13
Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor, Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49 LARVA AVERTEBRATA LAUT 01 AIR "BALLAST" OAN PERAIRAN LAUT DI PELABUHAN BITUNG, SELAT LEMBE, SULAWESI UTARA MedyOmpi Laboratorium Biologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado e-mail: [email protected] ABSTRAK Medy Om pi. 2010. Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor, Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49. Penelitian larva avertebrata yang ada di air "beiest" pada tiga kapal KM Evertop, KM Santosa, dan KM Tanto dan yang ada di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, te/ah dilakukan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis larva, kepadatan setiap jenis serta mengetahui keragamannya. Variasi jenis dan kepadatan jenis larva ditemukan di air "ballast" di antara kapal, di masing-masing lokasi dan di antara lokasi. Indeks keragaman di pengaruhi oleh keragaman jenis dan jumlah individu jenis larva di antara air "ballast" antar kapal, demikian pula di antara lokasi di Pelabuhan Bitung. Beberapa jenis larva hanya teridentifikasi di air "ballast", tetapi tidak terdapat di perairan Pelabuhan Bitung, contohnya Appendicularia sp., Lepas sp. dan Mytilus sp.. Namun ditemukan juga jenis larva yang ada di air ballast dan di perairan Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, yang menggambarkan kesamaan struktur dari perairan-perairan di mana biota ini berasal. Kata Kunci: larva, biota, avertebrata, air "ballast", Pelabuhan. ABSTRACT Medy Ompi. 2010. Marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor, Lembe Strait of North Sulawesi. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49. Research on marine larval invertebrates in ballast waters of three of ships, KM Evertop, KM Santosa, KM Tanto, and Lembeh Strait particularly Bitung Harbor is conducted with the objective to identify the larval species, species density and species diversity. Variation of larval species in ballast waters in three ships as well as in Lembe Strait was observed. The variation in density of species also appears in ballast waters of each of ship and among ships, as well as in Lembe Straits with two locations. Index of species diversity might be influenced by both of larval species diversity and density in ballast waters of each ship as well as in Lembe Strait locations, Bitung Harbor. Larval species, such as Appendicularia sp., Lepas sp. and Mvtilus sp., were only identified in ballast 37

LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49

LARVA AVERTEBRATA LAUT 01 AIR "BALLAST" OANPERAIRAN LAUT DI PELABUHAN BITUNG, SELAT LEMBE,

SULAWESI UTARA

MedyOmpi

Laboratorium Biologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan,Universitas Sam Ratulangi, Manado

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Medy Om pi. 2010. Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Lautdi Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, Sulawesi Utara [marine LarvalInvertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor, LembeStrait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49. Penelitian larvaavertebrata yang ada di air "beiest" pada tiga kapal KM Evertop, KM Santosa, danKM Tanto dan yang ada di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, te/ah dilakukan, dengantujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis larva, kepadatan setiap jenis sertamengetahui keragamannya. Variasi jenis dan kepadatan jenis larva ditemukan diair "ballast" di antara kapal, di masing-masing lokasi dan di antara lokasi. Indekskeragaman di pengaruhi oleh keragaman jenis dan jumlah individu jenis larva diantara air "ballast" antar kapal, demikian pula di antara lokasi di Pelabuhan Bitung.Beberapa jenis larva hanya teridentifikasi di air "ballast", tetapi tidak terdapat diperairan Pelabuhan Bitung, contohnya Appendicularia sp., Lepas sp. dan Mytilussp.. Namun ditemukan juga jenis larva yang ada di air ballast dan di perairanPelabuhan Bitung, Selat Lembe, yang menggambarkan kesamaan struktur dariperairan-perairan di mana biota ini berasal.

Kata Kunci: larva, biota, avertebrata, air "ballast", Pelabuhan.

ABSTRACTMedy Ompi. 2010. Marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and MarineWaters of Bitung Harbor, Lembe Strait of North Sulawesi. Zoo Indonesia2010. 19(1): 37-49. Research on marine larval invertebrates in ballast waters ofthree of ships, KM Evertop, KM Santosa, KM Tanto, and Lembeh Strait particularlyBitung Harbor is conducted with the objective to identify the larval species, speciesdensity and species diversity. Variation of larval species in ballast waters in threeships as well as in Lembe Strait was observed. The variation in density of speciesalso appears in ballast waters of each of ship and among ships, as well as inLembe Straits with two locations. Index of species diversity might be influencedby both of larval species diversity and density in ballast waters of each ship aswell as in Lembe Strait locations, Bitung Harbor. Larval species, such asAppendicularia sp., Lepas sp. and Mvtilus sp., were only identified in ballast

37

Page 2: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesij. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49

waters. Some larval species were found in ballast waters as well as in the waterof Bitung Harbor, which may describe the similarity of larval composition structureof the origninal habitat and the water of Bitung Harbor.

Key Words: Larvae, biota, invertebrates, ballast waters, and harbor.

