120
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK PENGELOLA LABORATORIUM KIMIA SMA OLEH Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si NIDN. 0017046804 Drs. I Wayan Suja, M.Si NIDN. 0020036701 Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat No.128/UN48.15/LPM/2015 LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA OKTOBER 2015

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

  • Upload
    vobao

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LAPORAN AKHIR

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(IbM)

IbM KELOMPOK PENGELOLA LABORATORIUM KIMIA SMA

OLEH

Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si

NIDN. 0017046804

Drs. I Wayan Suja, M.Si

NIDN. 0020036701

Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai

dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian Kepada

Masyarakat No.128/UN48.15/LPM/2015

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

OKTOBER

2015

Page 2: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul IbM : Kelompok Pengelola Laboratorium Kimia SMA

2 Unit Lembaga Pengusul : Universitas Pendidikan Ganesha

3 Ketua Tim Pelaksana

Nama

NIDN

Jabatan/Golongan

Jurusan/ Fakultas

Perguruan Tinggi

Bidang Keahlian

Alamat Kantor/Telp.

Alamat Rumah/Telp./E-mail

: Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, S.Si., M.Si

: 0017046804

: Lektor Kepala/IVa

: Pendidikan Kimia/MIPA

: Universitas Pendidikan Ganesha

: Ilmu Lingkungan/Kimia Analitik

: Jl. Udayana 12 Singaraja/0362-25735

: LC 8 Dusun Seraya-Desa Baktiseraga-

Buleleng/081236781968/[email protected]

4 Anggota Tim pelaksana

Nama Anggota/Keahlian

: Dosen 1 Orang

: Drs. I Wayan Suja, M.Si/Kimia Organik

5 Rencana Belanja Total : Rp. 45.000.000

6 Belanja Tahun Pertama

Dikti

Sumber Lain

: Rp. 45.000.000

: -

7 Tahun Pelaksanaan : 2015

Singaraja, 28 Oktober 2012

Page 3: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang

Widhi Wasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan

program pengabdian masyarakat skim Ipteks bagi Masyarakat dan menyusun laporannya

sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Pengabdian kepada masyarakat tentang

pengelolaan laboratorium kimia SMA menjadi salah satu unsur penting dalam menunjang

keberhasilan pembelajaran terlebih pembelajaran kimia yang menekankan aspek proses dan

produk. Proses pembelajaran kimia sangat banyak dilakukan melalui praktikum di

Laboratorium. Untuk itu, pengelolaan laboratorium yang ditujukan untuk menjadikan

laboratorium siap digunakan untuk praktikum menjadi aspek yang penting diperhatikan.

Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat skim IbM yang berjudul kelompok

pengelola laboratorium kimia SMA, kami telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya

melakukan pelatihan kepada guru untuk berinovasi membuat peralatan praktikum kimia

sederhana, menggunakan berbagai bahan alternatif alami untuk keperluan praktikum,

membuat buku penuntun dan LKS praktikum kimia sederhana. Program ini, diharapkan

dapat membantu kelancaran pelaksanaan praktikum kimia terutama bagi sekolah-sekolah

yang jauh dari perkotaan yang pada umumnya memiliki sarana laboratorium yang sangat

terbatas.

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, pelaksana program telah

banyak mendapatkan dukungan baik berupa dana maupun moril dari berbagai pihak. Untuk

itu, melalui kesempatan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemeterian

Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, selaku pemberi dana pada program ini.

2. Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha dan

Staf atas pembinaan dan layanan administrasi dalam pelaksanaan IbM ini.

3. Kepada kepala sekolah SMA Negeri Sukasada dan SMA Negeri 2 Busungbiu beserta

stafnya atas partisifasi aktifnya mendukung kelancaran program.

4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas berbagai bantuan dan

kerjasamanya.

Kami menyadari, untuk mewujudkan peran laboratorium yang efektif dan efisien

dalam menunjang pembelajaran kimia di sekolah masih banyak kendala. Untuk itu, saran-

saran yang konstruktif masih sangat diperlukan sehingga pelaksanaan praktikum bisa

dijalankan secara optimal. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 28 Oktober 2015

Tim Pelaksana program,

Page 4: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKATA

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi .............................................................................. 1

1.2 Permasalahan Mitra........................................................................ 4

1.3 Solusi yang Ditawarkan................................................................. 4

BAB II TARGET DAN LUARAN

2.1 Rencana Kegiatan.......................................................................... 5

2.2 Luaran............................................................................................. 5

BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Metode Pemecahan Masalah......................................................... 6

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kinerja LPM Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat.................. 8

BAB V HASIL KEGIATAN

5.1 Topik-Topik Praktikum Kimia SMA............................................. 10

5.2 Peralatan dan Bahan Praktikum Kimia SMA................................ 10

5.3 Buku Penuntun dan LKS Praktikum Kimia SMA 13

5.4 Uji Coba Praktikum Kimia SMA 15

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ........................................................................................ 18

6.2 Saran .............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA 19

Lampiran:

1. Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan 20

2. Lampiran 2. LKS Praktikum Kimia 25

3. Lampiran 3. Buku Penuntun Praktikum Kimia 69

Page 5: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Tahapan Rencana Kegiatan dan Target Luaran yang Dihasilkan...................... 5

2 Rencana Pemecahan Masalah 6

3 Topik Praktikum pada Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA ...................... 14

Page 6: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Laboratorium Kimia di SMAN 1 Sukasada................................................... 2

2 Peralatan praktikum yang dimiliki oleh SMAN 1 Sukasada......................... 2

3 Ruang Laboratorium Kimia di SMAN 2 Busungbiu..................................... 3

4 Rencana Pemecahan Masalah……………………………………………… 6

5 Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat LPM Undiksha 2008-2014.... 8

6 Bantuan Peralatan ke Sekolah Mitra melalui Pembelian............................... 11

7 Peralatan yang di Buat oleh Guru Mitra Program......................................... 11

8 Bahan Alami Pengganti Bahan Kimia Sintetik Praktikum Kimia SMA....... 12

9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah Mitra...................................................... 13

10 Pelatihan Penyusunan LKS Praktikum Kimia SMA...................................... 14

11 Ujicoba Peralatan Praktikum Kimia............................................................... 15

Page 7: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Dokumentasi Kegiatan 20

2 Lembar kerja Siswa Praktikum Kimia SMA 25

3 Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA 69

Page 8: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pembelajaran kimia mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara

simultan. Untuk mengembangkan ranah afektif dan psikomotor tidak cukup hanya

mengandalkan pembelajaran di kelas saja tetapi memerlukan pengamatan langsung di

laboratorium. Laboratorium kimia menjadi suatu kebutuhan untuk memaksimalkan proses

pembelajaran. Menurut Permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan

prasarana disebutkan bahwa laboratorium sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran

praktek harus didukung dengan peralatan yang memadai. Namun pada kenyataannya,

pemanfaatan laboratorium di beberapa sekolah masih sangat kurang karena keterbatasan

peralatan laboratorium dan pengelolaan laboratorium belum maksimal.

SMA Negeri 1 Sukasada dan SMA Negeri 2 Busungbiu yang rencananya menjadi

mitra program IbM ini merupakan dua sekolah katagori baru berdiri di Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan profil sekolah tahun 2013, kedua sekolah ini sama-sama berdiri pada tahun

2002, dimana SMA Negeri 1 Sukasada berlokasi di Desa Sukasada kecamatan Sukasada

sekitar 7 km dari kampus Undiksha sedangkan SMAN 2 Busungbiu berlokasi di Desa

Pucak Sari Kecamatan Busungbiu sekitar 60 km dari kota Singaraja. SMAN Negeri 1

Sukasada sampai saat ini memiliki 14 ruang kelas, sebuah perpustakaan serta ruangan

laboratorium yaitu laboratorium fisika, biologi, kimia, bahasa, dan laboratorium komputer.

Siswa di sekolah ini pada umumnya berasal dari desa Sukasada dan sekitarnya dengan

kondisi sosial ekonominya tergolong rendah sampai sedang. Secara umum, proses belajar

mengajar bidang kimia masih mengalami masalah yang disebabkan oleh motivasi belajar

siswa relatif rendah dan minimnya sarana laboratorium kimia. Keberadaan laboratorium

kimia di SMA ini masih sangat terbatas dan kurang terkelola. Hal ini terekam dari informasi

koordinator pengelola laboratorium kimia pada saat tim pengusul program melakukan

observasi langsung ke sekolah disebutkan bahwa kondisi laboratorium tampak kosong,

sementara di ruang penyimpanan alat dan bahan hanya tersedia sangat sedikit peralatan dan

bahan kimia untuk praktikum yang kondisinya kurang terawat (Gambar 1).

1

Page 9: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

(a) (b)

(Dok. Sastrawidana, 2014)

Gambar 1. Laboratorium Kimia di SMAN 1 Sukasada (a) ruang praktikum, (b) ruang

penyimpanan alat

Informasi dari guru-guru kimia yang sekaligus anggota pengelola laboratorium

menyebutkan bahwa secara teoritis materi kimia dari kelas X sampai kelas XII terdapat 23

kompetensi dasar yang seharusnya memanfaatkan laboratorium dalam proses pembelajaran.

Namun, pada kenyataannya hanya sedikit praktikum yang bisa dilakukan seperti untuk di

kelas X hanya praktikum tentang sifat larutan elektrolit dan elektrolit, kelas XI tentang laju

reaksi, sifat asam-basa, titrasi asam-basa sedangkan pada kelas XII sama sekali praktikum

tidak bisa berlangsung. Dari sejumlah praktikum, dilakukan melalui demo atau siswa

terbagi dalam kelompok besar karena jumlah alat yang tersedia sangat sedikit. Sebagai

contoh, dilaboratorium hanya tersedia 2 set alat penentuan sifat larutan elektrolit dan non

elektrolit, 1 buah buret dan beberapa tabung reaksi untuk praktikum lainnya (Gambar 2).

(a) (b)

(Dok. Sastrawidana, 2014)

Gambar 2. Peralatan praktikum yang dimiliki oleh SMAN 1 Sukasada (a) peralatan

penentuan larutan elektrolit dan nonelektrolit, (b) peralatan digunakan dalam

praktikum laju reaksi, titrasi dan kepolaran senyawa.

2

Page 10: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh SMA Negeri 2 Busungbiu yang

terletak sangat jauh dari pusat kota yaitu di lereng bukit Kutul di desa Pucaksari, Kecamatan

Busungbiu. SMA memiliki 9 kelas, sebuah perpustakaan, dan beberapa leboratorium, yaitu

lab fisika, lab komputer, dan laboratorium kimia-biologi yang digabung menjadi satu.

Laboratorium kimia terbagi menjadi dua bagian yaitu ruang praktikum dan ruang

penyimpanan alat dan bahan (Gambar 3). Ruangan untuk penyimpanan alat dan bahan

tampak belum sesuai dengan pungsinya akan tetapi menjadi tempat meletakkan kertas-kertas.

Informasi dari Ibu Casmini, yaitu guru kimia sekaligus ketua pengelola laboratorium kimia

menyebutkan peralatan laboratorium kimia yang ada di Lab. SMA N 2 Busungbiu sangat

kurang dan sejak berdiri tahun 2002 sampai sekarang ini belum ada penambahan peralatan

dan bahan praktikum. Sekolah nampaknya lebih memprioritaskan pada pengadaan sarana

teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, laptop, LCD, fasilitas internet

dibandingkan dengan peralatan dan bahan untuk praktikum. Kondisi laboratorium yang

kurang alat dan bahan diikuti pengadministrasian tidak baik membuat kegiatan praktikum di

sekolah ini praktis tidak terlaksana.

(a) (b)

(Dok. Sastrawidana, 2014)

Gambar 3. Ruang laboratorium kimia di SMAN 2 Busungbiu (a) Ruang tempat praktikum,

(b) ruang penyimpanan alat dan bahan

Berdasarkan analisis situasi di kedua sekolah ini, tim pengusul IbM mencoba

mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mitra program dan menggali keinginan para

guru kimia serta menawarkan beberapa solusi alternatif agar guru-guru kimia di sekolah

mitra bisa menyelenggarakan pembelajaran dengan menyasar kompetensi kognitif, afektif

dan psikomotor secara proporsional. Hasil wawancara yang dilakukan oleh tim pengusul ke

3

Page 11: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

mitra terungkap beberapa keluhan dari guru kimia pengelola laboratorium di kedua sekolah

ini diantaranya, (1) kurang tersedianya alat dan bahan kimia untuk mendukung pelajaran

praktikum di laboratorium karena sekolah belum adanya dana untuk pengadaan, (2)

Kurangnya pengetahuan dan inovasi dari guru-guru kimia untuk menciptakan peralatan

sederhana untuk mendukung legiatan praktikum, (3) Penataan alat dan bahan yang tersedia

belum terkelola dengan baik, dan (3) Belum adanya laboran khusus yang ditugaskan untuk

menata laboratorium.

1.2 Permasalah Mitra

Permasalahan utama yang dihadapi mitra diantaranya (1) Kurangnya dana yang

dialokasikan sekolah untuk pengadaan alat dan bahan untuk laboratorium kimia (2)

kurangnya pengetahuan guru-guru pengelola laboratorium kimia untuk berinovasi dalam

pembuatan peralatan praktikum kimia sederhana, dan (3) kurangnya penataan sarana

laboratorium.

1.3 Solusi yang Ditawarkan

Berdasarkan permasalah pokok dihadapi oleh mitra program, maka beberapa solusi

yang ditawarkan oleh tim pengusul program IbM dan telah disepakati oleh mitra yaitu.

1) Pemecahan terhadap masalah kurangnya ketersediaan peralatan serta tidak adanya

alokasi dana untuk pengadaan peralatan laboratorium kimia dilakukan melalui

kegiatan pelatihan para guru kimia mitra program untuk membuat peralatan

praktikum kimia sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita.

2) Pemecahan masalah terhadap minimnya ketersediaan bahan kimia dilakukan upaya

peningkatan pengetahuan guru kimia tentang pemanfaatan lingkungan dalam

praktikum kimia melalui ceramah, diskusi dan informasi dan pemberian bantuan

beberapa bahan kimia yang diperlukan dalam praktikum.

3) Permasalahan terhadap kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru dalam

pembuatan peralatan praktikum kimia sederhana dilakukan pelatihan pembuatan

peralatan praktikum kimia.

4) Permasalahan terhadap kurang tertatanya pengelolaan peralatan dan bahan di

laboratorium dilakukan dengan ceramah dan diskusi tentang kiat-kiat pengelolaan

laboratorium. Dalam kegiatan ini, guru juga dilatih membuat buku penuntun

praktikum kimia sederhana dengan memanfaatkan peralatan yang dibuat.

4

Page 12: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB II. TARGET DAN LUARAN

2.1 Rencana Kegiatan

Kegiatan program IbM kelompok pengelola laboratorium kimia direncanakan

berlangsung selama 8 bulan. Pemecahan masalah yang dihadapi oleh kedua mitra

sekolah diatasi melalui pelatihan, pemberian bantuan bahan-bahan kimia praktikum,

diskusi dan informasi tentang pemanfaatan lingkungan sekolah untuk mendukung

pelaksanaan praktikum, kunjungan laboratorium, penyusunan buku penuntun praktikum

dan penataan administrasi laboratorium kimia.

2.2 Luaran yang Ditargetkan

Luaran yang ditargetkan adalah menghasilkan peralatan praktikum kimia

sederhana yang digunakan untuk menunjang kelancaran praktikum di sekolah mitra.

Disamping itu, dihasilkannya naskah publikasi yang diterbitkan pada jurnal ilmiah

nasional. Secara garis besar luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat IbM ini

disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Tahapan rencana kegiatan dan target luaran yang dihasilkan

No Kegiatan Hasil yang ditargetkan

1 Identifikasi topik-topik praktikum kimia

yang diselenggarakan di SMA

berpedoman pada kurikulum 2013.

Ditetapkannya topik-topik

praktikum mata pelajaran kimia

dari kelas X sampai XII

2 Konsultasi dan diskusi tentang model

peralatan praktikum yang dibuat dalam

pelatihan

Guru memiliki pengetahuan dan

wawasan tentang model peralatan

yang akan dibuat dalam pelatihan

3 Pelatihan pembuatan peralatan praktikum

kimia sederhana

Setiap guru mitra mampu

merancang peralatan praktikum

kimia sederhana sesuai dengan

materi pelajaran

4 Menyusun buku penuntun praktikum

kimia

Setiap guru mitra menyusun topik-

topik praktikum kimia beserta

prosedur kerja sesuai peralatan

yang telah buat.

