47
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Nyimas Ulfatry Utami NIM : 03111403021 Kelompok : Lima (5) I. NAMA PERCOBAAN : VIRGIN COCONUT OIL (VCO) II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Dapat mengetahui cara pembuatan VCO dan dipasarkan secara komersil, 2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan VCO, dan 3. Dapat mengetahui multifungsi dari VCO. III.DASAR TEORI Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar kepala manusia. Buah terdiri dari sabut, tempurung, daging buah dan air buah. Santan kelapa dapat dijadikan bahan pengganti susu atau minyak. Selain itu, dari daging kelapa dapat diisolasi komponen rafinosa, sukrosa, fruktosa, galaktosa dan glukosa. Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat

Laporan VCO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan VCO

Citation preview

Page 1: Laporan VCO

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Nyimas Ulfatry Utami

NIM : 03111403021

Kelompok : Lima (5)

I. NAMA PERCOBAAN : VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Dapat mengetahui cara pembuatan VCO dan dipasarkan secara komersil,

2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan VCO, dan

3. Dapat mengetahui multifungsi dari VCO.

III.DASAR TEORI

Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih sebesar

kepala manusia. Buah terdiri dari sabut, tempurung, daging buah dan air buah.

Santan kelapa dapat dijadikan bahan pengganti susu atau minyak. Selain itu, dari

daging kelapa dapat diisolasi komponen rafinosa, sukrosa, fruktosa, galaktosa dan

glukosa.

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam

minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika

dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat

ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (Iodine value), maka

minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena

bilangan Iod minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5.

Warna coklat pada minyak yang mengandung protein dan karbohidrat bukan

disebabkan oleh zat warna alamiah, tetapi oleh reaksi browning. Warna ini

merupakan hasil reaksi dari senyawa karbonil (berasal dari pemecahan peroksida)

dengan asam amino dari protein, dan terjadi terutama pada suhu tinggi. Warna

pada minyak kelapa disebabkan oleh warna dan kotoran-kotoran lainnya. Zat

warna alamiah yang terdapat pada minyak kelapa adalah karoten yang merupakan

hidrokarbon tidak jenuh dan tidak stabil pada suhu tinggi.

Page 2: Laporan VCO

Ciri-ciri minyak yang mempunyai kualitas yang bagus :

a. Dibuat dari kelapa segar, bukan dari kelapa kering atau kopra

b. Dibuat dari kelapa yang bukan dari jenis hibrida

c. Diolah tanpa bahan-bahan kimia

d. Dibuat dengan suhu rendah (di bawah 60oC)

e. Tidak melalui proses hidrogenisasi

Minyak terdiri dari asam lemak dimana asam lemak ini terbagi menjadi dua

golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Faktor utama

yang membedakan keduanya adalah ikatan kimianya. Asam lemak jenuh

menunjukkan ikatan kimia yang lebih stabil dibandingkan dengan asam lemak tak

jenuh berdasarkan jumlah atom yang terikat. Keadaan struktur kimia yang stabil

inilah yang menyebabkan asam lemak jenuh sukar dioksidasi dibandingkan asam

lemak tak jenuh.

Minyak kelapa dapat dibuat dengan banyak metode atau gabungan dari

semua metode yang ada. Metode-metode tersebut antara lain :

1. Metode Basah

Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan tidak lagi digunakan

untuk tujuan komersil. Kelapa dipilih yang tua, daging buah dipisahkan dari

tempurung, diparut, diperas hingga menjadi santan. Santan didiamkan dan diambil

bagian kentalnya kemudian digoreng dengan api kecil untuk menguapkan airnya.

Kemudian bagian padat dan cair dipisahkan dengan cara disaring.

2. Metode Fermentasi

Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi ini memiliki banyak

keuntungan dibandingkan dengan cara tradisional. Pada cara tradisional,

rendemen minyak yang diperoleh sekitar 15-17 %, sedangkan dengan cara

fermentasi rendemen yang diperoleh sekitar 22-24 %. Selain itu, pembuatan

minyak kelapa secara fermentasi prosedurnya lebih mudah, dapat menghemat

bahan bakar, dan menghasilkan minyak yang berwarna jernih dengan kualitas

yang memenuhi standar mutu minyak Indonesia. Namun demikian, perlu

diperhatikan bahwa keberhasilan pembuatan minyak dengan metoda ini sangat

Page 3: Laporan VCO

dipengaruhi oleh jenis substrat, jenis ragi dan faktor lingkungan yang

mempengaruhi kehidupan Saccharomyces sp.

3. Metode Pancingan

Tahapan metode ini sama dengan metode sebelumnya, tetapi santan yang

dihasilkan dituangkan dalam bejana transparan yang memiliki kran di bawahnya.

Setelah satu jam santan didiamkan, terbentuk dua lapisan (bagian kental putih

berada pada lapisan atas dan air pada lapisan bawah). Air kemudian dipisahkan

dengan bagian yang kentalnya tersebut dengan cara membuka kran. Bagian yang

kental kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan 2:1.

Kemudian diaduk sampai merata dan homogen dengan mikser roti. Campuran ini

kemudian didiamkan dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi 3 atau 4

bagian. Tunggu sampai semua butir-butir emulsi memecah dan memisah. Bagian

padat yang berupa bubur putih dan masih banyak mengandung minyak inilah

yang kemudian dipanaskan hingga menghasilkan minyak dengan kualitas yang

baik.

4. Metode Penambahan Enzim

Dibuat dengan menggerus dengan sejenis ketam sawah dan diambil airnya.

Bagian kental dari santan kelapa ditambahkan dengan cairan perasan ketam

(enzim) dan diaduk hingga merata. Kemudian didinginkan selama tiga jam hingga

menghasilkan lapisan minyak dan lapisan padat tipis lainnya.

5. Metode Dingin dan Segar

Kelapa didiamkan selama 2 minggu sampai 1 bulan agar terbentuk enzim

pembentuk minyak dan nantinya memisahkan minyak dari bagian kasar dan padat.

Setelah didiamkan, kelapa diparut dan diperas tanpa tambahan air terlebih dahulu.

Hasil perasan didiamkan selama 3-5 jam sehingga terbentuk lapisan minyak.

6. Metode Kering

Dilakukan dengan cara penyaringan atau pemisahan minyak dari bungkil

(penyaringan sentrifugal).

Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama, yakni

RBD (Refined, Bleached, and Deodorised) dan Virgin. Pembagian ini didasarkan

pada proses pembuatannya. RBD terbuat dari kopra atau daging kelapa kering

Page 4: Laporan VCO

sedangkan Virgin terbuat dari daging kelapa segar yang dikenal dengan sebutan

Virgin Coconut Oil.

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) merupakan minyak kelapa dengan

kualitas tinggi karena tidak mengandung kolesterol, kadar air dan asam lemak

bebas kecil, serta kandungan asam laurat cukup tinggi (sekitar 53%). Asam laurat

adalah asam lemak jenuh rantai sedang, apabila dikonsumsi oleh tubuh akan

segera terbakar sehingga menghasilkan energi dan dapat menciptakan kenetralan

terhadap kolesterol.

Bentuk ubahan asam lemak dalam tubuh yang berupa monolaurin

mempunyai sifat anti virus, anti bakteri dan anti jamur. Oleh karena itu minyak

kelapa murni sangat bermanfaat bagi kesehatan dan keelokan tubuh. Penyakit

kanker, aids, jantung, diabetes, dan obesitas dapat diatasi dengan menkonsumsi

minyak kelapa murni. Sehubungan dengan manfaat yang sangat banyak, minyak

kelapa murni dapat digunakan dalam industri farmasi, kosmetika, susu formula,

dan minyak goreng berkualitas tinggi. Sementara ini di Indonesia, minyak kelapa

murni telah dimanfaatkan dalam pembuatan sampo, deterjen, minyak gosok,

minyak telon dll.

VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau

tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan

dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan,

yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma

harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah

dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan.Saat ini telah

berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak

pancing sebagai starter.

Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang baru

pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh

karena itu, perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi

santan/krim melalui proses fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing.

Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang

digunakan dalam pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora

Page 5: Laporan VCO

seperti khamir yang dapat menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan.

Dengan demikian, selama proses fermentasi akan terjadi pemutusan ikatan kimia.

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik pembuatan VCO dengan

menggunakan ragi tape.

Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap

penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan

dari peningkatan metabolisme dari penembahan energi yang dihasilkan, sehingga

mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-

sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. VCO di dalam

tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di dalam

tubuh sebagai energi, kolesterol, dan lemak

VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar

sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan

terbatas, bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat. Diproses dengan

meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan essensial dari lemak kelapa.

Proses yang tidak melibatkan pemanasan bukan hanya menghasilkan lemak –

lemak rantai sedang tetapi juga dapat menjamin keberadaan vitamin E dan enzim-

enzim yang terkandung dalam buah kelapa. VCO bersifat natural, tanpa bahan

pengawet, warna minyak sejernih air, beraroma khas kelapa dan telah diujilabkan

dan bisa dikonsumsi langsung atau dioleskan.

Komposisi kimia dari VCO adalah:

a. Asam laurat

b. Asam miristat

c. Asam palmitat

d. Asam kapriat

e. Asam oleat

f. Asam stearat

g. Asam linoleat

h. Kadar air

i. Asam lemak bebas

j. Bilangan Iod 6,82 Iod/100g

Page 6: Laporan VCO

VCO merupakan jenis minyak yang dapat menyembuhkan berbagai

penyakit. Hal ini didasarkan pada penelitian bahwa VCO tidak menimbulkan

gangguan pada tubuh manusia. Khasiat yang bisa didapatkan dengan

mengkonsumsi VCO adalah:

a. Mengurangi resiko atherosclerosis (sakit jantung)

b. Menghancurkan virus hepatitis C, HIV, dan herpes.

c. Meningkatkan fungsi kekebalan

d. Meningkatkan stamina tubuh

e. Membantu mengendalikan diabetes

f. Melancarkan pencernaan dan penyerapan nutrisi

g. Membantu penyembuhan kanker kelenjar prostate

h. Menyuburkan rambut

i. Mengatasi gejala kelelahan kronis

j. Mencegah osteoporosis

k. Mencegah penuaan dini

l. Mencegah kegemukan

m. Mengatasi gangguan liver

n. Sebagai antioksidan

Proses penjernihan dilakukan untuk memperoleh VCO dengan kualitas

yang lebih bauk. Penjernihan dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu

diantaranya adalah dengan cara penyaringan biasa. Yaitu dengan cara menyaring

dengan menggunakan kertas saring sehingga nantinya akan diperoleh minyak

yang lebih jernih. Sebelum disaring sebaiknya minyak didiamkan terlebih dahulu

dengan maksud untuk pengendapan. Dengan pengendapan terlebih dahulu,

penyaringan bisa lebih cepat dan mudah. Karena partikel yang lebih besar sudah

dapat dipisahkan. Yang tidak bisa dipisahkan dengan pengendapan baru dilakukan

penyaringan.

Pengendapan juga dimaksudkan untuk memisahkan air dan minyak.

Penyaringan juga dapat dilakukan sampai beberapa tingkat, tergantung tingkat

kejernihan yang diinginkan. Kertas saring, kapas, kain atau kasa baja stainless

Page 7: Laporan VCO

steel dan sebagainya dapat digunakan. Tentunya bahan saringan harus bersih dan

sehat.

VCO akan lebih awet apabila kadar air yang dikandungnya makin rendah.

Kandungan air dikurangi yaitu pada saat penyaringan, air diserap lebih dahulu

oleh kertas saring kemudian diuapkan.Untuk mengetes kadar air memang sulit

kalau tanpa alat. Cara yang sederhana ialah dengan memanaskan minyak sampai

mendidih, apabila minyak tidak meletik tandanya minyak bebas air. Sebaliknya

minyak yang belum disaring apabila dipanaskan sampai titik didih maka akan

meletik dan meletup yang menandakan bahwa kadar airnya masih tinggi.

Secara sederhana ada dua cara untuk menghasilkan minyak kelapa murni,

proses tersebut adalah proses panas dan dingin. Secara tradisional, masyarakat

membuat minyak kelapa dari santan yang dipanaskan. Hasilnya adalah ampas

kelapa, blendo atau blondo, dan minyak goreng. Kalau pemanasan santan ini

dilakukan secara terbatas dengan suhu 60-80oC, hasil minyaknya akan berwarna

kuning tua atau kecokelatan. Ini merupakan minyak goreng biasa yang tidak bisa

dikategorikan sebagai minyak kelapa murni.

