Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
LAPORAN HASIL EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN (BKD) IAIN MADURA
TA. 2018-2019 SEMESTER GENAP
ii
TIM PENYUSUN
Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd. (Penaggung Jawab)
Dr. H. A. Ghufran Ferdiant, M.Pd (Ketua)
Mulyadi, S.S., M. Pd. (Anggota)
Abd. Ghofur, M.Pd (Anggota)
Kamaruddin, S.E., M.M.(Anggota)
Fitriyatul Qomariyah, M.Kom (Anggota)
Sri Rizqi Wahyuningrum, M.Si (Anggota)
Habibur Rahman, M.Pd (Anggota)
iii
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU IAIN MADURA LAPORAN HASIL EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN (BKD) IAIN MADURA
TA. 2018-2019 SEMESTER GENAP
Kode Dokumen : Status Dokumen : Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Jumlah Halaman : Tanggal dibuat/diajukan:
Ketua Tim Penyusun
Dr.H. A. Ghufran Ferdiant, M.Pd Tanggal : Diperiksa : Ketua LPM
Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd Tanggal : Diperiksa : Wakil Rektor I (Bidang APL)
Dr. H. Nor Hasan, M.Ag Tanggal : Disetujui oleh : Rektor
Dr.H. Mohammad Kosim, M.Ag
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, disebutkan bahwa
dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tugas utama dosen tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan
beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16 (enam belas)
SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Pelaksanaan tugas utama dosen ini
perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada
para pemangku kepentingan. Laporan Hasil Evaluasi Beban Kerja Dosen ini dimaksudkan untuk
menunjukkan kinerja masing-masing dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya
dalam memeberikan kuliah mata kuliah yang diampu setelah melalui proses koreksi dan analisis terhadap
proses dan data dalam mengisi Beban Kerja Dosen yang terdiri dari Rencana Beban Kerja Dosen (RBKD)
dan Laporan Kerja Dosen (LKD).
Laporan ini berisi (1) pendahuluan, (2) Hasil Evalusi BKD, d a n (3) Kesimpulan dan Saran.
Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai acuan oleh semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan tugas penetapan beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi.
Kami mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Tim
Penyusun dan pihak iain yang telah bekerja keras dalam mewujudkan laporan ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pamekasan, 5 Agustus 2019 Ketua LPM,
Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd. NIP 196706091993081001
v
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
TIM PENYUSUN ............................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan .............................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................ 2
1.4 Periode Evaluasi ............................................................................... 2
1.5 Teknik Pengolahan Data ................................................................... 2
BAB II HASIL EVALUASI RBKD DAN LKD
2.1. Hasil Evaluasi RBKD ......................................................................... 4
2.2 Hasil Evaluasi LKD ........................................................................... 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem
pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggungjawab dosen sangat
penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang meliputi kualitas
iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab.
Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut,
diperlukan dosen yang profesional.
Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (Bab 1 Pasal 1 ayat 2). Sementara itu, profesional
dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas
profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan
beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16
(enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik.
Sedangkan profesor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik
tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai tugas khusus menulis
buku dan karya ilmiah serta menyebarkan luaskan gagasannya untuk
mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi
dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada
para pemangku kepentingan.
Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen.
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam peraturan perundang‐undangan maka perlu dievaluasi setiap
periode waktu yang ditentukan. Laporan Hasil Evaluasi BKD ini dimaksudkan untuk
memberikan koreksi dan saran terhadap dosen yang notabene adalah tenaga
2
pendidik dalam melaksanakan Beban Kerja Dosen yang didalamnya berisi tentang
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Tahun Ajaran 2018/2019.
1.2 Tujuan
Evaluasi Beban Kerja Dosen bertujuan untuk (1) meningkatkan
profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, (2) meningkatkan proses dan
hasil pendidikan (3) menilai akuntabilitas kinerja dosen di perguruan tinggi (4)
meningkatkan atmosfer akademik di semua jenjang perguruan tinggi dan (5)
mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
1.3 Manfaat
Manfaat Laporan Hasil Evaluasi BKD antara lain adalah:
a. Bagi dosen, ini dapat memberikan gambaran kinerja dosen sehingga dosen dapat
melaksanakan introspeksi pada dirinya sendiri sehubungan dengan kewajibannya
dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperbaiki hal-hal yang
bertentangan dengan aturan perundang-undangan BKD yang berlaku.
b. Bagi Rektor dan jajarannya, ini dapat menjadi dasar untuk memberikan motivasi
kepada masing-masing lini di bidang akademik terutama kepada dosen untuk
menjadi lebih baik dalam mengisi RBKD dan LKD dan melampirkan file yang sesuai
dengan isian tersebut yang mana nantinya ini akan bermanfaat manakala ada
audit eksternal atau assessment lapangan terhadap masing-masing prodi maupun
institusi perguruan tinggi yaitu IAIN Madura.
