Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
i
LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM PEMAHAMAN
STUDI LANJUT SISWA DI SMAN 8 KOTA JAMBI
Skripsi
Di Ajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu
(S.1) Dalam Ilmu (Bimbingan Penyuluhan Islam)
Fakulltas Dakwah
Oleh :
SUCI REZA VAREFLI
UB 160255
JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
MOTTO
ت ٱلهذين ءامنوا منكم وٱلهذين أوتوا ٱلعلم درج يرفع ٱلله
“niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS.al-
mujadilah:11)1
1 Qs. Al-mujadilah. Ayat.11
vi
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebingungan siswa untuk memilih
sekolah lanjutan setelah lulus jenjang pendidikan SMA, ideal nya setiap siswa kelas
XII harus memiliki perencanaan yang matang sehingga dapat menentukan langkah
setelah menyelesaikan pendidikan jenjang selanjutnya sesuai bakat dan minatnya.
Melalui layanan bimbingan karir guru BK mengupayakan membantu siswa
memahamkan siswa untuk menentukan sekolah lanjutan dengan berbagi jenis
layanan.
Jenis penelitian ini adalah penelitain kualitatif deskriptif dengan
mendeskripsikan mengenai bagaimana layanan bimbingan karir dalam
meningkatkan pemahaman studi lanjut siswa SMAN 8 Kota Jambi. Ada pun
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi,
sedangkan analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi data.
Pelaksanaan bimbingan karir secara umum telah cukup baik
dilaksanakannya dengan indikasi-indikasi terlaksana kegiatan bimbingan karir baik
di segi perencanaan dan pelaksanaan. Adapun secara khusus dapat disimpulkan
pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMAN 8 Kota Jambi telah dilaksanakan
menggunakan delapan layanan yaitu layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan pembelajaran, layanan bimbingan kelompok, layanan
perorangan, layanan konsultasi dan mediasi.masing-masing layanan memiliki
fungsi dan tujuan masing-masing tujuan tersendiri, sedangkan permasalah ekstenal
berasal dari kurangnya dukuang dari orang tua, rendahnya tingkat ekonomi, dan
komunikasi antara guru bimbingan dengan orang tua. Sehingga dalam hal ini
diperlukan upaya agar hasil dari pelaksanaan bimbingan karir lebih efektif.upaya
yang dilakukan guru bimbingan karir adalah dengan memberikan stimulus-stimulus
yang positif, memberikan pencerahan, menjalani kerja sama yang baik dengan
berbagai pihak dan mengadakan konseling individual.
Kata kunci: Layanan bimbingan karir, pemahaman studi lanjut
vii
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
kedua orang tuaku, ayahku yang saya sayangi (fitri rusli) dan ibuku (heni hayati)
dengan penuh rasa cinta dan doa restu yang telah membesarkanku dan
mendidikku sejauh ini serta memberikan motivasi dan dukungan untuk kemajuan
daklam skripsi secara moril maupu material.
Buat adikku tersayang (melisa amanda) dan seluruh keluarga besarku
yang selalu memotivasi dalam pembuatan skripsi ini terimakasih atas doa dan
support kalian semua selama ini.
Untuk saudara-saudaraku shella fitriyani,dedy alamsyah,agus aja,
raden ibnu,norimirani,asril devi gulana. terimakasih sudah menjadi teman
diskusi dalam penyelesaian skripsi ini terimakasih juga trip-trip yang pernah kita
laluin, kenapa kepergian selalu memaklumi kesedihan? Karna pada akhirnya kita
sudah sama-sama mengerti bahwa beberapa hal memang gak bisa sama seperti
kita berangkat(tsana)
viii
viii
.
ix
ix
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
NOTA DINAS .................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI .................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah .................................................................... 1
B. Permasalahan ................................................................................... 4
C. Batasan masalah ............................................................................... 5
D. Tujuan dan kegunaan penelitian ...................................................... 5
E. Kerangka teori .................................................................................. 6
F. Metode penelitian ............................................................................. 19
G. Pemeriksaan keabsahan data ............................................................ 23
H. Studi relavan .................................................................................... 24
BAB II PROFIL SMAN 8 KOTA JAMBI ...............................................
A. Sejarah SMAN 8 Kota Jambi ........................................................... 27
B. Letak geografis SMAN 8 Kota Jambi .............................................. 27
C. Sarana dan prasarana SMAN 8 Kota Jambi ..................................... 27
D. Data siswa SMAN 8 Kota Jambi ..................................................... 29
E. Pendidikan dan tenaga kependidikan ............................................... 29
F. Visi, misi, tujuan SMAN 8 Kota Jambi ........................................... 30
G. Stuktur organisasi SMAN 8 Kota Jambi .......................................... 33
H. Stuktur pelayanan bimbingan konseling .......................................... 34
xi
xi
BAB III PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMAN
8 KOTA JAMBI
A. Pelaksanaan program layanan bimbingan konseling karir ............... 38
B. Fasilitas penunjang layanan bimbingan konseling karir .................. 46
BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM
MENGATASI KENDALA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING KARIR SISWA SMAN 8 KOTA JAMBI
A. Kendala yang dihadapi dalam pelakanaan bimbingan konseling karir
di SMAN 8 Kota Jambi .................................................................... 54
B. Solusi untuk meningkatkan hasil program layanan bimbingan
konseling karir ................................................................................. 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 64
B. Implikasi penelitian .......................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Siswa SMA Negri 8 Kota Jambi ................................. 28
Tabel 2.2 Jumlah peserta didik berdasarkan tingkat pendidikan ........ 28
Tabel 2.3 Stuktur Organisasi SMA Negri 8 Kota Jambi ...................... 34
Tabel 2.4 Struktur Pelayanan Bimbingan Karir .................................... 35
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merupakan suatu kenyataan para siswa yang tamat lulus dari SMA
atau SMP ada yang tidak melanjutkan pendidikanya, karena suatu sebab
yang tidak dapat dihindarkan, misalnya karena kemampuan, biaya tidak ada,
atau sebab-sebab yang lain. Karena siswa itu membutuhkan bimbingan
yang baik, khusunya yang berkaitan dengan pekerjaan. Namun disamping
itu bagi para siswa yang dapat melanjutkan pendidikannya, dari SMA ke
perguruan tinggi, dari SMP ke SMA, siswa yang memilih jurusan,
kesemuanya ini agar mendapat jurusan atau program studi yang tepat
membutuhkan pula bimbingan dari para pembimbing. Dengan demikian
seperti yang telah dipaparkan dalam memilih program studi dan khusunya
yang akan langsung terjun kedunia kerja diperlukan bimbingan karir secara
bijaksana.2
Pendidikan pada anak dapat dilakukan melalui lembaga formal dan
informal. Dalam lembaga formal melalui lembaga sekolah-sekolah
sedangkan lembaga informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang didalamnya terdiri
dari berbagai macam bentuk jenjang pendidikan yaitu mulai dari jenjang
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menegah pertama, sekolah
menegah atas kemudia dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pendidikan formal harus dapat menumbuh kembangkan anak sebagai
makhluk hidup melalui pembekalan dalam semua bidang studi. Melalui
pembekalan materi bidang studi anak dikembangkan logikanya. Sesuai
dengan jenis dan jenjangnya masing-masing, sehingga anak dapat berpikir
2 Bimo walgito, bimbingan dan penyuluhan disekolah, (yogyakarta: andi offset 1986)
hal.152
2
2
nalar. Untuk mencapai hal tersebut maka sekolah melalui guru-gurunya
harus mampu memberi pengalaman kepada anak dalam mengembangkan
konsep, prinsip, generalisasi, intelek, inisiatif, kreatifitas, kehendak, emosi,
tanggung jawab, keterampilan, dan lain-lain. Dengan perkataan lain sekolah
harus mampu menumbuh kembangkan ranah: kogitif, afektif, dan
psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup di
masyarakat maupun untuk kelanjutan studinya3
Sebagai salah satu pemahaman yang harus diketahui oleh siswa yang
sedang duduk di sekolah menegah atas adalah merencanakan pendidikan
dan pengembangan karir sesuai bakat dan minat yang mendorong keinginan
dan cita-citanya. Sehingga sudah pasti siswa yang menempuh jenjang
pendidikan menegah atas akan dihadapkan dengan masalah memilih
sekolah lanjutan, kesulitan mengenal dan mengembangkan potensi, bakat,
dan minat yang dimiliki serta kesulitan mengetahui kecenderungan arah
karir siswa.
Masalah-masalah memilih sekolah lanjutan yang akan dimasuki dan
memilih jurusan-jurusan disekolah lanjutan atas merupakan masalah-
masalah yang penting disekolah lanjutan atas. Hal ini dapat dimengerti
karna pada umumnya siswa-siswa sekolah lanjutan atas atau orang tuanya
tidak menyadari bahwa bila seseorang memilih suatu jurusan pendidikan,
ia mengurangi alternatif –alternatif yang tersedia dimasa depan. Walaupun
alternatif yang dimiliki siswa-siswa sekolah lanjutan atas terbatas, tetap
merupakan kesempatan untuk mempraktekan pengumpulan dan analisi
informasi tentang alternatif-alternatif, mengantisipasi hasil-hasilnya, dan
mengembangkan rencana-rencana keputusan. Karena dimensi-dimensi
seperti itu penting untuk keberhasilan pengembangan karir, maka keputusan
kurikuler yang diambil disekolah lanjutan atas merupakan kesempatan
untuk siswa-siswa mempertimbangkan bagaimana memaksimalkan
kebebasan untuk memilih dan bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan
3 Fuad ihsan, dasar-dasar pendidikan komponen MKDK, (Jakarta:rienaka cipta,1997)
hal.30
3
3
yang dilakukan masih ada waktu untuk mengubah pilihan dan membuat
perencanaan baru mengenai jalur pendidikan baru jika perlu.4
Sejalan dengan hal di atas, maka diperlukan pelaksanaan bimbingan
karir sejak dini untuk membantu merencanakan pendidikan dan karir.
Bimbingan karir adalah layanan yang diberikan kepada siswa untuk
merencanakan dan mengembangkan masa depan berkaitan dengan dunia
pendidikan maupun dunia karir. Bimbingam karir disekolah adalah upaya
untuk membantu individu atau siswa untuk memahami dan menggunakan
secara luas kesempatan-kesempatan pendidkan, jabatan, dan pribadi yang
mereka miliki atau mereka dapat mengembangkan sebagai suatu bentuk
bantuan yang sistematis.
Disini peran pihak sekolah khusunya guru BK sangat berpengaruh
dalam memberikan bimbingan karir bagi peserta didik terutama dalam
memberikan pemahaman bagi mereka untuk mencapai karir yang mereka
cita-citakan.5
Dalam konteks pendidikan upaya membantu siswa dalam
merencanakan pemilihan jabatan atau pekerjaan dimasa mendatang secara
tepat merupakan aspek yang sangat krusial, sehingga telah menempatkan
pentingnya layanan konseling karir bagi siswa. Bahkan apabila ditinjau dari
perspektif sejarah lahirnya bimbingan konseling tidak terlepas dari upaya
untuk membantu siswa-siswa untuk mendapatkan lapangan kerja yang
cocok sesudah mereka meninggalkan bangku sekolah, melalui gerakan
bimbingan jabatan atau masalah karir.6
Oleh karna itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
bidang bimbingan karir untuk memahamkan siswa agar mengetahui jenjang
pendidikan lanjutan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Peneliti
menggunakan subjek siswa SMA yang membutuhkan pengenalan
4 Mohammad thayeb manrihu, pengantar bimbingan dan konseling karir, (Jakarta:bumi
aksara 1992) hal.141 5 Khainifatur rohmah, layanan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA negri 1 depok sleman D.I yogyakarta, skripsi
(yogyakarta: jurusan BKI fakultas dakwah dan komunikasi, UIN sunan kalijaga,2015) hal.7 6 Singgih gunarsa, psikologi remaja (Jakarta:gunung mulia,2003) hal 24
4
4
bimbingan karir sejak dini untuk mempersiapkan masa depannya. Agar
tidak terjadi kebingungan untuk memilih jurusan ataupun dunia pekerjaan.
Jenis-jenis layanan bimbingan karir disesuaikan dengan siswa sekolah
menegah atas.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di
SMAN 8 Kota Jambi peneliti mendapatkan hasil data sementara dimana
peneliti hanya memfokuskan untuk kelas 12 saja mengingat untuk
melanjutkan studi lanjut dan lebih banyak membutuhkan layanan bimbingan
karir. SMAN 8 Kota Jambi terdiri dari 8 kelas untuk IPA dan 8 kelas untuk
IPS untuk yang kelas 12. Jumlah keseluruhan siswa kelas 12 terdiri dari 640
siswa. Dimana masih banyak siswa yang belum memahami tentang
bimbingan karir dan masih banyak siswa yang belum tau kemana setelah
lulus dari sekolah menengah atas.7
Dari hal diatas maka diperlukan bimbingan konseling karir secara
mendalam mengingat persaingan global yang begitu ketat terutama dalam
dunia karir, dan yang terpenting adalah peserta didik memandang
pekerjaannya ataupun karirnya sebagai sesuatu dalam dirinya, sehingga
karir tersebut dapat berkembang.
Berdasarkan pada pernyataan di atas bahwa masih banyak dari siswa
yang belum mengerti dan memahami tentang layanan bimbingan karir. Pada
tulisan kali ini peneliti ingin mengkaji tentang jenis layanan apa saja yang
digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir untuk meningkatkan
pemahaman studi lanjut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih dalam mengenai. “Layanan Bimbingan Karir Dalam Pemahaman
Studi Lanjut Siswa di SMA 8 kota jambi”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka rumusan masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
7 Observasi Awal Peneliti Di SMAN 8 Kota Jambi Pada Hari Senin 25 November 2019
5
5
1. Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan konseling karir di SMAN 8
Kota Jambi?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan konseling di
SMAN 8 Kota Jambi?
3. Bagaimana upaya guru dalam pemahaman studi lanjut pada siswa SMAN
8 Kota Jambi?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan mengingat keterbatasan
peneliti baik dari segi kemampuan,waktu, maka masalah diatas penulis
batasi hanya membahas tentang:
1. layanan apa yang digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir
untuk pemahaman studi lanjut siswa
2. penelitian hanya memfokuskan pada satu kelas saja dan ditujukan
sebanyak 7-10 siswa.
D. Tujuan dan kegunaan penelitian
Dari rumusan masalah tersebut maka peneliti mengemukakan tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan konseling karir terhadap
siswa di SMAN 8 Kota Jambi?
2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemahaman
siswa terhadap bimbingan konseling karir di SMAN 8 Kota Jambi?