5 Menyusun LKS praktikum kimia Guru mempunyai LKS praktikum

kimia yang digunakan dalam

pembelajaran

6 Pemberian bantuan bahan-bahan kimia

yang digunakan untuk praktikum

Tersedianya bahan-bahan kimia

yang digunakan untuk praktikum

5

Page 13: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB III. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Metode Pemecahan Masalah

Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah pelaksanaan praktikum kimia

disekolah sangat kurang. Pembelajaran kimia pada dasarnya menekankan pada aspek

kognitif, afektif dan psikomotor. Ketidakseimbangan penekanan pembelajaran kimia

membuat siswa merasa sangat sulit memahami konsep kimia yang bersifat abstrak.

Kondisi ini menyebabkan nilai kimia di kedua sekolah ini relatif rendah, dan motivasi

belajar kimia juga kurang. Metode yang telah disepakati antara tim pengusul program

dengan mitra program untuk memecahkan permasalahan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rencana Pemecahan Masalah

Permasalahan Akar masalah Metode Pemecahan yang

direncanakan

1. Belum tersedianya

peralatan dan bahan

kimia untuk

melakukan praktikum

kimia

2. Guru belum

mempunyai

pengetahuan yang

cukup pembuatan

peralatan praktikum

kimia

1. Dana yang dikelola

oleh sekolah sangat

terbatas dan sekolah

lebih memprioritaskan

pada pengadaan sarana

teknologi informasi

dan komunikasi,

seperti komputer,

laptop, LCD, fasilitas

internet

2. Guru jarang mengenal

peralatan praktikum

dan belum punya

keterampilan membuat

peralatan praktikum

Memberikan

pengetahuan tentang

pemanfaatan lingkungan

dalam menunjang

praktikum

Membelikan peralatan

gelas untuk mendukung

kelancaran praktikum

Membelikan bahan-

bahan kimia pokok

mendukung kelancaran

praktikum

Memberikan pelatihan

keterampilan tentang

pembuatan dan

penggunaan alat-alat

6

Page 14: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Tidak tersedianya

penuntun praktikum

dan LKS penunjang

praktikum kimia

3. Kurangnya waktu bagi

guru mitra untuk

menyusun penuntun

praktikum dan LKS

praktikum kimia SMA

4. Guru kurang

berpengalaman dalam

menyusun LKS

dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai

pendukung praktikum

kimia sederhana

praktikum kimia .

Melatih guru-guru untuk

menyusun buku

penuntun praktikum

Melatih guru untuk

menyusun LKS

praktikum kimia

sederhana dengan

memanfaatkan bahan-

bahan serta peralatan

yang sederhana

7

Page 15: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kinerja LPM Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat

Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha

memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalin hubungan yang sinergi dengan

lingkungan masyarakat. Peran Undiksha menjalin mitra dengan masyarakat melalui

pengabdian masyarakat baik pada bidang pendidikan maupun non kependidikan. Dalam

7 tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2014, jumlah pelaksanaan

Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan tenaga fungsional

lainnya dikalangan Undiksha sebanyak 582 kegiatan dengan rincian pelaksanaan

pertahunnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh LPM

Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2008-2014

Pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh LPM

bersumber dari dana DIPA Undiksha, kerjasama dengan Pemda dan dari dana DIKTI.

Berdasarkan data pada Gambar 5 di atas, dari 582 P2M yang dilakukan oleh LPM

Undiksha sebanyak 401 kegiatan dibiayai dari dana DIPA Undiksha, 1 kegiatan

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tahun

Jum

lah

P

2M

8

Page 16: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

kerjasama dengan Pemda dan 180 kegiatan didanai dari Dikti. Pelaksanaan program

P2M yang didanai oleh Dikti diantaranya adalah Hi-Link, IbIKK, IbK, IbM, IbPE, IbW,

KKN-PPM dan PMPMP.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh ketua tim pengusul sebagai

penunjang kinerja LPM dibagi menjadi dua bidang yaitu bidang pendidikan dan non

kependidikan. Kegiatan bidang pendidikan diantaranya (1) Pelatihan penelitian tidakan

kelas untuk meningkatkan profesionalisme guru SD dan SMP di Kecamatan Buleleng

(2010), Pelatihan penerapan strategi pemecahan masalah dan penyegaran materi menuju

olimpiade Fisika bagi guru SMP Di Kabupaten Tabanan(2011), Pelatihan guru SMP dan

SMA pembina ekstrakulikuler elektronika di Kecamatan Buleleng dan Sukasada untuk

meningkatkan keterampilan guru pembina ekstrakulikuler elektronika(2013). Kegiatan

pengabdian masyarakat di bidang non kependidikan diantaranya (1) Peningkatan

pengetahuan sanitasi dan konsep sehat para pengrajin jamu gendong di Kelurahan

Kampung Bugis Kecamatan Buleleng sebagai Upaya Hidup Sehat (2014), dan IbM

Perajin Tahu dan Tempe (2014)

9

Page 17: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB V. HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat skim IbM kelompok

pengelola laboratorium kimia SMA ini berlangsung selama 8 bulan dengan rincian

kegiatan meliputi pelatihan pembuatan peralatan praktikum kimia, penyusunan LKS

praktikum kimia, Penyusunan buku penuntun praktikum, pemberian bantuan peralatan

dan bahan-bahan kimia.

5.1 Identifikasi Topik-Topik Praktikum

Pada tahap awal kegiatan program ini, tim pelaksana kegiatan melakukan

identifikasi terhadap pokok bahasan yang ada di mata pelajaran kimia SMA dari kelas X

sampai kelas XII berdasarkan kurikulum 2013. Hasil identifikasi terhadap materi kimia

yang mempersyaratkan praktikum sebanyak 13 mata acara praktikum yang terdiri dari di

kelas X terdapat 3 mata acara praktikum, kelas XI terdiri dari 8 mata acara praktikum

dan kelas XII 2 mata acara praktikum. Dari sejumlah mata acara praktikum tersebut,

selanjutnya dilakukan kordinasi terhadap guru-guru kimia di kedua sekolah yaitu di

SMA Negeri Sukasada dan SMA Negeri 2 Busungbiu. Hasil dari diskusi tersebut,

dengan berpedoman pada kurikulum 2013 beberapa mata acara praktikum yang telah

disepakati untuk dibuat diantaranya (1) identifikasi kepolaran senyawa, (2) reaksi redoks,

(3) larutan elektrolit dan non elektrolit, (4) reaksi eksoterm dan endoterm, (5) penentuan

panas reaksi menggunakan kalorimeter sederhana, (6) kesetimbangan kimia, (7) laju

reaksi (8) titrasi asam-basa, (9) sifat koligatif larutan, dan (10) elektrolisis. (LKS

praktikum terlampir).

5.2 Peralatan dan Bahan Praktikum Kimia SMA

5.2.1 Peralatan Praktikum Kimia SMA

Berdasarkan topik praktikum yang disepakati untuk dilakukan, selanjutnya merancang

peralatan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan peraktikum. Diskusi dengan

guru kimia di kedua sekolah mitra, pengadaan peralatan dilakukan dengan dua cara,

yaitu membuat peralatan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah dicari dan

harganya relatif murah serta pengadaan dengan membelikan peralatan seperti neraca

digital, penyangga asbes, buret, termometer, ball filler, batang pengaduk, pipet tetes, dan

kalorimeter.

10

Page 18: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

(a) Neraca digital (b) penyangga asbes (c) kalorimeter

Gambar 6. Bantuan Peralatan ke Sekolah Mitra melalui Pembelian

(a) alat uji larutan elektrolit dan non elektrolit (b) alat elektrolisis model Hopmant

Gambar 7. Peralatan yang di Buat oleh Guru Mitra Program

Pada Gambar 7, diperlihatkan peralatan praktikum yang dibuat untuk digunakan

dalam praktikum diantaranya, alat untuk mengidentifikasi larutan elektrolit dan non

elektrolit berdasarkan daya hantar, serta elektrolisis hopmant (peralatan elektrolisis yang

bisa mengukur volume gas yang terbentuk pada masing-masing elektroda).

11

Page 19: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

5.2.2 Bahan Praktikum Kimia SMA

Berdasarkan topik-topik praktikum yang dirancang bersama guru mitra,

selanjutnya dipersiapkan bahan-bahan kimia yang nantinya digunakan dalam praktikum

di laboratorium. Pengadaan bahan praktikum juga dilakukan dengan dua cara yaitu (1)

menggantikan bahan kimia sintetik dengan bahan kimia alami pada topik-topik

praktikum tertentu, dan (2) membelikan bahan kimia di toko bahan kimia Brata chem.

di Denpasar. Banyak praktikum-praktikum kimia SMA dapat menggunakan bahan-

bahan alami sebagai pengganti bahan kimia sintetik di laboratorium. Beberapa

diantaranya (1) pada topik identifikasi larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat

menggunakan larutan uji berupa larutan garam dapur, larutan cuka, larutan urea, larutan

gula dan air sabun. (2) pada topik laju reaksi (kinetika reaksi), untuk mempelajari luas

permukaan dan konsentrasi terhadap laju reaksi dapat menggunakan kulit telur berbagai

ukuran (serbuk, kecil dan sedang) direaksikan dengan HCl, untuk mempelajari pengaruh

suhu terhadap laju reaksi, dapat dilakukan dengan pelarutan vitamin C (CDR) dengan

menggunakan air dingin, air suhu normal dan air panas.(3) pada topik titrasi asam basa,

dilakukan dengan menggunakan titrasi cuka pengganti HCl dengan larutan NaOH, (4)

pada topik identifikasi asam-basa dapat menggunakan ekstrak kulit ketela ungu sebagai

indikator, (5) Pada topik reaksi eksoterm dan endoterm dapat menggunakan larutan

detergen dan urea.

(a) kulit telur (c) cuka (b) vitamin C

Gambar 8. Bahan Alami Pengganti Bahan Kimia Sintetik Praktikum Kimia SMA

12

Page 20: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Topik-topik praktikum tertentu yang mana bahan kimia yang diperlukan belum bisa

digantikan dengan alami diupayakan melalui pembelian. Beberapa bahan kimia yang

dibeli melalui program ini diantaranya Natrium karbonat (Na2CO3), Soda kue

(NaHCO3), Feriklorida, Alkohol 96%, Spritus, Kloroform, asam asetat, Natrium

hidroksida, Natrium klorida, Tembaga sulfat dan HCl.

(a) di SMA Negeri Sukasada (b) di SMA N 2 Busungbiu

Gambar 9. Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah Mitra

5.3 Lembar Kerja Siswa dan Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA

5.3.1 Lembar Kerja Siswa Praktikum Kimia

Penyusunan lembar kerja siswa (LKS) pada praktikum kimia pada mulanya

disusun tim pelaksana kegiatan bersama guru-guru kimia di SMA Negeri Sukasada.

Draf LKS tersebut selanjutnya disempurnakan kembali oleh tim pelaksana bersama guru

kimia di SMA negeri 2 Busungbiu. Hasil diskusi dan pelatihan penyusunan LKS

praktikum dapat diselesaikan sebanyak 12 LKS praktikum kimia SMA. Topik-topik

praktikum yang disusun dalam bentuk LKS praktikum melalui kegiatan pelatihan adalah

sebanyak 10 LKS praktiku (Tabel 3) sedangkan isi LKS praktikum kimia selengkapnya

disajikan pada Lampiran 2.

13

Page 21: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Gambar 10. Pelatihan Penyusunan LKS Praktikum Kimia SMA

Tabel 3. Topik Praktikum pada Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA

No Materi Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA

1 Kepolaran Senyawa

2 Reaksi Redoks

3 Larutan elektrolit dan non-elektrolit

4 Faktor-Faktor Mempengaruhi Laju Reaksi

5 Pergeseran Kestimbangan Kimia

6 Penentuan panas reaksi menggunakan kalorimeter sederhana

7 Reaksi Endoterm dan Eksoterm

8 Titrasi Asam Basa

9 Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan

10 Elektrolisis larutan

5.3.2 Buku Penuntun Praktikum Kimia

Di kedua sekolah mitra sampai saat ini belum memiliki buku penuntun praktikum

kimia dijadikan sebagai buku pegangan. Buku penuntun praktikum sangat penting untuk

digunakan sebagai petunjuk kerja bagi guru-guru dalam melaksanakan praktikum di

laboratorium. Untuk itu, melalui program IbM ini, guru-guru kimia di kedua sekolah

mitra dilatih untuk menyusun buku penuntun praktikum kimia. Buku penuntun

14

Page 22: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

praktikum kimia berisikan 12 mata acara praktikum dari kelas X sampai kelas XII. Isi

buku penuntun praktikum kimia selengkapnya disajikan pada Lampiran 3.

5.4 Uji Coba Peralatan Praktikum Kimia SMA

Dari peralatan yang disusn, beberapa sudah diujicobakan di Laboratorium Jurusan

Pendidikan Kimia dengan melibatkan mahasiswa jurusan pendidikan kimia.

Gambar 11. Ujicoba Peralatan Praktikum Kimia

15

Page 23: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Beberapa peralatan kimia sederhana yang telah dibuat oleh guru-guru kimia juga

telah diujicobakan di laboratoriumnya. Hal ini ditujukan untuk lebih meyakinkan bahwa

peralatan yang dibuat bisa digunakan dalam praktikum kimia di sekolah.

Gambar 12. Uji Coba Praktikum Penentuan Kepolaran Senyawa

Gambar 13. Uji Coba Praktikum Daya Hantar Listrik Larutan

16

Page 24: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Gambar 14. Uji Coba Praktikum Titrasi Asam-Basa

Gambar 15. Uji Coba Praktikum Kalorimetri

17

Page 25: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan program pengabdian masyarakat skim IbM tentang

pengelola laboratorium kimia SMA di sekolah mitra dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Melalui kegiatan pelatihan pembuatan peralatan praktikum kimia SMA, guru-guru

kimia di SMA Negeri Sukasada dan SMA Negeri 2 Busungbiu dapat mengurangi

kesulitan terhadap keterbatasan kesediaan peralatan praktikum.

2. Melalui pemberian bantuan bahan kimia dan sosialisasi pemanfaatan bahan alami

dalam praktikum, guru-guru kimia di sekolah mitra menjadi lebih termotivasi

dalam melakukan praktikum.

3. Pelatihan penyusunan lembar kerja siswa praktikum kimia SMA terhadap guru

kimia di sekolah SMA negeri Sukasada dan SMA Negeri 2 Busungbiu telah

dihasilkan sebanyak 10 LKS praktikum yang siap digunakan dalam pembelajaran

praktikum.

4. Pelatihan penyusunan buku penuntun praktikum bagi guru kimia di sekolah mitra

telah memberikan pengalaman bagi guru untuk menyusun penuntun praktikum

dan menjadi dokumen yang penting sebagai acuan dalam melakukan praktikum di

laboratorium

6.2 Saran

Pelaksanaan praktikum di beberapa sekolah SMA masih mengalami hambatan

karena disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya tidak tersedianya laboran khusus

yang mempreparasi kegiatan praktikum dan belum tersedianya buku penuntun

praktikum. Hal ini menyebabkan waktu pelaksanaan praktikum menjadi sangat singkat

dan pelaksanaan praktikum menjadi kurang terstruktur. Untuk itu, perlu diupayakan di

setiap sekolah disediakan minimal satu tenaga laboran yang berperan melakukan

pengelolaan laboratorium serta disetiap laboratorium dilengkapi dengan buku penuntun

praktikum sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

18

Page 26: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Asep Kadarohman. 2007. Managemen Laboratorium IPA. Departemen Agama Republik

Indonesia

Djupri Padmawinata, Habiburrahman, Rangke L. Tobing, arosa Purwadi, S.

Dirjosoemarto,Iswojo PIA. 1983. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomo3 103. 2014

Tentang Pembelajaran pada pendidikan dasar dan Menegah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007.

Sistem Pendidikan Nasional. Permendiknas. No. 24 tahun 2007.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.

19

Page 27: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lampiran 1. Dukumentasi Kegiatan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Skim IbM

Kelompok Pengelola Laboratorium.

