Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hal. ke-1 dari 16
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7884 0200 [email protected]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo.com
Lautan Luas, Tbk Laporan Utama
Equity Valuation
30 Juni 2015
Target Harga
Terendah Tertinggi 1.095 1.300
Distribusi & Manufaktur Kimia
Kinerja Saham
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi
Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham Rp
Kode saham LTLS
Harga saham per 29 Juni 2015 775
Harga tertinggi 52 minggu terakhir 935
Harga terendah 52 minggu terakhir 423
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar) 1.459
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar) 659
Market Value Added & Market Risk
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham* (%)
PT Caturkarsa Megatunggal 56,05
Lainnya dan Publik (kurang dari 5%) 43,95 * per 31 Maret 2015
Pijakan yang kuat, Mewujudkan Masa Depan
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) merupakan distributor dan produsen bahan kimia dasar dan khusus terkemuka dengan keragaman yang sangat kaya dalam portofolio produknya. Bisnis Perusahaan telah mendapatkan manfaat dari pengalaman yang ekstensif lebih dari 60 tahun. LTLS telah berubah menjadi
perusahaan yang terintegrasi dan modern, yang terdiri dari distribusi, manufaktur, serta segmen pendukung & jasa. Melalui bisnis distribusi, LTLS telah mengembangkan jaringan prinsipal internasional lebih dari 100 prinsipal, kebanyakan dari mereka memiliki hubungan jangka panjang lebih dari 15 tahun dan telah menjadi distributor tunggal. LTLS juga mendistribusikan sekitar 1.000 jenis produk baik kimia dasar dan kimia khusus yang lebih ditekankan. Di sisi manufaktur, LTLS terus memperluas kapasitas produksi dan efisiensi operasional serta keragaman bahan kimia yang diproduksi sendiri. Perusahaan juga membentuk beberapa usaha patungan dengan prinsipal untuk mengamankan pasokan dan mengambil manfaat dari jaringan distribusinya yang telah mapan. Secara keseluruhan, LTLS mendistribusikan produk ke lebih dari 2.000 pelanggan industri pengguna akhir di seluruh Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-2 dari 16
Infrastruktur yang lebih baik, Paparan yang Lebih Banyak ke Berbagai
Industri yang Menguntungkan Meskipun melambat dalam beberapa tahun terakhir, alur pertumbuhan pertumbuhan Indonesia tetap mengesankan. Pendapatan per kapita nasional bruto negara ini telah terus meningkat dari USD2.200 di tahun 2000 menjadi USD3.524 di tahun 2014 (sumber: Bank Dunia). Hari ini, Indonesia adalah ekonomi terbesar urutan ke-10 di dunia dan merupakan anggota G-20. Indonesia telah membuat kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan, lebih dari separuh angka kemiskinan telah berkurang sejak tahun 1999, menjadi 11,3% pada tahun 2014. Pemerintah saat ini terus mendorong pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Setelah melakukan pengurangan subsidi BBM, APBN menciptakan ruang fiskal yang lebih besar untuk membiayai percepatan pembangunan infrastruktur dalam lima
tahun ke depan. Tahun ini saja, pemerintah telah mengalokasikan Rp290 triliun untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dasar melalui berbagai kementerian, di atas suntikan modal yang dianggarkan ke dalam beberapa BUMN, yang hasilnya terutama akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar seperti pelabuhan laut, kereta api dan jalan tol. Semua ini pada gilirannya akan membawa manfaat bagi bisnis distribusi dan logistik LTLS dan di titik tertentu akan berdampak pada penghematan biaya transportasi dan distribusi LTLS. Dalam beberapa tahun terakhir, LTLS telah memperbesar eksposur ke industri makanan & minuman, pengolahan air, dan personal & homecare. Selain prospek yang cerah yang diwakili oleh industri-industri tersebut, LTLS sekarang memiliki lebih
banyak ruang untuk memperluas marjin profitabilitas. Tumbuhnya populasi kelas menengah, meningkatnya daya beli, dan perkembangan pesat dari gerai ritel modern telah mendorong permintaan akan produk-produk makanan & minuman dan personal & homecare. Operasi Bisnis yang Terintegrasi, Pijakan yang Kuat dari Manufaktur LTLS menjalankan bisnisnya secara terintegrasi dengan baik dengan tiga segmen, yaitu distribusi, manufaktur, dan pendukung & jasa yang mendukung satu sama lain. Selain memiliki portofolio produk yang kaya serta jaringan regional fasilitas distribusi dan manufaktur, LTLS memiliki kapasitas yang memenuhi syarat untuk mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan prinsipal internasional. LTLS telah membuktikan bahwa model bisnis dan sinergi telah bekerja dengan baik, dimana
sekitar setengah dari pendapatan distribusi berasal dari fasilitas manufaktur sendiri atau prinsipal yang terafiliasi. Salah satu produk andalan terbarunya adalah non-dairy creamer (NDC), yang diproduksi oleh fasilitas manufaktur yang baru dioperasikan. LTLS akan mengoperasikan kapasitas produksi NDC tambahan pada akhir tahun 2016, membuat kapasitasnya menjadi tiga kali lipat. Fasilitas baru tersebut akan memungkinkan LTLS untuk menghasilkan varian NDC yang lebih beragam. Pertumbuhan Pendapatan Solid, Profitabilitas Meningkat Tahun lalu, meskipun pendapatan hanya tumbuh tipis 3% YoY, itu merupakan hasil yang menggembirakan, bila dibandingkan dengan penurunan 8% YoY pada tahun 2013. Selain itu, jika kita mengeluarkan high speed diesel HSD dari perhitungan
pendapatan, maka LTLS akan mencatatkan pertumbuhan yang kuat 12,7% YoY pada tahun 2014. Memasuki tahun ini, pendapatan melonjak sebesar 25% YoY untuk kuartal pertama, didorong oleh bisnis distribusi yang tumbuh 45% YoY. LTLS telah menunjukkan bukti yang kuat bahwa tindakan reorganisasi serta penyegaran strategi telah menempatkan Perusahaan pada lintasan pertumbuhan yang lebih cepat. Kedua bisnis manufaktur dan pendukung & jasa membukukan pertumbuhan lebih dari 20% YoY, sedangkan pendapatan distribusi tetap dalam keadaan yang solid. Meningkatnya kontribusi dari produk bermarjin tinggi telah mengangkat profitabilitas LTLS. Marjin kotor naik menjadi 17,3% pada tahun 2014 dari 16,3% pada tahun 2013, yang kemudian melaju marjin operasi berulang secara signifikan hingga 5,3% dari hanya 2,0% pada tahun 2013.
Utang Lebih Rendah, EBITDA Lebih Kuat Selama tiga tahun terakhir LTLS konsisten memperlihatkan kondisi keuangan yang membaik, terutama ditunjukkan oleh rasio gearing yang lebih rendah dan EBITDA yang kuat. Pada tahun 2014, rasio net-debt to equity hanya 1.0x, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 1.9x pada tahun 2011. Sementara itu LTLS mampu menghasilkan EBITDA sebesar Rp526 miliar pada tahun 2014, yang menyebabkan rasio net-debt to EBITDA turun menjadi 3.0x, dari 6,0x di tahun 2011.
PARAMETER INVESTASI
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-3 dari 16
Prospek Bisnis Kami berpandangan bahwa LTLS memiliki prospek yang cerah di masa yang akan
datang. Langkah-langkah reorganisasi dan penyegaran strategi memberikan hasil yang cukup meyakinkan bagi kami. Bisnisnya yang terintegrasi, kapasitas fabrikasi yang lebih kuat, dan lebih banyak paparan kepada industri yang menguntungkan adalah beberapa karakteristik kunci yang akan membawa Perusahaan menuju masa depan yang cerah. Kami percaya bahwa LTLS akan mendapatkan keuntungan dari prospek ekonomi Indonesia yang lebih baik, pertumbuhan yang kuat dari penduduk kelas menengah, dan langkah-langkah hilirisasi industri. Tabel 1: Ringkasan Kinerja
2012 2013 2014 2015P 2016P
Penjualan [Rp miliar] 6.214 5.735 5.888 6.791 7.815
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 142 174 275 214 260
Laba bersih [Rp miliar] 81 85 163 128 156
EPS [Rp] 52 55 104 82 100
Pertumbuhan EPS [%] 6,9 4,9 90,7 (21,2) 21,4
P/E [x] 7,1 6,6 8,7 9,4* 7,8*
PBV [x] 0,5 0,4 0,9 0,7* 0,6*
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
* Berdasarkan harga saham LTLS per 29 Juni 2015 – Rp775/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-4 dari 16
Ekonomi Domestik yang Membaik
Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih cepat setelah masa perlambatan pertumbuhan (4 tahun). Reformasi kebijakan untuk meningkatkan iklim investasi, reformasi subsidi BBM dan impor minyak serta dorongan yang kuat untuk percepatan pembangunan infrastruktur sosial dan fisik oleh pemerintah akan memacu pemulihan ekonomi dalam jangka menengah, meskipun adanya tantangan jangka pendek. Tantangan jangka pendek berpusat pada mempertahankan momentum reformasi, memperkuat pendapatan pemerintah, dan mendorong manufaktur berorientasi ekspor di tengah krisis ekonomi di Tiongkok dan pemulihan yang lambat di zona Euro. Perkembangan terakhir namun menunjukkan hasil yang menggembirakan; neraca perdagangan untuk bulan pertama tahun ini mencatatkan surplus, penyerapan anggaran lebih cepat dengan 18,5% vs 15,6% pada kuartal pertama tahun lalu.