Adapun proses dingin itu dengan cara fermentasi. Caranya, parutan kelapa

diberi ragi air ketam sawah (yuyu) sebagai biang atau starter. Pada proses

selanjutnya, biang ini bisa menggunakan adonan yang telah terfermentasi atau

minyak kelapa murni hasil fermentasi yang sudah jadi. Adonan yang telah diberi

biang disimpan selama semalam agar terjadi proses fermentasi. Paginya, adonan

yang telah lunak dijemur antara dua hingga tiga hari penuh. VCO yang benar-

benar bermutu tinggi dihasilkan dari proses fermentasi dengan enzim

poligalakturonase, alfa amylase, protease, atau pektinase. Selain penggunaan

enzim, fermentasi juga bisa dilakukan dengan bantuan Saccharomyces cereviseae.

VCO ini juga dapat diolah dengan teknologi pengepresan semi basah yang

merupakan alternatif teknologi tepat guna yang dapat diterapkan dalam skala

kecil. Peralatan utamanya mesin parut, pengering, jack press, pencuci, pemanas

vacuum dan filter press.

Keunggulan teknologi pengepresan semi basah :

a. Semua peralatan dapat dibuat di dalam negeri

Page 8: Laporan VCO

b. Minyak yang dihasilkan tidak mengalami pemurnian secara kimiawi,

termasuk kategori minyak bumi.

c. Minyak yang dihasilkan dapat digunakan untuk terapi kesehatan, kosmetik,

dan aroma terapi.

d. Bungkilnya dapat dijadikan kelapa parut kering berlemak rendah sebagai

bahan baku kue atau pakan.

Menurut standar internasional, kandungan asam laurat di minyak kelapa

murni ini minimal 25%. Kalau kandungannya kurang dari 25%, minyak ini relatif

tak berkhasiat.

Makin banyak orang yang tau akan tingginya manfaat minyak kelapa

murni atau VCO bagi kesehatan. Alhasil, berjualan ini pun makin

menguntungkan. Inilah produk yang tengah menjulang di pasaran. Sempat

tenggelam oleh berita buah merah yang diyakini punya kandungan vitamin dan

antioksidan sangat tinggi, lambat laun khasiat minyak kelapa murni atau virgin

coconut oil (VCO) kembali menjadi buah bibir.

Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme

dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan.

Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan

secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes,

Kolesterol, Hepatitis C, Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien

luar dan dalam, Penuaan dini, dan lain-lain.

Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai

sedang (Ing. middle-chained fatty acid, MCFA) yang tersusun dari 12 atom C.

Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa, yang dapat mengandung

50% asam laurat, serta minyak biji sawit (palm kernel oil). Sumber lain adalah

susu sapi.

Asam laurat memiliki titik lebur 44°C dan titik didih 225°C sehingga pada

suhu ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika

dipanaskan. Rumus kimia: CH3(CH2)10COOH, berat molekul 200,3 g.mol-1. Asam

ini larut dalam pelarut polar, misalnya air, juga larut dalam lemak karena gugus

hidrokarbon (metil) di satu ujung dan gugus karboksil di ujung lain. Perilaku ini

Page 9: Laporan VCO

dimanfaatkan oleh industri pencuci, misalnya pada sampo. Natrium laurilsulfat

adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industri sabun dan sampo.

Minyak kelapa, berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan minyak

asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan

dengan asam lemak lainnya.

Page 10: Laporan VCO

Daging Kelapa Segar

Kelapa Parut

Kelapa Parut Kering

Minyak Kelapa Bungkil Kelapa

Virgin Coconut Oil

Pemarutan

Pengeringan

Pencucian

Pemanasan Vakum

Penyaringan

Diagram alir Pembuatan minyak murni asal kelapa/ Virgin Coconut Oil (VCO) Teknologi Pengepresan semi basah

Page 11: Laporan VCO

IV. Alat dan bahan

a. Alat

- Beker gelas / erlemeyer

- Inkubator

- Pengaduk

b. Bahan

- Enzim papain/bromelin

- Santan 200 ml

V. Prosedur percobaan

Buat larutan enzim (5%, 10%, 15%, 20%, 25%) dan masukkan ke dalam

santan sambil diaduk secara perlahan. Kemudian diamkan dan masukkan ke

dalam incubator selama 24 jam – 36 jam sehingga santan mengeluarkan

minyaknya. Amati perubahan yang terjadi.

Page 12: Laporan VCO

VI. Hasil Pengamatan

Pada prercobaan VCO ini, santan kelapa diambil sebanyak 600 ml,

kemudian santan dimasukkan ke dalam 3 buah erlenmeyer sebanyak 200 ml

santan tiap erlenmeyernya. Selanjutnya ditambahkan enzim papain 15 gr, 1

sendok makan getah pepaya segar, dan 2 sendok makan jeruk nipis. Setelah proses

pencampuran dilakukan dan larutan tercampur homogen, tutup erlenmeyer dengan

gabus kecil dan masukkan ke dalam incubator untuk proses inkubasi selama 24

jam. Setelah 24 jam, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel Hasil Pengamatan Pembuatan VCO

Konsentrasi

Enzim

Sebelum

Pencampura

n

Sesudah Pencampuran

15 gr Enzim

papain

Terdapat

Endapan

Terbentuk 2 lapisan:

1) Blondo (padatan berwarna putih)

2) Air berwarna putih keruh

1 Sendok

Makan Getah

Pepaya Segar

Terdapat

Endapan

Terbentuk 3 lapisan :

1) Minyak lebih banyak berwarna bening

2) Blondo (padatan berwarna putih)

3) Air berwarna putih keruh

2 Sendok

Makan Jeruk

Nipis

Terdapat

Endapan

Terbentuk 3 lapisan :

1) Minyak banyak berwarna bening

2) Blondo (padatan berwarna putih)

3) Air berwarna putih keruh

Page 13: Laporan VCO

Gambar 1. VCO sebelum di incubator

Gambar 2. VCO setelah di incubator

Page 14: Laporan VCO

VII.Pembahasan

Pada praktikum pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) ini dipakai bahan

utama berupa santan kelapa. Santan kelapa yang digunakan harus berasal dari

kelapa yang segar dan tidak ditambah dengan air, karena akan mempengaruhi

dalam proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) itu sendiri. Santan kelapa

yang kami gunakan sebanyak 600 ml yang dimasukkan ke dalam 3 erlemeyer dan

tiap erlemeyernya berisikan 200 ml santan kelapa.