Percobaan kepolaran senyawa

Guru melakukan pengujian penimbangan terhadap neraca digital yang diberikan oleh

Tim pelaksana program

20

Page 28: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Uji Coba peralatan uji daya hantar larutan elektrolit

Diskusi penyusunan lember kerja siswa praktikum kimia

21

Page 29: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Diskusi penyusunan lember kerja siswa praktikum kimia

Diskusi penyusunan lember kerja siswa praktikum kimia

22

Page 30: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Monitoring internal kegiatan oleh ketua LPM Undiksha

Guru merangkai peralatan elektrolisis dan menelaah buku penuntun praktikum

23

Page 31: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Guru praktek membuat peralatan daya hantar listrik

Guru mengecek bahan kimia yang diberikan oleh Tim pelaksana kegiatan

24

Page 32: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa Praktikum Kimia

Lembar Kerja Siswa (1)

Kelompok : Anggota :

25

Page 33: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

KEPOLARAN SENYAWA “Identifikasi Kepolaran suatu Senyawa Berdasarkan Interaksinya dengan Medan

Magnet dan Kelarutan Dalam Air”

KOMPETENSI DASAR : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

I. Tujuan Percobaan

Melalui percobaan siswa diharapkan dapat : 1. Membedakan senyawa polar dan non polar siswa 2. Merancang dan melakukan percobaan serta menyajikan hasil percobaan

dalam bentuk laporan II. Dasar Teori

Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran molekul. Adanya perbedaan keelektroegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah menyebabkan molekul polar.

Sebagai contoh pada senyawa HCl, yang pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl dibandingkan ke H karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar ke arah Cl dibandingkan H (keelektronegatifan Cl = 3,0 dan H = 2,1 ). Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi atau pengkutuban muatan atau dipol pada ikatan H – Cl Jika dalam suatu ikatan kovalen terjadi pengkutuban muatan maka ikatan tersebut dinamakan ikatan kovalen polar. Molekul yang dibentuknya dinamakan molekul polar. Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan melalui percobaan sederhana yaitu dengan mengalirkan suatu senyawa uji melalui buret yang alirannya didekatkan dengan mistar plastik yang telah diberi muatan (menggosokkan terlebih dahulu pada rambut atau wool). Jika aliran senyawa tersebut mendekat (ditarik) atau menjauh (ditolak) dari mistar plastik maka senyawa tersebut disebut polar sedangkan bila alirannya lurus (tidak mendekat atau menjauh) dikatakan senyawa non polar. III. Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 1. Buret 2. Klem dan statif 3. Sisir plastik/magnet 4. Gelas kimia

1. Air 2. Alkohol 3. Benzin 4. Cuka

26

Page 34: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. Kegiatan Siswa

A. Perhatikan simulasi dan jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Apakah ada perbedaan pengaruh medan listrik terhadap beberapa senyawa pada

simulasi?

........................................................................................................................

2. Jika ada, sebutkan perbedaan yang teramati!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

IV. Prosedur Kerja

Percobaan 1. 1. Rangkailah peralatan percobaan seperti pada Gambar di bawah

2. Isi buret dengan air, selanjutnya alirkan air keluar secara kontinyu dengan

cara membuka kran buret secara pelan-pelan. 3. Dekatkan magnet batang pada aliran air serta amati apakah aliran air tertarik

magnet / tidak. Catatan: jika magnet tidak tersedia, dapat digunakan penggaris plastik yang digosok terlebih dahulu rambut.

4. Dengan cara yang sama, ulangi percobaan untuk pengujian alkohol, bensin

dan cuka. (Ingat, cuci buret sampai bersih pada setiap penggantian pengujian zat cair)

6.

…..

27

Page 35: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Data Pengamatan

No Zat cair uji Aliran zat cair

Dibelokkan Tidak dibelokkan

1. Air

2. Alkohol

3. Benzin

4. Cuka

Percobaan 2. 1. Masukkan masing-masing 25 mL air kedalam 3 buah gelas kimia ukuran 100

mL. 2. Tambahkan 25 mL minyak tanah pada gelas kimia 1, 25 mL bensin pada

gelas kimia 2, 25 mL cuka pada gelas kimia 3. 3. Amati dan catat perubahan yang terjadi Data Hasil Pengamatan

No Zat cair Kelarutan dalam air

Larut Tidak larut

1 Alkohol

2 Benzin

3 Cuka

V. Diskusi 1.Dari zat cair yang diuji, zat cair yang mana saja dapat terbelokkan dan yang

tidak dapat terbelokkan alirannya setelah didekatkan pada magnet/penggaris yang digosokkan pada rambut?

2.Mengapa zat cair ada yang dibelokkan dan tidak dibelokkan alirannya setelah

didekatkan pada magnet/penggaris yang digosokkan pada rambut? 3. Dari zat cair yang diuji, zat cair yang mana saja dapat larut dalam air? 4. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang dilakukan!

28

Page 36: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lembar Kerja Siswa

(2)

Kelompok : Anggota :

29

Page 37: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT “Identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya

hantar listrik”

KOMPETENSI DASAR : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.

I. Tujuan Percobaan

Melalui percobaan siswa diharapkan dapat :

1. Siswa dapat merancang percobaan untuk menguji daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit

2. Siswa dapat menguji daya hantar listrik larutan elektrolit dan non-elektrolit 3. Siswa dapat menyajikan hasil analisis uji daya hantar larutan elektrolit kuat,

elektrolit lemah dan non-elektrolit II. Dasar Teori

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.

Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

arus listrik. Larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel

bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)

Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,

sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas

mengahantarkan arus listrik. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya

lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit

mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini

dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau

senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna

(derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak

mengandung ion-ion. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut

30

Page 38: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam

larutan tersebut sedikit mengandung ion.

III. Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 5. Gelas kimia 50 mL 6. Gelas ukur 50 mL 7. Kabel 8. Baterai 9 volt 9. Elektroda karbon 10. Lampu 2,5 watt

1. Larutan garam dapur 2. Larutan HCl 1 M 3. Larutan CH3COOH 1 M 4. Alkohol 70% 5. Air Sabun 6. Larutan Gula 7. Larutan Urea

IV. Kegiatan Siswa

1. Perhatikan Foto peralatan uji larutan elektrolit dan non elektrolit di bawah ini, kemudian cobalah merangkainya kembali dari peralatan yang telah disediakan di laboratorium!

2. Uji larutan-larutan yang disediakan dengan cara memasukkan kedua batang

elektroda ke dalam larutan. 3. Amati yang terjadi pada lampu dan sekitar elektroda (nyala lampu, amper

meter dan ada tidaknya gelembung gas)’

4. Untuk menguji larutan lain, pastikan elektroda sudah dicuci bersih dengan akuades dan dilap dengan tisu.

5. Catat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.

Keterangan 1 = sumber arus listrik/baterray 2 = lampu 3 = ampere meter 4 = elektroda karbon

5 = larutan uji

2

1

3

4

5

31

Page 39: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. Data Hasil Pengamatan

Nama Larutan

HASIL PENGAMATAN

Lampu Gelembung pada elektroda

Pergerakan jarum penunjuk

milliamper

Terang Redup Mati Banyak Sedikit

Besar Kecil

Larutan HCl

Larutan garam dapur

Larutan Cuka

Larutan Urea

Larutan Gula

Alkohol 70%

Air sabun

VI. Diskusi Dari data pengamatan yang dicatat, diskusikan dengan anggota kelompok kemudian jawablah pertanyaan dibawah ini. 1. Dari semua larutan yang diuji daya hantarnya, larutan mana yang mampu

menyebabkan lampu menyala dan lampu tidak menyala ketika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan tersebut,?

2. Sebutkan larutan yang dapat menimbulkan gelembung-gelembung gas (perubahan skala pada amper meter)!

3. Kelompokkanlah larutan-larutan tersebut ke dalam golongan larutan elektrolit

kuat, lemah dan larutan non elektrolit!

Elektrolit Kuat :

Lautan yang menyebabkan lampu

menyala :

Lautan yang menyebabkan lampu

tidak menyala :

Elektrolit Lemah : Non elektrolit :

32

Page 40: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

4. Berikan penjelasan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik! VII. Menyimpulkan Dengan mengamati sifat daya hantar larutan, buatlah simpulan tentang:

(a) Difinisi larutan elektrolit kuat dan non elektrolit. (b) Tiga contoh larutan elektrolit dan non elektrolit

(c) Perbedaan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non elektrolit

33

Page 41: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lembar Kerja Siswa (3)

Nama : Kelas : Kelompok :

34

Page 42: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Mengamati kespontanan reaksi reduksi dan oksidasi

KOMPETENSI DASAR : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi. I. Tujuan Percobaan

Melalui percobaan siswa diharapkan dapat mengamati: Mengamati reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan Mengidentifikasi reaksi redoks spontan dan tidak spontan

II. Dasar Teori

Reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi

yang berlangsung bersamaan. Tidak ada peristiwa pelepasan elektron (reaksi

oksidasi) tanpa disertai peristiwa penangkapan elektron (reaksi reduksi). Reaksi

redoks dapat berlangsung spontan maupun tidak spontan. Reaksi redoks

berlangsung secara spontan atau tidak sangat bergantung pada mudah atau

sukarnya logam itu mengalami oksidasi (kuat atau lemahnya sifat reduktor).

Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret

keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret Volta. Li

K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn (H) Cu Ag Hg Pt Au.

Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat.

Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya,

tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya.

III. Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 1. Rak tabung reaksi 2. Tabung reaksi 3. Pipet tetes

1. Logam magnesium (Mg) 2. Logam seng (Zn) 3. Logam tembaga (Cu) 4. Larutan CuSO4 1 M 5. Larutan ZnSO4 1 M 6. Larutan HCl 1 M

IV. Kegiatan Siswa

1. Siapkan 5 buah tabung reaksi dan beri label 1 sampai 5

35

Page 43: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

2. Tambahkan ± 10 mL larutan CuSO4 1 M ke dalam tabung 1, ± 10 mL larutan ZnSO4 ke dalam tabung 2, dan ± 10 mL larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi 3 sampai 5.

3. Ambil logam tembaga, seng, dan magnesium yang sudah di ampelas 4. Masukkan logam seng (Zn) ke dalam tabung reaksi 1 dan 4, logam tembaga

(Cu) ke dalam tabung reaksi 2 dan 5 sedangkan logam magnesium (Mg) ke dalam tabung reaksi 3.

5. Amati dan catat perubahan yang terjadi V. Data Hasil Pengamatan

Percob. Logam Larutan

Hasil pengamatan Reaksi

Warna

larutan sebelum

reaksi

Warna

larutan setelah

reaksi

Gelembung gas Spontan Tidak

spontan

Ada tidak

1 Zn CuSO4

2 Cu ZnSO4

3 Mg HCl

4 Zn HCl

5 Cu HCl

VI. Diskusi

Diskusikan data percobaan yang diperoleh, kemudian jawablah pertanyaan

berikut

1. Tuliskan reaksi antara Zn dengan CuSO4, apakah reaksi spontan? Zn + CuSO4 ..................... 2. Tuliskan reaksi antara Cu dengan ZnSO4, apakah reaksi spontan? Cu + ZnSO4 ..................... 3. Tuliskan reaksi antara Mg dengan HCl, apakah reaksi spontan? Mg + HCl .....................

4. Tuliskan reaksi antara Cu dengan HCl, apakah reaksi spontan? Cu + HCl ..................... 4. Tuliskan reaksi antara Zn dengan HCl, apakah reaksi spontan? Zn + HCl .....................

VII. Menyimpulkan

Buatlah kesimpulan berdasarkan data percobaan yang diperoleh

36

Page 44: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (4)

Kelompok : Anggota :

37

Page 45: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

“Idenfikasi reaksi eksoterm dan endoterm”

KOMPETENSI DASAR : Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

I. Tujuan Percobaan

Menganalisis reaksi-reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm.

II. Dasar Teori Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari

dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya .

Berdasarkan perubahan panas atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan

menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm terjadi

perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan

panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – ), hal ini menunjukkan bahwa

panas reaksi produk (Hp) lebih kecil dari panas reaksi reaktan (Hr) sehingga ∆H

bertanda negatif (-). Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan

ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga

ΔH = positif ( + ) yaitu panas reaksi produk (Hp) lebih besar dari panas reaksi

reaktan (Hr), karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem

III. Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 1. Tabung reaksi 1. larutan HCl 1 M 2. Batang pengaduk 2. Larutan NaOH 1 M 3. Termometer 3. kristal Urea 4. Gelas ukur 4. detergent

IV. Kegiatan Siswa

1. Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan ukur suhu larutan tersebut serta catat hasilnya

2. Tambahkan 2 ml larutan NaOH 1 M, biarkan bereaksi, selanjutnya ukur suhu

campuran dan catat hasinya 3. Masukkan air suling 10 mL ke dalam tabung reaksi. Ukur suhu air dan catat

hasilnya.

4. Masukkan satu sendok urea ke dalam tabung reaksi yang berisi air, diamkan sebentar kemudian ukur suhu campuran dan catat hasilnya

5. Masukkan suling 10 mL ke dalam tabung reaksi. Ukur suhu air dan catat hasilnya.

6. Masukkan satu sendok detergen ke dalam tabung reaksi yang berisi air, diamkan sebentar kemudian ukur suhu campuran dan catat hasilnya.

38

Page 46: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. Data Pengamatan

Bahan Suhu awal (oC)

Penambahan Suhu akhir

pencampuran Jenis Reaksi

Eksoterm Endoterm

HCl 1 M, 2 mL NaOH 1 M

Air suling, 10 mL Urea

Air suling, 10 mL Detergen

VI. Diskusi

1. Dari data percobaan yang diperoleh, golongkan jenis reaksi yang terjadi pada.

(a) HCl(aq) + NaOH(aq)

(b) Urea dilarutkan dalam air

(c) Detergent dilarutkan dalam air

2. Pelarutan NaOH padat dengan air pada tabung reaksi, larutnya NaOH disertai

kenaikan suhu pada tabung reaksi. Dalam proses pelarutan tersebut, yang mana

disebut dengan sistem dan lingkungan?

VII. Menyimpulkan Buatlah kesimpulan dari percobaan yang dilakukan

39

Page 47: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (5)

Kelompok : Anggota :

40

Page 48: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

TERMOKIMIA

“Penentuan Panas Reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana”

KOMPETENSI DASAR : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi.

I. Tujuan Percobaan Menentukan ∆H reaksi netralisasi menggunakan kalorimeter sederhana

II. Dasar Teori

Panas netralisasi adalah jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air terbentuk

akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Kalorimeter merupakan alat

yang di gunakan untuk mengukur perubahan panas. Hal ini karena kalorimeter

mengisap panas, sehingga tidak semua panas terukur. Kalorimeter yang di gunakan

dalam keadaan sederhana adalah kalorimeter adiabatik. Di laboratorium alat ini

merupakan alat ukur yang teliti dan secara sederhana kita mengatakan bahwa bejana

panas mengalir ke dalam atau keluar dari sistem. Prinsip pada kalor netralisasi adalah

Azas Black, yang menyatakan bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang

diterima. Kalor netralisasi adalah panas yang timbul pada penetralan asam atau basa

kuat, tetap untuk tiap-tiap mol H2O yang terbentuk. Bila asam lemah, kalor netralisasi

tidak tetap, karena ada kalor untuk ionisasi. Cara kerja kalorimeter adalah sebagai

berikut: Sebelum zat-zat pereaksi direaksikan di dalam kalorimeter, terlebih dahulu

suhunya diukur, dan usahakan agar masing-masing pereaksi ini memiliki suhu yang

sama. Setelah suhunya diukur kedua larutan tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter

sambil diaduk agar zat-zat bereaksi dengan baik, kemudian suhu akhir diukur. Jika

reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm maka kalor yang timbul akan

dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik, dan jika reaksi dalam

kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu akan menyerap kalor dari

larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau

dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan perubahan suhu, kalor jenis dan massa

larutan

41

Page 49: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. . Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 1. Kalorimeter 1. larutan HCl 1 M 2. batang pengaduk 2. Larutan NaOH 1 M 3. Termometer 4. Gelas ukur

IV. Kegiatan Siswa 4.1 Penetapan Kapasitas Kalor Kalorimeter 1. Masukkan 20 mL air dingin ke dalam kalorimeter, catat suhunya sebagai Ta. 2. Masukkan 20 mL air panas ± 70 °C ke dalam gelas beaker, catat suhunya

sebagai Tb lalu tambahkan segera ke dalam kalorimeter yang telah berisi air dingin.

3. Aduk dan ukur suhu campuran selama selang waktu 0,5 menit sampai suhu

menunjukkan konstan. 4. Buat kurva suhu terhadap waktu pengamatan perubahan suhu campuran 5. Hitung tetapan/kapasitas panas kalorimeter.

Catatan: • Massa jenis air dianggap konstan = 1 g cm–3 • Kalor jenis air dianggap konstan = 4,2 J g–1 °K–1

4.2 Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi Larutan Asam-Basa 1. Masukkan 25 ml larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter sederhana, kemudian

tutup rapat dan catat suhunya. 2. Masukkan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur dan catat suhunya.

