bidang perdagangan dan atau menteri atau kepala lembaga
pemerintah non departemen atau kepala badan teknis terkait.
Posisi menteri keuangan dalam kapasitas ini bertindak sebagai chief
financial officer, yang bertanggung jawab secara portofolio terhadap keuangan
negara. secara prosedural apabila pemerintah melalui kementerian dan atau
lembaga pemerintah terkait memandang bahwa suatu barang ekspor layak dan
memenuhi aspek tujuan pengenaan bea keluar sebagaimana diatur dalam pasal 2A
undang-undang kepabeanan maka dapat mengusulkan pengenaan bea keluar
kepada menteri keuangan. Dalam hal ini analisis kebijakan pengenaan bea keluar
pada level kementerian keuangan akan ditangani oleh badan kebijakan fiskal.
Pembahasan teknis operasional keuangan bea keluar akan dilaksanakan oleh
kementerian keuangan (dalam hal ini diwakili oleh BKF dan DJBC) beserta
kementerian atau lembaga pemerintah terkait dan juga kementerian perdagangan.
Apabila penetapan bea keluar terhadap suatu barang ekspor telah dilakukan
maka sifat pengenaan nya akan mengikuti ketentuan tarif bea keluar sebagaimana
diatur dalam PMK RI Nomor 151/KM.4/2016. Untuk penetapan tarif bea keluar
barang ekspor akan dikelompokkan berdasarkan sistem klasifikasi barang sesuai
dengan ketentuan buku tarif kepabeanan Indonesia (BTKI). Tarif bea keluar
23
sebagaimana dimaksud dapat ditetapkan berdasarkan persentase dari harga ekspor
(Advalorium) atau secara spesifik.
Besarnya tarif bea keluar menurut PMK RI Nomor 151/KM.04/2016
ditetapkan paling tinggi :
a. Sebesar 60% (enam puluh persen) dari harga ekspor, dalam hal tarif bea keluar
ditetapkan berdasarkan persentasi dari harga ekspor (advolorum);
b. Sebesar nilai nominal tertentu yang besarnya equivalen dengan 60% (enam
puluh persen) dalam tarif bea keluar ditetapkan secara spesifik.
Tarif Bea Keluar tersebut ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah
mendapat pertimbangan atau usul Menteri yang tugas dan tanggung jawab di
bidang perdagangan atau menteri kepala lembaga pemerintah non departemen
atau kepala badan teknis terkait. Ketentuan yang mengatur mengenai harga ekspor
sebagai dasar perhitungan Bea Keluar diatur dalam PMK RI Nomor
151/KM.4/2016 tersebut. Bahwa harga ekspor untuk perhitungan Bea Keluar
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sesuai harga patokan ekspor yang ditetapkan
secara periodik oleh Menteri Perdagangan setelah berkoordinasi dengan
menteri/kepala lembaga pemerintahan non departemen atau kepala badan teknis
terkait. Dalam hal harga ekspor untuk periode berikutnya belum ditetapkan oleh
menteri keuangan maka ketentuan harga ekspor pada di sebelumnya masih tetap
berlaku.
3.2.2 Barang Yang Terkena Bea Keluar
Yang dimaksud dengan bea keluar adalah pungutan negara berdasarkan
undang-undang kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor. Barang
barang ekspor yang dikenakan bea keluar untuk saat ini berdasarkan peraturan
24
menteri keuangan republik Indonesia Nomor 13/PMK.010/2017 tentang
penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar dan tarif bea keluar adalah:
a. Kulit dan kayu
b. Biji kakao
c. Kelapa sawit, crude palm oil (CPO), dan Produk turunannya
d. Produk hasil pengolahan mineral logam
e. Produk mineral logam dengan kriteria tertentu.