1.4 Periode Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara periodik artinya evaluasi dilakukan pada setiap
kurun waktu yang tetap. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku
kepentingan terkait dengan kinerja perguruan tinggi.
Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Madura menentukan periode evaluasi
Beban Kerja Dosen (BKD) di awal dan akhir semester baik semester gasal maupun
semester genap. Tim Evaluasi BKD LPM yang dimotori oleh Kepala Pusat Audit dan
Penjaminan Mutu di awal semester mengevaluasi Rencana Beban Kerja Dosen
(RBKD) dan di akhir semester mengevaluasi Laporan Kerja Dosen (LKD).
1.5 Teknik Pengolahan Data
Data yang digunakan dalam analisis hasil pengumpulan BKD semester Genap
2018/2019 adalah data dosen dan mata kuliah dari berkas BKD dosen yang telah
dikumpulkan di LPM IAIN Madura. Selain itu, pengolahannya berdasar pada format
BKD KKNI dan SK Beban Tugas semester Genap 2018/2019 untuk masing-masing
dosen dan mata kuliah yang diampu dosen tersebut. Gambar 1.1 menampilkan
bagan alir dari proses analisis hasil pengumpulan BKD:
3
Gambar 1.1 Bagan Alir Proses Analisis Hasil Pengumpulan BKD
4
BAB II
HASIL EVALUASI RBKD DAN LKD
2.1. Hasil Evaluasi RBKD
2.1.1 Laporan Penyelenggaraan Audit Dokumen RBKD Fakultas Tarbiyah
No Status Kepegawaian Sudah Belum Menyetor Mengisi RBKD Belum Mengisi RBKD
1 ASN 28 20 46 2
2 Dosen Tetap Non ASN
10 22 31 1
3 Dosen LB 22 28 49 1
JUMLAH 60 70 126 4
5
2.1.2. Laporan Penyelenggaraan Audit Dokumen RBKD Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
No Status Kepegawaian Sudah Belum Menyetor Mengisi RBKD Belum Mengisi RBKD
1 ASN 9 10 19 0
2 Dosen Tetap Non ASN 0 8 8 0
3 Dosen LB 4 16 20 0
JUMLAH 13 34 47 0
6
2.1.3 Laporan Penyelenggaraan Audit Dokumen RBKD Fakultas Syariah
No Status Kepegawaian Sudah Belum Menyetor Mengisi RBKD Belum Mengisi RBKD
1 ASN 6 5 11 0
2 Dosen Tetap Non ASN 3 4 7 0
3 Dosen LB 2 5 5 2
JUMLAH 11 14 23 2
7
2.1.4. Laporan Penyelenggaraan Audit Dokumen RBKD Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
No Status Kepegawaian Sudah Belum Menyetor Mengisi RBKD Belum Mengisi RBKD
1 ASN 7 3 10 0
2 Dosen Tetap Non ASN 2 1 3 0
3 Dosen LB 1 4 5 0
JUMLAH 10 8 18 0
8
9
2.2. Hasil Evaluasi LKD
2.2.1 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI BKD berdasarkan Jumlah Dosen
Berdasarkan data BKD 2018/2019 semester Genap, didapat data jumlah dosen
yang telah terdaftar di aplikasi APPO BKD sebanyak 251 dosen. Terdapat 70% dosen
yang sudah mengumpulkan berkas BKD ke LPM IAIN Madura. Sebanyak 89 dosen
diambil sampel secara proporsional untuk dianalisis berkas BKD kategori Silabus KKNI,
RPS KKNI, SAP KKNI, dan SAP Lama. Sampel 89 dosen tersebut diambil dari 15 dosen
FASYA (Fakultas Syariah), 16 dosen FEBIS (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), 13 dosen
FAUD (Fakultas Ushuludin dan Dakwah), dan 45 dosen FATAR (Fakultas Tarbiyah).
Tabel 2.1 Jumlah Dosen yang Mengumpulkan Berkas BKD KKNI
Fakultas Silabus KKNI
RPS KKNI
SAP KKNI
SAP Lama
KKNI
FASYA 8 10 5 4 5
FEBIS 4 13 2 7 1
FAUD 4 11 2 2 1
FATAR 30 38 17 10 17
Total 46 72 26 23 24
Tabel 2.1 menjelaskan bahwa terdapat 24 dosen dari 89 dosen yang
menggunakan format lengkap KKNI di pemberkasan BKD. Sebanyak 45 dosen FATAR,
terdapat 38 dosen yang sudah mengerjakan BKD dengan menggunakan format RPS
KKNI. FASYA terdapat 10 dosen dari 15 dosen yang menggunakan format RPS KKNI.
