18
(Hibah Pengabdian bagi Pembangunan Masyarakat) LAPORAN “BERMAIN BERSAMA BEBRAS” PENGENALAN COMPUTATIONAL THINKING PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA BANDUNG Disusun Oleh: Mariskha T. Adithia, P.D.Eng. Vania Natali, M.T. Luciana Abednego, M.T. Husnul Hakim, M.T. Raymond Chandra, M.T. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2019

LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

(Hibah Pengabdian bagi Pembangunan Masyarakat)

LAPORAN

“BERMAIN BERSAMA BEBRAS”

PENGENALAN COMPUTATIONAL THINKING

PADA SISWA SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH

DI KOTA BANDUNG

Disusun Oleh:

Mariskha T. Adithia, P.D.Eng.

Vania Natali, M.T.

Luciana Abednego, M.T. Husnul Hakim, M.T.

Raymond Chandra, M.T.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

2019

Page 2: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

1

DAFTAR ISI

Hal.

Abstrak 2

Bab 1 Analisis Situasi 3

Bab 2 Permasalahan 6

Bab 3 Solusi yang Ditawarkan 8

Bab 4 Target Luaran 8

Bab 5 Kelayakan 8

Bab 6 Hasil 9

Rekapitulasi Anggaran Kegiatan 13

Page 3: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

2

ABSTRAK

Computational thinking (CT) belum banyak dikenal dalam dunia pendidikan di Indonesia. CT adalah

metode untuk menyelesaikan persoalan (problem solving) dengan menerapkan teknik-teknik

dalam bidang informatika. Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang bertujuan untuk

memperkenalkan ilmu komputer (computer science) dan computational thinking kepada siswa/i

sekolah dalam berbagai usia. Salah satu cara untuk memperkenalkan CT adalah dengan

diselenggarakannya Bebras Challenge.

Program Studi Teknik Informatika telah resmi menjadi bagian dari Bebras Internasional pada tahun

2017 ini dengan berperan sebagai salah satu Biro resmi dari Bebras Indonesia. Pengabdian ini diberi

judul “Bermain Bersama Bebras” supaya dapat menggambarkan unsur fun, ceria, bermain yang

adalah konsep yang disasar oleh Bebras dalam memperkenalkan computer science. Diharapkan

melalui pengabdian ini, Program Studi Teknik Informatika UNPAR dapat berperan serta dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan memulainya dari hal yang lebih spesifik,

yaitu ‘mengasuh’ dan mendampingi sekolah-sekolah yang berada di kota Bandung dalam

pengenalan dan implementasi Bebras Challenge.

Pada tahun 2019 ini, Program Studi Teknik Informatika juga berperan dalam mensosialisasikan

Kurikulum Informatika K-12, yang merupakan program pemerintah, dan akan diimplementasikan

pada sekolah dasar dan menengah. Peran Program Studi Teknik Informatika dalam hal ini adalah

mengadakan workshop pengenalan Kurikulum Informatika K-12, mendampingi guru dalam

membangun kurikulum Informatika di sekolahnya, dan menjadi instruktur local serta nasional.

Page 4: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

3

Bab 1 Analisis Situasi Computational Thinking (berpikir dengan landasan komputasi atau Informatika) adalah metode

penyelesaian persoalan dengan menerapkan teknik Ilmu Komputer (Informatika), yang pada intinya

adalah memahami masalah secara logis dan mencari solusi dengan cara yang dapat dipahami oleh

manusia maupun komputer. Computational Thinking sangat berperan dalam pengembangan aplikasi

komputer. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kemampuan berpikir komputasional adalah

kemampuan yang harus dimiliki oleh para informatikawan, khususnya pengembangan perangkat

lunak atau program komputer.

Namun, ternyata computational thinking tidak hanya digunakan dalam konteks pengembangan

program komputer saja. Cara berpikir komputasional ternyata dapat juga digunakan untuk pencarian

solusi permasalahan di semua disiplin ilmu yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir

secara komputasi melatih kemampuan otak untuk membiasakan diri berpikir secara logis, terstruktur

dan kreatif. Konsep dan proses komputasi memiliki daya tarik yang bertujuan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat, memerlukan sedikit sumber daya manusia,

waktu, maupun ruang penyimpanan fisik dan digital. Jawaban yang dihasilkan merupakan jawaban

yang tepat dan akurat [RAC15].