Pada dasarnya tidak ada perubahan dalam barang-barang yang dikenai bea
keluar ataupun pungutan ekspor. Barang-barang yang dikenai bea keluar tidak ada
perubahan yang berarti dari kebijakan sebelumnya yaitu pungutan ekspor dan
pajak ekspor. Perbedaan ada dalam penambahan dengan lebih merinci beberapa
jenis, namun pokok barang yang dikenakan bea keluar tidak mengalami
perubahan hanya lebih dirinci, yaitu:
• CPO dan produk turunannya, antara lain:
a. Buah dan kernel kelapa sawit
b. Crude Palm Oil
c. Crude Olein
d. Crude Stearin
e. Crude Palm Kernel Oil
f. Crude Kernel Stearin
g. Crude Kernel Oil
h. RBD Palm Olein dan RBD Palm Olein dalam kemasan maksimal 10 liter
dan bermerek
i. RBD Palm Kernel Olein
25
j. RBD Palm Kernel Stearin
k. RBD Palm Stearin
l. RBD Palm Kernel Oil
m. RBD Palm Oil
n. Biodiesel dari minyak sawit (Fatty Acid Methyl Esters)
Besaran tarif bea keluar atas barang ekspor berupa kelapa sawit, crude
palm oil, dan produk turunannya sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai
berikut:
26
Tabel 3.2.1 Tarif Bea Keluar (US$/MT)
O
TERMASU I
POS TARIF
TAIdFBEAKELUAR(US3/MT)
KO1O2O
3.
KOIOI
R
2
KOIOIn
3
ROIO
m
4
ROlO IR
5
KOIOm
6
GOlO IU
7
KOlOIN
B
KOIOI
R
9
KOIO IO
IO
KOIOI
D
11
KO1O
£f1
3.2
i. Tanclan Buah Sep°ar 1207.99.50 65 79 92 105 118 132 145 158 171 185 198 2 11
2.
Biji Sawit, dan Kernel Kelapa Sawit 1207.10.10 1207.10.30 1207.10.90
45
59
72
85
95
112
125
138
151
165
178
19 1
BuahSawit ex 1207.99.90
3 Bunp•ki1 (Oil Cake) dan residu padat lainnya clari Buah Sawit clan kernel Sawit
ex 2306.60. 10 ex 2306.60.90 ex 2306.90.90
L
2
1 l
12
14
l5 l7
1h
4. Tandan Buah Kosonp• Atari Kelapa Sawit 1404.90.92 6 8 t0 12 14 15 I7 19 21 23 25 27
5. Cangkang Kernel Sawit ctalam bentuk serpih: dan bubuk denp°an ukuran partikel * 50 mesh
ex 1404.90.91 7 10 11
13
16
18
20
22
24
26 28 30
Crude Palm Oil (CPO) 1511.10.00 0 3 l8 33 52 74 93 116 144 166 183 200
7. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) 1513.2Ll0 0 1 21 49 85 95 116 163 190 206 225 245
III
8. Crude Palm Olein l5 l 1.90.42 1511.90.49
0 0 0 0 0 14 29 46 65 84 101 1 18
9. Crude Palm Stearin 15 l 1.90.41 0 0 0 0 0 10 22 32 54 81 97 114
io. Crude Palm Kernel Olein 1513.29.13 0 0 0 0 17 25 38 66 90 107 127 147
11. Crude Palm Kernel Stearin 1513.29. 11 0 0 0 0 17 25 38 66 90 107 127 147
12.
Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) 3823. 19.20 0 0 0 0 5 l3 28 32 47 80 95 110
13. Palm Kernel Fatty Acid Distillate (PKFAD) 3823. 19.30 0 0 0 0 5 13 28 32 47 80 95 110
I4.
Split Fatty Acid dari Crude Palm Oil, Crude Palm Kernel Oil. dan/atau fraksi mentahnya deng°an kandung°an asam temak bebas a 2%
ex3823.19.90
0
21
36
5 I
69
92
111
13 1
150
170
185
209
15.
Split Palm Fatty Acid DisUllate (SPFAD) denp•an kandung°an asam lemak bebas z 70°/o
ex 3823.19.90 0 15
23
33
43
54
67
80
94
109
127
146
16.
Split Palm Kernel Fatty Acicl Distillate (SPKFADJ deng°an kandungan asam lemak bebas 70°/a
ex3823.19.90
0
20
39
68
103
112
133
180
207
223
242
262
27
O
TERMASUK
POS TARIF
TARIF BEA I£ELUAR (USA/MT)
”’”
i
Kolom
2
Kolom
3
ltolom
4
l£olom
5
Kolom
6
Kolom
7
Kolom
ltolom
9
ltolom
IO
Kolom
11
Kolom
12
V
1 /.