Tabel 2: Indeks Daya Saing Global Negara-negara ASEAN
Negara 2011 2012 2013 2014
Singapura 2 2 2 2
Malaysia 21 25 24 20
Thailand 39 38 37 31
Indonesia 46 50 38 34
Vietnam 64 75 70 68
Filipina 75 65 59 52
Laos - - 81 93
Kamboja 97 85 88 95
Myanmar - - 139 134
Sumber: World Economic Forum, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sekilas Mengenai LTLS PT Lautan Luas Tbk (LTLS) memiliki kegiatan utama terlibat dalam distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Perusahaan mendistribusikan berbagai produk kimia dari berbagai prinsipal internasional yang terkenal serta bahan kimia yang diproduksi sendiri. Prinsipal internasional antara lain Honeywell, Dow Corning, DuPont, Stahl Asia, Uyemura, Lubrizol (BF Goodrich), Otsuka Chemical, Ansac, dan Dow (Morton) yang mana LTLS memiliki kemitraan jangka panjang, lebih dari 15 tahun. Secara keseluruhan, LTLS bekerjasama dan didukung oleh lebih dari 100 prinsipal internasional. Dengan pengalaman panjang di bidangnya, LTLS telah membentuk posisi yang kuat di pasar distribusi bahan kimia. Beberapa produk yang
memiliki cakupan pasar 40%-60% dalam negeri yaitu soda abu, asam sulfat, poly aluminum chloride (PAC), dan aluminium sulfat, dengan tiga bahan kimia terakhir merupakan produk yang diproduksi sendiri. Untuk mendukung bisnis distribusi, LTLS mengelola sejumlah cabang dan kantor perwakilan di kota-kota besar di seluruh Indonesia dan luar negeri (Tiongkok, Singapura, Vietnam, dan Thailand). Dalam bisnis manufaktur, LTLS memiliki kepemilikan saham di 17 fasilitas manufaktur di Indonesia, dua di Tiongkok, dan pabrik kimia pengolahan air di Vietnam. Secara keseluruhan, portofolio produk LTLS ini terdiri dari 1.000 produk dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industri pengguna akhir dari berbagai industri yang terletak di Indonesia dan kawasan Asia
Pasifik. Perusahaan juga mengoperasikan bisnis pendukung & jasa yang terdiri dari empat entitas yang menyediakan layanan laboratorium, manajemen rantai pasokan, solusi pengolahan air, dan teknologi informasi. Bisnis tersebut ditujukan untuk memperkuat integrasi bisnis secara keseluruhan dalam kelompok usaha.
Gambar 1: Operasi Bisnis Terintegrasi LTLS
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
INFORMASI USAHA
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-5 dari 16
Bisnis Distribusi: Jiwanya Perusahaan Bisnis distribusi menyumbang sekitar 52% dari total pendapatan dan tetap sebagai inti dari bisnis Perseroan. Kemampuan untuk membangun kemitraan jangka panjang
dengan prinsipal internasional telah menjadi faktor kunci keberhasilan LTLS untuk mempertahankan pijakan yang kuat di pasar. LTLS juga telah berhasil mengembangkan bisnis manufaktur dan mampu menghasilkan setengah dari pendapatan distribusi dari fasilitas manufaktur sendiri atau principal terafiliasi. Produk portofolio yang kaya serta model bisnis yang terintegrasi dalam kelompok usaha, merupakan titik kunci kekuatan. LTLS menikmati keuntungan dari keragaman produk kimia khusus serta produk berjenis seperti komoditas yang memiliki posisi yang kuat di pasar. Sejalan dengan aplikasinya yang luas dari produk-produknya yang didistribusikan, LTLS telah mampu mendistribusikan produk ke segmen industri yang beragam. Hal ini telah mendukung LTLS untuk tetap kokoh di tengah-tengah lingkungan ekonomi yang
sulit. Pasar domestik masih memegang kontribusi terbesar terhitung sekitar 86% dari pendapatan LTLS. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan lebih cepat, penjualan LTLS di pasar domestik akan terus tumbuh. Sementara itu, pasar luar negeri khususnya kawasan ASEAN dan Australia dengan kontribusi utama dari Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand juga akan terus bertumbuh.
Gambar 2: Pendapatan Distribusi Domestik dan Luar Negeri
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Bertujuan untuk memperkuat bisnisnya, LTLS telah membuat keputusan bisnis strategis untuk menghentikan distribusi high speed diesel (HSD) pada akhir tahun 2013, dan kemudian fokus pada produk-bermarjin tinggi. Meskipun bisnis ini
merupakan kontributor pendapatan yang signifikan, di mana menyumbang sekitar 15% dari bisnis distribusi LTLS, model bisnis dan marjin proftabilitas dianggap kurang baik untuk pertimbangan jangka panjang. Kami melihat ini adalah keputusan yang sangat baik. Kami juga melihat bahwa bisnis distribusi akan didorong oleh beroperasinya pusat distribusi baru yang terletak di Semper. Mengembangkan Pusat Distribusi Baru di Semper, Jakarta Utara LTLS sedang membangun sebuah gudang terpadu, yang akan menjadi pusat distribusi, di Semper, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas ini sedang dibangun di atas lahan seluas 42.000 meter persegi dengan total kapasitas 80.000 ton dan biaya investasi yang dianggarkan untuk pembangunan gudang dan infrastruktur sebesar USD11 juta. Pusat distribusi ini dimaksudkan untuk menggantikan gudang sewa
existing tersebar di banyak lokasi dan juga untuk melayani sebagai hub untuk tujuan ekspor (Australia, Selandia Baru, Bangladesh, Srilanka) serta untuk pasar lokal di bagian timur dan barat Jakarta. Terletak dekat dengan pelabuhan, fasilitas ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas distribusi LTLS tetapi juga akan menghasilkan efisiensi yang lebih baik dalam bisnis distribusi dengan konsep gudang terintegrasi dan biaya pergudangan yang lebih murah. Fasilitas ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2015.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-6 dari 16
Gambar 3: Pusat Distribusi Baru Jakarta
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pembangunan infrastruktur akan Mendukung Distribusi Bisnis Bisnis distribusi LTLS akan menjadi penerima manfaat dari percepatan pembangunan infrastruktur di negara ini, termasuk infrastruktur transportasi laut dan darat. Di sektor maritim, pemerintah berencana untuk membangun 24 pelabuhan di seluruh nusantara dalam upaya untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia. Sebagai
contoh, pemerintah telah mengoperasikan dua rute pelayaran sebagai bagian dari pengembangan jalur maritim di seluruh negeri, yaitu Sorong-Waisai dan Surabaya-Makassar, dan memperluas kapasitas pelabuhan penyeberangan Jawa-Sumatera bersama-sama dengan peluncuran kapal terbesar yang pernah melayani penumpang dan kendaraan bermotor melintasi selat Sunda. Pemerintah juga berencana untuk mempercepat pembangunan jalan tol dengan target membangun 1.562 km selama lima tahun ke depan. Saat ini, Indonesia mengoperasikan panjang gabungan jalan tol nasional 820 km, terutama di Pulau Jawa. Tabel 3: Daya Saing Logistik Global Negara-negara ASEAN
Negara 2012 2014
Singapura 1 5
Malaysia 29 25
Thailand 38 35
Vietnam 53 48
Indonesia 59 53
Filipina 52 57
Sumber: Bank Dunia, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memperkuat Kapasitas Manufaktur Kemampuan bisnis manufaktur LTLS berawal sejak tahun 1969. Sejak saat itu LTLS
telah memperluas kapasitas manufaktur dan juga keragaman bahan kimia yang diproduksi. Kemampuannya untuk memanfaatkan peluang di pasar kimia di Indonesia telah membuat produk manufaktur sendiri diterima dengan baik oleh pasar dan menjadi pemimpin pasar, yaitu asam sulfat, PAC, dan aluminium sulfat. Saat ini LTLS juga memiliki non-dairy creamer (NDC) sebagai produk unggulan baru yang diproduksi oleh fasilitas manufaktur yang baru dioperasikan. LTLS berencana mengoperasikan lini produksi lain dari NDC pada akhir tahun 2016 sehingga membuat kapasitas NDC menjadi tiga kali lipat kapasitas saat ini. Fasilitas baru ini akan memungkinkan LTLS untuk menghasilkan varian NDC yang lebih beragam. LTLS juga melihat prospek yang kuat dalam industri pengolahan air. Perusahaan berencana untuk menggandakan kapasitas produksi chloro hydrate aluminium yang
ada di anak perusahaan, PT Pacinesia Chemical Industry (PCI), pada tahun 2016. Melalui anak perusahaan yang sama, LTLS juga berencana untuk mengoperasikan fasilitas produksi baru yang memproduksi high pure liquid dan high pure powder, di pertengahan tahun. Secara total, LTLS saat ini mengelola 13 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi 7 yang memproduksi bahan kimia khusus. Baru-baru ini, LTLS berencana untuk merambah industri makanan & minuman lebih jauh dengan membentuk anak perusahaan baru yang bergerak dalam produksi glukosa, PT Lautan Sweetener Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-7 dari 16
Tabel 4: Fasilitas Manufaktur
No. Nama Perusahaan Didirikan Produk Kepemilikan
Anak usaha
1. PT Lautan Natural Krimerindo 2010 Non-dairy creamer 99,99%
2. Lautan Luas Vietnam Co. Ltd. 2008 Poly aluminum chloride - liquid and powder 100,00%
3. PT Metabisulphite Nusantara 2000 Sodium metabisulphite, sulfuric acid, gypsum 99,99%
4. PT White Oil Nusantara 2000 White oil 99,99%
5. PT Lautan Sulfamat Lestari 2000 Sulfamic acid 99,00%
6. PT Advance Stabilindo Industry 1994 Methyltin stabilizer, plastic additives, compound 99,00%
7. PT Pacinesia Chemical Industry 1984 Poly aluminum chloride - liquid and powder,
sulfur-powder, pentazol, white-spirit
99,98%
8. PT Liku Telaga 1979 Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate
(liquid and solid), potash alum
53,38%
9. PT Dunia Kimia Utama 1978 Sulfuric acid, aluminum sulfate 53,38%
10. PT Dunia Kimia Jaya 1977 Textile auxiliaris, band ply lubricant (BPL), chemical for paper, footwear, rubber/plastic,
agriculture application, water treatment chemical
99,90%
11. PT Indonesian Acids Industry 1969 Sulfuric acid, aluminum sulfate,potash alum 53,38%
12. PT Mahkota Indonesia 1969 Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate
(water glass), ferro sulfate, potash alum
53,38%
Afiliasi
1. PT Lautan Ajinomoto Fine
Ingredients
2012 Personal care 33,33%
2. PT Indonesian Ethanol Industry 2007 Pure ethanol 30,44%
3. Huaian Diamond Chemical
Industry Ltd.