PENDAHULUANInvasi biota asing terhadap

suatu perairan melalui air "ballast"mampu berkembang menjadikompetitor bagi biota di suatu perairan,sehingga menjadi perhatian banyakpeneliti, terutama setelah menjadiancaman bagi industri-industri kelautandi negara-negara maju seperti AmerikaSerikat dan Australia (O'Leary 1999).Salah satu contoh, kepiting yangberasal dari China yang dikenal dengan"Chinese Mitten Crabs" diduga masukke perairan Chicago melalui air "ballast"dan berkembang dengan cepat danmenjadi salah satu ancaman bagiindustri perikanan dan lingkungan dinegara bagian tersebut (Hodder 2004).Ancaman yang sama juga terjadi diperairan laut Tasmania dan kemudianmenyebar ke perairan laut AustraliaSelatan, terutama dengan kehadiranbintang laut, Asterias amurensis, yangberasal dari perairan laut Pasifik Utara(CSIRO 1999). Gangguan yang samaterjadi di perairan Australia Utara,Darwin, dengan kehadiran keranghitam, Mytilopsis adamsii yangberkembang dengan cepat di perairantersebut (O'Leary 1999). Biota-biota inididuga telah terbawa air "ballast" padakapal-kapal yang berlabuh di berbagaipelabuhan di Pasifik Utara.

Di Indonesia, introduksi biotaasing kemungkinandapat terjadi, karenapelabuhan-pelabuhan yang ada telahmenjadi tempat berlabuhnya beraqarnjeniskapal,sejakkapal-kapalPortugisdanSpanyol memasuki perairan Indonesiauntuk mengangkut rempah-rempah diabad 16-17 (IndonesianMaritim Council2007). Air "ballast"diduga juga sebagai

salah satu wahana yang telahmemberikan kontribusi terhadappenyebaran biota-biota endemik laut

.Indonesla, sehingga ditemukan diperairanyang lain (Kambongdkk.2005).Selain itu, air "ballast" diduga sebagaisalah satu wadah sumber penyebaranberbagai ragam penyakit dan predatorterhadap karang di perairan Indonesia(Wilkinson et al. 2006).

Air 'ballast' adalah air laut yangditampung di dalam kapal, yangdimanfaatkan untuk mempertahankankestabilan kapal (Hutchings 1999). Air'ballast' ini dapat menjadi wadahtransportasi bagi biota laut dari perairanyang satu ke perairan lainnya. Biotayang terbawa melalui air 'ballast' dantiba di suatu perairan yang lain dapatdikategorikan sebagai organismeasing, yang jika berkembang danmampu tumbuh dengan baik, akanmenjadi pengganggu suatu ekosistemdi perairan tersebut (CSIRO 1999).Namun demikian kondisi air 'balast' ini,seperti salinitas, suhu dan makananakan relatif berbeda dengan kondisiperairan di alam, sehingga biota yangada di wadah ini akan terseleksi karenamemiliki toleransi yang berbeda-bedaterhadap perubahan kondisi yangekstrim, yang memungkinkan biotauntuk bertahan hidup, dan selanjutnyabiota tersebut akan terlepas ke perairanlaut saat 'air ballast' dibuang.

Saat ini pengambilan air olehkapal telah menggunakan sistem filter,sehingga kemungkinan yang dapatterserap dan masuk di dalam air"ballast" adalah biota yang berukurankecil dan umumnya masih berada padafase larva. Invertebrata umumnya

38

Page 3: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi). Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

memiliki masa ini, di mana induk akanmelepaskan telur dan sperma di luartubuh, yang selanjutnya telur akandibuahi dan berkembang menjadiembrio, larva, sampai akhirnya anakandan organisme dewasa (Ompi 2010;Om pi 2005; Young et a/. 2002;). Bagiorganisme tropis, masa larva dapatmencapai dua ataupun tiga minggu,tinggal di kolom perairan, sedangkanmasa larva bagi organisme yang hidupdi perairan sub-tropis membutuhkanwaktu lebih lama lagi untuk berada dikolom perairan (Ompi et al. 2010; Om pi2006; Ompi 1997). Larva dapatdideskripsikan sebagai suatu tahapansebelum dewasa atau masa sesudahperkembangan embrio bagi biotaperairan (Om pi, 2005).

Pelabuhan Bitung, merupakantempat berlabuh beragam kapal, baiktransportasi penumpang, kargo,penangkapan ikan dan aktivitaskomersial lainnya untuk tingkat lokal,nasional, bahkan internasional,sehingga ada kemungkinan membawabiota, khususnya pada stadia larva dariperairan ataupun pelabuhan yangberbeda melalui air "ballast". Akibatinvasi spesies ini gangguan ekosistemdi perairan ini dapat dialami olehberbagai aktivitas seperti budidayakerang mutiara, aktivitas penyelamanrekreasi dan aktivitas komersiallainnya.Namun demikian, penelitian daninformasi mengenai hal ini masihsangat terbatas, terutama Indonesiatermasuk Pelabuhan Bitung.