RBD Palm Olein
1511.90.36 1511.90.37 15 I L90.39
0 0 0 2 12
26
40
56
70
83
100
117
18. RBD Palm Oil l5 l 1.90.20 0 0 0 0 5 l7 30 44 5Y 70 81 92
19. RBD Palm Stearin 1511.90.31 1511.90.32
0 0 0 0 4 15 25 35 50 68 78 89
20. RBD Palm Kernel Oil 1513.29.95 0 0 0 1 17 27 38 63 83 95 110 124
21. RBD Palm Kernel Olein 1513.29.94 0 0 0 0 14 24 35 57 71 84 97 110
22. RBD Palm Kernel Stearin 1513.29.91 0 0 0 4 21 38 54 83 105 120 138 155
23. HBD Palm Olein dalam kemasan berserk dan dikemas denq°an berat netto s25kq
ex III 1.90.36 0 0 0 0 0 0 0 I I4 26 37 49
24. Biodiesel dari Minyak Sawit clenp•an Kanclungan MeUl Ester lebih dari 96.5%- vo1iime
ex 3826.00.21 ex 3826.00.22 ex 3826.00.90
0 0
0
0
0
0
1 3
36 36 64
28
3.2.3 Perhitungan Tarif Ekspor Cpo Dan Produk Turunannya
Ada dua cara menghitung Bea Keluar yaitu dengan cara Advalorum dan
spesifik sebagai berikut:
a. Dalam hal tarif Bea Keluar ditetapkan berdasarkan persentase dari Harga
Ekspor (advalorum), Bea Keluar dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga
b. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan secara spesifik, Bea Keluar dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar Per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x
Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang.
Harga ekspor di atas di tetapkan oleh Direktorat Jendral Bea dan ukai atas
nama menteri keuangan sesuai harga patokan ekspor (HPE). Sedangkan HPE di
tetapkan secara periodik oleh Menteri Perdagangan setelah berkoordinasi dengan
menteri atau Kepala Lembaga Pemerintah Nom Kementrian / Kepala badab teknis
terkait. Sedangkan untuk penetapan tarifnya berdasarkan harga referensi (HR),
yaitu harga rata-rata Internasional dan/atau harga ata-rata bursa komoditi tertentu
didalam negeri untuk penetapan tarif Bea Keluar yang ditetapkan secara periodik
oleh Menteri Perdagangan setelah berkoordinasi dengan menteri atau Kepala
Lembaga Pemerintah Non Departemen atau Kepala Badan Teknis. Setiap
bulannya Menteri Keuangan atas dasar keputusan HR dari Menteri Perdagangan
Menetapkan HE dan sekaligus di tetapkan Bea Keluarnya. Keputusan tersebut
biasanya berlaku satu bulan, dan apabila setelah satu bulan berakhir Menteri
Keuangan belum menetapkan HE dan Tarif Bea Keluar, maka Keputusan Meteri
Keuangan sebelum keputusan terakhir di berlakukan kembali.
29
Tabel 3.2.2
Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya
Bulan Januari 2021
NO TGL.
PEB EKSPORTIR NEGARA Uraian Barang( Seri Brg Ke-1)
MT /
MTQ BK
1 01/01/2021 PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES MALAYSIA CRUDE PALM OIL 1.000,00 469.524.000,00
2 01/01/2021 PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES MALAYSIA CRUDE PALM OIL 1.000,00 469.524.000,00
3 01/01/2021 PT. PACIFIC INDOPALM INDUSTRIES MALAYSIA CRUDE PALM OIL 1.100,00 516.477.000,00
4 04/01/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 10.050,01 2.573.848.000,00
5 05/01/2021 PT. JATIM PROPERTINDO JAYA JEPANG PALM KERNEL SHELLCANGKANG SAWIT 21.800,33 5.583.153.000,00
6 10/01/2021 PT. BERKAH ENERGI ABADI JEPANG PALM KERNEL SHELL 10.025,45 2.537.060.000,00
7 11/01/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG SAWIT)
8.500,00 2.151.027.000,00
8 14/01/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 7.100,50 1.789.966.000,00
9 19/01/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG SAWIT)
8.500,00 2.142.765.000,00
10 19/01/2021 PT. KURNIA TUNGGAL NUGRAHA MALAYSIA RBD PALM OLEIN IN BULK 3.400,00 1.238.042.000,00
11 21/01/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 9.902,97 2.517.297.000,00
12 25/01/2021 PT. BERKAH ENERGI ABADI JEPANG PALM KERNEL SHELL 10.500,02 2.669.064.000,00
13 25/01/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA JEPANG PALM KERNEL SHELL(CANGKANG SAWIT) 10.125,37 2.573.829.000,00
14 26/01/2021 PT. JATIM PROPERTINDO JAYA JEPANG PALM KERNEL SHELLCANGKANG SAWIT 20.430,83 5.193.437.000,00