2005 Nitric acid, ammonia 30,00%
4. Lautan Hongze Chemical Industry
Ltd.
2003 Sodium sulfate, MPD (meta phenylene diamine),
DMA (N,N-dimethylaniline)
47,54%
5. PT Roha Lautan Pewarna 1991 Dyes & pigment colours for all purpose
application
30,00%
6. PT Lautan Otsuka Chemical 1989 Azodicarbonamide (blowing agent) 30,00%
7. PT Findeco Jaya 1975 Branched alkyl benzene sulfonic acid, linear alkyl
benzene sulfonic acid
32,87%
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pertumbuhan Industri Makanan & Minuman yang Solid Industri makanan & minuman diperkirakan dapat dapat menghasilkan Rp1.000 triliun dalam nilai, ditopang oleh bertumbuhnya penduduk kelas menengah, meningkatnya
daya beli, dan perkembangan pesat perdagangan modern. Studi dari AC Nielsen menunjukkan bahwa 48% dari total belanja kelas menengah di Indonesia dihabiskan untuk fast moving consumer goods (FMCG) terutama makanan & minuman. Penelitian ini sejalan dengan data BPS yang mengungkapkan, selama sepuluh tahun terakhir, setengah dari rata-rata per kapita pengeluaran dihabiskan untuk makanan & minuman. Di sisi lain, makanan & minuman adalah penyumbang terbesar (sekitar 30%) untuk PDB sektor manufaktur non-minyak dan gas. PDB untuk industri ini juga termasuk yang tertinggi dari industri manufaktur lainnya. Oleh karena itu, kami melihat positif ekspansi LTLS di bahan baku makanan mempertimbangkan prospek industri makanan & minuman yang cerah. Tabel 5: Investasi di Industri Makanan & Minuman
2011 2012 2013 2014
Investasi domestik (Rp tn) 7,94 11,16 15,08 19,59
Investasi asing (USD mr) 1,10 1,78 2,11 3,13
Sumber: Kementrian Perindustrian, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pengembangan positif Industri Kimia dan Properti Dinamika industri kimia terkait erat dengan pembangunan ekonomi karena aplikasinya yang luas di hampir semua industri. Seiring dengan ekspektasi kami akan peningkatan pertumbuhan ekonomi negara ini, industri kimia juga diharapkan akan memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik. Kami melihat industri kimia memperoleh manfaat dari program hilirisasi yang didorong oleh pemerintah. Diperkirakan akan ada tujuh smelter yang akan beroperasi tahun ini, satu smelter aluminium dan enam smelter nikel. Investasi baru di industri kimia diperkirakan mencapai USD50 miliar sepanjang tahun ini, mencerminkan peluang dalam industri yang masih besar. Di sisi lain, permintaan akan pengolahan air terus berkembang kuat sejalan dengan pertumbuhan yang solid dari industri properti baik untuk perumahan, apartemen,
kantor, dan kawasan industri. Kami percaya perkembangan positif dari industri-industri tersebut akan memberikan lebih banyak peluang bagi LTLS untuk mendukung bisnisnya.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-8 dari 16
Segmen Pendukung dan Jasa, Rantai Penting untuk Bisnis yang Terintegrasi Segmen terakhir dalam operasi bisnis LTLS yang terintegrasi adalah pendukung & jasa. Segmen ini hanya menyumbang sekitar 10% dari total pendapatan LTLS, namun
kami memandang segmen ini memainkan peran penting dalam operasi bisnis Perusahaan secara keseluruhan. LTLS menempatkan khususnya fungsi rantai pasokan terpadu untuk segmen ini yang memberikan manfaat dalam hal biaya dan pengendalian. Meskipun demikian, segmen ini telah menjadi operasi bisnis yang independen sebab aliran utama pendapatan segmen ini berasal dari pihak ketiga. Sekitar 80%-90% dari pendapatan segmen pendukung & jasa berasal dari bisnis rantai pasokan terpadu. Jasa pada segmen ini meliputi pergudangan, transportasi, freight & forwarding, sewa armada, solusi TI untuk rantai pasokan, dan liquid bulk terminal. Jasa pergudangan dan transportasi merupakan penghasil pendapatan terbesar terhitung sekitar 70% dari pendapatan segmen ini, diikuti oleh jasa freight & forwarding (18%) dan jasa tank farm (6%). Sehubungan dengan kebijakan
pemerintah untuk menghapus subsidi BBM, LTLS melihat prospek permintaan yang lebih menjanjikan untuk bisnis tangki penyimpanan. Tahun lalu, pertumbuhan pendapatan dari segmen pendukung & jasa segmen melonjak 21% YoY tercatat sebesar Rp572 miliar.
Gambar 4: Pasar Logistik Transportasi Domestik
Sumber: Frost & Sullivan, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham &
Indexing Division
Tabel 6: Rencana Ekspansi LTLS
Perusahaan Produk/Jasa Kapasitas
Saat Ini
Penambahan
Kapasitas Investasi
Estimasi
Selesai
PT Lautan Natural
Krimerindo Non-dairy creamer 21,6k MT/tahun 40,0k MT/tahun USD 30 jt Akhir 2016
PT Pacinesia Chemical
Industry
Aluminum chloro hydrate 12,0k MT/tahun 12,0k MT/tahun USD 3 jt Mulai dari 2016
High pure liquid - 184,0k MT/tahun USD 7 jt Jun 2015
High pure powder - 20,0k MT/tahun
PT Bahana Prestasi Truk 688 unit 345 unit* Rp 175 mr 2018
PT Kujang Tirta Sarana Air bersih 270 m3/jam 90 m3/jam
PT Liku Telaga
Expansion
Aluminum sulfate solid 100,8k MT/tahun 36.0k MT/tahun USD 3 jt Akhir 2015
Aluminum sulfate liquid 59.4k MT/tahun -
* tidak semua merupakan murni penambahan, beberapa termasuk peremajaan
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Mengejar untuk Melayani Industri dengan Marjin yang Lebih Baik
Sekitar 60%-65% dari produk LTLS dipasarkan untuk memenuhi lima industri utama, yaitu makanan & minuman, pengolahan air, personal & homecare, kimia, dan pertanian. Pendapatan dari industri makanan & minuman dan pengolahan air telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir seiring dengan fokus LTLS pada pengembangan fasilitas manufaktur untuk melayani kedua industri tersebut. Strategi LTLS telah bekerja cukup berhasil, dimana pendapatan yang dihasilkan oleh lima industri telah melampaui kontribusi pendapatan dari industri pertambangan yang merupakan kontributor pendapatan yang signifikan pada beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam pandangan kami, dengan memperbesar eksposur ke industri makanan & minuman, pengolahan air, dan personal & homecare, LTLS memiliki lebih banyak ruang untuk meningkatkan marjin, selain prospek cerah yang ditawarkan oleh industri-industri tersebut. Ketiga industri telah tumbuh kokoh dalam beberapa tahun
terakhir.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-9 dari 16
Gambar 5: Segmentasi Pasar Distribusi
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham &
Indexing Division
Pendapatan Distribusi akan Membaik Dengan Pasti Penurunan pendapatan di segmen distribusi telah melambat sejak kuartal kedua 2014. Tahun 2014 penuh, pendapatan distribusi hanya turun sebesar 11% YoY dibandingkan dengan penurunan 21% YoY pada tahun 2013. 1Q2015 merupakan titik balik, ketika pendapatan distribusi melonjak 45% YoY. Hal ini mencerminkan
keberhasilan Perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dari segmen ini yang telah mampu menggantikan kontribusi bisnis high speed diesel (HSD). Kami percaya tren positif ini akan terus berlanjut; terlebih, saat ini sedang dibangun pusat distribusi, dan diharapkan dapat mendorong kinerja segmen distribusi segera sejak awal tahun 2016.