3. Mengetahui upaya apa saja dalam pemahaman studi lanjut pada siswa
SMAN 8 Kota Jambi?
Dari tujuan penelitian tersebut diharapkan penelitian ini mampu
memberikan kegunaan bagi beberapa pihak yakni sebagai berikut:
1. Sisi akademis hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikir bagi
perkembangan ilmu bimbingan karir dan dapat dijadikan titik tolak bagi
penelitian lebih lanjut
2. Siswa dapat untuk memahami layanan bimbingan karir serta mampu
merencanakan karir sesuai dengan minat dan kemampuan siswa
6
6
3. Sekolah dapat menerapkan berbagai kebijaksanaan yang bersifat
mendukung untuk program bimbingan dan konseling khususnya layanan
bimbingan karir.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori sebagai pedoman bagi penulis dalam melakukan
penelitian guna untuk mengetahui maksud yang terkandung dalam judul
proposal dan menghindari penafsiran yang berbeda sehingga penulisan ini
terarah dan lebih baik maka skripsi ini sangat perlu untuk diperhatikan
kerangka teori dibawah ini.8
1. Layanan bimbingan karir
a) Pengertian layanan bimbingan karir
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai
wujud penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
sasaran layanan,yaitu peserta didik.9
Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada
para siswa dengan tujuan memperoleh penyesuaian diri, pemahaman
tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu menentukan pilihan
kerja dan menyusun perencanaan karir.10
Layanan bimbingan karir seperti halnya layanan yang lain
merupakan tanggung jawab bersama pelaksanaan pendidikan di
sekolah (kepala sekolah, pembimbing, guru/wali kelas, pustakawan,
dan staf lainya). Setiap personil yang terkait dan bertanggung jawab
terhadap layanan bimbingan karir perlu memahami tugas masing-
masing.11
8 Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Imiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS JAMBI,(Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi:2016) hal.57 9 Dewa ketut sukardi, pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah,(Jakarta:Rineka Cipta, 2010) hal.60 10 Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010) hal.15 11Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010) hal.26-27
7
7
b) Tujuan layanan bimbingan karir
Tujuan layanan bimbingan karir pada umumnya adalah untuk
membantu para siswa agar: 12
1) dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai
kemampuan, minat, sikap, dan cita-cita
2) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan
yang ada dalam masyarakat
3) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan
dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu
4) Menentukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang
mungkin disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan,
serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
para siswa dapat merencanakan masa depanya, serta menemukan
karir kehidupanya yang serasi dan sesuai.
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
karir bertujuan untuk membantu individu memperoleh kompetensi
yang diperlukan agar dapat menemukan perjalanan hidupnya dan
mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal dan
memberikan gambaran yang utuh sehingga siswa dapat memahami
diri, mampu menetukan arah pilihan karir dan pada akhirnya
membantu siswa dalam merencanakan masa depannya.13
c) Jenis layanan bimbingan karir
Layanan bimbingan karir dari seorang konselor sangat
diperlukan dalam usahamemberikan arahan dan petunjuk kepada
siswa dalam menentukan karir dimasa mendatang. Tanpa petunjuk
dan arahan dari konselor siswa tidak akan memperoleh gambaran
12 Bimo walgito, bimbingan konseling (konseling & karir), (yogyakarta: Andi ofset,2010)
hal.202 13 Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa, (malang: UIN Maliki Press,2010) hal.16-17
8
8
tentang masa depanya yang disesuaikan dengan bakat, potensi, dan
kemampuan yang dimiliki, sehingga dengan adanya layanan
bimbingan karir dan strategi konselor dalam mengembangkan karir
siswa, diharapkan lulusan memiliki sikap kemanirian yang dapat
diandalkan mampu untuk menghadapi persaingan era globalisasi dan
tantangan masa depan karir. Oleh karna itu konselor perlu menetepkan
tujuan-tujuan program bimbingan karir dengan sasaran yang jelas, dan
menetapkan kriteria yang dapat dikur dan dapat dipertanggung
jawabkan diantaranya perkembangan karir yang termasuk pemberian
informasi, baik informasi pendidikan, pekerjaan, maupun aspek
kehidupan lain yang pada dasarnya perkembangan karir tidak hanya
membantu siswa dalam mencapai dunia kerja saja, tetapi juga aspek-
aspek kehidupan yang lain sesuai dengan tugas-tugas perkembangan
siswa.14
Materi bimbingan karir dapat diangkat melalui ketujuh jenis
layanan. Diselenggarakanya masing-masing jenis layanan itu dengan
muatan materi karir sangat tergantung pada kebutuhan siswa,
sebagaimana dinyatakan atau diminta oleh siswa itu sendiri, atau
sebagaimana persepsi dan diyakini oleh guru pembimbing bahwa hal
itulah yang dibutuhkan siswa, atau sebagaimana dipersepsi oleh
pihak-pihak lain seperti kepala sekolah, orang tua, ataupun tokoh
masyarakat. Layanan-layanan yang dilaksanakan disekolah
sehubungan dengan bimbingan karir akan dijelaskan secara singkat
sebagai berikut:
1) Layanan orientasi dan informasi
Layanan ini berisi orientasi dan informasi umum yang
bersangkutan. Mulaidari ciri dan karakteristik khusus yang menjadi
isi, Nama-nama pekerjaan/jabatan, kondisi dan kemungkinan
pengembangan masing-masing jenis pekerjaan/jabatan serta
14 Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010) hal.10-11
9
9
pendidikan atau pelatihan yang diperlukan. Layanan ini biasanya
melalui ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Bisa juga melalui
peninjauan ke tempat lapangan kerja.
2) Layanan penempatan/penyaluran
Layanan penempatan atau penyaluran meliputi berbagai
materi mulai dari penempatan siswa kedalam jurusan atau program
studi tertentu, pengambilan mata pelajaran atau praktik. Layanan
penempatan atau penyaluran dilandasi oleh data hasil
pengungkapan kemampuan umum, bakat dan minat.
3) Layanan pembelajaran
Inti layanan pembelajaran ialah upaya agar siswa menguasai
sebaik-baiknya, secara optimal, ilmu pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang yang dimaksudkan. Kegiatan belajar
para siswa tidak boleh hanya dipandang dari sudut penguasaan
materi pelajaran semata-mata, nampun segi-segi lain seperti sikap
dan kebiasaan belajarnya, keterampilan teknis belajarnya dan
aspek-aspek psiko-fisik dari siswa harus mendapatkan perhatian
yang sama pula.
4) Layanan konseling perorangan
Konseling perorangan merupakan layanan yang sangat
khusus dalam keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling.
Layanan ini memerlukan pendekatan dan teknik-teknik khusus
yang secara khusus pula dimilki oleh guru pembimbing ahli yang
telah mempelajari teori dan teknik layanan tersebut dengan matang.
Oleh karna itu layanan konseling perorangan hanya dilakukan oleh
guru pembimbing yang memilki keahlian khusus.
5) Layanan bimbingan dan konseling kelompok
Kegiatan bimbingan kelompok dapat dimuati berbagai materi
dalam bimbingan tertentu yang topik-topik dapat disusun oleh
pembimbing atau dapat dimunculkan oleh para siswa anggota
kelompok. Berbeda dari layanan bimbingan kelompok , layanan
10
10
konseling kelompok menyangkut permasalahan pribadi siswa
secara perorangan. Masalah yang diungkapkan siswa itu bisa jadi
menyangkut masalah tertentu.15
d) Pelaksanaan bimbingan karir
Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian program layanan
yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang
lebih baik. Bimbingan konseling dilakukan disekolah-sekolah mulai
dari tingkat dasar, bahkan pra-sekolah, sampai pada tingkat tinggi.16
Setiap kegiatan perlu didahuli dengan pembuatan suatu program.
Hal ini agar yang apa yang menjadi tujuan semula dapat tercapai atau
sekurang-kurangnya membatasi penyimpangan yang terlalu jauh.
Sebab dengan pembuatan suatu program telah dipertimbangkan
dengan kondisi tempat, sekolah, kemampuan yang ada, fasilitas,
kesempatan, sasaran didik, personalia dan sebagainya.
Program bimbingan karir meliputi:17
1) Pelaksanaan bimbingan karir disekolah harus didasarkan kepada
hasil penelusuran yang cermat terhadap kemampuan dan minat
siswa serta pola dan jenis karir dalam masyarakat
2) Pemilihan dan penentuan jenis bidang karir didasarkan kepada
keputusan siswa sendiri melalui penelusuran kemampuan minat
serta pengenalan karir dalam masyarakat, baik karir yang telah
berkembang maupun karir yang mungkin dapat dikembangkan
dalam masyarakat.
3) Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan suatu proses yang
berjalan terus mengikuti pelaksanaan program pendidikan di
sekolah dan sebaiknya juga setelah tamat sekolah
15 Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010) hal.57-59 16 Hibana S.Rahman, bimbingan dan konseling pola.., hal.11 17 Ulifa rahmah, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010) hal.24
11
11
4) Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan perpaduan
pendayagunaan setinggi-tingginya potensi sisa dan potensi
lingkunganya.
5) Pelaksanaan bimbingan karir jangan sampai menimbulkan
tambahan beban pembiayaan yang berlebihan.
Pelaksanaan bimbingan karir harus menjalin hubungan kerjasama
antar sekolah, dan unsur-unsur diluar sekolah, dan bersifat saling
menunjang fungsi masing-masing serta mengarah kepada pencapaian
tujuan pembinaan generasi muda yang diharapkan.18
e) Layanan bimbingan karir ditinjau dari pandangan islam
bimbingan karir islam adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar dalam proses mencari pekerjaan dan bekerja
senatiasa selaras dengan dengan ketentuan dan petunjuk allah SWT,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.19
Secara kodrat, manusia hidup memerlukan bantuan orang lain.
Bahkan, manusia baru akan “menjadi manusia” ketika berada dengan
lingkungan dan berada dalam lingkungan dan berhubungan dengan
manusia. Dengan kata lain secara kodrati manusia memerlukan
makhluk sosial. Tuntutan saling mengenal yang harus dilakukan
antara masing-masing orang sebagai manifestasi interaktif adalah
bagian dari bimbingan yang harus dijalankan oleh orang lain kepada
saudaranya untuk bisa menjaga diri dari hal-hal yang bersifat negative
atau dorngan untuk berprilaku secara positif.
Dalam interaksi sosial karir, karna setiap orang mempunyai
bakat, minta, kepentingan, dan berbagai perbedaan individu lainnya.
Potensi individu ini, tidak jarang yang memerlukan untuk
penyelarasan berbagai aspek pada pilihan dan kemantapan karir.
Menyikapi semua dimensi logis ini dalam kehidupan individu,
manusia dituntut untuk menjalankan realitas kehidupannya dengan
18 Ruslan Abdul Ghani, bimbingan karir..,hal.14 19 Ulifa Rahma, Bimbingan karir siswa, (malang :UIN Maliki Press,2010) hlm.28
12
12
baik dan sempurna. Mengenal dan mengerti minat diri adalah bukti
utama dari pentingnya bimbingan karir.20
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.” (QS.Al‘Ashr:1-3).
Tujuan bimbingan karir islami dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a) Membantu individu mencegah timbulnya problem-prblem yang
berkaitan dengan kegiatan kerja dan hubungan kerja
b) Membantu individu mencegah timbulnya masalah yang berkaitan
dengan upaya mencari pekerjaan
c) Membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan upaya mencari pekerjaan
d) Membantu individu untuk mampu mengatasi problem-problem
yang berkaitan dengan kerja dan hubungan kerja.21
Adapun berbagai macam cara untuk mendukung keberhasilan
proses konseling karir diantaranya sebagai berikut : 22
a) Bimbingan konseling karir dilakaksanakan dengan cara yang
disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir.
Setiap paket merupakan modal utuh yang terdiri dari beberapa
macam topic bimbingan. Berkaitan dengan hal ini pihak yang
20 http://mhfuadimediabkiwordpress.wordpress.com/bimbingan/karir/ diakses pada
januari 2020 21 Ulifa Rahma, Bimbingan karir siswa, (malang :UIN Maliki Press,2010) hlm.29 22 Bimo Walgito, (bimbingan dan konseling) hlm.198
13
13
berwewenang yaitu departemen pendidikan dan kebudayaan,
telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan paket bimbingan
karir terdiri dari yaitu : mengenai pemahaman diri, mengenai
nilai-nilai, mengenai pemahaman lingkungan, mengenai
hambatan dan mengenai merencanakan masa depan.
b) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara instruksional.
Dengan demikian bimbingan karir tidak dilaksankan secara
khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar mengajar.
Sehubungan dengan ini setiap guru dapat memberikan bimbingan
karir pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan
dengan suatu karir tertentu. Namun pada kenyataan hal ini sulit
dilaksanakan mengingat guru harus mengenal berbagai karir yang
ada dengan baik, dan disamping waktu untuk memberikan
pelajaran pokok yang menjadi tanggung jawabnya akan tergangu.
c) Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajar unit. Jika
ini yang ditempuh maka kegiatan bimbingan karir direncanakan
dan diprogramkan oleh sekolah. Dalam kaitan ini petugas
bimbingan yang memberikan bimbingan karir ini, dengan baik
memberikan beban kepada guru-guru lain. Bila menggunakan
pola ini sudah barang tentu perlu ada jam tersendiri yang khusus
disediakan untuk keperluan kegiatan bimbingan tersebut.
d) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu.
Pada hari tersebut semua kegiatan bimbingan karir dilaksanakan
berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh
sekolah untuk setiap tahun. Kegiatan ini diisi dengan ceramah-
ceramah dari orang yang ahli dalam pekerjaan, misalnya
pemimpin perusahaan, orang-orang yang diangap berhasil dalam
dunia kerjanya, diskusi tentang pengembangan karir dan
sebagainya.
e) Karir yang diprogramkan oleh sekolah sudah barang tentu objek
karyawisata ini harus berkaitan dengan pengembangan karir
14
14
siswa. Dengan karyawisata karir ini siswa akan dapat mengetahui
dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya karena karya
wisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir, maka pemilihan
objek harus secara matang.
2. Pemahaman studi lanjut
a. Teknik pemahaman peserta didik/konseli
Secara garis besar teknik memahami karakteristik peserta
didik/konseli yang digunakan dalam bimbingan dan konseling meliputi
teknik tes dan non tes.23
1) Teknik tes
Teknik tes merupakan teknik memahami individu dengan
menggunakan instrument tes standar. Guru bimbingan dan konseling
yang memiliki lisensi melalui pelatihan sertifikasi dapat
menggunakan instrument tes yang telah dipelajari. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor yang belum memiliki wewenang
mengadministrasikan tes standar, sekolah dapat bekerja sama
dengan lembaga tes psikologi terpercaya. Penyelenggara tes baik
yang diadministrasikan sendiri atau pihak lain, guru bimbingan
konseling atau konselor harus mampu membaca hasil tes,
mengimplementasikan, dan menyusun rekomendasi berdasarkan
hasil tes tersebut. Mempelajari manual tes dapat membantu
memahami hasil tes, implementasinya, serta penggunaan hasil tes
lebih lanjut.