Di beberapa negara maju, seperti Inggris, materi Computational Thinking dimasukkan kedalam

kurikulum sekolah dasar dan menengah melalui mata pelajaran pemrograman. Pemerintah Inggris

percaya Computational Thinking dapat membuat siswa lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat

memahami teknologi yang ada di sekitar mereka [RAC15]. Tidak hanya pemerintah, beberapa lembaga

baik profit maupun non-profit dan tokoh-tokoh terkenal seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg

mendukung gerakan memperkenalkan computational thinking ini.

Salah satu lembaga non profit yang mendukung gerakan memasyarakatkan computational thinking

adalah Bebras. Secara harfiah, “Bebras” adalah kata dalam bahasa Lithuania, yang berarti “berang-

berang”. Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang tujuannya adalah untuk mempromosikan

Computational Thinking, di kalangan guru dan murid mulai kelas 3 SD, serta untuk masyarakat luas.

Ruang lingkup kegiatan Bebras di antaranya adalah:

1. Menumbuhkan kreativitas siswa, budaya informasi, algoritma dan berpikir komputasi.

2. Memudahkan pemahaman yang lebih dalam teknologi informasi.

3. Mendorong siswa untuk menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan belajaran mereka

dengan lebih antusias.

Page 5: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

4

4. Melibatkan anak-anak dalam memanfaatkan teknologi informasi, komputer, dan aplikasi

mereka sejak dini di sekolah.

5. Mengungkapkan kepada siswa keuntungan dari teknologi informasi untuk membantu dalam

belajar berbagai mata pelajaran.

Salah satu kegiatan yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan adalah Bebras Challenge

(Kompetisi Bebras).

Gambar 1. Poster Bebras Challenge 2019.

Selama Kompetisi, siswa harus memberikan solusi untuk persoalan yang disebut Bebras Task (Soal

Bebras). Soal-soal yang bertema komputasi/informatika ini dirancang semenarik mungkin, dan

seharusnya dapat dijawab oleh siswa tanpa pengetahuan sebelumnya tentang komputasi atau

informatika. Setiap soal Bebras mengandung aspek komputasi atau informatika dan dimaksudkan

untuk menguji bakat peserta untuk berpikir komputasi atau informatika. Untuk menjawab soal-soal

Bebras, secara alamiah, siswa dituntut untuk berpikir terkait dengan informasi, struktur diskrit,

komputasi, pengolahan data, serta harus menggunakan konsep algoritmik. Kompetisi Bebras

dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun 2015, jumlah peserta yang mengikuti Bebras mencapai 1,3 juta

siswa dari berbagai belahan dunia.

Setelah kunjungannya ke Indonesia pada bulan Februari 2016, Prof Valentina Dagiene (Vilnius

University, Lithuania) yaitu penggagas (founder) Bebras Internasional, mengundang Indonesia menjadi

observer pada Workshop internasional Bebras pada bulan Mei tahun 2016 di Bodrum Turki. Indonesia

mengirimkan Dr. Inggriani Liem (Pembina TOKI) dan Soripada Harahap (staf di Direktorat Pembinaan

SMA, Kemdikbud RI) sebagai wakil Indonesia pada workshop internasional Bebras tersebut. Untuk

Page 6: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

5

pertama kali Indonesia berpartisipasi mengadakan Bebras Challenge pada bulan November 2016,

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Komite Internasional. Dalam pelaksanaan kompetisi ini

Bebras Indonesia dibantu oleh sejumlah Biro Bebras.

Selain itu, pada tahun 2019 ini, pemerintah membangun Kurikulum Informatika K-12 yang akan

diimplementasikan ke berbagai sekolah dasar dan menengah. Kurikulum ini dibuat berdasarkan

computational thinking, dan bertujuan untuk memberikan kompetensi di bidang informatika kepada

siswa. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Prodi Teknik Informatika juga akan ikut

melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada guru tentang Kurikulum Informatika K-12 ini.

Page 7: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

6

Bab 2 Permasalahan

Biro Bebras Indonesia saat ini sejumlah 33, tersebar di seluruh Indonesia. Tahun 2017, Program Studi

Informatika UNPAR bergabung dengan Bebras Indonesia dan menjadi salah satu Biro Bebras. Sebagai

Biro Bebras, Prodi Informatika berkewajiban membantu Bebras Indonesia melaksanakan tugas dan

kewajibannya. Salah satu kewajiban tersebut adalah menyelenggarakan Kompetisi Bebras.