Gambar 6: Pendapatan Distribusi
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham &
Indexing Division
Pendapatan Manufaktur yang Bertumbuh Kuat secara Konsisten Pendapatan segmen manufaktur secara konsisten menunjukkan pertumbuhan yang kuat selama periode 2011-2014 (30% CAGR), sebagai hasil dari strategi untuk fokus kembali pada bahan kimia khusus. Hal itu juga didorong oleh ekspansi yang sukses dari fasilitas produksi yang menghasilkan non-dairy creamer, serta poly aluminum chloride. LTLS telah bergeser fokusnya ke arah manufaktur bahan kimia khusus untuk marjin yang lebih tinggi dan stabil. Rencana Perusahaan untuk menggandakan
kapasitas non-dairy creamer menjadi tiga kali dari 21,6k ton per tahun kapasitas saat ini, tetap sesuai dengan rencana. Non-dairy creamer diharapkan menjadi produk unggulan segera, dimana pada tahun 2014 sudah memberikan kontribusi 6% dari total pendapatan. Pemanfaaatannya yang luas di industri makanan & minuman seperti pada kopi instan, es krim, minuman bubble, permen, dan banyak lainnya membawa serta prospek permintaan. Pendapatan dari segmen manufaktur juga akan didorong dari penambahan kapasitas produksi poly aluminum chloride, efektif beroperasi pada
KEUANGAN
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-10 dari 16
2H15. Selanjutnya, akan ada dukungan lainnya dari produksi aluminum chloro hydrate, yang ekspansinya akan dimulai pada tahun 2016.
Gambar 7: Pendapatan Manufaktur
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham &
Indexing Division
Profitabilitas yang Membaik
Untuk tahun 2014 penuh, LTLS mencatatkan hasil yang baik dengan pendapatan naik 3% YoY dibandingkan dengan penurunan 8% YoY pada tahun 2013. Tahun lalu LTLS memberi bukti yang solid bahwa langkah-langkah reorganisasi serta penyegaran strategi telah menempatkan Perusahaan pada jalur yang benar untuk menikmati pertumbuhan yang lebih cepat dalam jangka menengah. Segmen manufaktur dan pendukung & jasa tumbuh dengan kokoh mencapai lebih dari 20% YoY, sedangkan pendapatan segmen distribusi tetap solid. Semua tindakan yang diambil dan strategi yang diterapkan oleh manajemen tampaknya juga telah meningkatkan profitabilitas LTLS. Marjin laba kotor naik menjadi 17,3% pada tahun 2014 dari 16,3% pada tahun 2013, terutama akibat peningkatan marjin laba kotor segmen distribusi ini. Marjin laba kotor naik menjadi 14,1% vs 11,2% pada tahun 2013. Hal ini membawa marjin
usaha berulang (recurring) menjadi 5,3% dari hanya 2,0% pada tahun 2013.
Gambar 8: Total Pendapatan Gambar 9: Marjin
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Kondisi Keuangan yang Lebih Kokoh Selama tiga tahun terakhir, LTLS telah menunjukkan kondisi keuangan yang membaik terutama ditunjukkan oleh rasio gearing yang lebih rendah dan EBITDA yang lebih
kuat. Pada tahun 2014, rasio net-debt to equity hanya 1.0x lebih rendah dari rasio 1,9x pada tahun 2011. Sementara itu, LTLS menghasilkan EBITDA yang signifikan sebesar Rp526 miliar pada tahun 2014, yang membawa rasio net-debt to EBITDA turun ke 3,0x, dari 6,0x di tahun 2011. Interest coverage ratio, yang diukur melalui rasio EBITDA to net-interest, meningkat menjadi 4.3x, naik lebih dari 150% dari rasio 2,6x di 2011. Di sisi lain, ukuran likuiditas, yang diwakili oleh current ratio, juga pada tren yang membaik, menjadi 1,2x vs 1.04x di tahun 2011. Kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, sementara ekspansi Perusahaan akan tetap sesuai dengan yang telah direncanakan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-11 dari 16
Gambar 10: Gearing Gambar 11: ROE dan Current Ratio
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi
Valuasi Saham & Indexing Division Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi
Valuasi Saham & Indexing Division
Tabel 7: Analisis SWOT S
um
b
e
r
:
P
e
fi
n
d
o
S
u
m
be
r
:
P
E
F
IN
D
O
D
i
v
i
si
V
al
u
a
si
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Operasi bisnis yang terintegrasi melalui segmen bisnis yang saling mendukung (distribusi, manufaktur, dan pendukung & jasa ).
Didukung oleh jaringan distribusi yang luas, mencakup kota-kota besar di
Indonesia, dan di kawasan, serta fasilitas manufaktur afiliasi dan milik sendiri.
Portofolio produknya meliputi ragam produk yang ektensif dengan basis pelanggan yang besar.
Beberapa produknya adalah pemimpin di ceruk pasar.
Sensitif terhadap volatilitas nilai
tukar pada tingkat tertentu meskipun LTLS akhirnya bisa meneruskannya kepada pelanggan.
Ketergantungan pada perekonomian Indonesia, sehubungan dengan
sekitar 80% sumber pendapatan LTLS masih berasal dari penerimaan dalam negeri.
Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
Dalam jangka menengah, kondisi ekonomi yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi lebih cepat akan mendorong permintaan yang kuat dari berbagai industri.
Pasar besar bahan kimia khusus yang masih belum berkembang dengan baik.
Terdapat backlog yang besar antara permintaan dan kegiatan manufaktur dalam negeri untuk bahan kimia dasar dan khusus.
Menurunnya barrier to entry pasar regional seiring rezim perdagangan bebas ASEAN yang mulai tahun ini.
• Profitabilitas dapat bervariasi secara
signifikan disebabkan oleh volatilitas PDB dan nilai tukar.
Pesaing multinasional baru yang juga bergerak dalam bisnis kimia yang
terintegrasi dengan nilai tambah yang lebih kompetitif.
ANALISIS SWOT
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-12 dari 16
Tabel 8: Ringkasan Kinerja LTLS dan Perusahaan Sejenisnya per 31 Desember 2014
LTLS AKRA BUDI TPIA*
Pendapatan [Rp miliar] 5.888 22.468 2.284 2.460
Laba kotor [Rp miliar] 1.019 1.732 277 117
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 275 993 43 25
Laba bersih [Rp miliar] 163 810 28 18
Total aset [Rp miliar] 4.669 14.792 2.479 1.924
Total liabilitas [Rp miliar] 3.111 8.831 1.564 1.054
Total ekuitas [Rp miliar] 1.558 5.961 915 869
Pertumbuhan [YoY]
Pendapatan [%] 2,7 0,6 (11,1) (1,8)
Laba kotor [%] 9,0 26,6 (9,9) 19,8
Laba sebelum pajak [%] 58,3 35,5 12,8 45,9
Laba bersih [%] 90,7 25,0 158,7 86,4
Profitabilitas
Marjin laba kotor [%] 17,3 7,7 12,1 4,8
Marjin laba sebelum pajak [%] 4,7 4,4 1,9 1,0
Marjin laba bersih [%] 2,8 3,6 1,2 0,7
ROA [%] 8,6 7,6 6,2 3,0
ROE [%] 12,9 13,3 3,1 2,1
Pendapatan [Rp miliar]
Laba kotor [Rp miliar]
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 0,7 0,6 0,6 0,5
Laba bersih [Rp miliar] 2,0 1,5 1,7 1,2
Market multiple
P/E [x] 8,7 19,9 15,7 43,9**
P/BV [x] 0,9 2,7 0,5 0,9**
Sumber: Perusahaan-perusahaan, Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division * dalam USD juta ** asumsi nilai tukar Rp12.440/USD
PERBANDINGAN INDUSTRI
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-13 dari 16
PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya.
Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham LTLS per tanggal 29 Juni 2015 dan Laporan Keuangan per tanggal 31 Maret 2015 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
Estimasi Nilai
Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,2% dan 10,6% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 9: Asumsi
Risk free rate [%]* 8,3
Risk premium [%]* 5,2
Beta [x]** 0,4
Cost of Equity [%] 10,6
Marginal tax rate [%] 25,0
WACC [%] 9,2
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
* per tanggal 29 Juni 2015
** PEFINDO Beta per 25 Juni 2015
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 29 Juni 2015 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,2%, adalah sebsar Rp1.132 – Rp1.359 per saham.
Dengan menggunakan metode GCM (P/EBITDA 3,2x dan P/BV 1,0x) adalah sebesar Rp1.002–Rp1.161 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp1.095 – Rp1.300 per lembar saham.
Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF
Konservatif Moderat Optimis
PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 389 409 429
PV of Terminal Value [Rp miliar] 2.973 3.129 3.286
Non-Operating Assets [Rp miliar] 234 234 234
Debt [Rp miliar] (1.830) (1.830) (1.830)
Number of Share [jutaan saham] 1.560 1.560 1.560
Fair Value per Share [Rp] 1.132 1.245 1.359
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
TARGET HARGA
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-14 dari 16
Tabel 11: Perbandingan GCM
LTLS ETWA BUDI TPIA OKAS Rata-rata
P/E [x] 3,0 N,A, 1,5 1,0 7,4 3,2
P/BV [x] 0,8 0,6 0,4 2,3 1,0 1,0
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM
Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Nilai [Rp]
P/E 3,2 311 - 1.002
P/BV 1,0 - 1.152 1.161
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 13: Rekonsiliasi Fair Value
Nilai Wajar per Saham [Rp]
DCF GCM Rata-rata
Batas atas 1.359 1.161 1.300
Batas bawah 1.132 1.002 1.095
Bobot 70% 30%
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-15 dari 16
Tabel 14: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Rp miliar 2012 2013 2014 2015P 2016P
Pendapatan 6.214 5.735 5.888 6.791 7.815
HPP (5.394) (4.800) (4.869) (5.621) (6.467)
Laba kotor 820 935 1,019 1,170 1,348
Beban usaha (551) (657) (602) (817) (936)
EBITDA 422 601 526 485 564
Laba sebelum pajak 142 174 275 214 260
Pajak (33) (46) (74) (53) (65)
Laba bersih 81 85 163 128 156
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 15: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Rp miliar 2012 2013 2014 2015P 2016P
Aset
Kas dan setara kas 118 148 236 184 161
Investasi jangka pendek 10 12 13 15 17
Piutang usaha 942 1.143 1.127 1.226 1.411
Piutang lain-lain 128 57 50 57 66
Persediaan 818 891 897 943 1.085
Aset lancar lainnya 88 148 181 209 241
Total aset lancar 2.104 2.400 2.504 2.635 2.982
Penyertaan saham 529 736 684 789 908
Aset tetap 1.072 1.107 1.147 1.386 1.611
Aset tidak berwujud 10 12 12 14 16
Aset tidak lancar lainnya 340 277 322 348 399
Total aset 4.055 4.532 4.669 5.171 5.916
Liabilitas dan ekuitas
Hutang jangka pendek 1.552 789 929 949 1.170
Hutang usaha 892 1.133 1.027 1.226 1.411
Kewajiban jangka
pendek lainnya 126 184 129 149 172
Total kewajiban
jangka pendek 2.571 2.106 2.085 2.325 2.753
Hutang jangka panjang 261 932 904 915 926
Kewajiban jangka
panjang lainnya 89 104 122 135 155
Total liabilitas 2.921 3.142 3.111 3.375 3.834
Total ekuitas 1.134 1.390 1.558 1.797 2.082
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 12: P/E dan P/BV
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 13: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 16: Rasio-rasio Utama
2012 2013 2014 2015P 2016P
Pertumbuhan [%]
Pendapatan 12,4 (7,7) 2,7 15,3 15,1
Laba sebelum pajak 18,4 22,0 58,3 (22,2) 21,4
EBITDA 43,4 42,3 (12,5) (7,7) 16,2
Laba bersih 6,9 4,9 90,7 (21,2) 21,4
Pertumbuhan [%]
Marjin laba kotor 13,2 16,3 17,3 17,2 17,3
Marjin laba sebelum
pajak 2,3 3,0 4,7 3,1 3,3
Marjin EBITDA 6,8 10,5 8,9 7,1 7,2
Marjin laba bersih 1,3 1,5 2,8 1,9 2,0
ROA 7,0 6,5 8,6 6,8 7,0
ROE 9,6 9,2 12,9 8,9 9,4
Likuiditas [x]
Rasio lancar 0,8 1,1 1,2 1,1 1,1
Quick Ratio 0,5 0,7 0,8 0,7 0,7
Solvabilitas [x]
Liabilities to equity 2,6 2,3 2,0 1,9 1,8
Liabilities to asset 0,7 0,7 0,7 0,7 0,6
Sumber: PT Lautan Luas Tbk,, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
30 Juni 2015 Hal. ke-16 dari 16
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Research and Consulting bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang berhubungan dengan cakupan Jasa kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima
sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Research and Consulting - Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
Page 1 of 16
Contact: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7884 0200 [email protected]
“Disclaimer statement in the last page is an
integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk Primary Report
Equity Valuation
June 30, 2015
Target Price
Low High 1,095 1,300
Chemical Distribution & Manufacturing
Stock Performance
Source: Bloomberg, PEFINDO Research & Consulting - Equity
& Index Valuation Division
Stock Information IDR
Ticker code LTLS
Market price as of June 29, 2015 775
Market price – 52 week high 935
Market price – 52 week low 423
Market cap – 52 week high (bn) 1,459
Market cap – 52 week low (bn) 659
Market Value Added & Market Risk
Source:PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting
- Equity & Index Valuation Division
Shareholders* (%)
PT Caturkarsa Megatunggal 56.05
Others and Public (less than 5%) 43.95 *as of March, 31, 2015
Strong Foothold, Shaping the Future
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) is a leading distributor and manufacturer of
basic and specialty chemicals with a very rich variety within its products portfolio. The business has benefited from its extensive experience of more than 60 years. It has been transformed to be an integrated and modern company, which consists of distribution, manufacturing, as well as support & services segments. Through its distribution business, LTLS has developed a network of international principals of more than 100 principals, most of them has long term relationship of more than 15 years and has been the sole distributor. It also distributes around 1,000 types of products both basic and emphasizing in its specialty chemicals. On the manufacturing side, LTLS continues to expand its production capacity and its operational efficiency as well as the variety of its own produced chemicals. It has also
formed several joint ventures with its principals to secure supply and take benefit from its established distribution network. In entirety, LTLS distributes the products to more than 2,000 industrial end-user customers across Indonesia and the Asia-Pacific region.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 2 of 16
Better Infrastructure, More Exposure to Profitable Industries Despite slowing down in recent years, Indonesia’s growth trajectory remains impressive. The country’s gross national income per capita has steadily risen from USD2,200 in 2000 to USD3,524 in 2014 (source: World Bank). Today, Indonesia is the world’s 10th largest economy in the world and member of G-20. It has made enormous gains in poverty reduction, more than halving the poverty rate since 1999, tp 11.3% in 2014. The current administration is pushing infrastructure development in the country. Following the cutback on fuel subsidies, the state budget creates a greater fiscal space to finance the acceleration of infrastructure development in the next five years. This year alone, the government has allocated some IDR 290 trillion to finance basic
infrastructure projects through various ministries, on top of the budgeted capital injection into several state-owned enterprises, which proceeds will mainly be used to finance major infrastructure projects such as seaports, railways and toll roads. All this will in turn benefit LTLS’s distribution and logistics business and at some point will save LTLS’s transportation and distribution costs. In recent years, LTLS has enlarged its exposure to F&B, water treatment, and personal & homecare industries. Besides the bright prospects represented by those industries, LTLS has now a more room to expand its profitability margins. The growing middle class population, increasing purchasing power, and rapid development of modern retail outlets has boosted demand for F&B and personal & homecare products.
Integrated Business Operation, Strong Foothold from Manufacturing LTLS runs its business in a well-integrated fashion with three segments, i.e. distribution, manufacturing, and support & services supporting each other. Besides having a rich products portfolio as well as regional network of distribution and manufacturing facilities, LTLS has a qualified capacity to develop long-term partnership with international principals. LTLS has proven that the business model and synergies have worked well, whereby around half of its distribution revenues comes from own manufacturing or affiliated principals’ facilities. One of its new flagship product is non-dairy creamer (NDC), manufactured by its newly operated manufacturing facility. LTLS is going to operate another NDC production capacity at end of 2016, making its capacity tripled. This new facility will enable LTLS to produce
more variants of NDC. Solid Revenue Growth, Increasing Profitability Last year, despite the slight revenue growth of 3% YoY, it was an encouraging result, nonetheless, compared to a 8% YoY drop in 2013. Moreover, if we took out high speed diesel (HSD) from the revenue calculation, then LTLS would have recorded a strong growth of 12.7% YoY in 2014. Entering this year, the revenue soared by 25% YoY for the first quarter, driven by its distribution business that grew 45% YoY. LTLS has demonstrated solid evidence that its reorganization measures as well as refreshed strategies is putting the Company on a faster growth trajectory. Both manufacturing business and support & services business hit more than 20% YoY growth, while
distribution revenue remained in a solid state. Increasing contribution from high margin products has lifted up its profitability. Its gross margin rose to 17.3% in 2014 from 16.3% in 2013, which then drove recurring operating margin significantly up to 5.3% from only 2.0% in 2013. Lower Gearing, Stronger EBITDA For the last three years LTLS consistently saw an improving financial condition, particularly indicated by lower gearing ratio and stronger EBITDA. In 2014, its net-debt to equity ratio was only 1.0x, much lower than that of 1.9x in 2011. Meanwhile LTLS was able to generate EBITDA of IDR526 billion in 2014, which brought the net-debt to EBITDA ratio down to 3.0x, from 6.0x in 2011.