Hasil tes yang lazim digunakan untuk keperluan bimbingan
dan konseling antara lain hasil tes kecerdaan, bakat, minta,
kepribadian, kreatifitas, dan tes prestasi belajar. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor hendaknya dapat memanfaatkan hasil
tes tersebut untuk keperluan layanan bimbingan dan konseling,
23 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Pendidikan 2016, Panduan Oprasional Penyelengaraan Bimbingan dan Konseling SMP, 2016.
Hal.15-16
15
15
sehingga layanan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi
peserta didik/konseli.
2) Teknik non tes
Teknik non tes merupakan teknik untuk memahami individu
dengan menggunakan istrumen yang standar dan tidak standar.
Teknik asesmen non tes yang sering digunakan untuk keperluan
bimbingan dan konseling antara lain: observasi, wawancara, angket,
sosiometri, dokumentasi, biografi, ataupun auotobografi, instrumen
pengumpulan data yang sering digunakan untuk mengenali masalah
serta kebutuhan layanan bantuan antara lain: daftar cek masalah
(DCM), alat ungkap masalah (AUM), inventori tugas perkembangan
(ITP), alat ungkap peminatan peserta didik/konseli SMA.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat
menggunakan intrumen yang dikembangkan sendiri dengan
langkah-langkah sebagaimana pengintruksian intrumen tes. Adapun
langkah-langkah pengembangan meliputi: menetapkan tujuan
penyusunan instrument, menentukan aspek dan dimensi yang
diukur, merumuskan definisi oprasional, memilih cara pengukuran
yang digunakan, menyusun instrumen dan lembar jawaban,
merumuskan manual penggunaan instrumen, penyekoran atau
pengolahan, serta intreprestasinya.
a) Pemahaman studi lanjut
Dalam kamus besar bahasa Indonesia “pemahaman” berarti
proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan.24
Studi (belajar) adalah: berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.25 jadi bagi para siswa dapat
melanjutkan pendidikannya dari SMA ke perguruan tinggi maka
siswa yang bersangkutan memilih jurusan. Program studi yang
24https://kbbi.web.id/paham diakses pada tanggal 29 Oktober 2019 25 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal.13
16
16
tepat, berdasarkan minat, dan bakatnya, untuk mendapatkan
pekerjaan atau profesi yang lebih baik.
Oleh sebab itu, sebagaimana terdapat dalam hadist-hadits
yang menjelaskan tentang kewajiban dan keutamaan menuntut
ilmu, yaitu ;
ل مسلم ومسلمة ك
عل
ة
ريض
م ف
عل
ب ال
ل
ط
”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)26
ة جن
ال
ا إل
ريق
به ط
ه
ل ل الله ما سه
مس فيه عل
تا يل
ريق
ط
ك
ومن سل
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)27
b) Manfaat pemahaman studi lanjut
adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap individu
yang dapat meneruskan studi lanjutnya, yaitu sebagai berikut.28
1) Kesempatan kerja
Tidak dapat disangka bahwa orang-orang yang memiliki
gelar sarjana lebih dihargai dan dicari dipasar kerja
dibandingkan dengan mereka yang baru lulusan SMA.
2) Kepribadian dan tanggung jawab
Fakta nyata bahwa pendidikan tinggi membantu dalam
meningkatkan pengetahuan seseorang, analisi dan
keterampilan pemecahan masalah. Banyak siswa tinggal jauh
dari keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam hidup
mereka selama bertahun-tahun waktu kuliah. Dengan
demikian, mereka cenderung lebih bertanggung jawab dan
serius selama belajar.
26 Maulana Muhamad ali, Kitab Hadist Pegangan, (Jakarta: Darul Kutubil
Islamiyah,2016) hal.38 27 https://www.catatanmoeslimah.com/2016/06/kumpulan-hadits-tentang-menuntut-ilmu-
terlengkap.html diakses pada obtober 2019 28 http://www.wederan.com/6365/manfaat-akan-pentingnya-pendidikan-di-perguruan-
tinggi diakses pada oktober 2019
17
17
3) Penghasilan
Orang-orang dengan gelar professional biasanya
memiliki lebih mendalam akan pengetahuan sesuai bidang
mereka, ditambah lagi pengalaman yang mereka peroleh
selama masa melanjutkan studi. Hal ini membuat mereka lebih
mudah mendapakan kedudukan yang lebih tinggi.
4) Kemauan dalam karir
Salah satu manfaat dari studi lanjut adalah bahwa
seseorang jauh lebih mungkin untuk mendapatkan promosi
dan membuat kemajuan dalam bidang yang mereka pilih.
5) Harga diri
Ketika seseorang memiliki pengetahuan, maka dia
mempunyai senjata dalam karirnya. Dia tidak hanya akan
menjadi orang yang lebih jauh bahagia tetapi mungkin akan
sangat percaya diri juga. Orang bahagia akan lebih produktif
ditempat kerja dan juga baik dalam hubungan pribadinya.29
c) Faktor yang menghambat dalam pemilihan studi lanjut
Masalah karir adalah masalah yang dialami oleh individu
dalam merencanakan, mengarahkan dan mengambil keputusan
mengenai masa depannya. Masalah karir timbul dari
terhambatnya berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir. Diantaranya, ialah masalah karir yang timbul dari
dalam yaitu, ada tidaknya dorongan atau keinginan individu
dalam meraih cita-cita dan minat terhadap suatu pekerjaan dan
dari luar yaitu, pengetahuan individu mengenai pekerjaan.
Masalah karir bisa muncul dari terhambatnya berbagai
faktor-faktor yang mepengaruhi pemilihan karir diantarnya:
terhambatnya atau kurang jelasnya cita-cita karir individu, kurang
29Ulifa Rahma, Bimbingan karir siswa, (malang :UIN Maliki Press,2010 hal.44-47
18
18
pengetahuan awal mengenai seluk beluk atau kondisi suatu
pekerjaan masa depan.30
e) faktor yang mempengaruhi dalam memilih studi lanjut
Dalam merencanakan karir untuk masa depan setiap
individu perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang ada pada
dirinya maupun yang berasal dari luar individu tersebut sebagai
gambaran serta motivasi diri untuk melanjutkan karir atau studi
yang sesuai dengan diri sendiri dan mendapat dukungan dari
lingkungan terdekat.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan
karir dalam melanjutkan studi lanjut dilihat dari perkembangan
karir sebagai berikut : 31
1) Faktor internal
a) Taraf intelegensi
b) Bakat khusus
c) Minat
d) Sifat-sifat kepribadian
e) Nilai-nilai kehidupan
f) Pengetahuan
g) Keadaan jasamani
2) Faktor eksternal
a) Satus sosial ekonomi keluarga, beberapa hal yang
melatarbelakangi status sosial ekonomi orang tua adalah
tingkat pendidikan orang tua, penghasilan status
pekerjaan orng tua.
b) Prestasi akademik siswa, prestasi akademik diartikan
sebagai suatu tingkat pencapaian teretntu dalam kerja
30Nana Saodiah Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2012) hal.60 31 Ulifa Rahma, Bimbingan karir siswa, (malang :UIN Maliki Press,2010 hal.44-47
19
19
akademik terbukti pada hasil evaluasi belajar, hasil tes,
nilai rapor, atau hasil tes potensi akademik lainnya.
c) Pendikam sekolah, yaitu tingkatan atau jenjang yang
dimiliki atau diperoleh melalui lembaga pendidikan.
d) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan
pada setiap program studi atau latihan, yang
mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan
tertentu dan berhasil didalamnya.
e) Lingkungan yang bersifat potensial mempunyai
hubungan yang positif terhadap sikap, prilaku dan
keseluruhan hidup dan kehidupan disekitarnya.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah metode penelitian kualitatif. Yaitu data penelitian akan diungkap
melalui wawancara mendalam dan observasi deskriptif terhadap
narasumber penelitian. Narasumber penelitian dalam penelitian ini dipilih
dengan menggunakan teknik purposive sampling dimana narasumber hanya
berjumlah 7-10 orang.
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat
fakta, keadaan, variable, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika
penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.32
Peneliti mengarahkan penelitian yang bersifat deskriptif, penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
secara sistematis dan factual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
dengan menggambarkan atau menguraikan masalah dan fakta-fakta
tersebut.33
32 Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Imiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS JAMBI,(Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi:2016), hal 61 33 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi
Aksara,2012) hal.44
20
20
2. Setting dan subjek penelitian
Setting penelitiaan adalah Jl. Masda Surya Darma paal 8 kel.Kenali
Asam Bawah kec.Kota Baru. Pemilihan setting didasarkan atas
pertimbangan praktis.
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari siswa
kelas 12 saja mengingat kelas 12 yang lebih membutuhkan pemahaman
studi lanjut, guru bk dan kepala sekolah SMAN 8 Kota Jambi. mengingat
subjek yang baik adalah subjek yang terlihat aktif, dan berkepentingan
dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memberikan informasi secara
benar.
3. Sumber data dan jenis data
sumber data dari penelitian ini terdiri dari manusia situasi/peristiwa
dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun
tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber
data suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun
diam (suasana), meliputi ruangan, suasana dan proses. Sumber data
tersebut merupakan objek yang akan diobservasi. Sumber data
dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan
berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data skunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
(first hand) melalui observasi dan wawancara dilapangan, sedangkan
data skunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
peneliti. Data ini diperoleh dengan mengunakan studi literature yang
dilakukan terhadap banyak kelompok, yang kadang-kadang diperoleh
melalui internet yang berhubungan dengan penelitian.34
34 Sugiyono, metode penelitian bisnis, edisi 1, (CV Alfabeta,Bandung 2005
21
21
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan penelitian yang mendalam
serta agar keabsahan datanya dapat dipertanggung jawabkan, maka
upaya yang dilakukan melalui:
a) Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti
secara langsung maupun dengan cara mencari informasi disekitarnya.
Dalam hal ini yang menjadi fokus pada layanan bimbingan konseling
karir guna pemahaman studi lanjut siswa.
b) Wawancara
Wawancara merupakan intrumen pengumpulan data yang di
gunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.35
Wawancara adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data agar
mendapatkan informasi yang benar dari sumber data melalui
percakapan atau Tanya jawab
c) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, dan termasuk juga buku-
buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain
yang berhubungan dengan masalah penelitian disebut teknik
dokumenter atau studi dokumenter.36
5. Metode/Teknik Analisis Data
Analisi data dalam penelitian kualitatif adalah proses pelacakan atau
pengaturan secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
35 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi..Cetakan Kedua
(Jakarta: Bumi Aksara,2007) hal.173 36 Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta: Pustaka Ceria) hal.188
22
22
terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat diinterprestasikan temuanya
kepada orang lain.37
Sesuai dengan bentuk penilitianya dalam peneliti ini analisis data
dilakukan sejak pengumpulan data secara keseluruhan. Data itu
kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk mencocokan data
yang diperoleh data tersebut disistematiskan dan diinterprestasikan
secara logis, sehingga memperoleh data yang memiliki keabsahan dan
kredibilitas.38
Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah seperti yang
dikemukakan Miles dan Huberman, mereka mengemukakan bahwa
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data tersebut, antara lain:
a) Data reduction(Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran jelas,
dan mempermudah untuk peneliti pengumpulkan data untuk
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.39
Reduksi data merupakan bagian dari analisi, reduksi data merupakan
suatu bentuk analisi yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan
data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverivikasi.
b) Display data(Penyajian Data)
Pada proses ini peneliti berusaha menyusun data yang relavan,
sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki
37 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.Hal.217 38 Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Imiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS JAMBI,(Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi:2016), hal 37 39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2009) hal.247
23
23
makna tertentu dengan cara menampilkan dan membuat hubungan
antar variable.
c) Verivikasi
Pada langkah verivikasi peneliti menuju ke arah kesimpulan
yang sifatnya terbuka, juga peneliti masih dapat menerima masukan
dari peneliti lain.
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dikemukakan dapat
timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk
mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu
mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam
bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak
mengalami kesalahan. Ada 3 teknik yang dilakukan dalam pemeriksaan
keabsahan data:
1. Memperpanjang masa pengamatan
Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji
informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
2. Pengamatan yang terus menerus
Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan insur-unsur dalam
situasi yang sangat relavan dengan persoalan atau isu yang sedang
diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
3. Triangulasi
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik
pengujian yang memanfaatkan pengguna sumber yaitu membandingkan
atau mengecek terhadap data yang diperoleh. Triangulasi dilakukan
dengan sumber data dan peneliti atau pengamat lain. Teknik triangulasi
yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
24
24
penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti
membandingkan dengen mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
metode kualitatif. Triangulasi ini dilkukan dengan cara: membandingkan
apa yang dikatakan orang didepan umum dan apa yang dikatakan secara
pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang saling berkaitan, mengadakan perbincangan dengan banyak pihak
untuk mencapai pemaham tentang suatu atau berbagai hal.40
4. Diskusi dengan teman sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan
melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data
yang diterima benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari
peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan
mendaptkan sumbangan masukan, dan saran yang berharga dan
konstruktif dalam meninjau keabsahan data.41
H. Studi Relavan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dari berbagai
sumber penulis menemukan peneliian yang memiliki kesamaan tema
dengan peneliti yang penulisa lakukan yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanifatur Rohmah yang berjudul
“Layanan Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Motivasi
Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMA Negri
1 Depok Sleman D.I Yogyakarta” hasil penelitian ini menjelaskan
bentuk-bentuk bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi dalam
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meliputi pemantapan
pilihan jurusan. Penelitian yang dilakukan khanifatur rohmah memiliki
kesamaan dalam jenis layanan bimbingan karir, dan penelitian ini
40 Yanti164 “ Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data” diakses Melalui Alamat:
https://yanti164.wordpress.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-data/ diakses pada 29
Oktober 2019 41 Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Imiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS JAMBI,(Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi:2016), hal.68
25
25
memiliki perbedaan dengan yang peneliti akan tulis , yaitu membahas
pemahaman studi lanjut sedangkan penelitian terdahulu lebih
memfokuskan pendidikan ke perguruan tinggi.42
2. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Alawiyah yang berjudul
“Bimbingan Karir Untuk Membantu Siswa Dalam Memilih Studi
Lanjut ke Perguruan Tinggi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta”
hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan bimbingan karir
yang diberikan kepada siswa dalam memilih program studi ke
perguruan tinggi, dengan menggunakan dua metode yaitu metode
bimbingan kelompok dan metode konseling individual. Penelitian yang
dilakukan desi alawiyah ini memiliki kesamaan dalam jenis layanan
bimbingan karir, dan penelitian ini memiliki perbedaan dengan peneliti
yang akan tulis yaitu penelitian terdahulu dengan menggunakan dua
metode yaitu metode bimbingan kelompok dan metode konseling,
penelitian terdahulu membahas bimbingan karir dalam membantu
siswa fokus hanya bagaimana cara membantu siswa dalam memilih
studi selanjutnya.43
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nofa Anisah yang berjudul “Layanan
Peminatan Sebagai Upaya Memilih Sekolah Lanjutan” hasil penelitian
ini menjelaskan langkah-langkah layanan peminatan sebagai upaya
memilih sekolah lanjutan oleh guru bimbingan dan konseling.