Penelitian ini secara umumbertujuan untuk mengungkapkanpotensi introduksi larva biota laut,melalui air ballast, ke perairan-perairanlaut di Indonesia, khususnya,Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara. ·Secara khusus adadua tujuan peneltian ini, yaitu: (1)mengungkapkan komposisi larvaavertebrata laut yang ditemukan padaair ballast beberapa kapal kargo yangberlayar dari berbagai pelabuhan yangada di Indonesia, terutama yangberlayar dari pelabuhan Bone, SulawesiSelatan; Pelabuhan Bontang,Kalimantan; Pelabuhan Tangjung Priok,Teluk Jakarta, serta perairan tempatberlabuhnya kapal-kapal danPelabuhan Bitung, Selat Lembeh. (2)mendapatkan gambaran kepadatandari jenis-jenis larva yang ada di airballast dan di Pelabuhan Bitung.

BAHAN DAN MEfODE

Pengambilan sampel di Air 'ballast'Pengambilan sampel air

"ballast" dilakukan pada tiga buah kapalyang berlabuh di pelabuhan Bitung yaituKM Evertop, KM Santosa, dan KM Tanto.Kapal KM Evertop berlayar daripelabuhan Bone Manjing SulawesiSelatan, KM Santosa berlayar dariPelabuhan Bontang Kalimantan dan KMTanto berlayar dari Tanjung Priok, dimana karakteristik dari masing-masingkapal dapat dilihat pada Tabel 1.

label 1. Karakteristik kapal tempat pengambilan sampel air "ballast"

No. Jenis kapal Tonase Dimensi (m)

(ton) Panjang Lebar

KM Evertop

KM Santosa

360 52

360 43,4

940 120,4

7,5

10,5

20,71

1.

2.

3. KM Tanto

39

Page 4: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

Sampel air "ballast" pada KM.Evertop dan KM. Santosa diambilmelalui pipa yang ada di bagian dalamkapal sedangkan pada KM. Tanto,sampel diambil dari tempatpembuangan air "ballast". Air "ballast'"diambil sebanyak 180 liter dari tiqapenampung di masing-masing kapal.Sampel dari ·ketiga penampung pad amasing-masing kapal adalah sebagaireplikasi. Volume air "ballast" inidisesuaikan dengan volume air lautyang disampel di Pelabuhan Bitungataupun di Selat Lembeh. Air "ballast"diambil dari pipa-pipa buangan denganmenggunakan ember yang kemudiandisaring dengan mengunakan planktonnet dengan tipe dan ukuran yang samadengan planktonet yang digunakanselama sampling di pelabuhan Bitung,Selat Lembe. Sampel biota dari air"ballast" yang terkumpul dalam "codeend" dipindahkan ke dalam botolsampel yang terlebih dahulu telah berisiformalin 5 % dan diberi label. Sampelselanjutnya dibawa ke LaboratoriumBiologi Kelautan, Fakultas Perikanandan IImu Kelautan, Universitas SamRatulangi Manado.

Pengambilan sampel di PelabuhanBitung, Selat Lembe

Sampel air laut diambil dariperairan pelabuhan Bitung, SelatLembe, pad a dua lokasi yang berbedayaitu lokasi I (10 26' 4,8" LU, 125011'50,1 BT), dan lokasi 11(1026' 2,6" LU,125011' 33,5 BT). Sampel diambildengan menggunakan plankton netberbentuk kerucut dengan diametermulut 15 cm dan volume "cod end" 180mL. Plankton ditarik secara vertikal darikedalaman 0-10 m denganmenggunakan bantuan perahu motor.Pengambilan ini dilakukan denganmetode "vertikal haul" (penarikansecara vertikal) dengan kecepatan

penarikan 0,5 m/det (Liwoso 2000).Pengambilan sampel dilakukanpengulangan sebanyak tiga kali.

Sampel yang terkumpul dalam"cod end" dipindahkan ke dalam botol-botol sampel yang telah berisi formalin5% dan diberi label, sebelum dibawake Laboratorium Biologi Kelautan,Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan,Universitas Sam Ratulangi Manado.Suhu dan salinitas juga diukur secarabersamaan pad a saat pengambilansampel dengan menggunakantermometer dan refraktometer.

Kegiatan di LaboratoriumProses identifikasi larva dan

penghitungan jumlah individu jenis-jenis larva didahului denganpenyortiran. Air sampel sebanyak 180ml dikocok atau diaduk secara perlahanuntuk mendapat campuran yang rata.Sampel disedot dengan cepatmenggunakan pipet, kemudiandiletakkan pada cawan petri danditempatkan di bawah mikroskop untukdiidentifikasi serta penghitungan jumlahjenis larva yang ada. Proses identifikasidilakukan dengan bantuan bukuidentifikasi, seperti Brusca-Brusca(1990), Kozloff (1990), Yamaji (1982),dan Manter & Miller (1959).