Gambar 2. Daftar Biro Bebras Indonesia.

Di kota Bandung, terdapat tiga Biro Bebras yaitu Prodi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung,

Prodi Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha, dan Prodi Informatika UNPAR. Pada

pelaksanaan Kompetisi Bebras, setiap biro bertugas untuk memberikan informasi kepada sekolah-

sekolah dan memberikan pelatihan kepada guru-guru jika diperlukan.

Dari pelaksanaan Bebras Challenge 2018, Biro Bebras Prodi Informatika UNPAR menemukan dua

masalah, yaitu:

Page 8: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

7

1. Siswa tidak memperoleh pembekalan yang cukup untuk mengikuti Bebras Challenge.

Pelatihan hanya dilaksanakan sekali saja. Hal ini disebabkan karena waktu persiapan yang

terlalu mepet dengan waktu kompetisi. Waktu dua minggu yang disediakan oleh Biro tidak

dapat dimanfaatkan dengan optimal karena pada waktu bersamaan sedang banyak kegiatan

juga di sekolah peserta.

2. Masih belum banyak sekolah yang berpartisipasi dalam challenge ini, yang bergabung dengan

Biro Bebras UNPAR.

Selain itu, Biro Bebras UNPAR dan juga sekolah juga menyadari bahwa sebaiknya latihan pengerjaan

Bebras Challenge tidak hanya dalam rangka persiapan Bebras Challenge. Bebras sudah menyediakan

cukup banyak contoh Bebras Challenge yang dapat diakses dengan bebas. Setiap Tugas disertai

dengan jawaban dan pembahasan. Meskipun siswa sebenarnya dapat berlatih secara mandiri, namun

dengan pendampingan, siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Biro Bebras

UNPAR pun akan menggali berbagai unsur yang dapat dikembangkan melalui pendampingan atau

pelatihan Bebras Challenge, diantaranya adalah melatih kemampuan dan keberanian siswa dalam

berpresentasi, melatih berpikir kritis, melatih siswa/i untuk dapat menyampaikan sebuah gagasan

dengan runut dan terstruktur.

Page 9: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

8

Bab 3 Solusi yang ditawarkan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan, bertujuan untuk menjawab permasalahan

yang ditemukan. Ada empat kegiatan yang direncanakan yaitu:

1. Melakukan sosialisasi tentang computational thinking secara umum dan tentang Bebras

Challenge secara khusus kepada masyarakat umum, terutama guru-guru dan khususnya

kepada para siswa sekolah dasar dan menengah.

2. Mengadakan pelatihan Bebras Challenge kepada guru (ToT) sehingga mampu mengadakan

pelatihan sendiri di sekolahnya masing-masing

3. Mengadakan pelatihan Bebras Challenge untuk siswa-siswa sekolah dasar dan sekolah

menengah.

4. Mengadakan Bebras Challenge dalam lingkup lebih kecil.

5. Berpartisipasi dalam sosialisasi dan pelatihan seputar Kurikulum Informatika K-12 yang akan

diimplementasikan pemerintah

Bab 4 Target Luaran Agar pelaksanaan pelatihan dapat berjalan dengan baik, direncanakan untuk membuat buku/modul

yang berisi penjelasan tentang computational thinking secara umum, penjelasan tentang Bebras,

disertai contoh-contoh soal Bebras dan pembahasannya. Buku ini akan dicetak dan menjadi luaran

dari kegiatan ini.

Di samping itu, untuk mengetahui apakah kegiatan pengabdian “Bermain Bersama Bebras” dapat

membantu untuk memperkenalkan computational thinking kepada para siswa sekolah dasar dan

menengah, akan dilakukan pengumpulan data melalui survey atau observasi. Data tersebut akan

diolah dan dievaluasi. Hasil evaluasi ini akan dituangkan dalam sebuah tulisan yang akan

dipublikasikan dalam media (website Prodi Informatika atau makalah di Griya Ilmu Harian Kompas,

atau jika memungkinkan dipresentasikan dalam sebuah forum ilmiah).

