Lapsus OA

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi yang paling sering ditemukan di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan gangguan gerakan sendi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (Adnan, 2007). Sendi lutut merupakan sendi yang paling penting dalam menumpu berat badan, dengan demikian sendi lutut sangat mudah mengalami osteoarthritis yang akan menimbulkan kekakuan sendi, perubahan bentuk dan nyeri untuk berjalan, naik tangga dan berdiri dari duduk.Osteoarthritis banyak menyerang pada usia lanjut. Pada umumnya pria dan wanita sama-sama dapat terkena penyakit ini meskipun pada usia sebelum usia 45 tahun. Osteoarthritis banyak menyerang atau terjadi pada pria dan wanita setelah usia 45 tahun. (Hudaya, 1996). Ada beberapa faktor predisposisi yang diketahui berhubungan erat dengan terjadinya osteoarthritis sendi lutut yaitu umur, jenis kelamin, obesitas, faktor hormonal atau metabolisme, genetik, aktivitas kerja dan trauma. Tujuan dari penatalaksanaan osteoarthritis sendi lutut adalah untuk mencegah atau menahan kerusakan yang lebih lanjut pada sendi lutut, untuk mengatasi nyeri dan kaku sendi guna mempertahankan mobilitas (Carter, 1995).Fisioterapi merupakan salah satu bagian dari tim medis yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan. Menurut Purnamadyawati (2006), fisioterapi memiliki peran dalam mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak serta fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual maupun dengan peralatan seperti electrotherapy dan mekanis.

1.2. Identifikasi MasalahA. Apa yang menjadi penyebab/etiologi dari Osteoarthritis Genu?B. Bagaimana patogenesis dari Osteoarthritis Genu?C. Bagaimana atau gejala apa saja yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk membuat diagnosa Osteoarthritis genu?D. Apakah program rehabilitasi medik yang bisa dikerjakan ?1.3. Maksud dan TujuanMaksud karya tulis ilmiah ini adalah untuk membuat uraian mengenai Osteoarthritis Genu secara menyeluruh dan lengkap. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menguraikan mengenai Osteoarthritis Genu dengan lebih memfokuskan pada penatalaksanaan di bidang rehabilitasi medik.

BAB IILAPORAN KASUS

I. ANAMNESIS1. Identitas PenderitaNama:Ny. SUmur:53 tahunJenis kelamin:perempuanPekerjaan:IRT Pendidikan:SLTAAgama:IslamAlamat:Sukorejo, BlitarStatus Pernikahan:MenikahSuku :JawaTanggal periksa:10 januari 2013

2. Keluhan Utama : Nyeri pada kedua lutut

3. Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke poli rehabilitasi medik rumah sakit mardi waluyo dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan nyeri pada kedua lutut kadang hilang timbul, pasien sering mengabaikan nyeri pada lututnya ini. Namun sejak 2 hari ini waktu pagi hari pasien bagun tidur kedua lutut terasa sulit untuk di tekuk dan terasa semakin nyeri. Nyeri bertambah bila dipakai berdiri setelah duduk lama. Nyeri juga bertambah bila dipakai berjalan jauh dan berkurang bila istirahat. Pasien tidak mengeluhkan lututnya berbunyi kretek kretek, tidak pernah bengkak, panas dan berwarna merah. Nyeri tidak menjalar Tidak ada kelemahan, tidak ada rasa tebal dan tidak ada geringgingen pada kakinya. Pasien juga mengatakan untuk mengurangi nyerinya sudah mengkonsumsi obat seperti neurobion dan paracetamol. Selain itu pasien mengeluhkan nyeri pada bahu sebelah kiri sejak kemarin, bahu terasa nyeri ketika digerakkan. Karena nyeri bahu tidak dapat diangkat sampai maksimal. Nyeri tidak menjalar, namun nyeri dirasakan disekitar bahu belakang, pasien menjadi sulit untuk melakukan pekerjaannya sehari-hari. Pasien mengeluhkan bahunya sakit setelah bangun tidur, kemungkinan karena tertindih saat tidur. Pasien juga mengaku tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Tidak ada rasa tebal maupun gringgingan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat trauma: tidak ditemukan Riwayat hipertensi: tidak ditemukan Riwayat sakit gula: tidak ditemukan Riwayat penyakit jantung: tidak ditemukan Riwayat alergi obat/makanan : tidak ditemukan5. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit jantung: disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat sakit gula : disangkal6. Riwayat Kebiasaan Riwayat merokok: disangkal Riwayat minum alkohol: disangkal Riwayat olah raga: jarang

II. PEMERIKSAAN FISIK1. Status generalisKeadaan Umum tampak cukup sehat, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan lebih, gait (+)Tanda Vital Tensi: 120/70 mmHgNadi: 84 x/menit, reguler, isi cukup, simetrisPernafasan : 20 x/menitSuhu : 36,8 oC BB: 62 kgThoraks: Simetris, tidak ada retraksi -jantung: S1-S2 tunggal, murmur (-)-paru: suara vesikuler di kedua lapang paru, ronchi -/-, wh -/-Abdomen: bising usus normal, nyeri tekan (-), meteorismus (-)

Bagian Tubuh Pergerakan Sendi Kekuatan Otot

Pergerakan ROM Otot MMT

NeckFleksiEkstensiFleksi LateralRotasiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorFleksor lateralRotator5/55/55/55/5

TrunkFleksiEkstensiFleksi LateralRotasiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorFleksor lateralRotator5/55/55/55/5