INVESTMENT PARAMETER
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 3 of 16
Business Prospects We are of the view that LTLS represents a bright prospect ahead. The results from its reorganization measures and refreshed strategy are quite convincing for us. Its
integrated business, stronger manufacturing capacity, and more exposure to profitable industries are some key characteristics that will bring the Company to a bright future. We believe that LTLS will benefit from a better outlook of the Country’s economy, a strong growth of middle class population, and industries’ down streaming measures. Table 1: Performance Summary
2012 2013 2014 2015P 2016P
Revenue [IDR bn] 6,214 5,735 5,888 6,791 7,815
Pre-tax profit [IDR bn] 142 174 275 214 260
Net profit [IDR bn] 81 85 163 128 156
EPS [IDR] 52 55 104 82 100
EPS growth [%] 6.9 4.9 90.7 (21.2) 21.4
P/E [x] 7.1 6.6 8.7 9.4* 7.8*
PBV [x] 0.5 0.4 0.9 0.7* 0.6*
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
*Based on LTLS’ share price as of June 29, 2015 – Rp 775/share
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 4 of 16
Improving Domestic Economy
In medium-term, Indonesia’s economy is expected to grow faster after a period of decelerating growth (4 years). Policy reform to improve investment climate, reform of fuel subsidies and oil import as well as strong push for acceleration of social and physical infrastructure development by the government will spur economic recovery in the medium term, despite near-term challenges. The short-term challenges center on maintaining reform momentum, bolstering government revenue, and propelling export-oriented manufacturing amidst economic downturn in China and slow recovery in Euro zone. Recent developments however show encouraging results; trade balance for the first months of this year recorded a surplus, faster budget absorption by 18.5% vs. 15.6% in first quarter of last year. Table 2: ASEAN Countries Global Competitiveness Index
Country 2011 2012 2013 2014
Singapore 2 2 2 2
Malaysia 21 25 24 20
Thailand 39 38 37 31
Indonesia 46 50 38 34
Vietnam 64 75 70 68
Philippines 75 65 59 52
Laos - - 81 93
Cambodia 97 85 88 95
Myanmar - - 139 134
Source: World Economic Forum, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
LTLS in a Brief PT Lautan Luas Tbk (LTLS) has primary activity that is engaged in distributing and manufacturing basic and specialty chemicals. The Company distributes a wide range of chemical products from various well-known international principals as well as its own manufactured chemicals. The international principals among others are Honeywell, Dow Corning, DuPont, Stahl Asia, Uyemura, Lubrizol (BF Goodrich), Otsuka Chemical, Ansac, and Dow (Morton) with whom LTLS has a long-term partnership, more than 15 years. In total, LTLS is in cooperation and supported by more than 100 international principals. With its long experience in the field, LTLS has established a strong position in the chemical distribution market. Some of its products has market coverage of 40%-60% domestically i.e. soda ash, sulfuric acid, poly aluminum chloride (PAC), and aluminum sulfate, with the last three chemicals being own manufactured products.
To support the distribution business, it manages a number of branches and representative offices in major cities across Indonesia and overseas (China, Singapore, Vietnam, and Thailand). In the manufacturing business, LTLS has a stake in 17 manufacturing facilities in Indonesia, two in China, and a water treatment chemical manufacturing plant in Vietnam. Overall, LTLS’s product portfolio comprises of 1,000 products and serving more than 2,000 industrial end-user customers from diverse industries located across Indonesia and Asia Pacific region. The Company also operates support & services business that comprises four entities providing laboratory services, supply chain management, water treatment solutions, and information technology. This business is aimed at strengthening the overall business integration in
the group.
Figure 1: LTLS Integrated Business Operation
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
BUSINESS INFORMATION
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 5 of 16
Distribution Business: the Soul of the Company Distribution business contributes around 52% of total revenue and remains as the core of the Company’s businesses. The ability to build long-term partnership with its
international principals has been the key success factor for LTLS to maintain strong foothold in the market. It also has successfully developed the manufacturing business and been able to generate half of its distribution revenue from its own manufacturing or affiliated principals’ facilities. A rich products portfolio as well as an integrated business model within the group, is another key strength point. LTLS enjoys advantages from its wide variety of specialty chemical products as well as commodity type products that have a strong position in the market. In line with the broad application of its distributed products, LTLS has been able to distribute the products to diverse industrial segments. This has underpinned LTLS to stay robust amidst tough economic environment. The domestic market still holds the largest stake accounting for about 86% of LTLS’s revenue. Along with expected faster
economic growth, LTLS’s sales in domestic market will continue to grow. Meanwhile, its overseas market particularly the ASEAN region and Australia with major contributions from Vietnam, Malaysia, Singapore and Thailand will continue to grow as well.
Figure 2: Domestic and Overseas Distribution Revenue
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Aiming at strengthening the business, it has made a strategic business decision to cease the distribution of high speed diesel (HSD) by the end of 2013, and then to focus on high-margin products. Although this business was among significant revenue contributors, where it has been accounting for around 15% of LTLS’s distribution
business, the business model and proftability margins are considered unfavorable for long-term considerations. We think this is a very good decision. We also see that distribution business will be boosted by the operation of its new distribution center, located in Semper. Developing a New Distribution Center in Semper, North Jakarta LTLS is currently building an integrated warehouse, which will become a distribution center, in Semper, Tanjung Priok, North Jakarta. This facility is being built on an area of 42,000 sqm with total capacity of 80,000 tons and budgeted investment cost for the warehouse building and its infrastructure of USD11 million. It is intended to replace the existing rental warehouses scattered in many locations and also to serve as a hub for export destinations (Australia, New Zealand, Bangladesh, Srilanka) as
well as for local market on the east and western part of Jakarta. Situated close to the seaport, this facility will not only improve LTLS’s distribution capacity but will also yield better efficiency in the distribution business due to its integrated warehouses concept and less warehousing costs. The facility is expected to be completed at end of 2015.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 6 of 16
Figure 3: Jakarta New Distribution Center
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division Infrastructure Development to Favor Distribution Business LTLS distribution business will be a beneficiary of the acceleration of infrastructure development in the Country, including the sea and land transportation infrastructure.
In maritime sector, the government plans to develop 24 seaports across archipelago in a bid for bringing down the Country’s logistic costs. For example, the government has operated two shipping routes as part of the development of maritime line across the country, i.e. Sorong-Waisai and Surabaya-Makassar, and expanded the capacity of the Java-Sumatera crossing port together with the launch of the biggest vessels ever serving passengers and motor vehicles crossing Sunda straits. The government also plans to accelerate toll road development with a target of constructing 1,562 km for the next five years. Currently, the country runs a combined length of 820 km national toll road, mainly in Java island. Table 3: ASEAN Countries Global Logistics Competitiveness
Country 2012 2014
Singapore 1 5
Malaysia 29 25
Thailand 38 35
Vietnam 53 48
Indonesia 59 53
Philippines 52 57
Source: World Bank, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Strengthening Manufacturing Capacity LTLS’s manufacturing capability originated in 1969. Since then it has expanded its manufacturing capacity as well as the variety of chemicals produced. Its ability to tap opportunities in chemical market in Indonesia has made its own manufactured products well accepted by the market and the market leaders, ie. sulfuric acid, PAC, and aluminum sulfate. Now LTLS also has non-dairy creamer (NDC) as its new flagship product manufactured by its newly operated manufacturing facility. LTLS plans to operate another NDC production line at end of 2016 making the NDC capacity to triple the current capacity. This new facility will enable LTLS to produce more variant of NDC.
LTLS also sees a strong prospect in water treatment industry. It plans to double its aluminum chloro hydrate production capacity at its subsidiary level, PT Pacinesia Chemical Industry (PCI), in 2016. Through the same subsidiary, LTLS also plans to operate a new production facility producing high pure liquid and high pure powder, by mid of the year. In total, LTLS currently manages 13 subsidiaries and 7 affiliates that manufacture specialty chemicals. Recently, LTLS is planning to penetrate F&B industry further by establishing a new subsidiary engaged in the production of glucose, PT Lautan Sweetener Indonesia.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 7 of 16
Table 4: Manufacturing Facilities
No. Company Name Est. Product Own.
Subsidiaries
1. PT Lautan Natural Krimerindo 2010 Non-dairy creamer 99.99%
2. Lautan Luas Vietnam Co. Ltd. 2008 Poly aluminum chloride - liquid and powder 100.00%
3. PT Metabisulphite Nusantara 2000 Sodium metabisulphite, sulfuric acid, gypsum 99.99%
4. PT White Oil Nusantara 2000 White oil 99.99%
5. PT Lautan Sulfamat Lestari 2000 Sulfamic acid 99.00%
6. PT Advance Stabilindo Industry 1994 Methyltin stabilizer, plastic additives, compound 99.00%
7. PT Pacinesia Chemical Industry 1984 Poly aluminum chloride - liquid and powder,
sulfur-powder, pentazol, white-spirit
99.98%
8. PT Liku Telaga 1979 Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate
(liquid and solid), potash alum
53.38%
9. PT Dunia Kimia Utama 1978 Sulfuric acid, aluminum sulfate 53.38%
10. PT Dunia Kimia Jaya 1977 Textile auxiliaris, band ply lubricant (BPL), chemical for paper, footwear, rubber/plastic,
agriculture application, water treatment chemical
99.90%
11. PT Indonesian Acids Industry 1969 Sulfuric acid, aluminum sulfate,potash alum 53.38%
12. PT Mahkota Indonesia 1969 Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate
(water glass), ferro sulfate, potash alum
53.38%
Affiliates
1. PT Lautan Ajinomoto Fine
Ingredients
2012 Personal care 33.33%
2. PT Indonesian Ethanol Industry 2007 Pure ethanol 30.44%
3. Huaian Diamond Chemical
Industry Ltd.
2005 Nitric acid, ammonia 30.00%
4. Lautan Hongze Chemical Industry
Ltd.