Penelitian yang dilakukan nofa anisah memiliki kesamaan yaitu dalam
membantu siswa memilih sekolah lanjutan, sedangkan perbedaan
penelitian terdahulu dengan penelitian penulis yaitu layanan peminatan
sedangan peneliti membahas tentang layanan bimbingan karir.44
42 Khanifatur Rohmah, Layanan Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Motivasi
Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMA Negri 1 Depok Sleman D.I
Yogyakarta, skripsi(Yogyakarta:Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan
Kalijaga,2015) hlm.7 43 Desi Alawiyah, Bimbingan Karir Untuk Membantu Siswa Dalam Memilih Studi Lanjut
ke Perguruan Tinggi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, skripsi (Jogyakarta:Jurusan BKI
Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan kalijaga,2016) hlm.9 44 Nofa Anisah, Layanan Peminatan Sebagai Upaya Memilih Sekolah Lanjutan, skripsi
(Jogyakarta:Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan kalijaga,2016) hlm7
26
26
Berdasarkan dari studi relavan diatas sudah banyak para penulis
terdahulu mengangkat judul karya tulis yang membahas tentang bimbingan
karir guna studi lanjut siswa. Akan tetapi penelitian yang terdahulu mereka
memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Pada
penelitian kali ini penulis lebih memfokuskan pada layanan bimbingan karir
dalam pemahaman studi lanjut siswa.
27
27
BAB II
PROFIL SMAN 8 KOTA JAMBI
A. Sejarah SMAN 8 Kota Jambi
SMAN 8 Kota Jambi, merupakan salah satu sekolah menengah
atas negeri yang ada di Provinsi Jambi, Indonesia. Sama dengan SMA pada
umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 8 Jambi
ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai
Kelas XII. Didirikan pada tahun 1985.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
B. Letak Geografis SMAN 8 Kota Jambi
Letak geografis SMAN 8 Kota Jambi yang berada di jalur lintas
Provinsi ini berlokasi di Jln. Marsda suryadhrama, kelurahan kenali asam
bawah, kecamatan kota baru, kabupaten\kota jambi, provonsi jambi. Letak
geografisnya adalah sebagai berikut:45
1. Sebelah utara berbatasan dengan: jalan raya
2. Sebelah selatan berbatasan dengan: rumah penduduk
3. Sebelah timur berbatasan dengan: rumah penduduk
4. Sebelah barat berbatasan dengan: perkebunan penduduk
C. Sarana dan prasarana SMAN 8 Kota Jambi
Sarana dan prasarana yang dimiliki SMAN 8 Kota Jambi adalah
sebagai berikut:46
1. Kantor kepala sekolah
Kantor kepala sekolah bersebelahan dengan ruang guru. Tersedia
meja, kursi tamu, dan lemari arsip data-data sekolah yang tersusun rapi.
2. Ruang guru
45 Dokumentasi sejarah SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020 46 Observasi, Sarana dan Prasarana SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020
27
28
28
Ruang guru diapit oleh ruangan kepala sekolah dan ruangan operator
sekolah sehingga memudahkan siswa untuk melakukan proses
administratif.
3. Laboratorium computer
Untuk mendukung proses pembelajaran teknologi informasi dan
komunikasi, laboratorium komputer SMAN 8 Kota Jambi menyediakan
beberapa unit komputer disertai dengan akses internet.
4. Laboratorium SAINS
Tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran SAINS secara
praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan
diruang kelas.
5. Perpustakaan
Sama halnya dengan ruangan bimbingan konseling, perpustaakaan
sebagai tempat sumber bagi siswa-siswi
6. Ruang kelas
Ruang kelas ini berfungsi sebagai sarana dalam proses
pembelajaran. Ruang kelas yang dimiliki oleh SMAN 8 Kota Jambi
berjumlah 42 kelas.
7. Ruang bimbingan konseling
Ruangan ini difungsikan untuk memberikan layanan bimbingan
konseling bagi siswa, sehingga layanan bimbingan konseling terhadap
siswa dilakukan secara kondisional.
8. Lapangan sekolah
Tersedia lapangan olahraga multi fungsi yang berlangsung
berhadapan dengan kelas siswa
9. Kamar mandi
Kamar Mandi ini dipisah antara kamar mandi guru dan siswa
10. Kantin
Letak kantin berada tidak jauh dari ruang kelas siswa, setiap jam
istirahat selalu ramai akan pengunjung tidak hanya sekedar untuk makan
dan minum tapi juga untuk bercerita dan bercanda antar sesama siswa.
29
29
D. Data Siswa dan Potensi Karakteristik Satuan Pendidikan
Tabel 2.1
Jumlah siswa SMAN 8 Kota Jambi47
Laki laki Perempuan Total
756 839 1595
Tabel 2.2
Jumlah peserta didik berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan L P Total
Tingkat 10 226 270 496
Tingkat 11 222 260 482
Tingkat 12 308 309 617
Total 756 839 1595
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kinerja kepemimpinan sekolah, guru, konselor, dan personalia
pimpinan sekolah atau kepala sekolah harus memiliki jiwa kepemimpinan
diantaranya: memiliki pemahaman yang baik dan berkepribadian terpuji,
menunjukan keteladanan, memiliki common, vision, berwawasan luas dan
visioner, bersifat kolegal, memiliki keberanian, memiliki keterampilan.
Guru dan konser, personalia menunjukan kemampuan kerja yang baik
dengan syarat memiliki kualifikasi minimal, memiliki kompetensi sesuai
dengan tugas pokonya, memiliki pemahaman agama dan amaliyah yang
baik dalam kehidupan sehari-hari, memiliki keberanian, menunjukan
kecintaannya dalam bekerja , memiliki hubungan baik dan harmoni dengan
47 Dokumentasi SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020
30
30
orang tua atau wali siswa dan melandasi diri dengan keikhlasan akan setiap
prilaku profesionalnya.48
F. Visi dan Misi, dan Tujuan SMAN 8 Kota Jambi
Terbentuknya peserta didik yang cerdas, terampil dan berakhlak
mulia.Indikator Visi Cerdas yang perlu dikembangkan:
1. Cerdas Spiritual
Peserta didik mengaktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk
menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.
2. Cerdas Emosional dan Sosial
a) Peserta didik mengaktualisasi diri melalui olah rasa untuk
meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan kehalusan dan
keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk
mengapresiasikannya.
b) Peserta didik mengaktualisasi diri melalui interaksi sosial yang :
1) Membina dan memupuk hubungan timbal balik
2) demokratis
3) empatik dan simpatik
4) menjunjung tinggi hak asasi manusia
5) ceria dan percaya diri
6) menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara
7) berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan
kewajiban warga negara
3. Cerdas Intelektual
a. Peserta didik mengaktualisasi diri melalui olah pikir untuk
memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi
b. Peserta didik mengaktualisasi diri menjadi insan intelektual yang
kritis, kreatif, inovatif, dan imajinatif, serta cerdas kinestetis
48 Dokumentasi SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020
31
31
c. Peserta didik mengaktualisasi diri melalui olah raga untuk
mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil.
Misi pendidikan di SMAN 8 Kota Jambi dirumuskan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik
melalui kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan kecerdasan
spiritual.
2. Membiasakan kegiatan 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun)
kepada semua warga sekolah untuk meningkatkan sensitivitas dan
apresiativitas.
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta
didik melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler untuk
menumbuhkembangkan interaksi sosial yang humanis.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta
didik melalui penerapan ICT untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik
melalui penerapan keterampilan 4C (Critical Thinking,
Collaboration, Communication, Creativity) dan pembelajaran
HOTS untuk menghadapi tantangan global.
6. Melaksanakan Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(B.TIK) kepada peserta didik agar terampil dalam bidang ICT.
7. Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara bilingual kepada
peserta didik agar terampil dalam berbahasa Indonesia dan bahasa
Asing.
8. Melaksanakan program ekstrakurikuler untuk peserta didik agar
terampil dalam bidang olah raga dan seni budaya.
9. Melaksanakan program Bimbingan keagamaan kepada peserta didik
agar terampil dalam bidang keagamaan.
32
32
10. Membiasakan peserta didik berakhlak mulia dengan mentaati
peraturan sekolah.49
Tujuan SMAN 8 Kota Jambi
Pendidikan sekolah menengah bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan
memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
terpadu dalam kehidupan sehari–hari.
Nilai-nilai karakter di SMA N 8 Kota Jambi dapat
diimplementasikan melalui beberapa hal sebagai berikut:50
1. Pendidikan karakter dalam pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan strategi khusus yang akhirnya dapat memberikan
pembelajaran karakter di dalam mata pelajaran di kelas. Pendidikan
karakter dalam kurikulum yang memang sudah standar dari
pemerintah tentu harus diterapkan dengan baik. Dengan begitu
setiap nilai karakter yang harus ada di sekolah bisa diterapkan serta
diterima dengan baik oleh para siswa.
2. Pendidikan karakter dalam budaya sekolah akan membiasakan siswa
secara perlahan untuk menerapkan karakter yang baik termasuk nilai
agama dalam kehidupannya, dengan begitu nantinya para siswa
memiliki bekal karakter terutama dalam penekanan nilai-nilai agama
secara lebih mendalam.
Mata Pelajaran wajib di SMAN 8 Kota Jambi
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah,
Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Keterampilan, PJOK, Seni & Budaya.
Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara
peserta didik dan pendidik.
49Dokumentasi Visi Misi SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020 50Dokumentasi nilai-nilai karakter SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020
33
33
G. Stukruktur Organisasi SMAN 8 Kota Jambi
Tabel 2.3
Struktur organisasi SMAN 8 Kota Jambi51
51 Dokumentasi Struktur Organsisasi SMAN 8 Kota Jambi, Januari 2020
Guru/Wali Kelas Laboratorium
IPA
perpustakaan Bimbingan konseling
(BK)
Waka supervisi
Hafisulyadi,S.Pd.
Waka Humas
Omar bakri S.Pd
Kepala tenaga
kependidikan
Muhammad amin
KEPALA SEKOLAH
Drs.sugiyono, M.Pd
Alumni KOMITE SEKOLAH
Koord. Bid. Akademik
M. Amri Z., S. Pd Koord. Nonakademik
Farida Usman, S. Pd
Waka S.belajar
Dra. Mita erlinda
Waka PEMUTU
Damri S.Pd,i
Waka evaluasi
Lia kurniati S. Pd
Waka Kesiwaan
Vetmirwati M Pd Waka kedisplinan
Isnanto S,Ag
Waka Ralit Bang
Yazid Salman S.pd
Waka Kurikulum
Ery kristini S.Pd. Waka sarpas
Basuki S. Pd
34
34
Siswa/i SMA N 8 Kota jambi
H. Stuktur Pelayanan Bimbingan Konseling
Manajemen bimbingan dan konseling disekolah agar bisa berjalan
optimal, maka diperlukan sebuah struktur organisasi yang jelas dan teratur.
Struktur organisasi tersebut befungsi mengatur kedudukan, tugas dan tanggung
jawab para personil sekolah yang terlibat.
Tabel 2.4
Struktur Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
SMAN 8 Kota Jambi
Fungsi dan tugas guru bimbingan konseling antara lain sebagai berikut:52
1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
52 Dokumentasi, fungsi dan tugas pengelola sekolah: fungsi dan tugas guru BK, Januari 2020
Komite Sekolah
Jamauddin
Kepala sekolah
Drs. H.
Sugiyono, M.Pd
Tenaga Ahli
Instansi lain
Wakasek Tata Usaha
Guru BK Guru Bidang Studi
Siswa
Nisa, S,Pd Ria Amalia, S,Pd Siti aisyah, S,Pd
Wali kelas Guru bidang studi
3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berrstasi dalam
kegiatan belajar
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan studi
5. Mengadakan pelaksanaan penilaian bimbindan dan konseling
6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8. Menyusun dan melaksanakan progaram tindak lanjut bimbingan dan
konseling
9. Menyusum laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling
Beban kerja seorang Guru BK
1. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling adalah 150 peserta didik
ekuivalen 24 jam pembelajaran.
2. Peserta didik/konseling yang diampu 80, berarti untuk memenuhi persyaratan
jumlah minimal adalah 70, dan 150 – 160 adalah ekuivalen 24 jam
pembelajaran. Bila diekuivalenkan dengan jam pembelajaran, maka masih
kekurangan 11 jam pembelajaran (70 dibagi 160 dikalikan 24 = 10,5 dibulatkan
menjadi 11 jam pembelajaran).
3. Berdasarkan tabel kegiatan bimbingan dan konseling terebut diatas dapat
digunakan untuk memenuhi jumlah jam kerja minimal bagi konselor atau guru
bimbingan dan konseling.
Layanan Bimbingan Konseling di SMAN 8 KotaJambi dilakukan di dalam
kelas maupun di luar kelas dengan hitungan 150 dengan 24 jam mata pelajaran.
Prinsip BK
a) Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua peserta didik dan tidak
diskriminatif.
b) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik
memiliki keunikan masing-masing.
c) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan
positif pada diri dan lingkungannya.
d) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
e) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
f) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
g) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
h) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil
analisis kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangannya.
i) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.
Bentuk layanan BK dalam kelas meliputi:
a) Tatap muka terjadwal.
b) Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
c) Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, karir
serta materi lain yang peserta didik perlukan.
d) Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal
(RPLBK).
Bentuk layanan BK di luar kelas
a) konseling individual,
b) kelompok,
c) bimbingan kelompok,
d) bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
e) konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli,
f) konferensi kasus atau membahas masalah konseli,
g) kunjungan rumah,
h) Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami perlakuan
yang tidak mendidik,
i) kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak,
j) alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
keahlian profesional lain,
k) pengelolaan media,
l) pengelolaan kontak masalah, dan
m) manajemen program berbasis komptensi,
n) penelitian dan pengembangan,
o) Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang
relevan.