(sebelum pencampuran dikondisikan agar suhu larutan NaOH = suhu larutan HCl)

3. Tuangkan larutan HCl ke dalam kalorimeter sederhana yang berisi larutan

NaOH.

4. Aduk dan ukur suhu campuran selama selang waktu 0,5 menit sampai suhu menunjukkan konstan.

42

Page 50: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

5. Buat kurva untuk menentukan perubahan suhu larutan 6. Hitung kalor reaksinya.

Catatan: Massa jenis larutan = 1,03 g cm–3

Kalor jenis larutan = 3,96 J g–1 K–1

V. Data Pengamatan

1. Penetapan Kapasitas Kalor Kalorimeter

Suhu awal air dingin (Ta) = ... oC = ... K

Suhu awal air panas (Tb) = ... oC = ... K

Suhu setelah pencampuran :

Waktu (menit) Suhu (oC)

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

2. Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi Larutan Asam – Basa

Suhu awal HCl (T1) = ... oC = ... K

Suhu setelah pencampuran :

Waktu (menit) Suhu (oC)

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5 43

Page 51: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Perhitungan kapasitas kalor kalorimeter Massa air (m) = volume air x massajenis air = ... mL x ... g/mL = ... g Kalor yang dihasilkan (q) q = m x c x ∆T = ... g x... J K-1 g-1x ... K = ... J = ... kJ Jumlah kalor yang dilepas dan diterima

q lepas = q terima

q air panas = q air dingin + q kalorimeter

( m x c x ∆Tair panas) = ( m x c x ∆Tair dingin) + ( C x ∆Tkaloimeter) ............................ = ....................................................... ............................ = .......................................................

C = ... J K-1

Perhitungan kalor reaksi netralisasi

Massalarutan (m) = volume larutan x massajenis larutan = ... mL x ... g/mL = ... g

q larutan = m x c x ∆T

= ... g x... J K-1 g-1x ... K = ... J

q kalorimeter = C x ∆T

= ... J K-1x ... K = ... J

Jumlah kalor yang dilepasdan diterima q reaksi= -(q larutan +q kalorimeter)

Jadi ΔH reaksi = -q reaksi = ... Joule

VI. Diskusi

1. Dengan menggunakan data percobaan, hitung capasitas panas dari

kalorimeter

2. Hitung perubahan panas reaksi (ΔH) dari reaksi NaOH dengan HCl

berdasarkan hasil percobaan.

VII. Menyimpulkan

Buatlah kesimpulan terkait percobaan yang dilakukan

44

Page 52: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lembar Kerja Siswa (6)

Kelompok : Anggota :

45

Page 53: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA

“Perubahan suhu dan konsentrasi pereaksi terhadap pergeseran kesetimbangan reaksi Kimia”

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan

I. Tujuan Percobaan

Melalui praktikum siswa dapat : 1. Merancang percobaan tentang pengaruh perubahan konsentrasi terhadap

pergeseran kesetimbangan 2. Mengetahui pengaruh perubahan suhu dan konsentrasi terhadap pergeseran

kesetimbangan 3. Menyajikan hasil percobaan tentang pengaruh perubahan suhu dan

konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan II. Dasar Teori

Sesuai dengan azas Le Chatelier yang berbunyi “bila terhadap suatu

kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka sistem itu akan

mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Reaksi

sistem terhadap aksi dari luar adalah dengan melakukan pergeseran

kesetimbangan ke kiri atau ke kanan. Salah satu kegunaan konstanta

kesetimbangan kimia adalah memprediksi arah reaksi. Untuk mempelajari

kecenderungan arah reaksi, digunakan besaran Qc, yaitu hasil perkalian

konsentrasi awal produk dibagi hasil perkalian konsentrasi awal reaktan yang

masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Jika nilai Qc

dibandingkan dengan nilai Kc, terdapat tiga kemungkinan hubungan yang terjadi,

antara lain :

1. Qc < Kc berarti terjadi peningkatan jumlah reaktan dan kekurangan produk.

Untuk mencapai kesetimbangan, sejumlah reaktan diubah menjadi produk.

Akibatnya, reaksi cenderung ke arah produk.

2. Qc = Kc berarti reaksi berada dalam keadaan kesetimbangan.dimana laju

reaksi ke arah reaktan maupun produk adalah sama.

46

Page 54: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Qc > Kc berarti peningkatan jumlah produk dan kekurangan reaktan. Untuk

mencapai kesetimbangan, sejumlah produk diubah menjadi reaktan. Akibatnya,

reaksi cenderung ke arah reaktan.Reaksi kimia pada umumnya berada keadaan

stimbang. Reaksi pada keadaan stimbang dapat dikenal dari sifat

makroskopisnya. Sifat makroskopik yang paling mudah untuk mengamati

keadaan setimbang adalah warna dimana warna larutan yang tidak berubah

pada suhu tetap setelah dicapai keadaan setimbang.

III. Alat dan Bahan

Alat: Bahan: 1. Batang pengaduk 1. Larutan FeCl3 1M 2. Gelas kimia 100 mL 2. Larutan KSCN 1M 3. Gelas ukur 25 mL 3. Larutan Na2HPO4 1 M 4. Pipet tetes 5. Tabung reaksi

IV. Kegiatan Siswa Percobaan 1: Pengaruh Konsentrasi Pereaksi terhadap Pergeseran

Kesetimbangan 1. Masukkan sebanyak 25 mL air suling ke dalam gelas kimia 100 mL 2. Tambahkan 3 tetes larutan KSCN 1 M dan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam

gelas kimia tersebut kemudian aduk hingga bercampur sempurna. 3. Masukkan masing-masing 5 mL campuran tersebut ke dalam 5 buah tabung

reaksi. 4. Lakukan tahapan percobaan berikut.

a. Tabung reaksi 1 : gunakan sebagai kontrol b. Tabung 2: tambahkan FeCl3 1 M sebanyak 3 tetes c. Tabung 3 : tambahkan KSCN 1 M sebanyak 3 tetes d. Tabung 4. tambahkan Na2HPO4 sebanyak 3 tetes e. Tabung 5: tambahkan air suling sebanyak 3 tetes

5. Bandingkan warna larutan pada tabung 2,3,4 dan 5 dengan warna larutan pada tabung 1 (kontrol)

47

Page 55: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. Data Pengamatan

Tab. Perlakuan Perubahan warna

(dibandingkan dengan

tabung 1)

Arah pergeseran

kestimbangan

1 Warna larutan pada tabung 1 : .............................................................

2 Penambahan FeCl3

3 Penambahan KSCN

4 Penambahan Na2HPO4

5 Penambahan air suling

Kegiatan 2: Pengaruh suhu terhadap Pergeseran Kesetimbangan

No. Alat Bahan

1. Tabung reaksi Iodine

2 Rak tabung reaksi Pati

3. Pipet tetes Air

4. Gelas kimia Es batu

5. Penjepit

1. Masukkan sebanyak 5 tetes iodine kedalam gelas kimia yang telah berisi 25

mL larutan pati. 2. Masukkan masing-masing 5 mL larutan iodine-pati ke dalam 3 buah tabung

reaksi. Tandai tabung tersebut (misal tabung 1, 2 dan 3) 3. Lakukan tahapan percobaan berikut.

a. Tabung reaksi 1 : gunakan sebagai kontrol b. Tabung 2 : dipanaskan dalam penangas air suhu ± 70oC

c. Tabung 3 : Direndam dalam air es 4. Bandingkan perubahan warna larutan iodine-pati pada tabung 2 dan 3 dengan

larutan iodine-pati pada tabung 1.

Tab. Perlakuan Perubahan warna (dibandingkan dengan

tabung 1)

Arah pergeseran kestimbangan

1 Tabung 1: didiamkan

2 Tabung 2: dipanaskan

3 Tabung 3: didinginkan

48

Page 56: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

VI. Diskusi

1. Reaksi kestimbangan Fe3+ dengan SCN- ditulis sebagai berikut. Fe3+ (aq) + SCN- (aq) Fe(SCN)2+(aq) kearah mana reaksi kestimbangan akan bergeser jika :

a. ditambahkan Fe3+ b. ditambahkan SCN- c. ditambahkan Na2HPO4

2. Mengapa terjadi perbedaan warna pada larutan kompleks iodine-pati jika direndam dalam air panas maupun air es?

VII. Menyimpulkan

Berdasarkan data hasil percobaan yang dilakukan, buatlah kesimpulan tentang pengaruh konsentrasi pereaksi dan suhu terhadap arah pergeseran kesetimbangan kimia

49

Page 57: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (7)

Kelompok : Anggota :

50

Page 58: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LAJU REAKSI

“Pengaruh luas pemukaan, konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi”

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

I. Tujuan Percobaan

Menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi Menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi II. Dasar Teori

Reaksi kimia tidak akan pernah terlepas dalam kehidupan kita. Reaksi tersebut terjadi dengan kecepatan yang bervariasi. Misalnya saja ketika ibu membuat teh. Mengapa harus dengan air mendidih? Mengapa tidak menggunakan air yang sudah dingin? Atau mengapa ketika kalian membuat minuman teh manis, gula yang dimasukkan ke dalam larutan teh harus kalian aduk? Mengapa tidak dibiarkan saja melarut dengan sendirinya. Mengapa makanan seperti daging, tempe,ketika dimasukkan lemari es menjadi lebih awet dibandingkan jika ditaruh di lemari biasa? Mengapa ibu saat memasak daging harus dibungkus dengan daun papaya atau daging tersebut dipotong dadu terelebih dahulu? Dan masih banyak pertanyaan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengankecepatan berlangsungnya reaksi suatu zat. Reaksi kimia dapat dipercepat atau diperlambat dengan cara memberi perlakuan tertentu. Beberapa perlakuan yang dapa tmempengaruhi kecepatan terjadinya reaksi dinamakan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah luas permukaan, suhu, konsentrasi, dan katalis. III. Kegiatan Siswa Kegiatan I: Pengaruh Konsentrasi Reaktan

Alat: Bahan: 1. Tabung reaksi 2. Neraca analitik 3. Stopwatch

1. Kulit telur 2. Cuka

51

Page 59: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

IV. Prosedur Percobaan: 1. Buatlah 3 konsentrasi larutan asam cuka yang berbeda (1) 10 mL asam cuka

+ 0 mL air, (2) 5 mL asam cuka + 5 mL air, dan (3) 3 mL asam cuka + 7 mL air.

2. Masukkan masing-masing larutan asam cuka tersebut ke dalam tabung reaksi 3. Tambahkan serbuk kulit telur dengan berat yang sama ke dalam masing- masing tabung reaksi yang sudah berisi larutan asam cuka. 4. Amati adanya buih dan Catat waktunya.

V. Data Pengamatan

Konsentrasi Cuka Kulit telur

(gram)

Buih Waktu muncul Jumlah buih*

Tabung 1: 10 mL Cuka 1 gram

Tabung 2 : 5 mL cuka + 5 mL air 1 gram

Tabung 3 : 3 mL cuka + 7 mL air 1 gram

VI. Diskusi

1. Berdasarkan data pengamatan manakah reaksi yang berlangsung paling cepat?

2. Berdasarkan jawabanmu pada nomor 1, mengapa reaksi tersebut

berlangsung lebih cepat?

Kegiatan II: Pengaruh Luas Permukaan

1. Siapkan kulit telur dalam tiga variasi ukuran ( ukuran sedang, ukuran kecil dan serbuk) yang dibuat dengan cara menggunting, ditumbuk atau diremas dengan tangan.

2. Timbang ketiga kulit telur dalam berat yang sama.

3. Masukkan masing-masing 5 mL asam cuka ke dalam 3 buah tabung reaksi.

52

Page 60: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

4. Masukkan kulit telur ukuran sedang pada tabung reaksi 1, ukuran kecil dalam

tabung reaksi 2 dan ukuran serbuk pada tabung reaksi 3.

5. Amati perubahan yang terjadi dan catat waktunya.

Data Pengamatan

Ukuran Kulit Telur Cuka ( mL)

Buih Waktu muncul Jumlah buih*

Tabung 1: ( 1 gram kulit telur ukuran sedang)

5 mL

Tabung 2 : ( 1 gram kulit telur ukuran kecil)

5 mL

Tabung 3 : (1 gram kulit telur ukuran serbuk)

5 mL

Jumlah buih : diisi dengan hasil pengamatan banyak atau sedikit buih

Diskusi

1. Dari data pengamatan di atas manakah reaksi yang berlangsung paling cepat?

2. Berdasarkan jawabanmu pada nomor 1, mengapa reaksi tersebut berlangsung lebih cepat?

3. Apakah faktor ukuran dari kulit telur (CaCO3) dapat mempengaruhi kecepatan reaksinya? Jelaskan!

Kegiatan III: Pengaruh Suhu

Alat dan Bahan:

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Gelas kimia ukuran 100 mL 3

2 Termometer 1

3 Stopwatch 1

4 Air panas 25 mL

5 Air dingin/air es 25 mL

53

Page 61: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

6 Air suhu ruang (±25oC) 25 mL

7 Vitamin C (Redoxon) 3 tablet

Prosedur Kerja: 1. Siapkan gelas gelas kimia ukuran 100 mL sebanyak 3 buah selanjutnya pada

gelas kimia 1 tambahkan 25 mL air panas, gelas kimia 2 tambahkan 25 mL air suhu ruang dan pada gelas kimia 3 tambahkan 25 mL air dingin.

2. Masukkan Vitamin C dengan berat yang sama secara bersamaan ke dalam

masing-masing gelas kimia. 3. Catat waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan semua vitamin C pada

masing-masing gelas kimia berisi air tersebut. Data Pengamatan

Vitamin C Hasil Pengamatan

Air panas Air suhu ruang Air dingin

Waktu mulai pelarutan

Waktu vitamin C habis terlarut

Waktu total pelarutan

1. Berdasarkan data pengamatan manakah reaksi yang berlangsung paling cepat?

2. Berdasarkan jawabanmu pada nomor 1, mengapa reaksi tersebut berlangsung lebih cepat?

3. Apakah faktor suhu pelarut (air) dapat mempengaruhi kecepatan reaksinya? Jelaskan!

4. Apa pengaruh suhu terhadap tumbukan dan laju reaksi? Jelaskan!

VII. Menyimpulkan Dari percobaan yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan tentang: Pengaruh luas permukaan, konsentrasi reaktan dan suhu terhadap laju reaksi.

54

Page 62: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (8)

Kelompok : Anggota :

55

Page 63: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

TRASI ASAM-BASA “Penentuan konsentrasi asam menggunakan basa kuat secara titrasi

netralisasi”

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan

hasil percobaan titrasi asam-basa.

I. Tujuan Percobaan Menentukan titik akhir dari titrasi asam lemah dengan basa kuat Menentukan konsentrasi larutan asam lemah menggunakan basa kuat

II. Dasar Teori

Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan

menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi asam basa

disebut juga titrasi netralisasi yaitu terjadinya reaksi asam dengan basa

menghasilkan garam dan air. Zat yang digunakan untuk menitrasi disebut

dengan titrant sedangkan zat yang dititrasi disebut dengan titrat. Titrant

dialirkan ke dalam titrat sedikit demi sedikit melalui buret sampai mencapai

keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titrat tepat habis

bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekivalen”.

Pada saat titik ekivalen tercapai, maka proses titrasi dihentikan, kemudian

kita mencatat volume titrant yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.

Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titrat dapat

ditentukan. Dalam prakteknya, penghentian titrasi dilakukan pada saat terjadinya

titik akhir titrasi dengan menggunakan bantuan indikator. Untuk menghindari

kesalahan titrasi tinggi, indikator yang digunakan harus sesuai yaitu mampu

menunjukkan perubahan warna yang jelas pada saat tercapainya titik akhir titrasi

dan titik akhir titrasi harus mendekati keadaan titik ekivalen. Beberapa contoh

indikator asam-basa beserta trayek pHnya adalah sebagai berikut

Indikator Trayek pH Perubahan warna

Metil jingga 3,1-4,4 Merah-jingga

Metil merah 4,2-6,2 Merah-kuning

56

Page 64: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Bromothimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru

Phenolphtalein 8,3-10,0 Tak berwarna-merah

Pada saat titik ekivalen maka mol-ekivalen asam akan sama dengan mol-

ekivalen basa, maka hal ini dapat kita tulis mol-ekivalen asam = mol-

ekivalen basa

Mol-ekivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume

maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai NxV asam = NxV basa.