Analisis DataAnalisa kepadatan (ind/m"), diperolehmelalui serangkaian perhitungan,seperti yang digunakan oleh APHA-AWWA-WPCF (1980):

V =TT (~) x L; G = F{BlSt); dan H =GN

di mana, TT: 3,14; r: jari-jari plankton net;L: panjang lintasan (10 m); F: jumlahlarva yang dihitung (ind); B: total volumekumpulan larva yaitu 180 mL; St:volume sub-sampel yaitu (10 mL); H:kepadatan larva (ind/rn"); G: jumlahindividu (ind); dan V: total volume air(rn"). Analisa keragaman jenis

40

Page 5: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

dilakukan dengan metode "Shannon-Wiener Function" (H'), denganmengikuti petunjuk Krebs (1998).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Larva pada Air 'ballast'Ada beragam jenis larva yang

teridentifikasi pada ketiga kapal, sepertiyang ditunjukkan pad a Tabel 1.8eberapa jenis larva hanya ditemukanpada salah satu kapal, antara lainseperti jenis Pluteus sp. dari groupEchinodermata, pad a KM Evertop,kemudian jenis Appendicularia sp. darigroup Protochordata, pada KMSantosa, dan ada beberapa jenis yanghanya ditemukan pad a KM Tanto,seperti Lepas sp., Euconchoecia sp.dari group Antropoda, dan Limancinasp., serta Mytilus sp. dari groupMoluska.

Kepadatan jenis-jenis larvasangat bervariasi pada masing-masingkapal. Jenis Centropages sp.dari groupAntropoda, yang ditemukan pada KMEvertop, hadir dengan kepadatantertinggi, yaitu 955 individulrrr'dibandinqkan dengan jenis-jenislainnya baik pada KM Santosa dan KMTanto (Gambar 1). Kepadatan tertinggiselanjutnya juga pada jenis yang sama,yaitu Centropages sp. dari group yangsama, yaitu Antropoda, hadir dengankepadatan mencapai 643 individu/m3,

yang ditemukan pada KM Santosa.Jenis Corcyaeus sp., masih

dari group Antropoda, hadir dengankepadatan yang tinggi, yaitu 62 ind/rn"dibanding dengan jenis lainnya di airballast pada KM Tanto. Pinctada sp. darigroup Moluska, hadir dengankepadatan kedua tertinggi, yaitu 60 indlm3 dibandingkan dengan jenis lainnyapada kapal yang sama, yaitu KM Tanto.

Tabel 1. Kehadiran jenis larva pada ketiga kapal, KM Evertop, KM Santosa,dan KM Tanto.

No TAKSA KM. KM. KM.EVER TOP SANTOSA TANTO

I ARTHROPODA1. Centropages sp. 01' 01' 01'

2. Calanus sp. 01' 01' -3. Corcyaeus so, - - 01'

4. Themisto so. 01' - -5. Microsotella sp. 01' - 01'

6. Lepas so. - - 01'

7. Euconchoecia so. - - 01'

11. MOLUSKA8.. Atlanta so. 01' 01' 01'

9. Limancina sp, - - 01'

10 Mytilus se. - - 01'

11. Pinctada so. 01' - ./

Ill. PROTOCHORDATA12. Aooentiicuterie so. - 01' -IV. ROTIFER13. Keratella sp, 01' 01' 01'

V. ECHINODERMA TA14 Pluteus 01' - -VI. FASE HIDUP15. Nauplius - 01' 01'

VII. TIDAKTERIDENTIFIKASI

16. Species A - 01' -17. Species B - - ./

18. Species C - - ./

Catatan : J= ada; -= tidak ada

41

Page 6: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

KM Evertop KMSantosaKapal

KMTanto

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49

CentTopagessp

CalafXJssp

Corcyaeus sp

Themistosp

Microsotellasp

Lepassp

E uconchoec ia sp

AtJantasp

Limancina sp CKMTanto.KMSanmsa

tJl Mytilus sp·c Ii!IKMEvertopQ).,

Pinctadasp

Appendiculariasp

Keratella sp

Pluteus

Naup/ius

Miscellanous (A)

Miscellanous (B)

Miscellanous (C)

o 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000J urria h individu/m3

Gambar 1. Kepadatan rata-rata jenis larva avertebrata laut yang ditemukan padaketiga kapal, yaitu KM Evertop, KM Santosa, dan KM Tanto.

3

2.5

2

j: 1.5

0.5

o +-...•...-"--_._-

Gambar 2. Indeks keanekaragaman (H') jenis larva averterbrata di air "ballast"pada KM Evertop, KM Santosa, dan KM Tanto.

Keragaman biota nampakbervariasi untuk ketiga kapal, di man aindeks keragaman untuk KM Tantomencapai 2,3, yang lebih tinggi darilainnya. Keragaman biota pada KM

Evertop memiliki indeks yang rendah,yaitu 0,6, sedangkan indeks keragamanbiota pada KM Santosa, berada di antaraindeks keragaman pada KM Tanto danKM Evertop, yaitu 0,9 (Gambar 2).

42

Page 7: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi). Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

Larva di Pelabuhan Bitung, SelatLembe

Larva yang teridentifikasi dilokasi 1 ada 13 jenis, sedangkan dilokasi 2 ada 14 jenis. Secarakeseluruhan larva yang teridentifikasiuntuk pelabuhan Bitung, Selat lembeh,adalah 20 jenis (Tabel 2). Teridentifikasijenis-jenis yang hanya ada pada satulokasi, seperti jenis-jenis Thysanoessasp., Ba/anus sp., Kerate/la sp., Echinop/uteus, Megalopa, dan Eucyrtidium sp.yang ditemukan hanya pada lokasi 1.Beberapa jenis, seperti Copi/a sp.,Themisto sp., Microsotella sp.,Neptunus sp., Chonchecia sp.,Limancina sp., dan Pe/agobia sp.ditemukan hanya pada lokasi 2.