Untuk mencapai tujuan yang optimal dari pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling disekolah maka diperlukan suatu organisasi yang baik. Organisasi dalam
pengertian umumadalah suatu badan yang mengatur segala kegiatan untuk
mencapai tujuan. Bimbingan dan konseling tidak akan dilaksanakan tanpa
organisasi yang baik. Tanpa organisasi berarti tidak adanya koordinasi dan
perencanaan, sasaran yang cukup jelas, control, dan kepemimpinan yang
berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan kata lain suatu organisasi yang baik
ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi, personalia, dan perencanaan
yang matang.
Jadi program layanan bimbingan dapat berjalan dengan lancar, tertib,efektif,
dan efesien, apabila dilaksanakan dalam suatu organisasi yang baik dan teratur.
Hal ini sangat penting sekali dalam pelakanaan program layanan bimbingan dan
konseling disekolah, karena organisasi yang baik dan teratur dapat menciptakan
hubungan yang adminstratif yang jelas dan tegas antara pihak yang bersangkutan
yang tergabung dalam staf bimbingan dan konseling. Disetiap ini anggota staf
dapat memahami tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenangnya didalam seluruh
kegiatan layanan bimbingan dan konseling disekolah, serta setiap petugas
menyadari peranannya, dan bentuk-bentuk hubungan kerja sama dengan petugas
lain dalam melaksanakan tugasnya.
BAB III
PELAKSAANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM
PEMAHAMAN STUDI LANJUT SISWA SMAN 8 KOTA JAMBI
A. Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan Karir
Pelayanan bimbingan konseling di sekolah merupakan salah satu usaha
dalam membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. pelayanan
bimbingan konseling memfasilitasi pengembangan siswa secara individual,
ataupun kelompok sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini
juga membantu siswa dalam mengatasi kelemahan, hambatan serta masalah
yang dihadapi siswa tersebut. Dengan layanan bimbingan konseling karir maka
siswa diharapkan akan mampu mempersiapakan diri sebaik mungkin dalam
menghadapi dunia karir selanjutnya atau guna pemahaman studi lanjutnya.
Salah satu persiapan yang dapat dilakukan siswa adalah melanjutkan
pendidikan studi selanjutnya maupun melanjutkan keperguruan tinggi sebelum
benar-benar terjun kedunia karir. Perguran tinggi atau studi lanjut merupakan
lembaga pendidikan yang berusaha mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas yang bertujuan agar siswa atau seseorang mampu bersaing didunia
global terutama yang berkaitan dengan karirnya nanti.
Banyak perguruan tinggi yang menyediakan berbagai macam pilihan
studi, di antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya. Oleh
karna itu, seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan ke studi lanjutnya harus
melakukan pemahaman dan pertimbangan terhadap beberapa hal, diantaranya
antara bakat yang dimilikinya, minat, serta keperibadiannya.
38
Dengan adanya pemahaman diri, maka seseorang bisa mengkorelasikan
antara bakat, minat serta keperibadian yang di milikinya dengan pemilihan yang
sesuai dan berkaitan dengan minatnya.
Hal tersebut sangat sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh guru
bimbingan konseling SMAN 8 Kota Jambi, ibu Nisa menuturkan bahwa:
“[K]etika memberikan bimbingan konseling karir pada siswa.adalah satu
materi tentang pemahaman studi lanjut siswa, yang mana dalam program
tersebut maka akan diberikan informasi-informasi yang sangat
dibutuhkan oleh siswa, seperti informasi jurusan dan instansi. Sehingga
demikian para siswa akan mempertimbangkan dengan sebaik-baik
mungkin. Sehingga dalam berkarir nantinya akan mengurangi
permasalahan.”53
Untuk mengembangkan potensi siswa dan membantu pemecahan
masalah yang dihadapi terutama dalam menghadapi persiapan karir dan studi
lanjut, perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir. Layanan dan
bimbingan konseling meliputi 8 layanan yaitu:
1. Layanan informasi
Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan utuk kepentingan
peserta didik.
Di SMAN Kota Jambi guru memberikan layanan informasi ini berupa
gambaran-gambaran tentang studi lanjut seperti perguruan tinggi, yang mana
perguruan tinggi merupakan salah satu langkah persiapan untuk karir yang
lebih baik, hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru
bimbingan konseling ibu Nisa, sebagai berikut :
“[S]aya memberikan materi dalam layanan informasi ini adalah terkait
dengan penjelasan jurusan-jurusan yang dapat memberikan kesempatan
53 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
kepada siswa, agar mereka mampu memahami fungsi jurusan-jurusan
tersebut baik untuk masa kini ataupun masa yang akan datang dan saya
berharap agar siswa bisa merencanakan karirnya.”54
Dari ungkapan ibu nisa dapat dipahami bahwa layanan informasi ini
menjelaskan hal-hal yang dibutuhkan siswa secara lebih komplit, yakni
membekali siswa dengan segala data dan fakta mengenai pemahaman studi
lanjut, supaya mereka dapat merencanakan kehidupannya sendiri dengan tepat
dan siswa diaharapkan bisa merencanakan karir nya kedepan dengan baik .
Adapun pelaksanaan layanan informasi karir di SMAN 8 Kota Jambi
yaitu:
a) Metode
Metode yang diberikan dalam layanan penempatan dan penyaluran
kepada siswa adalah dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dalam
hal ini maka ditentukan bentuk-bentuk penempatan yang sesuai dengan
kondisi dan keadaan siswa.
b) Media dan instrument
Di SMAN 8 Kota Jambi dalam meberikan materi layanan informasi
yakni dengan memberikan selebaran dari unversitas-unversitas dan
penayangan slide menggunakan powerpoint.
c) Penyelenggaraan
Layanan informasi sama hal nya dengan layanan lainya yakini pada jam
pelajaran bimbingan konseling, yakni pada setiap hari kamis.
2. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang
memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat
sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya. Wawancara penulis
dengan ibu nisa sebagai berikut:
54 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
“[J]adi penempatan dan penyaluran siswa disini adalah yang sesuai dengan
ke butuhan individu, yang mampu mengembangkan potensi siswa tersebut.
Sehingga harapan saya siswa ini akan terhindar dari hal-hal yang
menghambat perkembangan mereka, dan yang merugikan mereka baik dari
fisik maupun psikis dan dengan ini siswa lebih percaya diri dan mereka lebih
bisa merencanakan karirnya untuk kedepan nantinya.”55
Dengan demikian siswa harus mampu memahami bahwa memilih suatu
jurusan dibutuhkan pertimbangan serta dibutuhkan kemampuan untuk mengenali
kelebihan dan kekirangan diri. Siswa harus paham bahwa jurusan yang mereka
pilih nantinya atau pemahaman studi yang mereka pilih nantinya tidak juga
mentukan kesuksesan siswa, sehingga dengan demikian siswa mampu
memotivasi diri mereka sendiri.
Adapun pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran karir di SMAN 8
Kota Jambi yaitu:
a) Metode
Metode yang diberikan dalam layanan penempatan dan penyaluran
kepada siswa adalah dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dalam
hal ini maka ditentukan bentuk-bentuk penempatan yang sesuai dengan
kondisi dan keadaan siswa.
b) Media dan instrument
Di SMAN 8 Kota Jambi dalam meberikan materi layanan inormasi
yakni dengan memberikan selebaran dari unversitas-unversitas dan
penayangan slide menggunakan powerpoint.
c) Penyelenggaraan
Layanan informasi sama hal nya dengan layanan lainya yakini pada jam
pelajaran bimbingan konseling, yakni pada setiap hari kamis.
3. Layanan pembelajaran
55 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jamb
Layanan pembelajaran adalah layanan yang memungkinkan siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta
berbagai aspek dan tujuan serta kegiatan belajar lainnya. Wawancara penulis
dengan ibu nisa sebagai berikut:
[D]engan layanan pembelajaran, siswa ini diharapkan mampu menjadi
pribadi yang kreatif, inovatif, mandiri. Dengan tujuan memungkinkan
siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
dengan baik. keterampilan dan materi belajar yang diberikan untuk
siswa cocok dengan kecepatan dan kemampuan belajarnya Dalam
memahami sesuatu serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam
kehidupan dan perkembangan dirinya dan upaya kegiatan menciptakan
suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, dan tanggung jawab pada
siswa untuk menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun
gagasan melalui kegiatan belajar.56
Layanan ini lebih kepada penanaman nilai aktif, semangat dalam
belajar, dan kebiasaan baik pada siswa agar siswa mampu menempatkan
sesuatu hal yang sesuai dengan perkembangan pribadinya.
4. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada
sekelompok siswa untuk memecahkan secara bersama masalah-masalah yang
menghambat perkembangan siswa. Wawancara penulis dengan ibu nisa
adalah sebagai berikut:
“[D]alam layanan bimbingan konseling kelompok maka siswa akan
mampu hidup secara sosial, yang mana saya menjelaskan kepada siswa
bahwa dunia karir nantinya adalah dunia sosial, jadi tidak bisa
individual, maka dalam layanan bimbingan kelompok ini, siswa
diharapakan mampu memecahkan pemasalahan secara bersama-sama
dan untuk membantu mereka menyusun rencana keputusan yang tepat
dan layanan bimbingan konseling kelompok ini melalui layanan
bimbingan kelompok tersebut siswa diarahkan untuk mengikuti
56 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
kegiatan diskusi kelompok, karena bimbingan konseling kelompok ini
merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-
masing siswa dan layanan konseling kelompok ini mengutamakan
perkembangannya kemampuan komunikasi dan sosialisasi siswa
dimana kemampuan komunkasi dan sosialisasi ini sangat penting
dimiliki oleh siswa agar siswa dapat bersikap aktif dan sehingga dapat
berkimunikasi dan bersosialisasi dengan baik.”57
Dalam pelaksanaanya bimbingan kelompok ini dapat diberikan kepada
siswa yang ada masalah atau tidak ada masalah, kegiatan yang dilakukan bisa
didalam atau diluar ruangan, seperti bermain atau berdiskusi dengan harapan
agar siswa mampu menjalin komunikasi dan kerja sama yang efektif dalam
mencapai tujuan.
5. Layanan konseling perorangan
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
mendapatkan layanan langsung atau tatap muka (secara perorangan) dengan
konselor (guru pembimbing) dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi yang dideritanya atau yang dihadapinya. Wawancara
penulis dengan ibu nisa sebagai berikut:
[L]ayanan konseling perorangan ini disini dilakukan adalah ketika siswa
hanya ingin menceritakan permasalahan karirnya secara individal,
misalnya ketika siswa ada masalah yang menghambat dalam proses
pencapaian karirnya, maka siswa akan datang datang dan menceritakan
permasalahnnya.”58
Jadi ketika siswa menyadari dirinya nya memerlukan bantuan , maka
dalam layanan inilah siswa tersebut mendapat bantuan dari guru bimbingan
konseling.
Konseling perorangan ini sangat berguna untuk menangani masalah
siswa yang bersifat terlalu pribadi, yang mana tidak bisa diselesaikan dalam
57 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
58 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jamb
kegiatan kelompok, dengan konseling perorangan ini maka guru bimbingan
konseling dapat menggarahkan siswa untuk memecahkan permasalahan
karirnya secara mandiri. Wawancara penulis dengan ibu nisa sebagai berikut:
“[D]alam pelaksanaanya biasanya saya sebagai guru bimbingan
konseling dalam menyelesaikan masalah yang bersifat individual ini,
maka saya memberikan informasi yang lebih objektif mengenai siswa
tersebut, sehingga siswa akan memperoleh gambaran yang lebih tepat
tentang dirinya dan akhirnya siswa akan mampu memahami
kemampuannya, mewujudkan dirinya dalam perjalanan hidup yang
lebih bermakna.”
Ketika siswa sudah mampu memahami dirinya sendiri, maka siswa akan
mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Maka siswa
mampu mengambil keputusan-keputusan yang tetap akan perkembangannya.
6. Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbinga dan konseling
yang dilakukan secara kelompok dengan konselor dalam rangka pembahasan
dan pengentasan permasalahan secara menyeluruh atau umum yang sedang
dialami oleh masing-masing individu. Wawancara penulis dengan ibu nisa
sebagai berikut:
[B]iasanya permasalahannya yang dibahas dalam konseling kelompok
ini adalah permasalahan umum, sehingga dilakukan secara berkelompok
dan jawaban dari permasalahan dijawab secara berkelompok.59
Jadi dalam pelaksanaannya bimbingan konseling kelompok ini
dilakukan dalam bentuk kegiatan kelompok, sehingga siswa mampu
memecahkan permasalahannya secara berkelompok.
7. Konsultasi
Layanan konsultasi adalah bantuan dari guru bimbingan konseling ke
siswa, membahas tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan
adalah orang yang merasa dipertanggung jawabkan oleh siswa. Wawancara
penulis dengan ibu nisa sebagai berikut:
59 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
“[B]iasanya siswa akan berkonsultasi tentang orang tua mereka yang tidak
mendukung mereka untuk melanjutkan ke studi lanjut atau perguruan
tinggi, sehingga timbulah sikap pesimis dalam diri siswa, hal ini saya
sebagai guru bimbingan konseling akan memberikan masukan yang positif
tentang kondisi orangtua dari siswa.”60
Dalam layanan konsultasi ini siswa biasanya ingin mendapatkan masukan-
masukan yang dapat memperbaiki permasalahannya, jadi guru bimbingan akan
memberikan pilihan-pilihan keputusan kepada siswa, namun keputusan akan
pilihan ditentukan oleh siswa itu sendiri.
8. Mediasi
Masalah yang menyebabkan perselisihan yang pada dasarnya meliputi
masalah sosial. Seseorang konselor harus menjadi mediator yang netral untuk
dapat membantu memecahkan masalah konseli. Wawancara penulis dengan ibu
nisa sebagai berikut:
[B]iasanya permasalahan yang dimediasikan oleh saya adalah antara siswa
dan orangta, jadi ketika siswa tidak bisa memberika penjelasan yang baik
kepada orangtua, maka saya akan membantu siswa tersebut.61
Jadi layanan yang diharapkan mampu membawa perubahan kepada siswa,
dan dapat menyelesaikan permasalahannya setelah dilakukan layanan mediasi,
sehingga dengan demikian maka akan tercipta suasana yang kondusif.
Untuk meningkatkan persiapan karir maupun studi lanjut yang tepat, harus
didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri, yang didasarkan pada pemahaman
tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada dimasyarakat.
Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah yang
dibayangkan. Dengan adanya permasalahan seperti ini maka peneliti
memberikan wawasan tentang persiapan karir dengan cara pemberian layanan
60 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi 61 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi
bimbingan karir mengenai pemahaman studi lanjut atau karirnya, agar siswa
mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan studi lanjut atau karirnya.
Beberapa aspek masalah karir yang membutuhkan pelayanan bimbingan karir
disekolah adalah:
a) Pemahaman terhadap dunia kerja
b) Perencanaan dan pemilihan karir atau jabatan tertentu
c) Penyediaan berbagai program studi yang berorientasi karir
d) Nilai-nilai kehidupan yang berkenaan dengan karir
e) Cita-cita masa depan
f) Minat terhadap karir tertentu
g) Kemampuan dalam bidang karir tertentu
h) Bakat khusus terhadap karir tertentu
i) Harapan keluarga
j) Masa depan karir yang akan diperoleh
k) Penyesuaian diri terhadap tuntutan yang terkandung dalam karir atau jabatan
tertentu
l) Kepribadian yang berkenaan dengan karir tertentu
m) Kemungkinan pengembangan karir
Menurut sukardi & kusniawati (2012) melalui bimbingan karir siswa akan
diarahkan dalam mengenal diri dan kemampuannya untuk memahami diri dan
senatiasi mampu meningkatkan kemampuannya, melatih dalam merencanakan
karirnya sehingga dengan demikian siswa menjadi terlatih dan bersikap dewasa
dalam berpikir dan merencanakan karirnya. Dengan bimbingan karir diharapkan
siswa mampu dalam merencanakan karirnya dan mampu dalam mengambil
keputusan yang tepat untuk karirnya sehingga tercipta adanya sikap yang positif
terhadap karir yang akan menjadi pilihanya.
B. Fasilitas penunjang bimbingan konseling di sekolah
Setelah penulis memaparkan tentang penyusunan program konseling
karir, maka hal yang tidak kalah penting dalam bimbingan konseling karir
adalah fasilitas penunjang bimbingan konseling karir yang mana fasilitas-
fasiltas inilah yang akan menambah efektifitas program bimbingan konseling
karir.
Pelaksanaan program layanan bimbingan konseling disekolah menuntut
sarana penunjang yang cukup memadai, yaitu:62
1. Sarana personil
a) konselor sekolah
konselor sekolah adalah tenaga profesional yang terutama bertugas
mengkoordinasikan kegiatan layanan bimbingan disekolah, serta
menghubungkan dengan lembaga-lembaga, personal diluar sekolah
berkaitan dengan layanan bimbingan konseling disekolah.
b) Guru konselor
Guru konselor adalah guru-guru yang dipilih dari sekolah bersangkutan
berfungsi sebagai petugas bimbingan yang bertugas sebagai guru bidang
studi dan juga diberi beban tambahan untuk ikut bersama-sama konselor
sekolah melaksanakan layanan bimbingan konseling disekolah.
c) Petugas non-profesional bimbingan konseling
1) Kepala sekolah
Kepala sekolah memegang tanggung jawab penuh terutama yang
berhubungan dengan program pengajaran, program administrasi
sekolah, melaksanakan pengawasanterhadap program bimbingan,
pembagian waktu, biaya serta fasilitas yang diperlukan.
2) Guru bidang studi
Guru bidang studi berfungsi sebagai penyelenggara pengajaran
remedial dalam bidang studinya masing-masing, serta memberikan
62 Tim Dosen PPB FIP UNY, Bimbingan dan konseling menegah,(Yogyakarta: UNY
Press.1993), hal.45
laporan penelitian prsetasi belajar siswa, catatan observasi siswa dan
catatan kejadian kepada guru bimbingan konseling sekolah.
3) Petugas administrasi bimbingan konseling
Petugas administrasi bimbingan konseling bertugas
melaksanakan kegiatan tata laksana perkantoran, pengisian kartu
pribadi siswa, menyampaikan berbagai format yang berkaitan dengan
layanan bimbingan konseling , menata, memelihara ruangan
bimbingan konseling dan sebagainya.
4) Petugas-petugas khusus
a) Psikolog sekolah
b) Psikater sekolah
c) Dokter sekolah
d) Pekerja sosial sekolah
2. Sarana materi(fisik)
a. Ruang konselor
Ciri-ciri ruang konselor antara lain:
1) Ruangan konselor harus menyenangkan dalam arti tidak memberikan
kesan sama seperti dalam kelas ataupun di pengadilan.
2) Ruangan ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa dan
konselor dalam keadaan santai, tenang, damai dalam proses bimbingan
berlangsung.
3) Ruangan hendaknya mendapatkan sinar matahari yang cukup dan
ventilasi memadai
b. Ruangan konselor dan lokasinya
Dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling dituntut adanya
ruangan khusus yang memadai diantaranya:
1) Ruang konseling individual
2) Ruang konferensi kelas kecil
3) Ruang meditasi
4) Ruang layanan krelikal
5) Ruang untuk file, kartu pribadi
6) Ruang untuk layanan informasi pekerjaan, jabatan dan lain-lain
7) Ruang untuk chart, slide, film, yang berkaitan dengan layanan informasi
8) Ruang untuk penempatan
9) Ruang untuk tes individual
10) Ruang kelas untuk meningkatkan kegiatan kelompok
3. Anggaran
Anggaran untuk layanan program bimbingan konseling ini harus disiapkan
setiap tahun.
4. Macam-macam alat bimbingan konseling
a. Alat pengumpulan data tentang siswa, antara lain:
1) Angket merupakan daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh
individu yang menjadi responden.
2) Pedoman observasi merupakan alat yang diperlukan sebagai alat
pencatatan dalam melakukan observasi baik langsung ataupun tidak
langsun.
3) Pedoman wawancara merupakan alat pencatat data yang diperoleh melaui
wawancara baik langsung ataupun tidak langsung.
4) Sosiometri merupakan suatu teknik yang dipergunakan untuk mengetahui
sosial seseorang siswa dengan kelompoknya,
5) Kartu pemeriksa kesehatan merupakan alat yang diperlukan untuk
mencatat perkembangan dan keadaan setiap siswa.
6) Test psikologi merupakan alat yang dipergunakan untuk memperoleh
data siswa yang bersifat potensial seperti: test kepribadian, tes bakat, tes
minat, tes intelegensi, dan sebagainya.
b. Alat penyimpanan data
Data tentang siswa yang telah terkumpul perlu sekali disimpan dengan
baik dan sistematis agar mempermudah jika sewaktu-waktu diperlukan. Alat
penyimpanan data dapat bersifat individual (setiap siswa) dan dapat berifat
kelompok (menurut kelas, masalah, dan sebagainya).
Alat menyimpan data dapat berupa:
1) Kartu
2) Buku
3) Folder
4) Booklets
5) Map
c. Alat untuk pelaksanaan teknis bimbingan konseling
Untuk kelancaran pelaksanaan teknis bimbingan konseling maka perlu
dipersiapakan alat-alat sebagai berikut:
1) Blanko surat, seperti: surat panggilan siswa, surat panggila orang tua , surat
pemberitahuan kunjungan rumah dan sebagainya.
2) Kartu penyuluhan: yang dipergunakan untuj mencatat segala kegiatan dalam
proses penyuluhan untuk setiap siswa.
3) Daftar kasus: yang berisi nama-nama kasus beserta masalahnya.
4) Catatan chase conference pertemuan kelompok: dipergunakan untuk
mencatat kegiatan dan proses cash conference.
5) Catatan bimbingan konseling kelompok: dipergunakan untuk kegiatan dan
proses bimbingan konseling kelompok
d. Pelengkapan tata laksana bimbingan konseling
Untuk kelancaran kegiatan ketatalaksanaan bimbingan konseling perlu
disiapkan antara lain:
1) Alat tulis menulis
2) Blanko surat, undangan, laporan bulanan, dan sebagainya
3) Agenda surat
4) File surat, laporan dan sebagainya
5) Catatan kegiatan
Namun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bimbingan
konseling hanya segelintir dari uraian diatas yang menjadi penunjang
pelaksanaan bimbingan konseling karir di SMAN 8 Kota Jambi,yaitu sebagai
berikut:
a) Kepala sekolah
Sebagai pengelola dan penguasa sekolah, kepala sekolah otomatis
menjabat sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan dan
konseling. Secara khusus kepala sekolah ini bertanggung jawab terhadap
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian dan
pelaksanaan bimbingan konseling.
Kepala sekolah di SMAN 8 Kota Jambi sangat membantu dalam
proses bimbingan konseling ,sehingga pelaksanaan bimbingan konseling
berjalan dengan lancar.
b) Guru bimbingan konseling
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya kepala sekolah dapat
mengangkat guru bimbingan konseling sebagai koordinator bimbingan
dan konseling yang dilimpahi tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas,
atau wewenang lain dari pihak sekolah.
Untuk pelaksanaan tugas bimbingan konseling,kepala sekolah
menunjang guru bimbingan konsling yang ada, yaitu mereka yang
berkualitas pendidikan bimbingan dan konseling.
c) Wali kelas dan guru bidang studi
Membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling, yakni
mengumpulkan data, berkomuniksi dan memberikan informasi,
menciptakan iklim kelas yang menguntungkan.
Sehingga dengan kerja sama yang baik, maka akan menciptakan
suasana yang kondusif dalam pelaksanaan bimbingan konseling
disekolah khusunya di SMAN 8 Kota Jambi. tanpa adanya kerja sama
yang baik untuk mendapatkan hasil yang efektif sangat sukar untuk
didapatkan.
Sarana prasarana yang ada sebagai penunjang pelaksanaan
bimbingan konseling di SMAN 8 Kota Jambi:
1) Ruangan konseling
Untuk kelancaran dalam pelaksanaan bimbingan konseling maka
seharusnya disediakan satu ruang untuk konseling, karena mengingat
konseling ini bersifat privasi, di SMAN 8 Kota Jambi sendiri ada satu
ruangan konselor yang memisah dari ruangannya, sehingga proses
pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat berjalan kondusif, dan hal
tersebut sangat membantu pelaksanaan bimbingan konseling.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan ruangan konseling
yang terdapat di SMAN 8 Kota Jambi berukuran cukup untuk sebuah
ruangan konseling kurang lebih 4x3 meter, suasana diruangan konseling
ini nyaman, dan menyenangkan. Kursi dan meja disusun sedemikian
rupa dengan tujuan agar dalam proses pelaksanaan konseling tercipta
rasa rileks,tenang dan damai sehingga tidak terlihat seperti ruangan
intrograsi.
Ruangan konseling di SMAN 8 Kota Jambi ini memiliki
penerangan yang cukup dan ventilasi yang cukup sehingga kesegaran
didalam ruangan tersebut tetap terjaga. Ruangan konseling berada
dibagian bagunan sebelah kanan dari pintu gerbang berdekatan dengan
ruang guru.
2) Buku
Buku merupakan salah satu alat yang menjadi bahan penunjang
pelaksanaan bimbinga konseling disekolah, yang mana di SMAN 8 Kota
Jambi, ada beberapa buku yang menjadi bahan acuan dala proses
pelaksanaan bimbingan konseling seperti buku pelayanan bimbingan
konseling karir.
Namun di SMAN 8 Kota Jambi ini terdapat juga buku lain, seperti
buku catata pribadi yang berisikan permasalahan-permasalahan pribadi
siswa, buku catatan kasus yang berisi nama-nama siswa yang
bemasalah, nama-nama kasus serta jadwal bimbinganya, buku catatan
harian.
Buku-buku yang berhubungan dengan layanan bimbingan
konseling disusun di rak buku yang terdapat didalam ruangan
bimbingan konseling.
BAB IV
UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI
KENDALA DALAM BIMBINGAN KONSELING
A. Kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir di
SMAN 8 Kota Jambi.
Pelaksanaan bimbingan karir di SMAN 8 Kota Jambi berjalan dengan
baik,dengan guru BK juga telah melaksanakan beberapa kegiatan bimbingan
dan konseling diantaranya melaksanakan layanan informasi yang terkait dengan
pemahaman studi lanjut dan karir.
Namun dalam praktik pelaksanaan program bimbingan konseling dan
pemberian layanan masih ditemui beberapa kendala diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1. Internal
Sering kali penulis mendengar siswa yang kurang berminat dalam
melajutkan studi lanjutnya dengan berbagai alasan. Hal tersebut terlihat
bahwa siswa ketika ada bimbingan konseling karir yang berbicara, siswa
tidak antusias. Dari hasil observasi dan wawancara penulisan menemukan
banyak pandangan dari siswa tentang pemahaman studi lanjut ada juga siswa
yang masa bodoh tentang pemahaman studi lanjut. Seperti hasil wawancara
penulis dengan bayu alamsyah yang mana bayu menuturkan:
“[S]aya tidak berminat untuk melanjutkan ke keperguruan tinggi kak,
selain faktor ekonomi dari diri saya sendiri belum ada niat untuk
melanjutkan dan selain dari guru bimbingan konseling saya juga tidak
mencari infromasi yang lain tentang pemahaman studi lanjut.”63
Dikatakan oleh wahyu pratama sebagai berikut :
“[M]alas kami tu mau sekolah lagi sebanarnyo ini be karno terpakso
sekolah jadi dilanjutin be lah menjelang ini selesai, mau ngelanjutin
63 Bayu Alamsyah, siswa kelas XII IPS, wawancara dengan penulis, 30 januari 2020 , SMAN
8 Kota Jambi
54
lagi tu semangat nyo tu dak ado lagian dak tau ngapo minat untuk
melanjutkan pendidikan tu dak ado”64
Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat kurangnya semangat siswa
dan rendahnya pemahaman studi lanjut siswa dalam melanjutkan karir, dan
siswa tersebut bersifat masa bodoh saja terhadap pemahaman studi lanjut
dalam melanjutkan karir, yang mana dapat dilihat dari sikap apatis siswa
tersebut yang tidak mau tau dan tidak mencari informasi tentang studi lanjut
mereka.