Dalam pembuatan VCO ini, kami menggunakan enzim papain, getah

pepaya segar, dan perasan air jeruk nipis sebagai bahan pembuatan untuk

menghasilkan VCO. Penambahan enzim papain yang kami gunakan sebanyak 15

gr, 1 sendok makan getah pepaya segar, dan 2 sendok makan air jeruk nipis.

Pada pembuatan VCO ini, dilakukan dalam kondisi yang steril sehingga

alat–alat yang digunakan dimasukkan ke dalam alat autoclave selama 15 menit

supaya alat–alat yang kami gunakan steril untuk menghasilkan VCO yang

diinginkan. Setelah alat–alat tersebut steril, kami baru memasukan bahan utama

yaitu santan kelapa kedalam erlenmeyer dengan tambahan enzim papain dan air

jeruk nipis.

Sebelum dilakukan penambahan enzim papain, santan berwarna putih

keruh. Pada saat penambahan enzim papain dengan berat 15 gr, perlahan-lahan

terjadi endapan. Selanjutnya, pada penamabahan 1 sendok makan getah pepaya

segar, menghasilkan endapan, dan pada penambahan perasan air jeruk nipis

sebanyak 2 sendok makan, menghasilkan lapisan endapan juga. Setelah santan

dan enzim dicampur rata lalu campuran tersebut ditutup dengan gabus dan

diinkubasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kontaminasi dari lingkungan luar

sehingga enzim dapat bekerja dan minyak yang dihasilkan masih steril. Selain itu,

inkubasi dilakukan pada suhu 40oC karena enzim akan bekerja secara lebih

optimal pada suhu ini.

Untuk mendapatkan kandungan VCO dilakukan proses inkubasi selama 24

jam dalam inkubator, di sini diharapkan enzim papain, getah pepaya segar, dan air

jeruk nipis dapat memecah ikatan peptida menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Page 15: Laporan VCO

Dari proses pemecahan ikatan tersebut akan diperoleh kandungan minyak kelapa

murni yang dikenal dengan istilah Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah 24 jam,

dihasilkan sejumlah minyak dan endapan (blondo). Pencampuran antara santan,

enzim papain, getah pepaya segar, dan perasan air jeruk nipis dilakukan agar

enzim papain ,getah pepaya, dan air jeruk nipis yang diberikan merata di seluruh

bagian santan sehingga proses ekstraksi oleh enzim dapat berlangsung lebih baik.

Adanya 3 lapisan yang terbentuk dalam VCO ini karena adanya reaksi antara

santan dan getah pepaya segar ataupun air jeruk nipis sedangkan pada enzim

papain hanya 2 lapisan. Pada lapisan paling bawah, terdapat air yang mempunyai

densitas yang paling berat. Air ini berasal dari santan yang masih terkandung air.

Kemudian pada lapisan tengah terdapatlah lapisan putih keruh. Di bangian atas

terdapat blondo atau padatan. blondo yang merupakan pengotor dalam bentuk

campuran zat padat dan ada sedikit kandungan VCO. Padahal endapan ini

memiliki massa yang paling berat. Namun karena ketidakmampuannya menembus

pori-pori VCO yang terbentuk, maka endapan ini terdapat pada lapisan atas.

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara dalam pembuatan VCO.

Setelah percobaan selesai dilakukan, terlihat bahwa VCO terbentuk pada

campuran santan kelapa dengan getah pepaya segar ataupun air jeruk nipis

sedangkan pada enzim papain tidak terbentuk VCO kemungkinan dikarenakan

konsentrasi enzim papain yang digunakan sedikit.

Page 16: Laporan VCO

VIII. Kesimpulan dan Saran

8.1 Kesimpulan

1. VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa tua segar

sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan

terbatas, bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.

2. VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan

essensial dari lemak kelapa.

3. Enzim papain berfungsi untuk mempercepat terbentuknya VCO.

4. Semakin besar konsentrasi enzim papain atau semakin banyak enzim papain

yang digunakan maka VCO yang terbentuk akan semakin banyak.

5. VCO ini juga dapat dioleh dengan teknologi pengepresan semi basah yang

merupakan alternatif teknologi.

8.2 Saran

1. Sebaiknya enzim papain yang digunakan berkonsentrasi tinggi sehingga VCO

yang dihasilkan banyak.

2. Sebaiknya santan kelapa diambil dari buah kelapa tua yang segar.

3. Alat-alat yang digunakan untuk membuat VCO, sebaiknya disterilkan dulu

pada alat auto clave.

Page 17: Laporan VCO

DAFTAR PUSTAKA

Collins,C.H dan Lyne,M.P.1985. Microbiological Methods. Edisi 5. British:

Butterworths

Prawirahartono, S. 1991. Pelajaran SMA Biologi. Jakarta : Erlangga

Syamsuri, Istamar, dkk.2003. Biologi 2000. Jakarta : Erlangga

Volk dan Wheeler .1993. Mikrobiologi Dasar I. Jakarta: Erlangga

Page 18: Laporan VCO

Sendok MakanBeker Gelas

SCHOTT

250

200

150

100

50

Erlenmeyer

LAMPIRAN

Gambar Alat

Incubator

Spatula

Page 19: Laporan VCO

Tugas Khusus Praktikum Bioproses

Jelaskan kandungan VCO berdasarkan manfaatnya (berdasarkan laporan

sementara)?

Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan minyak

dari kelapa yang diperoleh melalui proses yang tidak melibatkan pemanasan

tinggi serta tanpa penambahan bahan kimia. VCO telah dikenal secara luas,

mempunyai banyak manfaat baik untuk kesehatan, kebugaran, kecantikan dan

sebagainya. Pembuatan VCO yang tidak melibatkan pemanasan tinggi menjadikan

kandungan yang ada di dalam minyak VCO masih tetap utuh (tidak ada yang

hilang selama pemrosesan). Oleh karena itu, VCO yang berkualitas mengandung

banyak manfaat karena senyawa-senyawa penyusunnya masih utuh.