Sedangkan untuk FEBIS sebanyak 13 dosen dari 16 dosen, dan sebanyak 11 dosen yang
menggunakan format RPS KKNI dari 13 dosen FAUD. Dengan demikian, dari 89 total
dosen terdapat 72 dosen yang sudah mengerjakan BKD dengan menggunakan format
RPS KKNI. Selain itu, masih terdapat 23 dosen dari 89 dosen yang masih mengerjakan
BKD dengan menggunakan format SAP lama.
Berdasarkan Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa penggunaan RPS KKNI
terbanyak adalah FATAR, yaitu sebesar 53% dari 72 dosen. Sedangkan persentase
fakultas lain yang menggunakan format RPS KKNI di bawah 20%. Hal ini menjelaskan
bahwa masih banyak dosen yang belum menggunakan format RPS KKNI.
10
Gambar 2.1 Persentase Penggunaan Format RPS KKNI berdasarkan Jumlah Dosen per
Fakultas
Gambar 2.2 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI berdasarkan Jumlah Dosen
Sebesar 80,90% dosen dari 89 jumlah dosen yang sudah menggunakan format RPS KKNI
dari BKD yang telah dikumpulkan di LPM, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada
pembuatan BKD diperlukan RPS KKNI dan SAP KKNI, namun berdasarkan Gambar 2.2
dapat diketahui bahwa sebanyak 29,21% dosen yang mengerjakan atau menyertakan
SAP KKNI pada pemberkasan BKD. Dengan demikian, walau sudah banyak yang
menggunakan format RPS KKNI, namun masih sedikit yang menyertakan SAP KKNI.
Selain itu juga terdapat 25,84% dosen yang masih menggunakan format SAP lama.
11
Gambar 2.3 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI berdasarkan Jumlah Dosen per
Fakultas
Gambar 2.3 menjelaskan bahwa FATAR memiliki persentase tertinggi untuk
jumlah dosen yang sudah mengumpulkan BKD dengan menggunakan format Silabus
KKNI (66,67%), dan SAP KKNI (37,78%). Sedangkan dosen yang mengerjakan BKD dengan
format RPS KKNI tertinggi adalah FAUD, yaitu sebesar 84,62%. Sebanyak 43,75% dosen
yang mengerjakan SAP lama di FEBIS, dan nilai ini merupakan persentase tertinggi di
Antara fakultas lainnya. Penggunaan RPS KKNI terkecil terjadi di FASYA, yaitu sebesar
66,67%.
2.2.2 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI BKD berdasarkan Mata Kuliah
Sebanyak 89 dosen diambil sampel secara proporsional dengan 233 mata kuliah
yang diampu untuk dianalisis berkas BKD kategori Silabus KKNI, RPS KKNI, SAP KKNI, dan
SAP Lama. Sebanyak 15 dosen FASYA dengan 38 mata kuliah, 16 dosen FEBIS dengan 38
mata kuliah, 13 dosen FAUD dengan 45 mata kuliah, dan 45 dosen dengan 112 mata
kuliah.
Tabel 2.2 Jumlah Mata Kuliah yang Menggunakan Format KKNI
Fakultas Silabus KKNI
RPS KKNI
SAP KKNI
SAP Lama
KKNI
FASYA 13 19 10 5 10
FEBIS 9 26 3 9 2
FAUD 11 32 7 5 4
FATAR 63 82 32 20 27
Total 96 159 52 39 43
12
Tabel 2.2 menerangkan bahwa terdapat 43 mata kuliah dari 233 mata kuliah yang sudah
menggunakan format lengkap KKNI. Sebanyak 159 mata kuliah dari 233 mata kuliah
yang sudah menggunakan format RPS KKNI. Namun yang menyertakan SAP KKNI hanya
sebanyak 52 mata kuliah dan masih ada yang menggunakan format SAP lama sebanyak
39 mata kuliah. Mata kuliah yang sudah menggunakan format RPS KKNI ada juga yang
menyertakan silabus KKNI, adapula yang hanya menyetorkan salah satunya saja. Dari
Tabel 2.2 juga dapat diketahui, sebanyak 96 mata kuliah sudah menggunakan format
silabus KKNI.