Hal yang sama penulis jumpai ketika mewawancarai desprianti
handayani siswa jurusan IPS yang mengungkapkan:
“[S]aya tidak mau kuliah kak, saya malas aja kak. Kalau udah lulus
dari sini jadilah kak, banyak lagi biaya kak kalau mau nerusin tu, saya
malas pusing kak.”65
Dikatakan oleh sakila fitriyani sebagai berikut :
“[S]aya belum ada niat mau melanjutkan studi lagi, masih binggung
mau dilanjutkan kemana lagi setelah dari SMA ini. Lagian kalau dak
dilanjutkan untuk kuliah batas di SMA ni jadilah dari pada ndak sama
sekali.”66
Dikatakan oleh melisa pratiwi sebagai berikut :
“[S]aya tidak mau nerusin sekolah lagi setelah dari SMA mungkin
tunda dulu untuk setahun ini. karna saya ni belum tau mau kuliah tu
ambil jurusan apa terus setelah untuk kedepannya nanti jurusan yang
saya ambil ini cocok dak untuk karir saya selanjutnya kadang tu masih
takut-takut jugo mau lanjutin untuk kuliah tu karna wawasan untuk ke
depannya tu belum paham nian kek mano nyo, kadang ado jugo nanyo-
nanyo kawan kek mano kuliah yang bagus tu ambil jurusan apo yang
bagus untuk peluang kerjo yang bagus tu ambil jurusan apo gitu tapi
kawan ni kadang ado juga yang dak mau lanjutin lagi ado jugo yang
64 Wahyu Pratama, siswa kelas XII IPS, wawancara dengan penulis, 30 januari 2020, SMAN
8 Kota Jambi 65 Desprianti handayani , siswa kelas XII IPS,wawancara dengan penulis, 30 januari 2020,
SMAN 8 Kota Jambi 66 Sakila Fitriyani, siswa kelas XII IPS,wawancara dengan penulis, 30 januari 2020, SMAN 8
Kota Jambi
masa bodo dak mau tau lagi setelah lulus dari SMA ni mau dirumah
be.”67
Dalam hal ini maka guru bimbingan konseling sangat dibutuhkan
dalam pemahaman terhadap individu siswa itu sendiri agar siswa mampu
menumbuhkan semangat untuk belajar dan mengecam pendidikan yang
lebih tinggi dan membantu mengembangkan karir untuk mengarahkan
langkah yang harus dilakukan agar minat, bakat dan potensi diri menjadi
suatu karir terhadap mereka.
2. Ekternal
a. Kurangnya dukungan dari orang tua
Dari zaman yang persaingan globalnya sangat tinggi ini maka di
perlukan kesiapan untuk menghadapinya, salah satunya ialah dengan
melanjutkan ke perguran tinggi, namun hal tersebut juga perlu dukungan dari
orang tua, sering kali ditemukan orang tua yanh kurang mendukung anaknya
untuk melanjutkan studi nya, banyak sekali alasan dari orang tua , seperti
contoh alasan ekonomi, kuliah tidak menetukan karir yang akan datang dan
lai sebagainya.
Sehingga ketika dukungan dari orang tua kurang maka siswa pun
menjadi psimis, padahal orang tua adalah penyokong utama dalam karir si
anak nantinya.
b. Rendahnya keadaan ekonomi keluarga
Seringkali ekonomi dijadikan sebagai alasan dalam berbagai hal,
namun pada kenyataannya banyak sekali orang maju, padahal latar belakang
ekonomi yang dari kalangan menengah ke bawah.
Berdasarkan hasil observasi penulis, memang pada umumya
pendapatan dari hasil orang tua siswa adalah dari kebun mereka, karena
67 Melisa Pratiwi, siswa kelas XII IPS,wawancara dengan penulis, 30 januari 2020, SMAN 8
Kota Jambi
itulah jadi orang tua khawatir untuk melanjutkan studi si anak, karna hasil
panen yang tidak menentu.
Namun sangat disayangkan, banyak sekali beasiswa yang menunggu
siswa-siswa yang ingin melanjutkan ke studi lanjutnya. Baik itu dari
pemerintah ataupun swasta.
c. Komunikasi antara guru dan orang tua
Banyak hal yang menghambat dalam bimbingan konseling, salah
satunya yaitu komunikasi yang kurang komunikatif antar guru dan orang tua.
Hal tersebut dapat diketahui dari hasil wawancara penulis dengan guru
bimbingan konseling ibu Nisa ,yaitu sebagai berikut:
“[S]iswa di sekolah ini rata-rata orang tua nya adalah petani, sehingga
mereka sangat sibuk dengan kegiatan pertanian mereka. Hal tersebut
menurut saya yang membuat anak-anak disini tidak mendapatkan
perhatian penuh dari orang tua. Karena dapat dilihat dari kurang
pahamnya orang tua terhadap bimbingan konseling disekolah, para
orang tua menggangap ketika anak berurusan dengan guru bimbingan
konseling anak mereka adalah anak yang bermasalah. Jadi ketika ada
panggilan kesekolah orang tua tidak menghadirinya. Padahal banyak
hal yang mau dibicarakan dengan orang tua murid tersebut. Hal
tersebut sangat menghambat perkembangan siswa nantinya.”68
Dikatakan oleh ibu Ria Amelia :
“[M]embangun komunikasi antara orang tua murid sebenarnya harus
dilakukan dan diterapkan disekolah ini karena komunikasi yang baik
dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses
pendidikan dan komunikasi yang baik dapat meningkatan mutu
pendidikan dan kemajuan anak murid kita disekolah ini jika
komunikasi antara guru dan orang tua murid hanya berlangsung pasif,
itu pasti akan memperlambat proses pendidikan anak karena tidak
terjadi control dua arah yaitu antara orang tua dirumah dan guru
disekolah”69
68 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi 69 Ria Amelia,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020,
SMA 8 Kota Jambi
Dari ungkapan guru bimbingan konseling diatas dapat dilihat bahwa ,
ketika orang tua , guru, siswa tidak saling berkaitan maka untuk
mendapatkan hasil yang efektif sangat sulit untuk didapatkan. Guru dan
orang tua sebagai pembimbing perkembangan anak harus punya kesepakatan
dan kesingkronan dalam membimbing anak. Konsistensi antara keduanya
sangat diperlukan. Maka ketika anak dirumah orang tua lah yang memantau
dan disekolah guru lah yang memantau. Dengan kerja sama yang demikin ,
maka kesenjanga-kesenjangan yamg dikhawatirkan akan muncul tidak akan
terjadi.
d. Kurangnya jam pertemuan dengan siswa
Pendidikan disekolah menuntut banyak sekali pelajaran yang harus
diserap oleh siswanya, sehingga dalam hal ini siswa harus mampu menerima
setiap pelajaran, dalam bimbingan konseling sendiri dalam satu minggunya
hanya ada dua jam, sehingga dalam hal ini sangat sulit untuk mendapatkan
hasil yang efektif.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling
mengatakan bahwa dalam satu minggu hanya ada dua jam, yakni pada hari
kamis, sehingga tidak akan efektif, dan bimbingan karir hanya dilaksanakan
ketika siswa kelas XII dalam waktu yang singkat.
Dengan waktu yang singkat maka guru bimbingan konseling akan
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
B. Solusi Untuk Meningkatkan Hasil Program Bimbingan Konseling Karir
Pada dasarnya bimbingan konseling karir merupakan upaya preventif yang
diberikan kepada siswa dengan maksud agar siswa jangan sampai terkena
masalah atau kesulitan dimasa yang akan datang sehingga siswa diharapkan
mampu memahami semaksimal mungkin dalam hal masalah pekerjaan yang
mana disesuaikan dengan keadaan siswa, maka ketika siswa tersebut masuk
dunia kerja akan sesuai dengan panggilan jiwanya. Hal tersebut akan
mempermudah kinerja dan meminimalisir masalah dalam pekerjaannya pada
masa yang akan datang.
Adapun cara yang efektif dalam meningkatkan hasil program selain dengan
memberikan layanan seputar karir yang memberikan pemahaman tentang hal-hal
sebagai berikut:
1. Memberikan stimulus-stimulus yang mendukung
Ketika anak tidak ada motivasi untuk melanjutkan keperguruan tinggi
untuk mendapatkan karir yang lebih baik, maka salah satu cara yang efektif
adalah memberikan stimulus-stimulus yang positif terhadap siswa. Hasil
wawancara dengan ibu Nisa yang mengatakan bahwa:
“[K]etika siswa yang mampu secara finansial namun tidak ada motivasi
memperbaiki kehidupan dari orang taunya, maka saya akan memberikan
stimulus-stimulus berupa cerita atau kisah yang dapat menjadikan siswa
tersebut seperti contoh cerita tantangan global yang bersaing ketat
dalam dunia pekerjaan dimasa yang akan datang.”70
Dikatakan oleh ibu Ria Amelia :
“[K]etika stimulus sangat berpengaruh dalam proses belajar, sayangnya
ketertarikas siswa justru bukan pada motivasi mengerjakan berbagai
tugas belajar, malah seringkali tertarik dengan motivasi yang diluar
proses pembelajaran, seperti kadang mereka lebih tertarik dengan gaya
para artis-artis diluar sana. Artinya siswa pada umunya lebih banyak
mendapatkan pengalaman penguatan yang kuat pada kegiatan-kegiatan
diluar jam pelajaran ,tetapi tidak mendapat penguatan dalam kegiatan
belajar dikelas, dalam keadaan seperti ini lah pata guru BK memiliki
tugas yang sangat besar untuk merubah cara pandang siswa agar lebih
tertarik dengan fenomena yang menyebabkan mereka serius dalam
proses pembelajaran ”71
Dengan adanya gambaran-gambaran tentang hal –hal yang berhubungan
dengan siswa dan lingkungan siswa tersebut, maka siswa sedikitnya akan
faham dan akan mengerti. Namun hal tersebut harus dilakukan berulang-ulang
70 Nisa,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020, SMA 8
Kota Jambi 71 Ria Amelia,Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan penulis, 27 januari 2020,
SMA 8 Kota Jambi
sampai siswa tersebut merubah keputusan dari tidak menjadi iya. Guru
bimbingan konseling akan melakukan hal tersebut seoptimal mungkin.
2. Memberikan pencerahan
Kesempatan adalah hal yang sangat ingin didapatkan oleh orang-orang
yang berjuang, namun sering kali ditemui ada orang yang ada kesempatan
malah tidak diambil. Disinilah peran aktif guru bimbingan konseling dalam
memberikan layanan di SMAN 8 Kota Jambi ini berdasarkan hasil wawancara
saya dengan wakil kepala sekolah ibu Fatmawati:
“[G]uru bimbingan konsling merupakan pondasi sebuah sekolah,
keberhasilan anak didik dapat dilihat dari hasil bimbingan konseling
yang ada disekolah tersebut, jadi menurut saya bimbingan konseling
sangat membantu siswa dalam hal perkembangan siswa , yang mana hal
tersebut tidak didapat diguru mata pelajaran72.”
Dikatakan oleh ibu Nisa :
“[G]uru bimbingan konseling merupakan untuk membantu
perkembangan peserta didik yaitu suatu pelayanan yang membantu
peserta didik memahami akan diri sendiri, terkait minat dan bakat, dan
potensi yang ada didalam diri mereka sendiri. Terus juga dapat
membantu mengembangkan kehidupan sosial anak tersebut yaitu
dengan pelayanan yang membantu peserta didik memahami, nilai serta
mengembangkan keadaan sosial mereka, hal ini dapat juga membantu
mengembangkan kemapuan belajar pelayanan yang kami lakukan
membantu menjadikan peserta didik mandiri dalam belajar terutama
dalam mengikuti pembelajaran disekolah”73
Partisipasi guru bimbingan konseling dalam perkembangan partisipasi
siswa memang sudah tidak diragukan lagi. Namun hal tersebut juga
memerlukan kerjasama yang baik dalam hal yang baik dalam ruang lingkup
sekolah, sehingga akan mendapat hasil yang efektif.
72Fatmawati, Wakil Kesiswaan, wawancara dengan penulis, 27 januari 2020 , SMAN 8 Kota
Jambi 73 Guru bimbingan konseling Nisa, wawancara dengan penulis , 27 januari 2020 , SMAN 8
Kota Jambi
Dikatakan leh ibu Ria Amelia :
“[K]etika siswa psimis dengan harapan mereka, maka saya sebagai guru
bimbingan memberikan motivasi, cerita dan sebagainya. Dan saya
meyakinkan siswa bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan yang
lebih baik, hal tersebut saya berikan kisah-kisah inspiratif seperti contoh
kisah Thomas alfa Edison mendapatkan kegagalan berulang kali sampai
akhirnya berhasil membuat lampu , maka dengan cerita tersebut siswa
akan termotivasi dan terinspirasi.74”
Dalam hal ini guru bimbingan konseling harus mampu menjalani
kearaban dengan para siswa agar siswa tersebut mau menerima dan
mempunyai harapan harapan yang kuat guna pemahaman studi lanjut
mereka . siswa harus memahami bahwa perubahan akan terjadi pada dirinya
jika siswa tersebut mau merubahnya.
3. Mengadakan kerja sama
Menjalin relasi dengan pihak lain sangat menujang dalam
memaksimalkan bimbingan konseling karir, adapun kerja sama yang dapat
dilakukan adalah dengan berbagai pihak, yakni:
a) Bekerja sama dengan perguruan tinggi
Sekolah hendaknya mengadakan beberapakerja sama dengan
perguruan tinggi, hal ini tentunya sangat berguna bagi siswa. Dalam hal
ini perguruan tinggi akan memberikan informasi baik itu di media offline
atau pun online seputar perguruan tinggi nya dan jurusan-jurusan yang
ada di prguruan tinggi tersebut.
Dalam hal ini tentunya informasi yang diberikan oleh perguruan
tinggi akan lebih detail dan lebih menarik dari pada guru bimbingan
konseling, hal tersebut akan menimbulkan pemahaman dari dalam diri
siswa SMAN 8 Kota Jambi.
74 Guru bimbingan konseling Ria Amelia, wawancara dengan penulis , 27 januari 2020 ,
SMAN 8 Kota Jambi
Selain itu perguruan tinggi juga bekerja sama dengan sekolah dalam
bidang beasiswa, beasiswa disni tidak hanya untuk beasiswa yang kurang
mampu, namun juga untuk beasiswa yang berpretasi. Jadi, yang kurang
mampu dan tidak mau melanjutkan karena alasan finansial akan berubah
pikiran.
b) Bekerja sama dengan orang tua
Interaksi antara orang tua dan pihak sekolah khususnya guru
bimbingan konseling sangat perlu diperhatikan, karna hal tersebut sangat
mendukung perkembangan siswa. Dalam hal ini guru bimbingan
konseling mestinya harus membuat perjanjian ataupun kesepakatan-
kesepakatan diawal sekolah.
Guru bimbingan konseling mestinya memberikan penjelasan
terlebih dahulu kepada orang tua siswa tentang bimbingan konseling.
Dengan memberikan penjelasan tentang bimbingan konseling maka akan
merubah pandangan negatif orang tua terhadap bimbingan konseling.
Karna selama ini orang tua beranggapan bahwa jika anak berurusan
dengan guru nimbingan konseling maka anak bermasalah.
c) Berkerja sama dengan intansi
Perlunya menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah atau
swasta, seperti berkejasama dengan DISNAKER. Dalam hal ini disnaker
memberikan penyuluhan terkait demgan perkembangan dunia kerja.
