13
Proses Transportasi Sel pada Makhluk Hidup Ega Farhatu Jannah (102012277) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat [email protected] Latar Belakang Proses terbentuknya makhluk hidup berbeda-beda. Ada makhluk hidup yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) antara sel telur dan sperma, ada juga makhluk hidup yang terbentuk dari organ induknya, seperti batang, akar dan daun. Akan tetapi, terlepas dari proses pembentukannya yang berbeda-beda, ternyata makhluk hidup mempunyai persamaan, yaitu setiap makhluk hidup tersusun atas satuan atau unit terkecil yang disebut sel. Identifikasi Istilah yang tidak Diketahui Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi dalam sel hidup atau organism yang diperlukan untuk pemeliharaan kehidupan. Dalam metabolism beberapa zat dipecah untuk menghasilkan energy untuk proses vital, sementara zat lain yangdiperlukan untuk hidup disintesis. 1 Rumusan Masalah 1 Tinjauan Pustaka

Latar Belakang Sel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 9, sel

Citation preview

Tinjauan Pustaka

Proses Transportasi Sel pada Makhluk Hidup Ega Farhatu Jannah (102012277)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta [email protected]

Latar BelakangProses terbentuknya makhluk hidup berbeda-beda. Ada makhluk hidup yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) antara sel telur dan sperma, ada juga makhluk hidup yang terbentuk dari organ induknya, seperti batang, akar dan daun. Akan tetapi, terlepas dari proses pembentukannya yang berbeda-beda, ternyata makhluk hidup mempunyai persamaan, yaitu setiap makhluk hidup tersusun atas satuan atau unit terkecil yang disebut sel.

Identifikasi Istilah yang tidak Diketahui Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi dalam sel hidup atau organism yang diperlukan untuk pemeliharaan kehidupan. Dalam metabolism beberapa zat dipecah untuk menghasilkan energy untuk proses vital, sementara zat lain yangdiperlukan untuk hidup disintesis.1

Rumusan Masalah1. Transportasi sel

Hipotesis Struktur sel yang berperan dalam transportasi sel adalah membrane sel.

Sasaran Pembelajaran Mampu memahami transportasi sel Mampu memahami fungsi dan struktur sel

Analisis MasalahGambaran mind map:

STRUKTUR DAN FUNGSI SELTRANSPORTASI SELCARRIER PROTEINSEKUNDERPRIMERTRANSPOR PASIFTRANSPOR AKTIFPROSESCHANEL PROTEINDIFUSIOSMOSIS

Fungsi SelSel merupakan tingkat struktur terendah yang mampu melakukan semua aktivitas kehidupan. Semua organisme terbentuk dari sel.2 Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: Makhluk hidup ber sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup bersel banyak (multiseluler).Berdasarkan ada/tidaknya membrane inti, makhluk hidup dibagi menjadi dua kelompok yaitu: Makhluk hidup prokariotik, yaitu makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup eukariotik, yaitu makhluk hidup yang memiliki membran inti.Ada beberapa fungsi sel yang dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:1. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori ini dikembangkan oleh Matthias Scheleiden dan Theodor Schwann. Mereka menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun atas beberapa organ dan tiap organ tersusun atas jaringan, dan tiap jaringan tersusun oleh sel-sel. Jadi, sel merupakan kesatuan structural.32. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori ini dikembangkan oleh Max Schutze. Ia menyatakan bahwa semua kegiatan hidup (metabolism, sintesis, dan ekskresi) terjadi didalam sel. Jadi yang berperan dalam tubuh adalah sel , sehingga sel merupakan kesatuan fungsional.33. Sel sebagai kesatuan reproduksi. Teori ini dikembangkan oleh Rudolf Virchow. Ia menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel yang terkenal dengan istilah omne cellula ex cellula. Karena sel merupakan hasil reproduksi dari sel lagi, maka satuan terkecil dalam reproduksi adalah sel. Jadi sel merupakan kesatuan reproduksi.34. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Teori ini dikembangkan oleh R.J.H. Dutrochet. Ia menyatakan bahwa semua makhluk hidup diktakan tumbuh apabila terjadi pertambahan volum tubuh. Pertambahan volum tubuh terjadi karena adanya pertambahan volum sel dan jumlah sel, sehingga makhluk hidup mengalami perumbuhan karena selnya bertambah besar dan bertambah banyak. Jadi, sel merupakan kesatuan perrtumbuhan.35. Sel sebagai kesatuan penurunan sifat (hereditas). Teori ini dikembangkan oleh Edmund B. Wilson. Menurutnya sifat keturunan (hereditas) terdapat didalam kromosom dan kromosom terdapat didalam inti sel, sedangkan inti selnya terdapat pada sel kelamin, yaitu spermatozoid dan sel telur, sehingga yang berperan dalam penurunan sifat adalah sel. Jadi, sel merupakan kesatuan penurunan sifat.3