15 27/01/2021 CV. ANDI JAYA MANDIRI THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK 8.216,66 2.080.360.000,00
16 29/01/2021 CV. ANDI JAYA MANDIRI THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK 8.539,29 2.162.047.000,00
17 29/01/2021 PT. JATIM PROPERTINDO JAYA JEPANG PALM KERNEL SHELLCANGKANG SAWIT 9.580,53 2.425.676.000,00
30
Tabel 3.2.3
Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya
Februari 2021
NO TGL. PEB
EKSPORTIR NEGARA Uraian Barang( Seri Brg Ke-1) MT / MTQ
BK
1 03/02/2021 PT. BERKAH ENERGI ABADI JEPANG PALM KERNEL SHELL 10.000,30 2.817.009.000,00
3 05/02/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 10.525,74 2.965.101.000,00
4 07/02/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 10.249,58 2.887.307.000,00
5 08/02/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG SAWIT)
7.500,00 2.112.750.000,00
6 15/02/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 10.439,08 2.929.623.000,00
7 19/02/2021 PT. KURNIA TUNGGAL NUGRAHA INDIA PALM KERNEL FATTY ACID DISTILLATE 107,50 42.101.000,00
8 24/02/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG
SAWIT) 8.500,00 2.384.760.000,00
9 25/02/2021 JAMBI SEMESTA BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 10.426,51 2.925.261.000,00
10 27/02/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK 17.700,80 4.966.136.000,00
31
Tabel 3.2.4
Daftar Ekspotir Crude Palm Oil dan Produk Turunannya
Bulan Maret 2021
NO TGL. PEB
EKSPORTIR NEGARA Uraian Barang( Seri Brg Ke-1) MT / MTQ
BK
1 01/03/2021 PT. KURNIA TUNGGAL NUGRAHA INDIA PALM KERNEL FATTY ACID DISTILLATE 215,00 84.449.000,00
3 02/03/2021 PT. JATIM PROPERTINDO JAYA JEPANG PALM KERNEL SHELLCANGKANG SAWIT 23.938,53 6.716.195.000,00
4 03/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG
SAWIT) 8.500,00 2.408.900.000,00
5 03/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK(CANGKANG SAWIT) 8.399,09 2.380.303.000,00
6 09/03/2021 PT. CANGKANG SAWIT BIOMASSA JEPANG PALM KERNEL SHELL ( CANGKANG SAWIT ) 9.500,53 2.692.450.000,00
7 15/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK(CANGKANG SAWIT) 10.495,58 3.010.342.000,00
8 15/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG
SAWIT) 8.500,00 2.437.970.000,00
9 18/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK(CANGKANG
SAWIT) 8.500,00 2.451.400.000,00
10 22/03/2021 CV. ANDI JAYA MANDIRI THAILAND PALM KERNEL SHELLS IN BULK 8.137,21 2.346.772.000,00
11 23/03/2021 PT. BERKAH ENERGI ABADI JEPANG PALM KERNEL SHELL 10.050,03 2.898.428.000,00
12 26/03/2021 PT. JATIM PROPERTINDO JAYA JEPANG PALM KERNEL SHELLCANGKANG SAWIT 21.760,31 6.286.990.000,00
13 29/03/2021 PT. ERASAKTI WIRAFORESTAMA JEPANG PALM KERNEL SHELL IN BULK(CANGKANG SAWIT) 10.748,00 3.105.313.000,00
14 29/03/2021 PT. BERKAH ENERGI ABADI JEPANG PALM KERNEL SHELL 10.950,01 3.163.677.000,00
32
Cara Perhitungannya:
Rumus : BK = Harga Satuan BK Xtonase Ekspor (MT) X Kurs
1. Diketahui : transaksi tabel 3.2.2 pada tanggal 04 Januari 2021
Penyelesaian :
BK = Harga Satuan BK Xtonase Ekspor (MT) X Kurs
BK = 18 X 10.050,01 X 14.288
BK = Rp 2.573.847.761
BK = Rp 2.573.848.000
2. Diketahui : Transaksi tabel 3.2.3 pada tanggal 03 Februari 2021
Penyelesaian :
BK = Harga Satuan BK Xtonase Ekspor (MT) X Kurs
BK = 20 X 10.000,30 X 14.085
BK = Rp. 2.817.085.355
BK = Rp. 2.817.090.000
3. Diketahui : Transaksi tabel 3.2.4 pada tanggal 03 Maret 2021
Penyelesaian :
BK = Harga Satuan BK X tonase Ekspor (MT) X Kurs
BK = 20 X 23.938,53 X 14.028
BK = Rp. 6.716.194.257
BK = Rp. 6.716.195.000
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 151/KMK.4/2016 tentang
penetapan harga ekspor untuk perhitungan bea keluar,mekanisme penetapan
suatu barang ekspor yang dapat dikenakan bea keluar dilakukan oleh menteri
keuangan setelah mendapat pertimbangan dan atau usul dari menteri yang
tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan dan atau menteri atau
kepala lembaga pemerintah non departemen atau kepala badan teknis terkait.