Gambar 2.4 Persentase Penggunaan Format RPS KKNI berdasarkan Mata Kuliah per
Fakultas
Sebanyak 52% mata kuliah dari 159 mata kuliah sudah menggunakan format RPS KKNI,
dan ini terjadi di FATAR. Fakultas lainnya seperti FASYA hanya 12% yang menggunakan
format tersebut, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.5 menjelaskan bahwa dari 233 mata kuliah di empat fakultas yang
dianalisis format KKNI BKD, terdapat 68,24% mata kuliah yang sudah menggunakan
format RPS KKNI. Namun sebanyak 22,32% yang menggunakan format SAP KKNI dan
masih ada 16,74% menggunakan format SAP lama.
13
Gambar 2.5 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI berdasarkan Mata Kuliah
Gambar 2.6 Persentase Hasil Silabus, RPS, SAP KKNI berdasarkan Mata Kuliah per
Fakultas
Gambar 2.6 menjelaskan bahwa persentase mata kuliah yang sudah menggunakan
format RPS KKNI tertinggi berada di FATAR, yaitu sebesar 73,21%. Persentase terkecil
mata kuliah yang menggunakan format RPS KKNI adalah 50%, yaitu FASYA. Selain itu,
FATAR juga memiliki nilai mata kuliah dengan silabus KKNI (56,25%) dan SAP KKNI
(28,57%) tertinggi. Persentase mata kuliah dengan SAP lama tertinggi adalah FEBIS, yaitu
23,68%.
14
Temuan dalam Pengumpulan Hardfile BKD Dosen
FASYA
• Tidak ada Silabus, RPS, SAP KKNI
• Silabus, RPS, SAP lama • Jenis makul dan isi belum
diedit/tidak sesuai • RPS 17/18, Silabus, SAP tidak
sesuai dengan makul • Silabus, SAP, RPS jadi 1 di SAP
Lama • Silabus Lama • RPS lama • SAP ada namun hanya
pertemuan 1 saja • Silabus, RPS, SAP
menggunakan nama dan makul dosen lain
• Tidak ada presensi mahasiswa dan soal ujian
• Silabus, RPS lama • Tidak ada SAP • materi SAP hampir tidak sama
dengan jurnal kuliah • isi dari setiap silabus mulai dr
pertemuan ke-2 s/d 16 sama dengan makul lainnya di satu BKD dosen
• isi dari setiap pertemuan adalah utk makul lainnya di satu BKD dosen
• Jenis makul di RPS belum diedit/tidak sesuai
• Salah cover prodi • RPS KKNI namun kop-nya
masih belum lengkap dan kurang rapi untuk aspek CP
• Penomoran urutan pertemuan acak
• di cover, bukti dokumen dan sks pendidikan double;
• presensi tidak tersusun rapi (acak)
• kop RPS salah dan font tidak beraturan
• SAP = RPS • Tidak ada sialbus dan SAP • Tidak ada silabus, RPS dan
SAP • RPS tidak sesuai makul • Rincian perkuliahan hanya 2
pertemuan • RPS hanya sampai pertemuan
ke-8 (UTS) dan ada yang kurang dari 6 pertemuan
• Ada beberapa pertemuan yang tidak dimasukkan dalam silabus
• Tidak ada presensi • Silabus, RPS, SAP lama • SAP lama namun kosongan • tidak ada soal UTS & UAS,
NILAI, dan Presensi • RPS pertemuan tidak lengkap • isi materi pada jurnal sama • RPS KKNI Namun tidak ada
rincian pertemuan
• Silabus, RPS lama • Jenis pertemuan, daftar
pustaka sama dengan makul lain
• RPS, SAP tidak sesuai dengan jurnal perkuliahan
• RPS, SAP tidak lengkap • SAP tidak sesuai dengan RPS • SAP dosen lain dengan makul
yang berbeda • Cover BKD bidang pendidikan
tidak sesuai dengan jumlah makul yang diampu
• Silabus semester ganjil • Silabus tidak lengkap dengan
CPL prodi • Salah makul, salah nama
prodi • RPS tidak ada CPL prodi • SAP, namun isinya bukan SAP • Tidak ada absen dan daftar
nilai • Rincian pertemuan tidak ada
dalam RPS
FEBIS FAUD FATAR
15
2.2.3. Dosen yang Belum Disetujui dan atau Ditolak dalam Pengisian BKD Online
Sebanyak 8 dosen terdaftar di aplikasi APPO BKD online belum mengisi BKD
sampai dengan batas waktu pengisian BKD online. Namun, 8 dosen tersebut belum
didata lengkap dari Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuludin dan Dakwah. Hal ini
dikarenakan data dosen di kedua fakultas tersebut belum tersinkron. Setelah batas
terakhir revisi BKD online, terdata 17 dosen yang belum disetujui dan atau ditolak BKD
nya baik oleh salah satu asesor maupun kedua asesor. Dari 17 dosen tersebut, 8 dosen
yang sebelumnya belum mengisi BKD online kemudian dapat mengisi pada saat waktu
revisi BKD online. Namun, kedelapan dosen tersebut ada yang ditolak keduanya, salah
satu disetujui, dan belum disetujui salah satu asesor.
