2
1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas kegiatan dalam suatu wilayah memberikan konsekuensi logis peningkatan kebutuhan fasilitas dan utilitas perkotaan yang salah satunya berupa pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pembangunan pasar tradisional sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan diandaikan sebagai instrumen yang dapat menggerakkan kegiatan ekonomi sehingga seluruh partisipannya mendapatkan akses dan nisbah ekonomi yang mencukupi. Pasar tradisional sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual, berfungsi menyediakan barang atau jasa untuk dijual sehingga terjadi pemindahan milik. Pembangunan pasar tradisional sejak dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi sarat dengan kegiatan/aktivitas, baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang melibatkan berbagai unsur yaitu: peralatan, bahan dan teknologi. Aktivitas tersebut mempunyai potensi dapat merubah dan mencemari lingkungan hidup. Dalam interaksi antara berbagai jenis kegiatan dengan komponen lingkungan hidup, baik fisik, biotis maupun sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat akan dapat menimbulkan perubahan terhadap lingkungan hidup, sehingga merupakan faktor penentu dampak penting yang diperkirakan akan timbul. Dalam penyelenggaraannya, lokasi pembangunan pasar tradisional harus memenuhi beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain: 1. mempertimbangkan lokasi buangan limbah; 2. kendala teknis (Technically Constrain); 3. kemampuan tanah dan kualitas air; 4. sesuai dengan program pemerintah dalam pengembangan wilayah; 5. dapat diterima masyarakat (Socially Acceptable); 6. kelayakan ekonomi (Economically Feashible); 7. lingkungan yang layak (Environmentally Reasonable); 8. keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan (Financially Justiable); 9. hal-hal yang mendesak untuk ditangani. Mengingat akan hal tersebut, dampak lingkungan yang akan ditimbulkan akibat adanya pembangunan pasar tradisional di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dan fasilitas penunjangnnya mencakup jangkauan yang cukup luas terutama disebabkan oleh terkonsentrasinya pergerakan pembangunan, terkonsentrasinya

Latar Belakang KA ANDAL PASAR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AMDAL

Citation preview

1.1 LATAR BELAKANGPertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas kegiatan dalam suatu wilayah memberikan konsekuensi logis peningkatan kebutuhan fasilitas dan utilitas perkotaan yang salah satunya berupa pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pembangunan pasar tradisional sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan diandaikan sebagai instrumen yang dapat menggerakkan kegiatan ekonomi sehingga seluruh partisipannya mendapatkan akses dan nisbah ekonomi yang mencukupi. Pasar tradisional sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual, berfungsi menyediakan barang atau jasa untuk dijual sehingga terjadi pemindahan milik. Pembangunan pasar tradisional sejak dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi sarat dengan kegiatan/aktivitas, baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang melibatkan berbagai unsur yaitu: peralatan, bahan dan teknologi. Aktivitas tersebut mempunyai potensi dapat merubah dan mencemari lingkungan hidup. Dalam interaksi antara berbagai jenis kegiatan dengan komponen lingkungan hidup, baik fisik, biotis maupun sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat akan dapat menimbulkan perubahan terhadap lingkungan hidup, sehingga merupakan faktor penentu dampak penting yang diperkirakan akan timbul. Dalam penyelenggaraannya, lokasi pembangunan pasar tradisional harus memenuhi beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain:1. mempertimbangkan lokasi buangan limbah;2. kendala teknis (Technically Constrain);3. kemampuan tanah dan kualitas air;4. sesuai dengan program pemerintah dalam pengembangan wilayah;5. dapat diterima masyarakat (Socially Acceptable);6. kelayakan ekonomi (Economically Feashible);7. lingkungan yang layak (Environmentally Reasonable);8. keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan (Financially Justiable);9. hal-hal yang mendesak untuk ditangani.Mengingat akan hal tersebut, dampak lingkungan yang akan ditimbulkan akibat adanya pembangunan pasar tradisional di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dan fasilitas penunjangnnya mencakup jangkauan yang cukup luas terutama disebabkan oleh terkonsentrasinya pergerakan pembangunan, terkonsentrasinya mobilitas perekonomian dan masyarakat beserta konsekuensi dari pemutusan serta perubahan fungsi lahan.Disadari bahwa rencana kegiatan pembangunan pasar tradisional selain akan menimbulkan dampak positif seperti penyerapan tenaga kerja, peluang penyediaan material, mendukung kegiatan pengembangan wilayah juga akan menimbulkan dampak negatif seperti perubahan tataguna lahan, timbulnya pencemaran lingkungan, gangguan lalulintas, dan lain-lain. Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha/Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, maka rencana pembangunan pasar tradisional dan fasilitas penunjangnya termasuk kategori jenis kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL.Hasil Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) pada dasarnya merupakan informasi tentang berbagai jenis kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting (negatif maupun positif) dan berbagai komponen lingkungan yang potensial terkena dampak penting akibat dari pelaksanaan suatu kegiatan, serta melakukan Rencana Pengelolaan Lingungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak tersebut. Berdasarkan hasil studi AMDAL, diharapkan teknis rencana pembangunan pasar tradisional dan fasilitas penunjangnya dapat disempurnakan agar lebih efisien serta ramah lingkungan.