2. Dalam Pengenaan Bea Keluar ternyata banyak barang yang dikenakan bea
keluar, yaitu Kulit dan Kayu, Biji Kakao, Kelapa sawit, Crude Palm Oil, dan
produk turunannya.
3. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan
perekonomian Indonesia karena salah satu penghasil devisa negara,
peningkatan pendapatan petani dan masyarakat. Perkebunan kelapa sawit
menghasilkan CPO yang dimanfaatkan menjadi bahan baku industri
pengeolaan yang menciptakan nilai tambah di daam negeri. Ekspor kelapa
sawit Indonesia tidak hanya ke negara berkembang akan tetapi ke beberapa
negara maju.India merupakan negara tujuan ekspor kelapa sawit terbesar.
4.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan bagi para
pembaca:
34
1. Agar dapat memperdalam ilmu pengetahuan teori yang di dapat selama
perkuliahan dapat mempraktekannya di lapangan dan membagikan hasil teori
dan praktek kerja lapangan
2. Perlunya pelayanan yang lebih baik lagi dan sosialisasi tentang pemberlakuan
undang-undang mengenai bea keluar kepada ekspotir. Agar tidak terjadinya
kesalahan dan ketidak sesuaian dalam prosedur ekspor yang harus di lalui
ekspotir, yang nantinya menimbulkan sanksi bagi ekspotir tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
Willy, P., & Sarwono. (2014). Analisis Daya Saing Kedelai Indonesia. JEJAK ,
100-202
Zuhdi, Fadhlan, Suharno. 2015. Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia Dan
Vietnam diPasar Asean 5.Jurnal.Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor.Vol. 26, No. 3.
Ega Ewaldo (2015),” analisis ekspor minyak kelapa sawit di indonesia”, e-jurnal
perdagangan, industri dan moneter vol. 3. no.1, januari – april 2015.
Azizah, Nur. 2015, “ Analisis Ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia di Uni
Eropa.”Economis Deelopment Analysis Journal 4 (3): 330-37
Sarjianto,SE, 2012:1 Tujuan Ekspor., Jakarta
https://digilib.uns.ac.id
Novia Larasati, Siti Chasanah, Siti Machmudah, dan Sugeng Winardi ” Studi
Analisa Ekonomi Pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel
Oil) Dari Buah Kelapa Sawit” JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2,
(2016)
Peersis Dwi Pratiwi, Syafrial Syafrial, Nuhfil Hanani (2013) Dampak Kebijakan
Pajak Ekspor Terhadap Kinerja Ekspor CPO (CRUDE PALM OIL),
Produksi, Dan Konsumsi Minyak Goreng Di Pasar Domestik Vol 13, No 2
(2013), 117
Peraturan Menteri Keuangan RI No. 151/KM.4/2016 Tentang Perubahn Peraturan
Pemerintah RI No. 55 Tahun 2008 Tentang Pengenaan Bea Keluar
Terhadap Barang Ekspor
Peraturan Menteri Keuangan RI No. 146/KM.04/2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.04/2008 Tentang
Pemungutan Bea Keluar
36
Peraturan Menteri Keuangan RI N0. 151/KM.4/2016 Tentang Perubahan
Pemerintah RI No. 55 Tahun 2008 Tentang Pengenaan Bea Keluar
Terhadap Barang Ekspor
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Program Studi : Perpajakan
1. Nama lengkap : Anggri Harnida
2. No.HP : 081310174279
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 22 Agustus 2000
4. Alamat Rumah : RT. 05 RW 02 Pal 18 Desa Muaro Pijoan
5. Alamat : RT. 05 RW 02 Pal 18 Desa Muaro Pijoan
6. Email : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan :
No. Nama
pendidikan Tempat
Tahun Jurusan
Dari Sampai
1. TK TK Darma Wanita
Pijoan 2005 2006 -
2. SD SDN 82 Pijoan 2006 2012 -
3. SMP SMPN 11 Kota Jambi 2012 2015 -
4. SMA SMK N 1 Kota Jambi 2015 2018 Akuntansi