2003 Sodium sulfate, MPD (meta phenylene diamine),
DMA (N,N-dimethylaniline)
47.54%
5. PT Roha Lautan Pewarna 1991 Dyes & pigment colours for all purpose
application
30.00%
6. PT Lautan Otsuka Chemical 1989 Azodicarbonamide (blowing agent) 30.00%
7. PT Findeco Jaya 1975 Branched alkyl benzene sulfonic acid, linear alkyl
benzene sulfonic acid
32.87%
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Solid Growth of Food & Beverage Industry F&B industry is expected to generate IDR1,000 trillion in value, sustained by the growing middle class population, increasing purchasing power, and rapid development of modern trade. The study from AC Nielsen shows that 48% of total middle class’ spend in Indonesia is for fast moving consumer goods (FMCG) especially F&B. This study is in line with BPS data which reveals, for the last ten years, half of average per capita spend is for F&B. On the other hand, F&B is the largest contributor (about 30%) to GDP’s non-oil and gas manufacturing sector. GDP for this industry is also among the highest of other manufacturing industries. Therefore, we positively view LTLS’ expansion into food ingredients for the bright prospect of F&B industry. Table 5: Investment in F&B Industry
2011 2012 2013 2014
Domestic investment (IDR tn) 7.94 11.16 15.08 19.59
Foreign investment (USD bn) 1.10 1.78 2.11 3.13
Source: Ministry of Industry, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Positive Development of Chemical and Property Industries The dynamic of chemical industry is closely related to the economic development for its wide application to almost all industries. As we expect an improvement in the country’s economic growth, chemical industry is expected also to pose better growth prospect. We see this industry to have benefits from the industries’ down streaming program encouraged by the government. It is expected there will be seven smelters to be operating this year, one aluminum smelter and six nickel smelters. New investment in chemical industry is expected to total USD50 billion throughout this year, reflecting opportunities in the industry that remains great. On the other hand, the demand on water treatment continues to expand strongly in line with a solid growth of property industry either for housing, apartments, offices, and industrial estates. We believe
such positive development of the industries will provide more opportunities for LTLS to support its business.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 8 of 16
Support and Services Segment, a Key Link for Integrated Business The last segment in LTLS’ integrated business operation is support & services. This segment only accounts for around 10% of LTLS’s total revenue, however we are in the
view that it plays a significant role in the overall business operations. LTLS puts particularly the integrated supply chain functions to this segment which provide benefits in terms of cost and control. Despite so, this segment has already been an independent business operation as the segment major revenue stream comes from third parties. About 80%-90% of the support & services segment’s revenue comes from the integrated supply chain business. This segment of services includes warehousing, transportation, freight and forwarding, fleet rental, IT solution for supply chain, and liquid bulk terminal. Warehousing and transportation services are the largest revenue producer accounting for about 70% of the segment’s revenue, followed by freight & forwarding service (18%) and tank farm service (6%). With regard to the government
policy to lift fuel subsidy, LTLS sees a more promising demand prospect for its storage tank business. Last year, the revenue growth of support & services segment jumped 21% YoY to record IDR572 billion.
Figure 4: Domestic Transportation Logistics Market
Source: Frost & Sullivan, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Table 6: LTLS Expansion Plan
Company Product/Service Existing
Capacity
Additional
Capacity Investment
Estimated
Completion
PT Lautan Natural
Krimerindo Non-dairy creamer 21.6k MT/year 40.0k MT/year USD 30 mn End 2016
PT Pacinesia Chemical
Industry
Aluminum chloro hydrate 12.0k MT/year 12.0k MT/year USD 3 mn Start. from 2016
High pure liquid - 184.0k MT/year USD 7 mn Jun 2015
High pure powder - 20.0k MT/year
PT Bahana Prestasi Truck 688 units 345 units* IDR 175 bn 2018
PT Kujang Tirta Sarana Clean water 270 m3/hour 90 m3/hour
PT Liku Telaga
Expansion
Aluminum sulfate solid 100.8k MT/year 36.0k MT/year USD 3 mn End 2015
Aluminum sulfate liquid 59.4k MT/year -
* not all pure additional, some of the numbers also included for rejuvenation
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Pursuing to Serve Industries with Better Margin About 60%-65% of LTLS’ products are marketed to cater to five main industries, namely food & beverages (F&B), water treatment, personal & homecare, chemical, and agriculture. Revenue from F&B and water treatment industries have been growing rapidly for the last two years in line with LTLS’ focus on the development of its manufacturing facilities to serve the industries. Its strategy has worked quite successfully, whereby the revenue generated by the five industries has surpassed the revenue contribution from mining industry which was a significant revenue
contributor once. In addition, in our view, by enlarging its exposure to F&B, water treatment, and personal & homecare industries, LTLS has a more room to increase its margin, besides bright prospects offered by those industries. Those three industries have been growing robustly in the last few years.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 9 of 16
Figure 5: Distribution Market Segmentation
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Distribution Revenue to Improve Definitely The revenue declining in distribution segment has been decelerating since the second quarter of 2014. Full year 2014, the distribution revenue was down by 11% YoY compared to a 21% YoY drop in 2013. 1Q2015 turned it around, when distribution revenue surged by 45% YoY. This reflects the Company’s success to raise revenue from the segment that has been able to replace the contribution of high speed diesel (HSD) business. We believe this positive trend will continue going forward; moreover, a distribution center is now under development, and expected to boost distribution segment performance immediately since early 2016.
Figure 6: Distribution Revenue
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index
Valuation Division Consistent Strong Growth in Manufacturing Revenue The revenue from manufacturing segment consistently demonstrated a strong growth for the period 2011-2014 (30% CAGR), as a result of refocusing the strategy on specialty chemicals. It was also fueled by the successful expansion of the production facilities that produce non-dairy creamer, as well as poly aluminum chloride. LTLS has shifted its focus toward the manufacturing of specialty chemicals for their higher and stable margin. Its plan to triple non-dairy creamer capacity from 21.6k ton per year of current capacity, stays on track. Non-dairy creamer is expected to become a flagship product soon, where as in 2014 it already contributed 6% to the total revenue. Its wide application in the F&B industry such as for instant coffee, ice cream, bubble drink, candy, and many others brings with it the demand prospect. The revenue from
manufacturing segment will also be boosted from an additional production capacity of poly aluminum chloride, effectively operational in 2H15. Furthermore, there will be another drive from the production of aluminum chloro hydrate, which expansion will commence in 2016.
FINANCE
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 10 of 16
Figure 7: Manufacturing Revenue
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index
Valuation Division Soaring Profitability For full year 2014, LTLS recorded good results as its revenue was up 3% YoY compared to an 8% YoY slide in 2013. Last year LTLS gave us a solid evidence that its reorganization measures as well as its refreshed strategy has put the Company on the right path to enjoy faster growth in the medium run. Both manufacturing as well as support & services segments came in robust with more than 20% YoY growth, while
the distribution segment’s revenue remained solid. All the measures taken and strategy implemented by the management seem also to have improved LTLS’ profitability. Its gross margin rose to 17.3% in 2014 from 16.3% in 2013, particularly resulting from the increase in the distribution segment’s gross margin. The gross margin jumped to 14.1% vs. 11.2% in 2013. This brought its recurring operating margin up to 5.3% from only 2.0% in 2013.
Figure 8: Total Revenue Figure 9: Margins
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity
& Index Valuation Division Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity
& Index Valuation Division
Stronger Financial Condition For the last three years, LTLS has seen an improving financial condition particularly indicated by its lower gearing ratio and stronger EBITDA. In 2014, its net-debt to equity was only 1.0x much lower than the ratio of 1.9x in 2011. Meanwhile, LTLS generated significant EBITDA of IDR526 billion in 2014, which brought the net-debt to EBITDA ratio down to 3.0x, from 6.0x in 2011. The interest coverage ratio, measured by EBITDA to net-interest ratio, improved to 4.3x, an increase by more than 150% from 2011’s ratio of 2.6x. On the other hand, its liquidity measure, represented by current ratio, was also on an increasing trend, up to 1.2x vs. 1.04x in 2011. We expect such positive trend to continue in the years ahead, while the Company’s expansion will remain on its track.
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 11 of 16
Figure 10: Gearing Figure 11: ROE and Current Ratio
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Table 7: SWOT Analysis
Strength Weakness
Integrated business operation trough mutually supportive business segments (distribution, manufacturing, and support & services).
Supported by wide distribution network, covering major cities in Indonesia, and in the region, as well as the affiliates’ and own manufacturing facilities.
Its products portfolio covers an extensive range with a large customer base.
Some of its products are the market leaders in niche markets.
Sensitive to exchange rate volatility
to some degree although LTLS can eventually pass it to the customers.
Dependence on Indonesian economy, as about 80% source of
LTLS’s revenue still comes from domestic revenue.
Opportunity Threat
In medium-term, better economic
conditions and potentially faster economic growth which will lead to stronger demand from various industries.
Large market of specialty chemicals that remains undeveloped.
There is a large backlog between demand and domestic manufacturing activities for basic and specialty chemicals.
Lowering regional market barrier to entry along with ASEAN free trade
regime starting this year.
Profitability may vary significantly
due to GDP and exchange rate volatility.
New multinational competitor engage with the same integrated chemical business with more competitive value added.