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion

H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa, dimana N = Normalitas,V = Volume, M =

Molaritas, n = jumlah ion H+ atau OH–

III. Alat dan Bahan:

No. Alat Bahan

1 Buret Larutan asam asetat

2 Erlenmeyer Larutan NaOH 0,1 M

3. Pipet tetes Indikator PP

4. Gelas kimia

5. Statif dan klem

6 Corong

IV. Kegiatan Siswa

1. Rangkai peralatan titrasi seperti pada gambar berikut.

57

Page 65: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

2. Masukkan 10 mL larutan asam asetat ke dalam erlenmeyer ukuran 100 mL

menggunakan pipet volume.

3. Tambahkan 3 tetes indikator PP ke dalam erlenmeyer yang telah berisi asam

asetat.

4. Isi buret ukuran 25 mL dengan larutan NaOH 0,1 M dan atur volumenya

hingga tepat 25 mL.

4. Titrasi larutan asam asetat dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M sampai

terjadi perubahan warna menjadi merah muda, kemudian catat volume NaOH

yang digunakan.

5. Ulangi prosedur di atas hingga 3 kali.

V. Data Pengamatan

No. titrasi Volume larutan CH3COOH (mL)

Volume NaOH 0,1 M yang digunakan ( mL)

1 10,00

2 10,00

3 10,00

Volume rata-rata NaOH

VI. Diskusi

1. Kapan kita menghentikan proses tititrasi asam asetat dengan larutan NaOH

menggunakan indikator PP?

2. Mengapa indikator PP yang digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam

asetat dengan larutan NaOH?

3. Jika di laboratorium tidak tersedia indikator PP, namun yang ada adalah metil

jingga, metil merah dan bromothymol biru. Indikator mana yang paling baik

untuk menggantikan PP dalam menitrasi asam asetat dengan NaOH

4. Dengan menggunakan data volume larutan NaOH 0,1 M yang digunakan

untuk menitrasi larutan asam asetat (CH3COOH), hitunglah konsentrasi

larutan CH3COOH dalam satuan Molar (M) dan Normal (N)

VII. Menyimpulkan

Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

58

Page 66: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (9)

Kelompok : Anggota :

59

Page 67: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

Kompetensi Dasar : Mengolah dan menganalisis data percobaan sifat koligatif larutan

I. TUJUAN PERCOBAAN Mengetahui kenaikan titik didih dan penurunan titik beku beberapa larutan. II. DASAR TEORI

Sifat koligatif larutan didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya

ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung pada

jenis partikelnya. Adanya zat pelarut didalam pelarut menyebabkan perubahan

sifat fisik pelarut dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan

misalnya, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih,

dan tekanan osmosis. Keempat sifat tersebut merupakan bagian dari sifat

koligatif larutan.

Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap zat cair

tersebut sama dengan tekana atmosfer di sekitarnya. Pada saat zat cair

mencapai titk didih, tekanan zat cair cukup tinggi untuk menyebabkan

penguapan pada setiap titik di dalam zat cair itu. Proses mendidih suatu zat cair

dapat diamati dengan timbulnya gelembung-gelembung udara yang terbentuk

secara terus-menerus pada berbagai bagian dalam zat cair itu. Dengan adanya

zat-zat terlarut dalam suatu zat cair, misalnya larutan garam, maka titik didih zat

cair itu akan naik. Kenaikan titik didih ini sebanding dengan konsentrasi zat

terlarut. Bila konsentrasi zat terlarut semakin kecil, makan kenaikan titik didih

juga semakin kecil, dan sebaliknya. Jadi, dengan adanya zat terlarut dalam air,

maka titik didih air menjadi lebih besar dari 100ºC pada tekanan 1 atmosfer

Peningkatan titik didih sebanding dengan konsentrasi fraksi molnya.

Untuk larutan encer, perbandingannya dinyatakan dalam molalitas. Peningkatan

titik didih dirumuskan:

60

Page 68: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

∆TB = m . KB

Keterangan : ∆ Tb = besar penurunan titik didih

KB = konstanta kenaikan titik didih

m = molalitas dari zat terlarut

Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada titik

didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut itu menguap,

dibandingkan dengan pelarutnya. Jika zat terlarut itu tak atsiri (tidak mudah

menguap) misalnya gula, larutan air mendidih pada temperatur yang lebih tinggi

dari pada titik didih air, jika zat terlarut itu mudah menguap misalnya alkohol,

larutan air mendidih pada temperatur di bawah titik didih air.

Titik beku suatu larutan adalah temperatur pada saat tekanan uapnya sama

dengan tekanan uap pelarut. Karena tekanan uap lebih rendah daripada

pelarutnya, larutan belum membeku pada temperatur 0ºC. Oleh karena itu,

temperatur harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Jika temperatur terus

diturunkan, suatu saat pelarut akan membeku ( berubah menjadi pelarut

padat ). Penurunan tekanan uap pada pelarut padat lebih cepat daripada zat

cair. Akibatnya, pada temperatur dibawah titik beku pelarut terjadi

kesetimbangan tekanan uap larutan dengan tekanan uap pelarut padat. Pada

saat seperti itu pelarut akan membeku, sedangkan zat terlarutnya masih dalam

fase cair. Hal itu menyebabkan larutan menjadi makin pekat sehingga titik

bekunya makin rendah. Dengan kata lain, larutan tidak memiliki titik beku yang

tetap. Hal itu menyebabkan pengertian titik beku larutan harus didefinisikan.

Definisi dari titik beku larutan adalah temperatur pada saat membeku. Selisih

antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut penurunan titik beku

(∆Tf = freezing point depression) Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi

dengan penurunan titik bekunya. Pengukuran penurunan titik beku, seperti

halnya peningkatan titik didih, dapat digunakan untuk menentukan massa molar

zat yang tidak diketahui. Pada larutan encer, nilai fraksi mol zat terlarut sangat

61

Page 69: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

kecil dan jumlah pelarut sangat besar. Maka molalitas zat terlarut dapat

diabaikan sehingga persamaan penurunan titik beku dirumuskan:

∆Tf = m . K f

Keterangan : ΔTf = penurunan titik beku

m = molalitas dari zat terlarut

Kf = konstanta penurunan titik beku besarnya tergantung pada jenis larutan.

III. ALAT DAN BAHAN

No Alat Bahan

1 Gelas Kimia 1. Air

2 Termometer 2. Gula

3 Pembakar bunsen 3. Garam dapur (NaCl)

4 Spatula

5 Spritus

6 Es batu

IV. PROSEDUR KERJA

KENAIKAN TITIK DIDIH

1. Masukkan masing-masing 100 mL air suling ke dalam 3 buah gelas kimia.

2. Tambahkan 5 gram gula pada gelas kimia pertama dan 5 gram NaCl pada gelas kimia kedua.

3. Panaskan ketiga gelas kimia tersebut dan catat suhu pelarut (air suling) dan

larutan (larutan NaCl dan larutan gula) setiap 5 menit sampai mendidih. V.A. DATA PENGAMATAN

Waktu (menit) Suhu Air suling (oC)

Suhu Larutan NaCl (oC)

Suhu Larutan gula (oC)

0

5

10

15

20

25

30

62

Page 70: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PENURUNAN TITIK BEKU Percobaan 1. 1. Masukkan 100 mL es batu yang telah dihancurkan kedalam 3 gelas kimia

yang diberi label A, B dan C. 2. Ukur suhu es batu yang ada di gelas kimia A 3. Tambahkan 1 gram gula pada gelas kimia B sambil diaduk, kemudian diukur

suhunya 4. Tambahkan 5 gram gula pada gelas kimia C sambil diaduk, kemudian diukur

suhunya Percobaan 2. 5. Masukkan 100 mL es batu yang telah dihancurkan kedalam 3 gelas kimia

yang diberi label A, B dan C. 6. Ukur suhu es batu yang ada di gelas kimia A 7. Tambahkan 1 gram garam dapur (NaCl) pada gelas kimia B sambil diaduk,

kemudian diukur suhunya. 8. Tambahkan 5 gram garam dapur (NaCl) pada gelas kimia C sambil diaduk,

kemudian diukur suhunya V.B. DATA PENGAMATAN

Waktu (menit)

Suhu Es batu (oC)

Suhu Es batu +Gula (oC)

Suhu Es batu + NaCl (oC)

1 gram 5 gram 1 gram 5 gram

0

1

2

3

4

5

63

Page 71: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

VI. DISKUSI

1. Bagaimana perbandingan titik didih tiap larutan dengan titik didh pelarut murni (air)?

2. Dengan menggunakan data percobaan kenaikan titik didih, hitunglah kenaikan titik didih larutan dan bandingkan hasilnya dengan kenaikan titih didih larutan secara teoritis.

3. Dengan menggunakan data percobaan penurunan titik beku, hitunglah

penurunan titik beku larutan dan bandingkan hasilnya dengan penurunan titik beku larutan secara teoritis.

VII. MENYIMPULKAN Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

64

Page 72: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

LEMBAR KERJA SISWA (10)

Kelompok : Anggota :

65

Page 73: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

ELEKTROLISIS LARUTAN

I. TUJUAN PERCOBAAN

Menyelidiki reaksi-reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada sel elektrolisis Menentukan rasio volume gas H2 dan O2 yang dihasilkan pada elektroda pada elektrolisis larutan NaOH Mengidentifikasi hasil reaksi (sifat asam-basa) di anode dan katode pada elektrolisis larutan NaOH dan NaCl II. DASAR TEORI

Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks , yaitu reaksi reduksi dan oksidasi

yang berjalan dalam satu waktu . pada sel elektrolisis terdiri dua elektroda yaitu

kutub katoda ( kutub negatif ) terjadi reaksi reduksi. Dan kutub anoda ( kutub

positif ) terjadi reaksi oksidasi. Electrolysis adalah dekomposisi suatu senyawa

dengan arus listrik. Reaksi oksidasi reduksi pada sel elektrolisis dapat ditunjukan

adanya peristiwa perbedaan zat yang dihasilkan pada kedua elektrode. Dengan

menggunakan indicator tertentu dapat diamati sifat - sifat zat hasil elektrolisis

baik disekitar katoda dan anode.

III. ALAT DAN BAHAN

No Alat Bahan 1 Gelas Kimia 1. Air suling

2 Peralatan elektrolisis 2. Larutan NaOH 1 M

3 Batang pengaduk 3. Larutan NaCl 1 M

4 Sumber arus 4. Indikator PP

IV. PROSEDUR KERJA Percobaan 1: ELEKTROLISIS LARUTAN NaOH 1. Tempatkan 100 mL larutan NaOH kedalam beaker gelas, kemudian

tambahkan 5 tetes indikator PP. 2. Tuangkan larutan tersebut pada peralatan elektrolisis

66

Page 74: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

2. Dengan menggunakan syringe, isi kedua elektroda dengan larutan NaOH dan jepit selang menggunakan penjepit jika masing-masing elektrode sudah penuh dengan larutan NaOH.(penjepit berfungsi untuk mempertahankan agar larutan NaOH tidak keluar dari masing-masing elektrode)

3. Hubungkan masing-masing elektrode dengan sumber arus DC 9 Volt. 4. Amati reaksi elektrolisis yang terjadi dan cata volume gas yang dihasilkan

pada anode dan katode. 4. Amati pula perubahan warna larutan yang terjadi di anode dan katode V.A. DATA PENGAMATAN Elektrolisis larutan NaOH

Yang diamati

Hasil pengamatan

Sebelum proses elektrolisis Setelah proses elektrolisis

Anode Katode Anode Katode

Volume gas

Warna larutan

Percobaan 2: ELEKTROLISIS LARUTAN NaCl 1. Tempatkan 100 mL larutan NaCl kedalam beaker gelas, kemudian tambahkan

5 tetes indikator PP. 2. Tuangkan larutan tersebut pada peralatan elektrolisis 3. Dengan menggunakan syringe, isi kedua elektroda dengan larutan NaCl dan

jepit selang menggunakan penjepit jika masing-masing elektrode sudah penuh dengan larutan NaCl.(penjepit berfungsi untuk mempertahankan agar larutan NaCl tidak keluar dari masing-masing elektrode)

3. Hubungkan masing-masing elektrode dengan sumber arus DC 9 Volt. 4. Amati reaksi elektrolisis yang terjadi dan catat volume gas yang dihasilkan

pada anode dan katode. 5. Amati pula perubahan warna larutan yang terjadi di anode dan katode

67

Page 75: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. B. DATA PENGAMATAN Elektrolisis larutan NaCl

Yang diamati

Hasil pengamatan

Sebelum proses elektrolisis Setelah proses elektrolisis

Anode Katode Anode Katode

Volume gas

Warna larutan

VI. DISKUSI 1. Tuliskan reaksi di anode dan di katode pada elektrolisis larutan NaOH. 2. Amati rasio volume gas yang terbentuk di anoda dan di katoda. Bandingkan

dengan hasil teoritisnya, apakah sesuai dan mengapa demikian? 3. Mengapa terjadi perbedaan warna larutan pada anode dan katode? 4. Tuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada elektrolisis larutan NaCl 5. Mengapa terjadi perbedaan warna larutan pada anode dan katode?

VII. MENYIMPULKAN

Buat kesimpulan dari percobaan yang kalian lakukan

68

Page 76: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

oleh

I Dewa Ketut Sastrawidana

I Wayan Suja

Ketut Darmada

Made Budiada

Made Sinar Dewi

Penelaah

Putra Adnyana

Ni Luh Casmini

Disusun pada kegiatan pengabdian masyarakat

IbM Kelompok Pengelola Laboratorium Kimia SMA yang didanai dari

DP2M Dikti Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi

Tahun 2015

IbM Kelompok Pengelola Laboratorium Kimia SMA tahun 2015

Page 77: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

TATATERTIB KERJA DI LABORATORIUM KIMIA

1. Siswa tidak di benarkan memasuki laboratorium kimia tanpa seizin guru

2. Di dalam laboratorium, siswa / pratikum : Menggunakan jas lab lengan panjang dalam melakukan praktikum. Rambut panjang harus di ikat rapi dan bagi siswi yang memiliki poni harus memakai bando. Jangan menggosok-gosok mata atau anggota badan lain dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi bahan kimia. Memperhatikan petunjuk bahaya dan pertolongan pertama pada kecelakan laboratorium. Tidak bersenda gurau, maka, minum, dan merokok dalam ruang lanoratorium. Selalu cuci tangan dan lengan sebelum meninggalkan laboratorium

3. Mintalah petunjuk kepada guru pembimbing mengenai alat dan bahan serta cara kerjanya sebelum pratikum dimulai.

4. Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan, segera

laporkan kepada guru pembimbing untuk segera diganti/diperbaiki

5. Kerjakan pratikum sesuai prosedur percobaan yang ada di penuntun pratikum

6. Jangan meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan, terutama percobaan yang menggunakan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar

7. Setelah selesai pratikum, kembalikan alat / bahan yang digunakan dalam

keadaan rapi dan bersih

Page 78: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM

SIMBUL, ARTI DAN TINDAKAN PENCEGAHAN BAHAN KIMIA DI LABORATORIUM

SIMBOL CONTOH BAHAN

ARTI DAN PENCEGAHANNYA

BERACUN/TOKSIK

LAMBANG : T

Merkuri, Sianida Metanol, Benzena

Arti: Beracun artinya dapat menyebabkan kecelakaan, penderitaan ataupun

kematian apabila tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit.

Pencegahan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

KOROSIF

LAMBANG : C

Asam dan basa

kuat (HCl, H2SO4,

NaOH)

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat

merusak jaringan hidup, dapat

menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat

kulit mengelupas.

Pencegahan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan benda-benda

bersifat logam.

FLAMEABLE

LAMBANG : F

Minyak terpentin,

Aseton, logam natrium. dietil

eter,propana

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik

nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan

metal panas atau loncatan bunga api.

Pencegahan : Jauhkan dari benda-benda

yang berpotensi mengeluarkan api.

EKSPLOSIF

LAMBANG : E

KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena

(TNT).

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau

percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Pencegahan : Hindari benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala

lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

IRITASI/BERBAHAYA

LAMBANG : I

NaOH, C6H5OH,

Cl2

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan

iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada

kulit.

Pencegahan : Hindari kontak langsung

dengan kulit.

Page 79: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat anugrahNya, kami dapat menyusun buku penuntun praktikum Kimia SMA sesuai dengan waktu yang ditentukan. Materi praktikum yang dikemas dalam buku penuntun praktikum kimia SMA ini diadaptasikan dengan kondisi lingkungan terutama menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh serta peralatan yang sederhana sehingga harapannya dapat diimplementasikan disekolah.