Bab 5 Kelayakan

Tim pelaksana utama dari kegiatan pengabdian ini terdiri atas lima orang, yaitu:

1. Mariskha Tri Adithia, P.D.Eng

2. Vania Natali, M.T.

3. Luciana Abednego, M.T.

Page 10: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

9

4. Husnul Hakim, M.T.

5. Raymond Chandra Putra, M.T.

Masing-masing dosen ini berperan sebagai trainer, dengan tugas secara umum sebagai berikut:

Memperkenalkan konsep computational thinking ke sekolah-sekolah yang bekerja sama

Memperkenalkan berbagai masalah dan solusinya terkait computational thinking

Mengadakan TOT Bebras Challenge untuk guru

Menjadi instruktur local dan nasional dalam pelatihan Kurikulum Informatika K-12

Saat ini belum ada jadwal pasti untuk kegiatan rutin terkait kegiatan para dosen ini, karena kerja sama

dengan sekolah masih dalam tahap awal pembangunan.

Computational Thinking merupakan kompetensi yang digarap di bidang Informatika. Soal-soal yang

akan diberikan sebagai latihan selalu mengandung unsur logika atau konsep informatika. Selain logika

dan konsep dasar informatika, pada soal-soal tertentu dapat dibahas pula mengenai optimisasi solusi.

Optimisasi solusi dari sebuah permahsalahan sangatlah penting dalam dunia informatika. Oleh karena

itu, setiap dosen Program Studi Informatika mempunyai kompetensi untuk berperan serta dalam

pengabdian ini.

Bab 6 Hasil Dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini, beberapa kegiatan dilakukan. Rincian

kegiatan diberikan seperti di bawah ini.

Sosialisasi dan pelatihan computational thinking

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan seputar

computational thinking, yang diberikan kepada guru maupun masyarakat luas pada umumnya. Pada

kegiatan ini, peserta pelatihan diberikan pengenalan tentang computational thinking, termasuk

konsep dan contoh penerapannya. Di kasus khusus, untuk guru, juga dilakukan pembimibingan dalam

membuat soal yang menerapkan computational thinking.

Pada tahun 2019 ini, dilakukan 2 kali pelatihan sebagai berikut:

Pelatihan Computational Thinking dan HOTS

Page 11: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

10

Pelatihan ini dilaksanakan di Sekolah Santo Aloysius, Bandung, pada hari Kamis, 11 Juli 2019, di mana

pelatihan dihadiri 600 guru. Pada pelatihan ini, guru juga didampingi untuk membuat soal di

bidangnya masing-masing, yang menerapkan computational thinking dan HOTS.

Pelatihan Computational Thinking untuk Fakultas Filsafat UNPAR

Acara ini diadakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2019, dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa Fakultas

Filsafat UNPAR, baik S1 maupun S2. Pada acara ini, selain diberikan pengenalan tentang computational

thinking, peserta juga diajak memahaminya melalui permainan dalam kelompok, yang menerapkan

konsep computational thinking.

Persiapan dan Pelaksanaan Bebras Challenge

Pada tanggal 18 Oktober 2019, dilakukan kegiatan Pelatihan Persiapan Bebras Challenge untuk guru-

guru SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung dan sekitarnya. Pelatihian Persiapan Bebras Challenge

dilakukan di Lab Komputasi Prodi Teknik Informatika, UNPAR. Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru dari

sekolah BPK Penabur 1 Bandung, Temasek, Yos Sudarso Karawang, St. Angela, Bina Bakti, St. Ursula,

Yahya, dan Kode Kiddo. Pada kegiatan ini, diulas kembali mengenai computational thinking dan acara

Bebras Challenge yang akan dilaksanakan pada minggu kedua di bulan November 2019.

Pada Pelatihan Persiapan Bebras Challenge ini, guru-guru dilatih menggunakan website Olympia.id

agar para guru dapat melatih anak murid mereka untuk menggunakan website Olympia.id.

Olympia.id adalah website untuk latihan soal-soal Bebras Challenge. Dengan latihan menggunakan

website ini juga, para siswa berlatih dengan environment yang sama dengan environment yang akan

digunakan untuk Bebras Challenge.