Centropages sp. memilikikepadatan lebih tinggi dari jenis yanglainya, yaitu mencapai 1498 individulm3, kemudian diikuti oleh jenis Oithonasp. dengan 327 individu/rn", Ca/anussp., dengan 299 individu/rn", semuanyaberasal dari group Antropoda yangditemukan pada lokasi 1. LarvaMega/opa hadir dengan kepadatanterendah di lokasi 1, yaitu dengan enamindividu/rn" (Gambar 3).

Centropages sp., dari groupAntropoda teridentifikasi memilikijumlah individu tertinggi dibandingkandengan jenis lainnya pada lokasi 2,yaitu 1939 individu/rn", kemudian diikutioleh jenis Oithona sp. dengan 603individu/rn", Ca/anus sp. dengan 235

Tabel 2. Kehadiran jenis-jenis larva avertebrata di kedua lokasi, Pelabuhan Bitung,Selat Lembeh.

k N~!Yk' ,'0/, '''~.

"~ ~" "", r1~~~~~1sa~i2"'it]] "1!,~SA_::,'" Lo~~~!:!'~I ARTHROPODA

1. Gentrooaaes so. ./ ./

2. Ga/anus so. ./ ./

3. Gooilia so. - ./

4. Oithona so. ./ ./

5. Themisto so. - ./

6. Microsotel/a so. - ./

7 Thvsanoessa so. ./ -8. Ba/anus so. ./ -9. Neotunus so. - ./

10. Ghonchecia so. - ./

11. MOLUSKA11 At/anta so. ./ ./

12. Limancina so. - ./

13. Pinctada so. ./ ./

III ROTIFER14. Keratel/a so. ./ -IV. ECHINODERMATA15 EchinoP/uteus ./ -V. ANNELlDA16. Pe/aaobia so. - ./

VI. CHAETOGNATHA17 Saaitta so. ./ ./

VII. FASEHIDUP18. Nauolius ./ ./

19. Meqalopa ./ -VIII. PROTOZOA20. Eucyrtidium ./ -

X. TIDAKTERIDENTIFIKASI

21. Soecies D ./ -

22.Species H

- ./

43

Page 8: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

individu/m-. Larva Copilia sp. hadir dilokasi ini dengan kepadatan terendah,yaitu enam individu/m".

Indeks Keragaman (Gambar4)pada lokasi 2 (1,8) relatif lebih tinggi,dibandingkan dengan di lokasi 1 (1.4).

Centropages ap

Calanus lip

Copilia.p

Oithona sp

Themis10sp

Microsotella sp

Thysanoessasp

Balanus sp

NeptunUB sp

Chonchecia sp

A~anta sp• Lokasi2.!l

e Limanc;na sp DLokasi 1••-.Pincfada sp

KerateJ/a sp

Echino pluteus

Pe/agobia sp

Sagitta ap

Nauplius

Mega/opa

Eucyrtidium

Miscellanous (D)

Miacel/anous (11)

o 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000Jumlah individu/m3

Gambar 3. Kepadatan rata-rata jenis larva avertebrata laut yang ditemukan padaLokasi 1 dan 2 di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, Sulawesi Utara

1.8

1.6

1.4

1.2

j; 1

0.8

0.6

0.4

0.2

0

Lokasl

Gambar 4_ Indeks keanekaragaman (H') jenis larva averterbrata di lokasi 1 dan2, Pelabuhan Bitung, Selat Lembe.

44

Page 9: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesij. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

Adanya larva yangteridentifikasi di air ballastmemungkinkan perpindahanjenis biotalaut, dalam hal ini larva avertebrata lautdari pelabuhanyang satu ke pelabuhanyang lain sebagaimana ditemukan adadi pelabuhan Bitung dan pelabuhanyang lainnya di Indonesia.Kemampuanlarva mentoleransi kondisilingkungandi suatu perairan yang baru,termasuk selama dalam perjalanan,sampai di mana air ballast akandibuang, akan menentukanperkembangan selanjutnya dari biota,yang dalam penelitian ini adalah larvaavertebrata laut. Sebagai contohkerang hitam, Mytilopsis adamsii yangberkembang dengan cepatnya, setelahtiba di perairan laut Utara Australia(O'Leary 1999). Hal yang sama jugaterjadi di perairan laut di SelatanAustralia, termasuk Tasmania sampaiperairan laut Adelaide, dengan adanyainvasi bintang laut yang berasal dariperairan Pasific Utara, Asteriasemurensis (CSIRO 1999).

Jenis-jenis dari groupAntropoda, nampak mendominasikehadirannya di dua kapal, KM Evertopdan KM Tanto. Biota group inidigolongkansebagai holoplanktonyangpenyebarannya luas di daerahpermukaan, sehingga jenis-jenis dalamgroup ini mudah terbawa bersamaandengan pengambilanair "ballast". Jenisdengan kepadatan tertinggi sertamendominasinya, seperti Centropagessp., menunjukkan kemampuan biotauntuk menempati ruangyang lebih luas,biota ini juga mampu mentolelir,termasuk jika berada pada kondisi dilingkungan yang baru, ataupunlingkungan tidak biasanya, seperti air"ballast" (CSIRO 1999). Kondisilingkungan yang baru,misalnyasalinitas air ballast di ketiga kapal, yaitu36-38 0'00' berbeda dengan salinitas airlaut normal, seperti salinitas perairan di

Pelabuhan Bitung, Selat Lembe, yaitu31 -320

'00' Tingginya salinitas di ketigakapal, dapat disebabkan oleh aktivitaspenguapan yang tinggi selama dalamperjalanan dari pelabuhnan satu kepelabuhan lainnya. Air "ballast"biasanya tidak seluruhnya diganti padasaat adanya penurunan ataupunpengangkutan barang, sebagaitindakan untuk menyeimbangkan kapal(Hutchings 1999), di mana kondisi inidapat mempengaruhi perbedaansalinitas di air 'ballast' dan kondisisalinitas laut yang normal.

Beberapa jenis larva, sepertiAppendicularia sp., Pinctada sp. danMytilus sp. kemungkinan memilikitoleransi yang rendah terhadap kondisilingkungan di air "ballast", sehinggamenyebabkan rendahnya kehadiranlarva ini di ketiga kapal. Larva Mytilussp. yang teridentifikasi pada air "ballast"di KM Tanto, kemungkinan berasal dariperairan awal, yaitu Tanjung Priok,Teluk Jakarta, seperti yang dilaporkanoleh Daniri (2006) bahwa kelompokkerang Mytilus, seperti Perna viridisberkembang dengan baik di teluk ini.Sebagaimana umumnya biotaavertebrata laut, kerang mytilusmemproduksi larva dalam siklushidupnya (Om pi 2010). Kerang lauttropis dapat memijah sepanjang tahun,di mana puncak pemijahan dapat terjadipada bulan tertentu. Dengan demikian,ketersedian larva di kolom perairandapat ditemukan sepanjang tahundengan kelimpahan tertinggi larva padabulan tertentu. Larva kerang ini dapatterbawa di air ballast. Larva kerang initidak teridentifikasi di air ballast KMEvertop dan KM Santosa, demikianpula di pelabuhan Bitung ataupun diSelat Lembe. Kelompok Mytilusteridentifikasi hadir di perairan lautSulawesi Utara, terutama kerang tropisyang berbentuk box, seperti Septiverbillocularis, serta beberapa jenis dari

45

Page 10: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 37-49

kerang yang memanfaatkan substratkarang sebagai habitat (Ompi 1997;Pratasik et al. 1997). Kerang Pernaviridis (kerang hijau) pernah diintroduksipada tahun delapan puluhan di perairanSulawesi Utara, tetapi kemungkinantidak berkembang dengan baik,sehingga populasinyahilang di perairanSulawesi Utara. Kerang hijau ininampak berkembang dengan baik diTeluk Jakarta, tetapi kemungkinan tidakuntuk perairan laut Sulawesi Utara.

Larva Appendicularia sp., danLepas sp., juga di temukan di air ballasttetapi tidak di perairan Selat Lembe.Appendicularia adalah hewan plaktonikukuran kecil, kadang-kadang terdapatpadajumlah yang besar (Romimohtarto& Juwana 2001), sedangkan Lepas sp.adalah hewan 'filter feeder' yangbanyak hidup di perairan pantai yaitupada benda-benda yang melekat dibawah atau di atas permukaan lautataupun pada benda-benda terapung(Romimohtarto & Juwana 2001).Kedua jenis larva ini diduga jugaberasal dari perairan awal.Appendicularia sp. terdapat pada air"ballast" di KM Sentosa yang berlayardari Pelabuhan Bontang, sedangkanLepas sp. terdapat di air "ballast" KMTanto yang berlayar dari Tanjung Priok.Kedua jenis ini belum dapatberkembang dengan baik di PelabuhanBitung, khususnya di Selat Lembe.

Kelangsungan hidup larva di air"ballast" akan dibatasi juga olehmakanan, predator, dan oksigen(Dumont & Tundisi 1984). Tidak sepertidi perairan alamiah, makanan yangtersedia pada air "ballast" sangatterbatas sesuai dengan jumlah air"ballast" yang masuk ke dalam kapal.Kompetisi terhadap makanan dapatterjadi antara jenis bahkan antarindividu. Banyak jenis larva dapatmenjadi karnivora terhadap larva yanglain (Lali & Parson 1993). Dalam

kondisi seperti ini kemungkinan jenis-jenis larva dapat berkurang jumlahataupun jenisnya sebagai akibat daripemangsaan. Air "ballast"kemungkinan memiliki konsentrasi

.oksigen yang lebih rendah, sehinggadapat mempengaruhi keberadaan larvadi air ballast.

Indeks keragaman jenis larvaaverterbrata di KM. Tanto lebih tinggidari kapal yang lain, sebaliknya di KM.Evertop adalah yang paling rendah.Variasi indeks keragaman dapatdisebabkan oleh keragaman dandominasi jenis larva di air "ballast" diketiga kapal, di mana kondisilingkungan di air "ballast" berperanmempengaruhi kehadiran larva.Banyaknya pelabuhan yang disinggahidapat juga sebagai faktor yang turutmempengaruhi keragaman larvakarena adanya penyesuaian air"ballast" dengan membuang ataupunpengambilan air laut. Namun demikianbanyaknya pelabuhan yang disinggahioleh masing-masing kapal tidak dapatdibahas lebih jauh dikarenakan tidaktersedianya data. Perairan asal dimana kapal berangkat dapat jugaberperan sebagai salah faktor yangmenyebabkan adanya variasikeragaman larva di air "ballast".Keragaman perairan tropis adalahtinggi, tetapi pola ini tidak dapatdisamakan untuk seluruh perairan,seperti juga keragaman di perairan-perairan lainnya (Levings et al. 2004;Svane 2003; Cohen et al. 2000),termasuk perairan di mana kapalberasal, baik di Pelabuhan TanjungPriok, Bontang, dan Bone.

Perairan Pelabuhan Bitungmerupakan bagian dari perairan SelatLembeh yang dipengaruhi oleh banyakaktivitas di dalamnya, baik itu aktivitasperkapalan, aktivitas budidaya kerangmutiara, dan pariwisata, yang sangatmempengaruhi kehidupan organisme,

46

Page 11: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

khususnya kehidupan larva yangberada di perairan tersebut..

Lalli & Parsons (1993)mengatakan bahwa perairan oseanikdihuni oleh organisme yang bersifatholoplankton dan meroplakton. Banyakjenis larva yang teridentifikasi di air"ballast" juga teridentiflkasi di pelabuhanataupun di Selat Lembe, khusus untuklokasi 1 dan 2, yang menandakan bahwakemungkinan adanya kesamaan strukturjenis larva avertebrata laut di perairan-perairan seperti Pelabuhan TanjungPriok, Pelabuhan Bone di SulawesiSelatan, dan Pelabuhan Bontang diKalimantan. Namun demikianteridentifikasi pula adanya jenis-jenislarva yang ada di air ballast, tetapi tidakditemukan di kedua lokasi perairanPelabuhan Bitung, Selat Lembe.

Khusus untuk Lokasi 1,memiliki kepadatan serta indekskeragaman yang rendah jikadibandingkan dengan Stasiun 2.Perbedaan ini kemungkinan lebihdisebabkan oleh aktivitas pelabuhan,termasuk buangan limbah dari kapalseperti nampak adanya genangan-genangan minyak di lokasi lni yangkemungkinan dapat mempengaruhibiota yang ada di lokasi tersebut,termasuk keragaman jenis, sertaadanya jenis-jenis yang lebihmendominasi sebagai konsekuensi daritoleransi terhadap kondisi lingkungan,di mana larva tersebut berada.

KESIMPULANPotensi introduksi jenis larva

dari perairan lainnya di perairanPelabuhan Bitung, Selat Lembehterbukti ada. Ini nampak dari kehadiranjenis-jenis larva yang bervariasi baikjenis, kepadatan, dan keragaman di air"ballast" di ketiga kapal dan antaralokasi di perairan Pelabuhan Bitung,Selat Lembe. Ada beberapa jenis yanghanya terdapat di air ballast, yang

berpotensi untuk dibuang di perairantempat berlabuhnya kapal, sebaliknyaada jenis-jenis yang terdapat tidakhanya di air ballast di ketiga kapal, tetapijuga ditemukan di perairan PelabuhanBitung Selat Lembe.

UCAPAN TERIMA KASIHPenghargaan yang sebesar-

besarnya disampaikan kepada teman-teman staf termasuk mahasiswa, lebihkhusus kepada Dr. Fontje Kaligis ataskoreksi dan berbagi pengetahuantentang biota air ballast ini dan padaArthur David dengan waktu yangdiberikan dalam penelitian ini.Kemudian, terima kasih jugadisampaikan kepada teman-temanlainnya yang ada di LaboratoriumBiologi Kelautan atas kerja sama sertabantuan baik selama pengambilancontoh di lapangan maupun identifikasilarva di laboratorium. Terima kasih ataspemberian izin untuk memanfaatkanfasilitas di Laboratorium ini disampaikanpada Prof. Dr. Yanny Kusen

DAFTAR PUSTAKAAPHA-AWWA-WPCF. 1980. Standard

methods for the examination ofwater and waste water.American Public HealthAssociation-Water PollutionControl Federation, 15th Ed,WaShington. 1193p.

Brusca, R. & G. Brusca. 1990.Invertebrates, SinauerAssociates Inc, 922 hal.

Cohen, B. F., Currie, D. R., & M.A.McArthur. 2000. Epibenthiccommunity structure in Port PhilipBay, Victoria, Australia. Mar.Freshwater Res. 51:689-702.

CSIRO. 1999. Seastar thread growsin Southern Australia. Waves,VoI6(2): 11

47

Page 12: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi]. Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

Daniri. 2006. Banten sentra budidayakekerangan di Indonesia.www.madani-ri.com/2006/03/15/banten-sentra-budidaya-kekerangan-di-indonesia/

Dumont, H. J. & J.G. Tundisi. 1984.Tropical zooplankton. DR W.Junk Publisher. 343 hal.

Hodder, J. 2004. Introduced speciesin marine environments.Oregon Institute of MarineBiology. Charleston, Oregon.(Unpublished Paper). 9 p.

Indonesia Maritim Council. 2007.Implementation of archipelagostates development: acontribution of the Djoeandadeclaration. Indonesian MaritimCouncil. Jakarta.27 p.

Hutchings, P. 1999. " Ballast water",Waves, VOI6(2): 12

Kambong, A, Senduk, R., Raresi, L.I.,Manengkey, J., Mudjiono,Gandaria, H., Ompi, M., & AY.Sengke. 2005. Naskahakademik kawasan konservasilaut Selat Lembeh, Kota Bitung,Propinsi Sulawesi Utara. Buku.Jakarta. USAID-CRMP 11-BAPPENAS, Mitra Pesisir.197 p.

Krebs, C. J. 1989. Ecologicalmethodology. Harper & Row,Publishers. New York. 654 p.

Kozloff, N. E. 1990. Invertebrates,Sounders College Publishing,London, 866 hal.

Levings, C.D., Cordell. J.R., Ong S., &Piercey G.E. 2004. The originand identity of invertebrateorganisms being transported toCanada's Pacific coast byballast water. CanadianJournal of Fisheries andAquatic Sciences.vol 61: 1.

Lalli, M. C. & R.T. Parson. 1993.Biological oceanography, anIntroduction, Pergamon Press,80-112 hal.

Liwoso, N.J. 2000. Komunitaszooplakton di laut Seram, selatManipa dan utara laut Banda,Maluku, Skripsi FakultasPerikanan dan IImu Kelautan,53 hal.

Manter, H.W. & D.D. Miller. 1959.Introduction to zoology, Harperand Row Publisher, 689 hal.

Ompi, M. 2010. Settlement behavior andsize of mussel larvae from thefamily Mytilidae (Brachidonteserosus, Brachidontes rostratus,Trichomya hirhutus, and Myti/usgalloprovinciallis. Journal ofCoastal development Vo113, No3:215-227.

Ompi, M., Kawung, N., dan V. Warrow.2010. Recruitment juvenileabalone tropis, Haliotis sp.,pada substrat alamiah danbuatan di perairan pantaiLikupang dan Tiwoho,Sulawesi Utara. Pacific JournalVol 3 No. 5: 894-898.

Ompi, M. 2006. The reproductivepatterns of two SouthAustralian Mytilids species:Brachidontes erosus (Lamarck,1819) and Brachidontesrostrtus (Dunker, 1857). Biota21: 116-122.

Ompi, M. 2005. Larval settlement ofMytilus galloprovincialis(Lamarck, 1819) andTrichomya hirsutus (Lamarck,1819). Journal Perikanan danIlmu kelautan. Vol. 1, No. 2:1411-9234.

Ompi, M. 1997. Settlement of marinebenthic invertebrate larvae withemphasis on larval distribution,mortality, and recruitment.Berita Fakultas Perikanan danIImu Kelautan, 71-76 hal.

O'Leary, P. 1999. Black-Striped musselputs marine pests on theagenda for the Northern

48

Page 13: LARVAAVERTEBRATA LAUT 01AIR BALLAST OAN PERAIRAN …

Larva Avertebrata Laut di Air "ballast" dan Perairan Laut di Pelabuhan Bitung, Selat Lembe,Sulawesi Utara [marine Larval Invertebrates in Ballast Waters and Marine Waters of Bitung Harbor,Lembe Strait of North Sulawesi). Zoo Indonesia 2010.19(1): 37-49

Australia. Waves, Vol 6 (2): 9-10

Pratasik, B., M. Ompi, & M. Sangian.1997. Community of MarineBivalves in the coastal areas ofthe Northern Sulawesi Sea.Phuket Marine BiologicalCentre Special Publication 18(1): 56-70.

Romimohtarto, K. & S. Juwana 2001.Biologi laut. Djambatan, 540haL

Svane, I. 2003. Quantitative benthicsurveys of the Spencer Gulf:biomass, diversity, andproduction. In Svane, I (Edits.):Prawn Fisheries by catch anddischards: fates and

consequences for a marineecosystem. Sardi-FlindersUniversity. Final Report ProjectNo. 1998/225.

Wilkinson C., Souter, D., & J. Goldberg.2006. Status terumbu karangdi Neqara-neqara yang terkenaTsunami 2005. AustralianInstitute of Marine Science.Townsville, Queensland. 164 p.

Young, M.C., Sewell, AM., & E. M. Rice.2002. Atlas of marineinvertebrate larva, AcademicPress, 289-322 hal.

Yamaji, P. 1982. Illustration of marinezooplankton of Japan.Hoikusha Publishing Co. Ltd.Japan. 537 hal,

49