Buku penuntun praktikum kimia SMA ini disusun dalam kaitannya dengan pengabdian pada masyarakat skim ipteks bagi masyarakat (IbM) kelompok pengelola Laboratorium kimia SMA di SMAN 1 Sukasada dan SMAN 2 Busungbiu yang pelaksanaannya didanai oleh DP2M dikti tahun 2015 melalui lembaga pengabdian pada masyarakat Undiksha. Untuk itu, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DP2M dikti atas bantuan dana yang diberikan serta Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Pendidikan Ganesha atas kesempatan dan segala fasilitas pendukung yang diberikan selama proses pelaksanaan program ini.

Buku penuntun praktikum Kimia SMA ini diharapkan mampu membantu kelancaran siswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium sesuai dengan hakikat pembelajaran kimia yang menyasar aspek kognitif dan psikometor secara berimbang. Namun, dalam penyusunan buku ini masih banyak ada kekurangan-kekurangan sehingga sangat diperlukan masukan yang konstruktif untuk penyempurnaannya. Akhir kata, dengan kehadiran buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Singaraja, Agustus 2015 Tim penyusun.

Page 80: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

DAFTAR ISI Halaman

1

Kepolaran Senyawa : Identifikasi kepolaran suatu senyawa berdasarkan interaksinya dengan medan magnet dan kelarutan dalam air

1

2 Larutan Elektrolit dan Non elektrolit : Identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik

4

3 Reaksi Redoks : Identifikasi kespontanan reaksi reduksi-oksidasi

7

4 Reaksi Eksoterm dan Endoterm : Idenfikasi reaksi eksoterm dan endoterm

10

5 Penentuan Panas Reaksi : Penentuan panas reaksi menggunakan kalorimeter sederhana

12

6 Laju Reaksi : Pengaruh luas pemukaan, konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi

17

7 Kestimbangan Kimia: Perubahan suhu dan konsentrasi pereaksi terhadap pergeseran kesetimbangan reaksi

21

8 Titrasi Asam-Basa: Penentuan konsentrasi asam menggunakan basa kuat secara titrasi netralisasi

25

9 Garam Terhidrolisis : Penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis

28

10 Larutan Penyangga : Sifat larutan penyangga

30

11 Koligatif Larutan : Kenaikan titik didih dan titik beku larutan

33

12 Elektrolisis : Elektrolisis larutan

38

Page 81: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN I

KEPOLARAN SENYAWA Identifikasi kepolaran suatu senyawa berdasarkan interaksinya dengan medan

magnet dan kelarutan dalam air

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Membedakan senyawa polar dan non polar berdasarkan pengaruh interaksinya

bila didekatkan pada partikel yang bermuatan.

2. Mengidentifikasi sifat polar suatu senyawa berdasarkan kelarutannya dalam air.

II. DASAR TEORI

Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran molekul.

Adanya perbedaan keelektroegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron

ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya

dipol inilah menyebabkan molekul polar.

Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan melalui percobaan sederhana yaitu

dengan mengalirkan suatu senyawa uji melalui buret yang alirannya didekatkan

dengan mistar plastik yang telah diberi muatan (menggosokkan terlebih dahulu

pada rambut atau wool). Jika aliran senyawa tersebut mendekat (ditarik) atau

menjauh (ditolak) dari mistar plastik maka senyawa tersebut disebut polar

sedangkan bila alirannya lurus (tidak mendekat atau menjauh) dikatakan

senyawa non polar.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 11. Buret 12. Klem dan statif 13. Mistar plastik atau magnet batang 14. Gelas kimia

5. Air 6. Alkohol 7. Benzin 8. Cuka

1

Page 82: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

IV. PROSEDUR KERJA

Percobaan I. 1. Rangkai peralatan percobaan seperti pada Gambar di bawah

Keterangan : 1. Corong, 2. Buret, 3. Larutan uji 4. Clamp, 5. Statif dan 6. Mistar

plastik

2. Masukkan senyawa uji ( air, alkohol, cuka, benzin, dll) ke dalam buret, selanjutnya alirkan keluar secara kontinyu dengan cara membuka keran secara perlahan-lahan.

3. Dekatkan magnet batang pada aliran senyawa yang keluar serta amati apakah

alirannya mendekati(ditarik magnet), menjauh (ditolak magnet) atau lurus (tidak dipengaruhi magnet) Catatan: jika magnet tidak tersedia, dapat digunakan penggaris plastik yang digosok terlebih dahulu rambut.

4. Ulangi percobaan di atas dengan mengganti larutan uji yang lain ( Ingat: cuci

buret dengan bersih pada setiap pengujian zat cair)

6.

2

Page 83: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V.A. DATA PENGAMATAN

No Zat cair uji Aliran zat cair

Dibelokkan Tidak dibelokkan

5. Air

6. Alkohol

7. Benzin

8. Cuka

Percobaan 2.

4. Masukkan masing-masing 25 mL air suling kedalam 3 buah gelas kimia ukuran 100 mL.

5. Tambahkan 25 mL alkohol pada gelas kimia 1, 25 mL bensin pada gelas kimia

2, 25 mL cuka pada gelas kimia 3.

6. Amati dan catat perubahan yang terjadi

V.B. DATA PENGAMATAN

No Zat cair Kelarutan dalam air

Larut Tidak larut

1 Alkohol

2 Benzin

3 Cuka

VI. DISKUSI 1. Kelompokkan senyawa yang diuji kedalam larutan elektrolit kuat, elektrolit

lemah dan non elektrolit. 2. Mengapa senyawa polar dapat membelokkan aliran air sedangkan senyawa

non polar tidak? 3. Pada molekul air (H2O) terdapat 2 pasang elektron ikatan. Jika harga

elektronegativitas atom O = 3,5 dan H = 2,1 ; atom manakah yang lebih kuat menarik elektron ?

3

Page 84: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN II

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya

hantar listrik

I. TUJUAN PERCOBAAN:

1. Merancang percobaan penentuan daya hantar listrik larutan.

2. Menguji daya hantar larutan elektrolit dan non elektrolit

3. Mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

II. DASAR TEORI

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.

Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

arus listrik. Larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel

bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)

Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,

sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas

mengahantarkan arus listrik. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya

lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit

mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini

dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau

senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna

(derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak

mengandung ion-ion. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut

akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam

larutan tersebut sedikit mengandung ion.

4

Page 85: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 1. Gelas kimia 50 mL

2. Gelas ukur 50 mL

3. Kabel

4. Baterai 9 volt

5. Elektroda karbon

6. Lampu 2,5 watt

8. Larutan garam dapur 9. Larutan HCl 1 M 10. Larutan CH3COOH 1 M 11. Alkohol 70% 12. Air Sabun

13. Larutan Gula 14. Larutan Urea

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rangkailah peralatan seperti pada Gambar di bawah.

2. Tempatkan secara terpisah masing-masing 20 mL larutan garam dapur, larutan HCl, larutan gula, alkohol 70%, larutan cuka, larutan Urea dan air sabun ke dalam gelas beaker ukuran 100 mL.

3. Uji daya hantar listrik larutan-larutan tersebut dengan cara memasukkan

kedua bagian elektroda karbon pada larutan tersebut. Ingat : Cuci kedua elektroda setiap pergantian pengujian daya hantar listrik larutan.

4. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada lampu, miliamper dan ada

tidaknya gelembung pada elektroda karbon.

Keterangan 1 = sumber arus listrik/baterray 2 = lampu 3 = ampere meter

4 = elektroda karbon

5 = larutan uji

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5

Page 86: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. DATA PENGAMATAN

Nama Larutan HASIL PENGAMATAN

Lampu Gelembung pada

elektroda

Pergerakan jarum

penunjuk milliamper

Terang Redup Mati Banyak Sedikit Besar Kecil

Larutan HCl Larutan garam

dapur

Larutan Cuka Larutan Urea Larutan Gula Alkohol 70% Air sabun

VI. DISKUSI 1. Kelompokkan larutan-larutan berikut ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah dan

larutan non elektrolit dengan mengisi tabel berikut.

Nama Larutan Larutan Elektrolit Larutan Non elektrolit

Larutan HCl

Larutan garam dapur

Larutan Cuka

Larutan Urea

Larutan Gula

Alkohol 70%

Air sabun

2. Tulislah ciri-ciri larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non elektrolit.

6

Page 87: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN III

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Mengamati kespontanan reaksi reduksi dan oksidasi

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan

Mengidentifikasi reaksi redoks spontan dan tidak spontan

II. DASAR TEORI

Reaksi Redoks merupakan reaksi dimana terdapat perubahan bilangan

oksidasi,valensi atau muatan. Konsep reduksi dan oksidasi (redoks) berdasarkan

pengikatan dan pelepasan oksigen, penyerahan dan penerimaan elektron, serta

peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi-oksidasi

merupakan reaksi yang berlangsung pada proses-proses elektrokimia, yaitu

proses kimia yang menghasilkan arus listrik dan proses kimia yang menggunakan

arus listrik.

Reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi

yang berlangsung bersamaan. Tidak ada peristiwa pelepasan elektron (reaksi

oksidasi) tanpa disertai peristiwa penangkapan elektron (reaksi reduksi). Reaksi

redoks dapat berlangsung spontan maupun tidak spontan.

Reaksi redoks berlangsung secara spontan atau tidak sangat bergantung

pada mudah atau sukarnya logam itu mengalami oksidasi (kuat atau

lemahnya sifat reduktor). Alessandro Volta melakukan eksperimen dan

berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang

dikenal dengan deret Volta. Li K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn

(H) Cu Ag Hg Pt Au. Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat

reduktornya semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion

unsur di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di

sebelah kirinya.

7

Page 88: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 1. Rak tabung reaksi 2. Tabung reaksi 3. Pipet tetes

1. Logam magnesium (Mg) 2. Logam seng (Zn) 3. Logam tembaga (Cu) 4. Larutan CuSO4 1 M 5. Larutan ZnSO4 1 M 6. Larutan HCl 1 M

IV. PROSEDUR KERJA

1. Siapkan 5 buah tabung reaksi dan beri label 1 sampai 5 2. Tambahkan ± 10 mL larutan CuSO4 1 M ke dalam tabung 1, ± 10 mL larutan

ZnSO4 ke dalam tabung 2, dan ± 10 mL larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi 3 sampai 5.

3. Ambil logam tembaga, seng, dan magnesium yang sudah di ampelas 3. Masukkan logam seng (Zn) ke dalam tabung reaksi 1 dan 4, logam tembaga

(Cu) ke dalam tabung reaksi 2 dan 5 sedangkan logam magnesium (Mg) ke dalam tabung reaksi 3.

4. Amati dan catat perubahan yang terjadi V. DATA PENGAMATAN

Percob. Logam Larutan

Hasil pengamatan Reaksi

Warna

larutan sebelum

reaksi

Warna

larutan setelah

reaksi

Gelembung

gas

Spontan Tidak

spontan

Ada tidak

1 Zn CuSO4

2 Cu ZnSO4

3 Mg HCl

4 Zn HCl

5 Cu HCl

8

Page 89: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

VI. DISKUSI 1. Tuliskan reaksi antara Zn dengan CuSO4, apakah reaksi spontan? Zn + CuSO4 ..................... 2. Tuliskan reaksi antara Cu dengan ZnSO4, apakah reaksi spontan? Cu + ZnSO4 ..................... 3. Tuliskan reaksi antara Mg dengan HCl apakah reaksi spontan? Mg + HCl .....................

4. Tuliskan reaksi antara Cu dengan HCl apakah reaksi spontan? Cu + HCl .....................

4. Tuliskan reaksi antara Zn dengan HCl apakah reaksi spontan? Zn + HCl .....................

9

Page 90: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN IV

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM Idenfikasi reaksi eksoterm dan endoterm

I. TUJUAN PERCOBAAN

Menganalisis reaksi-reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm.

II. DASAR TEORI

Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari

dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya .

Berdasarkan perubahan panas atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan

menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan

atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH =

negatif ( – ), hal ini menunjukkan bahwa panas reaksi produk (Hp) lebih kecil

dari panas reaksi reaktan (Hr) sehingga ∆H bertanda negatif (-). Pada reaksi

endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi

tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + ) yaitu

panas reaksi produk (Hp) lebih besar dari panas reaksi reaktan (Hr), karena ada

sejumlah kalor yang diserap oleh sistem.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 1. Tabung reaksi 1. larutan HCl 1 M 2. Batang pengaduk 2. Larutan NaOH 1 M 3. Termometer 3. kristal Urea 4. Gelas ukur 4. detergent

IV. PROSEDUR KERJA

1. Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan ukur suhu larutan tersebut serta catat hasilnya

2. Tambahkan 2 ml larutan NaOH 1 M, biarkan bereaksi, selanjutnya ukur suhu

campuran dan catat hasinya

10

Page 91: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Masukkan air suling 10 mL ke dalam tabung reaksi. Ukur suhu air dan catat

hasilnya.

4. Masukkan satu sendok urea ke dalam tabung reaksi yang berisi air, diamkan

sebentar kemudian ukur suhu campuran dan catat hasilnya

5. Masukkan suling 10 mL ke dalam tabung reaksi. Ukur suhu air dan catat

hasilnya.

6. Masukkan satu sendok detergen ke dalam tabung reaksi yang berisi air,

diamkan sebentar kemudian ukur suhu campuran dan catat hasilnya.

V. DATA PENGAMATAN

Bahan Suhu awal (oC)

Penambahan Suhu akhir

pencampuran Jenis Reaksi

Eksoterm Endoterm

HCl 1 M, 2 mL NaOH 1 M

Air suling, 10 mL Urea

Air suling, 10 mL Detergen

VI. DISKUSI

1. Dari data percobaan yang diperoleh, golongkan jenis reaksi yang terjadi pada.

(a) HCl(aq) + NaOH(aq)

(b) Urea dilarutkan dalam air

(c) Detergent dilarutkan dalam air

2. Pelarutan NaOH padat dengan air pada tabung reaksi, larutnya NaOH disertai

kenaikan suhu pada tabung reaksi. Dalam proses pelarutan tersebut, yang

mana disebut dengan sistem dan lingkungan?

11

Page 92: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN V

PENENTUAN KALOR REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMETER

I. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan ∆H reaksi netralisasi menggunakan kalorimeter sederhana

II. DASAR TEORI

Panas netralisasi adalah jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air

terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Kalorimeter

merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur perubahan panas. Hal ini

karena kalorimeter mengisap panas, sehingga tidak semua panas terukur.

Kalorimeter yang di gunakan dalam keadaan sederhana adalah kalorimeter

adiabatik. Di laboratorium alat ini merupakan alat ukur yang teliti dan secara

sederhana kita mengatakan bahwa bejana panas mengalir ke dalam atau keluar

dari sistem.

Prinsip pada kalor netralisasi adalah Azas Black, yang menyatakan bahwa

kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Kalor netralisasi adalah

panas yang timbul pada penetralan asam atau basa kuat, tetap untuk tiap-tiap

mol H2O yang terbentuk. Bila asam lemah, kalor netralisasi tidak tetap, karena

ada kalor untuk ionisasi. Cara kerja kalorimeter adalah sebagai berikut: Sebelum

zat-zat pereaksi direaksikan di dalam kalorimeter, terlebih dahulu suhunya

diukur, dan usahakan agar masing-masing pereaksi ini memiliki suhu yang sama.

Setelah suhunya diukur kedua larutan tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter

sambil diaduk agar zat-zat bereaksi dengan baik, kemudian suhu akhir diukur.

Jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm maka kalor yang

timbul akan dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik,

dan jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu

akan menyerap kalor dari larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan akan turun.

Besarnya kalor yang diserap atau dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan

perubahan suhu, kalor jenis dan massa larutan.

12

Page 93: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 1. Kalorimeter 1. larutan HCl 1 M 2. batang pengaduk 2. Larutan NaOH 1 M 3. Termometer 4. Gelas ukur

IV. PROSEDUR KERJA

Penetapan Kapasitas Kalor Kalorimeter 1. Masukkan 20 mL air dingin ke dalam kalorimeter, catat suhunya sebagai Ta. 2. Masukkan 20 mL air panas ± 70 °C ke dalam gelas beaker, catat suhunya

sebagai Tb lalu tambahkan segera ke dalam kalorimeter yang telah berisi air dingin.

3. Aduk dan ukur suhu campuran selama selang waktu 0,5 menit sampai suhu

menunjukkan konstan. 4. Buat kurva suhu terhadap waktu pengamatan perubahan suhu campuran 5. Hitung tetapan/kapasitas panas kalorimeter.