Pada tanggal 22 Oktober dan 5 November 2019 dilaksanakan sosialisasi seputar computational

thinking dan Bebras Challenge untuk guru dan siswa SD St. Yusuf. Pada sosialisasi ke SD St. Yusuf,

murid-murid di St.Yusuf diajak untuk mengerjakan soal-soal latihan Bebras Challenge. Pada acara ini,

dilakukan juga pembahasan soal-soal latihan tersebut agar melatih siswa berpikir secara

computational thinking.

Kegiatan yang juga dilakukan adalah menjadi peserta Workshop Nasional Computational Thinking

Bebras Indonesia pada hari Senin, 8 Agustus 2019, dan berlokasi di PPPPTK Seni dan Budaya, Jl.

Kaliurang km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman.

Page 12: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

11

Pelatihan Kurikulum Informatika K-12

Permendikbud No 35 dan 36 Pasal 10A Tahun 2018, mengatur tentang implementasi mata pelajaran

informatika di jenjang SMP dan SMA. Untuk merealisasikan kebijakan tersebut Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan melaksankan pelatihan bagi guru yang sekolahnya akan melaksanakan

pembelajaran informatika tahun 2019 melalui SK Sekjen Kemendikbud No 005/P/2019 tentang SMP

dan SMA pelaksana mata pelajaran informatika tahun 2019/2020.

Untuk membantu guru-guru memahami dan mengimplementasikan kurikulum informatika,

diselenggarakan beberapa kegiatan berikut ini:

Panitia Penyelenggara (Bebras Indonesia dan Google)

Workshop Persiapan Implementasi Kurikulum Informatika Sekolah Dasar dan Menengah

Selasa-Rabu, 9-10 Juli 2019

Aula Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan,

Jl. Merdeka No. 30 Bandung

Panitia Penyelenggara (Bebras Indonesia dan Google)

Evaluasi Hasil Persiapan Implementasi Kurikulum Informatika Sekolah Dasar dan Menengah

Jumat, 30 Agustus 2019

Auditorium Miracle UNIKOM, Bandung

Sejalan dengan Permendikbud no 35 dan 36 pasal 10A tahun 2018, Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan dan Teknologi

Informasi (LPPPTK KPTK) sebagai unit pelaksana teknis Kemendikbud menyelenggarakan pelatihan

Instruktur Nasional untuk menyiapkan fasilitator bagi pelatihan guru di daerah. Acara ini terselenggara

atas kerja sama dengan Bebras Indonesia. Teknik Informatika UNPAR, sebagai salah satu Biro Bebras

Indonesia, berpartisipasi dengan mengirimkan seorang dosen untuk mengikuti pelatihan berikut ini:

Pelatihan Instruktur Nasional Mata Pelajaran Informatika

Senin-Kamis, 5-8 Agustus 2019

PPPPTK Seni dan Budaya, Jl Kaliurang km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman

Page 13: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

12

Setelah acara pelatihan Instruktur Nasional selesai dilaksanakan, LPPPTK KPTK menyelenggarakan

pelatihan-pelatihan bagi guru-guru Mata Pelajaran TIK atau Informatika di berbagai daerah di

Indonesia. Para Instruktur Nasional diundang untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan-pelatihan

tersebut. Instruktur Nasional dari Prodi Teknik Informatika UNPAR menjadi fasilitator pada pelatihan:

Pelatihan Guru Mata Pelajaran Informatika Jenjang SMP Region Bandung

Hari/Tanggal : Senin - Sabtu, 23 s.d 28 September 2019

Tempat : PPPPTK TK PLB Bandung

Jl. Dr. Cipto No.9, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung,

Jawa Barat 40171

Page 14: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

13

REALISASI ANGGARAN KEGIATAN (20%)

No Keterangan Rupiah

1. Merchandise bolpen 613.000,00

2. Merchandise pouch 1.618.000,00

3. Konsumsi rapat (14 Feb 2019) 146.000,00

4. Konsumsi rapat (26 Feb 2019) 550.000,00

6. Konsumsi pelatihan Bebras Challenge 250.000,00

Total 3.177.000,00

Page 15: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

14

LAMPIRAN

FOTO-FOTO BERBAGAI KEGIATAN DALAM RANGKA ABDIMAS

BERMAIN BERSAMA BEBRAS

Page 16: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

15

Page 17: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

16

Page 18: LAPORAN - UNPAR Institutional Repository

17