Source: PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
SWOT ANALYSIS
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 12 of 16
Table 8: LTLS and Its Peers Performance Summary as of December 31, 2014
LTLS AKRA BUDI TPIA*
Revenue [IDR bn] 5,888 22,468 2,284 2,460
Gross profit [IDR bn] 1,019 1,732 277 117
Pre-tax profit [IDR bn] 275 993 43 25
Net profit [IDR bn] 163 810 28 18
Total asset [IDR bn] 4,669 14,792 2,479 1,924
Total liabilities [IDR bn] 3,111 8,831 1,564 1,054
Total equity [IDR bn] 1,558 5,961 915 869
Growth [YoY]
Revenue [%] 2.7 0.6 (11.1) (1.8)
Gross profit [%] 9.0 26.6 (9.9) 19.8
Pre-tax profit [%] 58.3 35.5 12.8 45.9
Net profit [%] 90.7 25.0 158.7 86.4
Profitability
Gross margin [%] 17.3 7.7 12.1 4.8
Pre-tax margin [%] 4.7 4.4 1.9 1.0
Net margin [%] 2.8 3.6 1.2 0.7
ROA [%] 8.6 7.6 6.2 3.0
ROE [%] 12.9 13.3 3.1 2.1
Leverage
Liabilities to assets [x] 0.7 0.6 0.6 0.5
Liabilities to equity [x] 2.0 1.5 1.7 1.2
Market multiple
P/E [x] 8.7 19.9 15.7 43.9**
P/BV [x] 0.9 2.7 0.5 0.9**
Source: Companies, Bloomberg, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
* in USD million ** exchange rate assumption of IDR12,440/USD
INDUSTRY COMPARISON
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 13 of 16
VALUATION
Methodology
We applied the Discounted Cash Flow (DCF) method as the main valuation approach considering that income growth is the value driver in LTLS instead of asset growth. Furthermore, we applied the Guideline Company Method (GCM) as a comparison method.
This valuation is based on 100% share price as of June 29, 2015, using LTLS’ financial report as of March 31, 2015, for our fundamental analysis.
Value Estimation
We used a Cost of Capital of 9.2% and Cost of Equity of 10.6% based on the following assumptions: Table 9: Assumption
Risk free rate [%]* 8.3
Risk premium [%]* 5.2
Beta [x]** 0.4
Cost of Equity [%] 10.6
Marginal Tax Rate [%] 25.0
WACC [%] 9.2
Source: Bloomberg, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
* as of June 29, 2015 ** PEFINDO Beta as of June 25, 2015
Target price for 12 months based on the valuation as of June 29, 2015, is as follows:
Using the DCF method with a discount rate assumption of 9.2% is IDR1,132 – IDR1,359 per share.
Using the GCM method (P/EBITDA 3.2x and P/BV 1.0x) is IDR1,002-IDR1,161 per share.
In order to obtain a value that represents both value indications, we have weighted both DCF and GCM methods by 70%:30%. Based on the above calculation, target price of LTLS for 12 months is IDR1,095-IDR1,300 per share.
Table 10: Summary of DCF Method Valuation
Conservative Moderate Optimistic
PV of Free Cash Flows – [IDR, bn] 389 409 429
PV Terminal Value – [IDR, bn] 2,973 3,129 3,286
Non-Operating Assets – [IDR, bn] 234 234 234
Net Debt – [IDR, bn] (1,830) (1,830) (1,830)
Number of Share, [mn shares] 1,560 1,560 1,560
Fair Value per Share, [IDR] 1,132 1,245 1,359
Source: PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
TARGET PRICE
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 14 of 16
Table 11: GCM
LTLS ETWA BUDI OKAS TPIA Avg.
P/EBITDA [x] 3.0 N.A. 1.5 1.0 7.4 3.2
P/BV [x] 0.8 0.6 0.4 2.3 1.0 1.0
Source: Bloomberg, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Table 12: Summary of GCM Method Valuation
Multiple [x] Est. EBITDA/share
[IDR]
Est. BV/share [IDR] Value [IDR]
P/EBITDA 3.2 311 - 1,002
P/BV 1.0 - 1,152 1,161
Source: Bloomberg, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
Table 13: Fair Value Reconciliation
Fair Value per Share [IDR]
DCF GCM Average
Upper limit 1,359 1,161 1,300
Bottom limit 1,132 1,002 1,095
Weight 70% 30%
Source: PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 15 of 16
Table 14: Consolidated Statements of Comprehensive Income
IDR bn 2012 2013 2014 2015P 2016P
Revenue 6,214 5,735 5,888 6,791 7,815
COGS (5,394) (4,800) (4,869) (5,621) (6,467)
Gross profit 820 935 1,019 1,170 1,348
Operating expense (551) (657) (602) (817) (936)
EBITDA 422 601 526 485 564
Pre-tax profit 142 174 275 214 260
Tax (33) (46) (74) (53) (65)
Net profit 81 85 163 128 156
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index
Valuation Division Table 15: Consolidated Statements of Financial Position
IDR bn 2012 2013 2014 2015P 2016P
Assets
Cash and cash
equivalents 118 148 236 184 161
Short-term investments 10 12 13 15 17
Trade receivables 942 1,143 1,127 1,226 1,411
Non-trade receivables 128 57 50 57 66
Inventories 818 891 897 943 1,085
Other current assets 88 148 181 209 241
Total current assets 2,104 2,400 2,504 2,635 2,982
Investments 529 736 684 789 908
Fixed assets 1,072 1,107 1,147 1,386 1,611
Intangible assets 10 12 12 14 16
Other non-current
assets 340 277 322 348 399
Total assets 4,055 4,532 4,669 5,171 5,916
Liabilities and equity
Short-term debts 1,552 789 929 949 1,170
Trade payables 892 1,133 1,027 1,226 1,411
Other short-term
liabilities 126 184 129 149 172
Total current
liabilities 2,571 2,106 2,085 2,325 2,753
Long-term debts 261 932 904 915 926
Other long-term
liabilities 89 104 122 135 155
Total liabilities 2,921 3,142 3,111 3,375 3,834
Total equity 1,134 1,390 1,558 1,797 2,082
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index
Valuation Division
Figure 12: P/E and P/BV
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation
Division
Figure 13: ROA, ROE and Total Assets Turnover
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation
Division Table 16: Key Ratios
2012 2013 2014 2015P 2016P
Growth [%]
Revenue 12.4 (7.7) 2.7 15.3 15.1
Pre-tax profit 18.4 22.0 58.3 (22.2) 21.4
EBITDA 43.4 42.3 (12.5) (7.7) 16.2
Net profit 6.9 4.9 90.7 (21.2) 21.4
Profitability [%]
Gross margin 13.2 16.3 17.3 17.2 17.3
Pre-tax margin 2.3 3.0 4.7 3.1 3.3
EBITDA margin 6.8 10.5 8.9 7.1 7.2
Net margin 1.3 1.5 2.8 1.9 2.0
ROA 7.0 6.5 8.6 6.8 7.0
ROE 9.6 9.2 12.9 8.9 9.4
Liquidity [x]
Current Ratio 0.8 1.1 1.2 1.1 1.1
Quick Ratio 0.5 0.7 0.8 0.7 0.7
Solvability [x]
Liabilities to equity 2.6 2.3 2.0 1.9 1.8
Liabilities to asset 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6
Source: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation
Division
“Disclaimer statement in the last page
is an integral part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
Lautan Luas, Tbk
June 30, 2015 Page 16 of 16
DISCLAIMER
This report was prepared based on trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its completeness, accuracy and adequacy. Therefore, we are not responsible for any investment decisions made based on this report. All assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments as of the reporting date, and those judgments are subject to change without further notice. We are not responsible for any mistakes or negligence that occurs by using th is report. Recent performance cannot always be used as a reference for future outcome. This report does not offer a recommendation to purchase or hold particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opinions in this report have been presented fairly as of the issuing date with good intentions; however, they could change at any time without further notice. The price, value or income of each share of the Company stated in this report might be lower than investor expectations, and investors may obtain returns lower than the invested amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such returns may fluctuate. As for companies whose shares are denominated in a currency other than Rupiah, foreign exchange fluctuation may reduce their share value, price or the returns for investors. This report does not contain any information for tax considerations in investment decision-making. The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value or a transaction price reference required by regulations. The share price target report issued by the PT PEFINDO Riset Konsultasi (“PRK”) or “PEFINDO Research & Consulting” is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares. It should not be considered as investment advice from the PRK and its scope of service to some parties, including listed companies, financial advisors, brokers, investment banks, financial institutions and intermediaries, does not correlate with receiving rewards or any other benefits from such parties. This report is not intended for any particular investor and cannot be used as part of an objective investment analysis of particular shares, an investment recommendation, or an investment s trategy. We strongly recommend investors to consider the suitability of the situation and conditions before making a decision in relation with the figures in this report. If necessary, consult with your financial advisor. PEFINDO keeps the activities of the Equity Valuation Division separate from its Ratings Division to preserve the independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies and procedures to maintain the confidentiality of non-public information received in connection with each analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the Reference Share Price Target Report as a whole are different from the processes, methodologies and databases used by PEFINDO in issuing ratings. This report was prepared and composed by PRK with the objective of enhancing the transparency of share prices of listed companies in the Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of influence from
any other party, including pressure or force either from IDX or the listed company reviewed. PRK earns a reward from IDX and the reviewed company for issuing this report twice a year. For further information, please visit our website at http://www.pefindo-consulting.co.id This report was prepared and composed by the PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation Division. In Indonesia, this report is published in our website and in the IDX website.