Catatan: • Massa jenis air dianggap konstan = 1 g cm–3 • Kalor jenis air dianggap konstan = 4,2 J g–1 °K–1

Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi Larutan Asam-Basa 1. Masukkan 25 ml larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter sederhana, kemudian

tutup rapat dan catat suhunya. 2. Masukkan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur dan catat suhunya.

(sebelum pencampuran dikondisikan agar suhu larutan NaOH = suhu larutan HCl)

3. Tuangkan larutan HCl ke dalam kalorimeter sederhana yang berisi larutan

NaOH.

4. Aduk dan ukur suhu campuran selama selang waktu 0,5 menit sampai suhu menunjukkan konstan.

5. Buat kurva untuk menentukan perubahan suhu larutan

13

Page 94: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

6. Hitung kalor reaksinya. Catatan:

Massa jenis larutan = 1,03 g cm–3

Kalor jenis larutan = 3,96 J g–1 K–1

V. DATA PENGAMATAN

3. Penetapan Kapasitas Kalor Kalorimeter

Suhu awal air dingin (Ta) = ... oC = ... K

Suhu awal air panas (Tb) = ... oC = ... K

Suhu setelah pencampuran :

Waktu (men

it)

Suhu (oC)

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

4. Penentuan Kalor Reaksi Netralisasi Larutan Asam – Basa

Suhu awal HCl (T1) = ... oC = ... K

Suhu setelah pencampuran :

Waktu (menit) Suhu (oC)

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

Perhitungan kapasitas kalor kalorimeter Massa air (m) = volume air x massajenis air

14

Page 95: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

= ... mL x ... g/mL = ... g Kalor yang dihasilkan (q) q = m x c x ∆T = ... g x... J K-1 g-1x ... K = ... J = ... kJ Jumlah kalor yang dilepas dan diterima

q lepas = q terima

q air panas = q air dingin + q kalorimeter

( m x c x ∆Tair panas) = ( m x c x ∆Tair dingin) + ( C x ∆Tkaloimeter) ............................ = ....................................................... ............................ = .......................................................

C = ... J K-1

Perhitungan kalor reaksi netralisasi

Massalarutan (m) = volume larutan x massajenis larutan = ... mL x ... g/mL = ... g

q larutan = m x c x ∆T

= ... g x... J K-1 g-1x ... K = ... J

q kalorimeter = C x ∆T

= ... J K-1x ... K = ... J

Jumlah kalor yang dilepasdan diterima q reaksi= -(q larutan +q kalorimeter)

Jadi ΔH reaksi = -q reaksi = ... Joule

VI. DISKUSI

1. Dengan menggunakan data percobaan, hitung capasitas panas dari

kalorimeter

2. Hitung perubahan panas reaksi (ΔH) dari reaksi NaOH dengan HCl

berdasarkan hasil percobaan.

15

Page 96: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN VI.

LAJU REAKSI

Pengaruh luas pemukaan, konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi

1. TUJUAN PERCOBAAN

Menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

Menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

II. DASAR TEORI

Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu, umumnya kenaikan

suhu sebesar 100Celcius menyebabkan kenaikan laju reaksi 2 sampai 3

kali.kenaikan laju reaksi ini dapat diterangkan dari gerak molekulnya.molekul

molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu,

Kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul selalu ada.Tabrakan yang efektif

Dapat menghasilkan suatu reaksi.Energi yang dapat menghasilkan tabrakan yang

efektif disebut energy pengaktifan. Pada suhu tertentu ada molekul molekul yang

bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan tidak efektif.Menaikkan

suhu reaksi berarti menambah Energi.energi diserap oleh molekul molekul

sehingga energy kinetic molekul menjadi lebih besar.Akibatnya,molekul molekul

bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan benturan yang lebih besar sering

terjadi.Jadi,benturan antara molekul yang mempunyai energy kinetiikyang cukup

tinggi menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak terjadi berarti pula laju

reaksi makin tinggi dengan naiknya temperatur.

16

Page 97: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 6. Tabung reaksi 7. Neraca analitik 8. Stopwatch

1. Kulit telur 2. Cuka

IV. PROSEDUR KERJA

Percobaan 1. PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP LAJU REAKSI

1. Siapkan kulit telur dalam tiga variasi ukuran ( ukuran sedang, ukuran kecil dan serbuk) yang dibuat dengan cara menggunting, ditumbuk atau diremas dengan tangan.

2. Timbang ketiga kulit telur dalam berat yang sama.

3. Masukkan masing-masing 5 mL asam cuka ke dalam 3 buah tabung reaksi.

4. Masukkan kulit telur ukuran sedang pada tabung reaksi 1, ukuran kecil dalam

tabung reaksi 2 dan ukuran serbuk pada tabung reaksi 3.

5. Amati perubahan yang terjadi dan catat waktunya.

V. A. DATA PENGAMATAN

Ukuran Kulit Telur Cuka ( mL)

Buih Waktu muncul Jumlah buih*

Tabung 1: ( 1 gram kulit telur ukuran sedang)

5 mL

Tabung 2 : ( 1 gram kulit telur ukuran kecil)

5 mL

Tabung 3 : (1 gram kulit telur ukuran serbuk)

5 mL

Jumlah buih : diisi dengan hasil pengamatan banyak atau sedikit buih

Percobaan 2. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI 1. Buatlah 3 konsentrasi larutan asam cuka yang berbeda (1) 10 mL asam cuka

+ 0 mL air, (2) 5 mL asam cuka + 5 mL air, dan (3) 3 mL asam cuka + 7 mL air.

2. Masukkan masing-masing larutan asam cuka tersebut ke dalam tabung reaksi

17

Page 98: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Tambahkan serbuk kulit telur dengan berat yang sama ke dalam masing- masing tabung reaksi yang sudah berisi larutan asam cuka. 4. Amati adanya buih dan Catat waktunya. V.B. DATA PENGAMATAN

Konsentrasi Cuka Kulit telur

(gram)

Buih Waktu muncul Jumlah buih*

Tabung 1: 10 mL Cuka 1 gram

Tabung 2 : 5 mL cuka + 5 mL air 1 gram

Tabung 3 : 3 mL cuka + 7 mL air 1 gram

Jumlah buih : diisi dengan hasil pengamatan banyak atau sedikit buih

Perconaan 3. PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Gelas kimia ukuran 100 mL 3

2 Termometer 1

3 Stopwatch 1

4 Air panas 25 mL

5 Air dingin/air es 25 mL

6 Air suhu ruang (±25oC) 25 mL

7 Vitamin C (Redoxon) 3 tablet

4. Siapkan gelas gelas kimia ukuran 100 mL sebanyak 3 buah selanjutnya pada

gelas kimia 1 tambahkan 25 mL air panas, gelas kimia 2 tambahkan 25 mL air suhu ruang dan pada gelas kimia 3 tambahkan 25 mL air dingin.

5. Masukkan Vitamin C dengan berat yang sama secara bersamaan ke dalam

masing-masing gelas kimia. 6. Catat waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan semua vitamin C pada

masing-masing gelas kimia berisi air tersebut. V.C. DATA PENGAMATAN

Vitamin C Hasil Pengamatan

Air panas Air suhu ruang Air dingin

Waktu mulai pelarutan

Waktu vitamin C habis terlarut

Waktu total pelarutan

18

Page 99: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

VI. DISKUSI

1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara bahan pada kulit telur (CaCO3) dengan CH3COOH

2. Laju reaksi antara CH3COOH dengan CaCO3 yang terkandung pada kulit telur

sangat dipengaruhi oleh luas permukaan kulit telur. Dari hasil percobaan reaksi CH3COOH dengan 3 ukuran kulit telur yang berbeda (ukuran sedang, ukuran kecil dan serbuk), urutkan laju reaksi yang terjadi (dari yang paling cepat ke yang paling lambat). Kemudian beri alasan mengapa demikian?

3. Pelarutan vitamin C (asam askorbat) menggunakan air dingin, air suhu normal

dan air panas berlangsung pada laju yang berbeda-beda. Bagaimana pengaruh temperatur terhadap laju pelarutan vitamin C tersebut?. Mengapa demikian?

19

Page 100: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN VII

KESETIMBANGAN KIMIA Perubahan suhu dan konsentrasi pereaksi terhadap pergeseran

kesetimbangan reaksi

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menganalisis pengaruh perubahan suhu dan konsentrasi pereaksi

terhadap arah pergeseran kesetimbangan

2. Menghitung harga konstanta kestimbangan dari data hasil percobaan

II. DASAR TEORI

Kesetimbangan dalam larutan adalah keadaan ketika laju reaksi

pembentukan ion dari molekulnya sama dengan laju reaksi pembentukan

molekul dari ionnya. Pada saat reaktan berkurang laju reaksi maju menurun,

sedang pada saat hasil reaksi bertambah dan laju reaksi balik naik. Pada saat

reaksi maju sama dengan laju reaksi balik maka kesetimbangan kimia terjadi.

Sesuai dengan azas Le Chatelier yang berbunyi “bila terhadap suatu

kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi) maka system itu akan

mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Reaksi

sestem terhadap aksi dari luar adalah dengan melakukan pergeseran

kesetimbangan ke kiri atau ke kanan.

Salah satu kegunaan konstanta kesetimbangan kimia adalah

memprediksi arah reaksi. Untuk mempelajari kecenderungan arah reaksi,

digunakan besaran Qc, yaitu hasil perkalian konsentrasi awal produk dibagi hasil

perkalian konsentrasi awal reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan

koefisien reaksinya. Jika nilai Qc dibandingkan dengan nilai Kc, terdapat tiga

kemungkinan hubungan yang terjadi, antara lain :

1. Qc < Kc berarti terjadi peningkatan jumlah reaktan dan kekurangan produk.

Untuk mencapai kesetimbangan, sejumlah reaktan diubah menjadi produk.

Akibatnya, reaksi cenderung ke arah produk.

20

Page 101: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

2. Qc = Kc berarti reaksi berada dalam keadaan kesetimbangan.dimana laju

reaksi ke arah reaktan maupun produk adalah sama.

3. Qc > Kc berarti peningkatan jumlah produk dan kekurangan reaktan. Untuk

mencapai kesetimbangan, sejumlah produk diubah menjadi reaktan. Akibatnya,

reaksi cenderung ke arah reaktan.

Reaksi kimia pada umumnya berada keadaan stimbang. Reaksi pada keadaan

stimbang dapat dikenal dari sifat makroskopisnya. Sifat makroskopik yang paling

mudah untuk mengamati keadaan setimbang adalah warna dimana warna

larutan yang tidak berubah pada suhu tetap setelah dicapai keadaan setimbang.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan: 1. Batang pengaduk 1. Larutan FeCl3 1M 2. Gelas kimia 100 mL 2. Larutan KSCN 1M 3. Gelas ukur 25 mL 3. Larutan Na2HPO4 1 M 4. Pipet tetes 5. Tabung reaksi

IV. PROSEDUR KERJA

Percobaan 1: PENGARUH KONSENTRASI PEREAKSI TERHADAP PERGESERAN KESETIMBANGAN

1. Masukkan sebanyak 25 mL air suling ke dalam gelas kimia 100 mL 2. Tambahkan 3 tetes larutan KSCN 1 M dan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam

gelas kimia tersebut kemudian aduk hingga bercampur sempurna. 3. Masukkan masing-masing 5 mL campuran tersebut ke dalam 5 buah tabung

reaksi. 4. Lakukan tahapan percobaan berikut.

a. Tabung reaksi 1 : gunakan sebagai kontrol b. Tabung 2: tambahkan FeCl3 1 M sebanyak 3 tetes c. Tabung 3 : tambahkan KSCN 1 M sebanyak 3 tetes d. Tabung 4. tambahkan Na2HPO4 sebanyak 3 tetes e. Tabung 5: tambahkan air suling sebanyak 3 tetes

21

Page 102: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

5. Bandingkan warna larutan pada tabung 2,3,4 dan 5 dengan warna larutan pada tabung 1 (kontrol)

V.A. DATA PENGAMATAN

Tab. Perlakuan Perubahan warna (dibandingkan dengan

tabung 1)

Arah pergeseran kestimbangan

1 Warna larutan pada tabung 1 : .............................................................

2 Penambahan FeCl3

3 Penambahan KSCN

4 Penambahan Na2HPO4

5 Penambahan air suling

Percobaan 2: PENGARUH SUHU TERHADAP PERGESERAN KESETIMBANGAN

No. Alat Bahan

2. Tabung reaksi Iodine

2 Rak tabung reaksi Pati

3. Pipet tetes Air

4. Gelas kimia Es batu

5. Penjepit

1. Masukkan sebanyak 5 tetes iodine kedalam gelas kimia yang telah berisi 25

mL larutan pati. 2. Masukkan masing-masing 5 mL larutan iodine-pati ke dalam 3 buah tabung

reaksi. Tandai tabung tersebut (misal tabung 1, 2 dan 3) 3. Lakukan tahapan percobaan berikut.

a. Tabung reaksi 1 : gunakan sebagai kontrol b. Tabung 2 : dipanaskan dalam penangas air suhu ± 70oC

c. Tabung 3 : Direndam dalam air es 4. Bandingkan perubahan warna larutan iodine-pati pada tabung 2 dan 3 dengan

larutan iodine-pati pada tabung 1.

22

Page 103: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V.B. DATA PENGAMATAN

Tab. Perlakuan Perubahan warna (dibandingkan dengan

tabung 1)

Arah pergeseran kestimbangan

1 Warna larutan pada tabung 1 : .............................................................

2 Penambahan FeCl3

3 Penambahan KSCN

4 Penambahan Na2HPO4

5 Penambahan air suling

VI. DISKUSI 1. Reaksi kestimbangan Fe3+ dengan SCN- ditulis sebagai berikut. Fe3+ (aq) + SCN- (aq) Fe(SCN)2+(aq) kearah mana reaksi kestimbangan akan bergeser jika :

a. ditambahkan Fe3+ b. ditambahkan SCN- c. ditambahkan Na2HPO4

2. Mengapa terjadi perubahan warna pada larutan kompleks iodine-pati jika

direndam dalam air panas maupun air es?

23

Page 104: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN VIII. TITRASI ASAM-BASA

Penentuan konsentrasi asam menggunakan basa kuat secara titrasi netralisasi

I. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan titik akhir dari titrasi asam lemah dengan basa kuat Menentukan konsentrasi larutan asam lemah menggunakan basa kuat II. DASAR TEORI

Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan

menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi asam basa

disebut juga titrasi netralisasi yaitu terjadinya reaksi asam dengan basa

menghasilkan garam dan air. Zat yang digunakan untuk menitrasi disebut

dengan titrant sedangkan zat yang dititrasi disebut dengan titrat. Titrant

dialirkan ke dalam titrat sedikit demi sedikit melalui buret sampai mencapai

keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titrat tepat habis

bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekivalen”.

Pada saat titik ekivalen tercapai, maka proses titrasi dihentikan, kemudian

kita mencatat volume titrant yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.

Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titrat dapat

ditentukan. Dalam prakteknya, penghentian titrasi dilakukan pada saat terjadinya

titik akhir titrasi dengan menggunakan bantuan indikator. Untuk menghindari

kesalahan titrasi tinggi, indikator yang digunakan harus sesuai yaitu mampu

menunjukkan perubahan warna yang jelas pada saat tercapainya titik akhir titrasi

dan titik akhir titrasi harus mendekati keadaan titik ekivalen. Beberapa contoh

indikator asam-basa beserta trayek pHnya adalah sebagai berikut

Indikator Trayek pH Perubahan warna

Metil jingga 3,1-4,4 Merah-jingga

Metil merah 4,2-6,2 Merah-kuning

Bromothimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru

Phenolphtalein 8,3-10,0 Tak berwarna-merah

24

Page 105: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Pada saat titik ekivalen maka mol-ekivalen asam akan sama dengan mol-

ekivalen basa, maka hal ini dapat kita tulis mol-ekivalen asam = mol-

ekivalen basa

Mol-ekivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume

maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai NxV asam = NxV basa.

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion

H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa, dimana N = Normalitas,V = Volume, M =

Molaritas, n = jumlah ion H+ atau OH–

III. ALAT DAN BAHAN

No. Alat Bahan

1 Buret Larutan asam asetat

2 Erlenmeyer Larutan NaOH 0,1 M

3. Pipet tetes Indikator PP

4. Gelas kimia

5. Statif dan klem

6 Corong

IV. PROSEDUR KERJA

1. Rangkai peralatan titrasi seperti pada gambar berikut.

2. Masukkan 10 mL larutan asam asetat ke dalam erlenmeyer ukuran 100 mL

menggunakan pipet volume.

25

Page 106: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Tambahkan 3 tetes indikator PP ke dalam erlenmeyer yang telah berisi asam

asetat.