ShoulderFleksiEkstensiAbduksiAdduksiInternal RotasiEksternal Rotasi Full/0-170Full/Full Full/0-170Full/FullFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorAbduktorAdduktorInt. RotatorEks. Rotator5/55/55/55/55/55/5

ElbowFleksiEkstensiPronasiSupinasiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorPronatorSupinator5/55/55/55/5

WristFleksiEkstensiRadial DeviasiUlnar DeviasiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorRadial DeviatorUlnar Deviator5/55/55/55/5

FingersFleksiEkstensiAbduksiAdduksiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorAbduktorAdduktor5/55/55/55/5

HipFleksiEkstensiAbduksiAdduksiInternal RotasiEksternal RotasiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullFleksorEkstensorAbduktorAdduktorInt. RotatorEks. Rotator5/55/55/55/55/55/5

KneeFleksiEkstensi 125/1205/5FleksorEkstensor5/55/5

AnkleDorsofleksiPlantarfleksiEversiInversiFull/FullFull/FullFull/FullFull/FullDorsofleksorPlantarfleksorEvertorInvertor 5/55/55/55/5

ToesFleksiEkstensiFull/FullFull/FullFleksorEkstensor5/55/5

3. pemeriksaan neurologis Reflek tendon dalam Bisep: ++/++Triseps: ++/++Patella: ++/++Achilles: ++/++ Reflek patologis: babinski -/-, Hoffmann tromner -/- Tonus otot: normal Sensorik: normal

4. status lokalis : GenuInspeksi: deformitas (-/-), hiperemi (-/-), oedema (+/-), luka (-/-),Palpasi: nyeri tekan (+/+), hangat (-/-), krepitasi (+/+)Pemeriksaan khusus : Patella Aprehension test(-/-)Fluktuasion tes(-/-)Anterior dreawer test (-/-)Posterior drawer test (-/-)Valgus stress(-/-)Varus stress(-/-)Q angle(10/13) ShoulderInspeksi : bahu kanan dan kiri simetris, tidak ada odem pada bahu kiri,tidak ada atropi bahu kanan dan kiri serta warna kulit tidak hiperemi.Palpasi : Tidak didapatkan nyeri tekan maupun odem, suhu lokal sendi bahu kanan dan kiri normal.Pemeriksaan khusus : quick test Touching the scapula from the neck : Not full, Nyeri (+) Touching the scapula from the back : full, Nyei (+) Codman sign -/- Bursitis sign tes -/- Drop arm tes -/- Hawkin impingement test -/- Speed test -/- Apprehension test -/-

5. pemeriksaan penunjang : foto rontgen genu AP dan Lateral

III. DIAGNOSISOsteoartritis Genu Bilateral Diagnosis fungsional: limitation function

IV. PROBLEM LIST1. masalah medis: nyeri kedua lutut dan bahu kiri2. bedah: -3. problem rehabilitasi medic : Mobilisasi: - ADL: Gangguan dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang melibatkan lutut dan bahu kiri seperti nyeri saat berjalan, nyeri saat ditekuk, kesulitan saat beribadah (sholat). Komunikasi: - Psikologi: - Social ekonomi: - Vocasional: - Lainnya: Nyeri lutut kanan kiri ROM lutut kanan kiri terbatasTujuan : Jangka pendek: mengurangi nyeri pada kedua lutut dan bahu kiri, meningkatkan ROM lutut dan bahu kiri. Jangka panjang : menghilangkan nyeri dan mengembalikan fungsi normal kedua lutut dan bahu kiri.

V. PLANNING1. masalah medis medikamentosa : Na diklofenak 2x1Fitjoint plus 2x12. bedah: -3. rehabilitasi medic mobilisasi : - ADL: Program latihan ADLPDx: -PTx: SWD genu dextra et sinistra SWD Shoulder Sinistra TENS Shoulder Sinistra Strengthening exercise untuk melatih kekuatan otot dan mencegah atropi otot-otot Stretching shoulder seperti : towel exercise, pendulum exercise, forward flexion stretch, dan overhead stretch dll. Exercise untuk OA: aerobic conditioningPMx: tanda dan gejala klinisPEx: Menurunkan berat badan Tidak boleh naik turun tangga Duduk di kursi Tidak boleh lompat-lompat Tidak boleh jongkok ,berdiri dan berjalan terlalu lama Berjalan denga menggunakan tongkat Latihan kekuatan otot aktif dan pasif Latihan ROM Komunikasi: - Psikologi: - Social ekonomi: - Vocasional: - Lainnya: sama dengan ADL

RESUMENy, S, usia 53 tahun, datang ke poli rehabilitasi medic rumah sakit mardi waluyo dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak beberapa tahun yang lalu. Pasien mengatakan dua hari ini setelah bangun tidur kedua lutut sulit ditekuk, dan nyeri. Nyeri bertambah bila dipakai berdiri setelah duduk lama dan bediri lama dibuat duduk. Nyeri juga dirasakan bertambah ketika pagi hari. Nyeri juga bertambah bila dipakai berjalan jauh dan berkurang bila istirahat. Pasien tidak merasa lututnya berbunyi kretek kretek, tetapi tidak pernah bengkak, panas dan berwarna merah. Selain itu pasien mengeluhkan nyeri pada bahu sebelah kiri sejak kemarin, bahu terasa nyeri ketika digerakkan. Nyeri tidak menjalar, namun nyeri dirasakan disekitar bahu belakang,. Pasien mengeluhkan bahunya sakit setelah bangun tidur, kemungkinan karena tertindih saat tidur. Pasien juga mengaku tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Tidak ada rasa tebal maupun gringgingan.Pemeriksaan fisik, fleksi knee 125/120, ekstensi