Stuktur SelSatu sel tersusun atas protoplasma. Protoplasma merupakan bahan hidup di dalam sel berupa cairan koloid campuran majemuk protein, lemak dan bahan organik lainnya. Protoplasma merupakan subtansi dasar kehidupan dalam sel. Protoplasma tersusun atas tiga bagian utama yaitu:a. Membran selMembrane sel atau membrane plasma merupakan bagian sangat penting dari sel. Tanpa membrane sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya. Membrane sel berfungsi sebagai pelindung sel, pengatur transportasi molekul, reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel dan untuk memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya. Membrane sel memiliki kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar air ion di luar dan di dalam sel. Membrane sel pada hewan maupun tumbuhan umumnya terdiri atas tiga lapis yang berstruktur protein lemak protein. Ketiga lapisan ini secara bersama-sama disebut lipoprotein. Struktur utama yang membentuk membrane sel adalah molekul-molekul fosfolipid yang tersusun dalam dua lapis. Selain itu juga terdapat molekul kolesterol sehingga membrane sel agak kaku. Untuk menjalankan fungsi dengan baik, membrane sel dilengkapi dengan molekul-molekul protein dan karbohidrat. Protein-protein ini berfungsi untuk mengatur lalu lintas bahan yang keluar masuk sel dan untuk komunikasi antar sel.4

b. Inti sel Inti sel berfungsi untuk mengatur (mengontrol) seluruh aktifitas sel dan pewarisan faktor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensitesis berbagai macam molekul RNA, khususnya pembentukan RNA ribosom. . Di dalam inti sel terdapat karyotheca, karyolympha serta nukleolus (anak inti). Sementara itu di dalam nukleolus ini terdapat DNA, RNA dan protein. Nukleus umumnya merupakan organel yang paling menonjol dalam sel eukariotik.4c. Sitoplasma Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat diluar inti sel. Sebagian besar aktifitas sel, seperti metabolisme, gerakan dan biosintesis berlangsung didalam sitoplasma. Oleh karena itu, didalam sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Didalam sitoplasma terdapat juga pigmen dan cadangan bahan makanan berupa pati, lemak, tepung dan glikogen.4 Organel-organel yang terdapat didalam sitoplasma adalah sebagai berikut:1. MitokondriaMitokondria berfungsi sebagai pusat respirasi sel dan peghasil energy terbesar didalam sel, sehingga merupakan sumber energy untuk sel. Oleh karena itu di sel-sel yang membutuhkan banyak energy akan ditemukan banyak sekali mitokondria, seperti pada sel otot, sel kelenjar, dan sebagainya. Dengan demikian mitokondria disebut juga sebagai power house dari sel.22. Reticulum Endoplasma (RE)Reticulum endoplasma merupakn saluran yang bekelok-kelok yang menghubungkan antara membrane sel dan membrane inti. Reticulum endoplasma dibagi menjadi dua berdasarkan ada dan tidak adanya ribosom yang menempel, yaitu: Reticulum endoplasma kasar (REK) yaitu reticulum endoplasma yang mengandung atau menempel ribosom dengan jark tertentu. Fungsinya untuk menampung protein yang dibuat oleh ribosom. Reticulum ini sangat terlihat jelas pada sel kelenjar.3 Reticulum endoplasma halus (REH) yaitu reticulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom. Fungsinya untuk mensintesis molekul-molekul lemak, fosfolipid, dan steroid.3Reticulum endoplasma mempunyai fungsi umum yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat kedalam sel. Setiap sel selalu mensintesis sehingga setiap sel selalu mengandung reticulum endoplasma.33. RibosomRibosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Pada ribosom paling sedikit terdapat tiga jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA dan tRNA yang diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari inti sel, sehingga dari kode itu dapat dibaca jenis protein yang bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom.44. Kompleks Golgi/Aparatus GolgiKompleks golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein dan lendir , sehingga disebut juga organel sekresi. Kompleks golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.45. Lisosom Lisosom merupakan organel berbentuk oval atau bundar yang dibatasi oleh membrane tunggal dan berisi sejumlah enzim pencernaan. Lisosom berfungsi juga untuk mecernakan organel-organel sel yang telah rusak atau sudah tua. Kemudian tempat organel yang dicernakan tadi akan diisi oleh organel baru. Pada sel sperma lisosom berperan penting dalam proses penembusan ovum oleh sperma dan lisosom tersebut terdapat pada kepala sperma.36. PeroksisomPeroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim yang berhubungan dengan metabolism H2O2. Salah satu contohnya adalah enzim katalase. Enzim katalase terdapat di semua sel hidup dan banyak ditemukan pada hati. Enzim ini berfungsi untuk menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Senyawa hydrogen peroksida (H2O2) terbentuk dalam proses respirasi sel, bersifat racun dan dapat merusak sel.37. SitoskeletonSitoskeleton merupakan rangkaian benang-benang yang tersusun atas silium dan flagellum, berfungsi sebagai penyokong sel dan mempertahankan bentuk sel. Di samping itu, sitoskeleton juga berperan dalam hal terjadinya perubahan bentuk sel dan erat kaitannya dengan gerak keseluruhan sel atau gerak organel di dalam sel.4 Benang penyusun sitoskletom dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: Mikrofilamen merupakan benang yang tipis, dan sering juga disebut filamen aktin. Fungsinya yaitu untuk kontraksi otot, gerak ameboid, pembelahan sel, mempertahankan bentuk sel dan mengubah bentuk sel.4 Mikrotubul merupakan benang yang palin tebal dan berfungsi untuk pergerakan (mobilitas) sel, gerak kromosom, penempatan dan pergerakan organel, serta mempertahankan bentuk sel.4 Filament antara merupakan benang yang berukuran diantara mikrofilamen dan mikrobutul. Filament antara berperan penting untuk memperkuat atau mempertahankan bentuk sel.4

8. SentriolSentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Di dalam sel terdapat dua sentriol yang terdapat di dalam sentrosom. Satu sentriol terdiri dari satu batang yang tersusun dari 9 mikrotubul. Pada saat pembelahan sel, kedua sentriol akan memisahkan diri, bergerak menuju kutub yang berlawanan dan berkembang menjadi benang gelendong. Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel, yaitu pada pergerakan kromosom dan kromatid.3

Transportasi SelPertukaran zat antara sel dengan lingkungannya terjadi karena adanya mekanisme transport zat melalui membrane sel yang berlangsung secara transport aktif dan transport pasif. Terdapat juga mekanisme transport pada sel berupa endositosis dan eksositosis.3 Transport aktifTransport aktif adalah transport ion melalui membrane semipermeabel dengan memerlukan energy (ATP). Dengan adanya energy memungkinkan zat akan dapat bergerak dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi. Mekanisme transport aktif, dibantu adanya protein kotranspor dan pompa ion Na+ dan K+, dimana Na+ keluar dan K+ masuk. Transport aktif ini di bagi menjadi dua yaitu : transport aktif primer serta transport aktif sekunder (transport Glukosa).4 Transport aktif primer terjadi melalui pompa Na+ K+ . Di dalam sitoplasma konsentrasi kalium lebih tinggi dari pada konsentrasi natrium sedangkan di luar sel sebaliknya konsentrasi natrium lebih tinggi dari pada kalium. Di dalam sitoplasma ATP akan di pecah menjadi ADP dan Pi. Keduanya akan menempel pada pompa Na+ K+. Kemudian pada saat ADP lepas dari pompa Na+ K+, maka 3 molekul kalium dari sitoplasma akan menempel pada pompa dan keluar dari sitoplasma. Bersamaan dengan itu 3 molekul kalium itu akan memberi sinyal kepada 2 molekul natrium di luar sel untuk menempel pada pompa. Setelah 2 molekul natrium menempel maka Pi akan lepas dari pompa dan natrium di dorong masuk kedalam sitoplasma. Hal ini akan berlangsung terus hingga konsentrasi natrium dan kalium di dalam maupun di luar sel mencapai keadaan seimbang. Setelah itu maka ADP dan Pi akan bergabung kembali di dalam sitoplasma menjadi ATP.Transport aktif sekunder berperan untuk memasukan molekul glukosa kedalam sitoplasma, sehingga di sebut juga transport glukosa. Di dalam sitoplasma konsentrasi molekul glukosa tinggi sedangkan di luar sel konsentrasi glukosa rendah. Glukosa dengan konsentrasi rendah di luar sel hanya dapat masuk kedalam sitoplasma bila melekat pada natrium dengan tanpa menggunakan ATP. Hal ini karena konsentrasi natrium di luar sel tinggi. Bila sudah masuk ke dalam sitoplasma maka ion natrium akan di lepas dan di keluarkan dari sitoplasma dengan menggunakan transport aktif primer. Transport pasif Transport pasif adalah proses keluar masuk bahan-bahan kimia yang tidak memerlukan energy (ATP). Yang terrmasuk dalam proses transport pasif yaitu osmosis, difusi, difusi terfasilitasi dengan chanel protein, difusi terfasilitasi dengan carrier protein.Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membrane semipermeabel. Pelarut yang bersifat universal adalah air, sedangkan membrane semipermeabel atau selektif permeable adalah membrane yang hanya dapat dilalui oleh molekul tertentu. Jadi, osmosis adalah difusi air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membrane semi permeable.3Difusi adalah proses pergerakan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Molekul kecil yang tidak bermuatan akan lebih mudah berdifusi dibanding dengan molekul bermuatan (ion-ion), seperti Na+ dan Cl- karena membrane sel kurang permeabel terhadap ion-ion. Selain itu, zat yang dapat larut dalam lipid (molekul hidrofobik) lebih mudah berdifusi melalui membrane sel dibanding zat yang tidak larut dalam lipid (molekul hidrofilik).3Faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah sebagai berikut:a. Suhu; makin tinggi suhu, makin besar terjadinya difusi.b. Konsentrasi; makin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang berdifusi , makin besar terjadinya difusi.c. Ukuran molekul; makin besar ukuran molekul, makin lambat terjadinya difusi.d. Media; difusi diudara lebih mudah dari pada difusi dalam larutan.e. Luas permukaan; makin luas perrmukaan difusi, makin besar terjadinya difusi.4Difusi terfasilitasi dengan chanel protein membutuhkan media berupa protein agar bisa masuk dalam sitoplasma yaitu dengan cara bila ada rangsang (stimulus) dari protein maka transmembran itu akan terbuka sehingga molekul itu bisa masuk dalam sitoplasma. Sedangkan difusi terfasilitasi dengan carrier protein khusus membawa molekul glukosa. Dimana molekul glukosa hanya dapat masuk kedalam sitoplasma bila di bawa oleh protein.4