4. Isi buret ukuran 25 mL dengan larutan NaOH 0,1 M dan atur volumenya

hingga tepat 25 mL.

4. Titrasi larutan asam asetat dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M sampai

terjadi perubahan warna menjadi merah muda, kemudian catat volume NaOH

yang digunakan.

5. Ulangi prosedur di atas hingga 3 kali.

V. DATA PENGAMATAN

No. titrasi Volume larutan CH3COOH

(mL)

Volume NaOH 0,1 M yang

digunakan ( mL)

1 10,00

2 10,00

3 10,00

Volume rata-rata NaOH

VI. DISKUSI

1. Kapan kita menghentikan proses tititrasi asam asetat dengan larutan NaOH

menggunakan indikator PP?

2. Mengapa indikator PP yang digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam

asetat dengan larutan NaOH?

3. Jika di laboratorium tidak tersedia indikator PP, namun yang ada adalah metil

jingga, metil merah dan bromothymol biru. Indikator mana yang paling baik

untuk menggantikan PP dalam menitrasi asam asetat dengan NaOH

4. Dengan menggunakan data volume larutan NaOH 0,1 M yang digunakan

untuk menitrasi larutan asam asetat (CH3COOH), hitunglah konsentrasi

larutan CH3COOH dalam satuan Molar (M) dan Normal (N)

26

Page 107: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN IX

GARAM TERHIDROLISIS Penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis

I. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis II. DASAR TEORI

Hidrolisis Garam adalah proses larutnya sebagian atau seluruh garam yang

bereaksi dengan air. Garam sendiri adalah hasil pencampuran larutan asam dan

larutan basa. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa, dan netral.

Sifat garam tersebut tergantung pada jenis komponen atau kekuatan asam dan

basa yang menyusunnya. Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat

tidak terhidrolisis sehingga bersifat netral PH = 7. Garam yang tersusun dari

asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian sehingga bersifat asam

PH < 7. Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat juga akan

terhidrolisis sebagian yang membuat sifat garam tersebut basa PH > 7. Garam

yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan terhidrolisis sempurna

sehingga sifat garam tersebut netral PH = 7.

III. ALAT DAN BAHAN

No. Alat Bahan

1 Pipet tetes 1.Kertas lakmus merah

2 Plak tetes 2. Kertas lakmus biru

3. NaCl

4. Na2CO3

IV. PROSEDUR KERJA 1. Tempatkan 1 mL larutan NaCl, Na2CO3 masing-masing kedalam 2

cekungan/lubang plak tetes 2. Beri label nama setiap jenis larutan

27

Page 108: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

3. Letakkan kertas lakmus merah dan lakmus biru pada setiap jenis larutan. 4. Amati dan catat perubahan warna dari kertas lakmus. V. DATA PENGAMATAN

Nama larutan Warna kertas lakmus merah

Warna kertas lakmus biru

Sifat

NaCl

Na2CO3

CH3COONa

NH4Cl

VI. DISKUSI 1. Dari data perubahan warna kertas lakmus merah dan lakmus biru setelah

dimasukkan ke dalam larutan uji, larutan mana yang termasuk garam terhidrolisis dan garam bukan terhidrolisis.

2. Apakah garam KCl termasuk garam terhidrolisis atau tidak, jelaskan

28

Page 109: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN X

SIFAT LARUTAN PENYANGGA I. TUJUAN PERCOBAAN Mengukur PH larutan penyangga asam dan basa dengan penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran dengan air II. DASAR TEORI

Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang

digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah

selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini

adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau

basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa

konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara

kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari

seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi

tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh

manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel

maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan

intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam

dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang

hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini

dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada

obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak

menimbulkan efek samping.

29

Page 110: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

III. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

1. Gelas kimia 1. CH3COOH 0,1 M

2. Gelas ukur 2. CH3COONa 0,1 M

3. Tabung reaksi 3. NaOH 0,1 M

4. Pipet tetes 4. HCl 0,1 M

5. Indikator universal

IV. PROSEDUR KERJA 1. Masukkan 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan ukur pHnya menggunakan

indikator universal kemudian tambahkan 10 mL larutan CH3COONa 0,1 M. Ukur juga pH CH3COONa sebelum dicampurkan.

2. Aduk campuran, kemudian diamkan sebentar dan diukur kembali pHnya

dengan indikator universal. 3. Masukkan campuran di atas sebanyak masing-masing 5 mL ke dalam 3 tabung

reaksi (A, B dan C). Kemudian tambahkan masing-masing 1 mL air suling. 4. Amati dan ukur kembali pH larutan dan catat hasilnya. 5. Lakukan langkah berikut: (a) tambahkan 1 tetes larutan HCl 0,1 M ke dalam

tabung reaksi B, dan (b) tambahkan 1 tetes larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi C

6. Kocok pelan-pelan tabung reaksi A, B dan C, kemudian ukur kembali pHnya

dengan indikator universal dan catat hasilnya. V. DATA PENGAMATAN

Larutan pH

awal

pH setelah penambahan

1 mL Air

1 tetes NaOH 0,1 M

1 tetes HCl 0,1 M

CH3COOH

CH3COONa

CH3COOH + CH3COONa

VI. DISKUSI 1. Apakah campuran CH3COOH + CH3COONa berubah pHnya setelah

penambahan (a) air, (b) 1 tetes NaOH 0,1 M dan (c) 1 tetes HCl 0,1 M?. Mengapa demikian?

30

Page 111: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

2. Bagaimana cara kerja larutan penyangga dalam mempertahankan pH dengan penambahan sedikit asam atau basa?

31

Page 112: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN XI

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

I. TUJUAN PERCOBAAN Mengetahui kenaikan titik didih dan penurunan titik beku beberapa larutan. II. DASAR TEORI

Sifat koligatif larutan didefinisikan sebagai sifat fisik larutan yang hanya

ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung pada

jenis partikelnya. Adanya zat pelarut didalam pelarut menyebabkan perubahan

sifat fisik pelarut dan larutan tersebut. Sifat fisik yang mengalami perubahan

misalnya, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih,

dan tekanan osmosis. Keempat sifat tersebut merupakan bagian dari sifat

koligatif larutan.

Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap zat cair

tersebut sama dengan tekana atmosfer di sekitarnya. Pada saat zat cair

mencapai titk didih, tekanan zat cair cukup tinggi untuk menyebabkan

penguapan pada setiap titik di dalam zat cair itu. Proses mendidih suatu zat cair

dapat diamati dengan timbulnya gelembung-gelembung udara yang terbentuk

secara terus-menerus pada berbagai bagian dalam zat cair itu. Dengan adanya

zat-zat terlarut dalam suatu zat cair, misalnya larutan garam, maka titik didih zat

cair itu akan naik. Kenaikan titik didih ini sebanding dengan konsentrasi zat

terlarut. Bila konsentrasi zat terlarut semakin kecil, makan kenaikan titik didih

juga semakin kecil, dan sebaliknya. Jadi, dengan adanya zat terlarut dalam air,

maka titik didih air menjadi lebih besar dari 100ºC pada tekanan 1 atmosfer

Peningkatan titik didih sebanding dengan konsentrasi fraksi molnya.

Untuk larutan encer, perbandingannya dinyatakan dalam molalitas. Peningkatan

titik didih dirumuskan:

∆TB = m . KB

32

Page 113: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Keterangan : ∆ Tb = besar penurunan titik didih

KB = konstanta kenaikan titik didih

m = molalitas dari zat terlarut

Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada titik

didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut itu menguap,

dibandingkan dengan pelarutnya. Jika zat terlarut itu tak atsiri (tidak mudah

menguap) misalnya gula, larutan air mendidih pada temperatur yang lebih tinggi

dari pada titik didih air, jika zat terlarut itu mudah menguap misalnya alkohol,

larutan air mendidih pada temperatur di bawah titik didih air.

Titik beku suatu larutan adalah temperatur pada saat tekanan uapnya sama

dengan tekanan uap pelarut. Karena tekanan uap lebih rendah daripada

pelarutnya, larutan belum membeku pada temperatur 0ºC. Oleh karena itu,

temperatur harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Jika temperatur terus

diturunkan, suatu saat pelarut akan membeku ( berubah menjadi pelarut

padat ). Penurunan tekanan uap pada pelarut padat lebih cepat daripada zat

cair. Akibatnya, pada temperatur dibawah titik beku pelarut terjadi

kesetimbangan tekanan uap larutan dengan tekanan uap pelarut padat. Pada

saat seperti itu pelarut akan membeku, sedangkan zat terlarutnya masih dalam

fase cair. Hal itu menyebabkan larutan menjadi makin pekat sehingga titik

bekunya makin rendah. Dengan kata lain, larutan tidak memiliki titik beku yang

tetap. Hal itu menyebabkan pengertian titik beku larutan harus didefinisikan.

Definisi dari titik beku larutan adalah temperatur pada saat membeku. Selisih

antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut penurunan titik beku

(∆Tf = freezing point depression) Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi

dengan penurunan titik bekunya. Pengukuran penurunan titik beku, seperti

halnya peningkatan titik didih, dapat digunakan untuk menentukan massa molar

zat yang tidak diketahui. Pada larutan encer, nilai fraksi mol zat terlarut sangat

kecil dan jumlah pelarut sangat besar. Maka molalitas zat terlarut dapat

diabaikan sehingga persamaan penurunan titik beku dirumuskan:

33

Page 114: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

∆Tf = m . K f

Keterangan : ΔTf = penurunan titik beku

m = molalitas dari zat terlarut

Kf = konstanta penurunan titik beku besarnya tergantung pada jenis larutan.

III. ALAT DAN BAHAN

No Alat Bahan

1 Gelas Kimia 1. Air

2 Termometer 2. Gula

3 Pembakar bunsen 3. Garam dapur (NaCl)

4 Spatula

5 Spritus

6 Es batu

IV. PROSEDUR KERJA

KENAIKAN TITIK DIDIH

1. Masukkan masing-masing 100 mL air suling ke dalam 3 buah gelas kimia.

2. Tambahkan 5 gram gula pada gelas kimia pertama dan 5 gram NaCl pada gelas kimia kedua.

3. Panaskan ketiga gelas kimia tersebut dan catat suhu pelarut (air suling) dan

larutan (larutan NaCl dan larutan gula) setiap 5 menit sampai mendidih. V.A. DATA PENGAMATAN

Waktu (menit) Suhu Air suling (oC)

Suhu Larutan NaCl (oC)

Suhu Larutan gula (oC)

0

5

10

15

20

25

30

34

Page 115: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PENURUNAN TITIK BEKU Percobaan 1. 9. Masukkan 100 mL es batu yang telah dihancurkan kedalam 3 gelas kimia

yang diberi label A, B dan C. 10. Ukur suhu es batu yang ada di gelas kimia A 11. Tambahkan 1 gram gula pada gelas kimia B sambil diaduk, kemudian diukur

suhunya 12. Tambahkan 5 gram gula pada gelas kimia C sambil diaduk, kemudian diukur

suhunya Percobaan 2. 13. Masukkan 100 mL es batu yang telah dihancurkan kedalam 3 gelas kimia

yang diberi label A, B dan C. 14. Ukur suhu es batu yang ada di gelas kimia A 15. Tambahkan 1 gram garam dapur (NaCl) pada gelas kimia B sambil diaduk,

kemudian diukur suhunya. 16. Tambahkan 5 gram garam dapur (NaCl) pada gelas kimia C sambil diaduk,

kemudian diukur suhunya V.B. DATA PENGAMATAN

Waktu (menit)

Suhu Es batu (oC)

Suhu Es batu +Gula (oC)

Suhu Es batu + NaCl (oC)

1 gram 5 gram 1 gram 5 gram

0

1

2

3

4

5

35

Page 116: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

VI. DISKUSI

4. Bagaimana perbandingan titik didih tiap larutan dengan titik didh pelarut murni (air)?

2. Dengan menggunakan data percobaan kenaikan titik didih, hitunglah kenaikan titik didih larutan dan bandingkan hasilnya dengan kenaikan titih didih larutan secara teoritis.

3. Dengan menggunakan data percobaan penurunan titik beku, hitunglah

penurunan titik beku larutan dan bandingkan hasilnya dengan penurunan titik beku larutan secara teoritis.

36

Page 117: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

PERCOBAAN XII

ELEKTROLISIS LARUTAN

I. TUJUAN PERCOBAAN

Menyelidiki reaksi-reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada sel elektrolisis Menentukan rasio volume gas H2 dan O2 yang dihasilkan pada elektroda pada elektrolisis larutan NaOH Mengidentifikasi hasil reaksi (sifat asam-basa) di anode dan katode pada elektrolisis larutan NaOH dan NaCl II. DASAR TEORI

Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks , yaitu reaksi reduksi dan oksidasi

yang berjalan dalam satu waktu . pada sel elektrolisis terdiri dua elektroda

yaitu kutub katoda ( kutub negatif ) terjadi reaksi reduksi. Dan kutub anoda

( kutub positif ) terjadi reaksi oksidasi. Electrolysis adalah dekomposisi suatu

senyawa dengan arus listrik. Reaksi oksidasi reduksi pada sel elektrolisis dapat

ditunjukan adanya peristiwa perbedaan zat yang dihasilkan pada kedua

elektrode. Dengan menggunakan indicator tertentu dapat diamati sifat - sifat

zat hasil elektrolisis baik disekitar katoda dan anode.

III. ALAT DAN BAHAN

No Alat Bahan 1 Gelas Kimia 1. Air suling

2 Peralatan elektrolisis 2. Larutan NaOH 1 M

3 Batang pengaduk 3. Larutan NaCl 1 M

4 Sumber arus 4. Indikator PP

IV. PROSEDUR KERJA Percobaan 1: ELEKTROLISIS LARUTAN NaOH 1. Tempatkan 100 mL larutan NaOH kedalam beaker gelas, kemudian

tambahkan 5 tetes indikator PP. 2. Tuangkan larutan tersebut pada peralatan elektrolisis

37

Page 118: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

5. Dengan menggunakan syringe, isi kedua elektroda dengan larutan NaOH dan jepit selang menggunakan penjepit jika masing-masing elektrode sudah penuh dengan larutan NaOH.(penjepit berfungsi untuk mempertahankan agar larutan NaOH tidak keluar dari masing-masing elektrode)

3. Hubungkan masing-masing elektrode dengan sumber arus DC 9 Volt. 4. Amati reaksi elektrolisis yang terjadi dan cata volume gas yang dihasilkan

pada anode dan katode. 9. Amati pula perubahan warna larutan yang terjadi di anode dan katode V.A. DATA PENGAMATAN Elektrolisis larutan NaOH

Yang diamati

Hasil pengamatan

Sebelum proses elektrolisis Setelah proses elektrolisis

Anode Katode Anode Katode

Volume gas

Warna larutan

Percobaan 2: ELEKTROLISIS LARUTAN NaCl 1. Tempatkan 100 mL larutan NaCl kedalam beaker gelas, kemudian tambahkan

5 tetes indikator PP. 2. Tuangkan larutan tersebut pada peralatan elektrolisis 6. Dengan menggunakan syringe, isi kedua elektroda dengan larutan NaCl dan

jepit selang menggunakan penjepit jika masing-masing elektrode sudah penuh dengan larutan NaCl.(penjepit berfungsi untuk mempertahankan agar larutan NaCl tidak keluar dari masing-masing elektrode)

3. Hubungkan masing-masing elektrode dengan sumber arus DC 9 Volt. 4. Amati reaksi elektrolisis yang terjadi dan catat volume gas yang dihasilkan

pada anode dan katode. 10. Amati pula perubahan warna larutan yang terjadi di anode dan katode

38

Page 119: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

V. B. DATA PENGAMATAN Elektrolisis larutan NaCl

Yang diamati

Hasil pengamatan

Sebelum proses elektrolisis Setelah proses elektrolisis

Anode Katode Anode Katode

Volume gas

Warna larutan

VI. DISKUSI 1. Tuliskan reaksi di anode dan di katode pada elektrolisis larutan NaOH. 2. Amati rasio volume gas yang terbentuk di anoda dan di katoda. Bandingkan

dengan hasil teoritisnya, apakah sesuai dan mengapa demikian? 3. Mengapa terjadi perbedaan warna larutan pada anode dan katode? 4. Tuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada elektrolisis larutan

NaCl 5. Mengapa terjadi perbedaan warna larutan pada anode dan katode?

39

Page 120: LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_196804171995011001_2… · DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ... 9 Bantuan Bahan Kimia Ke Sekolah

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa Praktikum Kimia Sederhana SMA Hasil Pelatihan.