Munculnya VCO yang kaya akan manfaat ini mendorong munculnya

banyak produsen yang memproduksi dan menjualnya dengan berbagai merk. Cara

pengolahannya pun beragam, oleh karena itu kualitas minyak yang dihasilkan

juga berbeda. Sebagai konsumen sebaiknya jeli dalam memilih VCO yang akan

digunakan. Berikut adalah tips memilih VCO yang berkualitas sehingga bisa

memberikan khasiat yang optimal :

a) Pilihlah VCO yang jernih, tidak berwarna dan tidak keruh. Semakin jernih

semakin baik, itu tandanya proses pembuatan VCO tidak menggunakan

pemanasan tinggi.

b) Pilihlah VCO yang dikemas dalam botol dan tidak tembus cahaya, dan

hindarkan dari kontak angsung dengan matahari karena dengan demikian akan

memperpanjang waktu penyimpanannya.

c) Jangan memakai VCO yang sudah tengik. Ketengikan menunjukkan bahwa

VCO sudah rusak, asan-asam emak yang ada di dalamnya sudah teroksidasi

sehingga sudah tidak utuh lagi.

Menurut standar mutu Asian Pacific Coconut Community (APCC), VCO

yang berkualitas mengandung asam lemak sebagai berikut :

a) Asam kaproat (0,4 – 0,6%)

b) Asam kaprilat (5 – 10%)

Page 20: Laporan VCO

c) Asam kaprat (4,5 – 8%)

d) Asam laurat (43 – 3%)

e) Asam miristat (16 – 21%)

f) Asam palmitat (7,5 – 10%)

g) Asam stearat (2 – 4%)

h) Asam oleat (5 – 10%)

i) Asam linoleat (1 – 2,5%)

j) Asam linolenat (< 0,5%)

VCO yang berkualitas mempunyai berbagai macam manfaat antara lain

sebagai berikut :

a) Asam laurat pada VCO di dalam tubuh diubah menjadi monolaurin, sebuah

senyawa monogliserida yang ampuh mengatasi infeksi virus, bakteri dan

protozoa.

b) Minyak VCO mampu berperan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, anti

protozoa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam laurat, asam kaprilat, dan

asam kaprat didalamnya.

c) Kandungan asam kaprat pada VCO dalam tubuh diubah menjadi senyawa yang

telah terbukti sangat efektif menghambat penyebaran virus HIV-AIDS. VCO

bermanfaat untuk menurunkan dan mengobati penyakit jantung koroner. Pada

penderita penyakit itu, pembuluh darah koroner menyempit karena ada

tumpukan lemak. Hal itu adalah proses yang wajar seiring pertambahan usia.

Dengan mengkonsumsi VCO secara rutin dapat melarutkan endapan kolestrol

dalam pembuluh darah, sehingga peredaran darah lancar.

d) Kandungan asam dalam minyak VCO mampu melarutkan membran virus yang

berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus. Oleh karena itu ia

dapat berperan untuk mengurangi dan mengobati beberapa penyakit yang

disebabkan oleh mikroba seperti HIV, hepatitis C, herpes, influenza,

cytomegalovirus, Strepcocous sp., Stapilococus sp., gram positive, gram

negative, helicobacterpylory, dan candida.

e) Sementara itu, asam kaprilat yang terdapat pada Virgin Coconut Oil sangat

potensial untuk mematikan jamur (candida) penyebab keputihan.

Page 21: Laporan VCO

f) Minyak VCO tersusun atas lemak-lemak rantai sedang (MCFA) yang mudah

dicerna oleh tubuh sehingga tidak menimbulkan timbunan lemak pada tubuh,

dsb.

1. Asam Lemak Jenuh

Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom

karbon penyusunnya, Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah

bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Contoh : asam laurat

Asam lemak jenuh dalam minyak kelapa terutama adalah asam laurat,

sekitar >50%. Dalam tubuh asam laurat diubah menajdi monolaurin yang

mengandung antiobiotik alami sehingga mampu membunuh berbagai jenis

kkuman, virus, mikroorganisme dengan cara merusak membran yang

membungkus sel yang terdiri dari asam lemak. Selain itu kandungan asam

dilarutannya setara dengan kandungan dalam air susu ibu (ASI).

Lemak jenuh atau sering disebut lemak jahat - yang berusaha dihindari

oleh orang Amerika - bukanlah penyebab penyakit moderen kita. Sesungguhnya,

mereka memainkan peranan penting dalam fungsi kimiawi tubuh :

a) Asam lemak jenuh memenuhi sedikitnya 50 persen membran sel. Mereka

memberikan sel-sel kita integritas dan kekentalan yang diperlukan.

b) Mereka memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang. Agar kalsium

dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka secara efektif, sedikitnya 50

persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.

c) Mereka menurunkan Lp (a), substansi dalam darah yang mengindikasi

kecenderungan penyakit jantung.

d) Mereka melindungi hati dari alkohol dan racun lainnya, seperti Tylenol.

e) Mereka meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

f) Mereka diperlukan untuk penggunaan asam lemak penting dalam jumlah tepat.

Asam lemak omega-3 bertahan lebih lama di dalam jaringan ketika makanan

yang masuk kaya akan lemak jenuh.

g) Asam 18-carbon stearic dan asam 16-carbon palmitic adalah jenis asam lemak

jenuh yang baik bagi jantung, itulah mengapa di sekitar otot jantung kaya akan

lemak jenuh. Jantung mengambil cadangan lemak ini saat mengalami depresi.

Page 22: Laporan VCO

Asam lemak jenuh dengan rantai pendek dan medium merupakan

antimikroba penting. Mereka melindungi kita agar mikroorganisme berbahaya

tidak masuk ke dalam pencernaan.

2. Asam Lemak Tidak Jenuh

Asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara

atom-atom karbon penyusunnya.

Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen

(mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam

lemak.

Berikut jenis dan sumber lemak tak jenuh :

2.1 Lemak tidak jenuh tunggal

Terdapat pada olive oil, alpukat, kacang-kacangan seperti kacang tanah,

kacang mete, almond, kemiri dan biji-bijian, buah-buahan seperti alpukat dan

zaitun. Contoh : asam oleat dll.

2.2 Lemak tidak jenuh ganda

Terdapat pada kedelai, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, chestnut,

kenari, biji-bijian seperti wijen dan biji bunga matahari. Asam lemak omega 3

dapat diperoleh dari kenari, ikan laut dalam seperti salmon, makarel. Contoh :

asam linoleat dan lainnya. Lemak tak jenuh ganda tinggi kandungan asam lemak a

linoleat (omega 6) dan yang kedua adalah lemak tak jenuh ganda tinggi

kandungan asam lemak a linolenat (omega 3).