Tabel 2.3 Jumlah Dosen yang Belum Disetujui dan atau Ditolak oleh Asesor
Status Belum Ditolak Disetujui Jumlah
Belum 1 1 4 6
Ditolak - 8 3 11
Total - - - 17
Tabel 2.3 menerangkan bahwa dari 17 dosen terdapat 8 BKD dosen yang ditolak
oleh kedua asesor. Selain itu, status yang belum disetujui oleh kedua asesor dikarenakan
dosen yang bersangkutan meninggal. Berikut alasan-alasan asesor belum menyetujui
dan atau menolak BKD dosen-dosen tersebut:
1. Dosen belum mengisi BKD
2. Dosen tidak merevisi BKD
3. RPS belum KKNI
4. Dokumen tidak lengkap, seperti tidak ada soal UTS/UAS, tidak ada presensi dan
daftar nilai
5. Tidak menyertakan Surat Tugas, bukti dokumen pengabdian dan penelitian
6. Ketidaksesuain berkas, seperti soal UTS/ UAS tidak sesuai mata kuliah dan jurnal
yang disertakan bukan mata kuliah yang diampu
7. Kesalahan total sks
8. Berkas BKD belum selesai
9. Tahun RPS dan SAP bukan tahun semester berjalan (2018-2019 Genap).
16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Jumlah dosen yang mengumpulkan berkas BKD dengan format KKNI adalah
sebanyak 24 dosen dari 89 dosen. Sedangkan untuk mata kuliah pada BKD, sebanyak 43
mata kuliah dosen sudah menggunakan format KKNI dari 233 mata kuliah yang
dilakukan analisis. Dosen fakultas yang menggunakan format RPS KKNI terbanyak adalah
FAUD, yaitu sebesar 84,62%. FATAR merupakan fakultas tertinggi untuk mata kuliah
dengan format RPS KKNI, sebesar 73,21%. Fakultas yang menggunakan format SAP lama
terbanyak untuk kategori dosen (43,75%) dan mata kuliah (23,68%) adalah FEBIS.
Sebesar 80,90% dosen dari 89 dosen sudah menggunakan format RPS KKNI pada
berkas BKD. Untuk kategori dosen sudah cukup besar nilainya, artinya sudah banyak
dosen yang menggunakan format RPS KKNI pada berkas BKD nya. Namun
kekurangannya pertama adalah dosen masih ada yang menggunakan format SAP lama
untuk mahasiswa semester 2, 4 dan 6, yaitu sebesar 25,84%. kedua, setiap mata kuliah
yang diampu dosen tidak semua menggunakan format RPS KKNI. Mata kuliah dosen
yang menggunakan format RPS KKNI sebesar 68,24% mata kuliah dari 233 mata kuliah.
Selain itu, dari hasil analisis juga diketahui terdapat 17 dosen yang belum disetujui dan
atau ditolak BKD nya baik oleh salah satu asesor maupun kedua asesor. Dari 17 dosen
terdapat 8 BKD dosen yang ditolak oleh kedua asesor
3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, perlu dilakukan refreshment dosen
untuk penyampaian format KKNI. Himbauan kepada masing-masing prodi untuk
menyampaikan capaian pembelajaran (CP) pada masing-masing dosen prodi. Hal ini
akan berpengaruh pada RPS dan SAP KKNI pada masing-masing prodi. Selain itu, prodi
juga perlu memonitoring dan evaluasi penggunaan CP pada masing-masing dosen prodi.
LPM juga perlu melakukan evaluasi untuk pengumpulan berkas BKD oleh dosen yang
belum disetujui dan atau ditolak BKD nya baik oleh salah satu asesor maupun kedua
asesor.
Rektor dan jajarannya, diharapkan mampu memberikan motivasi kepada
masing-masing lini di bidang akademik terutama kepada dosen untuk menjadi lebih baik
dan akurat dalam mengisi RBKD dan LKD dan melampirkan file yang sesuai dengan isian
tersebut yang mana nantinya ini akan bermanfaat manakala ada audit eksternal atau
assessment lapangan terhadap masing-masing prodi maupun institusi.