Ataupun berkerjasama dengan psikolog-psikolog. Sehingga akan
menambah pengetahuan siswa, dam siswa mampu mengatasi
permasalahan yang ada pada dirinya.
4. Melaksanakan konseling individual
Tujuan bimbingan konseling ada untuk mengeliminasi masalah-
masalah yang muncul dan ada juga untuk bantuan pengembangan dan
pencegahan agar pada waktu mencapai tingkat kematangan, selain itu ada
juga ditunjukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Dalam hal
ini bimbingan konseling karir tujuannya adalah bantuan pencegahan dan
juga pembambilan keputusan.
Dalam konseling individual diupayakan membawa kepada
pemahaman diri dan perbuatan. konseling karir berorientasi pada tindakan
dan akhirnya mempengaruhi prilaku-prilaku dalam hal ini adalah
pengambilan keputusan.
Di SMAN 8 Kota Jambi konseling karir yang dilakukan guna untuk
memperkuat pilihan yang telah dipilih oleh siswa , dan juga menjelaskan
tujuan-tujuan karir. Guru bimbingan konseling akan memberikan
pemahaman secara mendalam tentang fakta-fakta pada diri siswa dan dunia
kerja kemudian siswa tersebut akan memperoses informasi tersebut guna
dalam pengambilan keputusan.
Guru bimbingan konseling karir akan membuat jadwal untuk
konseling individual baik untuk siswa yang termotivasi ataupun untuk siswa
yang kurang termotivasi.
Peran aktif guru bimbingan konseling sangat berpengaruh dalam
proses perkembangan siswa, namun tidak terlepas dari kerjasama berbagai
pihak, mulai dari pihak yang ada disekolah intansi yang berkaitan, dan
sampai kepada orangtua. Selain itu perlu juga diperhatikan penunjang-
penunjang untuk memaksimalkan pelaksanaan program bimbingan
konseling karir.
Kompetensi dalam pendidikan juga ambil handil dalam dunia
pekerjaan, pada umunyaketika seseorang memiliki pendidikan yang bagus,
skill yang bagus maka akan mudah mendapatkan pekerjaan. Karena ketika
bekerja saja seseorang masih terus belajar, seperti guru yang harus membaca
sebelum mengajar, pengacara yang harus mempelajari kasus kliennya.
Jadi pendidkan dan pekerjaan merupakan kebutuhan pokok yang harus
dimiliki oleh individu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik itu
berupa kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas secara
umum pelaksanaan bmbingan konseling karir di SMAN 8 Kota Jambi
dengan menerapkan layanan orientasi dan layanan informasi bahwa layanan
ini juga membantu siswa dalam mengatasi kelemahan hambatan serta
masalah yang dihadapi siswa tersebut dengan diterapkan dua layanan di atas
siswa akan mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi
dunia karir.
Adapun pun secara khusus dapat disimpulkan pelaksanaan bimbingan
karir di SMAN 8 Kota Jambi dengan menggunakan beberapa layanan
diantaranya terdiri dari delapan layanan.
1. Layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pembelajaran, layanan bimbingan kelompok, layanan perorangan,
layanan konsultasi dan mediasi. Namun dalam hal ini layanan yang lebih
dominan di SMAN 8 Kota Jambi adalah layanan orientasi dan layanan
informasi.
2. Namun dalam praktik program bimbingan konseling karir dan pemberian
layanan masih ditentukan beberapa kendala adapun kendala dalam
pelaksanaan bimbingan konseling karir di SMAN 8 Kota Jambi ada dua
yaitu, kendala yang bersifat internal dan eksternal, permasalahan internal
yaitu dari diri siswa itu sendiri, sedangkam permasalahan eksternal
berasal dari kurangnya dukungan dari orang tua, rendahnya tingkat
ekonomi, komunikasi antar guru bimbingan konseling dengan orang tua,
64
serta jam pertemuan antar guru bimbingan konseling dan siswa yang
terbatas.
3. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam
mengatasi kendala yang ditemui dalam pelaksanaan bimbingan konseling
karir adalah dengan memberikan stimulus-stimlus positif kepada siswa,
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta perguruan tinggi,
instansi atau lembaga, serta orang tua dan mengkonselingkan siswa
secara individual.
B. Impikasi penelitian
Penelitian dan pembahasan mengenai layanan bimbingan karir dalam
meningkatkan pemahaman studi lanjut siswa merupakan kajian melalui
pendekatan bimbingan konseling. Diharapkan kajian-kajian seperti ini dapat
dikembangkan dan dapat member manfaat bagi pembaca khusus nya
mahasiswa jurusan bimbingan penyuluhan islam.
Saran dari peneliti ini adalah untuk jurusan bimbingan penyuluhan
islam berkaitan dengan mata kuliah konseling penelitian ini dapat dijadikan
wacana terhadap perbedaan-perbedan nilai yang dimiliki oleh mahasiswa
saat ini, dan bagi guru bimbingan konseling agar mampu memberikan
bimbingan karir yang lebih baik lagi, mengingat banyak sekali penurunan
kepribadian ketika seseorang salah dalam memilih karir. Dan bagi peneliti
selanjutnya, diharapkan dapat memberikan informasi-informasi yang lebih
banyak lagi dari yang penulis paparkan tentang layanan bimbingan
konseling karir, sehingga akan banyak pembaca terinspirasi.
Dan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya
pelaksanaan bimbingan konseling karir disekolah sebelum mereka terjun ke
jenjang selanjutnya ataupun dunia kerja. Karna banyak sekali persiapan dan
pertimbangan untuk menetukan pilihan setelah tamat sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alawiyah desi, Bimbingan Karir Untuk Membantu Siswa Dalam Memilih Studi Lanjut
ke Perguruan Tinggi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, skripsi
(Jogyakarta:Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan
kalijaga,2016)
Anisah nofa, Layanan Peminatan Sebagai Upaya Memilih Sekolah Lanjutan,
Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta: Pustaka Ceria)
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi
Aksara,2012)
Dewa, ketut sukardi, pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah,(Jakarta:Rineka Cipta, 2010)
Fuad ihsan, dasar-dasar pendidikan komponen MKDK, (Jakarta:rienaka cipta,1997)
Gunarsa singgih, psikologi remaja (Jakarta:gunung mulia,2003)
Hibana S.Rahman, bimbingan dan konseling pola.., hal.11
Islamiyah,2016)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Pendidikan 2016, Panduan Oprasional Penyelengaraan Bimbingan dan
Konseling SMP, 2016.
Marinhu, Mohammad thayeb, pengantar bimbingan dan konseling karir,
Maulana Muhamad ali. Kitab Hadist Pegangan, (Jakarta: Darul Kutubil
Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi..Cetakan
Kedua (Jakarta: Bumi Aksara,2007)
Rahmah ulifa, bimbingan karir siswa,(malang: UIN Maliki press,2010)
Rohmah khanifur, layanan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA negri 1 depok
sleman D.I yogyakarta, skripsi (yogyakarta: jurusan BKI fakultas dakwah dan
komunikasi, UIN sunan kalijaga,2015)
Rosdakarya,2012)
Saodiah, Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:Remaja
skripsi (Jogyakarta:Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Sunan
kalijaga,2016)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2009)
Tim Dosen PPB FIP UNY, Bimbingan dan konseling menegah,(Yogyakarta: UNY
Press.1993)
Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Imiah Mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN
STS JAMBI,(Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi:2016)
Walgito bimo, bimbingan konseling (konseling & karir), (yogyakarta: Andi ofset,2010)
Zuriah nurul, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.
Internet
Fuadi muhammad, “Media Bimbingan konseling Islam”, diakses melalui alamat:
http://mhmfuadimediabkiwordspress.wordpress.com/bimbingan/karir/ diakses
pada januari 2020
Yanti164, “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data”, diakses Melalui Alamat:
https://yanti164.wordpress.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-
data/ diakses pada 29 Oktober 2019
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, adapun tentang tahapan dan rentang waktu
penelitian dapat dilihat di bagan berikut:
No Kegiatan Jun Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Draf
Proposal x x x x
2
Konsultasi dg Ka.
Jur/Prodi dan
lainnya utk fokus
penelitian
x
x x
3 Revisi Draf Proposal X x
4 Proses Seminar
Proposal x
5 Revisi Draf Proposal
Setelah Seminar x
6 Konsultasi dgn
Pembimbing x
7 Koleksi Data x x x x
8
Analisa dan
Penulisan Draf Awal
Skripsi
x x x x x
9 Draf Awal dibaca
Pembimbing
x
10 Revisi Draf Awal x
11 Draf Dua Dibaca
Pembimbing
x
12 Refisi Draf Dua x
13 Draf Dua Revisi
Dibaca Pembimbing
x
14 Penulisan Draf Akhir x
15 Draf Akhir Dibaca
Pembimbing
x
16 Ujian Munaqashah x
17
Revisi Skripsi
Setelah Ujian
Munaqashah
x x
18 Mengikuti Wisuda
Perlu dijelaskan bahwa jadwal ini tidak bersifat mengikat karena boleh jadi salah satu tahapan berlangsung lebih
cepat atau lebih lama.Selain itu, boleh jadi pula ada tahapan yang berlangsung bersamaan dengan tahapan lain, artinya
penjadwalan kan berlangsung secara kondisional
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Layanan Bimbingan Karir Dalam Pemahaman Studi Lanjut Siswa di SMA
Negri 8 Kota Jambi
NO Jenis Data Metode Sumber data
1 Letak geografis SMAN 8
Kota Jambi
-observasi
-dokumentasi
-wawancara
-setting
-dokumentasi geografis
-pimpinan TU SMA
2 Sejarah SMAN 8 Kota
Jambi
-dokumentasi
-wawancara
-pimpinan TU
-dokumentasi sejarah SMA
3 Visi, misi, dantujuan
SMAN 8 Kota Jambi
-dokumentasi
-dokumentasi visi,misi sekolah
4 Strukturorganisasipengur
usan
-dokumentasi -bagan stuktur organisasi dannama-
nama guru di SMA
5 Sarana/fasilitas -dokumen
-observasi
-wawancara
-dokumentasi
-pimpinan TU
6 Jumlah murid -wawancara -pimpinan TU SMK
7 Tujuan dan fungsi BK
disekolah
-dokumentasi
-observasi
-wawancara
-guru BK
-Pimpinan TU
8
Materi BK -Wawancara -guru BK
9 Kendala setelah
dilakukan bimbingan dan
konseling bagi siswa
-dokumentasi
-observasi
-wawancara
-siswa-siswi
1. Panduan Observasi
No Jenis data Objek observasi
1 Letak geografis SMAN 8 Kota
Jambi
-keadaan dan letak geografis
2 Sarana/fasiltas SMAN 8 Kota
Jambi
-Sarana dan prasarana
3 Kegiatan BK -Materi BK di SMAN
4 Teknik pelaksanaan BK di SMAN -kendala setelah dilakukan bimbingan
dan konseling bagi siswa
2. Panduan Wawancara
No Jenis data Sumber data dan subtansi
wawancara
1 Letak geografis SMAN 8 Kota
Jambi
-Pimpinan/pengurus SMAN 8 Kota
Jambi
a. bisa dijelaskan letak geografis
SMAN 8 Kota Jambi?
2 Sejarah SMAN 8 Kota Jambi -Pimpinan/pengurus SMAN 8 Kota
Jambi
a. bagaimana sejarah pendirian
SMAN 8 Kota Jambi?
b. kapan dan oleh siapa SMAN 8
Kota Jambi didirikan?
c. bagaimana perkembangannya
hingga saat ini
3 Sarana/fasilitas SMAN 8 Kota
Jambi
-Pimpinan/pengurus SMAN 8 Kota
Jambi
a. apa saja sarana yang dimiliki
SMAN 8 Kota Jambi
4 Jumlah para siswa SMAN 8 Kota
Jambi
-Pimpinan/guru BK di SMAN 8
Kota Jambi
a. berapa jumlah siswa
keseluruhan?
b. Berapa jumlah siswa SMAN
kelas XII yang berencana
melanjutkan pendidikan?
5 Fungsi BK -Pimpinan/guru BK di SMAN 8
Kota Jambi
a. Bagaimana upaya BK?
b. Apa saja fungsinya?
c. Kapan dilaksanakan dan apa
tujuannya?
6 Upaya BK di sekolah -Guru BK
a. Apa saja upaya guru BK yang
diberikan kepada siswa?
b. Bagaimana pemahaman siswa
tentang BK?
c. Bagaimana pengalaman siswa
dalammenyelesaiakan
masalahnya
7 Kendala setelah dilakukan
bimbingan dan konseling bagi
siswa
-Guru BK/Siswa kelas XII
a. Bagaiamana dampak setelah
dilakukan bimbingan dan
konseling karir bagi siswa?
3. Panduan Dokumentasi
no Jenis data Data dokumentasi
1 Letak geografis SMAN 8 Kota
Jambi
-data dokumentasi letak geografis
SMAN 8 Kota Jambi
2 Sejarah SMAN 8 Kota Jambi - data dokumentasi letak geografis
SMAN 8 Kota Jambi
3 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah -data dokumentasi tentang visi, misi
dan tujuan SMAN 8 Kota Jambi
4 Stuktur organisasi kepengurusan -data dokumentasi tentang stuktur
organisasi kepengurusan SMAN 8
Kota Jambi
-dafar nama guru-guru di SMAN 8
Kota Jambi
-data lain yang dibutuhkan
DOKUMENTASI
1. Foto bersama siswa-siswi SMAN 8 Kota Jambi
2. Foto berasama siswa-siswi SMA 8 Kota Jambi
3. Suasana SMA 8 Kota Jambi
4. Wawancara dengan ibu Nisa S.Pd
5. Wawancara dengan guru BK ibu Nisa S.Pd
6. Wawancara dengan sakila fitriyani siswi kelas 12
7. Wawancara dengan desprianti handayani siswi kelas 12
8. Wawancara dengan melisa safitri siswi kelas 12
9.Wawancara dengan wakasis bagian kesiswaan SMAN 8 Kota Jambi
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Suci Reza Varefli
JenisKelamin : Perempuan
Tempat/Tgl.Lahir : Muara Bulian, 29 Desember 1997
NIM : UB160255
Alamat : RT/RW.01/01 Kel. Pasar baru, Kec. Muara bulian,
Kab, Batanghari
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
SI UIN STS JAMBI : Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam
SMA : SMAN 12 Kota Pekanbaru
SMP : SMPN 08 Desa Penerokan
SD : SDN 77 Desa Penerokan
TK : IQRO’ Muara Bulian