Omega 6 dan omega 3 dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

mempertahankan struktur membran sel serta memproduksi zat kimia perantara

yang bertugas mengatur fungsi tubuh seperti proses pembekuan darah (sehingga

mengurangi risiko terkena serangan jantung), pengaturan tekanan darah dan

sistem kekebalan tubuh. Secara umum, omega 6 membantu menurunkan kadar

kolesterol darah. Ikan laut (mackarel, salem, sarden), minyak kedelai, biji labu,

walnut dan ubi kaya dengan omega 3, sementara minyak nabati seperti minyak

jagung (corn oil), minyak bunga matahari (sunflower oil), minyak kedelai dan

wijen kaya dengan omega 6.

Page 23: Laporan VCO

Lemak tidak jenuh tunggal terdapat di dalam minyak zaitun dan avocado.

Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-tumbuhan terdapat di dalam minyak bunga

matahari dan minyak kedelai, sementara yang dari hewan terdapat di dalam

minyak ikan.

Lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans.

Berdasarkan fungsinya didalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural

yang membentuk dinding sel, timbunan lemak sebagai cadangan tenaga, hormon

steroid, dan lemak esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.

Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang

berasal dari hewan dan lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Akan tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui

proses hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi

kesehatan.

Lemak jenuh biasanya disebut juga lemak jahat, karena kelebihan lemak

bisa mengakibatkan tubuh gemuk, selain itu kalau lemak ini menumpuk di

pembuluh darah bisa mengakibatkan hipertensi dan stroke atau jantung koroner.

Lemak jahat terdapat pada daging hewan, mentega, krim, dan minyak kelapa.

Sedangkan lemak tak jenuh, ini bisa menurunkan kadar kolesterol. Ada dua

macam lemak tak jenuh: lemak tak jenuh tunggal yang berasal dari tumbuhan dan

lemak tak jenuh ganda. Lemak tak jenuh ganda tergolong baik berkat adanya

kandungan asam lemak esensial seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 yang

baik untuk kesehatan jantung, kulit, saraf dan mampu meningkatkan antibodi,

lemak ini terkandung dalam ikan , terutama ikan laut dalam.

3. Asam Laurat

Asam laurat atau asam dodekanoat adalah asam lemak jenuh berantai

sedang (Ing. middle-chained fatty acid, MCFA) yang tersusun dari 12 atom C.

Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa, yang dapat mengandung

50% asam laurat, serta minyak biji sawit (palm kernel oil). Sumber lain adalah

susu sapi.

Asam laurat memiliki titik lebur 44°C dan titik didih 225°C sehingga pada

suhu ruang berwujud padatan berwarna putih, dan mudah mencair jika

Page 24: Laporan VCO

dipanaskan. Rumus kimia: CH3(CH2)10COOH, berat molekul 200,3 g.mol-1. Asam

ini larut dalam pelarut polar, misalnya air, juga larut dalam lemak karena gugus

hidrokarbon (metil) di satu ujung dan gugus karboksil di ujung lain. Perilaku ini

dimanfaatkan oleh industri pencuci, misalnya pada sampo. Natrium laurilsulfat

adalah turunan yang paling sering dipakai dalam industri sabun dan sampo. Pada

Industri Kosmetik, Asam Laurat ini berfungsi sebagai pengental, pelembab dan

pelembut, serta beberapa fungsi lainnya yang dapat dimanfaatkan. Hasil-hasil

penelitian membuka tabir kerahasiaan alam yang terkandung dalam buah kelapa,

menyajikan data tentang manfaat minyak beraroma gurih dan lembut itu untuk

memperbaiki metabolisme tubuh, serta menanggulangi beraneka penyakit.

Minyak kelapa mengandung asam laurat yang tinggi (sampai 51%), sebuah lemak

jenuh dengan rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12) yang biasa disebut

Medium Chain Fatty Acid alias MCFA. Berdasarkan kandungan asam lemaknya

digolongkan minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar

jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya.

Berbagai penelitian telah menunjukkan keunggulan asam laurat bagi

kesehatan. Asam laurat serta asm lemak jenuh beranati pendek dan sedang

lainnya-asam kaprat, kaprilat, serta miristat-yang terdapat pada minyak kelapa

ternyata juga mampu mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas.

Studi eksperimantal menunjukkan bahwa pergantian minyak kedelai ke

minyak kelapa dapat menurunkan berat badan secara bermakna. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa mengonsumsi minyak kelap, asam lemak jenuhnya langsung

dibakar oleh tubuh dan menghasilkan energi.

Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa begitu

tiba dalam saluran pencernaan segera diserap oleh dinding usus tanpa harus

mengalami proses hidrolisis terlebih dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh

tersebut dapat masuk mengikuti aliran darah untuk dibawa ke hati guna

dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang banyak mengandung asam

lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam bentuk lemak karena tidak bisa

langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga menimbulkan kegemukan.

Page 25: Laporan VCO

Kegemukan dan obesitas sekarang mudah terlihat pada anak-anak golongan

menengah ke atas yang tinggal di kota-kota besar yang keranjingan menyantap

junkfoods, ayam goreng, kentang goreng, pop-corn, pizza. donat, oreo, kreker,

biskuit, snack dll, yang digoreng dan atau diolah dengan minyak sayur, margarin

dan shortening. Kejadian ini sudah melanda di Amerika Serikat, dan tidak kurang

dari 60% golongan anak dan remaja mengalami obesitas dan morbid obesitas.

Obat-obat patent (allopathic) tidak bisa menyembuhkan keracunan lemak trans

atau free radicals, malah sebaliknya lemak trans bisa membunuh kita (Drugs do

not cure disease, Yokie Newa, 1997 dan Free Radicals invite death, Yokie Newa

1999). Sebaliknya menggoreng dan atau mengolah makanan dengan minyak

kelapa adalah yang paling aman dan paling sehat, karena hanya menghasilkan

energi, bukan kolesterol dan jaringan adiposa dan tidak pula menghasilkan lemak

trans atau radikal bebas. Titik didih Asam – Asam lemak jenuh ,yaitu :

Tabel Titik didih Asam – Asam lemak jenuh

NO Asam Lemak Titik Didih ( oC )

1 C 4 : Asam butirat 163,5

2 C 6 : Asam kaproat 205,8

3 C 8 : Asam kaprilat 239,7

4 C 10 : Asam kaprat 270,0

5 C 12 : Asam laurat 298,9

6 C 14 : Asam miristat 326,2

7 C 16 : Asam palmitat 351,5

8 18 : Asam stearat 376,1

Sumber : Kirk-Othmer (1965)

4. Asam Miristat

Asam miristat atau asam tetradekanoat merupakan asam lemak jenuh yang

tersusun dari 14 atom C. Asam ini pertama-tama diekstrak dari tanaman pala

(Myristica fragrans). Meskipun demikian, aroma khas tidak berasal dari asam ini

melainkan dari minyak atsiri yang juga dapat dijumpai pada buah tanaman ini.

Page 26: Laporan VCO

5. Asam Palmiat

Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat

atau asam heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti

kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber

utama asam lemak ini. Minyak kelapa bahkan mengandung hampir semuanya

palmitat (92%). Minyak sawit mengandung sekitar 50% palmitat. Produk hewani

juga banyak mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju, susu, dan juga

daging).

Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom

karbon (CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat

berwarna putih. Titik leburnya 63,1 °C. Asam palmitat adalah produk awal dalam

proses biosintesis asam lemak (lihat artikel asam lemak). Dari asam palmitat,

pemanjangan atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut. Dalam industri,

asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan pewarnaan. Dari

segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun memiliki daya

antioksidasi yang rendah.

6. Asam Kaprilat

Kandungan asam kaprat pada VCO dalam tubuh diubah menjadi senyawa

yang telah terbukti sangat efektif menghambat penyebaran virus HIV-AIDS. VCO

bermanfaat untuk menurunkan dan mengobati penyakit jantung koroner. Pada

penderita penyakit itu, pembuluh darah koroner menyempit karena ada tumpukan

lemak. Hal itu adalah proses yang wajar seiring pertambahan usia. Dengan

mengkonsumsi VCO secara rutin. Asam kaprilat yang terdapat pada Virgin

Coconut Oil sangat potensial untuk mematikan jamur (candida) penyebab

keputihan.

7. Asam Oleat

Asam lemak adalah adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil.

Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau

lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam

ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan

Page 27: Laporan VCO

dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas

(karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.

Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak

jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom

karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit

satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak tak

jenuh dianggap bernilai gizi lebih baik karena lebih reaktif dan merupakan

antioksidan di dalam tubuh. Salah satu jenis asam lemak tak jenuh adalah asam

oleat, merupakan asam lemak tak jenuh yang paling banyak ditemukan di hampir

seluruh bahan makanan baik hewani maupun nabati.

Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa

begitu tiba dalam saluran pencernaan segera diserap oleh dinding usus tanpa harus

mengalami proses hidrolisis terlebih dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh

tersebut dapat masuk mengikuti aliran darah untuk dibawa ke hati guna

dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang banyak mengandung asam

lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam bentuk lemak karena tidak

bisa langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga menimbulkan kegemukan.

Asam oleat dapat dikategorikan sebagai asam lemak esensial, yang berarti

kehadirannya dibutuhkan oleh tubuh namun asam oleat tidak dapat diproduksi di

dalam tubuh dan hanya bias didapat melalui sumber eksternal tubuh.

Asam oleat, cis-Δ9-octadecenoic acid, CH3[CH2]7CH═CH[CH2]7CO2H,

adalah senyawa kimia yang merupakan komponen penyusun lemak pada

umumnya, pertama ditemukan oleh Chevreul dalam Recherches sur les corps gras

tahun 1815 (T. P. Hilditch,1949). Kata oleat berasal dari kata “olein” yang berarti

berasal dari olive karena minyak zaitun merupakan sumber utama dari asam oleat.

Klasifikasi asam oleat dilakukan berdasarkan sumbernya dan jumlah ikatan

rangkap yang dimilikinya. Kandungan asam oleat terdapat dalam bahan makanan

secara alami. Oleh karena itu, asam oleat dapat dikategorikan sebagai natural fatty

acid, atau asam lemak yang bersumber dari alam. Asam oleat memiliki satu buah

ikatan rangkap sehingga asam oleat dapat dikategorikan sebagai mono-

Page 28: Laporan VCO

unsaturated fatty acid. Asam oleat (atau oleic acid) itu sendiri merupakan nama

trivial.

Asam oleat merupakan asam lemak yang dapat ditemukan hampir di

seluruh bahan makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Asam oleat dari hewan

banyak ditemukan pada lemak di tulang dan susu. Asam oleat dari tumbuhan

banyak ditemukan di daging buah dan biji. Sumber utama asam oleat adalah

daging buah zaitun. Asam oleat merupakan komponen utama pada kandungan

asam lemak minyak zaitun. Ada lima buah tata cara penamaan dan nomenklatur

yang biasa dipakai dalam penamaan suatu asam lemak, yaitu nama trivial, nama

sistematik, nomenklatur Δx, nomenklatur n-x, dan bilangan lipid. Penamaan

tersebut dilakukan berdasarkan banyaknya jumlah atom karbon, letak ikatan

rangkap, dan konformasi cis- atau trans-. Penomoran atom karbon diawali dari

atom karbon yang terdapat pada gugus karboksilat.

Penomoran Atom Karbon

Asam oleat, yang memiliki rumus molekul C18H34O2, merupakan asam

lemak rantai lurus beratom karbon 18 yang memiliki satu buah gugus karboksilat

pada salah satu ujungnya. Asam oleat termasuk monosaturated fatty acid,

merupakan asam lemak tak jenuh yang memiliki satu buah ikatan rangkap yang

berada antara atom karbon nomor 9 dan 10 dengan konformasi cis-.

Menurut T. P Hilditch mereaksikan asam oleat dengan oksida dari

nitrogen atau memanaskannya dengan sejumlah sulfur dapet merubah asam oleat

menjadi isomernya yaitu elaidic acid. Sama seperti asam olat, elaidic acid

memiliki ikatan rangkap antara atom karbon bernomor 9 dan 10, namun elaidic

acid memiliki konformasi trans-.

Asam oleat merupakan asam lemak esensial yang berarti tidak dapat

dibentuk di dalam tubuh hewan dan manusia. Berbeda dengan tumbuhan yang

dapat memproduksi sendiri asam oleat, hewan dan manusia tidak mampu

memproduksi sendiri kebutuhan asam oleatnya karena tidak memiliki enzim yang

Page 29: Laporan VCO

dibutuhkan untuk menghasilkannya. Pada daun hijau tumbuhan, asam lemak

diproduksi di kloroplas. Pada bagian lain tumbuhan dan pada sel hewan (dan

manusia), asam lemak dibuat di sitosol. Proses esterifikasi (pengikatan menjadi

lipida) umumnya terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau lemak) disimpan pada

oleosom. Asam oleat, seperti senyawa-senyawa kimia lainnya, memiliki sifat-

sifat fisik dan kimia yang khas dan berbeda dengan senyawa lain.

Sifat-sifat fisik asam oleat disajikan pada Tabel :

Tabel Sifat Fisik Asam Oleat

Berat molekul 282,4614 g/mol

Wujud Cairan berwarna kuning pucat atau kuning kecoklatar

Kelarutan Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter, dan

beberapa pelarut organik

Titik lebur 13-14 oC

Titik didih 360 oC (760 mmHg)

Densitas 0,895 g/mL

Viskositas mPa.s (oC) 27,64 (25), 4,85 (90)

Panas spesifik J/g (oC) 2,046 (50)

Sumber : Departemen Perindustrian, 2007

Tabel Sifat Kimia Asam Oleat

Karsinogenisitas Tidak

Batas eksplosivitas LEL : 3,3% UEL : 19%

Stabilitas Stabil

Reaktif terhadapKelembaban, logam alkali, ammonia, agen

pengoksidasi, peroksida

Produk samping yang berbahaya Karbon dioksida, karbon monoksida

Polimerisasi yang berbahaya Tidak akan muncul

Sumber : MSDS Oleic Acid

Asam oleat pada tumbuhan dapat ditemukan hampir di seluruh bagian

tubuh tumbuhan mencakup akar, daun, daging buah, dan biji. Namun bagian

Page 30: Laporan VCO

tumbuhan yang memiliki kandungan asam oleat paling tinggi adalah daging buah

dan biji.

Asam oleat merupakan asam lemak esensial, artinya asam oleat

merupakan zat yang dibutuhkan tubuh namun tubuh tidak dapat membuat atau

membentuk asam lemak tersebut. Berikut ini adalah fungsi asam oleat di dalam

tubuh :

a) Sebagai sumber energi

b) Merupakan zat antioksidan yang berfungsi untuk menghambat kanker

c) Menurunkan kadar kolesterol

d) Sebagai media pelarut vitamin A, D, E, K

e) Setelah asam oleat memasuki tubuh, asam oleat akan mengalami proses

metabolisme dan diubah menjadi asam lemak tidak jenuh berantai panjang

yang lazim disebut PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid). PUFA merupakan

komponen dari dinding sel tubuh, terutama sel saraf dan sel retina mata.

Berikut ini adalah bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh asam oleat

apabila terjadi kontak secara langsung :

a) Dapat menyebabkan iritasi mata apabila terjadi kontak

b) Material dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa dan sistem

pernafasan bagian atas.

c) Dapat mengakibatkan iritasi mata, kulit, atau sistem pernafasan

d) Kontak yang berulang kali dapat mengakibatkan kulit kering dan pecah

e) Uapnya dapat mengakibatkan mual dan pusing

f) Dapat menyebabkan gangguan pernafasan

g) Tidak baik untuk pertumbuhan otak

8. Asam Stearat

Asam stearat adalah campuran asam organik yang tergolong asam

karboksilat atau termasuk asam lemak jenuh yang diperoleh dari lemak hewani

serta minyak masak atau dari minyak nabati. Ini digunakan dalam tambahan

bahan kosmetik sebagai agen pengemulsi sehingga membentuk larutan kental atau

agak padat (krim) atau sebagai pelembut kulit atau pelembab. Maka dalam

perkosmetikan indonesia asam stearat diperbolehkan. Adapun konsentrasi yang

Page 31: Laporan VCO

dianjurkan antara 1-20%. Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam

lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak.

Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Kata

stearat berasal dari bahasa Yunani stear, yang berarti lemak padat. Asam stearat

diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan

tinggi. Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. Dalam

bidang industri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik,

kosmetika, dan untuk melunakkan karet. Titik lebur asam stearat 69.6 °C dan titik

didihnya 361 °C. Reduksi asam stearat menghasilkan stearil alkohol.

9. Asam Linoleat

Asam Alfa Linoleat (ALA) merupakan asam lemak omega-3 yang utama.

Pada manusia sehat, zat ini akan diubah menjadi asam eicosapentaenoic (EPA)

dan kemudian menjadi asam docosahexaenoic (DHA). EPA beserta GLA, yang

disintesis dari asam linoleat (omega-6), kemudian diubah menjadi senyawa seperti

hormon yang dikenal sebagai eikosanoid , yang membantu dalam banyak fungsi

tubuh termasuk fungsi organ vital dan aktivitas intraseluler. Omega-3 digunakan

dalam pembentukan dinding sel, membuat mereka lentur dan fleksibel, serta

meningkatkan sirkulasi dan penyerapan oksigen dan fungsi sel darah merah.

Kekurangan omega-3 akan mempengaruhi penurunan daya ingat dan kemampuan

mental, kesemutan pada saraf, penglihatan buruk, memperlambat pertumbuhan

bayi, dan masih banyak lagi. Konsumsilah asam lemak esensial dalam jumlah

yang cukup tiap hari, agar Anda dapat terhindar dari berbagai penyakit yang dapat

mengganggu kesehatan dan aktivitas Anda.

10. Kadar Air

VCO memiliki kadar air yang lebih rendah, begitu juga dengan kadar asam

lemak bebasnya. Warna VCO bening seperti air dan berbau harum, serta dapat

disimpan dalam jangka waktu yang jauh lebih lama hingga 12 bulan. Ini jelas

berbeda dibandingkan air kelapa yang mudah sekali berbau tengik (tidak tahan

lama) serta daya jualnya pun rendah. VCO akan lebih awet apabila kadar air yang

dikandungnya makin rendah. Kandungan air dikurangi yaitu pada saat

Page 32: Laporan VCO

penyaringan, air diserap lebih dahulu oleh kertas saring kemudian diuapkan.

Untuk mengetes kadar air memang sulit apabila tanpa alat.