Endositosis Peristiwa endositosis adalah masuknya zat ke dalam sel sebagai akibat melekuknya membrane sel sehingga zat tersebut terjebak di dalam sel atau terbungkus oleh membrane sel. Endositosis yang terjadi bila zat yang dimasukan zat padat disebut fagositosis, bila yang dimasukan zat cair disebut pinositosis.5

EksositosisPeristiwa eksositosis adalah dikeluarkannya suatu zat yang terbungkus oleh membrane sel.5

Kesimpulan Makhluk hidup minimal mempunyai satu persamaan yang mendasar yaitu setiap makhluk hidup tersusun atas satuan atau unit terkecil yang disebut sel. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu: uniseluler dan multiseluler. Berdasarkan ada/tidaknya membrane inti, makhluk hidup dibagi menjadi dua yaitu: prokariotik dan eukariotik. Ada beberapa fungsi sel yang dikemukakan para ahli yaitu: sel sebagai kesatuan structural, kesatuan fungsional, kesatuan reproduksi, kesatuan pertumbuhan dan sel sebagai kesatuan penurunan sifat. Satu sel tersusun atas protoplasma. Protoplasma tersusun atas tiga bagian yaitu membrane sel, sitoplasma dan inti sel. Dan didalam sitoplasma terdapat organel-organel yaitu: mitokondria, reticulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, peroksisom, sitoskleton dan sentriol. Pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya terjadi karena adanya mekanisme transport zat melalui membrane sel yang berlangsung secara transportasi aktif dan transportasi pasif. Transportasi aktif dibagi menjadi dua yaitu transpotasi aktif primer dan transportasi aktif sekunder, sedangkan transportasi pasif dibagi menjadi empat yaitu: osmosis, difusi, difusi terfasilitasi dengan chanel protein, difusi terfasilitasi dengan carrier protein.

Daftar Pustaka1. Markam S. Kamus kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.h.182.2. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni W. Biologi 3. Jakarta: Esis; 2007.h.105-14.3. Susilowarno S, Mulyadi, Hartono RS, Mutiarsih ET, Murtiningsih, Umiyati. Biologi. Jakarta: PT Grasindo; 2007.h.1-26.4. Nurhayati N. Biologi. Bandung: CV. Yrama Widya; 2008.h.1-30.5. Albert B, Bray D, Lewis J, Raff M, Roberts K, Watson JD. Biologi molekuler sel. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; 2004.h.5-8.

8