5. D-III Universitas Jambi 2018 Sekarang Perpajakan
Jambi, 10 Juni 2021
Anggri Harnida
Nim : C0D018056
Lampiran 2
DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG
Periode 08 Februari s/d 12 April 2021
Hari tanggal Waktu Kegiatan Yang Dilaksanakan
Senin 08-Feb-21 07.30 Pengantaran Mahasiswa Magang
Selasa 09-Feb-21 WFH
Rabu 10-Feb-21 WFH
Kamis 11-Feb-21 WFH
Jum'at 12-Feb-21 WFH
Senin 15-Feb-21 10.00 Konsultasi Judul Laporan Tugas Akhir (Zoom)
Selasa 16-Feb-21 WFH
Rabu 17-Feb-21 WFH
Kamis 18-Feb-21 10.00 Persentase Judul Laporan Tugas Akhir
Jum'at 19-Feb-21 WFH
Senin 22-Feb-21 Tes Swab
Selasa 23-Feb-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Pembekalan dan SOP oleh Instruktur Lapangan
10.00 Konsultasi Judul Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
14.00 Bimbingan LTA dengan kepala seksi PKC
17.00 Absen Pulang
Rabu 24-Feb-21 WFH
Kamis 25-Feb-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Jumat 26-Feb-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Hari Tanggal Waktu Kegiatan Yang Dilaksanakan
Senin 01-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Selasa 02-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
10.00 Membantu memusnakan rokok ilegal
12.00 Istirahat
14.00 Membantu memusnakan rokok ilegal
17.00 Absen Pulang
Rabu 03-Mar-21 WFH
Kamis 04-Mar-21 07.30 Absen Masuk
09.00 Membantu memusnakan rokok ilegal
12.00 Istirahat
14.00 Membantu memusnakan rokok ilegal
17.00 Absen Pulang
Jum'at 05-Mar-21 WFH
Senin 08-Mar-21 07.30 Absen Masuk
10.00 Evaluasi Magang
12.30 Istirahat
14.00 Zoom Sosialisasi BSI
Mengerjakan Tugas
Persentase hasil tugas
17.00 Absen Pulang
Selasa 09-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Membuat daftar kegiatan dari seksi KI
17.00 Absen Pulang
Rabu 10-Mar-21 WFH
Kamis 11-Mar-21 Hari Libur
Jum'at 12-Mar-21 WFH
Senin 15-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Scan Dokumen
17.00 Absen Pulang
Selasa 16-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Rabu 17-Mar-21 WFH
Kamis 18-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Jum'at 19-Mar-21 WFH
Senin 22-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Selasa 23-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Meminta data laporan tugas akhir
12.00 Istirahat
13.30 Konsultasi laporan tugas akhir
17.00 Absen Pulang
Rabu 24-Mar-21 WFH
Kamis 25-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
17.00 Absen Pulang
Jum'at 26-Mar-21 WFH
Senin 29-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Arsip Dokumen
17.00 Absen Pulang
Selasa 30-Mar-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
13.30 Merapikan dan Memisahkan arsip
17.00 Absen Pulang
Rabu 31-Mar-21 WFH
Hari Tanggal Waktu Kegiatan Yang Dilaksanakan
Kamis 01-Apr-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
09.00 Membuat mitigasi resiko
12.00 Istirahat
13.30 Membuat mitigasi resiko
17.00 Absen Pulang
Jum'at 02-Apr-21 WFH
Kamis 08-Apr-21 07.30 Absen Masuk
08.00 Mengerjakan Laporan Tugas Akhir
12.00 Istirahat
14.00 Membuat PPT Tentang tugas kepatuhan
Internal
17.00 Absen Pulang
Jum'at 09-Apr-21 10.00 Persentase hasil magang
Senin 12-Apr-21 07.30 Datang ke kantor KPPBC
10.00 Penjemputan mahasiswa magang oleh Dosen
Pembimbing Lapangan
Laampiran 3
Foto Kegiatan Magang
Lampiran 4
Foto Penilaian Instruktur Magang
Lampiran 5
Foto Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan