Upload
aninditta-putri
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG
Pemukiman kota yang padat merupakan salah satu masalah yang
ada di suatu negara. Kepadatan disebabkan oleh banyaknya manusia
yang tinggal dan adanya kekurangan lahan untukbertempat tinggal.
Padatnya tempat ini menimbulkan banyak masalah yang terjadi pada
kehidupan manusia. Penataan ruang yang kurang baik, kekurangan
lahan untuk mendesain rumah, kekurangan lahan menyebabkan tidak
adanya lahan yang seharusnya digunakan semisal jamban dan banyak masalah yang lain.
Faktor lain yang dapat menjadi masalah adalah kesehatan. Dengan
kekurangan lahan inilah masalah kesehatan dapat muncul. Kekurangan
lahan dapat menyebabkan kekurangan tempat menyimpan sehingga
semua diletakkan dalam satu tempat. Ketidakrapian terjadi, dapat
menyebabkan kesemrawutan sehingga banyak vektor senang untuk
ikut bernaung semisal dalam suatu rumah. Serangga dan binatang
pengganggu dapat juga menjadi masalah akibat kekurangan lahan.
Salah satu dari vektor penyebab dari masalah tersebut adalah tikus.
Tikus identik dengan lingkungan manusia yang tidak sehat dan
dekat dengan sawah atau dekat dengan hutan. Tikus merupakan hewan
pengerat yang mengganggu kehidupan manusia dan juga dapat
menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh tikus dilakukan
secara tidak sengaja seperti halnya kuman yang menempel di badan
tikus, kutu yang hidup di kulit dan penyakit yang ada di dalam pencernaan tikus. ewan ini merupakan hewan yang menjijikkan
menurut manusia disebabkan karena perilakunya yang mengganggu
dan bau yang dihasilkan oleh beberapa jenis tikus.
Tikus dapat dijadikan indikator kesehatan dan baiknya manajemen
suatu tempat. Semisal rumah sakit yang ada beberapa diantaranya
hidup banyak tikus. Kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan rumah
sakit tersebut terganggu akibat adanya vektor ini. Selain itu di restoran
kelas dunia, kebersihan dapurnya dari adanya tikus menjadi hal
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
2/17
penting dan menjadi tolok ukur manajemen dalam restoran tersebut.
Tikus yang selama ini kita tahu selalu membawa masalah kemudian
dengan melakukan praktikum penangkapan dan identi!ikasi tikus ini
diharapkan kita nanti mampu untuk mengetahui in!ormasi tentang
tikus yang lebih mendalam. Sehingga kita bisa melakukan
pengendalian terhadap tikus yang dapat menyebabkan masalah"
masalah kesehatan dan juga masalah"masalah gangguan yang
dilakukan oleh tikus.
1.2 . METODE
#etode yang di lakukan adalah ceramah tentang kegiatan
penjebakan tikus dan kegiatan identi!ikasi tikus
.
1.3 . TUJUAN
$. %ntuk mengidenti!ikasi atau mengetahui ciri"ciri khas dari tikus
berdasarkan jenis dan habitatnya
&. %ntuk mengetahui jenis makanan kesukaan tikus, dalam
mempermudah dalam proses trapping
'. %ntuk mengetahui keberadaan atau habitat tikus
(. %ntuk mengetahiu keberadaan adanya ektoparasit tikus
1.4 . TINJAUAN PUSTAKA
). Pengenalan Tikus
)hmad *&+$$ menyatakan, Tikus adalah mamalia yang termasuk
dalam suku #uridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit
*#us spp. serta tikus got *-attus norvegicus yang ditemukan hampir
di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting
dalam biologi.
Tikus merupakan binatang pengerat yang sudah menjadi musuh
masyarakat karena sebagai !aktor penyakitdan identik dengan image
kotor. Selain itu tikus sering merusak property rumah kita karena si!at
pengeratnya danmenjadi musuh para petani karena sering merusak
tanamansawah mereka. /erbagai tindakan sering kita lakukan
untukmembasmi tikus ini seperti dengan jebakan, lem ataupun dengan
racun.
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
3/17
Klasi!ikasi Tikus
Dunia 0 )nimalia
Filum 0 1hordata
Sub Filum 0 2ertebrata
Kelas 0 #ammalia
Subklas 0 Theria
3rdo 0 -odentia
Sub ordo 0 #yomorpha
Famili 0 #uridae
Sub !amili 0 #urinae
4enus 0 /andicota, -attus, dan #us
5nsect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah
menjadi saingan bagi manusia. 6ebih dari itu insect dan rodent, pada
dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu kehidupan
manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang
terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan
kejadianpenularan penyakit.hal demikian dapat dilihat dari pola
penularan penyakit pest yang melibatkan empat !aktor kehidupan,
yakni #anusia, pinjal, kuman dan tikus. /eranjak dari pola tersebut,
upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat rele!an.
Salah satunya adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada,
melalui identi!ikasi maupun deskripsi.
%ntuk keperluan ini dibutuhkan kunci identi!ikasi tikus atau tabel
deskripsi tikus, yang memuat ciri7ciri mor!ologi masing 7 masimg jenis tikus. 1iri7ciri mor!ologi tikus yang la8im dipakai untuk
keperluan tersebut di antaranya adalah 0 berat badan * // , panjang
kepala ditambah badan *9/, ekor *T, cakar *F, telinga *:,
tengkorak *SK dan susunan susu *#. Disamping itu, la8im pula
untuk diketahui bentuk moncong, warna bulu, macam bulu ekor, kulit
ekor, gigi dan lain"lain. 5nsect atau ektoparasit yang mengin!estasi
tikus penting untuk diketahui, berkaitan dengan penentuan jenis
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
4/17
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
5/17
merasa kapok dan tidak akan tahu kalau makanan yang dimakannya
ternyata beracun. Dalam mencari makanan, tikus selalu pergi dan
kembali melalui jalan yang sama, sehingga lama"lama terbentuk jalan
tikus. al ini disebabkan tikus akan merasa aman untuk melewati
jalan yang sama, daripada setiap saat harus membuat jalan baru. @alan
yang sama dapat ditandai dengan gesekan benda"benda di sekitar jalan
tersebut dengan misainya, dan juga karena adanya air seni yang
dikeluarkan pada jalan tersebut yang dapat diciuminya.
1. 5ndera Pada Tikus
5ndera Penglihatan Tikus
Dilihat dari pengelihatannya menurut para ahli konon tikus ternyata
tikus mempunyai pengelihatan yang jelek, yaitu ternyata tikus adalah
hewan yang buta warna, artinya ia hanya dapat melihat benda"benda
berwarna hitam dan putih. )kan tetapi, tikus tampaknya tertarik pada
warna"warna hijau, kuning dan hitam. ;arna hijau dan kuning diduga
merupakan warna daun dan malai tanaman padi yang merupakan
makanan utamanya di lapang. Sedangkan warna hitam merupakan
warna gelap yang terlihat pada malam hari. Kemampuan tikus dalam
melihat benda"benda yang ada di depannya dapat mencapai $+ meter.
5ndera Penciuman Tikus
3rgan penciuman tikus sangat baik, terutama untuk mencium bau
makanannya. Tikus jantan dapat mencium bau tikus betina yang
sedang birahi untuk dikawininya.Tikus betina dapat mencium bau
anaknya yang keluar dari sarang berdasarkan air seni yang
dikeluarkan oleh anaknya.
5ndera Pendengaran Tikus
Pendengaran tikus sangat baik. Tikus dapat mendengar suara"suara
dengan !rekuensi tinggi, yang tidak dapat didengar oleh manusia.
/erdasarkan suara"suara yang dikeluarkan oleh tikus, dapat dibagi
menjadi beberapa suara, yaitu 0
"Suara"suara pada saat akan melakukan perkawinan
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
6/17
"Suara"suara menandakan adanya bahaya
"Suara"suara pada saat menemukan makanan
"Suara"suara pada saat tikus mengalami kesakitan
D. Sarang
Sarang yang dibuat biasanya mempunyai lebih dari satu pintu,
pintu utama untuk jalan keluar dan masuk setiap hari, pintu darurat
yang digunakan dalam keadaan yang membahayakan, misalnya pada
saat dikerjar oleh predator ataupun pada saat dilakukan gropyokan,
dan pintu yang menuju ke sumber air sebagai minumnya. Pintu
darurat ini disamarkan dengan cara ditutupi dengan daun"
daunan.Selain itu, sarang tikus juga terdiri dari lorong yang berkelok"
kelokA semakin banyak anggota keluarga tikus, semakin panjang
lorong yang dib Sarang tikus juga dilengkapi dengan ruangankamar
yang di!ungsikan untuk beranak dan kamar sebagai gudang tempat
meyimpan bahan makanan.
:. Perkembangbiakan
Tikus berkembang biak dengan sangat cepat, tikus menjadi dewasa
dalam arti dapat kawin mulai umur ' bulan, masa bunting tikus betina
sangat singkat, kira"kira ' minggu. @umlah anak yang dihasilkan
setiap kelahiran berkisar antara ( 7 $& ekor *rata"rata B ekor
tergantung dari jenis dan keadaan makanan di lapangan. Dan setelah
&"' hari setelah melahirkan tikus"tikus tersebut sudah siap kawin lagi.
F. Pengendalian
Pengendalian yang paling sering kita gunakan biasanyamenggunakan metode gropyokan atau dengan memasang umpan,
namun yang palig tepat dilakukan adalah pengendalian terpadu.
Kalau kita menggunakan umpan beracun ada baiknya kita
menggunakan umpan yang tidak langsung membunuh dengan cepat,
gunakanlah rodentisida yang membunuh secara perlahan misal Klerat
dan ratikus, karena seperti yang saya bicarakan diatas tikus bila makan
makanan yang beracun cepat reaksi kematiannya, maka dia akan
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
7/17
memberi sinyal suara kesakitan dan tanda bahaya kepada temannya ,
sehingga teman"temannya akan waspada terhadap makanan baru, dan
tidak mau makan terhadap umpan yang kita berikan.
Pemberian umpan tersebut sebaiknya jangan disentuh dengan
tangan sebab indra penciuman tikus sangat tajam terhadap bau yang
baru dan aneh termasuk bau manusia.6akukan pada saat paceklik
pangan bagi tikus yaitu saat lahan beras *tidak ditanami sampai pada
saat menjelang produksi pangan *bila pada padi menjelang bunting.
4. @enis"jenis tikus antara lain0
"#encit *#us sp.
"Tikus rumah *-attus rattus
"Tikus got *-attus norvegicus
"Tikus sawah *-attus argentiventer
";irok */andicota sp.
"Tikus Pohon *-attus Tiomanicus
"#encit -umah *#us"musculus
"#encit 6adang *#us"1aroli
"1elurut *shrew, yang sering disebut sebagai >tikus?,
sesungguhnya bukanlah termasuk golongan hewan pengerat,
melainkan hewan pemangsa serangga *5nsectivora. Tikus rumah
*-attus rattus adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di
rumah"rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta
melompat. ewan ini termasuk dalam subsuku #urinae dan berasal
dari )sia. Camun demikian, ia lalu menyebar ke :ropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul"betul
menyebar pada abad ke"B. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru
dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar di daerah yang
lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got.
Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang
yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur"sumur. Camun
demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani >terbang?.
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
8/17
;arnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun sekarang ada
yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. %kurannya biasanya
$"&+ cm dengan ekor E &+cm. ewan ini nokturnal dan pemakan
segala, namun menyukai bulir"bulir. /etinanya mampu beranak kapan
saja, dengan anak '"$+ ekorkelahiran. %murnya mencapai &"' tahun
dan menyukai hidup berkelompok.
. @umlahkelahiran tikus dapat dipengaruhi oleh0
"Kondisi 5klim
"Pakan yang terlimpah
"Tempat tinggal yang aman
5. Tanda"tanda keberadaan tikus
Tanda dan keberadaan adanya tikus dapat dilihat melalui jejak yang
ditinggalkan. @ejak yang ditinggalkan seperti dropping atau kotoran
tikus. Kotoran
tikus mudah dikenal dari bentuk dan warna khasnya. Kotoran tikus
yang masih baru lebih terang dan mengkilap serta lebih lembut *agak
lunak, semakin lama kotoran akan menjadi lebih keras. Selain itu
tanda keberadaan tikus juga dapat dilihat dari bekas gigitan tikus,
karena tikus memiliki kebiasaan menggigit dan membuat lubang.
*annang, &++.
Simanjuntak *&++B menyatakan bahwa dalam rangka mencegah
penyakit yang disebabkan oleh tikus, maka perlu memperhatikan
kepadatan tikus. )danya tikus di lingkungan pemukiman perlu
diwaspadai pula keberadaan ektoparasit terutama pinjal yang berpotensi menularkan penyakit pes, murine typhus, dan tularemia. Pes
merupakan penyakit bersi!at akut. Penyakit Pes dikenal ada & macam
yaitu Pes bubo ditandai dengan demam tinggi, tubuh menggigil,
perasaan tidak enak, malas, nyeri otot, sakit kepala hebat,
pembengkakan kelenjer *lipat paha,ketiak dan leher. Sedangkan Pes
pneumonic ditandai dengan gejala batuk hebat, berbuih, air liur
berdarah, dan sesak na!as.
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
9/17
Penyakit yang ditimbulkan oleh vektor diantaranya adalah penyakit
pes dan leptospirosis, dalam hal ini Curjannah *&+$$ mengemukakan 0
"Penyakit Pes *Plague
Di dalam siklus penyakit ini tikus berperan sebagai >host?.
:pi8ootic umumnya terjadi pada -attus rattus diardii. )pabila tikus
banyak yang mati, pinjal yang dalam hidupnya memerlukan darah
kemudian pindah ke manusia. /ila pinjal"pinjal tersebut
mengandung baksil per yaitu ersinia *Pasteurella pestis, maka bisa
menular kepada manusia. Pes ini pada manusia disebut pes bubo
?bubonic plague? dan disamping itu ada pula yang disebut pes paru"
paru ?pneumonic plague atau lung plague? dan pes septichaemia 7
?septichaemic plague?. /ila pes bubo ini dibiarkan saja *tidak
diobati, bisa menjalar ke paru"paru, timbullah pes paru"paru
skunder *secondary lung plague yang sangat ditakuti, karena bisa
menular melalui udara. Pes inilah yang biasanya menyebabkan
epidemi dan menimbulkan banyak korban. Pada keadaan yang luar
biasa dimana baksil pes telah meracuni seluruh pembuluh darah, bisa
menyebabkan pes septichaemi. Penderita bisa meninggal secara tiba"
tiba dalam keadaan yang sangat mengerikan. #ungkin inilah yang
menyebabkan kenapa penyakit pes 8aman dahulu disebut ?penyakit
setan atau black death?. Sebelum penyakit pes tersebut pindah ke
manusia melalui perantaraan pinjal tikus *Genophsylla spp,
Cosopsyllus !asciatus, dan pinjal tikus lainnya dari ?host?nya yang
terkenal *di 5ndonesia yaitu -.r diardi. Di dalam tubuh tikus
penyakit pes tersebut dapat bersiklus secara abadi pada tubuh beberapa jenis binatang lainnya *?rodent?.
@enis"jenis binatang pengerat ini tidak semuanya akan mati bila
kena penyakit pes. /inatang tersebut ber!ungsi sebagai pembawa
*?carrier atau vehicle? baksil pes. Di 5ndonesia -. eHulans telah
diketahui sebagai pembawa penyakit pes di daerah /oyolali,
sedangkan di )merika dikenal jenis"jenis lainnya yaitu 0 1itellus
variegates dan 1 beechevi. al inilah antara lain yang menyebabkan
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
10/17
mengapa bidang kesehatan banyak menaruh perhatian kepada
binatang mengerat dan melakukan penelitian"penelitian.
Penyakit pes yang abadi pada berjenis"jenis binatang pengerat
di alam terbuka yang umumnya jauh dari kehidupan manusia disebut
>sylvatic plague? atau >campestral plague?. Tempat"tempat di alam
dimana binatang mengerat selalu mengandung bibit penyakit disebut
>!oci? *jamak atau ?!ocus? *tunggal. #engetahui sumber dan
pergerakan penyakit"penyakit tersebut ke manusia sangat menarik
bagi para >epidemiologist? sedangkan mengetahui jenis"jenis
binatang yang terlibat beserta situasi habitatnya sangat menarik bagi
para >mammalogist? dan >animal ecologist?. Pekerjaan untuk
mengetahui dimana ada !oci tersebut disebut >!oci detection? dan
data yang diperoleh sangat berguna untuk melakukan program
pemberantasan penyakit pes. 5nilah salah satu kegunaan dari
binatang pengerat tersebut, disamping sebagai binatang percobaan di
laboratorium juga digunakan dalam evaluasi kegiatan di lapangan
*melakukan pooling test.
"6eptospirosis
Penyakit ini di 5ndonesia pada 8aman penjajahan /elanda
banyak menimpa pekerja"pekerja pada tempat"tempat penggalian
tanah, terutama tanah"tanah yang lembab ataupun yang berair,
seperti misalnya got"got dan tambang"tambang. Pada saat itu tikus
yang menularkan penyakit ini adalah -. novergicus. Terakhir
penyakit ini memperlihatkan dirinya kembali di kecamatan Kayu
)gung, kabupaten 3gan Komering 5lir, sekitar tahun $IJ+. Denganadanya sistem adanya ?trapping? yang meluas ditemukan banyak -.
eHulans yang terjangkit 6eptospirosis. Di #alaysia ?host?nya yang
terkenal adalah -. novergicus dan -. argentiventer. 6eptospira
berkembang biak pada ginjal tikus. Kemidian 6eptospira ini
dikeluarkan melalui urine dan akan tetap hidup untuk beberapa
waktu lamanya di tanah yang lembabbasah ataupun di air. Penularan
kepada manusia terjadi melalui selaput lendir atau luka di kulit. Pada
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
11/17
dewasa ini penyakit tersebut sudah tidak begitu kelihatan lagi namun
diduga penyakit tersebut masih berkembang biak terus di hutan
diantara rodentia liar.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Pit Trap *Perangkap tikus
b. #istar penggaris
c. Ceraca ohaus
d. Kantong plastik ukuran besar
e. )lat tulis
!. Kunci identi!ikasig. Sisir tikus
h. andscoon
i. #asker
j. /askom
2. BAHAN
a. Kapas
b. 1hloro!orm
c. 5nsektisida aerosol
d. %mpan tikus
e. Tikus hidup
BAB III
CARA KERJA
1. PRE BITTING
a. #emasang berbagai makanan ditempat yang akan dipasang
perangkap tikus, hindarkan kemungkinan termakan hewan lain.
b. #embiarkan selama sehari semalam lalu amati jenis makanan apa
paling banyak di makan tikus.
c. %langi sampai diperoleh data yang meyakinkan.
d. interpretasi data yang ada 0 makanan yang paling banyak dimakan
adalah makanan yang disukai dan digunakan sebagai umpan.
2. TRAPPING
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
12/17
a. 1uci perangkap yang akan di pakai menggunakan ditergen atau air
panas agar bau dari bekas tikus sebelumnya tidak terbawa.
4unakan perangkap tikus hidup *cage trap
b. Pasang beberapa tempat * sesuai kaidah sampling dengan
menggunakan umpan berdasarkan data predibiting * sembarang .
;aktu dpemasangan di lakukan pada sore hari.
c. Pada hari berikutnya, semua perangkap di ambil. Pisahkan
perangkap yang ada tikusnya dan perangkap yang kosong.
d. Tikus yang tertangkap di bawa ke laboratoriun untuk di
identi!ikasi.
3. IDENTIFICATION
a. Perangkap yang sudah ada tikusnya di masukkan pada kantong
plastik, kemudian kantong di ikat rapat
b. )mbil chloro!orm dengan spuit, kemudian suntikan kedalam
kanting tersebut
c. Diamkan beberapa saat hingga tikus mati, kemudian kantong di
buka, dengan mulut kantong tidak berhadapan dengan kita.
d. /ila perlu, semprotkan insektisida aerosol ke dalam kantong untuk
membunuh ektoparasit yang tidak mati oleh chloro!orm
e. Perangkap di keluarkan dari kantong plastik, dan tikus yang mati
juga di keluarkan dari perangkap.!. 6akukan penyisiran terhadp tikus tersebut, untuk mendapatkan
ektoparasit.
g. :ktoparasit yang di peroleh, dimasukkan pada botol yang di
berikan pengawet * misal 0 alcohol , untuk mengidenti!ikasi pada
waktu yang lain.
h. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap tikus
tersebut sesuai dengan kunci identi!ikasi. Dapat pula hanya
dilakukan pengukuran terutama terhadap berat badan * 9 /, panjang kepala * 9 /, ekor *T, cakar *F, telinga *:,
tengkorak *SK, dan jumlah puting susu *#.
i. 5nterprestasi data di atas, sesuai dengan kunci identi!ikasi, atau
mencocokkan pada table diskripsi tikus.
BAB III
HASIL
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
13/17
/erdasarkan prakikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut 0
1. Trappin
%ntuk trappingpenjebakan dilakukan di desa Pucangan, Kartasura
*di belakang K3P)S%S pada tanggal '+ )pril. Pembagian perangkap
sesuai yang disediakan oleh Prodi. Perangkap di pasang di rumah 5bu
Siti. Sedangkan %mpan yang di pakai adalah badan ikan tongkol
matang.
Pada pemasangan perangkap tikus kali ini di rumah 5bu Siti tidak
terdapat tikus yang tertangkap. Keseluruhan jumlah perangkap adalah
$< buah kemudian dihari yang sama terdapat B perangkap yang
terperangkap, ( diantaranya tikus yang akan diidenti!ikasi dan & adalah
tikus clurut. Pembagian kelompok identi!ikasipun terdapat ( kelompok
dengan hanya satu tikus per kelompok.
2. I!"n#i$i%a&i
N'TL
())*
T
())*
HF
())*
E
())*M PINJAL
+ARNA BULUSPESIE
ATAS BA+AH
$ '++ $ &+ $+ B ‒
1oklat
TuaKelabu
Putih
Kelabu
Ratus tioman
*Tikus Keb
Keterangan 0 T6 * Total lengeth Penjang keseluruhan
T * Tail Panjang ekor
F * ind !ood Panjang Telapak kaki belakang
: * :ar Panjang Telinga
# * #ammae @umlah puting susu
BAB I,
PEMBAHASAN
/erdasarkan hasil praktikum yang telah didapat yaitu penjebakan
dan identi!ikasi tikus di desa Pucangan, Kartasura pada tanggal '+
)pril &+$ didapatkan B ekor tikus dan kemudian ( tikus saja yang
diidenti!ikasi. asil identi!ikasi tikus pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut 0
$. /erat IB,J gram
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
14/17
&. Panjang keseluruhan *T6 '++ mm. *Tikus kebun, Tikus reol, Tikus
bukit, Tikus rumah
'. Panjang ekor *T $ mm. *-atus sabanus
(. Panjang telapak kaki belakang *F &+ mm. *Tikus bukit, 1elurut
. Panjang telinga *: $+ mm. *Tikus rumah, Tikus sawah, Tikus piti,
#us musculus, 1elurut
B. @umlah puting susu *# ada B buah.
J. %ntuk warna bulu di bagi menjadi & bagian yaitu bagian atas dan
bawah, untuk warna atas didapati warna coklat tua kelabu dan
warna bagian bawah berwarna putih kelabu.
Dari ciri"ciri yang telah didapat dari kunci identi!ikasi di dapatilah
spesies Tikus Kebun *-atus tiomanicus.
Dalam penyajian data praktikum ini, sebelumnya telah dilakukan
persiapan selama ' hari. ari pertama untuk mencuci alat trap, hari
kedua untuk melakukan pemasangan trap, dan hari ketiga pengambilan
trap sekaligus melakukan identi!ikasi tikus. Kegiatan ini dilakukan
pada tanggal &
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
15/17
digunakan dari mahasiswa bervariasi. Camun, seharusnya dilakukan
dahulu Pre Bitting untuk mendapatkan hasil maksimal umpan mana
yang mudah dikenali tikus dan disenangi tikus sehingga penangkapan
tikus keberhasilannya dapat meningkat. Karena tikus memiliki perilaku
mengenali makanannya dahulu sehingga apabila makanan tidak
dikenali tidak akan dimakan tikus sampai habis. %mpan yang dipasang
kemudian mendapatkan tikus adalah umpan ikan asin yang
merangsang penciuman tikus.
Tikus yang telah didapat dan dibawa ke laboratorium kemudian
dimatikan dengan chloro!orm di dalam plastik memiliki sedikit
kendala, dengan sekalian dimasukannya alat trap, sehingga alat trap
dapat melubangi sisi plastik dan proses mematikan tikus dapat
terhambat. Setelah itu penyisiran dilakukan, tidak ditemukan
ektoparasit dikarenakan banyak hal, mungkin karena pembawaan tikus
yang tidak sesuai sehingga membuat ektoparasit jatuh. %ntuk
identi!ikasi, sulit dalam menentukan nama spesies tikus karena banyak
kesamaan dan tidak sesuai dengan data dalam kunci identi!ikasi. al
ini dapat dikarenakan tikus yang diperiksa mungkin belum dewasa
secara sempurna sehingga sulit untuk menemukan kecocokan dalam
tabel.
Pengendalian Tikus perlu di lakukan apabila populasi tikus banyak
dan mengganggu kehidupan manusia sehingga menimbulkan masalah
kesehatan. )da beberapa cara untuk mengendalikan tikus diantaranya 0
$. Pengendalian secara /iologi
Dengan menggunakan musuh alami dari tikus sendiriseperti ular, burung hantu, elang, kucing dan hewan pemakan tikus
lain. Dengan pengendalian secara biologi, populasi tikus yang
tinggi dapat ditekan dengan menjaga kelestarian hewan dalam
rantai makanan yaitu hewan pemangsa tikus.
&. Pengendalian secara Kimia
Pengendalian secara kimia ini sebenarnya kurang bagus
dalam prakteknya, karena berhubungan dengan bahan kimia yaitu
dengan menggunakan racun tikus *rodentisida yang dapat
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
16/17
mempengaruhi lingkungan sekitar. al ini tidak boleh dilakukan
sembarangan mengingat masih banyak hewan yang dapat
memakan racun ini. Selain itu, sisa tikus yang mati karena telah
memakan racun dapat menimbulkan masalah baru semisal bangkai
tikus yang mati di tempat yang sulit dijangkau.
'. Pengendalian secara Fisika
)da sebuah cara unik yang dilakukan untuk mengusir dan
mengendalikan tikus yaitu dengan menggunakan gelombang
ultrasonik. 4elombang ultrasonik yang dipancarkan akan
mengganggu tikus sehingga tikus takut kemudian menjauh. al ini
dapar terjadi karena pendengaran tikus yang tajam sehingga tikussangat sensiti!. %ntuk kemudian waktu pengendalian ini masih
perlu dilakukan peningkatan yaitu melakukan variasi gelombang
sehingga tikus tidak datang lagi.
(. Pengendalian dengan cara lainya
a. #emperhatikan sanitasi dan higinitas lingkungan sehingga
tikus tidak dapat hidup atau tinggal
b. #enggunakan tempat sampah yang tertutup untuk
mencegah tikus masuk c. #endesain kembali bangunan agar tidak dapat dimasuki
tikus dan agar tikus tidak dapat bersarang
BAB I,
KESIMPULAN
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam !amili #uridae. Tikus
merupakan hewan pengganggu dan merupakan vektor dari beberapa penyakit
yaitu penyakit Pes yang disebabkan oleh ektoparasit yang menempel di tubuhnya
dan penyakit 6eptospirosis lewat air kencingnya. Tikus memiliki indra yang tajam
kecuali indra pengelihatannya yang buta warna. Tikus memiliki perilaku
mengenali makanannya, tikus akan mencoba makanan sedikit untuk mengetahui
reaksi alergi dalam tubuhnya untuk selanjutnya apabila tidak terjadi alergi tikus
akan memakan semua.
Pengendalian pada tikus meliputi pengendalian !isika, kimia, dan biologi.
Dengan melakukan pengendalian ini, penyakit akibat tikus dapat dihindari. %ntuk
selanjutnya mahasiswa sudah mampu untuk melakukan identi!ikasi tikus
8/18/2019 Laporan_Praktikum_Tikus.doc
17/17
menggunakan kuci identi!ikasi yang sesuai. Dengan mengetahui spesies tikus
dapat diketahui tikus darimanakah yang menjadi masalah